• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 2.6 Diagram Skematis Kromatografi Gas Dengan Detektor Konduktivitas Thermal (TCD) (Underwood A.l., 2000). BAB 3 BAHAN DAN METODE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gambar 2.6 Diagram Skematis Kromatografi Gas Dengan Detektor Konduktivitas Thermal (TCD) (Underwood A.l., 2000). BAB 3 BAHAN DAN METODE"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Gambar 2.6 Diagram Skematis Kromatografi Gas Dengan Detektor Konduktivitas

Thermal (TCD) (Underwood A.l., 2000).

BAB 3

BAHAN DAN METODE

3.1 Alat

1) Bombe (Tabung Injeksi) LNG RDL

2) Gas Chromatography (GC) HEWLET PACKARD 6890 SERIES

3.2 Bahan

1) Sampel LNG RDL 2) Gas Pembawa (He)

3.3 Prosedur Kerja

Diambil sampel LNG RDL di storage tank (tangki penyimpanan) dengan menggunakan tabung injeksi sampai tabung penuh. Kemudian dianalisa sampel LNG RDL. Dalam menganalisa menggunakan Gas Chromatography (GC) HEWLET PACKARD 6890 SERIES. Lalu dipilih Metode dan Run Kontrol kemudian diubah

(2)

metode standby ke metode LNGRDL. Tunggu hingga GC berubah dari not ready menjadi ready. Kemudian dihidupkan Pompa Vakum. Lalu di tutup valve (katup) injeksi (kiri) dan dibuka katup vakum (kanan) hingga air raksanya mencapai 1 atm = 761 mmHg. Kemudian katup Vakum ditutup dan buka nidle valve bombe (katup jarum tabung injeksi) dengan perlahan – lahan hingga air raksa yang turun hingga batas nol. Kecepatan yang baik adalah kecepatan yang sedang, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Kecepatan ini diatur oleh katup jarum tabung injeksi. Setelah air raksa mencapai batas nol, katup jarum tabung injeksi ditutup. Kemudian katup injeksi dibuka agar sample masuk ke kolom. Setelah GC siap untuk dioperasikan, tekan Start pada GC. Di tunggu hingga ± 25 menit. Kemudian setelah proses selesai (kromatogram terekam), dipilih print.

(3)

BAB 4

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Analisis

Tabel 4.1.1 Data Komposisi LNG RDL tanggal 8 dan 9 April 2008

Komposisi % Mol

LNG RDL

08 April 2008 09 April 2008 09 April 2008 Sore Waktu Retensi Pagi Waktu Retensi Sore Waktu Retensi N2 0,133 3,863 0,108 3,871 0,122 3,866 CH4 91,579 4,111 91,362 4,122 91,600 4,117 CO2 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 C2H6 5,755 5,468 6,018 5,479 6,240 5,470 C3H8 1,788 7,678 2,008 7,685 1,587 7,678 i C4H10 0,417 10,457 0,300 10,481 0,270 10,469 n C4H10 0,328 12,530 0,203 12,560 0,182 12,542 i C5H12 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 n C5H12 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 1097,0 1097,0 1091,1

Tabel 4.1.2 Data Komposisi LNG RDL tanggal 10 dan 11 April 2008

Komposisi % Mol

LNG RDL

10 April 2008 10 April 2008 11 April 2008 Pagi Waktu Retensi Sore Waktu Retensi Pagi Waktu Retensi N2 0,133 3,865 0,220 3,870 0,158 3,863 CH4 91,591 4,115 91,952 4,120 92,079 4,111 CO2 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 C2H6 6,059 5,470 5,673 5,478 5,593 5,469 C3H8 1,746 7,674 1,401 7,686 1,574 7,671 i C4H10 0,272 10,675 0,406 10,477 0,362 10,459

(4)

i C5H12 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

n C5H12 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

HHV 1092,4 1090,0 1089,0

4.2 Perhitungan

Untuk menentukan nilai HHV dari LNG RDL terlebih dulu diketahui perlu diketahui nilai Gross Heating Valuenya. Berikut tabelnya :

Tabel 4.2.1 Nilai Gross Heating Value pada 60o

Component

F

Gross Heating Value at 60oF Metana 10,11 Etana 17,697 Propana 25,162 i – Butana 32,519 n - Butana 32,624 i – Pentana 40,009 n – Pentana 40,087 n – Heksana 47,560 Nitrogen 00,000 O2 00,000 CO2 00,000 Contoh 1 : HHV = SUM (C1 x 10,11) + (C2 x 17,697) + (C3 x 25,162) + (iC4 x 32,519) + (nC4 x 32,624) + (iC5 x 40,009) + (nC5 x 40,087) 8 April 2008 HHV = SUM (91,579 x 10,11) + (5,755 x 17,697) + (1,788 x 25,162) + (0,417x 32,519) + (0,328x 32,624) = SUM (925,86369) + (101,846235) + (44,989656) + (13,560423)

(5)

+ (10,700672) = 1096,9606 ≈ 1097,0

Tabel 4.2.2 Nilai HHV dari LNG RDL

Tanggal Waktu Nila HHV

8 April 2008 Sore 1097,0 BTU/Scf

9 April 2008 Pagi 1097,0 BTU/Scf

9 April 2008 Sore 1091,1 BTU/Scf

10 April 2008 Pagi 1092,4 BTU/Scf

10 April 2008 Sore 1097,0 BTU/Scf

11 April 2008 Pagi 1097,0 BTU/Scf

4.3 Pembahasan

Gas alam cair yaitu gas yang utama terdiri dari CH4, hasil dari sumber ladang

minyak yang dicairkan dengan menggunakan tekanan yang tinggi dan suhu yang rendah dan dipertahankan dalam keadaan cair. LNG adalah singkatan dari Liquefied

Natural Gas, yang berarti gas alam yang dicairkan, sedangkan LNG RDL adalah

singkatan dari Liquified Natural Gas Run Down Line yang merupakan gas alam yang dicairkan, hasil keluaran langsung dari train (tempat pemasakan hidrokarbon) yang akan menuju ke LNG storage (penyimpanan) pada saat berada di tangki sebelum menjadi LNG yang akan dikapalkan untuk dipasarkan. Tujuan pencairan gas alam ini adalah untuk mempermudah pengangkutan ke tempat-tempat yang jauh, dengan perbandingan yang diperoleh adalah 570 : 1. Artinya bila gas sejumlah 570 m3 maka

(6)

setelah dicairkan menjadi 1 m3 cairan LNG, dengan demikian dapat menghemat pemakaian ruang dan juga dapat mempertinggi efisiensi pengangkutan dan penyimpanan. Di negara konsumen, LNG diubah lagi menjadi gas dengan menggunakan pemanasan oleh air laut, kemudian selanjutnya gas ini digunakan sebagai bahan bakar turbin gas untuk pembangkit tenaga listrik, sebagai bahan bakar pada industri - industri berat serta dipakai untuk keperluan rumah tangga.

Komposisi dari LNG RDL didominasi oleh CH4 (metana) dan sedikit C2H6

(etana), C3H8 (propana) dan C4H10 (butana). LNG RDL telah bebas dari impurities

(zat pengotor) yang terdiri dari CO2, H2

Dari kromatogram yang diperoleh dapat ditentukan nilai HHV dengan metode perhitungan. Perhitungan dibantu dengan tabel Gross Heating Value (GHV) untuk mengalikan tiap – tiap komponen dengan masing – masing faktor pengali. Data yang paling baik diperoleh pada tanggal 8 dan 9 April yaitu 1097,0 BTU/Scf. Perbedaan nilai HHV ini dapat meningkat atau menurun, tergantung dari komposisi hidrokarbon dari sumber ladang gas itu sendiri. Dapat juga dipengaruhi oleh perlakuan saat memvakum alat sebelum digunakan, faktor suhu dan tekanan pada saat menganalisa dengan kromatografi gas. Karena itu pada hari yang berbeda atau pada saat pagi dan sore hari hasil dapat berbeda pula. Untuk memaksimalkan agar hasil yang diperoleh lebih akurat maka kromatografi gas diletakkan pada satu ruangan yang memakai pendingin ruangan dan tertutup. Agar pada ruangan tersebut suhu dan tekanannya lebih terjaga. Juga terlebih dahulu untuk membersihkan tabung injeksi sampel

S, Hg dan hidrokarbon berat. Hal ini dilakukan karena impurities - impurities tersebut dapat mengganggu dan merusak peralatan pada proses pencairan. Pemisahan ini dilakukan sebelum gas dicairkan.

(7)

(bombe) dengan sampel LNG RDL sebelum mengambil sampel LNG RDL untuk dianalisa, dengan tiga kali perlakuan agar sampel yang akan dianalisa pada hari itu tidak tercemar dengan sampel LNG RDL kemarin. Dengan demikian hal – hal seperti ini akan mempengaruhi komposisi hidrokarbon yang terbaca pada kromatogram.

Dengan menganalisa komposisi LNG RDL secara teratur kita dapat mengetahui produk gas alam cair yang akan di distribusikan ke masyarakat. Apakah kualitas dari gas alam cair tersebut menurun atau meningkat. Karena jika kadar senyawa - senyawa penyusun utama gas alam cair menurun maka nilai HHVnya pun akan menurun, dengan demikian di khawatirkan akan menurunkan kualitas dan harga pasar. Karena semakin tinggi nilai heating valuenya (nilai panas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna suatu zat pada suhu tertentu) maka semakin baik pula kualitas dari LNG RDL yang akan diproduksi.

(8)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1) Berdasarkan data yang diperoleh, kadar dan komposisi hidrokarbon yang terdapat pada LNG RDL terdiri dari alkana yaitu metana (91 – 91%), etana (5 – 6%), butana (1 – 2%), iso propana (0,2 – 0,4%), normal propana (0,1 – 0,3%) dan terdapat nitrogen (0,1 – 0,2%).

2) Nilai HHV yang paling baik menurut data diperoleh pada tanggal 8 April 2008 (sore) dan 9 April 2008 (pagi) yaitu sebesar 1097,0 BTU/Scf.

5.2 Saran

Sebaiknya setelah menganalisa sampel LNG RDL dilakukan analisa sampel LNG agar diketahui perbandingan komposisi hidrokarbonnya.

Gambar

Tabel 4.1.1 Data Komposisi  LNG RDL tanggal 8 dan 9 April 2008
Tabel 4.2.1 Nilai Gross Heating Value pada 60 o
Tabel 4.2.2 Nilai HHV dari LNG RDL

Referensi

Dokumen terkait

Mengidentifikasi jenis aset dan jenis kewajiban yang potensial dimiliki oleh suatu Mengidentifikasi jenis aset dan jenis kewajiban yang potensial dimiliki oleh suatu SKPD,

Pada hasil analisis data penelitian yang didapat pada unsur kedua, hubungan unsur intensitas yang digunakan pada saat latihan olahraga dengan dampak psikis

Projek ini dipilih dengan pemikiran bahwa dengan adanya sarana tempat yaitu sebuah perpustakaan umum yang memiliki target market yang jelas yaitu para desainer, arsitek,

Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak daun mangga gedong menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan tertinggi dengan metode DPPH diberikan oleh ekstrak etil

1. Pola tata ruang terbentuk akibat pola pergerakkan pembeli yang selain bertujuan untuk berbelanja juga untuk berekreasi. Penggunaan open space sebagai tempat

 Pembangunan Jalan Paving Jalan Kencono Wungu RT.01 RW.01 Lingkungan Cinde Kelurahan Prajurit Kulon, Pembangunan Jalan Paving Pulokulon Kelurahan Pulorejo,

foto-foto, buku, dan artikel. Adapun hasil yang telah didapat oleh peneliti, mendapatkan beberapa dokumentasi yang dapat mendukung dan membantu dalam proses

Karakteristik responden berdasarkan hasil analisis univariabel diketahui bahwa sebesar 62% tingkat pendidikan ibu adalah rendah, sebesar 53,8% berpendapatan rendah,