• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fahrizal. kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, kekuatan tungkai, roll ke depan, senam lantai.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fahrizal. kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, kekuatan tungkai, roll ke depan, senam lantai."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KELENTUKAN TOGOK KE DEPAN, DAN KEKUATAN TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN ROLL KE DEPAN

PADA SENAM LANTAI SISWA SMP NEGERI 2 WATAMPONE Fahrizal

Jurusan Pendidikan Olahraga FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma Raya No.14, Kampus Banta-bantaeng Kode Pos 90222, Tlp. (0411) 872602.

Abstract: Kontribusi Kekuatan Lengan, Kelentukan Togok Ke Depan, dan Kekuatan Tungkai Terhadap Kemampuan Roll Ke Depan pada Senam Lantai Siswa SMP Negeri 2 Watampone. Penelitian ini bertujuan untuk pemperoleh jawaban atas permasalahan: (1). Apakah ada kontribusi kekuatan lengan terhadap kemampuan roll ke depan. (2). Apakah ada kontribusi kelentukan togok ke depan terhadap kemampuan roll ke depan. (3). Apakah ada kontribusi kekuatan tungkai terhadap kemampuan roll ke depan. (4). Apakah ada kontribusi antara kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan roll ke depan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Populasi dan sampel adalah Siswa SMP Negeri 2 Watampone, secara random sampling diperoleh sampel sebanyak 60 orang. Teknik analisis data yang digunakan regresional (uji-r). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: (1). Ada kontribusi kekuatan lengan terhadap kemampuan Roll ke depan, terhadap kemampuan roll ke depan diperoleh nilai β = 0.349, dengan nilai r² = 0.551 (P < 0.05). Dimana bahwa kekuatan lengan memberikan kontribusi atau sumbangan 55.10%. (2). Ada kontribusi kelentukan togok ke depan terhadap kemampuan roll ke depan, terhadap nilai β = 0.352, dengan nilai r² = 0.612 (P < 0.05). Dimana bahwa kelentukan togok ke depan memberikan kontribusi atau sumbangan 61.20%. (3). Ada kontribusi kekuatan tungkai terhadap kemampuan Roll ke depan terhadap kemampuan roll ke depan diperoleh nilai β = 0.515 dengan nilai r² = 0.582 (P < 0.05). Dimana bahwa kekuatan tungkai memberikan kontribusi atau sumbangan 58.20% . (4). Ada kontribusi secara bersama-sama kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan roll ke depan, terhadap nilai Ro = 0.906. dengan nilai R² = 0.820 (P < 0.05). Dimana bahwa secara bersama-sama kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, dan kekuatan tungkai memberikan kontribusi atau sumbangan 82.00%.

Kata kunci: kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, kekuatan tungkai, roll ke depan, senam lantai.

Di Indonesia khususnya Sulawesi Selatan telah banyak cabang olahraga yang sudah dikenal oleh masyarakat, salahsatu adalah olahraga senam. Senam yang dikenal di sebagai salah satu olahraga yang merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris yaitu Gymnastic, atau bahasa Belanda yaitu Gymnastiek. Kata gymnastics sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan kata dari bahasa Yunani, Gymnos, yang berarti telanjang. Menurut Hidayat (1996:13) kata gymnastiek tersebut dipakai untuk menunjukan kegiatan–kegiatan fisik yang memerlukan keluasan gerak sehingga perlu dilakukan dengan telanjang atau setengah telanjang. Imam Hidayat (1996:15) Mencoba mendefinisikan senam sebagai:

suatu latihan tubuh yang dipilih dan dikonstruksi dengan sengaja dilakukan dengan sadar dan terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan kemampuan dan menanamkan nilai–nilai mental spiritual. Roll ke depan pada senam lantai merupakan bagian dari senam akrbatik dimana pada umumnya menonjolkan fleksibilitas gerakan dan balancing. Roll ke depan dapat disebut dengan berguling ke depan yang merupakan bentuk sikap gerakan berdiri, lalu meletakkan tangan di matras dengan tungkai lurus dan meletakkan gunggung ke matras lalu berguling ke depan. Gerakan ini memanfaatkan kemampuan kedua belah tangan sebagai tumpuan dan kedua kaki

▸ Baca selengkapnya: melompat ke depan dengan memutar badan termasuk senam

(2)

rapat dan lurussebagai tolakan. Dalam pelaksanaan roll ke depan pesenam menempatkan kedua belah tangannya di matras tepat di depannya kemudian kedua kakinya lurus dan mendorong agar badan akan condong ke depan pada posisi kepala agak dilipat agar punggung dapat jatuh pada matras.

Menyimak uraian pelaksanaan roll ke depan, sehingga untuk melaksanakan dengan baik dan sempurna dengan menyusun program perencanaan program latihan yang mengarah pada peningkatan kemampuan pelaksanaan roll ke depan, dimana seorang guru atau pelatih senam dituntut untuk selalu menerapkan empat aspek latihan kepada pesenamnya, diantaranya aspek fisik, aspek teknik, aspek taktik dan aspek mental. Salah satu yang mendukung kemampuan seorang pesenam sebagaimana dikemukakan di atas adalah aspek fisik. Aspek fisik yang terdiri dari beberapa komponen diantaranya: kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, dan kekuatan tungkai. Bompa (1994:14), mengemukakan bahwa: Latihan melatih kondisi fisik atlet adalah suatu upaya yang sistematis dan ditujukan kepada peningkatan kemampuan fungsional atlet sesuai dengan tuntutan cabang olahraga yang ditekuni sehingga dapat mencapai standar yang telah ditentukan.

Melihat permasalahan tersebut di atas, maka penulis yang termasuk sukar dalam melakukan gerakan roll ke depan ini, tergugah untuk melakukan suatu penelitian yang diharapkan untuk menjadi bahan masukan bagai guru, pelatih, pembina, atlet dan pribadi penulis sendiri. Adapun bentuk penelitian yang dilakukan pada penulisan ini, dengan menerapkan tiga variabel bebas yaitu kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, dan kekuatan tungkai yang diprediksikan akan memberikan kontribusi pada peningkatan kemampuan roll ke depan. Untuk menghindari salah penafsiran, maka penulis akan menjelaskan pengertian dan tujuan dari tiga variabel bebas tersebut secara terpisah. Kekuatan lengan merupakan salah satu potensi fisik yang masih perlu dikembangkan secara khusus sesuai dengan kebutuhan dalam gerakan roll ke depan. Menurut Harsono (1988:177), mengemukakan bahwa dengan

memiliki kekuatan lengan, pesenam dapat melakukan gerakan roll ke depan dengan baik dan cepat. Sehingga untuk menghasilkan kemampuan roll ke depan yang kuat dan cepat, sangat memerlukan adanya kekuatan lengan.

Kelentukan togok ke depan yang dimanfaatkan guna untuk menambah kekuatan atau daya pada lengan pada saat akan melakukan roll ke depan. Menurut Rani Abd Adib (1974:45), mengemukakan bahwa flexibility adalah suatu kemampuan seseorang melakukan gerakan dengan kemampuan gerak persendian yang luas. Sehingga dengan adanya gerak persendian pada togok, maka dapat memberikan gerakan tambahan secara cepat dan kuat, sehingga roll ke depan semakin cepat dan gerakannya akan menjadi luwes dan tidak kaku. Kekuatan tungkai merupakan salah satu faktor pendukung kemampuan roll ke depan. Harsono (1988:178), mengemukakan bahwa : Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Sehingga tungkai yang kuat akan menghasilkan tenaga yang besar pada saat mendukung gerakan menolakkan tubuh atau mendorong tubuh agar dapat bergerak ke depan dengan cepat, agar tubuh dapat berguling ke depan. Selain itu kekuatan tungkai akan menentukan posisi saat melakukan gerakan roll ke depan agar lebih terarah dengan baik. Kondisi fisik yang diuraikan di atas diharapkan memberikan sumbangsih yang besar terhadap kemampuan roll ke depan pada cabang olahraga senam. Inilah yang mendorong peneliti untuk membuktikan apakah ada kontribusi kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai. Sehingga peneliti mengangkat dengan judul “Kontribusi Kekuatan Lengan, Kelentukan Togok Ke Depan Dan Kekuatan Tungkai Terhadap Kemampuan Roll Ke Depan Pada Senam Lantai Siswa SMP Negeri 2 Watampone”. METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian “Deskriptif” dengan teknik kontribusi, yaitu mencari Kontribusi antara

(3)

variabel-variabel yang satu dengan variabel-variabel lainnya. Variabel-variabel penelitian yang perlu didefenisikan secara operasional adalah meliputi: Kekuatan lengan adalah kemampuan dari otot lengan untuk dapat mengatasi tahanan atau beban dalam menjalankan aktivitas. Untuk mengukur kekuatan lengan menggunakan push-up Kelentukan togok ke depan merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan dengan kemampuan gereka persendian, dengan menggunakan alat ukur kelentukan togok ke depan. Kekuatan tungkai adalah kemampuan dari otot tungkai untuk dapat mengatasi tahanan atau beban dalam menjalankan aktivitas. Untuk mengukur kekuatan tungkai menggunakan hald squat jump. Kemampuan roll ke depan merupakan kemampuan melakukan roll ke depan pada senam lantai, yaitu kemampuan melakukan gerakan mengguliong ke depan.

Adapun populasi dari penelitian ini adalah semua siswa SMP Negeri 2 Watampone sebanyak 203 orang siswa. Sampel secara sederhana diartikan sebagai bahagian dari populasi yang dijadikan sebagai sumber data yang sebenarnya. Sutrisno Hadi (1986:221), mengemukakan bahwa: “Sampel merupakan sebahagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 orang yang diperoleh dengan teknik Simple Random Sampling dengan cara undian.

Data yang perlu dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi; data kekuatan lengan, kekuatan otot perut, dan kemampuan roll ke depan. Jenis tes yang dipergunakan untuk pengukuran tersebut adalah sebagai berikut: Tes Push-Up. Tujuan: Untuk mengukur kekuatan lengan. Alat dan perlengkapan: Stopwatch, Tanah/lantai yang rata, alat tulis, formulir tes, Pelaksanaan : Testee dalam posisi push-up. Pada aba-aba “ya” testee melakukan push-up. Testee melakukan push-up 20 detik, tetapi bila testee tidak mampu melakukan langsung berhenti, walaupun belum 20 detik. Penilaian: Hasil yang dicatat adalah jumlah perlakuan selama 20 detik. Tes Kelentukan togok ke depan ke belakang. Tujuan: Untuk mengukur kelentukan togok ke depan ke

belakang. Alat dan perlengkapan: Lantai/meja, Mistar atau meteran, Alat tulis, Formulir. Pelaksanaan: Testee dalam posisi tengkurap di atas lantai atau meja dengan tangan di belakang badan. Kemudian togok dibengkokkan pelan-pelan ke atas dengan mengangkat kepala dan dagu mencapai skala setinggi-tingginya dan sikap ini dipertahankan selama 3 detik. Tes dilakukan dua kali berturut-turut. Penilaian : Hasil yang dicatat adalah angka skala yang dapat dicapai oleh ke dua jari tangan dalam dua kali usaha.

Tes half squat jump. Tujuan: Mengukur kekuatan otot tungkai. Alat dan perlengkapan: Stopwatch, formulir tes, alat tulis. Pelaksanaan: Testee berdiri pada keadaan siap melakukan gerakan half-squat jump, dengan kedua jari-jari tangan saling bersilangan di belakang kepala. Pada aba-aba “Ya”, bersamaan terhadap stopwatch dijalankan, testee melakukan gerakan half-squat jump berulang-ulang dengan teknik yang benar. Pada saat stopwatch menunjukkan angka 20 detik diberikan aba-aba “Stop”, testee berhenti melakukan gerakan, bersamaan stopwatch dihentikan. Penilaian: Nilai yang diperoleh adalah berapa kali testee melakukan gerakan half-squat jump selama 30 detik. Hanya gerakan yang dilakukan dengan teknik yang benar yang dihitung.

Tes kemampuan roll ke dean. Tujuan: Untuk mengukur kemampuan roll ke depan. Alat dan Fasilitas: Matras, Formulir tes, Alat tulis. Pelaksanaan: Siswa berdiri tegak dengan ke dua lengan di samping badan, Siswa meletakkan ke dua telapak tangan di atas matras, lalu ke dua siku ditekuk dan dagu menyentuh dada. Kemudian tangan menekuk sambil tengkuk (punggung) diletakkan atau menyentuh matras, yang dilanjutkan dengan roll ke depan. Bersamaan dengan itu kedua lutut dilipat dan kedua tangan merangkul lutut sehingga berakhir dengan posisi jongkok, dan selanjutnya dilanjutkan dengan sika berdiri (semula). Penilaian: Baik dengan nilaii 9-10 apabila posisi stabil, rapi, dan lancar tidak tegang. Sedang dengan nilai 7-8 apabila posisi stabil namun tidak lancar gerakannya. Cukup dengan nilai 5-6 apabila tidak stabil dan tidak lancar gerakannya. Kurang dengan nilai 4 >

(4)

apabila tidak dapat melakukan gerakan roll ke depan.

Data yang terkumpul melalui tes masih merupakan data kasar. Data tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji statistik korelasional dengan bantuan paket SPSS dalam komputer. Analisis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, dan infrensial. Analisis deskriptif untuk menggambarkan data apa adanya. Sedangkan analisis infrensial untuk menguji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi ganda. Sebelum menggunakan rumus tersebut, maka terlebih dahulu dilakukan analisis normalitas dengan menggunakan teknik KLmogorov Smirnov (KS-Z) dengan program SPSS dalam komputer.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Hasil tes dan pengukuran kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai siswa SMP Negeri 2 Watampone dianalisis dengan teknik statistik deskriptif dan statistik infrensial. Namun sebelum dilakukan

analisis untuk menguji hipotesis dilakukan pengujian persyaratan analisis dengan uji normalitas data. Analisis deskriptif dilakukan terhadap data kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai. Analisis deskrtiptif meliputi; total nilai, rata-rata, range, maksimal dan minimum. Dari nilai-nilai statistik ini diharapkan dapat memberi gambaran umum tentang keadaan data kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai siswa SMP Negeri 2 Watampone. depan, dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai dapat dikemukakan sebagai berikut: kekuatan lengan, diperoleh rata-rata 14.46, standar deviasi 2.57, minimal 10.00, maksimal 20.00, rentang 10.00. Kelentukan togok ke depan, diperoleh rata-rata 13.58 cm, standar deviasi 2.68 cm, minimal 9.00 cm, maksimal 15.00 cm, rentang 9.00 cm. Kekuatan tungkai, diperoleh rata-rata 11.73, standar deviasi 1.79, minimal 8.00, maksimal 15.00, rentang 7.00. Kemampuan roll ke depan pada senam lantai, diperoleh, rata-rata 6.16, standar deviasi 1.20, minimal 4.00, maksimal 8.00, rentang 4.00.

N Selisih Minimal Maksimal Rata-rata S.D

KL 60 10.00 10.00 20.00 14.46 2.57

KL 60 9.00 9.00 18.00 13.58 2.68

KT 60 7.00 8.00 15.00 11.73 1.79

KRD 60 4.00 4.00 8.00 6.16 1.20

Data kekuatan lengan, kelentukan togok ke Hasil analisis data deskriptif tersebut di atas baru merupakan gambaran umum data kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, kekuatan tungkai dan kemampuan roll ke depan pada senam lantai. Data tersebut di atas belum menggambarkan bagaimana keterkaitan atau saling kontribusi antara variabel penelitian tersebut. Untuk membuktikan apakah ada kontribusi yang signifikan antara variabel bebas yaitu kekuatan lengan, kelentukan

togok ke depan, dan kekuatan tungkai terhadap variabel terikat yaitu kemampuan roll ke depan pada senam lantai, maka diperlukan pengujian lebih lanjut yaitu dengan uji normalitas data. Pengujian normalitas data. Salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar statistik parametrik dapat digunakan dalam penelitian adalah data harus mengikuti sebaran normal. Untuk mengetahui sebaran data kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan roll

(5)

ke depan pada senam lantai siswa SMP

Negeri 2 Watampone, maka dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov (KS-Z). Variabel Absolut Positif Negatif KS-Z Prob. Ket

KL 0.114 0.114 -0.072 0.886 0.412 Normal

KLT 0.105 0.105 -0.101 0.816 0.518 Normal

KT 0.125 0.125 -0.092 0.971 0.302 Normal

KRD 0.155 0.155 -0.155 1.199 0.113 Normal

Hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan uji KLmogorov Smirnov menunjukkan hasil sebagai berikut: Kekuatan lengan diperoleh nilai (KS-Z) = 0.886 (P > 0.05), maka dapat dikatakan bahwa data kekuatan lengan pada siswa SMP Negeri 2 Watampone mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kelentukan togok ke depan diperoleh nilai (KS-Z) = 0.816 (P > 0.05), maka dapat dikatakan bahwa data kelentukan togok ke depan siswa SMP Negeri 2 Watampone mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kekuatan tungkai diperoleh nilai (KS-Z) = 0.971 (P > 0.05), maka dapat dikatakan bahwa data kekuatan tungkai pada siswa SMP Negeri 2 Watampone mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kemampuan roll ke depan diperoleh nilai (KS-Z) = 1.199 (P > 0.05), maka dapat dikatakan bahwa data kemampuan roll ke depan pada senam lantai siswa SMP Negeri 2 Watampone mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Oleh karena data penelitian berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis akan digunakan uji statistik parametrik.

Ada empat hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Keempat hipotesis

tersebut harus diuji kebenarannya melalui data empiris. Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan uji regresi (statistik parametrik) maka diperoleh hasil seperti berikut ini: Ada kontribusi yang signifikan kekuatan lengan terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai siswa SMP Negeri 2 Watampone. Data kekuatan lengan diperoleh melalui tes push-up. Untuk mengetahui keeratan kontribusi kekuatan lengan terhadap kemampuan roll ke depan pada cabang olahraga senam lantai dilakukan analisis regresi. Hipotesis statistik yang akan di uji: H0 : βx1.y = 0, H1 : βx1.y ≠ 0. Hasil pengujian: Hasil analisis data kekuatan lengan, diperoleh β = 0.349 dengan r² = 0.551 (P < 0.05). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada kontribusi yang signifikan kekuatan lengan terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai siswa SMP Negeri 2 Watampone. Nilai kontribusi diperoleh 0.551, ini berarti bahwa 55.10% kemampuan roll ke depan dapat dijelaskan oleh kekuatan lengan, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel kelentukan togok ke depan, kekuatan tungkai dan variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

Variabel β r² Keterangan

KL (X1)

KRD (Y) 0.349 0.551 Signifikan

Ada kontribusi yang signifikan kelentukan togok ke depan terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai siswa SMP Negeri 2 Watampone.

Data kelentukan togok ke depan diperoleh melalui tes kelentukan togok ke depan. Untuk mengetahui keeratan kontribusi kelentukan togok ke depan terhadap

(6)

kemampuan roll ke depan pada cabang olahraga senam lantai dilakukan analisis regresi.

Hipotesis statistik yang akan di uji: H0 : βx2.y = 0, H1 : βx2.y ≠ 0. Hasil pengujian: Hasil analisis data kelentukan togok ke depan, diperoleh β = 0.352 dengan r² = 0.612 (P < 0.05). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada kontribusi yang signifikan kelentukan

togok ke depan terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai siswa SMP Negeri 2 Watampone. Nilai kontribusi diperoleh 0.612, ini berarti bahwa 61.20% kemampuan roll ke depan dapat dijelaskan oleh kelentukan togok ke depan, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel kekuatan lengan, kekuatan tungkai dan variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

Variabel β r² Keterangan

KLT (X2)

KRD (Y) 0.352 0.612 Signifikan

Ada kontribusi yang signifikan kekuatan tungkai terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai siswa SMP Negeri 2 Watampone. Data kekuatan tungkai diperoleh melalui tes half squat jump. Untuk mengetahui keeratan kontribusi kekuatan tungkai terhadap kemampuan roll ke depan pada cabang olahraga senam lantai dilakukan analisis regresi. Hipotesis statistik yang akan di uji: H0 : βx3.y = 0, H1 : βx3.y ≠ 0. Hasil pengujian: Hasil analisis data kekuatan tungkai, diperoleh β = 0.515 dengan

r² = 0.582 (P < 0.05). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada kontribusi yang signifikan kekuatan tungkai terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai siswa SMP Negeri 2 Watampone. Nilai kontribusi diperoleh 0.582, ini berarti bahwa 58.20% kemampuan roll ke depan dapat dijelaskan oleh kekuatan tungkai, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan dan variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

Variabel β r² Keterangan

KT (X2)

KRD (Y) 0.515 0.582 Signifikan

Ada kontribusi yang signifikan kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai siswa SMP Negeri 2 Watampone. Untuk mengetahui keeratan kontribusi kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan roll ke depan pada cabang olahraga senam lantai dilakukan analisis regresi. Hipotesis statistik yang akan di uji: H0 : Rx1,2.3.y = 0, H1 : Rx1,2.3.y ≠ 0. Hasil pengujian: Hasil analisis data regresi ganda diperoleh nilai Rhitung (Ro) =

0.906, dengan R² = 0.820 (P < 0.05). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada kontribusi yang signifikan kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, dan kekuatan tungkai secara bersama-sama terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai siswa SMP Negeri 2 Watampone. Nilai kontribusi diperoleh 0.820, ini berarti bahwa 82.00% kemampuan roll ke depan pada senam lantai dapat dijelaskan oleh ketiga variabel bebas secara bersama-sama, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati dengan penelitian ini.

Variabel Ro R² Keterangan

KL (X1), KLT (X2),KT (X3)

(7)

Pembahasan

Ada kontribusi yang signifikan kekuatan lengan terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai siswa SMP Negeri 2 Watampone. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan kekuatan lengan terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai siswa SMP Negeri 2 Watampone. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir yang mendasarinya, maka pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang sudah ada. Jika kekuatan lengan dianalisis dari proses gerak yang terlibat didalamnya, maka unsur kekuatan lengan mendukung kemampuan roll ke depan pada senam lantai siswa SMP Negeri 2 Watampone. Seorang pesenam memiliki kekuatan lengan yang baik akan dengan sendirinya mampu melakukan tolakan pada menekan matras untuk menghasilkan gerakan roll ke depan pada cabang olahraga senam dengan kuat. Dimana kekuatan lengan merupakan basis komponen kondisi fisik pada lengan, serta merupakan komponen pendukung kondisi fisik seorang pesenam. Untuk lebih menjelaskan bahwa kekuatan lengan memberikan kontribusi terhadap kemampuan roll ke depan dapat dilihat sumbangan yang berarti sebesar 55.10%,

Ada kontribusi yang signifikan kelentukan togok ke depan terhadap roll ke depan pada senam lantai siswa SMP Negeri 2 Watampone. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan kelentukan togok ke depan terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai siswa SMP Negeri 2 Watampone. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir yang mendasarinya, maka pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang sudah ada. Kelentukan togok ke depan dianalisis dari proses gerak yang terlibat di dalamnya, maka komponen fisik kelentukan togok ke depan mendukung roll ke depan pada senam lantai. Seorang pesenam memiliki kelentukan togok ke depan yang baik, maka

dengan sendirinya mampu melakukan gerakan roll ke depan yang luwes dan tidak kaku. Sehingga dengan memiliki kelentukan togok ke depan yang baik, maka kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi dan otot-otot, tendo, dan ligamen dalam keadaan elastis. Selain itu kelentukan togok ke depan yang baik akan dapat mempelajari gerakan teknik, taktik akan lebih cepat menguasainya. Sukar dan jarang mendapat kecelakaan, membantu perkembangan baik dalarn strength, endurance, speed, dan agility. Jika amplitudo gerakan luas maka akan lebih baik untuk olahraga. Untuk jelasnya dapat dilihat bahwa peranan dari kelentukan togok ke depan sangat nampak sebesar 61.20%.

Ada kontribusi yang signifikan kekuatan tungkai terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai siswa SMP Negeri 2 Watampone. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan kekuatan tungkai terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai siswa SMP Negeri 2 Watampone. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir yang mendasarinya, maka pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang sudah ada. Jika kekuatan tungkai dianalisis dari proses gerak yang terlibat didalamnya, maka unsur kekuatan tungkai mendukung kemampuan roll ke depan pada senam lantai siswa SMP Negeri 2 Watampone. Seorang pesenam memiliki kekuatan tungkai yang kuat akan dengan sendirinya mampu menolakkan tungkai untuk membawa tubuh untuk mampu berguling ke depan dengan cepat. Dimana kekuatan tungkai merupakan basis komponen kondisi fisik pada tungkai, serta merupakan komponen pendukung kondisi fisik seseorang. Untuk lebih menjelaskan bahwa kekuatan tungkai memberikan kontribusi terhadap kemampuan roll ke depan dapat dilihat sumbangan yang berarti sebesar 58.20%,

Ada kontribusi yang signifikan kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai siswa SMP Negeri 2 Watampone.

(8)

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan secara bersama-sama kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, dan kekuatan tungkai terhadap roll ke depan pada senam lantai pada siswa SMP Negeri 2 Watampone. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori yang sudah ada. Apabila pesenam memiliki unsur kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, dan kekuatan tungkai secara bersama-sama dalam kondisi yang baik akan mampu melakukan seluruh rangkaian dalam pelaksanaan gerakan roll ke depan pada cabang olahraga senam sebesar 82.00%.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Penelitian tentang kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, dan kekuatan tunkai terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai dapat disimpulkan sebagai berikut: Ada kontribusi yang signifikan kekuatan lengan terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai. Ada kontribusi yang signifikan kelentukan togok ke depan terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai. Ada kontribusi yang signifikan kekuatan tungkai terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai. Ada kontribusi yang signifikan kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan roll ke depan pada senam lantai.

Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian tersebut di atas, maka dapat disarankan sebagai berikut: Dalam memilih pesenam yang akan dilatih sebaiknya pelatih, guru pendidikan jasmani dan pembina senam selalu memperhatikan unsur komponen fisik yang ikut berperan dalam peningkatan prestasi olahraga kecabangan terutama kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, dan kekuatan tungkai. Unsur

komponen fisik yang ikut berperan dalam peningkatan prestasi olahraga kecabangan khususnya senam terutama pada kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, dan kekuatan tungkai. Kepada rekan-rekan peneliti disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan cakupan yang luas dan melihat kemungkinan adanya variabel lain yang juga memiliki kontribusi atau pengaruh yang positif terhadap pembinaan olahraga senam.

DAFTAR RUJUKAN

Berty Tilarso, 2000, Sehat dan Bugar Sepanjang Usia Dengan Senam, Semarang: Seminar dan Lokakarya.

Direktorat Jenderal Olahraga dan Pemuda. 1971. Senam Kesegaran Jasmani. Jakarta. 1972. Senam Kesegaran Jasmani Untuk Pria dan Wanita, Jakarta : Depdikbud. Direktorat Keolahragaan Ditjen Disklesepora Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

1995. Senam Kesegaran Jasmani Usia SD. Jakarta.

Dwijowinoto Kasiyo, 1993., Dasar-Dasar Ilmu Kepelatihan. IKIP Semarang Press. Semarang

Endang Sri Retno, 1989, Perbandingan Pengaruh Antara Latihan Senam Kesegaran Jasmani ’84 dengan Senam Kesegaran Jasmani’88 Didalam Peningkatan Kesegaran Jasmani pada Siswa Putra SMA Theresiana Salatiga Tahun Pelajaran 1988/1989, Semarang : FPOK IKIP Semarang.

Halim Nur Ichsan, 2004., Tes Dan Pengukuran Kesegaran Jasmani. UNM.

Harsono, 1988., Coaching Dan Aspek-Aspek Dalam Coaching. Depdikbud Dirjen Dikti. Jakarta.

Hidayat Imam, 1996., Biomekanika. FPOK IKIP Bandung.

Rahantoknam, B.E. 1988. Belajar Motorik, Aplikasinya dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: Dirjen Dikti, P2LPTK.

Sumanto,Y. Dan Sukiyo, 1992., Olahraga Pilihan Senam. Depdikbud Dirjen Dikti. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

A- 81.01-85 Merupakan perolehan mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dengan sangat baik, memahami materi dengan sangat baik, memiliki tingkat proaktif dan kreatifitas tinggi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru biologi SMA Negeri di Kabupaten Bantul terhadap implementasi metode ilmiah dan penggunaan metode observasi dan/atau

Untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan antrian tersebut, dapat dilakukan analisis sistem pelayanan pengurusan paspor pada Kantor Imigrasi Kelas I Semarang

[r]

PDRB sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan

Dengan adanya payung hukum baru yaitu peraturan Dirjen Pajak Nomor 11/PJ/2016 tentang Pengaturan Lebih Lanjut mengenai pelaksanaan Undang- undang Nomor 11 Tahun 2016

Banyaknya bintang pada setiap baris bernomor ganjil adalah satu lebihnya atau satu kurangnya dari banyaknya bintang pada baris bernomor genapc. Banyaknya baris

PLN (PERSERO) Cabang Rengat Wilayah Riau di Desa Kota Lama dan untuk mengetahui kebijakan perusahaan dalam melakukan perawatan mesin pembagkit tenaga diesel