• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus Tipe II Tanpa Komplikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus Tipe II Tanpa Komplikasi"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN

ASUHAN KEPERAWAKEPERAWATAN DIABETES MELLITUTAN DIABETES MELLITUS TIPE II TANS TIPE II TANPAPA KOMPLIKASI

KOMPLIKASI

Kasus 1 Kasus 1

Tn.S 60 tahun menderita DM sejak 3 tahun yang lalu pada saat pemeriksaan kesehatan Tn.S 60 tahun menderita DM sejak 3 tahun yang lalu pada saat pemeriksaan kesehatan  berangkat

 berangkat haji. haji. Saat Saat ini ini pasien pasien selalu selalu kontrol kontrol rutin rutin di di Poli Poli Diabet Diabet untuk untuk mengevaluasi mengevaluasi kadarkadar glukosa darah. Pasien mengatakan tidak memiliki komplikasi, tidak terdapat luka pada kaki. glukosa darah. Pasien mengatakan tidak memiliki komplikasi, tidak terdapat luka pada kaki. Kadar glukosa darah saat ini 150 mg/dl pasien selalu mengkonsumsi glibenklamid. Pasien Kadar glukosa darah saat ini 150 mg/dl pasien selalu mengkonsumsi glibenklamid. Pasien hanya merasa kadang kurang enak badan dan cepat lelah .

hanya merasa kadang kurang enak badan dan cepat lelah .

PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 1 AKTIVITAS 1 AKTIVITAS 1 AKTIVITAS 2 AKTIVITAS 2 Kata Kunci : Kata Kunci : 

 Tn. S 60 tahun menderita DM sejak 3 tahun yang laluTn. S 60 tahun menderita DM sejak 3 tahun yang lalu 

 Pasien selalu kontrol rutin di Poli DiabetPasien selalu kontrol rutin di Poli Diabet 

 Pasien mengatak tidak memiliki komplikasiPasien mengatak tidak memiliki komplikasi 

 Tidak terdapat luka pada kakiTidak terdapat luka pada kaki 

 Pasien selalu mengkonsumsi glibenklamidPasien selalu mengkonsumsi glibenklamid 

 Pasien hanya merasa kadang kurang enak badan dan cepat lelahPasien hanya merasa kadang kurang enak badan dan cepat lelah

Data Tambahan : Data Tambahan :

 Kadar glukosa darah saat ini 150 mg/dlKadar glukosa darah saat ini 150 mg/dl 

 Pasien selalu mengkonsumsi glibenklamidPasien selalu mengkonsumsi glibenklamid

AKTIVITAS 3 AKTIVITAS 3 AKTIVITAS 4 AKTIVITAS 4 Masalah keperawatan : Masalah keperawatan : 

 Intoleransi aktivitasIntoleransi aktivitas Data subjektif : Data subjektif :

o

(2)

o

o Pasien mengatakan tidak memiliki komplikasi, dan tidak terdapat luika padaPasien mengatakan tidak memiliki komplikasi, dan tidak terdapat luika pada

kaki kaki

o

o Pasien mengatakan rutin mengontrol kadar gula darah di Poli diabetPasien mengatakan rutin mengontrol kadar gula darah di Poli diabet

Data objektif : Data objektif :

o

o Pasien tampak lemah dan mudah lelahPasien tampak lemah dan mudah lelah o

o Kadar gula darah saat ini 150 mg/dlKadar gula darah saat ini 150 mg/dl o

o Tidak terdapat luka pada kaki pasienTidak terdapat luka pada kaki pasien

 Resiko CideraResiko Cidera Data subjektif : Data subjektif :

o

o Pasien mengatakan kadang kurang enak badan dan mudah lelahPasien mengatakan kadang kurang enak badan dan mudah lelah o

o Pasien mengatakan sudah 3 tahun menderita Diabetes mellitusPasien mengatakan sudah 3 tahun menderita Diabetes mellitus

AKTIVITAS 5 AKTIVITAS 5

AKTIVITAS 6 AKTIVITAS 6

 Faktor penyebab masalah intoleransi aktivitas fisikFaktor penyebab masalah intoleransi aktivitas fisik

Pada masalah intoleransi aktivitas yang di alami oleh pasien seperti pada kasus Pada masalah intoleransi aktivitas yang di alami oleh pasien seperti pada kasus dikarenakan akibat penurunan produksi energi, dimana pada pasien Diabetes Mellitus dikarenakan akibat penurunan produksi energi, dimana pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 terjadi resistensi insulin akibat terjadi penurunan fungsi pankreas dalam Tipe 2 terjadi resistensi insulin akibat terjadi penurunan fungsi pankreas dalam memproduksi insulin, dimana hal ini akan mempengaruhi transportasi karbohidrat memproduksi insulin, dimana hal ini akan mempengaruhi transportasi karbohidrat menuju sel. Pada keadaan ini sel akan mengalami starvasi (kelaparan) akibat asupan menuju sel. Pada keadaan ini sel akan mengalami starvasi (kelaparan) akibat asupan karbohidrat ke dalam sel menurun, dan memyebabkan berkurangnya aktivitas karbohidrat ke dalam sel menurun, dan memyebabkan berkurangnya aktivitas metabolisme karbohidrat sebagai sumber energi, dan pasien akan mengalami metabolisme karbohidrat sebagai sumber energi, dan pasien akan mengalami kelemahan dan mudah lelah.

kelemahan dan mudah lelah.

 Resiko cideraResiko cidera

Pada masalah resiko cidera yang mungkin akan dialami oleh pasien dengan DM tipe 2 Pada masalah resiko cidera yang mungkin akan dialami oleh pasien dengan DM tipe 2 diakibatkan karena jumlah energi dalam tubuh berkurang akibat penurunan aktivitas diakibatkan karena jumlah energi dalam tubuh berkurang akibat penurunan aktivitas metabolisme dalam sel menurun akibat cadangan glukosa dalam sel menurun yang metabolisme dalam sel menurun akibat cadangan glukosa dalam sel menurun yang dikarenakan terjadinya resistensi insulin.

(3)

AKTIVITAS 7  Intoleransi aktivitas RESISTENSI INSULIN KARBOHIDRAT DALAM SEL MENURUN SEL STARFASI (KELAPARAN) METABOLISME KARBOHIDRAT MENURUN ENERGI MENURUN KELEMAHAN FISIK INTOLERANSI AKTIFITAS DM TIPE 2

(4)

 Resiko cidera KELEMAHAN FISIK INTOLERANSI AKTIFITAS RESISTENSI INSULIN DM TIPE 2 KARBOHIDRAT DALAM SEL MENURUN SEL STARFASI (KELAPARAN) METABOLISME KARBOHIDRAT MENURUN ENERGI MENURUN RESIKO CIDERA

(5)

AKTIVITAS 8

Hal-hal yang harus di di pelajari pada kasus diabetes melitus tipe2 tanpa komplikasi adalah

1. Pengertian

2. Etiologi dan faktor resiko terjadinya DM tipe 2 3. Ptofisiologi

4. Hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah komplikasi 5. Manesfestasi kelinis

6. Hal-hal yang harus dilakukan dalam penanganan dan pengontrolan kadar gula darah dalam batas normal

Pertemuan II

Aktivitas 1

Susunlah diagnosis keperawatanpadakasus diabetes mellitus tipe II tanpakomplikasisecaramandiri

No. DiagnosaKeperawatan

1. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan kelemahan fisik akibat  penurunan produksi energi

2. Resiko injury yang berhubungan dengan kelemahan fisik

Aktivitas 2

Diskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes mellitus tipe 2 tanpa komplikasi yang sudah diidentifikasi oleh individu / mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok.

(6)

Aktivitas 3

Identifikasi materi belajar pada kasus diabetes mellitus tipe 2 tanpa komplikasi secara mandiri

FaktorResiko Diabetes MelitusTipe 2 TanpaKomplikasi

Diabetes melitustipe 2 disebabkan kegagalan relativesel β dan  resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat  produksi glukosa oleh hati. Sel β tidak   mampu mengimbangi resistensi insulin

ini sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa, maupun  pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekrasi insulin lain.

Jika seseorang mempunyai kecenderungan genetic kearah diabetes, kegemukan dapat menjadif actor penyebabnya terutama kegemukan yang terjadi di sekitar perut (obesitassentral). Kegemukan dapat menghentikan kerja insulin dalam menurunkan kadar gula darah dan hal ini disebut resistansi insulin yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Oleh sebab adanya kenaikan jumlah penderita obesitas, diabetes jenis ini pun mulai banyak ditemukan.

Mulanya, diabetes jenis ini terjadi pada orang paruh baya, tetapi kini, banyak terjadi pada remaja bahkan anak-anak terutama yang memiliki obesitas. Pada  beberapa kasus, diabetes dapat diatasi dengan diet dan penurunan berat badan.

Banyak orang yang mengalami obesitas sangat sulit untuk menurunkan berat  badannya. Beberapa dari mereka pun menerapkan pola diet yang ketat, tetapi kadar gula darah dalam tubuh tetap tinggi. Untuk itu, mereka tetap memerlukan suntikan insulin.

(7)

PERTEMUAN III

AKTIFITAS 1

Rencana keperawatan pada diabetes melitus tipe 2 tanpa komplikasi :

1. Intoleransi aktivitas Intoleransi aktivitas Berhubungan dengan : · Tirah Baring atau imobilisasi · Kelemahan menyeluruh · Ketidakseimb angan antara suplei oksigen dengan kebutuhan

Gaya hidup yang dipertahankan. DS:

· Melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan. · Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas. DO : · Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas · Perubahan ECG : NOC : Self Care : ADLs Toleransi aktivitas Konservasi eneergi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. Pasien bertoleransi terhadap aktivitas denganKriteria Hasil :

Berpartisipa

si dalam aktivitas fisik tanpa disertai

 peningkatan tekanan darah, nadi dan RR

Mampu

melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secaramandiri

Keseimbang

an aktivitas dan istirahat

NIC :

Observasi adanya  pembatasan

klien dalam melakukan aktivitas

Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan

Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat

Monitor pasien akan adanya

kelelahan fisik dan emosi secara

 berlebihan

Monitor respon kardivaskuler

terhadap aktivitas (takikardi, disritmia,

sesak nafas, diaporesis, pucat,  perubahan hemodinamik)

Monitor pola tidur dan lamanya

tidur/istirahat pasien Kolaborasikan dengan

(8)

aritmia, iskemia Tenaga

Rehabilitasi Medik dalam merencanakan progran terapi yang

tepat.

Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu

dilakukan

Bantu untuk memilih aktivitas

konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial

Bantu untuk

mengidentifikasi dan

mendapatkan sumber yang diperlukan

untuk aktivitas yang diinginkan

Bantu untuk mendpatkan alat

 bantuan aktivitas seperti kursi roda,

krek

Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai

Bantu klien untuk membuat

 jadwal latihan diwaktu luang Bantu pasien/keluarga untuk

(9)

mengidentifikasi kekurangan dalam

 beraktivitas

Sediakan penguatan positif  bagi

yang aktif beraktivitas Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan

 penguatan

Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual 2. Resiko cedera Risiko Injury Faktor-faktor risiko : Eksternal

- Fisik (contoh : rancangan struktur dan arahan

masyarakat, bangunan dan atau perlengkapan; mode transpor atau cara

 perpindahan; Manusia atau  penyedia pelayanan) - Biologikal ( contoh : tingkat imunisasi dalam masyarakat, mikroorganisme) - Kimia (obat-obatan:agen farmasi, alkohol, kafein, nikotin, bahan pengawet,

NOC:

Risk Kontrol Immune status Safety Behavior

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…. Klien tidak mengalami injury dengan kriterian hasil:

Klien terbebas dari cedera Klien mampu menjelaskan cara/metode untukmencegah injury/cedera Klien mampu

menjelaskan factor risiko dari lingkungan/perilaku

NIC : Environment Management

(Manajemen lingkungan) Sediakan lingkungan yang aman untuk

 pasien

Identifikasi kebutuhan keamanan pasien,

sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi

kognitif pasien dan riwayat  penyakit terdahulu pasien Menghindarkan lingkungan yang  berbahaya (misalnya memindahkan  perabotan)

(10)

kosmetik; nutrien: vitamin,  jenis makanan; racun;  polutan)

Internal

- Psikolgik (orientasi afektif)

- Mal nutrisi

- Bentuk darah abnormal, contoh : leukositosis/leukopenia - Perubahan faktor  pembekuan, - Trombositopeni - Sickle cell - Thalassemia, - Penurunan Hb, - Imun-autoimum tidak  berfungsi.

- Biokimia, fungsi regulasi (contoh : tidak berfungsinya sensoris) - Disfugsi gabungan - Disfungsi efektor - Hipoksia jaringan - Perkembangan usia (fisiologik, psikososial) - Fisik (contoh : kerusakan kulit/tidak utuh,  berhubungan dengan mobilitas)  personal Mampumemodifikasi gaya hidup untukmencegah injury Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

Mampu mengenali  perubahan status

kesehatan

Memasang side rail tempat tidur

Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih

Menempatkan saklar lampu ditempat

yang mudah dijangkau  pasien. Membatasi pengunjung Memberikan penerangan yang cukup Menganjurkan keluarga untuk menemani  pasien. Mengontrol lingkungan dari kebisingan Memindahkan barang- barang yang dapat

membahayakan

Berikan penjelasan pada  pasien dan

keluarga atau pengunjung adanya

 perubahan status kesehatan dan

 penyebab penyakit.

AKTIFITAS 2

Diskusi rencana keperawatan pada kasus DM tipe 2 tanpa komplikasi yang sudah diidentifikasi.

(11)

AKTIFITAS 3

Catatan perkembangan pada kasus DM tipe 2 tanpa komplikasi

 No Dx Tindakan Eavaluasi

1. Guidance :

a. Mengobservasi adanya  pembatasan klien dalam

melakukan aktivitas.

 b. Mengkaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan. c. Memonitor nutrisi dan

sumber energi yang adekuat. d. Memonitor pasien akan

adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan. e. Memonitor respon

kardivaskuler terhadap

aktivitas (takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis,

 pucat, perubahan hemodinamik)

f. Memonitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat  pasien.

Support :

g. Membantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan. h. Membantu untuk memilih

S :

- Klien mengatakan kuang enak bdan dan cepat lelah.

- Klien mengatakan menderita DM sejak 3 tahun yang lalu.

- Klien mengatakan selalu kontrol dipoli diabetic.

- Klien mengatakan tidak memiliki komplikasi dan tidak terdapat luka  pada kaki.

O :

- Riwayat DM sudah 3 tahun. - Tidak terdapat luka pada kaki. - Kadar glukosa darah 150 mg/dl.

A :

- Masalah Intoleransi Aktivitas belum teratasi.

P :

(12)

aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social. i. Membantu untuk

mengidentifikasi dan

mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan.

 j. Membantu untuk

mengidentifikasi aktivitas yang disukai.

k. membantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang.

l. membantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam  beraktivitas.

m. membantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan.

Teaching :

n. mengajarkan tehnik ROM aktif dan pasif.

Dev.Env :

o. ciptakan suasana lingkungan yang tenang dan nyaman bagi klien.

Kolaborasi :

 p. Mengkolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan progran terapi yang tepat.

(13)

2. Guidance : a. mengidentifikasi

kebutuhan keamanan  pasien, sesuai dengan

kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan

riwayat penyakit terdahulu  pasien.

Support :

 b. Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien. c. Memberikan penerangan

yang cukup.

d. Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien. e. Memindahkan

barang- barang yang dapat membahayakan. Teaching :

f. Berikan penjelasan pada  pasien dan keluarga atau  pengunjung adanya  perubahan status

kesehatan dan penyebab  penyakit.

Dev.Env :

g. menyediakan lingkungan yang aman untuk pasien h. Menghindarkan

lingkungan yang  berbahaya (misalnya

S :

- Klien mengatakan kuang enak bdan dan cepat lelah.

- Klien mengatakan menderita DM sejak 3 tahun yang lalu.

- Klien mengatakan selalu kontrol dipoli diabetic.

- Klien mengatakan tidak memiliki komplikasi dan tidak terdapat luka  pada kaki.

O :

- Riwayat DM sudah 3 tahun. - Tidak terdapat luka pada kaki. - Kadar glukosa darah 150 mg/dl.

A :

- Masalah Resiko Injury belum teratasi.

P :

(14)

memindahkan perabotan). i. Membatasi pengunjung.  j. Mengontrol lingkungan

dari kebisingan.

k. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih.

AKTIFITAS 5

Dokumentasi keperawatan pada kasus Diabetes Melitus tipe 2

 No Dx Tindakan Eavaluasi

3. Guidance :

q. Mengobservasi adanya  pembatasan klien dalam

melakukan aktivitas.

r. Mengkaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan. s. Memonitor nutrisi dan

sumber energi yang adekuat. t. Memonitor pasien akan

adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan. u. Memonitor respon

kardivaskuler terhadap

aktivitas (takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis,

 pucat, perubahan hemodinamik)

v. Memonitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat  pasien.

Support :

w. Membantu klien untuk

S :

- Klien mengatakan kuang enak bdan dan cepat lelah.

- Klien mengatakan menderita DM sejak 3 tahun yang lalu.

- Klien mengatakan selalu kontrol dipoli diabetic.

- Klien mengatakan tidak memiliki komplikasi dan tidak terdapat luka  pada kaki.

O :

- Riwayat DM sudah 3 tahun. - Tidak terdapat luka pada kaki. - Kadar glukosa darah 150 mg/dl.

A :

- Masalah Intoleransi Aktivitas belum teratasi.

P :

(15)

mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan. x. Membantu untuk memilih

aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social. y. Membantu untuk

mengidentifikasi dan

mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan.

z. Membantu untuk

mengidentifikasi aktivitas yang disukai.

aa. membantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang.

 bb. membantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam  beraktivitas.

cc. membantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan.

Teaching :

dd. mengajarkan tehnik ROM aktif dan pasif.

Dev.Env :

ee.ciptakan suasana lingkungan yang tenang dan nyaman bagi klien.

Kolaborasi :

(16)

Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan progran terapi yang tepat.

4. Guidance :

l. mengidentifikasi kebutuhan keamanan  pasien, sesuai dengan

kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan

riwayat penyakit terdahulu  pasien.

Support :

m. Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien. n. Memberikan penerangan

yang cukup.

o. Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien.  p. Memindahkan

barang- barang yang dapat membahayakan. Teaching :

q. Berikan penjelasan pada  pasien dan keluarga atau  pengunjung adanya  perubahan status

kesehatan dan penyebab  penyakit.

Dev.Env :

r. menyediakan lingkungan yang aman untuk pasien

S :

- Klien mengatakan kuang enak bdan dan cepat lelah.

- Klien mengatakan menderita DM sejak 3 tahun yang lalu.

- Klien mengatakan selalu kontrol dipoli diabetic.

- Klien mengatakan tidak memiliki komplikasi dan tidak terdapat luka  pada kaki.

O :

- Riwayat DM sudah 3 tahun. - Tidak terdapat luka pada kaki. - Kadar glukosa darah 150 mg/dl.

A :

- Masalah Resiko Injury belum teratasi.

P :

(17)

s. Menghindarkan lingkungan yang  berbahaya (misalnya memindahkan perabotan). t. Membatasi pengunjung. u. Mengontrol lingkungan dari kebisingan.

v. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih.

AKTIFITAS 6

Resume jurnal

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang membutuhkan perhatian medis jangka panjang untuk membatasi perkembangan komplikasinya yang merusak dan mengatasi komplikasi tersebut ketika terjadi. DM termasuk penyakit yang mahal, pada tahun 2002 di US, biaya perawatan kesehatan per kapita untuk orang DM mencapai 13.243 US$ sementara tanpa DM hanya 2560US$.

M Type 2 pernah sering disebut sebagai diabetes onset dewasa. Sekarang, karena meningkatnya insiden obesitas dan ketidakaktifan anak, DM tipe 2 dapat terjadi pada umur yang lebih muda. Walaupun DM tipe 2 sering kali mengenai seseorang diatas umur 40 tahun,  bahkan telah didiagnosis pada anak berumur 2 tahun yang memiliki riwayat DM pada

keluarga.

DM tipe 2 ditandai oleh adanya resitensi perifer insulin disertai dengan defek sekresi insulin dengan kerusakan yang bervariasi. Untuk menimbulkan DM tipe 2 kedua kerusakan tersebut harus terjadi: semua orang dengan obesitas mempunyai resistensi insulin, namun DM hanya terjadi pada yang tidak mampu meningkatkan produksi insulin oleh sel B. Dalam  perkembangan dari toleransi glucosa yang normal menjadi toleransi glucosa abnormal, kadar

glucosa postprandial yang pertama meningkat. Pada akhirnya, hiperglikemi puasa (terjadi  pada saat tidak ada asupan makanan) terjadi karena inhibisi gluconeogenesis hepatik

menurun

Sekitar 90% pasien yang mengidap DM tipe 2 adalah orang dengan obesitas. Karena  pasien dengan DM tipe 2 mempertahankan kemampuan untuk mengsekresi insulin endogen, mereka yang mengkonsumsi insulin umumnya tidak terjadi DKA jika penggunaan insulin

(18)

dihentikan. Sehingga mereka dikatakan membutuhkan insulin namun tidak bergantung lepada insulin. Lebih lanjut lagi, pasien dengan DM tipe 2 sering tidak membutuhkan pengobatan dengan obat antidiabetik oral atau insulin jika berat badan mereka turun atau berhenti makan.

Maturity-onset diabetes of the young (MODY/Diabetes onset remaja) adalah bentuk DM tipe 2 yang mengenai generasi yang lebih muda pada keluarga dengan riwayat DM. Umur yang biasanya terkena itu kurang dari 25 tahun. Ada beberapa tipe MODY. Faktor gen yang bertanggung jawab dapat dideteksi menggunakan pemeriksaan yang ada

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIABETES MELLITUS

Pokok Bahasan : Disbetes Militus

Peserta Didik : Mahasiswa DIV keperawatan

Hari / Tanggal : kamis, 23 oktober 2014

Waktu : 30 menit

Tempat : Ruang LAB bahasa

A. Deskripsi

Diabetes Mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah/hiperglikemia, sekelompok metabolic yang ditandai oleh hyperglikemia akibat gangguan pada pengeluaran (sekresi) insulin, kerja keduanya..

(19)

B. Tujuan

Tujuan umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan Tn.N dan keluarga dapat menjelaskan perawatan DM dengan benar

Tujuan khusus

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan Tn.N dan keluarga mampu :

1) Menyebutkan pengertian DM

2) Menyebutkan penyebab DM

3) Menyebutkan tanda dan gejala penyakit DM

4) Menjelaskan komplikasi dari DM

5) Menjelaskan perawatan DM

6) Menjelaskan Diit DM

C. Materi

1. Pengertian DM 2. Penyebab DM

3. Tanda dan gejala DM 4. Komplikasi DM 5. Perawatan DM 6. Diit DM

(20)

D. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Demonstrasi E. Media 1. Lembar balik, 2. Leaflet

F. Proses Kegiatan Belajar Mengajar.

No Tahap Kegiatan Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Waktu

1 Pembukaan - Mengucapkan salam

- Perkenalan diri - Menjelaskan tujuan - Melakukan kontrak - Menjawab salam - Mendengarkan - Mendengarkan - Menyepakati kontrak 5 Menit

2 Pelaksanaan - Menjelaskan tentang penyakit DM

- Menjelaskan diit DM dan memperagakan diit DM

- Memberikan kesempatan  pasien bertanya

- Menjawab pertanyaan pasien

- Mendengarkan - Menyimak dan mendemonstrasikan - Menyimak - Bertanya 20 Menit

(21)

- Menyimpulkan materi

- Memberikan pertanyaan tentang materi yang telah diajarkan

- Salam terapeutik - mendengarkan - Menjawab  pertanyaan - Menjawab salam G. Evaluasi a. Struktur

1) Mengadakan kontrak dengan klien

2) Ketersediaan Media dan alat sesuai rencana

3) Alat-alat disiapkan secara lengkap sebelum pembelajaran.

 b. Proses

Klien Mengetahui maksud dan tujuan

1) Mempersiapkan materi dan mengkonsulkan pada pembimbing

2) Pelaksanaan program sesuai dengan waktu dan tempat

3) Klien mengikuti penyuluhan secara aktif

c. Hasil

Diharapkan keluarga mampu :

1) Menjelaskan Pengertian DM

(22)

3) Menjelaskan Tanda dan gejala DM

4) Menjelaskan Komplikasi DM

5) Menjelaskan Perawatan DM

(23)

LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

DIABETES MILITUS

1. Pengertian

Diabetes Mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah/hiperglikemia, sekelompok metabolic yang ditandai oleh hyperglikemia akibat gangguan pada pengeluaran (sekresi) insulin, kerja keduanya.(Masjoer, Arif. 2001.  Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta: Media Auquslapius)

2. Jenis- jenis DM a. DM tipe I (IDDM)  b. DM tipe II (NIDDM) c. DM gestasional d. DM tipe lain e. Penyebab

f. Penyakit pada pancreas

3. Factor –  factor yang menyebab kan DM

a. Herediter (keturunan)  b. Obesitas

c. Kelelahan atau stress d. Infeksi

(24)

4. Tanda dan Gejala

a. Berat badan menurun.  b. Banyak kencing (poliuria)

c. Banyak minum (polidipsi) d. Banyak makan (poliplagia) e. Mudah lelah

f. Luka yang tidak sembuh-sembuh / infeksi pada kulit g. Pandangan kabur

h. Kesemutan / baal

i. Akibat dari DM (Diabetes Mellitus)

5. Perawatan pasien dengan diabetes mellitus : a. Makan sesuai aturan ( diit DM )  b. Olahraga

c. Gunakan obat secara teratur (antidiabetika oral / suntikan insulin ) d. Pemeriksaan secara teratur (berat badan, tekanan darah, gula darah Dll) e. Periksakan diri anda ke Dokter bila mendapat luka-luka, janganlah

mengobatinya sendiri

f. Lakukan perawatan kaki untuk mencegah luka

g. Jangan ragu untuk minum air gula secepatnya bila sedang mengalami

 penurunan gula darah secara tiba-tiba, dengan tanda-tanda : lemah, gelisah, rasa , Modifikasi lingkungan

h. Mengganti gula pasir dengan gula rendah kalori

i. Mengganti bahan pokok pakanan (nasi), dengan sumber energy lain seperti singkong, jagung, ubi.

 j. Diit DM

6. Komplikasi

a. Hipoglikemia  b. Hiperglikemi

c. Ketoasidosis diabetes

(25)

e. gangguan fungsi syaraf (neoropati)

f. gangguan pembuluh darah, kelainan kulit g. gangguan penglihatan

Tjuan diit DM adalah membantu penderita memperbaiki kebiasaan makan dan olah raga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik dengan cara :

1. Mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal 2. Mencapai dan mempertahankan kadar lipid serum normal 3. Memberi cukup energi untuk mencapai BB normal

4. Menghindari atau menangani komplikasi akut penderita 5. Meningkatkan deraja kesehatan secara keseluruhan

Syarat diit DM

1. Energi cukup untuk mempertahankan BB normal 2. Kebutuhan protein normal

3. Kebutuhan lemak sedang

4. Penggunaan gula murni tidak diperbolehkan 5. Penggunaan gula alternatif terbatas

6. Asupan serat dianjurkan

7. Penderita DM dengan TD normal dapat mengkonsumsi garam 8. Cukup vitamin dan mineral

Bahan makanan yang dianjurkan

1. Sumber karbohidrat komleks seperti : nasi, roti, mie, kentang, singkong, ubi, sagu

2. Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe, tahu dan kacang –  kacangan.

(26)

Bahan makanan yang tidak dianjurkan

1. Mengandung banyak gula sederhana seperti : Gula pasir, gula jawa

2. Sirop, jeli, buah-buahan yang diawetkan dengan gula, susu kental manis, minuman  botol ringan dan es krim ,Kue-kue manis seperti sosol, cake dan tarcis

3. Mengandung banyak lemak seperti cake, makan siap saji, goreng-gorengan

4. Mengandung banyak natrium seperti ikan asin, telur asin, makanan yang diawetkan

Contoh menu sehari-hari

Wkt Bahan

makanan

Penukar Urut Menu

Pagi Nasi Ikan laut Tempe Sayuran A Minyak 1 ½ P 1 P 1 P S 2 P 1 gls 1 ekor 2 ptg sdg 1 sdm  Nasi Pepes goreng Sop

Pukul 10.00 Buah 1 P 1 ptg sdg Papaya Siang Nasi Ayam tanpa kulit Tempe Sayuran B Buah Minyak 2 P 1 P 1 P 1 P 1 P 2 P 1 ½ ptg sdg 1 ptg sdg 2 ptg sdg 1 gls ¼ bh sdg 1 sdm  Nasi Aym bkr bb kecap Tmpe bacem Llpn kc. Pnjg +kol  Nanas

(27)

Pukul 16.00 Buah 1 P 1 bwh Pepaya Malam Nasi Ikan laut Tahu Sayuran B Buah Minyak 2 P 1 P 1 P S 1 P 2 P 1 ½ gls 1 ptg sdg 2 bh bs 1 ptg sdg 1 sdm  Nasi Ikan goreng Tahu bacem Stup buncis+ wortel  pepaya

(28)

DAFTAR PUSTAKA

 Instalasi Gizi Perjan RS Dr.Cipto Mangunkusumo dan Assosiasi Dietisien Indonesia. 2004: Hal 138)

 http://wflok.wordpress.com/2012/01/01/satuan-acara-penyuluhan-diabetyes-mellitus/

 http://uzanxwsdcito.blogspot.com/2011/06/sap-materi-penyuluhan-diabetes-melitus.html

Referensi

Dokumen terkait

dalam upaya memberikan asuhan keperawatan pada pasien diabetes millitus.

Maka dari itu sangat dibutuhkan tindakan berupa asuhan keperawatan pada diabetes millitus tipe II khususnya, agar angka prevalensi diabetes dapat menurun dalam

Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah agar bisa mendapatkan pengalaman yang nyata dan mampu melakukan asuhan keperawatan yang tepat pada pasien Diabetes

keperawatan pada TN.A dengan prioritas masalah kebutuhan dasar gangguan.

Metode: Penulisan Karya Ilmiah Akhir Ners ini menggunakan desain laporan studi kasus untuk mengidentifikasi masalah asuhan keperawatan pada pasien CKD di Ruangan

Diagnosa keperawatan yang muncul pada laporan kasus ini ada tiga yaitu nyeri berhubungan dengan adanya ulcus (luka diabetes mellitus), ketidakseimbangan nutrisi kurang

Hasil studi kasus ini menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien diabetes mellitus dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi yang dilakukan tindakan keperawatan dengan

i KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN LANSIA PENDERITA ANEMIA DENGAN MASALAH INTOLERANSI AKTIVITAS Diajukan kepada Program Studi D III Keperawatan Fakultas Ilmu