commit to user
16BAB. 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian serta menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain atau yang sama sekali tidak diberikan tindakan dengan kondisi yang terkendalikan. Penelitian berupa pengolahan air limbah industri batik menggunakan elektrokimia batch, dengan komponen elektroda yang dipakai merupakan variasi dari logam Zn (seng), Al (aluminium) dan Fe (besi). Penelitian membandingkan beberapa variasi tindakan yaitu variasi waktu dan variasi jenis plat elektroda.
3.1.2 Rancangan Penelitian
Tahap awal dalam merancang penelitian ini adalah menentukan variasi jenis pasangan elektroda dan waktu pengolahan, hal ini bertujuan agar diperoleh nilai efisiensi pemakaian plat elektroda terhadap waktu percobaan yang paling efektif dalam menyisihkan zat warna pada air limbah batik. Dalam penelitian kedudukan anoda (bermuatan positif) terletak di sebelah kanan, sedangkan kedudukan katoda (bermuatan negatif) terletak disebelah kiri, misalnya plat elektroda Zn-Al ini berarti logam Zn merupakan Anoda, sedangkan logam Al merupakan Katoda.
commit to user
Tabel 3.1 Variasi Jenis Plat Elektroda
Jenis Elektroda Zn Al Fe
Zn Zn Zn Zn Al Zn Fe
Al Al Zn Al Al Al Fe
Fe Fe Zn Fe Al Fe Fe
Penulisan kode sampel logam Zn = Z, Al = A dan Fe = F. Penulisan kode waktu pengolahan, dijelaskan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Penulisan Kode Waktu Pengolahan
t (menit) Kode
30 3
60 6
90 9
120 12
Dengan jumlah percobaan 36 percobaan.
Dari variasi jenis plat elektroda dan waktu pengolahan diperoleh rancangan penelitian yang dijelaskan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Rancangan Penelitian Variasi Waktu Pengolahan terhadap Variasi Jenis
Plat Elektroda Waktu
Pengolahan
Variasi Jenis Plat Elektroda
Zn-Zn Zn-Al Zn-Fe Al-Al Al-Zn Al-Fe Fe-Fe Fe-Al Fe-Zn 30 ZZ3 ZA3 ZF3 AA3 AZ3 AF3 FF3 FA3 FZ3 60 ZZ6 ZA6 ZF6 AA6 AZ6 AF6 FF6 FA6 FZ6 90 ZZ9 ZA9 ZF9 AA9 AZ9 AF9 FF9 FA9 FZ9 120 ZZ12 ZA12 ZF12 AA12 AZ12 AF12 FF12 FA12 FZ12
Pemilihan logam Zn, Al dan Fe sebagai plat elektroda dalam penelitian ini berdasarkan pada :
1. Letak logam Zn, Al dan Fe pada deret volta.
Logam Zn, Al dan Fe dipilih sebagai plat elektroda karena letaknya pada deret volta terletak disebelah kiri, sehingga logam tersebut termasuk logam yang
commit to user
semakin reaktif (mudah melepas elektron) dan merupakan reduktor yang semakin kuat (semakin mudah mengalami oksidasi). Logam Zn, Al dan Fe apabila mengalami oksidasi akan berubah menjadi ion dengan nilai biloks (bilangan oksidasi) Zn yaitu 2+, Al yaitu 3+ dan Fe yang memiliki lebih dari satu nilai biloks yaitu 2+ dan 3+. Nilai biloks ketiga logam tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan logam K dan Na yang memiliki nilai biloks 1+. Nilai biloks dapat diartikan sebagai jumlah elektron yang dilepaskan oleh logam pada saat reaksi berlangsung, semakin tinggi nilai biloks maka semakin banyak pula elektron yang dilepaskan pada saat reaksi yang menyebabkan reaksi dapat berlangsung lebih cepat.
2. Efisiensi yang dihasilkan oleh Elektroda Zn, Al dan Fe relatif tinggi.
Elektroda seng (Zn), aluminium (Al) dan besi (Fe) adalah elektroda yang biasa digunakan dalam penelitian elektrokimia. Walaupun sebenarnya elektroda yang juga sering digunakan adalah elektroda platina (Pt), karbon (C) dan tembaga (Cu), namun dari ketiga elektroda yang paling efisien adalah Cu-Cu dengan efisiensi 71,73% (Wiharti dkk). Reaktor yang mempergunakan aluminium dikedua elektroda yaitu anoda dan katoda dilaporkan bahwa proses pelarutan aluminium dapat mencapai 100% (Karina Rindang Trapsilasiwi,2010). Apalagi elektroda Besi dan aluminium merupakan sacrificial electrode yang telah berhasil dan efektif dalam penghilangan polutan. Sacrificial electrode adalah elektroda yang berperan sebagai anoda dan katoda (Elfrida Siring Ringgo,2012).
3. Nilai ekonomisnya.
Jika dilihat nilai ekonomisnya logam Zn, Al dan Fe memiliki harga yang relatif lebih murah dibandingkan logam lainnya seperti logam mulia (Inert metal) dan karbon aktif yang harganya relatif lebih mahal. Selain harga yang murah logam Zn, Al dan Fe juga mudah didapatkan karena banyak dijual di pasaran. Harga plat elektroda per lembar (240 cm x 120 cm) dengan ketebalan plat 0,5 mm yang digunakan adalah sebagai berikut : (Tri Muniarti, 2014)
Zn : Rp 55.000,- (Pasar Besi Solo, 2014) Al : Rp 70.000,- (Morodadi Solo, 2014) Fe : Rp 167.000,- (Putra Perkasa Solo, 2014)
commit to user
3.2 Lokasi dan WaktuPenelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2014. Lokasi yang digunakan untuk penelitian adalah di Laboratorium Rekayasa Penyehatan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan Uji Spektrofotometri dilakukan di Laboratorium Proses Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3.3 Obyek Penelitian
Obyek penelitian yang digunakan berupa air limbah industri batik yang berasal dari perusahaan X yang terletak
di Kecamatan Laweyan, Kabupaten Surakarta.
3.4 Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Merangkai komponen elektrokimia batch 3. Mengoperasikan elektrokimia batch 4. Sampling
5. Analisis data 6. Menyusun laporan
3.5 Alat dan Bahan
3.5.1 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Bak reaktor, terbuat dari bahan akrilik dengan dimensi 10 cm x 10 cm x 20 cm dengan volume bak reaktor sebesar 2 liter. Bak reaktor dapat dilihat pada Gambar 3.1.
commit to user
Gambar 3.1 Bak reaktor tampak samping
(Sumber : Dokumen Pribadi Penulis)
2. Plat, plat yang digunakan terbuat dari seng (Zn), aluminium (Al) dan besi (Fe) dengan ukuran 9 cm x 0,05 cm x 15 cm. Plat elektroda dapat dilihat pada Gambar 3.2.
(a) Seng (Zn) (b) Aluminium (Al) (c) Besi (Fe)
Gambar 3.2 Plat elektroda
(Sumber : Dokumen Pribadi Penulis)
3. Step-down trafo, digunakan untuk menurunkan tegangan arus dari PLN agar sesuai dengan tegangan yang dibutuhkan oleh reaktor batch. Step-down trafo dapat dilihat pada Gambar 3.3.
commit to user
Gambar 3.3 Step-down trafo
(Sumber : Dokumen Pribadi Penulis)
4. Clamp meter, yaitu alat ukur praktis yang digunakan untuk mengukur penggunaan arus lstrik. Clamp meter dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 Clamp meter
(Sumber : Dokumen Pribadi Penulis)
5. Gelas Beker, difungsikan untuk menampung air limbah sementara hasil pengolahan air limbah untuk didinginkan sebelum dimasukkan ke dalam botol sampel. Gelas beker dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Gelas Beker
commit to user
6. Thermometer, digunakan untuk mengukur suhu air pada saat pengolahan limbah menggunakan metode elektrolisis. Thermometer dapat diamati pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6 Thermometer
(Sumber : www.google.com)
7. Botol sampel, digunakan sebagai wadah atau penampung sampel air limbah sesudah diproses untuk mempermudah pengiriman sampel ke laboratorium proses Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Botol sampel dapat dilihat pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7 Botol Sampel
(Sumber : Dokumen Pribadi Penulis)
8. Gayung, digunakan untuk memindahkan air sampel. 9. Bak penampung limbah.
3.5.2 Bahan
Bahan yang digunakan yaitu :
1. Air limbah industri batik, sampel tersebut diambil dari bak penampung air yang digunakan untuk proses pewarnaan dan pencucian batik pertama.
commit to user
3.6 Prosedur Penelitian3.6.1 Menyiapkan Alat dan Bahan
1. Menyiapkan plat elektroda dan memotong plat elektroda sesuai ukuran yang telah ditentukan yaitu 9 cm x 0,05 cm x 15 cm.
2. Menyiapkan bak reaktor dengan dimensi tertentu yaitu 10 cm x 10 cm x 20 cm dan merakit reaktor dengan memasang elektroda pada bak akrilik yang telah disiapkan. Dapat dilihat pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8 Reaktor yang telah dipasangi elektroda (tampak atas)
(Sumber : Dokumen Pribadi Penulis)
3. Mengisi reaktor dengan air sampel.
3.6.2 Mengolah Air Limbah Batik dengan Elektrokimia Batch
1. Menuangkan sampel air limbah batik ke dalam bak reaktor dan mencatat suhu air limbah sebelum diproses.
2. Menghubungkan rangkaian bak reaktor dengan trafo ke arus listrik PLN, dan menghidupkan transformator bertegangan 15 volt.
3. Mengukur besarnya nilai ampere awal dengan menggunakan alat clamp meter, dapat dilihat pada Gambar 3.9.
commit to user
Gambar 3.9 Rangkaian elektrolisis
(Sumber : Dokumen Pribadi Penulis)
4. Menunggu proses reaksi pada reaktor sampai waktu pengolahan ke-30 menit sambil mengamati dan memisahkan flok yang timbul.
5. Mencatat suhu air limbah setelah diproses menggunakan thermometer, dapat dilihat pada Gambar 3.10.
Gambar 3.10. Mencatat suhu setelah proses pengolahan air limbah
(Sumber : Dokumen Pribadi Penulis)
6. Mencatat nilai ampere akhir yang terjadi setelah proses pengolahan. 7. Melakukan langkah 3, 4 dan 5 dengan memvariasi waktu pengolahan
selama 60 menit, 90 menit dan 120 menit dan memvariasi jenis plat elektroda serta kutub anoda dan katoda.
commit to user
3.6.3 Sampling1. Menghentikan arus listrik pada reaktor elektrokimia batch. 2. Menuangkan air limbah olahan kedalam gelas beker.
3. Mendiamkan air olahan limbah pada gelas beker agar mengalami pendinginan secara alami.
4. Memasukkan air limbah olahan ke dalam botol sampel dan memberikan identitas pada botol sampel. Botol sampel dapat dilihat pada Gambar 3.11.
Gambar 3.11 Botol Sampel
(Sumber : Dokumen Pribadi Penulis)
3.6.4 Meneliti Kandungan Polutan dengan Spektrofotometri
Uji spektrofotometri pada olahan limbah dilakukan di laboratorium proses Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Alat spektrofotometri dapat dilihat pada Gambar 3.12.
Gambar 3.12 Alat Spektrofotometri
commit to user
3.7 Mengolah DataData yang diperoleh selama proses pengolahan air limbah menggunakan elektrokimia batch yaitu : variasi jenis plat elektroda, variasi waktu pengolahan, dimensi elektroda, arus listrik yang digunakan dan suhu yang ditimbulkan. Analisis data dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Data Hasil Penelitian
No VARIASI PERCOBAAN I (Ampere)
Awal Akhir Awal Akhir
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 ZZ3 2 ZA3 3 ZF3 4 AA3 5 AZ3 6 AF3 7 FF3 8 FA3 9 FZ3 Keterangan :
Kolom 1 = Nomor urut reaktor
Kolom 2 = Kode reaktor yang merupakan nama dari reaktor, dengan simbol angka dan huruf dengan keterangan dicontohkan :
Xya artinya : X = Anoda (+) Y = Katoda (-)
a = Kode untuk menunjukkan lamanya waktu pengolahan elektroda Kolom 3 = Suhu awal air limbah batik
Kolom 4 = Suhu akhir air limbah batik (saat menit ke-30, 60 dan 120 pada proses pengolahan)
Kolom 5 = Arus listrik yang digunakan pada saat awal proses pengolahan Kolom 6 = Arus listrik yang digunakan pada saat akhir proses pengolahan
commit to user
Tabel 3.5 Efisiensi Uji dengan Spektrofotometri
No. Kode Sampel Hasil Analisa Panjang Gelombang Efisiensi (%) (1) (2) (3) (4) (5) 1 ZZ3 2 ZA3 3 ZF3 4 AA3 5 AZ3 6 AF3 7 FF3 8 FA3 9 FZ3
Hasil analisis berupa efisiensi pemakaian plat elektroda yang paling efektif menyisihkan zat warna yang terdapat dalam air limbah batik. Hasil analisis merupakan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan beberapa data dibawah ini: 1. Waktu pengolahan yang paling optimal dalam menghasilkan efisiensi tertinggi
dalam pemakaian plat elektroda.
2. Suhu pada saat proses pengolahan air limbah batik rendah. 3. Arus listrik yang digunakan relatif rendah.
4. Efisiensi yang paling optimal.
3.8 Menyusun Laporan
Hasil analisis pada proses mengolah data disajikan dalam bentuk informasi berupa karya tulis ilmiah sebagai laporan Tugas Akhir tentang Efisiensi Pemakaian Plat Elektroda (Zn, Al dan Fe) terhadap Penyisihan Zat Warna dalam Proses Elektrokimia Batch. Secara sistematis langkah-langkah penelitian dijelaskan pada Gambar 3.13.
commit to user
MulaiMempersiapkan alat dan bahan
Merangkai komponen Elektrokimia Batch
Menuangkan sampel air limbah batik
Mengolah air limbah batik menggunakan Elektrokimia Batch
Mencatat arus (I), dan temperatur (T) pada pengolahan awal dalam proses Elektrokimia Batch
Mengamati dan memisahkan flok yang tumpah
Mencatat temperatur (T) dan arus (I) pada menit ke 30 yaitu saat akhir pengolahan menggunakan Elektrokimia Batch
Memasukkan hasil pengolahan ke dalam botol sampel
Mengulangi percobaan dengan variasi waktu pengolahan 60, 90 dan 120 menit
Menguji spektrum warna dengan spektrofotometri
Kesimpulan