• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Pajangan Bantul Mata Pelajaran : Konstruksi Bangunan

Kelas / Semester : X TGB / 1 (Ganjil)

Materi : Sifat dan Karakteristik Kayu, Mutu Kelas Kayu dan Kayu Olahan

Alokasi Waktu : 17 JP  45 menit ( 7 x pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

B. KOMPETENSI DASAR

1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 1.2 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan

kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya 2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten,

sikap disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam

perbedaan strategi berpikir dalam memilih menyelesaikan masalah 2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif;

jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 :Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

(2)

kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktifitas sehari-hari sebagai wujud hasil pembelajaran kontekstual 3.1 Menerapkan spesifikasi dan karakteristik kayu untuk konstruksi

bangunan Indikator :

3.1.1 Macam - macam kayu sebagai bahan bangunan 3.1.2 Menentukan sifat dan karakteristik kayu

3.1.3 Kerusakan dan cacat pada kayu

3.1.4 Menentukan mutu dan keawetan kelas kayu 3.1.5 Menguraikan kayu olahan

4.1 Memilah spesifikasi dan karakteristik kayu untuk konstruksi bangunan

Indikator :

4.1.1 Melakukan pengamatan macam-macam kayu sebagai bahan bangunan.

4.1.2 Terampil dalam menentukan sifat dan karakteristik kayu 4.1.4 Melakukan pengamatan mutu dan keawetan kayu

(3)

C. Tujuan pembelajaran

1. Melalui diskusi Siswa dapat menentukan sifat dan karakteristik kayu secara tepat

2. Melalui pengamatan terhadap benda asli Siswa dapat menunjukkan sifat dan karakteristik kayu secara teliti dan berfikir kritis

3. Melalui kajian pustaka Siswa dapat menggali informasi cara menentukan mutu kelas kayu berdasarkan rasa ingin tahu.

4. Melalui diskusi Siswa dapat menguraikan jenis-jenis kayu olahan secara aktif dan berfikir kritis

5. Melalui pengamatan terhadap benda asli Siswa dapat menunjukkan macam-macam kayu olahan sesuai dengan literatur / kajian pustaka

6. Melalui pengamatan terhadap benda asli Siswa dapat menunjukkan macam-macam kayu solid sesuai dengan literatur / kajian pustaka

7. Melalui pengamatan terhadap produk penggunaan kayu hasil olahan Siswa dapat memilih jenis – jenis kayu olahan secara teliti

8. Melalui berbagai jenis kayu olahan siswa dapat menyebutkan kegunaannya dalam produk furniture, bahan bangunan (plafon), peralatan sekolah (white board) secara benar.

(4)

D. MATERI AJAR

1. Kayu Sebagai Bahan Bangunan

Pada SNI 03-3527-1994, dijelaskan Tentang Mutu dan Ukuran kayu bangunan, dijelaskan defenisi kayu seperti berikut ini.

Pada SNI 03-3527-1994, Pasal (4) Penggolongan Kayu bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu:

4.1 Kayu bangunan structural Ialah kayu bangunan yang digunakan untuk bagian struktural bangunan danpenggunaannya memerlukan perhitungan beban

4.2 Kayu bangunan non-strukturalIalah kayu bangunan yang digunakan dalam begian bangunan, yangpenggunaannya tidak memerlukan perhitungan beban.

4.3 Kayu bangunan untuk keperluan lain Ialah kayu bangunan yang tidak termasuk kedua penggolongan butir 4.1;dan 4.2; tersebut diatas, tetapi dapat dipergunakan sebagai bahanbangunan penolong ataupun bangunan sementara.

2. Macam- Macam / Jenis - Jenis Kayu a) Kayu Jati

KAYU JATI

Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur

paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri.

(5)

Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah penghasil pohon Jati berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan sekarang berada di bawah pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua kayu jati kami disupply langsung dari Perhutani dari TPK daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kami tidak memakai kayu jati selain dari 2 daerah tersebut.

Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan kriteria batasan kualitas kayu yang ditoleransi, seperti: ada mata sehat, ada mata mati, ada doreng, ada putih. Penentuan kualitas kayu jati yang diinginkan seharusnya mempertimbangkan type aplikasi finishing yang dipilih. Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu tersebut diharapkan dapat memberikan nilai estetika pada kayu tersebut dengan menonjolkan kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut.

b) Kayu Merbau

KAYU MERBAU

Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup

keras dan stabil sebagai alternatif pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning.

(6)

Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin warna gelap / tua. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua. Kayu merbau kami berasal dari Irian / Papua.

c) Kayu Bengkire

KAYU BANGKIRE/YELLOW BALAU

Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan

kuat. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Kayu berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow balau. Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan warna gubal lebih

(7)

terang. Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu teras kadang terlihat coklat kemerahan.

d) Kayu Kamper

KAYU KAMPER

Kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah laindiKalimantan.

(8)

KAYU KELAPA

Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru

yang berasal dari perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas) sehingga harus ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk jenis palem. Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu berbentuk garis pendek-pendek. Anda tidak akan menemukan alur serat lurus dan serat mahkota pada kayu kelapa karena semua bagiannya adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu karena pohon kelapa tidak ada ranting/ cabang. Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang paling terkenal dengan warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi. Pohon kelapa di jawau mumnya berwarna terang.

f) Kayu Meranti

KAYU MERANTI MERAH

Kayu meranti merah termasuk jenis kayu keras, warnanya merah

muda tua hingga merah muda pucat, namun tidak sepucat meranti putih. selain bertekstur tidak terlalu halus, kayu meranti juga tidak begitu tahan terhadap cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV dan Kelas Kuat II, IV. Pohon meranti banyak ditemui di hutan di pulau kalimantan.

(9)

2. Sifat dan Karakteristik Kayu

Sifat kayu tidak terlepas dari sifat “pohon”, yang mempunyai arah serat vertikal dan sifat arah radial, dimana kayu tersusun dari dinding sel-sel senyawa kimia, berupa selulosa dan hemiselulosa. Bahan kayu bersifat anisotrofik yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, tangensial, dan radial), dan Kayu merupakan satu bahan yang bersifat higroskopik yaitu dapat kehilangan atau bertambah kelembabannya akibat perubahan kelembaman dan suhu udara di sekitarnya. Sifat kayu yang tidak terlepas dari sifat pohon, dapat dilihat dari karakteristik pohon yang dijadikan kayu sebagai bahan konstruksi, dimana bagian bagian dari pohon terdiri dari kulit, kambium, gubal kayu, hati,lingkaran tumbuh dan jari jari kayu. Berikut ini adalah dapat dilihat potongan bagian bagian dari sebuah pohon.

Gambar : Bagian Bagian Pohon Keterangan :

1. Hati kayu (Pith)

2. Kayu teras (Heartwood) 3. Kayu gubal (Sapwood)

4. Lapisan kambium (Cambium layer) 5. Pengirim makanan (Bast)

6. Kulit pohon (Bark)

7. Lingkaran tahunan (Annular ring) 8. Lapisan musim gugur (Spring growth) 9. Lapisan musim semi (Autumn growth) 10. Penyimpan makanan (Medularry rays)

Kayu sebagai bahan konstruksi, dalam prakteknya memiliki kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan dengan bahan konstruksi lain, seperti baja, beton plastic dan lain lain. Kayu sebagai bahan konstruksi memiliki beberapa kelebihan

(10)

seperti; Berat Jenis (BJ), Keawetan Alami, Warna, Higroskopik, Berat, Kekerasan dan lain-lain.

Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda bahkan dalam satu pohon , kayuu memilki sifat-sifat yang berbeda beda. Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu :

1) Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa ( karbohidrat ) dan lignin ( non karbohidrat ).

2) Semua kayu bersifat anistropik yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya ( longitudinal, radial dan tangensial ).

Gambar : Tiga arah utama pengujiaan kayu

3) Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya.

4) Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan kering

a. Sifat Fisik Kayu :

1) Berat dan Berat Jenis Kayu

Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya.Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya. Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat pula.

Radial

Tangensial Axial (longitudinal)

(11)

2) Keawetan Kayu

Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal.

3) Warna Kayu

Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.

4) Tekstur Kayu

Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu.

Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), Kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan Kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).

5) Arah Serat

Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah serat dapat dibedakan menjadi:

a) Serat lurus, b) Serat berpadu, c) Serat berombak, d) Serta terpilin dan

e) Serat diagonal (serat miring). 6) Kesan Raba

Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat

ekstraktif dalam kayu 7) Bau dan Rasa Kayu

Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka.Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb.

(12)

8) Nilai Dekoratif

Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.

9) Higroskopis

Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air.Makin lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya.Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content). 10) Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari :

Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan elastisitas kayu. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).

11) Daya Hantar Panas

Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.

12) Daya Hantar Listrik

Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air.

(13)

b. Sifat -sifat Mekanik Kayu : 1) Keteguhan Tarik

Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tarik yaitu : a) Keteguhan tarik sejajar arah serat dan

b) Keteguhan tarik tegak lurus arah serat.

Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah serat. Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat.

2) Keteguhan tekan / Kompresi

Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan/beban.

Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tekan yaitu : a) Keteguhan tekan sejajar arah serat dan b) Keteguhan tekan tegak lurus arah serat.

Pada semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil daripada keteguhan kompresi sejajar arah serat.

3) Keteguhan Geser

Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di dekatnya. Terdapat 3 (tiga) macam keteguhan yaitu :

a) Keteguhan geser sejajar arah serat

b) Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan c) Keteguhan geser miring

Keteguhan geser tegak lurus serat jauh lebih besar dari pada keteguhan geser sejajar arah serat.

4) Keteguhan lengkung (lentur)

Keteguhan lengkung/lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan beban mati maupun hidup selain beban pukulan. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan yaitu :

a) Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara perlahan-lahan.

b) Keteguhan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara mendadak.

(14)

Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas. 6) Keuletan

Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian. 7) Kekerasan

Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.

8) Keteguhan Belah

Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha membelah kayu. Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah yang tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah tangensial.

Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat kekuatan kayu atau sifat mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi dua kelompok :

a) Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu.

(15)

c. Macam Penggunaan Kayu

Penggunaan kayu untuk tujuaan pemakaiaan tertentu tergantung dari sifatsifat kayu yang bersangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan . Jenis -jenis kayu yang mempunyi persyaratann untuk tujuan pemakaian tertentu antara lain sebagai berikut:

1. Banguan atau kontruksi

Persyaratan teknis : Kuat, keras, berukuran besar dan mempunyai keawetan alam yang tinggi

Jenis kayu : Balau, bangkirai, belangeran, cengal. Giam. Jati. Kapur, kempas, keruing, lara, dan rasamala. 2. Veneer biasa

Persyaratan teknis : Kayu bulat berdiameter besar bebas cacat dan beratnya sedang.

Jenis kayu : Meranti merah , meranti putih, nyatoh, ramin, aghtais, benuang.

3. Veneer Merah

Persyaratan teknis : Disamping serat diatas, kayu harus bernilai dekoratif .

Jenis kayu : Jati, eboni, sonokeling, kuku, bongin, dahu, lasi, rengas, sunbgkai,weru,sonokembang.

4. Perkakas ( Mebel )

Persyaratan Teknis : Berat sedang , dimensi stabil, fekoratif, mudah dikerjakan, mudah dipaku, dibubut, disekrup, dilem, dan dikerat.

Jenis kayu : Jati ,ebonoi,kuku, mahoni, meranti, rengas, sonokeling, sonokembang, ramin.

5. Lantai ( parket )

Persyaratan teknis : Keras, daya abrasi tinggi, tahan asam, mudah dipaku dan cukup kuat.

Jenis kayu : Balau, bangkirai, balangeran, bintangur, bonbgin, bungur , jati, kuku.

6. Bantalan Kerata Api

Persyaratan Teknis : Kuat, keras, kaku , awet.

Jenis kayu : Balau, bangkirai, balangeran, bedaru, bingtangur, kempas, ulin

(16)

7. Alat olahraga

Persyaratan teknis : Kuat, tidak mudah patah, ringan, tekstur halus, serat halus, serat lurus dan panjang, kaku, cukup awet.

Jenis kayu : Aghatis, bedaru, melur, merawan, nyatoh, salimuli, sonokeling, teraling.

8. Alat musik

Persyaratan teknis : Halus, berserat lurus, tidak mudah belah, daya resonansi baik.

Jenis kayu : Cempaka, merawan, nyatoh, jati, lasi, eboni. 9. Alat gambar

Persyaratyan teknis : Ringan , tekstur halus, warna bersih. Jenis kayu : Jelutung, melur, pulai, pinus.

10. Tong kayu ( Gentong )

Persyaratan teknis : Tidak tembus cairan dan tidak mengeluarkan bau.

Jenis kayu : Balau, bangkirai, jati, pasang. 11. Tiang listrik dan telepone

Persyaratan teknis : Kuat menahan angin , ringan, cukup kuat , bentuk lurus.

Jenis kayu : Balau, giam, jati, kulin , lara, merbau, tembesu, ulin .

12. Patung dan ukiran kayu

Persyaratan teknis : Serat lurus , keras, tekstur halus, liat, dan tidak mudah patan , berwarna gelap.

Jenis kayu : Jati, sonokeling, salipuli, melur, cempaka, eboni.

13. Korek Api

Persyaratan teknis : Cukup kuat , elastis dan tidak mudah pecah Jenis kayu : Aghatis, benuang, jambu, kemiri, sengon,

perupuk,pulai, terentang, pinus. 14. Pensil

Persyaratan teknis : BJ sedang, mudah dikerat, tidak mudah bengkok, warna agak merah, berserat lurus. Jenis kayu : Agathis, jelutung, melur, pinus

(17)

Pesyaratan teknis : Ringan, serat lurus, tekstur halus, mudah

dikerjakan, mudah dipaku, warna terang, tanpa cacat, dekoratif.

Jenis kayu : Jelutung, pulairamuin, meranti. 16. Perkapalan

a) Lunas

Persyaratan teknis : Tidak mudah pecah , tahan binatang laut.

Jenis kayu : Ulin, kapur b) Gading

Persyaratan Teknis : Kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang laut.

Jenis kayu : Bingkarai, bungur, kapur. c) Senta

Persyaratan teknis : Kuat, liat, tidak mudah pecah , tahan binatang laut

Jenis kayu : Bangkirai, bungur, kapur d) kulit

Persyaratan teknis : Tidak mudah pecah , kuat, liat, tahan binatang laut,.

Jenis kayu : Bangkirai, bungur, meranti merah. e) Bangunan dan Dudukan mesin

Persyaratan teknis : Ringan, kuat dan awet, tidak mudah pecah karena getaran mesin.

Jenis kayu : Kapur, meranti merah, medang, ulin, bangkirai.

f) Pengbungkus AS / Baling - baling

Persyaratan Teknis : Liat,lunak sehingga tidak merusak logam.

Jenis kayu : Nangka, bungur, sewo g) Popor senjata

Persyaratan teknis : Ringan, liat, kuat, keras, dimensi stabil. Jenis kayu : Waru, salimuli, jati.

17. Arang ( bahan bakar )

(18)

Jenis kayu : Bakau, kesambi, walikukun, cemara,

gelam, gofasa, johar, nyirih, rasamala, puspa, simpur

d. Karakteristik Kayu

Semua batang pohon memeiliki pengaturan vertikan dan sifat simetri radial. Kayu tersususn dari sel-sel yang memilimi berbagai macam tipe. Sususnan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi-selulosan ( unsur karbohidrat dan lignin ( non-karbohidarat)). Semua kayu bersifat anistrofik yaitu memperlihattkan sifat-sifat yanbg berlainan jika diuji nmenutur 3 arah utamanya ( longitudibal, radial, tangensial ).

Kayu merupakan satu bahan yang bersifat higroskopis yaitu dapat kehilangan kelembabangaya akibat perubahan kelembaman dan suhu udara di sekitarnya.

1) Jenis Kayu

Secara umu, kayu dapat dibedakan menjadi 2 jenis : a) Kayu Lunak

Kayu lunaka berasal dari pohion berdaun konifer ( jarum ). Pada umumnya lebih halus dan lebih keras. Kayu liunak memiliiki 2 macam sel yaitu traceid dan parenchyma cell. Keduanya terlihat seperti tube dengan dua ujung tertutup. Sel tersebut membawa sari makanan untuk disalurkan ke daun dan memberi kekuatan pada pohon.

Ada beberapa jenis kayu lunak :

- kayu damar , kayu mahoni : kekerasanya sedang, serat halus

- kayu pinus, kayu flamboyan: kekerasanya sedang, serat lurus terpadu.

b) Kayu keras

Kayu keras berasal dari pohon deciouduous ( berdaun lebar ). Pada musim dingin daunya akan gugur.

- Kayu jayi : kekwrsanya sedang, serat lurus terpadu.

- Kayu mahoni, kayu sonokeling , kayu sonokembang, kayu sawo , kayu balsa : kekerasanya sedang, serat lurus, terpadu.

2) Kelebihan dan Kekurangan Kayu a) Kelebihan kayu :

(19)

2. Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik 3. Relatif mudah diguanakan dan dikerjakan 4. Mudah didapatkan dan relatif murah

5. Pengaruh temperatur terhadap perubahan bentuk dapat diabaikan

6. Pada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik yang rendah, sehingga baik untuk partisi.

7. Memiliiki sisi keindahan yang khas

b) Kekurangan kayu :

1. Adanya sifat-sifat kayu yang kurang homogen ( ketidak seragaman ), cacat kayu ( mata kayu retak ) .

2. Beberapa jenis kayu kurang awet

3. Kekuatanya sangat dipengaruhi oleh jenis kayu, mutu, kelembaban dan pengaruh waktu pembebanan.

4. Keterbatasan ukuran khususnya untuk memenuhi kebutuhan struktur bangunan yang makin berskala besar dan tinggi.

5. Untuk beberapa jenis kayu tertentu harganya relatif mahal dan ketersediaan terbatas ( langka )

3. Kerusakan Kayu

Kerusakan kayu adalah menurunya kekuatan kayu akibat adanya / terjadinya retak-retak , pecah-pecah, belah, pelapukan karena cuaca,

serangan serangga atau jamur, juga menurunya mutu kayu akibat terjadinya perubahan warna, berubahnya nilai dekoratif . Hal ini diakibatkan oleh ulah manusia yang kurang cermat dalam mengelola kayu, misalnya :

a.Pemeliharaan hutan yang kurang baik b. Cara penebangan hutan yang salah c.Pembagiaan kayu yang keliru

d. Caramenggergaji yang keliru e.Pengeringan kayu yang tidak sesuai 2. Cacat Mata Kayu

Mata kayu merupakan lembaga atau bagiaan cabang yang berada di dalam kayu. Maka kayu dapat dibedakan :

a. Mata kayu sehat : mata kayu yang tidak busuk, berpenampang keras, tumbuh kukuh dan rapat, pada kayu, berwarna sama atau lebih gelap dibandingkan kayu dimsekitarnya.

(20)

b. Mata kayu lepas : mata kayu yang tidak tumbuh rapat pada kayu, biasanya pada proses pengerjaan, mata kayu ini akan lepas dan tidak ada gejala busuk.

c. Mata kayu busuk : mata kayu yang menunjukkan tanda-tanda

pembususkan dan bagian-bagiaan kayunya lunak atau lapuk, berlainan dengan bagian-bagiaan kayu sekitarnya.

Pengaruh mata kayu

a. Mengurangi sifat keteguhan kayu

b. Menyulitkan pengerjaan karena kerasnya penampang mata kayu ( mata kayu sehat )

c. Mengurangi keindahan permukaan kayu

d. Menyebabkan lubangnya lembaran-lembaran finir

Pecah dan Belah

Pada kayu bulat sering terlihat adanya serat-serat yang terpisah memanjang. Berdasarkan ketentuaan pengujiaan kayu, maka :

a. Lembaran terpisah serat ≤ 2mm , dinamakan retak b. Lemaran terpisah serat ≤ 6 mm, dinamakan pecah c. Lemaran terpisah serat ≥ 6 mm, dinamakan pecah

Penyebab terjadinya cacat pecah dan belah , diantaranya

a. Ketidak seimbangan arah penyusustan pada waktu kayu menjadi kering.

b. Tekanan di dalam tubuh kayu yang kemudiaan terlepas pada waktu kayu ditebang

c. Kesalahan dalam teknik penebangan atau menimpa benda-benda keras.

Pengaruh Cacat Pecah atau Belah a. Mengurangi ketuguhan tarik

b. Mengurangi keteguhan kompresi, distribusi beban tidak erata c. Keteguhan geser berkurang, akibat luasan daerah yang menahan

beban berkurang.

Pecah Busur dan pecah gelang

Pecah busur adalah pecah yabg mengikuti arah lingkaran , tumbuh bentuknya kurang dari setengah lingkaran. Sedangkan pecah gelang adalah kelanjutan dari pecah busur yang kedua ujungnya bertemu membentuk

(21)

lingkaran penuh atau lebih dari setengah lingkaran.

Penyebab terjadinya cacat pecah bususr atau pecah gelang , diantaranya

a. Ketidakseimbangan dalam penyusustan pada waktu kayu mengering. b. Tegangan di dalam kayu yang terlepas secara tiba-tiba pada saat

penebangan . Pengaruh cacat jenis ini sama dengan halnya pengaruh cacat belah dan pecah.

Hati rapuh

Hati adalah pusat lingkaran tumbuh kayu bulat . Caat hati rapuh merupakan tanda khas yang umum memiliki kayu daun lebar yang umumnya tumbuh didaerah tropis seperti : meranti. Bagiaan kayu yang rapuh umumnya menunjukkan tanda-tanda berkutrangnya kekerasan dan kepadatan namun hati rapuh yang dimaksud tidak menunjukkan tanda-tanda pembususkan yang nyata.

Cacat hati rapuh mengurangi kekuatan terhadap kayu. Cacat ini akan menyulitkan proses pembuatan finir secara rotary ( pengupasan) karena tidak adanya keuatan dari sumbu mesin untuk mencengkram dolok

tersebut.

Arah Serat

Beberpa jenis kayu seperti lara, kesambi , memilki serat yang berpadu sehingga sulit dikerjakan ( misalnya pada proses ketam ) dan hal ini dianggap merugikan, nemun mempunyai keteguhan belah yang tinggi. Jenis kayu ini mempunyai serat yang melintang artinya tidak sejajar dengan sumbu batang dan jenis serat semacam ini akan mengurangi keteguhan kayu.

Cacat akibat jamur penyerang kayu

Jamur penyerang kayu dapat dibedakan menjadi : a.Jamur pembususk kayu

b. Jamur pelapuk kayu c.Jamur penyebab noda kayu

Pada tahap permukaan serabngan jamur akan mengakibatkan timbunya kerapuhan kayu yang nyata, cenderung kayu akan mengalami patah secxara mendadak jika diberi beban dengan perubahan bentuk sedikit serta patahan halus tidak berserpih.untuk jamur penyebab jamur noda kayu, secara umum

(22)

sedikitsekali pengaruhnya terhadap kekuatan kayu dan biasanya tidak menurunkan kekuatan yang besar , pengaruh terbesar adalah mengurangi keindahan , akibat timbunya warna-warna yang kotor ( noda-noda ).

Cacat akibat Serangga Perusak Kayu

Jenis serangga perusak kayu diantaranya : rayap, kumbang kayu, dan bubuk kayu. Kayu merupakan makanan dan tempat tinggal serangga tersebut , sehingga jelas bahwa serangga -serangga tersebut akan membuatlubang-lubang terowongan didalam kayu yang mengakibatkan kekuatan kayu akan berkurang.

Lubang gerek dan lubang cacing laut

Lubang gerak adalah lubang-lubang pada kayu yang disebabkan oleh serangga penggerak dan lubang cacing laut adalah lubang-lubang yang disebabkan oleh cacing laut. Lubang gerek yang kecil hanya akan mengurangi keindahan kayu saja , tetapi jika banyak akanmegabibatkan menurunya kekuatan kayu , bahkan kayu tidak bisa dimanfaatkan lagi. Begitu halnya dengan lubang cacing

4. Mutu Kelas Kayu

Kayu sebagai bahan konstruksi memiliki kelemahan, yaitu tentang keawetan, untuk mencegah kerusakan kayu, perlu adanya pengawetan. Kerusakan kayu umumnya dikarenakan adanya serangan serangga, serangan jamur dan perusak lain. Tujuan usaha pengawetan kayu, adalah untuk menambah umur pakai kayu lebih lama terutama kayu yang dipakai sebagai bahan bangunan (konstruksi), maupun sebagai perabot atau aksesoris.Metode pengawetankayu yang sudah dikenal luas oleh penduduk kita merupakan seperti perendaman, laburan, rendaman panas serta dingin, dan saat ini dikenal dengan juga sistem vacuum.

Kelas Awet Kayu, dikategorikan ke dalam beberapa kelas; 1. Kelas awet I (sangat awet), misal: kayu Jati, Sonokeling 2. Kelas awet II (awet), misal: kayu Merbau, Mahoni 3. Kelas awet III (kurang awet), misal: kayu Karet, Pinus 4. Kelas awet IV (tidak awet), misal: kayu Albasia 5. Kelas awet V (sangat tidak awet)

(23)

5. Kayu Hasil Olahan

Berikut adalah produk kayu olahan yang terbuat dari kayu, antara lain: 1) Kayu Lapis / Plywood

2) Kayu Gergajian/Sawntimber 3) Kayu Serpih/Chip 4) Kayu Bentukan/Moulding 5) Veneer 6) Blockboard 7) Furniture 8) Kertas 9) Pulp

10) Komponen bangunan / kayu bangunan 11) Papan Partikel/Particle Board

12) Papan Serat 13) Papan Semen

Jenis – jenis kayu olahan 1. Multipleks

Ketebalan kayu lapis bervariasi, mulai dari 3mm, 4mm, 9mm, dan 18mm dengan ukuran penampang standart yaitu 120cm x 240cm. Kayu lapis bisa digunakan sebagai material untuk perabot, furniture, seperti kitchen set, tempat tidur, lemari, ataumeja.

2. MDF (Medium Density Fiberboard)

Multipleks, adalah produk kayu hasil olahan yang terbentuk dari beberapa lapisan lembaran kayu, lembaran-lembaran tersebut direkatkan dengan tekanan tinggi dan menggunakan perekat khusus.Kayu lapis yang terdiri dari lebih dari tiga lembar lapisan dipasaran disebut dengan sebutan multipleks, sedangkan kayu lapis yang terdiri dari tiga lembar kayu disebut namanya tripleks.

Kayu MDF merupakan material kayu olahan yang tidak tahan terhadap air dan kelembapan, bahan ini terbuat dari campuran bubur kayu dengan bahan kimia tertentu, cara pembuatannya mirip dengan kayu partikel. Untuk daerah-daerah yang memiliki kelembapan tinggi, sebaiknya tidak menggunakan kayu MDF.

(24)

Finishing kayu MDF bisa dilakukan dengan lapisan irisan kayu tipis ( veneer ), pelapis kertas (tacon, supercon,dll ), melamik ataupun duco.

Keunggulan dari MDF adalah permukaannya yang halus dan tidak berpori membuat proses finishing jauh lebih praktis dibandingkan proses finishing pada jenis kayu lainnya, kelebihan lainnya adalah, MDF dapat

dilengkungkan, karena serbuk kayunya lebih lembut daripada partikel.namun ada juga kelemahannya yaitu harga yang relatif lebih mahal.

(25)

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran  Pendekatan pembelajaran : Pendekatan Saintifik  Model Pembelajaran : Discovery learning

 Metode Pembelajaran : Observasi, Tugas kelompok, Tanya jawab

F. Media / alat, bahan dan Sumber Pembelajaran 1. Alat

a) Laptop b) LCD

c) Alat tulis (spidol, penghapus) 2. Media

a) Benda Asli Macam-Maca Kayu b) Power Point / Bahan Tayang c) Papan Tulis

3. Sumber

a) Buku Siswa Konstruksi Bangunan 1 dan 2, Kelas X, Dr. Robert Siagian, MP, 2014

b) Buku Kotruksi Bangunan 1 , Kelas X, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia , 2013

(26)

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuaan Ke – 1 (3x 45 menit) Kayu Sebagai Bahan Bangunan ( 1 pertemuaan )

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan

 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa dan memulai dengan doa sebelum belajar

 Guru mengecek kehadiran Siswa

 Guru Mengkondisikan Siswa siap melakukan KBM.  Menyampaikan tujuan pembelajaran

 Guru memberikan apersepsi tentang pengertian kayu sebagai bahan bangunan

15 menit

Inti

Stimulasi / pemberian rangsangan (Mengamati)

 Guru menayangkan gambar kayu.

 Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang kayu sebagai bahan bangunan baik struktur, non struktur maupun untuk keperluan lainnya.

 Guru menganjurkan kepada siswa untuk membaca buku tentang kayu sebagai bahan bangunan Identifikasi masalah (Menanya)

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, mengidentifikasi jenis-jenis kayu, kegunaan kayu sebagai bahan bangunan

 Siswa mendiskusikan tentang jenis-jenis kayu, kegunaan kayu sebagai bahan bangunan yang baik melalui kajian pustaka.

Pengumpulan data (Mengumpulkan informasi)  Guru memberikan lembar kerja siswa untuk di

kerjakan

 Siswa mengerjakan lembar kerja siswa dengan cara menggali informasi melalui : internet, membaca literatur ataupun wawancara dengan sumber (guru produktif TGB)

Pengolahan data/pembuktian (menalar)

(27)

 Semua informasi yang diperoleh siswa di catat / di olah dalam lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru

 Siswa mendiskusikan hasil yang terdapat pada lembar kerja siswa dengan siswa yang lain

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait dengan lembar kerja siswa

 Masing-masing Siswa melakukan pengecekan bahwa hasil kerja sudah sesuai dengan literatur / buku pegangan dll.

Menarik kesimpulan (Mengkomunikasikan)

 Perwakilan Siswa mempresentasikan hasil lembar kerja siswa

 Siswa membuat kesimpulan tentang hasil lembar kerja siswa

Penutup

 Guru memperkuat hasil kesimpulan siswa

 Memberikan tugas baca mengenai sifat dan karakteristik kayu

 Mengucapkan salam penutup

15 m e 15 menit

(28)

Pertemuaan Ke – 2 ( 4 x 45 menit) Sifat dan Karakteristik Kayu ( 2 pertemuaan )

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan

 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa dan memulai dengan doa sebelum belajar

 Guru mengecek kehadiran Siswa

 Guru Mengkondisikan Siswa siap melakukan KBM.  Menyampaikan tujuan pembelajaran

 Melakukan tanya jawab tentang materi yang akan diajarkan (tugas baca pada pertemuan ke-1) melalui buku siswa, internet

 Guru memberikan apersepsi tentang sifat kayu sebagai bahan bangunan

15 menit

Inti

Stimulasi / pemberian rangsangan (Mengamati)

 Guru menayangkan gambar bagian – bagian kayu.

 Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang apa yang diketahui mengenai sifat-sifat dan

karakteristik kayu

 Guru menganjurkan kepada siswa untuk membaca buku tentang sifat-sifat dan karakteristik kayu Identifikasi masalah (Menanya)

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, mengidentifikasi sifat dan karakteristik kayu, bagian-bagian pohon / kayu.

 Siswa mendiskusikan tentang sifat dan karakteristik kayu, bagian-bagian pohon / kayu sebagai bahan bangunan yang baik melalui kajian pustaka. Pengumpulan data (Mengumpulkan informasi)  Guru memberikan lembar kerja siswa untuk di

kerjakan

 Siswa mengerjakan lembar kerja siswa dengan cara menggali informasi melalui : internet, membaca literatur ataupun wawancara dengan sumber (guru

(29)

produktif TGB) atau melakukan sendiri. Pengolahan data/pembuktian (menalar)

 Semua informasi yang diperoleh siswa di catat / di olah dalam lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru

 Siswa mendiskusikan hasil yang terdapat pada lembar kerja siswa dengan Siswa yang lain

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait dengan lembar kerja siswa

 Masing-masing Siswa melakukan pengecekan bahwa hasil kerja sudah sesuai dengan literatur / buku pegangan dll.

Menarik kesimpulan (Mengkomunikasikan)

 Perwakilan Siswa mempresentasikan hasil lembar kerja siswa

 Siswa membuat kesimpulan tentang hasil lembar kerja siswa

Penutup

 Guru memperkuat hasil kesimpulan siswa  Mengucapkan salam penutup

16 m e 15 menit

(30)

Pertemuaan Ke – 3 ( 3 x 45 menit) Kerusakan dan Cacat Kayu ( 1 Pertemuaan )

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan

 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa dan memulai dengan doa sebelum belajar

 Guru mengecek kehadiran Siswa

 Guru Mengkondisikan Siswa siap melakukan KBM.  Menyampaikan tujuan pembelajaran

 Melakukan tanya jawab tentang materi yang akan diajarkan (tugas baca pada pertemuan ke-2 ) melalui buku siswa, internet

 Guru memberikan apersepsi tentang mutu kayu

15 menit

Inti

Stimulasi / pemberian rangsangan (Mengamati)

 Guru menayangkan kayu yang awet di sekitar

 Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang apa yang diketahui mengenai mutu dan kuat awet kayu

 Guru menganjurkan kepada siswa untuk membaca buku tentang mutu dan kuat awet kayu

Identifikasi masalah (Menanya)

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, mengidentifikasi mutu dan awet kayu  Siswa mendiskusikan tentang mutu dan kuat awet

kayu sebagai bahan bangunan yang baik melalui kajian pustaka.

Pengumpulan data (Mengumpulkan informasi)  Guru memberikan lembar kerja siswa untuk di

kerjakan

 Siswa mengerjakan lembar kerja siswa dengan cara menggali informasi melalui : internet, membaca literatur ataupun wawancara dengan sumber (guru produktif TGB) atau melakukan sendiri.

Pengolahan data/pembuktian (menalar)

 Semua informasi yang diperoleh siswa di catat / di

(31)

olah dalam lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru

 Siswa mendiskusikan hasil yang terdapat pada lembar kerja siswa dengan Siswa yang lain

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait dengan lembar kerja siswa

 Masing-masing Siswa melakukan pengecekan bahwa hasil kerja sudah sesuai dengan literatur / buku pegangan dll.

Menarik kesimpulan (Mengkomunikasikan)

 Perwakilan Siswa mempresentasikan hasil lembar kerja siswa

 Siswa membuat kesimpulan tentang hasil lembar kerja siswa

Penutup

 Guru memperkuat hasil kesimpulan siswa

 Memberikan tugas baca mengenai mutu dan keawetan kayu.

 Mengucapkan salam penutup

17 m e 15 menit

Pertemuaan Ke – 4 ( 3 x 45 menit) Mutu Kelas Kayu ( 1 Pertemuaan )

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan

 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa dan memulai dengan doa sebelum belajar

 Guru mengecek kehadiran Siswa

 Guru Mengkondisikan Siswa siap melakukan KBM.  Menyampaikan tujuan pembelajaran

 Melakukan tanya jawab tentang materi yang akan diajarkan

 Guru memberikan apersepsi tentang mutu kelas kayu

(32)

sebagai bahan bangunan

Inti

Stimulasi / pemberian rangsangan (Mengamati)

 Guru menayangkan materi tentang keawetan kayu.

 Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang kelas awet/mutu kayu dari berbagai macam kayu

 Guru menganjurkan kepada siswa untuk membaca buku tentang keawetan kayu / mutu kelas kayu sebagai bahan bangunan

Identifikasi masalah (Menanya)

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, mengidentifikasi ukuran – ukuran kayu, kelas awet kayu sebagai bahan bangunan

 Siswa mendiskusikan tentang ukuran – ukuran kayu, kelas awet kayu sebagai bahan bangunan yang baik melalui kajian pustaka.

Pengumpulan data (Mengumpulkan informasi)  Guru memberikan lembar kerja siswa untuk di

kerjakan

 Siswa mengerjakan lembar kerja siswa dengan cara menggali informasi melalui : internet, membaca literatur ataupun wawancara dengan sumber (guru produktif TGB) atau melakukan sendiri

Pengolahan data/pembuktian (menalar)

 Semua informasi yang diperoleh siswa di catat / di olah dalam lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru

 Siswa mendiskusikan hasil yang terdapat pada lembar kerja siswa dengan siswa yang lain

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait dengan lembar kerja siswa

 Masing-masing Siswa melakukan pengecekan bahwa hasil kerja sudah sesuai dengan literatur / buku pegangan dll.

Menarik kesimpulan (Mengkomunikasikan)

(33)

 Perwakilan Siswa mempresentasikan hasil lembar kerja siswa

 Siswa membuat kesimpulan tentang hasil lembar kerja siswa

Penutup

 Guru memperkuat hasil kesimpulan siswa  Mengucapkan salam penutup

18 m e 15 menit

(34)

Pertemuaan Ke – 5 (4 x 45 menit) Kayu Hasil Olahan ( 2 Pertemuaan )

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan

 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa dan memulai dengan doa sebelum belajar

 Guru mengecek kehadiran Siswa

 Guru Mengkondisikan Siswa siap melakukan KBM.  Menyampaikan manfaat setelah mempelajari kayu

olahan

 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran

 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar tetap semangat dalam belajar.

 Guru menyampaikan teknik penilaian pembelajaran

15 menit

Inti

Stimulasi / pemberian rangsangan (Mengamati)

 Guru membawa beberapa contoh benda asli kayu hasil olahan.

 Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang apa nama benda asli kayu olahan yang dibawa

 Guru menganjurkan kepada siswa untuk membaca buku tentang kayu hasil olahan melalui buku pegangan siswa atau browsing internet.

Identifikasi masalah (Menanya)

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya : mengidentifikasi jenis-jenis kayu olahan, pengertian kayu olahan dll.

 Siswa mendiskusikan jenis kayu olahan, pengertian kayu olahan dan kegunaan kayu olahan sebagai bahan bangunan yang baik melalui kajian pustaka (browsing internet)

Pengumpulan data (Mengumpulkan informasi)  Guru mengkondisikan siswa untuk membentuk

kelompok

(35)

 Guru menyuruh kelompok tampil kedepan untuk menunjukkan jenis-jenis kayu olahan beserta keterangan jenis kayu olahan tersebut.

 Guru memberikan lembar kerja siswa untuk di kerjakan

 Siswa mengerjakan lembar kerja siswa dengan cara melakukan pengamatan langsung di sekitar sekolah dan menggali informasi melalui : internet, membaca literatur ataupun wawancara dengan sumber (guru produktif TGB).

Pengolahan data/pembuktian (menalar)

 Semua informasi yang diperoleh siswa di catat / di olah dalam lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru

 Siswa mendiskusikan hasil yang terdapat pada lembar kerja siswa dengan Siswa yang lain

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait dengan lembar kerja siswa

 Masing-masing kelompok melakukan pengecekan bahwa hasil lembar kerja sudah sesuai dengan literatur / buku pegangan dll.

Menarik kesimpulan (Mengkomunikasikan)

 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil lembar kerja siswa

 Siswa membuat kesimpulan tentang hasil lembar kerja siswa

Penutup

 Guru memperkuat hasil kesimpulan siswa  Mengucapkan salam penutup

19 m e 15 menit

(36)

H. Penilaian Hasil Belajar

1) Jenis dan teknik penilaian : penilaian autentik melalui observasi/pengamatan dan penilaian mandiri

2) Bentuk dan Instrumen penilaian No Aspek yang

dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Sikap Pengamatan

a.Bekerja sama dalam kegiatan kelompok.

b.Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda.

Dalam pembelajaran dan saat diskusi (selama kegiatan inti)

2. Pengetahuan Tes tertulis bentuk uraian mengenai spesifikasi dan karakteristik kayu untuk konstruksi bangunan

Ulangan Penyelesaian tugas individu,pada akhir KD

3. Keterampilan Portofolio

Menyusun dan membuat

rangkuman dari tugas-tugas yang sudah diselesaikan, kemudian membuat refleksi diri.

Penyelesaian tugas (baik individu maupun kelompok) dan saat diskusi

(37)

Keterangan : 1. Penilaian Sikap

Instrumen dan Rubrik Penilaian, Indikator Penilaian Sikap. Mata Pelajaran : Konstruksi Bangunan

Kelas / semester : X TGB /1 (Ganjil)

Kompetensi Dasar : 3.1 Menerapkan spesifikasi dan karakteristik kayu untuk konstruksi bangunan

4.1 Memilah spesifikasi dan karakteristik kayu untuk konstruksi bangunan

No Nama Peserta didik

Sikap (Skor)

Kerjasama Disiplin Jujur Tanggung

Jawab Modus 1. 2. 3 4 5

Kategori nilai sikap :

4 = SB (sangat Baik) = jika empat indikator terihat 3 = B (baik) = jika tiga indikator terlihat

2 = C (cukup) = jika dua indikator terlihat 1 = D (kurang) = jika satu indikator terlihat

NILAI AKHIR SIKAP

Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek sikap di atas.

INDIKATOR PENILAIAN SIKAP KERJASAMA

a. Usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

(38)

b. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok c. Menerima saran/pendapat dari kelompok sendiri d. Menerima saran/pendapat dari kelompok lain

DISIPLIN

a. Tertib mengikuti instruksi b. Mengerjakan tugas tepat waktu

c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta

d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif

JUJUR

a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi

c. Tidak mencontek atau melihat data/pekerjaan orang lain d. Melakukan pengamatan langsung

TANGGUNG JAWAB

a. Mengajukan solusi pemecahan masalah b. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan c. Mengerjakan dengan sungguh-sungguh d. Berani tampil kedepan

(39)

2. Penilaian Pengetahuan

Kisi-kisi dan Soal, Opsi Jawaban, Instrumen dan Rubrik Penilaian

PENILAIAN RANAH PENGETAHUAN TEKNIK KONSTRUKSI KAYU (KELAS X )

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR INDIKATOR SOAL JENIS SOAL SOAL

KD 3.1Menerapkan spesifikasi dan karakteristik kayu untuk konstruksi bangunan 3.1.1 Menentukan sifat dan karakteristik kayu

1. Siswa dapatMenentukan sifat dan karakteristik kayu

Test tertulis 1. Tentukan sifat mekanik kayu!

2. Gambarkan bagian-bagian kayu dari pohon dan beri keterangan gambar!

3. Tentukan kategori Kelas Awet Kayu, dan berikan masing-masing contohnya! 4. Dinamakan apakah kayu olahan di bawah

(40)

3.1.2 Menentukan mutu kelas kayu 3.1.3 Menguraikan kayu

olahan

2. Siswa dapatMenentukan mutu kelas kayu

3. Siswa dapatMenguraikan macam-macam kayu olahan

5. Uraikan dengan singkat yang di maksud dengan kayu olahan! Berikan contohnya!

(41)

Jawaban :

1. Sifat Mekanik kayu terdiri dari regangan dan tegangan yang di nyatakan denganModulus of Elasticity (MoE) / modulus elastisitas

2. Bagian-bagian kayu :

3. Kelas Awet Kayu, dikategorikan ke dalam beberapa kelas; Kelas awet I (sangat awet), misal: kayu Jati, Sonokeling Kelas awet II (awet), misal: kayu Merbau, Mahoni Kelas awet III (kurang awet), misal: kayu Karet, Pinus Kelas awet IV (tidak awet), misal: kayu Albasia Kelas awet V (sangat tidak awet)

4. Multipleks, adalah produk kayu hasil olahan yang terbentuk dari beberapa lapisan lembaran kayu, lembaran-lembaran tersebut direkatkan dengan tekanan tinggi dan menggunakan perekat khusus. Kayu lapis yang terdiri dari lebih dari tiga lembar lapisan dipasaran disebut dengan sebutan multipleks, Ketebalan kayu lapis bervariasi, mulai dari 3mm, 4mm, 9mm, dan 18mm dengan ukuran penampang standart yaitu 120cm x 240cm. Kayu lapis bisa digunakan sebagai material untuk perabot, furniture, seperti kitchen set, tempat tidur, lemari, atau meja

5. Kayu hasil olahan dari limbah bangunan, yaitu kayu sisa bangunan dengan keuletan dan kemauan sekarang ini juga dapat diolah menjadi berbagai bahan

yang bermanfaat. Kayu bekas bangunan yang sudah tidak terpakai dapat berubah menjadi suatu hasil karya yang unik dan menarik serta memiliki nilai jual

tinggi.Limbah bangunan dari kayu, dapat diciptakan menjadi sebuah kerajinan tangan yang menarik dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

(42)

Rubrik nilai Pengetahuan Konstruksi Bangunan

NO NAMA SISWA

Skor setiap nomor soal

Nilai NO. 1 NO. 2 NO. 3 No.4 No .5

1. 2. 3 4 5

Indikator penilaian pengetahuan

Soal no 1 s/d 5 akan di berikan Skor 4 jika jawaban tepat

Skor 3 jika jawaban cukup tepat Skor 2 jika jawaban kurang tepat Skor 1 jika jawaban tidak tepat

Blockboard, adalah istilah yang dipakai untuk bahan berupa lembaran seperti papan kayu.Yang dibuat dari balok-balok kayu berukuran 4cm-5cm dipadatkan menggunakan mesin, setelah itu diberi pelapis, sehingga hasil akhirnya berupa lembaran seperti papan kayu.

(43)

Fomat penilaian hasil pembelajaran : 1. Kelas X TGB -A

No Nama Peserta didik Pengetahuan Ketrampilan

1. ADE AGASI

2. ADA CAHYA RENI 3. ADHI PANGESTU

4. ADITYA NOVA PUTRA

PRATAMA 5. AGAWANTO

6. AHMANANDA DWI CAHYA

PUTRA

7. ALFIN TYAS RIYANSYAH 8. ALVINA PUSPITASARI

9. ANDREAS DANY PRABOWO

10. ANDRI LESTARI

11. ANDRI SURYANINGSIH 12. ANGGIH HANDRIYAN PUTRA 13. ANGGIT KURNIAWAN

14. ANGGITA RAHWANI PUTRI 15. ANISA HERAWATI

16. ANNISA MAYA ANDRIANI 17. ARIF DARMAWAN

18. ARIWIBOWO 19. ASRI TRISNAWATI 20. BAGAS AJI BRIANTORO 21. BAGUS HERMAWAN 22. BANI WIJAYA

(44)

2. Kelas TGB - B

No Nama Peserta didik Pengetahuan Ketrampilan

1. BAYU PRASETYO 2. BENI PRAYOGO

3. CIANDA FITRI SAPUTRO 4. DIAN ANDANI

5. DIMAS AGUS ARDHANI 6. ERHANU ADHI NINGGAR 7. ERLAN NURCAHYO 8. FIQI ARDIANSYAH 9. FRANKY ANGGARA 10. HANIFAH PUSPITASARI 11. HARIYANTO

12. HENDRA RIZQI SAHPUTRA 13. HERMAWAN BUDI PRASETYA 14. ILHAM SURYA HADI PRATAMA 15. IMAM NURHADI

16. IRWAN KURNIADI 17. ISTI RAHAYU 18. KHAFIYATUN

19. LUCKY KURNIAWAN PUTRO

ANTONO

20. MISTYA INDHA AFFRILIYANTI 21. MUHAMMAD ARIFIN

22. MUHAMMAD SONY SETIYO

NUGROHO

23. MUHAMMAD WISNU NURKHOLIS 24. MUNAWAROH

(45)

3. Kelas TGB - C

No Nama Peserta didik Pengetahuan Ketrampilan

1. NOVIANA SAPUTRI 2. PARDIYANTO

3. RADITYA NURKHASANAH 4. RATRI HAMIDAH PRATIWI 5. RIDHO RAHMA DANTI 6. RIZKI PUJI FEBRIANTO 7. ROHMAT BASUKI

8. RYO REALDY PRADITYA 9. SIGIT WIJIANTO

10. SINARTI LESTARI 11. TIA LATIFAH 12. TRI ANTO

13. UNTSA NANA ASYIFA 14. VITA ANGGRAINI 15. WAHID SAPUTRA 16. WAHYU ARI WIBOWO 17. WAHYU PURYANTO 18. WINDI YOGA KRISNANDA 19. WISNU

20. YOSI ANDRE PAMUNGKAS 21. YUMAS LUZIANA PRATIWI 22. YUNUS SAPUTRA

(46)

Bantul, 1 Agustus 2016

Mahasiswa Guru Mata Pelajaran

Hilmi Muhammad Aqwam Sumiharyati, S.Pd

NIM. 13505241002 NIP. 490033220

Mengetahui,

Kepala Sekolah

SMK Negeri 1 Pajangan Bantul

Ahmad Fuadi, S.TP NIP: 196011121984031011

(47)

LEMBAR KERJA SISWA 1 ( Pertemuan ke-1)

Mengamati Bangunan Rumah Dari Konstruksi Kayu

Kelompok : ... Nama kelompok :... ... ... Kelas / semester :... Hari / Tanggal :

1. Selain sebagai bahan bangunan, kayu dapat dijadikan apa saja,? Coba kamu perhatikan di sekeliling sekolah dan yang ada di sekitar rumahmu. Berikan contoh Masing-masing 5 !

Perhatikan gambar di sebelah, bangunan rumah tersebut terbuat dari bahan kayu., sekarang buat kesimpulanmu tentang kayu sebagai bahan bangunan dari pertanyaan beriktu ini.

1. Bentuk kayu seperti apa saja yang dipakai untuk bangunan tersebut ? 2. Bagaimana proses membentuk kayu

untuk bahan bangunan, dapatkah kamu menjelaskannya dari mulai pohon ?

(48)

Tabel observasi / pengamatan :

No Lingkungan sekitar sekolah Rumah

1. 2. 3. 4. 5.

2. Diskusikan dengan kelompok, selain untuk kebutuhan pembangunan rumah atau gedung, untuk apa saja kayu digunakan? Berikan 5 contohnya! dan

3. Uraikan apa yang di maksud dengan kayu bangunan struktural dan non structural? Berikan masing-masing 4 contoh!

(49)

LEMBAR KERJA SISWA 2 ( Pertemuan ke-2)

Mengamati Karakteristik Kayu Solid

Kelompok : ... Nama kelompok :... ... ... Kelas / semester :... Hari / Tanggal :

Tugas : Silahkan masing – masing individu untuk mengamati 1 jenis pohon yang ada di sekitar sekolah atau di rumah, kemudian lakukan pengamatan terhadap pohon tersebut. Setelah di amati maka ambil data- data yang berhubungan dengan sifat fisik kayu, kelebihan dan kekurangan kayu tersebut kemudian kalian buat dalam bentuk tabel pengamatan!

(50)

LEMBAR KERJA SISWA 3 ( Pertemuan ke-3)

Mengamati Kayu Solid

Kelompok : ... Nama kelompok :... ... ... Kelas / semester :... Hari / Tanggal :

Kerjakan tabel pengamatan di bawah ini sesuai dengan kelompoknya!

Coba kalian lakukan observasi bersama dengan kelompoknya masing-masing yang berlokasi di lingkungan Sekolah SMKN 1 Pajangan . Tuliska nama-nama pohon yang kalian temui kemudian catat dalam tabel observasi dan berikan tanda ceklis pada kolom 3,4,5 dan 6!

(51)

Tabel Observasi / Pengamatan No Nama Pohon Kayu lunak Kayu

keras Papan Balok Struktur

Non struktur

Kelas Mutu

(52)

LEMBAR KERJA SISWA 4 (pertemuan 4)

Mengamati Produk Kayu Olahan

Kelompok : ... Nama kelompok :... ... ... Kelas / semester :... Hari / Tanggal : A. Tujuan

Mengamati jenis-jenis kayu olahan yang digunakan di lingkungan sekitar sekolah B. Alat dan Bahan

Alat tulis dan Lembar Kerja Siswa, Produk kayu olahan C. Petunjuk pengamatan

1. Amati semua contoh produk kayu olahan yang ada di sekitar sekolah kamu! 2. Gunakan semua indera untuk melakukan pengamatan!

3. Tulis hasil pengamatan kedalam tabel! 4. Buat Kesimpulan!

D. Tabel Observasi / Pengamatan di Sekolah

No

Nama produk kayu

Jenis kayu olahan

1. 2. 3. 4. 5. E. Kesimpulan :

(53)

Gambar

Gambar : Bagian Bagian Pohon Keterangan :
Gambar : Tiga arah utama pengujiaan kayu
Tabel observasi / pengamatan :
Tabel Observasi / Pengamatan No Nama Pohon Kayulunak Kayu

Referensi

Dokumen terkait

Info - Tak sengaja, kami menemukan Kisah Pernikahan Islami yang Mengharukan Seorang Akhwat.. Menurut kami, kisah pernikahan islami romantis ini juga sekaligus memberikan

Pembelajaran mikro dilaksanakan pada waktu semester VI untuk memberikan bekal awal tentang pengetahuan dasar yang diperlukan pada praktik pengajaran mikro dan praktik

Berdasarkan uraian di atas terdapat beberapa masalah yang perlu untuk dikaji dan diteliti, tetapi karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan maka penelitian akan dibatasi

tudás menedzsment a magyar nagyvállalatoknál – Kutatási összefoglaló vállalati szakemberek számára, Budapesti Corvinus Egyetem, Marketing és Média Intézet, Marketing

Pada hakikatnya Sikap kesalehan sosial diantara anggota sekolah akan bisa terbentuk secara utuh manakala didalamnya tercipta budaya sekolah yang baik. Hal ini bisa

Adapun judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Efektivitas Intensifikasi Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) serta Kontribusinya

Narasi yang sehat – yang adalah hasil dari persepsi yang sehat – diperlukan bukan hanya untuk pemulihan tetapi juga untuk memperkecil prevalensi reviktimisasi. Narasi

Dari hasil penelitian di SMKN 4 Bondowoso yang menunjukkan sebagian besar remaja berpengetahuan cukup dan baik karena disamping tempatnya sudah berada dekat kota