• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SEKSUALITAS SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SEKSUALITAS SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

i

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SEKSUALITAS SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS PIYUNGAN

BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun Oleh :

ZESSY NARESWARI PRAMUDAWARDHANI 1113052

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ii

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “ Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Seksualitas Selama Kehamilan”.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, penelitian ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes, selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Reni Merta Kusuma, M.Keb, selaku ketua Program Studi Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Elvika Fit Ari Shanty, S.ST.,M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Endah Puji Astuti, S.SiT.,M.Kes, selaku Penguji I dalam penelitian ini.

5. Kepala Puskesmas Piyungan Bantul yang telah memberikan ijin untuk penelitian.

6. Semua pihak yang telah membantu hingga selesainya Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Yogyakarta, Agustus 2016 Penulis

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

INTISARI ... ix ABSTRACT ... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 4 C. Tujuan Penelitian ... 4 D. Manfaat Penelitian ... 5 E. Keaslian Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuan ... 7

B. Kehamilan... 14

C. Hubungan Seksual Selama Kehamilan ... 19

D. Kerangka Teori ... 27

E. Kerangka Konsep... 28

F. Pertanyaan Peneliti ... 28

BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian ... 28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

D. Variabel penelitian ... 31

C. Definisi Operasional ... 31

E. Alat dan Metode Pengumpulan Data ... 32

F. Validitas dan Reliabilitas ... 34

G. Metode Pengolahan dan Analisa Data ... 36

H. Etika Penelitian ... 38

I. Pelaksanaan Penelitian ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 41

B. Pembahasan ... 45

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

vi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan ... 52 B. Saran ... 53 DAFTAR PUSTAKA

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Definisi Operasional...29 Tabel 2 Kisi-Kisi Kuesioner...30

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori...26 Gambar 2.2 Kerangka Konsep...27

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 3. Surat Izin Studi Pendahuluan Kepada Ka. Dinkes Kab Bantul Lampiran 4. Surat Izin Studi Pendahuluan Kepada Ka. Puskesmas Piyungan Lampiran 5. Surat Keterangan Izin Studi Pendahuluan dari Bappeda

Lampiran 6. Surat Izin Uji Validitas Kepada Bupati Kabupaten Bantul Lampiran 7. Surat Izin Uji Validitas Kepada Ka. Kantor Kesatuan Bangsa Lampiran 8. Surat Izin Uji Validitas Kepada Ka. Puskesmas Piyungan Lampiran 9.Surat Keterangan Izin Uji Validitas dari Bappeda

Lampiran 10.Surat Izin penelitian kepada Bupati Kabupaten Bantul Lampiran 11.Surat izin Penelitian Kepada Ka. Kantor kesatuan Bangsa Lampiran 12.Surat Izin Penelitian Kepada Ka.Puskesmas Piyungan Lampiran 13.Surat Keterangan Izin Penelitian dari Bappeda

Lampiran 14.Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 15.Permohonan Responden

Lampiran 16.Informed Consent Lampiran 17.Kuesioner

Lampiran 18.Jawaban Kuesioner

Lampiran 19.Hasil Olah Data Penelitian Lampiran 20.Lembar Konsul

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

x

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SEKSUALITAS SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS PIYUNGAN

BANTUL YOGYAKARTA

Zessy Nareswari Pramudawardhani1, Elvika Fit Ari Shanty2

INTISARI

Latar belakang : Kehamilan bukan merupakan penghalang aktifitas seksual,

namun selama ini seksualitas adalah hal yang tabu untuk dibicarakan dan didiskusikan, tenaga kesehatan juga tidak memberikan konseling yang lebih mengenai seksualitas selama kehamilan. Jumlah ibu hamil terbanyak kedua di Kabupaten Bantul ada di wilayah kerja Puskesmas Piyungan yaitu berjumlah 958 ibu hamil. Mayoritas ibu hamil merasa takut untuk melakukan aktifitas seksual .

Tujuan Penelitian : Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang seksualitas selama kehamilan di Puskesmas Piyungan, Bantul, Yogyakarta.

Metode Penelitian : Rancangan penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan

pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu hamil sebanyak 60 ibu hamil dan jumlah sampel yang digunakan adalah 60 responden, menggunakan Total Sampling. Analisis data univariate dengan.

Hasil : Dari hasil penelitian di Puskesmas Piyungan Bantul diperoleh hasil bahwa

pengetahuan ibu hamil tentang pengertian seksualitas cukup (55%), manfaat hubungan seksual baik (71,7%), frekuensi hubungan seksual kurang (41,7%), posisi hubungan seks cukup (41,7%).

Kesimpulan : Pengetahuan ibu hamil tentang seksualitas selama kehamilan

diwilayah Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul berpengetahuan cukup sebayak 40 responden (66,7%)

Kata Kunci : Pengetahuan, Seksualitas selama kehamilan

1

Mahasiswa D-3 Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

LEVEL KNOWLEDGE OF PREGNANT WOMEN DURING PREGNANCY SEXUALITY IN PIYUNGAN COMMUNITY

HEALTH CENTERS BANTUL YOGYAKARTA

Zessy Nareswari Pramudawardhani1, Elvika Fit Ari Shanty2

ABSTRACT

Background : Pregnancy is not a barrier sexual activity , but during this sexuality

is taboo and discussed , health workers also did not provide more counseling about sexuality during pregnancy . The second highest number of pregnant women in Bantul district in Puskesmas Piyungan is numbered 958 pregnant women . Sexual activity may be performed as long as there are no complications with the pregnancy .

Aim : To know the education level of pregnant mothers about sexual intercourse

during pregnancy in Piyungan community health centers, bantul, Yogyakarta.

Research Methods : This research was using a descriptive quantitative research

design with a cross sectional approach. Population of 60 pregnant mothers were used as respondents in this research, and the sampling technique was using total sampling method. The obtained data were analyzed using univariate data analysis.

Results : The results showed that the education level of pregnant mothers about

sexual intercourse during pregnancy was in enough educated categorized (55%), the advantage of sexual intercourse was in good educated categorized (71.7%), frequency of sexual intercourse was in less educated categorized (41.7%), and sexual intercourse position was in enough educated categorized (41.7%)

Conclusion : The education level of pregnant mothers about sexual intercourse

during pregnancy in Piyungan community healtth centers Bantul District was in the enough or moderate educated level which was 40 respondents (66.7%).

Keywords :Education, Sexual intercourse during pregnancy

3

D-3 Midwifery Student of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

4

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kebutuhan akan hubungan seks bagi suami isteri dalam kehidupan rumah tangga merupakan unsur penting yang dapat meningkatkan kedekatan dan kualitas hidup (Cedli, 2012). Hubungan seksual selama hamil bersifat individual, bergantung pada faktor fisik, emosi, disfungsi seksual dan mitos tentang seks ketika hamil (Susanti, 2008). Sebanyak 54% ibu hamil mengalami penurunan libido pada trimester pertama dan 80% ibu hamil merasakan dorongan dan reaksi seksualnya meningkat pada trimester kedua (Danarti, 2010).

Perubahan fisik dan psikologis yang terjadi pada ibu hamil selama aktifitas seksual dan takut membahayakan janin (abortus) mungkin berpengaruh kuat pada seksualitas wanita dan tipe kegiatan seksual pada pasangan. Ditambah lagi, perubahan hormon dan mood, serta sensifitas payudara merupakan ketidaknyamanan melakukan aktifitas seksual dan mengurangi keinginan wanita dalam interaksi seks (Sagiv, 2012). Sebagian wanita merasa takut melakukan hubungan seksual selama kehamilan,beberapa merasa gairah seksualnya menurun karena tubuh banyak melakukan penyesuaian tentang kehidupan baru (Suririnah, 2008). Kekhawatiran dan kecemasan menjadi bertambah, karena pasangan suami istri mempercayai mitos-mitos yang beredar dimasyarakat (Suprajogo, 2008).

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

Menurut hasil penelitian Lydia (2010) menyatakan banyak ibu hamil takut baik secara psikologis dan fisiologis. Ibu hamil yang merasa gemetar saat melakukan hubungan seks sebanyak 18,6%, jantung berdebar dirasakan 20,6% ibu hamil. Sedangkan secara psikologis meliputi ibu hamil takut melakukan hubungan seksual akan menimbulkan perdarahan sebanyak 22,4%, ibu hamil yang merasa takut hubungan seksual akan menyebabkan keguguran 21,3%, dan ibu hamil yang merasa takut bayi akan lahir sebelum waktunya 16,9%.

Seksualitas sendiri merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan dan didiskusikan, tenaga kesehatan juga tidak memberikan konseling atau informasi yang lebih dalam mengenai hubungan seksual saat ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan. Pengetahuan yang cukup dan informasi yang luas diperlukan oleh ibu hamil untuk menghadapi perubahan yang terjadi pada kehamilannya, terutama mengenai hubungan seksual (Sacomori, 2010).

Pendidikan kesehatan seksual selama masa kehamilan penting dilakukan melihat banyaknya ketakutan dan perubahan yang terjadi pada kehamilan. Pasangan juga perlu secara bebas membahas hubungan seksual mereka selama hamil. Pasangan yang tidak memahami perubahan fisiologis dan psikologis yang cepat selama hamil akan menjadi bingung dengan perilaku pasangannya. Dengan membicarakan perubahan yang dialami, pasangan dapat memberi dukungan satu sama lain dan dapat menguatkan keinginan berhubungan seksual (Daniel, 2010).

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

3

Menurut Dinkes DIY (2014) jumlah ibu hamil di Propinsi DIY , Kabupaten Bantul sebanyak 15.441 ibu hamil, Kabupaten Sleman 14.508 ibu hamil, Kabupaten Gunung Kidul sebanyak 9.251 ibu hamil, Kabupaten Kulonprogo sebanyak 5771 ibu hamil, dan Kota Yogyakarta dengan jumlah ibu hamil terendah yaitu sebesar 5.023 ibu hamil. Jumlah ibu hamil terbanyak di Kabupaten Bantul terdapat di wilayah kerja Puskesmas Kasihan II yaitu 999 ibu hamil dan terbanyak kedua ada di wilayah Kerja Puskesmas Piyungan yaitu berjumlah 958 ibu hamil (Dinkes Bantul, 2015).

Pada studi pendahuluan di Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul pada bulan April 2016 diketahui bahwa ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Piyungan rata-rata setiap bulan ada 60 ibu hamil dihitung dari bulan Januari sampai April 2016. Selain itu survei pendahuluan yang dilakukan peneliti dengan cara wawancara kepada 10 ibu hamil didapatkan 7 (23%) ibu hamil merasa takut untuk melakukan hubungan seksual karena takut mengalami perdarahan dan 3 (10%) ibu hamil tetap melakukan hubungan seksual seperti sebelum hamil dan mengerti bahwa berhubungan seks pada masa kehamilan tetap diperbolehkan selama tidak terjadi perdarahan.

Berdasarkan paparan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Seksualitas Selama Kehamilan di Puskesmas Piyungan Bantul Yogyakarta”.

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan masalah “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang seksualitas selama kehamilan di Puskesmas Piyungan Bantul Yogyakarta?”

C. Tujuan 1. Tujuan Umum

Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang seksualitas selama kehamilan.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pengertian seksualitas pada kehamilan.

b. Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat hubungan seksual selama kehamilan.

c. Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang frekuensi dan waktu hubungan seksual selama kehamilan.

d. Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang posisi hubungan seksual yang diperbolehkan selama kehamilan.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan, dibidang ilmu kebidanan, khususnya tentang hubungan seksual selama kehamilan pada ibu hamil.

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5 5 2. Manfaat Praktis a. Bagi Puskesmas

Diharapkan dari hasil penelitian ini tenaga kesehatan dapat meningkatkan pelayanan pendidikan kesehatan terutama tentang hubungan seksual selama kehamilan .

b. Bagi institusi Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Sebagai bahan informasi untuk mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta tentang hubungan seksual selama kehamilan pada ibu hamil dan sebagai bahan referensi yang dapat diakses langsung di perpustakaan.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi serta sebagai acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya mengenai penelitian yang sejenis.

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6 E. Keaslian Penelitian Peneliti Tahun

Judul Metode analisis, populasi, sampel dan variabel

Hasil penelitian Perbedaan dan persamaan Yunita, 2012 Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Hubungan Seksual selama kehamilan di BPS Lilis Purwanti Kabupaten Kendal Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan croos sectional, Pengambilan sampel dengan teknik total sampling,variabel pada penelitian ini tunggal yaitu pengetahuan hubungan ibu hamil primigravida tentang hubungan seksual

Hasil penelitian menunjukan ibu hamil primigravida 42.9% memiliki pengetahuan yang baik yang dipengaruhi oleh oleh faktor tingkat

pendidikan ibu hamil

Perbedaan: Lokasi penelitian, waktu,jumlah populasi, sampel,dan variabel Persamaan: variabel dan metode Puspita sari, 2013 Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan di RSUD Surakarta

Jenis penelitian yang digunakan Deskriptif dengan pengambilan total sampling, variabel pada

penelitian ini tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil tentang hubungan seksual

Hasil penelitian menunjukan ibu hamil di RSUD Surakarta 66 ibu hamil, 18 ibu hamil (18,18%) dalam kategori pengetahuan baik,, 40 ibu hamil (60,61%) dalam kategori pengetahuan cukup baik, 21 ibu hamil (21,21%) dalam kategori pengetahuan kurang baik. Perbedaan: Lokasi penelitian, waktu,jumlah populasi, sampel. Persamaan : Metode penelitian dan variabel Febrina, 2012 Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan Jenis peneliatian menggunakan Deskriptif Kuantitatif, variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan tentang hubungan seksual selama kehamilan cukup (53,3%), frekuensi hubungan seksual selama kehamilan baik (80,0%),pengetahuan tentang posisi hubungan seksual kurang (46,7%) Perbedaan : Lokasi penelitian, waktu,jumlah populasi, sampel. Metode penelitian, teknik pengambilan sampel.

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul

Yogyakarta tanggal 9 Agustus 2016. Kecamatan Piyungan merupakan 1 dari 17 kecamatan diwilayah Kabupaten Bantul dengan luas wilayah seluruhnya 32.334km2 dan 6,38% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Bantul.

Puskesmas Piyungan dipimpin oleh kepala puskesmas dan dalam memberikan pelayanan kesehatan bekerjasama dengan dokter, tenaga bidan, perawat, apoteker, serta tenaga laboratorium dan tenaga lain baik medis maupun non-medis. Adapun jenis pelayanan di Puskesmas Piyungan meliputi : pelayanan kesehatan umum, kesehatan gigi, KIA, KB, fisioterapi, dan kesehatan reproduksi. Di bagian KIA Puskesmas ini ada 10 bidan yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pelayanan KIA, KB, dan kesehatan reproduksi. Pelayanan KIA seperti pemeriksaan kehamilan, persalinan, nifas dapat diperoleh setiap hari dan akan ditangani langsung oleh bidan profesional. Selain itu terdapat sarana penunjang yang meliputi pelayanan obat, pelayanan konsultasi gizi, dan laboratorium. Pelayanan di Puskesmas Piyungan terdapat rawat inap yang dibuka 24 jam dan pasien menggunakan kartu BPJS. Selama ini di Puskesmas Piyungan Bantul belum pernah dilakukan penyuluhan atau konseling tentang seksualitas, di sekitar ruang KIA juga belum terdapat

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

42

hanya terdapat beberapa buku tentang kesehatan umum karena ruang KIA berdekatan dengan ruang pemeriksaan umum.

2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini berdasarkan usia, paritas, pendidikan, dan pekerjaan yang disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan usia, paritas, pendidikan, dan pekerjaan di Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul.

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Usia <20tahun 20-35tahun >35tahun 0 52 8 0 86,7 13,3 Paritas Primigravida Multigravida 14 46 23,3 76,7 Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi 3 11 39 7 5,0 18,3 65,0 11,7 Pekerjaan Tidak Bekerja Buruh PNS Wiraswasta 37 9 2 12 61,7 15 3,3 20,0 Jumlah 60 100

(Sumber : Data Primer,2016)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 60 ibu hamil, mayoritas ibu hamil berada pada rentang usia 20-35 tahun sebanyak 52 responden (86,7%), mayoritas paritas ibu hamil adalah multigravida sebanyak 46 responden (76,7%). Pendidikan ibu hamil mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 39 responden (65,0%), dan mayoritas ibu hamil tidak bekerja sebanyak 37 responden (61,7%).

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

43

3. Analisa Hasil Penelitian

a. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Seksualitas Selama Kehamilan

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Seksualitas Selama Kehamilan di

Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Seksualitas Selama Kehamilan Frekuensi Persentase Baik Cukup Kurang 15 40 5 25,0 66,7 8,3 Jumlah 60 100

(Sumber: Data Primer, 2016)

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui nahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang seksualitas selama kehamilan dalam kategori cukup sebanyak 40 responden (66,7%), kategori baik sebanyak 15 responden (25,0%), dan dalam kategori kurang sebanyak 5 responden (8,3%).

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44

b. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Seksualitas Selama Kehamilan

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Seksualitas Selama Kehamilan di

Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Seksualitas Selama Kehamilan Frekuensi Persentase 1. Pengertian Seksualitas Baik Cukup Kurang 26 33 1 43,3 55,0 1,7 2. Manfaat Hubungan Seksual

Selama Kehamilan Baik Cukup Kurang 43 10 7 71,7 16,7 11,7

3. Frekuensi dan Waktu Hubungan Seksual Baik Cukup Kurang 17 18 25 28,3 30,0 41,7

4. Posisi Hubungan Seksual Selama Kehamilan Baik Cukup Kurang 19 25 16 31,7 41,7 26,7 Jumlah 60 100

(Sumber: Data Primer, 2016)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pengertian seksualitas selama kehamilan dalam kategori cukup sebanyak 33 responden (55,0%), tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat hubungan seksual selama kehamilan dalam kategori baik sebanyak 43 responden (71,7%), tingkat pengetahuan ibu hamil tentang frekuensi dan

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

45

waktu hubungan seksual dalam kategori kurang sebanyak 25 responden (41,7%), dan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang posisi hubungan seksual selama kehamilan dalam kategori cukup sebanyak 25 responden (41,7%).

B. Pembahasan

1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang seksualitas selama kehamilan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa jumlah responden sebanyak 60 responden sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan tentang seksualitas selama kehamilan adalah cukup sebesar 40 responden (66,7%), sedangkan 15 responden (25,0%) memiliki tingkat pengetahuan baik dan 5 responden (8,3%) memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang seksualitas selama kehamilan di Puskesmas Piyungan Bantul Yogyakarta.

Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia dan pendidikan. Dimana mayoritas ibu hamil berusia 20-35 tahun sebanyak 52 ibu hamil (86,7%), usia tersebut menunjukkan bahwa usia yang cukup matang. Menurut Budiman dan Riyanto (2013), semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan melakukan pekerjaan, dan usia juga memengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Sedangkan mayoritas responden di Puskesmas Piyungan berpendidikan SMA yaitu sebanyak 39 responden, hasil tabulasi antara pendidikan dan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang seksualitas selama kehamilan menunjukkan kategori cukup berada pada jenjang pendidikan SMA sebanyak 29 responden (72,5%). Tingkat pendidikan memengaruhi tingkat pengetahuan individu, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi.

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46

Namun masih ada 5 responden (8,3%) yang memiliki pengetahuan kurang. Berdasarkan jawaban dari kuesioner, responden kurang mengerti bahwa hormon yang dikeluarkan setelah melakukan hubungan seksual dapat memberikan ketenangan dan membantu tidur lebih nyenyak. Responden juga kurang mengetahui bahwa posisi duduk saat melakukan hubungan seksual disarankan saat kehamilan karena dengan posisi duduk ibu hamil dapat mengontrol kedalaman penis dalam vagina.

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Puspitasari (2013), bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang hubungan seksual selama kehamilan di RSUD Surakarta adalah cukup sebesar (60,61%). Menurut Puspitasari, responden yang berpengetahuan cukup mayoritas berusia 20-35 tahun dan berpendidikan SMP. Hasil penelitian Puspitasar (2013), menunjukkan bahwa responden yang berpengetahuan cukup mayoritas kurang mengerti tentang posisi hubungan seks yang aman untuk ibu hamil. Posisi seks paling aman untuk wanita hamil adalah posisi wanita berada diatas. Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya suatu tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng atau lama daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

47

2. Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Pengertian Seksualitas Selama Kehamilan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan tentang pengertian seksualitas sebagian besar memiliki pengetahuan cukup sebanyak 33 responden (55,0%) dan 1 responden (1,7%) memiliki pengetahuan kurang. Pengertian seksualitas selama kehamilan termasuk dalam tingkatan pengetahuan yaitu tahu. Menurut Notoatmodjo (2011), Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu yang dipelajari sebelumnya. Tingkatan tahu dalam pengetahuan ini merupakan mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari sesuatu bahan yang diterima atau dipelajari. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa paritas ibu hamil sebagian besar berada pada paritas multigravida sebanyak 46 responden (76,7%). Responden sudah memiliki pengalaman nyata tentang aktifitas seksualitas selama kehamilan, namun hal ini tidak menjamin bahwa ibu hamil mengetahui tentang pengertian seksualitas.

Kurangnya sumber informasi tentang seksualitas selama kehamilan menjadi salah satu penyebab kurangnya pengetahuan tentang pengertian seksualitas. Jika seseorang memiliki sumber informasi yang banyak maka sesuai dengan teori Budiman dan Riyanto (2013), bahwa seseorang yang mendapatkan informasi lebih banyak akan menambah pengetahuan yang lebih luas.

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

3. Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Manfaat Hubungan Seksual Selama Kehamilan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 43 responden (71,7%) dari 60 responden memiliki tingkatan pengetahuan baik sehingga dapat menyebutkan manfaat hubungan seksual selama kehamilan. Hal ini didukung oleh hasil penelitian dari jawaban kuesioner tentang manfaat hubungan seksual selama kehamilan yaitu hubungan seksual dapat melatih otot panggul, hubungan seksual akan memperlancar peredaran darah, dan hubungan seksual menjadikan kehidupan rumah tangga lebih harmonis. Sebagian besar responden dapat menjawab pernyataan dengan benar. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor paritas, dimana responden terbanyak adalah ibu hamil multigravida sebanyak 46 responden (76,7%), responden dengan kehamilan multigravida sudah memiliki pengalaman nyata tentang manfaat hubungan seksual selama kehamilan.

Hal lain yang dapat memengaruhi adalah faktor usia. Dimana responden terbanyak adalah ibu hamil berusia 20-35 sebanyak 52 responden (86,7%), usia tersebut menunjukkan bahwa usia yang cukup matang. Menurut Budiman dan Riyanto (2013), semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan melakukan pekerjaan. Usia juga memengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

49

4. Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Frekuensi dan Waktu Hubungan Seksual Selama Kehamilan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan tentang frekuensi dan waktu hubungan seksual selama kehamilan dalam kategori kurang dengan jumlah 25 responden (41,7%) dari 60 responden. Dari jawaban kuesioner responden masih banyak responden yang belum mengetahui tentang frekuensi hubungan seks pada awal kehamilan dan waktu yang aman untuk melakukan hubungan seksual pada masa kehamilan. Sedangkan ada wawancara yang dilakukan dengan responden di Puskesmas Piyungan didapatkan informasi dari responden bahwa mereka hanya melakukan hubungan seksual untuk memenuhi kewajiban sebagai seorang istri. Ibu hamil menyatakan frekuensi hubungan seksual menurun sejak awal kehamilan. Hal ini disebabkan karena kehamilan merupakan masa transisi dalam siklus kehidupan dimana terjadi perubahan baik secara fisik dan psikis yang harus diadaptasikan oleh ibu hamil.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2012), yang dilakukan dengan cara wawancara yang mendalam kepada responden di Puskesmas Pondok Aren Tangerang, Hapsari (2012) menyatakan 4 dari 5 ibu hamil mengalami penurunan hasrat selama kehamilan, meningkat dikehamilan lanjut dan menurun dikehamilan akhir. Menurut Hapsari (2012) hal tersebut disebabkan oleh perubahan hasrat dalam berhubungan seks saat hamil mengalami penurunan dan tidak ada keinginan untuk melakukan hubungan seksual pada saat awal kehamilan.

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

Pada awal kehamilan gairah seks menurun karena kondisi yang lemah dari ibu seperti mual muntah yang akan membuat ibu hamil lemah dan keinginan seksualnya menurun. Pada trimester kedua libido yang sempat menurun akan muncul kembali karena tubuh ibu telah terbiasa dengan kondisi kehamilannya sehingga ibu dapat menikmati aktivitas seksualnya. Pada trimester ketiga libido kembali menurun yang disebabkan oleh perubahan fisiologis dimana perut ibu sudah membesar, serta ada peningkatan cairan tubuh, akibat cairan vagina yang bertambah sehingga kontak seksual menjadi kurang memuaskan.

5. Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Posisi Hubungan Seksual Selama Kehamilan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa untuk tingkat pengetahuan tentang posisi hubungan seksual selama kehamilan dalam kategori cukup dengan jumlah 25 responden (41,7%). Hasil penelitian mayoritas ibu hamil menyatakan menganggap tabu hal tersebut dan kurang berminat untuk mencari informasi yang lebih akurat tentang posisi hubungan seksual yang diperbolehkan. Sebagian ibu hamil merasa enggan atau malu untuk menanyakan posisi hubungan seksual selama kehamilan pada tenaga kesehatan saat melakukan pemeriksaan kehamilan.

Hal ini juga didukung oleh beberapa responden yang menyatakan merasa trauma dengan riwayat keguguran yang terdahulu sehingga takut melakukan posisi yang sulit atau berlebihan dalam melakukan hubungan seksual. Posisi yang sangat dianjurkan saat melakuakan hubungan seksual selama kehamilan adalah posisi perempuan diatas karena posisi ini memungkinkan ibu hamil

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

51

lebih banyak memegang kendali terhadap gerakan, sehingga dapat mengontrol kedalaman penetrasi sesuai yang diinginkan. Posisi ini juga menghindari penekanan pada perut ibu hamil, sehingga lebih aman dan nyaman.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dan kendala dalam penelitian ini meliputi :

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pengembangan oleh peneliti sendiri dan baru diuji cobakan satu kali penelitian. Hasil dari instrument akan lebih akurat apabila instrumen yang digunakan adalah instrumen yang sudah digunakan secara nasional atau internasional.

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan :

1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang seksualitas selama kehamilan di Puskesmas Piyungan Bantul terbanyak dalam kategori cukup sebanyak 40 responden (66,7%).

2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pengertian seksualitas selama kehamilan di Puskesmas Piyungan Bantul terbanyak dalam kategori cukup sebanyak 33 responden (55,0%).

3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat hubungan seksual selama kehamilan di Puskesmas Piyungan Bantul terbanyak dalam kategori baik sebanyak 43 responden (71,7%).

4. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang frekuensi dan waktu hubungan seksual selama kehamilan di Puskesmas Piyungan Bantul terbanyak dalam kategori kurang sebanyak 25 responden (41,7%).

5. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang posisi hubungan seksual selama kehamilan di Puskesmas Piyungan Bantul terbanyak dalam kategori cukup sebanyak 25 responden (41,7%).

(30)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

53

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Piyungan

Diharapkana tenaga kesehatan di Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul dapat memberikan konseling tentang seksualitas selama kehamilan baik dengan cara memberikan KIE pada saat melakukan pemeriksaan kehamilan atau penyuluhan pada saat posyandu.

2. Bagi Perpustakaan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Diharapkan dapat menambah kepustakaan seperti buku dan jurnal bagi mahasiswa tentang seksualitas selama kehamilan di perpustakaan sebagai bahan bacaan atau referensi.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya untuk menggunakan kuesioner yang telah diujikan secara nasional atau kuesioner yang telah digunakan oleh pakar seksiologi, karena kuesioner dalam penelitian ini baru diujicobakn satu kali.

(31)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

DAFTAR PUSTAKA

Admin,2011. Kamasutra Kehamilan.

www.seksualitas.net/posisi-seks-aman-untuk-wanita-hamil.htm# . Diakses 23 Maret 2016.

Arikunto, S.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta.

Budiman dan Riyanto, A. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap

dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Cedli, Lussi Giovani.2012. Fungsi Seksual Suami Selama Masa Kehamilan

Pasangan. Skripsi Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Keperawatan.

Danarati, D.2010.145 Question & Answer Pregnancy and Childbirth.Yogyakarta: Sigma.

Daniel, Michael L.2010.Counseling on Sexuality in Pregnancy. The Female

Patient,42-44.

Eisenberg, A. 2006. Kehamilan Apa Yang Anda Hadapi Bulan Per Bulan. Edisi 3 : Jakarta : Arcan.

GenioFam.2010. Mempersiapkan dan Menjaga Kehamilan. Yogyakarta: Leutika. Hani, umi. J. Kusbandiyah. Marjati. R. Yulifah.2011. Asuhan Kebidanan Pada

Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika.

Hapsari, Vike. Pengalaman Seksualitas Ibu Hamil Di Puskesmas Pondok Aren

Tangerang. 2011; 6 (1): 76-85.

Hidayat. A. A.2011. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Kurniawati, Siti.2013.Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang

Hubungan Seksual Selama Kehamilan di BPS Suratini Soewarno Surakarta.KTI

Stikes Kusuma Husada.

Manuaba,IBG.2009.Memahami kesehatan reproduksi wanita. Edisi 2. Jakarta: EGC

Manuaba, IBG. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Keluarga

Berencana. Jakarta : EGC.

Notoatmojo,S.2007.Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. ________,S. 2010.Metodologi Penelitian Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta.

(32)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

55

Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Obtetri dan Ginekologi Sosial. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Prawirohardjo, Sarwono. 2010.Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Riwidikdo, Handoko. 2009. Statistik Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.

_________________. 2010. Statistik Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka Rihama.

Sacomori & Cardoso.2010. Sexual Initiative and Intercourse Behavior During

Pregnancy Among Brazillian. Journal of Sex & Marital Therapy.36.124-136

Sagiv M,Dafna-Reiss.,Birnbaum,Gurit E,.Safir,Marilyn,P,.2012. Changes in

Sexual Experience and Relationship Quality During Pregnancy. Arch Sex

Behav.41.1241-1251.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: Alfa Beta.

Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Hamil. Jakarta : Salemba Medika.

Suparyanto.2011.Hubungan Seksual Selama Kehamilan.

http://dr-suparyanto.com/2011/09/hubungan-seksual-selama-kehamilan.html. Diakses 23

Maret 2016.

Suririnah.2008. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Susanti,Dra.Ni Tengah M.Kes.2008.Psikologi Kehamilan.Jakarta:EGC.

Tino, A Rafi.2009. Menjawab Mitos-Mitos Kehamilan dan Menyusui. Yogyakarta: Media Pressindo.

Utami, Shinta. 2008. 100 Info Penting Kehamilan. Jakarta : Dian Rakyat.

Wawan dan Dewi, 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Gambar

Tabel 1 Definisi Operasional.........................................................................29  Tabel 2 Kisi-Kisi Kuesioner..........................................................................30
Gambar 2.1 Kerangka Teori.........................................................................26  Gambar 2.2 Kerangka Konsep.....................................................................27
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan usia, paritas,  pendidikan, dan pekerjaan di Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat  Pengetahuan Ibu Hamil tentang Seksualitas Selama Kehamilan di

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang menunjukkan berkembangnya kemandirian dalam diri difabel menguatkan teori struktural fungsionalisme bahwa strategi pemberdayaan yang dilakukan oleh

Pada umumnya metode peramalan causal meliputi faktor-faktor yang berhubungan dengan variabel yang diprediksi seperti analisi regresi sedangkan metode peramalan time series

Ikatan ganda diperoleh dari karbon yang memiliki empat elektron valensi, namun pada molekul terkonjugasi hanya memiliki tiga (kadang-kadang dua) atom lain.... Elektron yang

Mayoritas anggota Direksi tidak memiliki hubungan Kepengurusan sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dekom, Anggota Direksi lain, Pemegang Saham Pengendali atau hubungan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas dan mengetahui respon siswa terhadap produk Student Worksheet berbasis Project Based Learning berorientasi pada

Jika dilihat pada gambar 9, urutan dari motif batik banyak yang bergeser, namun posisi empat tertinggi tidak banyak berubah dan masih didominasi oleh motif “Tugu

Nmap menggunakan paket IP raw untuk mendeteksi host yang terhubung dengan jaringan dilengkapi dengan layanan (nama aplikasi dan versi) yang diberikan, sistem operasi

Kussmaul (1995:17) menyatakan bahwa hal terbesar yang pernah dia temui dalam hal interferensi bahasa yang kaitannya dengan karya terjemahan adalah adanya para