• Tidak ada hasil yang ditemukan

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 2,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 2,"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASSESMEN

PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN

BAHASA INDONESIA (KETERAMPILAN MEMBACA) DAN SIKAP

SPIRITUAL SISWA KELAS IV SD PADA TEMA CITA-CITAKU

Kadek Dwi Warsini1, I Ketut Adnyana Putra2, M.G Rini Kristiantari3

1,2,3Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

e-mail: Dwi.warsini@yahoo.com1,adnyana_putra54@yahoo.com2,

rini_bali@yahoo.co.id3

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar

pengetahuan bahasa Indonesia (keterampilan membaca) dan sikap spiritual antara siswa kelas IV SD Gugus Jenderal Sudirman Kecamatan Denpasar Selatan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio dan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik konvensional. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen menggunakan rancangan penelitian

Non Equivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas

IV SD Gugus Jenderal Sudirman Kecamatan Denpasar Selatan. Sampel diambil dengan teknik random sampling yaitu kelas IV B SD N 2 Sesetan sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 37 orang dan kelas IV B SD N 6 Sesetan sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang. Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hasil hipotesis I dan II menggunakan

t-test dan untuk hipotesis III digunakan uji statistik Manova. Hasil analisis

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar pengetahuan bahasa Indonesia (keterampilan membaca) dan sikap spiritual antara siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio dan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik konvensional. Hal tersebut dibuktikan bahwa hasil analisis Manova yang dihitung dengan uji

Multivariate lebih kecil dari angka signifikan yaitu 0,001 < 0,05. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio

berpengaruh terhadap hasil belajar pengetahuan bahasa Indonesia

(keterampilan membaca) dan sikap spiritual siswa pada pembelajaran tema cita-citaku.

Kata-kata kunci: saintifik, portofolio, hasil belajar, keterampilan membaca, sikap

spiritual.

Abstract

This study aimed to determine the significant differences effect on students’ Indonesian language knowledge (reading skill) and spiritual attitude between class IV SD Gugus Jenderal Sudirman Kecamatan South Denpasar which was taught through scientific approach based on portfolio assessment and taught through conventional scientific approach. This research was experimental research which used Non Equivalent design. The population of this study was the

(2)

fourth grade students at SD Gugus Jendral Sudirman KecamatanSouth Denpasar. The sample was gained by using random sampling technique. The samples were class IV B SD N 2 Sesetan as experimental group which consist of 37 students and class IV B SD N 6 Sesetan as control group which consist of 40 students. The statistic analysis that was used to analyze the first and second hypothesis by using t-test, moreover the third hypothesis was analyzed by using MANOVA. The result of analysis showed that there was significant difference effect on students’ Indonesian language knowledge (reading skill) and spiritual attitude between the group which was taught through scientific approach based on portfolio assessment and taught through conventional scientific approach. This result can be proven from the MANOVA analysis which was tested by Multivariate. The significant was 0.001 < 0.05. Thus, it can be concluded that teaching through scientific approach based on portfolio assessment gave effect on students’ Indonesian language knowledge (reading skill) and spiritual attitude on the theme of my aspiration.

Key words: scientific approach, portfolio, reading skill and spiritual attitude

PENDAHULUAN

Pendidikan berakar pada budaya bangsa, yang mana proses pendidikan

adalah suatu proses pengembangan

potensi siswa sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan pengembang budaya bangsa. Pendidikan merupakan sarana

penting untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin keberlangsungan pembangunan suatu bangsa. Peningkatan kualitas SDM

jauh lebih mendesak untuk segera

direalisasikan terutama dalam menghadapi era persaingan global. Oleh karena itu, peningkatan kualitas SDM sejak dini

merupakan hal penting yang harus

dipikirkan secara sungguh-sungguh.

Jika pendidikan merupakan salah satu instrumen utama pengembangan SDM, tenaga pendidik sebagai salah satu unsur yang berperan penting di dalamnya,

memiliki tanggung jawab untuk

mengembangkan tugas dan mengatasi

segala permasalahan yang muncul.

Komponen yang sangat menentukan dalam

implementasi proses pembelajaran di

dalam kelas sebagai unsur mikro dari suatu

keberhasilan pendidikan adalah guru.

Keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran di dalam kelas tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik, dan strategi pembelajaran

sehingga berpengaruh terhadap

peningkatan pendidikan di Indonesia.

Pengelolaan pendidikan harus berorientasi kepada bagaimana menciptakan perubahan yang lebih baik. Salah satu upaya yang

ditempuh yaitu dengan menerapkan

kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 merupakan

serentetan rangkaian penyempurnaan

terhadap kurikulum yang telah dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu di teruskan dengan kurikulum 2006 (Kurniasih dan Sani, 2014:7). Dalam kurikulum 2013

menuntut kemampuan guru dalam

berpengetahuan dan mencari tahu

pengetahuan sebanyak-banyaknya,

sedangkan untuk siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab. Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Dalam kurikulum 2013 pembelajaran

dilakukan secara terpadu atau tematik. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memadukan materi dari beberapa

mata pelajaran dalam suatu topik

pembicaraan. Mata pelajaran yang ada di

SD diantaranya Matematika, Bahasa

Indonesia, IPA, IPS, PKN, Budi Pekerti, Agama, Bahasa Bali.

Bahasa Indonesia merupakan suatu

alat yang penting dalam rangka

merealisasikan dan mencapai tujuan

(3)

semua siswa dari sekolah dasar hingga

sekolah menengah atas bahkan di

perguruan tinggi (Susanto, 2013:245). Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peranan yang sangat penting bukan hanya untuk membina keterampilan komunikasi

melainkan juga untuk kepentingan

penguasaan ilmu pengetahuan. Melalui

bahasalah manusia belajar berbagai

macam pengetahuan yang ada di dunia, oleh karenanya wajarlah jika para filsuf menganggap bahasa sebagai induk ilmu pengetahuan di samping matematika. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2006:81) pembelajaran

bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Kemampuan berbahasa bagi manusia sangat diperlukan. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

siswa dituntut menguasai empat

keterampilan yaitu: keterampilan menyimak,

keterampilan berbicara, keterampilan

membaca dan keterampilan menulis.

Keempat keterampilan berbahasa ini

merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya (Susanto, 2013:241), tetapi dalam penelitian ini dari empat keterampilan berbahasa keterampilan yang difokuskan adalah keterampilan membaca. Membaca

merupakan kegiatan atau proses

menerapkan sejumlah keterampilan

mengolah teks bacaan dalam rangka memahami isi bacaan (Dalman, 2013:1). Keterampilan membaca diharapkan mampu

meningkatkan proses kognitif yang

berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Adapun manfaat membaca ialah dapat memperoleh pengetahuan dan berbagai informasi yang sangat berguna bagi

kehidupan (Saddhono dan Slamet,

2014:102).

Kenyataannya saat ini dari

observasi yang telah dilakukan banyak

siswa yang kurang aktif dalam

pembelajaran. Salah satunya pembelajaran

bahasa Indonesia, karena siswa

menganggap pelajaran bahasa Indonesia sebagai pembelajaran yang membosankan. Kendala lainnya muncul yaitu kurang memahami makna isi bacaan sehingga

siswa memerlukan waktu yang lama dan

berulang-ulang untuk membaca dan

memahami isi bacaan agar siswa dapat menjawab pertanyaan dari bacaan tersebut. Hal ini mempengaruhi kurangnya hasil belajar pengetahuan bahasa Indonesia siswa. Dari permasalahan ini hendaknya guru mencari jalan keluar sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru yaitu dengan menggunakan pendekatan yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah pendekatan saintifik (pendekatan ilmiah). Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif mengonstruk

konsep, hukum atau prinsip melalui

tahapan-tahapan mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi,

mengasosiasikan, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan (Kurniasih dan Sani, 2014:29). Pendekatan saintifik diharapkan untuk memberi pemahaman kepada siswa dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja dan kapan saja. Pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik guru terlebih dahulu menggali pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan pelajaran yang akan dipelajari. Menurut Daryanto (2014:55) pembelajaran menggunakan pendekatan

saintifik itu lebih efektif hasilnya

dibandingkan dengan pembelajaran yang

menggunakan pendekatan saintifik

konvensional. Melalui pendekatan saintifik guru tidak perlu banyak berteori atau ceramah yang dirasa sumber informasi datang dari penjelasan guru, tetapi guru

hanya membimbing ketika proses

pembelajaran berlangsung karena siswa sudah menemukan sendiri masalah yang

ada dalam pembelajaran. Di dalam

pendekatan saintifik, penilaian yang dapat digunakan oleh guru untuk menilai hasil belajar bahasa Indonesia siswa adalah dengan menggunakan penilaian portofolio (assessment portofolio).

Asmawi (2001:56) mengemukakan bahwa “penilaian portofolio merupakan

(4)

penilaian yang terdiri dari kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara sistematik

yang menunjukkan dan membuktikan

upaya belajar, hasil belajar, proses belajar dan kemajuan”. Dari fakta/bukti yang terkumpul sebagai dokumen siswa, guru dapat mengenali karakteristik setiap siswa. Dengan menggunakan penilaian portofolio, siswa dapat melihat kembali kegiatan-kegiatan apa yang telah dilakukan dan hasil belajar yang telah diraihnya. Situasi ini dapat memotivasi dan memperbaiki upaya yang telah dilakukannya sehingga hasil belajar menjadi maksimal. Dalam kegiatan pembelajaran guru tidak hanya menilai hasil belajar, namun guru juga menilai sikap

siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Sikap yang dinilai guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung adalah sikap spiritual siswa.

Sikap siswa dalam kegiatan

pembelajaran mempunyai peran yang cukup dalam menentukan keberhasilan belajar siswa (Widoyoko, 2014:37). Dalam kurikulum 2013, sikap spiritual tertuang dalam K-1 yaitu menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. Guru dapat menanamkan sikap

spiritual di sekolah dimulai sebelum

melakukan pembelajaran dan sesudah

melakukan pembelajaran di kelas,

kemudian guru dapat menilai sikap spiritual siswa sehari-hari di sekolah.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang, maka perlu adanya upaya yang dilakukan untuk

penerapan kurikulum 2013 dengan

pendekatan saintifik berbasis assesmen

portofolio terhadap hasil belajar

pengetahuan bahasa Indonesia

(keterampilan membaca) dan sikap spiritual siswa. Namun seberapa besar pengaruh pendekatan saintifik berbasis assesmen

portofolio terhadap hasil belajar

pengetahuan bahasa Indonesia

(keterampilan membaca) dan sikap spiritual siswa belum diketahui. Hal ini telah disampaikan dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Sutrisna (2015) bahwa

implementasi pendekatan saintifik

berpengaruh terhadap hasil belajar ditinjau dari motivasi belajar siswa dan disampaikan juga oleh penelitian Mirah (2014) bahwa pendekatan saintifik berpengaruh terhadap

sikap sosial dan hasil belajar siswa. Berkaitan dengan hal tersebut maka

diadakan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Pendekatan Saintifik Berbasis Assesmen Portofolio terhadap Hasil Belajar

Pengetahuan Bahasa Indonesia

(Keterampilan Membaca) dan Sikap

Spiritual Siswa Kelas IV SD Gugus Jenderal Sudirman Kecamatan Denpasar

Selatan pada Tema Cita-Citaku”.

Pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio, dapat membelajarkan siswa dengan cara mengaitkan kegiatan dalam

kehidupan sehari-hari dengan

pembelajaran di dalam kelas sehingga

siswa lebih mudah memahami dan

pembelajaran dapat lebih bermakna.

Mengacu pada latar belakang yang ada, maka masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar pengetahuan bahasa Indonesia (keterampilan membaca) antara siswa kelas IV SD Gugus Jenderal Sudirman Kecamatan Denpasar Selatan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio dan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik konvensional? 2) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan sikap spiritual antara siswa kelas IV SD Gugus Jenderal Sudirman Kecamatan Denpasar Selatan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio dan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik konvensional? 3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar

pengetahuan bahasa Indonesia

(keterampilan membaca) dan sikap spiritual antara siswa kelas IV SD Gugus Jenderal Sudirman Kecamatan Denpasar Selatan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio dan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik konvensionl?

Berdasarkan rumusan masalah

yang telah dikemukakan, maka tujuan

dalam penelitian ini adalah sebagai

(5)

yang signifikan hasil belajar pengetahuan bahasa Indonesia (keterampilan membaca) antara siswa kelas IV SD Gugus Jenderal Sudirman Kecamatan Denpasar Selatan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio dan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik konvensional. 2) Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan sikap spiritual antara siswa kelas IV SD Gugus Jenderal Sudirman Kecamatan Denpasar Selatan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio dan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik konvensional. 3) Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar

pengetahuan bahasa Indonesia

(keterampilan membaca) dan sikap spiritual antara siswa kelas IV SD Gugus Jenderal Sudirman Kecamatan Denpasar Selatan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio dan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik konvensional.

METODE

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Gugus Jenderal Sudirman

Kecamatan Denpasar Selatan. Jenis

penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasy exsperiment). Penelitian ini menggunakan rancangan non

equivalent control group desain. Penelitian

ini didahului dengan pemberian pre test terhadap kelompok eksperimen dan begitu juga terhadap kelompok kontrol. Skor pre

test hanya dilakukan untuk menyetarakan

kelompok, bukan untuk dibandingkan. Skor yang nantinya akan dibandingkan adalah skor post testnya saja atau dengan kata lain

data dari penelitian ini hanya

memperhitungkan skor post tesnya saja tanpa memperhitungkan skor pre test (Sugiono, 2012:116)

Dalam pelaksanaan penelitian

eksperimen, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebaiknya diatur secara

intensif sehingga kedua variabel

mempunyai karakteristik yang sama atau

mendekati sama. Yang membedakan

kedua kelompok ini ialah bahwa group eksperimen diberi treatmen atau perlakuan

berupa pendekatan saintifik berbasis

assesmen portofolio, sedangkan group kontrol diberi treatmen atau perlakuan berupa pendekatan saintifik konvensional.

Populasi dapat dimaknai sebagai keseluruhan objek/subjek yang dijadikan

sebagai sumber data dalam suatu

penelitian dengan ciri-ciri seperti orang, benda, kejadian, waktu, dan tempat dengan sifat atau ciri-ciri yang sama. Darmadi (2013:48) mengemukakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti guna dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya untuk dijadikan sebagai sumber data dalam suatu penelitian. Menurut Usman (2011:181) populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun

pengukuran, baik kuantitatif maupun

kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas. Dari dua pendapat para ahli diatas, maka dapat dirangkum bahwa populasi adalah objek/subjek yang diteliti kemudian ditarik kesimpulannya untuk jadikan sebagai data dalam penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Gugus Jenderal Sudirman Kecamatan Denpasar Selatan berjumlah 355 siswa yang terdiri dari SD N 6 Sesetan, SD N 2 Sesetan, SD N 13 Sesetan, SD N 2 Serangan, SD N 3 Serangan, SD Universal, dan SD Eschelen School.

Sampel adalah sebagian dari

populasi yang diambil, yang dianggap mewakili seluruh populasi dan diambil

dengan menggunakan teknik tertentu

(Agung, 2011:47). Menurut Darmadi

(2013:50) sampel adalah sebagian dari

populasi yang dijadikan objek/subjek

penelitian. Berdasarkan karakteristik

populasi tidak dapat dilakukannya

pengacakan individu, maka untuk

menentukan sampel digunakan teknik

random sampling. Teknik random sampling

merupakan teknik yang dilakukan dengan cara mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama, semua subjek mendapat hak yang

sama untuk memperoleh kesempatan

dipilih menjadi anggota sampel (Agung, 2011:48). Sampel dalam penelitian ini

(6)

dipilih dua kelas, yaitu SD N 2 Sesetan kelas IV B sebagai kelas eksperimen dan SD N 6 Sesetan kelas IV B sebagai kelas kontrol.

Dalam penentuan sampel dilakukan teknik pengambilan sampel secara acak pada kelas yang sudah ada di SD Gugus Jenderal Sudirman Kecamatan Denpasar Selatan. Teknik sampel secara acak dilakukan untuk menentukan dua kelas yang menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengambilan sampel secara acak juga memperhatikan jumlah siswa yang terdapat pada tiap kelas agar dua kelas yang terpilih memiliki jumlah siswa yang sama atau tidak terlalu beda jauh.

Variabel penelitian adalah gejala-gejala yang menunjukkan varias, baik

dalam jenis maupun tingkatannya

(Darmadi, 2013:19).Variabel-variabel dalam peneliti ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (x) dan variabel terikat (y) yang dijelaskan sebagai berikut.

Variabel bebas menjadi satu atau lebih dari variabel-variabel yang sengaja dipelajari pengaruhnya terhadap variabel tergantung. Menurut Darmadi (2013:19) Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab munculnya variabel terikat.

Sebelum munculnya variabel terikat,

peneliti terlebih dahulu menentukan

variabel bebas yang akan digunakan dalam

penelitian ini. Variabel bebas pada

penelitian ini adalah pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Darmadi, 2013:19). Variabel terikat yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah hasil belajar

pengetahuan bahasa Indonesia

(keterampilan membaca) dan sikap spritual.

Data yang dikumpulkan dalam

penelitian ini adalah data hasil belajar

pengetahuan bahasa Indonesia

(keterampilan membaca) dan sikap

spiritual. Kegiatan pengumpulan data

dilaksanakan pada siswa kelas IV SD

Gugus Jenderal Sudiman Kecamatan

Denpasar Selatan yang menjadi anggota

sampel. Data dalam penelitian ini

dikumpulkan dengan metode tes, yaitu tes untuk mengukur hasil belajar pengetahuan bahasa Indonesia (keterampilan membaca) dan metode non tes (observasi) untuk sikap spiritual. Instrumen yang digunakan untuk mengumpul data hasil belajar pengetahuan bahasa Indonesia (keterampilan membaca) adalah tes hasil belajar objektif dalam bentuk pilihan ganda biasa dan instrumen yang digunakan untuk sikap spiritual siswa adalah observasi yang disusun sendiri oleh peneliti.

Sebelum tes digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji kualitasnya. Uji kualitas instrumen yakni ada 4 yaitu, uji validitas (kesahihan), daya beda, tingkat kesukaran, dan reliabilitas (keajegan).

Adapun teknik analisis data yang

digunakan adalah analisis kuantitatif

dengan menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan skor rata-rata dan simpangan baku hasil belajar pengetahuan bahasa Indonesia (keterampilan membaca) dan sikap spiritual. Multivariate Analysis Of

Varians (MANOVA) digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio, dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran pendekatan saintifik konvensional terhadap hasil belajar

pengetahuan bahasa Indonesia

(keterampilan membaca) dan sikap

spiritual. Sebelum dilakukan uji hipotesis, akan dilakukan uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas,

uji matriks varian-kovarian dan uji

multivariate of varians (MANOVA) terlebih

dahulu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun data post test hasil belajar

pengetahuan bahasa Indonesia

(keterampilan membaca) dan sikap spiritual

kelompok eksperimen dan kelompok

(7)

Tabel 01. Data Post Test Hasil Belajar Pengetahuan Bahasa Indonesia (Keterampilan Membaca) dan Sikap Spiritual Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Data

Statistik

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Hasil Belajar Sikap Spiritual Hasil Belajar Sikap Spiritual

Mean 83,57 77,97 78,60 74,28 Modus 80 78 76 78 Median 80 78 76 74,5 Standar Deviasi 6,45 4,19 5,98 4,77 Varians 41,58 17,58 35,73 22,72 Minimum 76 68 72 65 Maksimum 100 85 96 83

Berdasarkan data pada tabel 01 dapat dideskripsikan hasil belajar siswa kelompok eksperimen yang dibelajarkan

dengan pendekatan saintifik berbasis

assesmen portofolio dengan nilai rata-rata (mean) 83,57, modus 80, median 80, standar deviasi 6,45, varians 41,58, skor minimum 76, skor maksimal 100 dan hasil belajar kelompok kontrol yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik konvensional dengan nilai rata-rata (mean) 78,60, modus 76, median 76, standar deviasi 5,98, varians 35,73, skor minimum 72, skor maksimal 96. Pada tabel 01 untuk skor sikap spiritual kelompok eksperimen yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio dengan nilai rata-rata (mean) 77,97, modus 78, median 78, standar deviasi 4,19, varians 17,58, skor minimum 68, skor maksimal 85 dan skor sikap spiritual kelompok kontrol yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik konvensional dengan nilai rata-rata (mean) 74,28, modus 78, median 74,5, standar deviasi 4,77, varians 22,72, skor minimum 65, skor maksimal 83.

Berdasarkan nilai hasil belajar

pengetahuan bahasa Indonesia

(keterampilan membaca) dan skor sikap

spiritual, setelah dikategorikan

menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) diperoleh kategori untuk hasil belajar

pengetahuan bahasa Indonesia

(keterampilan membaca) yang dibelajarkan

dengan pendekatan saintifik berbasis

assesmen portofolio memilik rata-rata nilai 83,57 berkategori baik/tinggi dan untuk

kelas yang dibelajarkan dengan

pendekatan saintifik konvensional memiliki rata-rata nilai 78,60 berkategori baik/tinggi.

Sikap spiritual setelah dikategorikan maka nilai rata-rata sikap spiritual yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio adalah 77,97 berkategori baik/tinggi dan untuk rata-rata sikap spiritual yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik konvensional adalah 74,28 berkategori baik/tinggi.

Berikut ini dipaparkan hasil uji normalitas , homogenitas, varian-kovarian

hasil belajar pengetahuan bahasa

Indonesia (keterampilan membaca) dan sikap spiritual. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel berikut.

(8)

Tabel 02.Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Pengetahuan Bahasa Indonesia (Keterampilan Membaca) Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

No Kelompok Data

Hasil Belajar X

2

hit X2tabel Status

1 Eksperimen 3,84 11,07 NORMAL

2 Kontrol 7,08 11,07 NORMAL

Dari tabel di atas dapat dilihat X2hit<

X2tabel untuk kelompok eksperimen maupun

untuk kelompok kontrol ini berarti bahwa skor hasil belajar pengetahuan bahasa

Indonesia (keterampilan membaca)

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal.

Tabel 03. Hasil Uji Normalitas Sikap Spiritual Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

No Kelompok Data

Sikap Spiritual X

2

hit X2tabel Status

1 Eksperimen 9,14 11,07 NORMAL

2 Kontrol 3,91 11,07 NORMAL

Dari tabel 03 dapat dilihat X2hit<

X2tabel untuk kelompok eksperimen maupun

untuk kelompok kontrol ini berarti bahwa skor sikap spiritual siswa kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol

berdistribusi normal.

Tabel 04. Uji Homogenitas Varians antar Kelompok Eksperimen dengan Kelompok Kontrol

Kelompok

Penelitian Fhitng Ftabel Status

Hasil belajar kelompok eksperimen dan kontrol 1,16 1,72 HOMOGEN Sikap spiritual kelompok eksperimen dan kontrol 1,26 1,72 HOMOGEN

Dari tabel 04 data hasil belajar dan sikap spiritual dapat dilihat bahwa dengan db pembilang (n1-1) 36 dan db penyebut

(n2-1) 39, taraf signifikansi 5% diketahui

Ftabel = 1,72 didapatkan Fhitung < Ftabel.

Sehingga hasil belajar pada pelajaran bahasa Indonesia (keterampilan membaca) dan sikap spiritual dikatagorikan Homogen.

Tabel 05. Uji Box’s M Varian-Kovarian Antar Variabel Terikat Secara Bersama-Sama

Pada tabel 05 diatas uji Box’s M = 6,031 dengan signifikansi ,119. Angka signifikansi

Box’s M F df1 df2 Sig.

(9)

tersebut lebih besar dari taraf signifikansi yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu sebesar α = 0,05. Angka signifikansi hasil hitungan sebesar ,119 > 0,05, maka Ha diterima. Artinya variabel terikat “hasil belajar pengetahuan bahasa Indonesia (keterampilan membaca)” dan “sikap

spiritual” mempunyai varian-kovarian sama pada kelompok variabel bebas “pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio” dan

“pendekatan saintifik konvensional”

sehingga analisis MANOVA bisa

dilanjutkan.

Tabel 06. Uji Lavene’s Varian-Kovarian Antar Variabel Terikat Secara Sendiri-Sendiri F df1 df2 Sig. Hasil belajar pengetahuan bahasa

Indonesia (keterampilan membaca) (y1)

,288 1 75 ,593

Sikap spiritual (y2) 2,010 1 75 ,160

Pada tabel 06 diatas hasil belajar

pengetahuan bahasa Indonesia

(keterampilan membaca) (y1) memiliki harga F = ,288 dengan dk pembilang 1, dk penyebut 75, dan angka signifikansi ,593. Untuk sikap spiritual (y2) memiliki harga F = 2,010 dengan dk pembilang 1, dk penyebut 75, dan angka signifikansi ,160. Angka signifikan hasil hitungan variabel terikat

“hasil belajar pengetahuan bahasa

Indonesia (keterampilan membaca)”

sebesar ,593 > 0,05, sedangkan angka signifikan hasil hitungan variabel terikat “sikap spiritual” sebesar ,160 > 0,06. Artinya kedua variabel terikat mempunyai

matriks varian-kovarian sehingga uji

MANOVA bisa dilanjutkan.

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis, dilanjutkan dengan uji hipotesis dengan menggunakan analisis uji-t untuk hipotesis I dan II dan Uji MANOVA untuk hipotesis III. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 07. Hasil Uji Hipotesis I dan II

Kelompok Hasil Belajar Sikap Spiritual Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

Rata-rata 83,57 78,60 77,97 74,28

Varian 41,59 35,73 17,58 22,72

thitung 3,52 3,59

ttabel 2,00 2,00

Interpretasi Signifikan Signifikan

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa thitung> ttabel maka Ho ditolak dan Ha

diterima yang berarti: a) Terdapat

perbedaan yang signifikan hasil belajar

pengetahuan bahasa Indonesia

(keterampilan membaca) antara siswa kelas IV SD Gugus Jenderal Sudirman

Kecamatan Denpasar Selatan yang

dibelajarkan dengan pendekatan saintifik

berbasis assesmen portofolio dan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik konvensional. b) Terdapat perbedaan yang signifikan sikap spiritual antara siswa kelas

IV SD Gugus Jenderal Sudirman

Kecamatan Denpasar Selatan yang

dibelajarkan dengan pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio dan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik konvensional.

(10)

Tabel 08. Hasil Uji Hipotesis III

Angka-Angka Signifikansi Hasil Uji MANOVA

Pillai's Trace ,001

Wilks' Lambda ,001

Hotelling's Trace ,001

Roy's Largest Root ,001

Dari tabel 08 angka-angka signifikan hasil pengujian didasarkan pada : pillai’s

Trance 0,001 < 0,05, Wilk”s Lambda 0,001

< 0,05, Hotelling’s Trance 0,001 < 0,05 dan

Roy’s Largest Root 0,001 < 0,05.

Seluruhnya menunjukkan bahwa Ha

diterima atau dapat dikatakan adanya

perbedaan hasil belajar pengetahuan

bahasa Indonesia (keterampilan membaca) dan sikap spiritual antara siswa kelas IV SD Gugus Jenderal Sudirman Kecamatan

Denpasar Selatan yang dibelajarkan

dengan pendekatan saintifik berbasis

assesmen portofolio dan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik konvensional.

Hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar pengetahuan bahasa Indonesia (keterampilan membaca) antara siswa kelas IV SD Gugus Jenderal Sudirman

Kecamatan Denpasar Selatan yang

dibelajarkan dengan pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio dan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik

konvensional. Hasil perhitungan uji-t

menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar

3,52, sedangkan harga ttabel untuk dk = n1 +

n2 – 2 = 75 pada taraf signifikansi 5% (α =

0,05) sebesar 2,00. Ternyata thitung lebih

besar daripada ttabel atau 3,52> 2,00,

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar pengetahuan bahasa

Indonesia (keterampilan membaca)

kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio yaitu sebesar 83,57 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar

pengetahuan bahasa Indonesia

(keterampilan membaca) kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik konvensional yaitu sebesar 78,60. Meningkatnya hasil belajar pengetahuan

bahasa Indonesia (keterampilan membaca)

siswa yang mendapatkan pengaruh

pendekatan saintifik berbasis assesmen

portofolio daripada siswa yang

mendapatkan pengaruh pendekatan

saintifik konvensional, disebabkan karena

siswa yang mendapat perlakuan

pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio dapat melihat kumpulan hasil karya yang disimpan oleh guru dalam bentuk dokumen masing-masing siswa

yang telah dilakukan siswa selama

mengikuti proses pembelajaran, dari

kumpulan hasil karya itu yang disebut dengan portofolio siswa bisa menilai kemampuannya sendiri. Dengan melihat kumpulan hasil karya yang dikerjakan siswa, dapat memotivasi siswa agar dapat meningkatkan hasil belajarnya lebih baik lagi. Selain itu kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik

berbasis assesmen portofolio hasil

belajarnya memang lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik konvensional.

Hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sikap spiritual antara siswa kelas

IV SD Gugus Jenderal Sudirman

Kecamatan Denpasar Selatan yang

dibelajarkan dengan pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio dan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik

konvensional. Hasil perhitungan uji-t

menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar

3,59, sedangkan harga ttabel untuk dk = n1 +

n2 – 2 = 75 pada taraf signifikansi 5% (α =

0,05) sebesar 2,00. Ternyata thitung lebih

besar daripada ttabel atau 3,59> 2,00,

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa rata-rata sikap spiritual kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio yaitu sebesar 77,97 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata sikap spiritual kelompok siswa

(11)

yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik konvensional yaitu sebesar 74,78. Meningkatnya sikap spiritual siswa yang mendapatkan pengaruh pndekatan saintifik berbasis assesmen portofolio daripada

siswa yang mendapatkan pengaruh

pendekatan saintifik konvensional,

disebabkan karena siswa yang mendapat perlakuan pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio sikap spiritualnya lebih

baik, siswa secara mandiri dapat

melakukan persembahyangan tanpa

disuruh, sikap keseharian bersosialisasi dengan temannya juga cukup baik karena antara satu siswa dan siswa lainnya dapat memperlihatkan hubungan yang baik.

Hasil uji hipotesis ketiga dengan uji manova bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, pembelajaran pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio dapat memberikan

pengaruh yang cukup berarti dalam

meningkatkan hasil belajar pengetahuan bahasa Indonesia (keterampilan membaca) dan sikap spiritual siswa. Pembelajaran pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio adalah salah satu pendekatan yang baru-baru digunakan oleh guru dalam

pendidikan untuk menunjang proses

pembelajaran siswa dimana siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran dan siswa lebih bisa berdiskusi dengan

teman-temannya dalam mengeluarkan isi

pikirannya. Selain pendekatan yang dapat membuat siswa lebih aktif dalam menerima proses pembelajaran dikelas, penilaian

yang digunakan guru juga dapat

memotivasi hasil belajar siswa dan sikap spiritual siswa. Guru yang menggunakan penilaian portofolio (assesment portofolio) dapat menunjang hasil belajar dan sikap spiritual siswa, dimana siswa dapat melihat

kumpulan hasil belajar yang telah

dilakukannya di kelas dalam bentuk

dokumen yang telah dibuat oleh guru untuk masing-masing siswa. Dengan demikian siswa lebih termotivasi untuk belajar dan bersikap lebih baik lagi.

Berdasarkan uraian tersebut maka pembelajaran pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar pengetahuan bahasa Indonesia (keterampilan membaca) dan sikap spiritual.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pada uji hipotesis I nilai t hitung yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel. Dalam pengujian hipotesis I diperoleh nilai t hitung 3,52, pada taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan 75 ternyata besar t tabel adalah 2,00 maka t hitung > t tabel ini berarti hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Maka terdapat perbedaan hasil belajar pengetahuan bahasa Indonesia (keterampilan membaca) antara siswa kelas IV SD Gugus Jenderal Sudirman

Kecamatan Denpasar Selatan yang

dibelajarkan dengan pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio dan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik konvensional.

Pada uji hipotesis II nilai t hitung yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel. Dalam pengujian hipotesis II diperoleh nilai t hitung 3,59, pada taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan 75 ternyata besar t tabel adalah 2,00 maka t hitung > t tabel ini berarti hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Maka terdapat perbedaan sikap spiritual antara siswa kelas IV SD Gugus Jenderal Sudirman Kecamatan Denpasar Selatan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik berbasis assesmen portofolio dan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik konvensional.

Pada uji hipotesis III diperoleh angka signifikansi < 0,05. Angka-angka signifikan hasil pengujian didasarkan pada :

pillai’s Trance 0,001 < 0,05, Wilk”s Lambda

0,001 < 0,05, Hotelling’s Trance 0,001 < 0,05 dan Roy’s Largest Root 0,001 < 0,05.

Seluruhnya menunjukkan bahwa Ha

diterima atau dapat dikatakan adanya

perbedaan hasil belajar pengetahuan

bahasa Indonesia (keterampilan membaca) dan sikap spiritual antara siswa kelas IV SD Gugus Jenderal Sudirman Kecamatan

Denpasar Selatan yang dibelajarkan

dengan pendekatan saintifik berbasis

assesmen portofolio dan yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik konvensional.

(12)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diajukan saran dalam

proses pembelajaran di kelas guru

diharapkan mampu menggunakan berbagai macam metode dan pendekatan salah

satunya adalah pendekatan saintifik

berbasis assesmen portofolio agar siswa lebih aktif dan dapat meningkatkan hasil belajar secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Agung, A. A. Gede. 2010. Evaluasi

Pendidikan. Singaraja: Jurusan

Teknologi Pendidikan, FIP

Undiksha Singaraja

Anita, Yus. 2006. Penilaian Portofolio

Untuk Sekolah Dasar. Jakarta:

Bumi Aksara

Asmawi, Zainal & Noehin, Nasution. 2001.

Penilaian Hasil Belajar. Jakarta:

P2T Dirjen Dikti Depdiknas Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006.

Standar Kompetensi Lulusan.

Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan

Dalman. 2013. Keterampilan Membaca.

Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada

Darmadi, Hamid. 2013. Metode Penelitian

Pendidikan dan Sosial. Bandung:

Alfabeta

Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran

Saintifik Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Gava Media

Imas Kurniasih & Berlin Sani. 2014.

Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan. Surabaya:

Kata Pena

Saddhono & Slamet. 2014. Pembelajaran

Keterampilan Berbahasa

Indonesia. Yogyakarta: Graha

Ilmu

Sugiono. 2013. Metode Penelitian

Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar &

Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Usman, Husaini dan Setiady, Purnomo

Akbar. 2008. Pengantar

Statistika. Jakarta: PT Bumi

Aksara

Widoyoko, Eko Putro. 2014. Penilaian Hasil

Pembelajaran di Sekolah.

Referensi

Dokumen terkait

Kriteria diagnosis utama menurut WHO Morbidity Reference Group adalah diagnosis akhir / final yang dipilih dokter pada hari terakhir perawatan dengan kriteria paling

Sampel susu segar yang diperoleh dari pemerahan pagi hari dalam penelitian ini menunjukkan nilai BJ yang lebih besar dibanding susu segar yang diperoleh dari pemerahan

Kesimpulan pada hasil penelitian pengaruh macam varietas dan sistem jajar legowo terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi ( Oryza sativa L .) adalah

4 Melakukan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen*** 5 Melakukan asuhan keperawatan dengan masalah tuberkulosis 6 Melakukan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan

Pada makalah ini diteliti kejadian sel telur teraktifasi dan pengaruh injeksi spermatozoa dengan berbagai tahap kematangan (spermatozoa dari kauda dan kaput

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 45 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek pada tahun 2008 sampai 2010 dengan pengungkapan tanggung

4.1 Grafik Gain Penggunaan Landasan Satuan Bahasa dalam Penafsiran Puisi Kelas

Kegunaan bagi penulis yaitu sebagai bahan pemikiran yang lebih mendalam akan pentingnya berpikir kreatif dalam belajar metematika maupun dalam kehidupan, karena