• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Chasis Motor (Edit)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Chasis Motor (Edit)"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPONEN

KOMPONEN

CHASIS CHASIS 

 SEPEDA MOTOR 

 SEPEDA MOTOR 

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sepeda Motor dan Motor  Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sepeda Motor dan Motor 

Kecil Kecil

 Dosen Pengampu : Muhammad Nurtanto M.Pd.,  Dosen Pengampu : Muhammad Nurtanto M.Pd.,

Disusun Oleh: Disusun Oleh: Adin

Adin Ningrat Ningrat !"#"$%%!"#"$%% A

Attiin n SSuupprriiaattiinn !!""##""&&##%% ''tta Na Noo((iitta a SSaarrii !!""##""$$!!%% )aenal

)aenal Am*ia Am*ia !"#"#!&!"#"#!&

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2016 2016

(2)
(3)

KATA PENGANTAR  KATA PENGANTAR 

Puji dan s+ukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan ang Maha Puji dan s+ukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan ang Maha -sa, atas *erkat dan rahmat +ang telah dilimpahkanN+a kepada Penulis -sa, atas *erkat dan rahmat +ang telah dilimpahkanN+a kepada Penulis sehingga dapat men+elesaikan makalah ini tepat pada /aktun+a. Adapun sehingga dapat men+elesaikan makalah ini tepat pada /aktun+a. Adapun  pokok

 pokok *ahasan *ahasan +ang +ang dikaji dikaji dalam dalam makalah makalah ini ini adalah adalah tentang tentang 0Komponen0Komponen Chasis

Chasis Sepada Motor0 +ang *ertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Sepada Motor0 +ang *ertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Sepeda Motor dan Motor Kecil. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan Sepeda Motor dan Motor Kecil. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada 1apak Muhammad Nurtanto M.Pd. selaku Dosen mata terima kasih kepada 1apak Muhammad Nurtanto M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Sepeda Motor dan Motor Kecil +ang telah mem*erikan *im*ingan kuliah Sepeda Motor dan Motor Kecil +ang telah mem*erikan *im*ingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan ini.

kepada penulis selama mengikuti perkuliahan ini.

Penulis men+adari dalam pen+usunan makalah ini masih terdapat Penulis men+adari dalam pen+usunan makalah ini masih terdapat  *er*agai

 *er*agai kekurangan kekurangan dan dan *aik *aik dalam dalam hal hal penulisan penulisan maupun maupun isi. 2ntuk isi. 2ntuk itu,itu,  penulis

 penulis mengharapkan mengharapkan kritik kritik dan dan saran saran dari dari para para pem*aca pem*aca sekalian sekalian +ang+ang  *ersi3at

 *ersi3at mem*angun mem*angun +ang +ang *isa *isa menjadi menjadi *ahan *ahan acuan acuan dan dan pertim*anganpertim*angan  *agi penulis untuk kesempurnaan makalah ini dikemudian harin+a.

 *agi penulis untuk kesempurnaan makalah ini dikemudian harin+a.

4arapan penulis, semoga makalah ini dapat *erman3aat *agi para 4arapan penulis, semoga makalah ini dapat *erman3aat *agi para  pem*aca

 pem*aca sekalian umumn+a sekalian umumn+a dan *dan *agi penulis agi penulis khususn+a unkhususn+a untuk memahamituk memahami Komponen

Komponen ChasisChasis Sepeda Motor. Sepeda Motor.

Serang,

Serang, 5 5 Septem*er Septem*er %#$%#$

Pen+usun Pen+usun

(4)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

KA

KATTA A PEPENGNGANANTTAAR R ... ii DA

DAFTFTAAR R ISISI I ... iiii BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A.

A. 6a6atatar r 1el1elakakang ang ... ## 1.

1. 7u7umumusasan n MaMasasalalah h ... ## 8.

8. TuTujuajuan n ... 

BAB II PEMBAHASAN BAB II PEMBAHASAN

A.

A. ChasisChasis papada Sepda Sepededa a MoMototor ....r ... && 1.

1. SistSistem em KemudiKemudi.. .. ... #%#% 8.

8. SisSistem tem SusSuspenpensi si ... #"#" D.

D. SisSistem tem 7em 7em ... #9#9 -.

-. 7o7oda da dadan n 1a1an n ... &"&"

BAB II KESIMPULAN BAB II KESIMPULAN

A.

A. KesKesimpimpulan ulan ... ""

DAFT

(5)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. LaLatar tar BeBea!a!a"#a"#

Seiring perkem*angan aman kini teknologi semakin *erkem*ang Seiring perkem*angan aman kini teknologi semakin *erkem*ang  pesat

 pesat khususn+a khususn+a dalam dalam dunia dunia otomoti3. otomoti3. 1an+ak 1an+ak kita kita jumpai jumpai dalamdalam  *idang

 *idang otomoti3 otomoti3 itu itu sendiri sendiri contohn+a contohn+a seperti seperti sepeda sepeda motor motor +ang+ang menggunakan *er*asis teknologi dengan menggunakan sistem injeksi. menggunakan *er*asis teknologi dengan menggunakan sistem injeksi. T

Teetatapi pi titidadak k hahalnln++a a dedengnganan tekteknolnologi ogi ranrangka gka sepsepeda eda motmotor or dapadapatt

di

dikakatatakakan n titidadak k memengangalalami mi peperkrkemem*a*angangan n +a+ang ng pepesasat, t, sesejajak k dudululu

konstruksi rangka relati3 sama.

konstruksi rangka relati3 sama.

Ol

Oleh eh kakarrenena a iittuu ChassisChassis memerurupakpakan an *ag*agiaian n palpalining g dadasasar r dardarii

kendaraan sepeda motor +ang

kendaraan sepeda motor +ang memmempun+pun+ai ai 3un3ungsi gsi antantara ara lailain n harharusus mampu menempatkan dan menopang mesin, transmisi, suspensi, sistem mampu menempatkan dan menopang mesin, transmisi, suspensi, sistem kel

kelististrikrikan, an, serserta ta untuntuk uk menmenjagjaga a keskesta*ta*ilailan n dan dan ken+ken+amaamanan nan ketketikaika  *erkendara.

 *erkendara. Kekuatan Kekuatan rangak rangak sangat sangat *ergantung *ergantung pada pada *entuk *entuk atauatau kons

konstrutruksiksin+a, n+a, *en*entuktukn+a n+a pun pun disdisesuesuaikaikan an dengdengan an jenjenis is kegukegunaannaan sepeda

sepeda motor.motor.

Oleh se*a* itu, jenis rangka +ang digunakan *ermacam;macam Oleh se*a* itu, jenis rangka +ang digunakan *ermacam;macam misaln+a, rangka +ang digunakan pada sepeda motor tidak akan sama misaln+a, rangka +ang digunakan pada sepeda motor tidak akan sama dengan motor soprt atau keperluan

dengan motor soprt atau keperluan seharihari.seharihari.

B.

B. R$R$%$%$&a&a" Ma" Ma&a&aaa''

7um

7umusausan n masmasalaalah h daldalam am makmakalaalah h komkomponeponenn chasischasis  pada sepeda  pada sepeda motor adalah se*agai *erikut ini:

motor adalah se*agai *erikut ini: #.

#. 1ag1agaimaimana 3uana 3ungsngsi rani rangka pagka pada sepda sepeda meda motorotor<< .

. ApApa saja koma saja komponponenkenkompomponen paonen pada sisda sistem kemtem kemudiudi &.

&. Apa Apa +ang +ang dimdimaksaksud dud dengaengan sun suspespensinsi<< ".

". Apa sApa saja maja macamacammamacam rcam rem paem pada sepda sepeda meda motootor<r< 5.

(6)

(. T$)$a"

Tujuan pem*uatan makalah komponen chasis  pada sepeda motor  adalah se*agai *erikut ini:

#. Mengetahui dan memahami chasis pada sepeda motor 

. Memahami 3ungsi +ang terdapat pada chasis pada sepeda motor  &. Memahami *agian*agian chasis pada sepeda motor 

(7)

BAB II PEMBAHASAN

A.  Chasis *a+a Se*e+a M,t,r

8hassis adalah rangka +ang *er3ungsi se*agai penopang *erat dan *e*an kendaraan, mesin serta penumpang. Ditinjau dari segi struktur atau *entuk rangka mempun+ai 3ungsi antara lain harus mampu menempatkan dan menopang mesin, transmisi, suspensi dan sistem kelistrikan, serta komponenkomponen lain +ang ada dalam sepeda motor. Oleh karena itu rangka se*aikn+a kuat dan kaku tapi ringan. Sedangkan jika ditinjau dad segi geometri, rangka harus sesuai dengan geometri +ang diinginkan sistem kemudi dan suspensi. 7angka  juga harus mampu menjaga roda tetap sejajar lurus antara depan dan  *elakang.

1ahan utama rangka sepeda motor adalah plastik dan logam. 1agian rangka +ang ter*uat dari plastik misaln+a penahan angin,  penutup rangka dan pelindung roda. Sedangkan *agian utama +ang ter*uat dari logam, misaln+a rangka utama, kemudi, lengan a+un dan dudukan mesin.

Teknologi rangka sepeda motor dapat dikatakan tidak mengalami  perkem*angan +ang pesat. Sejak dulu konstruksi rangka relati3 sama. 1entuk komponen rangka pada dasarn+a ada tiga macam, +aitu silinder =contohn+a penghu*ung rangka dan poros kemudi>, persegi =contohn+a lengan a+un>, dan plat =contohn+a dudukan jok>. 7angka  *erkaitan erat dengan *odi. Oleh karena itu *entuk rangka mempengaruhi *entuk *odi motor. Kalau terjadi kerusakan pada rangka, maka akan menim*ulkan kerusakan pada *odi juga karena  *odi menempel pada rangka.

Tipetipe rangka antara lain: #. 7angka *ak =cradle 3rames>

(8)

. 7angka tipe trellis =terali>

&. 7angka tipe *alok pen+eim*ang =*eam> ". 7angka tipe spine

Ke empat tipe rangka terse*ut di tunjukkan oleh gam*ar *erikut ini:

?am*ar #.# 7angka *ak =cradle 3rames>

(9)

?am*ar #.& 7angka 1eam

?am*ar #." 7angka Spine 1er*entuk Pipa

?am*ar #.5 7angka spine dari pa*rik 

-. F$"#&i Ra"#!a *a+a Se*e+a M,t,r

7angka pada sepeda motor *er3ungsi se*agai /adah penempatan engine, sistem kelistrikan dan kelengkapankelengkapan lainn+a serta sekaligus se*agai pen+angga penumpang. 1agian rangka juga mencakup komponen komponen lain +ang *erhu*ungan dengan 3ungsi keindahan dan ken+amanan *erkendara.

1. 7ancangan pem*uatan se*uah rangka ditentukan oleh *e*erapa kepentingan +aitu disesuaikan dengan *esar kapasitas mesin =cc> +ang dipasangn+a,

(10)

2. Kemudahan penggunaan dari sepeda motor terse*ut,

. Mudah dan ekonomis dalam pera/atan.

Agar dapat *er3ungsi se*agaimana mestin+a, rangka harus memenuhi *e*erapa pers+aratan, diantaran+a :

a. Kuat, kokoh@ sehingga mampu menopang mesin *eserta kelengkapan kendaraan lainn+a, men+angga penumpang maupun  *e*an tanpa mengalami kerusakanperu*ahan *entuk.

-. 7ingan, sehingga tidak terlalu mem*e*ani mesin =meningkatkan e3ekti(itas tenaga +ang dihasilkan mesin>.

/. Mempun+ai nilai kelenturan3leksi*ilitas, +ang *er3ungsi untuk  meredam getarangoncangan *erle*ihan +ang diaki*atkan tenaga +ang dihasilkan mesin maupun aki*at kondisi jalan +ang *uruk.

/. Ba#ia"Ba#ia" Chasis Ra"#!a Se*e+a M,t,r

?am*ar #.$ 7angka Sepeda Motor  Keterangan gam*ar :

#. Sum*u kemudi . Pipa rangka alas

&. 7angka pipa punggung ". Dudukan peredam getaran 5. Pipa rangka tengah

$. Dudukan lengan a+un B. Pipa rangka *a/ah

(11)

Pada umumn+a se*agian *esar jenis rangka menggunakan *ahan dari *esi dan aluminium. Aluminium akan menghasilkan *o*ot +ang le*ih ringan dari pada *esi dalam *entuk +ang sama. 2ntuk sepeda motor produksi +ang sekarang hampir se*agian *esar menggunakan  jenis rangka dari *ahan pipa *ulat dari *er*agai jenis ukuran dan

kete*alan. Ada juga *e*erapa +ang menggunakan jenis rangka dari  *ahan pipa segi empat dan empat persegi panjang. 7angka dituntut kuat,

ringan, indah, dan mudah dalam pera/atan.

+. Ma/a%Ma/a% Ra"#!a

Kontruksi Pressed Steel

?am*ar #.B 7angka Cenis Pressed Steel

7angka ini ter*entuk dari pelat  *aja +ang seluruhn+a dipres =lempengan>. 2mumn+a pada  jenis ini mempun+ai pola *ack   *one =*entuk tulang punggung>

1ack 1one

?am*ar #.! 7angka Cenis 1ack 1one

Cenis rangka ini di*uat dari ga*ungan antara pipa dan press steel. 7ancangan dasar jenjs rangka ini diutamakan untuk   penggunaan pada jenis sepeda

(12)

Tu*ular pola single cradle

?am*ar #.9 7angka Tu*ular Pola Single 8radle

Cenis rangka single

cradle memiliki satu *uah pipa di  *a/ah (down tube) dan satu *uah  pipa utama =main pipe> pada

 *agian depan mesin.

Secara struktur *agian*agian dari rangka ini mengusung posisi dudukan mesin. Penggunaan +ang utama jenis rangka ini adalah  jenis sepeda motor o33road, jenis onroad, dan tipe sport dengan cc sedang, Disamping mempun+ai kekuatan prima, jenis rangka ini  juga mudah dalam pera/atan. Tu*ular pola dou*le cradle

?am*ar #.#% Tu*ular Pola Dou*le 8radle

Cenis rangka dou*le cradle hampir  sama dengan jenis single cradle. 4an+a pada jenis ini memiliki dua  *uah pipa *a/ah =down tube>. 4al ini akan manghasilkan kekuatan sistem rangka. Cenis rangka ini dipakai pada sepeda motor   jenis on-road dengan cc *esar.

Pada tipe tertentu *agian dari down tubedapat dilepas pada saat pemasangan dan melepas mesin.

(13)

7angka Cenis Alumunium

?am*ar #.## 7angka Cenis Alumunium

7angka jenis aluminium

mempun+ai *o*ot +ang ringan di*andingkan dengan rangka dari  *esi. Penggunaan pipa segi empat dan empat persegi panjang. Pada  jenis ini akan menjadikan rangka semakin kuat dan tahan terhadap tekanan. 1agian*agian rangka = sub-frame> dapat dilepaskan untuk tujuan memudahkan dalam  pera/atan. Cenis rangka ini dipakai pada sepeda motor tipe sport.

Diamond T+pe rame

?am*ar #.# Diamond T+pe rame

1agian *a/ah dari pipa =Do/n Tu*e> tidak dihu*ungkan dengan  *agian rangka +ang lain, *entuk 

mesin menentukan *agian akhir  dari struktur rangka. Sistem  pengikatan pesin pada rangka akan menam*ah kekuatan dari struktur rangka ini. Cenis rangka Diamond dipakai pada jenis sepeda motor tipe sport. Disamping *entukn+a sangat sederhana, juga ringan dan mudah dalam pera/atan.

B. Si&te% Ke%$+i

1. Pe"#ertia" Si&te% Ke%$+i

Sistem kemudi *er3ungsi untuk mengendalikanmengontrol arah sepeda motor sehingga arah jalann+a sepeda motor sesuai dengan kehendak pengemudi. Tenaga untuk mengendalikan arah

(14)

kendaraan mempergunakan tenaga tangan, +ang diteruskan ke roda melalui *atang kemudi =stang> dan garpu depan =3ork>.

2. K,%*,"e" *a+a &i&te% !e%$+i

Komponen sistem kemudi diantaran+a:

?am*ar #.#& Sasis sistem kemudi Keterangan :

#. 1atang Kemudi = Handle Bar >

. Penghu*ung garpu *agian atas = Fork Top Bridge> &. Pengikat stang = Handle Bar Holder >

". Poros kemudi =Steering Stem>

5. Dudukan pelurukones atas =Top Cone> $. Peluru =Steel Balls>

B. Karet penahan de*u = Dust Seal >

!. Dudukan pelurukones *a/ah = Bottom Cone>

Cenis *atang kemudi pada sepeda motor di*edakan menjadi dua, +aitu:

a. Cenis Tu*ular =1er*entuk Pipa>

Cenis ini umum digunakan pada sepeda motor dengan suspense depan tipe teleskopicupside do/n.

 *. Cenis ressed Steel 

Cenis ini digunakan pada sepeda motor dengan suspensi depan tipe link. Se*enarn+a jenis pressed steel mempun+ai susunan  *entuk dan 3ungsi +ang sama dengan jenis tu*ular, han+a saja jenis

(15)

 pressed steel di*uat dari *ahan pelat *aja +ang dipress =lempengan> dan di*entuk se*agai penutup lekukan dari *atang kemudi, sekaligus se*agai pengapit lampu depan dan speedometer.

. Pe"#ertia" Caster  +a" trail

Carijari lingkaran perputaran sepeda motor ditentukan oleh  *esarkeciln+a sudut *elok stang dan juga ditentukan oleh  *esarkeciln+a sudut kemiringan dari sepeda motor se/aktu

menikung. 1e*erapa istilah penting dalam sistem kemudi :

a. Caster , Adalah sudut kemiringan dari poros kemudi, din+atakan dalam satuan derajat. Dengan menarik garis sejajar poros kemudi, maka akan didapat suatu sudut +ang dihitung dari garis mendatar  =horisontal>.

 *. Trail , Adalah jarak antara titik potong dari garis melalui poros kemudi dengan jalan mendatar, ke titik tumpu *an depan di atas  jalan.

?am*ar #.#" Sistem Kemudi Caster  Dan Trail 

Caster and trail  Kedua hal di atas menunjukkan *ah/a semakin *esar sudut castern+a, maka trail akan semakin kecil. 8aster  dan trail harus diperhitungkan secara tepat, karena *erhu*ungan erat sekali terhadap pengaruh kesta*ilan dari sistem kemudi sepeda motor. Sudut caster +ang kecil, *erarti memperpanjang jarak trail. Dalam hal ini, pengendalian sepeda motor terasa *aik untuk jalan +ang lurus

(16)

dengan kecepatan tinggi. Tetapi pada kecepatan rendah, pengendalian terasa *erat dan kurang n+aman untuk jalan +ang *er*elok*elok.

3. Ga"##$a" *a+a &i&te% !e%$+i

 No ?angguan Pen+e*a* Pen+e*a*

#. Kelainan suara pada *agian sekitar mesin

 Kerusakan atau retak pada engine mounting

 Keretakan atau kerusakan pada  *agian*agian +ang dilas

 Ke*engkokan dan kerusakan pada rangka

. Kelainan suara pada saat  pengendaraan

 Kerusakanke*engkokan pada

engine mounting

 Kerusakan pada *agian*agian +ang dilas

 Kerusakan atau ke*engkokan  pada rangka

&. Stang kemudi cenderung  *er*elok ke satu arah pada saat pertam*ahan atau  pengurangan kecepatan

 Ke*engkokan pada rangka

 Ke*engkokan pada suspensi +ang dilas

 Ke*engkokan pada s/ing arm  Ke*engkokan pada penghu*ung

garpu

 Kedudukan peredam kejut tidak  seim*ang

 Poros roda depan *engkok 

". Kemudi terlalu *erat  Poros kemudi diikat terlalu kencang

(17)

kekurangan gemuk pelumas  Poros kemudi *engkok 

 Tekanan angin *an terlalu rendah 5. Kemudi terlalu ringankocak   Pelurupeluru pecahaus

 Dudukan peluru auspecah

 Mur pengikat poros kemudi kendor 

(. Si&te% S$&*e"&i

Sistem suspensi adalah sistem +ang dirancang untuk menahan getaran aki*at *enturan roda dengan kondisi jalan. Selain itu, sistem suspensi diharapkan mampu untuk mem*uat Elem*utE saat sepeda motor menikung dan dikendarai, sehingga mudah dikendalikan.

Dengan sistem suspensi juga, getaran aki*at kerja mesin dapat diredam. Dari semua peran dan kegunaan sistem suspensi tadi, pada akhirn+a dapat diam*il kesimpulan *ah/a dengan *ekerjan+a sistem suspensi, pada dasarn+a adalah agar diperoleh ken+amanan dalam  *erkendara. Dengan demikian, gangguan pada sistem suspensi akan  *erpengaruh langsung pada ken+amanan *erkendara.

Suspensi depan pada sepeda motor *iasan+a *ersatu dengan garpu =3ork>, *aik untuk *agian depan maupun *agian *elakang. Tetapi ada juga se*agian motor, suspensi *elakang *ukan sekaligus se*agai garpu *elakang dan *iasan+a dise*ut se*agai monoshock =peredam kejut tunggal>.

(18)

a. Suspensi 1agian Depan =ront Suspension>

Suspensi depan +ang terdapat pada sepeda motor pada umumn+a ter*agi tiga, +aitu:

1 ?arpu *atang *a/ah =*ottom link 3ork>@ jenis ini  *iasan+a dipasang pada sepeda motor *e*ek model lama,

(espa atau scooter.

?am*ar #.#5 ?arpu *atang *a/ah> > ?arpu teleskopik =telescopic 3ork>

Merupakan jenis suspensi +ang paling *an+ak  digunakan pada sepeda motor. Suspensi teleskopik terdiri dari dua garpu =3ork> +ang dijepitkan pada steering +oke.

(19)

?arpu teleskopik menggunakan penahan getaran  pegas dan oli =min+ak pelumas> garpu. Pegas menampung getaran dan *enturan roda dengan permukaan jalan dan oli garpu mencegah getaran diteruskan ke *atang kemudi.

?arpu depan dari sistem kemudi =+ang termasuk  kedalam suspensi depan> 3ungsin+a untuk menopang goncangan jalan melalui roda depan dan *erat mesin serta  penumpang. Oleh karenan+a garpu depan harus mempun+ai

kekuatan, kekerasan +ang tinggi, selain caster dan trail =kesejajaran roda depan> +ang *erpengaruh *esar   pada kesta*ilan mesin.

&> 2p side do/n

Cenis suspensi ini *an+ak diterapkan pada sepeda motor  kapsitas *esar, seperti amaha 7# F 7$, Suuki ?SG $%%, dll. Tipe ini pada dasarn+a hampir sama dengan tipe garpu teleskopik, han+a saja jika pada tipe garpu teleskoik ta*ung 3luida redam terletak di *a/ah, maka pada tipe ini justru se*alikn+a, ta*ung 3luida redam terletak di atas.

!) Caster 

?am*ar #.#B Caster 

(20)

?am*ar #.#! Suspensi *agian *elakang

?enerasi a/al suspensi *elakang pada sepeda motor  adalah jenis plunger unit. Tipe ini tidak mampu mengontrol dengan n+aman roda *elakang. Tidak seperti suspensi depan, suspensi  *elakang tidak mempun+ai sistem steering =kemudi>. Sistem ini han+a menopang roda *elakang dan menahan goncangan aki*at  permukaan kondisi jalan.

Tipe suspensi *elakang saat ini +ang *an+ak digunakan adalah: a. Tipe S/ing Arm

 *. Tipe 2nit S/ing

Konstruksi suspensi tipe s/ing arm adalah dua *uah lengan +ang digantung pada rangka dan ujung +ang lain dari suspensi terse*ut menopang roda *elakang. 7ancangan suspensi *elakang tipe s/ing arm ditunjukkan oleh gam*ar *erikut.

8ushion unitshock a*sor*er =peredam kejut> diletakkan antara ujung *elakang dari lengan dan rangka =3rame>

(21)

?am*ar #.#9 Suspensi tipe s/ing arm>

?etaran pada sepeda motor +ang dise*a*kan oleh  permukaan jalan +ang tidak rata perlu diredam untuk mengurangi kejutankejutan aki*at gerak pegas. Komponen +ang *er3ungsi se*agai peredam kejut terse*ut adalah sok *reker. Oleh sok *reker  gerak a+un naik turun *adan sepeda motor diperlam*at sehingga menjadi lem*ut dan tidak mengejut. 'tulah se*a*n+a sok *reker  dise*ut juga se*agai peredam kejut.

Shock breaker  terdiri atas se*uah ta*ung +ang *erisi oli. Di dalam ta*ung terse*ut terdapat se*uah katup +ang *er3ungsi untuk mengatur aliran oli. Perlam*atan gerak a+un *adan sepeda motor terjadi karena aliran oli di dalam ta*ung sok *reker  terham*at oleh katup. 4al ini dise*a*kan karena lu*ang katup +ang sempit. Cika jumlah oli dalam ta*ung kurang maka kerja sok   *reker menjadi tidak *aik. Dalam hal ini sok *reker tidak *isa meredam kejutan. Apa*ila kerja sok *reker sudah tidak *aik maka se*aikn+a sok *reker terse*ut diganti. Penggantian sok   *reker dianjurkan sepasang sekaligus meskipun sok *reker +ang

(22)

tekanan sehingga sepeda motor tetap seim*ang, tidak seperti *erat se*elahmiring. 2ntuk menentukan apakah sok *reker *ekerja dengan *aik atau tidak *ukanlah hal +ang sulit. 1iasan+a sepeda motor +ang sok *rekern+a sudah rusak menjadi tidak enak  dikendarai.

Kerusakan sok *reker umumn+a dise*a*kan oleh ke*ocoran oli. 4al ini *isa dilihat pada ta*ung sok *rekern+a. Cika ta*ung sok *reker selalu *asah oleh rem*esan oli maka hal itu  *erarti sok *reker telah *ocor. Sok *reker harus diganti jika sudah

tidak *aik kerjan+a.

?am*ar #.% Susunan dasar s/ing arm dan a*sor*er>

Kontruksi tipe unit s/ing arm adalah *agian itu sendiri +ang  *ereaksi seperti lengan +ang *era+un. Cadi *agian terse*ut +ang  *era+un. 2mumn+a suspensi tipe unit s/ing dipakai pada sepeda motor 

+ang mempun+ai penggerak akhirn+a =3inal dri(e> memakai sistem  poros penggerak.

D. Si&te% Re%

Sistem rem sepeda motor dirancang untuk mengontrol kecepatanlaju =mengurangimemperlam*at kecepatan dan menghentikan laju> sepeda motor, dengan tujuan meningkatkan

(23)

keselamatan dan untuk memperoleh pengendaraan +ang aman. Prinsip kerja rem adalah dengan mengu*ah energi kinetik menjadi energi panas dalam *entuk gesekan. Konstruksi rem cakram pada umumn+a terdiri atas cakram =disc rotor> +ang ter*uat dari *esi tuang +ang *erputar  dengan roda, *ahan gesek =disc pad> +ang menjepit F mencengkeram cakram, serta kaliper rem +ang *er3ungsi untuk menekan F mendorong  *ahan gesek sehingga diperoleh da+a pengereman. Da+a pengereman

dihasilkan oleh adan+a gesekan antara *ahan gesek dan cakram.

1. Re% Tr,%, Me!a"i&  Me/'a"i/a Dr$% Bra!e&

Pada rem tromol, kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem +ang diam menekan permukaan tromol +ang *erputar   *esama dengan roda. 7em tromol mempun+ai keuntungan

di*andingkan dengan tipe rem cakram, +aitu adan+a sel3 energiing e33ect +ang memperkuat da+a pengereman, han+a saja konstruksin+a agak rumit dan tertutup sehingga radiasi panas ke udara luar dan /ater reco(er+ kurang *aik.

Hater reco(er+ merupakan kemampuan *idang gesek =sepatu rempad> untuk mengem*alikan koe3isien gesek pada kondisi semula, pada saat sistem rem terkena air +ang mengaki*atkan koe3isien gesek sepatu rem pad menjadi *erkurang karena terlumasi oleh air. Pada saat sistem rem terkena air, tipe rem cakram memiliki kemampuan.

(24)

?am*ar #.#

"ater reco#er$ +ang le*ih *aik  di*andingkan dengan sistem rem tromol, hal ini dise*a*kan karena air  akan terlempar keluar dari permukaan cakram dan pad karena adan+a ga+a sentri3ugal. Pada rem tromol tetap akan men+isakan air di antara sepatu rem dan tromol sehingga koe3isien gesek rem menjadi rendah.

Konstruksi rem tromol umumn+a terdiri dari komponen komponen seperti: sepatu rem =brake shoe>, tromol =drum>, pegas  pengem*ali =return springs>, tuas penggerak =le#er >, dudukan rem tromol =backplate>, dan camnok penggerak. 8ara pengoperasian rem tromol pada umumn+a secara mekanik +ang terdiri dari pedal rem =brake pedal > dan *atang =rod> penggerak.

?am*ar #. Komponen 7em Tromol

Komponen rem tromol: #. 1rake shoes

. 7eturn spring &. 1acking plate ". Operating cam 5. Hasher 

$. Seal

B. Operating le(er  !. Pinch *olt

(25)

7em tromol ter*uat dari *esi tuang dan diga*ung dengan hu* saat rem digunakan sehingga panas gesekan akan tim*ul dan ga+a gesek dari *rake lining dikurangi. Drum *rake mempun+ai sepatu rem =dengan lining> +ang *erputar *erla/anan dengan putaran drum =/heel hu*> untuk mengerem roda dengan gesekan. Pada sistem ini terjadi gesekangesekan sepatu rem dengan tromol +ang akan mem*erikan hasil energi panas sehingga *isa menghentikan putaran tromol terse*ut. 7em jenis tromol dise*ut Iinternal e%pansion lining  brake0.

Permukaan luar dari hu* tersedia dengan siripsirip pendingin +ang ter*uat dari aluminium;allo+ =paduan aluminium> +ang memiliki da+a pen+alur panas +ang sangat *aik. 1agian dalam tromol akan tetap terjaga *e*as dari air dan de*u kerena tromol mempun+ai alur untuk menahan air dan de*u +ang masuk dengan cara mengalirkann+a le/at alur dan keluar dari lu*ang aliran. 1erdasarkan cara pengoperasian sepatu rem, sistem sistem rem tipe tromol pada sepeda motor diklasi3ikaskan menjadi dua, +aitu:

a. Si"#e Lea+i"# S',e T5*e

Tipe ini digunakan pada semua jenis sepeda motor kecil =di  *a/ah 5% cc>. Pada sistem rem tromol single leading shoe t+pe, digunakan dua sepatu rem. Sepatu rem +ang ter*a/a oleh putaran tromol dan cenderung melengket dise*ut se*agai reading shoe, sedangkan sepatu rem +ang terdorong ke dalam oleh putaran tromol dise*ut trailing shoe. 6eading shoe menghasilkan da+a pengeremen +ang le*ih *esar di*andingkan dengan trailing shoe se*agai aki*at adan+a sel3 energiing e33ect +ang diperoleh karena leading shoe ter*a/a oleh putaran tromol. 4al ini akan men+e*a*kan keausan  pada leading shoe le*ih *esar di*anding keausan pada trailing shoe.

(26)

?am* ar #.& Kondisi Se*elum 1ekerja

Kondisi *elum *ekerja ketika pedal rem  *elum di injak, tuas rem tidak *ergerak 

memutar *rake cam maka tidak ada ga+a  putar pada *rake cam =*u*ungan rem> sehingga sepatu rem tidak *ergerak  =mengem*ang>, tidak ada gesekan antara tromol dan kan(as rem =*rake lining> sehinggat tidak terjadi pengereman.

?am*ar ." Kondisi Saat 1ekerja

Kondisi *ekerja :

ketika pedal rem di injak, tuas rem  *ergerak memutar *rake cam maka ada ga+a putar pada *rake cam =*u*ungan rem> sehingga sepatu rem *ergerak  =mengem*ang>, terdapat gesekan antara tromol dan kan(as rem =*rake lining> sehinggat terjadi pengereman

> Kele*ihan 7em Tipe Single 6eading Shoe:

• Konstruksi sederhana

• Cumlah komponan sedikit =Hheel 8+linder dan return spring

# *uah.

&> Kekurangan 7em Tipe Single 6eading Shoe:

• Keausan kampas rem depan =leading> le*ih *an+ak dari pada

kampas rem *elakang =trailing>, karena adan+a self energi&ing  effect .

• Kausan kampas rem masingmasing tidak simetris =1agian

atas le*ih *an+ak dari pada *agian *a/ah>

• Pengereman kurang pakem.

(27)

?am*ar #.5 7em Tromol Single  'eading 

Tromol putar maju Sepatu primer : J MA  %

.a L 3.c ; N .*  % .a L N. .c ; N.* % .a L N . = .c ; * >  %

?a+a rem  ?a+a reaksi 3rem  N  

  ?a+a pada sepatu rem  N  ga+a reaksi 3  ?a+a gesek    Nilai ?esek  Sepatu sekunder : JM1  %  .a L 3.c L n.*  %  .a L N .  . c L N . * -. Re% Tr,%, Ti*e T,

leading shoe dapat menghasilkan ga+a pengereman kirakira satu setengah kali  single leading shoe.Terutama digunakan se*agai rem depan, tetapi *aru*aru ini digantikan oleh disk *rake =rem cakram>.

(28)

#> Kele*ihan 7em Tipe Double 'eading Shoe:

• Keausan kampas rem depan dan *elakang simetris. • Pengereman agak le*ih pakem

> Kekurangan 7emTipe Double 'eading Shoe:

• Keausan kampas rem *agian atas tidak sama dengan *agian

 *a/ah.

• Komponen le*ih *an+ak ="heel c$linder   *uah. dan

compression spring  *uah.>

&> Self nergi&ing ffect  =ga+a penguatan sendiri>

Seperti +ang telah di*ahas, saat pengemudi menginjak rem, tekanan ditularkan dari master silinder ke silinder roda. Tekanan ini mendorong piston silinder ke luar. 4al ini, pada gilirann+a, menjalar pada sepatu rem dan mem*a/a kampas rem *ergesekan dengan tromol. Pertamatama, lapisan rem tidak han+a mendorong mela/an tromol dan menahan seperti +ang mereka lakukan ketika kendaraan diam. ?esekan antara tromol +ang *ergerak dan kampas rem akan mendorong sepatu rem ke arah rotasi seperti +ang ditunjukkan. enomena ini akan mengaki*atkan:

(29)

Sepatu primer =leading>

Sepatu sekunder =trailling> ?am*ar #.B ?a+a Penguatan Sendiri

8ara Kerja

#> Ketika pedal rem diinjak, maka silinder roda mendorong sepatu  primer *erputar searah putaran tromol seperti pada gam*ar.

> 4al +ang sama terjadi pada sepatu sekunder. Tapi dalam kasus ini, sepatu sekunder *erhenti le*ih cepat karena ga+a rem sepatu sekunder mela/an anchor pin.

&> Ketika sepatu sekunder *erhenti mela/an anchor pin, maka sepatu tidak dapat memutar le*ih jauh meskipun kekuatan dorong dari silinder roda masih *erlaku.

"> Kekuatan dorong ini menciptakan kekuatan +ang mendorong poros sepatu rem *ergerak ke arah luar, menciptakan peningkatan tekanan +ang le*ih *esar terhadap tromol. 4al ini dise*ut self-energi&ing  effect atau ga+a penguatan sendiri. Saat sepatu sekunder terdorong keluar, maka ujung kan(as rem akan menekan semakin kuat terhadap tromol, sehingga komponen rem tidak dapat *ergerak  le*ih jauh.

5> Dalam proses ini, sepatu primer memiliki kekuatan le*ih *esar  daripada sepatu primer. Kedua sepatu rem mem*erikan ga+a dari silinder roda dan kedua sepatu *erputar karena rotasi tromol. Tapi sepatu primer mendapat kekuatan tam*ahan dari ga+a reaksi +ang memiliki arah sama dengan arah putaran tromol. Dengan demikian, sepatu primer *ekerja le*ih *an+ak daripada sepatu sekunder. Sehingga kan(as sepatu primer le*ih cepat aus daripada kan(as sepatu sekunder.

2ntuk mengatasi hal ini, maka pada rem tromol jenis leading trailing menggunakan:

(30)

Disain sepatu rem +ang paling terkenal untuk sistem rem +ang le*ih kecil, adalah sepatu rem siap pakai +ang di*uat dari *aja. Pada sistem rem +ang le*ih *esar, campuran *esi tuang, campuran aluminium, atau sepatu rem +ang ter*uat dari campuran *esi lunak, *an+ak digunakan akirakhir ini.

?am*ar #.! Sepatu 7em

Sepatu rem terdiri dari se*uah meja dan pelapis sepatu =shoe /e*>. 6apisan atau kampas rem =*rake lining> dipasang pada meja sepatu rem dengan cara pengeleman atau kelingan. 6apisan sepatu menahan meja dan pegas pengem*ali sepatu =shoe return spring>. Satu ujung sepatu rem duduk pada lu*ang jangkar =anchor *ore> atau tempat dudukan jangkar =anchor rest path>. Sedangkan ujung sepatu rem +ang lain adalah duduk pada salah satu ujung piston /heel c+linder. Tergantung pada susunan sepatu rem, apakah dalam posisi leading =primer> atau dalam posisi trailing =sekunder>.

 *> Kan(as 7em

Kan(as rem ter*uat dari *ahan campuran as*es atau 3i*er glass, resinsintetis, *ahan +ang tahan terhadap gesekan dan *ahan +ang dapat men+erap panas. 8ampuran di*uat dalam cetakan dalam *entuk dan ukuran kampas rem +ang direncanakan lalu dikeringkan pada suhu dan tekanan +ang tinggi. Ceis kampas rem ini dirancang untuk menahan tekanan dan temperatur +ang tinggi saat rem *ekerja. 2ntuk maksud ini, kampas rem harus mampu men+alurkan panas pada sepatu rem.

(31)

1e*erapa 3i*er glass +ang dipakai se*agai *ahan kampas rem adalah  pengantar panas +ang *aik, sehingga untuk mengim*angi hal ini,  partikelpartikel +ang halus seperti seng = &inc>, dapat dimasukkan

dalam *ahan kampas rem terse*ut. Partikelpartikel logam adalah  penghantar panas +ang *aik dan dengan demikian mem*antu untuk 

memindahkan panas dari permukaan kampas rem ke permukaan komponen +ang lain. Pemasangan kampas rem pada sepatu rem dilakukan dengan dua cara, +aitu:

• Kampas 7em Dipasang dengan Perekat = Bonded 'ining >

?am*ar #.9 Kampas 7em

Kampaskampas rem ini disatukan =dipasangkan> pada sepatu rem dengan perekat =adhesi(e> +ang dikeringkan dengan panas. Selama  proses perekatan, *agian *elakang kampas rem dan meja dari  permukaan sepatu rem dilapisi dengan suatu perekat khusus. Kampas rem dan sepatun+a diklem =dijepit> *ersama dan ditempatkan dalam se*uah o(en untuk pemanasan dan perekatan. Setelah pemindahan dan  pendinginan, lapisan diratakan setengah lingkaran agar sesuai dengan  *entuk tromol rem.

(32)

?am*ar #.&% Kan(as 7em Dipasang dengan Kelingan

Kampas jenis ini disatukan dengan sepatu rem dengan sejumlah paku keling. Selama proses pemasangan menggunakan paku keling =ri#et > agar kampas rem dan sepatu rem terjepit *ersama.

/. Re% /a!ra% Di&/ Bra!e

Konstruksi rem cakram pada umumn+a terdiri atas cakram =disc rotor> +ang ter*uat dari *esi tuang +ang *erputar dengan roda, *ahan gesek =disc pad> +ang menjepit F mencengkeram cakram, serta kaliper  rem +ang *er3ungsi untuk menekan F mendorong *ahan gesek sehingga diperoleh da+a pengereman. Da+a pengereman dihasilkan oleh adan+a gesekan antara kan(as rem dan cakram. Self energi&ing effect +ang terjadi pada rem cakram sangat kecil, sehingga diperlukan tekanan  pengereman +ang le*ih *esar untuk mendapatkan da+a pengereman +ang e3isien dan pad cenderung le*ih cepat aus dis*anding dengan sepatu rem pada rem tromol. Menurut mekanisme penggerakn+a, rem cakram sepeda motor di*edakan menjadi dua jenis, +aitu :

#> 7em cakram penggerak mekanik 

7em jenis ini *ekerja menggunakan ka*el. =cth. : pada sepeda motor 4onda ?6#%%>. 8ara kerja rem cakram penggerak  mekanik :

(33)

?am*ar #.&# 8ara Kerja 7em 8akram Penggerak Mekanik

• Ka*el rem akan menarik tuas rem = *rake arm> ke atas.

• Pergerakanperputaran tuas rem mendorong Ithrust plate guide0 ke

depan sehingga pad A menempel ke atas cakram.

• 1adan rumah rem =caliper *od+> *erengsel sehingga dapat erputar 

 *e*as dalam arah mendatar di antara *atas*atas +ang ditentukan oleh letak titik. Kontak pad A dan pad 1 dengan cakram. Oleh karena itu, *ila pad A maju menempel ke atas cakram, se*agai reaksin+a rumah rem dan pad 1 akan tertarik maju sampai pad 1 men+entuh cakram. Aki*atn+a cakram +ang *erputar itu Idijepit0 oleh pad A dan pad 1.

• ?esekan antara pad A dan pad 1 pada cakram akan mem*erikan

tahanan gesek +ang mela/an perputaran cakram. > 7em cakram penggerak hidrolik.

7em cakram penggerak hidrolik *an+ak digunakan pada sepeda motor pada umumn+a. Mekanisme penggerak sistem rem tipe hidrolik meman3aatkan tenaga hidrolik =3luidacairan> untuk  meneruskan tenaga pengereman dari pedalhandel rem ke sepatu rem pad rem.

Mekanisme penggerak hidrolik *erpedoman kepada hukum Pascal 1ila suatu 3luidacairan dalam ruang tertutup di*eri tekanan maka tekanan terse*ut akan diteruskan ke semua arah dengan sama

(34)

rata. ?a+a penekanan pada pedalhandel rem akan diu*ah menjadi tekanan 3luida oleh piston master silinder, kemudian diteruskan ke silinder rodakaliper rem melalui slang rem untuk menghasilkan ga+a pengereman.

?am*ar #.& 8ara Kerja 7em 8akram Penggerak 4idrolik 

7em penggerak hidrolik mempun+ai *e*erapa keuntungan di*andingkan dengan penggerak mekanik, +aitu:

• luida mempun+ai si3at tidak dapat dimampatkan, dan pada sistem

rem hidrolik tidak terjadi kerugian gesekanpenurunan tekanan karena sam*ungan atau engsel seperti haln+a pada mekanisme  penggerak rem mekanik sehingga rem le*ih responsi3.

• ?a+a pengereman +ang diperlukan untuk mengoperasikan rem relati3 

ringan.

• 1e*as pen+etelan, meskipun celah antara kampas rem dan disc *rake

akan selalu *eru*ah, namun mekanisme rem cakram memungkinkan terjadin+a pen+etelan secara otomatis.

• Panas akan hilang dengan cepat dan memiliki sedikit kecendrungan

menghilang pada saat disk di*uka. Sehingga pengaruh rem +ang sta*il dapat terjamin.

(35)

• Tidak akan ada kekuatan tersendiri seperti rem sepatu +ang utama

 pada saat dua *uah rem cakram digunakan, tidak akan ada per*edaan ga+a pengereman pada kedua sisi kanan dan kiri dari rem. Sehingga sepeda motor tidak mengalami kesulitan untuk tertarik kesatu sisi.

• Cika rem *asah, maka air terse*ut akan akan dipercikkan keluar 

dengan ga+a Sentri3ugal.

a> Komponenkomponen rem cakram penggerak hidrolik :

• Silinder master 

Silinder master *er3ungsi mengu*ah gerak pedaltuas rem ke dalam tekanan hidrolis

?am*ar #.&& Silinder Master 

Komponen Silinder  Master:

#. Tutup reser(oir  . Plat dia3ragma &. Dia3ragma karet ". Protektor 

5. Klem

$. Saklar lampu rem B. Tuas rem

!. 6e(er pi(ot *olt 9. Pi(ot *olt locknut #%. Dust *oot ##. 8irclip #. Piston assem*l+ #&. Pegas #". 7u**er *oot #5. Sealing /asher  #$. 1an+o *olt 8ara Kerja Silinder Master 

(36)

   Ketika rem tidak digunakan.

Piston cup dari piston No.# dan No. *erada pada inlet port  dan compensating port , dan mem*erikan ruang antara master c$linder  dan tangki reser(oir. Piston No. didorong ke kanan oleh tenagadari  pegas pendorong No., tetapi ditahan supa+a tidak terlalu jauh oleh  stopper bolt .

?am*ar #.&" Kondisi 7em Saat Tidak Digunakan

   Ketika pedal rem ditekan

Piston No. # *ergerak ke kiri dan piston cup men+egel compensating port  untuk menutup saluran antara silinder dan tangki reser(oir. Saat piston didorong le*ih jauh, tekanan hidrolis di dalam master c$linder naik. Tekanan ini ditujukan untuk wheel c$linder   *elakang. Karena tekanan hidrolis +ang sama juga mendorong piston  No. , piston No.  *ekerja dengan cara +ang sama seperti piston No.

(37)

?am*ar #.&5 Kondisi Pedal 7em Saat Ditekan

   1ila pedal rem dilepas.

Piston dikem*alikan ke posisin+a semula oleh tekanan hidrolis dan tenaga pegas pem*alik. Namun, karena cairan rem tidak  langsung kem *ali dari wheel c$linder , tekanan hidrolis di dalam master c$linder  untuk sementara turun =ter*entuk hampa udara>. Se*agai aki*atn+a, cairan rem di dalam tangki reser(oir mengalir ke master c$linder melalui  port   pintu masuk, melalui *an+ak lu*ang +ang ada pada ujung piston, dan disekitar garis keliling dari piston cup. Setelah piston kem*ali ke posisin+a semula, cairan rem +ang secara *ertahap kem*ali dari wheel c$linder  ke master c$linder  mengalir ke tangki reser(oir melalui compensating port. Compensating port  juga men+erap peru*ahan pada #olume  cairan rem +ang dapat terjadi di dalam silinder aki*at peru*ahan temperatur. 'ni menjaga agar tekanan hidrolis tidak naik saat rem tidak  digunakan.

(38)

?am*ar #.&$ Kondisi Pedal 7em Saat Dilepas

8ara Kerja rem cakram penggerak hidrolik 

Se-e$% -e!er)a

 Tekanan min+ak rem  %  Pad tidak men+entuh piringan

(39)

M$ai -e!er)a

 Tekanan min+ak rem  *ertam*ah

 Pad men+entuh piringan dengan ringan

 ?esekan kecil

 Tenaga pengereman kecil

Pa+a &aat -e!er)a

 Tekanan min+ak rem *esar   Tekanan pad pada disk *esar   ?esekan: *esar 

 ?a+a pengereman: *esar 

Be-a& *e"#ere%a"

 Tekanan min+ak rem  %  Pad kem*ali pada posisi semula

 ?a+a pengeremen  %

?am*ar #.&B 8ara Kerja rem cakram penggerak hidrolik 

E. R,+a +a" Ba"  7'ee a"+ T5re 1. R,+a Wheel 

Pada sepeda motor roda *er3ungsi untuk menopang *erat motor dan pengendara, men+alurkan da+a dorong, pengereman, da+a stir pada jalan. Disaat +ang sama roda juga men+erap tekanankejutan dari permukaan jalan Pada sepeda motor roda  *er3ungsi untuk menopang *erat motor dan pengendara pada area +ang kecil dimana permukaan *an men+entuh permukaan jalan, men+alurkan da+a dorong, pengereman, da+a stir pada jalan. 2ntuk 

(40)

itu roda harus *ersi3at kuat, kakurigit dan ringan. Ada tiga *agian roda pada sepeda motor, +aitu *agian hu* roda, *agian pelek roda =/heel rim>, dan *an =tire>. Pada hu* roda terpasang *antalan  peluru =*earing>, sepatu rem, tromol dan komponen *antu lainn+a. 4u* dan pelek roda dihu*ungkan oleh jarijari =spokes>. Ada juga roda dengan model satu kesatuan dimana hu* dan pelekn+a ter*uat dari *ahan +ang ringan =seperti pada aluminium>.

Design rodapelek tergantung dari tipe struktur, material dan metode pem*uatan roda dari pa*rik +aitu:

a. Tipe roda jarijari (wire spoke wheel)

Tipe ini paling *an+ak digunakan pada sepeda motor. Dimana roda ter*uat dari lem*aranlem*aran *aja atau alumunium allo+ +ang melingkar dan hu*tromol terpasang kaku oleh jarijari.

?am*ar #.&! 7oda Tipe CariCari

# ?rease seal  1earing & Spacer   " 4u* casting 5 1rake disc *olt $ 1rake caliper  B Speedometer ca*le ! Ale

9 Speedometer dri(e unit #% Speedometer dri(e gear  ## 1earing

(41)

#& 4u* co(er  #" 8ollar  #5 Ale nut

?am*ar #.&9 Potongan dan tinjauan setempat dari kekhasan 4u*

b+ Tipe roda dari composit (composite wheel)

Tipe ini paling *an+ak digunakan pada sepeda motor dengan roda kecil =tipe keluarga atau rekreasi>. 7odan+apelek di*uat dengan men+atukan rim dan hu* dengan menggunakan *aut dan mur.

?am*ar #."% Tipe 7oda Plat Press c. Tipe roda dari paduan tuang (cast allo$ wheel)

(42)

7oda dan jarijari menjadi satu dise*ut tipe I6ight allo+ disk /heel. 7egiditas dan kekuatann+a sama dengan se*elumn+a, tidak diperlukan pen+etelan untuk *alancinga roda =*eda dengan  jarijari +ang perlu disetel untuk *alancingn+a>. Designn+a sangat

trendi *iasan+a digunakan motor *esar, kadangkadang pada motor kecil dan motormotor sport.

?am*ar #. "# Tipe 7oda dari 1esi Tuang

d. 7oda tipe khusus =di*entuk dari *aja +ang dipress dan didalamn+a ter*agi dua>

(43)

 . 7im hal3 ". Spring /asher $. T+re ?am*ar #." Mem*elah susunan pelek roda

2. R,+a T5re

1an merupakan *agian roda +ang langsung *ersentuhan dengan jalan. Disaat sepeda motor *erjalan dan *erhenti akan terjadi gesekan antara *an dan permukaan jalan. 1an selain *er3ungsi untuk  menopang *erat motor dan pengendara pada area +ang kecil dimana  permukaan *an men+entuh permukaan jalan, men+alurkan ga+a tekan pada saat pengendaraan dan pengereman, juga meredam kejutan secara simultanterus menerus.

Pada dasarn+a *an +ang digunakan pada sepeda motor, umumn+a terdiri atas dua *agian utama +aitu *an luar dan *an dalam. Konstruksi *an pada umumn+a sama, *aik *an dengan *an dalam maupun *an tanpa *an dalam. 1an *agian luar dise*ut Tread  ter*uat dari karet +ang keras karena *ersentuhan langsung dengan tanah. 2ntuk itu tread harus memiliki ketahan aus +ang tinggi dan cukup *aik melindungi *an dalam.

Sedangkan lapisan *agian dalam *an dise*ut 1reaker, carcas dan tread 3ungsin+a menjaga dan melindungi *an *agian dalam dari tekanan udara dan pukulan dari luar secara *ersamaan. Carcas ini ter*uat dari lapisan kain (fabric la$er) dengan *ahan nilon dan ra+on +ang dilapisi karet dan ka/at +ang jumlah lapisann+a menentukan kekuatan *an. Disamping itu ada lapisan bead  +ang mampu memegang dengan kuat pada pelek melalui tekanan udara selama  *erjalan. 6apisan +ang *er*eda di*agian dalam dari *an IT216-SS0 =tanpa *an dalam> +ang *ersi3at elastis, jika tertusuk   paku udara *agian dalam tidak *ocor keluar. 1an tanpa mempun+ai  *an dalam dise*ut *an T21-6-SS dengan konstruksi khusus agar 

udara *agian dalam tidak *ocor keluar. 1iasan+a pada *agian luar   *an terdapat tanda T21-6-SS

(44)
(45)

?am*ar #."" 8iri ciri umum side/all dari *an =*entuk samping dari *an>

BAB IV KESIMPULAN

Ke&i%*$a" +ari %a!aa' i"i a+aa' &e-a#ai -eri!$t8

1. 8hassis adalah rangka +ang *er3ungsi se*agai penopang *erat dan  *e*an kendaraan, mesin serta penumpang. Ditinjau dari segi struktur 

atau *entuk rangka mempun+ai 3ungsi antara lain harus mampu menempatkan dan menopang mesin, transmisi, suspensi dan sistem kelistrikan, serta komponenkomponen lain +ang ada dalam sepeda motor.

2. Sistem kemudi *er3ungsi untuk mengendalikanmengontrol arah sepeda motor sehingga arah jalann+a sepeda motor sesuai dengan kehendak pengemudi.

(46)

. Sistem suspensi adalah sistem +ang dirancang untuk menahan getaran aki*at *enturan roda dengan kondisi jalan.

3. Sistem rem sepeda motor dirancang untuk mengontrol kecepatanlaju =mengurangimemperlam*at kecepatan dan menghentikan laju> sepeda motor, dengan tujuan meningkatkan keselamatan dan untuk  memperoleh pengendaraan +ang aman. Prinsip kerja rem adalah dengan mengu*ah energi kinetik menjadi energi panas dalam *entuk  gesekan.

5. 7oda *er3ungsi untuk menopang *erat motor dan pengendara, men+alurkan da+a dorong, pengereman, da+a stir pada jalan.

$. 1an merupakan *agian roda +ang langsung *ersentuhan dengan jalan. Disaat sepeda motor *erjalan dan *erhenti akan terjadi gesekan antara  *an dan permukaan jalan. 1an selain *er3ungsi untuk menopang *erat motor dan pengendara pada area +ang kecil dimana permukaan *an men+entuh permukaan jalan, men+alurkan ga+a tekan pada saat  pengendaraan dan pengereman, juga meredam kejutan secara

simultanterus menerus.

DAFTAR PUSTAKA

Suratman, M, Drs =%%&>. Ser#is dan Teknik *eparasi Sepeda ,otor+ 1andung: 8 Pustaka ?ra3ika

TAM . ,ateri elaaran ngine .roup Step /+ Cakarta: PT. To+ota Astra Motor 

TAM . Training ,anual .asoline ngine Step /+ Cakarta: PT. To+ota Astra Motor Taslim 7udatin, dkk. #9!B. Teknik 7eparasi Mesin Mesin Mo*il dan Motor. Pekalongan: 8. 1ahagia 1atang

Referensi

Dokumen terkait