• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seed Borne Disease

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Seed Borne Disease"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

Penyakit

(2)

Coba saudara Diskusikan?

Coba saudara Diskusikan?

Apa itu Patogen ?

Apa itu Patogen ?

Apa itu Penyakit?

Apa itu Penyakit?

(3)

Coba saudara Diskusikan?

Coba saudara Diskusikan?

Apa itu Patogen ?

Apa itu Patogen ?

Apa itu Penyakit?

Apa itu Penyakit?

(4)

Patogen :

Patogen :

Organisme atau struktur

Organisme atau struktur penyebab

penyebab

penyakit

penyakit

Penyakit :

Penyakit :

Gangguan fisiologis yang

Gangguan fisiologis yang

berlangsung terus menerus

berlangsung terus menerus

 dan disebabkan

 dan disebabkan

faktor primer

faktor primer

Benih :

Benih :

Struktur

Struktur perbanyakan

perbanyakan

 tanaman yang

 tanaman yang

berasal dari benih atau

berasal dari benih atau dari hasil perbanyakan

dari hasil perbanyakan

vegetatif.

(5)

Istilah

Seed born pathogen: setiap penyebab infeksi yang

berasosiasi dengan benih dan mempunyai potensi

untuk menyebabkan penyakit (Cendawan, Bakteri,

Virus, Nematoda)

Seed born disease: suatu penyakit dimana patogen

penyebabnya terbawa di permukaan, di dalam

atau bersama benih; sehingga akan terlihat gejala

penyakitnya dan benih nyata terserang penyakit.

(6)

Istilah

Seed-borne (terbawa benih) : dipermukaan dan dalam

 jaringan benih atau terbawa bebas bersama benih

Seed transmission (tertular melalui benih) : dari benih

(7)

 Penyakit benih ini dapat menyebabkan kerusakan dalam bentuk

perubahan warna, bentuk, nekrose, penurunan

daya kecambah, dan mengurangi nilai biji (benih).

 Penyebab utama kerusakan pada benih adalah jamur, bakteri,

dan virus (patogen).

 Benih dapat diserang patogen sebelum biji (benih)

berkecambah (pre emergence damping off ), sedang apabila

menyerang setelah muncul kecambah disebut post emergence damping off .

(8)

PERLU DIPERHATIKAN !

1. Patogen dapat menimbulkan penyakit pada benih itu sendiri, pada waktu berkecambah, tanaman masih muda atau pada waktu tanaman menjelang panen.

2. Patogen dapat menjadi sumber infeksi untuk tanaman lain 3. Patogen dapat merupakan sumber penyakit bagi

pertanaman pada musim-musim selanjutnya.

4. Patogen dapat terbawa benih dalam jarak yang jauh.

5. Patogen yang terbawa benih kemungkinan besar lebih banyak menimbulkan kerugian di daerah baru daripada derah asal

(9)

Apa Saja Kerugian

Akibat Penyakit

(10)

Kerugian akibat penyakit benih

Berpotensi untuk menimbulkan

kerusakan terhadap:

1. Benih sewaktu disimpan, terutama

cendawan gudang. Contoh:

 Aspergillus, Penicillium

2. Kecambah sewaktu benih ditanam;

gagalnya perkecambahan

Contoh:(Culvularia sp.,Fusarium

sp.)atau busuk

kecambah/bercak-bercak (Alternaria sp.)

3. Tanaman yang tumbuh dari benih

terinfeksi

(11)

Kerusakan dan kerugian akibat patogen

terbawa benih

 Penurunan vigor bibit, Pertumbuhan bibit abnormal,  Kerusakan dan gangguan fisiologis pada berbagai tahap

pertumbuhan tanaman, masa panen dan gangguan di tempat penyimpanan

 Menurunkan daya kecambah, Meningkatkan kematian bibit /

tanaman muda

 Meningkatkan perkembangan penyakit di lapangan

 Benih sebagai pembawa suatu patogen baru atau strain patogen

baru ke suatu tempat sehingga akan menimbulkan ledakan suatu penyakit (outbreak) di tempat tersebut

 Benih yang terinfeksi atau membawa patogen sering

terkontaminasi oleh toksin (seperti mikotoksin) yang dihasilkan patogen tersebut. Toksin tersebut akan merubah nilai nutrisi

(12)
(13)

Penyakit terbawa benih berpengaruh langsung maupun

tidak langsung terhadap kualitas benih komersial.

Patogen terbawa benih tanaman menyebabkan kehilangan

hasil dan menurunkan kualitas produksi.

Penyakit terbawa benih juga berdampak pada pengujian

mutu benih dilaboratorium seperti rendahnya daya

berkecambah benih akibat infeksi benih maupun

kecambah selama masa pengujian.

Patogen terbawa benih juga dapat menurunkan kualitas

benih selama masa penyimpanan.

(14)

Contoh ledakan OPT

terkait benih tanaman

 Bakteri kanker pada tomat

(Corynebacterium michiganense) dari USA masuk ke Inggris via benih yang diimpor 1942 dan menyebar ke Irlandia 1947

 Akar gada (Plasmodiophora brassicae) pada

kubis-kubisan di Indonesia sejak pertengahan abad 20 tersebar dari

Sumatera bagian utara ke Jawa (Cipanas, Lembang)

 Cacar daun teh (Exobasidium vexans)

diduga dari Srilangka menyebar ke

Indonesia dan menghancurkan tanaman the sejak pertengahan abad 20

C.michiganense

P. brassicae

(15)

Kasus Patogen dan Penyakit Terbawa Benih di Indonesia

Cacar daun teh (Exobasidium vexans)

Akar gada (Plasmodiophora brassicae)

Bunchy Top pada pisang

Antraknosa cabai (Colletotrichum capsici)

Antraknosa kedelai (C. truncatum)

Hawar daun (Helminthosporium spp) pada jagung

Nematoda sista kuning (Globodera sp) pada kentang

Phoma lingam pada kubis di Tawangmangu

(16)

Akar Gada

(17)

Antraknosa pada

Cucurbitacea

Kasus Patogen dan Penyakit Terbawa Benih

di Indonesia

(18)

Black Rot of Crucifers

(Xanthomonas campestris pv. campestris) 

(19)
(20)
(21)
(22)
(23)

Gejala pada benih kedelai

yang berasosiasi dengan

virus:

Soybean Mosaic virus (SMV)

Bean Pod Mottle virus

(BPMV)

Tobacco Streak virus (TSV)

(24)
(25)

Lokasi Patogen pada Benih

• Dipermukaan benih

Kontaminasi

• Melalui proses infeksi

• Patogen mapan dan bertahan

Di dalam

 Jaringan Benih

• Patogen pada sisa tanaman,butiran tanah

• Struktur khusus

Terbawa bebas

bersama benih

(26)

Kontaminasi

 Infestasi atau kontaminasi pada permukaan kulit biji

 Terbawa sebagai propagul (exp.sklerotium), melalui sisa

tanaman yang terinfeksi atau butiran tanah yang terinfestasi

(27)

Infeksi Patogen pada Jarngan Benih

Langsung terjadi dari jaringan tanaman induk

Penularan dari luar (infeksi sistemik melalui stigma, infeksi

melalui dinding ovari dan kulit biji, infeksi melalui tangkai

bunga dan buah)

(28)
(29)

Hubungan antara patogen dan benih

INFECTED : Patogen terbawa secara internal dan

berada di dalam jaringan benih

INFESTED: Patogen terbawa sebagai kontaminan

(30)

Pemindahan Patogen Lewat Benih

Patogen yang terbawa biji pada prinsipnya dapat

dibedakan;

Biji yang terinfeksi (infected ), patogen yg.menginfeksi

biji mengadakan penetrasi pada jaringan atau biji atau

dapat juga menetap dalam bentuk istirahat

Biji yang mengalami kontaminasi (infested ), patogen

biasanya terjadi di permukaan biji

Biji tercampur  dengan jaringan tanaman yang

(31)

Pola hubungan patogen terbawa benih dan

penyebaran di lapang

Patogen terbawa benih dan tertular melalui benih

Patogen terbawa benih bersifat tular benih dan tular tanah

Patogen terbawa benih bersifat tular benih dan tersebar

melalui udara

Patogen bersifat tular benih dan tular serangga

Patogen bersifat tular benih dan tular nematoda

(32)

Cendawan

Bakteri

Virus

Nematoda

Kelompok Patogen Terbawa dan Tertular

Benih

(33)

Cendawan Patogen Terbawa Benih

 Kelompok terbesar patogen

terbawa dan tertular benih. Sebagian besar penyakit tanaman disebabkan oleh cendawan.

 Sering menimbulkan gejala busuk

benih, rebah kecambah, busuk akar dan batang, hangus, hawar daun

 Sebagian menunjukan gejala khas dan

sebagaian besar tidak menunjukan gejala pada benih

 Terbawa benih dalam bentuk spora

dorman seperti chlamidospore dan oospora, struktur sklerotia

(34)

Cendawan Patogen Terbawa Benih

Morfologi

Multiselular (banyak sel), eukariotik (berinti sejati),

berbentuk benang(filamen). Hifa membetuk miselium.

Dibentuk struktur spora dan penyangga spora .

Cara infeksi

Secara aktif menembus sel/jaringan tanaman, atau

melalui luka, lubang alami tanaman, dan bantuan

serangga

(35)

Cendawan Patogen Terbawa Benih

 Struktur bertahan

Spora bertahan (dorman) seperti klamidospora, oospora, sklerotia

 Penyebaran

Melalui angin, air, benih, bahan perbanyakan vegetatif, tanah dan lain lain

 Gejala yang ditimbulkan

Bercak daun, hawar, klorosis, layu pembuluh, busuk akar,

 Tanda penyakit berupa struktur seperti spora, hifa,

(36)

Cendawan Patogen Terbawa Benih

Umumnya perkembangannya lambat

Dapat terjadi pada suhu udara yang lebih luas batas

batasnya.

Beberapa Cendawan telah diketahui menyerang biji

bijian seperti: Padi, Jagung, Sorghum, Kacang kacangan

Genus yang penting: Fusarium, Helminthosporium,

Alternaria, Cladosporium, Aspergillus, Phoma,

Cephalothecum, Ophiobolus, Stenphyllium, Rhizopus

dan Penicilium.

(37)
(38)

Cendawan Patogen Terbawa Benih

Penicillium sp:

Mematikan embrio

Menimbulkan perubahan warna pada biji

Perubahan biokimia

Menghasilkan racun bagi manusia & hewan

 Aspergillus sp

Dapat meluas di permukaan biji

Dapat mematikan embrio

(39)
(40)

Cendawan lapangan (field fungi ): sebelum panen &

bersifat parasit (mis: Alternaria, Curvularia,

Drechslera, Fusarium, Cercospora

Cendawan simpanan: (storage fungi ): di penyimpanan

bersifat saprofit/parasit fakultatif (mis: Penicillium,

Aspergillus, Chaetomium).

(41)

Cendawan Lapangan:

1.

Menyerang biji biji prapanen/pada waktu panen

2.

Sebagian besar tidak memproduksi toksin, dan tidak

begitu berperan terhadap kerusakan biji yang

disimpan

Cendawan pasca panen:

1.

Menyerang biji bijian terutama selama penyimpanan

2.

Sebagian besar dapat tumbuh pada substrat dengan

(42)

Terjadinya Infeksi Dan Kontaminasi Pada

Terjadinya Infeksi Dan Kontaminasi Pada

Biji-biji Yang Disimpan

Biji-biji Yang Disimpan

Satu patogen dengan patogen lain berbeda, contoh:

Satu patogen dengan patogen lain berbeda, contoh:

ada 3 patogen

ada 3 patogen lewat biji yang

lewat biji yang meny

menyebabkan infeksi

ebabkan infeksi

sistemik pada Barley berbeda dalam

sistemik pada Barley berbeda dalam

perkembangannya

perkembangannya &

& infeksinya.

infeksinya.

Ustilago nuda

Ustilago nuda ((loose smut

loose smut) infeksi pada bunga, menetap

) infeksi pada bunga, menetap

sebagai hifa dorman dlm embrio

sebagai hifa dorman dlm embrio

U.hordei 

U.hordei  ((covered smut

covered smut), patogen kontaminan pada

), patogen kontaminan pada

permukaan dari lapisan kulit bagian luar

permukaan dari lapisan kulit bagian luar

Drechslera gr

Drechslera graminae (barly leaf str

aminae (barly leaf stripe)

ipe) , patogen

 , patogen

menetap sebagai hifa dorman di dalam lapisan kulit

menetap sebagai hifa dorman di dalam lapisan kulit

bag luar.

(43)

Bakteri Patogen Terbawa Benih

Bakteri Patogen Terbawa Benih

Organisme prokariotik

Organisme prokariotik

Sering menimbulkan penyakit busuk benih, layu, busuk

Sering menimbulkan penyakit busuk benih, layu, busuk

basah, busuk pada pangkal batang, hawar, pustule

basah, busuk pada pangkal batang, hawar, pustule

(44)

 MorfologiMorfologi

 Terdiri satu sel, prokariotik, Berbentuk batang, dindingTerdiri satu sel, prokariotik, Berbentuk batang, dinding

sel terbungkus kapsul, mempunyai flagela (sejenis ekor sel terbungkus kapsul, mempunyai flagela (sejenis ekor untuk bergerak)

untuk bergerak)

 Gejala yang ditimbulkanGejala yang ditimbulkan

 Busuk lunak berlendir, bercak daun, hawar daun, busukBusuk lunak berlendir, bercak daun, hawar daun, busuk

batang, busuk buah, busuk biji dan umbi, kanker, batang, busuk buah, busuk biji dan umbi, kanker, kanker bata

kanker batang, ng, layu pembuluhlayu pembuluh

Bakteri Patogen Terbawa Benih

(45)

Bakteri Patogen Terbawa Benih

Tanda penyakit

Lendir (Bacterial ooze) pada bagian tanaman

yang menunjukan gejala

Cara infeksi

Melalui luka, lubang alami tanaman (seperti

stomata, sel lenti , hidatoda) dan serangga

vektor

Kelompok bakteri tumbuhan

Genus Clavibacter, Erwinia, Pseudomonas,

(46)

Bakteri Patogen Terbawa Benih

Beberapa bakteri terbawa benih:

Padi : ( Xanthomonas oryzae), gejala: mati kecambah,

leaf blight dan bertahan dalam endosperm

 Jagung : (Erwinia carotovora), gejala: busuk batang &

pembungaan

Kedelai : (Pseudomonas glycine), gejala: Bacterial blight;

P. solanacearum, gejala layu bakteri ; Xanthomonas

phaseoli , gejala pustul bakteri

Kubis : ( X.campestris), gejala busuk hitam

Tomat : (Corynebacterium michiganense), gejala: kanker

pada berbagai bagian tanaman (soil born); P.punctulans,

gejala bercak daun bakteri; X.vesicatoria gejala bercak

hitam.

(47)
(48)
(49)

Bacterial Speck Symptoms

(50)
(51)
(52)
(53)

Secara umum Gejala penyakit yang

disebabkan oleh bakteri:

 1. Penyakit bercak: penyakit hawar daun disebabkan oleh P.

syringae;

 2. Penyakit Layu bakteri disebabkan Ralstonia solanacearum  3. Penyakit busuk pada sayuran: Erwinia carotovora

(54)

Virus Terbawa Benih

Sekitar 20 % virus tumbuhan yang diketahui terbawa dan

tertular melalui benih

Virus terbawa benih terjadi terutama jika tanaman induk

terinfeksi secara sistemik pada saat pembungaan dan

proses pembuahan (bisa melalui serbuk sari terinfeksi)

(55)

 Morfologi

Virus bukan sebagai mahluk hidup karena tidak dapat melakukan metabolisme, tetapi virus mempunyai ciri mahluk hidup karena virus mampu melakukan

perbanyakan (berkembang biak) dan mempunyai struktur asam nukleat.

 Reproduksi

Sebagai Parasit obligat, virus harus “memelihara” sel tanaman agar tetap hidup, dan “bereproduksi” secara replikasi.

 Tempat bertahan

 Jaringan tanaman hidup, vektor dan benih

Virus Terbawa Benih

(56)

Virus Terbawa Benih

Gejala yang ditimbulkan

Menguning, mosaik, bercak, kerdil, perubahan

 warna

Tanda penyakit

Hanya bisa dilihat melalui mikroskop elektron.

Penyebaran dan Penularan

Perbanyakan vegetatif, benih, serbuk sari,

serangga, tungau, nematoda, cendawan, tali

putri, secara mekanik dengan sap (cairan

perasan tanaman sakit yang mengandung

virus).

(57)
(58)

Virus Terbawa Benih

Karena kontaminasi pada kulit biji; Ex: TMV pada biji

tomat; awalnya melekat pd kulit biji, dan setelah

berkecambah virus menyerang

Virus terdapat pada jaringan embrio melalui

ovari/serbuk sari, mis. Virus kentang. Sehingga perlu

dilakukan pengujian 2 generasi secara vegetatif karena

virus terlihatnya lambat

(59)

Kelompok hewan yang mirip dengan cacing, membutuhkan

lapisan film untuk aktivitas dan mobilitas

Nematoda pathogen dicirikan dengan stilet

Menyebabkan puru akar, bintil, gejala menguning pada

daun,

Genus yang sering terbawa benih adalah Anguina,

Aphelenchoides, Ditylenchus, Heterodera,

Rhadinaphelenchus

(60)

Nematoda Parasit Terbawa Benih

 Morfologi

 Kelompok hewan yang berbentuk cacing ( mikroskopis),panjang

300-1000 μm dan diameter 15-35 μm, transparan dan tidak bersegmen. Pada bagian mulut terdapat stilet dan berfungsi

sebagai alat untuk menusuk dan menghisap makanan dari sel- sel inang.

 Reproduksi

 secara kawin (amfimiktik) atau tanpa kawin (partenogenetik).

(61)

Nematoda Parasit Terbawa Benih

 Tempat bertahan

 Telur dan larva dapat bertahan di tanah, tapi juga

dalam jaringan tanaman dan benih. Hidup di dalam  jaringan tanaman (endoparasit) atau dipermukaan  jaringan tanaman (ektoparasit)

 Gejala yang ditimbulkan

 Kerdil, klorosa, lesio pada akar, membentuk puru akar  Penyebaran

 Menyebar secara aktif atau secara pasif terbawa tanah,

air, angin, benih, bahan perbanyakan vegetatif, alat-alat pertanian.

(62)
(63)

Seed gall nematodes (

Anguina tritici) pada

gandum

(64)
(65)
(66)

Nematoda Daun Dan Tunas

(Aphelenchoides) 

(67)
(68)
(69)
(70)
(71)

Deteksi cendawan

terbawa benih

Metode Blotter (inkubasi)

Pertumbuhan rantai

konidia Alternaria tenuis

pada benih padi 

(72)
(73)
(74)

Uji Kesehatan Benih

Untuk mengetahui adanya inokulum yang patogenik,

sehingga dapat ditentukan kondisi kesehatan dari

kelompok benih, karena faktor kesehatan merupakan

faktor penentu nilai lapangan dari benih

Mempelajari penyebab dari abnormalitas dari

(75)

Kenapa pengujian benih penting?

Penyakit pada benih dapat mengganggu perkecambahan

dan pertumbuhan benih dengan demikian dapat

merugikan kualitas dan kuantitas hasil

Benih dapat menjadi pengantar baik hama dan penyakit ke

daerah lain dimana hama dan penyakit itu tidak ada

sebelumnya.

(76)

 Tujuan Pengujian Kesehatan Benih

 Karantina terutama dalam usaha mencegah masuknya penyakit

baru dari negara lain, mencegah meluasnya penyakit di dalam negeri dan negara lain

 Sertifikasi benih dalam usaha menghilangkan atau memgurangi

patogen yang terbawa benih

 Untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan tanaman di

(77)

 Tujuan Pengujian Kesehatan Benih

 Mengevaluasi kualitas biji yang akan disimpan untuk keperluan

kosumsi atau untuk penanaman

 Untuk mengetahui perlu tidaknya dilakukan perawatan benih

sebelum diadakan penanaman atau penyimpanan benih

 Mengevaluasi efek fungisida untuk keperluan perwatan benih  Mengadakan survey patogen yang terbawa benih sehingga

dapat diketahui penyebaran patogen terutama yg dapat menginfeksi & menginfestasi biji

Referensi

Dokumen terkait

Gejala penyakit dapat terlihat dari stadia anakan sampai stadia matang susu, yaitu pada pelepah daun, di antara permukaan air dan daun terdapat bercak/spot keabu-abuan yang

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

Pada umumnya di antara jamur- jamur benih yang banyak adalah dari genus Aspergillus dan Penicillium, keduanya adalah cendawan pada penyimpanan yang tidak dapat menyebabkan penyakit pada