• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi sistem Pakar Berbasis Mobile Device Untuk Diagnosa Awal Gangguan Kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi sistem Pakar Berbasis Mobile Device Untuk Diagnosa Awal Gangguan Kesehatan"

Copied!
176
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

DWI REZEKI MALVIANTO

10105224

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

APLIKASI SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE DEVICE

UNTUK DIAGNOSA AWAL GANGGUAN KESEHATAN

DWI REZEKI M

10105224

Menyetujui, Pembimbing

Muhammad Nasrun, S.Si., MT NIP.

Ketua Jurusan Teknik Informatika

(3)

APLIKASI SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE DEVICE

UNTUK DIAGNOSA AWAL GANGGUAN KESEHATAN

DWI REZEKI M

10105224

Penguji III

Tati Harihayati M., S.T., M.T. NIP. 41277006006 Penguji I

Linda Salma A, S.Si,. M.T. NIP. 41277006004

Penguji II

(4)

i

ABSTRAK

APLIKASI SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE DEVICE

UNTUK DIAGNOSA AWAL GANGGUAN KESEHATAN

Oleh

Dwi Rezeki Malvianto 10105224

Tugas Akhir ini membahas tentang “Aplikasi Sistem Pakar Berbasis Mobile Device Untuk Diagnosa Awal Gangguan Kesehatan”. Aplikasi dibagi menjadi 5 bagian yaitu : Gangguan, tindakan sendiri, pencarian, bantuan aplikasi dan tentang. Pengguna berinteraksi dengan aplikasi melalui ponsel. Fungsionalitas yang disediakan untuk pengguna adalah menu Gangguan untuk menampilkan macam-macam gangguan kesehatan dan memilih ganguan kesehatan untuk memulai proses diagnosis, menu Tindakan Sendiri untuk menampilkan berbagai tindakan yang dapat dilakukan sendiri dalam menangani gejala, menu Pencarian untuk mencari gangguan kesehatan baik gangguan kesehatan umum ataupu gangguan kesehatan khusus dengan memasukkan kata kunci, menu Bantuan untuk menampilkan informasi bagaimana menggunakan menu-menu dalam aplikasi diagnosa gangguan kesehatan ini dan menu Tentang untuk menampilkan informasi tentang aplikasi diagnosa gangguan kesehatan ini.

(5)

ii

(6)

iii

OF HEARING HEALTH BASED ON MOBILE DEVICE

By

Dwi Rezeki Malvianto 10105224

End Task is about the "Expert system application for early diagnosis of

hearing health based on mobile device". The application is divided into 5 sections

namely: attack, measurement, search, help and about. Users interact with

applications via mobile phones. Functionality provided to users are: attack menu to

display various health disorders and selected health problems to begin the process of

diagnosis, measurement menu to display the various actions that can be done alone

in dealing with symptoms, search menu to search for good health disorders or

general medical disorders specific health problems by entering a keyword, help menu

to display information on how to use menus in the application of this health disorder

diagnosis and about menu to display information about the application of this health

disorder diagnosis.

Expert system application that created it is able to diagnose health problems

experienced as early diagnosis. This expert system application will provide

information to the user as a possible cause of diagnostic results, guidelines for

medical assistance, and suggestions for actions which can be done to overcome the

possible causes. Users can also search based on symptoms of health problems, and

the search for his own actions dealing with health problems.

This application is also equipped with multimedia elements such as text, and

images. Testing applications using two methods of testing the functionality of

(7)
(8)

viii

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SIMBOL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 4

1.5 Metodologi Penelitian ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Java ... 9

2.1.1 Arsitektur Java... 9

2.1.2 Java 1 ... 9

2.1.3 Java 2 ... 10

2.2 Java 2 Micro Edition (J2ME) ... 11

2.2.1 Konfigurasi... 11

2.2.2 Profil ... 12

2.3 MIDlet ... 14

2.3.1 Daur Hidup MIDlet ... 14

(9)

ix

2.4.3 Statechart Diagra... ... 17

2.4.4 Activity Diagram... ... 17

2.4.5 Sequence Diagram... .... 17

2.4.6 Collaboration Diagram... .... 17

2.4.7 Component Diagram... .... 18

2.4.8 Deployment Diagram... .... 18

2.5 Sistem Pakar ... 18

2.5.1 Pengertian Sistem Pakar ... 18

2.5.2 Ciri-ciri Sistem Pakar ... 19

2.5.3 Komponen Sistem Pakar ... 20

2.5.4 Representasi Pengetahuan ... 22

2.6 Tree ... 24

2.7 Metode Inferensi Backward Chaining ... 25

2.8 Metode Pelacakan ... 26

2.8.1 Breadth First (Pelacakan Melebar) ... 26

2.8.2 Depth First Search (Pelacakan Mendalam)... 27

2.9 Gangguan Kesehatan ... 28

2.9.1 Jenis Gangguan Kesehatan ... 29

2.9.1.1 Gangguan Kesehatan Anak ... 29

2.9.1.2 Gangguan Kesehatan Orang Dewasa ... 33

2.9.2 Kemungkinan Penyebab dan Tindakan ... 38

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem ... 40

3.2 Analisis Masalah ... 40

3.3 Spesifikasi Perangkat Lunak ... 69

3.4 Spesifikasi Perangkat Keras ... 70

3.5 Perancangan Perangkat Lunak ... 71

(10)

x

3.7 Perancangan UML (Unified Modelling Language ... 72

3.7.1 Use Case Diagram ... 72

3.7.2 Definisi Use Case ... 73

3.7.3 Skenario Use Case ... 73

3.7.4 Realisasi Use Case Tahap Analisis... 80

3.7.4.1 Kelas Analisis Use Case Mendiagnosa Gangguan Kesehatan ... 80

3.7.4.2 Kelas Analisis Use Case Mencari Gangguan Berdasarkan Gejala ... 81

3.7.4.3 Kelas Analisis Use Case Mencari Tindakan Sendiri ... 81

3.7.4.4 Kelas Analisis Use Case Tindakan Sendiri ... 82

3.7.4.5 Kelas Analisis Use Case Bantuan ... 82

3.7.4.6 Kelas Analisis Use Case Tentang ... 83

3.7.5 Sequence Diagram ... 83

3.7.6 Activity Diagram ... 88

3.7.7 Class Diagram ... 92

3.8 Perancangan Basis Pengetahuan ... 94

3.9 Perancangan Mesin Inferensi ... 98

3.10 Perancangan Arsitektur Menu ... 103

3.11 Perancangan Antarmuka ... 104

3.11.1 Perancangan Antarmuka Input ... 104

3.11.1.1 Rancangan Antarmuka Gangguan ... 104

3.11.1.2 Rancangan Antarmuka Tanya Jawab Gejala ... 106

3.11.1.3 Rancangan Antarmuka Tindakan Sendiri ... 108

3.11.1.4 Rancangan Antarmuka Pencarian ... 109

3.11.2 Perancangan Antarmuka Output ... 111

3.11.2.1 Rancangan Antarmuka Menu Utama ... 111

3.11.2.2 Rancangan Antarmuka Hasil Diagnosis ... 113

(11)

xi

3.11.2.6 Rancangan Antarmuka Tentang ... 117

3.11.3 Perancangan Antarmuka Pesan ... 118

3.12 Jaringan Semantik ... 120

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Perangkat Lunak ... 122

4.2 Implementasi Perangkat Keras ... 122

4.3 Implementasi Class ... 123

4.4 Implementasi Antarmuka ... 123

4.4.1 Tampilan Splash Screen ... 124

4.4.2 Tampilan Menu Utama ... 125

4.4.3 Tampilan Gangguan ... 125

4.4.4 Tampilan Tindakan Sendiri... 126

4.4.5 Tampilan Pencarian ... 127

4.4.6 Tampilan Bantuan ... 129

4.4.7 Tampilan Tentang... 130

4.5 Pengujian Sistem ... 131

4.5.1 Rencana Pengujian ... 131

4.5.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 132

4.5.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 134

4.5.4 Pengujian Betha ... 134

4.5.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha ... 139

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 140

5.2 Saran ... 140

(12)

xii

Gambar 1.1 Waterfall ... 6

Gambar 2.1 Alur Hidup MIDlet ... 14

Gambar 2.2 Konsep Dasar Fungsi Sistem Pakar ... 19

Gambar 2.3 Komponen-komponen Sistem Pakar ... 20

Gambar 2.4 Binary Tree ... 25

Gambar 2.5 Konsep Backward Chaining ... 26

Gambar 2.6 Metode Pelacakan Breadth First ... 27

Gambar 2.7 Metode Pelacakan Depth First ... 28

Gambar 3.1 Alur Keputusan ... 45

Gambar 3.2 Alur Keputusan Pada Gangguan Dewasa Umum ... 46

Gambar 3.3 Alur Keputusan Pada Gangguan Dewasa Khusus ... 51

Gambar 3.4 Alur Keputusan Pada Gangguan Anak Bayi ... 57

Gambar 3.5 Alur Keputusan Pada Gangguan Anak Segala Usia dan Remaja ... 64

Gambar 3.6 Use Case Diagram ... 72

Gambar 3.7 Kelas Analisis Use Case Mendiagnosa Gangguan Kesehatan ... 80

Gambar 3.8 Kelas Analisis Use Case Mencari Gangguan Berdasarkan Gejala ... 81

(13)

xiii

Gambar 3.12 Kelas Analisis Use Case Tentang ... 83

Gambar 3.13 Sequence Diagram Mendiagnosa Gangguan Kesehatan ... 84

Gambar 3.14 Sequence Diagram Mencari Gangguan Kesehatan ... 85

Gambar 3.15 Sequence Diagram Mencari Tindakan Sendiri ... 86

Gambar 3.16 Sequence Diagram Melihat Tindakan Sendiri... 87

Gambar 3.17 Sequence Diagram Melihat Bantuan Aplikasi ... 87

Gambar 3.18 Sequence Diagram Tentang Aplikasi ... 88

Gambar 3.19 Activity Diagram Mendiagnosa Gangguan Kesehatan ... 89

Gambar 3.20 Activity Diagram Melihat Tindakan Sendiri ... 90

Gambar 3.21 Activity Diagram Mencari Gangguan Kesehatan atau Tindakan Sendiri... 91

Gambar 3.22 Activity Diagram Bantuan ... 91

Gambar 3.23 Activity Diagram Tentang... 92

Gambar 3.24 Class Diagram ... 93

Gambar 3.25 Perancangan Mesin Inferensi Untuk Gangguan Kesehatan Batuk ... 99

Gambar 3.26 Perancangan Arsitektur Menu ... 104

Gambar 3.27 Rancangan Antarmuka Gangguan ... 105

Gambar 3.28 Rancangan Antarmuka Daftar Gangguan-gangguan Kesehatan ... 106

(14)

xiv

Gambar 3.32 Rancangan Antarmuka Pencarian ... 110

Gambar 3.33 Rancangan Antarmuka Pencarian (memasukkan kata kunci) 111 Gambar 3.34 Rancangan Antarmuka Splash Screen ... 112

Gambar 3.35 Rancangan Antarmuka Halaman Utama ... 113

Gambar 3.36 Rancangan Antarmuka Hasil Diagnosis ... 114

Gambar 3.37 Rancangan Antarmuka Informasi Tindakan Sendiri ... 115

Gambar 3.38 Rancangan Antarmuka Hasil Pencarian ... 116

Gambar 3.39 Rancangan Antarmuka Bantuan ... 117

Gambar 3.40 Rancangan Antarmuka Tentang ... 118

Gambar 3.41 Rancangan Antarmuka Pesan ... 119

Gambar 3.42 Jaringan Semantik ... 120

Gambar 4.1 Splash Screen ... 124

Gambar 4.2 Menu Utama ... 125

Gambar 4.3 Halaman Utama ... 126

Gambar 4.4 Tindakan Sendiri... 127

Gambar 4.5 Halaman Pencarian ... 128

Gambar 4.6 Halaman Pencarian (memasukkan kata kunci) ... 129

Gambar 4.7 Halaman Bantuan ... 130

(15)

xv

Tabel 2.1 Perbandingan Antara CDC dan CLDK ... 12

Tabel 3.1 Jenis Gangguan Kesehatan Dewasa Umum ... 47

Tabel 3.2 Jenis Gangguan Kesehatan Dewasa Khusus ... 52

Tabel 3.3 Jenis Gangguan Kesehatan Anak Bayi ... 58

Tabel 3.4 Jenis Gangguan Kesehatan Anak Segala Usia dan Remaja .. 65

Tabel 3.5 Spesifikasi User ... 72

Tabel 3.6 Definisi Use Case ... 73

Tabel 3.7 Skenario Use Case Mendiagnosis Gangguan Kesehatan ... 74

Tabel 3.8 Skenario Use Case Mencari Gangguan Berdasarkan Gejala 75

Tabel 3.9 Skenario Use Case Mencari Tindakan Sendiri ... 76

Tabel 3.10 Skenario Use Case Melihat Tindakan Sendiri ... 78

Tabel 3.11 Skenario Use Case Melihat Bantuan Aplikasi ... 79

Tabel 3.12 Skenario Use Case Melihat Tentang Aplikasi ... 79

Tabel 3.13 Fakta Pertanyaan Gejala Gangguan Kesehatan Batuk ... 94

Tabel 3.14 Fakta Kemungkinan Penyebab dan Tindakan Gangguan Kesehatan Batuk ... 95

Tabel 4.1 Implementasi Class ... 123

Tabel 4.2 Pengujian Sistem ... 132

Tabel 4.3 Pengujian Gangguan ... 133

Tabel 4.4 Pengujian Tindakan Sendiri ... 133

(16)

xvi

(17)

xvii

DAFTAR SIMBOL

1. Simbol UML (Unified Modeling Language)

No Daftar Simbol Nama

1.

NewUseCase

Use Case

2.

Aktor

Aktor

3.

Ektends

4.

Include

5.

Start

6.

End

7.

Decision

9.

NewState State

10.

NewActivity Activity state

11.

Transition

<<extend>>

(18)

xviii

12. NewClass

Class

13.

Boundry

14.

Control

15.

Entity

16.

(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

(20)

1

1.1 Latar Belakang

Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti layaknya para pakar (expert). Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para pakar/ahli. Dengan pengembangan sistem pakar, diharapkan bahwa orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktifitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.

Sistem pakar dikembangkan dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang medis. Saat ini kebutuhan manusia akan pelayanan medis yang lebih baik sangat mendesak, yang berarti dukungan instrumentasi dan informatika medis modern (telemedis) menjadi sangat dibutuhkan termasuk metode untuk membantu analisisnya sehingga dihasilkan diagnosis yang lebih optimal.

Mobile device atau perangkat bergerak sebagai salah satu dari teknologi

(21)

(Java 2 Micro Edition), semua orang dapat membuat dan mengembangkan aplikasi-aplikasi yang diinginkan untuk perangkat bergerak.

Aplikasi-aplikasi yang dibuat dapat bermacam-macam, misalnya tentang kesehatan. Masyarakat kini semakin memahami pentingnya arti kesehatan, apalagi jika itu bersangkutan dengan dirinya sendiri atau dengan keluarganya. Masyarakat juga semakin mandiri dalam menangani gangguan-gangguan kesehatan. Banyak yang telah sadar bahwa berbagai gangguan/sakit ringan yang biasa seperti batuk, pilek, pusing atau diare dapat ditangani sendiri tanpa memanggil ahli kesehatan atau menjalani pengobatan yang rumit. Gangguan kesehatan ini dapat sembuh dengan sendirinya, bahkan tanpa mendapatkan pengobatan sekalipun.

Akan menjadi masalah bagi yang tidak terlatih secara medis, adalah bahwa gangguan/sakit ringan semacam ini bisa jadi merupakan petunjuk awal adanya sakit yang serius. Padahal setiap penyakit sebelum mencapai tahap yang kronis umumnya menunjukkan gejala-gejala gangguan/sakit yang ringan, seperti pusing, batuk, atau diare. Sayangnya karena ketidaktahuan tersebut, gejala-gejala yang dirasakan akan diabaikan dan tidak diperhatikan.

Sekarang sudah banyak aplikasi yang dibuat untuk membantu masyarakat mendiagnosa awal gangguan kesehatan yang berbasis desktop. Aplikasi yang sudah ada sekarang hanya menjelaskan penyakit-penyakit yang sudah kronis. Dan aplikasi tersebut masih kurang efisien karena tidak dapat digunakan setiap saat.

(22)

diimplementasikan menjadi sebuah sistem pakar berbasis mobile device diharapkan dapat memudahkan pengguna untuk mencari diagnosa awal dari gangguan-gangguan kesehatan yang sedang dialami secara cepat lewat perangkat bergerak, misalnya handphone, sehingga lebih mudah dibandingkan harus mendiagnosa melalui sistem pakar yang berbasis dekstop ataupun web.

Bertolak dari latar belakang tersebut, maka melalui Tugas Akhir ini penulis bermaksud merealisasikan masalah tersebut dengan memilih judul Aplikasi Sistem Pakar Berbasis Mobile Device Untuk Diagnosa Awal Gangguan Kesehatan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yang menjadi objek penelitian dan pengembangan tugas akhir ini adalah bagaimana merancang dan membangun sistem pakar yang dapat membantu dan memberikan diagnosis awal dari gejala dan gangguan-gangguan kesehatan ringan yang sedang dialami sebagai sebuah aplikasi mobile.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian tugas akhir ini adalah membuat aplikasi sistem pakar berbasis mobile divice untuk diagnosa awal gangguan kesehatan.

Sedangkan tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat membantu pengguna untuk mendeteksi awal gangguan kesehatan yang

(23)

2. Mampu memberikan kemudahan dan manfaat kepada masyarakat dalam mendiagnosa gangguan kesehatan secara mandiri.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitan tugas akhir ini bertujuan untuk menyederhanakan masalah dan sebagai kontrol agar tidak terjadi penyimpangan dari apa yang diharapkan dalam penelitian ini. Batasan-batasan tersebut antara lain :

1. Sistem pakar dibuat hanya untuk mendiagnosis 150 jenis gangguan kesehatan, yang terdiri dari 55 gangguan kesehatan pada anak-anak dan 95 gangguan kesehatan pada orang dewasa.

2. Penanganan setiap gangguan kesehatan pada penderita/pengguna hanya ditujukan untuk kelompok usia :

a. Anak-anak :

1. Bayi dibawah usia setahun

2. Anak-anak segala usia dan usia remaja, yaitu usia 2 tahun sampai 18 tahun.

b. Orang dewasa, yaitu usia 19 tahun ke atas.

3. Jenis keluhan gangguan kesehatan didasarkan oleh Dr. Muhammad Yusuf.

4. Output berupa kemungkinan penyebab suatu gejala, saran cara mengatasi

sendiri gejala yang dirasakan, dan panduan mencari bantuan medis.

5. Pengetahuan atau basis data sistem pakar direpsentasikan berbasis aturan (rule).

(24)

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian adalah suatu cara berurutan yang dilakukan dalam penelitian. Metode yang digunakan adalah untuk membantu dalam merancang Aplikasi Sistem Pakar Berbasis Mobile Device Untuk Diagnosa Awal Gangguan Kesehatan adalah sebagai berikut :

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Metode observasi yaitu, mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian tugas akhir ini untuk menentukan input dan output yang sesuai dan efektif.

2. Metode Kepustakaan (Library Research)

Metode kepustakaan atau library research yaitu, mengumpulkan data-data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan data dari buku-buku, referensi, dan artikel-artikel yang sesuai dengan penelitian tugas akhir ini.

1.5.2 Metode Pembuatan Perangkat Lunak

Tahapan pembuatan perangkat lunak dilakukan sesuai dengan metode

waterfall. Tahapan-tahapan pada metode ini dirincikan sebagai berikut :

A. Analisis

(25)

B. Perancangan

Tahapan ini meliputi perancangan perangkat lunak yang dimulai dengan perancangan aliran data hingga perancangan antar muka.

C. Coding

Pada tahapan ini dilakukan pengkodean terhadap analisis dan perancangan yang telah dibuat kedalam bahasa yang dapat dimengerti oleh mesin atau komputer.

D. Pengujian

Sebelum melakukan implementasi, terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap perangkat lunak yang telah dibuat, hingga tidak terdapat kesalahan maka perangkat lunak tersebut siap diimplementasikan.

E. Implementasi

Merupakan tahap akhir pada metode watefall. Pada tahap ini aplikasi yang dihasilkan sudah bebas dari kesalahan dan siap dirilis ke publik.

Pengujian

Implementasi Coding

Perancangan Analisis

(26)

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan penelitian tugas akhir ini, sistematika penulisan dibagi menjadi beberapa bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi pendahuluan yang menjelaskan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi tinjauan pustaka yang merupakan teori dasar dalam memahami permasalahan yang berkaitan teknologi Java, J2ME (Java 2 Micro Edition), MIDlet,

UML (Unified Modelling Language), konsep sistem pakar, dan jenis keluhan/gejala

gangguan kesehatan ringan dan kemungkinan penyebabnya. BAB III ANALISIS MASALAH

Berisi tentang analisa kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk merancang sistem serta perangkat lunak. Dari analisa ini dijelaskan hasil awal yang akan dicapai yaitu meliputi analisa kebutuhan data masukan, analisa kebutuhan proses, analisa kebutuhan sistem, fungsi-fungsi yang digunakan, kinerja yang harus diperlukan dan antar muka yang diinginkan serta analisis sistem yang meliputi pengertian sistem dan sistem pendukung pengolah data baik software maupun hardware, dan desain sistem. BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

(27)

tampilan perangkat lunak yang telah dibangun dan implementasi perangkat lunak pada perangkat bergerak.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

(28)

9

2.1 Teknologi Java

Java adalah bahasa pemrograman yang disusun oleh James Gosling yang dibantu oleh rekan-rekannya seperti Patrick Naughton, Chris Warth, Ed Rank, dan Mike Sheridan di suatu perusahaan perangkat lunak yang bernama Sun Microsystems pada tahun 1991. Bahasa pemrograman ini mula-mula diinisialisasi dengan nama “Oak”, namun pada tahun 1995 diganti namanya menjadi “Java”.

2.1.1 Arsitektur Java

Secara arsitektur, Java tidak berubah sedikit pun semenjak awal mula bahasa tersebut dirilis. Kompiler Java (yang disebut dengan javac atau Java Compiler) akan mentransformasikan kode-kode dalam bahasa Java ke dalam suatu bytecode.

Bytecode adalah sekumpulan perintah hasil kompilasi yang kemudian dapat

dieksekusi melalui sebuah mesin komputer abstrak, yang disebut dengan JVM (Java

Virtual Machine). JVM juga sering dinamakan sebagai interpreter, karena sifatnya

yang selalu menerjemahkan kode-kode yang tersimpan dalam bytecode dengan cara baris demi baris.

2.1.2 Java 1

Pada awal rilisnya, versi lama Java masih dikenal dengan sebutan JDK (Java

(29)

dalam JDK masih tergabung menjadi satu. Penamaan ini berlaku sampai Java 1.1. Setelah Java 1.2 rilis, Sun Microsystems menamainya dengan JSDK (Java Software

Development Kit). Pada JSDK, kebutuhan untuk pengembangan program dipisahkan

dengan kebutuhan eksekusi program. Bagian software yang digunakan untuk kebutuhan eksekusi program disebut dengan JRE (Java-Runtime Environment).

2.1.3 Java 2

Pada perkembangan selanjutnya Sun Microsystems memperkenalkan java versi 1.2 atau lebih dikenal dengan nama Java 2 yang terdiri atas JDK dan JRE versi 1.2. Aplikasi-aplikasi java yang kompatibel dengan Java 2 ini dikenal dengan Java 2

Compliant. Pada Java 2 ini, Java dibagi menjadi tiga kategori, yaitu :

1. Java 2 Standard Edition (J2SE)

Kategori ini digunakan untuk menjalankan dan mengembangkan aplikasi-aplikasi Java pada level PC (Personal Computer).

2. Java 2 Enterprise Edition (J2EE)

Kategori ini digunakan untuk menjalankan dan mengembangkan aplikasi-aplikasi Java pada lingkungan enterprise, dengan menambah fungsionalitas-fungsionalitas Java semacam EJB (Enterprise Java Bean), Java COBRA,

Servlet dan JSP, serta Java XML (Extensible Markup Language)

3. Java 3 Micro Edition (J2ME)

(30)

2.2 Java 2 Micro Edition (J2ME)

J2ME dirancang untuk dapat menjalankan program Java pada perangkat-perangkat semacama handphone dan PDA, yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan komputer biasa, misalnya dalam keterbatasan memori dalam handphone dan PDA.

J2ME terbentuk dari beberapa komponen. Komponen-komponen tersebut antara lain :

1. Java Virtual Machine (JVM). Yaitu komponen untuk menjalankan

program-program Java pada emulator atau handled devices.

2. Java API (Application Programming Interface). Yaitu komponen yang

merupakan kumpulan librari untuk menjalankan dan mengembangkan program Java pada handled devices.

3. Tools lain untuk pengembangan aplikasi Java, semacam emulator Java Phone,

emulator Sun.

2.2.1 Konfigurasi

Konfigurasi merupakan bagian yang berisi JVM dan beberapa library kelas lainnya. Perlu diperhatikan bahwa JVM yang dimaksud disini bukanlah JVM tradisional seperti yang terdapat pada J2SE, melainkan JVM yang sudah didesain secara khusus untuk alat. Ada dua kategori konfigurasi J2ME saat ini, yaitu :

1. CLDC (Connected Limited Device Configuration)

(31)

assistant) semacam PALM, PocketPC, dan two way pagers. Umumnya perangkat-perangkat tersebut hanya memiliki memori berukuran 160-512 KiloBytes.

2. CDC (Connected Device Configuration)

Kategori ini umumnya digunakan untuk aplikasi Java pada perangkat-perangkat handled devices dengan ukuran memori paling tidak 2 Megabytes. Contohnya adalah internet TV, Nokia Communicator dan car television atau TV pada mobil.

Perbedaan antara CDC dan CLDC dapat dilihat dari tabel dibawah ini Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Antara CDC dan CLDC

CLDC CDC

Mengimplementasikan subset dari J2SE Mengimplementasikan seluruh fitur pada J2SE

JVM yang digunakan dikenal dengan nama KVM

JVM yang digunakan dikenal dengan nama CVM

Digunakan pada perangkat handled dengan ukuran memori terbatas (160 – 512 Kbytes)

Digunakan pada perangkat handled dengan ukuran memori minimal 2 Mbytes

Prosesor : 16 Bit atau 32 Bit Prosesor : 32 Bit

2.2.2 Profil

(32)

dengan menyediakan kelas-kelas yang tidak terdapat di level konfigurasi. Berikut ini adalah profil J2ME yang tersedia saat ini yaitu :

1. MIDP (Mobile Information Device Profile)

MIDP adalah profil yang disediakan oleh Sun Microsystems. MIDP menyediakan librari-librari Java untuk implementasi dasar antarmuka (GUI), implementasi jaringan (networking), database, dan timer. MIDP dirancang khususnya untuk wireless phone dan pager.

2. PDAP (Personal Digital Assistant Profile)

Yaitu profil untuk PDA yang memperluas fungsi-fungsi pada konfigurasi CLDC dan digunakan khusus untuk menambahkan kemampuan-kemampuan lebih apabila dibandingkan dengan penggunaan profil MIDP.

3. Foundation Profile

Yaitu profil yang digunakan untuk konfigurasi CDC. Profil ini menambahkan beberapa kelas dari J2SE ke dalam konfigurasi CDC, dan berperan juga sebagai pondasi untuk membentuk profil baru lainnya.

4. Personal Profile

Yaitu profil yang mendefinisikan ulang PersonalJava sebagai profil yang dapat digunakan sebagai profil dalam J2ME. Profil ini merupakan hasil perluasan dari

Foundation Profile.

5. RMI Profile

(33)

2.3 MIDlet

MIDlet adalah bagian dari kelas javax.microedition.midlet.MIDlet yang didefinisikan pada MIDP. MIDlet berupa sebuah kelas abstrak yang merupakan sub kelas dari bentuk dasar aplikasi sehingga antarmuka antara aplikasi J2ME dan aplikasi manajemen pada perangkat dapat terbentuk.

2.3.1 Daur Hidup MIDlet

MIDlet terdiri dari beberapa metode yang harus ada, yaitu construktor() protected void startApp() throws MIDletStateChangeException, protected void

pauseApp(), protected void destroyApp(boolean unconditional) throws

MIDletStateChangeException. Alur hidup MIDlet dapat dilihat pada gambar 2.1.

Konstruktor

Jedah Aktif

Terminasi

MIDlet memanggil pauseApp()

MIDlet memanggil startApp()

MIDlet memanggil destroyApp() Untuk terminasi

Gambar 2.1 Alur Hidup MIDlet

(34)

pada startApp(). Metode tersebut diimplementasikan sebagai protected dengan maksud agar MIDlet lain tidak dapat memanggil metode tersebut.

Ketika keluar dari MIDlet, maka metode destroyApp() akan dijalankan sebelum MIDlet benar-benar tidak berjalan lagi. DestroyApp() akan memanggil

notifyDestroyed(), dan notifyDestroyed() akan memberitahu platform untuk

menterminasi MIDlet dan membersihkan semua sumber daya yang mengacu pada MIDlet.

2.4 UML (Unified Modelling Language)

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa untuk

menentukan, visualisasi, konstruksi, dan mendokumentasikan artifacts dari sistem

software, untuk memodelkan bisnis, dan sistem nonsoftware lainnya. Artifacts adalah

sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses rekayasa

software. Artifacts dapat berupa model, deskripsi, atau software.

Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis yang diberi nama berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analisa atau rekayasa. Diagram grafis tersebut antara lain :

1. Use case diagram

2. Class diagram

3. Behavior diagram :

a. Statechart diagram

b. Activity diagram

(35)

1. Sequence diagram

2. Collaboration diagram

4. Implementation diagram :

a. Component diagram

b. Deployment diagram

2.4.1 Use Case Diagram

Use case diagram menjelaskan manfaat sistem jika dilihat menurut

pandangan orang yang berada diluar sistem (actor). Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem berinteraksi dengan dunia luar.

2.4.2 Class Diagram

Class diagram membantu dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu

sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class diagram

memperlihatkan hubungan antarkelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas didalam model desain dari suatu sistem .

Selama proses analisis, class diagram memperlihatkan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem. Selama tahap desain, class

diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk

(36)

2.4.3 Statechart Diagram

Statechart diagram dapat digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis satu

kelas atau objek. Statechart diagram juga dapat memperlihatkan urutan keadaan sesaat (state) yang dilalui sebuah objek, kejadian yang menyebabkan sebuah transisi dari satu state atau aktivitas kepada yang lainnya, dan aksi yang menyebabkan perubahan satu state atau aktivitas.

2.4.4 Activity Diagram

Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses bisnis dan urutan

aktivitas dalam suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena dapat memodelkan sebuah alur kerja satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari satu aktivitas ke dalam keadaan sesaat (state). Seringkali bermanfaat bila membuat sebuah proses activity diagram terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan.

2.4.5 Sequence Diagram

Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu

urutan waktu. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case. Sequence

diagram memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk

menghasilkan sesuatu didalam use case.

2.4.6 Collaboration Diagram

Collaboration diagram melihat pada interaksi dan hubungan terstruktur

(37)

sequence diagram yang menekankan pada urutan kejadian. Collaboration diagram

digunakan sebagai alat untuk menggambarkan interaksi yang mengungkapkan keputusan mengenai perilaku sistem.

2.4.7 Component Diagram

Component diagram menggambarkan alokasi semua kelas dan objek ke dalam

komponen-komponen dalam desain fisik sistem software. Diagram ini memperlihatkan pengaturan dan kebergantungan antara komponen-komponen software, seperti source code, binary code, dan komponen tereksekusi (executable

components).

2.4.8 Deployment Diagram

Deployment diagram memperlihatkan pemetaan software kepada hardware. Setiap

model hanya memiliki satu diagram deployment.

2.5 Sistem Pakar

2.5.1 Pengertian Sistem Pakar

Sistem pakar merupakan salah satu cabang dari ilmu kecerdasan buatan

(Artifical Intelegence). Suatu sistem pakar adalah sebuah sistem komputer yang

menyamai (emulates) kemampuan pengambilan keputusan dari seorang pakar. Emulates berarti bahwa sistem pakar diharapkan dapat bekerja dalam semua hal seperti seorang pakar.

(38)

ahlinya. Bagian dalam sistem pakar terdiri dari 2 komponen utama, yaitu knowledge base yang berisi knowledge dan mesin inferensi yang menggambarkan kesimpulan. Kesimpulan tersebut adalah respons dari sistem pakar atas permintaan pengguna. Lebih jelas mengenai konsep dasar sistem pakar ini dapat dilihat pada gambar 2.2 :

Gambar 2.2 Konsep Dasar Fungsi Sistem Pakar

2.5.2 Ciri-Ciri Sistem Pakar

Ciri-ciri dari sistem pakar adalah sebagai berikut, yaitu : 1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.

2. Dapat memberikan penalaran (reasoning) untuk data yang tidak lengkap dan tidak pasti.

3. Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu.

4. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap. 5. Outputnya bersifat anjuran.

(39)

2.5.3 Komponen Sistem Pakar

Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu :

1. Lingkungan pengembangan (development environment), yaitu digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar. 2. Lingkungan konsultasi (consultation environment), yaitu digunakan oleh

pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar. Komponen-komponen sistem pakar dapat dilihat pada gambar 2.3 :

Gambar 2.3 Komponen-komponen Sistem Pakar

a. Knowledge Base

Knowledge base (basis pengetahuan) adalah sebuah basis data yang

menyimpan aturan-aturan tentang suatu domain knowledge/pengetahuan tertentu.

Knowledge base merupakan inti dari program sistem pakar karena basis

(40)

Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan.

b. Working Memory

Working memory adalah bagian yang mengandung fakta-fakta, yaitu :

1. Fakta awal pada saat sistem beroperasi.

2. Fakta-fakta yang diperoleh pada saat sistem beroperasi.

Sistem akan mencocokkan fakta yang diperoleh dengan pengetahuan yang ada di basis pengetahuan untuk mencari fakta berikutnya ataupun untuk mendapatkan suatu kesimpulan.

c. Inference Engine

Inference engine (mesin inferensi) mengandung mekanisme pola pikir dan

penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam

workplace/working memory, dan untuk memformulasikan kesimpulan.

Inference engine (mesin inferensi) adalah prosesor dalam sistem pakar

(41)

1. Penalaran maju (forward chaining), yaitu pencocokkan premise-premise yang ada untuk menghasilkan kesimpulan.

2. Penalaran mundur (backward chaining), yaitu mencari fakta berdasarkan kesimpulan untuk membuktikan bahwa kesimpulan adalah benar.

d. Interface

Interface (antarmuka) merupakan mekanisme yang digunakan oleh

pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dan pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka menerima informasi dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai.

2.5.4 Representasi Pengetahuan

Menurut Turban (2001), ada beberapa tipe pengetahuan yang bisa dikategorikan dalam bentuk keahlian, yaitu :

1. Teori-teori yang mendasari suatu permasalahan.

2. Aturan-aturan baku dan prosedur-prosedur yang berkaitan dengan permasalahan tertentu.

3. Aturan-aturan (heuristik) tentang apa yang harus dikerjakan dalam suatu permasalahan yang diberikan.

4. Strategi-strategi global untuk pemecahan dari tipe-tipe ini.

5. Meta knowledge (pengetahuan dari pengetahuan).

(42)

Dalam sistem pakar, pengetahuan yang telah diuraikan direpesentasikan ke dalam bentuk yang dapat diproses oleh komputer. Ada empat jenis representasi pengetahuan, yaitu :

1. Logika

2. Jaringan Semantik

3. Frame

4. Aturan (rules)

a. Aturan (Rules)

Rules merupakan pengetahuan prosedural yang menghubungkan informasi

yang diberikan dengan tindakan (action). Struktur rule, secara logika menghubungkan satu atau lebih antecendent (premis) yang berada pada bagian IF, dengan satu atau lebih consequent (konklusi) pada bagian THEN. Contoh : IF warna baju itu biru THEN saya suka baju itu.

Sebuah rule dapat mempunyai multiple premise yang tergabung dengan menggunakan operasi logika (AND, OR). Bagian konklusi dapat berupa kalimat tunggal atau gabungan dengan menggunakan operasi logika (AND) dan dapat pula memiliki kalimat ELSE. Contoh : IF baju warna biru AND harga baju murah, THEN saya akan beli baju itu.

(43)

1. Keunggulan

a. Modifikasi dan perawatan relatif mudah. b. Uncertainty dapat dikombinasikan dengan rules.

c. Tiap rules biasanya independent dari yang lainnya. 2. Keterbatasan

a. Pengetahuan yang kompleks membutuhkan rules yang sangat banyak. b. Sistem dengan banyak rules mempunyai keterbatasan dalam proses

pencarian pada bagian program kontrol.

2.6 Tree (Pohon)

Suatu Tree adalah suatu hierarki struktur yang terdiri dari simpul (node) yang menyimpan informasi atau pengetahuan dan cabang yang menghubungkan simpul. Cabang disebut juga link atau edge dan simpul disebut juga dengan vertex. Akar simpul adalah simpul yang tertinggi dalam hierarki dan daun adalah simpul yang paling bawah. Tree dapat dianggap sebagai tipe khusus dari jaringan semantik yang setiap simpulnya, kecuali akar pasti mempunyai suatu simpul orang tua dan mempunyai nol atau lebih simpul anak.

(44)

Tingkat/Level 1 Tingkat/Level 1

Tingkat/Level 2 Tingkat/Level 2

Tingkat/Level 3 Tingkat/Level 3 Node

Akar Node Akar

Gambar 2.4 Binary Tree

Aplikasi dari tree adalah pembuatan keputusan dan biasa disebut dengan istilah

Decision Tree (pohon keputusan). Contoh Decision Tree mendiagnosa awal

gangguan kesehatan. Simpul berisikan pertanyaan, cabangnya berisi jawaban Ya atau Tidak untuk menjawab pertanyaan dan daunnya berisikan penyebab dan solusi dari gangguan kesehatan.

2.7 Metode Inferensi Backward Chaining

Backward chaining adalah suatu rantai yang dilintasi dari suatu hipotesa

kembali ke fakta yang mendukung hipotesa tersebut. Pokok permasalahan backward

chaining adalah untuk mendapatkan suatu rantai yang menghubungkan fakta-fakta ke

hipotesis.

(45)

dengan tujuan yang diharapkan. Gambar 2.5 memperlihatkan konsep dari backward chaining.

A

B C D

E F G H I J

Gambar 2.5 Konsep Backward Chaining

2.8 Metode Pelacakan

2.8.1 Breadth First (Pelacakan Melebar)

(46)

A

B C D

E F G H I J

Node Akar

Node Akar

Goal

Goal

Gambar 2.6 Metode Pelacakan Breadth First

Huruf-huruf yang ada di dalam lingkaran nedo menunjukkan node tiap itu diuji. Dalam contoh diatas pelacakan akan berjenti pada node G karena node G adalah tujuan (Goal).

2.8.2 Depth First (Pelacakan Mendalam)

(47)

A

B H K

C E I L N

D F G J M

Node Akar Node

Akar

Goal Goal

Gambar 2.7 Metode Pelacakan Depth First

Huruf-huruf yang ada di dalam lingkaran nedo menunjukkan node tiap itu diuji. Dalam contoh diatas pelacakan akan berjenti pada node M karena node M adalah tujuan (Goal).

2.9 Gangguan Kesehatan

Tubuh manusia terdiri dari beberapa sistem tubuh dengan banyak struktur dan fungsinya, seperti sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem syaraf, sistem kemih, sistem indera, dan sebagainya. Sistem-sistem tersebut tentu saja bisa mengalami gangguan kesehatan, dari gangguan yang paling kecil sampai menjadi gangguan yang lebih serius.

(48)

remaja, sampai usia dewasa, gangguan-gangguan kesehatan tersebut bisa saja dan sangat mungkin dialami. Akan menjadi sangat penting bila gangguan-gangguan kesehatan tersebut bisa didiagnosa dan diobati lebih awal untuk menghindari gangguan kesehatan yang lebih serius.

2.9.1 Jenis Gangguan Kesehatan

Berdasarkan buku ”Dokter di Rumah Anda” karangan Tony Smith dan Sue

Davidson, jenis gangguan kesehatan umum terdiri dari 3 kriteria gangguan kesehatan, yaitu :

2.9.1.1 Gangguan Kesehatan Anak-Anak

Usia bayi, anak-anak, ataupun remaja merupakan periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya. Kesehatan anak sangat penting artinya bagi keluarga. Ibaratnya, kesehatan anak adalah kebahagiaan orang tua. Berdasarkan kelompok usianya, gangguan kesehatan untuk anak-anak terdiri dari 3, yaitu :

1. Gangguan kesehatan bayi dibawah 1 tahun

Berdasarkan buku ”Dokter di Rumah Anda” karangan Tony Smith dan Sue Davidson, jenis gangguan kesehatan untuk bayi dibawah 1 tahun terdiri dari 8 jenis gangguan kesehatan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Demam

(49)

rewel. Gejala-gejala yang biasanya terjadi ketika bayi mengalami demam adalah sebagai berikut :

1. Usia bayi anda kurang dari 6 bulan. 2. Ada ruam di kulitnya.

3. Ia terbangun di malam hari, menangis tanpa bisa diredakan, dan/atau menarik-narik salah satu telinganya.

4. Nafasnya cepat dan tidak wajar.

5. Ada cairan bening dari hidung, dan/atau apakah dia bersin.

6. Ada salah satu gejala berikut : mengantuk tidak wajar, gelisah, menangis menjerit atau tidak wajar, bintik merah gelap yang tidak memudar dengan tekanan.

7. Si anak sedang diare.

8. Si bayi baru saja diimunisasi.

9. Pakaiannya sangat tebal dan/atau ia di lingkungan berhawa hangat.

Dari gejala-gejala tersebut, tergantung gejala apa saja yang dirasakan si bayi, akan didapatkan beberapa kemungkinan penyebab dari gangguan kesehatan demam. Kemungkinan penyebab tersebut adalah sebagai berikut : 1. Mungkin bayi anda terserang infeksi virus atau bakteri. Selain itu,

demam bisa timbul setelah menjalani imunisasi.

(50)

3. Bronkhitis (infeksi virus di saluran nafas paru-paru) atau pneumonian(infeksi virus atau bakteri pada gelembung udara di paru-paru).

4. Demamnya mungkin karena infeksi virus, misalnya pilek. Campak adalah kemungkinan yang agak tipis. Bila akibat campak, akan timbul ruam merah rata melebar dalam 2-3 hari.

5. Meningitis, peradangan selaput pembungkus otak akibat infeksi.

6. Gastroenteritis, yaitu infeksi sistem pencernaan, adalah kemungkinan terbesar gejala seperti ini, terutama bila si bayi juga muntah.

7. Sebagian bayi bisa merasa tidak nyaman atau demam ringan dalam seminggu setelah diimunisasi rutin.

8. Kegerahan, karena pakaian yang terlalu tebal atau udara sekitar yang terlalu panas, bisa menyebabkan demam.

2. Gangguan kesehatan anak-anak segala usia dan usia remaja

(51)

a. Masalah berat badan

Anak remaja memerlukan lebih banyak kalori daripada orang dewasa yang bekerja manual. Cepatnya penambahan tinggi badan pada remaja serta perkembangan proporsi tubuh dewasa kadang-kadang membuat anak merasa terlalu kurus atau kegemukan. Remaja adalah masa ketika para pemuda sangat sensitif terhadap penampilan diri, dan akibatnya mudah timbul berbagai masalah kebiasaan makan, misalnya anorexia nervosa. Gejala-gejala yang biasanya terjadi ketika anak mengalami masalah berat badan adalah sebagai berikut :

1. Si anak termasuk gemuk untuk usianya.

2. Si anak terlalu kurus untuk usianya, ataukah beratnya baru susut banyak. 3. Si anak baru saja terserang sakit.

4. Ada salah satu gejala berikut : sangat ingin berat badannya turun dan berdiet, terlalu kritis terhadap tubuhnya sendiri, siklus haidnya terhenti, menolak makan dan/atau menyisihkan makanan, menyalahgunakan urus-urus, diuretika, atau pil diet, menghindari kegiatan sosial karena sedang berdiet.

5. Tinggi badannya sedang bertambah pesat.

(52)

1. Remaja yang gemuk akan menghadapi resiko obesitas di masa depan. 2. Adalah wajar bila berat badan susut karena sakit.

3. Anak anda mungkin mengidap anorexia dan/atau bulimia. Diagnosa ini adalah kunci penting dalam penanganan kondisi yang berpotensi membahayakan jiwa ini.

4. Pertambahan tinggi badan yang sangat cepat bisa tidak sebanding dengan penambahan berat badan.

2.9.1.2 Gangguan Kesehatan Orang Dewasa

Gangguan-gangguan kesehatan yang dialami orang yang sudah dewasa tentunya mempunyai gejala dan kemungkinan penyebab yang berbeda dengan gejala dan kemungkinan penyebab yang dialami oleh bayi, anak-anak, ataupun remaja. Dan tentunya tingkat resiko gangguan kesehatan pun juga berbeda.

Berdasarkan buku ”Dokter di Rumah Anda” karangan Tony Smith dan Sue

Davidson, gangguan kesehatan untuk orang dewasa terdiri dari 2, yaitu : 1. Gangguan kesehatan dewasa umum

Yaitu gangguan-gangguan kesehatan yang bersifat umum untuk orang dewasa, baik yang dialami pria maupun wanita. Berdasarkan buku ”Dokter di Rumah Anda”, gangguan kesehatan dewasa umum terdiri dari 63 jenis gangguan kesehatan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Gatal-gatal

(53)

pun stres psikologis. Hilangnya minyak alami di kulit sebagai akibat penuaan atau akibat keseringan dibasuh bisa menyebabkan kulit kering dan gatal. Gejala-gejala yang biasanya terjadi ketika mengalami gatal-gatal adalah sebagai berikut :

1. Gatalnya hanya di daerah kelamin.

2. Gatalnya hanya di bagian kulit yang tampak tidak wajar. 3. Sedang minum obat resep atau pun obat bebas.

4. Kulit dan/atau putih mata anda tampak kekuningan. 5. Baru saja berganti merk untuk produk sabun atau deterjen. 6. Kulit umumnya menjadi sangat kering.

Dari gejala-gejala tersebut, tergantung gejala apa saja yang dirasakan si anak, akan didapatkan beberapa kemungkinan penyebab dari gangguan kesehatan gatal-gatal pada orang dewasa Kemungkinan penyebab tersebut adalah sebagai berikut :

1. Gatal di daerah kelamin bisa karena infeksi jamur atau karena kulit.

2. Perubahan bentuk kulit yang bukan karena garukan mungkin akibat dari sengatan serangga atau kelainan kulit.

3. Obat tertentu bisa menyebabkan gatal sebagai efek samping.

(54)

5. Iritasi kulit karena sensitifitas terhadap bahan kimia tertentu bisa menyebabkan gatal yang meluas.

6. Kulit kering, karena faktor bakat, karena terlalu banyak dibasuh, atau pun terpapar pada bahan kimia, nisa sangat gatal.

2. Gangguan kesehatan dewasa khusus

Yaitu gangguan-gangguan kesehatan yang bersifat khusus untuk orang dewasa. Gangguan kesehatan dewasa khusus dibedakan menjadi gangguan kesehatan khusus untuk pria dan gangguan kesehatan khusus untuk wanita.

a. Gangguan kesehatan khusus pria

Berdasarkan buku ”Dokter di Rumah Anda”, gangguan kesehatan khusus

untuk pria terdiri dari 9 jenis gangguan kesehatan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Masalah ejakulasi

Masalah ejakulasi adalah biasa terjadi dan bisa semakin memburuk oleh kecemasan yang ditimbulkannya. Membicarakannya dengan pasangan anda seringkali cukup bisa mengatasi masalah ini. Ejakula dini jarang disebabkan oleh keadaan fisik. Ejakulasi terlambat atau tidak terjadi bisa akibat dari masalah emosi maupun fisik. Orgasme tanpa ejakulasi biasanya merupakan akibat dari pembedahan prostata sebelumnya. Gejala-gejala yang biasanya terjadi ketika mengalami masalah ejakulasi adalah sebagai berikut :

1. Ejakulasinya terasa sakit.

(55)

3. Secara seksual anda kurang berpengalaman, atau anda baru saja memulai suatu hubungan seksual.

4. Ejakulasinya sangat lambat atau tidak ada sama sekali. 5. Anda bisa ejakulasi saat bermasturbasi.

6. Anda sedang minum suatu obat resep.

Dari gejala-gejala tersebut, tergantung gejala apa saja yang dirasakan si anak, akan didapatkan beberapa kemungkinan penyebab dari gangguan kesehatan masalah ejakulasi pada pria. Kemungkinan penyebab tersebut adalah sebagai berikut :

1. Hal itu mungkin disebabkan oleh infeksi akibat hubungan seks atau prostatitis (radang kelenjar prostata).

2. Terlalu bersemangat dan/atau kecemasan tentang hubungan seks dengan seorang pasangan baru bisa menyebabkan ejakulasi prematur.

3. Kebanyakan masalah ejakulasi berkaitan dengan buruknya teknik salah satu atau kedua pasangan, atau karena buruknya komunikasi.

4. Mencemaskan penampilan di saat berhubungan seks bisa membuat anda sedemikian tegang sehingga tidak bisa ejakulasi.

5. Beberapa jenis obat, terutama antidepresan dan antianxietas, bisa menghambat ejakulasi atau meniadakannya.

(56)

b. Gangguan kesehatan khusus wanita

Berdasarkan buku ”Dokter di Rumah Anda”, gangguan kesehatan khusus

untuk wanita terdiri dari 23 jenis gangguan kesehatan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Mual dan muntah dalam kehamilan

Banyak wanita mengalami mual dan muntah pada 3 bulan pertama kehamilan. Simptom ini dikenal sebagai ”mual pagi” walau bisa terjadi kapan saja

sepanjang hari, terutama bila wanita tersebut letih atau lapar. Mual pagi kemungkinan disebabkan perubahan hormonal di awal kehamilan. Gejala ini biasanya membaik pada minggu ke 12 kehamilan, dan bisa diatasi sendiri. Muntah-muntah yang timbul di masa kehamilan lanjut mungkin akibat infeksi saluran kemih atau masalah yang tak berkaitan dengan kehamilan, misalnya keracunan makanan. Gejala-gejala yang biasanya terjadi ketika mengalami mual dan muntah dalam kehamilan adalah sebagai berikut :

1. Kehamilan anda kurang dari 12 minggu.

2. Ada hal berikut yang terjadi : sulit makan apa pun tanpa muntah. 3. Mual dan muntahnya baru belakangan ini.

4. Anda juga mengalami sakit kepala parah dan/atau gangguan penglihatan, misalnya terasa berkunang-kunang.

(57)

Dari gejala-gejala tersebut, tergantung gejala apa saja yang dirasakan si anak, akan didapatkan beberapa kemungkinan penyebab dari gangguan kesehatan mual dan muntah dalam kehamilan. Kemungkinan penyebab tersebut adalah sebagai berikut :

1. Mual dan mungah berat, disebut hiperemesis, bisa membahayakan anda dan janin bila tidak dirawat. Penyebabnya tidak diketahui, walau lebih umum dialami dalam kehamilan kembar dua atau lebih.

2. Anda mungkin menderita mual pagi, yaitu kondisi umum di awal kehamilan berbentuk mual dan/atau muntah, diduga akibat perubahan hormon. Bisa terjadi sepanjang hari.

3. Kemungkinan ini akibat refluks gastro oesofagal, yaitu isi perut bocor naik oesofagus, menimbulkan radang dan nyeri. Hal ini lebih umum terjadi di saat hamil, ketika bukaan oesofagus ke lambung cenderung mengendur. 4. Bisa jadi ini adalah migren. Lebih buruk lagi, ini mungkin gejala

pre-eklamsia parah, terutama bila usia kehamilannya sudah 28 minggu. Kondisi ini bisa membahayakan anda dan janin.

5. Pyelonefritis (radang ginjal karena infeksi) bisa berakibat mual dan muntah. Hal ini lebih umum terjadi di masa hamil dan bisa menyebabkan kelahiran prematur.

2.9.2 Kemungkinan Penyebab dan Tindakan

(58)
(59)

40 3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

3.2 Analisis Masalah

Pada umumnya masyarakat telah memahami makna kesehatan. Ketika diri atau anak mereka sakit, mereka ingin lebih mengetahui penyebab gejala yang mereka alami dan seberapa cepat mereka akan sembuh. Sementara itu, kini kita juga semakin mandiri. Kebanyakan kita sadar bahwa berbagai penyakit ringan biasa, seperti pilek atau diare tidak memerlukan bantuan ahli kesehatan atau pengobatan yang rumit. Gangguan semacam itu akan sembuh dengan sendirinya bahkan walau tanpa mendapatkan pengobatan.

(60)

Program yang akan dibuat ini akan membantu membedakan antara keluhan sederhana dengan masalah darurat yang memerlukan penanganan medis selekas mungkin. Tetapi program ini tidak menuntun menjadi dokter bagi para pengguna. Apa yang diberikan program ini adalah menunjukkan kapan dan seberapa lama para pengguna bisa menunggu dengan aman sampai sakitnya sembuh dengan sendirinya. Program yang akan dibuat ini memberikan saran-saran praktis penggunaan obat-obat rumah dan obat yang dijual bebas, sehingga menumbuhkan kemandirian di saat yang tepat. Berikut merupakan alur aktifitas pemeriksaan pasien secara konvensional :

1. Pasien datang ke dokter.

2. Dokter menanyakan gejala yang dirasakan oleh pasien. 3. Dokter memeriksa keadaan pasien.

4. Dokter mendiagnosa berdasarkan hasil pemeriksaan dan gejala-gejala yang dirasakan oleh pasien.

5. Dokter menganalis keputusan dengan menganalisis beberapa kemungkinan penyakit yang bisa diderita oleh pasien.

6. Dokter memberikan pantangan yang sesuai dengan penyakit yang diderita oleh penyakit.

7. Dokter memberikan resep atau solusi dari penyakit yang diderita pasien.

(61)

Kamus Const

maks_array1=150 maks_array2=15 Type

penyakit=record <nm_gangguan:string, jml_pertanyaan:integer> endrecord

pertanyaan=record <tanya:string, jawab:string> endrecord

data1=array[1..maks_array] of penyakit dt_penyakit:data1

data2=array[1..maks_array]of pertanyaan dt_pertanyaan:data2

procedure isi_penyakit(output dt_penyakit:data1, input maks_array1)

procedure isi_pertanyaan(input dt_penyakit:data1, input maks_array2:integer, output dt_pertanyaan:data2)

(62)

pilih:integer kriteria:string kriteria1:string kriteria2:string kt_kunci:string bantuan:text tentang:text Algoritma

repeat

output(„Menu Pilihan‟) output(„1 Gangguan‟)

output(„2 Tindakan Sendiri‟) output(„3 Pencarian‟)

output(„4 Bantuan‟) output(„5 Tentang‟) input (pilih)

depend on (pilih)

(pilih=1) : input(kriteria)

(63)

input(pilih jenis tindakan) tindakan_sendiri(tips) (pilih=3) : input(kriteria2)

input(kt_kunci)

cari(dt_penyakit,dt_pertanyaan,tampil_pertanyaan,tips (pilih=4) : output(bantuan)

(pilih=5) : output(tentang) enddepend

until (pilih = exit) endalgoritma

(64)

GDU GDK GAB GAS Diagnosa

Gangguan Kesehatan

Gambar 3.1 Alur Keputusan Keterangan :

GDU : Gangguan Dewasa Umum GDK : Gangguan Dewasa Khusus GAB : Gangguan Anak Bayi

(65)
(66)

Keterangan :

GDU : Gangguan Dewasa Umum

1-63 : Jenis gangguan kesehatan dewasa umum

Tabel 3.1 Jenis Gangguan Kesehatan Dewasa Umum

No Jenis Gangguan No Jenis Gangguan

1 Batuk 33 Nafas berbunyi

2 Berat badan turun 34 Nafas tersengal 3 Berdebar-debar 35 Nyeri buang air kecil 4 Berkeringat berlebihan 36 Nyeri dada

5 Bintil dan benjolan 37 Nyeri di bahu

6 Demam 38 Nyeri di lengan

7 Depresi 39 Nyeri di lutut

8 Diare 40 Nyeri di tungkai

9 Gatal-gatal 41 Nyeri di wajah

10 Hidung berlendir atau mampet 42 Nyeri punggung 11 Kebas dan/atau kesemutan 43 Nyeri sendi

12 Kecemasan 44 Pelupa dan/atau linglung

13 Kedutan atau gemetar 45 Penglihatan terganggu atau kabur 14 Kegemukan 46 Perasaan dan pikiran kacau

15 Kelelahan 47 Pergelangan kaki bengkak

16 Kulit berubah warna dan tahi lalat 48 Perut membesar 17 Limbung dan hilang kesadaran 49 Pusing

18 Masalah di mulut 50 Ruam kulit disertai demam

19 Masalah gigi 51 Sakit kepala

20 Masalah kulit wajah 52 Sakit perut

21 Masalah-masalah anus 53 Sakit perut kambuhan 22 Masalah-masalah kaki 54 Sakit telinga

23 Masalah-masalah kemih 55 Sembelit

24 Masalah-masalah kuku 56 Serak atau hilang suara 25 Masalah pendengaran 57 Sulit bicara

26 Masalah rambut dan kulit kepala 58 Sulit menelan 27 Masalah umum kulit 59 Sulit tidur

28 Masuk angin 60 Telinga berdenging

29 Mata sakit atau pedih 61 Tenggorokan perih

30 Muntah 62 Tidak enak badan

(67)

Keterangan Pertanyaan

Pertanyaan 1 : Apakah gatalnya hanya di daerah kelamin?

Pertanyaan 2 : Apakah gatalnya hanya di bagian kulit yang tampak tidak wajar? Pertanyaan 3 : Apakah anda sedang minum obat resep atau pun obat bebas? Pertanyaan 4 : Apakah kulit dan/atau putih mata anda tampak kekuningan? Pertanyaan 5 : Apakah anda baru saja berganti merk untuk produk sabun atau

deterjen?

Pertanyaan 6 : Apakah kulit anda umumnya menjadi sangat kering? Keterangan Penyebab

Penyebab : Kemungkinan penyebab belum bisa terdiagnosa dari aplikasi ini. Periksakan ke dokter.

Penyebab 1 : Gatal di daerah kelamin bisa karena infeksi jamur atau karena kulit.

Penyebab 2 : Perubahan bentuk kulit yang bukan karena garukan mungkin akibat dari sengatan serangga atau kelainan kulit.

Penyebab 3 : Obat tertentu bisa menyebabkan gatal sebagai efek samping. Penyebab 4 : Penyakit kuning, yaitu perubahan warna kulit dan putih mata,

sering berkaitan dengan rasa gatal. Mungkin disebabkan oleh gangguan pada hati atau empedu. BAWA KE DOKTER DALAM 24 JAM!

(68)

Penyebab 6 : Kulit kering, karena faktor bakat, karena terlalu banyak dibasuh, atau pun terpapar pada bahan kimia, nisa sangat gatal.

Keterangan Tindakan

Tindakan 1 : Periksakan ke dokter, yang akan meresepkan krim antijamur bila penyebabnya infeksi jamur, atau shampo bila hal itu karena kutu. Tindakan 2 : Lihat dan mulai diagnosa gangguan masalah umum kulit pada

aplikasi ini.

Tindakan 3 : Tanyakan ke dokter. Sementara itu hentikan pemakaian obat bebas, tapi jangan hentikan pemakaian obat resep.

Tindakan 4 : Dokter akan meminta tes darah dan mungkin scan ultrasonik untuk menentukan penyebab sakit kuning.

Tindakan 5 : Hindari pemakaian produk pewangi dan bubuk pencuci biologis. Gunakan emolien, misalnya krim larut air, secara teratur untuk melembabkan kulit anda. Bila gejalanya menetap, periksakan ke dokter.

Tindakan 6 : Gunakan emolien sejenis misalnya krim laut air secara teratur untuk melembabkan kulit anda dan hindari mandi memakai produk yang mengandung sabun. Bila gejalanya menetap, periksakan ke dokter.

(69)

user memilih GDU (Gangguan Dewasa Umum) kemudian user memilih masalah gatal-gatal atau pada gambar tersebut diberi kode 9, akan muncul pertanyaan 1 dan jika jawabannya „Tidak‟ maka akan lanjut ke pertanyaan selanjutnya tetapi jika

jawabannya „Ya‟ maka akan menemukan kemungkinan penyebab. Pada pertanyaan

selanjutnya jika jawabannya „Tidak‟ maka akan dilanjutkan dengan pertanyaan

selanjutnya tapi jika jawabannya „Ya‟ maka akan menemukan kemungkinan penyebab. Dan begitu seterusnya hingga penyebab penyakit tersebut ditemukan.

Berdasarkan penelusuran tersebut yang menggunakan metode depth first search didapat beberapa hal, yaitu :

1. Jika ingin menuju Penyebab 1 maka harus melalui : Pertanyaan 1 lalu Penyebab 1.

2. Jika ingin menuju Penyebab 2 maka harus melalui : Pertanyaan 1, Pertanyaan 2 lalu Penyebab 2.

3. Jika ingin menuju Penyebab 3 maka harus melalui : Pertanyaan 1, Pertanyaan 2, Pertanyaan 3 lalu Penyebab 3.

4. Jika ingin menuju Penyebab 4 maka harus melalui : Pertanyaan 1, Pertanyaan 2, Pertanyaan 3, Pertanyaan 4 lalu Penyebab 4.

5. Jika ingin menuju Penyebab 5 maka harus melalui : Pertanyaan 1, Pertanyaan 2, Pertanyaan 3, Pertanyaan 4, Pertanyaan 5 lalu Penyebab 5. 6. Jika ingin menuju Penyebab 6 maka harus melalui : Pertanyaan 1,

(70)
(71)

Keterangan :

GDK : Gangguan Dewasa Khusus

64-95 : Jenis gangguan kesehatan dewasa khusus

Tabel 3.2 Jenis Gangguan Kesehatan Dewasa Khusus

No Jenis Gangguan No Jenis Gangguan

64 Gairah seksual rendah pada pria 80 Masalah berat badan dalam kehamilan

65 Kesulitan ereksi pada pria 81 Masalah kesuburan pada wanita 66 Masalah ejakulasi pada pria 82 Masalah kontrol kemih pada

wanita

67 Masalah kesuburan pada pria 83 Masalah payudara 68 Masalah kontrol kemih pada pria 84 Masalah payudara dalam

kehamilan

69 Masalah testis dan skrotum 85 Mengenali gejala mulainya saat bersalin

70 Masalah-masalah penis 86 Mual dan muntah dalam kehamilan

71 Nyeri senggama pada pria 87 Nyeri haid

72 Pilihan kontrasepsi bagi pria 88 Nyeri lambung bagian bawah pada wanita

73 Bengkak pergelangan kaki dalam

kehamilan 89 Nyeri lambung dalam kehamilan 74 Cairan vagina yang tak wajar 90 Nyeri punggung dalam kehamilan 75 Depresi seusai persalinan 91 Nyeri senggama pada wanita 76 Gairah seksual rendah pada wanita 92 Pendarahan vagina dalam

kehamilan

77 Haid berlebihan 93 Pendarahan vagina tak wajar 78 Haid terlambat 94 Perubahan kulit saat hamil 79 Iritasi di alat kelamin wanita 95 Pilihan kontrasepsi bagi wanita

Keterangan Pertanyaan

Pertanyaan 1 : Apakah gairah seks anda kecil atau tidak ada sama sekali? Pertanyaan 2 : Apakah anda kadang-kadang mengalami kesulitan ereksi? Pertanyaan 3 : Apakah anda sering gagal mencapai ereksi?

(72)

Pertanyaan 5 : Apakah anda minum alkohol lebih dari batas aman? Pertanyaan 6 : Pernahkah anda bangun tidur sedang ereksi?

Pertanyaan 7 : Apakah anda mengidap sebuah kelainan medis jangka panjang seperti diabetes, misalnya?

Keterangan Penyebab

Penyebab : Kemungkinan penyebab belum bisa terdiagnosa dari aplikasi ini. Periksakan ke dokter

Penyebab 1 : Kurangnya gairah seks bisa mengurangi ereksi atau kemampuan mempertahankan ereksi seorang pria.

Penyebab 2 : Sulit ereksi yang hanya terjadi sesekali adalah cukup normal. Hal itu bisa terjadi bila anda sedang tidak bergairah atau sedang cemas di tahap awal sebuah hubungan baru.

Penyebab 3 : Beberapa jenis obat, seperti diuretika, antidepresan, dan antianxietas, bisa menyebabkan sulit ereksi.

Penyebab 4 : Minum alkohol berlebihan sering menyebabkan kesulitan ereksi. Minum alkohol berlebihan secara reguler bisa menimbulkan kesulitan ereksi permanen.

(73)

Penyebab 6 : Beberapa gangguan medis jangka panjang yang mempengaruhi pembuluh darah atau saraf di seluruh tubuh, seperti diabetes, bisa menimbulkan masalah ereksi.

Keterangan Tindakan

Tindakan 1 : Lihat dan mulai diagnosa gangguan gairah seks pada pria pada aplikasi ini.

Tindakan 2 : Bicarakan dengan pasangan anda dan jangan terlalu cemas karena kecemasan itu sendiri bisa semakin memperburuk masalah. Setelah anda merasa santai untuk kegiatan seks, mungkin masalahnya akan teratasi. Bila kesulitan ereksi mulai menjadi sering, periksakan ke dokter.

Tindakan 3 : Tanyakan ke dokter, mungkin dia bisa memberikan obat pengganti. Sementara itu, jangan hentikan pemakaian obat resep yang diberikannya.

Tindakan 4 : Cobalah kurangi konsumsi alkohol anda. Bila hal itu sulit dilakukan atau bila masalahnya tidak berkurang walau sudah mengurangi alkohol, periksakan ke dokter.

Gambar

Gambar 2.1 Alur Hidup MIDlet
Gambar 2.2 Konsep Dasar Fungsi Sistem Pakar
Gambar 2.4 Binary Tree
Gambar 2.7 Metode Pelacakan Depth First
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengguna aplikasi dapat menggunakan aplikasi, memulai aplikasi Minang Learning, memilih menu utama yang terdiri dari lima menu, yaitu menu Home, menu Pengenalan Kata, menu

Proses diagnosa jenis gangguan perkembangan pervasif yaitu user akan memilih dengan cara mencentang gejala- gejala yang dialami oleh anak sehingga dapat diketahui bahwa

maka sistem akan menampilkan menu utama dengan fitur fungsionalitas sebagai bagian psikologi klinis yaitu maintain data pelaku, edit nilai CF gangguan, edit nilai

mendiagnosa autisme maka pengguna dapat memilih menu Diagnosa dan akan muncul tampilan seperti pada gambar 7. Pengguna akan diberikan pilihan jawaban sesuai dengan

Menu Konsultasi ini merupakan bagian inti dari sistem. Dalam menu ini, pengguna perlu memasukkan data anak tunagrahita. Setelah memasukkan data, pengguna memilih karakteristik

Para orang tua lebih memilih untuk mempercayakan hal diagnosa penyakit kepada pakar atau dokter yang ahli tentang kesehatan, peran dokter spesialis anak dalam

Gambar 8 Antarmuka halaman manajemen relasi Halaman untuk user menampilkan menu-menu yang dapat diakses oleh user atau pengguna yang mencoba diagnosa gejala sapi ke

Pengujian Algoritma Dempster Shafer Pembahasan dalam penelitian ini adalah melakukan uji coba algoritma Dempster Shafer untuk dapat melakukan diagnosa gangguan kesehatan mental dengan