EKO.=REGIONAL
rssN
1907
-
6827
Vol.
9,
No.
2, September
2014
Analisis Kelayakan Ekonomi
dan
Finansial Pendirian Perusahaan Daerah JasaPelakana
Konstruksidi
Kabupaten
pemalangKuyanto
Ketahanan Pangan Para Pekerja Sektor
Industri
di
Kota SoloSutomo,
Yunastiti
Pu rwa n i ngsi h, Akhmad Daerobi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kemiskinandi
Daerah lstimewa Yogyakarta Tahun2003-201
1Khuni
NiswatiEfektivitas
dan
Pengaruh PNPMMandiri
Perdesaan,Alokasi
Dana Desa, Pendapatan Asli Desa danJumlah
Penduduk TerhadapJumlah
Kepala Keluarga Miskindi
Kabupaten
Kebumen Tahun 2OO9-2O11 PrihartiniBudiAstuti
Terdapat
Ketimpangan
Distribusi Pendapatanpada
Keluarga Miskin(Studi
Kasusdi
KecamatanKedungbanteng Kabupaten
Banyumas)Dijan Rahajuni,
Endang
SriGunawati,
Emmy Sarasnrati Peta Pengembangan Sapi Potongdi
Kabupaten
BanjarnegaraAbdul
AzizAhmad,
Moch. Sugiharto
Dampak
ACFIA
Terhadap Perdagangan Sektorlndustri dan
Pertanian lndonesia(Studi Komparatif
lndonesia-Chinadan
lndonesia-Vietnam)EKO=REGIONAL
lssN
fia7
-
6827
Dewan
Editor ReviewerIKATAN SAR]ANA EKONOMT INDONES|A (t5Et) PURWOKERTO
DAN
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI
DAN
STUDI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANPenanggung Jawab
Dilan
RahajuniKetua Dewan
Redaksi
:
lstiqomahVol.
9, No. 2,
September 2014
:
Agus Arifin
:
Oemar Hamdan (Universitas Utara Malaysia)lmam
Ghozali (Universitas Diponegoro) Kamio (U n iversitas Jenderal Soedirman)Nurul
Anwar
(Universitas Jenderal Soedirman) Pramono Hariadi (Universitas Jenderal Soedirman):
Budr Prasetiyo KesekretariatanAlamat
Editor:
d.a. Ruang
Sekretariat EKO-REGIONALLaboratorium
Pengembanganllmu
Ekonomi danstudi
pembangunan
Jurusanllmu
Ekonomidan Studi pembangunan
-
Gedung
D
"Fakultas
Ekonomi
lJ niversitaslenderal
Soedirman Jln. H.R.Bunyamin
Kampus GrendengPurwokerto, 53122
Telp.
02Bl-637970,
fax.02Bt
-40268
KETAHANAN
PANGAN PARA
PEKERJA SEKTOR INDUSTRIDI KOTA
SOLOOleh:
Sutomo'), Yunastiti Purwaningsih'), Akhmad Daerobi')
, Fakultas Ekonomi dan Bisnis universitas sebelas Maret surakarta
Email : sutomomr@gmail.com
ABSTRACT
The purpose
of
this study is to identify the characteristics of workers by household food security,and the determinants
of
household food expenditure workers and household level food security workers' The analysis usedfor
the identificationis
descriptionof
the characteristics, and two different test mean toknow
whether there are differences between ihe charaderistics of uryorkers are not food secure and foodsecure. The analysis used to analyze the determinants of food expenditure is multiple regression analysis' The analysis used
to
analyze the determinantsof
the leve! of food security is logit regression. Resu/ts of researchon
karaketeristik vtorkers accordingto the
leve!of
food security showed no difference in average ageof
workers and the ur"rug," number
6f
household members who work. Mostof
the workers according to thelevel
of
food security is SMTA andup.
There is no differencein
the average wage levelof
food security'Source
of
household income are the private sector employees, trader, self-employed. There are differences inthe
average proportianof
food expenditure and'food
workersnot
bear resistantfood'
The results determinantof
food expenditure shows wage and gender have a siignificant effect on food expenditure,whib
the numberof
household members*io
*oriund
level of edutation was not significant. The resultsdeterminant of food
,"rinty
shows wage levels, numberof
household members who work and gender had no effect, whereas education level affect the level of food security.Keywords: Labor, Food Security, Logit Regression
tangga,
jenis
kelamindan tingkat
pendidikanterhadap pengeluaran pangan
rumah
tanggapekerja dan terhadap tingkat ketahanan pangan
rumah tangga Pekerja.
Fenomena yang terjadi dewasa ini adalah
naiknya
harga,
sementara pendapatan parapekerja tidak mengalami kenaikan. Berangkat dari
iatar
belakangtersebut,
penelitianini
inginmengetahui
ieberapa
besar
pengaruh
upahterhJdap ketahanan pangan para pekerja sektor
industri
di
perkotaan. Faktor yang berpengaruh terhadap ketahanan pangan para pekerja diperluas dengan karakteristik rumah tangga. Secara spesifikpermasalahan Penelitian adalah :
1.
Bagaimanakarakteristik
social
ekonomi demografi pekerja menurut tingkat ketahananpangan.
2.
Bagaimana karakteristik pengeluaran panganrumah tangga
pekerja menurut
tingkatketahanan pangan.
3.
Seberapa besar upah, jumlah anggota rumahtangga, jenis kelamin dan tingkat pendidikan berpengaruh terhadap pengeluaran pagan
rumah tangga pekerja.
Seberapa besar upah,
jumlah
anggota rurnahtangga,
ienis
kelamindan
tingkat
pendidikanber[engaiuh terhadap ketahanan pangan rumah tangga pekerja.
PENDAHULUAN
Sub
sistem
utama
ketahanan Panganadalah ketersediaan, akses, dan penyerapan pangan
(Hanani,
2009
dalam Puwaningsih, 2011)' Salahsatu
sub
sistem,yaitu
aksespangan
adalahkemampuan rumah
iunggu
dan individu (dengan sumberdaya yang dimilikinya) dalam memperolehpangan yang cukup untuk kebutuhan gizinya- Akses
pangan rumah tangga dan individu meliputi akses
ekonomi,
fisik
dan
sosial. Akses
ekonomitergantung pada pendapatan, kesempatan kerja
dan harga. Akses fisik menyangkut tingkat isolasi daerah (iarana dan prasarana distribusi), sedangkan
akses sosial
menyangkut preferensi
pangan' Ketahanan pangan dalam penelitian ini dilihat dari akses pangan secara ekonomi dengan fokus adalahketahanan
pangan
para
pekerja industri
diperkotaan. Para pekerja
ini
menerima pendapatan yang tetap, sehingga apabila terjadi kenaikan hargapangan maka secara riil pendapatannya berkurang
dan berarti berkurangnya daya beli. Daya beli yang
berkurang menunjukkan akses
pangan
secaraekonomi
berkurang
dan
berarti
menurunnya ketahanan pangan.Berdasar
latar
belakang tersebut, tujuanpenelitian
ini
adalah mengidentifikasi karakteristikiumah tangga pekerja menurut tingkat ketahanan
.pangan,
metiputl
karaketristiksosial
ekonomi demografi dan pengeluaran pangan, serta seberapaMETODE ANALISIS
Penelitian
ini
merupakan
penelitiandiskriptif
analitis,yaitu
mengenaifaktor
yangberpengaruh terhadap ketahanan pangan para
pekerja
sektor
industridi
perkotaan. Penelitiandilakukan di Kota Surakarta, dengan menggunakan
metode survei.
Unit
analisis dalam penelitian iniadalah rumah tangga
pekerjasektor
industri. Sampel sejumlah 100 rumah tangga pekerja sektorindustri. Analrsis yang digunakan untuk identifikasi
karakteristik
sosial demografi ekonomi
danpengeluaran
pangan pekerja menurut
tingkat ketahananpangan
dianalisis secara diskripsi, danuji beda dua mean untuk mengetahui apakah ada
perbedaan
antara
pekerjatahan
pangan
danpekerja
tidak
tahan
pangan. Analisis
yangdigunakan
untuk
menganalisisfaktor
yangberpengaruh
terhadap
pengeluaran
pangandianalisis dengan regresi berganda, ditulis dalam
persamaan
1.
Analisisyang
digunakan untuk menganalisisfaktor
yang
berpengaruh terhadaptingkat ketahanan pangan dianalisis dengan regresi
logit, dirumuskan dalam persamaan 2.
LPP = a + b LUPAH + c UKER + d.IKEL + e D/K + u
Keterangan: LPP LUPAH UKER JEKL DIK a b,c,d,e U
Log pengeluaran pangan rumah tangga
Log upah
Log jumlah anggota rumah tangga yang bekerja
Jenis kelamin, di mana Laki-laki =
i
; PerempUdo = 0Tingkat pendidikan. di mana
SMA ke atas = 1 ; SMP ke bawah = 0 Konstanta Koefisien regresi Variabel pengganggu
Pi
ln_ -
TP = aa + bb UPAH + cc JKERl-
Pi
EKO-REGIONAL, Vol.9, No.2, September 2014
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Karaketristik Sosial Ekonomi Demografi
Rata-rata
umur
menurut
tingkatketahanan pangan, rata-rata umur pekerja tahan pangan adalah 36 tahun, umur termuda adalah 20
tahun dan terlua adalah 64 tahun. Untuk pekerja
tidak tahan pangan, umur rata-rata
35
tahun,termuda 20 tahun dan tertua 53 tahun. Berdasar
uji beda dua mean, tidak terdapat perbedaan
rata-rata umur
menuruttingkat
ketahanan pangan(nilai
t
hitung 0,528 dengan probabrlitas 0,5990.Distribusi pekerja menurut
umur
menunjukkansebagian besar pekerja tahan pangan adalah pada
umur 36-44 tahun (30,43%), sedangkan pekerja
yang tidak tahan pangan, sebagian besar pada
umur
28-35
tahun
(33,00%). Menurut jeniskelamin menunjukkan
bahwa
sebagian besarpekerja tahan
dan
tidak tahan pangan adalahpekerja laki-laki, masing-rnasing sebesar 59,42o/o
dan
64,52%. Menurut
tingkat
pendidikan, sebagian besar pekerja tahan dantidak
tahan pangan adalah pekerja dengan tingkat pendidikan SMTAke
atas, masing-masing sebesar 82,61%dan 64,52%.
Rata-rata jumlah anggota rumah tangga menurut tingkat ketahanan pangan menunjukkan
pekeria tahan pangan adalah
4
orang, palingbanyak adalah
10
orangdan
paling sedikit 1orang, Untuk pekerja yang tidak tahan pangan,
lumlah anggota rumah tangga rata-rata
4
orang, paling banyak adalah 8 orang dan paling sedikit 2orang
Berdasaruji
bedadua
rata-rata, tidakterdapat perbedaan rata-rata
jumlah
anggota rumatr tangga menurut tingkat ketahanan pangan(nilai
t
hitung 0,035 dengan probabilitas 0,972).Distribusi pekerja menurut
tingkat
ketahanan pangafl menunjukkan sebagian besar pekerja, baik yang Ghan pangan maupun yang tidak, memilikijumlah anggota keluarga yang bekerja
2
orang(rnasirg-masing sebesar 56,52% dan 4i ,94%).
Menwut
tingkat
ketahanan pangan. rata-rata upah yang diterima pekerja tahan pangan adalah Rp 1.207 juta/bulan, paling banyak adalah Rp 2,8juta/hlan dan
paling
sedikit adalah Rp.-48Criburtutan. Untuk pekerja
tidak
tahan pangan,upah yang diterima pekerja rita-rata Rp 1,144 juta/bu{an, paling banyak adalah Rp 2 juta/buian
dan
paling sedikit adalahRp 600
ribu/bulan. Berdasaruji
beda
dua
mean,tidak
terdapatperbe&an
rata-rata
upah
menurut
tingkatketahanan pangan (nilai
t
hitung 0,590 denganprobatflitas
0,556).
Distribusi pekerja menurutupah &n tingkat ketahanan pangan menunjukkan bahwa pekerja tahan dan tidak tahan pangan,
sebagbn besar menerima upah antara Rp 480 riburhdan sampai Rp 1 jutaibulan, masing-masing
55.07% dan 64,520/o Keterang TP UPAH JKER JKEL DIK aa bb,cc,dd, + dd JKEL + ee DIK + uu an:
Tingkat ketahanan pangan;
Tahan=1;tidak=0
Upah (Rp/bulan)
jumlah anggota rumah tangga yang
bekerja (orang) Jenis kelamin,
Laki-laki = 1 ; Perempudo = 0
Tingkat pendidikan
SMA ke atas = 1 ; SMP ke bawah = 0
Konstanta
ee : Koefisien regresi
Variabel pengganggu
UU
Ketahanan Pangan Para.... (Sutomo, Purwaningsih dan
2. Sumber Pendapatan Rumah Tangga Pekerja Sumber pendapatan rumah tangga pekerja
berasal
dari
berbagai sumber,
yaitu
PNS,pedagangfu,riraswasta, guru sekolah swasta, montir,
sopir, pekerja bangunan, dan buruh tani. Sumber
pendapatan rumah tangga pekerja, selain berasal
dari bekerja menjadi karyawan swasta, sebagian besar berasal dari pedagang/wiraswasta dan pekerja
bangunan. Secara rinci rata-rata pendapatan rumah
tangga
pekerjadari
berbagai sumber menuruttingkat ketahanan pangan disajikan pada tabel 1 .
Berdasar
uji
bedadua
rata-rata,tidak
terdapatperbedaan rata-rata pendapatan
dari
berbagaiDaerobi)
sumber
antara rumah
tangga
pekerja tahan pangan dan tidak tahan pangan.Hasil penelitian menunjukkan terdapat
perbedaan nilai aset yang dimiiiki antara pekerja
tahan pangan dan tidak tahan pangan. Rata-rata
nilai aset
pekerjatahan
pangan
lebih
besardibanding pekerja tidak tahan pangan. Dilihat dari
jenis aset yang dimiliki, maka aset yang berbeda
nrlainya antara pekerja tahan pangan dan tidak
tahan pangan adalah sepeda motor, TV, mobil, emas dan kambing Aset lainnya seperti sepeda,
HP,
tabungandan
ayam
menunjukkan tidakadanya perbedaan rata-rata nilainya.
Tabel 1
Jumlah Rumah Tangga Pekerja dan Rata-rata Pendapatan Menurut
Jenis Pekerjaan dan Tingkat Ketahanan Pangan
Jenis Peker.laan Tinqkat Ketahanan Panqan Total
Tahan Tidak
oranq
Rp/bulanoranq
Rp/bulanoranq
Rp/bulan Karyawan SwastaPN5
Pedagang /wiraswasta Guru Sekolah Swasta
Montir Sqpir Pekerja Bangunan Buruh Tani Lainnya 50 5 12 2 0 2 11 2 4 2.060.416 780.000 1 .3 12.500 700 000 0 900.000 1.1 1 8.1 82 800 000 1.375.000 1.491.139 3.000.000 1-670.000 0 915.000 750.000 700.000 850.000 0 1.881.244 1.840.000 i.475.000 700.000 915.000 850.000 1 .013.333 785.714 1 .1 85.000 23 2 10 0 -74 7 2? 2 2 3 IJ 6 4 2 1 4 0 Jumlah 2.223.O55 31 2J54.516 100 2.263.808 Keterangan :
t hitung untuk karyawan swasta = 0,657 ; probablitas = 0,513
t hitung untuk PNS
=
- 8,385 ; probabilitas = 0,000 t hitung untuk pedagang=
- 0,-732 ; probabilitas = 0,473 t hitung untuk buruh tani=
- 0,577 ; probabilitas = 0,604 t hitung untuk serabutan=
1.513 ; probabilitas = 0,178t hitung untuk buruh bangunan
=
'l ,610; probabilitas= 0,136 Sumber : data primer, 20'l 3.
Tabel 2
Rata-rata Nilai Aset Pekerja Menurut Tingkat Ketahanan pangan
Tinokat Ketahanan oanoan
Tahan Tidak Tahan Total Uii Beda rata-rata
lenis Aset
Oranq Rp
Orang
RpOranq
Thitunq
ProbSepeda Motor Sepeda
w
HP Mobil Emas Tabungan Ayam Burung Kambing Sapi Lainnya 12.440.678 430.976 1.064.943 1.314.928 131 .250.000 2.06i.538 1.278.154 6M.545 1.200-000 15.000.00059
9.000.00041
427.50069
635.48469
885.8064
15.000.00013
826.00013
6s5.55611
478.333 200.0005
750.0001
4,150.000 800.00027
11.360.46s20
429.83631
931:50031
1 .181 .9002
89.166.66710
1.524.3489
1.023.4556
s85.8822
200.0002
1.471.429z
7.766.6672
800.0002,460
0,0160,058
0,9542,217
0,0291,159
0,2497,419
0,0022,532
0.02s1,M2
0,',r650,551
0.5903.674
0.021 1 ,87A_ 0,31 3 86 bt 100 100 6 23 22 t/ 2 1 3 2 76 22.050.159 11.040.0003i
18.637.010 100 271 Jumlah Aset3. Pengeluaran Pangan
Menurut tingkat ketahanan pangan,
rata-rata
pangandan
proporsi pengeluaran panganterhadap
jumlah
pengeluaran
menunjukkanterdapat perbedaan antara pekerja tahan pangan
dan tidak tahan pangan (masing-masing signifikan
pada 5% dan 1%). Rata-rata proporsi pengeluaran pangan pekerja tahan pangan lebih kecil dibanding
pekerja tidak tahan pangan. Selengkapnya dapat
dilihat pada tabel 3.
Menurut komoditi
pangandan
tingkat ketahanan pangan, rata-rata pengeluaran berasEKO-REGIONAL, Vol. 9, No. 2, September 2014
merupakan proporsi tertinggi, disusul pengeluaran
untuk
rokokdan untuk
makananjadi.
Namuntidak
terdapat perbedaan rata-rata pengeluaranberas, makanan
jadi
dan rokok
antara rumahtangga pekerja tahan pangan dan tidak. Terdapat
perbedaan rata-rata pengeluaran ikan, daging,
telur, buah dan bumbu antara pekerja tahan dan
tidak tahan
pangan.
Rata-rata pengeluarankomoditi pangan tersebut
untuk
pekerja tahan pangan lebih sedikit dibanding pekerja tidak tahanpangan.
Selengkapnya pengeluaran panganmenurut komoditi pangan dan tingkat ketahanan
pangan dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 3
Rata-rata pengeluaran Rumah tangga Menurut Tingkat Ketahanan pangan
Tingkat Ketahanan pangan
Tahan
Tidak
Total
Uii Beda rata-rataRp/bln
T hitun 1.287.258 1 .324.580 1 .871 .1 10 843.1081.468.252
-2,516
0,016 't.175.509 2,919
0,004 2.61 1.838 2.602.043 2.608.8010,029
0,917 0,503o,554
-10,988
0,000 Tabel 4Rata-rata Pengeluaran Pangan per Komoditi Menurut Tingkat Ketahanan pangan
Trnqkat Ketahanan Panqan
Komoditi
Tahan
Tidak thitung Panoan Padi Umbi-umbian lkan Daging Telur Susu Sayur-sayuran Tahu, Tempe Buah
-
buahan Minyak Goreng Kelapa Gula Teh, Kopi Bumbu-bumbuan Mie lnstan Konsumsi Lainnya Makanan Jadi Roti/Kue Minuman Kemasan Air Galon Rokok % in o/o ln % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 '16 t/ t6 19 20 21 f i,15 2,67 4,33 6,69 3,63 6,31 6,97 3,49 3,81 3.60 1,90 2,91 2,39 4,41 J,O I 3,47 7,56 4.65 3,08 4,94 8,11 9.0973t
4,66 6.90 1,M 10,03 429 2.48 4.80 2,80 1.66 1.83 2,36 4,27 3,13 1,79 7,93 5,67 7,41 3,14 52.266 12.533 20.311 31.344 17.040 29.872 32.677 16.383 18.143 16.886 8.886 13.648 'I 1 .193 20.614 17.856 16.263 3s.456 21.816 14.444 23.143 38.000 58.948 15.385 30.174 44.750 23.s89 65.O42 27.80A 16.101 31.143 1 8.1 56 10.765 24.823 15.269 27.655 24.167 1 1.61 I 51.375 36.762 48.000 20.375 46.300 54.419 13.857 23.859 36.283 19.055 43.125 31 .051 16.295 22.043 11.448 9.500 17.540 12.470 23.028 20.128 14.168 39.631 27.136 24.769 22.379 39.930 10,29 2,62 4,51 6,86 3,60 8,16 5,81 3,08 4,17 3,30 1,80 3,32 2,36 4,36 3,81 2,79 7,50 5,13 4,68 4,23 -1,111 -0,742 -2,631 -1,883 -2,263 -2,418 -2,849 0,809 0,141 -4,42 -0,3'r 9 -0,687 -2,19 -1,332 1,832 -1 ,091 1,082 -1,667 -1,205 0,331 0,269 0,465 0,0't '1 0,004 0,026 0,422 o,421 0,883 0,000 0,750 o,476 0,1 06 0,181 0,071 o,279 o.284 0,1 01 0,1 30 0,089 0,742 0.248 321.814 467.777 1.14 7,55 -1 .17 1 0,0161 primer,2013.Berdasarkan hasii analisis regresi
tabel
5
dapat ditulis persamaan regresi logit sebagai berikut :ln Pi -
TP = 0,6079" + o,ooouPAtf
t-
Pi
-a,2402IKER"
-
0,2185 JKEL" + 0,9653DtK*
(3) Keterangan : * = signifikdo j ts = tidak signifikanBerdasar
hasil
analisis
regresi
tinqkat ketahanan pangan dengan n-rodellogit
tersebut(persamaan 3), selanjutnya dapat dianalisis besarnya
peluang rumah tangga untuk tahan pangan apabiia
tingkat
pendidikan berubah. Sebagai ilustrasi,berikut cara menghitung peiuang rumah tangga
untuk tahan pangan yang dipengaruhi oleh tingkat pendrdikan secara parsial, artinya menganggap
variabel lainnya konstan. Persamaan regresi hasil arralisis, persamaan 3, dengan menganggap variabel
independen
lain
selain.tingkat
pendidikan (DlK) konstan, maka persamaan menjadi persamaan 4.TP
=
0.9653,,f"
Apabila
tingkat
pendidikan pekerja adalahSMTA
ke
atas (DlK=i), besarnya peluang pekerjauntuk tahan pangan sebesar 72,42%. perhitungan dapat dilihat dalam persamaan 5 dan 6.
1, -
r'
=
TKp = 0,9653 DtK = 0,9653 (1)1* Pi
= 0,9653
e o*t'= 2,6257
)
P = {2,6257 / (1+2,6257)} = 72.,42
%
(6)Apabila
tingkat
pendidikan pekerja adalah SMTP ke bawah (D|K=O), besarnya peluang pekerjauntuk tahan pangan sebesar 50,00%. perhitungan
dilakukan
dengan
cara yang
sama
denganperhitungan, di atas.
KESIMPULAN
Karaketeristik
sosial ekonomi
demograf ipekerja menurut
tingkat
ketahanan
panganmenunjukkan
tidak
terdapat perbedaan rata-rataumur pekerja. Tidak terdapat perbedaan rata-rata
jumlah
anggota
rumah
tangga
yang
bekerja-Sebagian besar pekerja menurut tingkat ketahanan
pangan adalah SMTA ke atas. Sumber pendapatan
rumah tangga selain sebagai karyawan swasta, sebagian besar berasal dari pedagang/ wiraswasta.
Proporsi pengeluaran
pangan
menurut tingkat ketahanan pangan menunjukkan terdapatperbedaan antara pekerja tahan pangan dan tidak
tahan
pangan, rata-rata proporsi
pengeluaranpangan pekerja tahan pangan lebih kecil dibanding
pekerja
tidak
tahan
pangan. Menurut komoditiEKO-REGIONAL, Vol.9, No. 2, September 2014
pangan, rata-rata pengeluaran beras merupakan proporsi tertinggi, disusul pengeluaran untuk rokok
dan untuk makanan
jadi,
namun tidak terdapat perbedaan rata-rata pengeluaran beras, makananjadi dan rokok antara rumah tangga pekerja tahan
pangan dan tidak. Terdapat perbedaan rata-rata pengeluaran ikan, daging, telur, buah dan bumbu
antara pekerja tahan dan tidak tahan pangan.
Hasil
analisisfaktor yang
berpengaruhterhadap
pengeluaranpangan
menunjukkansecara bersama-sama
upah,
jumlah
anggotarumah tangga yang bekerla, jenis kelamin dan
tingkat pendidikan signifikan berpegaruh terhadap pengeluaran pangan rumah tangga. Secara parsial menunjukkan upah dan jenis kelamin berpengaruh
signifikan
terhadap
pengeluaran
pangan, sedangkan jumlah anggota rumah tangga yang bekerja dan tingkat pendidikan tidak signifikan.Hasil
analisisfaktor yang
berpengaruh terhadap tingkat ketahanan pangan menunjukkansecara bersama-sama
upah,
jurnlah
anggotarumah tangga yang bekerja, jenis kelamin dan
tingkat
pendidikan signifikan
berpengaruh terhadap tingkat ketahanan pangan. Secara parsial upah, jumlah anggota rumah tangga yang bekerjadan jenis kelamin tidak berpengaruh, sedangkan
tingkat pendidikan berpengaruh terhadap tingkat
ketahanan pangan.
Saran
yang
direkomendasikan adalahperlunya
peran para stake holder
(pemangku kepentingan) dalam hal pengupahan, hendaknyasecara bertahap berusaha melaksanakan kebijakan pengupahan yang adil dan layak bagi para pekerja.
Kebilakan pengupahan meliputi upah minimum,
upah pasar
yang
berlaku,upah
produktivitas maupun upah kelembagaan yang adadi
daerah.Hal
kri
dilandasihasl
penelitianbahwa
upahmerupakan penentu utama dalam pengeluaran
rumah tangga. Selanjutnya pemerintah maupun
pihak swasta
perlu
memperhatikan pendidikanpara pekerja.
Peningkatanpendidikan
bisadiupapkan melalui pendidikan
formal
maupunnon formal, termasuk pelatihan-pelatihan pekerja
di tenpat mereka bekerja. Karena pada dasarnya,
semakin
tinggi
pendidikan, diharapkan semaklntinggi
.tingkat
produktivitas
kerja
yangberhuhrngan
pada upah yang
diterima dan kesejahteraan rumah tangga.DAFTAR PUSTAKA
Hanani, Nuhfil. 2010.
ll.
Pengertian KetahananPangan. http://google.com. Diakses tanggal 12 Juni 2009.
{4)
Ketahanan Pangan Para.... (Sutomo, Purwaningsih dan
llham, Nyak
dan
Bonar
M.Sinaga,
2OOl."Penggunaan Pangsa pengeiuaran pangan
Sebagai
lndikator
Komposit
KetahananPangan". SOCA,
Jurnal
Sosial EkonomiPertanian dan Agribisnis. Fakultas pertanian Universitas
Udayana. Volume
7
Nomor 3:213-328 November2007. Hal 269-277.
Jonsson, U. and Toole,
D.
1991.
Household FoodSecurity and Nutrition: AConceptual Analysis.
UNICEF mimeo
lntruksi Presiden Republik lndonesia No
9
Tahun20i3
Tentang:
Kebijakan penetapan UpahMinimum Dalam Rangka Keberlangsungan
Usaha
dan
Peningkatan Kesejahteraan Pekerja. Jakarta 27 September 2013.Maxwell,
S.,
and
Frankenberqer,T.
1992.Household
Food
Security.
Concepts,lndicators,
Measurements:A
TechnicalReview. UNICEF and |FAD, New
york
andRome.
Maxwell,
D; C.
Levin;M.A.
Klemeseau; M.Rull;S.Morris
and
C.Aliadeke.2000.
'UrbanLivelihoods
and
Food Nutrition Security inGreater Accra,Ghana'. IFPRI
in
Collabrorative.
with Noguchi Memorial for Medical Researchand
World
Health Organization. Research Report No.1 12. Washington, D.C.Nicholson, Walter, 1994. Microeconomics Theory :
Basic Principles
and
Extensions. The DrydenPress.
Pakpahan,
A;
H.P.Saliem; S.H.Suhartini danN.Syafa'at,
1993.
Penelitian
TentangKetahanan Pangan
MasyarakatBerpendapatan Rendah
.
Monograph SeriesNo..l4.
Pusat Penelitian Sosial EkonomrPertanian. Bogor.
Permenaker No.1712005.
Tentang
Komponen Perhitungan Kebutuhan Hidup Layak.Purwaningsih, Yunastiti. 2008.'Ketahanan pangan: Situasi,
Permasalahan,
Kebijakan
danPemberdayaan Masyarakat'.
.lurnal
ilmuEkonomi dan Pembangunan. Jurnal llmiah FE UniveristasMuhamadiyah
Surakarta,
Ter-akreditasi DIKTI
No
55alDlKTl/Kep 2006, Volume 9. Nomor 1, luni 2008.Purwaningsih, Yunastiti.
2009.'Analisis
Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga dr provinsiJawa
Tengah'. Hasil
Penelitian. FakultasEkonomi.
Universitas
SebelasSurakarta.
Daerobi)
Purwaningsih,
Yunastiti.
2010.
'Analisis Permintaan dan Ketahanan Pangan TingkatRumah Tangga'. Disertasi. Program Doktor
Program Studi llmu Pertanian Minat Studi Ekonomi Pertanian. Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta.
Purwaningsih, Yunastiti. 201 0.'Ketahanan Pangan
Rumah Tangga di Propinsi
lawa
Tengah'. Jurnal Perspektif Ekonomi. ISSN 1979-0821 .Halaman 53-68.
Purwaningsih. Yunastiti.
dkk.
2011.
'Anaiisis ldentifikasi Faktor-faktor yangMempengaruhi Tingkat Ketahanan Pangan
Rumah Tangga di Propinsi
Jawa
TengahTahun ZOOS'. Jurnal
//mu
€konomi danPembangunan. ISSN 1412-2200. Halaman
.1-35.
Purwaningsih,
Yunastiti;
Malik
Cahyadin; EviGravitiani.
20'll.Analisis
ldentifikasildentifikasi Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Tingkat Ketahanan Pangan
Rumah Tangga
di
Propinsijawa
TengahTahun
2009.
Jurnalllmu
Ekonomi danPembangunan
Jurusan Ekonomi Pembangunan FE Universitas Sebelas Maret.Surakarta. ISSN141
2-2200,
Volume
11,Nomor 1 , Agustus 201 1 . Halaman l-3'l .
Purwaningsih,
Yunastiti
dan
Sutomo,
2012. 'Rancangan lndikatorTingkat
Ketahanan Pangan Rumah TanggaTani
TanamanPangan
di
KabupatenSolo
Raya'. HasilPehelitian. Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas
Maret.
Surakarta.
Tidak Dipublikasikan.Rachrnan, HPS, 2001. 'Kajian Pola Konsumsi dan
Permintaan Pangan
di
Kawasan Timurlndonesia'.
DisertasiDoktor.
ProgramPascasarjana.
lnstitut
Pertanian Bogor.Bogor.
Rachnan, Handewi
P.S,
Mewa Ariani dan TBPurwantini.
2005.
Distribusi Provinsi dihdonesia
Menurut Derajat
Ketahanan Pangan Rumah Tangga. Pusat Analisis SosiaiEkonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor.
http:/lwww.deptan.go.id. Diakses tanggal
l3 Juni 2008.
Salienl
Handewi P dan Ening Ariningsih, 2008.Perubahan Konsumsi
dan
pengeluaran'Rumah Tangga
di
Perdesaan: Analisis Data SUSENAS 1 999-2005. Makalah disampaikanpada
Seminar
Nasional
DinamikaPembangunan Pertanian
Dan
perdesaan,Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan
Pertanian,
Bogor,
1g
November 2008.http://9oogle.com. Diakses 5 Juni 2009. Maret.
EKO-REGIONAL. Vol.9, No.2, September 2014
Saliem, Handewi
P
dan
Mewa Ariani.
2A02.'Ketahanan Pangan: Konsep,
Pengukuran dan Strategi' . Forum Penelitian
Agroekonomr. Volume
20.
Nomori,
Juli2002. halaman 12-24.
Sianipar, Jeff
ry
E;
Slamet Hartono; Ronal TPHutapea.
2012.
'Analisis
KetahananPangan Rumah Tangga Tani
di
KabupatenManokwari'. SEPA. Vol.
B
No.2.
Februari. halaman 51-
182.Simatupang, Pantjar, 2007- 'Analisis Kritis terhadap
Paradigma
dan
Kerangka Dasar KebijakanKetahanan Pangan'.
Forum
PenelitianAgroekonomi. Volume
25,
Nomori,
Juli2007, halaman 1-18.
Undang-undang Nomor
7
tahun
1996 Tentang Ketahanan Pangan.Undang-undang