• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP EFEKTIFITAS TRANS PADANG DI KOTA PADANG. By : Mardalisa* Dedi Hermon** Rika Despica**

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP EFEKTIFITAS TRANS PADANG DI KOTA PADANG. By : Mardalisa* Dedi Hermon** Rika Despica**"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP EFEKTIFITAS TRANS PADANG DI KOTA PADANG

By :

Mardalisa* Dedi Hermon** Rika Despica**

Geography Education College Student of STKIP PGRI Western Sumatra* Geography Education Lecturers of STKIP PGRI Western Sumatra**

ABSTRAK

Mardalisa (NIM:10030191), Persepsi Masyarakat Terhadap Efektifitas Trans Padang Di Kota Padang, Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2015.

Trans Padang di Kota Padang Masyarakat masih sering mengeluh dengan pelayanan, prasarana dan kenyamanan dari bus trans Padang karena jumlah armada yang sedikit sehingga sering terjadi keterlambatan kedatangan bus Trans Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data, mengolah, menganalisis, dan membahas tentang persepsi masyarakat terhadap efektifitas trans padang di Kota Padang di tinjau dari segi : 1) Pelayanan, 2) Prasarana, 3) Kenyaman.

Jenis penelitian ini yaitu kualitatif, informan penelitian di ambil dengan teknis Purposive Sampling, dengan subjek atau responden penelitian Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika, Unit Pelaksanaan Teknis Trans Padang, Penumpang yang Menggunakan Jasa Bus Trans Padang. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan adalah tentang persepsi masyarakat terhadap efektifitas trans padang di kota padang di tinjau dari segi pelayanan, prasarana dan kenyamanan.

Hasil penelitian menunjukkan : 1) Persepsi masyarakat terhadap pelayanan trans padang di Kota Padang dikatakan baik apabila semua sudah berjalan dengan fungsinya dan jumlah armadanya di tambah agar tepat waktu. 2) Persepsi masyarakat terhadap prasarana Trans Padang bahwa masyarakat masih merasa prasarana yang ada pada saat ini belum efektif karena masih banyak yang harus di tambah dan di perbarui yaitu seperti jumlah armada dan fasilitas halte. Masyarakat mengharapkan adanya jalur khusus untuk Trans Padang, 3) Persepsi masyarakat terhadap kenyaman Trans Padang di Kota Padang ini bahwa Trans Padang sudah bisa dikatakan nyaman dan bagus. Karena adanya sarana penunjang seperti AC dan kamera CCTV. Tetapi, masih ada keluhan dari masyarakat yaitu seringnya terjadi penumpukan penumpang didalam bus sehingga AC yang ada sering tidak terasa oleh penumpang. Untuk itu pemerintah secepatnya menambah jumlah armada bus Trans Padang yang ada di Kota Padang agar terasa lebih nyaman.

(2)

PENDAHULUAN

Kondisi geografis Indonesia yang terbentang sangat luas dan terdiri dari pulau-pulau yang tersebar menyimpan kendala besar bagi proses pembangunan. Salah satu upaya strategis yang perlu dilakukan adalah menciptakan keterkaitan antar daerah ataupun antar wilayah secara baik, sehingga seluruh wilayah Indonesia merupakan sekumpulan entitas negara kesatuan yang terpadu. Keterkaitan ini akan tercipta jika sistem transportasi tertata dengan baik. Sejauh ini tatanan sistem transportasi yang ada di Indonesia masih jauh dari sempurna. Hal ini terlihat dari masih banyaknya daerah yang terisolasi karena tingkat aksesibilitas yang rendah, yang pada gilirannya menyebabkan tidak meratanya derap pertumbuhan yang terjadi di Indonesia.

Transportasi adalah kegiatan pemindahan barang dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam transportasi terlihat ada dua unsur yang terpenting yaitu, pemindahan/pergerakan dan secara fisik mengubah tempat dari barang dan penumpang ke tempat lain (Salim, 1993:6).

Angkutan umum merupakan suatu bentuk transportasi kota yang sangat esensial dan komplementer terhadap angkutan pribadi, tetapi pada kenyataannya hal ini tidak dapat sepenuhnya di upayakan oleh masyarakat kota. Pertumbuhan kendaraan pribadi yang cukup tinggi dan dominannya moda transportasi pribadi tersebut akan menimbulkan

kemacetan lalu lintas karena tidak dibarengi dengan penambahan jaringan jalan. Pola jaringan jalan yang ada itu menyebabkan pergerakan lalu lintas terkonsentrasi pada pusat kota (Salim, 1993:6).

Disamping itu tingkat disiplin pengguna jalan masih belum memadai. Tingkah laku sebagian pengemudi di kendaraan umum dalam berlalu lintas masih sangat memprihatinkan, kebut-kebutan, saling mendahului, menurunkan penumpang di sembarang tempat dan tempat-tempat lainnya yang selalu menimbulkan gangguan terhadap kelancaran lalu lintas (Salim, 1993:8).

Rencana sistem transportasi Kota Padang yang merujuk kepada Rencana Induk Transportasi Kota Padang 2010-2030 menyebutkan ada tiga moda angkutan massal transportasi yang akan dikembangkan di Kota Padang. Pertama, Bus Rapid Transit (BRT) yang diberi nama Trans Padang yang terdiri dari lima koridor.

Berdasarkan obervasi awal, semenjak beroperasinya bus trans Padang di Kota Padang pada Koridor I. Masyarakat masih sering mengeluh dengan pelayanan, prasarana dan kenyamanan dari bus trans Padang ini. Hal ini terlihat dari sering terjadi keterlambatan datangnya bus trans Padang. Sehingga banyak terjadi penumpukan penumpang di setiap halte yang ada. Dari segi prasarana hal ini juga terlihat kurang terasa sejuknya udara di dalam bus trans Padang karena sering terjadi penumpukan penumpang atau disebut over capacity.

(3)

Hal ini menyebabkan penumpang kurang merasa nyaman bila berada di dalam bus.

Sehubungan dengan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengkaji dan melakukan penelitian mengenai evaluasi terhadap pengadaan dan operasional transPadang untuk masyarakat Kota Padang. Penelitian ini berjudul “Persepsi Masyarakat Terhadap Efektifitas Trans Padang Di Kota Padang”.

METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian kualitatif sering juga disebut dengan metode penelitian naturalistik karena penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah. Dimana objeknya berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada objek tersebut.

Menurut Sugiyono (2012:15) penelitian kualitatif adalah sebuah metode yang berlandaskan kepada filsafat postpositivisme yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti sebagai sumber kunci yang yang akan melakukan pengambilan data tertentu demi kelancaran sebuah penelitian. Pengertian kualitatif juga dikemukakan oleh Tylor dan Bogdan dalam Margono (2010) bahwa penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sementara itu menurut Kirk dan Miller mendefenisikan bahwa penelitan kualitatif adalah tradisi tertentu dalam

ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dan kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristiwanya. Jadi penelitian kualitatif ini merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami masalah atau gejala apa yang dialami oleh subjek penelitan yang dilakukan secara natural atau alamiah, dimana tanpa memanipulasi data dan berkembang apa adanya demi kelancaran sebuah penelitian.

Informan yang digunakan dalam penelitian ini diambil secara Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal.

Sesuai dengan informan yang ditunjuk secara purposive sampling maka yang ditunjuk sebagai informan penelitian adalah mahasiswa, pegawai kantor, siswa dan masyarakat lainnya yang diambil secara acak tanpa pandang bulu dengan cara pengambilan yang unggul dan biasa secara keseluruhan. Dalam menentukan jumlah informan penelitian yang akan dijelajahi tidak dibatasi beberapa jumlahnya, sampai peneliti menemukan apa yang diharapkan dan diinginkan dalam pelaksanaan penelitian tersebut.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Wilayah Penelitian (Letak dan Batas Wilayah)

Kota Padang adalah ibukota provinsi Sumatera Barat yang terletak di pantai bagian barat pulau sumatera

(4)

dan berada antara 0º44’00’’LS- 1º08’35’’LS serta antara 100º05’05’’BT - 100º34’09’’ BT. Yang berbatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Solok Kabupaten Pesisir Selatan dan Samudera Indonesia.

Batas-batas wilayah Kota Padang :  Batas Utara berbatasan dengan

Kabupaten Padang Pariaman  Batas Timur berbatasan dengan

Kabupaten Solok

 Batas Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan Dan Samudera Indonesia

 Batas Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.

Pembahasan

Dilihat dari temuan khusus di lapangan, maka hasil tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam uraian pembahasan Perespsi Masyarakat Terhadap Efektifitas Trans Padang di Kota Padang.

Pertama, Persepsi masyarakat terhadap efektiftas Trans Padang di Kota Padang dilihat dari pelayanan Trans Padang bahwa pelayanan Trans Padang kepada semua penumpang dapat dikatakan baik apabila semua sudah berjalan dengan fungsinya masing-masing dan terfokuskan kepada pramugara Trans Padang agar memberikan pelayanan yang baik kepada penumpang dan berbicara yang sopan dan ramah agar penumpang merasa nyaman berada di dalam bus Trans Padang. Jumlah bus Trans Padangnya juga harus di tambah agar pelayanan waktu dapat berjalan dengan baik dan tidak ada lagi penumpang yang menung bus Trans

Padangnya yang lama dan tidak ada lagi berdesak-desakan di dalam bus Trans Padang.

Dilihat dari pelayanan Trans Padang, Trans Padang memang sudah memberikan pelayanan yang baik kepada penumpang. Hal ini terlihat jelas dari sopirnya mengendarai busnya sesuai dengan laju yang telah tentukan batas maksimalnya. Serta dari pelayanan pramugaranya dalam memberikan karcis lalu pelayanan dari dalamnya berupa AC dan kamera CCTV yang akan membuat penumpang nyaman. Fasulitas halte Trans Padang seharusnya dilengkapi lagi agar penumpang merakan pelayanan yang maksimal pada saat menunggu armada datang dan pada saat menggunakan jasa Transportasi Trans padang.

Menurut Edie (2013:286) dalam undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, pelayanan public didefinisikan sebagai “kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa atau pelayanan administrative yang disediakan oleh peneyelenggara pelayanan publik”. Maka dari itu apabila semua fasilitas penunjang dari Trans Padang telah terpenuhi semuanya maka akan menciptakan pelayanan yang baik dan efektif kepada penumpang Trans Padang.

Menurut Edie (2013:287) Komponen pelaksanaan pelayanan public yang harus dilakukan juga sangat luas, meliputi pelaksanaan pelayanan, pengaduan, informasi,

(5)

pengawasan internal, penyuluhan masyarakat, dan konsultasi. Masing-masing aktivitas tersebut diatur secara rinci dalam undang-undang.

Kedua, persepsi masyarakat terhadap efektifitas Trans Padang di Kota Padang dilihat dari prasarana Trans Padang pemerintah memang telah memberikan prasarana yang cukup baik untuk penumpang Trans Padang. Hal ini terlihat dari adanya halte sebagai tempat naik dan turunnya penumpang Trans Padang. Serta adanya prasarana kamera CCTV sebagai media pengintai setiap tindakan yang dilakukan didalam bus Trans Padang.

Trans Padang juga di lengkapi dengan AC sebagai penyejuk ruangan di dalam bus Trans Padang. Trans Padang ini dikatan belum sempurna dan efektif karena masih ada masyarakat yang mengeluh tentang prasarana halte yang sebagian tidak mempunyai atap dan bangku di halte tersebut dan masih sedikitnya jumlah armada Trans Padang.

Menurut Sani (2010:42) dalam bukunya Transportasi Suatu Pengantar menyatakan Prasarana atau infrastuktur merupakan tempat untuk keperluan atau tempat pergerakan sarana yang di lengkapi dengan fasiliats penunjang lainnya yang tersedian atau ditempatkan di suatu tempat atu juga dengan istilah permanen way atau instalasi tetap.

Ketiga, persepsi masyarakat terhadap efektifitas Trans Padang di kota Padang dilihat dari kenyamanan Trans Padang sebagian masyarakat mengatakan sudah efektif dan nyaman. Kenyamanan Trans Padang dinilai

oleh masyarakat belum efektif seratus persen karena masih sering terjadi penumpukan penumpang didalam bus Trans Padang sehinggga kurangnya rasa nyaman penumpang dalam menikmati transportasi ini. Jadi, perlu secepatnya upaya pemerintah dalam mengatasi ini semua dan penambahan jumlah armadanya agar tidak terjadi penumpukan penumpang lagi didalam bus Trans Padang.

Menurut Rahmil dalam Defrina (2013) kenyamanan adalah segala sesuatu yang melihat segala penggunaan ruang secara harmonis, baik dari segi bentuk, tekstur, warna, suara, bunyi, cahaya atau lainnya. Hubungan yang harmonis yang di maksudkan adalah keteraturan, dan keragaman yang saling mendukung terhadap penciptaan ruang bagi manusia, sehingga memiliki nilai keseluruhan yang mendukung keindahan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan menganalisis masalah yang ada dan di tulis pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan :

1. Persepsi masyarakat terhadap pelayanan Trans Padang di Kota Padang bahwa pelayanan Trans Padang kepada semua penumpang dapat dikatakan baik dan efektif apabila semua sudah berjalan dengan baik dan terfokuskan kepada pramugara Trans Padang agar memberikan pelayanan yang baik kepada penumpang dan berbicara yang sopan dan ramah agar penumpang merasa nyaman

(6)

berada di dalam bus Trans Padang. Jumlah bus Trans Padangnya juga harus di tambah agar pelayanan waktu dapat berjalan dengan baik dan tidak ada lagi penumpang yang menung bus Trans Padangnya yang lama dan tidak ada lagi berdesak-desakan di dalam bus Trans Padang.

2. Persepsi masyarakat terhadap prasarana Trans Padang ternyata masyarakat masih merasa prasarana yang ada pada saat ini belum efektif karena masih banyak yang harus di tambah dan di perbarui yaitu seperti jumlah armada Trans Padang yang harus di tambah supaya tidak terjadi lagi penumpukan penumpang yang berlebihan didalam bus tersebut. Serta untuk fasilitas haltenya juga harus di benahi dan di lengkapi lagi fasilitasnya seperti diberikan atap dan tempat duduk di setiap halte Trans Padang yang ada. Sebagian masyarakat mengharapkan adanya jalur khusus untuk Trans Padang ini supaya tidak ada lagi keterlambatan kedatangan bus di setiap halted an tidak terjadi macet lagi serta diberikan perawatan yang baik untuk setiap bus agar tidak terjadi kerusakan yang banyak pada setiap bus Trans Padang.

3. Persepsi masyarakat terhadap kenyaman Trans Padang di Kota Padang ini bahwa untuk kenyamanan dari Trans Padang sebenarnya sudah bisa dikatakan nyaman dan bagus hal ini karena adanya sarana penunjang seperti AC sebagai penyejuk ruangan dan

kamera CCTV yang akan memantau semua aktivitas yanga ada didalam bus Trans Padang. Namun, juga masih ada keluhan dari masyarakat tentang kenyamanan ini. Yaitu seringnya terjadi penumpukan penumpang didalam bus sehingga AC yang ada sering tidak terasa oleh penumpang dan menjadi panas. Untuk itu pemerintah secepatnya menambah jumlah armada bus Trans Padang yang ada di Kota Padang agar terasa lebih nyaman lagi.

Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat disarankan sebagai berikut :

1. Diharapkan kepada masyarakat untuk selalu sabar dan tertib didalam menggunakan Trans Padang dan mematuhi peraturan yang ada pada Trans Padang 2. Diharapkan kepada masyarakat

untuk selalu merespon semua program pemerintah yang telah maupun yang akan terlaksana demi kemajuan transportasi di Kota Padang

3. Di harapkan kepada Pemerintah secepatnya menambah jumlah armada dan halte Trans Padang pada koridor I serta melaksanakan program pemerintah selajutnya untuk kemajuan Trans Padang.

DAFTAR PUSTAKA

Haryoto, Edie. 2013. Transportasi Pro Rakyat. Jakarta: PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA.

(7)

Khisty, C. Jotin dan B. Kent Lall. 2003. Dasar-dasar Rekayasa Transportasi/Edisi Ke-3/Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Rini, Indri Nurvia Puspita. 2007. Analisis Persepsi Penumpang Terhadap Tingkat Pelayanan Busway. Semarang: Universitas Diponegoro.

Salim, Abbas S.E., M.A., Drs. H.A. 2008. Manajemen Transportasi. Jakarta: PT. RAJA GRAFINDO.

Sani, Zulfiar. 2010. Transportasi: Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI Press).

Sugiyono Prof. Dr. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa manfaat yang akan didapatkan oleh calon pasangan pengantin ketika mengikuti bimbingan pra nikah, maka BP4 KUA Kecamatan Japah Kabupaten Blora mewajibkan bagi calon

kemampuan daya ingat dan daya pikir lainnya sehingga dapat menyebabkan masalah tingkah laku misalnya menjadi gaduh gelisah, pencuriga dan emosi yg meledak - ledak.  Dua

Pokja ULP Untuk Pengadaan Rehabilitasi Finishing Gedung dan Bangunan Kantor Pengadilan Negeri Lahat Tahun Anggaran

Sekalipun saksi Yehova hidup berdampingan dengan anggota masyarakat dari aliran atau agama lain, namun beberapa perbedaan mendasar antara saksi Yehova dan

Bentuk kegiatan ini adalah pemilihan presiden mahasiswa FIK dan anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa FIK yang dikemas dalam serangkaian kegiatan yang bernuansa

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kerjo Kabupaten Karanganyar adalah salah satu instansi pemerintah dan merupakan Sekolah Berstandar Nasional ( SSN ) yang dianjurkan oleh

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Estimasi Pangsa

merupakan perwujudan dan pengamalan Pancasila. Pendidikan pada hakikatnya juga berarti mencerdaskan kehidupan bangsa. Dari pernyataan tersebut terdapat tiga unsur pokok