• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diduga Lakukan Tindak Pidana, Warga Negara India Dilaporkan Ke Polisi dan Imigrasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Diduga Lakukan Tindak Pidana, Warga Negara India Dilaporkan Ke Polisi dan Imigrasi"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Diduga Lakukan Tindak Pidana,

Warga Negara India Dilaporkan

Ke Polisi dan Imigrasi

JAKARTA, – Direktorat Jenderal Imigrasi memeriksa Warga Negara Asing yang diduga kedapatan menyalahgunakan ijin keimigrasian. Dari surat perintah yang beredar menyebutkan bahwa Direktur Penindakan dan Keimigrasian memerintahkan 5 orang melakukan tugas pengawasan keimigrasian terhadap keberadaan dan orang asing yang diduga tidak sesuai ijin keimigrasian di PT. Karya Putra Borneo (KBP) yang beralamat di menara Prima 15th floor unit A,B&D Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Kav.6.2 kawasan mega kuningan Jakarta.

Kabag Humas dan Umum Dirjen Imigrasi Agung Sampurno, SE mengatakan penyidik imigrasi telah melakukan pemeriksaan dokumen atas nama Bharat Kumar Jain.

“Jadi orang asing atas nama tersebut saat ini sedang dilakukan penyidikan oleh penyidik imigrasi terkait keberadaannya di indonesia” ujarnya Rabu (11/10).

Penyidikan itu, lanjut Agung diarahkan kepada legalitas ijin tinggal dan keberadaannya sedang didalami karena ada hal yang perlu di verifikasi antara Informasi yang dia berikan ketika dulu mengajukan ijin tinggal dengan fakta dilapangan karena diduga ada penyalagunaan ijin tinggal, baik dia sebagai orang asing maupun statusnya yang bekerja di suatu perusahaan

“Ya itu sedang didalami sejauh mana hasil pendalaman itu tentu nanti penyidik Tapi sepertinya ini kasus menyalahi ijin tinggal dan tinggal penyidik nantinya mencari barang bukti lainnya” Katanya.

Terkait upaya pencegahan terhadap orang asing yang menyalahi aturan Agung menjelaskan prosedurnya. K“Kalau ada orang asing yang diduga menyalahgunakan ijin keimigrasian dia akan dimintai keterangan. Nah selama dimintain keterangan yang bersangkutan tidak boleh pulang Entah itu satu atau dua hari.” katanya.

Tapi , lanjut Agung belum termasuk kategori detention karena kalo detention itu artinya sudah ada tindakan Administrasi keimigrasian.

(2)

“Kalau ini belum karena baru didalami dengan dugaan melakukan penyalagunaan keimigrasian. Untuk Masalah pencekalan nanti setelah ditemukan barang bukti yang cukup dan ditemukan kesalahannya apa baru dikeluarkan tindakan Administrasi keimigrasian yang bunyi nya macam-macam bisa pembatalan, Pencabutan ijin tinggal, bisa juga ditahan di rumah detention sampai bisa juga dilakukan deportasi atau dimasukkan dalam daftar penangkalan artinya orang ini tidak boleh masuk lagi.” paparnya.

Menurut Agung, masalah ini bukan paspor Tapi ijin tinggalnya diduga disalahgunakan “Kami mengkroscek perusahaan dan sponsor benar tidak karena kita ada temuan awal dan bisa juga kami menindak Secara pro justicia dan ini sedang kami dalami.” pungkasnya

Seperti diketahui Dirjen Imigrasi telah memeriksa WN India atas nama Bharat Kumar Jain dengan dugaan menyalahi Ijin tinggal pada PT. Karya Putra Borneo (KBP) yang beralamat di menara Prima 15th floor unit A,B&D Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Kav.6.2 kawasan mega kuningan Jakarta.

Bharat juga dilaporkan ke kepolisian atas beberapa dugaan kasus diantaranya laporan polisi di Polres Karawang dengan nomor STTL/2349/X/2017/JABAR/RES. KRW dengan sangkaan tindak pidana pemalsuan dan/atau menyuruh menempatkan keterangan palsu kedalam suatu akta autentik.

“Diduga memberi keterangan Palsu dalam akta otentik, KUHP pasal 263 dan 266, karena adanya perbedaan antara pasport Bharat Kumar Jain nomor M8121829 didalam akta, dengan passport Bharat Kumar Jain yang berlaku sejak 5 April 2017 nomor Z4203441.” jelas Giovano Matindas Sumakul dalam laporannya

Laporan terkait dengan WN India tersebut juga ada di Polda Metro Jaya dengan nomor TBL/4495/IX/2017/PMJ/Dit.Reskrimsus dengan sangkaan tindak pidana informasi dan transaksi elektronik pasal 30 ayat (1) Jo pasal 46 ayat (1) dan atau

(3)

pasal 30 ayat (2) Jo pasal 46 ayat (2) dan atau pasal 38 ayat (2) Jo pasal 48 ayat (2) UU RI No.19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No.11 Tahun 2008 tentang ITE.

Bareskrim Mabes Polri juga menerima laporan atas dugaan tindak pidana penipuan yang dilakukan Bharat Kumar Jain,dkk dengan Laporan Polisi nomor LP/964/IX/2017/Bareskrim dengan tanda bukti nomor TBL/649/IX/2017/Bareskrim

Dengan sangkaan tindak pidana penipuan dan atau penggelapan sebagaimana dimaksud dalam pasal 378 KUHP dan pasal 372 KUHP. (Rizal).

TKW Asal Pituruh Terancam

Hukuman Mati di Malaysia

PURWOREJO, FP – Keluarga Fatimah (37) Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Luweng Lor, Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo yang terancam hukuman mati di Malaysia berharap anaknya bebas dan kembali pulang dengan selamat. Fatimah terancam hukuman mati setelah diduga membunuh pria asal Bangladesh dengan cara disiram Bensin dan dibakar.

Ibu Fatimah, Rebinah (83) didampingi suaminya Muh Dail (90) dan Fatonah (45), kakak Fatimah, saat ditemui dirumahnya menuturkan, Fatimah berangkat menjadi TKW di Malaysia pada tahun 2014. Di Malaysia Fatimah bekerja sebagai pembantu rumah tangga. “Kasus yang menimpa anaknya terjadi sekitar dua tahun lalu namun baru diproses sekitar lima bulan ini,” kata Rebinah, Kamis (12/10).

Awalnya, sekitar dua tahun lalu Fatimah mengirim surat kepada keluarganya. Dalam surat itu disebutkan bahwa keluarganya, terutama anak-anaknya tidak usah lagi memikirkan dirinya. Fatimah juga meminta agar keluarganya tidak lagi berharap dirinya pulang karena di Malaysia sedang tersandung masalah berat. “Yang membuat kami bingung Fatimah tidak menceritakan persoalan apa sedang dihadapi, “ujar Rebinah.

(4)

Menurut Rebinah, setelah berkirim Surat tersebut Fatimah sudah tidak pernah lagi menghubungi keluarga. Fatimah juga sudah tidak lagi mengirim uang untuk keperluan hidup anaknya. Meski Fatimah tidak lagi bisa dihubungi dan enggan menceritakan persoalan yang dihadapi, sebagai orang tua nalurinya Rebinah mengatakan Fatimah dalam kesulitan besar.

Dan ternyata benar, sekitar lima bulan lalu dirinya didatangi oleh sejumlah orang perwakilan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta. Dari perwakilan tersebut diketahui jika Fatimah terancam hukuman mati karena sudah membunuh pria Bangladesh dan saat ini sedang menunggu proses peradilan. “Kata mereka sambil menunggu keputusan pengadilan Malaysia anak saya ditahan di penjara, “ucap Rebinah dengan menahan tangis.

Dikatakan, dirinya tidak percaya jika anaknya membunuh orang tanpa alasan jelas. “Saya meyakini kalau pria itu berniat kurang ajar kepada Fatimah sehingga anak saya terpaksa membunuh untuk membela diri dan kehormatan, “tutur Rebinah. Karena itu, kata Rebinah, dirinya berharap agar anaknya dibebaskan dari tuduhan.

Sementara itu, Kepala Desa Luweng Lor, Minat Hartono saat ditemui membenarkan salah satu warganya terancam hukuman mati di Malaysia. “Benar dan kini masih dalam proses peradilan, rencananya tanggal 16 Oktober 2017 mendatang kasusnya mulai disidangkan, “kata Minat

(5)

Hartono.

Diungkapkan, mensikapi persoalan tersebut, Pemerintah Kabupaten Purworejo melalui Dinas Sosial, Kecamatan, dan Kelurahan sudah berupaya melakukan pembelaan keringanan hukuman. Dikatakan, beberapa waktu lalu pihak perwakilan dari Jakarta datang untuk mencari kebenaran tentang adanya kemungkinan riwayat Fatimah mengidap gangguan kejiwaan. Sebab, selama menjalani masa tahanan Fatimah sering kesurupan dan berbicara tidak karuan. Kata Pak Kades, berdasarkan pengakuan keluarganya Fatimah memang terkadang bersikap aneh setelah 4 kali menikah semuanya gagal. “Semacam trauma dan benci dengan seorang pria, mungkin pengaruh rumah tangganya yang gagal terus, “kata Kades.

Penuturan keluarganya, Fatimah sejak kecil terkenal tomboy dan gemar memanjat pohon kelapa. Dari 4 kali perkawinanya Fatimah dikarunia empat anak, tiga diantaranya masih sekolah. Alasan menjadi TKW untuk memperbaiki ekonomi keluarga. Kini baik Pemkab Purworejo, Kepala Desa, dan keluarganya hanya bisa berharap semoga Fatimah lolos dari hukuman mati. “Anak kulo mboten salah, tulung ampun dipateni, kulo mboten iklas (Anak saya tidak salah, tolong jangan dibunuh, saya tidak rela),” pinta Rebinah yang mengaku terus berdoa untuk kebaikan Fatimah.

Malu Melahirkan Tanpa Suami,

Ibu Muda Tega Bunuh dan Buang

Bayinya

PURWOREJO, FP – Peristiwa penemuan bayi yang sempat menghebohkan warga pada Jumat (6/10) sekitar pukul 06.00 WIB di saluran irigasi Desa Binangun Kecamatan Butuh akhirnya terungkap. Pelaku pembuangan bayi ternyata RN (22), ibu kandungnya sendiri. Kini RN sudah diamankan dan mendekam dalam sel tahanan Mapolres Purworejo.

(6)

media mengatakan, berawal saat anggota piket jaga malam mendapat informasi dari warga bernama Sunaryo yang memberitahu melihat ada bungkusan tas kresek warna hitam putih di saluran irigasi yang didalamnya terlihat tangan dan kaki bayi. Sebelumnya Sunaryo melaporkan kejadian itu kepada Karsono, Kepala Desa Binangun. Setelah mendapat informasi tersebut Satreskrim Polsek Butuh mendatangi lokasi. “Ternyata benar dalam tas plastik tersebut ada mayat bayi, dan setelah itu dibawa ke RSUD Tjitrowardoyo untuk dilakukan outopsi, “kata Kapolres, Kamis (12/10).

Dijelaskan, terungkapnya kasus tersebut berawal ketika Kanit Reskrim Polsek Butuh melihat satu kantong plastik hitam berisi sampah-sampah. Dari tas plastik itu kemudian ditemukan petunjuk berupa baju seragam SD Binangun atas nama Mopi Aristya. Dari hasil penyelidikan akhirnya diketahui Mopi Aristya adalah anak Sudiono. Selanjutnya Unit Reskrim Polsek Butuh mendatangi rumah Sudiono untuk mengecek kebenaranya. Namun saat datang ke tempat Sudiono Mopi Aristya sedang sekolah. Saat anggota Unit Reskrim memasuki rumah kosong didepan rumah Sudiono ada seorang wanita mengaku bernama RN, kakak Mopi, dalam keadaan menangis dan kondisinya sangat lemah. Karena curiga, Unit Reskrim kemudian menanyakan perihal pembuangan bayi yang dimasukan ke dalam kantong plastik warna hitam putih. Diluar dugaan, RN mengakui telah melahirkan bayi tanpa bantuan siapapun dan membuang bayi tersebut bersamaan dengan sampah-sampah yang dimasukkan didalam kantong plastik ke saluran irigasi Desa Binangun. “Dari pengakuan itu dilakukan penangkapan dan tersangka langsung dibawa ke RSUD untuk diberikan tindakan medis, “katanya.

Hasil outopsi sementara yang dilakukan Tim Fotensik Polda Jateng, bayi berjenis kelamin perempuan berusia 9 bulan dengan panjang 45 Cm, lingkar lengan 9 Cm, lingkar dada 25 Cm. Bayi lahir dalam keadaan hidup

(7)

kurang lebih 1 hari, perkiraan meninggal 4-5 hari. Badan sudah dirubungi belatung, berat badan 9800 gram, rahang atas dan bawah lepas karena sendi, dan ada trauma tumpul pada kepala sebelah kanan.

Sementara hasil pemeriksaan media terhadap tersangka, terdapat luka pada alat kelaminnya disebabkan setelah melahirkan, kandungannya masih banyak sisa-sisa dari melahirkan, dan tersangka harus menjalani operasi kiret untuk membersihkan sisa-sisa dari melahirkan tanpa bantuan medis.

Diungkapkan, tersangka membunuh bayinya sendiri yang baru lahir setelah bayi menangis sekitar 10 menit. Karena panik tersangka kemudian membanting bayinya ke lantai dan membungkam wajah dan hidungnya dengan selimut sehingga bayinya tidak bisa bernafas. Setelah bayinya tidak bergerak kemudian diletakkan kedalam ember beserta selimutnya. Setelah keadaan sepi tersangka memasukkan bayinya dan plasentanya kedalam kantong plastik warna hitam putih bersama dengan sampah-sampah. Tujuanya apabila ada seseorang melihat dan mencium bau tidak enak dikira sampah. Kemudian kantong plastik tersebut dibuang ke daluran irigasi agar warga tidak tahu dirinya baru melahirkan. “Tersangka takut dan malu melahirkan karena tidak mempunyai suami, “ungkap Kapolres.

M e n u r u t K a p o l r e s , a t a s perbuatannya terhadap tersangka akan disangkakan pasal 80 ayat 3, ayat 4 UURI Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UURI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Barang bukti yang diamankan, 1 buah kantong plastik warna hitam putih, 1 helai baju OSIS berlambang SDN Binangun dengan nama Mopi Aristya, 1 baju pramuka berlambang/bertuliskan Jawa Barat, 1 lembar tikar plastik, 1 buah bantal, 1 buah guling, 1 buah ember plastik warna hitam, 1 helai selimut kain, dan 1 helai sarung.

(8)

Sat Narkoba Polres Purworejo

Tes

Urine

Pegawai

PN

Purworejo

PURWOREJO, FP – Satuan Narkoba Polres Purworejo Polda Jateng bersama Ur Kesehatan Polres Purworejo menggelar tes urin dadakan di Pengadilan Negeri (PN) Purworejo, Selasa (10/10). Sebanyak 44 pegawai Pengadilan Negeri Purworejo satu persatu melakukan tes urine langsung diawasi oleh Wakapolres Purworejo Kompol Sumaryono, pemeriksaan yang dilakukan sejak pagi hari, sebanyak 44 pegawai terlebih dahulu mendaftar kemudian menyerahkan urine nya.

Menurut Kasat Narkoba Polres Purworejo, AKP Suwardi, tes tersebut dilakukan dengan sasaran khusus PN Purworejo bertujuan untuk mencegah pengunaan narkotika psikotropika dan zat aditif lainnya (napza) di kalangan Karyawan PN Purworejo. “Dengan dilakukan tes urine dadakan ini, harapan kami adalah PN Purworejo tidak akan berani macam-macam dengan narkoba, karena sangsinya akan sangat berat,”kata Kasat Narkoba.

Menurut Paur Kesehatan Polres Purworejo, Bripka Priswanto, ada 6 komponen zat yang akan diperiksa dimana salah satu zat biasa ditemukan dalam obat-obat yang umum dijual di pasaran.

“Dari pemeriksaan yang dilakukan di PN Purworejo tidak ditemukan karyawan yang mengkonsumsi narkoba” pungkas Kasat Narkoba.

(9)

Kasus Fitri Ashari, DPRD Akan

Panggil Direktur RSUD Dr.

Tjitrowardoyo

PURWOREJO, FP – Tindakan diskriminasi yang diduga dilakukan oleh petugas RSUD Dr Tjitrowardoyo terhadap pasien pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS), Fitri Ashari (23), warga Desa Kerangka, Kecamatan Purwodadi, ditanggapi serius oleh Wakil Ketua DPRD Purworejo, Yophi Prabowo, SH, Senin (9/10).

Yophi yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Purworejo itu bahkan berencana memanggil Direktur RSUD Dr Tjitrowardojo untuk diminta klarifikasi atas kasus tersebut.

“Kasus yang dialami oleh Fitri Ashari jadi masukan DPRD. Insyaallah kami akan segera memanggil Direktur RSUD untuk klarifikasi,”katanya, Senin (9/10).

Menurut Yophi, RSUD tidak boleh membedakan pasien kaya dan miskin, atau pemilik KIS dan bukan. Pelayanan kesehatan harus diberikan sama kepada semua orang.

Dijelaskan, setiap institusi kesehatan termasuk RSUD harus mengutamakan penyelamatan nyawa dibanding prosedur. Bahkan jika pasien yang ditangani orang yang tidak punya uang pun, RSUD wajib menanganinya.

Menurut Yophi, kasus yang menimpa Fitri Ashari harus dijadikan pelajaran bagi semua pihak dan tidak boleh terulang kembali. Bahkan Yophi menghimbau kepada masyarakat agar tidak sungkan-sungkan melaporkan ke DPRD jika menerima pelayanan buruk dari institusi pemerintah. (Nas)

(10)

Terkait KTP Pasien Ditahan

Karena Tak Mampu Bayar

Persalinan, Ini Jawaban Pihak

RSUD

PURWOREJO, FP – Pihak RSUD Tjitrowardoyo Purworejo akhirnya memanggil keluarga pasien yang KTP nya ditahan karena belum bisa bayar biaya persalinan, Senin (9/10). Pemanggilan untuk klarifikasi dan penyelesaian persoalan. Heri Supriyanto, keluarga pasien datang didampingi Kepala Desa Ketangi Ambyah Panggung, sementara pihak RSUD diwakili Sri Raharjo (Penyusun Anggaran dan Mobilisasi Dana ), Dr. Eko Siswanto (Kabid Pelayanan), Lely Dewi Pramudya (Kasubbag Hubmas)

Dalam kesempatan itu pihak RSUD mengungkapkan jika persoalan tersebut hanya misi komunikasi saja. Secara medis tidak ada yang salah dalam prosedur penanganan terhadap pasien atas nama Fitri Ashari saat proses persalinan. “Secara prosedur untuk pacu persalinan membutuhkan proses, namun karena pihak keluarga pasien tidak sabar maka atas permintaan sendiri minta dioperasi, “kata dr. Eko Siswanto.

Padahal, dengan pengajuan operasi atas permintaan sendiri tidak ada jaminan dari BPJS karena yang ditanggung oleh BPJS hanya operasi atau tindakan medis yang rekomendasi dari pihak rumah sakit. “Namun demikian persoalan sudah selesai dan keputusannya pasien dibebaskan dari biaya, “ungkapnya.

(11)

pasien untuk jaminan, “penahanan KTP pasien hanya Untuk memudahkan komunikasi karena yang bersangkutan masih mempunyai hutang dengan dengan pihak RSUD, “kata Sri Rahardjo.

Sedangkan Heri Supriyanto, istri Fitri Ashari mengaku bisa menerima keputusan tersebut. “Ya, saya bisa menerima, saya dibebaskan dari biaya, “tutur Heri Supriyanto usai pertemuan dengan pihak RSUD.

Menanggapi persoalan tersebut, Sekda Purworejo Drs. Said Romadhon mengatakan akan menegur pihak RSUD Purworejo.

RS Aisyiyah dan PT Sido

Muncul Gelar Operasi Katarak

Gratis

PURWOREJO, FP – Rumah Sakit Aisyiyah Purworejo bekerjasama dengan Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) cabang Yogyakarta dan PT. Sido Muncul menggelar bakti sosial operasi katarak gratis, Minggu (8/10). Operasi katarak gratis diikuti 48 peserta yang berasal dari masyarakat Purworejo dan sekitarnya.

Kegiatan operasi katarak gratis dihadiri perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, Ditektur Rumah Sakit Aisyiyah Purworejo, dr. HM. Maimun, MPH, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah, Frin Erma Nurhayati, S.Pd, M.Si, Ketua Perdami Cabang Yogyakarta Prof. dr. Suhardjo, SU, SpM, Publik Relations Staff PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul tbk, Hendrik, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.

(12)

Dikatakan Hendrik, pelaksanaan operasi katarak gratis Tolak Angin Sido Muncul tersebut merupakan kelanjutan dari kerjasama yang dilakukan dengan Perdami cabang Yogyakarta pada 7 Mei 2017 lalu untuk 350 mata. “Operasi katarak gratis ini dilakukan secara bertahap dibeberapa daerah dan sebelumnya telah dilakukan di RS Bethesda Yogyakarta dan Balai Mudita Cilacap, ” katanya.

Dijelaskan, operasi katarak gratis Tolak Angin Sido Muncul sudah dilaksanakan sejak tahun 2011 di 27 provinsi, 211 kota/kabupaten di 236 rumah sakit/klinik mata di seluruh Indonesia. “Hingga saat ini jumlah mata yang telah dioperasi atas kerjasama PT Sido Muncul dengan Perdami berjumlah 50.710 mata, “ucapnya.

Sedang Prof. dr. Suhardjo, SU, SpM mengatakan, operasi katarak gratis sangat positif sekali mengingat angka kebutaan di Jawa Tengah khususnya Kabupaten Purworejo masih lumayan tinggi. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan tahun 2013 masih sekitar 4 persen. “Masih cukup tinggi, dan itu bukan menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan saja, tapi juga pihak-pihak terkait seperti Perdamai, “katanya.

Karena itu, kata Prof. dr. Suhardjo, dirinya tetap membutuhkan bantuan dan dukungan seperti yang sudah dilakukan oleh PT Sido Muncul. Namun demikian dirinya juga berharap jangan hanya sebatas katarak saja, melainkan juga bantuan berupa pembagian

(13)

kaca mata bagi penderita mata yang disebabkan oleh penyakit diabetes. “Yang penting lagi adalah pencegahan dini bagi penderita penyakit mata, “katanya.

Misniatun

Sementara itu, Pimpinan Daerah Aisyiyah Purworejo Frin Erma Nurhayati, S.Pd, M.Si mengungkapkan sangat menyambut baik kegiatan operasi katarak gratis karena hal tersebut sejalan dengan kegiatan yang ada di RS Aiysiyah, yakni membantu pelayanan di bidang kesehatan kepada masyarakat. “Kegiatan pelayanan bidang kesehatan kepada masyarakat merupakan salah satu kegiatan yang sangat menjadi perhatian RS Aisyiyah Purworejo, “katanya.

Misnatun (59) warga Desa Aglik Kecamatan Grabag mengaku sangat senang dengan operasi katarak gratis karena sangat terbantu sekali dalam hal biaya. “Operasinya juga cepat dan tidak sakit, “ucap Misnatun usai dioperasi.

Jaring Calon Anggota Polri,

Polres Purworejo Manfaatkan

Car Free Day

PURWOREJO, FP – Untuk menjaring minat pelajar, pemuda dan pemudi Kabupaten Purworejo, Polres Purworejo Polda Jateng mensosialisasikan pembinaan latihan calon Polri di halaman

(14)

Satlantas. Minggu (08/10).

Sosialisasi dilakukan di Satlantas Polres Purworejo bertujuan untuk menjaring masyarakat yang pagi hari Minggu menikmati car free day, tidak hanya undangan dari pelajar bahkan masyarakat yang sedang menikmati car free day mendekati sosialisasi ini. Sedikitnya ada sekitar 300 pemuda dan pemudi Kabupaten Purworejo yang hadir dan mencoba mendaftar dalam pembinaan latihan calon Polri ini. Kabag Sumda Polres Purworejo Kompol Sriwigiyanti mengatakan, sengaja memanfaatkan momen Car Free Day Untuk menjaring masyarakat yang berminat untuk menjadi anggota Polri.

Sementara Wakapolres Purworejo yang membuka acara mengatakan tujuan dari sosialisasi untuk menarik minat dari pemuda-pemudi masyarakat kabupaten Purworejo untuk menjadi Anggota Polri. Dikatakan, pada tahun 2018 Polri akan membuka kesempatan putra dan putri terbaik untuk menjadi pesonel Polri, namun sebelum masuk tahap pendaftaran akan didahului dengan pembinaan dan pelatihan.

“Rekrutmen penerimaan Polri tahun 2018 dengan prinsip seleksi bersih, transparan, akuntabel dan humanis dimana dalam pelaksanaannya melibatkan pengawas eksternal dan internal yang bersifat independen dalam setiap tahab seleksi,”kata Wakapolres Purworejo.

SMKN 4 Purworejo Tanamkan

Disiplin dan Cinta Lingkungan

PURWOREJO, FP – Memperingati Hari Ulang Tahun ke-13, SMK Negeri 4 Purworejo menggelar berbagai kegiatan lomba dan

(15)

bhakti sosial, Selasa (3/10). Kegiatan lomba meliputi masak ikan, sepak bola sarung, bola voli buta, baca puisi, pembuatan mural, make up putri dan lomba voli antar SMA/SMK/MA se-Kabupaten Purworejo. Sementara bhakti sosial dikemas dalam kegiatan jalan santai sambil memungut sampah disepanjang rute yang dilewati. Bhakti sosial berhadiah dimenangkan oleh 3 peserta yang paling banyak mengumpulkan sampah.

Kepala SMK Negeri 4 Purworejo Wahyono, M.Pd didampingi Ketua Panitia HUT Edi Mardiyanto mengatakan, SMK Negeri 4 Purworejo identik dengan sekolah yg menamamkan kedisiplinan, namun demikian penanaman cinta lingkungan juga menjadi ciri SMKN 4. “Gerakan bersama jalan santai sambil memungut sampah adalah salah satu wujud cinta kami terhadap lingkungan, “kata Wahyono.

M e n u r u t W a h y o n o , d a l a m menciptakan sekolah yang rindang, hijau dan nyaman juga mendapat dukungan oleh seluruh warga sekolah. Mulai dari guru, karyawan dan siswa sangat semangat dalam mendukung pengelolaan Sekolah yang rindang, hijau dan nyaman. “Mereka semua bergotong royong dalm pembuatan taman, taman yang sudah di kapling akan menjadi tanggung jawab per kelas dibawah bimbingan Wali kelas,”katanya.

Momentum tersebut, kata Wahyono, akan digunakan untuk persiapan Visitasi SMK 4 Purworejo sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional.

Sementara itu, Edi Mardiyanto mengungkapkan, lomba voly antar SMK, SMA, dan MA sekalgus untuk mencari bibit pemain Bola Voly. Dijelaskan, dalam lomba tersebut keluar sebagai juara 1 putri dari SMK Negeri 3 Purworejo, sedang juara putra 1 SMK Negeri 4 Purworejo.

(16)

Selain penyerahaan hadiah lomba, dalam kesempatan itu juga ada pemberian anugerah bagi karayawan paling rajin dan terinovatif. Hal tersebut dimaksudkan untuk memancing para guru agar selalu memberikan pelayanan yang terbaik. “Sedangkan siswa atau Taruna Taruni juga kita berikan Anugerah berupa King dan Queen.Semua pemilihan dilakukan dgn Polling, sehingga lebih terbuka, ” pungkas Wahyono.

Puncak kegiatan berupa Siraman Rohani oleh Ustd Sugito, M.Pd.I. yg dihadiri oleh seluruh warga sekolah, Komite Sekolah, Kepala Desa Briyan dan Jombang serta Dan Lanal pos Keburuhan beserta stafnya.

Belum Mampu Lunasi Biaya

Persalinan, KTP Suami Istri

Ini Ditahan Pihak RSUD

PURWOREJO, FP – Apa yang dialami oleh Fitri Ashari (23), warga RT 02/ RW 06, Desa Ketangi, Kecamatan Purwodadi ini bisa menjadi contoh salah satu diantara sekian banyak potret buram pilih kasihnya pelayanan kesehatan yang diterima masyarakat Kabupaten Purworejo. Fitri nyaris saja mengalami masa kritis dalam proses persalinannya karena hampir terlambat mendapatkan layanan kesehatan. Ironisnya, keterlambatan penanganan tersebut harus dialami karena Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dimiliki Fitri membuatnya tak bisa mendapatkan pelayanan secepatnya dengan berbagai alasan.

(17)

Istri dari Heri Supriyanto (25) ini sendiri telah melahirkan anak pertamanya di RSUD Tjitrowardjojo pada Sabtu (30/9) lalu. Namun hingga saat ini, Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik sepasang suami istri ini masih ditahan pihak rumah sakit lantaran mereka belum mampu melunasi biaya persalinan sebesar Rp. 4.225.000,’.

Dikatakan, bahwa dirinya sebenarnya tidak tahu persis tentang biaya yang harus ditanggung dari persalinannya itu. Sedari awal, ia menganggap bahwa semuanya akan gratis dengan menggunakan KIS yang ia miliki.

Sementara itu, Heri, sang suami menjelaskan permasalahan itu muncul, awalnya, ketika si istri hendak melahirkan, ia telah mencari tahu seputar pembiayaan KIS. Dan ternyata informasi yang didapat, bahwa biaya persalinan menggunakan KIS ditanggung oleh pemerintah alias gratis.

Dikisahkan, fitri masuk rumah sakit hari Jumat (29/09) lalu dan sebelumnya juga telah ditanyakan tentang penggunaan KIS, ternyata memang diketahui gratis. Setelah di RSUD , fitri dikasih obat pacu agar lebih lancar melahirkan, tapi sampai hari Sabtu malam belum melahirkan juga.

Heri yang tidak tega melihat istrinya sekarat tak berdaya akhirnya meminta pihak rumah sakit untuk segera melakukan operasi. Namun, pihak rumah sakit memberikan persyaratan yang di luar dugaan. Pasien menggunakan KIS tidak bisa mendapatkan pelayanan secara cepat. Pasien harus menunggu sampai hari senin agar bisa ditangani, pasalnya dokter KIS saat itu sedang libur.

Namun ketika pasien sanggup membayar biaya persalinan itu, tiba-tiba dokternya ada dan fitri bisa dioperasi.

Heri pun menyesalkan tindakan rumah sakit yang seolah-olah mengabaikan pasien dengan jaminan KIS. “Sebagai seorang kepala keluarga yang hanya bekerja sebagai karyawan di sebuah percetakan dengan upah yang pas-pasan, saya sangat keberatan

(18)

dengan biaya yang harus kami tanggung,”kata Heri.

Sementara pihak RSUD Tjitrowardojo saat dihubungi melalui humasnya menyatakan pihaknya akan segera memanggil keluarga pasien untuk diajak duduk bersama menyelesaikan persoalan itu.

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat praktikum material cetak silikon percobaan dilakukan dengan dua cara yaitu hand mixing dan static automixing. Penggunaan alat static automixing memberikan hasil

Untuk menjadi komunikator yang bisa menyampaikan pesan dengan baik kepada komunikan, pastinya harus menerapkan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh komunikator, antara

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database

Sistem yang dibangun pada penelitian ini adalah sistem aplikasi kamus software yang dapat digunakan untuk mencari kata dengan struktur data trie dan struktur data

Hasil penelitian menunjukkan: (1) karakteirtik modul IPA terpadu berbasis masalah dengan tema pencemaran lingkungan telah berhasil dikembangkan dengan model

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data, mengolah,menganalisis dan membahas tentang Perilaku Masyarakat Dalam Melestarikan lingkungan Pantai Tiku Di Nagari Tiku Selatan

Sedangkan dalam penelitian brand personality pada acara dakwah di televisi ini menggunakan 14 dimensi bussiness media brand personality yang dirumuskan oleh Kumar

Latihan Plaiometrik Alternate Leg Bound sangat cocok diberikan kepada mahasiswa atau atlet yang memiliki rasio tinggi badan dan panjang tungkai kategori “rendah”