• Tidak ada hasil yang ditemukan

ETIKA BAGI PENGEVALUASI AMDAL HADI S. FAKULTAS KEHUTANAN IPB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ETIKA BAGI PENGEVALUASI AMDAL HADI S. FAKULTAS KEHUTANAN IPB"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ETIKA BAGI PENGEVALUASI

AMDAL

HADI S. ALIKODRA@2014 FAKULTAS KEHUTANAN IPB

(2)

APA ITU AMDAL

Amdal: Analisis mengenai Dampak Lingkungan

Hidup

Hakekatnya: kajian ilmiah

(3)

Profesi Penyusun Amdal

Penyusun Amdal bukan sekedar cari makan dan petugas

administratif

Penyusun Amdal (dn hrsnya juga penilai Amdal) hrs diakui sbg

sebuah profesi dgn 2 pilar utama:

Kompetensi teknis ilmiah ttg studi Amdal

Kompetensi moral: karakter dn komitmen moral akan

kepentingan publik terkait dgn perlindungan lingkungan hidup

Kedua kompetensi ini penting krn:

Kompetensi teknis saja bisa berbahaya

Kompetensi moral saja tidak ada gunanya bahkan juga bisa

berbahaya

Penyusun Amdal: sebuah profesi strategis menentukan nasib

(4)

SIAPA TERLIBAT

DALAM PENYUSUNAN AMDAL

Pemrakasa

Konsultan

Pemerintah

(5)

ETIKA AMDAL

Amdal harus dijiwai oleh etika:

Sebagai sebuah kajian ilmiah, Amdal berpegang

teguh pd kebenaran objektif/faktual berdasarkan

metode yg dipertanggungjawaban sebagai

valid/benar secara ilmiah

Keputusannya: keputusan ilmiah sbg benar atau

salah, yg kemudian menjadi dasar keputusan

(6)

VALUE AMDAL

Studi Amdal adalah sebuah studi yg bebas

nilai:

Hrs bebas dr segala intervensi dr luar:

intervensi bisnis dn politik (uang,

kekuasaan, kepentingan apa pun)

Satu2nya yg menentukan keputusan

Amdal: otoritas ilmiah para penyusun dn

penilaian Amdal

(7)

PENYUSUNAN AMDAL

Didasarkan dan dengan menggunakan metode

ilmiah, fakta ilmiah, dapat dipertanggung

jawabkan

Berpegang teguh dan mempertaruhkan kebenaran

dan kejujuran ilmiah

(8)

STATUS ILMIAH

Istilah ilmiah merupakan kualifikasi positif

yang jawabannya mempunyai dasar yang

kokoh dan dapat dipercaya, hasil cara-cara

kerja

bersifat

sistematik,

kritis,

dan

berdasarkan keahlian (Semiawan dkk. 2005).

(9)

SIFAT-SIFAT PENELITI

Seorang peneliti diminta jujur, mandiri dan bertanggung jawab terhadap hasilnya sebagai suatu kebaruan, serta terbuka terhadap saran dan kritik, sehingga aspek etika dan moral menjadi landasan penting bagi para peneliti.

Nasib pengembangan penelitian ada ditangan para peneliti yang hasilnya sangat dilandasi oleh etika akademis, sangat menentukan kualitas hasil penelitiannya yang bertanggung jawab bagi perbaikan lingkungan hidup.

(10)

PRINSIP ETIKA BAGI PENYUSUN

AMDAL

Kompetensi

Otonomi dan independensi

Kebenaran dan kejujuran

Pengabdian kepada Kepentingan Publik

Integritas

(11)

Secara etimologis,

Etika berasal dari kata Yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat

istiadat atau kebiasaan.

Etika berkaiatan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara

hidup yang baik, baik pada diri seseorang atau masyarakat.

Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan dari satu

generasi ke generasi lain.

Etika sering dipahami sebagai ajaran yang berisikan perintah

dan larangan tentang baik-buruknya perilaku manusia, yaitu

perintah yang harus dipatuhi & larangan yang harus dihindari.

(12)

Kedua, etika dipahami juga dalam pengertian yang berbeda dengan

moralitas.

Dalam pengertian ini, etika dimengerti sebagai refleksi kritis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak dalam situasi konkret tertentu. Refleksi kritis ini menyangkut tiga hal yaitu:

 Refleksi kritis tentang norma dan nilai yang kita anut selama ini.  Refleksi kritis tentang situasi khusus yang kita hadapi dengan segala

keunikan dan kompleksitasnya.

 Rekleksi kritis tentang berbagai paham yang dianut oleh manusia atau

(13)

 Kode etik merupakan norma moral, tidak memiliki kekuatan memaksa

(enforcement) baik berupa denda ataupun hukuman penjara.

Sanksi moral  dikucilkan dari organisasinya, dicemooh masyarakat, tidak dipercaya.

Sanksi administrasi oleh organisasi  diberi Surat Peringatan, dicabut keanggotaannya, diusulkan kepada induk organisasinya /instansinya untuk tidak boleh melakukan penyidikan atau tindakan tertentu atau diproses lebih lanjut sesuai pelanggarannya berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

Bila ada kode etik yang memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.

(14)

 Kode Etik dapat diartikan sebagai pola aturan, tatacara, tanda, pedoman

etis dalam melakukan suatu kegiatan/pekerjaan atau sebagai pedoman berperilaku. Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu.

Kode Etika Profesional digunakan untuk orang yang berprofesi

seperti dokter, pengacara/advokat dll. Profesi adalah suatu pekerjaan yang mempergunakan keahlian khusus dengan standar dan kualitas tertentu yang didapatkan dari pendidikan atau lamanya suatu

pengalaman.

Seseorang dengan suatu profesi tidak akan mempunyai citra, wibawa dan harkat serta matabat apabila tidak dilekatkan dengan nilai etika yang luhur. Justru hal ini dapat menjadi sangat berbahaya apabila segala kecakapan dan keahlian tersebut tidak ada melekat nilai-nilai etika yang baik.

(15)

UNTUK APA AMDAL

Memprediksi dampak lingkungan hidup

Mencari metode dan teknologi yg tepat utk

mengendalikan dampak lingkungan hidup

Memutuskan layak atau tidak sebuah rencana

kegiatan dan/atau usaha secara objektif:

(16)

ETIKA KONSERVASI

A. Membongkar cara

pandang keliru;

B. Mengatasi krisis

ekologi

C. Kesalahan perilaku

manusia

A. Arne Naess: Ecosophy

B. Merawat bumi sebagai

sebuah tempat

nyaman

bagi semua kehidupan

C. Kualitas kehidupan

manusia

berkesinambungan

D. Gerakan etika bumi baru

/moral

(17)

ECOSOPHY???

Arne Naess’s: definisi

ecosophy: philosophy

ekologi yang

harmoni/equilibrium

Philosophy …… Sofia (atau)

wisdom: berisi norm,

aturan, postulat, value

Gerakan yang menghargai

alam

ECOSHOPY…..ECOLOGY

FILOSOPHY ……DEEP

(18)

BONGKAR CARA2 KELIRU/SALAH

Tuhan

Spiritual

SQ (God Spot)

Zero Mind Proses

PARADIGMA (Persepsi) PARADIGMA

(Kepentingan)

(19)

KONSEKWENSI

Tangung jawab dn konsekuensi sbg penyusun

Amdal: besar dn berat

Krn taruhannya adalah kebenaran dan kejujuran

ilmiah demi kepentingan publik, keselamatan

kehidupan, termasuk umat manusia dn sesama

anak bangsa

Krn itu, kalau tdk tahan, mundur saja dari

sekarang

Drpd kita menghasilkan penyusun Amdal yg

(20)

PENUTUP

Etika Penyusunan Amdal ini tdk dimaksudkan

untuk melawan rencana kegiatan dan/usaha

ekonomi

Etika ini dimaksudkan utk mengembalikan

Amdal ke hakekatnya yg sebenarnya: menjadi

alat ilmiah utk mengamankan kepentingan

ekonomi dan perlindungan lingkungan hidup

secara benar dan jujur

(21)

Prinsip2 Etika Penyusun Amdal

1. Kompetensi:

Pendidikan dn pelatihan khusus

Terus-menerus meningkatkan kompetensi

Tahu batas kemampuan: tdk menangani kegiatan yg

berada di luar batas kemampuan teknis

Bersikap hati-hati (precautionary principle): mencegah

dampak tak terduga drpd memaksakan kehendak

Penting untuk menjamin kepentingan

publik/masyarakat: krn itu yg tdk lolos pelatihan Amdal

dgn seleksi yg ketat tdk boleh mendpt sertifikat

(22)

Prinsip etika ….

2.

Otonomi dan Independensi

: Ada 3 aspek penting dr Otonomi:

Sadar dn tahu: Sadar dn tahu dlm kaitan dgn kompetensi teknis,

tp juga sadar dn tahu ttg benar dn salah secara moral, termasuk

konsekuensi dn dampak dr hasil studi Amdal bagi kepentingan

publik

Bebas/independen dlm melakukan studi dan keputusan akhir:

Tdk punya konflik kepentingan

Tdk diintervensi, dipaksa/diintimidasi

Tdak takut

Bukan karena bayaran

Tanggung Jawab: tanggung (segala resiko dn konsekuesi) dan

jawab (menjelaskan segala pendasaran ilmiah dn moral dr

seluruh studi dan hasil studi)

(23)

Prinsip etika ….

3.

Kebenaran dan kejujuran

: konsekuensi dr hakekat Amdal sbg

kajian ilmiah, prinsip kebenaran dn kejujuran ilmiah menjadi

taruhan utama setiap studi Amdal

Krn itu setiap penyusun Amdal yg terbukti menyimpang (tdk

jujur dan menggadaikan kebenaran studi Amdal) hrs didrop

4.

Pengabdian kepada kepentingan publik

:

Bagian dr tanggung jawab keilmuan

Kepentingan publik mengalahkan kepentingan pribadi dn

kelompok serta klien

Penyusun Amdal mewakili kepentingan publik berkaitan dgn

dampak LH: akan melahirkan TRUST dr publik

(24)

Prinsip etika ….

5.

Integritas:

Menjaga nama baik, kredibilitas dn harga diri

Tegas berprinsip, tdk kompromi thp kepentingan apa

pun yg mengalahkan kepentingan perlindungan LH

demi keselamatan kehidupan

Prinsipnya: kepedulian thp nasib kehidupan, nasib umat

manusia, atau nasib anak bangsa

6.

Konfidensialitas:

Tdk menyampaikan informasi klien kpd pihak lain yg tdk

berwenang dn tdk berkepentingan

Tdk menggunakan informasi yg diperoleh dlm posisi sbg

Referensi

Dokumen terkait

Kulkarni, Department of Mathematics, Ferusson College, Pune, India E-mail Address: kulkarni ferg@yahoo.com.

Muhly, A nite-dimensional introdution to operator algebra in Oper- ator algebras and appliations (Samos, 1996), 313354, NATO Adv. Muhly and K-S. Saito, Analyti rosse d produts and

The third modification in the Jigsaw cooperative learning is done in lieu of a class presentation (second modification). Starting from the problem, the root of the

(1) Selain ketentuan pidana sebagaimana dimaksud pada Pasal 110 Walikota atau petugas yang ditunjuk berwenang mengeluarkan perintah untuk membongkar, menyegel dan menghentikan

Saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Perusahaan dan entitas anak masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset

Warning both consumers and prescribers of warfarin about the potential for interactions with all complementary medicines may reduce the risk of interactions, not only with

Penyelenggaraan workshop yang bertema “Pengembangan Kuantitas dan Kualitas Layanan Dalam Rangka Peningkatan Jumlah Anggota Kadin” ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas

[r]