• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang akan dibahas berdasarkan studi kepustakaan yang penulis telah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang akan dibahas berdasarkan studi kepustakaan yang penulis telah."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Komunikasi

Ilmu komunikasi merupakan ilmu sosial yang bersifat dinamis. Oleh karena itu, seiring perkembangannya terdapat berbagai macam definisi komunikasi dan teori-teori pendukungnya yang semakin beragam. Dalam landasan teori ini, penulis akan membahas dan menjelaskan beberapa teori yang berhubungan dan berkaitan dengan masalah pokok yang akan dibahas berdasarkan studi kepustakaan yang penulis telah.

Secara sederhana komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seorang komunikator kepada komunikan (komunikator). Komunikasi mempunyai elemen-elemen yaitu komunikator, pesan, dan komunikan (ini merupakan elemen yang paling minimal) yang harus ada pada proses komunikasi.

Perkataan komunikasi berasal dari perkataan “communicare”, yaitu yang didalam bahasa latin mempunyai arti “berpartisipasi” ataupun “memberitahukan”. Perkataan

“communis” berarti “milik bersama” ataupun “berlaku dimana-mana” sehingga “communis opinio” mempunyai arti “pendapat umum” ataupun “pendapat mayoritas”.1

“Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku; baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media”.2

Selain itu Shannon and Weaver yang dikutip oleh Hafied Cangara mengemukakan bahwa: “Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi

1

Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, , Bandung: Binacipta 1977, hlm.1

2

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, cetakan ke-5, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002, hlm.5

(2)

satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi”.3

Definisi lainnya dari Deddy Mulyana yang mengutip definisi dari Bernard Berelson dan Gary A.Steiner, mengartikan komunikasi sebagai transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.4

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari sumber (komunikator) kepada penerima (komunikan) baik secara langsung maupun tidak langsung dalam bentuk lisan ataupun isyarat-isyarat (simbol-simbol) dan terdapat kesamaan makna diantara komunikator dan komunikan. Komponen dalam komunikasi antara lain : komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. Bentuk komunikasi antara lain : komunikasi persona (personal communication), komunikasi kelompok (group communication), komunikasi massa (mass communication).

2.2. Komunikasi Massa

Komunikasi Massa Menurut Denis McQuail diartikan sebagai ”Salah satu proses komunikasi yang berlangsung pada peringkat masyarakat luas, yang identifikasinya ditentukan oleh ciri khas institusionalnya (gabungan antara tujuan, organisasi, dan kegiatan yang sebenarnya)”.5

3

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Edisi 1 Cetakan ke-4, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, hlm.20

4

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002, hlm.62

5

(3)

Menurut Bittner yang dikutip oleh Nawiroh Vera, mengatakan bahwa “Mass

communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people (komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media massa

pada sejumlah besar orang)”.6

Sedangkan menurut Dani Vardiyansyah, komunikasi massa adalah : Komunikasi massa melibatkan jumlah komunikan yang banyak, tersebar dalam area geografis yang luas, namun punya perhatian dan minat terhadap isu yang sama. Karena itu, agar pesan dapat diterima serentak pada waktu yang sama, maka digunakan media massa seperti surat kabar, majalah, radio atau televisi. Dalam tataran komunikasi ini komunikator dan komunikan serta antar komunikan relatif tidak saling kenal secara pribadi, anonim dan sangat heterogen.7

Dari beberapa definisi komunikasi diatas dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak banyak, seperti pidato di lapangan terbuka yang dihadiri puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa.

Pool (1973) mendefinisikan komunikasi massa sebagai berikut:

“Komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran-saluran media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film atau televisi”.8

6

Nawiroh Vera, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta: Renata Pratama Media,, 2008, hlm.2

7

Dani Vardiyansyah, Pengantar Ilmu Komunikasi, Pendekatan Taksonomi Konseptual, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004, hlm.33

8

(4)

Definisi lain mengenai komunikasi massa menurut Joseph A. Devito dalam bukunya, Communilogy: Sn Introduction to the Study of Communication, yang dikutip oleh Onong Uchjana, menjelaskan definisinya mengenai komunikasi massa dengan lebih tegas, yakni sebagai berikut :

Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukkan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan.

Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi massa yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya: televisi, radio, surat kabar majalah, film, buku, pita.9

Dari beberapa pengertian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa komunikasi massa merupakan suatu bentuk komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak maupun elektronik untuk menyampaikan pesan-pesan atau informasi-informasi dari sumber kepada khalayak yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Apabila dikaitkan dengan judul, media yang dipakai adalah media massa elektronik (televisi).

2.2.1. Fungsi Komunikasi Massa

Menurut Karlinah yang dikutip Elvinaro dalam buku ”Komunikasi Massa Suatu Pengantar” mengemukakan fungsi komunikasi massa secara umum, yaitu :

9

(5)

Fungsi Komunikasi Massa sebagai berikut : Fungsi Informasi, yaitu media massa memberikan informasi yang dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingan khalayak; Fungsi Pendidikan, yaitu media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayak (mass education) karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Fungsi Mempengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada tajuk/editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh oleh iklan-iklan yang ditayangkan televisi ataupun surat kabar sehingga tanpa sadar khalayak melakukan tindakan sesuai dengan yang diinginkan oleh media massa tersebut.10

Lebih lanjut komunikasi massa mempunyai fungsi proses pengembangan mental, adaptasi lingkungan dan manipulasi lingkungan sebagaimana dijelaskan dalam buku Komunikasi Massa Suatu Pengantar, sebagai berikut :

Fungsi Proses Pengembangan Mental, yaitu dengan berkomunikasi, manusia akan bertambah pengetahuannya dan berkembang intelektualitasnya sehingga membantu manusia dalam perkembangan mentalnya; Fungsi Adaptasi Lingkungan, komunikasi membantu manusia dalam proses menyesuaikan diri dengan dunianya untuk dapat bertahan hidup; dan yang terakhir Fungsi Memanipulasi Lingkungan, artinya ber usaha untuk mempengaruhi setiap orang berusaha untuk saling mempengaruhi dan komunikasi digunakan sebagai alat kontrol utama dan pengaturan lingkungan.11

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa secara umum, fungsi komunikasi massa adalah memberikan informasi kepada khalayak, memberikan

10

Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004, hlm.19-20

11

(6)

pendidikan dan mempengaruhi. Menurut Charles R.Wright dalam buku Wiryanto “Teori Komunikasi Massa”, memberikan penjelasan tentang fungsi komunikasi massa, yaitu: Pertama, Surveillance menunjuk pada fungsi pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian dalam lingkungan, baik di luar maupun di dalam masyarakat. Fungsi ini berhubungan dengan apa yang disebut

Handling of News. Kedua, Correlation meliputi fungsi interpretasi pesan yang

menyangkut lingkungan dan tingkah laku tertentu dalam mereaksi kejadian-kejadian. Untuk sebagian, fungsi ini diidentifikasikan sebagai fungsi editorial atau propaganda. Ketiga, Transmission menunjuk pada fungsi mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai dan norma-norma sosial budaya dari satu generasi ke generasi yang lain atau dari anggota-anggota suatu masyarakat kepada pendatang baru. Fungsi ini diidentifikasikan sebagai fungsi pendidikan. Keempat, Entertainment menunjuk pada kegiatan-kegiatan komunikatif yang dimaksudkan untuk memberikan hiburan tanpa mengharapkan efek-efek tertentu.12

Berdasarkan beberapa penjelasan mengenai fungsi komunikasi diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa fungsi utama setiap media massa adalah memberikan informasi kepada khalayak, selain itu juga berfungsi sebagai sarana edukasi dan dapat memberikan hiburan kepada masyarakat. Sedangkan fungsi pengawasan, korelasi, dan penyebaran warisan merupakan fungsi tambahan yang melengkapi ketiga fungsi yang telah diuraikan tersebut.

2.3. Media Massa

12

(7)

Media massa khusus digunakan untuk menyalurkan komunikasi massa. Jenis-jenis media yang tergolong media massa adalah : pers, radio, televisi, film, dll. Penggunaan media massa dapat menjangkau khalayak yang tersebar secara geografis.

Menurut Burhan Bungin definisi media massa adalah “Media komunikasi dan informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula”.13

“Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis, seperti surat kabar, film, radio, dan televisi”.14

Istilah “media massa” pada umumnya dipakai untuk menunjuk alat-alat komunikasi massa, seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, film, tape recorder. Akan tetapi lebih dari sekedar alat-alat teknologis seperti pranata sosial yang tercipta untuk menjalankan tugas yang oleh masyarakat dipercayakan kepadanya.15

Sebagaimana yang diklasifikasikan oleh Hafied Cangara, dalam Pengantar Ilmu Komunikasi, bentuk-bentuk media massa terbagi dalam :

1. Media Cetak

Pertama, Surat Kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Surat kabar memiliki keterbatasan karena hanya bisa dinikmati oleh mereka yang melek huruf, serta lebih banyak disenangi oleh orang tua daripada kaum remaja dan anak-anak. Kedua, Majalah memiliki sifat dan ciri seperti surat kabar, namun bentuknya lebih besar daripada buku, serta waktu terbitnya

13

Burhan Bungin, Op.cit, hlm.72

14

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, edisi 1 cetakan ke 2, ,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000, hlm.134

15

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKIS) Pelangi Aksara,, 2007, hlm.258

(8)

adalah mingguan, dwi-mingguan, dan bulanan. Paling sedikit terbit satu kali dalam 3 bulan.

2. Media Elektronik

Pertama, Radio merupakan media massa elektronik tertua dan sangat fleksibel (cepat dan mudah dibawa kemana-mana). Bersifat audio dengan menggunakan gelombang frekuensi sebagai media pengiriman datanya. Kedua, Televisi memiliki sejumlah kelebihan terutama kemampuannya dalam menyatukan antara fungsi audio dan visual, ditambah kemampuannya dalam memainkan warna. Penonton televisi pun juga dapat dengan leluasa menentukan saluran mana yang mereka senangi. Ketiga, Film Film dalam pengertian sempit adalah penyajian gambar lewat layar lebar, tetapi dalam pengertian yang lebih luas bisa juga termasuk yang disiarkan di televisi.16

Berdasarkan penjelasan dari beberapa definisi mengenai media massa diatas, penulis menyimpulkan bahwa media massa merupakan saluran dari komunikasi massa yang berfungsi sebagai sarana penyampaian pesan (informasi) yang ditujukan kepada khalayak yang heterogen, anonim, dan penyampaian pesannya dalam waktu yang bersamaan sehingga umpan balik (feedback) tidak dapat diterima secara langsung. Media massa terdiri dari dua jenis, yaitu media cetak dan media elektronik.

Media massa yang digunakan dalam penelitian ini adalah iklan televisi. Penyampaian pesan yang dilakukan oleh iklan tidak semata-mata hanya bertujuan mempersuasi khalayak untuk mengubah perilaku konsumen agar sampai pada tahap perubahan konasi, yaitu pembelian terhadap produk , tetapi terkadang sebuah tayangan merupakan sarana untuk menyampaikan sebuah gagasan tertentu dan feedback dari khalayak tidak dapat diperoleh secara langsung.

16

(9)

2.4 Efek Komunikasi

Komunikasi tidak berlangsung dalam suatu ruang hampa sosial, melainkan dalam suatu konteks atau situasi tertentu. Secara luas konteks disini berati semua faktor diluar orang-orang yang berkomunikasi, yang terdiri dari: pertama, aspek bersifat fisik seperti iklim, cuaca, suhu udara, bentuk ruangan, warna dinding, penataan tempat duduk. Komunikiasi yang disampaikan dapat mempengaruhi ketiga aspek yaitu kognitif, afektif dan konatif 17: Pertama, kognitif efek kognitif adalah efek yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tau atau meningkat intelektualitas dengan kata lain, tujuan komunikator hanyalah berkijar antara mengubah pikiran dari komunikan, pengetahuan dan kesadarna yang terjadi pada tahap kognitif. Kedua, afektif efek afektif adalah proses yang mengarah kepada berbagai perasaan orang yang emosi tertentu terlihat pada tahapan atau wajah manusianya, sedih senang, benci dll. Perubahan afektif terlihat dalam liking(menyukai), preference (pilihan), coviction(yakin). Ketiga, konatif efek konatif adalah prilaku yang nyata dapat diamati meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan prilaku. Menurut deddy mulyana mengutip definisi dervin media massa mampu mengarahkan dan membentuk prilaku khalayak. Dalam behaviorism media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah prilaku khalayak. 18

2.6. Persepsi

2.6.1 Pengertian Persepsi

17

Mulyana.deddy ilmu komunikasi suatu pengantar. Jakarta: Rosda 2001 hlm 69

18

Azerina.Vivi Efek Kognitif, Afektif Dan Konatif Tayangan Talkshow Empat Mata Di Trans7 Bagi Remaja SMUN 3 Depok Jawa Barat)Mercubuana 2008 Skripsi Hal 13-15

(10)

Persepsi adalah proses dimana kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indra kita, persepsi mempengaruhi rangsangan (stimulus) atau pesan apa yang kita serap dan apa makna yang kita berikan kepada mereka ketika mereka mencapai kesadaran. Pesepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, memgorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita. Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian balik (decoding). Persepsi meliputi pengindraan (sensasi) melalui alat – alat indra kita (yakni indra peraba, indra penglihatan, indra penciuman, indra pengecap dan indra pendengar), atensi dan interpretasi. Sensasi merujuk pada pesan yang dikirimkan keotak lewat penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman dan pengecapan. Dalam buku Deddy Mulyana, pesepsi di definisikan oleh beberapa ahli yaitu :

1) Brian Fellows : persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organisme menerima dan menganalisis informasi.

2) Kenneth A. Sereno dan Edward M. Bodaken : Persepsi adalah sarana yang memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling dan lingkungan kita. 3) Philip Goodacre dan Jennifer Follers : Persepsi adalah proses mental yang

digunakan untuk mengenali rangsangan.

4) Joseph A. Devito : persepsi adalah proses dengan mana kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhhi indra kita.

(11)

Yang dimaksud dengan seleksi sebenarnya mencakup sensasi dan atensi, sedangkan dimaksud dengan organisasi melekat pada interpretasi, yang dapat di definisikan sebagai “ meletakan suatu rangsangan bersama rangsangan lainnya sehingga menjadi keseluruhan yang bermakna”. Ketiga tahap tersebut berlangsung nyaris serempak.19

2.7. Khalayak

Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama seperti : sekolah, keluarga, perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat. Dalam ilmu sosiologi kita mengenal ada dua macam masyarakat yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan. Masyarakat paguyuban adalah suatu hubungan pribadi antara anggota dan adanya ikatan batin yang kuat satu sama lain. Sedangkan masyarakat patambayan adalah hubungan masyarakat yang menolong satu sama lainnya dengan pamrih ataupun mengharap imbalan atara anggotanya.

Khalayak yunani kuno menunjuk pada sekumpulan orang menonton suatu pertunjukian, seperti drama ataupun pertunkukan. Khalayak sasarannya heterogen, anonym, jumlahnya banyak dan tersebar. Tidak batasi oleh jarak dan geografis. Disebut heterogen karena khalayak komunikasi massa sangat beragam. Terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda baik dari segi pendidikan, jenis kelamin, agama, status sosial, dan sebagainya. Anonym artinya masing-masing khalayak tidak mengenal satu

19

(12)

denga yang lainya walaupun pada saat bersamaan mereka menerima pesan-pesan yang sama.20

Karakteristik khalayak, khalayak penerima, sasaran, pembaca pendengar, pemirsa, audience, decoder atau komuinikan. Khalayak adalah salah satu aktor dari proses komunikasi. Utuk itu sebagai komunikasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, anatar lain: Satu, dia dapat dan benar- benar mengerti pesan komunikasi. Dua, pada saat ia mengambil keputusan dia sadar bahwa keputusan itu sesuai dengan keputusannya. Tiga, pada saat dia mengambil keputusan dia sadar bahwa keputusannya itu adalah susuai dengan pribadinya. Empat, dia mampu menempatkannya baik mental maupun fisik.

Khalayak sebagi pengarap informasi, khalayak menerima pesan ia bersifat selektif, tidak semua diterima utuh, khalayak sebagi problem solver, mencari pemecahannya, khalayak sebagai mediator, akan disampaikan dengan orang lain, khalayak sebagai anggota kelompok.

2.8. Isi Program

Tayangan televisi bernuansa religious diakui meningkat, tetapi masih belum maksimal program reliji yang memberikan kaijan-kajian agama Islam dapat memberi semangat serta memotivasi umat muslim yang berpuasa untuk lebih taat beribadah. Tayangan-tayangan yang perlu disajikan kepada masyarakat, tentunya tayangan yang dapat mengajak segenap lapisan masyarakat untuk mengkaji makna dan nilai kehidupan yang diberikan. Nuansa ibadah itu bukan hanya pada kewajiban berpuasa, melainkan juga mempengaruhi tata cara kehidupan sehari-hari. Keberadaan dakwahtainment semakin menguat. Hal ini antara lain terlihat pada tayangan acara siraman rohani di televisi yang

20

(13)

dikemas dalam sebuah dakwahtainment. Salah satu acara tersebut adalah “Hati ke Hati Bersama Mamah Dedeh” yang telah ditayangkan di ANTV. Program acara ini merupakan satu-satunya program dakwah Islam di televisi yang dikemas dalam “curhat”. Persoalan yang muncul kemudian banyak audien Mamah Dedeh yang kemudian bertanya hal-hal yang menyangkut privasi dan mengarah kepada penyebaran aib dan ghibah. Misalnya ibu-ibu anggota pengajian yang meminta solusi kepada Mamah Dedeh karena suaminya selingkuh, anaknya sangat nakal, tetangganya sombong dan lain-lain.

Hati ke Hati Bersama Mamah Dedeh, yakni 70 persen tuntunan (dakwah Islam) dan 30 persen tontonan (menghibur). Dari segi konten ditemukan banyak pertanyaan yang cukup sederhana (tidak substantif). Sedangkan menyangkut perempuan, Mamah Dedeh disatu sisi memberikan dorongan dan penguatan kepada perempuan untuk bisa mandiri dan tegas dalam menyelesaikan masalahnya, sementara di beberapa persoalan lain, Mamah Dedeh terkadang mempersoalkan perempuan yang seharusnya menjadi figur istri yang menyenangkan, selalu berpakaian rapi dan pada posisi yang dipersalahkan ketika suami berpoligami.

“Tentang persoalan gender atau ekonomi Mamah Dedeh terkadang menguatkan tetapi juga tidak jarang tidak menguatkan kaum perempuan

2.9. Teori Stimulus – Organisme – Response (S-O-R)

Menjelaskan bahwa efek merupakan reaksi stimuli (rangsangan) tertentu. Efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat

(14)

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikasi. Unsur-unsur yang terdapat didalam S-O-R adalah :

A. Pesan (stimulus)

B. Komunikasi (organisme) C. Efek (response)

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada pethatian dari komunikan dan kemudian diteruskan pada proses berikutnya dimana menerimanya maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.

Jadi ketika stimulus atau pesan sampai keorganisasian atau komunikan sebelum menjadi efek, pesan tersebut diolah dahulu oleh organisme atau komunikan. Proses pengolahanpesan yang terjadi terhadap indivisu yaitu :

1. Stimulus yang diberikan kepada organisasi dapat diterima atau ditolak, maka proses selanjutnya terhenti. Ini berarti nahwa stimulus tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi organisme, maka tidak ada perhatian dari organisme. Dalam hal ini stimulus adalah efektif dan ada reaksi.

2. Langkah berikutnya adalah jika stimulus telah mendapat perhatian dari organisme, maka proses selanjutnya adalah mengerti atau memahami terhadap stimulus (correctly comprehended). Kemampuan dari organisasi inilah dapat melanjutkan proses berikutnya.

3. Langkah berikutnya adalah bahwa organisme dapat menerima atau mengetahui secara baik apa yang telah diolah sehingga dapat terjadi kesediaan untuk perubahaan sikap.21

21

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Dari pembahasan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: Dalam melaksanakan penanganan perkara tindak pidana korupsi, Kejaksaan Negeri Bojonegoro

[r]

 Dengan SSB, maka sinyal yang modulasi hanya membutuhkan separo dari bandwith, sehingga daya akan lebih hemat..  Amplitudo modulasi banyak digunakan pada komunikasi

- Mengumpulkan data-data input dan output dari plant Dari data tersebut kita lakukan peran- cangan JST plant dengan melakukan pelatihan untuk mendapatkan nilai bobot dan

Matematika dan filsafat mempunyai sejarah keterikatan satu dengan yang lain sejak jaman Yunani Kuno. Matematika di samping merupakan sumber dan inspirasi bagi para filsuf,

Dari hasil pengujian keamanan yang dilakukan pada Server Digital Library Universitas Bina Darma, maka secara umum ada 4 celah yang bisa dimanfaatkan oleh penyusup untuk

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak