• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. transaksi non keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. transaksi non keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

9 BAB 2

LANDASAN TEORI 2.1Teori umum

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1.1Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Hall (2011, p7), “Accounting Information System is subsystem process financial transactions and non financial transactions that directly affect the processing of financial transaction.” Yang terjemahannya : Sistem Informasi Akuntansi adalah subsistem dari proses transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

Menurut Bodnar, Hopwood (2010, p1), “Accounting Information system is a collection of resources, such as people and equipment, designed to transform financial and other data into information.” Yang terjemahannya : Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah kumpulan dari sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang di rancang untuk mengubah data keuangan dan data lain menjadi informasi.

Menurut Rama dan Jones (2006, p13), “Accounting Information System is a subsystem of a management Information System (MIS), that provides accounting and financial information as well as other information obtained in the routine processing of accounting transaction.” Yang terjemahannya : Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu subsistem dari Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah subsistem dari sistem informasi manajemen yang

(2)

merupakan kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengolah data transaksi rutin dan keuangan menjadi informasi akuntansi dan informasi lainnya.

2.1.1.2Sistem Informasi Jasa

Menurut Linda Dickerson “The services information system is a file of information from the basic client information record. This file contains demographic information, information about services authorized and provided through local departments of social services and their providers.” Yang terjemahannya : Sistem Informasi Jasa adalah sebuah file informasi dari dasar catatan informasi klien. File ini berisi informasi demografis, sebuah informasi tentang otorisasi jasa dan disediakan melalui departemen local dari layanan social dan penyediaannya.

( Dikutip dari http://www.ncdhhs.gov/aging/dsinven.htm) 2.1.1.3Komponen SIA

Menurut Romney & Steinbart (2009, p28), there are six components of an AIS (Accounting Information Systems):

Yang artinya terdapat enam komponen Sistem Informasi Akuntansi: a. The people who operate the system dan perform various functions.

Yang artinya orang yang mengoperasikan sistem dan menjalankan berbagai fungsi.

b. The procedures and instruction, both manual and automated, involved in collecting, processing, and storing data about the organization’s activities.

Yang artinya prosedur dan instruksi, baik secara manual dan otomatis, yang tergabung dalam pengumpulan, proses dan penyimpanan data mengenai aktifitas organisasi.

(3)

c. The data about the organization and its business process Yang artinya data mengenai organisasi dan proses bisnisnya. d. The software used to process the organization’s data

Yang artinya perangkat lunak yang digunakan untuk memproses data perusahaan.

e. The information technology infrastructure, including computers, peripheral devices, and network communications devices used to collect, store, process, and transmit data and information.

Yang artinya teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan tambahan, dan peralatan komunikasi jaringan yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan mengirimkan data data informasi.

f. The internal controls and security measures that safeguard the data in AIS.

Yang artinya pengendalian internal yang mengukur keamanan data dalam Sistem Informasi akuntansi.

2.1.1.4Kegunaan SIA

Menurut Rama dan Jones (2006, p6–7), “five uses of accounting information:

a. Producing Eksternal Report

Business use accounting information systems to produce special reports to satisfy the information needs of investors, creditors, tax collectors, regulatory agencies, and others. These reports include financial statements, tax returns, and report required by agencies regulating banks, utilities.

(4)

b. Supporting Routine Activities

Managers need an accounting information systems for handling routine operating activities during the firm’s operating cycle. c. Decision Support

Inrormation is also needes for nonroutine decision support at all levels of an organization.

d. Planning and Control

Information concerning budgets and standart cost is stored by the information system, and reports are designed to compare budget figures to actual amounts. Using scanners for recording items bought and sold result in the collection of an enormous amount of information at low cost, permitting the user to plan and control at a detailed level.

e. Implementing Internal Control

Internal control includes the policies, procedures, and information system used to protect a company’s assets from loss or embezzlement and to maintain accurate financial data.”

Yang terjemahannya: Lima kegunaan informasi akuntansi a. Membuat Laporan Eksternal

Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk menghasillkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, badan-badan pemerintah dan yang lain. laporan-laporan ini mencakup laporan keuangan, SPT pajak dan laporan yang diperlukan oleh badan-badan pemerintah yang mengatur perusahaan dalam industri perbankan dan utilitas.

(5)

b. Mendukung Aktivitas Rutin

Para manajer memerlukan satu sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan itu.

c. Mendukung Pengambilan Keputusan

Informasi juga diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan yang tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi.

d. Perencanaan dan Pengendalian

Informasi mengenai anggaran dan biaya standar disimpan oleh sistem informasi, dan laporan dirancang untuk membandingkan angka anggaran dengan jumlah aktual. Menggunakan pemindai untuk mencatat barang yang dibeli dan dijual mengakibatkan terkumpulnya jumlah informasi yang sangat banyak dengan biaya rendah, memungkinkan pengguna untuk merencanakan dan mengendalikan dengan lebih terperinci.

e. Menerapkan Pengendalian Internal

Pengendalian internal (internal control) mencakup kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi aset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi dan untuk memelihara keakuratan data keuangan.

2.1.1.5Pengertian Analisis Sistem

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2009, p4), “Systems analysis is the process of understanding and specifying in detail what the information system should accomplish.” Yang terjemahannya : Analisis Sistem adalah

(6)

proses mengerti dan menspesifikasikan dengan detil apa yang harus sebuah sistem informasi lakukan.

Whitten & Bentley (2007, p32), “System analysis is the study of a business problem domain to recommend improvement and specify the business requirement and priorities for the solution” Yang terjemahannya : Analisis Sistem adalah sebuah pembelajaran dari sebuah permasalahan bisnis untuk merekomendasikan perbaikan dan menentukan kebutuhan dan prioritas untuk mencari solusi.

Menurut Hall (2011, p583), “System analysis is actually a two-step process involving an initial survey of the current system and then an analysis of the user’s needs.” Yang terjemahannya : analisis sistem sesungguhnya adalah dua langkah proses memulai sebuah permulaan survey sistem yang sedang berjalan dan juga sebuah analisis dari keutuhan pengguna.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah sebuah proses mempelajari sistem yang sedang berjalan dan menspesifikasikan apa saja yang diharapkan pengguna, persyaratan bisnis dan prioritas agar bisa dilakukan oleh sistem untuk mencapai solusi.

2.1.1.6Pengertian Perancangan Sistem

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p4), “Systems design is the process of specifying in detail how the many components of the information system should be physically implemented.” Yang terjemahannya: Perancangan sistem adalah sebuah proses menspesifikasi dalam detail berapa banyak komponen dari sistem informasi yang harus diimplementasikan secara nyata.

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p33), “System design is the specification or construction of a technical, computer based solution for the

(7)

business requirements identified in a system analysis.” Yang terjemahannya: Perancangan sistem adalah spesifikasi atau konstruksi solusi teknis yang berbasis computer sebagai persyaratan bisnis yang diidentifikasikan sebagai persyaraatan bisnis yang diidentifikasikan dalam sebuah analisis sistem.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah proses yang menspesifikasi atau konstruksi solusi teknis dari persyaratan bisnis yang telah diidentifikasikan dalam analisis sistem secara nyata.

2.1.2 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Berbasis Object Oriented

2.1.2.1Pengertian Object Oriented Analysis (OOA)

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p60), “Object-oriented analysis (OOA) defining all of the types of objects that do the work in the system and showing what use cases are required to complete tasks.” Yang terjemahannya: analisis berorientasikan objek mendefinisikan semua tipe dari objek yang melakukan pekerjaan dalam sistem dan menunjukan use case yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas.”

2.1.2.2Pengertian Object Oriented Design ( OOD )

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p60), “Object-oriented design (OOD) defining all of the types of objects necessary to communicate with people and devices in the system, showing how objects interact to complete tasks, and refining the definition of each type of object so it can be implemented with a specific language or environment.” Yang terjemahannya: perancangan berorientasi objek mendefinisikan semua tipe dari objek yang penting untuk berkomunikasi dengan orang dan peralatan dalam sistem, menunjukan bagaimana objek berinteraksi untuk menyelesaikan tugas, dan

(8)

memperbaiki definisi dari setiap tipe objek sehingga itu bisa diimplementasikan dengan bahasa atau lingkungan yang spesifik.

2.1.2.3Pengertian Unified Modeling Languge ( UML )

Menurut Rama dan Jones (2006, p60), “Unified Modeling Languange (UML) is a language used for specifying, visualizing, constructing and documenting an information system.” Yang terjemahannya: Unified Modeling Languange (UML) adalah sebuah bahasa permodelan untuk menyebutkan, menvisualisasikan, membuat, dan mendokumentasikan sistem informasi.

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p371), “Unified Modeling Languange (UML) is a set of modeling conventions that is used to specify or describe a software system in term of objects.” Yang terjemahannya: Unified Modeling Languange (UML) adalah satu sekumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem perangkat lunak yang terkait dengan objek.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa UML (Unifed Modeling Languange) adalah sebuah bahasa permodelan yang digunakan untuk menganalisis, memvisualisasikan, membuat dan mendokumentasikan sebuah sistem informasi yang berorientasi objek.

2.1.2.4UML Activity Diagram 2.1.2.4.1Pengertian Event

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p162), “Event is an occurrence at a specific time and place that can be described and is worth remembering”. Yang terjemahannya: Event adalah suatu kejadian pada waktu dan tempat tertentu yang dapat dijelaskan dan perlu diingat.

(9)

Menurut Rama dan Jones (2006, p4), “Event are activites that happen at a particular point in time.” Yang terjemahannya: Event adalah aktifitas-aktifitas yang terjadi pada suatu waktu tertentu.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Event adalah suatu aktifitas atau kejadian pada tempat atau waktu tertentu yang dapat dijelaskan dan perlu diingat.

2.1.2.4.2Pengertian Activity Diagram

Menurut Rama dan Jones (2006, p87), “Activity Diagram is a diagram that shows the sequence of activities in a process” Yang terjemahannya: Activity diagram adalah sebuah diagram yang menunjukkan urutan rangkaian aktivitas dalam suatu proses.

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p390), “Activity Diagram is a diagram that can be used to graphically depict the flow of a business process, the steps of a use case, or the logic of an object behavior (method).” Yang terjemahannya: Activity Diagram merupakan sebuah diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan secara grafis aliran proses bisnis, langkah-langkah sebuah use case atau logika objek behavior (metode).

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p141), “Activity Diagram is a type of workflow diagram that describes the user activities and their sequential flow.” Yang terjemahannya: Activity Diagram adalah salah satu tipe dari workflow diagram yang menjelaskan aktifitas pengguna dan urutan alurnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Activity Diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan secara grafis aktifitas user dan urutan alurnya dalam suatu proses bisnis.

(10)

2.1.2.4.3Klasifikasi Activity Diagram 2.1.2.4.3.1Overview Activity Diagram

Menurut Rama dan Jones (2006, p61), “The Overview Activity Diagram presents a high-level view of the business process by documenting the key events, the sequence of these events, and the information flows among these events.” Yang terjemahaannya: Overview Activity Diagram menggambarkan tampilan level tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan kejadian-kejadian yang penting, urutannya, dan informasi yang menyertai kejadian tersebut.

2.1.2.4.3.2Detail Activity Diagram

Menurut Rama dan Jones (2006, p61), “The Detailed Activity Diagram is similar to a map of city or town. It provides a more detailed representation of the activities associated with one or two events shown on the overview diagram. ” Yang terjemahannya : Detailed Activity Diagram mirip dengan peta sebuah kota. Dia menyediakan gambaran yang lebih detail dari aktifitas yang terhubung dengan satu atau dua kejadian dalam overview diagram.

2.1.2.4.4Notasi UML Acivity Diagram

Menurut Rama dan Jones (2006, p62-64), simbol yang digunakan di dalam UML Activity Diagram dapat dilihat di Lampiran L-1.

2.1.2.5Pengertian Workflow Table

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p54), “Workflow is the flow of transavtion through business processes to ensure appropriate checks and approvals are implemented.” Yang terjemahannya : Workflow adalah aliran transaksi melalui proses bisnis untuk memastikan pemeriksaan yang benar dan persetujuan diimplementasikan.

(11)

Menurut Rama dan Jones (2006, p87), “Workflow Table is two column table that identifies the actors and actions in process.” Yang terjemahannya: workflow table adalah tabel yang terdiri dari dua kolom dimana mengidentifikasikan pelaku dan tindakan yang dilakukannya dalam suatu proses.

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p141), “Workflow is the sequence of processing steps than completely handles one business transaction or customer request.” Yang terjemahannya: Workflow adalah langkah proses berurutan dan lengkap menangani satu transaksi bisnis atau permintaan user.

Dengan dapat disimpulkan bahwa Workflow adalah urutan aliran dari suatu proses kerja yang dibuat secara lengkap dengan melingkupi faktor yang terlibat dan aktifitas yang terjadi dalam suatu proses bisnis.

2.1.2.6UML Class Diagram 2.1.2.6.1Pengertian Class

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p390), “Class A set of object that share the same attributes and behavior.” Yang terjemahannya : Class adalah serangkaian objek yang memiliki attribut dan behavior yang sama.

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p382), “Class depicts the system's object structure. it show object classes that the system is composed of as well as the relationship between those object classes.” Yang terjemahannya : Class menggambarkan struktur objek sistem. Hal itu menunjukkan kelas objek dari sistem terdiri dari serta berhubungan antara kelas objek

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p60), “Class represents a collection of similar objects.” Yang terjemahannya : class merupakan sebuah kumpulan dari objek-objek serupa.

(12)

Dapat disimpulkan Class adalah kumpulan objek-objek serupa yang juga memiliki atribut dan behavior yang sama.

2.1.2.6.2Pengertian Attribute

Menurut Rama dan Jones (2006, p181), “Attribute is the smallest units of data that can have meaning to a user.” Yang terjemahannya : Atrribute adalah unit terkecil dari data yang dapat berarti bagi penggunanya.

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p372), “Attribute is the data that represents charaterisctic of interest about an object.” Yang terjemahannya: Attribute adalah data yang mewakili karakteristik menarik tentang sebuah objek.

Dengan dapat disimpulkan bahwa Attribute adalah unit data terkecil yang merepresentasikan karakteristik yang menarik dari sebuah objek dan memiliki arti bagi penggunanya.

2.1.2.6.3Pengertian Behaviour

Menurut Whitten & Bentley (2007, p372) “The Behavior is the set of things that an object can do and that correspond to function that act on the object’s data (or attributes).” Yang terjemahannya : Behavior adalah kumpulan sesuatu yang dapat dilakukan oleh objek dan terkait dengan fungsi – fungsi yang bertindak pada data objek (attribute).

2.1.2.6.4 Pengertian UML Class Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p60), “Class diagram is a graphical model used in the object-oriented approach to show classes of objects in the system.” Yang terjemahannya : Class Diagram adalah sebuah model yang digunakan dalam pendekatan berorientasi objek untuk menunjukan pengelompokan dari objek dalam sistem.

(13)

Menurut Rama dan Jones (2006, p181), “UML Class Diagram is a diagram that can be used to document:

a. Tables in AIS

b. Relationship between tables c. Attributes of tables.

Yang terjemahannya: UML Class Diagram adalah sebuah diagram yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan :

a. Table dalam Sistem Informasi Akuntansi b. Hubungan antar tabel

c. Attribute dari tabel

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa UML Class Diagram adalah sebuah model yang digunakan dalam pendekatan berorientasi objek untuk menunjukan pengelompokan dari objek dalam sistem dan dapat digunakan untuk mendokumentasikan tabel dalam SIA, hubungan antar tabel dan attribute dari tabel tersebut.

2.1.2.6.5Pengertian Hubungan Dalam Class Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p180), “Multiplicity is used to refer to the number of associations in the object-oriented approach, as defined by UML. The multiplicity of relationship:

a. zero or more— optional relationship b. one and only one— mandatory relationship c. one or more— mandatory relationship”

Yang terjemahannya : Multiplicity digunakan untuk mengacu pada jumlah asosiasi dalam pendekatan berbasis objek, seperti yang telah didefinisikan oleh UML. Multiplicity dari hubungannya adalah:

(14)

a. nol atau banyak – hubungan pilihan

b. satu dan hanya satu – hubungan mandatory c. satu atau banyak - hubungan mandatory 2.1.2.6.6Notasi Class Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p188), simbol yang digunakan di dalam UML Class Diagram dapat dilihat di Lampiran L-2.

2.1.2.7UML Usecase Diagram 2.1.2.7.1 Pengertian Use Case

Menurut Rama dan Jones (2006, p267), “A Use Case is a sequence of steps that occur when an actor is interacting with the system for a particular purpose.” Yang terjemahannya: Use Case adalah serangaian langkah – langkah yang melibatkan interaksi antara pelaku dengan sistem untuk tujuan tertentu.

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p242), “Use Case is an activity the systems carries out, usually in response to a request by a user of the system.” Yang terjemahannya: Use Case adalah aktifitas yang dilaksanakan oleh sistem, biasanya dalam menanggapi permintaan oleh pengguna sistem

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Use Case adalah aktivitas yang melibatkan interaksi antara pelaku dengan sistem, biasanya tanggapan sistem atas permintaan pengguna sistem.

2.1.2.7.2 Pengertian Actor

Menurut Rama dan Jones (2006, p267), “An actor can be a person, a computer, or event another system” Yang terjemahannya: Actor bisa berupa orang, komputer atau kejadian sistem lainnya.

(15)

2.1.2.7.3 Pengertian UML Use Case Diagram

Menurut Rama dan Jones (2006, p288), “A Use Case Diagram is a list of use case that occur in the application and that indicate the actor responsible for each use case.” Yang terjemahannya: Use Case Diagram adalah suatu daftar use case yang terdapat dalam suatu aplikasi dan yang mengindikasikan actor yang bertanggung jawab terhadap masing – masing use case.

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p242), “Use Case Diagram is a diagram to show the various user roles and how those roles use the systems.” Yang terjemahannya: Use Case Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menunjukkan keberagaman peran pengguna dan bagaimana peranan tersebut menggunakan sistem.

Menurut Ismail & Setiawan (2008, p32), “Use Case Diagram adalah suatu diagram yang digunakan intuk mengetahui fungsionalitas sistem yang dilihat dari perspektif pengguna sehingga dapat diketahui cakupan dari sistem, siapa saja (actor) yang berperan dalam sistem, dan interaksi antara aktor dengan sistem.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa UML Use Case Diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan berbagai funsionalitas sitem, keberagaman pengguna sistem dan interaksi yang terjadi antara fungsionalitas dan pengguna sistem.

2.1.2.7.4 Notasi UML Usecase Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010, p243), simbol yang digunakan di dalam UML Usecase Diagram dapat dilihat di Lampiran L-3.

2.1.2.8Rancangan Database

(16)

Menurut Connolly & Beg (2010, p320), “Database Design is the process of creating a design that will support the enterprise’s mission statement and mission objectives for the required database system.” Yang terjemahannya: Perancangan database adalah suatu proses untuk menciptakan sebuah rancangan yang akan mendukung misi dan tujuan perusahaan untuk sistem database yang diperlukan.

2.1.2.8.2 Tahap Rancangan Database

Menurut Connolly & Begg (2010, p322), “Database design is made up of three main phases:

a. Conceptual database design

The process of constructing a model of the data used in an enterprise, independent of all physical consederatios

Yang terjemahannya: Proses pembuatan sebuah model dari data yang digunakan dalam perusahaan, bebas dari segala pertimbangan fisik.

b. Logical database design

The process of constructing a model of the data used in an enterprise, based on a specific data model, but independent of a particular DBMS and other physical consideration

Yang terjemahannya: Proses pembuatan sebuah model dari data yang digunakan dalam perusahaan berdasarkan model data spesifik, tetapi terbebas dari perincian DBMS dan pertimbangan fisik lainnya.

c. Physical database design

The process of producing a description of the implementation of the database on secondary storage; it describes the base relations,

(17)

file organization, and indexes used to achieve efficient access to the data, and any associated integrity constraints and security measures.”

Yang terjemahannya: Proses yang menghasilkan implementasi database dan penyimpanan sekunder, dimana mendeskripsikan hubungan dasar, file organisasi dan indexes yang digunakan untuk mencapai efesiensi data, dan asosiasi integritas yang membatasi dan ukuran keamanan.

2.1.2.9SQL (Structured Query Language)

Menurut Deliana, Cahya, Kaisariza (2009, p6), SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional

Menurut Connolly & Begg (2010, p184), “SQL (Structured Query Languange) is an example of transform – oriented language, or language designed to use relations to transform inputs into required outputs. Ideally, a database language should allow a user to:

a. Create the database and relation structure.

b. Perform basic data management tasks, such as the insertion, modification, and deletion of data from the relation.

c. Perform both simple and complex queries”

Yang terjemahannya: SQL (Structured Query Languange) adalah contoh dari bahasa yang berorientasi perubahan atau bahasa yang didesain dengan menggunakan relasi untuk mengubah input menjadi output yang diinginkan. Secara ideal sebuah database harus memungkinkan pengguna untuk :

(18)

b. Melakukan operasi penyisipan (insertion), perubahan (modification), dan penghapusan (deletion) data dari relasi.

c. Menampilkan query yang sederhana dan kompleks

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa SQL (Structures Query Languange) adalah suatu bahasa yang digunakan untuk mengakses data relasional guna mengubah input menjadi output yang diinginkan.

2.1.2.10 Rancangan Formulir

2.1.2.10.1 Pengertian Rancangan Formulir

Menurut Rama dan Jones (2006, p288), “Form is a formated document containing blank fields that users can field in with data. When the form is displayed on a computer screen, the data entered in the blank fields are saved to one or more data tables.” Yang terjemahannya: Formulir adalah dokumen terpola yang berisikan fields kosong yang dapat diisi oleh pengguna dengan data, ketika formulir ditampilkan dilayar komputer, data yang dimasukkan dalam fields kosong disimpan pada satu atau lebih data tabel.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Rancangan Formulir adalah suatu dokumen yang terdiri dari kolom – kolom kosong yang dapat diisi oleh pemakainya serta untuk merekan data dari suatu transaksi ke dalam format tertentu sehingga dapat memberikan informasi dari suatu transaksi tertentu.

2.1.2.10.2 Jenis Tipe Input Formulir

Menurut Rama dan Jones (2006, p262) Types of input forms: a) Single-record entry form

“Single-record entry form shows only one record at time. This form is used to add, delete, or modify data in a single record in a

(19)

particular table. Such forms are frequently used for maintaining master file data”

Yang terjemahannya: Formulir tipe single-record hanya menampilkan satu record pada satu waktu. Formulir ini digunakan untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi data dalam record tunggal pada satu table tertentu. Beberapa formulir seperti itu sering kali digunakan untuk mengarsipkan file data master. b) Tabular entry form

“The tabular entry form provides a spreadsheet-like design for entering multiple records in a single table. This type of form is frequently used to record a batch of events.”

Yang terjemahannya: Formulir tipe tabular menyediakan desain seperti spreadsheet untuk memasukkan beberapa records dalam satu tabel. Formulir tipe ini sering kali digunakan untuk mencatat sekumpulan kejadian.

c) Multi-table entry form

“The multi-table entry form is used to add data to more than one table. When data are entered to records that are in a one-to-many relationship, a main form is used. A main form has two parts- a main part that is used to add data to the “ones” table and a sub-form that is used to add data to the “many” table”

Yang terjemahannya: Formulir tipe multi-table digunakan untuk menambahkan data ke lebih dari satu tabel. Ketika data dimasukkan ke record yang memiliki hubungan one-to-many, sebuah formulir utama digunakan. Formulir utama memiliki dua bagian utama yang digunakan untuk menambahkan data ke dalam

(20)

“satu” tabel, dan sub-formulir yang digunakan untuk menambah data ke “banyak” tabel.

2.1.2.10.3 Elemen Rancangan Formulir

Menurut Rama dan Jones (2006, p268-270), “We now consider five elements of a form that require documentation.”

a. Attributes Recorded in Tables

“Attributes Recorded in Tables are indicated in the documentation.” Yang terjemahannya: atribut yang disimpan di dalam tabel yang menunjukkan di dalam pola dokumen.

b. Attributes Displayed from Table

“Additional attributes may be displayed from other tables to help order entry clerk. This attributes are obtained by reading from tables. In other word, the user is not recording new data for these attribute.” Yang terjemahannya: atribut tambahan dapat ditampilkan dari tabel lain untuk membantu dalam mencatat penulisan pesanan. Atribut ini didapat dengan membaca dari tabel. Dengan kata lain, pengguna tidak mencatat lagi data baru untuk atribut ini.

c. Calculated Fields

“Form may also include fields calculated from the data in tables. For example, the Quatity fields (Order_Detail Table) and Price fields (Inventory Table) can be used to compute the extended_Price.”

Yang terjemahannya: formulir juga termasuk fields yang dikalkulasikan dari data dalam tabel. Sebagai contoh: kolom

(21)

kuantitas (Tabel Detil_Pemesanan) dan kolom harga (Tabel Persediaan) dapat digunakan untuk menghitung jumlah_harga. d. Foreign Keys

“A final issue to consider as you develop the form template relates to foreign keys.”

Yang terjemahannya: pokok persoalan terakhir untuk mempertimbangkan perkembangan pola formulir yang berhubungan dengan foreign key.

e. Queries

“In Microsoft Access, the main form and subform are each designed to capture information in a table or query. If the main form consist of data from two table (Order and Customer), you should join the main form tables into a join query before building your form. Queries make it easier to link related data.”

Yang terjemahannya : dalam Microsoft Access, setiap formulir utama dan subforms dirancang untuk menangkap informasi dalam tabel atau queries. Jika formulir utama memiliki data dari dua tabel (order dan customer) kita harus menggabungkan table formulir utama ke join query sebelum kita membuat formulir. Queries mempermudah menghubungkan data yang terkait.

2.1.2.11 Rancangan Layar

2.1.2.11.1 Pengertian Rancangan Layar

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p549), “Designing the user interface means designing the inputs and outputs involved when the user interacts with the computer to carry out a task.”

(22)

Yang terjemahannya: Rancangan user interface dapat diartikan merancang input dan output yang terlibat ketika pengguna berinteraksi dengan komputer untuk melaksanakan sautu tugas.

2.1.2.11.2 Elemen Rancangan Layar

Menurut Rama dan Jones (2006, p271 – 272), “Form interface elements are objects on forms used for entering information or performing actions. All aspects of the form are controlled by the interface elements. Some of these objects provide an opportunity to improve internal control over data entry. Some common interface elements:” Yang terjemahannya: elemen interface formulir adalah objek - objek pada formulir yang digunakan untuk memasukkan informasi atau melakukan tindakan. Seluruh aspek dari formulir dikendalikan oleh element – elemen interface. Beberapa objek ini memberikan peluang untuk meningkatkan pengendalian internal pemasukan data. Beberapa elemen interface yang umum adalah :

1. Text Boxes

Text Boxes are space on a form that are used to enter information that is added to a table or to display information that is read from a table.

Yang terjemahannya: Text Boxes adalah ruang pada formulir yang digunakan untuk memasukkan informasi yang ditambahkan pada tabel atau untuk menampilkan informasi yang dibaca dari tabel. 2. Label

Label help the user understand what information needs to be entered. Yang terjemahannya: Label membantu user dalam memahami informasi apa yang diperlukan untuk dimasukkan

(23)

3. Look – Up Features

A look – up feature is frequently added to text boxes that are used for entering foreign keys.

Yang terjemahannya: Look – Up Feature Sering kali ditambahkan pada text boxes yang digunakan untuk memasukkan foreign key. 4. Command Buttons

Command Buttons are used to perform an action.

Yang terjemahannya: Commond Buttons digunakan untuk melakukan suatu tindakan.

5. Radio Buttons

Radio Buttons allow users to select one of a set of options.

Yang terjemahannya: Radio Buttons memungkinkan pengguna untuk memilih satu dari beberapa pilihan.

6. Check Boxes

Check Boxes are similar to radio buttons, but more that one option can be selected.

Yang terjemahannya: Check boxes mirip dengan radio button, tapi pada check boxes pilihan dapat dipilih lebih dari satu.

2.1.2.11.3 Pengertian PHP (Personal Home Page )

Menurut Sebesta (2011, 374), “PHP is a server-side, HTML or XHTML- embedded scripting language that is similar to Java Script.” Yang terjemahannya: PHP adalah sisi server, bahasa penulisan HTML atau XHTML yang memiliki kemiripan dengan Java Script.

Sedangkan, menurut Welling & Thomson (2009, 2), “PHP is a server-side scripting language designed specifically for the Web.” Yang

(24)

artinya PHP adalah bahasa penulisan dari sisi server yang didesain khusus untuk Web.

Berdasarkan dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa PHP (Personal Home Page) adalah bahasa penulisan script HTML atau XHTML yang memiliki kemiripan dengan Java Script dari sisi server yang disesain khusus untuk membuat Web.

2.1.2.12 Rancangan Laporan

2.1.2.12.1 Pengertian Rancangan Laporan

Menurut Whitten & Bentley (2007, p550), “Report or Output presents information to system users. Outputs are the most visible component of a working information system.” Yang terjemahannya: Laporan atau outputs menggambarkan informasi bagi pengguna sistem. Output adalah komponen yang paling bisa dilihat dari sebuah sistem informasi yang bekerja atau berfungsi.

Menurut Rama dan Jones (2006, p201), “A report is a formatted an organized presentation of data.” Yang terjemahannya: Laporan adalah suatu penyajian data yang telah diformat dan diatur.

Menurut Connolly & Begg (2010, p235), “Report are a special type of continuous form designed specifically for printing.” Yang terjemahannya: Laporan adalah tipe khusus dari form yang berkelanjutan yang didesain khusus untuk dicetak.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa laporan adalah pengambilan dan penyajian data dari database yang disusun, diatur dan dicetak untuk keperluan proses bisnis.

(25)

Menurut Rama dan Jones (2006, p214-215) ada lima elemen rancangan laporan yaitu Label Boxes and Text Boxes, Grouping Attribute, Group Header, Group Detail, Group Footer.

a. Label Boxes dan Text Boxes

“Two important element of any report are tables and data. In Microsoft Access, these elements are reffered to as label boxes and text boxes. Label Boxes display descriptive taxt and are unaffected by data in a table. Text Boxes display data taken or derived from a table.” Yang terjemahannya: elemen penting dari laporan apapun adalah labels dan data. Di dalam Microsoft Access, elemen – elemen ini mengacu pada label boxes dan text boxes. Label boxes menampilkan teks deskriptif dan tidak terpengaruh oleh data didalam tabel. Text boxes menampilkan data yang diambil atau berasal dari tabel.

b. Grouping attribute

“Grouping reports are grouped by something. Reference data and event data for a particular product are grouped together. In a grouped detail report, three sections pertain to a group: the group header, the group detail, and the group footer.”

Yang terjemahannya: laporan berkelompok adalah laporan yang dikelompokan berdasarkan sesuatu. Data acuan dan data kejadian untuk produk tertentu dikelompokan bersama. Pada laporan perincian dikelompokkan, tiga bagian yang berkaitan dengan kelompok: the group header, the group detail, and the group footer.

(26)

“The group header can be used to present information that is common to the group.”

Yang terjemahannya: group header dapat digunakan untuk menyajikan informasi yang umum bagi kelompok tersebut.

d. Group detail

“Transaction pertaining to the group are listed in the group detail section.”

Yang terjemahannya: transaksi yang berkaitan dengan kelompok disebutkan di bagian perincian kelompok.

e. Group footer

“Group footer can also be used to provide usefull information in grouped report. The footer is often used to present summary information about the group.”

Yang terjemahannya: Group footer juga dapat digunakan untuk memberikan informasi yang bermanfaat didalam laporan yang dikelompokkan. Footer seringkali digunakan untuk menyajikan informasi ringkasan mengenai kelompok.

2.1.2.13 Navigation Diagram

2.1.2.13.1 Pengertian Navigation Diagram

Menurut Matthiassen, Madsen, Nielsen & Jan Stage (2000, p344), “Navigation Diagram is a special kind of state chart diagram that focuses on the overall dynamics of the user interface. The diagram shows the participating windows and the transition between them. The navigation diagram is not found in UML.” Yang terjemahannya : Navigation Diagram adalah salah satu jenis khusus dari state chart diagram yang berfokus pada dinamika secara keseluruhan dari interface pengguna. Diagram ini

(27)

menampilkan keikutsertaan windows dan transisi diantaranya. Navigation Diagram tidak ditemukan dalam UML.

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p504), “Navigation is the process of accessing an object by extracting it’s object identifier from another (related) object.” Yang terjemahannya: Navigation adalah proses mengakses objek dengan penggalian pengenalan suatu objek dari objek lain yang saling berkaitan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Navigation Diagram adalah salah satu bentuk dari state chart diagram yang berfokus pada dinamika user interface dan menunjukkan windows yang terlibat dan transisi yang terjadi.

2.1.2.13.2 Simbol Navigation Diagram

Menurut Matthiassen, Madsen, Nielsen & Jan Stage (2000, p344), symbol yang digunakan di dalam Navigation Diagram yaitu : lihat di lampiran L-4.

2.2Teori khusus

2.2.1 Perusahaan Jasa 2.2.1.1Pengertian Jasa

Menurut Kotler (2007, P42), Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak ke pihak lain, yang ada pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu.

Menurut Lovelock & Wirtz (2010, p37), Jasa adalah aktivitas ekonomi yang ditawarkan satu pihak ke pihak lain. Seringkali berdasarkan pekerjaan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dalam pertukaran uang, waktu, dan usaha, pelanggan jasa mengharapkan nilai dari akses ke barang, tenaga kerja, tenaga professional, fasilitas, jaringan, dan sistem, tetapi mereka tidak biasanya mengambil hak milik dari setiap elemen fisik yang terlibat.

(28)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Jasa merupakan setiap aktivitas atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak ke pihak lain, dimana pelanggan tidak dapat memiliki secara fisik.

2.2.1.2Pengertian Perusahaan Jasa

Menurut Hery (2011, p49), Perusahaan jenis ini tidak menjual barang tetapi menjual jasa kepada pelanggan. Contohnya perusahaan jasa, diantaranya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan transportasi (jasa angkutan umum), pelayanan kesehatan (rumah sakit), jasa konsultasi, telekomunikasi dan sebagainya.

2.2.1.3Karakteristik Jasa

Menurut Kotler (2007, p45- 48), Jasa memiliki karaterisktik, yaitu : a. Intangibility

Tidak Terlihat: Tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. b. Inseparable

Tidak terpisahkan: Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Hal ini tidak berlaku bagi barang – barang fisik yang diproduksi, disimpan sebagai persediaan, didistribusikan melalui banyak penjual dan dikonsumsi kemudian.

c. Variability

Bervariasi: Karena bergantung pada siapa memberikannya serta kapan dan dimana diberikannya, jasa sangat bervariasi.

d. Perishability

Tidak tahan lama: Jasa tidak dapat disimpan. Sifat jasa yang mudah rusak atau perishability tersebut tidak akan menjadi masalah apabila permintaan tetap berjalan lancar.

(29)

2.2.1.4Transaksi dan Pencatatan Perusahaan Jasa 2.2.1.4.1 Arus Transaksi Bisnis

Menurut pendapat Warren, Reeve, Duchac (2009, p71), transaksi terjadi bermula ketika manajer atau karyawan memberikan persetujuan otorisasi atau transaksi. Kemudian transaksi tersebut dilakukan. Pihak – pihak yang terlibat dalam transaksi ini biasanya menyiapkan dokumen yang menjelaskan rincian transaksi. Dokumen – dokumen inilah yang menjadi dasar untuk menganalisa dan mencatat transaksi.

Transaksi pertama – tama akan dicatat ke dalam jurnal, kemudian secara periodic, ayat jurnal tersebut dipindahkan ke akun – akun pada buku besar. Proses pemindahan debit dan kredit ini dari ayat jurnal ke akun – akun dinamakan pemindah bukuan atau posting.

2.2.1.5Jurnal

Menurut Warren, Reeve (2009, p57), “Journal is Transaction are initially entered in a record, using the rules of debit and credit,” Yang terjemahannya: Jurnal adalah transaksi yang pada awalnya direkam dengan menggunakan debit dan kredit.

Menurut Warren, Reeve (2009, p58), “The following is a useful method for analyzing and journalizing transaction:” Yang terjemahannya: berikut ini adalah metode yang digunakan untuk menganalisis dan membuat jurnal dari transaksi yang ada:

a. Carefully read the description of the transaction to determine whether an asset, a liability, an owner’s equity, a revenue, an expense, or a drawing account is affected.

(30)

Yang artinya: berhati – hati dalam membaca desripsi dari transaksi yang ada, untuk menentukan apakah transaksi tersebut asset, kewajiban, kepemilikan atau pengaruh dari penarikan akun.

b. For each account affected by the transaction, determine whether the account in creases or decreases.

Yang terjemahannya: Setiap akun dipengaruhi oleh sebuah transaksi, menentukan apakah mengalami peningkatan atau penurunan.

c. Determine whether each increase or decrease should be recorded as a debit or a credit, following the rules of debit and credit

Yang terjemahnya: Tentukan apakah setiap peningkatan atau penurunan harus dicatat sebagai debit atau kredit mengikujti peraturan debit dan credit.

d. Record the transaction using a journal entry

Yang terjemahannya : Catat transaksi menggunakan jurnal entry.

Menurut Warren, Reeve (2009, P207), “Special journals are designed to record a single kind of transaction that occurs frequently.”Yang artinya jurnal khusus dirancang untuk mencatat satu jenis transaksi yang sering terjadi.

Menurut Warren, Reeve (2009, p208) “The following types of special journal are :” Yang terjemahannya: Tipe dari jurnal khusus adalah :

a. Revenue Journal

Fees earned an account would be recorded in a Revenue Journal Yang terjemahannya: Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat pendapatan yang belum diterima.

(31)

All transaction that involve the receipt of cash are recorded in a cash receipt journal

Yang terjemahannya: Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan penerimaan kas.

c. Purchase Journal

All purchase an account are recorded the Purchase Journal

Yang terjemahannya: Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit.

d. Cash payment journal

All transaction that involve the payment of cash are recorded in a Cash Payment Journal.

Yang terjemahannya: Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran kas.

2.2.1.6Catatan Akuntansi pada Perusahaan Jasa

Menurut pendapat Warren, Reeve (2009, p75 – 79), beberapa transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi pada perusahaan jasa yaitu ketika perusahaan memperoleh pendapatan atas jasa pelayanan, maka akun kas meningkat dan di debit, akun pendapatan jasa meningkat dan di kredit.

Kas xxxxxxx

Pendapatan jasa xxxxxxx

Ketika perusahaan bersedia untuk menjual barang atau jasa dan menerima pembayarannya kemudian, maka perusahaan tersebut telah mempunyai piutang usaha, yang merupakan klaim terhadap pembeli. Piutang usaha adalah aktiva dan meskipun belum menerima kas, perusahaan telah mengakui pendapatan. Jadi, akun piutang usaha meningkat dan di debit. Akun pendapatan jasa meningkat dan di kredit.

(32)

Piutang usaha xxxxxxx

Pendapatan jasa xxxxxxx

Jika perusahaan menerima pembayaran piutang dari pelanggan (pelanggan membayar utang), maka satu aktiva meningkat dan aktiva lainnya menurun. Kas meningkat dan di debit;

Kas xxxxxxx

Piutang usaha xxxxxxx

2.2.1.7Sistem pengendalian Internal

Menurut Mulyadi (2001, p163-164), sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Menurut Mulyadi (2001, p163), Tujuan sistem pengendalian intern menurut definisi tersebut adalah :

1. Menjaga kekayaan organisasi

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi 3. Mendorong efisiensi

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

Menurut Mulyadi (2001, p164), Unsur pokok sistem pengendalian internal : 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional

secara tegas.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.

(33)

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Menurut Elder, Beasly, Arens, Jusuf (2011, pp16-18), sebuah sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang agar manajemen mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa perusahaan mencapai tujuan dan sasarannya. Kebijakan dam prosedur tersebut sering kali disebut sebagai pengendalian, dan secara kolektif akan membentuk suatu pengendalian internal entitas. Menejemen biasanya memiliki tiga tujuan umum berikut dalam merancang system pengendalian internal.

1. Keandalan laporan keuangan Manajemen bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan bagi para investor, kreditor dan para pengguna lainnya. Tujuan pengendalain internal yang efektif terhadap laporan keungan adalah untuk memenuhi tanggung jawab pelaporan keuangan ini.

2. Efisiensi dan efektifitas kegiatan operasi. Pengendalian dalam suatu perusahaan akan mendorong pengguna sumber daya perusahaan secara efisien dan efektif. Untuk mengoptimalkan sasaran yang dituju perusahaan. Sebuah tujuan penting atas pengendalian tersebut adalah akurasi info keuangan dan nonkeuangan mengenai kegiatan operasi perusahaan yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan oleh para pengguna laporan.

3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. Perusahaan publik, perusahaan non publik, maupun organisasi nirlaba diharuskan untuk mematuhi beragam ketentuan hukum dan peraturan. Beberapa peraturan ada yang terkait dengan akuntansi secara tidak langsung,

(34)

misalnya perlindungan terhadap lingkungan dan hukum hak-hak sipil. Sedang yang terkait dengan akuntansi, misalnya peraturan pajak penghasilan dan kecurangan.

2.2.1.8Pengertian Pengendalian Internal

Menurut Warren, Reeve (2009, p356), “Internal Control is defined as the procedures and processes used by a company the standard by which companies to:” Yang terjemahanya: Pengendalian internal didefinisikan sebagai prosedur dan proses yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukan standar perusahaannya :

a. Safeguard its assets

Yang terjemahannya: Mengamankan assetnya b. Process information and accurately

Yang terjemahnya: Proses informasi dan akurat c. Ensure compliance with laws and regulations.

Yang terjemahannya : Memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan

Menurut Warren, Reeve (2009 p358), “The objectivies of internal control are to provide reasonable assurance that:” Yang terjemahannya: Tujuan dari pengendalian internal adalah untuk memberikan keyakinan bahwa:

1. Assets are safeguarded and used for business purpose.

Yang terjemahannya: Aset yang dijaga dan digunakan untuk tujuan bisnis.

2. Business information is accurate

Yang terjemahannya: Informasi bisnis yang akurat

(35)

Yang terjemahannya: Karyawan dan manajer mematuhi hukum dan peraturan.

The three internal control objectivies can be achieved by applying the five elements of internal control set forth by the integrated framework. There elements are as follow:” Yang terjemahannya: Tiga objektif pengendalian internal dapat dicapai dengan menerpakan lima unsur pengendalian internal yang telah ditetapkan oleh integrated framework. Unsur – unsur tersebut adalah sebagai berikut :

a. Control environment

The control environment is the overall attitude of management and employees about the importance of control.

Yang terjemahannya Lingkungan pengendalian adalah keselurah sikap manajemen dan karyawan tentang pentingnya pengendalian. b. Risk assessment

All business face risk such as changes in customer requirements, competitive threats, regulatory changes, and changes in economic factors.

Yang terjemahannya: Semua resiko bisnis seperti perubahan kebutuhan pelanggan, ancaman kompetitif, perubahan peraturan dan perubahan faktor ekonomi.

c. Control procedure

Control procedure provide reasonable assurance that business goals will be achieved, including the prevention of fraud.

Yang terjemahannya: Prosedur pengendalian memberikan jaminan bahwa tujuan bisnis akan tercapai, termasuk pencegahan penipuan.

(36)

d. Monitoring

Monitoring the internal control system in used to locate weaknesses and improve control.

Yang terjemahannya: Pemantauan sistem pengendalian internal digunakan untuk mencari kelemahan dan meningkatkan pengendalian. e. Information and Communication

Information and Communication is an essential elements of internal control. Information abount the control environment, risk assessment, control procedure, and monitoring is used by management for guiding operation and ensuring compliance with reporting, legal, and regulatory requirement.

Yang terjemahannya: Informasi dan komunikasi adalah elemen penting dari pengendalian internal. Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian resiko, procedure pengendalian dan pengawasan digunakan oleh manajemen untuk mengawasi operasional dan memastikan kepatuhan terhadap pelaporan, persyaratan hukum dan pelaporan.

Menurut Rama dan Jones (2006, p7), “Internal Control includes the policies, procedures, and information system used to protect a company’s asset from loss or embezzlement and maintain accurate financial data.” Yang artinya pengendalian internal (internal control) mencakup kebijakan, prosedur dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi asset perusahaan dari kehilangan atau penggelapan dan memastikan bahwa data keuangan perusahaan akurat.

(37)

2.2.2 Teori Kursus Mengemudi Mobil 2.2.2.1Pengertian Kursus

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2008, p784), Kursus adalah pelajaran tentang suatu pengetahuan atau kepandaian yang diberikan dalam waktu yang singkat.

2.2.2.2Pengertian Mengemudi

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2008, p659), mengemudi adalah mengendalikan, memegang kemudi (untuk mengatur arah perjalanan perahu, mobil, pesawat, dsb)

2.2.2.3Pengertian Mobil

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2008, p962), Mobil adalah kendaraan yang di gerakkan oleh tenaga mesin yang biasanya beroda empat atau lebih (biasanya genap).

Referensi

Dokumen terkait

Observasi sekolah Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui situasi dan kondisi lingkungan sekolah yang nantinya akan digunakan untuk praktik dan memperoleh

Penambahan Moringa oleifera dapat mengurangi pengaruh zat antinutrisi yang terdapat di dalam daun Tithonia diversifolia sehingga aktifitas mikroba di dalam rumen untuk

Pada Gambar 20 terlihat bahwa hasil analisis regresi linier menunjukkan b a h ~ d korelasi antara kemampuan mereduksi dan kapasitas antioksidan dari sayuran

Hasil daya terima oleh anak balita yang dilihat dari indikator porsi yang dimakan 90%, bagian yang dimakan 90%, ekspresi ketertarikan terhadap makanan 70% dan lama

Saat sebelum revolusi sosoial tahun1946, Taralamsyah Saragih pernah menjelaskan bahwa masih banyak jenis atau ciri khas lagu/musik Simalungun yang dahulu mereka

Заштита животне средине овог Плана постићи ће се остваривањем више појединачних циљева, који се односе на: • Заштиту вода

Bukti tambahan yang menunjukkan bahwa proses karbonisasi dan aktivasi bertingkat pada KA mampu mengubahan bahan biomassa menjadi bahan karbon dengan kualitas yang baik dilakukan

Dengan melihat fungsi bangunan yaitu sebagai Galeri sepeda motor bekas dimana sebagai tempat pameran dan jual beli motor bekas maka konsep bentuk yang di ambil dari sebuah