Editorial MQ 92,3 FM Jogjakarta Edisi Senin, 1 Februari 2010
Mengurai Wacana Jogja Sebagai Serambi Madinah
Sahabat MQ/ belakngan ini/ wacana pembentukan Jogja sebagai serambi madinah/ semakin menguat// Ironisnya/ hanya sedikit saja diantara masyarakat Joggja/ yang mengetahui usulan ini// Kalaupun ada yang tahu/ itu pun kebanyakan dengan beragam penertian// Artinya/ belum ada satu rujukan pas/ untuk kemudian dapat mendefinisikan/ sesungguhnya apa makna Jogjakarta sebagai serambi madinah ini//
Sebutan Yogyakarta sebagai serambi Madinah ini/ sudah barang tentu mengingatkan kita pada julukan Aceh sebagai serambi Mekah// Apakah yang terlintas di pikiran kita saat mendengar predikat serambi mekah yang saat ini disandang Daerah Istimewa Aceh?/ atau sekarang dikenal dengan Nanggroe Aceh Darussalam// Aceh disebut sebagai serambi Mekah/ diantaranya adalah karena di sana budaya nya amat kental dengan nuansa Islami// Bahkan dalam sejarah/ diketahui memerlukan waktu lama sekali bagi penjajah Belanda untuk menaklukkan Aceh/ karena kegigihan rakyat Aceh yang didasari oleh Syari’at Islam// Di Sumatera Barat/ terdapat juga kota yang dijuluki sebagai Serambi Mekkah/ yaitu kota Padang Panjang/ yang merupakan kota yang banyak memiliki pesantren/ atau tempat pendidikan Islam// Nuansa Islam yang kental dan bahkan penerapan hukum Islam/ adalah alasan julukan Serambi Mekah ini/ kemudian tersandang ke Aceh//
Berpijak pada latar tersebut/ wajar bila kemudian konsep Jogja sebagai serambi madinah ini/ kini merujuk pada upaya meng islamkan Yogyakarta// Maka kini/ perbedaan pandangan dalam mengartikan julukan ini pun bermunculan// Sebagian memahami julukan ini sebagai satu upaya untuk mewujudkan visi besar Jogja sebagai kota dengan beragam budaya/ namun tetap rukun dan hidup berdampingan dalam damai// Sementara yang menolak/ menganggap ini sebagai satu bentuk pengarahan terhadap agama tertentu// Dan bila alasan yang terakhir ini benar/ Sultan pun sempat menyampaikan keberatannya/ bahkan menyatakan niat pengunduran dirinya//
Sahabat MQ/ Yogyakarta disebut sebagai Serambi Madinah/ adalah karena kondisi pluralisme model Kota Madinah di zaman lahirnya Islam/ juga berkembang di wilayah ini// Identifikasi Kesamaan antara Yogyakarta dan Madinah/ diantaranya adalah sejiwa dengan Piagam Madinah/ yang berisi penguatan masyarakat Plural/ yang aman dan damai/ dalam disiplin dan identitas keagamaan yang jelas// Selain itu/ kesamaan lain adalah sama-sama menjadi Pusat pengembangan Peradaban dengan ilmu pengetahuan dan budaya/ bersatunya Muhajirin dalam hal ini para Pendatang/ dengan Anshor dalam hal ini warga pribumi/ dalam Ukhuwah yang tulus sejati// Wilayah pengembangan Nilai nilai religius dan Karakter Masyarakat yang Ramah dan Sopan/ juga turut menjadi alasan kuat pembentukan Jogjakarta sebagai serambi madinah///