• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANGKAT LUNAK INFORMASI DAERAH RAWAN BENCANA ALAM PADA KABUPATEN MUSI BANYUASIN BERBASIS MOBILE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANGKAT LUNAK INFORMASI DAERAH RAWAN BENCANA ALAM PADA KABUPATEN MUSI BANYUASIN BERBASIS MOBILE"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERANGKAT LUNAK INFORMASI DAERAH RAWAN

BENCANA ALAM PADA KABUPATEN MUSI BANYUASIN

BERBASIS MOBILE

Hikmat Permana 1, Megawaty 2, Febriyanti Panjaitan 3

Mahasiswa Universitas Bina Darma 1 Dosen Universitas Bina Darma 2,3

Jl. A. Yani No.12 Plaju, Palembang 30624

email : hikmattrc@gmail.com 1

megawaty@binadarma.ac.id 2, febriyanti_panjaitan@binadarma.ac.id 3

Abstrack : The development of information and communication technology

(ICT) is now growing rapidly. To support activities in the office and in the field the existence of a support system for managing information. BPBD Kabupaten Musi Banyuasin in particular the Rapid Response Team Disaster Management is currently managing information areas prone to natural disasters are already using a computer but it is still not effective and not well coordinated because of the unavailability of information systems that manage data access in particular in the form of location information catastrophic natural disasters in Musi Banyuasin. To overcome this problem is done making software update natural disaster-prone areas in Musi Banyuasin based mobile. Software created using Mobile - D which specialize to conduct mobile-based software development, with the hope of software created can be one alternative solutions in the field of disaster management, especially floods and landslides.

Keywords : Software, Information, Mobile - D.

Abstrak : Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini

telah berkembang dengan pesat. Untuk menunjang kegiatan-kegiatan di kantor maupun di lapangan adanya sebuah sistem pendukung untuk mengelola informasi. BPBD Kabupaten Musi Banyuasin khususnya Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana saat ini dalam mengelola informasi daerah rawan bencana alam sudah menggunakan komputer tapi semua itu masih belum efektif dan belum terkoordinir dengan baik karena belum tersedianya sistem informasi yang mengelola akses data secara khusus berupa informasi lokasi bencana bencana alam yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. Untuk mengatasi permasalahan ini adalah dilakukan pembuatan perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam di Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile. Perangkat lunak yang dibuat menggunakan metode Mobile – D yang di khususkan untuk melakukan pengembangan perangkat lunak berbasis mobile, dengan harapan perangkat lunak yang dibuat dapat menjadi salah satu alternative solusi dalam bidang penanggulangan bencana alam khususnya bencana banjir dan longsor.

(2)

2

1. PENDAHULUAN

Menurut Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Bencana Alam menyatakan bahwa bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Dan setiap elemen terutama Badan Penanggulangan Bencana baik tingkat daerah maupun pusat harus siap dalam upaya melakukan tindakan pencegahan bencana alam. Kegiatan pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana.

Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Kabupaten Musi

Banyuasin sejak tahun 2012 sampai dengan sekarang merupakan salah satu lembaga yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin

yang dikhususkan melakukan

penanggulangan bencana baik sebelum, saat terjadi dan pasca bencana. Salah satu bencana yang sering terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin adalah bencana banjir. Hal tersebut mengingat kondisi geografis Kabupaten Musi Banyuasin memiliki banyak sungai baik kecil maupun besar. Dengan kondisi tersebut maka tingkat kejadian bencana berupa banjir dan longsorpun banyak terjadi.

BPBD Kabupaten Musi Banyuasin

khususnya Tim reaksi Cepat

Penanggulangan Bencana saat ini dalam mengelola informasi daerah rawan bencana alam khususnya bencana banjir dan longsor dengan cara melakukan pencatatan secara konvensional. Data yang dicatat tersebut didapat dari laporan masyarakat atau Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana yang terjun langsung ke lapangan untuk

melakukan pemantauan daerah rawan bencana alam yang dilakukan dua kali dalam setahun, pada awal tahun dan pada saat masuk musim banjir. Pencatatan dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat kemudian diberikan ke bagian administrasi yang ada

di kantor BPBD Kabupaten Musi

Banyuasin untuk dilakukan pencatatan pada Microsoft exel. Data yang ada tersebut nantinya digunakan oleh BPBD untuk menentukan tempat daerah rawan bencana dan sosialisasi atau pemberian informasi

penanggulangan bencana kepada

masyarakat.

Saat ini BPBD Kabupaten Musi Banyuasin dan masyarakat secara aktif telah melakukan penanggulangan sesuai dengan kewenangannya masing masing. Namun kendala yang timbul adalah belum

tersedianya sistem informasi yang

mengelola akses data secara khusus berupa informasi lokasi bencana sehingga ketika pihak BPBD Kabupaten Musi Banyuasin

atau masyarakat akan melakukan

pencegahan atau upaya penyelamatan tidak memilki akurasi informasi yang tinggi dan pada akhirnya akan menimbulkan kesan

yang lamban dimata masyarakat.

Sedangkan jika dilihat kenyataan yang ada banjir dan longsor adalah bencana alam yang sering terjadi pada Kabupaten Musi Banyuasin.

Melihat kondisi tersebut maka solusi dapat diberikan berupa adanya media pemberian informasi lokasi bencana kepada pihak terkait baik BPBD Kabupaten Musi Banyuasin ataupun masyarakat yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berupa perangkat lunak informasi lokasi daerah rawan bencana alam. Dengan adanya perangkat lunak tersebut informasi daerah rawan bencana dapat terpetakan sehingga pihak pihak yang akan melakukan penanggulangan dapat

(3)

3

dengan mudah melakukan tugasnya karena informasi lokasi rawan bencana telah tersedia.

Untuk itu berdasarkan uraian diatas maka penulis dalam penelitian ini akan melakukan pembuatan perangkat lunak informasi daerah banjir yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin dengan harapan perangkat lunak yang penulis buat dapat menjadi salah satu alternative solusi dalam bidang penanggulangan bencana alam khususnya bencana banjir dan longsor.

2. METODOLOGI PENELITIAN

metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah salah satu metode penelitan yang banyak digunakan pada

penelitian yang bertujuan untuk

menjelaskan suatu kejadian. Seperti yang dikemukakan oleh para ahli bahwa

“penelitian desktiptif adalah sebuah

penelitian yang bertujuan untuk

memberikan atau menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual”. (Sugiyono : 2011).

2.1 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian adalah yang berjudul Perangkat lunak informasi lokasi daerah rawan bencana di Kabupaten Musi Banyuasin ini yaitu sebagai berikut :

1. Studi Pustaka

Mengumpulkan data dan mempelajari buku, artikel, jurnal, dan situs-situs internet yang berhubungan dengan aplikasi yang akan dibuat. Selain itu, mempelajari beberapa teori lainnya yang dirasakan perlu.

2. Dokumentasi

Mencari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan pembahasan masalah-masalah serta melengkapi data-data yang diperlukan dalam penulisan penelitian ini.

3. Observasi

Pada tahap ini penulis melakukan

kunjungan lapangan terhadap objek

penelitian untuk mendapatkan data lokasi atau koordinat objek dan penulis melakukan wawancara secara langsung kepada Bapak Akhmad Fanfani Syafri, ST., MT selaku kepala bidang kedaruratan dan logistik pada BPBD Kabupaten Musi Banyuasin untuk mendapatkan informasi lokasi daerah rawan

bencana alam di Kabupaten Musi

Banyuasin.

2.2 Data Penelitian

Data penelitian yang menjadi objek penelitian adalah berbagai entitas dari perangkat lunak informasi daerah rawan

bencana alam di Kabupaten Musi

Banyuasin yaitu:

1. Data nonspasial/atribut (data desa, kecamatan, bencana, jenis bencana dan daerah bencana), diperoleh dari

Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. 2. Data spasial (titik potensi bencana) ,

diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Musi Banyuasin serta survey lapangan.

2.3 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Mobile–D. Mobile-D adalah metode pengembangan yang dikhusukan untuk melakukan pengembangan perangkat lunak berbasis mobile. Mobile–D memiliki urutan pekerjaan dapat dilihat pada gambar berikut ini:

(4)

4

Gambar 1.Urutan Pekerjaan padaMobile-D

Dari gambar diatas Mobile-D jelas metodologi yang paling rinci untuk tujuan

tersebut, memiliki spesifikasi yang

komprehensif untuk setiap fase dan tahap, dan untuk tugas-tugas yang terkait (Spataru: 2010). Metode pengembangan aplikasi Mobile-D (P. Abrahamsson:2014) terdiri dari tahapan berikut:

1) Explore, merencanakan dan

menyusun proyek yang akan

dikerjakan. Tahap ini meletakkan isu-isu dasar pengembangan sistem, antara lain arsitektur produk, proses

pengembangan dan lingkungan

pengembangan.

2) Initialize, menyiapkan dan

memverifikasi semua isu-isu kritis

dalam pengembangan yang

menentukan keberhasilan proyek. Diakhir tahap ini diharapkan semua sumber daya telah siap untuk memulai membangun sistem.

3) Productionize, mengimplementasikan semua kebutuhan fungsional pada produk dengan menerapkan siklus pengembangan secara iterative dan bertingkat.

4) Stabilize, mengintegrasikan sub

sistem yang telah dibangun menjadi

satu kesatuan produk dengan

menerapkan siklus pengembangan secara iterative dan bertingkat.

5) System test and fix, menguji dan melakukan perbaikan sistem. Hasil dari pengujian akan menjadi umpan balik bagi tim pengembang untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan sistem.

2.4 PERANCANGAN

Perancangan dibangun dengan bahasa pemodelan Unified Modeling Language (UML) menggunakan Use Case Diagram sebagai berikut :

Pengunjung

Perangkat Lunak Rawan Bencana

Admin Lapor Bencana

Melihat Informasi Tindakan Melihat Informasi Rawan Bencana Banjir Melihat Informasi Rawan Bencana Banjir & Longsor Melihat Sebaran Rawan Bencana Kelola Data Laporan Bencana Kelola data kecamatan Kelola data desa

Kelola data jenis bencana kelola informasi rawan bencana kelola data lokasi rawan bencana Melakukan Login «extends» «extends» «extends» Melihat Data Bencana Melihat Informasi Rawan Tanah Longsor

Melihat Informasi Rawan Angin Puting Beliung

«extends» «extends» «extends»

Gambar 2. Use Case Diagram Perangkat

Lunak

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan berupa perangkat lunak informasi

daerah rawan bencana alam pada

Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile dimana dalam pembuatan perangkat lunak tersebut data yang penulis gunakan bersumber dari Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Musi

Banyuasin dan dari survey lapangan. Perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile sendiri memiliki dua hak akses pengguna yaitu sebagai pengunjung dan sebagai admin. Pada masing-masing hak akses tersebut memiliki halaman antar muka dan menu masing-masing sesuai kebutuhannya. Pada hak akses pengunjung memiliki menu yaitu lapor bencana, data rawan bencana dengan sub menu data rawan bencana, sebaran semua rawan bencana, rawan bencana banjir dan longsor, rawan bencana banjir, rawan bencana longsor, rawan bencana

(5)

5

angin puting beliung, dan informasi tindakan. Sedangkan pada hak akses admin memiliki menu kecamatan, desa, jenis bencana, dan lokasi bencana dengan sub menu form lokasi dan data lokasi. Perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile ini telah dilakukan pengujian. Pengujuian yang dilakukan pada perangkat lunak informasi

daerah rawan bencana alam pada

Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile ini menggunakan pengujian blackbox

testing. Dimana dari hasil pengujian

tersebut menunjukkan semua menu baik yang ada pada halaman pengunjung maupun yang ada pada halaman admin telah berjalan dengan baiik sesuai dengan

fungsinya. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile

sesuai dengan yang diinginkan.

3.2 Pembahasan

Pada pembahasan ini penulis akan menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile yang penulis telah lakukan. Pertama penulis akan menjelaskan tentang perangkat lunak mulai dari penginputan data sampai dengan bagaimana pemetaan lokasi daerah rawan bencana alam terjadi. Kedua penulis akan menjelaskan bagaimana proses pengujian yang dilakukan terhadap perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile yang telah dikembangkan menggunakan

black box testing.

a. Halaman Utama Admin

Halaman utama admin adalah

halaman utama yang dikhususkan untuk admin dari perangkat lunak informasi

daerah rawan bencana alam pada

Kabupaten Musi Banyuasin berbasis

mobile. Namun sebelum pengguna dengan

hak akses admin melukan aktivitas pada halaman admin maka admin haruslah melakukan login terlebih dahulu. Pada gambar 3 berikut dapat dilihat tampilan dari

form login tersebut.

Gambar 3. Halaman Form Login

Setelah berhasil melakukan login seperti yang terlihat pada gambar 4.1 barulah admin dapat melihat halaman utama admin perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile.

Gambar 4. Halaman Utama Admin

Dari gambar 4. dapat kita lihat ketika admin telah berada pada halaman admin tersebut maka admin dapat melakukan aktivitas berupa pengolahan data. Data yang dapat diolah admin pada halaman admin ini adalah berupa pengolahan data kecamatan, data desa, data jenis bencana, data rawan bencana, dan data lokasi bencana. Dari masing –masing data yang diolah admin

(6)

6

tersebut dapat dijelaskan pada sub bab berikut ini.

b. Halaman Laporan Bencana

Halaman laporan bencana merupakan halaman digunakan dalam perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile. Pada halaman ini yang dilakukan admin adalah melihat lokasi-lokasi dan mengelola data laporan bencana dari pengguna yang di krim melalui mobile,. Pada halaman lokasi bencana ini juga memiliki sub menu yaitu sub menu data laporan bencana dan sub menu form laporan bencana. Pada sub menu form

laporan bencana digunakan untuk

menyimpan seluruh laporan bencana. Pada gambar 5 berikut dapat dilihat tampilan untuk form lokasi laporan bencana tersebut.

Gambar 5. Halaman Lokasi Laporan

Bencana

Setelah melihat lokasi laporan

bencana pada halaman lokasi laporan bencana maka data laporan bencana dapat dilihat seperti berikut ini.

Gambar6. Halaman Data Laporan Bencana

c. Halaman Kecamatan

Halaman kecamatan adalah

halaman yang digunakan oleh admin untuk melakukan penambahan dan penghapusan data kecamatan. Data kecamatan yang diolah pada halaman data kecamatan dimulai dari penginputan data kecamatan sampai dengan perubahan dan penghapusan data kecamatan. Pada tahap pertama pengguna diminta untuk memasukan data kecamatan, dimana dalam penginputan tersebut data yang dimasukan adaalah nama kecamatan. Gambar 7 dapat dilihat tampilan halaman kecamatan.

Gambar 7 Halaman Kecamatan

d. Halaman Desa

Halaman desa adalah halaman yang digunakan oleh admin utnuk melakukan penambahan, perubahan dan penghapusan data desa. Data desa yang ada pada halaman ini akan ditampilkan ketika melakukan pemetaan lokasi daerah rawan bencana alam Kabupaten Musi Banyuasin pada halaman pengunjung. Pada halaman desa data yang dimasukan adalah nama desa dan kecamatan desa. Pada gambar 8 dapat dilihat halaman desa yang ada pada perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile ini.

(7)

7

Gambar 8. Halaman Desa

e. Halaman Jenis Bencana

Halaman jenis bencana adalah halaman yang digunakan oleh admin perangkat lunak informasi daearah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi

Banyuasin berbasis mobile untuk

melakukan penambahan, perubahan, dan penghapusan data jenis bencana. Data jenis bencana yang ada pada halaman ini akan ditampilkan ketika melakukan penambahan data rawan bencana pada halaman rawan bencana. Pada halaman jenis bencana data yang dimasukan adalah hanya nama jenis bencana saja. Untuk itu dapat dilihat pada gambar 9 merupakan halaman jenis bencana yang ada dalam perangkat lunak ini.

Gambar 9. Halaman Jenis Bencana

f. Halaman Rawan Bencana

Halaman rawan bencana adalah halaman yang digunakan oleh admin perangkat lunak informasi daearah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi

Banyuasin berbasis mobile untuk

melakukan penambahan, perubahan, dan penghapusan data rawan bencana alam. Data rawan bencana yang ada pada halaman ini akan digunakan ketika

dilakukannya pemetaan pada lokasi

bencana. Pada halaman rawan bencana data yang dimasukan adalah desa, jenis bencana, nama bencana dan informasi detail bencana. Untuk itu dapat dilihat pada gambar 10 merupakan halaman rawan bencana yang ada dalam perangkat lunak ini.

Gambar 10. Halaman Rawan Bencana

g. Halaman Lokasi Bencana

Halaman lokasi bencana merupakan halaman yang paling akhir digunakan dalam perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile. Pada halaman

ini yang dilakukan admin adalah

menentukan posisi desa rawan bencana, baik banjir dan longsor.. Untuk menentukan titik atau lokasi daerah rawan bencana tersebut admin melakukan pemilihan desa yang akan ditentukan posisinya dan kemudian mengklik lokasi pada peta dan kemudian simpan. Pada halaman lokasi bencana ini juga memiliki sub menu yaitu sub menu data lokasi bencana dan sub menu form lokasi bencana. Pada sub menu form lokasi bencana digunakan untuk memasukan lokasi atau posisi desa. Pada gambar 11 berikut dapat dilihat tampilan untuk form lokasi bencana tersebut.

(8)

8

Gambar 11 Halaman Form Lokasi

Bencana

h. Halaman Utama Pengunjung

Halaman utama pengunjung adalah halaman pertama kali muncul ketika pengunjung mengakses atau membuka perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyausin berbasis mobile. Pada halaman inilah pemetaan dan pengimplementasian berbasis mobile dilakukan. Untuk itu dapat dilihat pada gambar 12 berikut ini merupakan halaman utama pengunjung dari perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyausin berbasis mobile.

Gambar 12. Halaman Utama Pengujung

Dari gambar 12 dapat dilihat pengjung dapat dilihat pengunjung dapat melakukan

berbagai aktivitas untuk melihat perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis

mobile. Aktivitas tersebut adalah lapor

bencana, melihat data bencana dengan menu didalamnya yaitu melihat sebaran rawan bencana, melihat lokasi daerah rawan bencana banjir dan longsor, melihat lokasi daerah rawan bencana banjir dan yang terakhir pengunjung dari perangkat lunak ini dapat melihat informasi tindakan.

i. Halaman Lapor Bencana

Halaman lapor bencana merupakan halaman yang digunakan pengguna untuk melaporkan bencana yang ada pada perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile ini. Pada gambar 13 berikut dapat dilihat tampilan dari halaman lapor bencana tersebut.

Gambar 13 Halaman Lapor Bencana

Dari gambar 13 dapat dijelaskan bahwa ketika pengunjung melakukan klik pada icon lapor bencana maka pengguna akan mengambil gambar terlebih dahulu dan pengguna akan mengisi data seperti nama

(9)

9

desa, nama kecamatan, jenis bencana dan nama pelapor. Data yang dikirim akan masuk ke halaman admin. Admin akan mengetahui laporan bencana yang dikrim oleh pengguna.

j. Halaman Menu Data Rawan

Bencana

Halaman menu data rawan bencana merupakan halaman yang menampilkan beberepaa menu diantaranya data rawan bencana, sebaran rawan bencana, rawan bencana banjir dan longsor, rawan bencana banjir, rawan bencana longsor, rawan bencana angin puting beliung dan informasi tindakan yang ada pada perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile ini. Pada gambar 14 berikut dapat dilihat tampilan dari halaman data bencana tersebut.

Gambar 14. Halaman Menu Data Rawan

Bencana

k. Halaman Data Rawan Bencana

Halaman data rawan bencana

merupakan halaman yang menampilkan seluruh data rawan bencana yang ada pada perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile ini. Pada

gambar 15 berikut dapat dilihat tampilan dari halaman rawan bencana tersebut.

Gambar 15. Halaman Data Rawan

Bencana

Dari gambar 15 dapat dijelaskan bahwa ketika pengunjung melakukan klik pada salah satu list data bencana maka pengguna akan memilih lokasi rawan bencana yang dipilih dari list tersebut. Pada gambar 16 dapat dilihat tampilan dari aksi tersebut.

Gambar 16. Halaman Tampilan Aksi

(10)

10

l. Halaman Sebaran Rawan Bencana

Halaman sebaran rawan bencana merupakan halaman yang menampilkan seluruh rawan bencana yang ada pada perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile ini. Pada gambar 17 berikut dapat dilihat tampilan dari halaman rawan bencana tersebut.

Gambar 17. Halaman Sebaran Rawan

Bencana

Dari gambar 17 dapat dijelaskan bahwa ketika pengunjung melakukan klik pada icon marker yang ada pada halaman sebaran rawan bencana maka akan menampilkan informasi dari lokasi tersebut. Informasi yang ditampilkan adalah nama desa, jenis bencana, dan nama bencana. Gambar 18 berikut dapat dilihat halaman detail lokasi sebaran rawan bencana tersebut.

Gambar 18. Halaman Detail Sebaran

Rawan Bencana

m. Halaman Lokasi Rawan Bencana Banjir dan Longsor

Halaman lokasi rawan bencana banjir dan longsor merupakan halaman yang menampilkan lokasi rawan bencana banjir dan longsor yang ada pada perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile ini. Pada gambar 19 berikut dapat dilihat tampilan dari halaman rawan bencana banjir dan longsor tersebut.

Gambar 19. Halaman Rawan Bencana

Banjir dan Longsor

Dari gambar 19 dapat dijelaskan bahwa ketika pengunjung melakukan klik pada icon marker yang ada pada halaman rawan bencana banjir dan tanah longsor maka akan menampilkan informasi dari lokasi tersebut. Informasi yang ditampilkan adalah nama desa, jenis bencana, dan nama bencana. Gambar 20 berikut dapat dilihat halaman detail lokasi rawan bencana banjir dan longsor tersebut.

(11)

11

Gambar 20. Halaman Detail Rawan

Bencana Banjir dan Longsor

n. Halaman Lokasi Rawan Bencana

Banjir

Halaman lokasi rawan bencana banjir merupakan halaman yang menampilkan lokasi rawan bencana banjir yang ada pada perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile ini. Pada gambar 21 berikut dapat dilihat tampilan dari halaman rawan bencana banjir tersebut.

Gambar 21. Halaman Rawan Bencana

Banjir

Dari gambar 21 dapat dijelaskan bahwa ketika pengunjung melakukan klik

pada icon marker yang ada pada halaman

rawan bencana banjir maka akan

menampilkan informasi dari lokasi tersebut. Informasi yang ditampilkan adalah nama desa, ,jenis bencana, dan nama bencana. Gambar 22 berikut dapat dilihat halaman detail lokasi rawan bencana banjir tersebut.

Gambar 22. Halaman Detail Rawan

Bencana Banjir

o. Halaman Lokasi Rawan Bencana

Tanah Longsor

Halaman lokasi rawan bencana tanah

longsor merupakan halaman yang

menampilkan lokasi rawan bencana tanah longsor yang ada pada perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile ini. Pada gambar 23 berikut dapat dilihat tampilan dari halaman rawan bencana tanah longsor tersebut.

(12)

12

Gambar 23. Halaman Rawan Bencana

Tanah Longsor

Dari gambar 24 dapat dijelaskan bahwa ketika pengunjung melakukan klik pada icon marker yang ada pada halaman rawan bencana tanah longsor maka akan menampilkan informasi dari lokasi tersebut. Informasi yang ditampilkan adalah nama desa, jenis bencana, dan nama bencana. Gambar 25 berikut dapat dilihat halaman detail lokasi rawan bencana tanah tersebut.

Gambar 25. Halaman Detail Rawan

Bencana Tanah Longsor

p. Halaman Lokasi Rawan Bencana

Angin Puting Beliung

Halaman lokasi rawan bencana angin puting beliung merupakan halaman yang menampilkan lokasi rawan bencana angin puting beliung yang ada pada perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis

mobile ini. Pada gambar 26 berikut dapat

dilihat tampilan dari halaman rawan bencana angin puting beliung tersebut.

(13)

13

Gambar 26. Halaman Rawan Bencana

Angin Puting Beliung

Dari gambar 26 dapat dijelaskan bahwa ketika pengunjung melakukan klik pada icon marker yang ada pada halaman rawan bencana angin puting beliung maka akan menampilkan informasi dari lokasi tersebut. Informasi yang ditampilkan adalah nama desa, jenis bencana, dan nama bencana. Gambar 27 berikut dapat dilihat halaman detail lokasi rawan bencana angin puting beliung tersebut.

Gambar 27. Halaman Detail Rawan

Bencana Angin Puting Beliung

q. Halaman Informasi Tindakan

Halaman informasi tindakan adalah halaman yang dapat digunakan oleh pengujung perangkat lunak informasi

daerah rawan bencana alam pada

Kabupaten Msui Banyausin. Pada halaman informasi tindakan ini pengujung dapat

membaca informasi tindakan secara

lengkap. Berikut ini dapat dilihat pada gambar 28 merupakan halaman informasi tindakan.

Gambar 28. Halaman Informasi Tindakan

4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan pada perangkat lunak

informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perangkat lunak informasi daerah

rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile telah

dikembangkan dengan bahasa

pemograman PHP dan basis data MYSQL serta android studio sebagai pembentuk antarmuka mobile.

2. Perangkat lunak informasi daerah

rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile memiliki dua antar muka yaitu disisi admin dapat dibuka melalui browser dan disisi pengunjung dapat dibuka menggunakan handphone dengan sistem operasi andoird.

3. Perangkat lunak informasi daerah

rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile dapat menampilkan lapor bencana, data rawan bencana, pemetaan lokasi sebaran rawan bencana, pemetaan lokasi daerah rawan bencana banjir

(14)

14

dan longsor, pemetaan lokasi daerah rawan bencana banjir, pemetaan daerah rawan bencana tanah longsor serta pemetaan lokasi daerah rawan bencana angin puting beliung.

4.2 Saran

Setalah melakukan pembuatan

Perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile, makan penulis memiliki beberapa saran yang mungkin dapat menjadi masukan dan semoga dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Perangkat lunak informasi daerah

rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile hendaknya dimasukan data yang benar agar menghasilkan informasi yang sesuai dengan kenyataan yang ada.

2. Perangkat lunak informasi daerah

rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile hendaknya digunakan di smartphone dengan spesifikasi yang mendukung supaya cepat saat digunakan.

3. Hendaknya disediakan petugas atau

admin khusus untuk menjalankan atau sebagai operator dari Perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis mobile.

4. Dibeberapa daerah di Kabupeten

Musi Banyuasin masih terdapat

daerah-daerah atau kecamatan

tertentu yang masih belum ada sinyal

operator sehingga tidak bisa

mengakses perangkat lunak informasi daerah rawan bencana alam pada Kabupaten Musi Banyuasin berbasis

mobile. Untuk kedepan diharapkan

semua kecamatan sudah ada sinyal

operatornya sehingga dimanapun pengujung atau masyarakat bisa mengakses/membuka perangkat lunak ini.

DAFTAR RUJUKAN

1. P. Abrahamsson, et al. 2004. Mobile-D: an agile approach for mobile application development," in Companion to the 19th

annual ACM SIGPLAN conference on Object-oriented programming systems, languages, and applications, pp.

174-175.

2. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

3. Spataru, A. C. (2010). "Agile

development methods for mobile

applications," Master Thesis, School of Informatics, University of Edinburgh, UK

4. Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana.

Gambar

Gambar  2.  Use  Case  Diagram  Perangkat  Lunak
Gambar 4. Halaman Utama Admin  Dari gambar 4. dapat kita lihat ketika admin  telah  berada  pada  halaman  admin  tersebut  maka  admin  dapat  melakukan  aktivitas  berupa  pengolahan  data
Gambar 10. Halaman Rawan Bencana
Gambar 13 Halaman Lapor Bencana
+6

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 8 menjelaskan ilustrasi penyisipan pesan. Warna kuning merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan file format media sebesar 56 bytes, warna biru digunakan

Pola agroforestry merupakan kegiatan yang mengkombinasikan produksi tanaman semusim (tanaman pangan, obat-obatan, pakan, dll) dengan tanaman kehutanan (dapat

terdiri dari bahan buku hukum primer dan bahan buku hukum sekunder yang. setiap bahan hukum itu harus diperiksa kembali atau memeriksa

i.e Development of learning model on TVET, Workplace Learning and entrepreneurship, Innovationon applied engineering and information technology, Management and

Berdasarkan posisi kuadran II pada kinerja Puskesmas Arjosari Kabupaten Pacitan dalam program peningkatan cakupan ASI Eksklusif maka strategi yang seyogyanya digunakan yaitu Strategi

Dengan demikian yang dimaksud peserta didik (murid) adalah manusia yang sedang mengalami perrtumbuhan dan perkembangan jasmani maupun rohani. Pendidikan dirancang dan

Komunikasi KDQ\D EHUODQJVXQJ VDWX DUDK ³ guru mengajar dan siswa belajar ´ , dalam pola belajar ini intruksi belajar dari guru masih kurang, karena guru cenderung

Sebagai sub sistem dari sistem pembanguna nasional, pendidikan islam harus mewujudkan pula tujuan pendidikan nasional secara utuh, sedang sebagai bagian integral dari