• Tidak ada hasil yang ditemukan

KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA PROGRAM BAHASA KELAS XI SMA 1 SUKOREJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA PROGRAM BAHASA KELAS XI SMA 1 SUKOREJO"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA PROGRAM BAHASA

KELAS XI SMA 1 SUKOREJO

SKRIPSI

Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:

Nama : Agustina Dwi Hastuti NIM : 2301402024

Jurusan : Bahasa dan Sastra Asing

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang Hari : Jumat

Tanggal : 24 Agustus 2007

Panitia Ujian Skripsi

Ketua, Sekretaris,

Prof. Dr. Rustono, M.Hum Drs. Sudarwoto, M. Pd

NIP 131281222 NIP 131281217

Penguji I,

Dra. Conny Handayani, M. Hum

NIP. 130354837

Pembimbing II/ Penguji II Pembimbing I/ Penguji III

Dra. Anastasia Pudji. T , M. Hum Dra. Dwi Astuti, M.Pd

NIP. 131813661 NIP 131568911

(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya:

Nama : Agustina Dwi Hastuti NIM : 2301402024

Prodi/ Jurusan : Pendidikan Bahasa Prancis SI/ Bahasa dan Sastra Asing Fakultas : Bahasa dan Seni.

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul “Korelasi Antara Minat Belajar Bahasa Prancis dengan Prestasi Belajar Bahasa Prancis Siswa Program Bahasa Kelas XII SMA 1 Sukorejo” yang saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ini benar-benar merupakan karya saya sendiri. Skripsi ini saya hasilkan setelah melalui penelitian, pembimbingan, diskusi, dan pemaparan / ujian. Semua kutipan, baik yang langsung maupun tidak langsung, maupun sumber lainnya, telah disertai identitas sumbernya dengan cara sebagaimana yang lazim dalam penulisan karya ilmiah. Dengan demikian, walaupun tim penguji dan pembimbing skripsi ini membubuhkan tanda tangan sebagai tanda keabsahannya, seluruh isi karya ilmiah ini tetap menjadi tanggung jawab saya sendiri. Jika kemudian ditemukan ketidakberesan, saya bersedia menerima akibatnya. Demikian, harap pernyataan ini dapat digunakan seperlunya.

Semarang, Agustus 2007

Agustina Dwi Hastuti NIM. 2301402024

(4)

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

™ Chaque chose a son temps

™ Bersukacitalah senantiasa, mengucap syukurlah dalam segala hal.

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan tulisan ini untuk: ♥Papa J, Engkau tahu yang terbaik

bagiku.

♥Bapak Ibu, dan mbak Yeti yang tak pernah lelah membimbing dan menyayangiku

♥Seseorang yang membuatku menyadari keberadaanku

(5)

PRAKATA

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan kasih dan karuniaNya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini dapat selesai tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:

1. Prof. Dr. Rustono, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni. 2. Drs. Sudarwoto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing. 3. Dra.Dwi Astuti, M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan

pengarahan, bimbingan, serta motivasi dalam menyusun skripsi ini.

4. Dra. Anastasia Pudji T, M.Hum selaku pembimbing II yang telah dengan sabar membimbing, memberi pengarahan dan membantu dalam menyusun skripsi ini.

5. Dra. Conny Handayani, M.Hum selaku penguji I yang telah memberikan saran dan masukan bagi penulis.

6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Asing yang telah memberikan bekal pengetahuan yang berguna bagi penulis.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

8. Teman-teman angkatan 2002 yang senantiasa setia menjadi pendengar, memberi semangat dan penasihat yang baik: Eva, Vika, Syida, Himaviton, Ana, Nopèx, Hermin, Deffi, Windy, Mumun, Aas, Apit, Yani, Fitri,

(6)

Deswita, Mimi, Putri, Eni, Triyati, Arif, Dadang, Ahong, Udin, Catur, Amin, Sandi. Mbak Fani dan Mbak Dian….Terima kasih untuk semangat dan tawanya.

9. Teman-teman kos serenada Mbak Lika, Mbak Ike, Mbak Rina, Eva, Rima, Uun, Yuli, Cumi-cumi, Dedex, Sponge, Patrik, Bozok, Anggi, Nyit-nyit, Eno, Nurul, Tata, Risma, Sari dan Ratih yang selalu setia berbagi dalam segala hal dan setia mendukung penulis.

10. Responden dan guru yang telah membantu penulis dalam penelitian ini. 11. Dion yang selalu menguatkan dan memberi semangat.

Penulis berharap bahwa skripsi ini akan bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, Agustus 2007

Penulis

(7)

SARI

Hastuti, Agustina Dwi, 2007. Korelasi antara Minat Belajar Bahasa Prancis dengan Prestasi Belajar Bahasa Prancis Siswa Program Bahasa Kelas XI SMA 1 Sukorejo. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Asing. Fakultas Bahasa dan Seni. UNNES. Pembimbing I. Dra. Dwi Astuti M.Pd, II. Dra. Anastasia Pudji T, M. Hum.

Kata Kunci: Minat, Prestasi belajar

Belajar merupakan kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang dihasilkan dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan. Proses interaksi siswa dengan lingkungan belajar akan menghasilkan sebuah prestasi balajar. Prestasi belajar dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor intern dan ekstern. Salah satu faktor intern adalah minat. Minat merupakan faktor intern yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberhasilan siswa dalam belajar. Dengan minat yang tinggi terhadap pelajaran bahasa Prancis maka dimungkinkan prestasi yang dicapai akan tinggi pula.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara minat belajar bahasa Prancis dan prestasi belajar bahasa Prancis siswa Program Bahasa kelas XI SMA 1 Sukorejo.

Variabel dalam penelitian ini adalah minat belajar bahasa Prancis dan prestasi belajar bahasa Prancis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Program Bahasa SMA 1 Sukorejo. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini digunakan metode dokumentasi dan angket. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai daftar siswa dan prestasi siswa. Metode angket digunakan untuk memperoleh data mengenai minat siswa terhadap pelajaran bahasa Prancis. Butir-butir angket disusun dengan menggunakan validitas konstruk dan untuk mengukur reliabilitas angket digunakan rumus alpha. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis korelatif.

Dari hasil analisis diperoleh nilai r hitung= - 1,668, sedangkan r tabel adalah 0,381. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada korelasi antara minat belajar bahasa Prancis dengan prestasi belajar bahasa Prancis siswa kelas XI Program Bahasa SMA 1 Sukorejo. Korelasi antara keduanya adalah negatif atau korelasi yang berlawanan arah, jadi semakin besar minat siswa terhadap bahasa Prancis maka prestasi siswa akan semakin rendah.

(8)

RÉSUMÉ

Hastuti, Agustina Dwi. Mémoire. 2007. La corrélation entre l’intérêt d’étude du français et les résultats d’études du français des lycéens de XIe Année du Programme de Langue au Lycée 1 Sukorejo. Directeurs: I. Dra. Astuti, M.Pd. . Dra. Anastasia Pudji T, M. Hum.

Mots clés: l’intérêt, le résultat d’étude

I. INTRODUCTION

La réussite des étudiants est influencée par deux facteurs, ce sont les facteurs internes et les facteurs externes. Les facteurs internes sont les facteurs qui viennent d’eux-mêmes. Ces facteurs sont la santé, l’intelligence, l’intérêt, le talent, la motivation. Alors que les facteurs externes sont les facteurs qui viennent du cercle autour d’étudiant, ce sont le cercle familial, la société, et l’école.

L’un des facteurs internes qui a une grande influence au résultat d’étude est l’intérêt. L’intérêt peut exprimer par une action où les étudiants aiment plus une chose que l’autre. Un étudiant qui s’intéresse à un sujet va donner plus de grande attention.

L’intérêt a un grand rôle d’étudier. L’étudiant peut bien étudier. L’intérêt stimule aussi une attitude active. Il attire l’attention de l’étudiant au sujet qu’il s’intéresse. Donc, si l’étudiant a de grands intérêts au cours de français, il peut gagner un bon résultat et vice versa.

(9)

Basé sur cette raison, cette recherche a pour savoir ce qu’il y a une corrélation entre l’intérêt d’apprendre le cours de français et le résultat d’étude du français. Comme les étudiants ont de grands intérêts au cours de français, ils peuvent gagner un bon résultat.

II. APPRENDRE, L’ INTÉRET, ET LE RÉSULTAT D’ÉTUDE A. APPRENDRE

Selon Sardiman (1992:22) apprendre est un effort pour avoir le pouvoir sur le savoir, ce cas est en partie de l’activité en direction de former une personnalité complète. D’après Makmun (2004:13) apprendre montre un procès changement de l’attitude ou le personnalité basé sur la pratique ou l’expérience. Gagne et Berlainer (dans 2004:20) exprime qu’apprendre est un procès où un organisme change son attitude qui est résulté par la pratique.

Le changement d’attitude d’apprendre a des quelques caractéristiques, ce sont:

1. Les expériences ou les pratiques sont les activités volontaires. 2. Les changements sont positifs.

3. Les changements sont effectifs.

D’après Suryabrata (1995:249) les facteurs qui influencent d’étudier, sont:

a. Les facteurs externes

(10)

(1) Les facteurs non sociaux : la température de l’aire, le temps, la météo, le lieu, et les équipements.

(2) Les facteurs social : le cercle autour d’étudiant b. les facteurs internes

(1) le facteur physiologie : un état physique d’individuelle comme la fatigue et l’infirmité.

(2) le facteur psychologique : l’intelligent, l’intérêt, la motivation, la curiosité. B. LE RÉSULTAT D’ÉTUDE

D’après Winkel (1995 :102) le résultat d’étude est un résultat d’appréciation dans la science, la compétence, et l’attitude. Selon Sudrajat (1981 :60) le résultat est un résultat qui est obtenu après les étudiants ont suivi le cours.

Les facteurs qui influencent au résultat d’étude sont:

1. les facteurs internes, ce sont : l’intelligent, l’intérêt, le talent, la santé, la manière d’apprendre.

2. les facteurs externes sont les cercles autour d’étudiant comme le cercle familiale, la société, et l’école.

C. L’INTÉRET

Selon Usman (1992 :2) l’intérêt est un caractère permanent à quelqu’un et il a une grande influence à la manière d’étudier. D’après Slameto (2003 :57) l’intérêt est une tendance à faire attention de l’activité. James (dans Usman

(11)

1992 :22) exprime que l’intérêt est le facteur déterminant qui assure quelqu'un pour faire une action active.

L’intérêt d’apprendre le français est la concentration de la motivation, l’attention et le désir d’étudiant au cours de français. Avec l’intérêt, l’étudiant peut faire maximalement ses activités d’étudier pour gagner un bon résultat.

L’intérêt a une grande influence d’étudier parce que si l’étudiant n’aime pas le cours, il n’apprend pas bien, s’il a des intérêts d’apprendre ou s’il a le plaisir d’apprendre le cours. Il aura de bons résultats.

III. MÉTHODOLOGIE DE LA RECHERCHE

La variable de cette recherche est l’intérêt d’étude du français et les résultats d’études du français des lycéens de XIe Année du Programme de Langue au Lycée 1 Sukorejo. La population de cette recherche est tous les étudiants des lycéens de XIe Année du Programme de Langue au Lycée 1 Sukorejo.

Pour collecter les données, on a utilisé la méthode de documentation et d’enquête. La méthode de documentation est utilisée pour savoir les noms, le nombre de lycéens et les résultats d’études du français des lycéens de XIe Année du Programme de Langue au Lycée 1 Sukorejo. La méthode de l’enquête est utilisé pour pouvoir obtenir des données sur l’intérêt d’étudier le français des lycéens de XIe Année du Programme de Langue au Lycée 1 Sukorejo.

(12)

Cette recherche a utilisé la validité construque et pour savoir la réliabilité d’enquête, on a utilisé la formule d’alpha. Pour analyser les données, on a utilisé la méthode descriptive corrélative.

IV. ANALYSE DE LA RECHERCHE

L’analyse du résultats de cette recherche montre que l’intérêt d’étude du français des lycéens de XIe Année du Programme de Langue au Lycée 1 Sukorejo est Bien.

Le coefficient de la corrélation est – 1,668, donc il y a une corrélation négative entre l’intérêt d’étude et les résultats d’étudier le français. La corrélation négative montre que cette corrélation a opposé l’un l’autre. Si l’intérêt d’apprendre le français est haut, les résultats d’étudier le français se baissent de plus en plus.

V. CONCLUSION

L’analyse des résultats de cette recherche montre que l’intérêt d’étude du français des lycéens de XIe Année du Programme de Langue au Lycée 1 Sukorejo est Bien. Il y a une corrélation négative entre l’intérêt d’étude et les résultats d’études de français.

(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

HALAMAN PERNYATAAN... iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PRAKATA ... v

SARI ... vii

RÉSUMÉ... xii

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN... 1

B. Latar belakang masalah... 1

C. Rumusan masalah ………...4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

A. Belajar ... 6

B. Prestasi Belajar ... 10

C. Minat ... 14

(14)

D. Kerangka Pikir dan Hipotesis...19

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

A. Populasi dan Sampel ... 21

B. Variabel Penelitian... 21

C. Metode Pengumpulan Data... 22

D. Instrumen Penelitian ... 22

E. Sistem Penilaian Hasil Belajar... 26

F. Tehnik Analisis Data... .27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 29

B. Hasil Penelitian ... 29 C. Pembahasan... 32 BAB V PENUTUP... 45 A. Simpulan ... 45 B. Saran... 46 DAFTAR PUSTAKA ... .48 LAMPIRAN xiv

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen... 24 Tabel 2 Sistem Penilaian Hasil Belajar SMA N 1 Sukorejo... 26 Tabel 3 Daftar Skor Hasil Penelitian………..30

(16)

KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA PROGRAM BAHASA

KELAS XI SMA NEGERI I SUKOREJO

Nama : Agustina Dwi Hastuti

NIM : 2301402024

Prodi : Pendidikan Bahasa Prancis

Panitia Ujian Skripsi

Ketua : Prof. Dr. Rustono, M.Hum

Sekretaris : Dra. Dyah Vitri W, DEA Drs. Sudarwoto, M.Pd

Penguji I :

Penguji II : Dra. Anastasia Pudji T, M.Hum Penguji III : Dra. Dwi Astuti, M.Pd

Hari Pelaksanaan Ujian Skripsi Hari / tanggal :

Pukul : WIB

(17)
(18)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak awal kehidupannnya manusia terlibat dengan kegiatan belajar yang tak terhitung jumlahnya, mulai dari hal-hal sederhana sampai pada belajar menguasai hal- hal yang kompleks. Suparno ( 2002: 2 ) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya yang dilakukannya.

Adapun Suryabrata (1995:248) menyebutkan ada 3 unsur pokok dalam belajar, yaitu belajar itu membawa perubahan, perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru dan perubahan itu terjadi karena usaha.

Seseorang dikatakan berhasil atau berprestasi dalam belajar apabila usahanya mendekati apa yang diharapkan. Winkel (1996:102) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu penilaian di bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai.

Keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi tersebut bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Slameto (2003:45) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dibagi menjadi 2 yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri yang meliputi kesehatan, cacat tubuh, intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar

(19)

2

individu yang meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Siswa akan mencapai prestasi belajar yang tinggi bila faktor- faktor yang mempengaruhi belajar tersebut dapat dioptimalkan, sebaliknya prestasi balajar siswa akan rendah jika faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut tidak dioptimalkan dengan baik.

Salah satu faktor internal yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah minat. Menurut Slameto (2003:57) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, yaitu kegiatan yang diminati seseorang akan diperhatikan terus-menerus dan disertai dengan rasa senang. Minat dapat menjadi sebab suatu kegiatan dan sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Tidak adanya minat dapat mengakibatkan siswa tidak menyukai pelajaran yang ada sehingga sulit berkonsentrasi dan sulit mengerti isi mata pelajaran tersebut dan akhirnya akan memperoleh prestasi belajar yang kurang baik.

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada yang lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.

Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa minat berperan penting bagi siswa dalam belajar karena dapat mempengaruhi kesungguhan dalam belajar. Minat dapat menimbulkan sikap aktif seseorang terhadap suatu objek yang menarik minat. Dengan minat belajar yang sungguh- sungguh diharapkan siswa dapat memperoleh

(20)

3

prestasi belajar yang baik. Jadi jika siswa memiliki minat besar terhadap mata pelajaran bahasa Prancis maka siswa tersebut akan memperoleh prestasi belajar yang baik dan sebaliknya.

Namun tidak semua kegiatan belajar yang disertai dengan minat dapat mencapai prestasi yang baik. Menurut informasi dari guru bidang studi bahasa Prancis di SMA 1 Sukorejo, minat siswa untuk mengikuti pelajaran bahasa Prancis sudah cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam bertanya dan dalam mengikuti pelajaran. Tetapi pada kenyataannya, prestasi belajar siswa masih banyak di bawah rata-rata. Hal tersebut terbukti bahwa lebih dari 17 anak dari keseluruhan siswa yang jumlahnya 32 anak di kelas tersebut masih mendapat nilai di bawah 60, sedangkan standar nilai kelulusan yang ditentukan adalah 60. Perolehan nilai tersebut menggambarkan adanya prestasi mata pelajaran bahasa Prancis yang masih rendah. Berdasarkan informasi tersebut, akan diteliti apakah benar minat belajar siswa terhadap bahasa Prancis sudah cukup baik karena bila minat belajar siswa terhadap bahasa Prancis sudah cukup baik maka seharusnya diikuti prestasi yang baik pula. Hal itu senada dengan Loekmono (1994:60) yang menyatakan bahwa faktor minat menduduki presentasi yang paling tinggi dan berpengaruh dalam prestasi belajar. Pendapat Loekmono tersebut didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Henry Clay Linagren di San Fransisco pada tahun 1980 yang menghasilkan temuan bahwa faktor minat adalah faktor yang paling berperan dalam mempengaruhi prestasi belajar. Berdasarkan masalah tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap pelajaran bahasa Prancis dan korelasi antara minat

(21)

4

belajar siswa terhadap prestasi belajar bahasa Prancis siswa kelas XI Program Bahasa SMA 1 Sukorejo.

B. Permasalahan

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “Adakah korelasi antara minat belajar bahasa Prancis dengan prestasi belajar bahasa Prancis siswa kelas XI Program Bahasa SMA 1 Sukorejo?”

C. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara minat belajar bahasa Prancis dengan prestasi belajar bahasa Prancis siswa kelas XI Program Bahasa SMA 1 Sukorejo.

D. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi infomasi tentang korelasi antara minat belajar bahasa Prancis dengan prestasi belajar bahasa Prancis siswa kelas XI Program Bahasa SMA 1 Sukorejo.

E. Sistematika Skripsi

Skripsi ini terdiri dari 5 bab. Bab I merupakan pendahuluan yang membahas latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Bab II berisi landasan teori yang memaparkan teori tentang belajar, prestasi belajar, pengaruh

(22)

5

minat terhadap prestasi belajar, kerangka pikir dan hipotesis. Bab III adalah metode penelitian yang berisi populasi dan sampel, variabel penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data. Bab IV menguraikan hasil penelitian dan pembahasan. Bab V berisi simpulan dan saran. Daftar pustaka dan lampiran yang berhubungan dengan penelitian ini dicantumkan pada bagian akhir.

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Dalam pengertian luas belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke arah perkembangan pribadi seutuhnya. Dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya (Sardiman 1992:22).

Gagne dan Berleiner (dalam Catharina 2004:2) menyatakan bahwa pengertian belajar merupakan proses di mana suatu organisme mengubah perilaku karena hasil dari pengalaman.

Catharina (2004:13) menambahkan bahwa pengertian belajar mengandung 3 unsur pokok, yaitu perubahan perilaku, pengalaman, lamanya waktu perubahan perilaku yang dimiliki oleh pembelajar. Perubahan perilaku yang dimaksud dapat berbentuk perubahan kognitif, afektif dan psikomotorik.

Makmun (2005:157) berpendapat bahwa definisi konsep belajar itu selalu menunjukkan kepada suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu.

(24)

7

Selanjutnya Makmun (2005:158) menyatakan beberapa ciri perubahan yang merupakan perilaku belajar:

(1) Pengalaman atau praktik atau latihan itu disengaja dan disadari dan bukan secara kebetulan. Dengan demikian, perubahan karena kelemahan atau karena penyakit tidak dapat dipandang sebagai perubahan hasil belajar.

(2) Perubahan itu posistif, dalam arti sesuai seperti yang diharapkan atau kriteria keberhasilan baik dipandang dari segi siswa maupun dari segi guru.

(3) Perubahan itu efektif, dalam arti membawa pengaruh dan makna tertentu bagi pelajar itu relatif tetap dan jika setiap saat diperlukan dapat dipergunakan seperti dalam pemecahan masalah, baik dalam ujian, ulangan maupun dalam penyesuaian diri dalam kehidupan kehidupan sehari-hari dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup.

Dari definisi- definisi yang dikemukakan di atas, dapat diambil simpulan bahwa belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku yang relatif menetap yang terbentuk melalui latihan atau pengalaman yang menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis. Banyak faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar baik faktor dari dalam diri pelajar maupun dari luar pelajar itu sendiri.

(25)

8

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Menurut Suryabrata (1995: 249) faktor- faktor yang mempengaruhi belajar yaitu:

a. Faktor yang berasal dari luar diri pelajar:

1) Faktor non sosial: meliputi keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat, alat-alat yang dipakai untuk belajar. Semua faktor tersebut harus diatur sedemikian rupa, sehingga dapat membantu proses belajar secara maksimal

2) Faktor sosial: yang dimaksud faktor sosial di sini adalah manusia di sekitar pelajar atau yang sering disebut sebagai faktor lingkungan. Kehadiran orang lain pada waktu seseorang sedang belajar, sering mengganggu kegiatan belajar; misalnya jika seseorang sedang belajar di dalam kamar , satu atau dua orang hilir mudik ke luar masuk kamar itu. Hal tersebut akan mengganggu konsentrasi siswa sehingga akan mengganggu kegiatan belajar. Faktor-faktor sosial seperti yang telah dikemukakan di atas pada umumnya bersifat mengganggu proses belajar dan prestasi belajar. Biasanya faktor-faktor tersebut mengganggu konsentrasi, sehingga perhatian tidak dapat ditujukan kepada hal yang

(26)

9

dipelajari. Dengan berbagai cara faktor-faktor tersebut harus diatur, supaya belajar dapat berlangsung dengan sebaik-baiknya.

b. Faktor yang berasal dari dalam diri pelajar:

1) Faktor fisiologis: keadaan fisik individu misal, kekelahan, mengantuk, berfungsinya indera dengan baik, tidak cacat.

2) Faktor psikologis: kecerdasan, minat, motivasi, rasa ingin tahu.

Menurut Dollar dan Miller (dalam Makmun 2005:164) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah:

a. motivasi siswa;

b. perhatian siswa dalam belajar;

c. kemauan untuk memperoleh hasil yang baik.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar baik faktor dari dalam diri pelajar maupun dari luar pelajar itu sendiri. Minat merupakan salah satu faktor dari dalam diri pelajar yang berpengaruh dalam proses belajar.

(27)

10

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Agar keberhasilan suatu proses pendidikan dan pengajaran yang dilaksanakan di sekolah dapat diketahui maka diperlukan adanya pengukuran dan penilaian yang pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau nilai berdasarkan kriteria tertentu.

Proses belajar mengajar adalah proses yang bertujuan, dan tujuan trsebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang dimiliki siswa setelah mnyelesaikan pengalaman belajarnya. Keberhasilan siswa tersebut dapat dilihat dari adanya prestasi yang dicapai oleh siswa (Sudjana 2005:111).

Prestasi belajar adalah hasil suatu penilaian di bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai (Winkel 1995:102 ).

Adapun Sudrajad (1981:60) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai siswa dalam mengikuti program belajar mengajar yang dinyatakan dalam angka sesuai dengan tujuan pendidikan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai individu setelah mengikuti proses belajar mengajar. Prestasi belajar ini

(28)

11

dinyatakan dalam bentuk nilai yaitu angka atau huruf untuk menentukan tingkat prestasi yang dicapai siswa.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Slameto (2003:54 -72) faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dibagi menjadi 2 yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor dari dalam individu itu sendiri, yang meliputi faktor intelegensi, minat, bakat, motif, kesehatan, dan cara belajar. Sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu yang sering disebut faktor lingkungan, baik lingkungan sekolah, lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat.

Berikut uraian lebih rinci mengenai faktor-faktor tersebut: a. Faktor intern

1) Inteligensi

Inteligensi berpengaruh terhadap kemajuan belajar. Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tiggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi rendah.

2) Minat

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak

(29)

12

akan belajar dengan sebaik- baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.

3) Bakat

Bakat adalah kemampuan yang dimiliki individu yang apabila diberi kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi suatu kecakapan yang nyata.

4) Motif

Motif adalah sesuatu yang ada dalam diri manusia yang mendorongnya berbuat sesuatu hal untuk mencapai tujuan.

5) Kesehatan

Kesehatan adalah keadan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjaga.

6) Cara Belajar

Seorang siswa yang mempunyai cara belajar yang baik memungkinkannya untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi daripada siswa yang tidak mempunyai cara belajar yang baik.

(30)

13

b. Faktor Ekstern

1) Lingkungan Keluarga

Cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga akan berpengaruh terhadap prestasi belajar.

2) Lingkungan Sekolah

Faktor sekolah yang berpengaruh terhadap prestasi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung dan metode belajar.

3) Lingkungan Masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap prestasi belajar, misalnya kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media dan teman bergaul.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada 2 faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, yaitu: faktor dari dalam diri pelajar dan faktor yang berasal dari luar pelajar. Minat adalah faktor dari dalam diri pelajar yang sangat berpengaruh terhadap prestasi balajar siswa, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-sebaiknya, karena tidak ada tarik baginya.

(31)

14

C. Minat

1. Pengertian Minat

Proses belajar yang dilakukan oleh siswa pada satu mata pelajaran tertentu tidak hanya sekedar membaca dan menulis pelajaran tersebut, tetapi juga harus diikuti dengan minat ingin mempelajari mata pelajaran tersebut untuk keberhasilan siswa itu sendiri. Minat bersifat subjektif, di mana minat antarsiswa berbeda-beda. Siswa yang mempunyai minat terhadap satu mata pelajaran tertentu akan belajar dengan sungguh-sungguh sehingga prestasi yang diperoleh akan optimal.

Ada berbagai pendapat tentang pengertian minat. Slameto (2003:57) mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang akan diperhatikan terus-menerus dan disertai dengan rasa senang.

Menurut Winkel (1986:30) minat merupakan kecenderungan yang menetap dalam subjek, sehingga subjek merasa tertarik pada hal atau bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Perasaan senang akan menimbulkan minat.

Lebih lanjut Usman (1992:22) menyatakan bahwa minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang, minat mempunyai pengaruh yang besar

(32)

15

terhadap belajar, sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya.

James dalam Usman (1992:22) menyatakan bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan siswa.

Ginting (2003:98) berpendapat bahwa minat adalah kecenderungan hati (keinginan atau kesukaan) terhadap sesuatu. Semakin besar minat seseorang terhadap sesuatu, perhatiannya lebih mudah tercurah pada hal tersebut. Minat yang besar terhadap sesuatu membuat seseorang mencurahkan banyak perhatiannya pada hal tersebut.

Berdasarkan uraian pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa merupakan kecenderungan untuk memperhatikan suatu kegiatan belajar, dan merupakan suatu kondisi di mana seseorang merasa suka dan tertarik pada suatu hal atau kegiatan tanpa ada yang menyuruh.

Jadi minat belajar bahasa Prancis adalah kecenderungan untuk senang dan memperhatikan bahasa Prancis sehingga siswa senang untuk mengikuti segala sesuatu yang berhubungan dengan bahasa Prancis.

Dari beberapa pendapat di atas, peneliti mengacu pada pendapat Slameto dan James. Slameto (2003:57) menyatakan bahwa apabila siswa berminat terhadap suatu pelajaran maka siswa tersebut akan memperhatikan terus-menerus dan disertai

(33)

16

dengan rasa senang. Pendapat Slameto tersebut akan semakin lengkap bila digabungkan dengan pendapat James dalam Usman (1992:22) yang berpendapat bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan siswa. Semakin berminat siswa terhadap suatu kegiatan tertentu maka siswa tersebut akan aktif berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Peneliti mengacu pada kedua pendapat di atas karena menurut peneliti teori ini yang paling tepat digunakan dalam penelitian ini karena teori tersebut dapat menggambarkan bahwa siswa yang berminat terhadap suatu kegiatan tertentu dapat ditunjukkan dengan sikap-sikap tersebut.

2. Minat Belajar Bahasa Prancis

Mata pelajaran bahasa merupakan mata pelajaran yang masuk dalam kelompok mata pelajaran estetika. Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan berkomunikasi, mengekspresikan dan mengapresiasikan keindahan serta harmoni baik dalam kehidupan individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Mata pelajaran bahasa Prancis adalah mata pelajaran di Sekoah Menengah Umum yang berfungsi sebagai alat pengembangan diri dalam bidang komunikasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya. Dengan demikian diharapkan siswa dapat tumbuh dan berkembang menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkepribadian Indonesia serta siap mengambil bagian dalam pembangunan nasional. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, terdapat mata pelajaran keterampilan/ bahasa asing yang diberikan di kelas X dan di

(34)

17

kelas XI, XII pada program Bahasa. Sekolah diperbolehkan untuk memilih salah satu dari kedua mata pelajaran tersebut, yaitu mata pelajaran keterampilan atau bahasa asing (Mulyasa 2006:46).

Minat seringkali timbul bila ada perhatian. Menurut Suryabrata (1998:14) perhatian adalah pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek serta banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan. Lebih lanjut Suryabrata (1998:180) mengemukakan bahwa aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses.

Minat belajar bahasa Prancis adalah pemusatan motivasi, perhatian, dan keinginan siswa terhadap mata pelajaran bahasa Prancis. Untuk mengetahui lebih banyak tentang bahasa Prancis, siswa sebaiknya terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar dan bila siswa berminat terhadap mata pelajaran ini maka mereka akan mencari kesempatan untuk memperoleh keterangan tentang masalah dalam pelajaran.

Bahan pelajaran yang menarik minat siswa akan dapat dipelajai dengan sebaik-baiknya dan dengan adanya minat belajar yang tinggi maka siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan kondisi yang menyenangkan sehingga hasil yang diperoleh akan memuaskan.

(35)

18

3. Pengaruh Minat terhadap Prestasi Belajar Bahasa Prancis

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik- baiknya karena tidak ada daya tarik baginya, segan untuk belajar dan tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran tersebut. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan olah siswa.

Kondisi belajar-mengajar yang efektif adalah adanya minat siswa dalam belajar. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan senggang melakukan sesuatu yang berhubungan dengan pelajaran yang diminatinya sehingga prestasi belajarnya akan bagus. Misalnya seorang siswa yang menaruh minat terhadap mata pelajaran bahasa Prancis, maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang mata pelajaran tersebut.

James dalam Usman (1992:22) melihat bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Jadi, minat merupakan faktor yang menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar yang akan dicapai, misalnya bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa maka siswa tidak akan belajar sungguh- sungguh karena tidak ada daya tarik baginya sehingga prestasi yang dicapai tidak optimal.

(36)

19

D. Kerangka Pikir dan Hipotesis

Belajar merupakan kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang dihasilkan dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. Proses interaksi siswa dengan lingkungan belajar akan menghasilkan sebuah prestasi balajar.

Prestasi belajar adalah tolok ukur dalam proses belajar mengajar. Belajar dapat dikatakan berhasil jika siswa mampu mencapai prestasi belajar yang tinggi sehingga dapat dikatakan bahwa proses belajar tersebut berhasil dan sebaliknya bila prestasi balajar siswa rendah berarti proses belajar mengalami kegagalan.

Prestasi belajar dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor intern dan ekstern. Salah satu faktor intern adalah minat. Minat merupakan faktor intern yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberhasilan siswa dalam belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan minat siswa maka siswa akan belajar sebaik- baiknya karena ada daya tarik baginya. Ia tidak segan untuk belajar dan bahan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan sehingga prestasi yang dihasilkan akan baik dan optimal.

(37)

20

Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ Ada hubungan yang signifikan antara minat belajar bahasa Prancis dengan prestasi belajar bahasa Prancis siswa kelas XI Program Bahasa SMA 1 Sukorejo.”

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2002:108). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Bahasa SMA 1 Sukorejo.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto 2002: 109). Dalam hal ini semua anggota siswa kelas XI Bahasa SMA 1 Sukorejo dijadikan sampel karena jumlah siswa kelas XI hanya 32 anak. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Arikunto (2002:112) apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian ini dinamakan penelitian populasi atau sampel total.

B. Variabel Penelitian

Variabel Penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu variabel yang mempengaruhi dan variabel yang dipengaruhi. Istilah variabel yang mempengaruhi di sebut juga variabel bebas, adapun variabel yang menjadi akibat dinamakan variabel tidak bebas (terikat).

Variabel dalam penelitian ini adalah minat siswa terhadap bahasa Prancis sebagai variabel bebas (X) dan prestasi belajar mata pelajaran bahasa Prancis sebagai variabel terikat (Y).

(39)

22

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan angket. Berikut akan dibahas satu persatu penggunaan metode tersebut.

1. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang populasi penelitian dan informasi mengenai prestasi belajar responden dalam mata pelajaran bahasa Prancis. Dalam hal ini prestasi belajar diambil dari nilai rata-rata ulangan harian responden.

2. Metode Angket

Instrumen yang berupa angket digunakan untuk memperoleh informasi mengenai minat belajar responden terhadap mata pelajaran bahasa Prancis. Dalam penelitian ini digunakan angket tertutup, yaitu angket yang telah disediakan pilihan jawabannya. Bentuk angket yang digunakan adalah angket berjenjang dengan 4 pilihan jawaban. Skala penilaian yang digunakan adalah 4, 3, 2, 1.

D. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang akurat maka diperlukan alat pengumpul data yang dapat dipertanggungjawabkan, yaitu alat ukur yang valid dan reliabel. Valid menunjukkan pada ketelitian atau ketepatan alat ukur, sedang reliabel menunjukkan pada pengertian keajegan alat ukur yang digunakan.

(40)

23

1. Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesasihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah istrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

Untuk memenuhi kriteria kesahihan, penelitian ini menggunakan validitas konstruk karena instrumen penelitian disusun berdasarkan teori yang terkait dengan variabel penelitian (Arikunto 2002:145).

Teori yang diacu untuk mengukur validitas penelitian ini adalah teori dari Slameto dan James. Slameto (2003:57) menyatakan bahwa apabila siswa berminat terhadap suatu pelajaran maka siswa tersebut akan memperhatikan terus-menerus dan disertai dengan rasa senang. Pendapat Slameto tersebut akan semakin lengkap bila digabungkan dengan pendapat James dalam Usman (1992:22) yang berpendapat bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan siswa. Semakin berminat siswa terhadap suatu kegiatan tertentu maka siswa tersebut akan aktif berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Peneliti mengacu pada kedua pendapat di atas karena menurut peneliti teori ini yang paling tepat digunakan dalam penelitian ini karena teori tersebut

(41)

24

dapat menggambarkan bahwa siswa yang berminat terhadap suatu kegiatan tertentu dapat ditunjukkan dengan sikap-sikap tersebut.

Dari teori tersebut variabel minat dijabarkan ke dalam sub variabel dan indikator yang terlihat dalam kisi-kisi di bawah ini:

Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Variabel

penelitian

Subvariabel Indikator No butir

Minat belajar bahasa Prancis

Adanya perhatian

- memperhatikan pelajaran

- memperhatikan guru waktu mengajar

- mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. 8, 9, 10. 11, 12, 13. Perasaan senang

- senang dan tertarik terhadap pelajaran bahasa Prancis

- berusaha memahami dan mengusai materi. 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24. 25, 26, 27, 28, 29, 30.

(42)

25

Adanya partisipasi

- aktif mengikuti pelajaran dan kegiatan

- aktif bertanya

- aktif dalam menjawab pertanyaan. 31, 32, 33. 34, 35, 36, 37. 38, 39, 40. 2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya utuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instruman tersebut sudah baik. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto 2002:154). Untuk mengetahui reliabilitas angket, sebelum digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data, terlebih dahulu diujicobakan. Uji coba tersebut dilakukan terhadap 5 siswa pada responden di luar sampel pada tanggal 4 juni 2007. Data ujicoba kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus Alpha, sebagai berikut.

⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ Σ ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − = t b k k

r

2 2 11 1 1 σ σ Keterangan: r11 : reliabilitas instrumen

(43)

26

k : banyaknya butir pertanyaan atau butir soal b

2

σ

Σ : jumlah varians butir t

2

σ :varians total

Rumus alpha digunakan untuk menghitung reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya untuk angket dan soal uraian. Setelah data dianalisis dengan rumus tersebut dihasilkan r11=1,008. Perhitungan terdapat dalam lampiran 1.

Adapun r tabel yang diperoleh dengan N=5 pada taraf signifikan 5% sebesar 0,878 . Oleh karena nilai r11 lebih besar dari r tabel maka instrumen penelitian ini reliabel.

3. Pengambilan data

Setelah angket dinyatakan memenuhi syarat sebagai alat pengukur, dilakukan penyebaran angket guna mengumpulkan data penelitian. Penyebaran angket dilakukan pada tanggal 6 juni 2007 Pukul 07.00 WIB terhadap 27 siswa kelas XI Bahasa SMA 1 Sukorejo.

E. Sistem Penilaian Hasil belajar

Setelah diperoleh data prestasi belajar mata pelajaran bahasa Prancis masing-masing siswa, kemudian nilai tersebut dimasukkan dalam sistem penilaian yang berlaku di SMA. Sistem penilaian hasil belajar SMA 1 Sukorejo adalah sebagai berikut:

(44)

27

Tabel 2

Sistem Penilaian Hasil Belajar SMA 1 Sukorejo Nilai Kriteria 100 Istimewa 90-99 Baik sekali 70-89 Baik 60-69 Cukup <60 Tidak tuntas

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara minat belajar bahasa Prancis dengan prestasi belajar bahasa Prancis. Setelah data terkumpul dilakukan analisis dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memberi Skor

a. Memberi skor 4 pada butir-butir angket dengan jawaban a. b. Memberi skor 3 pada butir-butir angket dengan jawaban b. c. Memberi skor 2pada butir-butir angket dengan jawaban c. d. Memberi skor 1 pada butir-butir angket dengan jawaban d.

(45)

28

Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara minat siswa terhadap prestasi belajar bahasa Prancis, maka dipakai rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi, yaitu rumus korelasi product moment.

( )( )

( )

(

2 2

)

(

2

( )

2

)

− − − = y y N x x N y x xy N rxy Keterangan: rxy : koefisien korelasi N : banyaknya butir

xy : jumlah perkalian antara skor x dan skor y x :jumlah skor x

(46)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Analisis Korelatif

Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran angket terhadap 27 siswa mengenai korelasi antara minat siswa dengan prestasi belajar bahasa Prancis, diperoleh data dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3

Daftar Skor Hasil Penelitian

No Nama Minat (X) PrestasiBelajar (Y) 1 Bud 95 70 2 Dew 138 78 3 Dhi 111 71 4 Duw 107 64 5 Dwi 127 48 6 Edi 134 97 7 Eka 109 48 8 Eka 108 78 9 Eko 125 49 10 Eko 102 43 29

(47)

30 11 Fri 110 89 12 Fur 94 47 13 Gal 135 32 14 Gri 104 53 15 Her 107 53 16 Ist 159 63 17 Liy 151 74 18 Moh 151 44 19 Mar 130 64 20 Mun 115 47 21 Nav 131 43 22 Nov 132 26 23 Pan 116 45 24 Riz 147 23 25 Tit 127 84 26 Viv 131 65 27 Yes 130 53 Jumlah 3326 1551

Berdasarkan perhitungan Korelasi antara minat belajar belajar bahasa Prancis dan prestasi belajar mata pelajaran bahasa Prancis diperoleh harga rhitung =

-

1,668. Harga r kritis untuk product moment untuk α = 5% dan N = 27 adalah 0,381. Apabila pada r hitung diperoleh angka negatif, berarti korelasinya negatif. Ini menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara minat dan prestasi belajar, artinya

(48)

31

dalam penelitian ini minat siswa yang tinggi berbanding terbalik dengan prestasi siswa.

Hipotesis kerja yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada korelasi antara minat belajar bahasa Prancis dengan prestasi belajar bahasa Prancis siswa kelas XI Program Bahasa SMA 1 Sukorejo.

Pengujian hipotesis koefisien korelasi dilakukan dengan cara membandingkan nilai koefisien korelasi yang telah didapatkan dari r hitung dengan nilai r tabel pada tabel koefisien korelasi product moment. Koefisien korelasi dari perhitungan sebesar – 1,668, selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel r kritik product moment pada tabel N = 27 adalah 0,381. Oleh karena nilai r hitung lebihg dari 0,000 maka ada korelasi antara minat dan prestasi siswa. Dari hasil tersebut berarti hipotesis kerja diterima karena ada korelasi antara minat dan prestasi siswa. Namun karena hasil perhitungan untuk nilai r hitung adalah negatif maka hubungan antara minat dan prestasi siswa tersebut berlawanan arah. Dengan kata lain, semakin tinggi minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Prancis maka nilai atau prestasi siswa yang didapat akan semakin rendah. Hal tersebut sesuai dengan yang terjadi pada SMA 1 Sukorejo kelas XI Program Bahasa. Menurut pengamatan dari guru bidang studi bahasa Prancis SMA tersebut, minat siswa untuk mengikuti pelajaran bahasa Prancis sudah cukup baik. Tetapi pada kenyataannya, prestasi belajar yang diperoleh siswa sebagian besar masih masuk dalam kategori belum tercapai.

(49)

32

Jadi dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang berlawanan arah antara minat belajar bahasa Prancis dengan prestasi belajar bahasa Prancis siswa kelas XI Program Bahasa SMA 1 Sukorejo.

B. Pembahasan

Seorang yang mempunyai minat terhadap suatu mata pelajaran pada umumnya mempunyai sikap positif, yaitu merasa senang, manunjukkan perhatian dan aktif berpartisipasi dalam menghadapi mata pelajaran tersebut. Perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dapat ditunjukkan dengan bertanya pada teman tentang materi pelajaran dan mempelajarinya jika tidak dapat hadir ketika pelajaran berlangsung, dapat berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran, belajar dengan teman mengenai plajaran bahasa Prancis, mempelajari kembali setiap materi mata pelajaran bahasa Prancis yang telah diajarkan, tidak keluar untuk hal-hal yang tidak perlu ketika pelajaran sedang berlangsung dan membawa buku paket setiap kali pelajaran. Perhatian siswa dalam memperhatikan guru waktu mengajar dapat ditunjukkan dengan tidak ramai sendiri ketika pelajaran berlangsung, menambahkan catatan penting mengenai materi pelajaran, memeperhatikan semua penjelasan guru dari awal hingga akhir ketika pelajaran sedang berlangsung. Adanya perhatian siswa juga ditunjukkan dengan mengerjakan tugas sebaik-baiknya dan mengumpulkannya tepat waktu.

(50)

33

Perasaan senang dan tertarik terhadap bahasa Prancis dapat ditunjukkan dengan timbulnya perasaan senang setiap kali mengikuti pelajaran, merasa tertarik bila guru mulai menyampaikan materi, senang mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan bahasa Prancis, merasa senang bila sesekali guru mengajarkan materi pelajaran dengan memberikan permainan atau dengan mengajarkan lagu. Selanjutnya perasaan senang juga ditunjukkan dengan berusaha memahami dan menguasai materi misalnya dengan membuat catatan penting dari isi buku setelah membaca buku yang berkaitan dengan materi bahasa Prancis, mempelajari lagi materi setelah mengikuti pelajaran, tekun belajar bahasa Prancis dan juga siswa mempunyai target nilai yang ingin dicapai.

Adanya partisipasi siswa dapat ditunjukkan dengan adanya partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran dan kegiatan. Hal ini dapat dilihat dari hadirnya siswa tepat waktu tiap akan mengikuti pelajaran, berusaha mengerjakan soal ketika diminta maju untuk mengerjakannya di depan kelas. Keaktifan siswa dalam bertanya dapat ditunjukkan dengan keaktifan dalam bertanya jawab, berusaha menanyakan kembali bila ada materi yang kurang jelas. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dapat dilihat dari adanya usaha siswa dalam menjawab pertanyaan guru tentang materi yang sedang diajarkan di kelas. Namun masih banyak siswa yang kurang antusias dalam mengikuti kegiatan-kegiatan di luar pelajaran, misalnya perlombaan yang berhubungan dengan bahasa Prancis dan sebagian dari mereka enggan untuk

(51)

34

berkunjung ke perpustakaan. Hal ini dapat dilihat dari jawaban item angket responden.

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa dari 27 siswa kelas XI Program Bahasa SMA 1 Sukorejo yang menjadi responden, 15 siswa masih mendapatkan prestasi dalam kategori belum tuntas, sedangkan yang masuk dalam kategori cukup sebanyak 4 siswa, dalam kategori baik sebanyak 7 siswa dan kategori baik sekali sebanyak 1 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa lebih dari setengah jumlah siswa yaitu 15 dari 27 siswa dalam kelas tersebut mendapatkan nilai dalam kategori belum tuntas. Hal tersebut kemungkinan dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, siswa kurang memahami materi yang diajarkan guru, siswa tidak cukup memiliki cukup buku referen untuk materi pelajaran. Sedangkan menurut Slameto (2003:54 -72) faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dibagi menjadi 2 yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor dari dalam individu itu sendiri, yang meliputi faktor intelegensi, minat, bakat, motif, kesehatan, dan cara belajar. Sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu yag sering disebut faktor lingkungan, baik lingkungan sekolah, lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Jadi tidak tuntasnya nilai-nilai siswa dalam mata pelajaran bahasa Prancis tersebut tidak disebabkan oleh minat saja melainkan faktor-faktor di atas.

(52)

35

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dengan harga rhitung =

-

1,668 dari tabel product moment untuk α = 5% adalah 0,381. Dari hasil tersebut, terlihat bahwa r hitung lebih dari 0,000, dengan demikian maka ada hubungan antara minat belajar bahasa Prancis dan prestasi belajar bahasa Prancis. Dengan r hitung = -1,668, untuk α 5% = 0,381 dan α 1% = 0, 487. Jadi harga korelasi sangat signifikan karena -1,668 > 0, 487> 0,381. tanda negatif menunjukkan bahwa korelasi antara minat dan prestasi berlawanan arah. Hal ini terjadi dengan kemungkinan karena responden tidak menjawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya atau dikarenakan responden masih banyak kesulitan dalam belajar materi bahasa Prancis. Kesulitan dalam memahami materi pelajaran dapat terlihat dari hasil prestasi siswa yang sebagian besar masuk dalam kategori belum tuntas.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini minat belajar siswa berhubungan terbalik atau berlawanan arah dengan prestasi belajar siswa. Siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi belum tentu mendapatkan prestasi belajar yang tinggi pula. Jadi tidak ada patokan bahwa minat belajar yang tinggi dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal ini disebabkan oleh beberapa kemungkinan. Pertama, siswa tidak memahami dan kesulitan menguasai materi pelajaran yang diajarkan. Kedua, siswa tidak mempunyai cukup buku referen yang digunakan guru untuk mengajar dan enggan untuk mencari buku-buku yang dapat mendukung penguasaan materi di perpustakaan. Ketiga, jawaban angket dari siswa tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

(53)

36

Kemungkinan jawaban angket dari siswa yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dapat dilihat dari tabel daftar hasil skor penelitian. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan skor minat dan prestasi siswa yang jauh, misalnya untuk responden nomor 5. Minat terhadap bahasa Prancis yang tinggi yaitu dengan skor 127/160, jika skor tersebut dihubungkan dengan prestasinya yaitu 48/100 dapat dilihat bahwa perbedaanya jauh sekali. Dengan minat yang begitu tinggi prestasi yang didapat hanya 48. Dari jawaban angket dapat dilihat untuk butir soal nomor 1 yaitu dengan jawaban bahwa siswa selalu menyalin catatan teman dan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh. Jika siswa tidak dapat hadir ketika pelajaran bahasa Prancis berlangsung. Hal tersebut dapat dilihat juga pada butir soal nomor 11 dengan jawaban bahwa siswa mengerjakan tugas sebaik-baiknya dan cepat mengumpulkannya ketika guru tidak masuk kelas dan memberikan tugas pada siswa. Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa kemungkinan siswa tidak menjawab butir soal dengan keadaan yang sebenarnya. Hal itu terlihat dari jawaban responden, jika responden benar-benar melakukan hal tersebut maka prestasi yang didapat akan lebih baik dari yang diperolehnya.

Responden dengan nomor 7 dengan skor minat yang tinggi 109, responden hanya mendapatkan nilai 48. Pada butir soal nomor 1 siswa juga menjawab menyalin catatan teman jika dan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh. Untuk butir soal nomor 2 siswa tersebut menjawab bahwa selalu bisa berkonsentrasi dalam mengikuti mata pelajaran bahasa Prancis.

(54)

37

Selanjutnya dapat dilihat juga pada responden nomor 9 dengan skor minat 125 dan prestasi belajar 49. Pada butir soal nomor 27 responden menjawab mengulang mata pelajaran setelah di rumah dan setiap kali akan pelajaran setelah mengikuti pelajaran bahasa Prancis di kelas. Seharusnya dengan mengulang materi pelajaran sesudah di rumah dan setiap kali pelajaran akan pelajaran maka responden akan lebih menguasai materi pelajaran tersebut.

Responden nomor 10 dengan skor minat 102 dan prestasi 43. Pada butir soal nomor 2 menjawab sering dapat berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung. Responden juga memperhatikan dan memberikan jawaban bila guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan ketika ada teman yang bertanya di dalam kelas. Dengan aktifnya siswa dalam menjawab pertanyan ketika di dalam kelas maka siswa akan tahu apakah jawaban yang diberikan tepat atau tidak dan siswa akan mengetahui di mana kesalahan dari jawaban tersebut.

Responden nomor 13 pada butir soal nomor 8 menjawab selalu memperhatikan guru dan berusaha tidak ramai sendiri selama mengikuti pelajaran bahasa Prancis. Pada butir soal nomor 9 responden menjawab selalu menambahkan catatan-catatan penting di buku mengenai materi pelajaran bahasa Prancis. Pada butir soal nomor 10 responden juga menjawab selalu memperhatikan penjelasan guru dari awal hingga akhir ketika pelajaran berlangsung. Responden juga rajin mempelajari materi pelajaran bahasa Prancis untuk mendapatkan nilai bagus, pada jawaban butir

(55)

38

soal nomor 29. Responden juga aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru maupun teman, hal tersebut dapat dilihat dari butir soal pada nomor 35 yaitu berusaha menanyakan kembali materi pelajaran bahasa Prancis yang telah diajarkan guru ketika ada yang kurang jelas. Butir soal nomor 36 yaitu aktif mengikuti tanya jawab. Butir soal nomor 38 yaitu berusaha untuk memperhatikan dan memberikan jawaban ketika ada teman yang bertanya pada gurui di dalam kelas dan guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Butir soal nonor 39 yaitu mencoba menjawab pertanyaan guru tentang materi yang sedang diajarkan di kelas. Dan butir soal nomor 40 yaitu menjawab pertanyaan dari teman yang bertanya pada responden.

Responden nomor 14 dengan skor minat 107 dan prestasi 53. Pada butir soal nomor 4, responden selalu mempelajari kembali setiap mata pelajaran bahasa Prancis yang telah diajarkan. Semakin sering mempelajari ulang setiap materi mata pelajaran bahasa Prancis yang telah diajarkan seharusnya membuat responden semakin memahami materi tersebut.

Responden nomor 15 dengan skor minat 107 dan prestasi belajar 53. Pada butir soal nomor 4, responden menjawab selalu mempelajari kembali setiap materi mata pelajaran bahasa Prancis yang telah diajarkan dan pada butir soal nomor 8, responden menjawab selalu berusaha tidak ramai sendiri dan tetap memperhatikan guru selama mengikuti pelajaran.

(56)

39

Responden 18, skor minat 151 dengan prestasi belajar 44. Pada butir soal nomor 1 responden menjawab menyalin catatan teman dan mempelajarinya sungguh-sungguh jika tidak dapat hadir ketika mata pelajaran bahasa Prancis sedang berlangsung. Responden selalu meminjam buku-buku yang berkaitan dengan mata pelajaran bahasa Prancis, hal ini terlihat pada jawaban responden pada butir soal nomor 22. Pada butir soal nomor 26 responden menjawab selalu membuat catatan penting setelah membaca buku yang berkaitan dengan materi pelajaran bahasa Prancis. Pada butir soal nomor 29 responden menjawab selalu rajin mempelajari materi bahasa Prancis untuk mendapatkan nilai yang bagus. Responen aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru maupun teman tentang materi yang dipelajari, hal ini terlihat dari butir soal nomor 34 yaitu menanyakan kembali pada guru tentang soal-soal ulangan mata pelajaran bahasa Prancis yang telah lalu yang tidak dapat dikerjakan. Butir soal nomor 35 yaitu berusaha menanyakan kembali materi pelajaran bahasa Prancis yang telah diajarkan guru ketika ada yang kurang jelas. Butir soal nomor 36 yaitu aktif mengikuti tanya jawab. Butir soal nomor 38 yaitu berusaha untuk memperhatikan dan memberikan jawaban ketika ada teman yang bertanya pada guru di dalam kelas dan guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Butir soal nonor 39 yaitu mencoba menjawab pertanyaan guru tentang materi yang sedang diajarkan di kelas. Dan butir soal nomor 40 yaitu menjawab pertanyaan dari teman yang bertanya pada responden. Responden seharusnya bisa mendapatkan prestasi yang lebih tinggi jika melihat jawaban pada angket tersebut karena responden rajin mempelajari materi pelajaran, selalu

(57)

40

meminjam buku yang berkaitan dengan materi pelajaran sehingga bisa menambah penguasaan materi pelajaran dan juga aktif dalam menjawab dan bertanya pada guru maupun teman.

Responden pada nomor 21 dengan skor minat 131 dan prestasi belajar 43. Responden selalu belajar dengan teman mengenai materi mata pelajaran bahasa Prancis, hal tersebut terlihat pada butir soal nomor 3. Pada butir soal nomor 13, responden menjawab selalu berusaha bertanya dan mengerjakan tugas pelajaran bahasa Prancis bersama teman jika responden tidak bisa mengerjakan tugas itu sendiri. Dengan belajar bersama teman, responden bisa bertanya tentang materi yang kurang dipahaminya

Responden nomor 22, mendapat skor minat 132 dan prestasi belajar 26. Dengan minat yang tinggi terhadap mata pelajaran bahasa Prancis, menurut teori responden seharusnya juga mendapatkan prestasi belajar yang tinggi pula. Dilihat dari jawaban angket responden pada butir soal nomor 36 dan 37, respoden selalu aktif bertanya tentang materi pelajaran yang sedang dibahas.

Responden nomor 24 dengan skor 147 hanya mendapatkan prestasi belajar 23. Pada butir soal nomor responden menjawab menyalin catatan teman dan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh jika tidak hadir ketika mata pelajaran bahasa Prancis berlangsung. Responden selalu berusaha menambahkan catatan-catatan penting di buku mengenai materi pelajaran bahasa Prancis. Pada butir soal

(58)

41

nomor 28 responden menjawab selalu tekun dalam belajar bahasa Prancis. Pada jawaban butir soal nomor 35 yaitu berusaha menanyakan kembali materi pelajaran bahasa Prancis yang telah diajarkan guru ketika ada yang kurang jelas. Butir soal nomor 36 yaitu aktif mengikuti tanya jawab. Butir soal nomor 38 yaitu berusaha untuk memperhatikan dan memberikan jawaban ketika ada teman yang bertanya pada guru di dalam kelas dan guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Butir soal nonor 39 yaitu mencoba menjawab pertanyaan guru tentang materi yang sedang diajarkan di kelas, dan butir soal nomor 40 yaitu menjawab pertanyaan dari teman yang bertanya pada responden. Dengan keaktifan responden dalam bertanya jawab seharusnya siswa lebih memahami materi yang diajarkan.

Responden nomor 27 dengan skor minat 130 dan prestasi 53. Pada butir soal nomor 29 menunjukkan bahwa responden selalu rajin mempelajari materi pelajaran untuk mendapatkan nilai yang bagus. Responden juga menjawab memiliki target yang ingin dicapai, jawaban tersebut dapat dilihat pada pada butir soal nomor 30. dengan adanya target nilai yang ingin dicapai dapat mendorong responden untuk lebih tekun mempelajari materi pelajaran agar mendapatkan nilai sesuai dengan target yang ingin dicapai.

Dari uraian jawaban-jawaban responden di atas dan juga dari perbedaan skor minat dan prestasi responden, maka dapat disimpulkan bahwa responden tidak menjawab butir soal angket dengan keadaan yang sebenarnya.

(59)

42

Dilihat dari butir soal nomor 25, sebagian besar menjawab bahwa responden sering dan kadang mengalami kesulitan dalam mempelajari materi pelajaran bahasa Prancis. Dari jawaban tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden masih kesulitan dalam belajar bahasa Prancis. Namun dilihat dari butir soal yang menanyakan keaktifan siswa dalam bertanya tentang materi pelajaran baik pada guru maupun teman, seharusnya responden dapat lebih memahami materi tersebut. Pada butir soal nomor 23, sebagian siswa merasa senang bila dalam sesekali guru mengajarkan materi pelajaran bahasa Prancis dengan menggunakan permainan atau dengan mengajarkan lagu. Hal tersebut seharusnya menjadi perhatian bagi guru untuk mengajarkan materi pelajaran, dengan cara tersebut mungkin siswa akan lebih mudah dalam memahami materi pelajaran. Pada butir soal nomor 22, dengan pertanyaan apakah responden meminjam buku yang berkaitan dengan mata pelajaran bahasa Prancis di perpustakaan, sebagian besar responden menjawab hanya kadang dan bahkan tidak pernah. Hal tersebut yang pertama mungkin dikarenakan kurangnya jumlah buku bahasa Prancis, kamus, buku materi pelajaran selain buku pegangan pokok atau LKS, dan juga buku-buku lain yang berhubungan dengan bahasa Prancis. Pada butir soal nomor 30, sebagian besar siswa menjawab memiliki target nilai yang ingin dicapai. Dengan mempunyai target nilai dan dengan dorongan semangat dari guru seharusnya siswa bisa berusaha lebih keras lagi untuk mencapai nilai yang ditargetkan karena jika nilai yang didapatkan masih di bawah target yang ingin dicapai, hal itu bisa menjadi dorongan bagi siswa untuk berusaha lebih keras lagi mencapai nilai yang lebih baik lagi.

(60)

43

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Prancis cukup tinggi, namun prestasi yang didapat rendah. Hal ini karena siswa kurang dapat memahami dan menguasai materi bahasa Prancis yang diajarkan guru. Kurangnya pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi bahasa Prancis dapat dilihat dari jawaban angket siswa dan dari hasil belajar siswa. Jawaban angket siswa menunjukkan bahwa 65% siswa menjawab masih kesulitan dalam memahami materi bahasa Prancis. Dari hasil belajar siswa menunjukkan 40% siswa mendapatkan nilai dengan kategori Cukup, Baik dan Baik Sekali. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar responden nomor 6 yaitu: 97, 95, 100, 93 dengan hasil akhir 97. Responden 2 dengan hasil belajar 85, 70, 73, 83 dengan hasil akhir 78. Sedangkan 60% siswa masih mendapatkan nilai dalam kategori belum tercapai. Hal tersebut dapat dilihat dilihat pada responden nomor 15 hasil belajar yang diperoleh yaitu: 10, 80, 60, 56 dengan hasil akhir 53. Lebih lanjut responden nomor 23 dengan hasil belajar 15, 76, 48, 42 dengan hasil akhir 45. Responden dengan nomor 27 dengan hasil belajar 40, 70, 60, 42 dengan hasil akhir 53 dan responden nomor 24 dengan hasil belajar 30, 0, 66, 25 dengan hasil akhir 23. Dari uraian tersebut terlihat bahwa hasil belajar siswa masih rendah, hal itu menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan dalam memahami materi pelajaran.

Cara guru dalam mengajar atau dalam menyampaikan materi mungkin juga berpengaruh pada pemahaman materi siswa, mengajar materi dengan memberikan permainan atau dengan lagu akan memudahkan siswa untuk lebih memahami materi

(61)

44

yang diajarkan. Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban angket responden bahwa 92% siswa menjawab lebih senang bila guru mengajarkan materi pelajaran dengan menggunakan permainan atau lagu.

Selain itu dari jawaban angket menunjukkan 85% siswa jarang pergi ke perpustakaan untuk meminjam atau sekedar membaca buku yang berkaitan dengan bahasa Prancis untuk menambah pengetahuan tentang materi maupun bahasa Prancis secara umum. Hal tersebut dikarenakan kurangnya koleksi buku bahasa Prancis baik buku bacaan ataupun buku materi selain buku pegangan pokok yang dipakai di SMA tersebut.

(62)

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil penelitian, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

Minat belajar bahasa Prancis berkorelasi negatif dengan prestasi belajar bahasa Prancis yang telah dicapai. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian kepada siswa kelas XI Program Bahasa SMA 1 Sukorejo. Dari hasil analisis diperoleh nilai r hitung = - 1,668 sedangkan r tabel = 0,381. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan yang berlawanan arah antara minat belajar bahasa Prancis dan prestasi belajar bahasa Prancis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minat siswa yang tinggi terhadap bahasa Prancis tidak diikuti oleh prestasi belajar bahasa Prancis yang tinggi pula. Jadi tidak berarti bahwa apabila siswa berminat terhadap suatu hal akan selalu mendapatkan hasil yang baik.

Hasil penelitian tersebut menghasilkan fakta bahwa kedua hal tersebut mempunyai hubungan yang berlawanan arah. Dengan kata lain, semakin tinggi minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Prancis maka prestasi belajar yang didapat semakin rendah. Hal ini berlawanan dengan teori Slameto (2003:57) yang menyatakan bahwa apabila siswa berminat terhadap suatu pelajaran maka siswa akan senang, lebih mudah mempelajarinya dan mendapatkan hasil yang baik. Dari hasil penelitian tersebut di atas terbukti bahwa minat belum tentu berpengaruh pada hasil belajar.

Gambar

Tabel 1  Kisi-kisi Instrumen  Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Efektivitas dalam penelitian ini adalah keberhasilan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa yang terlihat

Penelitian Utami dan Sumaryono (2008) memaparkan hasil bahwa variabel jenis kelamin, kontrol diri dan uang saku memiliki andil yang berarti dalam keputusan.. Penelitian

Hasil penelitian adalah nilai panjang gelombang dari 3 filter warna (merah jingga dan hijau) dari sumber cahaya lampu TL dan wolfram, karena filter warna lainnya seperti biru dan

[r]

Most recently, I worked on the customer satisfaction for Ace Hardware, where my responsibilities included merchandising, customer loyalty program and manage customer

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1). Fakultas Teknik dan

Memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah, serta Surat Penetapan Hasil

persamaan-persamaan hubungan antara variabel proses yang dapat menggambarkan kelakuan dinamik proses terhadap perubahan waktu Untuk mempelajari karakteristik sistem proses