• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PADA SISTEM

PENCERNAAN

Ratna Nengsih

AMIK BSI Tangerang

Bumi Serpong Damai Sektor XIV Blok C1/1,Jl. Letnan Sutopo BSD Tangerang

ratneng@gmail.com

ABSTRAK—Dalam hal ini,orang tua sangat membutuhkan informasi atau konsultasi dari seorang pakar yangbisa memudahkan dalam mendiagnosa gangguan sistem pencernaan pada balitaIebih dini agar dapat melakukan pencegahan Iebih awal.Sistem pakar merupakan salah satu cabang ke cerdasan buatan yang mempelajari bagaimana mengadopsi cara seorang pakar berfikir dan menalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan dan membuat suatu keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada. Dasar dari system pakar adalah bagaimana memindahkan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar kedalam komputer dan bagaimana membuat keputusan atau mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan itu.

Kata Kunci: Sistem Pakar, Diagnosa Diare

PENDAHULUAN

Pesatnya kemajuan dalam bidang ilmu peng etahuan dan teknologi serta seiring dengan perkembangan zaman membuat peran informasi menjadi sangat penting. Perkembangan informasi saat ini sangat erat kaitannya denganperkembangan komputer sebagai sarana pendukung pekerjaan sebagai saranapenyimpan inf'ormasi yang lengkap, tepat dan akurat. Komputer sebagai pendukung inf'ormasi telah menjangkau seluruh bidang, salah satunya di bidangkesehatan. Kesehatan merupakan hal yang berharga bagi manusia, karena siapa sajadapat mengalami gangguan kesehatan, salah satunya adalah balita. Balita memang tergolong rentan terserang berbagai kuman penyakit terutama gangguan system pencernaan. Terganggunya sistem pencernaan ini dapat diakibatkan oleh kelainansistem pencernaan, masuknya bibit penyakit, dan makanan yang tidak baik. Balita sangat rentan terhadap kuman penyakit dan kurangnya kepekaan terhadap gejala suatu penyakit merupakan ketakutan tersendiri bagi orang tua Kebanyakan orang tua kurang memahami tentang gangguan sistem pencernaan pada balita. Makamereka lebih mempercayakannya kepada pakar atau dokter ahli yang sudah mengetahui lebih

banyak tentang kesehatan, tanpa berusaha memahami apakah gangguan tersebut masih dapat diatasi sendiri atau harus ditangani secara medis(gangguan sistem pencernaannya masih dalam tingkat rendah atau sudah kronis).Namun keberadaan para pakar atau dokter ahli, terkadang terhambat olehadanya jam kerja (praktek) yang terbatas dan banyaknya pasien sehingga harusmenunggu antrian, serta biaya pengobatan yang relatif mahal.

Dalam hal ini,orang tua sangat membutuhkan informasi atau konsultasi dari seorang pakar yangbisa memudahkan dalam mendiagnosa gangguan sistem pencernaan pada balitaIebih dini agar dapat melakukan pencegahan Iebih awal.Sistem pakar merupakan salah satu cabang ke cerdasan buatan yang mempelajari bagaimana mengadopsi cara seorang pakar berfikir dan menalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan dan membuat suatu keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada. Dasar dari system pakar adalah bagaimana memindahkan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar kedalam komputer dan bagaimana membuat keputusan atau mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan itu.

BAHAN DAN METODE

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut:

a. Penelitian( Observasi)

Penulis mengumpulkan data dengan cara tinjauan langsung terhadap objek penelitian yang sedang teliti.

b. Wawancara

Penulis melakukan tanya jawab langsung dengan seorang pakar, tentunyapakar yang mengerti tentang ganggunan sistem pencernaan pada balita untuk mendapatkan penjelasan yang diperlukan. Dalam hal ini adalah seorang dokter spesialis penyakit anak. c. Studi Pustaka

(2)

baik berupa buku, artikel-artikeldari internet, majalah ataupun jurnal yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosedur sistem berjalan dalam ruang anak yang sedang berjalan meliputi tahapan sebagai berikut:

1. Proses Pencatatan Data Pasien

Pada proses ini pasien datang dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk mendapatkan penanganan, pasien datang ke ruang anak dengan membawa data pasien (status) untuk diserahkan ke bagian administrasi ru ngan anak, lalu bagian administrasi akan memproses data pasien tersebut dan mengarsipkan ke arsip data masuk pasien.

2. Tindakan Terhadap Pasien

Bagian administrasi menyerahkan data pasien kepada perawat atau dokter jaga. Setelah pasien dilakukan pemerikasaan oleh dokter dan perawat maka dilakukan tindakan sesuai dengan diagnosa pasien.

3. Hasil Tindakan

Setelah tindakan diproses, data tindakan yang tersimpan dalam data pasien (status) di serahkan ke bagian administrasi untuk diarsipkan , pasien akan mendapatkan bukti tindakan setelah paslen dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang oleh dokter.

4. Proses Pembuatan Laporan

Berdasarkan arsip data pasien, tindakan, dan hasil tindakan terhadap pasien, maka bagian administrasi akan membuat laporan tindakan untuk diserahkan ke kepala SMFdan Instalasi Rawat Inap.

5.2. Spesifikasi Dokumen Masukan

Gambar VI.1 Spesifikasi Dokumen Masukan

5.3.Spesifikasi Dokumen Keluaran

Gambar VI.2 Spesifikasi Dokumen Keluaran

5.4. Rancangan Algoritma Halaman Update

Informasi Penyakit

Berikut adalah algoritma update informasi penyakit yang digunakan pada sistem pakar ini. Halaman ini digunakan untuk mengupdate informasi penyakit. Untuk lebih jelasnya perhatikan algoritma berikut ini:

(3)

Dalam pembuatan konsultasi berbasis komputer ini diperlukan sistematika gangguan sistem pencernaan pada balita berupa tabel yang bertujuan mempermudah dalam perancangan. Dari tabel ini dapat dilihat beberapa gangguan sistem pencernaan pada balita yang mempunyai gejala yang sama. Tabel ini dapat mempermudah dalam memahami serta dengan cepat dapat mengetahui penyakit apa yang menyerang pada balita tersebut.

Tabel V.1Sistematika gangguan sistem pencernaan pada balita

NP 7 Muntah

NP 8 ..Regurgitasi(Gum oh)

5.6. Pohon Keputusan Pakar

Selain representasi pengetahuan, diperlukan juga bagaimana mekanisme inferensi suatu penyakit gangguan pencernaan pada balita dari gejala-gejala yang ada. Mekanisme inferensi yang digunakan dalam pembuatan konsultasi berbasis komputer ini mengguuakan decision tree (pohon keputusan), sehingga didalarn penyelesaian masalah lebih mudah dilakukan penelusuran untuk mendapatkan solusi atau kesimpulan akhir yang baik. Mekanisme inferansi yang digunakan dalam pembuatan konsultasi berb asis komputer ini dapat diilustrasikan pada gambar seperti dibawah ini:

Keterangan :

Gambar VI.3 Pohon Keputusan

GI – G22: Gejala gangguan sistem pencernaan pada balita

NP 1 - NP 8 : Nama penyakit gangguan sistem pencernaan pada balita

PTD : Penyakit tidak diketahui

Keterangan:

NP (Nama Penyakit) NP 1 .. Disentri Basiler NP :2 .. Alergi Susu Sapi NP 3 .. Diare

NP 4 ..Konstipasi(Sembelit) NP 5 ..Gastritis(Maag)

NP 6 ..Flatulensi(perut Kembung)

Keterangan Penyakit :

G 1 : Apakah balita Anda rewel ?

G 2 : Apakah balita Anda terlihat lesu atau lemah ?

G3 : Apakah balita Anda mengalami tidak nafsu makanIkurang nafsu

makan?

G4 : Apakah balita Anda mengalami buang air besar dengan tinja encer

(4)

G5 : Apakah balita Anda pada saat buang air besar terdapat lendir dalam

kotorannya?

G6 : Apakah balita Anda mengalami sakit di anus saat buang air besar?

G7 : Apakah balita Anda pada saat buang air besar terdapat bercak darah

dalam kotorannya?

G8 : Apakah balita Anda mengalami panas tinggi (39,5° - 40° C)?

G9 : Apakah balita Anda mengalami kram atau kejang pada perut?

GIO : Apakah balita Andamengalami muntah-muntah?

Gil : Apakah balita Anda mengalami diare 45 menit hingga 20 jam setelah

minum susu sapi?

G 12 :Apakah balita Anda mengalami tidak buang air besar selama beberapa hari?

GI3 : Apakah perut balita Anda agak m em besar dan keras bila ditekan?

G 14 : Apakah balita Anda mengalami nyeri pada bagian perut?

G15 : Apakah balita Anda terlihat perutnya kembung?

G 16 : Apakah balita Anda mengalami mual? G 17 : Apakah balita Anda mengalami sakit di bagian ulu hati?

G 18 : Apakah balita Anda sel alu bersendawa? G 19 : Apakah balita Anda mengalami kentut lebih dan 10 kali dalam sehari?

G2O : Apakah balita Anda mengalami pusing? G21 : Apakah balita Anda mengeluarkan isi lambung secara refleks?

G22 :Apakah balita Anda mengeluarkan cairan berwama putih dari mulutnya setelah meminum susu?

Dari start pengunjung akan langsung menuju ke GI, jika tanda panah menuju ke arah kiri maka di asumsikan bernilai true (benar) dan akan melanjutkan ke Gl. Tetapi sebaliknya, jika dari G1 arah panah menuju ke kanan maka di asumsikan bernilai false (salah) dan akan dilanjutkan dengan G22. Jika dari G22 arah panah menuju ke kiri maka akan diasumsikan benar dan akan mun cul NP 8 yaitu suatu nama penyakit yang menyerang gangguan sistem pencernaan pada balita disertai dengan informasi tentang cara mengatasi dan pencegahannya.

5.7. Use case Diagram

Use case diagram menentukan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

Tabel VI.2 Aktor yang ada pada use case

Gambar VI.4 Diagramuse casekonsultasi berbasis komputer untuk mendiagnosa gangguan sistem

pencernaan pada balita

5.8. SequenceDiagram

Diagramsequenceyang terdapat pada sistem pakar ini adalah sebagai berikut:

(5)

5.9. Spesifikasi Basis Data

a. Tabel Penyakit

Nama File : File Penyakit Media : Harddisk

Lsi : Mengenai Data Penyakit Type : File Master

Organisasi File :Index Sequential Primary Key : id_s akit Panjang Record : 1435 byte Jumlah Record : 14 record

SoftwareAplikasi : Microsoft Access 2003 Tabel VI.3. Tabel penyakit

Tampilan WebIProgram

a. Menu Utama

Gambar VI.6 Tampilan Menu Utama b. Login ke Menu Konsultasi

Gambar VI.7 Tampilan Login Menu Konsultasi

c. Form Menu Konsultasi

Gambar VI.6 Tampilan Form Konsultasi d. Form Informasi Penyakit

Gambar VI.7 Tampilan Form Informasi Penyakit

5.10. Spesifikasi Hardware & Software

1. SpesifikasiHardware

Kebutuhan perangkat keras (hardware) minimum yang digunakan untuk menjalankan dan menampilkan program ini adalah:

a. CPU Prosesor Pentium III b. RAM 256MB

c. Hru'd disk 60 GB d. VGA 64MB e. Keyboard f. Mouse g. Monitor

2. SpesifikasiSoftware

(6)

menampilkan program ini adalah:

a. Sistem operasi yang digunakanWindows XP b. Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai bahasa

pem rogram an

c. Microsoft Accsess sebagai media penyimpanan datanya(database).

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan perancangan dan pembuatan konsultasi berbasis komputer untuk mendiagnosa gangguan sistem pencernaan pada bayi dibawah 5 tahun (balita) maka dapat di simpulkan:

1. Konsultasi berbasis komputer ini dapat digunakan oleh para pengunjung sebagai alternatif dan referensi untuk mengetahui beberapa penyakit gangguan sistem pencernaan pada balita.

2. Konsultasi berbasis komputer untuk mendiagnosa gangguan system pencernaan ini dapat m emudahkan para pengunjung untuk mengetahui gangguan sistem pencemaan pada bali tanya berdasarkan pada gejala yang sudah tarnpak baik kondisi fisik maupun perilaku balita, karena aplikasi dari sistem pakar ini dapat berfungsi sebagai pendukung pengambil keputusan yang bersifat konsultatif layaknya seorang pakar. 3. Hasil konsultasi bisa dicetak karena dapat

digunakan sebagai bahan evaluasi dan pengetahuan bagi pengunjung terhadap perkembangan kesehatan

REFERENSI

Andi, Penerbit. 2003. Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic.Yogyakarta: Andi.

Arhami, Muhammad. :2005.Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi.

Efraim , Turban & E. Richard Potter. 2006. Pengantar Teknologi Informasi.

Jakarta: Saleman Infotek.

Fowler, Martin. 2005. UliIL Distilled Edisi 3. Yogyakarta : Andi.

Jogiyanto, HM, 2001, Pengenalan Komputer, Andi Offset, Yogyakarta

Kurniawan, Tjandra. 2005. Trip Trik Unik Visual Basic. Jakarta: PT. ElexmediaKomputindo

Kusrini, 2008. Aplikasi Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi.

Gambar

Gambar VI.2 Spesifikasi Dokumen Keluaran
Tabel V.1 Sistematika gangguan sistempencernaan pada balita
Gambar VI.4 Diagram use case konsultasi berbasiskomputer untuk mendiagnosa gangguan sistempencernaan pada balita
Gambar VI.7 Tampilan Form Informasi Penyakit

Referensi

Dokumen terkait

b). Pengumpulan data dilakukan dengan mencari referensi yang dibuat oleh salah satu mahasiswanya kemudian dijadikan referensi untuk pembuatan video iklan pada SMA-IT ALIA

UD Arjuna Bali perlu memperhatikan pedoman analisis efisiensi persediaan bahan baku untuk tahun selanjutnya, sehingga perusahaan akan dapat menententukan jumlah persediaan

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi jembatan, baik bagi Ahok sebagai seorang pemimpin untuk mengetahui persepsi rakyat yang dipimpinnya terhadap

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasioanl kepala sekolah tergolong kategori baik, kepuasan kerja tergolong kategori tinggi, dan OCB guru

Pembahasan latar belakang Peremajaan Permukiman Kampung Pulo dengan Pendekatan Perilaku Urban Kampung, alasan dari pemilihan lokasi di Permukiman Kampung Pulo,

[2][10]. Dengan kata lain bahwa masing-masing sumberdaya diwakili oleh URI yang berbeda- beda.. Dalam model RESTFul STARS, salah satu sub sistem yakni “account” berfungsi untuk

 Ketosis adalah kondisi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan metabolik.Dalam istilah ilmiah itu didefinisikan sebagai akumulasi berlebihan dari badan keton dalam jaringan tubuh

Anak perusahaan ini ditujukan untuk menjalankan usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha- menjalankan usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga