• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PELAYANAN TB.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PELAYANAN TB.doc"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

PEDOMAN

PEL

PELA

AY

YANA

ANAN

N TB

TB

RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN HADLIRIN JEPARA

RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN HADLIRIN JEPARA

2017

2017

Disusun : Disusun :

RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN HADLIRIN JEPARA RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN HADLIRIN JEPARA

Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara

J l . R a y a J e p a r a - B a n g s r i K m . 3 J l . R a y a J e p a r a - B a n g s r i K m . 3  (029!  (029! "9"0#$ "9"0#$ %a&. (029! %a&. (029! '29"""''29"""' -mail) rsi*+epara,yah..id -mail) rsi*+epara,yah..id J  J  / /   R R   1 1 "9'3"9'3

(2)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

Halama

Halaman n Judul Judul ... ii atar

atar Isi Isi ... iiii BB I /4H5654

BB I /4H5654 .

. 6at6atar ar BelBelakanakang...g...  B.

B. 77u+uu+uan an /ed/edmanman... 22 8.

8. RuanRuang g 6in6ingkup gkup /el/elayanayanan..an... 22 .

. BatasaBatasan n perasperasinalinal... ... 22 .

. 6an6andasadasan n HukHukum..um... 33 BB II S74R K74:4

BB II S74R K74:4 .

. KuaKualiliikaikasi Suum;er aya <anusi Suum;er aya <anusiasia... "" B.

B. /eng/engatuaturan ran JagJaga..a... == BB III S74R %SI6I7S

BB III S74R %SI6I7S .

. enaenah h RuanRuangan.gan... ## B.

B. StaStandar ndar %as%asiliilitastas... >> BB I? 77 6KS4 /6@44

BB I? 77 6KS4 /6@44 .

. ukungan ukungan dminidministrasstrasi dan perasii dan perasinal /enernal /enerapan Stratapan Strategi 7Segi 7S di

di Rumah Rumah SakitSakit... 99 B.

B. StrStrateategi 7gi 7S di RumS di Rumah Sakah Sakit.it... 99 8.

8. /em;ent/em;entukan ukan Je+arJe+aring....ing... 00 .

. <ekanis<ekanisme me Ru+ukan Ru+ukan dan dan /indah../indah... 00 .

. /el/elaakaakan Kasus <angan Kasus <angk+ik+ir r di Rumah Sakidi Rumah Sakit...t...  BB ? 6:IS7IK 

BB ? 6:IS7IK  .

. /erena/erenanaan....naan... 22 B.

B. /ermi/ermintaan ntaan dan dan /engadaan/engadaan... 22 8.

8. <nit<nitring ring dan dan AaluasAaluasi...i... 33 BB ?I KS6<74 /SI4

BB ?I KS6<74 /SI4 .

. KetepatKetepatan an IdentiIdentiikasikasi...i... '' B.

B. /eningk/eningkatan atan KmunikKmunikasi asi yang yang ektekti....i... '' 8.

8. /eni/eningkangkatan Keatan Keamanmanan ;at yanan ;at yang /erlg /erlu iasu iaspadapadai..i... '' .

. KepastKepastian ian 77epat epat 6kasi 6kasi 77epat /epat /rsedur rsedur 77epat epat /asien /asien perasperasi...i... "" .

. /eng/enguraurangan Resingan Resik k InInekseksi 7ei 7erkarkait /elayait /elayanan Kesehnan Kesehataatan...n... "" %

%.. /eng/enguraurangan Resingan Resik k 8id8idera kera ki;ai;at t /asi/asien en JatJatuh..uh... "" BB ?II KS6<74 KRJ

BB ?II KS6<74 KRJ .

. /enangan/enanganan an KeelKeelakaan akaan Ker+a.Ker+a... == B.

B. /enggunaa/enggunaan n lat lat /elind/elindung ung iri.iri... == 8.

8. /emeri/emeriksaan ksaan KesehaKesehatan...tan... ==

ii ii

(3)

BB ?III /4I4:K74 <575

. /rprsi /asien 7B B7 C iantara Suspek... > B. 7eratatD7er;ati... > 8. ngka Kesem;uhan... > BB IE /4575/... 20

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

/ada tahun 20' di Indnesia ditemukan +umlah kasus ;aru B7C se;anyak  #=.=## kasus$ menurun ;ila di;andingkan kasus ;aru B7C yang ditemukan tahun 203 yang se;esar 9=.30 kasus.Jumlah kasus tertinggi yang dilaprkan terdapat di prAinsi dengan +umlah penduduk yang;esar yaitu Jaa Barat$ Jaa 7imur dan Jaa 7engah. Kasus ;aru B7C di tiga prAinsi terse;ut se;esar '0F dari +umlah seluruh kasus ;aru di Indnesia.

<enurut +enis kelamin$ kasus B7C pada laki-laki le;ih tinggi daripada perempuan yaitu $" kali di;andingkan kasus B7C pada perempuan. /ada masing-masing prAinsi di seluruhIndnesia kasus B7C le;ih ;anyak ter+adi pada laki-laki di;andingkan  perempuan.<enurut kelmpk umur$ kasus ;aru paling ;anyak ditemukan pada kelmpk umur 2"-3' tahun yaitu se;esar 20$#=F diikuti kelmpk umur '"-"' tahun se;esar 9$"#F dan pada kelmpk umur 3"-'' tahun se;esar 9$2'F.

Kndisi ini diperparah leh ke+adian HI? yang semakin meningkat dan  ;ertam;ahnya +umlah kasus keke;alan ganda kuman 7B terhadap 7 atau <R-7B  ;ahkan ER-7B. Keadaan ini akan memiu epidemi 7B yang sulit dan terus men+adi

masalah kesehatan masyarakat yang utama.

InterAensi dengan strategi 7S kedalam pelayanan kesehatan dasar (/uskesmas! telah dilakukan se+ak tahun 99". Khusus untuk institusi pelayanan rumah sakit dan Balai Kesehatan /aru <asyarakat (BK/<!DBalai Besar Kesehatan /aru <asyarakat (BBK/<! interAensi ;aru dilakukan seara akti se+ak tahun 2000. /elaksanaan 7S di rumah sakit mempunyai daya ungkit dalam penemuan kasus (Case Detection Rate/CDR!$ angka ke;erhasilan peng;atan (cure rate! dan angka ke;erhasilan ru+ukan ( succes referal rate!. Strategi 7S terdiri dari)

. Kmitmen plitis.

2. /emeriksaan dahak mikrskpis yang ter+amin mutunya.

3. /eng;atan +angka pendek yang terstandar ;agi semua kasus 7B$ dengan  penatalaksanaan kasus seara tepat$ termasuk pengaasan langsung peng;atan. '. Jaminan ketersediaan ;at anti tu;erkulsis (7! yang ;ermutu.

". Sistem penatatan dan pelapran yang mampu mem;erikan penilaian terhadap hasil  peng;atan pasien dan kiner+a prgram seara keseluruhan.

5ntuk menanggulangi masalah 7B$ strategi 7S harus diekspansi dan diakselerasi pada seluruh unit pelayanan kesehatan dan ;er;agai institusi terkait termasuk  rumah sakit pemerintah dan sasta$ dengan mengikutsertakan seara akti semua pihak  dalam kemitraan yang ;ersinergi untuk penanggulangan 7B.

(5)

ata hasil asesmen +uga menun+ukkan adanya hu;ungan yang erat antara kmitmen direktur rumah sakit terhadap ke;erhasilan penyelenggaraan 7S di RS. Sementara dari se+umlah "9F rumah sakit yang telah memilki 7im 7S$ hanya 2>F tim 7S yang di;entuk ;eker+a ptimal. Sementara #2F rumah sakit yang telah memiliki sum;er daya manusia yang terlatih 7S (dkter umum$ dkter spesialis$ paramedik$ petugas la;ratrium maupun armasi!$ namun tidak dimanaatkan seara ;aik leh pihak  mana+emen rumah sakit$ hal terse;ut dise;a;kan leh ;e;erapa hal antara lain strategi 7S ;elum men+adi kmitmen mana+emen di rumah sakit dise;a;kan leh ssialisasi yang kurang ptimal. Hal ini terermin hanya #F RS yang melaksanakan strategi 7S seara ptimal.

/elaksanaan prgram 7B 7S di RumahSakit Islam Sultan HadlirinJepara +uga diharapkan dapat mem;erikan pelayanan terpadu$ sama ;agi seluruh pasien$ dan menyeluruh. 7erapainya pelayanan paripurna 7B 7S +uga tentunya mem;utuhkan kmitmen kuat dari direktur rumah sakit$ tenaga kesehatan presinal pem;eri asuhan$ dan kmpnen lain yang turut terli;at.

B. TUJUAN PEDOMAN

<eningkatkan mutu pelayanan tu;erkulsis di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara melalui penerapan strategi 7S seara ptimal dengan mengupayakan kesem;uhan dan pemulihan pasien melalui prsedur dan tindakan yang dapat dipertanggung+aa;kan serta memenuhi etika kedkteran.

. RUANG LINGKUP PELAYANAN

. /elayanan skrining suspek pasien 7B anak dan deasa ;aik di Instalasi Raat Jalan$ Instalasi Raat Inap maupun Instalasi :aat arurat.

2. /elayanan diagnsis pasien 7B anak dan deasa ;aik di Instalasi Raat Jalan$ Instalasi Raat Inap maupun Instalasi :aat arurat.

3. /elayanan peng;atan dan pemantauannya pada pasien 7B anak dan deasa ;aik di Instalasi Raat JalanmaupunInstalasi Raat Inap.

'. /enyediaan 7 ;agi seluruh pasien 7B anak dan deasa yang men+alani  peng;atan di RumahSakit Islam Sultan HadlirinJepara.

". <elaksanakan ru+ukan pemeriksaan maupun ru+ukan peng;atan pasien 7B <R. =. /elayanan kegiatan prmsi dan edukasi 7B.

#. /elayanan kla;rasi 7im 7B-HI?.

D. BATASAN OPERASIONAL

. 7u;erkulsis merupakan penyakit ineksi yang ditim;ulkan leh Mycobacterium tuberculosis.

2. 7S ( Directly Observed Treatment, Short-course! adalah pengaasan langsung  peng;atan tu;erkulsis +angka pendek dengan tu+uan men+amin kesem;uhan ;agi  penderita$ menegah penularan$ menegah resistensi ;at$ menegah putus ;er;at

(6)

dan segera mengatasi eek samping ;at +ika tim;ul$ yang pada akhirnya dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian aki;at tu;erkulsis di dunia.

3. 7 adalah ;at nti 7u;erkulsis$ ;at yang di;erikan ;agi penderita tu;erkulsis dengan sistem multidrug.

'. 7B <R adalahtu;erkulsis resistan ;at terhadap minimal 2 (dua! ;at anti tu;erkulsis yang paling pten yaitu IsniaGid dan Riampisin seara ;ersama sama atau disertai resisten terhadap ;at anti tu;erkulsis lini pertama lainnya seperti etam;utl$ streptmisin dan piraGinamid.

". 7B-HI? merupakan ineksi prtunistik tu;erkulsis pada rang dengan HI? dan IS (H!. Kla;rasi 7B-HI? adalah upaya pengendalian kedua penyakit dengan mengintegrasikan kegiatan kedua prgram seara ungsinal$ ;aik pada aspek  mena+emen kegiatan prgram maupun penyediaan pelayanan ;agi pasien .

E. LANDASAN HUKUM

. 5ndang-5ndang Repu;lik Indnesia 4mr 29 7ahun 200' tentang /raktik Kedkteran (6em;aran 4egara Repu;lik Indnesia 7ahun 200' 4mr =$ 7am;ahan 6em;aran 4egara Repu;lik Indnesia 4mr ''3!

2. 5ndang-5ndang Repu;lik Indnesia 4mr 3= 7ahun 2009 tentang Kesehatan (6em;aran 4egara Repu;lik Indnesia 7ahun 2009 4mr ''!

3. 5ndang-5ndang 4mr '' 7ahun 2009 tentang Rumah Sakit (6em;aran 4egara Repu;lik Indnesia 4mr "3!

'. 5ndang-5ndang 4mr 23 7ahun 20' tentang /emerintahan aerah (6em;aran  4egara Repu;lik Indnesia 7ahun 20' 4mr 2''$ 7am;ahan 6em;aran 4egara Repu;lik Indnesia 4mr "">#!$ se;agaimana telah diu;ah terakhir dengan /eraturan /emerintah /engganti 5ndang-5ndang 4mr 2 7ahun 20' tentang /eru;ahan tas 5ndang-5ndang 4mr 23 7ahun 20' tetang /emerintahan aerah (6em;aran 4egara Repu;lik Indnesia 7ahun 20' 4mr 2'=$ 7am;ahan 6em;aran 4egara Repu;lik Indnesia 4mr "">9!

". /eraturan <enteri Kesehatan Repu;lik Indnesia 4mr   "="D<enkesD/erDDIIID20'tentang Strategi 4asinal /engendalian 7u;erkulsis

=. Keputusan <enteri Kesehatan Repu;lik Indnesia 4mr 3='D<enkesDSKD?D2009 tentang/edman /enanggulangan 7u;erkulsis

#. Keputusan <enteri Kesehatan Repu;lik Indnesia 4mr   HK.02.02D<enkesD30"D20' tentang /edman 4asinal /elayanan Kedkteran 7ata 6aksana 7u;erkulsis

>. /eraturan aerah Ka;upaten Jepara 4mr > 7ahun 200 tentang rganisasi dan 7ata Ker+a 6em;aga 7eknis aerah Ka;upaten Jepara (6em;aran aerah Ka;upaten Jepara7ahun 200 4mr >$ 7am;ahan 6em;aran aerah Ka;upaten Jepara 4mr  >!

(7)

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

<engingat pelaksanaan pelayanan 7B di rumah sakit sangat rumit dengan keterli;atan ;er;agai ;idang disiplin ilmu kedkteran serta penun+ang medik$ ;aik di  pliklinik$ maupun ;angsal ;agi pasien raat d+alan dan raat inap serta ru+ukan pasien dan spesimen$ maka dalam pengellaan 7B di rumah sakit di;utuhkan mana+emen tersendiri.  4< JB74 /4IIK4 SR7I%IKSI J5<6H Ketua 7im 7B 7S kter Spesialis /aru I+aGah S7R  SI/  Sekretaris 7im 7B 7S

kter 5mum I+aGah S7R  SI/ ' nggta 7im 7B 7S . kter Spesialis alam I+aGah S7R  SI/ 3 2. kter Spesialis nak  I+aGah S7R  SI/ 2 3. kter Spesialis Bedah I+aGah S7R  SI/ 3 '. kter Spesialis Kulit dan Kelamin I+aGah S7R  SI/  ". kter Spesialis /atlgi Klinik  I+aGah S7R  SI/  =. kter Spesialis Radilgi I+aGah S7R  SI/ 

#. kter 5mum I+aGah S7R  SI/ ' >. /eraat I+aGah S7R  SI/ 3 9. nalis I+aGah  '

(8)

B. PENGATURAN JAGA

/elayanan klinik 7B 7S dilaksanakan setiap hari Senin1Sa;tu$ pukul 0>.00 1  ".00$ dilaksanakan leh satu dkter spesialis paru$ dua rang peraat terlatih yang +uga  ;ertugas untuk administrasi dan penatatan.

(9)

BAB III STANDAR FASILITAS A. DENAH RUANG = RUANG TB DOTS POLIKLINIK PARU RUANG TUNGGU TEMPAT PENGAMBILA N DAHAK

(10)

B. STANDAR FASILITAS

%asilitas yang ukup harus tersedia ;agi sta medis sehingga dapat terapai tu+uan dan ungsi pelayanan 7S yang ptimal ;agi pasien 7B dengan kriteria)

. 7ersedia ruangan khusus pelayanan 7B (5nit 7S! yang ;erungsi se;agai pusat  pelayanan 7B di Rumah sakit meliputi kegiatan diagnstik$ peng;atan$ penatatan

dan pelapran$ serta men+adi pusat +e+aring internalDeksternal 7S.

2. Ruangan telah memenuhi persyaratan penegahan dan pengendalian ineksi (//I-7B! di Rumah Sakit.

3. 7ersedia peralatan untuk melakukan pelayan medis 7B.

'. 7ersedia ruangan ;agi penyelenggaraan KI terhadap pasien 7B dan keluarga.

". 7ersedia ruangan la;ratrium yang mampu melakukan pemeriksaan mikrskpis dahak.

6. Dafar Inventaris Ruang DOTS

a. Te!at "#ur!eri$sa. %. Me&atu'is. (. Kursi. #. Ra$!en)i!anan*+ru'ir TB. e. La!u%a(ar+ntgen. *. Stet+s$+!. g. Han#s(,++n. ,. Mas$er. i. Ti%angan.  &. Te'e!+n. $. -asta*e'. '. Te!atsa!a,in*e$sius#an n+n in*e$sius. . La!u u'tra vi+'et.

BAB I!

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. DUKUNGAN ADMINISTRASI DAN OPERASIONAL PENERAPAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT

(11)

Salah satu unsur penting dalam penerapan 7S di rumah sakit adalah kmitmen yang kuat antara pimpinan rumah sakit$ kmite medik dan presi lain yang terkait termasuk administrasi dan prasarana penun+ang$ antara lain )

. i;entuk tim 7S RS yang terdiri dari seluruh kmpnen yang terkait dalam  penanganan pasien 7B (dkter$ peraat$ petugas la;ratrium$ petugas armasi$

rekam medik dan /KRS!.

2. isediakan ruangan untuk kegiatan 7im 7S yang melakukan pelayanan 7S. 3. /endanaan untuk pengadaan sarana$ prasarana dan kegiatan.

'. Sum;er pendanaan diperleh dari rumah sakit.

". /rgram 4asinal /enanggulangan 7B mem;erikan kntri;usi dalam hal pelatihan$ 7$ mikrskp dan ;ahan-;ahanla;ratrium.

=. %rmulir penatatan dan pelapran yang digunakan pada penerapan 7S t; 0$ 02$ 03 $ 0'$0"$0=$09$0 dan ;uku registrasi pasien 7B di rumah sakit.

B. STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT

5ntuk menanggulangi masalah 7B$ strategi 7S harus diekspansi dan diakselerasi pada seluruh unit pelayanan kesehatan dan ;er;agai institusi terkait termasuk  di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara$ dengan mengikutsertakan seara akti  semua pihak dalam kemitraan yang ;ersinergi untuk penanggulangan 7B.

6angkah-langkah kemitraan)

. Kmitmen yang kuat dari pihak mana+emen rumah sakit dan tenaga medis serta  paramedik dan seluruh petugas terkait.

2. <enyiapkan tenaga medis$ paramedik$ la;ratrium$ rekam medis$ armasi untuk dan /KRS untuk dilatih 7S.

3. <em;entuk tim 7S di rumah sakit yang meliputi unit-unit terkait dalam  penerapan strategi 7S di rumah sakit.

'. <enyediakan tempat untuk tim 7S di dalam rumah sakit se;agai tempat krdinasi dan pelayanan terhadap pasien tu;erulsis seara kmprehensi  (meli;atkan semua unit di rumah sakit yang menangani pasien 7u;erkulsis!.

". <enyediakan tempatDrak penyimpanan 7 di ruang 7S.

=. <enyiapkan la;ratrium untuk pemeriksaan mikr;ilgis dahak sesuai standar. #. <enggunakan rmat penatatan sesuai prgram tu;erulsis nasinal untuk 

memantau pelaksanaan pasien.

. PEMBENTUKAN JEJARING

Rumah sakit memiliki ptensi ;esar dalam penemuan pasien tu;erkulsis (case  findin !$ namun memiliki keter;atasan dalam men+aga keteraturan dan ke;erlangsungan  peng;atan pasien (case holdin ! +ika di;andingkan dengan /uskesmas. Karena itu perlu

dikem;angkan +e+aring rumah sakit ;aik internal maupun eksternal. Suatu system +e+aring dapat dikatakan ;erungsi seara ;aik apa;ila angka deault rate  " F pada tiap rumah sakit.

. Je+aring internal rumah sakit.

(12)

dalah +e+aring yang di;uat di dalam rumah sakit yang meliputi seluruh unit yang menangani pasien tu;erkulsis. Krdinasi kegiatan dilaksanakan leh tim 7S rumah sakit. 7im 7S rumah sakit mempunyai tugas perenanaan$  pelaksanaan$ mnitring$ serta eAaluasi kegiatan 7S di rumah sakit.

i R Jepara pelayanan pasien 7B raat inap dilaksanakan se;agai ;erikut)

a. <enemukan kasus suspek 7B dan menatat dalam rmat data pasien 7BDsuspek  7B.

 ;. Berkrdinasi dengan /J/D5 ;angsalDperaat ruangan untuk pemeriksaan dahak S/S (pasien deasa! dan pemantauan hasilnya.

. <elakukan pemeriksaan B7 S/S (pasien deasa!.

d. <elaprkan hasil B7 sputum ke /J/ dan menatat dalam rmat data pasien 7BDsuspek 7B.

e. <engusulkan peng;atan dengan paket %8.

. <emantau peng;atan pasien selama diraat di ;angsal.

g. <elaprkan hasil penatatan ke klinik 7S tanggal  di setiap ;ulannya$ keuali hari li;ur.

h. /engiriman lapran setiap ada kasus ke klinik 7S dengan ;langk khusus. 2. Je+aring ksternal

dalah +e+aring yang di;angun antara dinas kesehatan$ rumah sakit$ puskesmas dan 5/K lainnya dalam penanggulangan 7B dengan strategi 7S. 7u+uan +e+aring eksternal )

a. Semua pasien 7B mendapatkan akses pelayanan 7S yang ;erkualitas$ mulai dari diagnsis$ ll up sampai akhir peng;atan.

 ;. <en+amin kelangsungan dan keteraturan peng;atan pasien sehingga mengurangi +umlah pasien yang putus ;er;at.

.

D. MEKANISME RUJUKAN DAN PINDAH

/rinsipnya memastikan pasien 7B yang diru+ukDpindah akan menyelesaikan  peng;atannya dengan ;enar ditempat lain.

. pa;ila pasien sudah mendapatkan peng;atan di rumah sakit$ maka harus di;uatkan kartu peng;atan 7B (7B-0! di rumah sakit.

2. 5ntuk pasien yang diru+uk dari rumah sakit surat pengantar atau rmulir (7B-09! dengan menyertakan 7B-0 dan 7 (;ila telah dimulai di;uat peng;atan!.

3. %rmulir 7B-09 di;erikan kepada pasien ;eserta sisa 7 untuk diserahkan kepada 5/K yang ditu+u.

'. Rumah sakit mem;erikan inrmasi langsung (telepn atau S<S! ke krdinatr  7S tentang pasien yang diru+uk.

". 5/K yang telah menerima pasien ru+ukan segera mengisi dan mengirimkan kem;ali 7B-09 (lem;ar ;agian ;aah! ke 5/K asal.

=. Krdinatr H6 memastikan semua pasien yang diru+uk melan+utkan peng;atan di 5/K yang ditu+u (dilakukan knirmasi melalui telepn atau S<S!.

#. Bila pasien tidak ditemukan di 5/K yang ditu+u$ peugas 7B 5/K ditu+u melaak  sesuai alamat pasien.

(13)

>. Krdinatr H6 mem;erikan umpan ;alik kepada 5/K asal tentang pasien yang diru+uk.

E. PELAAKAN KASUS MANGKIR DI RUMAH SAKIT

/asien dikatakan mangkir ;er;at ;ila yang ;ersangkutan tidak datang untuk   periksa ulangDmengam;il ;at pada aktu yang telah ditentukan. Bila keadaan ini masih  ;erlan+ut hingga 2 hari pada ase aal atau # hari pada ase lan+utan$ maka 7im 7S RS

segera melakukan tindakan di ;aah ini) . <enghu;ungi pasien langsungD/<.

2. <enginrmasikan identitas dan alamat lengkap pasien mangkir langsung ke  puskemas setempat agar segera dilakukan pelaakan.

3. Hasil dari pelaakan yang dilakukan leh petugas puskesmas segera diinrmasikan kepada RS. Bila prses ini menemui ham;atan$ harus di;eritahukan ke krdinatr   +e+aring 7S RS.

BAB ! LOGISTIK  A. PERENANAAN

. /erenanaan ke;utuhan 7 dilaksanakan dengan pendekatan dari ;aah (bottom u! !lannin ! dan dilakukan terpadu dengan perenanaan ;at lainnya. /erenanaan 7 memperhatikan)

a. Jumlah penemuan pasien pada tahun se;elumnya.  ;. /erkiraan +umlah penemuan pasien yang direnanakan.

. Sisa stk yang ada.

d. /erkiraan aktu perenanaan dan aktu distri;usi (untuk mengetahui estimasi ke;utuhan dalam kurun aktu perenanaan!.

2. /erenanaan ke;utuhan medis dan nn-medis lain seperti alat tulis kantr$ rmulir$ alat kesehatan$ dilakukan sesuai ke;utuhan per ;ulannya. 6gistik penun+ang lainnya (seperti) Buku pedman 7B$ <dul /elatihan$ <ateri KI! dihitung ;erdasarkan ke;utuhan.

(14)

B. PERMINTAAN DAN PENGADAAN

. /ermintaan ;arang medis

a. /ermintaan 7 dilaksanakan dengan ara ;erkrdinasi dengan KK  Ka;upaten Jepara sesuai dengan peraturan yang ;erlaku.

 ;. /ermintaan ;arang medis lainnya dilakukan ke ;agian pem;elian medis$ dengan rm permintaan ;arang.

. /engadaan ;arang medis dipesan melalui satu pintu leh ;agian pem;elian medis setelah ;arang diterima kemudian didistri;usikan ke ;agian unit ker+a yang mem;utuhkan.

2. /ermintaan ;arang nn medis

a. /ermintaan ;arang dilakukan ke ;agian gudang nn medis dengan rm  permintaan ;arang

 ;. /engadaan ;arang dipesan melalui satu pintu leh ;agian gudang nn medis$ setelah ;arang diterima kemudian didistri;usikan ke unit ker+a yang mem;utuhkan.

3. /enyimpanandan pendistri;usian 7

7 disimpan di rakpenyimpanan 7 sesuai persyaratan ;at. /enyimpanan disusun ;erdasarkan %% ( "irst #$!ired "irst Out !$ artinya yang kadaluarsa le;ih aal harus diletakkan di depan agar dapat di;erikan le;ih aal. /endistri;usian 7 dengan dkumen yang memuat +enis$ +umlah$ kemasan$ nmr batch dan ;ulan serta tahun kadaluarsa.

. MONITORING DAN E!ALUASI

/emantauan 7 dilakukan dengan menggunakan 6apran /emakaian dan 6em;ar  /ermintaan ;at (6/6/! yang ;erungsi ganda$ untuk menggam;arkan dinamika lgistik dan merupakan alat penatatanDpelapran. <utu 7 diperiksa melalui  pemeriksaan pengamatan isik ;at yang meliputi)

. Keutuhan kemasan dan adah.

2. 4mr batch dan tanggal kadaluarsa ;aik dikemasan terkeil seperti Aial$ ;& dan master ;&.

3. <enantumkan nmr registrasi pada kemasan.

(15)

BAB !I

KESELAMATAN PASIEN

i;aah ini ara penerapan = (enam! sasaran keselamatan pasien

A. KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN

Setiap petugas harus melakukan identiikasi terhadap pasien seara ;enar yaitu dengan ara menanyakan nama pasien dan tanggal lahir atau alamat$ kemudian petugas menkkan dengan gelang identitas yang dipakai pasien. dapun identiikasi dilakukan petugas saat)

. /etugas akan mem;erikan ;at ;aik ;at ral maupun ;at in+eksi. 2. <em;erikan transusi ;aik darah maupun prduk darah

3. <engam;il sampel darah maupun spesimen lainnya

'. /etugas akan melakukan prsedur tindakan kepada pasien

Identiikasi dilakukan untuk menghindari ter+adinya ke+adian salah pasien yang akan mengaki;atkan salah tindakan$salah hasil interpretasi dn lain-lain.

B. PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF 2

(16)

Baha untuk mendapatkan keakuratan inrmasi dalam prses serah terima pasien$  petugas menggunakan tehnik SBR dan 7BK.

. SBR  

igunakan saat serah terima pasiendan melaprkan kndisi pasien kepada dkter S ) <enye;utkan situasi atau keadaan dari pasien

B ) <enye;utkan alatar ;elakang dari keadaan pasien terse;ut  ) <enye;utkan kesimpulan dari keadaan pasien terse;ut

R ) <eminta rekmendasi atau; instruksi dari dkter atau penerima lapran 2. 7BK  

dalah ara saat petugas menerima instruksi yaitu dengan ara menulis$ kemudian mem;aa ulang dan knirmasi.

Hal ini harus dilakukan supaya tidak ada instruksi yang keliru

. PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DI"ASPADAI

;at knsentrat tinggi hanya disimpan di unit tertentu$ yaitu I:$ I85$ Kamar  Bersalin dan IBS. i ruang raat inap umum tidak menyimpan ;at terse;ut. Sedangkan  pasien yang mendapat ;at knsentrasi tinggi masuk dalam sistem 5 masih dalam  ;& masing masing pasien dan +ika petugas akan mem;erikan.

D. KEPASTIAN TEPAT LOKASI# TEPAT PROSEDUR# TEPAT PASIEN OPERASI

Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan perasi akan dilakukan penandaan pada lkasi atau sisi yang akan dilakukan perasi leh dkter dengan menggunakan tanda lingkaran. Setiap pasien yang akan dilkaukan perasi harus dilakukan identiikasi sesuai dengan prsedur.

E. PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN

5ntuk mengurangi resik ineksi di ruang raat inap maka setiap petugas kesehatan$ keluarga maupun pengun+ung pasien harus melakukan hand hyiene dengan = langkah pada " mmen$ yaitu)

. Se;elum kntak dengan pasien. 2. Sesudah kntak dengan pasien.

3. Se;elum dan sesudah melakukan tindakan kepada pasien. '. Sesudah masuk lingkungan pasien.

". Sesudah terkena darah atau airan tu;uh pasien.

F. PENGURANGAN RISIKO IDERA AKIBAT PASIEN JATUH

. Setiap pasien yang diraat dilakukan asesmen aal resik +atuh mulai dari I:.

(17)

2. sesmen ulang resik +atuh dilakukan di ruang raat +alan dan inap atau +ika ter+adi  peru;ahan kndisi klinis pasien. Setiap pasien dengan resik +atuh dipasang gelang  ;erarna kuning yang ;ergam;ar peraat atau keluarga menurut keadaan pasien.

BAB !II

KESELAMATAN KERJA A. PENANGANAN KEELAKAAN KERJA

Keelakaan ker+a yang ter+adi dari karyaan ;erangkat dari rumah ke tempat ker+a$ ke+adian di tempat ker+a dan dalam per+alanan dari tempat ker+a ke rumah dengan rute yang sama. Bila ter+adi keelakaan ker+a karyaan yang ;ersangkutanDkeluarga karyaanDrekan ker+a melaprkan kepada kepala unit ker+a terkait untuk seterusnya dilaprkan ke ;agian S< paling lam;at dalam aktu 2&2' +am. /enanganan keelakaan aki;at ker+a dilakukan di I: RumahSakit Islam Sultan HadlirinJepara. pa;ila keelakaan ter+adi diluar RS maka penanganan dapat dilakukan dipelayanan kesehatan terdekat untuk selan+utnya dilaprkan ke Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara.

B. PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI $APD%

Jenis1+enis / yang di;utuhkan leh 7I< 7B 7S) . /elindung mata (eye !rotection !

/elindung mata digunakan untuk melindungi mata dari perikan darah maupun airan tu;uh dari pasien.

2. /elindung tangan (hand !rotection !

(18)

/elindung tangan yang digunakan petugas ;erungsi untuk melindungi petugas dari paparan airan tu;uh pasien.

3. /elindung pernaasan (res!iratory !rotection !.

lat pelindung ini digunakan untuk melindungi petugas dari penularan  penyakit Aia drplet dan +uga melindungi pasien dari penularan penyakit. /ada kasus  pasien yang mengidap 7B8 akti$ ?ariella$ lu$ dll.

'. /akaianpelindung ( !rotection clothin !

/akaian pelindung digunakan untuk melindungi petugas dari airan tu;uh  pasien.

. PROGRAM PEMERIKSAAN KESEHATAN

. /emeriksaan Kesehatan /raker+a

<erupakan pemeriksaan yang dilakukan se;elum karyaan ;eker+a di rumah sakit$ meliputi pemeriksaan isik dan penatatan riayat penyakit terdahulu karyaan. Jika diperlukan pemeriksaan tam;ahan$ maka akan dilakukan sesuai ke;utuhan.

2. /emeriksaan Kesehatan Berkala

<erupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan setelah karyaan  ;erga;ung dengan rumah sakit dan dilakukan dengan tu+uan mempertahankan dera+at kesehatan yang setinggi-tingginya. Jenis pemeriksaan ;erkala disesuaikan dengan  +enis +a;atan dan kndisiruangker+a.

3. /emeriksaan kesehatan tam;ahan

<erupakan pemeriksaan kesehatan tam;ahan diluar pemeriksaan kesehatan  ;erkala yang dilakukan terhadap tenaga kesehatan yang rekuensi le;ih sering

terpapar dengan pasien tu;erkulsis. '. /emeliharan kesehatank aryaan

<erupakan pemeriksaan$ peng;atan dan peraatan kesehatan ;agi karyaan yang sedang sakit.

(19)

BAB !III

PENGENDALIAN MUTU

A. PROPORSI PASIEN TB BTA POSITIF DIANTARA SUSPEK 

dalah prsentase pasien B7 psiti yang ditemukan diantara seluruh suspek yang diperiksa dahaknya. ngka ini menggam;arkan mutu dari prses penemuan sampai diagnsis pasien$ serta kepekaan menetapkan kriteria suspek.

Ru&us)

ngka ini sekitar "-"F. Bila angka ini terlalu keil ( "F! kemungkinan dise;a;kan) . /en+aringan suspek terlalu lnggar. Banyak rang yang tidak memenuhi riteria

suspek$ atau

2. da masalah dalam pemeriksaan la;ratrium (negatiAe palsu!. Bila angka ini terlalu ;esar ("F! kemungkinan dise;a;kan)

. /en+aringan terlalu ketat

2. da masalah dalam pemeriksaan la;ratrium (psiti palsu!

(20)

B. TERATAT'DIOBATI

dalah prsentase pasien 7u;erkulsis paru B7 psiti diantara semua pasien 7u;erkulsis paru teratat. Indikatr ini menggam;arkan penemuan pasien 7u;erkulsis yang menular diantara seluruh pasien 7u;erkulsis paru yang di;ati.

Ru&us )

ngka ini se;aiknya +angan kurang dari ="F. Bila angka ini +auh le;ih rendah$ itu  ;erarti mutu diagnsis rendah$ dan kurang mem;erikan priritas untuk menemukan  pasien yang menular (pasien B7 psiti!.

. ANGKA KESEMBUHAN $URE RATE%

ngka kesem;uhan adalah angka yang menun+ukkan prsentase pasien ;aru 7B  paru B7 psiti yang sem;uh setelah selesai masa peng;atan$ diantara pasien ;aru 7B  paru B7 psiti yang teratat.

ngka kesem;uhan dihitung +uga untuk pasien B7 psiti peng;atan ulang dengan tu+uan )

. 5ntuk mengetahui se;erapa ;esar kemungkinan keke;alan terhadap ;at ter+adi di kmunitas$ hal ini harus dipastikan dengan surAeilans keke;alan ;at.

2. 5ntuk mengam;il keptusan prgram pada penga;atn menggunakan ;at ;aris kedua ( second-line drus!.

3. <enun+ukkan preAalens HI?$ karena ;iasanya kasus peng;atan ulang ter+adi pada  pasien dengan HI?.

Ru&us :

(21)

BAB I( PENUTUP

Buku pedman pelayanan 7u;erkulsis dengan strategi 7S di RumahSakit Islam Sultan Hadlirin Jepara mempunyai peranan yang penting se;agai pedman ;agi seluruh sta  rumah sakit yang terkait$ ;aik tenaga medis$ maupun nn medis termasuk mana+emen Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara dapat memahami apa sa+a akupan ker+a tim 7B 7S$  ;agaimana pelaksanaannya dan hasil apa yang diharapkan dapat terapai dengan pelaksanaan  prgram ini di rumah sakit ini.

Kritik dan saran yang mem;angun dari semua pihak kami ;utuhkan demi kesempurnaan  prgram pelayanan di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara ini. engan demikian dapat diharapkan mutu pelayanan prgram 7B 7S dapat le;ih dimaksimalkan demi teru+udnya Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara se;agai pilihan pertama dan utama di Jaa 7engah.

IRK75R  R5<H SKI7 IS6< S5674 H6IRI4 J/R

(22)

dr. H.:544 .S. 7<H$<.Kes.

Referensi

Dokumen terkait

karena rahmat dan hidayah yang diberikan kepada setiap mahluknya yang ada di dunia ini, serta berkat kemurahan dan petunjuk-Nya yang mulia penulis bisa menyelesaikan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Fluktuasi Kurs Rupiah, dan

pembatalan Perda Kabupaten Tanah Datar Nomor 24 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 5 Tahun 2000 tentang Retribusi Izin Pengambilan

Keberhasilan media pendidikan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan tingkat pengetahuan, sejalan dengan penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan oleh Goma

1. Mencapai volume penjualan tertentu. Mendapat laba tertentu. Menunjang pertumbuhan perusahaan.. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan umum perusahaan

Satuan SI daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir per satuan waktu (joule/detik).bisa juga diartikan besarnya usaha dalam

Vse napovedi modelov, kot so višja je mobilnost kapitala, nižji so davki in davčni prihodki iz dohodka na kapital, večja je raznolikost v davčnih stopnjah po državah ter večji