• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan, yaitu sejak Juni 2008 sampai September 2008 dilakukan di daerah tujuan wisata Jakarta Timur. Pemilihan lokasi dilakukan berdasarkan : (1) Kebijakan Dinas Pariwisata untuk daerah Jakarta Timur dipusatkan menjadi wisata belanja dan daerah Balai Pustaka dipusatkan menjadi pusat jasa boga, (2) Tingkat Pendapatan Asli Daerah Jakarta Timur adalah dari retribusi hotel dan restoran, (3) Di daerah Jakarta Timur jumlah industri rumah makan lebih dominan dari industi kecil lainnya, (4) Daerah Jakarta Timur memiliki banyak obyek-obyek wisata antara lain: Taman Mini Indonesia Indah, Lubang Buaya, Pusat Industri Kecil Pulo Gadung, Pusat Penjualan Batu Rawabunga, Pasar Burung, dan Pusat Kerajinan Kayu.

Populasi dan Sampel

Beberapa pakar memberikan batasan populasi yang berbeda-beda. Gay (Sevilla, et al. 1993) mengemukakan bahwa populasi sebagai kelompok yakni peneliti akan mengeneralisai hasil penelitiannya. Kerlinger (1993) mengemukakan bahwa populasi adalah sebagai keseluruhan anggota, kejadian, objek yang telah ditetapkan dengan baik. Nawawi (1995) mengemukakan bahwa populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan dan tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.

Populasi sebanyak 79 orang. Penentuan Sampel berdasarkan masakan daerah terdiri dari 10 (sepuluh) kelompok yaitu; 1) Jawa, 2) Padang, 3) Sunda, 4) Batak, 5) Menado, 6) Palembang, 7) Lombok dan 8) 9)Betawi dan 10) Makasar. Jumlah responden diambil total populasi PRMT kelas C sebanyak .40 rumah makan tradisional kelas C yang artinya 40 orang PRMT kelas C. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive/sengaja. Kelompok, populasi dan jumlah PRMT kelas C dilihat pada Tabel 1.

(2)

Tabel 1. Kelompok, Populasi dan Jumlah Responden Kelompok PRMT

Menurut Asal Daerah Populasi PRMT Jumlah Responden

Jawa Padang Batak Sunda Betawi Menado Palembang Lombok Bali Makasar 33 22 8 6 3 3 1 1 1 1 16 11 4 3 1 1 1 1 1 1 Jumlah 79 40 Desain Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey korelasional yang dilaksanakan untuk melihat hubungan antara peubah-peubah penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Penelitian terdiri dari dua peubah bebas yaitu karakteristik individu PRMT kelas C (X1) dan faktor pendukung PRMT kelas C (X2), serta peubah terikat yaitu kompetensi PRMT kelas C (Y1).

Untuk mengetahui adanya hubungan dilakukan uji korelasi, sehingga menggunakan pendekatan kuantitatif dan untuk menjelaskan substansi hasil uji statistik digunakan pendekatan kualitatif.

Definisi Operasional

Definisi operasional dalam kegiatan penelitian ditetapkan untuk mencegah terjadinya kesalahan terhadap kondep yang telah ditetapkan, dengan demikian pengukuran terhadap peubah dapat dilakukan secara jelas dan terukur. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

Karakteristik Individu PRMT kelas C (X1)

1 Umur (X1.1) adalah lamanya (tahun) hidup responden yang dihitung sejak dilahirkan sampai dengan saat wawancara/penelitian dilakukan.

(3)

2 Pendidikan formal (X1.2) adalah lamanya (tahun) pendidikan formal yang pernah diikuti responden hingga dilakukannya wawancara.

3 Pengalaman memasak (X1.3) adalah lamanya (tahun) pengalaman memasak responden berusaha rumah makan tradisional di daerah tujuan wisata Jakarta Timur dari awal sampai saat wawancara/penelitian dilaksanakan.

4 Motivasi (X1.4) adalah dorongan responden untuk berusaha rumah makan tradisional di daerah tujuan wisata Jakarta Timur serta tingkat keuntungan dan keberhasilan yang dirasakan.

Faktor Pendukung (X2)

1.Pelatihan (X2.1) adalah jumlah pelatihan (tahun) yang pernah diikuti oleh PRMT kelas C yang berkaitan dengan pengolahan makanan dan pengelolaan rumah makan.

2. Interaksi dengan penyuluhan pariwisata (X2.2) adalah intensitas/frekuensi dan kualitas hubungan PRMT kelas C dengan penyuluh.

3. Ketersediaan peralatan memasak (X2.3) adalah tersedianya sarana dalam mendukung kelancaran produksi usaha rumah makan tradisional.

4. Kepemilikan modal (X2.4) adalah kepemilikan modal yang dapat dimanfaatkan oleh responden untuk mendukung kegiatan usaha rumah makan.

5. Kepuasan pelanggan (X2.5) adalah tanggapan konsumen pada suatu produk atau jasa yang diberikan PRMT kelas C.

Kompetensi PRMT kelas C (Y)

Kompetensi PRMT Kelas C di daerah tujuan wisata Jakarta Timur adalah pengetahuan, sikap dan keterampilan PRMT kelas C dalam berusaha rumah makan tradisional, dalam hal : perencanaan menu, persiapan pengolahan, pengolahan makanan, penyajian makanan dan kebersihan.

(4)

Tabel 2 Peubah, Indikator dan Kategori

Peubah Sub Peubah Konsep Ukuran Data Skala data

KARAKTERISTIK

INDIVIDU (X1) Umur (X1.1) Lamanya tahun kehidupan responden

Jumlah tahun kehidupan 15-20 muda

21- 35 sedang >36 tinggi

Ordinal

Pendidikan formal (X1.2) Jenjang pendidikan formal

yang diikuti atau ditempuh oleh responden

Jumlah tahun mengikuti pendidikan formal 6 – 8 muda 9 – 11 sedang 12 -15 tinggi Ordinal Pengalaman berusaha rumah makan tradisional (X1.3)

Lamanya responden melakukan usaha rumah makan tradisional

Jumlah tahun usaha rumah makan tradisional 2 – 21 muda

22 – 40 sedang 41 – 61 tinggi

Ordinal

Motivasi usaha rumah makan tradisional (X1.4)

Faktor yang mendorong responden untuk usaha rumah makan tradisional

- Faktor internal:

keinginan dari diri sendiri. - Faktor eksternal: warisan orang tua, ikutan teman.

Ordinal

FAKTOR

PENDUKUNG (X2)

Pelatihan(X2.1) Pelatihan yang pernah

diikuti responden yang berhubungan dengan usaha rumah makan tradisional.

- Jumlah pelatihan yang pernah diikuti responden dalam satu tahun terakhir. - Relevansi materi - Kejelasan pelatihan - Tindak lanjut setelah diadakan pelatihan Rasio Ordinal Interaksi dengan penyuluh (X2.3)

Intensitas kontak dan kualitas komunikasi antara responden dengan penyuluh sehubungan dengan usaha rumah makan tradisional

- Frekuensi pertemuan dengan penyuluhan - Problem solving - Keleluasaan berkonsultasi Rasio Ordinal

Sarana produksi (X2.4) Ketersediaan sarana

produksi

-Tingkat kemudahan dan keterjangkauan responden dalam memperoleh bahan-bahan makanan yang sehat, aman dan sah - Kelengkapan peralatan untuk memasak - Kelengkapan bahan-bahan makanan

(5)

Modal (X2.5) Ketersediaan sumber modal

yang dapat dimanfaatkan oleh responden untuk mendukung kegiatan usaha rumah makan tradisional

-Frekuensi responden mengakses sumber modal - Pinjaman

- Kemudahan mendapatkan modal

Rasio

Ordinal

Kepuasan Pelanggan Respon pelanggan

terhadap

ketidaksesuaian/kepuasan pelayanan dan jasa yang diterima.

- Kenyamanan ruangan - Kebersihan ruangan - Kebersihan alat makan - Keindahan penampilan makanan. Ordinal KOMPETENSI PMRT (Y1) Kompetensi dalam berusaha rumah makan tradisional

Pengetahuan, sikap dan ketrampilan responden dalam membuat perencana menu, pemilihan bahan, persiapan pengolahan, Pengolahan, penyajian makanan, dan kebersihan.

Pengetahuan dalam : 1. Perencanaan menu; syarat-syarat menyusun menu, mencantumkan harga makanan di kartu menu.

2. Persiapan pengolahan; menyiapkan bahan-bahan makanan,

mencuci/membersihkan dan memotong bahan-bahan makanan, menyiapkan alat-alat memasak. 3. Pengolahan yang diperhatikan ; menggunakan alat-alat memasak yang bersih, menggunakan minyak goreng yang masih layak, memasak dengan memperhatikan kandungan gizi. 4. Penyajian makanan yang perlu diperhatikan : Mengunakan alat-alat hidang yang bersih, menggunakan hiasan pada makanan.

5.Sanitasi dan higiene pangan yang diperhatikan; Menjaga kebersihan diri dalam memasak, menjaga kebersihan ruang memasak, menggunakan air bersih dalam mencuci bahan makanan dan mencuci alat-alat memasak dan menghidang. Ordinal Sikap dalam : 1. Perencanaan menu; Ordinal

(6)

melaksanakan perencanaan menu, mencantumkan daftar harga. 2. Persiapan pengolahan ; Melaksanakan menyiapkan bahan makanan, membersihkan dan mencuci bahan makanan dan menyiapkan alat-alat memasak. 3. Pengolahan dalam ; menggunakan alat-alat memasak yang bersih, menggunakan minyak goreng yang masih layak, memasak dengan memperhatikan kandungan gizi. 4. Penyajian makanan yang perlu diperhatikan : Mengunakan alat-alat hidang yang bersih, menggunakan hiasan pada makanan.

5.Sanitasi dan higiene pangan yang diperhatikan; Menjaga kebersihan diri dalam memasak, menjaga kebersihan ruang memasak, menggunakan air bersih dalam mencuci bahan makanan dan mencuci alat-alat memasak dan menghidang. Keterampilan dalam : 1. Perencanaan menu; menyusun menu, mencantumkan harga makanan di kartu menu. 2. Persiapan pengolahan; menyiapkan bahan-bahan makanan,

mencuci/membersihkan dan memotong bahan-bahan makanan, menyiapkan alat-alat memasak. 3. Pengolahan yang diperhatikan ; menggunakan alat-alat memasak yang bersih, menggunakan minyak goreng yang masih layak, memasak dengan memperhatikan

(7)

kandungan gizi. 4. Penyajian makanan yang perlu diperhatikan : Mengunakan alat-alat hidang yang bersih, menggunakan hiasan pada makanan.

5.Sanitasi dan higiene pangan yang diperhatikan; Menjaga kebersihan diri dalam memasak, menjaga kebersihan ruang memasak, menggunakan air bersih dalam mencuci bahan makanan dan mencuci alat-alat memasak dan menghidang.

Instrumentasi

Instrument yang dipakai pada penelitian adalah kuesioner yang berisi daftar pertanyaan yang berhubungan dengan peubah dalam penelitian.

Daftar pertanyaan untuk peubah faktor-faktor yang berhubungan dengan kompetensi pemiliki rumah makan tradisional dalam usaha rumah makan tradisional, yang terdiri atas karakteristik individu pemilik rumah makan tradisional yang meliputi: umur, pendidikan formal, pengalaman usaha rumah makan tradisional dan motivasi. Faktor pendukung pemilik rumah makan tradisional meliputi: pelatihhan, interaksi dengan penyuluh, ketersediaan peralatan memasak, dan kepemilikan modal. Daftar pertanyaan peubah terikat yakni kompetensi PRMT kelas C dalam pengolahan makanan di daerah tujuan wisata Jakarta Timur.

Uji Validitas

Uji kesahihan (Validity test) menyangkut dalam penggunaan alat ukur. Suatu alat ukur dinyatakan valid (sahih) apabila alat ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang sebenarnya ingin diukur (Singarimbun dan Effendi, 1999:124). Bebeapa cara dalam menetapkan validitas (kesahihan) alat ukur yang dapat dipakai, yaitu: (1) validitas konstruk, yaitu menyusun tolak ukur operasional berdasarkan kerangka dari konsep yang akan diukur, (2) validitas isi,

(8)

yaitu isi alat ukur tersebut dapat menwakili semua aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep, dan (3) validitas eksternal, yaitu alat ukur baru akan digunakan tidak berbeda hasilnya jika dibandingkan dengan alat ukur yang lama.

Penelitian ini menggunakan teknik validitas konstruk (construct validity), dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) penyesuaian daftar pertanyaan dengan esensi kerangka konsep yang diperoleh dalam kajian pustaka, terutama yang berfokus pada variabel dan indikator-indikator yang diteliti; (2) konsultasi dengan dosen pembimbing dan pihak lain yang dianggap memiliki kompetensi tentang materi alat ukur, dan (3) melakukan uji coba daftar pertanyaan sebelum dipakai sebagai alat pengumpul data.

Uji Reliabilitas

Menurut Ancok (1989) reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan kata lain keterandalan menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama dalam waktu yang berbeda (Singarimbun dan Effendi, 1999) Dengan kata lain, reabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran telah konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih pada gejala yang sama.

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan rumus koefisien alpha, yaitu:

k

α = [ 1 - (Vi - Vt) ] k – 1

keterangan:

α = reliabilitas alat ukur

k = banyaknya butir pertanyaan Vi = jumlah varians butir pertanyaan Vt = varians total

(9)

Uji coba instrumen dilakukan di Kecamatan Gunung Putri Kelurahan Cicadas, pada 20 Mei 2008 samapai 24 Mei 2008. Jumlah PRMT kelas C yang menjadi sampel sebanyak 10 PMRT kelas C di luar populasi yang mempunyai karakteristik dan kondisi yang hampir sama dengan responden. Hasil uji realiabilitas instrumen menunjukkan bahwa nilai r yang diperoleh sebesar 0,828 Jika dibandingkan dengan nilai tabel, rtabel = 0,632 (signifikansi 5 persen) dan rtabel = 0,765 (signifikansi 1 persen). Ternyata nilai r (α) lebih besar dari rtabel ; jadi instrumen dapat dipercaya.

Teknik Analisis Data

Analisis data secara kuantitatif dilakukan secara deskriptip. Pengujian hipotesis menggunakan statistik non parametrik untuk mengukur keeratan hubungan antara karakteristik individu dan faktor pendukung PRMT kelas C dengan tingkat kompetensi.

Pengamatan variabel X dan Y dalam bentuk skala ordinal, sehingga derajat korelasi dengan koefisien korelasi peringkat Spearman, dengan rumus:

Keterangan:

rs = Korelasi Spearman n = Banyaknya pasangan data

di = Jumlah selisih antara peringkat bagi xi dan yi

Pengolahan data untuk uji Rank Spearman menggunakan program SPSS versi 15.0 untuk memudahkan pengolahan data.

(

1

)

6 1 21 2 -=

å

= n n d r n i i s

(10)

Tabel 3. Pengumpulan Data

No Masalah Tujuan Data

Data yang

Dikumpulkan Sumber Data Teknik Penelitian

1. Pengetahuan PRMT tentang pengolahan makanan, dan kualitas makanan yang masih terbatas. Diketahui tingkat pengetahuan PRMT dalam pengolahan makanan, dan kualitas makanan Karakteristik Individu PRMT Kelas C : - usia, pendidikan, pengalaman memasak, dan motivasi. Faktor Pendukung PRMT kelas C: - pelatihan, interaksi dengan penyuluh pariwisata, ketersedian peralatan memasak, kepemilikan modal, dan kepuasan pelanggan. Primer : responden (PRMT) Sekunder : pengunjung dan Suku Dinas Pariwisata, Dinas Pariwisata. -Wawancara -Pengamatan -Data kualitatif -Wawancara 2. Hubungan kompetensi PRMT dalam pengolahan makanan dan penyajian. - Menganalisa faktor-faktor yang berhubungan terhadap kompetensi PRMT dalam pengolahan dan penyajian makanan. Karakteristik Individu PRMT Kelas C: - usia, pendidikan, pengalaman memasak, dan motivasi. Faktor Pendukungl PRMT Kelas C : - pelatihan, interaksi dengan penyuluh pariwisata, ketersediaan peralatan memasak , kepemilikan modal dan kepuasan pelanggan. Primer : responden (PRMT) Sekunder : pengunjung dan Suku Dinas Pariwisata, Dinas Pariwisata -Wawancara -Pengamatan -Data kualitatif -Wawancara

(11)

Analisis Data

Data yang telah terkumpul diolah melalui tahapan editing, coding, dan tabulasi dengan interval yang dihasilkan pada masing-masing hasil pengukuran. Data yang diperoleh, diolah dan analisis secara kuantitatif dan kualitatif.

Pengujian hipotesis menggunakan statistik non parametrik untuk mengukur keeratan hubungan antara karakteristik individu dan faktor pendukung dengan tingkat kompetensi PRMT kelas C. Pengujian hipotesis adalah dengan menggunakan analisis uji korelasi Rank Spearman pada α = 0,05 atau α = 0,01 (Siegel, 1992: 285-286), dan untuk memudahkan pengolahan data digunakan program SPSS (Statistical Package for the Social Science) versi 16.

Gambar

Tabel 2 Peubah, Indikator dan Kategori
Tabel 3. Pengumpulan Data

Referensi

Dokumen terkait

Materi pelatihan sumber daya manusia merupakan materi atau kurikulum yang sesuai dengan tujuan pelatihan sumber daya manusia yang hendak dicapai oleh perusahaan dan materi

Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi dan merupakan bagian dari pendidikan yang menyangkut

Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia Sekolah Dasar biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan, lingkungan dan munculnya berbagai penyakit yang

Dengan penggunaan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi anak autis yaitu menerapkan media digital sebagai sarana atau media belajar anak akan meningkatkan

Gejala serangan Xcv (Xanthomonas campetris vesicatoris)pada daun berupa bercak-bercak coklat; bercak menyatu menjadi lebih besar dengan warna pinggiran berwarna jerami (Black et

11 Tahun 2005 Tentang Pencegahan Perjudian di Kota Bekasi berbeda, yaitu di dalam Qanun Aceh subyek hukumnya adalah orang yang beragama Islam yang melakukan

Guru Kepala Sekolah Pengawas Berhenti Pensiun *201511306678*.. Kelas

Penelitian ini menunjukkan hasil yang berbeda dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Monica (2016) dan Wismaryanto (2013) yang menyatakan bahwa ROA