• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN DAN METODE. permukaan laut. Desa Sedayu terletak di wilayah kerja Puskesmas Loano 11.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAHAN DAN METODE. permukaan laut. Desa Sedayu terletak di wilayah kerja Puskesmas Loano 11."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN DAN

METODE

1 Lokasi penelitian.

Lokasi penelitian adalah di desa Sedayu, Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah (Gambar 1). Desa Sedayu berada 250 meter atas permukaan laut. Desa Sedayu terletak di wilayah kerja Puskesmas Loano 11. Kondisi desa Sedayu identik dengan daerah Kulonprogo, tanahnya bempa tanah liat clan berbatu, mudah longsor, banyak sungai kecil. Daerah permukiman berada di daerah pinggiran hutan dm dalam hutan. Sebagian besar daerahnya me~pi3kan daerah perbukitan yang sangat tejal clan hanya sebagian kecil mempakan perbukitan rendah.

Untuk menentukan lokasi penelitian, dilakukan survei pendahuluan untuk mengetahui keadaan dan kondisi tempat penelitian. Dengan mengetahui keadaan dan kondisi tempat penelitian, kemudian ditentukan rumah-rumah penduduk dan kandang ternak sebagai tempat untuk pelaksanaan peneiitian. Dalam penelitian ini jumlah nunah yang diperlukan untuk penangkapan nyamuk dengan umpan manusia baik di &lam dan di luar rumah sebanyak sembilan buah Cjumlah rumah merupakan ulangan) dan satu lokasi kandang temak digunakan untuk pemasangan perangkap cahaya. Dari hasil survei pendahuluan di desa Sedayu, terpilih dukuh Sejati sebagai lokasi penelitian. Dukuh Sejati merupakan d&-yang terletak paling ujung bagian timur Kabupaten Purworejo dan berbatasan langsung dengan Puskesmas Samigaluh II di D.I. Yogyakarta.

(2)

Provinsi Jawa Tengat1

(3)

Dukuh Sejati terdiri atas 51 KK., 251 jiwa dan 53 rumah, yang sebagian besar mengelompok pada bagian atas gunung, sebagian kecil pada kaki gunung. Konstruksi perumahan kebanyakan sederhana dengan banyak celah cetah untuk masuk nyamuk pa& tengah malam hari. Daerah dukuh Sejati merupakan suatu bukit yang sebagian besar daerahnya ditanami sawah, denganpota tanamnya tidak serentak. Bagian tengah gunung banyak ditanami tanaman tahunan, seperti mahoni, sengon, kelapa, jati, salak, bambu, kopi, cengkeh dan tumbuhan tumpang sari seperti teh-tehan, kapulogo, nenas, pisang, temulawak dll.

Masyarakat dukuh Sejati pa& urnumnya adalah petani dan paling banyak sebagai buruh tani, mereka beke j a di sawah dan kebun dari pagi sarnpai dengan sore hari. Seluruh warga memelihara kambiig dan hanya dua kepala keluarga yang memelihara sapi. Kandang ternak kebanyakan tetaknya di samping rumah. Penduduk desa Sejati sering keluar malam, yaitu untuk kegiatan agama yang dilaksanakan tiga kali seminggu clari mulai magrib sampai pukul 24.00 tengah malam, juga pada a- hari-hari besar Islam. Selain itu acara hajatan juga sering dilakukan pada setiap dukuh. Pengajian remaja dilaksanakan setiap malam jum'at. Acara I7 Agustus yang setiap dukuh menampilkan hiburan juga menarik minat masyarakat dari kecil sampai dewasa untuk berjalan kaki pada malam hari dengan menembus hutan-hutan untuk menonton hiburan.

*

2 Waktu penelitian dan metode pengambiian sampel.

Penelitian dilaksanakan selama enam bulan, d i i a i bulan Maret sampai dengan Agustus 2001. Penangkapan nyamuk baik di dalam dan di luar rumah dan di kandang temak dilakukau setiap 10 hari sekali. Penentuan daerah sampei secara purposive sampling, yaitu di Desa Sedayu dipiliih dukuh Sejati karena berada

(4)

disepanjang bukit Menoreh dan berbatasan dengan DI-Yogyakarta. Penentuan tempat penangkapan nyamuk dipilii rumah-nunah yang penghuninya positif menderita malaria, sebanyak sembilan buah rumah. Selain itu dipasang perangkap cahaya di kandang sapi.

3 Metode penangkapan nyamuk.

3.1 Penangkapan nyamuk di dalam rumah.

Penangkapan nyamuk di dalam rumah dilakukan oleh tiga orang dengan jumlah rumah scbanyak sembilan buah rumah. Satu orang petugas melaksanakan penangkapan nyamuk di dalam rumah pada tiga buah rumah yang jaraknya be jauhan. Dalam satu rumah dilakukan penangkapan selama dua jam dalam tiga periode, sedangkan satu periode penangkapan yakni 30 menit. Nyamuk yang ditangkap adalah nyamuk yang menggigit petugas sebagai umpan di &lam nunah selama 30 menit, setelah itu petugas penangkapan pindah ke rumah yang ke dua dan menangkap lagi selama 30 menit dan seterusnya selama dua jam. Petugas sebagai umpan dan juga sebagai penangkap nyamuk. Petugas pengumpan duduk di tempat yang telah ditentukan dengan kaki dibiarkan terbuka sampai di atas lutut. Nyamuk yang hinggap pada kedua kaki pengumpan ditangkap dengan aspirator, kemudian d i m a s u ! ke dalam tabung plastik yang telah diberi label yang berisi catatan tempat dan jam penangkapan. Penangkapan nyamuk di dalam rumah dilakukan selama 12 jam dari puku118.00 hingga puku106.00 ( Gambar 2).

3.2 Penangkapan nyamuk d i luar rumah.

Untuk mengetahui spesies nyamuk yang tertangkap di luar rumah, digunakan orang sebagai umpan. Tiga orang petugas penangkapan ditempatkan di

(5)

Gambar

2

peabghqm

nyamuk

dengan

urnpan

orang,

menggumkm

asphator

di

Dukuh

Sejati

Desa

Sedayu

Gambar

3

Penangkapan n y m w

aengan

-

m

perangkap

lsmpu

di

Dukuh

Sejati

Desa

Sedayu

(6)

luar rumah dari sembilan buah rumah. Setiap petugas menangkap nyamuk di luar rumah selama 30 menit, lima menit untuk pindah ke rumah nomor dua, kemudian menangkap nyarnuk lagi di luar rumah selama 30 menit pada rumah ke dua dan seterusnya sampai rumah ke tiga. Penangkapan nyamuk di Iuar rumah untuk tiga buah rumah dilakukan selama dua jam. Petugas sebagai umpan duduk di tempat yang telah ditentukan dan kaki petugas yang sebagai umpan dibiarkan terbuka sampai diatas lutut. Nyamuk yang hinggap pada kedua kaki pengumpan ditangkap dengan aspirator, kemudian dimasukkan ke dalam tabung plastik yang telah diberi label yang berisi catatan tempat dan jam penangkapan. Penangkapan di luar rumah dilakukan selama 12 jam dari pukul 18.00 hingga pukui 06.00.

3.3 Penangkapan di kandang ternak

Penangkapan nyamuk di kandang temak dilakukan dengan perangkap cahaya sebanyak satu buah perangkap, diletakkan pada satu kandang ternak. Alat yang digunakan adalah perangkap cahaya (light trap) dengan batu batere kering enam volt. Komponen perangkap cahaya terdiri dari : (a) bola lampu enam volt sebagai sumber cahaya, @) batu batere sebagai sumber tenaga, ( c ) kipas listrik untuk menyedot nyamuk yang te&-k surnber cahaya, (d) kurungan kasa perangkap untuk menampung serangga yang terperangkap, (e) tabung perangkap dari plastik. Satu perangkap lampu dipasang selama 12 jam, mulai pukul 18.00 hingga pukul06.00.

Untuk mengetahui pola aktivitas nyamuk dalam waktu satu malam penuh, tiap dua jam kurungan kasa perangkap diambil clan diganti dengan yang masih kosong ( Gambar 3).

(7)

3.4 Identifikasi nyamuk.

Nyamuk hasil tangkapan umpan badan baik di dalam rumah, di luar rumah

d m

di kmdang sapi fangsung diarnbil setiap dua jam dan diperiksa di lokasi pada malam penangkapan oleh peneliti dan dibantu oleh petugas entomologi dari Puskesmas Loano

II

untuk diidentifikasi dan tiap spesies dihitung jumlahnya berdasarkan cara, waktu dan tempat penangkapan. Identifikasi nyamuk sampai dengan spesies diakukan dengan menggunakan kunci deterrninasi O'Connor dan Soepanto (1 979).

3.5 Penentuan parameter komunitas.

a Padat populasi tiap spesies nyamuk diiitung dalam rata-rata nyamuk per perangkap semaiam (untuk perangkap lampu), per orang tiap jam (untuk umpan orang).

b Kelimpahan nisbi adalah perbandiigan antara banyaknya nyamuk suatu spesies dengan jumlah semua nyamuk dari berbagai spesies yang tertangkap, dinyatakan dalam persen.

c Penentuan angka frekuensi nyamuk tertangkap.

Angka frekuensi nyamuk tertangkap adalah perbandingan antara banyaknya suatu spesies nyamuk ditemukan &lam penangkapan dengan banyaknya penangkapan. Contoh, apabila spesies aiyarnuk A yang tertangkap dengan perangkap lampu tertangkap dua kali dari seluruh penan"&apan dengan cara tersebut, clan banyaknya penangkapan lima kali, maka fiekuensi nyamuk tertangkap spesies A adalah 2/5 = 0.40

(8)

d Penentuan angka dominasi spesies.

Angka dominasi suatu spesies nyamuk adalah hasil perkalian kelimpahan nisbi dan fiekuensi nyamuk tertangkap spesies tersebut. Untuk tiap cara penangkapan dominasi spesies dihitung tersendiri. Dengan demikian apabila spesies A yang tertangkap dengan perangkap lampu mempunyai kelimpahan nisbi aO/o dan dankuensi nyamuk tertangkap b, maka angka dominasi spesies A yang tertangkap dengan perangkap lampu adalah a% x b = ab'?40.

e Banyaknya hinggapan nyamuk per orang/jaxn (HOJ).

Angka kepadatan populai nyarnuk adalah jumlah nyamuk per-spesies permalam atau per jam dengan umpan atau cara penangkapan tertentu. Cam perhitungan HOJrumusnya sebagai berikut :

Jumlah nyamuk teaangkap per spesies

HOJ =

Jumlah jam pmangkapan x lamanya(bixi)x jumlah kolektor X lama penangkapan perjam.

3.6 Analisis Data.

Untuk mengetahui adanya pengaruh curah hujan dengan kepadatan nyamuk setiap bulan di uji dengan anaiisis Korelasi dan Regresi. Untuk data-data mengenai spesies nyamuk Anopheles lainnya di analisa secara deskriptif.

Gambar

Gambar  2  peabghqm  nyamuk  dengan  urnpan  orang,  menggumkm  asphator  di  Dukuh  Sejati  Desa  Sedayu

Referensi

Dokumen terkait

RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN (RBSL)

Kerusi-kerusi parlimen yang dianggap selamat (dengan menang majoriti besar dalam PRU ke-13) telah berjaya dimenangi oleh calon Parti Warisan Sabah.. Penjelasan lanjut

3. Mahasiswaa mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan 4. Mahasiswa mampu bekerjasama dalam tim 5. prinsip dasar perkembangan hewan sebagai bagian dari ilmu

bergaul, bentuk kehidupan masyarakat,dan kegiatan siswa dalam masyarakat. Yang termasuk dalam faktor internal yaitu kesehatan, inteligensi dan bakat, minat dan

Rumusan masalah sebagai berikut:Apakah melalui penggunaan model pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan kemampuan membaca Recount text dalam pelajaran Bahasa

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kekhususan tulisan yang dihasilkan oleh Ratna Sarumpaet sebagai pengarang perempuan dan mendeskripsikan posisi tokoh utama perempuan

Puguh Wicaksono atau yang biasa dikenal dengan panggilan akrabnya Pak Puguh ini lahir di Lumajang pada 17 oktober 1984. Dialah awal mulanya yang mempunyai

The main character, Chris Gardner has individualism in his self that show people individualism still exists in America and it is not just a myth.. Scope