• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN TEORITIS"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

II.1 DEFINISI DAN PENGERTIAN

II.1.a Definisi Nightclub

Nightlife, evening entertainment: the entertainment or social life that goes on in

a place in the evenings.

Nightclub, place of entertainment open late: a place of entertainment open late

at night, offering music, dancing, and drinks, and sometimes serving food and providing a floor show.

Clubbing, going to Nightclubs: the activity of going to Nightclubs.

Clubbers, (1) member of club: somebody who belongs to a club (2) club

wielder: somebody who uses a club2.

Berdasarkan definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Nightclub adalah suatu tempat hiburan malam yang menawarkan musik, pesta dansa, minuman dan makanan, tontonan serta tempat bersosialisasi untuk para clubbers (clubbing). Karena itu sebenarnya tujuan perancangan Nightclub bukan ke arah yang negatif.

II.1.B SEJARAH NIGHTCLUB

Perkembangan Nightclub sangat dipengaruhi dengan perkembangan tekhnologi dan juga berbagai jenis musik. Jenis-jenis musik ini biasanya berupa rekaman yang dimainkan oleh DJ (Disk Jockey). Contoh-contohnya yaitu

(2)

o abad pertengahan, pub dapat ditemukan hampir di kota-kota seluruh wilayah Eropa Barat. Kebanyakan penduduknya menikmati mengunjungi local pub (public houses) sebagai tempat persinggahan. Pub menawarkan wadah untuk bersosialisasi, makanan dan minuman serta hiburan lokal.

o abad ke-19, Nightclub yang menyajikan tontonan teatrikal dan kabaret di wilayah Perancis mulai menjamur, misalnya saja Folies Bergère di Paris yang dibangun pada tahun 1869, Casino de Paris atau Moulin Rouge yang sangat terkenal yang dibangun didekat sana 20 tahun setelahnya. Selanjutnya Nightclub mulai berkembang pesat tidak hanya di Perancis saja namun juga keseluruh daratan Eropa dan seluruh dunia.

Gbr.1

“La Goulue and Her Sister at the Moulin Rouge”, dilukis oleh Henri de Toulouse-Lautrec tahun 1892

o 1920 - 1930, burlesque, jenis pertunjukan komedi teatrikal yang biasanya juga menampilkan dancing sangat digemari pada zaman ini, sehingga banyak ditampilkan di berbagai Nightclub sebagai pertunjukan utamanya.

(3)

Gbr. 2

Burlesque show di Milwauke, Wisconsin, 1946

o 1930 – 1950, era dimana big-band Jazz sedang popular, sehingga banyak dipertunjukan di berbagai Nightclub, terutama di Amerika. Swing, yang merupakan salah satu jenis musik Jazz, menjadi social dance yang popular saat itu. Jazz era sangat dipengaruhi juga oleh budaya musik African-American. Namun setelah Perang Dunia II, Nightclub dengan jenis ini mulai dilarang oleh resim politik saat itu. Akibatnya banyak orang yang mendengarkan jazz secara diam-diam melalui rekaman. Inilah yang memicu dibangunnya kembali Nightclub-Nightclub yang memperdengarkan musik rekaman yang berkembang menjadi seperti sekarang.

(4)

sehingga menjadi fenomena baru untuk nightlife entertainment. Strobe lighting dan disco ball menjadi objek yang melambangkan dan menjadi tanda dari disco culture. Pada film Saturday night Fever, terlihat Nightclub sangat kaya akan lighting, tapi sangat disayangkan, tempat segemerlap itu dibuat tertutup, didalam basement sementara pintu masuknya sangat tersembunyi, sehingga sangat berkesan negatif, dan menurut Dr. Eng. Ir. Hanson Endra Kesuma, M.Sc, staf pengajar prodi Arsitektur ITB, memang seperti itulah tipologi Nightclub di Amerika pada saat itu, dan ditiru oleh Nightclub di Indonesia bahkan sampai saat ini.

Gbr. 4

Saturday Night Fever (1977), sebuah film mengenai disco dancing yang sedang menjamur saat itu

o 1980an, Acid House, adalah salah satu dari tipe house music yang popular di dance club. Jenis musik ini dibangun dari efek bass yang dominan, electronic sounds dan sample lagu lain. Kata Acid house berasal dari ”acid burning”, ucapan populer di Chicago dance club untuk digital sampling, teknik recording yang banyak dipakai di jenis musik ini. Di era house music ini. kesan gemerlap dan meriah yang mendominasi Nightclub di tahun 60-70an berganti menjadi ‘warehouse’ style.

o 1990an – sekarang, seiring dengan berkembangnya teknologi komputer, musik Techno atau Electronic music, yang sebenarnya telah diciptakan setelah terjadinya Perang dunia II dengan menggunakan teknologi

(5)

synthesizer, mulai populer lagi, bahkan sampai sekarang. Bersamaan dengan berkembangnya musik Techno, musik Trance yang berawal dari musik Jazz yang memberikan efek trans juga mulai populer. Selain itu ada juga House music, yang mengkombinasikan Funk dengan Techno3.

II.1.c. Jenis-jenis Nightclub

Berdasarkan jenis kebuthan penggunanya, Nightclub terbagi atas beberapa fasilitas, seperti yang dapat terlihat dibagan berikut ini:

NIGHTCLUB URBAN LIFE Nightlife activities

Chill Out Dinner CAFÉ/RESTAURANT LOUNGE Group Activities PUB DISCOTHEQUE POOL HALL Socializing needs KARAOKE Music Performance Objective

Discotheque, club or party with dancing: a club or party where people dance to

recorded music, often introduced by DJ.

Pub, a bar that may also served food and live music.

Lounge, (1) public room for relaxing, (2) a comfortable bar area, with

comfortable and elegant furnishing, where cocktails and other drinks are served.

Café, a small informal restaurant serving drinks, snacks, and often light meals.

(6)

Karaoke, singing to prerecorded music: a form of entertainment in which

amateur singers sings popular song accompanied by prerecorded music from a machine that may also display the lyrics on video screen4.

Dari fasilitas-fasilitas yang terdapat diatas, hanya Discotheque, Lounge, dan Pub saja yang dapat digolongkan kepada Nightclub, apabila didalamnya hanya terdapat salah satu fasilitas tersebut. Contoh di Indonesia:

1 Discotheque: RETRO, Jakarta 2 Lounge: AMARE Lounge, Bandung 3 Pub: HARDROCK, Bali

Beberapa Nightclub menggunakan konsep One-stop Night Entertainment dengan menggabungkan beberapa fasilitas-fasilitas diatas, contohnya seperti EMBASSY, Jakarta, yang memiliki bistro lounge dan discotheque/bar. Selain itu terdapat juga jenis club besar seperti STADIUM, Jakarta, yang bahkan juga dilengkapi dengan Spa.

II.1.d. Berbagai macam preseden Nightclub

Saat ini terdapat beribu-ribu Nightclub di seluruh dunia. Dalam memberikan kepuasan kepada penggunanya, suatu Nightclub biasanya dianggap bagus apabila memiliki kriteria-kriteria seperti arsitektur yang inovatif/unik, teknik lighting dan sound system yang lengkap dan canggih. Contoh Nightclub yang terkenal dan berhasil misalnya:

1. Superclub Roma, Itali 2. Café del Mar, Ibiza 3. Zouk, Singapura

4. Powder, New York, USA 5. Gran Velvet, Barcelona

6. Club La Vela, Panama Beach, Florida USA. 7. Teatro Night Club, Las Vegas USA

8. Ruby Skye, San Fransisco USA 9. VIP Room, Paris Perancis

(7)

10. Atlantis Night club, Tartu

Gbr. 5

GRAN VELVET, Barcelona, Spanyol

Nightclub-Nightclub ini memiliki fasilitas yang sangat lengkap, hi-tech dan nyaman, serta menjamin kepuasan clubbing seluruh konsumennya. Event besar sering diadakan disana, dimana DJ-DJ papan atas dunia menampilkan performanya. Sehingga clubbers yang datang bukan hanya berasal dari wilayah, bahkan negara, tempat Nightclub itu berada saja.

Sedangkan di Indonesia, terdapat banyak Nightclub yang terkenal yang terdapat diberbagai kota besar, misalnya:

1 Vertigo & X-lounge, Jakarta

2 Embassy & Score, Jakarta & Bandung 3 HUGO’S, Yogya, Surabaya & Bali 4 De Javu, Bali

(8)

Gbr. 6

Embassy & Score Bandung

II.2. TINJAUAN TEORI PERENCANAAN DAN DESAIN

Terdapat beberapa faktor motivasi sosialisasi yang mempengaruhi desain, yaitu: 1. Formasi Pertemanan (Friendship Formation)

Terbentuk dari persamaan ketertarikan dan latar belakang yang kuat. Formasi tersebut membentuk suatu keadaan yang sesuai dengan keadaan sosial dan grup-grup anggota, menyebabkan area yang dapat menyapa dan ada pula area yang tidak perlu menyapa walaupun terlihat.

Dua jenis efek formasi yang dapat membentuk ruang dan mempengaruhi desain adalah :

a. Sentrifugal, dimana semua mengarah pada satu titik orientasi yang menyebabkan setiap anggota tidak dapat melihat secara langsung

(9)

b. Sentripetal, dimana semua diarahkan pada satu jalur orientasi yang menyebabkan setiap anggota dapat melihat secara langsung dan saling menyapa.

Pola distribusi sentripetal

2. Keanggotaan Kelompok (Group Membership)

Studi kedatangan orang pada kelompok informal kecil dalam area publik (lobby), s.b.b.:

1 71% untuk formasi 2 orang 2 21% untuk formasi 3 orang 3 6% untuk formasi 4 orang

4 2 % untuk formasi 5 orang atau lebih

Persentase diatas merupakan studi orang datang bersama-sama pada area lobby yang kemudian bergabung menjadi + 2 kali lipatnya sebelum memasuki area utamanya.

Lounge, lobby, r. rekreasi, dan bar/cafe adalah contoh jelas ruang yang mengakomodasi kegiatan sosialisasi. Area sosialisasi/klub harus mengakomodasi ruang-ruang standar dengan persentase

(10)

Spesifikasi Standar sebuah Nightclub: 1 Kapasitas total min. 1000 orang 2 Kapasitas duduk min. 450

3 Dance Space sebesar min. 200 m2

4 Lighting Effects dengan kekuatan sebesar min. 50,000 watt 5 Sound System dengan kekuatan sebesar min. 15,000 watt

6 Tinggi ceiling untuk ultra high-powered laser system dan sound system min. 4,27 m.

Gambar

Diagram persentase fasilitas klub

Referensi

Dokumen terkait

terbentuk warna merah pada medium setelah ditambahkan a- napthol dan KOH, artinya hasil akhir fermentasi bakteri ini bukan asetil metil karbinol (asetolin). Selain uji

Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi dan fisiologi apendik, memahami patogenesa abses apendik, memahami dan mengerti diagnosa, pengelolaan

Dari penelitian yang sudah tertera diatas penulis dapatkan berdasarkan pengamatan pada waktu pelaksanaan budaya religius dan dari hasil wawancara dengan para pimpinan kampus

Dalam penelitian ini, strategi komunikasi yang baik adalah strategi yang dapat menempatkan posisi seorang guru secara tepat ketika berkomunikasi dengan muridnya,

Hasil yang diperoleh dari sistem ini adalah tracking panel surya single axis yang dapat tegak lurus dengan arah matahari dan mendapatkan nilai tegangan, arus dan

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Menurut (Setiowati & Furqonita, 2007), evolusi adalah perkembangan makhluk hidup seara perlahan!lahan dari bentuk "ang sederhana ke bentuk "ang lebih kompleks

Dari hasil temuan penelitian tersebut di atas diketahui bahwa model kewirausahaan agribisnis yang dijalankan pada Yaponpes Dayama pada kegiatan pertania, yakni