• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci : Prestasi Belajar, Kemandirian Belajar, Lingkungan Sekolah, dan Minat Belajar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata kunci : Prestasi Belajar, Kemandirian Belajar, Lingkungan Sekolah, dan Minat Belajar."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, LINGKUNGAN SEKOLAH DAN

MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS

DI SMA NEGERI 2 PARIAMAN

Oleh

Inayah Barokah, Akhirmen, Hayu Yolanda Utami

Mahasiswa dan Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar

Jl. Gunung Pangilun No.1, Padang Sumatera Barat

Email : inayah.barokah1993@gmail.com

Abstrak

Penelitan ini bertujan untuk menguji pengaruh kemandirian belajar, lingkungan sekolah dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Pariaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Pariaman hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 2,011 > ttabel 1,987. 2)

Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Pariaman hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 14,781 > ttabel 1,987. 3)Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara minat

belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Pariaman hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 1,991 > ttabel 1,987. 4) Terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan secara bersama-sama antara kemandirian belajar, lingkungan sekolah dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Pariaman hal ini dibuktikan dengan nilai Fhitung sebesar 93,405 > Ftabel 2,71 dan R Square

sebesar0,765=76,5%.

Kata kunci : Prestasi Belajar, Kemandirian Belajar, Lingkungan Sekolah, dan Minat Belajar.

Abstract

This research aims to examine the influence of independent learning, school environment and interest in learning on student achievement on economic subjects XI IPS in SMA 2 Pariaman. The results showed that: 1) There is a positive and significant influence between independent learning on student achievement on economic subjects XI IPS in SMA 2 Pariaman this is evidenced by the value thitung 2,011> 1,987 ttabel. 2) There is a positive and significant influence between the school environment on student achievement on economic subjects XI IPS in SMA 2 Pariaman this is evidenced by the value thitung 14.781> t table 1,987. 3) There is a positive and significant influence between interest in learning on student achievement on economic subjects XI IPS in SMA 2 Pariaman this is evidenced by the value thitung 1,991> 1,987 ttabel. 4) There is a positive and significant influence jointly between independent learning, school environment and interest in learning on student achievement on economic subjects XI IPS in SMA 2 Pariaman this is evidenced by the value Fhitung 93.405> 2,71 Ftable and R Square of 0.765 = 76.5%.

(3)

PENDAHULUAN

Pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan investasi sangat berharga bagi masa depan suatu bangsa. Oleh karena itu, dunia pendidikan seharusnya dapat menghasilkan manusia yang berkualitas, yang tidak hanya pandai atau ahli dibidangnya namun juga memiliki kearifan dalam bertindak dengan kata lain seimbang antara akal atau pikiran serta akhlak atau perilaku.

Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dimana pendidikan dapat menyiapkan manusia-manusia yang mampu mempertahankan dan mempertinggi kualitas kehidupannya sehingga dapat meningkatkan pembangunan manusia seutuhnya. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran.

Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Faktor intern di antaranya faktor fisiologis misalnya kesehatan,keadaan fisik, panca indera, kemudian faktor psikologis yaitu kecerdasan, kreatifitas, bakat, minat, sikap, kemandirian, motivasi, ingatan, kebiasaan belajar dan intelegensi. Sedangkan faktor ekstern meliputi cara orang tua mendidik, guru, kurikulum, partisipasi di kelas, metode guru mengajar, alat-alat belajar, media pembelajaran dan lingkungan sekolah serta bentuk kehidupan masyarakat (Slameto ,2010:54).

Dilihat persentase kemandirian belajar siswa, peneliti menanyakan kepada 40 orang siswa secara keseluruhan dengan mengambil 10 orang siswa dari masing-masing kelas tersebut mengenai kriteria kurangnya kesadaran diri siswa dalam mempersiapkan diri sebelum proses belajar mengajar dimulai. Hal ini terbukti ketika guru akan memulai kegiatan belajar mengajar, hanya sebagian siswa yang menyiapkan diri sebelum proses belajar mengajar dimulai hanya 40% dan yang tidak melakukan persiapan dalam belajar hanya 60%. Siswa apabila diberi tugas tidak langsung mengerjakan dan masih melihat pekerjaan teman yang lain, misalnya apabila diberi latihan soal suka melihat dari

jawaban temannya. Siswa yang mengerjakan dan bekerja mandiri hanya 45% dan yang tidak mengerjakan sendiri hanya 55% dari keseluruhan siswa. Siswa kurang berani menyatakan pendapat, ini terbukti ketika siswa berdiskusi siswa cenderung diam. Siswa yang berani mengeluarkan pendapat hanya 50% dari keseluruhan siswa. Kurangnya rasa tanggung jawab siswa dalam mengumpulkan tugas, terbukti pada saat mengumpulkan tugas siswa tidak langsung mengumpulkan tugas tersebut menunggu diperintah terlebih dahulu oleh guru.Siswa yang mempunyai rasa tanggung jawab hanya 45% dan yang tidak mempunyai tanggung jawab hanya 55% dari keseluruhan siswa.

Dilihat keadaan lingkungan fisik sekolah SMA Negeri 2 Pariaman pada umumnya sangat baik, dengan keadaan seperti ini tentu akan menunjang proses belajar mengajar. Namun dari hasil wawancara peneliti kepada guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 2 Pariaman dilihat dari lingkungan non fisik sekolah seperti lingkungan teman sepermainan siswa dapat mempengaruhi sedikit banyaknya prestasi belajar siswa, disaat jam pelajaran berlangsung siswa mencoba untuk bolos atau cabut dari kelas dikarenakan ada pengaruh dari teman sekolah lain. Selain itu disiplin sekolah yang diberikan kepada siswa sudah cukup baik tapi siswanya yang mencoba melanggar peraturan sekolah dengan berbagai alasan untuk menghindari proses belajar mengajar, metode pengajaran yang tidak bervariatif membuat siswa merasa jenuh dalam belajar, relasi guru dengan siswa yang tidak baik akan mengakibatkan siswa malas untuk melakukan proses belajar mengajar, kemudian relasi siswa dengan siswa yang tidak baik akan menyebabkan suasana kelas yang tidak kondusif hal ini terjadi karena di dalam kelas ada kelompok yang saling bersaing secara tidak sehat.

Dari hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa masih banyak siswa yang tidak berminat dalam mengikuti Mata pelajaran Ekonomi. Adapun cara pengambilan siswanya peneliti lakukan secara acak dengan

(4)

mengambil 10 orang siswa dari masing-masing kelas tersebut untuk diwawancarai. Secara keseluruhan dari 40 orang siswa yang diwawancarai. Hal ini dapat dilihat dari setiap siswa dalam mengikuti pelajaran yaitu siswa keluar masuk saat belajar ada 8 orang, mengantuk saat belajar ada 7 orang, tidak memahami penjelasan guru ada 9 orang, ribut atau berbicara saat belajar ada 10 orang dan siswa yang tidak memperhatikan guru ketika sedang menerangkan pelajaran ada 6 orang. Dari kondisi tersebut, diduga keterampilan mengajar guru dan minat belajar siswa khususnya untuk bidang studi Ekonomi ikut berperan terhadap prestasi belajar Ekonomi siswa.Selain itu penulis juga mengamati siswa tidak mau menerima kehadiran guru dalam lokal pada saat mata pelajaran ekonomi. Ini dapat dibuktikan malasnya siswa-siswi tersebut dalam mengikuti proses belajar mengajar. Mereka menginginkan guru tidak hadir sehingga mereka bisa bermain di kelas, pergi ke kantin, tidur-tiduran di kelas, mengerjakan aktivitas lain, serta bermain

game dihandphone.Tidak hanya itu, banyak

siswa yang peduli pada mata pelajaran ekonomi, karena menurut mereka mata pelajaran ekonomi membosankan.

KAJIAN TEORI

Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas serta kegiatan pembelajaran dari sekolah (Tu’u,2004:75). Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik berasal dari diri siswa (faktor internal) maupun faktor dari luar diri siswa (faktor eksternal).Faktor internal diantaranya minat, bakat, kemandirian, motivasi, tingkat

intelegensi.Sedangkan faktor eksternal diantaranya metode belajar dan lingkungan sekolah (Slameto,2010:54).

Menurut Stephen Brookfield dalam Yamin (2009:115) mengemukakan bahwa kemandirian belajar merupakan belajar yang dilakukan oleh siswa secara bebas menentukan tujuan belajarnya, strategi belajarnya, menggunakan sumber-sumber belajar yang dipilihnya, membuat keputusan akademik, dan melakukan kegiatan-kegiatan untuk

tercapainya tujuan belajar. Sedangkan menurut Yamin(2009:116) belajar mendiri artinya belajar yang bebas menentukan arah, rencana, sumber, dan keputusan untuk mencapai tujuan akademik bukan bebas dari aturan-aturan keagamaan, aturan negara, aturan-aturan adat maupun masyarakat.

Pengertian sekolah adalah wahana kegiatan dalam proses pendidikan berlangsung. Di sekolah diadakan kegiatan pendidikan, pembelajaran dan latihan (Tu’u, 2004:18). Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang sistematif yang melaksanakan program bimbingan, pengajaran dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya baik yang menyangkut aspek moral, spritual, intelektual, emosional maupun sosial (Yusuf, 2004:54).

Secara sederhana minat (interest) kecenderungan atau kegairahanyang tinggi atau keinginan yang besar tehadap sesuatu (Muhibbin, 2011:152).Minat merupakan suatu dorongan yang kuat dalam diri seseorang terhadap sesuatu.Minat adalah rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2010:121).Minat dapat timbul dengan sendirinya, yang disertai dengan adanya rasa suka terhadap sesuatu.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah deskriptif danasosiatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalahsiswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Pariaman sebesar 117 dan teknik pengambilan sampel proportional

random sampling dengan jumlah sampel 90

mahasiswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket.Data yang analisis diperoleh dengan menggunakan uji normalitas residual, uji heterogenitas, uji multikolinearitas, uji regresi linear berganda dan uji hipotesis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebelum menggunakan analisis regresi berganda dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas, Heterokedastisitas, dan uji multikolinearitas. Dari uji normalitas menyatakan nilai statistik Jerque-Bera sebesar

(5)

82,737 dengan nilai df : 0,05 adalah 113,145. Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan data yang digunakan dalam penelitian ini telah berdistribusi dengan normal. Kemudian dari uji heterokedastitas diperoleh hasil bahwa varian data masing-masing tidak terdapat gejala heterokedastitas.Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas antara variabel bebas.

Penelitian ini menganalisis pengaruh 3 variabel bebas yaitu Kemandirian belajar (X1),

lingkungan sekolah (X2),dan minat belajar

(X3)yang mempengaruhi prestasi belajar (Y).

Dari analisis data yang dilakukan dengan SPSS 16.0 diperoleh persamaan regresi berganda :

Y= 9,397 + 0,129X1 + 0,735X2 + 0,091X3

+4,304

1. Nilai konstanta sebesar 9,397 berarti tanpa adanya pengaruh dari variabel bebas maka nilai variabel terikat nilainya hanya sebesar9,397. Hal ini berarti bahwa apabila variabel bebas nilainya konstan (kemandirian belajar, lingkungan sekolah, dan minat belajar) maka nilai variabel prestasi belajar hanya sebesar 9,397. 2. Koefisien regresi variabel kemandirian

belajar (X1) sebesar 0,129 yang bertanda

positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa, apabila nilai variabel kemandirian belajar meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatan prestasi belajar sebesar 0,129 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan. 3. Koefisien regresi variabel lingkungan

seolah (X2) sebesar 0,735 yang bertanda

positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa, apabila nilai variabel lingkungan sekolah meningkat maka akan meningkatkan nilai prestasi belajar sebesar 0,735 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

4. Koefisien regresi variabel minat belajar

(X3) sebesar 0,091 yang bertanda positif.

Hal ini berarti adanya pengaruh positif

minat belajar terhadap prestasi belajar siswa, apabila nilai variabel minat belajar meningkat maka akan meningkatkanprestasi belajar sebesar 0,091 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Uji F dilakukan adalah untuk mengetahui apakah semua variabel bebas yaitu kemandirian belajar, lingkungan sekolah dan minat belajar secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Pariaman.Darihasil yang didapatkan dapat diketahui bahwa Fhitung

93,405 > Ftabel 2,71. dan nilai signifikan 0,000

< = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha

diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemandirian belajar, lingkungan sekolah, dan minat belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa, artinya semakin meningkat kemandirian belajar, lingkungan sekolah, dan minat belajar, maka prestasi belajar siswa juga akan semakin meningkat.

Uji t dilakukan untuk melihat secara parsial setiap variabel bebas terhadap variabel terikat. Acuan yang digunakan adalah thitung ≥

ttabel atau nilai sig. ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan

Ha diterima. Akan tetapi, jika thitung < ttabel atau

nilai sig. ≥ 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

1) Dari hasil analisis dilihat nilai thitung untuk variabel linternal locuf of control (X1) adalah 2.503 > ttabel 1.65397 (sig 0,013 < 0,05), maka Ha diterima. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa internal locuf of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar mahassiswa.

2) Dari hasil analisis dilihat nilai thitung untuk aktivitas belajar (X2) adalah 2,047 > ttabel 1.65397 (sig 0,043 < 0,05), maka Ha diterima. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa aktivitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil prestasi belajar mahassiswa.

3) Dari hasil analisis pada tabel dapat dilihat nilai thitung untuk variabel lingkungan keluarga (X3) adalah 3.796 > ttabel 1.65397 (sig 0,000 < 0,05).

(6)

PENUTUP

Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kemandirian belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Pariaman. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,129. Nilai signifikan dapat dilihat dari nilai thitung2,011 >ttabel

sebesar 1,987. Artinya apabila kemandirian belajar meningkat sebesar satu-satuan, maka prestasi belajar akan menigkat sebesar 0,129 satuan.

2. Lingkungan sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Pariaman. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,735. Nilai signifikan dapat dilihat dari nilaithitung 14,781 > ttabel

sebesar 1,987. Artinya, apabila lingkungan sekolah meningkat sebesarsatu-satuan, maka prestasi belajar akan meningkat sebesar 0,735 setiap satuan.

3. Minat belajarberpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Pariaman. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,091. Nilai signifikan dapat dilihat dari nilaithitung, 1,991> ttabel sebesar1,987.

Artinya, apabila minat belajar meningkat sebesar satu-satuan, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,091 satuan. 4. Kemandirian belajar, lingkungan sekolah,

dan minat belajar secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasibelajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Pariaman. Dimana diperoleh nilai Fhitung93,405> Ftabel 2,71 dengan taraf

signifikansi sebesar 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

Sumbangan bersama-sama kemandirian belajar, lingkungan sekolah, dan minat belajar terhadap besar kecilnya prestasi belajar Ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Pariaman sebesar 76,65%, selebihnya Prestasi Belajar Ekonomi ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI di SMA Negeri 2 Pariama

1. Secara teori prestasi belajar dipengaruhi oleh kemandirian belajar. Penelitian ini menunjukan bahwa kemandirian belajar berada pada kategori cukup baik. Dimana tingkat ketercapaian responden terendah berada pada pernyataan apabila saya gagal dalam belajar, saya akan cari tahu penyebabnya dan terus berusaha. Untuk itu diharapkan dalam proses belajar mengajar hendaknya siswa mencari tahu penyebab dari kegagalan dalam belajar agar prestasi belajar siswa meningkat. Sedangkan tingkat ketercapaian tertinggi yaitu berada pada pernyataan saya mengikuti pelajaran dengan baik untuk memenuhi rasa ingin tahu. Artinya dalam proses pembelajaran siswa memiliki rasa ingin tahu dalam belajar.

2. Dari hasil penelitian lingkungan sekolah berada pada kategori kurang baik. Dimana tingkat ketercapaian responden terendah berada pada pernyataan saya senang piket membersihkan kelas. Artinya masih banyak siswa yang malas dalam melaksanakan piket membersihkan kelas, Untuk itu diharapkan kepada siswa agar rajin untuk membersihkan kelas agar tercipta suasana belajar yang nyaman. Sedangkan tingkat ketercapaian tertinggi yaitu berada pada pernyataan saya sangat senang meminjam buku di perpustakaan sekolah, karena buku yang saya butuhkan ada. Artinya siswa senang meminjam buku di perpustakaan karena buku yang dibutuhkan ada, hal ini berarti lingkungan sekolah sudah baik dalam menyediakan buku pelajaran yang dibutuhkan siswa. 3. Hasil penelitian minat belajar yang dimiliki

siswa berada pada kategori cukup baik. Dimana tingkat ketercapaian responden terendah berada pada pernyataansaya bersemangat mengikuti mata pelajaran Ekonomi. Artinya siswa kurang bersemangat dalam proses belajar. Untuk itu diharapkan kepada guru harus bisa memberikan motivasi dalam belajar agar

(7)

siswa bersemangat dalam belajar. Sedangkan tingkat ketercapaian tertinggi yaitu berada pada pernyataan saya aktif dalam mengikuti pelajaran Ekonomi jika mendapat pertanyaan dan dapat menjawabnya. Artinya dalam proses pembelajaran minat belajar siswa akan meningkat apabila guru melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Diharapkan kepada guru untuk tidak hanya sekedar transfer of knowledge tapi bagaimana seorang guru bisa mengaktifkan dan menghidupkan suasana kelas sehingga dapat menumbuhkan minat belajar dan terciptanya proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

4. Secara keseluruhan kemandirian belajar, lingkungan sekolah dan minat belajar harus meningkat. Supaya dapat menumbuhkan prestasi belajar siswa untuk bersungguh-sungguh dalam belajar sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi dan Nur Uhbiyati. 2007. Ilmu

Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Akhirmen.2012. Statistika 1 (Teori dan

Aplikasi).UNP Press Padang:Padang

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Rineka Cipta:Jakarta.

Desmita.2011.PsikologiPerkembangn Peserta Didik. PT Remaja Rosdakarya: Bandung Djaali.2007.PsikologiPendidikan.Jakarta:Bum

i Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji persentase karkas dan potongan komersial yang meliputi persentase karkas, persentase dada, sayap, punggung, paha atas dan

Nilai persentase penutupan vegetasi pada penilaian kriteria penetapan klasifikasi DAS Cisadane Hulu dan Cianteun masih dalam satu kelas kualifikasi pemulihan DAS yang

Semangat itu secara implisit ditegaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2015, di mana pendidikan karakter

bahwa dalam rangka penetapan kebijakan pelayanan kesehatan tradisional yang dilakukan pemerintah telah ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan HK.02.02/MENKES/164/2014

Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II. Universitas Pendidikan Indonesia

[r]

praktikum cahaya berbasis inkuiri lebih tinggi secara signifikan dengan taraf.. signifikansi 95%, dan nilai gain yang dinormalisasi kelas ekseprimen

Proses deep-fat frying dengan menggunakan minyak goreng yang berasal dari kelapa sawit sangat fenomik di Indonesia karena berkembang sangat pesat baik untuk pemakaian rumah