• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 DIAGRAM AIR (FLOW CHART)

Metode penelitian merupakan suatu langkah-langkah sistematis yang akan menjadi acuan dalam penyelesaian (Sugiyono, 2004). Secara umum metodologi penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dengan melakukan metode penelitian, suatu masalah dapat diselesaikan dan menjadi lebih terarah serta dapat memberikan kemudahan dalam menganalisa masalah hingga pengambilan kesimpulan dari masalah yang dihadapi.

Dalam metode penelitian ini, peneliti harus mengetahui metode penelitian yang akan digunakan. Seperti penjeasan diatas metode penelitian merupakan suatu cara mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Pada metode penelitian digunakan diagram air (flow chart). Diagram air (flow chart) ini digunakan untuk membantu analisa untuk memecahkan masalah. Diagram air (flow chart) merupakan gambaran secara grafik yang

(2)

terdiri dari symbol-simbol yang menyatakan urutan dari kegiatan yang dijalani dalam penelitian.

Dalam penelitian sistem absorbsi pada methanol-karbon aktif ini ditekankan penggunaan peralatan dan material yang ada disekitar. Aliran diagram penelitian absorbsi methanol-karbon aktif sebagai berikut :

(3)

Observasi

Pendalaman materi, pengumpulan data.

Tahap Dokumentasi

Laporan dan pencatatan hasil percobaan

Gambar 1. Flow chart penelitian

Mulai

Tidak

Ya Rumusan Masalah

Mengidentifikasi visi dan misi dari penelitian

Tujuan Penelitian

Menentukan hasil akhir dan upaya pengembangan

Studi Pustaka

Perdalam landasan teori dan percobaan yang telah dilakukan

Konsep

Perancangan rancang bangun dan alternatif rancangan lain

Perancangan Detail

Apakah hasil percobaan sesuai target?

Percobaan

Dilakukan percobaan alternative model rancangan

(4)

Penjabaran atas flow chart di atas adalah sebagai berikut: 1. Observasi

Pada tahap ini banyak dilakukan pencarian dan pengumpulan ide-ide dan data sebanyak mungkin, tahapan ini dimaksudkan untuk memberi alternative pilihan atas judul yang nantinya digunakan sebagai judul dari penelitian ini.

2. Perumusan Masalah

Pada tahapan ini ditentukan visi dan misi yang akan dicapai, batasan-batasan dalam penelitian. Tahapan ini dimaksudkan sebagai gambaran atas hal-hal atau penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, beserta masalahnya.

3. Studi Pustaka

Pada tahapan ini banyak dilakukan pencarian kembali dan pendalaman kembali materi-materi dan jurnal-jurnal yang ada yang berkaitan dengan system absorbsi pada umumnya dan system absorbsi menggunakan methanol-karbon aktif khususnya.

4. Tujuan Penelitian

Pada tahapan tujuan penelitian ini ditentukan hasil akhir yang akan dicapai dari penelitian dan juga diharapkan akan timbul upaya-upaya perbaikan dari beberapa penelitian dan percobaan yang telah dilakukan sebelumnya.

5. Konsep

Setelah tujuan, rumusan masalah serta studi pustaka ditentukan, data-data kelengkapan sudah dilengkapi, pada tahap ini dilakukan rekayasa konsep

(5)

atas penelitian dan percobaan yang akan dilakukan. Ditemukan banyak alternative pilihan konsep rancang bangun serta komposisi dari material, tujuannya agar percobaan ini lebih bervariatif sehingga menghasilkan produk yang cocok sesuai pillihan. Data yang telah diperoleh menjadi acuan dalam merancang konsep.

6. Perancangan Detail

Pada tahap ini dibuat rancangan yang lebih detail. Pada tahap ini dilakukan proses rekayasa dalam bentuk 3D dan pembuatan gambar kerja dalam bentuk 2D sehingga nantinya dapat diproses oleh pihak engineering sehigga mendapatkan sebuah model secara riil. Data-data yang sudah didapat disempurnakan dengan data-data baru hasil observasi selama pembuatan.

7. Percobaan

Ini merupakan tahapan yang sangat penting dalam penelitian ini, tahapan ini merupakan pembuktian atas teori yang sudah didapat. Pada tahapan ini dilakukan banyak percobaan, banyak dilakukan penyesuain antara kondisi ideal secara teori dan kondisi ideal secara actual. Data-data yang didapat dicatat dan dijadikan acuan untuk perbaikan-perbaikan. Pada tahap ini diharapkan mendapat suatu rancangan yang paling efektif dengan komposisi yang ideal yang dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

8. Tahap Dokumentasi

Kegiatan-kegiatan selama penelitian dan percobaan didata denngan tujuan untuk mempermudah dalam proses pengarsipan, sehingga

(6)

membantu pada saat pembuatan laporan presentasi serta mempermudah apabila terjadi revisi ulang.

3.2 PERALATAN PENELITIAN

Model pendingin absorbsi metanol-karbon aktif dibuat dari beberapa alat yang dapat dirangkai menjadi satu. Dibawah ini adalah model yang telah dibuat tersebut.

5

4

3

6

2

7

1a

Gambar 2. Model pendingin absorbsi metanol-karbon aktif dengan generator vertical

(7)

Gambar 3. Konstruksi pendingin absorbsi metanol-karbon aktif dengan generator vertikal

5

4

6

3

2

1b

7

Gambar 4. Model pendingin absorbsi metanol-karbon aktif dengan generator horizontal

(8)

Gambar 5. Konstruksi pendingin absorbsi metanol-karbon aktif dengan generator horizontal.

Model pada gambar 2 dan gambar 3 meperlihatkan model pendingin absorbsi yang menggunakan alat 1a, yaitu generator vertikal, sedangkan model pada gambar 4 dan gambar 5 memperlihatkan model pendingin absorbsi yang menggunakan alat 1b, yaitu generator horizontal.

Keterangan : 1. Generator

2. Saluran masuk karbon aktif

3. Kran penghubung generator dan evaporator 4. Manometer

5. Saluran untuk menampung metanol yang akan dimasukkan ke alat. Bagian ini bisa diganti dengan pentil saat alat akan divakum. 6. Kran untuk memasukkan methanol

(9)

Seluruh bagian yang bersinggungan dengan metanol, termasuk manometer dan kran, terbuat dari bahan stainless steel jenis 304. Stainless

steel 304 merupakan salah satu bahan yang tidak bereaksi dengan metanol.

Selain itu, stainless steel 304 juga mudah ditemukan di Cikarang-Bekasi. Model pendingin ini dikerjakan di bengkel las yang terdapat di Cikarang-Bekasi.

Karbon aktif yang digunakan adalah karbon aktif yang berasal dari tempurung kelapa dan berbentuk granulat atau pelet dengan diameter rata-rata sekitar 2 mm. Biasanya karbon aktif jenis ini digunakan oleh masyarakat sebagai penjernih air. Karbon aktif ini dibeli di toko kimia, di daerah Cikarang-Bekasi. Metanol yang digunakan adalah metanol yang biasa digunakan masyarakat dan industri sebagai pelarut. Metanol ini dibeli di toko kimia di daerah Cikarang-Bekasi. Karbon aktif granulat dan metanol yang dipilih karena banyak terdapat di toko kimia lokal dan biasa digunakan oleh masyarakat.

3.3 VARIABEL YANG DIUKUR

1. Temperatur generator (Tgen) 2. Temperatur evaporator (Tevap)

3. Temperatur lingkungan sekitar evaporator (Tlingk) 4. Tekanan sistem (P)

5. Waktu pencatatan data (t)

Untuk pengukuran temperatur digunakan termokopel dan untuk pengukuran tekanan digunakan manometer.

(10)

3.4 VARIABEL YANG DIVARIASIKAN

Beberapa variabel yang divariasikan dalam penelitian ini antara lain: 1. Jumlah methanol

Metanol yang digunakan sebagai refrigerant divariasikan sejumlah 100 ml, 200 ml dan 300 ml.

2. Kondisi awal katup penghubung

Kondisi awal katup penghubung sebelum proses absorbsi divariasikan dibuka dan ditutup.

3. Konstruksi tabung generator

Kontruksi tabung generator yang digunakan pada pendingin divariasikan tabung horizontal kapasitas 1 kg dan tabung vertikal kapasitas 16 kg.

4. Jumlah karbon aktif

Karbon aktif yang digunakan sebagai absorber divariasikan sejumlah 1 kg dan 4 kg.

(11)

3.5 LANGKAH PENELITIAN

Pada penelitian ini akan dilakukan 2 penelitian utama, yaitu penelitian absorbsi dan penelitian desorbsi. Langkah penelitian proses absorbsi:

1. Penelitian diawali dengan penyiapan model pendingin absorbsi seperti pada gambar 2. Konstruksi tabung generator yang digunakan disesuaikan dengan variasi.

2. Tabung generator diisi dengan karbon aktif dengan jumlah sesuai variasi.

3. Model divakumkan dengan pompa vakum.

4. Termokopel dipasang pada tempat yang suhunya hendak diukur. 5. Kondisi awal kran penghubung generator dan evaporator disesuaikan

dengan variasi.

6. Metanol diisikan ke dalam model pendingin dengan jumlah sesuai yang divariasikan.

7. Pengambilan data dilakukan dengan memvariasikan konstruksi tabung generator, jumlah karbon aktif, jumlah metanol dan kondisi awal keran penghubung.

8. Pengambilan data dilakukan tiap menit dengan mencatat

temperature di setiap titik yang diinginkan dan tekanan pada manometer.

9. Data yang dicatat adalah temperatur generator (Tgen), temperatur evaporator (Teva), temperatur lingkungan (Tlingk), tekanan sistem alat (P) dan waktu pencatatan data (t).

(12)

Langkah proses desorbsi:

1. Penelitian diawali dengan dilakukan proses absorbsi dengan langkah- langkah seperti diatas. Proses desorbsi bisa dilakukan beberapa kali, sampai temperatur evaporator (Tevap) mencapai temperatur lingkungan (Tlingk).

2. Tabung evaporator dimasukkan dalam sebuah ember yang berisi air biasa.

3. Tabung generator dimasukan dalam panci yang berisi air.

4. Panci diletakkan diatas kompor dan dipasangai juga 2 buah water

heater.

5. Kran penghubung dibuka.

6. Pengambilan data dilakukan tiap menit dengan mencatat temperatur di setiap titik yang diinginkan dan tekanan pada manometer.

Pengolahan dan analisa data diawali dengan melakukan perhitungan pada parameter-parameter yang diperlukan dengan menggunakan persamaan (1). Analisa akan lebih mudah dilakukan dengan membuat grafik hubungan :

1. Hubungan temperatur di bagian-bagian yang dicatat perubahannya dengan waktu pencatatan data untuk semua variasi jumlah metanol, jumlah karbon aktif, konstruksi tabung generator dan kondisi awal kran penghubung.

2. Hubungan unjuk kerja model pendingin dengan temperatur evaporator untuk semua variasi jumlah metanol, jumlah karbon aktif, konstruksi tabung generator dan kondisi awal kran penghubung.

Gambar

Gambar 1. Flow chart penelitian Mulai
Gambar  2.  Model  pendingin  absorbsi  metanol-karbon  aktif  dengan generator vertical
Gambar  3.  Konstruksi  pendingin  absorbsi  metanol-karbon  aktif  dengan generator vertikal
Gambar  5.  Konstruksi  pendingin  absorbsi  metanol-karbon  aktif  dengan generator horizontal

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan model problem based learning berbantuan

Komponen tersebut adalah: pertama, Ontologi membahas tentang apa yang ingin kita ketahui yang merupakan kajian mengenai teori yang ada (reality) aspek kognitif dari bahasa yang

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa rumah susun sederhana sewa dengan pendekatan arsitektur bioklimatik merupakan gedung bertingkat yang dibangun

1) Sertifkat lulus bahasa Inggeris tingkat pre - advanced SELTU-UGM atau TOEFL dengan skor serendah-rendahnya 450. 2) Sertifkat kemampuan bahasa surnber (bahasa asing

Para pemimpin "Islam mapan", baik di pemerintah, MPR/DPR, partai politik, ataupun perhimpunan lain dinilai kurang tegas menegur para pimpinan "Islam jalanan" yang

Berdasarkan analisa diatas, maka didapatkan pengukuran performansi supply chain berdasarkan nilai aktual, scorring system dengan normalisasi, nilai performansi supply

Ari Satyani (2004) menunjukkan bahwa volume perdagangan saham mampu mempengaruhi hubungan ROA dengan return saham pada perusahaan Food anad Beverage yang terdaftar

ngon sifeut” ( Hukum dengan adat seperti hubungan zat dengan sifatnya). Maknanya adalah zat dengan sifat adalah suatu yang berbeda, dapat didentifikasi tetapi tidak dapat