• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Aplikasi Data Gangguan Penyulang Berbasis Web Menggunakan Framework Laravel Pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Aplikasi Data Gangguan Penyulang Berbasis Web Menggunakan Framework Laravel Pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur."

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI DATA GANGGUAN PENYULANG BERBASIS WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR

KERJA PRAKTIK

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

TRI KUNTO ARIF BAGUS BRAMANTA 11410100095

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

viii

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar belakang... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 2

1.3. Batasan Masalah ... 3

1.4. Tujuan ... 3

1.5. Manfaat ... 3

1.6. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI ... 6

2.1. Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) ... 6

2.1.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur ... 7

2.1.2 Visi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur ... 8

2.1.3 Misi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur ... 8

2.2 Wilayah Usaha PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur ... 9

2.3 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur... 11

2.3.1 Struktur Organisasi Bidang Distribusi dan Organisasi ... 12

BAB III LANDASAN TEORI ... 13

3.1. Sistem Informasi ... 13

3.1.1 Komponen Sistem Informasi ... 13

3.2. Website ... 14

3.2.1 Jenis Website ... 15

3.3. Framework Laravel... 16

3.4. Flowchart ... 17

3.5 Gardu Induk ... 18

3.5.1. Fungsi Gardu Induk ... 18

(3)

ix

3.8 Data Flow Diagram (DFD) ... 21

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK ... 23

4.1. Analisis Sistem ... 23

4.2. Perancangan Sistem ... 24

4.2.1 System Flow ... 24

4.2.2 Diagram Berjenjang (HIPO) ... 34

4.2.3. Context Diagram... 35

4.2.4 Data Flow Diagram ... 35

4.2.5 Conceptual Data Model (CDM) ... 38

4.2.6 Physical Data Model (PDM) ... 39

4.2.7 Struktur Tabel... 40

4.2.8 Desain Input/Output ... 47

4.3 Implementasi dan Evaluasi ... 59

4.3.1 Teknologi ... 59

4.3.2 Pengoperasian Program ... 60

4.4 Uji Coba Fungsional dan Uji Coba Non-Fungsional ... 72

4.4.1 Uji Coba Fungsional dan Uji Coba Non-Fungsional Registrasi Karyawan ... 72

4.4.2 Uji Coba Fungsional dan Uji Coba Non-Fungsional Pengolahan Data Master... ... 74

4.3.2 Uji Coba Fungsional dan Uji Coba Non-Fungsional Transaksi Gangguan Penyulang ... 83

BAB V PENUTUP ... 85

5.1 Kesimpulan ... 85

5.2 Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

(4)

BAB I PENDAHALUAN

1.1Latar Belakang

Masa sekarang perkembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi

hampir seluruh kegiatan pada suatu perusahaan. Teknologi informasi dapat

berperan penting sebagai penunjang kegiatan perusahaan. Selain itu kelancaran

suatu informasi merupakan hal yang penting pada era globalisasi ini, bahkan

menjadi suatu kebutuhan yang harus diperhatikan. Pentingnya teknologi

informasi dalam pemrosesan sebuah informasi, pencarian informasi, dan

penyajian suatu informasi sangat dibutuhkan pada suatu perusahaan.

PT. PLN (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang diberi kewenangan oleh pemerintah untuk melaksanakan sebuat tugas atau

fungsi sebagai penyedia tenaga listrik untuk kepentingan umum. PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Timur sendiri adalah merupakan salah satu unit PT

PLN (Persero) yang mempunyai tugas mendistribusikan energi listrik ke

pelanggan melalui jaringan tegangan menengah atau tegangan rendah, serta

melayani dan menyalurkan energi listrik kepada pelanggan. Pada PT.PLN

khususnya PLN Distribusi Jawa Timur mempunyai beberapa gangguan listrik,

salah satunya gangguan yaitu gangguan penyulang.

Penyulang merupakan salah satu komponen penting dalam sistem distribusi

tenaga listrik. Penyulang berfungsi mengalirkan energi listrik dari Gardu induk

ke gardu distribusi. Di area jawa timur, terdapat banyak Gardu Induk yang

menyuplai energi listrik, di antaranya Driyorejo, Krian, Mojokerto, dan

(5)

Ponorogo. Dari sekian banyak penyulang, pihak PLN kesulitan dalam hal

pelaporan jika ada penyulang yang bermasalah. Selama ini, pelaporan semua

gangguan penyulang masih dilakukan secara manual. Banyaknya laporan yang

masuk membuat pencarian informasi penyulang membutuhkan waktu yang

lama. Belum lagi mengenai masalah laporan yang terselip atau hilang.

Akibatnya, jika terdapat pelaporan bulanan gangguan penyulang akan kesulitan

bahkan tidak dapat mendapatkan informasi tersebut.

Berdasarkan masalah yang dihadapi, maka dirancanglah sebuah Aplikasi

Data Gangguan Penyulang pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur.

Aplikasi ini diharapkan dapat memudahkan pihak internal PLN dalam

mendapatkan informasi mengenai gangguan penyulang. Aplikasi ini dirancang

berbasis web sehingga pihak internal PLN yang ingin mencari informasi

gangguan penyulang dapat dengan mudah mengakses informasi yang akan

dibutuhkan.

1.2Perumusan Masalah

Terkait dengan permasalahan yang telah dijelaskan pada latar belakang,

maka didapatkan perumusan masalah: Bagaimana merancang dan membangun

aplikasi data gangguan penyulang pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa

(6)

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka pembatasan masalah dalam

Rancang Bangun Aplikasi Data Gangguan Penyulang pada PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Timur dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Aplikasi ini hanya membahas tentang gangguan penyulang.

2. Aplikasi berbasis web

3. Aplikasi meliputi proses penginputan karyawan internal, area, rayon,

gardu induk, trafo, penyulang dan gangguan penyulang.

1.4Tujuan

Tujuan dari kerja praktek ini adalah:

1. Membuat aplikasi data gangguan penyulang sehingga memudahkan pihak

karyawan internal untuk menyimpan, mencari dan mengolah data gangguan

penyulang saat dibutuhkan

2. Menyediakan informasi mengenai jumlah gangguan penyulang pada area

tertentu.

1.5Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari Aplikasi Data Gangguan Penyulang ini adalah:

1. Mengurangi risiko hilangnya informasi atau data mengenai data gangguan

penyulang

(7)

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan ini secara sistematis dibagi menjadi bab 5, yaitu:

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang permasalahan, inti

permasalahan yang dijelaskan pada perumusan masalah, batasan masalah yang

akan dibahas agar tidak menyimpang dari ketentuan yang ditetapkan, tujuan

pembuatan aplikasi, manfaat dan kontribusi yang dapat dihasilkan oleh

aplikasi, kemudian dilanjutkan dengan sistematika penulisan.

BAB II: GAMBARAN UMUM INSTANSI

Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Timur seperti sejarah singkat, visi dan misi, wilayah usaha PT

PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, dan struktur organisasi.

BAB III: LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan mengenai teori-teori pendukung yang berkaitan dalam

proses penyelesaian aplikasi dan laporan kerja praktek. Teori tersebut

diperlukan untuk memecahkan masalah dalam aplikasi data gangguan

penyulang ini meliputi sistem informasi, website, framework laravel,

flowchart, gardu induk, trafo, context diagram , data flow diagram.

BAB IV: DESKRIPSI PEKERJAAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai uraian tentang tugas-tugas yang dikerjakan

saat kerja praktek, yaitu menganalisa dan mendesain sistem. Pada bagian

mendesain sistem, dimulai dari pembuatan System Flowchart, Context

Diagram, Hierarchy Input Output (HIPO), Entity Relationship Diagram

(8)

yang berupa capture dari aplikasi. Hasil dari pembuatan aplikasi juga akan

dituangkan dalam listing code.

BAB V: PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari aplikasi data gangguan

penyulang yang telah dibuat agar aplikasi ini menjadi lebih baik untuk

(9)

BAB II

GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero)

Pada abad ke-19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai

ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik

gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri. Antara

tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan Belanda

tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang diawal

Perang Dunia II.

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada

Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan

oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas

yang bersama-sama degan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden

Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum

dan Tenaga dengan kapasitaspembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.

Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi Badan

Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPUPLN) yang bergerak dibidang listrik,

gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, dua

perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga

listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas

diresmikan pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2003,

(10)

status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum

Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan

tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada

sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994

status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)

dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga

sekarang.

2.1.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur merupakan salah satu unit pelaksana

induk dibawah PT PLN (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang ditunjuk sebagai Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan Untuk

Kepentingan Umum (PIUKU) melalui Undang-undang Nomor 30 tahun 2009.

Pendirian PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur diawali pada tanggal 23 Oktober

1973, berdasarkan Keputusan Direksi PLN Nomor 054/DIR/73, nama PLN eksploitasi

diubah menjadi PLN Distribusi I/ Pembangkitan I, kemudian berdasarkan Keputusan

Direksi PLN Nomor 012/DIR/1976 tanggal 25 Februari 1976 diubah menjadi PLN

Wilayah XII. Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: 042/DIR/1928, nama PLN

Wilayah XII diubah menjadi PLN Distribusi Jawa Timur dengan tugas mengelola

(11)

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur yang berlokasi di Jl. Embong

Trengguli 19-21 Surabaya ini bergerak dalam bidang distribusi dan penjualan tenaga

listrik. Faktor-faktor (hal penting) yang menjadi kunci sukses antara lain:

a. Distribusi yang efisien, andal dan berkualitas

b. Pelayanan sebelum menjadi pelanggan (kemudahan, kecepatan, dan kepastian

pelayanan)

c. Pelayanan saat menjadi pelanggan (respon time dan recovery time)

2.1.2 Visi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

Terwujudnya keharmonisan hubungan PT PLN (Persero) dengan masyarakat

sehingga akan menunjang keberhasilan kegiatan PLN (Persero) dalam menyediakan

tenaga listrik bagi masyarakat.

2.1.3 Misi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

a. Membantu pengembangan kemampuan masyarakat agar dapat berperan dalam

pembangunan.

b. Berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan jalan

program Community Empowering.

c. Berperan aktif dalam mencerdaskan masyarakat melalui pendidikan.

d. Berperan aktif dalam mendorong tersedianya tenaga listrik untuk meningkatkan

kualitas hidup dengan jalan penggunaan listrik pada siang hari untuk Industri

(12)

e. Berperan aktif dalam menjaga kesinambungan lingkungan melalui pelestarian

alam.

2.2 Wilayah Usaha PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

Wilayah usaha PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dibagi menjadi

beberapa daerah pelayanan yang melayani wilayah administrasi provinsi Jawa Timur.

1. Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Selatan

2. Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Utara

3. Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Barat

4. Area Pelayanan & Jaringan Malang, melayani Kota Malang, Kota Batu, dan

Kabupaten Malang

5. Area Pelayanan & Jaringan Pasuruan, melayani Kota Pasuruan, Kota

Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo

6. Area Pelayanan & Jaringan Kediri, melayani Kota Kediri, Kota Blitar,

Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Blitar

7. Area Pelayanan & Jaringan Mojokerto, melayani Kota Mojokerto, Kabupaten

Jombang, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Mojokerto

8. Area Pelayanan & Jaringan Madiun, melayani Kota Madiun, Kabupaten

Magetan, Kabupatn Ngawi, dan Kabupaten Madiun.

9. Area Pelayanan & Jaringan Jember melayani Kabupaten Jember, dan

Kabupaten Lumajang

10. Area Pelayanan & Jaringan Bojonegoro melayani Kabupaten Bojonegoro,

(13)

11. Area Pelayanan & Jaringan Banyuwangi melayani Kabupaten Banyuwangi

12. Area Pelayanan & Jaringan Pamekasan melayani Kabupaten Pamekasan,

Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Bangkalan

13. Area Pelayanan & Jaringan Situbondo melayani Kabupaten Situbondo dan

Kabupaten Bondowoso

14. Area Pelayanan & Jaringan Gresik melayani Kabupaten Gresik sampai

Kecamatan Bawean

15. Area Pelayanan & Jaringan Sidoarjo melayani Kabupaten Sidoarjo

16. Area Pelayanan & Jaringan Ponorogo melayani Kabupaten Ponorogo,

Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Pacitan

(14)

11

(15)

1

2

2.3.1 Struktur Organisasi Bidang Distribusi dan Organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

(16)

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informari

Menurut (Marimin & Tanjung, 2006) Sistem Informasi adalah Suatu sistem

yang menerima sumber data sebagai input dan mengolahnya menjadi produk

informasi sebagai output. Sistem informasi merupakan suatu sistem yang

terdiri dari beberapa subsistem atau komponen data dan prosedur untuk

menjalankan input, proses, output, penyimpanan, dan pengontrolan yang

mengubah sumber data menjadi informasi. Sedangkan informasi merupakan

data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerima dan

mempunyai nilai nyata bagi pengambilan keputusan saat ini arau waktu yang

akan datang. Dengan demikian sistem informasi dapat dikonsepkan (input,

processing, output – IPO ) dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.1 Konsep Sistem Informasi

3.1.1 Komponen Sistem Infornasi

Komponen sistem informasi dalam suatu perusahaan atau organisasi terdiri

dari komponen seperti (Fatta, 2007) :

a. Perangkat Keras (Hardware)

Komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses

data, dan keluaran data.

Input Data

Pemrosesan Output Data

(17)

b. Perangkat Lunak

Program dan instruksi yang diberikan ke komputer.

c. Database

Kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa

sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.

d. Telekomunikasi

Komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem

komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang

efektif.

e. Manusia

Manusia disini berperan sebagai personel sistem informasi, meliputi

manajer, programmer, dan operator, serta bertanggung jawab terhadap

perawatan sistem.

3.2Website

Menurut (Yuhefizar, Mooduto, & Hidayat, 2009) Website adalah

kesulurahan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain

yang mengandung banyak informasi. Sebuah website biasanya dibangun

atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Hubungan antara satu

halaman web dengan halaman halaman web yang lain disebut dengan

hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut

hypertext.

Istilah lain yang sering ditemui sehubungan dengan website adalah

homepage. Homepage adalah halaman awal sebuah domain. Misalnya,

(18)

homepage, dan apabila meng-klik menu yang ada dan berpindah ke lokasi

yang lainnya, disebut web page, sedangkan keseluruhan isi atau content

domain disebut website.

3.2.1 Jenis Website

Seiringan dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu

cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam

pengelompokkan jenis web, lebih diarahkan berdasarkan pada fungsi,

sifat, dan bahasa pemrograman yang digunakan.

Jenis-jenis web menurut (Yuhefizar, Mooduto, & Hidayat, 2009)

berdasarkan sifatnya adalah:

a. Website Dinamis

Merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang

selalu berubah – ubah setiap saat. Misalnya website berita, seperti,

www.kompas.com, www.detik.com, dan lain-lain

b. Website Statis

Merupakan website yang contentnya sangat jarang diubah. Misalnya,

web profile organisasi.

Jenis-jenis web menurut (Yuhefizar, Mooduto, & Hidayat, 2009)

berdasarkan tujuannya adalah:

a. Personal Web

Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

b. Corporate Web

(19)

c. Portal Web

Website yang mempunyai banyak layanan, mulai dari layanan berita,

email, dan jasa-jasa lainnya.

d. Forum Web

Website yang bertujuan sebagai media diskusi.

3.3Framework Laravel

Framework laravel adalah framework Model View Controller

(MVC) pengembangan pemrograman web yang ditulis dalam bahasa

pemrograman PHP. Laravel telah dirancang untuk meningkatkan kualitas

perangkat lunak dengan mengurangi biaya pengembangan, biaya

pemeliharaan, dan meningkatkan pengalaman bekerja user dengan

menyediakan sintaks yang jelas, ekspresif, dan set fungsi yang akan

menghemat waktu user dalam pembuatan aplikasi.

Perancangan laravel didasari dengan filosofi dengan menggunakan

konversi di atas konfigurasi. Laravel membuat asumsi cerdas terhadap

pencapaian user dalam pembuatan perangkat lunak dengan penggunaan

sintaks yang lebih sedikit. Laravel cukup fleksibel dalam bekerja dengan

setiap sistem yang akan digunakan, laravel dirancang untuk

meminimalkan setiap fungsi yang akan diimplementasikan terhdapat

aplikasi. Hal ini memudahkan dalam memahami basis kode yang lebih

kecil, dan Laravel menerapkan solusi dengan cara yang bersih, sederhana,

dan elegan.

Laravel adalah salah satu dari beberapa kerangka PHP yang

(20)

sistem bundle-nya. Driver memungkinkan kita untuk dengan mudah

mengubah dan memperluas caching, session, database, dan fungsi

otentikasi sehingga dapat dikemas secara menarik. (McCool, 2012)

3.4Flowchart

Flowchart atau bagan alur merupakan metode untuk

menggambarkan tahap-tahap penyelesaian masalah ( prosedur ) beserta

aliran data dengan simbol-simbol standar yang mudah dipahami.

Flowchart banyak digunakan di pusat-pusat layanan seperti kantor

pemerintahan, bank, rumah sakit, dan perusahaan. Tujuan utama

penggunaan flowchart untuk menyederhanakan proses atau prosedur untuk

memudahkan pemahaman penggunaan terhadap informasi (Pinontoan,

2008).

Menurut (Dewobroto, 2005) flowchart dalam pemrograman komputer

kadangkala diibaratkan sebagai cetak biru suatu rencana bangunan yang

akan dikerjakan para insinyur. Dalam menggambarkan flowchart

diperlukan simbol yang berbentuk persegi, belah ketupat maupun bentuk

lain seperti gambar dibawah ini:

a. Simbol Proses

Gambar 3.2 Simbol Proses

b. Simbol Inputan Keyboard

(21)

c. Simbol Dokumen

Gambar 3.4 Simbol Dokumen

d. Simbol Keputusan (Decision)

Gambar 3.5 Simbol Keputusan (Decision)

e. Simbol Storage

Gambar 3.6 Simbol Storage

3.5Gardu Induk

Menurut (Putra, 2014) Gardu Induk adalah komponen sistem tenaga

yang berfungsi sebagai pusat penyaluran (transmisi) yang menghubungkan

sistem transmisi tegangan tinggi dengan saluran – saluran dan gardu –

gardu distribusi.

3.5.1 Fungsi Gardu Induk

1. Menstransformasikan daya listrik:

a. Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi (500 kV/150 kV).

b. Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan rendah (150 kV/70kV).

c. Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan menengah (150 kV/20kV,

70kV/20kV)

2. Untuk pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari sistem

(22)

3. Pengaturan pelayanan bebab dari gardu induk – gardu induk lain melalui

tegangan tinggi dan ke gardu – gardu distribusi setalah melalui proses

penurunan tegangan melalui penyulang – penyulang tegangan menengah

yang ada di gardu induk

4. Untuk sarana telekomunikasi ( pada umumnya untuk internal PLN ), yang

kita kenal dengan istilah SCADA

3.6Trafo

Menurut (Putra, 2014) trafo adalah sebuah alat untuk menaikkan atau

menurunkan tegangan. Trafo dapat ditemukan dibanyak peralatan listrik

sekitar kita. Tanpa adanya trafo , tidak dapat menggunakan sebagaian

besar peralatan listrik. Sebuah trafo memiliki dua kumparan yang

dinamakan kumparan primer dan kumparan sekunder. Trafo dirancang

sedemikian rupa sehingga hampir seluruh fluks magnet yang dihasilkan

arus pada kumparan primer dapat masuk ke kumparan sekunder. Bentuk

trafo hampir sama dengan cincin induksi Faraday, terdiri dari dua

kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder yang dililitkan

pada inti besi lunak secara terpisah.

Trafo (transformator) dengan inti udara dan inti ferit biasanya

digunakan pada peralatan berfrekuensi tinggi. Trafo (Transformator) jenis

ini mempunyai kumparan yang terletak pada rumah yang terisolasi dan

berlubang yang dapat digunakan untuk meletakkan batang ferrit. Trafo

(Transformator) inti besi biasanya digunakan pada frekuensi audio dan

untuk penggunaan sumber tenaga. Transformator jenis ini mempunyai

(23)

ferromagnetik, berbentuk lembaran-lembaran tipis yang terisolasi satu

sama lainnya.

3.6.1 Cara kerja trafo

Sama dengan prinsip induksi elektromagnet. Di mana arus

bolak-balik yang melalui konduktor (kumparan kawat) akan menimbulkan

medan magnet. Medan magnet yang ada pada kumparan pertama secara

otomatis menginduksi kumparan kedua. Kumparan pertama dari

sumber arus bolak-balik disebut kumparan primer. Sedangkan

kumparan kedua tempat terjadinya induksi arus disebut kumparan

sekunder. Arus induksi pada kumparan sekunder selalu mengalir

dengan arah berlawanan dengan kumparan primer. Perbandingan lilitan

pada trafo (transformator) adalah perbandingan jumlah lilitan trafo

(transformator) pada kumparan sekunder (Ns) dengan jumlah lilitan

pada kumparan primer (Np) trafo (transformator). Dirumuskan:

n = Ns/Np

Perbandingan jumlah lilitan primer dengan sekunder pada trafo

(transformator) menentukan perbandingan tegangan primer (input) dan

sekunder (output). Untuk menentukan berapa penurunan atau kenaikan

tegangan yang kita inginkan, dapat digunakan persamaan sebagai

berikut:

Vs/Ns = Vp/Np

Keterangan:

Vs = tegangan primer (input) (Volt)

(24)

Vp = tegangan sekunder (output) (volt)

Np = jumlah lilitan pada kumparan sekunder (output)

3.7Context Diagram

Context Diagram merupakan diagram tingkat tinggi, merupakan

diagram dari sebuah sistem yang menggambarkan suatu aliran data yang

masuk dan keluar dari sistem dan yang masuk dan keluar dari entitas luar.

Menurut (Kusrini & Koniyo, 2007) dalam pembuatan context diagram

terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya:

1. Memberikan gambaran tentang seluruh sistem

2. Terminal yang memberikan masukan ke sistem disebut source

3. Terminal yang menerima keluaran disebut sink

4. Hanya ada satu proses

5. Tidak boleh ada data store

3.8Data Flow Diagram (DFD)

Menurut (Fatta, 2009) Data Flow Diagram adalah sebuah teknis grafis

yang merupakan gambaran desain grafis berbetuk informasi yang

diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. Data Flow

Diagram dapat digunakan untuk menyajikan sebuah sistem atau perangkat

lunak pada setiap tingkat abstraksi. Data Flow Diagram memberikan suatu

mekanisme bagi pemodelan fungsional dan pemodelan aliran informasi.

Data Flow Diagram merupakan salah satu alat untuk mengetahui aliran

data yang mengalir dalam sistem. Data Flow Diagram menggunakan

beberapa simbol sebagai berikut:

a. Eksternal Entity

(25)

b. Proses

Gambar 3.8 Simbol Proses

c. Data Storage

1 Stor_3

Gambar 3.9 Simbol Data Sorage

d. Aliran Data

(26)

BAB IV

DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

4.1 Analisis Sistem

Untuk mengembangkan teknologi saat ini, diperlukan analisa dan keakuratan

dalam perancangan sistem yang baik. Perancangan tersebut diharapkan mampu

memberikan kemudahan kepada pengguna khususnya pihak PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Timur dalam memperoleh informasi mengenai gangguan penyulang.

Data yang dibutuhkan untuk melakukan perancangan sistem adalah data

mengenai data gardu induk, trafo, dan semua dokumen penyulang serta dokumen

lampiran yang berhubungan dengan gangguan penyulang. Data tersebut berhubungan

dengan bagian Distribusi dan Organisasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

dan sangat diperlukan untuk menghasilkan perencanaan aplikasi yang dapat

mendukung proses pencatatan data gangguan penyulang. Dari hasil analisa, didapatkan

kesimpulan bahwa dalam perancangan aplikasi diperlukan basis data yang dapat

menyimpan data gardu induk, trafo, wilayah, serta data lain yang terkait dengan proses

gangguan penyulang

Berikut ini adalah rancangan sistem yang akan digunakan dalam pembuatan

Aplikasi Data Gangguan Penyulang Berbasis WEB pada PT PLN (Persero) Distribusi

Jawa Timur menggunakan Framework Laravel.

(27)

4.2 Perancangan Sistem

Berdasarkan dari analisa sistem yang telah dilakukan, maka akan dirancang

sebuah sistem sesuai dengan kebutuhan. Rancangan sistem yang akan dibuat berupa

alir sistem (System Flow), Diagram Berjenjang (HIPO), Data Flow Diagram (DFD),

Entity Relationship Diagram (ERD), Struktur Tabel, dan Desain Input/Output.

4.2.1 System Flow

System Flowchart adalah bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara

menyeluruh dari sebuah sistem yang dimana bagan ini menjelaskan mengenai

urutan-urutan prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dalam pembuatan system

flowchart sebaiknya ditentukan pula fungsi-fungsi yang melaksanakan atau

bertanggung jawab terhadap sub-sub sistem. Berikut adalah system flow dari Aplikasi

Data Gangguan Penyulang Berbasis WEB pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa

(28)

4.2.1.1System Flow Registrasi Karyawan

(29)

4.2.1.2System Flow Pengolahan Data Master Gangguan

(30)

4.2.1.3System Flow Pengolahan Data Master Area

(31)

4.2.1.4System Flow Pengolahan Data Master Rayon

(32)

4.2.1.5System Flow Pengolahan Data Master Gardu Induk

(33)

4.2.1.6System Flow Pengolahan Data Master Trafo

(34)

4.2.1.7System Flow Pengolahan Data Master Penyulang

(35)

4.2.1.8System Flow Pengolahan Transaksi Gangguan Penyulang

(36)

4.2.1.9System Flow Laporan Data Gangguan Penyulang

(37)

4.2.2 Diagram Berjenjang (HIPO)

Gambar 4.10 Diagram Berjenjang (HIPO)

(38)

4.2.3 Context Diagram

Gambar 4.11 Context Diagram Aplikasi Data Gangguan Penyulang

Context Diagram pada Gambar 4.11 untuk aplikasi ini memiliki dua external

entity yaitu Admin Area, dan Super Admin. Dua external entity tersebut yang akan

menunjang jalannya aplikasi ini.

4.2.4 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan aliran data atau informasi dimana

(39)

4.2.4.1Data Flow Diagram Level 0

Gambar 4.12 Data Flow Diagram Level 0

Dalam Data Flow Diagram Level 0 pada Gambar 4.12 ini terdapat empat proses

dan dua external entity. Empat proses tersebut yaitu Registrasi Karyawan, Pengolahan

Data Master, Transaksi Gangguan Penyulang dan Laporan Gangguan Penyulang.

(40)

4.2.4.2Data Flow Diagram Level 1 Pengolahan Data Master

Gambar 4.13 Data Flow Diagram Level 1 Pengolahan Data Master

Data Flow Diagram Level 1 pengolahan data master yang dapat dilihat pada

Gambar 4.13 ini merupakan hasil dekomposisi dari Data Flow Diagram Level 0 pada

proses pengolahan data master. Pada Data Flow Diagram Level 1 pengolahan data

master ini terdapat enam proses dan dua external entity. Enam proses yang ada pada

Data Flow Diagram Level 1 Pengolahan Data Master yaitu Master Gangguan, Master

Area, Master Rayon, Master Gardu Induk, Master Trafo dan Master Penyulang.

(41)

4.2.5 Conceptual Data Model (CDM)

Gambar 4.14 Conceptual Data Model (CDM)

(42)

4.2.6 Physical Data Model (PDM)

Gambar 4.15 Physical Data Model (PDM)

(43)

4.2.7 Struktur Tabel

Dalam melakukan perancangan aplikasi ini, diperlukan sebuah basis data.

Maka dari itu, perlu dibuat struktur tabel yang berisikan nama tabel beserta atribut

dan tipe datanya. Rancangan basis data tersebut terdiri dari beberapa tabel sebagai

berikut :

1. Nama Tabel : Karyawan

Fungsi : Menyimpan data karyawan

Primary Key : NIP

Foreign Key : ID_JABATAN, ID_AREA, USERNAME

Tabel 4.1 Karyawan

Field Name Type Field Size Description

NIP Varchar 20 Nomer induk karyawan

ID_JABATAN Varchar 10 Id jabatan karyawan

USERNAME Varchar 20 Username karyawan

ID_AREA Varchar 10 Id Area karyawan

NAMA_KARYAWAN Varchar 100 Nama karyawan

TELP_KARYAWAN Varchar 20 Nomer telepon karyawan

(44)

2. Nama Tabel : Area

Fungsi : Menyimpan data area

Primary Key : ID_AREA

Foreign Key : -

Tabel 4.2 Area

Field Name Type Field Size Description

ID_AREA Varchar 10 Id area

NAMA_AREA Varchar 50 Nama area

TELPON_AREA Varchar 20 Nomer Telepon Area

ALAMAT_AREA Varchar 100 Alamat Area

3. Nama Tabel : Detail Area

Fungsi : Menyimpan data – data detail area

Primary Key : ID_DETAIL_AREA

Foreign Key : ID_AREA, ID_RAYON, ID_GARDU

Tabel 4.3 Detail Area

Field Name Type Field Size Description

ID_DETAIL_AREA Int - Id detail area

ID_AREA Varchar 10 Id area

ID_RAYON Int - Id rayon

(45)

4. Nama Tabel : Rayon

Fungsi : Menyimpan data rayon

Primary Key : ID_RAYON

Foreign Key : ID_AREA

Tabel 4.4 Rayon

Field Name Type

Field

Size

Description

ID_RAYON Int - Id rayon

ID_AREA Varchar 10 Id area

NAMA_RAYON Varchar 100 Nama rayon

5. Nama Tabel : Gangguan

Fungsi : Menyimpan data – data jenis gangguan

Primary Key : KODE_GANGGUAN

Foreign Key : -

Tabel 4.5 Gangguan

Field Name Type

Field

Size

Description

KODE_GANGGUAN Int - Kode gangguan

(46)

6. Nama Tabel : Gardu induk

Fungsi : Menyimpan data gardu induk

Primary Key : ID_GARDU

Foreign Key : ID_AREA

Tabel 4.6 Gardu induk

Field Name Type

Field

Size

Description

ID_GARDU Varchar 10 Id gardu

ID_AREA Varchar 10 Id area

LOKASI_GARDU Varchar 50 Lokasi gardu

7. Nama Tabel : Jabatan

Fungsi : Menyimpan data jabatan

Primary Key : ID_JABATAN

Foreign Key : -

Tabel 4.7 Jabatan

Field Name Type

Field

Size

Description

ID_JABATAN Varchar 10 Id jabatan

(47)

8. Nama Tabel : Hak akses

Fungsi : Menyimpan data hak akses

Primary Key : ID_Hak _Akses

Foreign Key : -

Tabel 4.8 Hak akses

Field Name Type

Field

Size

Description

ID_HAK_AKSES Int - Id hak akses

HAK_AKSES Varchar 100 Hak akses

9. Nama Tabel : Trafo

Fungsi : Menyimpan data trafo

Primary Key : ID_TRAFO

Foreign Key : ID_GARDU

Tabel 4.9 Trafo

Field Name Type

Field

Size

Description

ID_TRAFO Varchar 10 Id trafo

ID_GARDU Varchar 10 Id gardu

(48)

10. Nama Tabel : Penyulang

Fungsi : Menyimpan data penyulang

Primary Key : KODE_PENYULANG

Foreign Key : ID_GARDU, ID_TRAFO, ID_AREA, ID_RAYON

Tabel 4.10 Penyulang

Field Name Type

Field

Size

Description

KODE_PENYULANG Int - Id pesangon

ID_GARDU Varchar 10 Id gardu penyulang

ID_TRAFO Varchar 10 Id trafo penyulang

ID_AREA Varchar 10 Id area penyulang

ID_RAYON Int - Id rayon penyulang

LOKASI_PENYULANG Varchar 50 Lokasi penyulang

JUMLAH_PENYULANG Int - Jumlah penyulang

(49)

11. Nama Tabel : Login

Fungsi : Menyimpan username dan password user

Primary Key : USERNAME

Foreign Key : ID_HAK_AKSES

Tabel 4.11 Login

Field Name Type

Field

Size

Description

USERNAME Varchar 20 Username

ID_HAK_AKSES Int - Id hak akses

PASSWORD Varchar 100 Password

12. Nama Tabel : Gangguan penyulang

Fungsi : Menyimpan data – data gangguan penyulang

Primary Key : KODE_GANGGUAN_PENYULANG

Foreign Key : ID_GARDU, ID_TRAFO, ID_AREA, ID_RAYON,

KODE_PENYULANG, KODE_GANGGUAN

Tabel 4.12 Gangguan Penyulang

Field Name Type Field Size Description

(50)

Field Name Type Field Size Description

JUMLAH_PENYULANG Int - Jumlah penyulang

KODE_PENYULANG Int - Kode penyulang

PANJANG_PENYULANG Int - Panjang penyulang

TANGGAL_GANGGUAN Date - Tanggal gangguan

KODE_GANGGUAN Int - Kode gangguan

KETERANGAN Varchar 100 Keterangan gangguan

4.2.8 Desain Input/Output

Desain input/output merupakan sebuah rancangan yang berbentuk form untuk

melakukan proses penginputan data dan menghasilkan sebuah laporan dari aplikasi.

Selain itu, desain input/output juga digunakan sebagai acuan untuk merancang

(51)

1. Desain Input

Desain input merupakan perancangan sistem untuk masukan dari pengguna

ke dalam aplikasi dan kemudian disimpan dalam database.

a. Form Login

Gambar 4.16 Form Login

Pada Gambar 4.16 ini adalah sebuah rancangan desain input untuk form login.

Pengguna yang akan mengakses aplikasi ini harus mengisi username dan password

terlebih dahulu.

b. Form Halaman Utama (Super Admin)

(52)

Pada form halaman utama yang terlihat pada Gambar 4.17 ini adalah tampilan

halaman utama untuk super admin. Setelah super admin mengisi form login, maka

otomatis akan tersambung dengan halaman ini. Pada halaman utama ini, terdapat

tampilan data – data gangguan penyulang terbaru yang diinputkan oleh admin area.

c. Form Admin Area

Gambar 4.18 Form Admin Area

Pada form halaman utama yang terlihat pada Gambar 4.18 ini adalah tampilan

halaman utama untuk admin area. Setelah admin area mengisi form login, maka

otomatis akan tersambung dengan halaman ini. Pada halaman utama ini, terdapat

tampilan data – data gangguan penyulang terbaru yang diinputkan oleh admin area.

d. Form Data Karyawan

(53)

Form data karyawan ini berfungsi untuk melihat data karyawan area yang

menjadi admin area. Data karyawan tersebut akan ditampilkan pada tabel seperti

pada Gambar 4.19 di atas.

e. Form Input Data Karyawan

Gambar 4.20 Form Input Data Karyawan

Form input data karyawan ini berfungsi untuk menginputkan data karyawan

area pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. Input data karyawan tersebut

akan ditampilkan pada tabel seperti pada Gambar 4.20 di atas.

f. Form Master Area

Gambar 4.21 Form Data Area

Form data area ini berfungsi untuk melihat data area yang terdapat pada PT.

PLN Persero Distribusi Jawa Timur. Data area tersebut akan ditampilkan pada tabel

(54)

g. Form Input Data Area

Gambar 4.22 Form Input Data Area

Form input data area ini berfungsi untuk menginputkan data area pada PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Timur. Input data area tersebut akan ditampilkan pada

tabel seperti pada Gambar 4.22 di atas

h. Form Master Rayon

Gambar 4.23 Form Master Rayon

Form data rayon ini berfungsi untuk melihat data area yang terdapat pada PT.

PLN Persero Distribusi Jawa Timur. Data rayon tersebut akan ditampilkan pada

(55)

i. Form Input Data Rayon

Gambar 4.24 Form Input Data Rayon

Form input data rayon ini berfungsi untuk menginputkan data rayon pada area

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. Input data rayon tersebut akan

ditampilkan pada tabel seperti pada Gambar 4.24 di atas

j. Form Master Gardu Induk

Gambar 4.25 Form Master Gardu Induk

Form data gardu induk ini berfungsi untuk melihat data gardu induk yang

terdapat pada tiap area PT. PLN (Persero) Jawa Timur. Data gardu induk tersebut

(56)

k. Form Input Gardu Induk

Gambar 4.26 Form Input Gardu Induk

Form input data gardu induk ini berfungsi untuk menginputkan data gardu

induk pada area PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. Input data gardu induk

tersebut akan ditampilkan pada tabel seperti pada Gambar 4.26 di atas

l. Form Master Trafo

Gambar 4.27 Form Master Trafo

Form data gardu induk ini berfungsi untuk melihat data trafo yang terdapat pada

tiap area PT. PLN (Persero) Jawa Timur . Data trafo tersebut akan ditampilkan pada

(57)

m. Form Input Trafo

Gambar 4.28 Form Input Trafo

Form input data trafo ini berfungsi untuk menginputkan data trafo pada area PT

PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. Input data trafo tersebut akan ditampilkan

pada tabel seperti pada Gambar 4.28 di atas

n. Form Master Penyulang

Gambar 4.29 Form Master Penyulang

Form data penyulang ini berfungsi untuk melihat data trafo yang terdapat pada

tiap area PT. PLN (Persero) Jawa Timur. Data penyulang tersebut akan ditampilkan

(58)

o. Form Input Penyulang

Gambar 4.30 Form Input Penyulang

Form input data penyulang ini berfungsi untuk menginputkan data penyulang

pada area PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. Input data penyulang tersebut

akan ditampilkan pada tabel seperti pada Gambar 4.30 di atas

p. Form Transaksi Gangguan Penyulang

Gambar 4.31 Form Transaksi Gangguan Penyulang

Form transaksi gangguan penyulang ini berfungsi untuk memberikan data

gangguan penyulang pada tiap area yang terdapat pada PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Timur. Data penyulang tersebut akan ditampilkan pada tabel seperti

(59)

q. Form Data Gangguan

Gambar 4.32 Form Data Gangguan

Form data gangguan ini berfungsi untuk menampilkan data jenis gangguan

yang telah ditetapkan oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. Data

gangguan tersebut akan ditampilkan pada tabel seperti pada Gambar 4.32 di atas.

r. Form Input Data Gangguan

Gambar 4.33 Form Input Data Gangguan

Form input data gangguan ini berfungsi untuk menginputkan data jenis

gangguan penyulang pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. Input data

(60)

s. Form Input Data Detail Area

Gambar 4.34 Form Input Data Detail Area

Form input data detail area ini berfungsi untuk menginputkan data detail area

pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. Input data detail area tersebut akan

ditampilkan pada tabel seperti pada Gambar 4.34 di atas.

t. Form Data Detail Area

Gambar 4.35 Form Data Detail Area

Form data detail area ini berfungsi untuk menampilkab data area, rayon, lokasi

(61)

u. Form Laporan Gangguan Penyulang

Gambar 4.36 Form Laporan Gangguan Penyulang

Form laporan data gangguan penyulang ini berfungsi untuk melihat data

gangguan penyulang pada tiap area. Mengingat data gangguan penyulang

tersimpan dalam jumlah yang besar, maka data gangguan penyulang tersebut di

filter berdasarkan tanggal seperti pada Gambar 4.36 di atas.

v. Output Laporan Gangguan Penyulang

Gambar 4.37 Output Laporan Gangguan Penyulang

Laporan gangguan penyulang yang telah di filter berdasarkan tanggal. Maka

(62)

4.3 Implementasi dan Evaluasi

Pada bagian implementasi dan evaluasi sistem ini akan menjelaskan mengenai

detail dan pengoperasian aplikasi, serta hardware dan software yang dibutuhkan

oleh aplikasi.

4.3.1 Teknologi

1. Perangkat Keras (Hardware)

Spesifikasi perangkat keras minimum yang dibutuhkan untuk menjalankan

aplikasi ini yaitu satu unit komputer dengan :

a. Processor 1 GHz

b. Memory dengan RAM 512 MB

c. VGA on Board

d. Monitor Super VGA (1024x768) dengan minimum 256 warna

e. Keyboard + mouse

2. Perangkat Lunak (Software)

Spesifikasi perangkat lunak minimum yang harus diinstal pada sistem

komputer adalah :

a. Windows

b. XAMPP

c. MySQL Connector

(63)

4.3.2 Pengoperasian Program

Pada bagian ini akan menjelaskan mengenai langkah-langkah dalam

menjalankan aplikasi data gangguan penyulang:

A. Login

Gambar 4.38 Login

Proses login adalah proses awal untuk dapat mengakses semua fungsi pada

aplikasi ini. Pada form login ini pengguna menginputkan username dan

password pada kolom yang tersedia seperti Gambar 4.38 di atas, kemudian

tekan tombol login. Jika username dan password tidak sesuai, maka akan

muncul pesan eror seperti pada Gambar 4.39 berikut ini

(64)

B. Halaman Utama (Super Admin)

Gambar 4.40 Halaman Utama (Super Admin)

Jika pengguna adalah super admin, maka setelah proses login super admin

otomatis akan terhubung dengan halaman utama seperti pada Gambar 4.40.

Pada halaman utama super admin terdapat tampilan sebuah tabel mengenai data

gangguan penyulang yang telah diinputkan admin area.

C. Menu Karyawan

Gambar 4.41 Menu Karyawan

Menu master karyawan pada Gambar 4.41 di atas berfungsi untuk

menampung data karyawan. Pada menu ini pengguna bisa mengedit dan

menghapus data karyawan.

(65)

Jika pengguna menghapus data karyawan tersebut, maka akan muncul pesan

seperti Gambar 4.42 di atas.

D. Menu Gangguan

Gambar 4.43 Menu Gangguan

Menu gangguan pada Gambar 4.43 di atas berfungsi untuk menampung data

jenis gangguan. Pada menu ini pengguna bisa mengedit dan menghapus data

gangguan.

Gambar 4.44 Pesan Konfirmasi Hapus Menu Gangguan

Jika pengguna menghapus data gangguan tersebut, maka akan muncul pesan

(66)

E. Menu Wilayah

Gambar 4.45 Menu Wilayah (Area)

Pada menu wilayah ini terdapat dua sub menu yaitu menu area dan menu

rayon. Menu area pada Gambar 4.45 di atas berfungsi untuk menginputkan data

area cakupan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur yang belum tersimpan.

(67)

Menu rayon ini adalah salah satu sub menu wilayah pada aplikasi ini. Menu

rayon pada Gambar 4.46 di atas berfungsi untuk menampung data rayon dari

area cakupan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur.

F. Menu Gardu Induk

Gambar 4.47 Menu Gardu Induk (Gardu induk)

Pada menu gardu induk ini terdapat tiga sub menu yaitu menu gardu induk,

menu rayon, dan menu penyulang. Menu gardu induk pada Gambar 4.47 di atas

berfungsi untuk menginputkan data gardu induk yang ada pada area cakupan

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur yang belum tersimpan.

(68)

Menu trafo ini adalah salah satu sub menu gardu induk pada aplikasi ini.

Menu trafo pada Gambar 4.48 di atas berfungsi untuk menampung data jenis

trafo dari gardu induk PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur.

Gambar 4.49 Menu Gardu Induk (Penyulang)

Menu penyulang ini adalah salah satu sub menu gardu induk pada aplikasi

ini. Menu penyulang pada Gambar 4.49 di atas berfungsi untuk menampung

data penyulang dari gardu induk PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

G. Menu Transaksi Gangguan Penyulang

Gambar 4.50 Menu Transaksi Gangguan Penyulang

Menu transaksi gangguan penyulang ini adalah menu transaksi pada

aplikasi ini. Menu transaksi gangguan penyulang pada Gambar 4.50 di atas

berfungsi untuk menampung data – data gangguan penyulang dari tiap area

(69)

H.Menu Laporan Gangguan Penyulang

Gambar 4.51 Menu Laporan Gangguan Penyulang

Laporan data gangguan penyulang ini di filter berdasarkan tanggal

gangguan. Untuk mem-filter-nya terdapat menu seperti Gambar 4.51 yang

berfungsi untuk memilih tanggal gangguan yang dicari

I. Menu Input Data Karyawan

Gambar 4.52 Menu Input Data Karyawan

Fungsi dari menu registrasi karyawan ini adalah untuk menginputkan data

karyawan internal PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. Pada menu ini

terdapat kolom-kolom yang harus diisi seperti yang terlihat pada Gambar 4.52

(70)

J. Menu Input Data Gangguan

Gambar 4.53 Menu Input Data Gangguan

Fungsi dari menu gangguan ini adalah untuk menginputkan data gangguan

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. Pada menu ini terdapat kolom-kolom

yang harus diisi seperti yang terlihat pada Gambar 4.53 di atas.

K. Menu Input Data Area

Gambar 4.54 Menu Input Data Area

Fungsi dari menu area ini adalah untuk menginputkan data area PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Timur. Pada menu ini terdapat kolom-kolom yang

harus diisi seperti yang terlihat pada Gambar 4.54 di atas.

L. Menu Input Data Rayon

(71)

Fungsi dari menu rayon ini adalah untuk menginputkan data rayon PT

PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. Pada menu ini terdapat kolom-kolom

yang harus diisi seperti yang terlihat pada Gambar 4.55 di atas.

M. Menu Input Data Gardu Induk

Gambar 4.56 Menu Input Data Gardu Induk

Fungsi dari menu gardu induk ini adalah untuk menginputkan data gardu

induk PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. Pada menu ini terdapat

kolom-kolom yang harus diisi seperti yang terlihat pada Gambar 4.56 di atas.

N. Menu Input Data Trafo

Gambar 4.57 Menu Input Data Trafo

Fungsi dari menu trafo ini adalah untuk menginputkan data trafo PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Timur. Pada menu ini terdapat kolom-kolom yang

(72)

O. Menu Input Data Penyulang

Gambar 4.58 Menu Input Data Penyulang

Fungsi dari menu penyulang ini adalah untuk menginputkan data

penyulang PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. Pada menu ini terdapat

kolom-kolom yang harus diisi seperti yang terlihat pada Gambar 4.58 di atas.

P. Menu Input Data Gangguan Penyulang

Gambar 4.59 Menu Input Data Gangguan Penyulang

Fungsi dari menu gangguan penyulang ini adalah untuk menginputkan

data gangguan penyulang tiap area PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur.

Pada menu ini terdapat kolom-kolom yang harus diisi seperti yang terlihat pada

(73)

Q. Menu Edit Data Gangguan

Gambar 4.60 Menu Edit Data Gangguan

Fungsi dari menu gangguan penyulang ini adalah untuk mengedit data

gangguan. Pada menu ini terdapat kolom-kolom yang harus diisi seperti yang

terlihat pada Gambar 4.60 di atas.

R. Menu Edit Data Area

Gambar 4.61 Menu Edit Data Area

Fungsi dari menu area ini adalah untuk mengedit data area. Pada menu ini

terdapat kolom-kolom yang harus diisi seperti yang terlihat pada Gambar 4.61

di atas.

S. Menu Edit Data Rayon

(74)

Fungsi dari menu rayon ini adalah untuk mengedit data rayon. Pada menu

ini terdapat kolom-kolom yang harus diisi seperti yang terlihat pada Gambar

4.62 di atas.

T. Menu Edit Data Gardu Induk

Gambar 4.63 Menu Edit Data Gardu Induk

Fungsi dari menu gardu induk ini adalah untuk mengedit data rayon. Pada

menu ini terdapat kolom-kolom yang harus diisi seperti yang terlihat pada

Gambar 4.63 di atas.

U. Menu Edit Data Trafo

Gambar 4.64 Menu Edit Data Trafo

Fungsi dari menu trafo ini adalah untuk mengedit data trafo. Pada menu

ini terdapat kolom-kolom yang harus diisi seperti yang terlihat pada Gambar

(75)

V. Menu Edit Data Penyulang

Gambar 4.65 Menu Edit Data Penyulang

Fungsi dari menu penyulang ini adalah untuk mengedit data penyulang.

Pada menu ini terdapat kolom-kolom yang harus diisi seperti yang terlihat pada

Gambar 4.65 di atas.

4.4 Uji Coba Fungsional dan Uji Coba Non-Fungsional

Tahap ini bertujuan untuk melakukan uji coba fungsional dan uji coba

non-fungsional terhadap aplikasi yang telah dibangun. Hal ini dimaksudkan untuk

melakukan pengecekan terhadap aplikasi, apakah aplikasi yang dibuat telah

sesuai dengan rancangan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya.

4.4.1 Uji Coba Fungsional dan Non-Fungsional Registrasi Karyawan

Uji coba fungsional dan non-fungsional registrasi karyawan dapat dilihat

pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13 Uji Coba Fungsioal dan Non-Fungsional Registrasi Karyawan Nama

Fungsi

Registrasi Karyawan

Stakeholder Super Admin Alur

Normal

(76)

Pengguna tambah data karyawan

Pengguna menyimpan data

Alur Alternatif

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil

- - -

Alur Eksepsi

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil Pengguna salah

memasukkan username atau password

Sistem menampilkan pesan kesalahan input username dan

password

Sistem berhasil menampilkan pesan kesalahan input

username dan password Pengguna tidak semua kolom harus diisi.

Sistem berhasil menampilkan pesan peringatan semua kolom harus diisi

Kondisi Akhir

1. Sistem berhasil menyimpan data karyawan dalam database. 2. Sistem berhasil menampilkan data karyawan.

3. Sistem berhasil menampilkan pesan sukses. 4. Sistem berhasil menampilkan pesan peringatan. Kebutuhan

Non-Fungsional

Security

Hanya dapat diakses oleh super admin Correctness

Akses untuk registrasi karyawan hanya dilakukan oleh super admin Interface

Keterangan Hasil Sistem Interface menu

karyawan

(77)

Interface menu registrasi karyawan

Sistem telah sesuai dengan rancangan

Interface menu edit karyawan

Sistem telah sesuai dengan rancangan

Performance

Sistem bebas dari bug Operability

Menu yang ditampilkan mudah untuk dioperasikan

4.4.2 Uji Coba Fungsional dan Non-Fungsional Pengolahan Data Master Uji coba fungsional dan non-fungsional pengolahan data master dapat

dilihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Uji Coba Fungsional dan Non-Fungsional Pengolahan Data Master Nama

Fungsi

Pengolahan Data Master Gangguan

Stakeholder Super Admin Alur

Normal

(78)

Pengguna

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil

- - -

Alur Eksepsi

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil Pengguna tidak semua kolom harus diisi.

Sistem berhasil menampilkan pesan peringatan semua kolom harus diisi

Kondisi Akhir

1. Sistem berhasil menyimpan data gangguan dalam database. 2. Sistem berhasil menampilkan data gangguan.

3. Sistem berhasil menampilkan pesan sukses. 4. Sistem berhasil menampilkan pesan peringatan. Kebutuhan

Non-Fungsional

Security

Hanya dapat diakses oleh super admin Correctness

Akses untuk gangguan penyulang hanya dilakukan oleh super admin

Interface

Keterangan Hasil Sistem Interface menu

gangguan.

Sistem telah sesuai dengan rancangan

Interface menu input data gangguan.

(79)

Interface menu edit gangguan.

Sistem telah sesuai dengan rancangan

Performance

Sistem bebas dari bug Operability

Menu yang ditampilkan mudah untuk dioperasikan Nama

Fungsi

Pengolahan Data Master Area

Stakeholder Super Admin Alur

Normal

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil Pengguna tambah data area.

Sistem berhasil menampilkan menu tambah data area.

Pengguna menyimpan data area.

Alur Alternatif

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil

- - -

Alur Eksepsi

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil Pengguna tidak

memasukkan data area dengan lengkap.

Sistem menampilkan pesan peringatan semua kolom harus diisi.

Sistem berhasil menampilkan pesan peringatan semua kolom harus diisi

Kondisi Akhir

1. Sistem berhasil menyimpan data area dalam database. 2. Sistem berhasil menampilkan data area.

3. Sistem berhasil menampilkan pesan sukses. 4. Sistem berhasil menampilkan pesan peringatan. Kebutuhan

Non-Fungsional

Security

Hanya dapat diakses oleh super admin Correctness

(80)

Interface

Keterangan Hasil Sistem Interface menu

area.

Sistem telah sesuai dengan rancangan

Interface menu input data area.

Sistem telah sesuai dengan rancangan

Interface menu edit area.

Sistem telah sesuai dengan rancangan

Performance

Sistem bebas dari bug Operability

Menu yang ditampilkan mudah untuk dioperasikan Nama

Fungsi

Pengolahan Data Master Rayon

Stakeholder Admin Area Alur

Normal

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil Pengguna tambah data rayon.

Sistem berhasil menampilkan menu tambah data rayon.

Pengguna

(81)

Alur Alternatif

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil

- - -

Alur Eksepsi

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil Pengguna tidak semua kolom harus diisi.

Sistem berhasil menampilkan pesan peringatan semua kolom harus diisi

Kondisi Akhir

1. Sistem berhasil menyimpan data rayon dalam database. 2. Sistem berhasil menampilkan data rayon.

3. Sistem berhasil menampilkan pesan sukses. 4. Sistem berhasil menampilkan pesan peringatan. Kebutuhan

Non-Fungsional

Security

Hanya dapat diakses oleh admin area Correctness

Akses untuk rayon hanya dilakukan oleh admin area. Interface

Keterangan Hasil Sistem Interface menu

rayon.

Sistem telah sesuai dengan rancangan

Interface menu input data rayon.

Sistem telah sesuai dengan rancangan

Interface menu edit rayon.

Sistem telah sesuai dengan rancangan

Performance

Sistem bebas dari bug Operability

(82)

Nama Fungsi

Pengolahan Data Master Gardu Induk

Stakeholder Admin Area Alur

Normal

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil Pengguna tambah data gardu induk.

Sistem berhasil menampilkan menu tambah data gardu induk.

menyimpan data gardu induk.

Alur Alternatif

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil

- - -

Alur Eksepsi

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil Pengguna tidak

memasukkan data gardu induk dengan lengkap.

Sistem menampilkan pesan peringatan semua kolom harus diisi.

Sistem berhasil menampilkan pesan peringatan semua kolom harus diisi

Kondisi Akhir

1. Sistem berhasil menyimpan data gardu induk dalam database. 2. Sistem berhasil menampilkan data gardu induk.

3. Sistem berhasil menampilkan pesan sukses. 4. Sistem berhasil menampilkan pesan peringatan. Kebutuhan

Non-Fungsional

Security

Hanya dapat diakses oleh admin area Correctness

Akses untuk gardu induk hanya dilakukan oleh admin area. Interface

Keterangan Hasil Sistem Interface menu

gardu induk.

(83)

Interface menu input data gardu induk.

Sistem telah sesuai dengan rancangan

Interface menu edit gardu induk.

Sistem telah sesuai dengan rancangan

Performance

Sistem bebas dari bug Operability

Menu yang ditampilkan mudah untuk dioperasikan Nama

Fungsi

Pengolahan Data Master Trafo

Stakeholder Admin Area Alur

Normal

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil Pengguna tambah data trafo.

Sistem berhasil menampilkan menu tambah data trafo.

Pengguna

menyimpan data trafo.

Alur Alternatif

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil

- - -

Alur Eksepsi

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil Pengguna tidak semua kolom harus diisi.

Sistem berhasil menampilkan pesan peringatan semua kolom harus diisi

Kondisi Akhir

1. Sistem berhasil menyimpan data trafo dalam database. 2. Sistem berhasil menampilkan data trafo.

(84)

Kebutuhan

Non-Fungsional

Security

Hanya dapat diakses oleh admin area Correctness

Akses untuk trafo hanya dilakukan oleh admin area. Interface

Keterangan Hasil Sistem Interface menu

trafo.

Sistem telah sesuai dengan rancangan

Interface menu input data trafo.

Sistem telah sesuai dengan rancangan

Interface menu edit trafo.

Sistem telah sesuai dengan rancangan

Performance

Sistem bebas dari bug Operability

Menu yang ditampilkan mudah untuk dioperasikan

Nama Fungsi

Pengolahan Data Master Penyulang

Stakeholder Admin Area Alur

Normal

(85)

Pengguna

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil

- - -

Alur Eksepsi

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil Pengguna tidak semua kolom harus diisi.

Sistem berhasil menampilkan pesan peringatan semua kolom harus diisi

Kondisi Akhir

1. Sistem berhasil menyimpan data penyulang dalam database. 2. Sistem berhasil menampilkan data penyulang.

3. Sistem berhasil menampilkan pesan sukses. 4. Sistem berhasil menampilkan pesan peringatan. Kebutuhan

Non-Fungsional

Security

Hanya dapat diakses oleh admin area Correctness

Akses untuk penyulang hanya dilakukan oleh admin area. Interface

Keterangan Hasil Sistem Interface menu

penyulang.

Sistem telah sesuai dengan rancangan

Interface menu input data penyulang.

Sistem telah sesuai dengan rancangan

Interface menu edit penyulang.

(86)

Performance

Sistem bebas dari bug Operability

Menu yang ditampilkan mudah untuk dioperasikan

4.4.3 Uji Coba Fungsional dan Non-Fungsional Transaksi Gangguan Penyulang

Uji coba fungsional dan non-fungsional pengolahan data master dapat

dilihat pada Tabel 4.15.

Tabel 4.15 Uji Coba Fungsional dan Non-Fungsional Transaksi Gangguan Penyulang

Nama Fungsi

Transaksi Gangguan Penyulang

Stakeholder Admin Area Alur

Normal

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil Pengguna tambah data gangguan penyulang

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil

- - -

Alur Eksepsi

Aksi Pengguna Respon Sistem Hasil Pengguna tidak semua kolom harus diisi.

Sistem berhasil menampilkan pesan peringatan semua kolom harus diisi

Kondisi Akhir

5. Sistem berhasil menyimpan data gangguan penyulang dalam database.

Gambar

Gambar 4.3 System Flow Pengolahan Data Master Area
Gambar 4.4 System Flow Pengoalahan Data Master Rayon
Gambar 4.5 System Flow Pengolahan Data Master Gardu Induk
Gambar 4.6 System Flow Pengolahan Data Master Trafo
+7

Referensi

Dokumen terkait

Desain interface output gangguan distribusi digunakan user atau operator gangguan untuk melihat daftar-daftar gangguan yang telah direspon dari halaman view pengaduan, daftar

Sistem Informasi Geografs Inspeksi Gangguan Penyulang ini membutuhkan masukan (input) dari yantek berupa data hasil inspeksi yang telah dilakukan oleh petugas

Setelah proses login berhasil maka akan masuk ke halaman home, kemudian user memilih menu “Informasi”, sistem akan menampilkan halaman “Informasi”, pilih

Setelah memilih menu dalam create host selanjutnya konfigurasi host untuk segment 6 bidang Perencanaan Isi hostname seperti “SW-PERENCANAAN- 02” dan jenis segment kemudian

Recovery Time Peringatan Keterlambatan Recovery Time Laporan Hasil Penanganan Bulanan Pemberitahuan Gangguan Eksekutor Lapangan Pelanggan Gangguan Menghitung Waktu

Form data disposisi merupakan halaman yang tampil ketika admin memilih menu disposisi perizinan, sistem akan menampilkan data disposisi yang ada di dalam

Melihat peta peternakan Pengguna memilih menu peternakan dan sub menu. Sistem berhasil menampilkan peta peternakan. Pengujian terakhir dilalukan pada halaman daftar

Pengujian Hasil yang diharapkan Hasil 1 Memilih menu dashboard Sistem menampilkan menu dashboard Sesuai 2 Menginput nilai target in warehouse dengan field tidak