• Tidak ada hasil yang ditemukan

GERAKAN SEPARATIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GERAKAN SEPARATIS"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Click to edit Master subtitle style

Click to edit Master subtitle style

GERAKAN SEPARATIS

GERAKAN SEPARATIS

ORGANISASI PAPUA MERDEKA

ORGANISASI PAPUA MERDEKA

SEBAGAI BENTUK MASALAH

SEBAGAI BENTUK MASALAH

INTEGRASI

INTEGRASI

Oleh: Oleh: Neneng Ridayanti Neneng Ridayanti NIM.

(2)

• Nasionalisme akan terhambat apabila terjadi disintegrasi

dalam suatu negara. Indonesia memiliki banyak maslah

integrasi yang di sebabkan dengan berbagai faktor. Sebagai contoh masalah integrasi yang sangat menonjol di Irian

Jaya. Mencoloknya masalah integrasi yang terjadi di Irian  jaya ini terutama mencakup dua hal, pertama masalah

integrasi di Irian Jaya banyak diwarnai oleh dimensi horizontal yakni integrasi yang disebabkan perbedaan teritorial.

• Berkaitan dengan masalah integrasi yang terjdadi di Irian

Jaya tersebut, penulis sangat tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai masalah integrasi di Irian Jaya dikaitkan

dengan teori integrasi. Maka dari penjelasan tersebut penulis berupaya membuat makalah dengan judul “Gerakan

Separatis Organisasi Papua Merdeka Sebagai Masalah Integrasi di Indonesia “

(3)

Permasalahan integrasi di Irian Jaya (papua)

merupakan suatu bentuk ancaman terhadap

kesatuan negara kita. Dalam makalah ini

ruang lingkup permasalahnnya akan di batasi

pada:

 Apakah yang dimaksud dengan

Integrasi?

 Apakah yang menjadi faktor penyebab

terjadinya permasalahan integrasi di Irian

Jaya sehingga memunculkan gerakan

sparatis OPM?

(4)

Menurut Claude Ake integrasi nasional pada

dasarnya mencakup dua masalah pokok

Yaitu :

1.

Bagaimana membuat rakyat tunduk dan

patuh kepada tuntutan-tuntutan negara,

yang mencakup perkara pengakuan

rakyat terhadap hak-hak yang dimiliki

negara.

1.

Bagaimana meningkatkan consensus

normatif yang mengatur prilaku politik

setiap anggota masyarakat, consensus

ini tumbuh dan berkembang diatas

nilai-nilai dasar yang dimiliki bangsa secara

keseluruhan.

(5)

Pengertian Integraasi

Menurut pakar sosiologi, Maurice Duverger 

dalam bukunya, mengatakan sebagai berikut:

“Integrasi didefinisikan sebagai “dibangunnya

interdependensi yang lebih rapat antara

bagian-bagian antara organisme hidup atau antar 

anggota-anggota dalam masarakat” sehingga

integrasi adalah proses mempersatukan

masyarakat,yang cenderung membuatnya

menjadi suatu kata yang harmonis yang

didasarkan pada tatanan yang oleh

angota-anggotanya dianggap sama harminisnya.

(6)

Pengertian Integraasi

• Dua orang sarjana barat, James J. Coleman dan Carl

G. Rosberg, melihat integrasi politik sebagai suatu bagian dari integrasi nasional. Dalam pandangan mereka, integrasi nasional mempunyai dua dimensi, yaitu vertikal (elit-masa) dan horizontal (teritorial). Menurut mereka, istilah integrasi politik bersifat vertikal dan bertujuan untuk menjembantani celah

perbedaan yang mungkin ada di antara elit dan massa dalam rangka perkembangan suatu proses politik

terpadu dan masyarakat politik yang berpartisipasi.

Dan yang dimaksudkan mereka dengan integrsi dalam bidang horizontal dengan tujuan untuk mengurangi

diskontinuitas dan ketegangan kultur kedaerahan dalam rangka proses penciptaan suatu masyarakat politik yang homogen

(7)

Pengertian Integraasi

Dari pengertian-pengertian tersebut diatas

pada hakekatnya integrasi merupakan upaya

politik/kekuasaan untuk menyatukan semua

unsur masyarakat yang majemuk harus

tunduk kepada aturan-aturan kebijakan politik

yang dibangun dari nilai-nilai kultur yang ada

dalam masyarakat majemuk tadi, sehingga

terjadi kesepakatan bersama dalam mencapai

tujuan tujuan nasional dimasa depan untuk

(8)

Yang menjadi masalah integrasi di Indonesia,

dapat di uraikan dalam beberapa faktor 

diantaranya:

1.

Masalah integrasi politik yang dihadapi

Indonesia

1.

Kurangnya pengertian dan penghargaan

terhadap kebijakan pemerintah menimbulkan

gerakan otonomi di daerah-daerah pada

masa lalu.

1.

Tidak adanya suatu partai politik yang

mempunyai kemampuan untuk

mengintegrasikan kekuatan-kekuatan

politik yang beraneka ragam

Faktor Penyebab Masalah

Integrasi di Papua

(9)

• Tekad Belanda untuk mencegah jatuhnya Irian Jaya

ke Indonesia diwarnai pula oleh keinginan untuk memberikan hak untuk berpemerintahan sendiri kepada Irian jaya dalam tahun 1960-an

• Namun dengn jasa pemerintah Amerika Serikat, pada

tanggal 17 Agustus 1962, Indonesia dan Belanda berhasil menandatangani perjanjian untuk

menyelesaikan masalah Irian Jaya. Dalam perjanjian itu disepakati bahwa Belanda akan menyerahkan Irian Jaya kepada UNTEA, sebuah badan PBB, yang

selanjutnya akan menyerahkan kekuasaan kolonial Belanda di Irian berakhir secara resmi tanggal 31 Desember 1962.

(10)

Kepergian Belanda pada tahun 1962 diikuti

pula oleh unsur-unsur anti-Indonesia.

Sehingga terjadi

pemberontakan-pemberontakan dalam upaya untuk

memisahkan diri dari Indonesia. Termasuk

dalam hal ini adalah bekas anggota dewan

Nieuw Guinea, seperti Marcus, Nicolaas

Jouwe, dan Herman Womsowor dan lain-lain.

Setibanya di Belanda mulailah terdengar 

adanya gerakan yang bernama Organisasi

Papua Merdeka (OPM).

(11)

• Menurut Jhon RG. Djopari, pemberontakan OPM

disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:

1.  Aspek politik akibat gagalnya proses penentuan nasib

sendiri karena seluruh prosesnya diserahkan kepada Indonesia setelah perjanjian New York tahun 1962.

1. Memburuknya kondisi perekonomian, terutama

kelangkaan bahan pangan dan sandang serta korupsi yang dilakukan pejabat Indonesia yang menggantikan  Administrator Belanda.

2.  Apek psikologis, yaitu cepatnya reaksi ketika janji-janji

tidak ditepati.

1. Problema sosial, yaitu hilangnya jabatan dari para

kepala suku ketika peralihan dari Belanda ke Indonesia.

2.  Adanya paham sejenis ratu adil atau curgo cult yang

mendambakan zaman baru.

(12)

• Secara umum dapat dikatakan bahwa OPM sebagai

sebuah organisasi terbagi atas dua jenis gerakan yang masing-masingnya mengkoordinasi kegiatan politk

dan kegiatan militer.

• Pada mulanya kegiatan politik OPM hanya terdapat di

Negeri Belanda, dan disinilah jaringan gerakan

mereka di Erofa dipusatkan. Di luar negeri Belanda, OPM memperoleh dukungan dari beberapa negara Pasifik, seperti negara Vanuatu yang selanjutnya dijadikan basis politik OPM. Kegiatan politiknya

berada di luar negeri, karena memang tidak mungkin untuk melancarakan kegiatan-kegiatan politik di dalam negeri.

Gerakan Separatis OPM di

Indonesia

(13)

Kegiatan-kegiatan militer OPM yang

berada di bawah panji-panji Tentara

nasional Papua (TNP), dilakukan d

Irian Jaya, karena disanalah sasaran

militer OPM berada. Meskipun

demikian, para pemimpin dari tiap-tiap

kegiatan itu saling mengakui eksistensi

masing-masing gerakan dan mengakui

 juga adanya hubungan organisasi di

antara mereka, namun tetap saja sulit

untuk diwujudkan.

Gerakan Separatis OPM di

Indonesia

(14)

• Perbedaan orientasi dari para pemimpin gerakan

politik OPM mengakibatkan terjadinya perebutan pengaruh diantara mereka sendiri. Sasaran dari

persaingan mereka adalah warga OPM yang ada di Negeri Belanda yang jumlahnya tidak sampai 500

orang. Akan tetapi taret yang paling penting bagi para pemimpin gerakan OPM ini tentu saja organisasi

militer di Irian Jaya itulah terjadi perebutan pengaruh diantara tokoh-tokoh gerakan politik di luar negeri.

• Hal ini berdampak pada pecahnya kekuatan OPM

menjadi 3 sayap, yang bukan hanya bergerak sendiri-sendiri melainkan memiliki pandangan kepentingan masing-masing. Sehingga perpecahan terjadi di antara gerakan politik dan militer OPM.

(15)

•  Apabila kita kaji maslah pemberontakan OPM di Irian

Jaya (Papua) yang merupakan masalah integrasi nasional, maka dari masalah integrasi tersebut yang paling dominan adalah terkait maslah integrasi

horizontal (teritorial). Jelas bahwa adanya perpecahan dalam tubuh pemberontakan membawa pada

pertanyaan pokok tentang integrasi politik di wilayah timur ini. Dapat disimpulkan bahwa di Irian Jaya tidak ada integrasi politik baik diantara sesama penduduk asli maupun antara mereka dengan rakyat Indonesia lainnya. Tiadanya integrasi politik diantara sesama penduduk asli telah menimbulkan aneka macam organisasi pemberontakkan yang dari luar kelihatan sebagai suatu perlawanan bersama, karena adanya kesamaan tujuan mereka. Sementara itu tiadanya integrasi politik dengan rakyat Indonesia lainnya

merupakan sebab utama meletusnya pemberontakan-pemberontakan di Irian Jaya.

Penyelesaian Masalah

Integrasi Di Papua

(16)

• Dengan maslah integrasi yang merupakan masalah

integrasi horizontal, hal ini berakibat pada tidak

adanya komunikasi politik antara wilayah Irian Jaya dengan wilayah Indonesia lainnya, hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

• Sangat minimnya pendidikan di wilayah itu pada masa

kolonial Belanda.

• Kenyataan membuat tidak mampu berkomunikasi

dengan gerakan-gerakan nasionalis di luar wilayah Irian Jaya.

•  Adanya upaya belanda ingin memalingkan orienasi

politik ke arah anti-Indonesia.

• Kemelut masalah ekonomi bangsa pada tahun

1960-an telah memudahk1960-an Bel1960-anda untuk berupaya menjauhkan Irian Jaya dari Indonesia.

Penyelesaian Masalah

Integrasi Di Papua

(17)

• Dengan demikian diperlukan upaya sistematis dalam

mewujudkan penyelesaian maslaah Integrasi tersebut. Secara umum Integrasi masyarakat dalam negara

dapat tercapai apabila :

1. Terciptanya kesepakatan dari sebagian besar  anggotanya terhadap nilai-nilai social tertentu yang bersifat fundamental dan krusial

2. Sebagian besar anggotanya terhimpun dalam berbagai unit social yang saling mengawasi dalam aspek-aspek sosia yang potensial.

3. Terjadinya saling ketergantungan diantara kelompok-kelompok social yang terhimpun didalam pemenuhan kebutuhan ekonomi secara menyeluruh.

Penyelesaian Masalah

Integrasi Di Papua

(18)

• Pada hakekatnya integrasi merupakan upaya politik/

kekuasaan untuk menyatukan semua unsur 

masyarakat yang majemuk harus tunduk kepada aturan-aturan kebijakan politik yang dibangun dari

nilai-nilai kultur yang ada dalam masyarakat majemuk tadi, sehingga terjadi kesepakatan bersama dalam mencapai tujuan tujuan nasional dimasa depan untuk kepentingan bersama.

• Tiadanya integrasi antara rakyat Irian jaya dan rakyat

Indonesia lainnya disebabkan oleh faktor sangat terbatasnya komunikasi politik pada masa sebelum dan sesudah pembebasan Irian Jaya. Ditambahnya ketidakperca terhadap pembangunan di Irian Jaya berdampak pada upaya munsulnya pemberontakan yang menjadi maslaah integrasi nasional. Apabila pemerintah mampu mengembangkan nilai integratif  dalam masyarakat Irian Jaya. Akan berdampak pada meningkatnya integrasi politik di irian Jaya.

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Yuli : Sudah saya katakan kepada tuan dengan bahasa yang jelas dan lugas : saat ini saya tidak pegang uang, tunggulah sampai lusa!. Tamu : Dan dengan rasa hormat

Hipotesis yang kedua mengenai kinerja mahasiswa menyatakan bahwa H1 diterima, yaitu bahwa variabel kinerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel

UB105 memiliki keunikan pada bentuk tongkol silindris mengerucut dan warna silking merah muda, UB106 memiliki keunikan pada bentuk ujung daun pertama bulat dan

Indah Kiat Pulp and Paper Tbk Tangerang Mill hasil penelitian ini dapat menjadi informasi dan masukan sehingga perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang

Namun demikian, secara keseluruhan total bakteri dari awal hingga akhir penelitian dalam air pemeliharaan tertinggi pada perlakuan A1 (pemberian isolat BL542 ke dalam air

presiden yang akan maju di Pemilu 2014.. POLITIK MEDIA, DEMOKRASI dan MEDIA POLITIK. Iklan politik TV: modernisasi kampanye politik pasca Orde Baru. PT LKiS Pelangi Aksara.

Rasa masakan Aqiqah lebih terjaga kualitasnya, karena kami memiliki menu spesial berupa tengkleng asli solo, sehingga anda tidak khawatir akan kelezatan khas masakan nusantara dari

5.1 Peningkatan  ketersediaan dan  kualitas  infrastruktur  sebagai penunjang  kesejahteraan  masyarakat 5.1.1 Meningkatnya sarana  dan prasarana  infrastruktur daerah