NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Perspektif teknikal IHSG berpotensi untuk menguji level support di 4284, jika berhasil tembus dibawah level tersebut, diperkirakan indeks akan menutup gap di level 4191. Peluang up reversal bagi IHSG, masih terbuka jika level tersebut mampu dipertahankan, dan indeks berpeluang menguji resistance level di 4492.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4317.960 -8.245 8,641 5,728.55
LQ-45 720.887 -1.123
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan pekan lalu, pasar global dan regional didominasi oleh sentimen dari AS dan China. Di awal pekan lalu, calon ketua the Fed, Janet Yellen, menyatakan bahwa stimulus tapering tidak akan dilakukan sampai ada perbaikan ekonomi AS yang lebih signifikan. Pernyataan ini didukung oleh pidato Gubernur the Fed, Ben Bernanke. Di sisi lain, komentar dari investor ternama AS, Carl Icahn, menjadi sentimen negatif bagi pasar global. Icahn menyarankan untuk berhati-hati dalam berinvestasi di pasar saham saat ini, karena performa dan valuasi perusahaan saat ini bukanlah didorong oleh manajemen perusahaan yang baik, melainkan karena rendahnya bunga untuk meminjam dana. Icahn berpendapat bahwa pasar saham akan mengalami penurunan yang signifikan di masa datang. Selain itu, hasil pertemuan FOMC memberi sinyalemen bahwa stimulus kemungkinan bisa dipotong lebih cepat dari perkiraan, dimana para petinggi the Fed menyatakan siap memotong bond buying programnya apabila angka pekerja AS membaik. Pada akhir pekan lalu AS merilis data klaim pengangguran per 16 November turun 21.000 menjadi 323.000, atau lebih baik dari perkiraan sebelumnya. Sementara hasil rapat plenum petinggi China mengenai reformasi kebijakan ekonomi dan sosialnya juga menjadi salah satu sentimen utama pada pekan lalu. Beberapa kebijakan baru yang direncanakan oleh pemerintah China adalah mendorong investasi swasta pada industri yang masih dikelola negara, mengendurkan kebijakan satu anak, dan melepas kontrol harga komoditas sesuai mekanisme pasar. Selain itu, The People’s Bank of China (PBOC) juga mengutarakan kebijakan barunya yaitu secara bertahap akan mengurangi intervensinya di pasar uang dan menaikkan trading limit Yuan. PBOC akan memulai floating exchange rate system berdasarkan supply dan demand pasar. Kebijakan ini diharapkan akan menarik lebih banyak investasi asing ke China. Sementara Bank of Japan (BOJ) menyatakan akan melanjutkan kebijakan stimulusnya untuk mencapai target inflasi 2%. Disebutkan bahwa ekonomi Jepang tumbuh secara moderat, dimana ekspor pada bulan Oktober naik 18,6% dibanding tahun sebelumnya. IHSG ditutup pada level 4.317,96 pada akhir pekan lalu atau turun 0,4% selama sepekan. Sedang nilai tukar rupiah terdepresiasi hingga menembus level Rp 11.700/USD atau terendah sejak Februari 2009 dipicu oleh isu percepatan tapering QE3 AS dan current account defisit Indonesia.
Komite Perbankan Senat AS menyetujui Janet Yellen untuk memimpin Federal Reserve AS, mengirimkan pencalonannya ke Senat lengkap untuk persetujuan. Tinggal pemungutan suara di Senat lengkap yang belum diputuskan, namun secara luas diperkirakan akan disetujui oleh Senat. Jika mendapat persetujuan Senat, Yellen akan mengambil pucuk pimpinan setelah Ketua Fed Ben Bernanke mengakhiri masa jabatannya pada akhir Januari 2014. Yellen mengatakan bahwa Fed memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan ekonomi yang berkinerja jauh di bawah potensinya. Pengaruh indeks bursa global lainnya, kebuntuan pembicaraan Iran, akibat kurangnya terobosan dalam
pembicaraan internasional.kekuatan dunia sedang bernegosiasi dengan
Iran untuk meringankan beberapa sanksi dalam pertukaran untuk pengawasan ketat program nuklir Iran. Penundaan lebih lanjut dalam resolusi atau pengenaan sanksi tambahan bisa memberikan pengaruh bagi indeks bursa global. Sementara itu dari dalam negeri, setelah pemerintah menaikan PPh Impor, pemerintah konsentrasi pada peningkatan fasilitas ekspor. Langka yang dilakukan pemerintah ini diharapkan dapat membantu perbaikan pada neraca transaksi berjalan. Selain itu, pemerintah akhirnya menyetujui perpanjangan waktu pengenaan PPh atas Penghasilan berupa bunga obligasi sebesar 5% hingga 2020. Semula, pajak produk ini akan ditingkatkan dari 5% menjadi 15%. Kekhawatiran tapering tetap membayangi negara emerging markets di Asia. Pasar keuangan kawasan Asia kembali bergejolak setelah Fed memberikan sinyal bahwa kebijakan untuk mengurangi stimulus akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan. Kondisi ini mengakibatkan arus modal ke negara emerging markets mengalami penurunan. Seorang pejabat lembaga IMF, mengatakan beberapa negara berkembang di Asia akan menghadapi resiko besar jika pada akhirnya pengurangan stimulus di lakukan oleh negara maju. Kekhawatiran dari pelaku pasar atas potensi tapering off dari The fed, menjadi salah satu pemicu pelemahan nilai tukar rupiah. Pelemahan nilai tukar terhadap dolar AS merupakan fenomena global dan hal ini merupakan faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya depresiasi rupiah dalam beberapa hari terakhir. Selain itu, pelemahan rupiah juga dipicu oleh faktor kebutuhan valas yang meningkat menjelang akhir tahun. Mempertimbangan sentimen tersebut baik dari dalam maupun ekternal, IHSG di prediksikan pekan ini variatif dengan peluang menguat.
WEEKLY REPORT
25 November 2013
• TLKM investasi PCS Rp832,2 miliar • BNBR jajaki pinjaman US$2 miliar
• BNBR akan bangun PLTU di Pantai Utara Cirebon kapasitas 2x260 MW • BNBR siapkan proyek PLTU Tanjungjang Jati.
• Utang BNBR meningkat dari Rp 5,6 triliun jadi Rp 6,7 triliun • BNBR rencana jual anak usahanya PT Bakrie Pipe Industries • BNBR tunda IPO anak usahanya tahun ini
• BNBR pertimbangkan tiga anak usahanya IPO pada tahun 2015 • UNSP catatkan rugi bersih 3Q13 Rp 773,32 miliar dari Rp 5,68 miliar. • PALM akan right issue di harga pelaksanaan Rp 420 per saham • JAWA turunkan target kinerja
• ANTM berikan pinjaman ke PT Meratus Jaya Iron & Steel (PTMJIS) • TINS targetkan akuisisi kuasa pertambangan batu bara
• KKGI targetkan produksi batu bara 5,7 juta ton • ATPK kembali rencanakan rights issue
• RALS optimis target penjualan tahun ini Rp 8,5 triliun tercapai • RALS berencana tambah 6 gerai baru pada tahun 2014 • Penjualan KIJA tembus Rp 1,6 triliun
• MYRX targetkan pendaptan Rp1 triliun tahun depan • 9,3% saham BNII dilego
• BJTM bukukan laba sebelum pajak Rp 1,17 triliun • INAF alokasikan belanja modal 2014 Rp205 miliar • TRIS tambah modal anak usaha Rp 10 miliar
25 November 2013
25 November 2013
Telekomunikasi Indonesia (TLKM) membangun kabel serat optik Papua Cable System (PCS) dengan investasi sebesar US$7,1 juta atau sekitar Rp832,2 miliar. Pembangunan PCS tersebut merupakan lanjutan dari pembangunan infrastruktur telekomunikasi di kawasan timur Indonesia (KTI). Proyek PCS ini memiliki panjang 2.600 km dan guna mewujdukan proyek yang ditargetkan beroperasi November-Desember 2014, TLKM menggandeng NEC Corporation. Hingga 2015, perseroan menargetkan mengeelar 75.000 km jaringan serat optik sebagia bagian dan program Indonnesia Digital Network 2015 (IDN-2015), yaitu id-Ring.
Bakrie & Brothers (BNBR) tengah menjajaki pinjaman dari investor luar negeri untuk mendanai proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjung Jati A senilai US$2 miliar. Perseroan tengah berdiskusi dengan investor dari Eropa, Korea, dan Jepang untuk mendanai 70% dari total investasi PLTU atau sebesar US$1,4 miliar. Targetnya, kesepakatan pembiayaan selesai pada Januari 2013. Dana pinjaman dibutuhkan untuk mendanai pembelian mesin dan infrastuktur, sedangkan konstruksi baja berasal dari BNBR.
Bakrie & Brothers (BNBR) mengeluarkan dana investasi sekitar USD 2 Miliar untuk membangun PLTU di Pantai Utara Cirebon berkapasitas 2x260 MW di lahan sekitar 230 hektar. Proyek ini merupakan pergeseran rencana dari Proyek Kayu Jati, Jawa Tengah. Pendanaan diperoleh dari kredit ekspor yaitu dari Eropa, Korea, dan Jepang. Hingga saat ini proses pembebasan lahan sudah tidak menjadi kendala, hanya tinggal penyelesaian masalah pembayaran. Perseroan akan membentuk partnership, karena belum mempunyai pengalaman dalam bidang pembangkit listrik.
Bakrie and Brother (BNBR) menyiapkan beberapa proyek raksasa, antara lain : PLTU Tanjungjang Jati. Perseroan sedang dalam tahap negosiasi akhir dengan Pertamina hingga 2x660 megawatt. Selain itu perseroan menggarap Pembangkit Listrik Geothermal di Ngebel dan Sokoria, membidik prospek kawasan industri di Kalimantan dimana perseroan akan menjadi salah satu penyuplai listrik di kawasan tersebut, jalan tol Cimanggis-Cibitung sepanjang 25,4 km melalui Bakrie Indo Infrastructure tetapi terkendala masalah pembebasan lahan, pipa gas Kalimantan-Jawa tahap I sepanjang 207 km, Kepodang-Tambak Lorok (Jateng) 116 MMscfd tapi terkendala oleh belum munculnya keputusan pengelola Blok Mahakam.
Utang Bakrie & Brothers (BNBR) meningkat dari Rp 5,6 triliun menjadi Rp 6,7 triliun akibat kenaikan kurs dollar terhadap rupiah. Perseroan menargetkan pada tahun 2014 jumlah utang dapat diturunkan hingga Rp 3,5 triliun. Perseroan telah berupaya menurunkan utang sejak pertengahan tahun 2013, antara lain melalui efisiensi perusahaan dan penjualan aset dari beberapa perusahaan yang memiliki prospek bagus. Selain itu BNBR memperpanjang jatuh tempo utang jangka pendek yang sebesar 67%. Perseroan ingin memangkas utangnya hingga 50%.
Bakrie & Brothers (BNBR) berencana menjual anak usahanya yaitu PT Bakrie Pipe Industries (BPI) untuk menutup sebagian utang Perseroan. Perseroan menyatakan sudah ada investor yang berminat membeli yaitu dari Jepang, China, Thailand serta beberapa investor dari dalam negeri. Perseroan berharap proses penjualan ini selesai pada akhir tahun 2013 atau sebelum tutup buku 2013. PT Bakrie Pipe Industries saat ini tercatat memiliki aset senilai Rp 3,5 triliun. Perseroan berharap dapat menekan jumlah utangnya sebesar Rp 3 triliun pada tahun 2014. Selain menjual anak usaha, Perseroan juga akan menjual tanah yang dimilikinya di wilayah BPI seluas 26 hektar.
Bakrie & Brothers (BNBR) menunda melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) anak usahanya pada tahun 2013, kemungkinan menjadi tahun 2015 melihat kondisi perekonomian saat ini. Semula BNBR akan mencatatkan saham anak usahanya di BEI, yaitu PT Bakrie Pipe Industries (BPI), PT Bakrie Tosanjaya dan PT South East Asia Pipe Industries (SEAPI).
Bakrie & Brothers (BNBR) mempertimbangkan untuk mencatatkan 3 anak usahanya yaitu PT Bakrie Building Industries, PT Bakrie Tosanjaya dan PT Bakrie Pipe Industries di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015. Langkah itu diambil karena kinerja dari ketiga anak perusahaan itu dinilai baik dan menyumbang pendapatan signfikan bagi perseroan.
Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) mencatatkan penurunan penjualan neto per September 2013 menjadi Rp 1,44 triliun dari sebelumnya Rp 1,98 triliun. Laba bruto turun menjadi Rp 395,37 miliar dari sebelumnya Rp 680,46 miliar dan rugi sebelum pajak naik mencapai Rp 963,17 miliar dibandingkan laba sebelum pajak sebesar Rp 4,46 miliar. Rugi neto dari periode berjalan dari operasi yang dilanjutkan sebesar Rp 773,32 miliar dibandingkan sebelumnya sebesar Rp 5,68 miliar.
RUPSLB Provident Agro (PALM) menyetujui rencana right issue yang akan menawarkan sekiitar 2.111.994.000 saham biasa atas nama atau 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan nomilal Rp 100 per saham dan harga pelaksanaan Rp 420 per saham. Dana perolehan hasil PUT sebanyak-banyaknya Rp 887.037.480.000. Dana itu sebesar Rp 130 Milliar akan digunakan untuk akusisi dan Rp 180 Milliar untuk mendanai modal kerja Entitas Anak antara lain pembelian TBS, pengadaan bahan baku, dan perawatan tanaman menghasilkan dan biaya operasional lain. Sisa dana akan digunakan untuk pembayaran dipercepat atas sebagian kewajiban Perseroan yang timbul sehubungan dengan akuisisi terhadap seluruh saham PT Nsaraya Permai dan PT Alam Permai pada bulan Mei 2012.
Jaya Agra Wattie (JAWA) menurunkan target pendapatan tahun ini menjadi Rp 725,29 miliar atau sekitar 55% dari semula Rp 1,3 triliun. Penurunan volume produksi dan harga jual komoditas menjadi penyebab utama revisi turun kinerja keuangan perseroan. Laba bersih juga direvisi 55% di bawah target sebelumnya dari Rp 170 miliar menjadi Rp 76,58 miliar. Produksi karet diperkirakan turun 26.960 ton menjadi 14.306 ton. Penurunan produksi disebabkan oleh perubahan cuaca yang mempengaruhi proses penyadapan getah. Sementara itu, produksi CPO diproyeksi turun 26% menjadi 38.087 ton dan produksi kernel turun 27% menjadi 7.230 ton.
Aneka Tambang (ANTM) memberikan pinjaman sebesar Rp 30.400.000.000 berupa revolving loan kepada PT Meratus Jaya Iron & Steel (PTMJIS). Pinjaman itu berjangka waktu 1 tahun dengan suku bunga 10% per tahun. Dana itu akan dipergunakan PTMJIS untuk melakukan pembelian bahan baku produksi dan pembelian keperluan lain terkait operasional dan modal kerja. PTMJIS adalah perusahaan yang 66% sahamnya dimiliki Krakatau Steel (KRAS) dan 34% oleh Aneka tambang.
Timah (TINS), melalu anak usaha, Timah Investasi Mineral, menargetkan dapat mengakuisisi kuasa pertambangan batu bara di Kalimatan Selatan pada bulan depan sebagai langkah pengembangan lini bisnis non timah. Aksi tersebut dilakukan setelah sebelumnya resmi mengakuisisi 10% saham perusahaan tambang di Sumaera Selatan. Resources Alam Indonesia (KKGI) menargetkan produksi batu bara hingga 5,7 juta ton atau meningkat dibandingkan perkiraan produksi tahun 2013 yang sebesar 4,5 juta ton. Target produksi tersebut mungkin tercapai, karena kapasitas keseluruhan infrastruktur yang semakin lengkap dengan selesainya pembangunan underpass di blok Selatan PT Insani Bara Perkasa (anak usaha). Selain itu ada tambahan produksi baru dari lokasi blok Perangat dan blok Separi serta peningkatan produksi di blok Loajanan.
ATPK Resources (ATPK) akan kembali menggelar RUPSLB untuk meminta persetujuan pemegang saham dalam penerbitan saham baru (rights issue). Permintaan persetujuan pemegang saham ATPK sempat tertunda karena perseroan belum mendapatkan izin dari Otoritas Jasa
25 November 2013
25 November 2013
Keuangan (OJK) dalam pelaksanaan rights issue. RUPSLB akan diadakan pada hari Senin tanggal 25 November 2013. Sebagai informasi, ATPK berencana menawarkan sebanyak 4,84 miliar saham baru dengan harga yang ditawarkan Rp 220 per saham.
Ramayana Lestari Sentosa (RALS) optimis dapat mencapai target penjualan tahun 2013 sebesar Rp 8,5 triliun atau lebih tinggi 5,8% dari penjualan tahun 2012 yang sebesar Rp 5,92 triliun. Namun target penjualan tersebut turun 6% dari target awal akibat tidak tercapainya target gerai karena terkendala fluktuasi kondisi ekonomi. Ramayana Lestari Sentosa (RALS) berencana menambah 6 gerai baru pada tahun 2014 seluas 50 ribu meter persegi. Perseroan menyiapkan dana sekitar Rp 300 miliar – Rp 350 miliar yang seluruhnya berasal dari kas internal perusahaan. Pada tahun 2014 perseroan akan fokus pada pembukaan gerai baru di luar Jakarta yang masih terfokus di daerah Jawa yaitu di Pamulang, Depok, Tajur (Bogor), Sumedang Malang, dan Solo dengan penambahan 5%-8% luas kotor baru. Tahun 2013 perseroan telah membuka 8 gerai baru dengan peningkatan luas bersih sebesar 5,9% dengan nilai investasi sebesar Rp 400 miliar. Kawasan Industri Jababeka (KIJA) membukukan pra penjualan (marketing sales) sebesar Rp 1,6 triliun hingga kuartal III-2013, setara 80% dari target marketing sales tahun ini Rp 2 triliun. Kontribusi utama penjualan masih berasal dari penjualan lahan industri dan bangunan pabrik standar. Perseroan menargetkan pendapatan dapat mencapai Rp 1,4 triliun pada tahun ini. KIJA juga berencana menjadi pengembangan kawasan wisata Tanjung Lesung dan kawasan industri baru di Banten dan Jawa Barat sebagai penggerak kinerja keuangan dalam jangka panjang.
Hanson International (MYRX) menargetkan pendapatan sebesar Rp1 triliun pada tahun depan, ditopang oleh sektor properti yang baru dimasuki perseroan. Adapun sepanjang Januari-September 2013, perseroan membukukan pendapatan Rp204,84 miliar, naik 96,36% dibandingkan dengan Rp104,32 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Namun, laba bersih perseroan turun menjadi Rp4,86 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp20,76 miliar.
Maybank Kim Eng Securities dan UBS Securities Indonesia memfasilitasi transaksi jual beli 9,3% saham Bank International Indonesia (BNII) senilai Rp 1,75 triliun. Jumlah saham BNII yang di-crossing sebanyak 5,67 miliar unit atau 9,3% modal disetor dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 310 per saham.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) hingga Oktober 2013 membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 1,17 triliun, naik dibandingkan periode sama 2012 sebesar Rp 801,4 miliar. Dengan pencapaian tersebut, perseroan optimis target laba sebesar Rp 1,26 triliun tahun ini dapat tercapai.
Indofarma (INAF) berencana menaikkan belanja modal (capex) pada tahun depan dengan mengalokasikan dana sekitar Rp205 miliar. Alokasi belanja modal tersebut naik 50% dibandingkan dengan anggaran yang disiapkan untuk kebutuhan bisnis tahun ini Rp100-Rp150 miliar. Belanja modal itu akan digunakan untuk membeli bahan baku dan pembangunan pabrik baru di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, awal tahun depan. Pabrik tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi obat dua kali lipat dari sekarang 2,5 miliar tablet/kapsul menjadi 5 miliar tablet/kapsul. Belanja modal itu diperleh dari salah satu perbankan dengan plafon Rp200 milair dan tenor 5 tahun. Trisula International (TRIS) menambah modal di anak usaha Triduaribu Bersatu Rp 10 miliar. Perseroan telah menyetorkan saham Rp 5,1 miliar sehingga perseroan menguasai 51% saham di Triduaribu Bersatu. Peningkatan modal tersebut bertujuan untuk menunjang kegiatan usaha utama Triduaribu Bersatu dan menambah modal kerja.
Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menaikkan batas autorejection.
Sebelumnya auto rejection dilakukan jika volume penawaran jual atau
permintaan beli mencapai 10.000 atau 5%. Nantinya sistem bursa
(JATS) akan melakukan auto rejection apabila volume penawaran jual
atau permintaan beli efek bersifat ekuitas lebih dari 50.000 lot atau 5% dari jumlah efek yang tercatat di bursa.
25 November 2013
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 94,02 -0,82 TLKM (US) 37 10.823 -427
Natural Gas (US$)/mmBtu 3,81 0,05 ANTM (GR) 0,07 1.158 16
Gold (US$)/Ounce 1241,24 -2,40 BLTA (SP) 0.03 190 N/A
Nickel (US$)/MT 13560,00 130,00
Tin (US$)/MT 22850,00 -95,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 82,60 --
Coal (RB) (US$)/MT* 82,06 --
CPO (ROTH) (US$)/MT 920,00 -5,00
CPO (MYR)/MT 2604,50 42,00
Rubber (MYR/Kg) 744,25 -0,50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 770,57 1,24
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 16064,77 0,34 22,59 15,18 14,05 2,87 2,63 4.674,1
USA NASDAQ COMPOSITE 3991,65 0,57 32,20 20,27 17,52 3,13 2,83 6.474,3
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6674,30 -0,11 13,17 13,72 12,43 1,86 1,71 1.368,6
CHINA SHANGHAI SE A SH 2299,23 -0,43 -3,23 9,66 8,55 1,32 1,18 2.547,2
CHINA SHENZHEN SE A SH 1098,66 -0,31 19,45 21,71 16,83 2,46 2,21 1.388,1
HONG KONG HANG SENG INDEX 23696,28 0,49 4,59 11,35 10,50 1,41 1,30 1.814,4
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4317,96 -0,19 0,03 15,05 12,92 2,75 2,42 339,2
JAPAN NIKKEI 225 15381,72 0,10 47,97 19,69 17,43 1,65 1,55 2.877,3
MALAYSIA KLCI 1794,52 -0,01 6,25 16,86 15,31 2,13 2,08 314,7
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3172,85 0,01 0,18 14,98 13,64 1,35 1,28 410,4
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 11.700,00 -5,00 1000 IDR/ USD 0,09 0,0000
EUR/IDR 15.856,43 66,11 EUR / USD 1,36 -0,0005
JPY/IDR 115,53 -0,27 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.357,45 1,31 SGD / USD 0,80 -0,0002
AUD/IDR 10.723,23 -27,61 AUD / USD 0,92 -0,0018
GBP/IDR 18.991,56 30,77 GBP / USD 1,62 0,0006
CNY/IDR 1.920,05 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000
MYR/IDR 3.640,95 4,70 MYR / USD 0,31 0,0004
KRW/IDR 11,03 0,00 100 KRW / USD 0,09 0,0000
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.37
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.49
ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15
25 November 2013
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description Oct'13 Sep'13 Description Rate (%)
Inflation YTD % 7.66 7.57 SBI (9M) 6.61
Inflation YOY % 8.32 8.4 SBIS (9M) 6.61
Inflation MOM % 0.09 -0.35
Foreign Reserve (US$) 96.9957 95.6753
GDP (IDR Tn) 2,375,331 2,210,062
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
25 Nov* US Pending Home Sales MoM Naik menjadi 2.0% dari -5.6%
25 Nov* US Pending Home Sales YoY --
26 Nov* US Housing Starts --
26 Nov* US Housing Starts MoM --
26 Nov* US Building Permits --
26 Nov* US Building Permits MoM --
26 Nov* US House Price Index MoM Tetap 0.3%
26 Nov* US Consumer Confidence Index Naik menjadi 72.0 dari 71.2
27 Nov* US Initial Jobless Claims --
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
BBCA IJ 10000 1.52 4.01 TLKM IJ 2150 -3.37 -8.28 PGAS IJ 4800 2.67 3.32 ASII IJ 6600 -1.49 -4.44 MNCN IJ 2575 5.10 1.93 INTP IJ 18600 -3.13 -2.42 SCMA IJ 2825 2.73 1.20 BBRI IJ 7650 -0.65 -1.34 KLBF IJ 1280 1.59 1.11 SCBD IJ 3000 -9.09 -1.09 ADRO IJ 1180 2.61 1.05 BBNI IJ 4300 -1.15 -1.01 UNTR IJ 20250 1.25 1.02 UNVR IJ 27450 -0.36 -0.84 GGRM IJ 37150 0.81 0.63 MYOR IJ 27750 -2.80 -0.78 AALI IJ 22950 1.32 0.52 JRPT IJ 770 -6.10 -0.75 BBTN IJ 990 3.13 0.34 SMAR IJ 6400 -3.03 -0.63
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued Shares
(Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Indomobil Multi Jasa Finance 500-650 1,291.50 27 Nov-29 Nov 2013 05 Dec 2013 CIMB, Buana Capital
DBS, Deutsche Bank PT Logindo
Samudramakmur
Shipping Offshore Support
2800-3700 193.28 05 Dec-06 Dec 2013 11 Dec 2013 OSK Securities
UOB Securities PT Sawit Sumbermas
Sarana
CPO
Agriculture 670-970 1,500.00 03 Dec-05 Dec 2013 12 Dec 2013
BNP Paribas Mandiri Sekuritas PT Dwi Aneka Jaya
Kemasindo
Manufacture &
Industry 425-550 642.85 06 Dec-10 Dec 2013 16 Dec 2013 NISP Sekuritas
PT Industri Jamu dan
Farmasi Sido Muncul Consumer Goods 540-660 1,500.00 09 Dec-12 Dec 2013 18 Dec 2013
Mandiri Sekuritas Kresna Securities PT Puridelta Lestari
Real Estate
Property 205-255 10,840.00 TBA TBA
Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas
25 November 2013
25 November 2013
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
SCMA 15.00 Cash Dividend 21-Nov-13 22-Nov-13 26-Nov-13 10-Dec-13
TURI 6.00 Cash Dividend 21-Nov-13 22-Nov-13 26-Nov-13 10-Dec-13
SMSM 60.00 Cash Dividend 22-Nov-13 25-Nov-13 27-Nov-13 11-Dec-13
EMTK 29.00 Cash Dividend 26-Nov-13 27-Nov-13 29-Nov-13 13-Dec-13
BBCA 45.00 Cash Dividend 28-Nov-13 29-Nov-13 03-Dec-13 17-Dec-13
INCO $0.0025 Cash Dividend 29-Nov-13 02-Dec-13 04-Dec-13 18-Dec-13
LPKR 11.85 Cash Dividend 29-Nov-13 02-Dec-13 04-Dec-13 18-Dec-13
UNVR 330.00 Cash Dividend 02-Dec-13 03-Dec-13 05-Dec-13 12-Dec-13
HMSP 969.00 Cash Dividend 02-Dec-13 03-Dec-13 05-Dec-13 18-Dec-13
DEFI 2.48 Cash Dividend 03-Dec-13 04-Dec-13 06-Dec-13 20-Dec-13
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
NIPS Stock Split 1:20 -- -- 25 Nov-13 --
ROTI Stock Split 1:5 -- -- 29 Nov-13 --
ICON Rights Issue 2:1 300.00 25 Nov-13 26 Nov-13 02 Dec – 06 Dec’13
MCOR Rights Issue 100:38 125.00 26 Nov-13 27 Nov-13 03 Dec – 09 Dec’13
MYRX Rights Issue 7:10 550.00 27 Nov-13 28 Nov-13 04 Dec – 17 Dec’13
PALM Rights Issue 7:3 395-440 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec – 12 Dec’13
ATPK Rights Issue 10:53 220.00 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec – 12 Dec’13
BBKP Rights Issue 125000:41657 650-700 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec – 18 Dec’13
ALTO Rights Issue 25:10 550.00 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec – 18 Dec’13
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
SOBI RUPST 25-Nov-13
RIGS RUPSLB 25-Nov-13
INPC RUPSLB 27-Nov-13
BBKP RUPSLB 28-Nov-13
INTP RUPSLB 06-Dec-13
AKSI RUPSLB 11-Dec-13
BABP RUPSLB 11-Dec-13
NIPS RUPSLB 19-Dec-13
25 November 2013
25 November 2013
ASII
TRADING BUY
S1 6550 R1 6750 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 6350 R2 6950
Closing
Price 6700
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada mendekati area netral • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp6550-Rp6900
• Entry Rp6600, take Profit Rp6900
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 59.91 Positif
MACD 5.5 Positif
True Strength Index (TSI) 9.04 Positif
Bollinger Band (Mid) 6635 Negatif
MA5 6650 Negatif 5,400 6,000 6,600 7,200 7,800
May Jun Jul August September October November
ASII - Daily 11/22/2013 Open 6750, Hi 6800, Lo 6600, Close 6600 (-1.5%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 6,500.00, Fractal Up = 6,850.00, Fractal Down = 6,300.00, MA(Close,5) = 6,650.00, MA1(Close,8) = 6,543.75
6,600 6,543.75 6,500 6,300.19 6,300 6,635 6,650 6,850 6,969.81 13,101,000 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ASII - Stochastic %D(5,3,3) = 64.03, Stochastic %K = 54.21, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
54.2088 54.2088 20 64.0292 64.0292 80 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 ASII - MACD (6,9) = 5.47, Signal() = 2.28
2.27646 5.47148 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 ASII - TSI(3,5,3) = 9.04 7.33013 0.00000 9.04011
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
ANTM
TRADING BUY
S1 1310 R1 1350 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 1270 R2 1390
Closing
Price 1340
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasikan potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp1320-Rp1390
• Entry Rp1340, take Profit Rp1390
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 13.37 Positif
MACD -17.3 Positif
True Strength Index (TSI) -35.30 Positif
Bollinger Band (Mid) 1448 Negatif
MA5 1330 Positif 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700
May Jun Jul August September October November
ANTM - Daily 11/22/2013 Open 1340, Hi 1340, Lo 1300, Close 1340 (0.8%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,352.69, Fractal Up = 1,410.00, Fractal Down = 1,320.00, MA(Close,5)= 1,330.00, MA1(Close,8)= 1,338.75
1,340 1,338.75 1,330 1,320 1,242.38 1,352.69 1,410 1,447.5 1,652.62 12,555,500 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ANTM - Stochastic %D(5,3,3) = 25.72, Stochastic %K = 32.26, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
25.7187 25.7187 20 32.265 32.265 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 ANTM - MACD (6,9) = -17.28, Signal() = -20.23
-20.2325 -17.284 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 ANTM - TSI(3,5,3) = -35.30 -35.303 -47.2405 0.00000
25 November 2013
25 November 2013
ADRO
TRADING BUY
S1 1150 R1 1190 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1110 R2 1230
Closing
Price 1180
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp1160-Rp1230
• Entry Rp
1180, take Profit Rp1230
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 69.04 Positif
MACD 7.7 Positif
True Strength Index (TSI) 4.19 Positif
Bollinger Band (Mid) 1115 Positif
MA5 1182 Negatif 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400
May Jun Jul August September October November
ADRO - Daily 11/22/2013 Open 1170, Hi 1180, Lo 1140, Close 1180 (2.6%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,213.62, Fractal Up = 1,240.00, Fractal Down = 1,120.00, MA(Close,5) = 1,182.00, MA1(Close,8) = 1,175.00
1,180 1,175 1,120 1,115 980.91 1,182 1,213.62 1,240 1,249.09 19,991,000 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ADRO - Stochastic %D(5,3,3) = 38.89, Stochastic %K = 26.67, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
26.6667 26.6667 20 38.8889 38.8889 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 ADRO - MACD (6,9) = 7.66, Signal() = 9.65
7.65975 9.65252 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ADRO - TSI(3,5,3) = 4.19 4.19133 0.00000 11.444
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
KLBF
TRADING BUY
S1 1260 R1 1290 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 1230 R2 1320
Closing
Price 1280
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp1260-Rp1320
• Entry Rp1280, take Profit Rp1320
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 20.72 Positif
MACD -4.8 Positif
True Strength Index (TSI) -22.49 Positif
Bollinger Band (Mid) 1305 Negatif
MA5 1282 Negatif 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600
May Jun Jul August September October November
KLBF - Daily 11/22/2013 Open 1280, Hi 1290, Lo 1260, Close 1280 (1.6%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,310.00, Fractal Up = 1,320.00, Fractal Down = 1,270.00, MA(Close,5) = 1,282.00, MA1(Close,8) = 1,283.75
1,283.75 1,282 1,280 1,270 1,248.83 1,304.5 1,310 1,320 1,360.17 35,275,500 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 KLBF - Stochastic %D(5,3,3) = 34.92, Stochas tic %K = 35.24, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
34.9206 34.9206 20 35.2381 35.2381 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 KLBF - MACD (6,9) = -4.81, Signal() = -4.88 -4.87592 -4.81311 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 KLBF - TSI(3,5,3) = -22.49 -21.6434 -22.486 0.00000
25 November 2013
25 November 2013
PGAS
TRADING BUY
S1 4725 R1 4825 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 4625 R2 4925
Closing
Price 4800
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp4850-Rp4925
• Entry Rp4800, take Profit Rp4925
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 25.00 Positif
MACD -36.8 Positif
True Strength Index (TSI) -38.36 Positif
Bollinger Band (Mid) 4951 Negatif
MA5 4800 Negatif 4,800 5,200 5,600 6,000 6,400
May Jun Jul August September October November
PGAS - Daily 11/22/2013 Open 4700, Hi 4800, Lo 4700, Close 4800 (2.7%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 4,925.00, Fractal Up = 5,100.00, Fractal Down = 4,800.00, MA(Close,5)= 4,800.00, MA1(Close,8)= 4,846.88
4,846.88 4,800 4,800 4,800 4,704.53 4,925 4,951.25 5,100 5,197.97 20,306,500 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PGAS - Stochastic %D(5,3,3) = 24.68, Stochastic %K = 25.49, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
24.6753 24.6753 20 25.4902 25.4902 80 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 PGAS - MACD (6,9) = -36.77, Signal() = -36.92
-36.9238 -36.7658 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 PGAS - TSI(3,5,3) = -38.36 -38.3599 -39.6386 0.00000
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
SMGR
TRADING BUY
S1 12700 R1 13150 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 12250 R2 13600
Closing
Price 12950
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp12850-Rp13600
• Entry Rp12950, take Profit Rp13600
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 22.87 Positif
MACD -94.9 Positif
True Strength Index (TSI) -32.09 Positif
Bollinger Band (Mid) 13595 Negatif
MA5 13030 Negatif 11,000 12,000 13,000 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000 19,000 20,000
May Jun Jul August September October November
SMGR - Daily 11/22/2013 Open 13050, Hi 13100, Lo 12650, Close 12950 (0.4%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 13,277.10, Fractal Up = 13,450.00, Fractal Down = 12,900.00, MA(Close,5) = 13,030.00, MA1(Close,8)
13,030 13,006.3 12,950 12,900 12,491.9 13,277.1 13,450 13,595 14,698.1 8,474,500 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SMGR - Stochastic %D(5,3,3) = 41.12, Stochastic %K = 38.71, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
38.7134 38.7134 20 41.1224 41.1224 80 -300 -200 -100 0 100 200 300 0 SMGR - MACD (6,9) = -94.91, Signal() = -102.69 -102.688 -94.9076 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 SMGR - TSI(3,5,3) = -32.09 -32.0872 -34.3627 0.00000
25 November 2013
25 November 2013
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
22/11/13 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 22950 22950 22950 22150 22650 23150 23650 Positif Positif Positif 22800 18050
LSIP Trading Sell 1810 1810 1760 1750 1790 1830 1870 Negatif Negatif Positif 1870 1230
SGRO Trading Buy 1820 1820 1780 1770 1810 1850 1890 Positif Positif Positif 1850 1750
Mining
BUMI Trading Buy 390 390 410 360 380 400 420 Positif Positif Negatif 520 385
PTBA Trading Sell 11600 11600 11050 11050 11450 11850 12250 Negatif Negatif Negatif 14100 11500
ADRO Trading Buy 1180 1180 1230 1110 1150 1190 1230 Positif Positif Negatif 1240 900
MEDC Trading Sell 2475 2475 2400 2400 2450 2500 2550 Negatif Negatif Negatif 2825 2300
INCO Trading Sell 2475 2475 2350 2375 2450 2525 2600 Negatif Negatif Negatif 2750 2300
ANTM Trading Buy 1340 1340 1390 1270 1310 1350 1390 Positif Positif Positif 1620 1280
TINS Trading Sell 1600 1600 1560 1560 1590 1620 1650 Positif Negatif Negatif 1690 1510
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Buy 12950 12950 13600 12250 12700 13150 13600 Positif Positif Negatif 14900 12500
INTP Trading Sell 18600 18600 17800 17750 18400 19050 19700 Negatif Negatif Negatif 21200 18500
SMCB Trading Sell 2650 2650 2500 2500 2600 2700 2800 Negatif Negatif Negatif 2825 2325
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 6600 6600 6900 6350 6550 6750 6950 Positif Positif Negatif 7250 6300
GJTL Trading Sell 1760 1760 1700 1680 1740 1800 1860 Positif Negatif Negatif 2550 1790
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 6600 6600 6400 6400 6550 6700 6850 Negatif Negatif Negatif 7450 6200
GGRM Trading Sell 37150 37150 36400 36400 36900 37400 37900 Negatif Negatif Negatif 38450 33150
UNVR Trading Sell 27450 27450 26500 26500 27200 27900 28600 Negatif Negatif Negatif 37350 27200
KLBF Trading Buy 1280 1280 1320 1230 1260 1290 1320 Positif Positif Negatif 1390 1240
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1400 1400 1350 1320 1370 1420 1470 Positif Positif Negatif 1650 1350
ASRI Trading Sell 470 470 440 435 460 485 510 Negatif Negatif Negatif 700 480
WIKA Trading Buy 1690 1690 1750 1630 1670 1710 1750 Positif Positif Positif 2125 1610
ADHI Trading Buy 1660 1660 1740 1590 1640 1690 1740 Positif Positif Negatif 2150 1610
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 4800 4800 4925 4625 4725 4825 4925 Positif Positif Negatif 5500 4575
JSMR Trading Sell 4875 4875 4750 4775 4850 4925 5000 Negatif Negatif Negatif 5800 4825
ISAT Trading Buy 3525 3525 3600 3400 3500 3600 3700 Positif Positif Positif 4650 3475
TLKM Trading Sell 2150 2150 2050 2050 2125 2200 2275 Negatif Negatif Negatif 2375 2100
CMNP Trading Sell 3050 3050 2950 2975 3025 3075 3125 Positif Negatif Negatif 3300 2950
Finance
BMRI Trading Buy 7550 7550 7850 7300 7500 7700 7900 Positif Positif Negatif 8950 7350
BBRI Trading Buy 7650 7650 7950 7350 7550 7750 7950 Positif Positif Negatif 8500 7300
BBNI Trading Sell 4300 4300 4150 4125 4250 4375 4500 Negatif Negatif Negatif 4875 4125
BBCA Trading Buy 10000 10000 10350 9700 9900 10100 10300 Negatif Positif Negatif 10800 9600
BDMN Trading Sell 3850 3850 3750 3750 3825 3900 3975 Positif Negatif Negatif 4350 3725
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 20250 20250 19600 19550 20000 20450 20900 Negatif Negatif Positif 20500 17100