• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebelum Menyerang Bukit Barat, Cao-Cao Mengirim Lu Xiang, Lu Kuang, Ma Yan Dan Zhang Zi Untuk Merebut Sumber Persediaan Pasukan Yuan Shang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sebelum Menyerang Bukit Barat, Cao-Cao Mengirim Lu Xiang, Lu Kuang, Ma Yan Dan Zhang Zi Untuk Merebut Sumber Persediaan Pasukan Yuan Shang."

Copied!
468
0
0

Teks penuh

(1)

Sebelum Menyerang Bukit Barat, Cao-Cao Mengirim Lu Xiang, Lu Kuang, Ma Yan Dan Zhang Zi Untuk Merebut Sumber Persediaan Pasukan Yuan Shang.

Yuan Shang Yang Menyadari Bahwa Dia Tidak Bisa Mempertahankan Bukit Itu Segera Pergi Ke Lan Kou Malam Harinya. Sebelum Dia Dapat Berkemah, Dia Melihat Banyak Cahaya Disekitar Dia Dan Segera Pertempuranpun Berlangsung. Dia Harus Melawan Musuh Dengan Pasukannya Yang Belum Siap Dan Bahkan Kuda-Kudanya Belum Bersadel. Pasukannya Kalah Dan Dia Mundur Sejauh 3 0 Li(15 Km)

Pada Waktu Itu Pasukanya Terlalu Lelah Untuk Menunjukan Perlawanan Dan Karena Tidak Ada Jalan Lain, Dia Mengirim Pelindung Kekaisaran Wilayah Yu Zhou, Yin Ku Pergi Kekemah Cao-Cao Untuk Menanyakan Masalah Penyerahan Dirinya.

Cao-Cao Berpura-Pura Untuk Setuju, Tetapi Malam Itu Dia Mengirim Zhang Liao Dan Xu Huang Untuk Menyerang Kemah Yuan Shang. Lalu Dia Melarikan Diri Dan Meninggalkan Segalanya, Stempel, Emlem, Baran2 Pribadi. Yuan Shang Pergi Ke Gunung Zhong Shan (Shan Disini Artinya Gunung.)

Lalu Cao-Cao Datang Untuk Menyerang Kota Ji Zhou Dan Untuk Membantu Hal Ini, Xun You Mengusulkan Membanjiri Kota Dgn Mengubah Aliran Sungai Zhang. Cao-Cao Setuju Dengan Rencana Ini Dan Segera Mengirim Pasukan Untuk Mengali Parit-Parit Agar Air Sungai Menuju Kota. Kira-Kira Jauhnya Sungai Dari Kota Adalah 3 5 Li (17,5 Km).

Shen Pei Meilhat Para Penggali Itu Dari Tembok Kota Dan Mengetahui Bahwa Mereka Hanya Membuat Parit-Parit Yang Dangkal.

Dia Berkata Pada Dirinya Sendiri, "Apa Gunanya Parit-Parit Seperti Itu Untuk Membanjiri Kota Dari Sungai Yang Dalam ?" Jadi Dia Tidak Membuat Suatu Rencana Khusus Untuk Menahah Air Yang Akan Datang.

(2)

Tetapi Segera Setelah Malam Hari, Cao-Cao Menambah Jumlah Penggali Menjadi 10 X Lipat Dan Pada Pagi Harinya Parit Itu Sudah Lebih Dalam 2 0 Chi(Sekitar 6,5 M) Dan Air Mengalir Dengan Arus Yang Deras Menerjang Kota Itu Dan Membanjiri Kota Itu Setinggi 3 0 Cm. Hal Ini Menambah Susah Penduduk Yang Sudah Kekurangan Bahan Makanan Itu.

Xin Pi Sekarang Menunjukan Stempel Dan Pakaian Dari Yuan Shang Yang Digantungkannya Dengan Tombak, Dia Memerintahkan Agar Orang Didalam Ktoa Segera Menyerah. Hal Ini Membuat Marah Shen Pei Dan Dia Segera Membalas Penghinaan Ini Dengan Membunuh Semua Keluarga Xin Yang Ada Didalam Kota. 80 Orang Totalnya Seluruhnya, Dan Kepala Mereka Dilemparkan Kebawah Tembok. Xin Pi Langsung Sangat Bersedih Dan Menangis.

Keponakan Shen Pei, Shen Rong Adalah Salah Satu Penjaga Pintu Gerbang Dan Merupakan Sahabat Baik Xin Pi Dan Pembunuhan Keluarga Xin Pi Sangat Membuatnya Gelisah. Dia Menulis Surat Rahasia Yang Menawarkan Untuk Membuka Gerbang Kota. Dia Mengirimkan Surat Itu Dengan Memanahkannya Kearah Pasukan Cao-Cao. Prajurit Menemukan Surat Itu Dan Memberikannya Pada Xin Pi Dan Kemudian Pada Cao-Cao.

Cao-Cao Mengeluarkan Perintah Bahwa Keluarga Yuan Tidak Boleh Dibunuh Apabila Kota Telah Didapatkan Dan Tidak Ada Satu Orangpun Yang Menyerah Akan Disakiti.

Keesokan Harinya Prajuritnya Memasuki Kota Dari Gerbang Barat Yang Dibuka Oleh Shen Rong. Xin Pi Adalah Yang Pertama Memasukinya Dengan Menaiki Kuda Dan Kemudian Pasukannya Mengikuti.

Ketika Shen Pei Yang Sedang Berada Ditenggara Kota Melihat Musuh Telah Masuk Kedalam Kota, Dia Segera Memimpin Sejumlah Pasukan Berkuda Dan Menjerang Mereka. Dia Segera Bertemu Dan Tertangkap Oleh Xu Huang Yang Segera Mengikatnya Dan Memimpinya Keluar Kota.

(3)

Didalam Perjalanan Mereka Bertemu Xin Pi Yang Sangat Marah Atas Pembunuhan Besar-Besaran Atas Keluarganya Dan Kemudian Dia Memukul Shen Pei Dikepalanya Dengan Cambuknya Dan Berteriak, "Pembunuh Haus Darah !!! Kau Akan Segera Menemui Ajalmu !"

Shen Pei Membalas, "Pengkhianat ! Aku Sangat Menyesal Tidak Membunuhmu Sebelumnya !"

Ketika Cao-Cao Menemui Tawanannya Itu, Cao-Cao Berkata, "Apakah Kau Tahu Siapa Yang Membukakan Gerbang Untukku ?"

"Tidak,Aku Tidak Mengetahuinya !"

"Itu Adalah Keponakanmu, Shen Rong Yang Membuka Gerbang." Kata Cao-Cao.

"Dia Selalu Tidak Mempunyai Prinsip, Dan Itulah Karena nya Dia Melakukan Ini !" Kata Shen Pei.

"Beberapa Hari Yang Lalu Ketika Aku Mendekati Kota, Mengapa Kau Menembakan Panah Begitu Keras Kepadaku ?"

"Aku Menyesal Terlalu Sedikit Aku Menembakannya."

"Sebagai Seorang Pengikut Yang Setia Untuk Keluarga Yuan, Kau Tidak Mempunyai Pilihan Lain Lagi. Sekarang Apakah Kau Mau Mengikutiku ?"

"Tidak Akan Pernah, Aku Tidak Akan Pernah Menyerah !!!"

Xin Pi Segera Bersujud Dihadapan Cao-Cao Dengan Menangis Dan Berkata, "80 Orang Keluargaku Dibunuh Oleh Penjahat Ini, Aku Harap Tuan Perdana Menteri Mau Membalaskan Dendamku Dengan Membunuh Orang Ini. "

"Semasa Hidup Aku Telah Melayani Keluarga Yuan." Kata Shen Pei, "Mati Dan Aku Akan Menjadi Hantu Mereka ! Aku Bukan Hanya Pelayan Yang Tidak Tahu Balas Budi Seperti Kau, Bunuh Saja Aku !"

(4)

Cao-Cao Memberi Perintah Dan Mereka Segera Membawanya Keluar Untuk Dipenggal.

Ditempat Eksekusi Dia Berkata Pada Algojonya, "Tuanku Ada Diutara, Aku Harap Kau Tidak Membuat Mukaku Menghadap Selatan."

Lalu Shen Pei Berlutut Menghadap Utara Dan Dia Menyerahkan Nyawanya Ditangan Algojo Itu. Dia Dipenggal Dan Meninggal Diusia 3 8 Tahun.

Cao-Cao Menghormati Karakter Shen Pei Segera Memerintahkan Agar Mayatnya Dimakamkan Di Utara Kota. Kemudian Cao-Cao Memasuki Kota Ye Jun Dan Ketika Dia Masuk, Dia Melihat Algojo Membawa Tawanan Yang Ternyata Chen Lin.

"Kau Menulis Manifesto Untuk Yuan Shao. Jika Saja Kau Menulis Kekesalanmu Hanya Ditujukan Padaku Maka Aku Tidak Akan Menghiraukannya. Tetapi Kenapa Kau Juga Mempermalukan Leluhurku ?" Tanya Cao-Cao.

"Ketika Panah Dilepaskan Maka Dia Haruslah Melesat." Jawab Chen Lin.

Orang-Orang Disekitar Cao-Cao Memohon Agar Cao-Cao Segera Menghukum Mati Dia, Tetapi Cao-Cao Mengampuni Dia Karena Kejeniusannya Dan Memberinya Jabatan Sipil.

Anak Tertua Cao-Cao Bernama Cao Pi. Pada Saat Pengambil Alihan Kota Dia Berusia 18 Tahun. Ketika Dia Dilahirkan Sebuah Sinar Berwarna Hitam Keunguan Berada Diatas Rumah Mereka Untuk Seharian Penuh. Seseorang Yang Mengerti Artinya Berkata Secara Diam-Diam Kepada Cao-Cao Bahwa Sinar Itu Menyimbolkan Kasta Seorang Kaisar Dan Akan Ada Yang Mendapatkan Kehormatan Melebihi Yang Dapat Dikatakan.

Pada Umur 8 Tahun Cao Pi Sudah Dapat Menulis Puisi Dengan Baik, Dan Dia Sangat Senang Membaca Buku-Buku Sejarah.

(5)

Sekarang Dia Jg Mempelajari Semua Seni Dan Tekhnik Militer Dan Sangat Menyukai Berlatih Pedang. Dia Telah Pergi Bersama Ayahnya Dalam Ekspedisi Ke Ji Zhou. Ketika Ye Jun Jatuh, Dia Memimpin Sekelompok Pasukan Kedalam Kediaman Keluarga Yuan, Dan Ketika Dia Tiba Disana Dia Langsung Masuk Dengan Pedang Ditangan. Ketika Tiba-Tiba Datang Seorang Komandan Menemui Dia Dan Berkata Bahwa Atas Perintah Perdana Menteri Tidak Ada Yang Diijinkan Masuk, Dia Memerintahkan Mereka Untuk Pergi. Para Pengawal Itu Tidak Dapat Melawan Dan Dia Masuk Kedalam Ruangan2 Dirumah Itu, Dan Ketika Itu Dia Melihat 2 Orang Wanita Yang Sedang Menangis Bersana. Dia Maju Untuk Membunuh Mereka Berdua .

Akhir Hidup Guo Jia, Rencana Menyatukan Utara.

Seperti Yang Telah Diceritakan Cao Pi Dengan Membawa Senjata Masuk Kedalam Kediaman Keluarga Yuan Dan Dia Melihat Ada 2 Wanita Sedang Menangis Serta Akan Dia Bunuh. Tp Tiba-Tiba Dia Berhenti Dan Bertanya, "Siapakah Kalian ?" "Aku Adalah Janda Dari Yuan Shao, Lady Liu," Kata Wanita Yang Lebih Tua, "Dan Ini Adalah Istri Dari Yuan Xi, Anak Ke 2 Yuan Shao. Dia Berasal Dari Keluarga Zhen. Ketika Yuan Xi Dikirim Ke You Zhou, Keluarganya Tidak Mau Putrinya Pergi Jauh Dari Rumah Sehingga Akhirnya Dia Ditinggal Di Sini."

Cao Pi Segera Menarik Lady Zhen Kearah Dia Dan Memandangnya Baik2. Rambut Wanita Itu Acak2an, Wajahnya Kotor Dan Air Mata Terus Membasahi Mukanya, Dengan Kain Dari Bajunya, Cao Pi Menyeka Air Mata Dan Membersihkan Muka Wanita Itu, Dia Melihat Seorang Wanita Dengan Kecantikan Luar Biasa, Dengan Mata Yang Menampakan Sinar Seperti Giok, Dan Kulit Yang Halus Dan Lembut Seperti Bunga Yang Baru Mekar, Benar-Benar Seorang Wanita Cantik Yang Dapat Menghancurkan Sebuah Kerajaan.

"Aku Adalah Anak Perdana Menteri," Kata Dia Kepada Para Wanita Itu, "Aku Akan Menjamin Keselamatanmu, Jadi Kau Tidak Perlu Takut Apapun."

(6)

Lalu Dia Memasukan Pedangnya Kembali Kedalam Tempatnya Dan Duduk Di Dalam Ruang Tamu.

Segera Ketika Cao-Cao Memasuki Gerbang Kota Ye Jun Yang Baru Dikuasainya, Xu You Mengendarai Kuda Dengan Cepat Dan Menemui Dia Serta Menunjuk Pada Gerbang Dan Berkata, "Tuan Perdana Menteri, Kau Tidak Akan Berada Disini Jika Bukan Karena Rencanaku !"

Cao-Cao Tertawa, Tetapi Jenderal-Jenderal Yang Lainnya Merasa Sangat Kesal.

Ketika Cao-Cao Mencapai Kediaman Yuan Shao, Dia Berhenti Di Depan Gerbangnya Dan Bertanya, "Apakah Ada Yang Telah Masuk ?"

Penjaga Gerbang Berkata, "Anakmu Telah Berada Didalam." Cao-Cao Segera Memanggilnya Keluar Dan Memarahinya, Tetapi Istri Dari Yuan Shao Berkata, "Jika Bukan Karena Anakmu Maka Kami Tidak Akan Selamat. Aku Berkeinginan Untuk Menyerahkan Kepadamu Seorang Wanita, Dari Keluarga Zhen Sebagai Pelayan Bagi Putramu."

Cao-Cao Memerintahkan Mereka Untuk Membawa Keluar Wania Itu Dan Dia Segera Bersujud Dihadapan Cao-Cao. Setelah Melihat Wanita Itu Dengan Baik, Dia Berkata, " Seorang Istri Yang Tepat Untuk Anakku !"

Dan Dia Segera Memeritnahkan Cao Pi Untuk Memperistri Lady Zhen.

Setelah Menguasai Ji Zhou, Cao-Cao Mengadakan Upacara Mengunjungi Makam Keluarga Yuan Diaman Dia Memberi Sesajen Kepada Makam Yuan Shao. Dia Bersujud Dan Bersedih Sekali.

Berbalik Kepada Jendralnya, Dia Berkata, "Beberapa Tahun Yang Lalu Ketika Yuan Shao Dak Aku Berkerja Sama Didalam Masalah Militer, Dia Bertanya Padaku Dan Berkata, 'Jika Kekacauan Ini Tidak Berakhir, Apa Yang Harus Kita Lakukan ?'

(7)

Dan Aku Bertanya Balik Apa Yang Dia Pikirkan. Dia Berkata, 'Aku Akan Menguasai Utara Dan Selatan Sungai Kuning, Di Daerah Utara Akan Ku Jaga Yan Dan Dai Serta Akan Kumasukan Gurun Gobi Kedalam Kekuasaanku. Lalu Ke Selatan Akan Kucoba Satukan Kekaisaran Dan Apakah Kau Pikir Aku Akan Berhasil ?' Aku Menjawab, 'Jika Aku, Aku Akan Bergantung Pada Kebijaksanaan Dan Kekuatan Yang Diinstruksikan Oleh Para Pelajar Dan Orang Bijak, Maka Semua Hal Akan Mungkin.' Kata-Kata Ini Sepertinya Baru Terucap Kemarin Saja Dan Sekarang Dia Telah Tiada. Memikirkan Hal Ini Aku Tidak Bisa Menahan Air Mataku."

Para Jendral Dan Bawahannya Sangat Simpatik Dengan Kata-Kata Ini. Cao-Cao Memperlakukan Janda Yuan Shao Dengan Baik, Memberi Dia Emas Dan Sutra Serta Makanan Bagi Keperluannya.

Dia Juga Mengeluarkan Perintah Agar Pajak Di Utara Sungai Kuning Tidak Akan Ditarik Selama 1 Tahun Mengingat Penderitaan Rakyat Sangat Besar Selama Masa Berperang Ini. Dia Juga Mengirimkam Berita Kepada Istana Dan Kaisar Bahwa Dia Sekarang Menjadi Pelindung Kekaisaran Wilayah Ji Zhou. Suatu Hari Xu Chu Sedang Berkuda Di Gerbang Timur Dan Bertemu Xu You, Yang Segera Memanggilnya, "Apakah Kalian Akan Berkuda Disini Jika Bukan Karena Aku ?"

Xu Chu Menjawab, "Kami, Yang Selamat Dan Yang Tewas, Menaruk Hidup Kami Didalam Perang Berdarah-Darah Untuk Mendapatkan Kota Ini, Jadi Janagan Kau Sombongkan Jasamu Itu !"

"Kau Benar-Benar Bodoh, Percuma Aku Berbicara Padamu," Kata Xu You.

Xu Chu Langsung Marah Dan Mengeluarkan Pedangnya Dan Mengejar Xu You. Lalu Akhirnya Dia Berhasil Membunuh Xu You Dan Memenggal Kepalanya Dan Pergi Menemui Cao-Cao Untuk Mengatakan Alasannya.

(8)

Kata Cao-Cao, "Dia Dan Aku Adalah Teman Lama Dan Kami Biasa Bergurau Satu Sama Lain. Kenapa Kau Membunuh Dia ?" Cao-Cao Menyalahkan Xu Chu Dan Memberinya Hukuman Cambuk. Dan Dia Juga Memerintahkan Xu You Dimakamkan Dengan Hormat.

Cao-Cao Menanyakan Apakan Ada Orang Bijak Dan Memiliki Reputasi Yang Hidup Didaerah Ini. Dia Diberitahu, "Komandan Cui Yan Dari Dong Wu Yang Telah Memberi Banyak Saran Pada Yuan Shao. Tetapi Karena Saran-Sarannya Tidak Pernah Didengar, Dia Segera Mengundurkan Diri Dan Menetap Dirumahnya Saja."

Cao-Cao Segera Mengirim Orang Untuk Mencari Orang Ini, Setelah Bertemu Dia Segera Memberi Jabatan Dan Berkata Padanya, "Menurut Catatan Sebelumnya, Disini Ada 3 00.000 Kepala Keluarga Sehingga Daerah Ini Dapat Disebut Daerah Besar."

Cui Yan Menjawab, "Kekaisaran Sedang Kacau Dan Negara Terpecah. Keluarga Yuan Saling Berperang Sendiri, Dan Rakyat Telah Kehabisan Napas. Tetapi Tuan, Kau Tidak Segera Mencari Tahu Mengenai Keadaan Disini Dan Bagaimana Mengatasi Penderitaan Rakyat, Tetapi Yang Pertama Kau Lakukan Adalah Menghitung Kemungkinan Pajak. Dapatkah Kau Mengharapkan Dukungan Rakyat Jika Kau Memiliki Pemikiran Seperti Itu ?" Cao-Cao Menerima Saran Itu, Dia Segera Mengubah Kebijakan, Berterima Kasih Pada Cui Yan Dan Memperlakukan Dia Dengan Baik.

Segera Setelah Masalah Di Ji Zhou Dibereskan, Cao-Cao Segera Mengirim Mata-Mata Untuk Mencari Tahu Keberadaan Yuan Tan. Dia Mendengar Yuan Tan Menjarah Gan Ling, An Ping, Bo Hai Dan He Jian. Lebih Lagi, Pengintai Membawa Berita Bahwa Yuan Shang Telah Lari Ke Zhong Shan Dan Yuan Tan Memimpin Ekspedisi Melawan Dia, Tetapi Yuan Shang Tidak Mau Melawan. Dia Telah Pergi Kepada Kakaknya Yuan Xi Di You Zhou. Yuan Tan, Setelah Berhasil Mengumpulkan Pasukan Yuan Shang Yang Kabur, Sedang Akan Berusaha Menyerang Ji Zhou.

(9)

Segera Cao-Cao Memerintahkan Dia Untuk Datang. Tetapi Yuan Tan Menolak Untuk Datang Dan Cao-Cao Mengirim Surat Untuk Membatalkan Pernikahan Antara Yuan Tan Dan Putrinya. Segera Cao-Cao Memimpin Ekspedisi Melawan Yuan Tan Dan Segera Ke Ping Yuan Diamana Yuan Tan Mengirim Pesan Kepada Liu Biao Meminta Bantuan. Liu Biao Memanggil Liu Bei Untuk Berkonsultasi Mengenai Masalah Ini.

Liu Bei Berkata, "Cao-Cao Sangat Kuat Sekarang Dan Dia Telah Menguasai Ji Zhou, Dan Yuan Tan Tidak Akan Dapat Bertahan Lama. Tidak Ada Hal Yang Bisa Didapat Dengan Membantu Yuan Tan Dan Malah Mungkin Itu Akan Memberikan Cao-Cao Kesempatan Untuk Menyerang Tempat Ini. Saranku Adalah Lebih Baik Kita Tetap Menjaga Pasukan Kita Dalam Keadaan Siap Dan Mengusahakan Membuat Pertahanan Yang Lebih Kuat Lagi."

"Aku Setuju, Tetapi Apa Yang Harus Kita Katakan ?" Tanya Liu Biao.

"Tulislah Surat Kepada Kedua Anak Yuan Shao Itu Dan Kau Bertindak Seolah-Olah Sebagai Juru Damai."

Akhirnya Liu Biao Menulis Surat Pada Kedua Saudara Yuan Itu. Dari Surat Ini Yuan Tan Melihat Bahwa Liu Biao Tidak Memiliki Niat Untuk Membantunya Dan Merasa Dia Sendiri Tidak Akan Sanggup Melawan Cao-Cao. Dia Segera Meninggalkan Ping Yuan Dan Pergi Ke Nan Pi, Segera Cao-Cao Mengejar Dia.

Cuaca Sangat Dingin Dan Sungai2 Membeku, Sehingga Kapal Yang Berisi Beras Tidak Dapat Bergerak, Cao-Cao Memerintahkan Penduduk Setempat Untuk Menghancurkan Es Dan Menarik Kapal. Ketika Penduduk Mendengar Perintah Ini Mereka Mereka Kabur Dan Lari. Cao-Cao Marah Dan Akan Menangkap Serta Memenggal Mereka. Ketika Mereka Mendengar Hal Ini, Mereka Segera Pergi Kekemahnya Dan Menyerahkan Kepala Mereka Untuk Dipenggal.

(10)

"Jika Aku Tidak Membunuhmu, Perintahku Tidak Akan Dipatuhi," Kata Cao-Cao, "Tetapi Jika Aku Memenggalmu, Aku Tidak Akan Dapat Menanggung Akibatnya. Lebih Baik Cepatlah Kailan Pergi Kebukit Sehingga Prajuritku Tidak Akan Menangkap Kalian."

Para Penduduk Itu Segera Meninggalkan Tempat Itu Dengan Menangis.

Lalu Yuan Tan Keluar Dan Membawa Pasukannya Untuk Menyerang Cao-Cao. Ketika Kedua Pasukan Telah Menyiapkan Formasinya, Cao-Cao Segera Berkuda Kedepan.

Menunjuk Pada Musuhnya Itu, Cao-Cao Berkata, "Aku Mempelakukanmu Dengan Baik. Mengapa Sekarang Kau Berbalik Menyerangku ?"

Yuan Tan Menjawab, "Kau Telah Menyerang Tanahku, Merampas Kota-Kotaku Dan Membatalkan Pernikahanku. Dan Sekarang Kau Masih Berani Bilang Aku Yang Menyerangmu !" Cao-Cao Memerintahkan Xu Huang Untuk Keluar Dan Menantang Duel. Yuan Tan Memerintahkan Peng An Untuk Menjawab Tantangan Itu. Setelah Beberapa Jurus Akhirnya Peng An Tewas Dan Yuan Tan Akhirnya Kalah Dan Melarikan Diri Ke Nan Pi Dimana Disana Dia Dikepung Tentara Cao-Cao. Yuan Tan Yang Panik Segera Mengirim Xin Ping Pada Cao-Cao Untuk Mengatur Penyerahan Diri.

"Dia Bukanlah Apa-Apa Hanya Seorang Anak Kecil Dengan Pikiran Kekanak-Kanakanya, "Kata Cao-Cao. "Dia Tidak Akan Punya Pikiran Sama Lagi Setelah 2 Hari Dan Aku Tidak Dapat Memegang Kata-Katanya. Sekarang Adikmu Xin Pi Telah Berkerja Padaku Dan Memiliki Jabatan Penting, Kau Lebih Baik Tetap Disini Juga."

"Tuan Perdana Menteri, Kau Salah," Kata Xin Ping, "Dikatakan Bahwa Kehormatan Seorang Tuan Adalah Kejayaan Seorang Pelayan Dan Kesedihan Seorang Tuan Adalah Aib Bagi Pelayannya. Bagaimana Aku Dapat Memalingkan Mukaku Dari Keluarga Yang Telah Lama Kulayani ?"

(11)

Cao-Cao Merasa Dia Tidak Dapat Membujuknya Dan Mengirimnya Pulang. Xin Ping Kembali Dan Berkata Pada Yuan Tan Bahwa Penyerahan Dirinya Tidak Dapat Di Rundingkan. Yuan Tan Kemudian Marah Padanya Dan Berkata,"Adikmu Telah Mengikuti Cao-Cao Dan Kau Juga Ingin Mengkhianatiku !"

Mendengar Perkataan Ini, Kemarahan Terjadi Didalam Diri Xin Ping Sehinga Dia Akhirnya Pingsan Dan Muntah Darah. Mereka Segera Membawanya Keluar, Tetapi Dia Mengalami Luka Dalam Dan Sudah Sangat Parah. Segera Xin Ping Akhirnya Meninggal. Yuan Tan Menyesal Tetapi Sekarang Sudah Terlambat.

Lalu Guo Tu Berkata, "Besok Kita Akan Keluar Untuk Bertempur, Kita Akan Membawa Rakyat Keluar Didepan Pasukan Kita Sebagai Tameng, Dan Kita Harus Menang !"

Malamnya Mereka Mengumpulkan Rakyat Biasa Dan Memaksa Mereka Untuk Membawa Pedang Dan Tombak. Pada Pagi Harinya Mereka Membuka Ke 4 Gerbang Dan Kelompok Besar Dengan Berteriak Keluar Dari Setiap Gerbang Itu. Rakyat Biasa Yang Membawa Senjata Keluar Terlebih Dahulu Dan Prajurit Dibelakang Mereka. Mereka Bergerak Kearah Pasukan Cao-Cao Dan Pertempuran Terjadi Sampai Tengah Hari. Tetapi Pertempuran Ini Kurang Menghasilkan, Walaupun Mayat-Mayat Sudah Bergeletakan Dimana-Mana.

Melihat Keberhasilan Belum Tercapai, Cao-Cao Segera Keluar Bersama Pasukannya Ke Sebuah Bukit Didekat Situ Dan Dia Membunyikan Genderang Untuk Memerintahkan Pasukannya Menyerang. Para Jendral Dan Pasukannya, Melihat Bahwa Cao-Cao Sendiri Turun Ke Medan Perang Segera Berusaha Semaksimal Mungkin Untuk Membuat Jasa. Dan Pasukan Yuan Tan Akhirnya Dapat Dikalahkan. Banyak Dari Penduduk Yang Dipaksa Kemedan Perang Tewas Ataupun Terluka.

Bab Sesudah: bagian 37 bagian 37

(12)

Bab » Sam Kok (romance of the three kingdom) » bagian 37 Oleh bintang73

Kapan 10 Maret 10:13

Bacaan Sam Kok (romance of the three kingdom) Lihat 216

Bab Sebelum: Bagian 36

Cao Hong Yang Menunjukan Keberaniannya Segera Menerjang Pasukan Musuh Dan Menemui Yuan Tan. Kedua Nya Saling Berduel, Mereka Menebas Dan Membacok Satu Sama Lainnya. Akhirnya Karena Lengah Yuan Tan Pun Tewas, Usianya Saat Itu Baru 34 Tahun.

Guo Tu Yang Melihat Bahwa Pasukannya Sudah Kacau, Dia Segera Melarikan Diri Ke Nan Pi. Yue Jing Yang Melihat Ini Segera Memerintahkan Pasukannya Memanah Guo Tu. Akhirnya Guo Tu Jatuh Dari Kudanya Dan Mati. Dibadannya Menancap Ratusan Anak Panah Yang Tidak Terhitung Lagi. Disepanjang Jalan, Mayat-Mayat Bergelimpangan Tidak Terhitung Jumlahnya.

Kota Nan Pi Jatuh Ketangan Cao-Cao. Dia Masuk Dan Segera Mengendalikan Keadaan. Lalu Tiba-Tiba Muncul Pasukan Baru Yang Dipimpin Jiao Chu Dan Zhang Neng, Kedua Nya Adalah Anak Buat Yuan Xi. Cao-Cao Segera Memimpin Pasukan Keluar Dan Melawan Mereka, Tetapi Ternyata Kedua Komandan Itu Langsung Turun Dari Kudanya Dan Menyerah. Mereka Di Berikan Imbalan Dan Gelar Bangsawan.

Lalu Zhang Yan, Pemimpin Dari Perampok Bukit Hitam, Datang Bersama 100.000 Pasukan Menyerah Pada Cao-Cao. Dia Segera Diangkat Menjadi Jendral Dengan Titel Jendral Yang Mendamaikan Utara (Bei Ping Jiang Jun).

Dengan Perintah Cao-Cao, Kepala Yuan Tan Dipamerkan Dan Hukuman Mati Dikeluarkan Bagi Siapa Saja Yang Bersedih Atas Dirinya. Walaupun Begitu Ada Seseorang Yang Berpakaian Duka Dan Dia Ditahan Serta Dibawa Ke Cao-Cao Karena Menangis Dibawah Kepala Itu Di Gerbang Utara. Dia Berkata

(13)

Dia Adalah Wang Xiu Dan Merupakan Pejabat Di Qing Zhou. Dia Telah Dikelurkan Karena Dia Memprotes Yuan Tan. Tetapi Ketika Dia Mendengar Berita Kematian Yuan Tan, Dia Datang Untuk Berduka Bagi Tuannya Itu.

"Apakah Kau Mengetahui Perintahku ?" Tanya Cao-Cao. "Aku Tahu."

"Tetapi Kau Tetap Tidak Takut ?"

"Ketika Seseorang Telah Menerima Kebaikan Ketika Dia Hidup, Maka Akan Salah Jika Dia Tidak Berduka Ketika Orang Yang Memberinya Kebaikan Itu Telah Mati. Bagaimana Seseorang Dapat Menghadapi Dunia Jika Melupakan Tugas Karena Takut ? Jika Aku Dapat Memakamkan Tuanku, Aku Tidak Takut Akan Kematian."

Cao-Cao Berkata, "Dan Banyak Orang Seperti Dia Diutara Ini. Sungguh Sayang Bahwa Keluarga Yuan Tidak Dapat Menggunakan Mereka Dengan Baik. Jika Mereka Menggunakan Orang-Orang Seperti Ini Dengan Baik. Aku Tidak Akan Pernah Berani Untuk Menatap Daerah Ini."

Wang Xiu Tidak Dihukum Mati. Jasad Yuan Tan Dikuburkan Dengan Baik Dan Wang Xiu Diberikan Jabatan Atas Kesetiaanya Itu.

Dengan Jabatan Barunya, Wang Xiu Dimintai Nasehat Mengenai Cara Terbaik Mengalahkan Yuan Shang, Yang Lari Kepada Kakak Kedua Nya. Tetapi Wang Xiu Tetap Diam Dan Karena Itu Cao-Cao Semakin Kagum Pada Konsistensinya.

"Dia Sungguh-Sungguh Setia !" Kata Cao-Cao.

Lalu Dia Bertanya Pada Guo Jia Yang Menyarankan Dia, "Berikan Jenderal-Jenderal Bekas Yuan Xi Pasukan Dan Mintalah Mereka Menyerang You Zhou."

(14)

Segera Jiao Chu Dan Zhang Neng Diberikan Pasukan Dan Juga Didukung Oleh Pasukan Yang Dipimpin Lu Xiang ,Lu Kuang, Ma Yan Dan Zhang Zi Untuk Meminta Yuan Xi Dan Yuan Shang Menyerah. Lalu Ke 6 Jendral Itu Menyerang Yu Zhou Melalui 3 Rute. Pasukan Lain Dipimpin Oleh Li Dian, Yue Jing Dan Zhang Yun Menyerang Gao Gan Di Bing Zhou.

Yuan Xi Dan Yuan Shang Yang Mendengar Pasukan Cao-Cao Mendekat Kemari Merasa Bahwa Mereka Tidak Akan Dapat Bertahan. Karena Itu Mereka Segera Meninggalkan You Zhou Dan Segera Pergi Menuju Liaoxi Dimana Mereka Meminta Perlindungan Dari Suku Wuhuan Di Perbatasan.

Wuhuan Chu, Pelindung Kekaisaran Wilayah You Zhou Tidak Mau Menantang Kekuatan Pasukan Cao-Cao. Jadi Dia Memanggil Bawahannya Untuk Bersumpah Membantunya.

Wuhuan Chu Berkata, "Aku Mengerti Bahwa Cao-Cao Adalah Manusia Terkuat Saat Ini Dan Aku Akan Mendukung Dia Dan Siapa Yang Tidak Ikut Denganku Akan Kuhukum Mati."

Masing-Masing Dari Mereka Segera Mengecapkan Bibir Nya Dengan Darah Dari Binatang Kurban Dan Bersumpah, Sampai Hal Itu Tiba Pada Han Heng.

Dia Segera Menaruh Pedangnya Ke Tanah Dan Berkata, "Aku Telah Menerima Banyak Kebaikan Dari Keluarga Yuan. Sekarang Tuanku Telah Musnah. Kekuatanku Tidak Cukup Kuat Unutk Menolong Dia Dan Keberanianku Tidak Cukup Untuk Membuatku Mati Demi Dia. Aku Telah Gagal Dalam Tugasku Tetapi Aku Menolak Untuk Melakukan Pengkhianatan Dan Bersekutu Dengan Cao-Cao."

Kata-Kata Itu Membuat Yang Lainnya Menjadi Pucat.

Kepala Suku Itu Berkata, "Untuk Melakuakn Suat Hal Besar, Maka Harus Ada Suatu Prinsip. Tetapi Sukses Tidak Selalu Bergantung Pada Dukungan Universal Dan Karena Han Dang Digerakan Oleh Perasaan Balas Budi Semacan Itu Maka Biarkan Dia Mengikuti Apa Kata Hatinya."

(15)

Lalu Wuhuan Chu Segera Memerintahkan Han Heng Keluar Dari Ruang Rapat. Wuhuan Chu Lalu Keluar Kota Dan Menemui Pasukan Cao-Cao Untuk Menyerah. Dia Segera Menerima Pangkat Jendral Dan Tital Jendral Yang Menjaga Utara

Lalu Pengintai Datang Melaporkan, "Jendral Li Dian, Yue Jing Dan Zhang Yan Telah Mengerahkan Pasukannya Ke Bing Zhou Tetapi Gao Gan Telah Merebut Celah Huguan Dan Tidak Dapat Dikalahkan."

Lalu Cao-Cao Segera Pergi Kesana. Pasukan Yang Bertahan Masih Mempertahankan Posisinya, Cao-Cao Menanyakan Penasehatnya Untuk Sebuah Rencana. Xun You Mengusulkan Untuk Mengirim Sekelompok Prajurit Untuk Berpura-Pura Sebagai Desertir. Cao-Cao Setuju Dan Memanggil Lu Kuang Dan Lu Xiang, Yang Kepada Mereka Dia Membisikan Sebuah Rencana. Mereka Segera Pergi Dengan Pasukannya.

Segera Mereka Mendekati Celah Dan Memanggil Penjaga Keluar, "Kami Adalah Jendral Yang Pernah Berkerja Dibawah Yuan Shao Dan Terpaksa Menyerah Pada Cao-Cao. Kami Menemukan Bahwa Dia Salah Dan Tidak Memperlakukan Kami Dengan Baik Sehingga Kami Kembali Dan Ingin Membantu Tuan Kami Yang Dahulu. Jadi Cepatlah Bukakan Gerbang Untuk Kami."

Gao Gan Curiga Tetapi Dia Membiarkan Kedua Jendral Itu Mendekat Dan Ketika Mereka Telah Membuka Baju Zirah Mereka Dan Meninggalkan Kuda Mereka. Mereka Diijikan Masuk.

Dan Mereka Berkata Pada Gao Gan, "Pasukan Cao-Cao Tidak Mengenal Daerah Ini Dan Belum Siap. Kau Harus Segera Menyerang Kemah Mereka Malam Ini. Jika Kau Setuju Kami Akan Memimpin Penyerangan."

Gao Gan Memutuskan Untuk Percaya Pada Mereka Dan Bersiap Menyerang, Dia Memberikan Kedua Jendral Itu 10.000 Prajurit. Tetapi Ketika Dia Mendekati Kemah Cao-Cao, Suara Teriakan Terdengar Dibelakang Mereka Dan Gao Gan Menemukan Dirinya Telah Terjebak. Gao Gan Segera Berusaha Kembali Ke

(16)

Bentengnya Di Celah Huangfu Tetapi Menemukan Bahwa Tempat Itu Telah Dikuasai Li Dian Dan Yue Jing. Gao Gan Segera Berusaha Pergi Ke Tempat Kepala Suku Xiongnu. Cao-Cao Memberi Perintah Untuk Mempertahankan Celah Huangfu Dan Mengirim Pasukan Mengejar.

Ketika Gao Gan Sampai Di Perbatasan Xiongnu, Dia Bertemu Ce Xian, Khan Dari Suku-Suku Utara.

Gao Gan Segera Turun Dari Kuda Dan Memberi Hormat Sambil Bersujud Seraya Berkata, "Cao-Cao Sudah Menguasai Dan Mengabil Semua Wilayah Diperbatasan Dan Berikutnya Adalah Giliranmu. Aku Harap Kau Dan Aku Dapat Bersama Melawan Dia Demi Ketenangan Dan Keamanan Wilyah Utara."

Ce Xian Menjawab, "Aku Tidak Memiliki Permusuhan Dengan Cao-Cao. Kenapa Sekarang Dia Akan Menyerang Tanahku ? Apakah Kau Bermaksud Mengadu Domba Aku Dengan Dia ?" Dia Akhirnya Mengirim Gao Gan Pergi. Dan Karena Sudah Tidak Ada Jalan, Gao Gan Memutuskan Bergabung Dengan Liu Biao Dan Pergi Ke Selatan Sampai Dia Tiba Di Shang Lu Dimana Dia Dijadikan Tahanan Oleh Gubernur Wang Yan Dan Dihukum Mati. Kepalanya Diserahkan Pada Cao-Cao Dan Wang Yan Menerima Titel Kebangsawanan Untuk Jasanya Itu.

Dengan Begitu Bing Zhou Juga Telah Berhasil Dikuasai Sepenuhnya. Dan Kemudian Cao-Cao Mulai Membicarakan Mengenai Menguasai Suku Wuhuan.

Para Pejabat Dan Penasehat Banyak Yang Tidak Setuju Dan Menentang Cao-Cao Secara Terbuka Dengan Memberikan Berbagai Alasan2. Mereka Semua Mengatakan Bahwa Ekspedisi Tidak Akan Berhasil.

Cao Hong Berbicara Atas Nama Pejabat Lainnya Dan Berkata, "Yuan Xi Dan Yuan Shang Sudah Hampir Habis Dan Terlalu Lemah Untuk Ditakuti. Mereka Telah Kabur Jauh Sampai Ke Padang Pasir. Jika Kita Mengejar Mereka Maka Ini Dapat Menyebabkan Liu Biao Mengambil Kesempatan Dan Menyerang Ibu Kota. Jika Kita Tidak Dapat Menyelamatkan Ibu Kota Maka

(17)

Bencana Besar Akan Menimpa Kita. Karena Itu Aku Memohon Kepadamu Untuk Kembali Ke Xu Chang."

Tetapi Guo Jia Memiliki Nasehat Yang Berbeda.

"Kau Salah," Kata Dia, " Orang Di Padang Gurun Itu Tidak Akan Siap Menghadapi Kita. Karena Itu Aku Bilang Kita Harus Menyerang Mereka Dan Kita Akan Menguasai Mereka. Lagipula Yuan Shao Sangat Baik Kepada Suku-Suku Itu Dan Anak-Anaknya Telah Lebih Baik Lagi Kepada Mereka. Mereka Harus Dihancurkan Segera. Dan Masalah Liu Biao, Dia Tidak Lebih Dari Sekedar Kabar Burung Saja Yang Kita Tidak Perlu Khawatirkan. Dan Liu Bei Tidak Pantas Untuk Tanggung Jawab Besar Dan Tidak Akan Mencari Masalah. Kau Bisa Meninggalkan Ibu Kota Dengan Aman Dan Mengerahkan Pasukanmu Selama Yang Kau Butuhkan. Tidak Akan Terjadi Apapun."

"Kau Berbicara Baik Sekali, Guo Jia," Kata Cao-Cao.

Cao-Cao Segera Mengerahkan Pasukannya, Sampai Tiba Dipinggir Padang Gurun, Dengan Membawa Banyak Kereta Perbekalan. Kemudian Ekspedisi Itu Harus Melintasi Gurun Gobi. Ombak Pasir Yang Berwarna Kuning Bergelombang Didepan Mereka Dan Mereka Hanya Melihat Pasir Dimana Mata Memandang. Angin Terasa Kencang Sekali Menerpa Mereka, Pasir2 Panas Menhujam Badan Mereka. Perjalanan Menjadi Semakin Sulit, Cao-Cao Mulai Berpikir Untuk Kembali Dan Berbicara Kepada Guo Jia Yang Telah Mengusulkan Perjalanan Ini.

Guo Jia Secara Cepat Telah Menjadi Korban Dari Keadaan Alam Ini, Pada Saat Itu Dia Sedang Berbaring Di Kereta Kudanya Dengan Keadaan Sangat Sakit.

Air Mata Cao-Cao Segera Berjatuhan Dan Berkata ,"Sahabatku, Kau Telah Menderita Akibat Ambisiku Untuk Menguasai Gurun Gobi. Aku Merasa Sangat Bersalah Sehingga Kau Jatuh Sakit Begini."

"Kau Selalu Baik Padaku," Kata Guo Jia, "Dan Aku Tidak Pernah Akan Dapat Membayar Hutang2ku Padamu."

(18)

"Daerah Ini Terlalu Buas Untuk Kita Kuasai, Dan Aku Berpikir Untuk Kembali, Apa Menurut Pendapatmu ?"

Guo Jia Berkata, "Sukses Dari Ekspedisi Ini Bergantung Pada Ketidaksiapan Musuh. Untuk Menyerang Tiba-Tiba Daerah Yang Jauh Dengan Pasukan Yang Membawa Persediaan Yang Berat Akan Sangat Sulit. Untuk Memastikan Keberhasilan Kau Membutuhkan Pasukan Yang Ringan Dan Jalan Yang Baik Untuk Segera Menyerang Sebelum Musuh Bersiap. Sekrang Kau Harus Mencari Seorang Pemandu Jalan Yang Mengentahui Daerah Ini Dengan Baik."

Lalu Penasehat Yang Sakit Itu Ditinggalkan Di Ye Zhou Untuk Perawatan Dan Mereka Mencari Dari Para Penduduk Setempat Untuk Beberapa Orang Yang Dapat Menunjukan Jalan. Tian Chou, Salah Satu Jendral Yuan Shao, Mengetahui Daerah Ini Dengan Baik Dan Cao-Cao Memanggil Dia Dan Menanyainya. Tian Chou Berkata, "Antara Musim Gugur Dan Panas Rute Ini Tergenang Air, Daerah Yang Dangkal Terlalu Sulit Dilalui Kendaraan Beroda. Daerah Yang Dalam Terlalu Dangkal Unutk Dilalui Kapal. Daerah Ini Terlalu Sulit. Lebih Baik Aku Kembali Dan Di Lulong Kau Dapat Melewati Baitan Untuk Pergi Kepadang Gurun. Lalu Dari Sana Pergi Ke Liu Cheng Untuk Menghancurkam Pasukan Musuh Sebelum Mereka Siap. Satu Serangan Tiba-Tiba Akan Menyelesaikan Raja Mao Dun."

Unutk Informasi Berharga Ini Tian Chou Diber Titel Jendral Yang Menentramkan Utara Dan Dia Diangkat Menjadi Pemimpin Didepan. Dia Bersama Zhang Liao Memimpin Didepan Sementara Cao-Cao Memimpin Dibelakang. Mereka Segera Berangkat.

Tian Chou Memimpin Zhang Liao Melewati Bukit Serigala Putih, Dimana Mereka Berjumpa Dengan Yuan Xi, Yuan Shang Dan Raja Mao Dun Serta 10.000 Prajurit Berkuda. Zhang Liao Segera Memacu Kudnya Untuk Memberitahukan Pada Tuannya Dan Cao-Cao Segera Berkuda Kebarisan Depan Untuk Melihat Musuhnya. Dia Melihat Pasukan Kavaleri Yang Besar Tanpa Formasi Pasukan Sedang Bergerak.

(19)

Kata Dia, "Mereka Tidak Memakai Formasi. Kita Dapat Dengan Mudah Menghancurkan Mereka."

Dia Segera Memerintahkan Zhang Liao Dengan Xu Chu Dan Yu Jin Serta Xu Huang Menyerang Dari 4 Arah. Akibat Hal Ini Pasukan Musuh Menjadi Kacau. Zhang Liao Dalam Kekacauan Itu Segera Menerjang Dan Membunuh Raja Mao Dun Dan Jendral Lainnya Menyerah. Yuan Xi Dan Yuan Shang Dengan Beberapa Ribu Prajurit Berkuda Yang Tersisa Segera Pergi Ke Timur Menuju Liao Dong.

Cao-Cao Lalu Memimpin Pasukannya Ke Liu Cheng. Untuk Jasa-Jasanya, Tian Chou Diberikan Gelar Bangsawan Dari Liucheng Dan Komandan Untuk Daerah Itu.

Tetapi Tian Chou Menolaknya Dan Berkata, "Aku Hanya Seorang Pelarian Dan Buronan. Ini Suatu Keberuntungan Buatku Kau Mengampuni Nyawaku Dan Bagaimana Mungkin Aku Menerima Pangkat Dan Jabatan Untuk Mengkhianati Lulong ? Aku Lebih Baik Mati Daripada Menerima Penghargaan Ini !" Cao-Cao Mengerti Alasan Tian Chou Dan Memberikan Jabatan Kepada Dia Sebagai Penasehat Istana Untuk Wilayah Ini. Cao-Cao Lalu Menentramkam Kepala Suku-Suku Xiongnu, Dia Segera Mengumpulkan Banyak Kuda Dan Kembali Ke Markasnya.

Sekrang Adalah Musim Salju, Dingin Dan Kering. Unutk 150 Li(75 Km) Tidak Ada Satu Airpun Dapat Ditemukan Dan Beras Sudah Menipis. Pasukan Harus Meminum Darah Kuda Dan Memakan Dagingnya. Setelah Kuda-Kuda Habis, Mereka Harus Menggali Tanah Sedalam 400 Chi (1 2 0 M) Untuk Mencari Air Dan Memakan Akar Tumbuhan Atau Apapun Yang Dapat Ditemukan.

Ketika Cao-Cao Sampai Ke Ye Zhou Dia Memanggil Semua Yang Pernah Memprotesnya Ketika Dia Akan Berangkat Ke Utara.

(20)

Semua Dari Mereka Segera Ketakutan Dan Langsung Bersujud Ketika Bertemu Dengan Cao-Cao Dan Berkata, "Maafkan Kami Tuan, Kami Memang Bersalah Dan Layak Dihukum Mati."

Tetapi Cao-Cao Berkata, "Aku Mengambil Resiko Dengan Pergi Begitu Jauhnya, Dan Hanya Karena Keberuntungan Sajalah Aku Berhasil. Dengan Bantuan Langit Aku Dapat Memperoleh Kemenangan. Aku Tidak Selalu Mengikuti Kata Kalian, Tetapi Tetap Saja Mereka Adalah Kata-Kata Yang Akan Membuatku Selamat Dan Oleh Karena Itu Aku Memberi Kalian Imbalan Untuk Menunjukan Penghargaanku Atas Nasihatnya Dan Aku Harap Setelah Itu Tidak Ada Lagi Yang Takut Untuk Mengutarakan Pikirannya Walaupun Berbeda Dengan Keinginanku."

Semua Penasehat Yang Bersujud Disitu Segera Berterima Kasih Dan Sejak Saat Itu Semua Orang Leluasa Mengeluarkan Pendapatnya Dan Hal Ini Memperkuat Kedudukan Cao-Cao Dan Membuat Cao-Cao Menjadi Terkenal Keseluruh Pelosok Negeri. Penasehat Guo Jia Tidak Dapat Melihat Tuannya Kembali. Peti Matinya Ditempatkan Dia Tengah2 Ruang Utama Dan Cao-Cao Segera Pergi Kesana Untuk Berdoa Baginya.

Cao-Cao Berduka Dan Berkaa, "Langit Telah Menghukumku, Guo Jia Telah Tiada Sekarang !"

Lalu Dia Berbalik Pada Para Pejabatnya Dan Berkata, "Kalian Tuan-Tuan, Berumur Kurang Lebih Sama Denganku, Tetapi Dia Masih Terlalu Muda Untuk Mati. Aku Masih Membutuhkan Dia Untuk Generasi Yang Akan Datang Dan Dengan Sangat Kusesalkan Dia Telah Diambil Dari Padaku. Hati Dan Pikiranku Sekrang Ditutupi Oleh Kesedihan Yang Mendalam."

Pelayan Dari Guo Jia Kemudian Datang Dan Membawa Wasiat Terakhirnya, Yang Dikatakan Ditulis Sendiri Oleh Guo Jia Pada Saat2 Terakhirnya, Dan Dia Berpesan Pada Mereka, "Jika Perdana Menteri Mengikuti Saran-Saran Yang Kuberikan Didalam Surat Ini Maka Liao Dong Akan Dapat Direbut Dan Diamankan."

(21)

Cao-Cao Segera Membuka Surat Itu Dan Membacanya, Dia Mengangguk-Anggukan Kepalanya Dan Menarik Napas Dalam-Dalam. Tetapi Tidak Ada Orang Yang Tahu Apa Tertulis Didalamnya.

Segera Sesudahnya, Xiahou Dun Didepan Para Pejabat Lainnya Segera Mengeluarkan Petisi Dan Berkata, "Untuk Beberapa Waktu Gubernur Liao Dong, Gong Sun Kang Telah Mengumpulkan Tentara Dan Dia Telah Membiarkan Kedua Yuan Itu Bersembunyi Ditempatnya. Kami Berpikir Bahwa Sekarang Adalah Saat Yang Tepat Untuk Menyerangnya Sebelum Dia Menyerang Kita."

"Aku Tidak Perlu Merepotkanmu, Jendralku." Kata Cao-Cao Sambil Tersenyum."Tunggulah Beberapa Hari Dan Kau Akan Melihat Kepala Kedua Musuh Kita Dikirim Kesini."

Mereka Tidak Dapat Mempercayai Hal Itu.

Dan Seperti Telah Dibicarakan, Yuan Xi Dan Yuan Shang Melarikan Diri Ke Timur Menuju Liao Dong. Gubernur Liao Dong Adalah Anak Dari Gongsun Du, Seorang Jendral Han. Gong Sun Kang Berasal Dari Xiang Ping, Ketika Dia Mendengar Yuan Xi Dan Yuan Shang Sedang Dalam Perjalanan Kedaerahnya. Dia Segera Memanggil Bawahannya Untuk Membuat Rencana.

Didalam Pertemuan Itu Gongsun Gong Berdiri Dan Berkata, "Ketika Yuan Shao Hidup Dia Selalu Berusaha Membuat Daerah Kita Ini Menjadi Bagian Dari Daerahnya. Sekarang Anak-Anaknya, Tidak Memiliki Rumah Dan Dengan Pasukan Yang Seadanya Saja Tanpa Pemimpin Sedang Datang Kemari. Bagiku Ini Seperti Burung Merpati Mencuri Sarang Elang. Jika Kita Memberikan Tempat Bagi Mereka, Mereka Pasti Akan Mencoba Menghancurkan Kita Dari Dalam. Aku Sarankan Membiarkan Mereka Masuk Kedalam Kota Lalu Kita Bunuh, Setelah Itu Kepala Mereka Akan Kita Hadiahkan Pada Cao-Cao Yang Pasti Akan Membalas Jasa Kita."

Kata Gubernur Gongsun Kang,"Aku Mempunyai Satu Ketakutan, Yaitu Cao-Cao Akan Datang Menyerang Kita. Jika Begitu Lebih Baik Kita Menolong Yuan Dan Melawan Dia."

(22)

"Jika Begitu Kau Bisa Mengirimkan Mata-Mata Terlebih Dahulu Unutk Memastikan Paakah Cao-Cao Mempersiapkan Pasukan Untuk Menyerang Kita. Jika Ya Maka Kita Akan Selamatkan Kedua Yuan Itu, Jika Tidak Maka Lebih Baik Kau Mengikuti Saranku."

Lalu Rencana Itu Dijalankan Dan Mereka Menunggu Sampai Mata-Mata Membawa Kabar.

Sementara Itu Yuan Xi Dan Yuan Shang Sampai Di Liao Dong Dan Mereka Berkata, "Liao Dong Memiliki Pasukan Yang Besar Dan Cukup Kuat Untuk Mengalahkan Cao-Cao. Kita Akan Segera Kesana Dan Menyerah Sampai Kita Dapat Membunuh Gubernurnya Dan Mengambil Daerah Itu Menjadi Milik Kita. Lalu Setelah Kita Cukup Kuat, Kita Akan Menyerang Cao-Cao Dan Mengambil Kembali Daerah Kita."

Dengan Niat Ini Mereka Pergi Kedalam Kota. Mereka Diterima Dan Ditempatkan Di Kediaman Yang Diperuntukan Bagi Tamu. Tetapi Ketika Mereka Meminta Bertemu Gongsun Kang, Mereka Selalu Ditolak Dengan Berbagai Alasan.

Tetapi Tidak Terlalu Lama, Mata-Mata Kembali Dan Menyatakan Bahwa Pasukan Cao-Cao Tidak Bergerak Dan Tidak Menunjukan Tanda-Tanda Akan Menyerang.

Lalu Gongsun Kang Segera Memanggil Yuan Xi Dan Yuang Shang Kehadapannya. Tetapi Sebelum Mereka Datang Dia Telah Menyembunyikan Prajurit Berpedang Dan Berkampak Di Ruangan Itu. Ketika Tamunya Datang Dan Mengucapkan Selamat. Gong Sun Kang Langsung Mempersilahkan Mereka Duduk.

Sekarng Musim Sangat Dingin Dan Kursi Dimana Kami Duduk Ini Tidak Memiliki Pelindung, Lalu Yuan Shang Berkata, "Bolehkah Kami Meminta Bantal ?"

Tuan Rumah Berkata, "Ketika Kepalamu Sudah Tidak Berada Dilehermu Lagi, Apakah Kau Masih Memerlukan Bantal ?"

(23)

Belum Yuan Shang Dapat Mengatasi Rasa Takutnya, Gongsun Kang Langsung Berteriak, "Kenapa Kalian Belum Memulainya Juga ?"

Pada Saat Ini Segera Keluar Para Pembunuh Yang Telah Disembunyikan Td Dan Segera Kedua Kepala Yuan Itu Jatuh Kelantai Sementara Badannya Masih Terduduk Dikursi. Kedua Kepala Itu Dimasukan Dalam Kotak Kayu Dan Dikirmkan Pada Cao-Cao Di Ye Zhou.

Selama Ini Cao-Cao Telah Sabar Menunggu. Dan Para Jenderal-Jenderalnya Sudah Tidak Sabar Lagi Dan Segera Mengeluarkan Permohonan Lagi Dan Berkata, "Mari Kita Bergerak Keibu Kota Dan Mengalahkan Liu Biao Jika Kita Tidak Mau Menyerang Ke Timur."

Cao-Cao Berkata, "Aku Menunggu Kepala Musuh Kita. Kita Akan Segera Pergi Begitu Kepala Itu Tiba."

Didalam Hati Semua Bawahannya Tertawa. Tetapi Kemudian, Utusan Datang Dari Liao Dong Dan Membawa Kepala Kedua Yuan Itu. Lalu Mereka Semua Terkejut.

Dan Segera Utusan Itu Memberikan Surat Dari Gongsun Kang, Cao-Cao Berkata, "Tepat Seperti Yang Guo Jia Katakan !"

Dia Segera Memberikan Hadiah Bagi Utusan Itu Dan Gubernur Liaodong Diangkat Menjadi Bangsawan Dari Xiangping Dan Jendral Pasukan Kiri. Ketika Pejabat Itu Bertanya Apa Yang Terjadi, Cao-Cao Berkata Pada Mereka Bahwa Guo Jia Telah Mempehitungkan Hal Ini. Dia Membacakan Kepada Mereka, Surat Terakhir Yang Diberikan Padanya.

Para Pejabat Dan Jendral Yang Lain Segera Terkejut Melihat Bahwa Betapa Sempurnya Kejadian Yang Telah Diperhitungkan Guo Jia. Lalu Cao-Cao Dihadapan Seluruh Pejabat Dan Jendralnya Segera Mengadakan Upacara Besar Untuk Menghormati Guo Jia. Dia Meninggal Diusia Ke 3 8 Tahun, Setelah 11 Tahun Mengabdi Kepada Cao-Cao Dan Negara.

(24)

Ketika Cao-Cao Tiba Di Ji Zhou, Dia Mengirim Peti Mati Guo Jia Ke Ibu Kota Xu Chang Untuk Segera Dimakamkan.

Lalu Cheng Yu Dan Yang Lainnya Berkata, "Karena Utara Sekarang Telah Dikuasai, Sekarang Waktunya Mengalahkan Selatan."

Cao-Cao Sangat Senang Dan Berkata, "Hal Itu Telah Kupikirkan Sejak Lama."

Malam Terakhir Di Ji Zhou, Cao-Cao Pergi Ke Sudut Sebelah Timur Dari Tembok Benteng Dan Beridir Disana Memandangi Bintang. Dia Hanya Ditemani Xun You Seorang Diri.

Kemudian Cao-Cao Berkata, "Ada Bintang Terang Sekali Diarah Selatan Sana. Tampaknya Terlalu Kuat Bagiku Untuk Melakukan Apapun Disana."

"Apa Yang Dapat Mengalahkan Takdir Langit Yang Harus Kau Jalani ?" Kata Xun You.

Tiba-Tiba Terlihat Suatu Sinar Emas Jatuh Dari Angkasa Menuju Bumi.

"Pasti Ada Sesuatu Disana ?" Kata Xun You.

Mereka Segera Turun Dari Tembok Kota Dan Memanggil Penjaga Dan Segera Memimpin Mereka Ketempat Dimana Sinar Itu Berhenti. Kemudian Orang-Orang Disana Disuruh Menggali. Melewati Jurang, Kuda Di Lu Membawa Tuannya.

Para Penggali Menemukan Sebuah Ornamen Burung Yang Terbuat Dari Perunggu. Melihat Hal Itu, Cao-Cao Bertanya Pad Xun You Dan Berkata, "Apakah Artinya Ini ?"

"Kau Ingat Ketika Ibu Dari Kaisar Shun Memimpikan Seekor Burung Dari Giok Sebelum Kaisar Shun Lahir, Jadi Aku Yakin Ini Adalah Suatu Pertanda Baik." Kata Xun You.

(25)

Cao-Cao Sangat Senang Dan Dia Segera Memerintahkan Membangun Sebuah Menara Untuk Merayakan Penemuan Ini Dan Dia Mulai Membangun Fondasi Dan Memotong Kayu, Serta Membakar Genteng Dan Membuat Bata Untuk Membangun "Menara Burung Perunggu" Ditepi Sungai Zhang. Cao-Cao Telah Menentukan Sebuah Tanggal Untuk Pembangunannya.

Anak Cao-Cao Yang Terkecil, Cao Zhi Berkata, "Jika Kau Membangun Sebuah Menara Yang Memiliki Balkon, Kau Harus Menambahkan 2 Lagi, Satu Untuk Setiap Sisi. Menara Yang Ditengah Haruslah Yang Tertinggi Dan Kita Sebut Menara Burung Perunggu. Sedangkan Menara Yang Disampingnya Kita Namakan Menara Naga Giok Dan Menara Phoenix Emas. Lalu Kita Hubungkan Ke3 Menara Itu Dengan Jembatan Angkasa Dan Hal Ini Akan Membuat Bangunan Ini Tampak Megah."

"Anakku, Kata-Katamu Sangat Baik. Sedikit Demi Sedikit Gedung Ini Akan Selesai, Dan Aku Akan Dapat Beristirahat Dihari Tuaku Disini."

Cao-Cao Memiliki Lima Anak, Cao Zhi Ini Adalah Yang Termuda Dan Yang Terpintar, Karya2 Tulisannya Sangat Bagus. Ayahnya Sangat Senang Dengan Dirinya Dan Melihat Bahwa Banyak Bakat Tersimpan Didalam Dirinya. Cao-Cao Meninggalkan Dia Dengan Kakaknya, Cao Pi Di Yejun Untuk Mengawasi Daerah Itu, Sementara Itu Dia Kembali Ke Xu Chang Dengan 500.000 Prajuritnya.

Ketika Dia Tiba Kembali, Dia Membagi-Bagikan Imbalan Kepada Pasukannya Dan Memberikan Gelar Kebangsawanan Kepada Guo Jia Serta Mengangkat Guo Ye Anak Dari Guo Jia Menjadi Anak Angkatnya.

Kemudian Cao-Cao Mulai Merencanakan Mengurangi Kekuatan Liu Biao.

Xun You Berkata, "Pasukan Kita Baru Saja Kembali Dari Utara Dan Membutuhkan Istirahat. Tunggulah 1/ 2 Tahun Sehingga Prajurit Dapat Beristirahat, Setelah Itu Liu Biao Dan Sun Quan Akan Jatuh Segera."

(26)

Kemudian Cao-Cao Menyetujui Rencana Ini. Dia Membagi-Bagikan Lahan Kepada Prajuritnya Untuk Diurus Sehingga Meningkatkan Persediaan Pangan Dan Juga Memberikan Perkerjaan Bagi Prajuritnya Dan Memperkaya Mereka.

Di Jing Zhou, Liu Biao Sangat Baik Pada Liu Bei Sejak Dia Datang Untuk Mencari Perlindungan. Suatu Hari Disuatu Perjamuan, Datang Berita Bahwa 2 Jendral Yang Bernama Zhang Wu Dan Chen Sun Yang Telah Menyerah, Tiba-Tiba Mulai Menjarah Rakyat Di Jiagn Xia. Hal Ini Adalah Bukti Mereka Memberontak.

"Jika Mereka Memang Memberontak, Hal Ini Akan Menimbulkan Banyak Kekacauan." Kata Liu Biao.

"Jangan Biarkan Hal Itu Menyusahkanmu, Aku Akan Pergi Dan Mengurus Masalah Ini." Kata Liu Bei.

Senang Dengan Usul Ini, Liu Biao Memberikan 3 0.000 Prajurit. Segera Pasukan Bergerak Sesuai Perintah. Kemudian Pasukan Itu Berhadapan Dengan Pasukan Ke 2 Jendral Yang Memberontak. Liu Bei, Guan Yu, Zhang Fei Dan Zhao Yun Segera Maju Kedepan Untuk Melihat Musuh Mereka.

Zhang Wu Mengendarai Sebuah Kuda Yang Sangat Indah, Dan Liu Bei Berkata, "Dia Mempunyai Kuda Yang Bagus Sekali !" Zhao Yun Yang Mendengar Hal Ini Segera Menyiapkan Tombaknya Dan Dia Menerjang Kedepan Menuju Musuh Seorang Diri. Zhang Wu Segera Memacu Kudanya Untuk Berhadapan Dengannya, Ketika Mereka Mendekat, Zhang Wu Segera Menebaskan Golok Besarnya, Zhao Yun Menahan Serangan Golok Itu Dengan Ujung Tombaknya Dan Kemudian Mendorong Zhang Wu Jatuh, Setelah Jatuh Langsung Zhao Yun Menancapkan Tombaknya Tepat Di Jantungnya. Maka Tewaslah Zhang Wu. Kemudian Dia Segera Membawa Kuda Zhang Wu Kembali. Tetapi Ketika Zhao Yun Telah Berbalik, Tiba-Tiba Chen Sun Secara Diam-Diam Mengejarnya Dari Belakang, Zhang Fei Segera Berteriak Keras Sekali Dan Memacu Kudanya Menuju Kearah Chen Sun. Chen Sun Yang Tidak Siap Menahan Serangan Zhang Fei Segera Tewas Diterjang Tombak Zhang

(27)

Fei. Pasukan Kedua Jendral Itu Akhirnya Melarikan Diri Dan Liu Bei Segera Menenangkan Keadaan Di Jiang Xia Dan Kembali Ke Jing Zhou.

Liu Biao Yang Senang Dengan Keberhasilan Liu Bei Ini, Segera Berkuda Untuk Menyambutnya Sampai Di Perbatasan Jing Zhou. Mereka Memasuki Kota Dan Mengadakan Pesta Dan Perjamuan Besar Untuk Merayakan Kemenangan Ini.

Didalam Perjamuan Ini Liu Biao Berkata, "Dengan Kepahlawanan Yang Saudaraku Telah Tunjukan, Jing Zhou Mempunyai Seseorang Untuk Bergantung. Tetapi Sumber Kekhawatiranku Berada Di Perbatasan Dengan Yue Dan Wu Serta Shu, Dimana Serangan Dapat Terjadi Sewaktu-Waktu. Zhang Lu Dari Shu Dan Sun Quan Dari Yue Dan Wu Sangat Patut Ditakuti."

"Aku Mempunyai 3 Jendral Gagah Berani," Kata Liu Bei, "Mereka Cukup Pantas Untuk Mengemban Tugas Yang Kau Berikan. Kirim Zhang Fei Untuk Menjaga Perbatasan Dengan Yue, Guan Yu Ke Kota Gu Zi Untuk Melawan Zhang Lu Di Barat Dan Zhao Yon Ke "Lembah 3 Sungai" (San Xia) Untuk Melindungimu Dari Sun Quan. Mengapa Kau Perlu Khawatir ?" Rencana Itu Menenangkan Hati Liu Biao, Tetapi Cai Mao Tidak Menyetujui.

Lalu Dia Bercerita Pada Kakaknya Yang Merupakan Istri Liu Biao, "Liu Bei Menempatkan Pasukannya Di Berbagai Tempat Strategis Diseluruh Daerah Ini. Ini Sangat Berbahaya Bagi Kita."

Lady Cai Yang Dipengaruhi Adiknya Itu Segera Pergi Menemui Liu Biao Untuk Membujuknya Dengan Berkata, "Banyak Tentara Di Jing Zhou Ini Sangat Menyukai Liu Bei. Kau Harus Berhati. Aku Berpikir Sebaiknya Kau Tidak Membiarkan Liu Bei Tetap Didalam Kota Ini. Mengapa Tidak Mengirimnya Untuk Suatu Tugas."

(28)

"Aku Berpikir Lain Darimu, "Kata Istrinya.

Liu Biao Tidak Berkata Apa-Apa Lagi. Suatu Hari Ketika Dia Pergi Keluar Kota Untuk Menemui Liu Bei, Dia Melihat Liu Bei Mengendarai Sebuah Kuda Yang Tampan. Mereka Memberitahu Dia Bahwa Kuda Itu Diambil Dari Zhang Wu Sipemberontak Yang Baru Dikalahkan Liu Bei. Dan Liu Biao Memuji Kuda Itu Kepada Liu Bei. Liu Bei Mempersembahkan Kuda Itu Untuk Liu Biao Yang Sangat Senang Menerimanya Dan Segera Menaiki Kuda Itu Kembali Kedalam Kota. Kuai Yue Melihat Kuda Tu Dan Bertanya Dari Mana Asal Kuda Itu. Liu Biao Kemudian Mengatakan Bahwa Itu Adalah Hadiah Dari Liu Bei.

Kuai Yue Berkata, "Kakakku Yang Telah Meninggal Adalah Seorang Ahli Kuda Dan Aku Juga Mengerti Banyak Mengenai Kuda. Kuda Ini Memiliki Tanda Air Mata Turun Dari Matanya Dan Juga Lambang Putih Di Dahinya Kuda Ini Bernama "Tanda Sial" (Di Lu Ma) Dan Sangat Berbahaya Bagi Tuannya. Inilah Karena nya Mengapa Zhang Wu Terbunuh, Aku Sarankan Kau Tidak Mengendarai Kuda Ini."

Liu Biao Mulai Berpikir Dan Ragu Dengan Niat Liu Bei.

Segera Setelah Itu Dia Memanggil Liu Bei Dan Berkata, "Kau Sangat Baik Menghadiahkan Kuda Ini Dan Aku Sangat Berterima Kasih. Tetapi Kau Mungkin Memerlukannya Untuk Ekspedisimu Nanti Dan Jika Kau Tidak Keberatan, Aku Ingin Mengembalikannya Padamu."

Liu Bei Segera Berdiri Dan Berterima Kasih.

Liu Biao Kemudian Melanjutkan, "Kau Telah Berada Disini Cukup Lama Dan Aku Takut Aku Telah Menghambat Karirmu Sebagai Seorang Pendekar. Sekarang Xin Ye Di Xiangyang Bukanlah Kota Yang Buruk. Maukah Kau Membawa Tentaramu Kesana Dan Menjaganya ?"

Liu Bei Langsung Menyetujui Tawaran Itu Dan Segera Bersiap, Dia Berpamitan Kepada Liu Biao Dan Berangkat Keesokan Harinya. Kemudian Dia Langsung Pergi Dan Menetap Di Xin Ye.

(29)

Ketika Dia Meinggalkan Jing Zhou, Dia Melihat Di Gerbang Seorang Memberi Hormat Dan Berkata, "Kau Harusnya Tidak Mengendarai Kuda Itu."

Liu Bei Melihat Pria Itu Dan Mengenalinya Sebagai Salah Satu Sekertaris Liu Biao Bernama Yi Ji, Seorang Yang Berasal Dari Daerah Shanyang. Lalu Liu Bei Segera Turun Dan Bertanya Mengapa.

Yi Ji Menjawab, "Kemarin Aku Mendengar Kuai Yue Mengatakan Pada Liu Biao Bawah Kuda Itu Adalah Di Lu Ma Dan Membawa Bencana Bagi Pengendaranya. Inilah Mengapa Aku Memberitahumu. Aku Harap Kau Tidak Mengendarainya Lagi." "Aku Sangat Berterima Kasih Atas Peringatanmu." Jawab Liu Bei, "Tetapi Hidup Seseorang Diatur Oleh Takdir Dan Apakah Yang Dapat Seekor Kuda Lakukan Dengan Hal Itu ?"

Yi Ji Akhirnya Tidak Dapat Berkata Apa-Apa Lagi Dan Setelah Itu Dia Selalu Berhubungan Dengan Liu Bei Kapanpun Dia Bertemu.

Kedatangan Liu Bei Di Xin Ye Membuat Semua Penduduk Bersuka Cita Dan Seluruh Administrasi Dibereskan Hari Itu Juga.

Pada Musim Semi Tahun Ke 1 2 Masa Jian An (Tahun 2 07 M). Istri Liu Bei, Lady Gan Melahirkan Seorang Anak Yang Diberi Nama Liu Shan. Malam Ketika Dia Lahir Seekor Burung Bangau Bertengger Diatas Langit2 Rumahnya Dan Berkokok Sebanyak 40 Kali Dan Lalu Terbang Kearah Barat.

Ketika Hari Melahirkan Tiba, Kabut Misterius Memenuhi Ruangannya. Lady Gan Pada Suatu Malam Bermimpi Melihat Kelangit Dan Pada Konstelasi Ursa Major Dia Melihat Sinar Jatuh Dan Menuju Lehernya Dan Kemudian Dia Tersadar.

Sementara Itu Cao-Cao Sedang Pergi Ke Utara Dalam Ekspedisinya Menghancurkan Yuan Shao. Liu Bei Kemudian Bertemu Liu Biao Dan Berkata, "Mengapa Kau Tidak Mengambil Kesempatan Ini Untuk Mengerahkan Pasukan Ke Ibu Kota ? "

(30)

"Aku Sudah Sangat Puas Dengan Wilayahku Sekarang," Jawabnya, "Kenapa Aku Harus Mengingini Hal Lainnya Lagi ?" Liu Bei Tidak Berkata Apa-Apa Lagi. Liu Biao Kemudian Mengundang Dia Kedalam Kediaman Pribadinya Untuk Minum-Minum. Ketika Mereka Sedang Berbicara Kemudian Liu Biao Menghela Napas.

"Saudaraku, Kenapa Kau Menghela Napasmu ?" Tanya Liiu Bei. "Aku Mempunyai Kesedihan Yang Sulit Untuk Kukatakan " Kata Liu Biao.

Liu Bei Sedang Akan Menanyakan Mengapa Ketika Lady Cai Datang Dan Berdiri Di Balik Tirai, Liu Biao Hanya Terdiam Ketika Itu. Tidak Lama Berselang, Liu Bei Memohon Pamit Dan Kembali Ke Xin Ye.

Musim Dingin Itu Cao-Cao Kembali Dari Liu Cheng Dan Liu Bei Menyesali Mengapa Liu Biao Tidak Mengikuti Sarannya Untuk Segera Menyerang Ibu Kota.

Tanpa Disangkal, Utusan Datang Dari Jing Zhou Dan Meminta Liu Bei Untuk Pergi Kesana Menemui Liu Biao. Lalu Dia Segera Berangkat Kembali Dengan Utusan Itu Ke Jing Zhou. Dia Diterima Sangat Baik Dan Setelah Saling Mengucapkan Salam, Kedua Orang Itu Pergi Ke Ruangan Pribadi Dibelakang Untuk Makan Malam.

Ketika Itu Liu Biao Berkata, "Cao-Cao Telah Kembali Dan Dia Menjadi Lebih Kuat Dari Sebelumnya. Aku Takut Dia Bermaksud Merebut Daerah Ini. Aku Meminta Maaf Bahwa Aku Tidak Mengikuti Saranmu Itu Dan Sekarang Aku Telah Kehilangan Kesempatan."

"Pada Masa Kekacauan Ini, Berbagai Perlawanan Terjadi Disetiap Sisi Kekaisaran, Seseorang Tidak Dapat Berkata Bahwa Tidak Akan Ada Lagi Kesempatan. Jika Kau Mengambil Kesempatan Yang Akan Muncul Lagi, Maka Tidak Ada Lagi Yang Perlu Kau Sesalkan."

(31)

"Apa Yang Kau Katakan Memang Benar, Saudaraku." Balas Liu Biao.

Mereka Minum Hingga Liu Bei Memperhatikan Bahwa Liu Biao Sedang Menangis Dan Ketika Itu Dia Bertanya Mengapa Liu Biao Menangis. Liu Biao Menjawab, "Ini Mengenai Kesedihan Yang Aku Katakan Kepadamu Sebelumnya. Aku Berharap Dapat Memberitahumu Tetapi Tidak Ada Kesempatan Hari Itu."

"Saudaraku, Ada Kesulitan Apakah Kau Ini Dan Bagimana Aku Dapat Membantumu ? Aku Siap Melakukan Segalanya Untuku." "Istri Pertamaku Berasal Dari Keluarga Chen Dan Melahirkan Putraku Bernaam Liu Qi, Dia Adalah Putra Sulungku. Dia Bertumbuh Dengan Penuh Kebajikan Dan Bijak Tetapi Badannya Terlalu Lemah Dan Tidak Cocok Mengantikan Diriku. Kemudian Aku Mengambil Istri Dari Keluarga Cai Yang Melahirkan Putra Untukku Bernama Liu Zong, Dia Cukup Pintar. Jika Aku Menyerahkan Kekuasaanku Pada Yang Muda Dan Bukan Yang Tua Maka Aku Akan Melanggar Tata Krama Dan Kebiasaan. Tetapi Jika Aku Mengikutinya Maka Kekacauan Kan Terjadi Karena Keluarga Cai Sangat Kuat Disini Dan Putraku Itu Lemah. Akibat Kedua Hal Ini Aku Menjadi Bingung Dan Tidak Dapat Memutuskan Apapun."

Liu Bei Berkata, "Pengalaman Membuktikan Bahwa Untuk Menyingkirkan Yang Lebih Tua Dan Menyerahkan Kekuasaanmu Pada Yang Lebih Muda Hanya Akan Membuat Kekacauan. Jika Kau Takut Dengan Kekuatan Dari Keluarga Cai, Kau Bisa Mengurangi Kekuatan Mereka Dengan Memberi Mereka Jabatan Tinggi Tetapi Tidak Menguasai Militer. Tetapi Jangan Biarkan Perasaanmu Membuatmu Mengangkat Yang Lebih Muda Menjadi Penggantimu, Hal Ini Akan Membuat Bencana."

Liu Biao Diam Termenung. Tetapi Lady Cai Yang Curiga Kenapa Tuannya Itu Memanggil Liu Bei Kemudian Diam-Diam Dia Mendengarkan Dari Balik Tirai. Dia Membenci Liu Bei Atas Apa Yang Telah Dikatakannya.

(32)

Dilain Sisi Liu Bei Merasa Bahwa Dia Tidak Seharusnya Mencampuri Urusan Ini Dan Dia Segera Berdiri Dan Berjalan Ke Sekeliling Ruangan. Segera Setelah Dia Melakukan Itu, Dia Termenung Dan Mengeluarkan Air Mata Ketika Dia Memikirkan Masa Lalu. Ketika Dia Berbalik Dan Duduk, Liu Biao Melihat Dia Mengeluarkan Air Mata Dan Mananyakan Apa Karena Kesedihannya.

"Dimasa Lalu Aku Selalu Duduk Diatas Kudaku Dan Aku Menghabiskan Waktuku Di Medan Perang. Sekarang Sudah Lama Sekali Sejak Aku Berkuda Dan Sekarang Aku Menjadi Tua. Hari Dan Bulan Berjalan Cepat Sekali. Aku Telah Menyia-Nyiakan Hidupku. Sebentar Lagi Aku Akan Menjadi Tua Dan Aku Belum Melakukan Apapun. Jadi Aku Bersedih."

"Aku Mendengar Cerita Mengenai Ketika Kau Di Xuchang Di Taman Plum Bersama Cao-Cao Kau Mendiskusikan Masalah Pahlawan. Kau Menyebutkan Beberapa Nama Kepada Dia Dan Dia Menolak Semuanya. Akhirnya Dia Berkata Hanya Kau Dan Dia Adalah 2 Pahlawan Yang Berharga Untuk Disebutkan Diseluruh Kekaisaran. Jika Dia Dengan Seluruh Kekuasaanya Tidak Berani Menempatkan Dirinya Didepanmu, Aku Berpikir Kau Harus Bersedih Karena Tidak Menyelesaikan Apapun Dalam Hidupmu."

Dengan Pujian Ini Dan Secangkir Arak, Perasaan Liu Bei Menjadi Lebih Baik.

Tuan Rumahnya Tidak Berkata Apa-Apa Lagi Dan Tamunya Merasa Dia Telah Salah Berbicara Segera Berdiri Dan Segera Berpamitan Dengan Alasan Sudah Lelah Dan Ingin Beristirahat. Walaupun Liu Biao Tetap Terdiam Ketika Dia Mendengar Kata-Kata Liu Bei, Tetapi Dia Menjadi Lebih Merasa Tidak Tenang. Setelah Tamunya Itu Pergi, Dia Segera Kembali Kekamarnya Dimana Dia Bertemu Dengan Istrinya.

Lady Cai Berkata, "Aku Kebetulan Berada Dibalik Tirai Dan Aku Mendengar Apa Yang Dikatakan Liu Bei. Aku Merasa Liu Bei Akan Segera Mengambil Wilayahmu Jika Dia Dia Bisa. Dan Jika Kau Tidak Menyingkirkannya Sekarang. Dia Akan Menyakitimu."

(33)

Suaminya Tidak Menjawab Sepatah Katapun Dan Hanya Mengeleng-Gelengkan Kepalanya Saja.

Lalu Lady Cai Mencari Nasihat Dari Adiknya Cai Mao Yang Berkata, "Biarkan Aku Pergi Ke Rumah Tamu Dan Aku Akan Membunuhnya Segera Dan Kita Dapat Melaporkan Apa Yang Kita Perbuat Nanti."

Kakaknya Setuju Dan Dia Segera Keluar, Dan Pada Malam Itu Dia Memeritnahkan Seklompok Prajurit Unutk Melaksanakan Pembunuhan Itu.

Sekarang Liu Bei Duduk Di Ruangannya Dan Hanya Termenung. Ketika Dia Sedang Bersiap Pergi Tidur. Dia Terkejut Oleh Suara Ketukan Di Pintunya Dan Datanglah Yi Ji, Yang Mendengar Mengenai Rencana Pembunuhan Liu Bei Dan Dia Segera Datang Dalam Gelap Untuk Memperingatkannya. Dia Menceritakan Kejadian Mengenai Rencana Itu Dan Menyarankan Liu Bei Segera Lari.

"Aku Belum Berpamitan Pada Liu Biao, Bagaimana Aku Dapat Pergi ?" Kata Liu Bei.

"Jika Kau Pergi Untuk Berpamitan, Kau Akan Menjadi Korban Dari Rencana Busuk Cai Mai." Kata Yi Ji.

Lalu Liu Bei Segera Pergi Dan Mengucapkan Selamat Tinggal Kepada Temannya Itu, Dia Segera Memanggil Pengawalduanya Dan Mereka Semua Pergi Keluar Kota Dibawah Sinar Bulan Menuju Xin Ye. Prajurit-Prajurit Cai Mao Tiba Di Rumah Tamu Dan Mereka Mencari Liu Bei Yang Ternyata Telah Pergi.

Karena Gagal, Cai Mao Khawatir Akan Dianggap Pengkhianat Karena Tindakannya Itu, Tetapi Dia Segera Mengambil Kesempatan Ini Untuk Memutar Balik Fakta.

Lalu Dia Segera Pergi Menemui Liu Biao Dan Berkata, "Liu Bei Memiliki Niat Buruk, Yang Dapat Terlihat Dari Pesan Yang Ditinggalkannya Didinding. Dan Kepergiannya Yang Mendadak Sangat Mencurigakan."

(34)

Liu Biao Merasa Ragu, Tetapi Dia Pergi Kerumah Tamu Dan Didindingnya Tertulis Puisi Seperti Ini:

"Terlalu Lama Aku Bermimpi Kehidupan Ini, Hanya Melihat Lukisan Jiwa Setiap Hari. Naga Tidak Mungkin Dapat Ditaruh Dikolam

Dia Harus Terbang Ke Laksana Petir Menuju Langit."

Dengan Sangat Marah Membaca Apa Yang Dioa Lihat, Liu Biao Segera Mengeluarkan Pedang Dan Membunuh Penulisnya. Tetapi Belum Dia Pergi Jauh, Kemarahannya Telah Mereda Dan Dia Berkata Pada Dirinya, "Aku Telah Melihat Banyak Tentang Dia, Tetapi Aku Tidak Tahu Dia Bisa Menulis Puisi. Ini Pasti Perkerjaan Orang Lain Yang Menginginkan Aku Dan Dia Saling Bertengkar."

Berkata Begitu Dia Kembali Dan Segera Pedangnya Merusak Puisi Itu. Lalu Menaruh Pedangnya Dia Segera Kembali Kerumah.

Sedikit Demi Sedikit Cai Mao Menghasut Dia Dan Berkata, "Pasukan Telah Menunggu Perintahmu Untuk Pergi Ke Xin Ye Dan Menangkap Liu Bei."

"Tidak Perlu Terburu-Buru" Jawabnya.

Cai Mao Melihat Keragu-Raguan Kakak Iparnya Ini Dan Lagi Dia Mencari Kakaknya.

Lady Cai Berkata, "Segera Akan Ada Pertemuan Akbar Di Xiang Yang Dan Kita Bisa Merencanakan Sesuatu Hari Itu."

Keseokan Harinya Cai Mao Menemui Liu Biao Dan Berkata, "Kita Telah Mendapatkan Panen Berlimpah Tahun Ini. Aku Harap Kau Tuan Akan Menghadiri Festival Panen Raya Di Xiang Yang Dan Ini Akan Memberi Semangat Pada Rakyat."

"Aku Sedang Merasa Tidak Enak Badan Belakangan Ini, Aku Tidak Dapat Pergi." Jawab Dia," Tetapi Kedua Anakku Dapat Mewakili Aku Dan Menerima Tamu."

(35)

"Mereka Terlalu Muda." Jawab Cai Mao, "Mereka Akan Membuat Kesalahan."

"Lalu Pergilah Ke Xin Ye Dan Minta Liu Bei Untuk Menerima Tamu." Kata Liu Biao.

Tidak Ada Yang Lebih Menyenangkan Cai Mai Karena Hal Ini Akan Membuat Liu Bei Dalam Jangkauannya. Tanpa Membuat Waktu, Cai Mao Mengirim Utusan Untuk Meminta Liu Bei Datang Ke Festival Di Xiang Yang.

Telah Diceritakan Sebelumnya Bahwa Liu Bei Kabur Menuju Xin Ye Untuk Menghindari Pembunuhan Atas Dirinya. Dia Merasa Telah Menyinggung Perasaan Seseorang Akibat Kata-Katanya Tetapi Dia Tetap Diam Dan Tidak Berbicara Apapun Mengenai Itu. Lalu Datanglah Utusan Untuk Mengundang Dia Ke Festival Panen Raya Di Xiang Yang.

Sun Qian Berkata, "Kau Sepertinya Bingung Dan Khawatir Belakangan Ini Dan Aku Pikir Ini Berhubungan Dengan Sesuatu Yang Terjadi Di Jing Zhou. Kau Harus Mempertimbangkannya Sebelum Kau Menerima Undangan Ini."

Liu Bei Lalu Menceritakan Seluruh Kejadian Itu Kepada Bawahannya.

Guan Yu Lalu Berkata, "Kau Sendiri Berpikir Bahwa Ucapanmu Menyinggung Liu Biao, Tetapi Dia Tidak Mengatakan Sesuatu Mengenai Hal Itu. Kau Tidak Perlu Menaruh Perhatian Berlebihan Kepada Kabar Burung Diluar Sana Seperti Yang Dikatakan Yi Ji. Xiang Yang Itu Cukup Dekat Dan Jika Kau Tidak Pergi, Liu Biao Akan Segera Mencurigai Sesuatu."

"Perkataanmu Benar Sekali." Kata Liu Bei.

Kata Zhang Fei, "Perjamuan Tidak Baik Dan Pertemuan Juga Tidak Lebih Baik. Lebih Baik Kau Tidak Pergi."

(36)

"Biarkan Aku Membawa 3 00 Prajurit Berkuda Sebagai Pengawal, Akan Kujamin Tidak Akan Ada Masalah." Kata Zhao Yun.

"Aku Rasa Ini Adalah Langkah Terbaik." Kata Liu Bei.

Mereka Segera Menuju Tempat Pertemuan Dan Cao Mao Menjemput Mereka Diperbatasan Dan Bersikap Sangat Sopan Dan Hormat. Segera Anak Liu Biao Tiba Dan Bertindak Sebagai Pimpinan Upacara Didepan Banyak Pejabat Sipil Maupun Militer. Kehadiran Mereka Membuat Liu Bei Lebih Nyaman. Dia Segera Diantar Menuju Ruang Tamu Dan Zhao Yun Menempatkan Orang-Orang Nya Untuk Menjaga Tempat Itu. Sementara Dia Sendiri, Bersenjata Selalu Didekat Liu Bei.

Liu Qi Berkata Pada Liu Bei, "Ayahku Kurang Baik Kesehatannya Dan Tidak Dapat Datang, Karena Itu Dia Memintamu, Paman Liu Bei, Untuk Hadir Disini Dan Mewakili Dia Memimpin Acara Ini Dan Memberi Semangat Pada Para Pejabat Yang Mengurus Wilayah Ini."

"Sungguh Aku Tidak Pantas Untuk Menerima Kehormatan Ini." Kata Liu Bei," Tetapi Perintah Saudaraku Itu Harus Ditaati." Keesokan Harinya Dilaporkan Bahwa Pejabat Dari 4 2 Desa Di 9 Wilayah Jing Zhou Semuanya Telah Tiba.

Lalu Cai Mai Berkata Pada Kuai Yue, "Liu Bei Ini Adalah Penjahat Dan Jika Dibiarkan Hidup Akan Mencelakakan Kita. Dia Harus Segera Disingkirkan."

"Aku Khawatir Kau Akan Menentang Semua Orang Jika Kau Melukai Dia." Balas Kuai Yue.

"Aku Telah Berbicara Secara Diam-Diam Dengan Tuan Kita Mengenai Masalah Ini, "Kata Cai Mao, "Dan Aku Memiliki Perintahnya."

"Jadi Dapat Dikatakan Masalah Ini Sudah Beres Dan Kita Dapat Bersiap."

(37)

Cai Mao Menambahkan, "Saudara-Saudaraku Telah Siap, Cai He Kutempatkan Di Jalan Menuju Bukit Xian Dan Gerbang Timur. Cai Zhong Dan Cai Xun Adalah Di Jalan Selatan Dan Utara. Tidak Diperlukan Penjaga Di Gerbang Barat Karena Disana Hanya Ada Tebing Tinggi Menantinya. Bahkan Dengan Sepasukan Tentara Liu Bei Tidak Akan Dapat Melalui Tempat Itu."

Kuai Yue Menjawab, "Aku Melihat Bahwa Zhao Yun Tidak Pernah Meninggalkan Dia. Aku Merasa Dia Pasti Telah Bersiap-Siap Menghadapai Suatu Serangan."

"Aku Telah Menempatkan 500 Prajurit Untuk Bersembunyi Dikota"

"Kita Akan Meminta Wen Pin Dan Wang Wei Untuk Mengundang Semua Pejabat Militer Kedalam Suatu Perjamuan Disebuah Paviliun Diluar Kota Dan Zhao Yun Akan Berada Diantara Mereka. Ketika Itu Adalah Saatnya Untuk Menyerang."

Cai Mao Berpikir Ini Adalah Taktik Yang Tepat Untuk Membuat Zhao Yun Pergi Dari Sisi Liu Bei.

Sekarang Lembu Dan Kuda Telah Di Potong Dan Sebuat Perjmuan Besar Disiapkan. Liu Bei Berkuda Menuju Rumah Kediamannya Dengan Kuda Di Lu Ma (Ma Disini Artinya Kuda.) Dan Ketika Dia Tiba, Kudanya Dibawa Kebelakang Untuk Diberi Makan. Segera Tamu-Tamunya Tiba Dan Liu Bei Langsung Maju Menyambut Sebagai Wakil Liu Biao Bersama Kedua Anak Liu Biao, Masing-Masing Disisi-Sisinya. Tamu-Tamu Itu Semuanya Duduk Berdasarkan Pangkat Jabatan Dan Senioritasnya. Zhao Yun Berdiri Didekat Tuannya Dengan Bersenjatakan Lengkap. Lalu Wen Pin Dan Wang Wei Datang Untuk Mengundang Zhao Yun Ke Perjamuan Yang Telah Mereka Siapkan Untuk Para Perwira Militer. Dia Menolak, Tetapi Liu Bei Memintanya Pergi Dan Akhirnya Zhao Yun Menurut. Lalu Cai Mao Memerintahkan Agar Prajuritduanya Segera Mengepung Tempati Itu. 3 00 Prajurit Yang Menjaga Liu Bei Diperintahkan Pergi Ke Rumah Tamu.

(38)

Semua Siap Dan Tinggal Menunggu Tanda Dari Cai Mao. Tak Beberapa Lama, Yi Ji Mengambil Cangkir Arak Ditangan Dia Dan Mendekati Liu Bei Sambil Menatapnya Serius Penuh Makna. Lalu Dengan Berbisik Dia Berkata, "Cepatlah Buat Alasan Dan Pergi Dari Sini."

Liu Bei Mengeri Dan Segera Berdiri Dan Pergi Ke Ruang Dalam Dan Disana Dia Pergi Ke Kebun Belakang. Disana Dia Bertemu Yi Ji Yang Telah Menunggu Dan Berkata, "Cai Mao Berencana Membunuhmu Dan Semua Jalan Telah Ditutup Kecuali Melewati Gerbang Barat.Tuanku Harus Segera Pergi Dan Janagan Membuang-Buang Waktu Lagi."

Liu Bei Segera Terkejut. Tetapi Dia Segera Menaiki Kuda Di Lu Dan Dia Segera Kabur Lewat Pintu Belakang. Dia Segera Memacu Kudanya Melewati Gerbang Barat. Didepan Gerabng Barat, Penjaga Ingin Menanyai Dia Tetapi Liu Bei Berkuda Secepat Mungkin Dan Tidak Berhenti. Penjaga Segera Melaporkan Ini Pada Cai Mao Yang Segera Membawa 500 Prajuritnya Mengejar.

Segera Setelah Liu Bei Keluar Dari Gerbang Barat Dia Segera Dikejar, Dan Belum Sebelum Dia Bisa Pergi Jauh, Dia Sampai Disuatu Tempat Yang Disebut "Tebing Jurang Kuning". Tingginya Mencapai Ratusan Chi Dan Lebarnya Beberapa Puluh Li , Dimana Dari Situ Mengalir Air Terjun Sungai Xiang. Arusnya Sangat Deras.

Liu Bei Sampai Ketepiannya Dan Melihat Bahwa Sungai Itu Tidak Dapat Dilalui. Lalu Dia Membalikan Kudanya Dan Pergi. Tetapi Tidak Jauh Dia Melihat Awan Debu Dan Mengetahui Bahwa Pengejarnya Telah Mendekat. Dia Berpikir Bahwa Semuanya Telah Berakhir. Tetapi Dia Berbalik Lagi Dan Mencoba Masuk Kedalam Sungai Dan Melihat Sekarang Prajurit-Prajurit Musuh Sudah Mendekat, Dia Segera Masuk Kedalam Arus Sungai. Setelah Beberapa Langkah Dia Merasa Kaki Kudanya Tidak Mau Melangkah Lagi Kedepan, Sementara Air Sudah Merendam Dia Seinggi Pahanya.

Lalu Dia Memecut Kudanya Dengan Bertubi-Tubi Dan Berkata, "Di Lu, Di Lu, Mengapa Kau Mengkhianati Aku ?"

(39)

Segera Kuda Itu Tiba-Tiba Melompat Dan Laksana Naga Terbang Dari Dalam Air Dan Hanya Dengan Satu Lompatan Saja, Kuda Itu Sudah Berada Di Tepi Barat Dari Sungai. Liu Bei Merasa Seperti Dia Baru Naik Menuju Awan. Dia Sekarang Telah Berada Diatas Tebing Jurang Kuning.

Liu Bei Akhirnya Berhasil Lolos Dan Dia Melihat Kembali Ke Sisi Lain Dari Sungai Dimana Pengejarnya Baru Saja Sampai.

"Kenapa Kau Pergi Terburu-Buru Dari Perjamuan ?" Tanya Cai Mao.

"Kenapa Kau Menginginkan Melukai Orang Yang Tidak Melukaimu ?" Jawab Liu Bei.

Tetapi Liu Bei Melihat Bahwa Musuhnya Menyiapkan Panah, Lalu Dia Segera Memacu Kudanya Dan Pergi Ke Arah Barat Daya.

"Dewa Apa Yang Membantunya ?" Kata Cai Mao Kepada Para Pengikutnya Setelah Melihat Bahwa Kuda Liu Bei Berubah Menjadi Naga Putih Dan Terbang Keatas Tebing.

Lalu Cai Mao Kembali Ke Kota, Tetapi Di Depan Gerbang Dia Melihat Zhao Yun Datang Bersama Pasukannya.

Shan Fu Melihat Bangsawan Mulia Di Xin Ye.

Ketika Cai Mao Hendak Balik Kekota, Dia Bertemu Zhao Yun Dan 3 00 Pasukannya. Ketika Didalam Perjamuan, Zhao Yun Melihat Ada Pergerakan Dari Prajurit-Prajurit Dan Kuda Yang Segera Dia Pergi Menuju Ruang Perjamuan Utama Untuk Melihat Apaka Semua Baik-Baik Saja Dengan Tuannya. Melihat Liu Bei Menghilang Dari Tempatnya, Zhao Yun Menjadi Khawatir Dan Pergi Ke Rumah Tamu. Disana Dia Mendengar Bahwa Cai Mao Telah Membawa Pasukan Pergi Kegerbang Barat. Jadi Dia Segera Mengambil Tombaknya Dan Kudanya Serta Pergi Kegerbang Barat.

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman sumberdaya hayati yang relatif tinggi. Salah satu sumberdaya hayati tersebut, adalah bambu.

Manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah dapat mengetahui peluang terjadinya slamming dan greenwater, besar intensitas slamming dan greenwater dan

Penelitian ini berfokuskan kepada faktor-faktor yang menyebabkan hilangnya keterwakilan perempuan pada pemilu legislatif tahun 2014 yang dimana pertama melihat

Menurut Winardi (1981) salah satu strategi yang harus dikembangkan dalam mengembangkan usaha adalah dengan memahami 4P, yakni produk, harga, distribusi dan

Video Jenis filter ini terdapat 2 efek khusus yaitu De-Interlace merupakan filter yang digunakan untuk menghilangkan garis interlace yang terdapat pada gambar

Dari beberapa definisi ini dapat dilihat bahwa pelatihan adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja seorang karyawan dengan cara

Perencanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Teling Atas dibuat dalam bentuk Plan Of Action (POA) karena mempunyai dana dari Bantuan Operasional Kesehatan

Menteri Lingkungan Hidup nomor: KEP- 48/MENLH/11/1996 untuk siang malam pada daerah terpajan bising tromol emas ialah 85,2 dB, artinya tingkat kebisingan di lokasi