BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG A. LATAR BELAKANG
Dalam usaha meminimalkan AKI dan AKB, persalian yang dilakukan oleh Dalam usaha meminimalkan AKI dan AKB, persalian yang dilakukan oleh dukun harus dialihkan kepada bidan. Dengan kata lain hal-hal yang berbau adat dukun harus dialihkan kepada bidan. Dengan kata lain hal-hal yang berbau adat istiadat tetap dilakukan oleh dukun namun diawasi oleh bidan (kemitraan bidan istiadat tetap dilakukan oleh dukun namun diawasi oleh bidan (kemitraan bidan dengan dukun tersebut).
dengan dukun tersebut).
Salah satu kasus kesehatan yang masih banyak teradi di Indonesia adalah Salah satu kasus kesehatan yang masih banyak teradi di Indonesia adalah persalinan
persalinan dengan dengan pertolongan pertolongan oleh oleh dukun dukun bayi. bayi. Kenyataannya, Kenyataannya, hampir hampir semuasemua masyarakat Indonesia baik itu yang tinggal di pedesaan maupun perkotaan lebih masyarakat Indonesia baik itu yang tinggal di pedesaan maupun perkotaan lebih senang ditolong oleh dukun. !al tersebut disebabkan oleh tradisi dan adat istiadat senang ditolong oleh dukun. !al tersebut disebabkan oleh tradisi dan adat istiadat setempat. Dan "ara atau strategi untuk membangun "ohesi#e network di antara setempat. Dan "ara atau strategi untuk membangun "ohesi#e network di antara para
para pemuka pemuka setempat, setempat, masyarakat, masyarakat, dukun dukun dan dan bidan bidan dalam dalam melaksanakanmelaksanakan pelayanan
pelayanan kesehatan kesehatan maternal maternal dan dan perinatal perinatal se"ara se"ara bersama-sama. bersama-sama. $enelitian $enelitian iniini men
mengguggunaknakan an metmetode ode kuakualitlitatiati%. %. &ek&eknik nik yayang ng digdigunaunakan kan adaadalah lah wawwawan"an"araara mendalam. In%orman yang dipilih adalah dukun bayi, bidan, ibu yang melahirkan mendalam. In%orman yang dipilih adalah dukun bayi, bidan, ibu yang melahirkan deng
dengan an pertopertolongalongan n dukudukun n bayi dan bayi dan ibu yang ibu yang melahmelahirkan dengan irkan dengan pertopertolongalongann bidan.
bidan.
B. TUJUAN PENULISAN B. TUJUAN PENULISAN
&uuan dari penulisan makalah ini adalah ' &uuan dari penulisan makalah ini adalah ' .
. nntutuk k mmenengegembmbanangkgkan an pepengngetetahahuauan n tetentntanang g *A*ASKSK+B +B (K(Kebebididanananan Komunitas) khususnya pada pembahasan tentang $embinaan Dukun Bayi, Komunitas) khususnya pada pembahasan tentang $embinaan Dukun Bayi, $em
$emberiberitahtahuan uan Ibu Ibu !am!amil il untuntuk uk BerBersalisalin n di di &en&enaga aga KesKesehaehatan tan ($r($romoomosisi &enaga Kesehatan)
&enaga Kesehatan) .
. nntutuk k memenanambmbah wawaah wawasan kitsan kita a sebsebagagai ai mamahahasisiswa Akaswa Akadedemi Kebimi Kebidadananann khususnya dan masyarakat luas
khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.pada umumnya. /
/.. SSeebbaaggai ai ppememenenuuhhaan n ttuuggaas s ddaari ri mmaata ta kkuulliiah ah AASSKK++B B ((KKeebbiiddaannaann Komunitas)
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 PEMBINAAN KADER 1. Pengertian Kader
Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat untuk berkera dalam hubungan yang amat
dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan kesehatan.
Kader merupakan tenaga masyarakat yang dianggap paling dekat dengan masyarakat departemen kesehatan membuat kebiakan mengenai latihan untuk kader yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, menurunkan angka kematian ibu dan anak. $ara kader kesehatan masyarakat itu seyogyanya memiliki latar belakang pendidikan yang "ukup sehingga memungkinkan mereka untuk memba"a, menulis dan menghitung se"ara sedarhana.
Kader kesehatan masyarakat bertanggung awab atas masyarakat setempat serta pimpinan yang dituuk oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan. Diharapkan mereka dapat melaksanakan petunuk yang diberikan oleh para pembimbing dalam alinan kera dari sebuah tim kesehatan.
$ara kader kesehatan masyarakat untuk mungkin saa berkera se"ara %ullteng atau partime dalam bidang pelayanan kesehatan dan mereka tidak dibayar dengan uang atau bentuk lainnya oleh masyarakat setempat atau oleh puskesmas. 0amun ada uga kader kesehatan yang disediakan sebuah rumah atau sebuah kamar serta beberapa peralatan se"ukupnya oleh masyarakat setempat.
2.Peran Fng!i Kader
$eran dan %ungsi kader sebagai pelaku penggerakan masyarakat' . perilaku hidup bersih dan sehat
. pengamatan terhadap masalah kesehatan didesa /. upaya penyehatan dilingkungan
1. peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita 2. permasyarakatan keluarga sadar gi3i
Kader di tunukan oleh masyarakat dan biasanya kader melaksanakan tugas-tugas kader kesehatan masyarakat yang se"ara umum hampir sama tugasnya dibeberapa 0egara yaitu'
. pertolongan pertama pada ke"elakaan dan penanganan penyakit yang ringan
. melaksanakan pengobatan yang sederhana
/. pemberian moti#asi dan saran-saran pada ibu-ibu sebelum dan sesudah melahirkan
1. menolong persalinan
2. pemberian moti#asi dan saran-saran tentang perawatan anak 4. memberikan moti#asi dan peragaan tentang gi3i
5. program penimbangan balita dan pemberian makanan tambahan 6. pemberian moti#asi tentang imunisasi dan bantuan pengobatan 7. melakukan penyuntikan imunisasi
8. pemberian moti#asi KB . membagikan alat-alat KB
. pemberian moti#asi tentang sanitasi lingkungan,kesehatan perorangan dan kebiasaan sehat se"ara umum.
/. pemberian moti#asi tentang penyakit menular,pen"egahan dan peruukan. 1. pemberian moti#asi tentangperlunya %all up pada penyakit menular dan
perlunya memastikan diagnosis. 2. penenganan penyakit menular. 4. membantu kegiatan di klinik.
5. meruuk penderita kepuskesmas atau ke 9S 6. membina kegiatan KS se"ara teratur
7. mengumpulkan data yang dibutuhkan oleh puskesmas membantu pen"atatan dan pelaporan.
". #e$%ent&an &ader
:ekanisme pembentukan kader membutuhkan kerasama tim. !al ini disebabkan karena kader yang akan dibentuk terlebih dahulu harus diberikan pelatihan kader. $elatihan kader ini diberikan kepada para "alon kader didesa
yang telah ditetapkan. Sebelumnya telahdilaksanakan kegiatan persiapan tingkat desa berupa pertemuan desa, pengamatan dan adanya keputusan bersama untuk terlaksanakan a"ara tersebut. ;alon kader berdasarkan kemampuan dan kemauan berumlah 1-2 orang untuk tiap posyandu. $ersiapan dari pelatihan kader ini
adalah'
"alon kader yang kan dilatih
waktu pelatihan sesuai kesepakatan bersama
tempat pelatihan yang bersih, terang, segar dan "ukup luas
adanya perlengkapan yang memadai
pendanaan yang "ukup
adanya tempat praktik ( lahan praktik bagi kader )
&im pelatihan kader melibatkan dari beberapa se"tor. ;amat otomatis bertanggung awab terhadap pelatihan ini, namun se"ara teknis oleh kepala puskesmas. $elaksanaan harian pelatihan ini adalah sta% puskesmas yang mampu melaksanakan. Adapun pelatihannya adalah tanaga kesehatan, petugas KB ($<KB), pertanian, agama, pkk, dan se"tor lain.
=aktu pelatihan ini membutuhkan / am atau disesuaikan. :etode yang digunakan adalah "eramah, diskusi, simulasi, demonstrasi, pemainan peran, penugasan, dan praktik lapangan. >enis materi yang disampaikan adalah'
. pengantar tentang posyandu . persiapan posyandu
/. kesehatan ibu dan anak 1. keluarga beren"ana 2. imunisasi
4. gi3i
5. penangulangan diare 6. pen"atatan dan pelaporan
1. Strategi menaga +ksistensi Kader
Setelah kader posyandu terbentuk, maka perlu ada nya strategi agar mereka dapat selalu eksis membantu masyarakat dibidang kesehatan.
. re%resing kader posyandu pada saat posyandu telah selesai dilaksanakan oleh bidan desa maupun petugas lintas se"tor yang mengikuti kegiatan posyandu
. adanya perubahan kader posyandu tiap desa dan dilaksanakan pertemuan rutin tiap bulan se"ara bergilir disetiap posyandu
/. re#italisasi kader posyandu baik tingkat desa maupun ke"amatan. Dimana semua kader di undang dan diberikan penyegaran materi serta hiburan dan bisa uga diberikan rewards.
1. $emberian rewards rutin misalnya berupa kartu berobat gratis kepuskes untuk kader dan keluarganya dan uga dalam bentuk materi yang lain yang diberikan setiap tahun
$ara kader kesehatan yang bekera dipedesaan membutuhkan pembinaan atau pelatihan dalam rangka menghadapi tugas-tugas mereka, masalah yang dihadapinya.
$embinaan atau pelatihan tersebut dapat berlangsung selama 4-6 minggu atau bahkan lebih lama lagi. Salah satu tugas bidan dalam upaya menggerakkan peran serta masyarakat adalah melaksanakan pembinaan kader. Adapun hal-hal yang perlu disampaikan dalam pembinaan kader adalah '
. $emberitahuan ibu hamil untuk bersalin ditenaga kesehatan ( promosi bidan siaga)
. $engenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan dan ni%as serta ruukannya.
/. $enyuluhan g3i dan keluarga beren"ana
1. $en"atatan kelahiran dan kematian bayi atau ibu
2. $romosi btabulin, donor darah beralan,ambulan desa,suami siaga,satgas gerakan saying ibu.
$embinaan kader yang dilakukan bidan didalamnya berisi tentang perran kader adalah dalam daur kehidupan wanita dari mulai kehamilan sampai dengan masa perawatan bayi. Adapun hal-hal yang perlu disampaikan dalam
persiapan persalinan adalah sebagai berikut '
Seak awal, ibu hamil dan suami menentukan persalinan ini ditolong oleh bidan atau dokter
Suami atau keluarga perlu menabung untuk biaya persalinan.
Ibu dan suami menanyakan kebidan atau kedokter kapan perkiraan tanggal persalinan
>ika ibu bersalin dirumah, suami atau keluarga perlu menyiapkan terang, tempat tidur dengan alas kain yang bersih, air bersih dan sabun untuk "u"i tangan, handuk kain, pakaian kain yang bersih dan kering dan pakaian ganti ibu.
$embinaan kader yang dilakukan bidan yang berisi tentang peran kader dalam deteksi dini tanda bahaya dalam kehamilan maupun hal-hal berikut ini. $erdarahan ( hamil muda dan hamil tua)
Bengkan dikaki, tangan, waah, atau sakit kepala kadang disertai keang
Demam tinggi
Keluar air ketuban sebeleum waktunya
Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak
Ibu muntah terus dan tidak mau makan
2.2. D&n Ba'i
Dukun bayi adalah seorang anggota masyarakat, pada umumnya seorang wanita yang mendapat keper"ayaan serta memiliki keterampilan menolong persalinan se"ara tradisional dan memperoleh keterampilan tersebut dengan "ara turun-temurun belaar se"ara praktis atau "ara lain yang menurus kearah peningkatan keterampilan tersebut serta melalui petugas kesehatan.
Dukun bayi adalah seorang wanita atau pria yang menolong persalinan. Kemampuan ini diperoleh se"ara turun menurun dari ibu kepada anak atau dari keluarga dekat lainnya (Kusnada Adimiharda)
Beberapa hasil penelitian menunukkan bahwa masyarakat sudah mengenal dukun bayi atau dukun beranak sebagai tenaga pertolongan persalinan yang diwariskan se"ara turun-temurun. Dukun bayi yaitu mereka yang memberi pertolongan pada waktu kelahiran atau dalam hal-hal yang berhubungan dengan pertolongan kelahiran, seperti memandikan bayi, upa"ara menginak tanah, dan upa"ara adat serimonial lainnya. $ada kelahiran anak dukun bayi yang biasanya adalah seorang wanita tua yang sudah berpengalaman, membantu melahirkan dan
memimpin upa"ara yang bersangkut-paut dengan kelahiran itu (Koentaraningrat, 77)
Sekitar 58? - 68? pertolongan persalinan di pedesaan ditangani oleh dukun bayi. Dukun bayi mendapat keper"ayaan penuh sebagai orang tua yang dapat melindungi klien dan keluarga. Biaya pertolongan bayi oleh dukun di berikan se"ara bertahap yang dianggap murah, meskipun bila dihitung relati%
mahal.
$embagian Dukun Bayi, :enurut Depkes 9I, dukun bayi dibagi menadi yaitu '
. Dukun Bayi &erlatih, adalah dukun bayi yang telah mendapatkan pelatihan oleh tenaga kesehatan yang dinyatakan lulus.
. Dukun Bayi &idak &erlatih, adalah dukun bayi yang belum pernah terlatih oleh tenaga kesehatan atau dukun bayi yang sedang dilatih dan belum dinyatakan lulus.
Kesalahan yang sering dilakukan oleh dukun sehingga dapat mengakibatkan kematian ibu dan bayi, antara lain '
&eradinya robekan rahim karena tindakan mendorong bayi didalam rahim dari luar sewaktu melakukan pertolongan pada ibu bersalin
&eradinya perdarahan pas"a bersalin yang disebabkan oleh tindakan mengurut-ngurut rahim pada waktu kala III
&eradinya partus tidak mau, karena tidak mengenal tanda kelainan partus dan tidak mau meruuk ke puskesmas atau 9S.
ntuk men"egah kesalahan tindakan dukun tersebut di perlukan suatu bimbingan bagi dukun.
Super#isi @ pembinaan adalah bimbingan teknis yang terus menerus dan berkesinambungan untuk men"apai suatu tuuan. :enangkau aspek '
. $embinaan keterampilan dukun bayi
. $embinaan hasil kegiatan yang dilaksanan oleh dukun bayi. &uuan super#isi @ bimbingan dukun bayi '
:enaga, mempertahankan, meningkatkan keterampilan dukun bayi
:enaga, mempertahankan dan meningkatkan "akupan hasil kegiatan dukun dalam merawat bumil, bulin dan bu%as.
Sebagai bahan asupan dalam penyusunan laporan kegiatan petugas puskesmas.
$elaksana super#isi @ bimbingan @ pembinaan ' . Dokter
. Bidan
/. $erawat kesehatan 1. $etugas imunisasi 2. $etugas gi3i
&empat pelaksanaan pembinaan dukun bayi '
. $osyandu pada hari buka oleh petugas @ pembina posyandu . $erkumpulan dukun bayi dilaksanakan di puskesmas.
/. !ome to home
(a&t #e)a&!anaan #e$%inaan d&n %a'i *
Saat kunungan super#isi petugas puskesmas di posyandu di desa tempat tinggal dukun.
$ertemuan rutin yang telah disepakati
=aktu-waktu lain saat petugas bertemu dengan dukun bayi
Saat mendampingi dukun bayi waktu menolong persalinan
D&n $e$#n'ai +iri,+iri !e%agai %eri&t *
. $ada umumnya adalah seorang anggota masyarakat yang "ukup dikenal di desa.
. $endidikan tidak melebihi pendidikan orang biasa, umumnya buta huru% /. $ekeraan sebagai dukun umumnya bukan untuk tuuan men"ari uang tetapi
karena panggilan atau melalui mimpi-mimpi, dengan tuuan untuk menolong sesam
1. Disamping menadi dukun, mereka mempunyai pekeraan lainnya yang tetap. :isalnya petani, atau buruh ke"il sehingga dapat dikatakan bahwa pekeraan dukun hanyalah pekeraan sambilan
2. Cngkos yang harus dibayar tidak ditentukan, tetapi menurut kemampuan dari masing-masing orang yang ditolong sehingga besar ke"il uang yang diterima tidak sama setiap waktunya
4. mumnya dihormati dalam masyarakat atau umumnya merupakan tokoh yang berpengaruh, misalnya kedudukan dukun bayi dalam masyarakat
Ke)e%i-an dan Ke&rangan #er!a)inan 'ang dit)ng )e- d&n antara )ain *
. Kelebihan
Dukun merawat ibu dan bayinya sampai tali pusatnya putus. Kontak ibu dan bayi lebih awal dan lama
$ersalinan dilakukan di rumah Biaya murah dan tidak ditentukan. . Kekurangan
Dukun belum mengerti teknik septik dan anti-septik dalam menolong persalinan. Dukun tidak mengenal keadaan patologis dan kehamilan, persainan, ni%as dan bayi baru lahir.
$engetahuan dukun rendah sehingga sukar ditatar dan di ikutsertakan dalam program pemerintah. ($edoman Super#ise Dukun Bayi, 77).
2." TUJUAN PEMBINAAN DUKUN BA/I
Dukun bayi merupakan tokoh kun"i dalam masyarakat yang berpotensi untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. $eran dan pengaruh dukun sangat ber#ariasi sesuai dengan budaya yang berlaku. $eran dukun dalam masa perinatal sangat ke"il atau dukun memiliki wewenang yang terbatas dalam pengambilan keputusan tentang "ara penatalaksanaan komplikasi kehamilan atau persalinan, sehinngga angka kematian masih tinggi.
ntuk mengatasi hal tersebut di atas, yaitu untuk meningkatkan status dukun dalam pengambilan keputusan, maka di lakukan upaya pelatihan dukun
bayi agar mereka memiliki pengetahuan dan ide baru yang dapat di sampaikan dan di terima oleh anggota masyarakat.
Beberapa program pelatihan dukun bayi memperbesar peran dukun bayi dalam program KB dan pendidikan kesehatan di berbagai aspek kesehatan reproduksi dan kesehatan anak. $okok dari pelatihan dukun adalah untuk memperbaiki kegiatan-kegiatan yang sebenarnya sudah di lakukan oleh dukun, seperti memberikan saran tentang kehamilan, melakukan persalinan bersih dan aman, serta mengatasi masalah yang mungkin mun"ul pada saat persalinan, sehingga angka kematian ibu dan bayi dapat di kurangi atau di "egah sedini mungkin.
2.0 LANGKAH PEMBINAAN DUKUN BA/I
$embinaan dukun dilakukan dengan memperhatikan kondisi, adat, dan peraturan dari masing-masing daerah atau dukun berasal ,karena tidak mudah mengaak seseorang dukun untuk mengikuti pembinaan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan bidan dalam pembinaan dukun adalah sebagai berikut'
a. Ease I ' $enda%taran Dukun
Semua dukun yang berpraktek dida%tar dan diberikan tanda terda%tar
Dilakukan assesment mengenai pengetahuan@ ketrampilan dan sikap mereka dalam penanganan kehamilan dan persalinan
b. Ease II ' $elatihan
Dilakukan pelatihan sesuai dengan hasil assesment
Diberikan penataan kembali tugas dan wewenang bidan dalam pelayanan kesehatan ibu
Fang tidak dapat serti%ikat tidak diperkenankan praktek ". Ease III ' $elatihan oleh tenaga terlatih
$ersalinan hanya boleh dilakukan oleh tenaga trelat
$endidikan bidan desa diprioritaskan pada anak dan keluarga dukun
2. UPA/A PEMBINAAN DUKUN BA/I
Dalam praktiknya, melakukan pembinaan dukun di masyarakat tidaklah mudah. :asyarakat masih menganggap dukun sebagai tokoh masyarakat yang patut dihormati, memiliki peran penting bagi ibu-ibu di desa. Cleh karena itu, di butuhkan upaya agar bidan dapat melakukan pembinaan dukun. Beberapa upaya
yang dapat dilakukan bidan di antaranya adalah sebagai berikut'
. :elakukan pendekatan dengan para tokoh masyarakat setempat. . :elakukan pendekatan dengan para dukun.
/. :emberikan pengertian kepada para dukun tentang pentingnya persalinan yang bersih dan aman.
1. :emberi pengetahuan kepada dukun tentang komplikasi-komplikasi kehamilan dan bahaya proses persalinan.
2. :embina kemitraan dengan dukun dengan memegang asas saling menguntungkan.
4. :enganurkan dan mengaak dukun meruuk kasus-kasus resiko tinggi kehamilan kepada tenaga kesehatan.
Pelaksana supervisi / bimbingan / pembinaan G Dokter G Bidan G $erawat kesehatan G $etugas imunisasi G $etugas gi3i
Tempat pelasanaan pembinaan dukun bayi
G $osyandu pada hari buka oleh petugas @ pembina posyandu G $erkumpulan dukun bayi dilaksankan di puskesmas.
Waktu pelaksanaan pembinaan dukun bayi
G Saat kunungan super#isi petugas puskesmas di posyandu di desa tempat tinggal dukun.
G $ertemuan rutin yang telah disepakat
G =aktu-waktu lain saat petugas bertemu dengan dukun bayi G Saat mendampingi dukun bayi waktu menolong persalinan
2. KLASIFIKASI PEMBINAAN DUKUN BA/I
Berikut adalah klasi%ikasi materi yang di berikan untuk melakukan pembinaan dukun'
1. Pr$!i Bidan Siaga
Salah satu "ara untuk melakukan promosi bidan siaga, yaitu dengan melakukan pendekatan dengan dukun bayi yang ada di desa untuk bekera sama dalam
pertolongan persalinan. Bidan dapat memberikan imbalan asa yang sasuai apabila dukun menyerahkan ibu hamil untuk bersalin ke tempat bidan. Dukun bayi dapat di libatkan dalam perawatan bayi baru lahir. Apabila "ara tersebut dapat di lakukan dengan baik, maka dengan kesadaran, dukun akan memberitaukan ibu hamil untuk melakukan persalinan di tenaga kesehatan (bidan). Ibu dan bayi selamat, deraat kesehatan ibu dan bayi di wilayah tersebut semakin meningkat. 2. Pengena)an Tanda Ba-a'a Ke-a$i)an3 Per!a)inan3 Ni4a!3 dan R5&an
Dukun perlu mendapatkan peningkatan pengetahuan tentang perawatan pada ibu hamil, sehingga materi tentang pengenalan terhadap ibu hamil yang beresiko tinggi, tanda bahaya kehamilan, persalinan, ni%as, dan ruukan merupakan materi yang harus di berikan, agar dukun bayi dapat melakukan deteksi dini kegawatan atau tanda bahaya pada ibu hamil, bersalin, ni%as dan segera mendapatkan ruukan "epat dan tepat.
Beri&t ini ada)a- $ateri,$ateri da)a$ #e)a&!anaan #e$%inaan d&n* a. Pengenalan golongan resiko tinggi
Ibu yang termasuk dalam golongan resiko tinggi adalah ibu dengan umur terlalu muda (kurang 4 tahun) atau terlalu tua (lebih /2 tahun), tinggi badan kurang dari 12 "m, arak antara kehamilan terlalu dekat (kurang dari tahun) atau terlalu lama (lebih dari 8 tahun), ibu hamil dengan anemia, dan ibu dengan riwayat persalinan buruk (perdarahan, operasi, dan lain-lain)
b. Pengenalan tanda-tanda bahaya pada kehamilan
$engenalan tanda-tanda bahaya pada kehamilan meliputi perdarahan pada kehamilan sebelum waktunyaH ibu demam tinggiH bengkak pada kaki, tangan dan waahH sakit kepala atau keangH keluar air ketuban sebelum waktunyaH
%rekuensi gerakan bayi kurang atau bayi tidak bergerakH serta ibu muntah terus menerusH dan tidak mau makan
c. Pengenalan tanda-tanda bahaya pada persalinan
&anda-tanda bahaya pada persalinan, yaitu bayi tidak lahir dalam am seak ibu merasakan mulas, perdarahan melalui alan lahir, tali pusat atau tangan bayi keluar dari alan lahir, ibu tidak kuat mengean atau mengalami keang, air ketuban keruh dan berbau, plasenta tidak keluar setelah bayi lahir, dan ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat.
d. Pengenalan tanda-tanda kelainan pada nifas
&anda-tanda kelainan pada ni%as meliputi' perdarahan melalui alan lahirH keluarnya "airan berbau dari alan lahirH demam lebih dari dua hariH bengkak pada muka, kaki atau tanganH sakit kepala atau keang-keangH payudara bengkak disertai rasa sakitH dan ibu mengalami gangguan iwa.
BAB I6 PENUTUP
A. KESIMPULAN
Salah satu kasus kesehatan yang masih banyak teradi di Indonesia, adalah persalinan yang ditolong oleh dukun bayi. Kenyataannya, hampir semua masyarakat Indonesia baik yang tinggal di pedesaan maupun perkotaan sekalipun lebih senang ditolong oleh dukun. !al tersebut disebabkan oleh tradisi dan adat istiadat setempat. :asalah kesehatan bagi penduduk di kota maupun di pedesaan Indonesia masih saa merupakan masalah yang pelik.
paya untuk meyakinkan sasaran agar dapat menerima pelayanan kesehatan yang memberi man%aat bagi mereka tidak lain adalah melalui promosi kesehatan.
B. SARAN
Setelah memba"a makalah ini, diharapkan pemba"a dapat memahami dan mengerti mengenai isi dari makalah, yaitu tentang $embinaan Dukun Bayi, $emberitahuan Ibu !amil untuk Bersalin di &enaga Kesehatan ($romosi &enaga Kesehatan).
DAFTAR PUSTAKA
:a"h%oed3, Ir"ham, dkk, $endidikan Kesehatan Bagian Dari $romosi Kesehatan, Eitramaya, Fogyakarta, 885, !al. 56-84.
Dep Kes 9I.771.$edoman Super#isi Dukun Bayi
Sya%rudin, SK:, :. Kes, dkk. 887. Kebidanan Komunitas. >akarta ' +; Fuli%ah, 9ita. 887. Asuhan Kebidanan Komunitas. >akarta ' Salemba :edika