• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. KONSEP PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. KONSEP PERANCANGAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

3.1. Sintesis

3.1.1. Tujuan Visualisasi

Tujuan visualisasi dari perancangan ini untuk menghasilkan sebuah desain visual yang dapat membuat anak-anak tertarik dan tidak cepat merasa bosan, mempopulerkan kesenian dan kebudayaan dalam benak anak-anak, membantu merangsang minta belajar anak-anak, dan merangsang motorik halus anak-anak. Dengan begitu anak-anak memperoleh suatu cara pembelajaran yang menarik dan membuat anak-anak menjadi tahu dan tertarik untuk ingin tahu tentang keragaman kesenian dan kebudayaan yang dimiliki bangsanya. Dengan demikian diharapkan CD ini dapat membantu menyukseskan salah satu visi dan misi dari program pemerintah yaitu “Visit Indonesia 2008” oleh departemen kebudayaan.

3.1.2. Strategi Visualisasi

Strategi Visualisasi dari perancangan ini dibutuhkan daya tarik yang kuat yang dapat membuat anak-anak tertarik karena anak-anak cepat bosan dengan sesuatu untuk itu dalam perancangan ini akan banyak menggunakan berbagai macam gambar-gambar dinamis yang bergerak dan warna-warna yang memberi kesan ceria dan hidup agar menarik perhatian anak-anak dan membuat anak-anak tidak cepat bosan sehingga anak-anak dapat belajar dengan lebih menyenangkan.

Selain itu juga dibuat karakter tokoh dua orang peri kecil bersaudara yang berasal dari luar angkasa sebagai sosok yang akan memberi contoh yang baik kepada anak-anak. Menggunakan gabungan peri dan mahkluk luar angkasa karena peri dan mahkluk luar angkasa adalah salah satu tokoh imajinasi yang sederhana dan populer bagi anak-anak. Selain itu anak-anak cenderung suka meniru tingkah laku apa yang mereka lihat, jadi dalam hal ini karakter peri berperan sebagai tokoh yang memberi panutan postif bagi anak-anak. Peri kembar tersebut berkelamin anak laki-laki dan anak perempuan karena perancangan desain ini dibuat untuk semua jenis kelamin jadi tokoh peri laki-laki akan memberi contoh sikap-sikap yang harus dimiliki oleh laki-laki dan tokoh peri perempuan akan

(2)

menunjukan contoh sikap-sikap yang harus di miliki oleh perempuan. Menggunakan dua peri dari luar angkasa agar membuat anak-anak tertarik, peri dari luar angkasa saja tertarik dengan kesenian dan kebudayaan Indonesia dengan begitu diharapkan anak-anak juga menjadi tertarik akan budaya yang ada seperti halnya kedua peri dari luar angkasa ini.

Permainan-permainan dalam CD interaktif ini memiliki tema kebudayaan dan kesenian di pulau Jawa. Pada permainan-permainan tersebut akan banyak digunakan permainan jenis drag and drop yang banyak menggunakan pointer mouse komputer karena mouse lebih ramah dan muda digunakan oleh anak-anak dari pada keyboard.

Setiap gambar yang digunakan berupa kartun yang dibuat secara manual dan diolah secara digital dimana gambar-gambar terkesan hidup seperti film-film animasi. Dalam perancangan ini akan dibumbui banyak unsur gambar yang bersifat dinamis agar dapat memperoleh perhatian anak-anak.

3.1.3. Gaya Desain

Dalam penerapan CD interaktif ini digunakan gaya desain kontemporer. Gaya desain kontemporer sendiri tidak ada ciri khas khusus karena gaya desain kontemporer selalu berbeda dan tidak sama pada tiap jamannya dan gaya kontemporer tiap orang berbeda-beda.

Gaya Kontemporer adalah gaya seni netral yang merupakan gaya yang indepandance. Seni kontemporer memiliki pengertian yang luas dan identik dengan modern, selain itu tiap orang memiliki tafsiran yang berbeda tentang gaya kontemporer.

Gaya ini dipilih karena gaya kontemporer identik dengan modern, sedangkan pada umumnya kesenian dan kebudayaan identik dengan kuno untuk itu digunakan gaya ini agar menghilangkan image bahwa kesenian dan kebudayaan merupakan suatu hal yang sudah kuno. Dengan memadukan kesenian dan kebudayaan menggunakan gaya kontemporer membuat kesenian dan kebudayaan menjadi lebih fresh dan modern (tidak monotone kearah kuno seperti desain-desain pada umumnya yang juga mengangkat kesenian dan kebudayaan).

(3)

3.2. Proses Kreatif

3.2.1. Penulisan Tema dan Judul

CD media interaktif belajar dan bermain untuk anak-anak dengan tujuan mengenalkan ragam seni dan budaya di Indonesia.

Gambar 3.1. Cover CD

Judul : “PeroPoli”

Tagline : Bermain dan Belajar Bersama Peri-Peri Luar Angkasa Seri : Petualangan di Pulau Jawa

Format : CD-ROM

Resolusi : 800 pixel X 600 pixel Produk : - CD-ROM

- Kemasan CD & Booklet panduan - Poster / X-Banner

3.2.2. Target Audience

• Demografis

Audience dari perancangan ini adalah anak-anak usia 4-8 tahun, baik putra maupun putri yang belajar di taman kanak-kanak dan sekolah dasar pada khususnya dengan status sosial menengah keatas.

• Geografis

Karya ini diperuntukkan bagi anak-anak di Indonesia terutama di kota-kota besar pada khususnya serta anak-anak Indonesia di kota kecil pada umumnya tidak menutup kemungkinan untuk anak-anak Indonesia

(4)

ataupun non-Indonesia di luar negeri yang mau belajar tentang budaya Indonesia.

• Psikografis

Sajian ini menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia yang sederhana dan isi dari media interaktif sederhana sehingga dapat dimengerti oleh target audience dengan bimbingan orang dewasa saat penggunaannya. Menggunakan hampir semua panca indra dalam penggunaan media interaktif ini seperti kegiatan-kegiatan untuk melihat, mendengar, dan menggerakan.

• Behavioral

Suka bermain, belum bisa berpikir kompleks, masih terbatas dalam beberapa masalah , daya konsentrasi terbatas, cepat bosan akan sesuatu, memulai segala sesuatu tapi tidak pernah menyelesaikannya, mudah menangis, juga cepat tertawa, bahkan tertawa secara berlebihan. Emosi anak belum terlalu stabil serta cepat berubah, egosentris, tapi sudah dapat bersikap koperatif dan masih perlu bimbingan orang dewasa.

3.2.3. Nilai-nilai dalam Produk

Dalam produk CD interaktif yang bersifat edukasi ini dibuat dengan tujuan dapat mempopulerkan ragam kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia pada anak-anak sejak dini yang akan menjadi penerus generasi muda bangsa Indonesia di yang akan datang dengan didukung program pemerintah Visit Indonesia 2008. Selain mempopulerkan ragam kebudayaan CD interaksi edukasi ini juga akan memberi anak-anak sebuah media bermain namun tetap memiliki nilai edukasi didalamnya sehingga anak dapat belajar dengan menyenangkan dan anak-anak tidak akan merasa terpaksa saat bermain dan belajar. Permainan-permainan dalam CD ini juga dapat membantu anak-anak untuk melatih gerak motorik pada otaknya yang dapat merangsang tingkat kreativita, kecekatan, kemampuan visualisasi, pemahaman, serta imajinasi anak dan sebagainya. Diharapkan dengan adanya CD interaktif ini dapat menanamkan rasa cinta dan bangga pada genarsi penerus bangsa terhadap kebudayaan-kebudayaan bangsanya sehingga

(5)

3.3. Konsep Kreatif 3.3.1. Concept

CD interaktif bersifat edukasi berjudul “PeroPoli” ini merupakan sebuah permainan sekaligus media pembelajaran yang terdiri dari beberapa minigames dengan tingkat kesulitan untuk anak-anak usai 4-8 tahun. CD interaktif ini merupakan judul berseri dan seiring dengan waktu akan berkembang menjadi produk-produk lain seperti mainan dan lain-lain. namun dalam produk berupa CD interaktif edukasi kali ini yang merupakan produk seri perdana berkerjasama dengan pemerintahan dalam program Visit Indonesia 2008 maka di buat dengan edisi petualangan di pulau Jawa. CD interaktif ini di kemas untuk anak-anak dengan bimbingan orang dewasa.

Dalam CD interaktif yang di kemas dengan beberapa minigames ini akan di pandu oleh Pero dan Poli pada setiap bagiannya. Pero dan Poli akan memandu menggunakan teks dan juga suara secara langsung agar bisa dimengerti oleh anak-anak karena anak-anak-anak-anak pada usia tersebut ada yang belum dapat membaca dengan baik. Pada CD interaktif ini akan dibuat sangat user friendly sehingga anak-anak maupun orang dewasa yang membimbing tidak akan kesusahan saat mengoprasikannya sedangkan control sepenuhnya akan dikendalikan menggunakan mouse karena anak-anak belum dapat menggunakan keyboard dengan baik, sedangkan mouse sangat user friendly sehingga anak-anak tidak akan kesusahan saat mengoprasikan setiap permainannya dalam CD interaktif ini.

Minigames yang diterapkan dalam CD interaktif ini tidak di beri goal ataupun tingkatan tertentu kebebasan bermain sepenuhnya ditangan anak-anak yang mengoperasikannya. Sengaja tidak diberi tingkatan atau hal-hal yang terlalu membatasi si anak dalam mengoprasikannya karena anak-anak pada usia tersebut belum bisa menerima batasan-batasan sepenuhnya dan selain itu anak-anak akan dapat mengerjakan sebisa yang mereka bisa tanpa adanya stagnasi dalam pengoprasiannya. Dengan sistem tersebut diharapkan anak-anak dapat mengembangkan kreatifitasnya dengan lebih bebas tanpa adanya

(6)

tuntutan-tuntutan khusus seperti tingkatan dan sebagainya. Dengan sistemyang seperti itu anak-anak dapat menyesuaikan tingkat kesulitannya sendiri tanpa stagnasi.

3.3.2. Design Document

No. Jenis Scene Lokasi Scene Keterangan Scene

1. Intro (Splash) Awal Permainan dan

jika tidak ada mouse

activity

Animasi awal sebagai “Splash” yang berfungsi sebagai pembuka sekaligus

trailer yang membuat orang tertarik.

(loop)

2. Menu Utama Setelah “klik” pada

layar intro untuk skip

Scene ini merupakan menu utama dari

keseluruhan CD interaktif dimana semua button-button utama berada dari

menu utama ini nanti akan di

hubungkan ke sub-submenu.

3. Ensiklopedia Setelah “klik” button ensiklopedia

Berisi sub-menu button papan tulis yang menghubungkan ringkasan informasi tentang beberapa budaya dan

kesenian Jawa yang ada dalam

minigames. 4. Mewarnai (Coloring) Mewarnai Reog Mewarnai Ondel-Ondel

Setelah “klik” button

Coloring

Setelah “klik” button Reog

Setelah “klik” button Ondel-Ondel

Berisi submenu minigames mewarnai dengan empat macam button gambar

kesenian yang akan diwarna.

Minigame mewarnai dengan

menggunakan mouse dan

button-button untuk mewarnai tamplates

Reog.

Minigame mewarnai dengan

menggunakan mouse dan

(7)

Mewarnai Wayang

Mewarnai Kuda Lumping

Setelah “klik” button Wayang

Setelah “klik” button Kuda Lumping

Ondel-Ondel.

Minigame mewarnai dengan

menggunakan mouse dan

button-button untuk mewarnai tamplates

Wayang.

Minigame mewarnai dengan

menggunakan mouse dan

button-button untuk mewarnai tamplates

Kuda Lumping.

5. Teka-teki

Mencocokan baju dan senjata adat

Merakit Wayang Kulit Merakit Topeng Reog Merakit boneka Ondel-Ondel Menghias Kuda

Setelah “klik” button Teka-teki

Setelah “klik” button Baju dan senjata adat

Setelah “klik” button Wayang Kulit

Setelah “klik” button Topeng Reog

Setelah “klik” button bomeka Ondel-Ondel

Setelah “klik” Button

Berisi submenu minigames Teka-teki yang menggunakan mouse dan

button-button untuk merakit bentuk,

menghias, mencocokan seni dan kebudayaan.

Minigame yang mengenalkan

anak-anak asal usul daerah baju dan senjata adat dengan menggunakan mouse dan

button-button yang bisa di drag. Minigame yang mengajak anak-anak

untuk merakit bagian-bagian Wayang Kulit menggunakan mouse dan

button-button yang bisa di drag. Minigame yang mengajak anak-anak

untuk merakit bagian-bagian Topeng Reog menggunakan mouse dan

button-button yang bisa di drag. Minigame yang mengajak anak-anak

untuk merakit bagian-bagian Boneka Ondel-Ondel menggunakan mouse dan button-button yang bisa di drag.

(8)

Lumping Kuda Lumping untuk menghias motif pada kuda lumping menggunakan mouse dan

button-button yang bisa di drag.

6. Galeri

Avatar

Instrumen

Setelah “klik” button Galeri

Setelah “klik” button

Avatar

Setelah “klik” button Instrumen

Berisi submenu yang berisi button instrumen dan avatar dalam

minigames.

Menu tambahan dimana anak-anak

bisa dengan bebas memakaikan berbagai macam avatar yang ada pada

Pero dan Poli.

Menu tambahan dimana anak-anak

bisa belajar dan mendengar beberapa ragam suara-suara instrumen

tradisional daerah Jawa.

7. Keluar Setelah “klik” button Keluar

Animasi akhir yang merupakan salam perpisahan sebelum progarm ditutup.

Tabel 3.1. Design Document

3.3.3. Asset Creation

• Karakter

CD interaktif ini terdapat karakter-karakter yang berfungsi sebagai pemandu yang akan membantu dan menemani anak-anak dalam menyelesaikan setiap tugas-tugas yang ada dalam CD interaktif ini. Karakter utama yang memandu yang menjadi pemandu merupakan dua orang peri kecil bersaudara yang berasal dari luar angkasa datang ke bumi untuk berpetualang dan belajar.

o Peri Merah “Pero”

Peri merah adalah seorang peri kecil laki-laki yang bernama Pero yang diambil dari kata “Pyro” yang berarti api yang didominasi warna merah simbol keberanian seperti arti warna merah pada bendera

(9)

Indonesia merah putih. Pero adalah peri kecil yang berasal dari luar angkasa dan ke bumi bersama saudara untuk berpetualang, peri merah memiliki sifat-sifat seorang laki-laki sejati, ia sangat berani, bersemangat, selalu ceria, percaya diri, dan sangat tertarik dengan hal-hal baru. Peri merah selalu melindungi saudaranya dari segala bahaya yang mereka temui. Peri merah adalah karakter yang memberikan contoh pada anak laki-laki untuk menjadi anak laki-laki yang berani. Rambut berbentuk kaku dan lancip untuk menggambarkan sifat tegas dan keras Pero.

Gambar 3.2. Pero Peri Luar Angkasa

Secara fisik karater Pero didominasi warna merah (R: 200, G: 50, B: 50) dibuat dengan proporsi kepala lebih besar dari badannya. Pero adalah peri kecil pria dari luar angkasa pada usia bumi usia Pero berkisar pada anak-anak usai 6-8 tahun. Pero memiliki rambut merah yang lurus dan lancip dengan sepasang antena di kepala berwarna hijau muda dan bulatan kuning di ujungnya, mata Pero berwarna merah penuh semangat, kulit Pero lebih Putih dan terlihat lebih cerah dari saudaranya Poli tapi mereka tidak pernah mebeda-bedakan dan membanding-bandingkan perbedaan mereka karena bagi mereka setiap perbedaan memiliki kelebihan masing-masing. Kostum yang dikenakan Pero pada umumnya adalah kostum luar angkasa yang simple dan modern berwarna merah dan putih dengan gambar bintang berwarna merah di punggungnya.

(10)

o Peri Putih “Poli”

Peri putih adalah seorang peri kecil perempuan bernama Poli yang diambil dari kata “holy” yang memiliki arti suci seperti arti warna putih pada bendera Indonesia merah putih. Poli merupakan peri kecil yang berasal dari luar angkasa dan ke bumi bersama saudara untuk berpetualang, peri putih memiliki sifat-sifat seorang perempuan yang lembut, ia sangat baik hati, penyayang, anggun, manis, murah senyum, sangat berhati-hati, dan senang belajar hal-hal baru. Peri putih memiliki sifat keibuan dia selalu menemani saudaranya yang terlalu bersemangat dan sedikit ceroboh. Peri putih adalah karakter yang memberikan pada anak perempuan untuk menjadi anak perempuan yang lembut. Rambut berbentuk bulat untuk menggambarkan sifat lembut Poli.

Gambar 3.3. Poli Peri Luar Angkasa

Secara fisik karater Poli di dominasi warna putih kebiruan (R: 210, G: 230, B: 255) dibuat mirip dengan saudaranya Pero proporsi kepala lebih besar dari badannya. Poli adalah peri kecil perempuan dari luar angkasa pada usia bumi usia Poli berkisar pada anak-anak usai 6-8 tahun. Poli memiliki rambut putih kebiruan yang ikal dan bulat dengan sepasang antena di kepala berwarna hijau muda dan bulatan kuning di ujungnya, mata Poli berwarna putih kebiruan bersinar dengan lembut, kulit Poli lebih Coklat dan terlihat lebih manis dari saudaranya Pero tapi mereka tidak pernah mebeda-bedakan dan

(11)

membanding-bandingkan perbedaan mereka karena bagi mereka setiap perbedaan memiliki kelebihan masing-masing. Kostum yang dikenakan Poli pada umumnya adalah kostum luar angkasa yang simple dan modern berwarna putih dan putih kebiruan dengan gambar bintang berwarna putih kebiruan di punggungnya.

• Environment

Gambar 3.4. Topeng Reog

o Topeng Reog

Reog merupakan sebuah topeng yang sangat besar beratnya mencapai 40kg. Reog berasal dari Jawa Tmur, Ponorog. Topeng Reog dipakai oleh para penari Reog dengan hanya menggunakan giginya selain itu pada tradisinya Reog di anggap sangat identik dengan dunia gaib. Pada penggambaran Reog dalam media interaktif ini Reog di gambarkan lebih lucu dengan proporsi yang disamakan dengan Pero dan Poli.

(12)

o Wayang Kulit

Wayang Kulit merupakan sebuah boneka pipih atau boneka bayangan yang populer di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Biasanya aksi wayang digerakkan oleh seorang dalang yang juga sekaligus menjadi pengisi suaranya. Selain Wayang Kulit yang terbuat dari kulit juga ada Wayang Orang, Wayang Kelethik (dari kayu), dan Wayang Golek (berupa boneka populer di Jawa Barat). Tokoh Wayang yang digunakan dalam media interaktif ini adalah tokoh Semar karena Semar adalah tokoh yang populer dan berwatak lurus dan patut di jadikan contoh oleh anak-anak. Pada penggambaran Wayang Kulit dalam media interaktif ini bentuk Wayang Kulit digambarkan sesuai dengan wayang kulit pada umumnya hanya warna diberi warna yang lebih solid dan tanpa tekstur kulit agar lebih sederhana. Dalam penyederhanaan pengambaran Wayang Kulit ini tidak mengubah bentuk karena Wayang Kulit dianggap oleh sebagaian orang sebagai sesuatu yang sakral.

Gambar 3.6. Ondel-Ondel

o Ondel-Ondel

Ondel-Ondel merupakan sepasang boneka besar yang biasanya setinggi 2,5m dan didalamnya digerakkan oleh manusia. Kesnian ini berasal dari Jawa Barat, suku Betawai. Biasanya Ondel-Ondel diberi pakaian dengan warna mencolok dan terdiri dari Boneka Pria

(13)

berkumis berkulit merah yang berpasangan dengan Boneka wanita berkulit putih. Pada penggambarannya dalam media interaktif ini Ondel-Ondel lebih dikartunkan agar tetap dalam proporsi Pero dan Poli.

Gambar 3.7. Kuda Lumping

o Kuda Lumping

Kuda Lumping merupakan sebuah kuda-kudaan berbentuk pipih yang berkembang di Pulau Jawa. Di Jawa Timur penampilan Kuda Lumping sering mengiringi Reog. Dalam aksinya Kuda Lumping biasanya mempertontonkan keahliannya makan beling (pecahan kaca). Dalam media interaktif ini di gambarkan Kuda Lumping dengan proporsi seperti Pero dan Poli terutama bagian matanya agar memberik kesan lucu.

Gambar 3.8. Senjata Daerah

o Senjata Daerah

Dalam media interaktif ini di jumpai beberapa senjata adat daerah Jawa seperti Keris, Clurit, dan Kujang. Penggambaran senjata-senjatan tersebut dibuat lebih kartun agar menyatu dengan karakter Pero dan Poli.

(14)

Gambar 3.9. Gamelan

o Alat-alat Musik Gamelan

Dalam media interaktif ini juga terdapat sebagian alat-alat musik Gamelan yang berkembang di Jawa Gamelan merupakan pengabungan dari beberapa suara alat musik diantaranya seperti Gong, Gambang, Kendhang, dan Suling. Biasanya Gamelan selain merupakan pertunjukan tersendiri juga sering mengiringi pertunjukan adat lain seperti wayang dan tari-tarian. Penggambaran alat-alat musik Gamelan tersebut dibuat sedikit lebih sederhana.

Gambar 3.10. Angklung

o Angkulung

Angklung merupakan alat musik yang berasal dari Jawa Barat, Sunda. Angklung adalah alat musik dari bambu yang merdu dan sangat berbeda dari alat musik bambu yang lain, angklung di bunyikan dengan cara digoyang. Pada mulanya angklung digunakan untuk memjua Dewi Padi agar hasil panen terhindar dari bencana. Dalam media interaktif ini angklung di gambarkan secara realis

(15)

o Lain-lain

Dalam media interaktif masih terdapa beberapa asset-asset lain seperti baju daerah, UFO kendaraan Pero dan Poli, Planet Bumi, asap dan juga button-button yang berupa buku, papan tulis, pulau Jawa, kursi, kaleng berisi cat, kuas, kanvas , dan sebagainya.

• Background ( tampilan latar belakang)

Secara garis besar tampilan pada background menggunakan sebuah ruangan putih dengan dengan menggunakan pencahayaan. Setiap benda dalam background akan merefleksikan bayangan hitam tipis pada background. Tujuan pemilihan tampilan background yang didominasi putih tersebut agar tampilan terlihat lebih luas dan poin-poin penting yang ingin dijadikan poin utama lebih mudah dijadikan psuat perhatian tanpa gangguan dari background sehingga kenyamanan saat mengoprasikan media interaktif ini pada mata sangat nyaman. Pada bagian menu utama tampilan di permanis dengan kain merah pembuka pada panggung pertunjukan. Pada intro (splash) background sama menggunakan setting ruangan putih dan luar angkasa.

• Music dan Sound effect

Musik menggunakan lagu dengan pada menu-menu dalam menggunakan themes anak-anak yang akan di padukan dengan suara alat-alat musik asal daerah Jawa lagu akan bersifat loop shingga lagu akan di putar berulang-ulang. Pada setiap button diberi sound effect suara yang menarik dan lucu. Setiap Teks akan di beri dubbing suara dari karakter Pero dan Poli yang di buat seperti tokoh-tokoh pada chipmunks. Pada bagian intro themes lagu bernuansa anak-anak dan ceria.

• Minigames dan Object Design o Ensiklopedia

Pada sub-menu ensiklopedia ini beri isi sebuah scene yang menyajikan informasi dan edukasi tentang seni dan kebudayaan yang ada di pulau Jawa. Dimana setiap keterangan di beri dubbing sehingga

(16)

anak-anak yang belum bisa membaca dengan baik pun juga bisa mengerti edukasi yang ingin di sampaikan. Pada menu ini terdapat beberapa button seperti button kembali ke menu utama, untuk ke penjelasan selanjut dan sebelumnya.

o Mewarnai (coloring) minigames

Pada sub-menu mewarnai ini terdapat minigame yang mengajak anak-anak untuk mewarnai sesuai contoh yang ada melalui help. Minigame ini tidak memiliki goal tertentu sehingga mewarna yang di lakukan bebas tidak harus seperti yang ada di contoh. Tujuan tidak mengharuskan seperti contoh baru benar atau selesai adalah untuk meningkatkan kreativitas anak-anak dimana anak-anak bebas mewarnai tamplates yang ada sesuai keinginan mereka dengan begitu mereka dapat berkembang dengan sendirinya secara natural bukan dari batasan atau paksaan yang bersifat kurang baik pada anak-anak.

Cara mewaranai sangat mudah hanya mengarahkan pointer mouse yang berbentuk kuas pada kaleng-kaleng tinta sesuai warna yang di kehendaki. Warna yang telah dipilih akan tertera pada ujung kuas sehingga user tahu warna apa yang sedang dimuat olah kuas tersebut. Setelah pemilihan warna pada kaleng tinta pointer mouse berbentuk kuas tersebut diarahkan pada bagian tamplate yang mau diwarna maka bagian tersebut akan berwarna sesuai warna yang dipilih. Karena ini merupakan media interaktif edukasi untuk anak-anak maka tingkat kesulitan masih menggunakan tingkat kesulitan anak-anak dimana bagian yang diwarna pada tamplate akan mencakup semua bentuk atau benda sejenisnya. Tamplates mewarna yang disediakan ada empat tamplates yaitu reog, wayang kulit, ondel-ondel, dan kuda lumping.

o Teka-teki (Puzzle) minigames

Pada sub-menu puzzle ini terdapat beberapa minigames bergaya puzzle dimana anak-anak diajak untuk merakit bentuk, menghias,dan mencocokan. Permain bergaya drag and drop dimana anak-anak

(17)

dapat berinteraksi langsung dengan memindah-mindahkan asset-asset di dalamnya. Dalam minigames ini diharapkan intuisi anak akan bentuk dan kreatifitas dapat berkembang. Pada beberapa minigames puzzle ini benar dan salah bisa dilihat melalui tulisan yang keluar tetapi tidak ada batasan berapa kali salah atau batasan nyawa karena usia anak-anak mereka suka belajar dengan sendirinya tanpa harus dipaksa ataupun dituntut benar.

Pengoprasian sangat mudah pada permainan puzzle merakit kita harus menyusun bagian-bagian dari tamplates yang ada dengan cara drag mouse and drop mouse pada target tamplate yang di sediakan pada. Tamplates permainan merakit ini ada tiga yaitu merakit wayang kulit, merakit reog dan merakit ondel-ondel.

Pada permainan puzzle menghias kita bisa menghias motif pada kuda lumping dengan asset-asset yang disediakan dengan cara drag mouse and drop mouse. Motif-motif bisa dipasangkan pada tamplate kuda lumping sesuka hati pemainnya tetapi jika ingin mengikuti contoh bisa melihat bantuan pada bagian button help.

Pada permainan puzzle mencocokan kita bisa mencocokan gambar pakaian daerah dan senjata daerah pada daerahnya masing-masing dengan cara drag mouse and drop mouse tujuannya melatih pemahaman anak dan menambah pengetahuan anak-anak. Anak bisa tahu asal-usul pakaian dan senjata adat pada bagian ensiklopedia. o Gallery

Pada sub-menu Gallery ini terdapat dua button yang menghubungkan ke bonus asset yaitu avatar dan instrument.

Pada avatar anak-anak bisa dengan bebas memasangkan asset-asset yang dimiliki Pero dan Poli seperti baju daerah dan aksesoris lainnya sesuka hati. Pada avatar ini anak-anak bisa berkreasi sesuka hati memake-up Pero dan Poli dengan dengan cara drag mouse and drop mouse. Di sini anak-anak bisa bermain sekaligus

(18)

Pada instrument anak-anak bisa mendengarkan lagu-lagu yang ada dalam media interaktif ini selain itu anak-anak juga dapat mendengarkan suara alat-alat musik tradisional yang berkembang di Jawa seperti Gamelan dan angklung.

3.3.4. Typeface “Hasty Pudding” A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 ! @ # $ % ? ( ) – “ ; : / \ ~

Typeface utama yang digunakan pada logo dan menu-menu adalah typeface jenis “Hasty Pudding”. Typeface ini di pilih karena image typeface ini merupakan typeface untuk anak-anak. Pada menu warna typeface yang digunakan menggunakan hitam tujuannya ada karena memprioritaskan kelegiblean dalam membaca sedangkan pada logo typeface ini mengalami modifikasi sesuai dengan konsepnya.

Gambar 3.11. Logo PeroPoli CD Interaktif

Logo “PeroPoli” menggunakan warna hijau terang ( R: 212, G: 252, B: 28) bergantian dengan kuning (R: 252, G: 252, B: 28) dimana warna tersebut diambil dari antena yang merupakan ciri khas kedua karakter utama. Pada typeface juga ditambahkan visual yang membuat kesan bergaya “candy” dan juga visual Pero dan Poli yang dapat diubah ataupun dihilangkan sesuai dengan kebutuhan produk (bukan asset pokok logo).

(19)

3.3.5. Script

• Ensiklopedia o Page 1 “Jawa”

“Kamu tau tidak?

Pulau Jawa merupakan pulau ke-13 terbesar didunia selain itu pulau ini juga merupakan pulau terpadat di dunia loh...”

o Page 2 “Jabar”

“Ini adalah salah satu pakaian adat dari Jawa Barat. Pakaian adat ini berasal dari suku Sunda.

Kamu tau tidak?

Di Jawa Barat keseniannya banyak yang terpengaruh dari budaya Sunda loh...”

o Page 3 “Jateng”

“Ini adalah salah satu pakaian adat dari Jawa Tengah. Pakaian adat ini berasal dari suku Jawa.

Kamu tau tidak?

Jawa Tengah dikenal sebagai pusat budaya Jawa bahkan ada pusat istana kerajaan Jawa yang masih berdiri hingga kini loh...”

o Page 4 “Jatim”

“Ini adalah salah satu pakaian adat dari Jawa Timur. Pakaian adat ini berasal dari Madura.

Kamu tau tidak?

Jawa Timur merupakan provinsi terluas di pulau Jawa loh...”

(20)

“Keris merupakan senjata tradisional yang berasal dari Jawa Tengah.

Kamu tau tidak?

Keris dilambangkan sebagai simbol “Kejantanan“ dan terkadang pada upacara temu pengantin apabila pengantin pria berhalangan hadir maka ia akan diwakili sebilah keris“.

o Page 6 “Kujang”

“Kujang merupakan senjata tradisional yang berasal dari Madura Jawa Timur.

Kamu tau tidak?

Pada zaman dulu Kujang ini hanya digunakan oleh kelompok tertentu seperti Raja dan golongan-golongan yang di hormati”.

o Page 7 “Clurit”

“Clurit merupakan senjata tradisional yang berasal dari Madura Jawa Timur.

Kamu tau tidak?

Clurit merupakan senjata andalan orang Madura dalam melawan penjajah. Clurit adalah simbol dari perlawanan dan harga diri”.

o Page 8 “Reog”

“Reog merupakan Kesenian Jawa berasal dari Ponorogo di Jawa Timur.

Kamu tau tidak?

Berat sebuah Reog bisa mencapai 40 kilogram dan kesenian Reog ini diangkat dengan menggunakan gigi oleh penarinya loh...”

(21)

o Page 9 “Ondel-Ondel”

“Ondel-Ondel merupakan kesenian Betawi berasal dari Jakarta di Jawa barat.

Kamu tau tidak?

Tinggi Ondel-Ondel biasanya sekitar 2,5 meter dan sekarang banyak digunakan untuk memeriahkan pesta-pesta tapi dulu Ondel-Ondel digunakan untuk menolak bala atau roh halus loh...”

o Page 10 “Wayang Kulit”

“Wayang Kulit merupakan kesenian yang banyak berkembang di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kamu tau tidak?

Wayang Kulit di gerakkan oleh seorang dalang dan walaupun memiliki motif yang rumit yang tonton hanya bayangannya saja loh...”

o Page 11 “Kuda Lumping”

“Kuda Lumping merupakan Kesenian yang berkembang di beberapa daerah di Jawa.

Kamu tau tidak?

Pemain kuda lumping biasanya bisa menampilkan aksi makan pecahan kaca loh...”

o Page 12 “Angklung”

“Angklung merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Jawa barat.

Kamu tau tidak?

Angklung dimainkan dengan cara di goyang. Dulu angklung digunakan untuk penghormatan pada dewi padi agar hasil panen terhindar dari bencana.”

(22)

o Page 13 “Gamelan”

“Gamelan merupakan musik yang tercipta dari paduan bunyi gong, gambang dan alat musik jawa lainnya.

Kamu tau tidak?

Gamelan sangat banyak digunakan untuk mengiringi beberapa kesenian tradisional seperti pada wayang kulit dan tari-tarian tradisional.”

o Page 14 “Gong”

“Gong merupakan alat musik tradisional yang berkembang di Jawa dan Bali.

Kamu tau tidak?

Gong adalah alat musik pukul terbesar dari gamelan. Gong merupakan bagian paling dihormati karena gong dianggap sebagai roh dari gamelan.”

o Page 15 “Gambang”

“Gambang merupakan alat musik tradisional yang berkembang di Jawa dan Bali.

Kamu tau tidak?

Gambang adalah alat musik pukul. Lempengan suara gambang terbuat dari kayu tapi ada juga yg dari logam namanya saron.”

o Page 16 “Kendhang”

“Kendang merupakan alat musik tradisional yang berkembang di Jawa.

Kamu tau tidak?

Kendang adalah alat musik pukul yang dimainkan dengan tangan tanpa bantuan alat lain loh...”

(23)

o Page 17 “Suling”

“Suling merupakan alat musik tradisional yang tersebar di seluruh nusantara.

Kamu tau tidak?

Suling adalah alat musik tiup dari bambu yang juga sering mengiringi gamelan. Gamelan di Jawa Barat lebih mementingkan Sulingnya loh...”

• Help

o “Ayo kita bantu Poli mewarna! warnai sesuai contoh!” o “Ayo pasangkan pada daerahnya dan cari tahu jawabannya.” o “Ayo kita satukan tiap bagiannya!”

3.3.6. Intro (splash)

Tampilan intro berada pada awal saat program dibuka dan jika mouse ditekan pada layar maka akan langsung skip menuju menu utama. Jika intro habis dan belum diskip maka intro akan mulai dari awal lagi selain itu pada saat di menu utama dan menu-menu lainnya jika tidak ada mouse activity selama 1 menit maka tampilan akan kembali dari awal lagi.

Intro berisi cuplikan-cuplikan singkat dengan effect-effect dan cerita-cerita seperti saat Pero dan Poli ke bumi samapai pengenalan karakter Pero dan Poli secara singkat melalui cuplikan singkat.

3.3.7. Media-Media

Dalam perancangan ini ada beberapa media yang akan di buat untuk kelengkapan produk seperti CD, buku panduan, dan packageing yang dikemas menjadi satu selain itu juga ada poster sebagai media promosi.

3.3.8. Interface dan Navigasi

Susuan peta navigasi yang ada pada CD interaktif edukasi PeroPoli. Pada tampilan tabel 3.2. kita bisa tahu susunan navigasi yang ada.

(24)

Tabel 3.2. Peta Navigasi

3.4. Waktu Pengerjaan dan Biaya Kreatif

Waktu (tahun 2008)

Januari Februari Maret April Mei Juni

No. Jadwal Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Concept 2. Resarch 3. Characters 4. Asset 5. Minigames Design 6. Animation 7. Script 8. Dubbing 9. Create Media 10. Finishing

(25)

Kebutuhan Software

No. Nama Software Kuantitas Harga Satuan Total (Rp)

1. Standard • Microsoft Windows XP Professional 2 1.620.000 3.240.000 2. 2D Graphic Freehand MX 1 3.500.000 3.500.000

3. Programming and Animating

• Adobe Flash Professional

2 6.500.000 13.000.000

TOTAL (Rp) 19.740.000

Tabel 3.4. Biaya Software

Kebutuhan Produksi No. Nama Media Harga Satuan

(Rp) Kuantitas Jumlah 1. CD 2.000 5.000 10.000.000 2. Cover CD 1.000 5.000 5.000.000 3. Cover Packaging 1.000 5.000 5.000.000 4. Packaging CD 2.000 5.000 10.000.000 5. Buku Panduan 3000 5.000 15.000.000 6. Poster Promosi 3000 1100 3.300.000 7. Master CD 2.000.000 1 2.000.000 8. Burn CD 1.000 5.000 5.000.000 TOTAL (Rp) 55.300.000

(26)

Kebutuhan Standar

No. Kebutuhan Kuantitas Harga Satuan Lama (bln.) Total (Rp) 1. Gaji: • Programmer 1 2.000.000 4 8.000.000 • Designer Animator 1 1 2.500.000 1.500.000 4 4 10.000.000 6.000.000 Sound Sound FX Designer 1 2.000.000 - 2.000.000 • Music Arranger 1 1.000.000 - 1.000.000 • Script Writer 1 1.000.000 - 1.000.000 Voice Actors 2 900.000 - 1.800.000 2. Hardware: • PC 2 8.000.000 - 16.000.000 • Sound Mixer 8 channel Sanick 1 2.700.000 - 2.700.000

Keyboard and Mouse 2 1.000.000 - 2.000.000

Microphone 1 500.000 - 500.000 • MIDI Wires 1 450.000 - 450.000 3. Office Expenses: Office Equipment 5.000.000 - 5.000.000 • Rent 2.500.000 4 10.000.000 TOTAL (Rp) 66.450.000

(27)

No. Kebutuhan Jumlah

1. Software 19.740.000

2. Standar 66.450.000

3. Produksi 55.300.000

TOTAL PENGELUARAN (Rp) 141.490.000

Tabel 3.7. Total Pengeluaran

Pendapatan Produksi No. Produk Harga Satuan

(Rp) Kuantitas Jumlah 1. CD Edukasi PeroPoli edisi Jawa 35.000 5.000 175.000.000 Jumlah Pendapatan X PPN 10% -17.500.000 TOTAL PENDAPATAN (Rp) 157.500.000 TOTAL PENDAPATAN - TOTAL PENGELUARAN= LABA(Rp) 16.010.000

Gambar

Gambar 3.1. Cover CD
Tabel 3.1. Design Document
Gambar 3.2. Pero Peri Luar Angkasa
Gambar 3.5. Wayang Semar
+7

Referensi

Dokumen terkait

- Memeriksa alat kerja sebelum di gunakan Bahan / Peralatan K3 1 set, Pengadaan Rambu Peringatan Bahaya Dilokasi Pekerjaan, Pelaksana K3 1 org 21 Betonmutu rendah fc’10

Hendra adalah seorang anak muda yang malas bekerja karena beliau menganggap jika Allah SWT mentakdirkan kita menjadi orang kaya tentunya kita pasti jadi orang kaya, tidak

fokus masalah penelitian ini adalah keaktifan siswa, maka untuk latar belakang dapat dimulai dari paparan tentang idealisme pendidikan matematika secara umum.

Pembahasan: kata yang tepat untuk mengisi titik-titik tersebut adalah appreciate, yang artinya menghargaiA. A thousand thanks for all you

Dalam menyusun skripsi Gerakan Jamaah Tabligh (JT) dan Implikasinya Terhadap Budaya Politik Masyarakat Kota Jambi, maka ada beberapa masalah yang dapat

Dari data tersebut, maka dibutuhkan blower hisap dengan ketentuan tidak boleh melebihi kapasitas dari producer gas yang dihasilkan oleh reaktor ataupun kapasitas blower

1& 7ormatur adalah kandidat yang mendapat kan suara terbanyak pada pemibar  Akademi Kesehatan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Riau dan langsung men#adi ketua 9mum

Prioritas menanggulangi kemiskinan di Surade misalnya, adalah menyediakan beras murah karena daya beli yang lemah, menciptakan ketrampilan dan lapangan kerja, sedangkan prioritas