• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urgensi Dan Relevansi Filsafat Hukum Dalam Pembangunan Hukum Di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Urgensi Dan Relevansi Filsafat Hukum Dalam Pembangunan Hukum Di Indonesia"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

URGENSI DAN RELEVANSI FILSAFAT HUKUM DALAM

URGENSI DAN RELEVANSI FILSAFAT HUKUM DALAM

PEMBANGUNAN HUKUM DI INDONESIA

PEMBANGUNAN HUKUM DI INDONESIA

Oleh : Cik Yang, SH

Oleh : Cik Yang, SH

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.

1. Latar Belakang PermasalahanLatar Belakang Permasalahan

Filsafat hukum dan pembangunan hukum pada dasarn

Filsafat hukum dan pembangunan hukum pada dasarnya merupakan dua konsep yangya merupakan dua konsep yang  berbeda,

 berbeda, namun namun memiliki memiliki titik titik temu temu pada pada objek objek pembahasannya pembahasannya yaitu yaitu tentang tentang hukum.hukum. Filsafat hukum sebagai suatu disiplin keilmuan, sementara pembangunan hukum Filsafat hukum sebagai suatu disiplin keilmuan, sementara pembangunan hukum merupakan suatu kebijaksanaan yang bersifat nasional dalam bentuk pembangunan di merupakan suatu kebijaksanaan yang bersifat nasional dalam bentuk pembangunan di  bidang

 bidang hukum. hukum. Pembangunan Pembangunan di di bidang bidang hukum hukum menjadi menjadi penting penting karena karena bertujuan bertujuan untuk untuk  menghasilkan produk-produk hukum yang dapat mendukung dan mengamankan menghasilkan produk-produk hukum yang dapat mendukung dan mengamankan  pembangunan

 pembangunan hukum hukum Nasional Nasional dan dan sebagai sebagai aktualisasi aktualisasi dari dari konsep konsep Negara Negara hukumhukum sebagaimana yang ditegaskan dalam Undang-undang dasar 1945.

sebagaimana yang ditegaskan dalam Undang-undang dasar 1945.

Sebagai suatu disiplin keilmuan, filsafat hukum melakukan usaha pengkajian tentang Sebagai suatu disiplin keilmuan, filsafat hukum melakukan usaha pengkajian tentang hukum secara mendasar dengan sistematis dan dengan metode yang rasional. Oleh karena hukum secara mendasar dengan sistematis dan dengan metode yang rasional. Oleh karena itu filsafat hukum akan memberikan jawaban terhadap apakah hukum itu, yang pada itu filsafat hukum akan memberikan jawaban terhadap apakah hukum itu, yang pada hakikatnya pertanyaan ini tidak bisa dijawab oleh hukum dan ilmu-ilmu lainnya. Atas hakikatnya pertanyaan ini tidak bisa dijawab oleh hukum dan ilmu-ilmu lainnya. Atas dasar pendekatan dan pengkajian filsafat hukum inilah maka hukum yang akan dibangun dasar pendekatan dan pengkajian filsafat hukum inilah maka hukum yang akan dibangun akan tetap berlandaskan nilai ideologi, nilai budaya, nilai historis, nilai sosiologis dan nilai akan tetap berlandaskan nilai ideologi, nilai budaya, nilai historis, nilai sosiologis dan nilai  juridis.

 juridis. Di Di samping samping itu itu filsafat filsafat hukum hukum bertujuan bertujuan untuk untuk menjelaskan menjelaskan nilai-nilai nilai-nilai dan dan dasar- dasar-dasar hukum sampai pada dasar-dasar-dasar-dasar filsafatnya.

dasar hukum sampai pada dasar-dasar filsafatnya.

Pembangunan hukum yang dilandaskan pada nilai-nilai tersebut tidak saja Pembangunan hukum yang dilandaskan pada nilai-nilai tersebut tidak saja menciptakan dan melahirkan hukum-hukum yang bias menjawab berbagai kebutuhan menciptakan dan melahirkan hukum-hukum yang bias menjawab berbagai kebutuhan masyarakat secara internal, akan tetapi juga akan dapat menjawab dan sekaligus merespon masyarakat secara internal, akan tetapi juga akan dapat menjawab dan sekaligus merespon  perkembangan

 perkembangan kehidupan kehidupan sejalan sejalan dengan dengan dinamika dinamika pembangunan pembangunan bangsa. bangsa. PembangunanPembangunan hukum yang dilandasi oleh nilai dasar atau nilai ideologis, nilai historis, nilai sosiologis hukum yang dilandasi oleh nilai dasar atau nilai ideologis, nilai historis, nilai sosiologis dan nilai juridis serta nilai filosofisnya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan nilai juridis serta nilai filosofisnya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat untuk dapat menikmati rasa keadilan, kepastian dan manfaat hukum yang pada akhirnya untuk dapat menikmati rasa keadilan, kepastian dan manfaat hukum yang pada akhirnya akan bermuara kepada pembentukan sikap dan kesadaran masyarakat terhadap hukum. akan bermuara kepada pembentukan sikap dan kesadaran masyarakat terhadap hukum. Kaitannya dengan pembentukan hukum di Indonesia, setidaknya kita sadar bahwa hukum Kaitannya dengan pembentukan hukum di Indonesia, setidaknya kita sadar bahwa hukum di bentuk karena pertimbangan keadilan

di bentuk karena pertimbangan keadilan (gerechtigkeit)(gerechtigkeit) disamping sebagai kepastiandisamping sebagai kepastian hukum

hukum (rechtssicherheit)(rechtssicherheit) dan kemanfaatandan kemanfaatan (zweckmassigkeit).(zweckmassigkeit). 2.

(2)

Adapun permasalahan dari paper dengan judul “ Urgensi dan Relevansi Filsafat Adapun permasalahan dari paper dengan judul “ Urgensi dan Relevansi Filsafat Hukum Dalam Pembangunan Hukum Di Indonesia

Hukum Dalam Pembangunan Hukum Di Indonesia “ yang akan diuraikan oleh Penulis“ yang akan diuraikan oleh Penulis dalam tulisan ini adalah :

dalam tulisan ini adalah : a.

a. Apa sajakah yang menjadi kajian filsafat hukum ?Apa sajakah yang menjadi kajian filsafat hukum ?  b.

 b. Bagaimanakah pembangunan hukum di Indonesia ?Bagaimanakah pembangunan hukum di Indonesia ? c.

c. Bagaimanakah peranan filsafat hukum dalam Bagaimanakah peranan filsafat hukum dalam pembangunan hukum di Indonesia ?pembangunan hukum di Indonesia ? 3.

3. Maksud Dan TujuanMaksud Dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penulisan paper ini berdasarkan Maksud dan tujuan dari penulisan paper ini berdasarkan permasalahan- perm

 permasalasalahan ahan yang teyang telah lah dirumdirumuskan uskan diatdiatas, aas, adaladalah sebh sebagai agai beriberikut :kut : a.

a. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi kajian filsafat hukum.Untuk mengetahui apa saja yang menjadi kajian filsafat hukum.  b.

 b. Untuk mengetahui bagaimana pembangunan hokum di Indonesia.Untuk mengetahui bagaimana pembangunan hokum di Indonesia. c.

c. Untuk mengetahui peranan filsafat hukum dalam Untuk mengetahui peranan filsafat hukum dalam pembangunan hukum di Indonesia.pembangunan hukum di Indonesia. 4.

4. Kegunaan PenulisanKegunaan Penulisan

Semoga dalam penulisan paper ini dapat berguna bagi semua pihak. Dengan Semoga dalam penulisan paper ini dapat berguna bagi semua pihak. Dengan adanya tulisan ini diharapkan dapat berguna bagi penulis dan dapat berguna untuk  adanya tulisan ini diharapkan dapat berguna bagi penulis dan dapat berguna untuk  menambah khazanah keilmuan terutama di bidang hukum dan semoga keberadaan menambah khazanah keilmuan terutama di bidang hukum dan semoga keberadaan  paper

 paper ini dini dapat apat membmemberi meri masukasukan baan bagi sgi semua emua pihapihak.k.

5.

5. Metode PenulisanMetode Penulisan

Metode penelitian yang digunakan pada makalah ini adalah metode pendekatan Metode penelitian yang digunakan pada makalah ini adalah metode pendekatan  yuri

 yuridis dis normatnormat if if  yaitu berpedoman pada tinjauan kepustakaan yang dapat dijelaskanyaitu berpedoman pada tinjauan kepustakaan yang dapat dijelaskan sebagai berikut : Melalui penelitian

sebagai berikut : Melalui penelitian normatif normatif  melalui study kepustakaan (melalui study kepustakaan (librarylibrary research

research) yaitu bahan-bahan yang diperoleh melalui buku-buku dan tulisan lainnya.) yaitu bahan-bahan yang diperoleh melalui buku-buku dan tulisan lainnya. 6.

6. Sistematika PenulisanSistematika Penulisan

Dalam memudahkan memahami isi paper ini penulis menyusun makalah ini Dalam memudahkan memahami isi paper ini penulis menyusun makalah ini dalam beberapa bab, lebih jelasnya sebagai berikut :

dalam beberapa bab, lebih jelasnya sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.

1. Latar Belakang PermasalahanLatar Belakang Permasalahan 2.

2. PermasalahanPermasalahan 3.

3. Maksud Dan TujuanMaksud Dan Tujuan 4.

4. Kegunaan PenulisanKegunaan Penulisan 5.

(3)

6.

6. Sistematika PenulisanSistematika Penulisan BAB II PEMBAHASAN

BAB II PEMBAHASAN 1.

1. Kajian Filsafat HukumKajian Filsafat Hukum 2.

2. Pembangunan Hukum di IndonesiaPembangunan Hukum di Indonesia 3.

3. Peranan Filsafat Hukum salam Peranan Filsafat Hukum salam Pembangunan Hukum di Indonesia.Pembangunan Hukum di Indonesia. BAB III PENUTUP

BAB III PENUTUP 1. 1. KesimpulanKesimpulan 2. 2. SaranSaran DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN 1.

1. Kajian Filsafat HukumKajian Filsafat Hukum

Ada pendapat yang mengatakan bahwa karena filsafat hukum merupakan bagian Ada pendapat yang mengatakan bahwa karena filsafat hukum merupakan bagian khusus dari filsafat pada umumnya, maka berarti filsafat hukum hanya mempelajari hukum khusus dari filsafat pada umumnya, maka berarti filsafat hukum hanya mempelajari hukum secara khusus. Sehingga, hal-hal non hukum menjadi tidak relevan dalam pengkajian secara khusus. Sehingga, hal-hal non hukum menjadi tidak relevan dalam pengkajian filsafat hukum. Penarikan kesimpulan seperti ini sebetulnya tidak begitu tepat. Filsafat filsafat hukum. Penarikan kesimpulan seperti ini sebetulnya tidak begitu tepat. Filsafat hukum sebagai suatu filsafat yang khusus mempelajari hukum hanyalah suatu pembatasan hukum sebagai suatu filsafat yang khusus mempelajari hukum hanyalah suatu pembatasan akademik dan intelektual saja dalam usaha studi dan bukan menunjukkan hakekat dari akademik dan intelektual saja dalam usaha studi dan bukan menunjukkan hakekat dari filsafat hukum itu sendiri. Sebagai filsafat, filsafat hukum tunduk pada sifat-sifat, cara-cara filsafat hukum itu sendiri. Sebagai filsafat, filsafat hukum tunduk pada sifat-sifat, cara-cara dan tujuan-tujuan dari filsafat pada umumnya. Di samping itu, hukum sebagai obyek dari dan tujuan-tujuan dari filsafat pada umumnya. Di samping itu, hukum sebagai obyek dari filsafat hukum akan mempengaruhi filsafat hukum. Dengan demikian secara timbal balik  filsafat hukum akan mempengaruhi filsafat hukum. Dengan demikian secara timbal balik  antara filsafat hukum dan filsafat saling berhubungan. Secara sederhana dapat dikatakan antara filsafat hukum dan filsafat saling berhubungan. Secara sederhana dapat dikatakan  bahwa

 bahwa filsafat filsafat hukum hukum adalah adalah cabang cabang filsafat, filsafat, yaitu yaitu filsafat filsafat tingkah tingkah laku laku atau atau etika, etika, yangyang mempelajari hakikat hukum. Dengan perkataan lain, filsafat hukum adalah ilmu yang mempelajari hakikat hukum. Dengan perkataan lain, filsafat hukum adalah ilmu yang mempelajari hukum secara filosofis. Jadi objek filsafat hukum adalah hukum, dan obyek  mempelajari hukum secara filosofis. Jadi objek filsafat hukum adalah hukum, dan obyek  tersebut dikaji secara mendalam sampai kepada in

tersebut dikaji secara mendalam sampai kepada inti atau dasarnya, yang disebut hakikat.ti atau dasarnya, yang disebut hakikat. Pertanyaan tentang apa hakikat hukum itu sekaligus merupakan pertanyaan filsafat Pertanyaan tentang apa hakikat hukum itu sekaligus merupakan pertanyaan filsafat hukum juga. Pertanyaan tersebut mungkin saja dapat dijawab oleh ilmu hukum, tetapi hukum juga. Pertanyaan tersebut mungkin saja dapat dijawab oleh ilmu hukum, tetapi  jawaban

 jawaban yang yang diberikan diberikan ternyata ternyata serba serba tidak tidak memuaskan. memuaskan. Hal Hal tersebut tersebut tidak tidak lain lain karenakarena ilmu hukum hanya memberikan jawaban yang sepihak. Ilmu hukum hanya melihat ilmu hukum hanya memberikan jawaban yang sepihak. Ilmu hukum hanya melihat gejala-gejala hukum sebagaimana dapat diamati oleh pancaindra manusia mengenai gejala hukum sebagaimana dapat diamati oleh pancaindra manusia mengenai perbuatan- perbuatan manusia dan

 perbuatan manusia dan kebiasaan-kebiasaan maskebiasaan-kebiasaan masyarakat. Sementara iyarakat. Sementara itu pertimbangan nilaitu pertimbangan nilai di balik gejala-gejala hukum, luput dari pengamatan ilmu hukum. Norma atau kaidah di balik gejala-gejala hukum, luput dari pengamatan ilmu hukum. Norma atau kaidah

(4)

hukum, tidak termasuk dunia kenyataan

hukum, tidak termasuk dunia kenyataan (das sein),(das sein), tetapi berada pada dunia nilaitetapi berada pada dunia nilai (das(das  sollen),

 sollen), sehingga norma hukum bukan dunia penyelelidikan ilmu hukum.sehingga norma hukum bukan dunia penyelelidikan ilmu hukum.

Mengingat objek filsafat hukum adalah hukum, maka masalah atau pertanyaan yang Mengingat objek filsafat hukum adalah hukum, maka masalah atau pertanyaan yang dibahas oleh filsafat hukum itupun antara lain berkaitan dengan hukum itu sendiri, seperti dibahas oleh filsafat hukum itupun antara lain berkaitan dengan hukum itu sendiri, seperti hubungan hukum dengan kekuasaan, hubungan hukum kodrat dengan hukum positif, apa hubungan hukum dengan kekuasaan, hubungan hukum kodrat dengan hukum positif, apa sebab orang menaati hukum, apa tujuan hukum, sampai pada masalah-masalah sebab orang menaati hukum, apa tujuan hukum, sampai pada masalah-masalah kontemporer seperti masalah hak asasi manusia, keadilan dan etika profesi hukum. Ada kontemporer seperti masalah hak asasi manusia, keadilan dan etika profesi hukum. Ada  permasalahan

 permasalahan penting penting yang dibahas yang dibahas oleh oleh filsafat filsafat hukum hukum yaitu yaitu : : adakah adakah pengertian pengertian hukumhukum yang berlaku umum, apakah dasar kekuatan mengikat dari hukum dan adakah sesuatau yang berlaku umum, apakah dasar kekuatan mengikat dari hukum dan adakah sesuatau hukum kodrat. Selanjutnya yang perlu dikaji dalam filsafat hukum antara lain : hubungan hukum kodrat. Selanjutnya yang perlu dikaji dalam filsafat hukum antara lain : hubungan hukum dengan kekuasaan, hubungan hukum dengan nilai-nilai sosial budaya, apa s

hukum dengan kekuasaan, hubungan hukum dengan nilai-nilai sosial budaya, apa s ebabnyaebabnya negara berhak menghukum seseorang, apa sebab orang menaati hukum, masalah negara berhak menghukum seseorang, apa sebab orang menaati hukum, masalah  pertanggungjawaban,

 pertanggungjawaban, masalah masalah hak hak milik, milik, masalah masalah kontrak kontrak dan dan masalah masalah peranan peranan hukumhukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat.

sebagai sarana pembaharuan masyarakat.

Apabila dilihat kecenderungan dalam ilmu hukum, ternyata ada dua kecenderungan Apabila dilihat kecenderungan dalam ilmu hukum, ternyata ada dua kecenderungan yang sedang terjadi, yakni : (1) ilmu hukum terbagi-bagi ke dalam berbagai bidang yang yang sedang terjadi, yakni : (1) ilmu hukum terbagi-bagi ke dalam berbagai bidang yang seolah-olah masing-masing berdiri sendiri, (2) ilmu hukum menumpang pada bidang ilmu seolah-olah masing-masing berdiri sendiri, (2) ilmu hukum menumpang pada bidang ilmu lain sehingga seolah-olah bukan merupakan suatu ilmu yang berdiri sendiri. Ilmu hukum lain sehingga seolah-olah bukan merupakan suatu ilmu yang berdiri sendiri. Ilmu hukum mempunyai objek kajian hukum. Sebab itu kebenaran hukum yang hendak diungkapkan mempunyai objek kajian hukum. Sebab itu kebenaran hukum yang hendak diungkapkan oleh ilmuwan hukum berdasarkan pada sifat-sifat yang melekat pada hakekat hukum. oleh ilmuwan hukum berdasarkan pada sifat-sifat yang melekat pada hakekat hukum. Untuk membicarakan hakekat hukum secara tuntas, maka perlu diketahui tiga tinjauan Untuk membicarakan hakekat hukum secara tuntas, maka perlu diketahui tiga tinjauan yang mendasarinya.Tinjauan tersebut yaitu tinjauan ontologis, tinjauan epistemologis dan yang mendasarinya.Tinjauan tersebut yaitu tinjauan ontologis, tinjauan epistemologis dan tinjauan aksiologis.

tinjauan aksiologis. a.

a. Tinjauan OntologisTinjauan Ontologis

Tinjauan ontologis membicarakan tentang keberadaan sesuatu

Tinjauan ontologis membicarakan tentang keberadaan sesuatu (being)(being) atauatau eksistensi

eksistensi (existence)(existence) sebagai objek yang hendak dikaji.sebagai objek yang hendak dikaji. Dalam hal ini bahwa segalaDalam hal ini bahwa segala sesuatu bersifat materi

sesuatu bersifat materi (alls being is material)(alls being is material), sementara lainnya menyebutkan, sementara lainnya menyebutkan semua yang ada bersifat sebagai roh atau spirit

semua yang ada bersifat sebagai roh atau spirit (alls being is spirit)(alls being is spirit). Hal tersebut. Hal tersebut akan menentukan bagaimana atau dengan kacamata apa seseorang melihat suatu akan menentukan bagaimana atau dengan kacamata apa seseorang melihat suatu objek tertentu. Secara umum filsafat hukum mengkaji nilai-nilai hukum, sosiologi objek tertentu. Secara umum filsafat hukum mengkaji nilai-nilai hukum, sosiologi hukum, antropologi hukum, psikologi hukum, dan lain-lain serta mengkaji perilaku hukum, antropologi hukum, psikologi hukum, dan lain-lain serta mengkaji perilaku hukum. Sedang kaidah hukum dikaji oleh bidang yang disebut ilmu tentang kaidah. hukum. Sedang kaidah hukum dikaji oleh bidang yang disebut ilmu tentang kaidah. Dalam filsafat hukum, nilai-nilai yang dikajipun harus bersifat normatif. Ciri yang Dalam filsafat hukum, nilai-nilai yang dikajipun harus bersifat normatif. Ciri yang umum dari kaidah hukum ialah adanya legitimasi dan sanksi. Tanpa terbagi-bagi ke umum dari kaidah hukum ialah adanya legitimasi dan sanksi. Tanpa terbagi-bagi ke dalam bidang-bidang kajian, ilmu hukum dengan sendirinya sudah mengkaji nilai, dalam bidang-bidang kajian, ilmu hukum dengan sendirinya sudah mengkaji nilai,

(5)

kaidah dan perilaku. Yang berbeda antara satu kajian dengan kajian lain ialah kadar, kaidah dan perilaku. Yang berbeda antara satu kajian dengan kajian lain ialah kadar, intensitas atau derajat di anatara ketiga hal tersebut.

intensitas atau derajat di anatara ketiga hal tersebut.  b.

 b. Tinjauan EpistemologisTinjauan Epistemologis

Tinjauan epistemologis menyoroti tentang syarat-syarat dan kaidah-kaidah apa Tinjauan epistemologis menyoroti tentang syarat-syarat dan kaidah-kaidah apa yang harus dipenuhi oleh suatu objek tertentu. Hal ini berkaitan dengan cara, metode yang harus dipenuhi oleh suatu objek tertentu. Hal ini berkaitan dengan cara, metode atau pendekatan apa yang akan digunakan untuk melihat objek itu. Ilmu hukum atau pendekatan apa yang akan digunakan untuk melihat objek itu. Ilmu hukum sebagai ilmu bertujuan untuk mencari kebenaran atau tepatnya keadilan yang benar. sebagai ilmu bertujuan untuk mencari kebenaran atau tepatnya keadilan yang benar. Untuk mencari keadilan yang benar itu maka ditentukanlah cara untuk mencarinya Untuk mencari keadilan yang benar itu maka ditentukanlah cara untuk mencarinya yang disebut metode. Metode ilmu hukum ditentukan oleh aspek ontologis dan yang disebut metode. Metode ilmu hukum ditentukan oleh aspek ontologis dan aksiologis dari hukum. Konsep mengenai metode dan ilmu bersifat universal. aksiologis dari hukum. Konsep mengenai metode dan ilmu bersifat universal. Artinya, untuk bidang apa saja atau untuk jenis ilmu manapun adalah sama, tetapi Artinya, untuk bidang apa saja atau untuk jenis ilmu manapun adalah sama, tetapi  pengaruh

 pengaruh dari dari obyek obyek suatu suatu ilmu ilmu tentu tentu tak tak dapat dapat dihindarkan. dihindarkan. Sebab Sebab itu itu hakekathakekat hukum dan fungsinya dalam praktek tak dapat dihindari berpengaruh dalam hukum dan fungsinya dalam praktek tak dapat dihindari berpengaruh dalam menentukan metode yang digunakan dalam ilmu hukum.

menentukan metode yang digunakan dalam ilmu hukum. c.

c. Tinjauan Tinjauan AksiologisAksiologis

Adalah melihat bagaimana aksi atau pelaksanaan dari sesuatu. Dengan kata Adalah melihat bagaimana aksi atau pelaksanaan dari sesuatu. Dengan kata lain bagaimana pengaruh dan kemanfaatan (utility) suatu objek bagi kepentingan lain bagaimana pengaruh dan kemanfaatan (utility) suatu objek bagi kepentingan hidup manusia. Tinjauan aksiologis tak dapat dilepaskan dari persoalan nilai (value) hidup manusia. Tinjauan aksiologis tak dapat dilepaskan dari persoalan nilai (value) yang dianut dan mendasari suatu objek tertentu.

yang dianut dan mendasari suatu objek tertentu.

Ilmu hukum akan mempunyai kewibawaan dan kekuatannya apabila bersifat Ilmu hukum akan mempunyai kewibawaan dan kekuatannya apabila bersifat integral dalam aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis. Sebab itu yang integral dalam aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis. Sebab itu yang diperlukan dalam ilmu hukum ialah sintesis dari metode-metode, sehingga ilmu diperlukan dalam ilmu hukum ialah sintesis dari metode-metode, sehingga ilmu hukum memiliki suatu metode yang mempunyai ciri khas. Ilmu hukum adalah suatu hukum memiliki suatu metode yang mempunyai ciri khas. Ilmu hukum adalah suatu sistem. Sebagai suatu sistem, ilmu hukum harus merupakan suatu kebulatan dari sistem. Sebagai suatu sistem, ilmu hukum harus merupakan suatu kebulatan dari seluruh komponen atau subsistem yang satu

seluruh komponen atau subsistem yang satu sama lainnya saling bersama lainnya saling berhubungan.hubungan.

Kita tidak dapat memungkiri, bahwa perkembangan ilmu dan teknologi begitu Kita tidak dapat memungkiri, bahwa perkembangan ilmu dan teknologi begitu  pesatnya.

 pesatnya. Dengan Dengan ilmu ilmu yang yang dimiliki dimiliki manusia, manusia, sudah sudah banyak banyak masalah masalah yang yang berhasilberhasil dipecahkan. Rahasia alam semesta, misalnya, telah banyak diungkapkan melalui kemajuan dipecahkan. Rahasia alam semesta, misalnya, telah banyak diungkapkan melalui kemajuan ilmu tersebut, yang pada gilirannya menghasilkan teknologi-teknologi spektakuler, seperti ilmu tersebut, yang pada gilirannya menghasilkan teknologi-teknologi spektakuler, seperti  bioteknologi,

 bioteknologi, teknologi teknologi di di bidang bidang komputer, komputer, komunikasi komunikasi maupun maupun ruang ruang angkasa. angkasa. AkanAkan tetapi sebanyak dan semaju apapun ilmu yang dimiliki manusia, tetap saja ada tetapi sebanyak dan semaju apapun ilmu yang dimiliki manusia, tetap saja ada pertanyaan- pertanyaan

 pertanyaan yang belum yang belum berhasil berhasil dijawab. dijawab. Maka Maka ketika ketika ilmu ilmu tidak tidak lagi lagi mampu mampu menjawab,menjawab,  pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi porsi pekerjaan filsafat.

 pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi porsi pekerjaan filsafat.

Berfilsafat adalah berfikir. Hal ini tidak berarti setiap berfikir adalah berfilsafat, Berfilsafat adalah berfikir. Hal ini tidak berarti setiap berfikir adalah berfilsafat, karena berfilsafat itu berfikir dengan ciri-ciri tertentu.

(6)

Ada beberapa ciri berpikir secara kefilsafatan, yaitu : Ada beberapa ciri berpikir secara kefilsafatan, yaitu : a.

a. Radikal, berfikir secara radikal adalah berfikir sampai ke akar-akarnya.Radikal, berfikir secara radikal adalah berfikir sampai ke akar-akarnya.  b.

 b. Universal, adalah berfikir tentang hal-hal serta proses-proses yang bersifat umum.Universal, adalah berfikir tentang hal-hal serta proses-proses yang bersifat umum. c.

c. Konseptual, yang dimaksud dengan konsep di sini adalah hasil generalisasi dan abstraksiKonseptual, yang dimaksud dengan konsep di sini adalah hasil generalisasi dan abstraksi dari pengalaman tentang hal-hal serta proses-proses individual.

dari pengalaman tentang hal-hal serta proses-proses individual. d.

d. Koheren dan konsisten. Koheren artinya sesuai dengan kaidah-kaidah berfikir (logis).Koheren dan konsisten. Koheren artinya sesuai dengan kaidah-kaidah berfikir (logis). Konsisten artinya tidak mengandung kontradiksi.

Konsisten artinya tidak mengandung kontradiksi. e.

e. Konseptual, yang dimaksud dengan konsep di sini adalah hasil generalisasi dan abstraksiKonseptual, yang dimaksud dengan konsep di sini adalah hasil generalisasi dan abstraksi dari pengalaman tentang hal-hal serta proses-proses individual.

dari pengalaman tentang hal-hal serta proses-proses individual. f.

f. Sistematik, berasal dari kata sistem yang artinya kebulatan dari sejumlah unsur yangSistematik, berasal dari kata sistem yang artinya kebulatan dari sejumlah unsur yang saling berhubungan menurut tata pengaturan untuk mencapai sesuatu maksud atau saling berhubungan menurut tata pengaturan untuk mencapai sesuatu maksud atau menunaikan sesuatu peranan tertentu.

menunaikan sesuatu peranan tertentu. g.

g. Komprehensif, adalah mencakup secara menyeluruh. Berfikir secara kefilsafatanKomprehensif, adalah mencakup secara menyeluruh. Berfikir secara kefilsafatan  berusaha untuk menjelas

 berusaha untuk menjelaskan fenomena kan fenomena yang ada di yang ada di alam semesta alam semesta secara kessecara keseluruhaneluruhan sebagai suatu sistem.

sebagai suatu sistem. h.

h. Secara bebas sampai batas-batas yang luas.Secara bebas sampai batas-batas yang luas. i.

i. Bertanggungjawab, pertangungjawaban yang pertama adalah terhadap hati nuraninya. DiBertanggungjawab, pertangungjawaban yang pertama adalah terhadap hati nuraninya. Di sini tampak hubungan antara kebebasan berfikir dalam filsafat dengan etika yang sini tampak hubungan antara kebebasan berfikir dalam filsafat dengan etika yang melandasinya.

melandasinya.

Kemudian filsafat hukum dengan sifat universalitasnya, memandang kehidupan Kemudian filsafat hukum dengan sifat universalitasnya, memandang kehidupan secara menyeluruh, tidak memandang hanya bagian-bagian dari gejala kehidupan saja atau secara menyeluruh, tidak memandang hanya bagian-bagian dari gejala kehidupan saja atau secara partikular. Dengan demikian filsafat hukum dapat menukik pada persoalan lain secara partikular. Dengan demikian filsafat hukum dapat menukik pada persoalan lain yangyang relevan atau menerawang pada keseluruhan dalam perjalanan reflektifnya, tidak sekedar  relevan atau menerawang pada keseluruhan dalam perjalanan reflektifnya, tidak sekedar  hanya memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Dalam filsafat hukum, hanya memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Dalam filsafat hukum,  pertimbangan-pertimbangan

 pertimbangan-pertimbangan di di luar luar obyek obyek adalah adalah salah salah satu satu ciri ciri khasnya. khasnya. Filsafat Filsafat hukumhukum tidak bersifat bebas nilai. Justru filsafat hukum menimba nilai yang berasal dari hidup dan tidak bersifat bebas nilai. Justru filsafat hukum menimba nilai yang berasal dari hidup dan  pemikiran.

 pemikiran. Filsafat Filsafat hukum hukum juga juga memiliki memiliki sifat sifat yang mendasar yang mendasar atau atau memusatkan memusatkan diri diri padapada  pertanyaan-pertanyaan

 pertanyaan-pertanyaan mendasar mendasar  (basic or fundamental questions).(basic or fundamental questions). Artinya dalamArtinya dalam menganalisis suatu masalah, seseorang diajak untuk berpikir kritis dan radikal. Dengan menganalisis suatu masalah, seseorang diajak untuk berpikir kritis dan radikal. Dengan mempelajari dan memahami filsafat hukum berarti diajak untuk memahami hukum tidak  mempelajari dan memahami filsafat hukum berarti diajak untuk memahami hukum tidak  dalam arti hukum positif belaka. Orang yang mempelajari hukum dalam arti positif belaka, dalam arti hukum positif belaka. Orang yang mempelajari hukum dalam arti positif belaka, tidak akan mampu memanfaatkan dan mengembangkan hukum secara baik. Apabila orang tidak akan mampu memanfaatkan dan mengembangkan hukum secara baik. Apabila orang itu menjadi hakim misalnya, dikhawatirkan ia akan menjadi hakim yang bertindak selaku itu menjadi hakim misalnya, dikhawatirkan ia akan menjadi hakim yang bertindak selaku “corong undang

(7)

filsafat yang spekulatif. Sifat ini tidak boleh diartikan secara negatif sebagai sifat filsafat yang spekulatif. Sifat ini tidak boleh diartikan secara negatif sebagai sifat gambling.

gambling.

Filsafat hukum berguna untuk membimbing kita menganalisis masalah-masalah Filsafat hukum berguna untuk membimbing kita menganalisis masalah-masalah hukum secara rasional dan mempertanyakan jawaban itu secara terus menerus. hukum secara rasional dan mempertanyakan jawaban itu secara terus menerus. Jawaban tersebut seharusnya tidak sekedar diangkat dari gejala-gejala yang tampak, Jawaban tersebut seharusnya tidak sekedar diangkat dari gejala-gejala yang tampak, tetapi sudah sampai kepada nilai-nilai yang ada dibalik gejala-gejala itu. Analisis tetapi sudah sampai kepada nilai-nilai yang ada dibalik gejala-gejala itu. Analisis nilai inilah yang membantu kita untuk menentukan sikap secara bijaksana dalam nilai inilah yang membantu kita untuk menentukan sikap secara bijaksana dalam menghadapi suatu masalah kongkret.

menghadapi suatu masalah kongkret.22

Secara kritis, filsafat hukum berusaha untuk memeriksa gagasan hukum yang sudah Secara kritis, filsafat hukum berusaha untuk memeriksa gagasan hukum yang sudah ada, melihat koherensi, korespodensi dan fungsinya. Filsafat hukum berusaha untuk  ada, melihat koherensi, korespodensi dan fungsinya. Filsafat hukum berusaha untuk  memeriksa nilai dari pernyataan yang dapat dikategorikan sebagai hukum.

memeriksa nilai dari pernyataan yang dapat dikategorikan sebagai hukum.33

Filsafat itu juga bersifat introspektif atau mempergunakan daya upaya introspektif. Filsafat itu juga bersifat introspektif atau mempergunakan daya upaya introspektif. Artinya, filsafat tidak hanya menjangkau kedalaman dan keluasan dari permasalahan yang Artinya, filsafat tidak hanya menjangkau kedalaman dan keluasan dari permasalahan yang dihadapi tetapi juga mempertanyakan peranan dari dirinya dan dari permasalahan tersebut. dihadapi tetapi juga mempertanyakan peranan dari dirinya dan dari permasalahan tersebut. Seperti yang di nyatakan oleh Sugiyanto Darmadi berikut ini :

Seperti yang di nyatakan oleh Sugiyanto Darmadi berikut ini :

Filsafat mempertanyakan tentang struktur yang ada dalam dirinya dan permasalahan Filsafat mempertanyakan tentang struktur yang ada dalam dirinya dan permasalahan yang dihadapinya. Sifat introspektif dari filsafat sesuai dengan sifat manusia yang yang dihadapinya. Sifat introspektif dari filsafat sesuai dengan sifat manusia yang memiliki hakekat dapat mengambil jarak (distansi) tidak hanya pada hal-hal yang memiliki hakekat dapat mengambil jarak (distansi) tidak hanya pada hal-hal yang  berada

 berada di di luarnya luarnya tetapi tetapi juga juga pada pada dirinya dirinya sendiri.sendiri. Fungsi filsafat adalah kreatif, menetapkan nilai, menetapkan tujuan, menentukan Fungsi filsafat adalah kreatif, menetapkan nilai, menetapkan tujuan, menentukan arah, dan menuntun pada jalan baru.

arah, dan menuntun pada jalan baru.44

Sementara itu Poerwantana berpendapat bahwa : Sementara itu Poerwantana berpendapat bahwa :

Filsafat hendaknya mengilhamkan keyakinan kepada kita untuk menopang dunia Filsafat hendaknya mengilhamkan keyakinan kepada kita untuk menopang dunia  baru, mencetak

 baru, mencetak manusia-manusia manusia-manusia yang tergolong yang tergolong ke dalake dalam berbagai m berbagai bangsa, rbangsa, ras as dandan agama itu mengabdi kepada cita-cita mulia kemanusiaan. Filsafat tidak ada artinya agama itu mengabdi kepada cita-cita mulia kemanusiaan. Filsafat tidak ada artinya sama sekali apabila tidak universal, baik dalam ruang lingkupnya maupun dalam sama sekali apabila tidak universal, baik dalam ruang lingkupnya maupun dalam semangatnya.

semangatnya.55

Adanya karakteristik khusus dari pemikiran filsafat hukum di atas sekaligus juga Adanya karakteristik khusus dari pemikiran filsafat hukum di atas sekaligus juga menunjukkan arti pentingnya. Dengan mengetahui dan memahami filsafat hukum dengan menunjukkan arti pentingnya. Dengan mengetahui dan memahami filsafat hukum dengan  berbagai

 berbagai sifat sifat dan dan karakternya karakternya tersebut, tersebut, maka maka sebenarnya sebenarnya filsafat filsafat hukum hukum dapat dapat dijadikandijadikan salah satu alternatif untuk ikut membantu memberikan jalan keluar atau pemecahan salah satu alternatif untuk ikut membantu memberikan jalan keluar atau pemecahan terhadap berbagai krisis permasalahan yang menimpa bangsa Indonesia dalam proses terhadap berbagai krisis permasalahan yang menimpa bangsa Indonesia dalam proses reformasi ini. Tentu saja kontribusi yang dapat diberikan oleh filsafat hukum dalam bentuk  reformasi ini. Tentu saja kontribusi yang dapat diberikan oleh filsafat hukum dalam bentuk  konsepsi dan persepsi terhadap pendekatan yang hendak dipakai dalam penyelesaian konsepsi dan persepsi terhadap pendekatan yang hendak dipakai dalam penyelesaian masalah-masalah yang terjadi. Pendekatan mana didasarkan pada sifat-sifat dan karakter  masalah-masalah yang terjadi. Pendekatan mana didasarkan pada sifat-sifat dan karakter 

yang melekat pada filsafat hukum itu sendiri.

yang melekat pada filsafat hukum itu sendiri.

Dengan pendekatan dan analisis filsafat hukum, maka para para pejabat, tokoh masyarakat, Dengan pendekatan dan analisis filsafat hukum, maka para para pejabat, tokoh masyarakat,  pemuka agama dan kalangan cendekiawan atau si

 pemuka agama dan kalangan cendekiawan atau siapapun juga dapat bersikap lebih arif apapun juga dapat bersikap lebih arif dandan  bijaksana

 bijaksana serta serta mempunyai mempunyai ruang ruang lingkup lingkup pandangan pandangan yang yang lebih lebih luas luas dan dan tidak tidak terkotak- terkotak-kotak yang memungkinkan dapat menemukan akar masalahnya.

(8)

Tahap selanjutnya diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat. Karena Tahap selanjutnya diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat. Karena  penyelesaian krisis yang terjadi di negara kita

 penyelesaian krisis yang terjadi di negara kita itu tidak mungkin dapat dilakukan sepotong-itu tidak mungkin dapat dilakukan sepotong- potong atau han

 potong atau hanya melalui ya melalui satu bidang satu bidang tertentu stertentu saja, tapi aja, tapi harus meninjau harus meninjau melalui beberapamelalui beberapa  pendekatan lain

 pendekatan lain sekaligus sekaligus (interdisipliner (interdisipliner atau multidisiatau multidisipliner). Tidak pliner). Tidak ada lagi ada lagi pihak-pihak pihak-pihak  yang merasa dirinya paling benar atau paling jago dengan pendapatnya sendiri dan yang merasa dirinya paling benar atau paling jago dengan pendapatnya sendiri dan menafikan pendapat yang lain. Atau dengan kata lain hanya ingin menangnya sendiri tanpa menafikan pendapat yang lain. Atau dengan kata lain hanya ingin menangnya sendiri tanpa mau menghargai pendapat orang lain. Karena masing-masing bidang atau cara pandang mau menghargai pendapat orang lain. Karena masing-masing bidang atau cara pandang tertentu, mempunyai kelebihan dan keterbatasannya masing-masing. Justru tertentu, mempunyai kelebihan dan keterbatasannya masing-masing. Justru pandangan- pandangan

 pandangan yang yang berbeda berbeda kalau kalau dapat dapat dikelola dikelola dengan dengan baik, baik, dapat dapat dijadikan dijadikan alternatif alternatif   penyelesaian masalah yang saling menopang satu sama lain.

 penyelesaian masalah yang saling menopang satu sama lain.

Apalagi krisis permasalahan yang melanda bangsa Indonesia sesungguhnya amat Apalagi krisis permasalahan yang melanda bangsa Indonesia sesungguhnya amat kompleks dan multidimensional sifatnya, mulai krisis ekonomi, politik, hukum, kompleks dan multidimensional sifatnya, mulai krisis ekonomi, politik, hukum,  pemerintahan

 pemerintahan serta serta krisis krisis moral moral dan dan budaya, budaya, yang yang satu satu sama sama lain lain berkaitan berkaitan sehinggasehingga diperlukan cara penyelesaian yang terpadu dan menyeluruh yang melibatkan berbagai diperlukan cara penyelesaian yang terpadu dan menyeluruh yang melibatkan berbagai komponen bangsa yang ada. Dalam konteks ini diperlukan adanya kerjasama dan sinergi komponen bangsa yang ada. Dalam konteks ini diperlukan adanya kerjasama dan sinergi yang erat dari berbagai komponen tersebut. Maka pejabat pemerintah harus mendengar  yang erat dari berbagai komponen tersebut. Maka pejabat pemerintah harus mendengar  aspirasi dari rakyat, para pakar mau mendengar pendapat pakar lainnya, tokoh masyarakat aspirasi dari rakyat, para pakar mau mendengar pendapat pakar lainnya, tokoh masyarakat harus saling menghormati terhadap dengan tokoh masyarakat yang lain. Semua bekerja harus saling menghormati terhadap dengan tokoh masyarakat yang lain. Semua bekerja  bahu

 bahu membahu membahu dan dan menghindarkan menghindarkan diri diri dari dari rasa rasa curiga, curiga, kebencian kebencian dan dan permusuhan.permusuhan. Dengan pendekatan dan kerangka berfikir filsafati seperti di atas, diharapkan dapat Dengan pendekatan dan kerangka berfikir filsafati seperti di atas, diharapkan dapat membantu ke arah penyelesaian krisis yang sedang menerpa bangsa Indonesia saat ini. membantu ke arah penyelesaian krisis yang sedang menerpa bangsa Indonesia saat ini. 2.

2. Pembangunan Hukum Di Indonesia.Pembangunan Hukum Di Indonesia.

Salah satu tuntutan aspirasi masyarakat yang berkembang dalam era reformasi sekarang ini Salah satu tuntutan aspirasi masyarakat yang berkembang dalam era reformasi sekarang ini adalah reformasi hukum menuju terwujudnya supremasi sistem hukum di bawah sistem adalah reformasi hukum menuju terwujudnya supremasi sistem hukum di bawah sistem konstitusi yang berfungsi sebagai acuan dasar yang efektif dalam proses penyelenggaraan konstitusi yang berfungsi sebagai acuan dasar yang efektif dalam proses penyelenggaraan negara dan kehidupan nasional sehari-hari. Dalam upaya mewujudkan sistem hukum yang negara dan kehidupan nasional sehari-hari. Dalam upaya mewujudkan sistem hukum yang efektif itu, penataan kembali kelembagaan hukum, didukung oleh kualitas sumberdaya efektif itu, penataan kembali kelembagaan hukum, didukung oleh kualitas sumberdaya manusia dan kultur dan kesadaran hukum masyarakat yang terus meningkat, seiring manusia dan kultur dan kesadaran hukum masyarakat yang terus meningkat, seiring dengan pembaruan materi hukum yang terstruktur secara harmonis, dan terus menerus dengan pembaruan materi hukum yang terstruktur secara harmonis, dan terus menerus diperbarui sesuai dengan tuntutan perkembangan kebutuhan. Dalam upaya pembaharuan diperbarui sesuai dengan tuntutan perkembangan kebutuhan. Dalam upaya pembaharuan hukum tersebut, penataan kembali susunan hirarki peraturan perundang-undangan kiranya hukum tersebut, penataan kembali susunan hirarki peraturan perundang-undangan kiranya memang sudah sangat tepat, Di samping itu, era Orde Baru yang semula berusaha memang sudah sangat tepat, Di samping itu, era Orde Baru yang semula berusaha memurnikan kembali falsafah Pancasila dan pelaksanaan UUD 1945 dengan menata memurnikan kembali falsafah Pancasila dan pelaksanaan UUD 1945 dengan menata

(9)

kembali sumber tertib hukum dan tata-urut peraturan perundang-undangan, dalam kembali sumber tertib hukum dan tata-urut peraturan perundang-undangan, dalam  prakteknya

 prakteknya selama selama ini ini belum belum berhasil berhasil membangun membangun susunan susunan perundang-undangan perundang-undangan yangyang dapat dijadikan acuan bagi upaya memantapkan sistem perundang-undangan di masa dapat dijadikan acuan bagi upaya memantapkan sistem perundang-undangan di masa depan. Lebih-lebih dalam prakteknya, masih banyak produk peraturan

depan. Lebih-lebih dalam prakteknya, masih banyak produk peraturan yang tumpang tindihyang tumpang tindih dan tidak mengikuti sistem yang baku. Sementara itu, setelah lebih dari 60 tahun Indonesia dan tidak mengikuti sistem yang baku. Sementara itu, setelah lebih dari 60 tahun Indonesia merdeka, sangat dirasakan adanya kebutuhan untuk mengadakan perubahan terhadap merdeka, sangat dirasakan adanya kebutuhan untuk mengadakan perubahan terhadap  pasal-pasal dalam

 pasal-pasal dalam UUD 1945 yang banyak pihak UUD 1945 yang banyak pihak menilai ada pasal menilai ada pasal yang tidak relevan layang tidak relevan la gigi dengan perkembangan zaman. Ditambah lagi dengan munculnya kebutuhan untuk  dengan perkembangan zaman. Ditambah lagi dengan munculnya kebutuhan untuk  mewadahi perkembangan otonomi daerah di masa depan yang dapat mendorong tumbuh mewadahi perkembangan otonomi daerah di masa depan yang dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya dinamika hukum adat di desa-desa yang cenderung diabaikan atau dan berkembangnya dinamika hukum adat di desa-desa yang cenderung diabaikan atau malah sebaliknya dikesampingkan dalam setiap upaya pembangunan hukum selama malah sebaliknya dikesampingkan dalam setiap upaya pembangunan hukum selama lebihdari 60 tahun terakhir. Didalam Pasal 2 Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 telah lebihdari 60 tahun terakhir. Didalam Pasal 2 Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 telah disebutkan bahwa Pancasila adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum negara disebutkan bahwa Pancasila adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum negara Indonesia, hal ini dirasa sesuai mengingat falsafah Pancasila adalah merupakan roh Indonesia, hal ini dirasa sesuai mengingat falsafah Pancasila adalah merupakan roh  perjuangan

 perjuangan dari dari para para pejuang pejuang bangsa, bangsa, yang yang merupakan merupakan alat alat pemersatu, pemersatu, dari dari yangyang sebelumnya terkotak-kotak oleh daerah, ras, suku, agama, golongan, dan lain sebagainya, sebelumnya terkotak-kotak oleh daerah, ras, suku, agama, golongan, dan lain sebagainya, mengingat masyarakat Indonesia sangat heterogen, maka dengan kembali pada Pancasila, mengingat masyarakat Indonesia sangat heterogen, maka dengan kembali pada Pancasila, cita-cita luhur para pejuang untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur  cita-cita luhur para pejuang untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur  sejahtera dimungkinkan dapat tercapai. Dilihat dari materinya Pancasila digali dari sejahtera dimungkinkan dapat tercapai. Dilihat dari materinya Pancasila digali dari  pandangan

 pandangan hidup hidup bangsa bangsa Indonesia Indonesia yang yang merupakan merupakan jiwa jiwa dan dan kepribadian kepribadian bangsabangsa Indonesia sendiri. Dasar negara Pancasila terbuat dari materi atau bahan dalam negeri yang Indonesia sendiri. Dasar negara Pancasila terbuat dari materi atau bahan dalam negeri yang merupakan asli murni dan menjadi kebanggaan bangsa, tidak merupakan produk impor  merupakan asli murni dan menjadi kebanggaan bangsa, tidak merupakan produk impor  dari luar negeri, meskipun mungkin saja mendapat pengaruh dari luar negeri .

dari luar negeri, meskipun mungkin saja mendapat pengaruh dari luar negeri . Pancasila merupakan

Pancasila merupakan GrundnormGrundnorm atau sumber dari segala sumber hukum diatau sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, rumusan Pancasila ini dijumpai dalam Alinea keempat Pembukaan UUD 1945, Indonesia, rumusan Pancasila ini dijumpai dalam Alinea keempat Pembukaan UUD 1945, maka dapat dikatakan bahwa Pembukaan UUD 1945 adalah filsafat hukum Indonesia, maka dapat dikatakan bahwa Pembukaan UUD 1945 adalah filsafat hukum Indonesia, maka Batang Tubuh berikut dengan Penjelasan UUD 1945 adalah teori hukumnya, maka Batang Tubuh berikut dengan Penjelasan UUD 1945 adalah teori hukumnya, dikatakan demikian karena dalam Batang Tubuh UUD 1945 itu akan ditemukan landasan dikatakan demikian karena dalam Batang Tubuh UUD 1945 itu akan ditemukan landasan hukum positif Indonesia. Teori Hukum tersebut meletakkan dasar-dasar falsafati hukum hukum positif Indonesia. Teori Hukum tersebut meletakkan dasar-dasar falsafati hukum  positif kita

 positif kita . 21 . 21 Dengan demikian Dengan demikian penulis spenulis sepakat jiepakat jika filsaka filsafat hufat hukum Indonesia, kum Indonesia, adalah diadalah di mulai dari pemaham kembali

mulai dari pemaham kembali (re interpretasi)(re interpretasi) terhadap pembukaan UUD 1945.terhadap pembukaan UUD 1945.

Pembangunan merupakan upaya sadar yang dilakukan untuk merubah suatu kondisi Pembangunan merupakan upaya sadar yang dilakukan untuk merubah suatu kondisi dari suatu tingkat yang dianggap kurang baik ke kondisi baru pada tingkat kualitas yang dari suatu tingkat yang dianggap kurang baik ke kondisi baru pada tingkat kualitas yang dianggap baik atau paling baik. Pembangunan yang dilaksanakan tentu saja pembangunan dianggap baik atau paling baik. Pembangunan yang dilaksanakan tentu saja pembangunan yang memiliki pijakan hukum yang jelas, bisa dipertanggungjawabkan, terarah serta yang memiliki pijakan hukum yang jelas, bisa dipertanggungjawabkan, terarah serta

(10)

 proporsional

 proporsional antara antara aspek aspek fisik fisik (pertumbuhan) (pertumbuhan) dan dan non-fisik. non-fisik. Apabila Apabila diteliti diteliti semuasemua masyarakat yang sedang membangun selalu dicirikan dengan perubahan, bagaimanapun masyarakat yang sedang membangun selalu dicirikan dengan perubahan, bagaimanapun kita mendefenisikan pembangunan itu dan apapun ukuran yang kita pergunakan bagi kita mendefenisikan pembangunan itu dan apapun ukuran yang kita pergunakan bagi masyarakat dalam pembangunan. Peranan hukum dalam pembangunan adalah untuk  masyarakat dalam pembangunan. Peranan hukum dalam pembangunan adalah untuk  menjamin bahwa perubahan itu terjadi dengan suasana damai dan teratur.

menjamin bahwa perubahan itu terjadi dengan suasana damai dan teratur.

Istilah “pembaharuan hukum” sebenarnya mengandung makna yang luas mencakup Istilah “pembaharuan hukum” sebenarnya mengandung makna yang luas mencakup sistem hukum. Sistem hukum terdiri atas struktur hukum

sistem hukum. Sistem hukum terdiri atas struktur hukum (structure),(structure), substansi/materisubstansi/materi hukum

hukum (substance),(substance), dan budaya hukumdan budaya hukum (legal culture).(legal culture). Sehingga, bicara pembaharuanSehingga, bicara pembaharuan hukum maka pembaharuan yang dimaksudkan adalah pembaharuan sistem hukum secara hukum maka pembaharuan yang dimaksudkan adalah pembaharuan sistem hukum secara keseluruhan. Namun demikian, dalam uraian berikutnya istilah “pembaharuan hukum” keseluruhan. Namun demikian, dalam uraian berikutnya istilah “pembaharuan hukum” tetap dipertahankan yang sebenarnya mengandung makna yang lebih khusus atau sepadan tetap dipertahankan yang sebenarnya mengandung makna yang lebih khusus atau sepadan dengan istilah “pembentukan hukum”.

dengan istilah “pembentukan hukum”.

Pada satu pihak, pembangunan hukum merupakan upaya untuk merombak struktur  Pada satu pihak, pembangunan hukum merupakan upaya untuk merombak struktur  hukum lama (struktur hukum pemerintahan penjajah) yang umumnya dianggap bersifat hukum lama (struktur hukum pemerintahan penjajah) yang umumnya dianggap bersifat eksploitatif dan diskriminatif. Sedangkan pada pihak lain, pembangunan hukum eksploitatif dan diskriminatif. Sedangkan pada pihak lain, pembangunan hukum dilaksanakan dalam kerangka atau upaya memenuhi tuntutan pembangunan masyarakat. dilaksanakan dalam kerangka atau upaya memenuhi tuntutan pembangunan masyarakat. Bidang hukum diakui memiliki peran yang sangat strategis dalam memacu percepatan Bidang hukum diakui memiliki peran yang sangat strategis dalam memacu percepatan  pambangunan suatu negara. Usaha ini tidak semat

 pambangunan suatu negara. Usaha ini tidak semata-mata dalam a-mata dalam rangka memenuhi tuntutanrangka memenuhi tuntutan  pembangunan

 pembangunan jangka jangka pendek pendek tetapi tetapi juga juga meliputi meliputi pembangunan pembangunan menengah menengah dan dan jangkajangka  panjang.

 panjang. Meskipun Meskipun disadari, disadari, setiap setiap saat saat hukum hukum bisa bisa berubah berubah sesuai sesuai dengan dengan kebutuhankebutuhan masyarakat yang menghendakinya.

masyarakat yang menghendakinya.

Di negara- negara berkembang, pembangunan hukum merupakan prioritas utama. Di negara- negara berkembang, pembangunan hukum merupakan prioritas utama. Oleh karena itu, di negara-negara berkembang ini pembaharuan hukum senantiasa Oleh karena itu, di negara-negara berkembang ini pembaharuan hukum senantiasa mengesankan adanya peranan ganda.

mengesankan adanya peranan ganda.  Pertama, Pertama, merupakan upaya untuk melepaskan dirimerupakan upaya untuk melepaskan diri dari lingkaran struktur hukum kolonial. Upaya tersebut terdiri atas pengahapusan, dari lingkaran struktur hukum kolonial. Upaya tersebut terdiri atas pengahapusan,  penggantian, dan penyesuaian ketentuan

 penggantian, dan penyesuaian ketentuan hukum warisan kolonial hukum warisan kolonial guna memenuhi tuntutanguna memenuhi tuntutan masyarakat nasional.

masyarakat nasional.  Kedua, Kedua, pembangunan hukum berperan dalam mendorong prosespembangunan hukum berperan dalam mendorong proses  pembangunan,

 pembangunan, terutama terutama pembangunan pembangunan ekonomi ekonomi yang yang memang memang diperlukan diperlukan dalam dalam rangkarangka mengejar ketertinggalan dan negara-negara maju, dan yang lebih penting adalah demi mengejar ketertinggalan dan negara-negara maju, dan yang lebih penting adalah demi  peningkatan kesejahteraan masyarakat warga negara.

 peningkatan kesejahteraan masyarakat warga negara.

Saat ini di Indonesia masih terdapat banyak peraturan hukum yang sudah tidak 

Saat ini di Indonesia masih terdapat banyak peraturan hukum yang sudah tidak  up toup to date

date namun tetap dipertahankan. Dalam rangka menyonsong era mendatang jelasnamun tetap dipertahankan. Dalam rangka menyonsong era mendatang jelas  peraturan-peraturan hukum tersebut

 peraturan-peraturan hukum tersebut memerlukan revisi memerlukan revisi dan jika perlu dan jika perlu dirubah total dengandirubah total dengan materi yang mencerminkan gejala dan fenomena masyarakat saat ini. Masalahnya adalah materi yang mencerminkan gejala dan fenomena masyarakat saat ini. Masalahnya adalah apakah proses perubahan atau pembaharuan hukum yang berlangsung di Indonesia telah apakah proses perubahan atau pembaharuan hukum yang berlangsung di Indonesia telah

(11)

dilakukan sesuai dengan kaedah-kaedah normative dan atau sesuai dengan nilai-nilai dilakukan sesuai dengan kaedah-kaedah normative dan atau sesuai dengan nilai-nilai hukum dalam masyarakat. Pertanyaan ini perlu diajukan mengingat fungsi hukum tidak  hukum dalam masyarakat. Pertanyaan ini perlu diajukan mengingat fungsi hukum tidak  semata-mata sebagai alat kontrol sosial

semata-mata sebagai alat kontrol sosial (social control (social control ), tetapi juga memiliki fungsi), tetapi juga memiliki fungsi sebagai sarana rekayasa atau pembaharuan sosial.

sebagai sarana rekayasa atau pembaharuan sosial. 3.

3. Peranan Filsafat Hukum Dalam Pembangunan Hukum Di Peranan Filsafat Hukum Dalam Pembangunan Hukum Di Indonesia.Indonesia.

 Negara

 Negara di di dunia dunia yang yang menganut menganut paham paham negara negara teokrasi teokrasi menganggap menganggap sumber sumber dari dari segalasegala sumber hukum adalah ajaran-ajaran Tuhan yang berwujud wahyu, yang terhimpun dalam sumber hukum adalah ajaran-ajaran Tuhan yang berwujud wahyu, yang terhimpun dalam kitab-kitab suci atau yang serupa denga itu, kemudian untuk negara yang menganut paham kitab-kitab suci atau yang serupa denga itu, kemudian untuk negara yang menganut paham negara kekuasaan

negara kekuasaan (rechstaat)(rechstaat) yang dianggap sebagai sumber dari segala sumber hukumyang dianggap sebagai sumber dari segala sumber hukum adalah kekuasaan, lain halnya dengan negara yang menganut paham kedaulatan rakyat, adalah kekuasaan, lain halnya dengan negara yang menganut paham kedaulatan rakyat, yang dianggap sebagai sumber dari segala sumber hukum adalak kedaulatan rakyat, dan yang dianggap sebagai sumber dari segala sumber hukum adalak kedaulatan rakyat, dan Indonesia menganut paham kedaulatan rakyat dari Pancasila. Rumusan Pancasila yang Indonesia menganut paham kedaulatan rakyat dari Pancasila. Rumusan Pancasila yang dijumpai dalam Alinea keempat Pembukaan UUD 1945 adalah sumber dari segala sumber  dijumpai dalam Alinea keempat Pembukaan UUD 1945 adalah sumber dari segala sumber  hukum di Indonesia yang merupakan produk filsafat hukum negara

hukum di Indonesia yang merupakan produk filsafat hukum negara Indonesia, Pancasila iniIndonesia, Pancasila ini muncul diilhami dari banyaknya suku, ras, kemudian latar belakang, serta perbedaan muncul diilhami dari banyaknya suku, ras, kemudian latar belakang, serta perbedaan ideologi dalam masyarakat yang majemuk, untuk itu muncullah filsafat hukum untuk  ideologi dalam masyarakat yang majemuk, untuk itu muncullah filsafat hukum untuk  menyatukan masyarakat Indonesia dalam satu bangsa, satu kesatuan, satu bahasa, dan menyatukan masyarakat Indonesia dalam satu bangsa, satu kesatuan, satu bahasa, dan  prinsip

 prinsip kekeluargaan, kekeluargaan, walau walau tindak tindak lanjut lanjut hukum-hukum hukum-hukum yang yang tercipta tercipta sering sering terjaditerjadi hibrida (percampuran), terutama dari hukum Islam, hukum adat, dan hukum barat (civil hibrida (percampuran), terutama dari hukum Islam, hukum adat, dan hukum barat (civil law / khususnya negara Belanda), sering dijadikan dasar filsafat hukum sebagai rujukan law / khususnya negara Belanda), sering dijadikan dasar filsafat hukum sebagai rujukan mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah umat muslim, contoh konkrit dari hukum mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah umat muslim, contoh konkrit dari hukum Islam yang masuk dalam konstitusi Indonesia melalui produk filsafat hukum adalah Islam yang masuk dalam konstitusi Indonesia melalui produk filsafat hukum adalah Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, apalagi didalamnya terdapat pasal Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, apalagi didalamnya terdapat pasal tentang bolehnya poligami bagi laki-laki yaitu dalam Pasal 3 ayat 1, Pasal 4 ayat 1,2, dan tentang bolehnya poligami bagi laki-laki yaitu dalam Pasal 3 ayat 1, Pasal 4 ayat 1,2, dan Pasal 5 ayat 1 dan 2, walau banyak pihak yang protes pada pasal kebolehan poligami Pasal 5 ayat 1 dan 2, walau banyak pihak yang protes pada pasal kebolehan poligami tersebut, namun di sisi lain tidak sedikit pula yang mempertahankan pasal serta isi dari tersebut, namun di sisi lain tidak sedikit pula yang mempertahankan pasal serta isi dari Undang-undang Perkawinan tersebut. DPR adalah lembaga yang berjuang mengesahkan Undang-undang Perkawinan tersebut. DPR adalah lembaga yang berjuang mengesahkan Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, yang diundangkan pada tanggal 2 Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, yang diundangkan pada tanggal 2 Januari tahun 1974, dan sampai sekarang masih berlaku tanpa adanya perubahan, ini bukti Januari tahun 1974, dan sampai sekarang masih berlaku tanpa adanya perubahan, ini bukti nyata dari perkembangan filsafat hukum yang muncul dari kebutuhan masyarakat perihal nyata dari perkembangan filsafat hukum yang muncul dari kebutuhan masyarakat perihal  penuangan huk

 penuangan hukum secara konstitusi kenegaraan.um secara konstitusi kenegaraan.

Hukum adat juga sedikit banyak masuk dalam konstitusi negara Indonesia, contoh Hukum adat juga sedikit banyak masuk dalam konstitusi negara Indonesia, contoh adanya Undang-undang Agraria, kemudian munculnya Undang-undang Otonomi daerah, adanya Undang-undang Agraria, kemudian munculnya Undang-undang Otonomi daerah, yang pada intinya memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia

(12)

Maka dengan filsafat hukum yang dikembangkan melalui ide dasar Pancasila akan Maka dengan filsafat hukum yang dikembangkan melalui ide dasar Pancasila akan dapat mengakomodir berbagai kepentingan, berbagai suku, serta menyatukan perbedaan dapat mengakomodir berbagai kepentingan, berbagai suku, serta menyatukan perbedaan ideologi dalam masyarakat yang sangat beraneka ragam, dengan demikian masyarakat ideologi dalam masyarakat yang sangat beraneka ragam, dengan demikian masyarakat Indonesia akan tetap dalam koridor satu nusa, satu bangsa, s

Indonesia akan tetap dalam koridor satu nusa, satu bangsa, s atu kesatuan, satu bahasa, yangatu kesatuan, satu bahasa, yang menjunjung nilai-nilai luhur Pancasila.

menjunjung nilai-nilai luhur Pancasila.

Satjipto Rahardjo mengemukakan pendapatnya bahwa filsafat hukum itu Satjipto Rahardjo mengemukakan pendapatnya bahwa filsafat hukum itu mempersoalkan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat dasar dari hukum. mempersoalkan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat dasar dari hukum. Pertanyaan- pertanyaan

 pertanyaan yang yang bersifat bersifat dasar dasar dari dari hukum, hukum, tentang tentang dasar-dasar dasar-dasar bagi bagi kekuatankekuatan mengikat dari hokum itu sendiri.

mengikat dari hokum itu sendiri.66

Kajian filsafat hukum melihat jauh lebih dalam lagi, tidak hanya sekedar bagaimana Kajian filsafat hukum melihat jauh lebih dalam lagi, tidak hanya sekedar bagaimana ketentuan hukum positif menentukan masalah dan latar belakang sejarahnya, tetapi ketentuan hukum positif menentukan masalah dan latar belakang sejarahnya, tetapi  bagaimana nilai-nilai hakiki yang mendasari ketentuan tersebut sehingga filsafat akan lebih  bagaimana nilai-nilai hakiki yang mendasari ketentuan tersebut sehingga filsafat akan lebih  banyak

 banyak berhubungan berhubungan dengan dengan masalah masalah nilai-nilai nilai-nilai dasar dasar dari dari hukum, hukum, Ilmu Ilmu hukum hukum sebagaisebagai suatu ilmu empiris (das sein) sedang filsafat hukum melihat hukum sebagai suatu yang suatu ilmu empiris (das sein) sedang filsafat hukum melihat hukum sebagai suatu yang tersembunyi di balik aturan hukum berupa suatu hukum yang ideal (recht idea) yang tidak  tersembunyi di balik aturan hukum berupa suatu hukum yang ideal (recht idea) yang tidak  termasuk dalam dunia kenyataan (das sein) melainkan termasuk dunia nilai. Sementara itu, termasuk dalam dunia kenyataan (das sein) melainkan termasuk dunia nilai. Sementara itu,  pembangunan

 pembangunan hukum hukum nasional, nasional, baik baik dalam dalam dimensi dimensi konstitusional, konstitusional, dimensi dimensi juridisjuridis sosiologis dan dimensi perspektif dan kemudian dikemukakan bagaimana strategisnya sosiologis dan dimensi perspektif dan kemudian dikemukakan bagaimana strategisnya  pembangunan

 pembangunan hokum hokum nasional nasional sebagai sebagai upaya upaya untuk untuk mewujudkan mewujudkan cita-cita cita-cita nasionalnasional sebagaimana yang ditegaskan dalam Mukaddimah Undang-undang Dasar 1945. Begitu sebagaimana yang ditegaskan dalam Mukaddimah Undang-undang Dasar 1945. Begitu urgen dan strategisnya pembangunan hokum nasional, maka pembangunan hukum nasional urgen dan strategisnya pembangunan hokum nasional, maka pembangunan hukum nasional harus didasari oleh landasan idiil, strukturil dan operasionalnya.

harus didasari oleh landasan idiil, strukturil dan operasionalnya.

Dari landasan dasar pembangunan hukum nasional tersebut disusun pola arah Dari landasan dasar pembangunan hukum nasional tersebut disusun pola arah  pembangunan

 pembangunan hukum hukum nasional nasional yang yang pada pada dasarnya dasarnya bertujuan bertujuan untuk untuk menghasilkan menghasilkan produk produk  hukum yang dapat mengatur tugas urnum pemerintahan dan penyelenggaraan pembangunan hukum yang dapat mengatur tugas urnum pemerintahan dan penyelenggaraan pembangunan nasional, sehingga tercipta rasa keadilan sesuai dengan kemanusiaan dan semakin nasional, sehingga tercipta rasa keadilan sesuai dengan kemanusiaan dan semakin  berkembangnya

 berkembangnya kehidupan kehidupan masyarakat masyarakat yang yang sadar sadar dan dan taat taat kepada kepada hukum. hukum. Bertitik Bertitik tolak tolak  dari urgen dan strategisnya pembangunan hukum dalam totalitas pembangunan nasional, dari urgen dan strategisnya pembangunan hukum dalam totalitas pembangunan nasional,  pola

 pola dasar, dasar, arah arah dan dan strategi strategi dasarnya, dasarnya, maka maka dapat dapat ditegaskan ditegaskan bahwa bahwa pelaksanaanpelaksanaan  pembangunan

 pembangunan hukum hukum nasional nasional bertujuan bertujuan untuk untuk membentuk, membentuk, meningkatkan meningkatkan dandan mengembangkan sikap kesadaran masyarakat bangsa Indonesia terhadap hukum. mengembangkan sikap kesadaran masyarakat bangsa Indonesia terhadap hukum. Tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap hukum akan dapat tercipta apabila masyarakat Tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap hukum akan dapat tercipta apabila masyarakat telah mendapatkan rasa keadilan, kepastian dan kemanfaatan dari hukum yang dibangun. telah mendapatkan rasa keadilan, kepastian dan kemanfaatan dari hukum yang dibangun. Atas dasar konsepsi tujuan pembangunan hukum yang dilaksanakan bangsa Indonesia Atas dasar konsepsi tujuan pembangunan hukum yang dilaksanakan bangsa Indonesia sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, maka persoalan yang pertama dan utama yang sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, maka persoalan yang pertama dan utama yang akan timbul adalah "hukum yang bagaimana yang akan dibangun itu" untuk menjawab akan timbul adalah "hukum yang bagaimana yang akan dibangun itu" untuk menjawab

(13)

 pertanyaan

 pertanyaan yang yang sederhana sederhana ini ini tidaklah tidaklah semudah semudah mempertanyakannya, mempertanyakannya, disebabkandisebabkan  pertanyaan

 pertanyaan tersebut tersebut akan akan berlanjut berlanjut kepada kepada pertanyaan pertanyaan yang yang bersifat bersifat filosofis filosofis yaitu yaitu "apa "apa ituitu hukum" atau "apa hakikat hukum itu". Jika hukum dinyatakan hanya dalam bentuk gejala hukum" atau "apa hakikat hukum itu". Jika hukum dinyatakan hanya dalam bentuk gejala sosial, dan hukum dalam pengertian ini yang akan dibangun, maka dapat ditegaskan bahwa sosial, dan hukum dalam pengertian ini yang akan dibangun, maka dapat ditegaskan bahwa  pola

 pola pikir pikir dan dan konsepsi konsepsi hukum hukum yang yang demikian demikian tidak tidak akan akan dapat dapat menjawab menjawab tujuantujuan  pembangunan hu

 pembangunan hukum.kum.

Hukum dalam pengertian gejala sosial hanya bersifat formalitas dan bersifat lahiriah Hukum dalam pengertian gejala sosial hanya bersifat formalitas dan bersifat lahiriah semata, oleh karena itu hukum dalam pengertian ini tidak akan dapat mengaktualisasikan semata, oleh karena itu hukum dalam pengertian ini tidak akan dapat mengaktualisasikan rasa keadilan dan moralitas. Tujuan pembangunan hukum nasional hanya akan dapat rasa keadilan dan moralitas. Tujuan pembangunan hukum nasional hanya akan dapat dicapai, apabila tercipta suatu pola pandang tentang hukum yang akan dibangun itu tidak  dicapai, apabila tercipta suatu pola pandang tentang hukum yang akan dibangun itu tidak  saja hukum dalam pengertian gejala sosial, akan tetapi hukum yang terkait dengan saja hukum dalam pengertian gejala sosial, akan tetapi hukum yang terkait dengan nilai-nilai dasar dan ideologi, nilai-nilai-nilai-nilai budaya, nilai-nilai-nilai-nilai moral dan susila serta nilai-nilai-nilai-nilai nilai dasar dan ideologi, nilai-nilai budaya, nilai-nilai moral dan susila serta nilai-nilai keadilan.

keadilan.

Dengan demikian maka hukum

Dengan demikian maka hukum yang akan dibangun itu adalah hukum yang akan dibangun itu adalah hukum yang dilandasiyang dilandasi oleh nilai-nilai yang bersifat universal dan terdapat pada setiap manusia yang oleh nilai-nilai yang bersifat universal dan terdapat pada setiap manusia yang disebabkan dengan keberadaannya yang manyatu dengan nilai-nilai kemanusiaan. disebabkan dengan keberadaannya yang manyatu dengan nilai-nilai kemanusiaan. Hanya dengan memandang hukum dalam konsepsi inilah akan dapat Hanya dengan memandang hukum dalam konsepsi inilah akan dapat diwujudnyatakan tujuan pembangunan hukum nasional. Dalam usaha untuk  diwujudnyatakan tujuan pembangunan hukum nasional. Dalam usaha untuk  melakukan ini, hukum ditempatkan pada kedudukan di tengah-tengah sistem melakukan ini, hukum ditempatkan pada kedudukan di tengah-tengah sistem nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat

nilai yang terdapat dalam masyarakat Indonesia.Indonesia.77

Jika hukum telah dapat dipandang dalam konsepsi yang menyatu dengan nilai-nilai Jika hukum telah dapat dipandang dalam konsepsi yang menyatu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal, maka suka atau tidak suka, disenangi atau tidak  kemanusiaan yang bersifat universal, maka suka atau tidak suka, disenangi atau tidak  disenangi keberadaan filsafat hukum memiliki peran penting dalam pembangunan disenangi keberadaan filsafat hukum memiliki peran penting dalam pembangunan nasional. Persoalan hukum yang berhubungan dengan nilai-nilai, hanya dapat dijawab nasional. Persoalan hukum yang berhubungan dengan nilai-nilai, hanya dapat dijawab melalui filsafat hukum. Pemikiran sistematik teori hukum pada satu sisi berkaitan dengan melalui filsafat hukum. Pemikiran sistematik teori hukum pada satu sisi berkaitan dengan filsafat dan sisi lain dengan teori politik. Seringkali titik tolaknya adalah filsafat dan filsafat dan sisi lain dengan teori politik. Seringkali titik tolaknya adalah filsafat dan ideologi politik berperan sebagai pelengkap. Misalnya dalam system skolastik 

ideologi politik berperan sebagai pelengkap. Misalnya dalam system skolastik 

Pada akhirnya seorang ahli hukum akan mengartikan hukum, sebagai jalinan Pada akhirnya seorang ahli hukum akan mengartikan hukum, sebagai jalinan nilai-nilai, dan nilai-nilai tersebut akan dirumuskannya sebagai konsep-konsep abstrak  nilai, dan nilai-nilai tersebut akan dirumuskannya sebagai konsep-konsep abstrak  dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik akan dianutnya dan apa yang dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik akan dianutnya dan apa yang dianggap buruk harus dihindari sehingga filsafat hukum akan memberikan jawaban dianggap buruk harus dihindari sehingga filsafat hukum akan memberikan jawaban yang tidak terjawab oleh ilmu hukum.

yang tidak terjawab oleh ilmu hukum.88

Dalam kontek inilah filsafat hukum memainkan perannya dalam mengisi Dalam kontek inilah filsafat hukum memainkan perannya dalam mengisi  pembangunan

 pembangunan hukum hukum nasional, nasional, sebab sebab filsafat filsafat hukum hukum itu itu memperdalam memperdalam dan dan memperluasmemperluas  pengetahuan

 pengetahuan tentang tentang hukum, hukum, filsafat filsafat hukum hukum memiliki memiliki nilai nilai yang yang sangat sangat tinggi tinggi terutamaterutama  bagi

 bagi ahli ahli hukum. hukum. Secara Secara sederhana sederhana dapat dapat dikatakan dikatakan bahwa bahwa filsafat filsafat hukum hukum turutturut menentukan pilihan terhadap hukum

(14)

BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP 1. Kesimpulan 1. Kesimpulan

Dari paparan penulis secara singkat diatas, kiranya penulis dapat menyimpulkan Dari paparan penulis secara singkat diatas, kiranya penulis dapat menyimpulkan  pembahasan sebagai berikut :

 pembahasan sebagai berikut : a.

a. Filsafat Hukum adalah merupakan pembahasan secara filosofis tentang hukum, yangFilsafat Hukum adalah merupakan pembahasan secara filosofis tentang hukum, yang sering juga diistilahkan lain dengan

sering juga diistilahkan lain dengan  Jurisprudence, Jurisprudence, adalah ilmu yang mempelajariadalah ilmu yang mempelajari hukum secara filosofis, yang objeknya dikaji secara mendalam sampai pada inti atau hukum secara filosofis, yang objeknya dikaji secara mendalam sampai pada inti atau dasarnya, yang disebut hakikat. Filsafat hukum sebagai suatu disiplin keilmuan juga dasarnya, yang disebut hakikat. Filsafat hukum sebagai suatu disiplin keilmuan juga  berusaha

 berusaha mengkaji mengkaji hukum sehukum sebagai objeknya bagai objeknya secara secara mendasar mendasar dengan sdengan sistematis istematis dandan metode yang rasional memiliki peranan penting dalam pembangunan hukum metode yang rasional memiliki peranan penting dalam pembangunan hukum nasional.

nasional.  b.

 b. Pentingnya filsafat hukum dalam pembangunan hukum nasional dikarenakan hanyaPentingnya filsafat hukum dalam pembangunan hukum nasional dikarenakan hanya dengan filsafat hukum sebagai salah satu variabelnya pelaksanaan pembangunan dengan filsafat hukum sebagai salah satu variabelnya pelaksanaan pembangunan hukum nasional akan dapat menjawab berbagai kebutuhan masyarakat dan sekaligus hukum nasional akan dapat menjawab berbagai kebutuhan masyarakat dan sekaligus dapat merespon perkembangan kehidupan seiring dengan dinamika pembangunan dapat merespon perkembangan kehidupan seiring dengan dinamika pembangunan nasional.

nasional. c.

c. Dengan filsafat hukum akan tercipta pilihan-pilihan yang tepat terhadap hukum yangDengan filsafat hukum akan tercipta pilihan-pilihan yang tepat terhadap hukum yang akan dibangun oleh karena filsafat hukum akan menentukan hukum yang berdimensi akan dibangun oleh karena filsafat hukum akan menentukan hukum yang berdimensi nilai dasar, nilai budaya, nilai historis, nilai sosiologis dan nilai juridis, sehingga nilai dasar, nilai budaya, nilai historis, nilai sosiologis dan nilai juridis, sehingga hukum yang lahir sebagai produk pembangunan hukum nasional tidak saja hukum hukum yang lahir sebagai produk pembangunan hukum nasional tidak saja hukum dalam arti gejala sosial kemasyarakatan semata, akan tetapi hukum yang diproduk  dalam arti gejala sosial kemasyarakatan semata, akan tetapi hukum yang diproduk  adalah hukum yang memiliki dimensi moral, dimensi keadilan, dimensi kepastian adalah hukum yang memiliki dimensi moral, dimensi keadilan, dimensi kepastian dan dimensi kemanfaatan yang pada akhirnya akan bermuara kepada semakin dan dimensi kemanfaatan yang pada akhirnya akan bermuara kepada semakin tumbuh dan berkembangnya sikap dan kesadaran masyarakat terhadap hukum yang tumbuh dan berkembangnya sikap dan kesadaran masyarakat terhadap hukum yang mengikat setiap orang dan berlakunya dapat dipaksakan dan dipertahankan oleh mengikat setiap orang dan berlakunya dapat dipaksakan dan dipertahankan oleh aparat negara yang berwenang.

aparat negara yang berwenang. 2. Saran-saran

2. Saran-saran

a.

a. Hendaknya bagi pemegang kekuasaan di Indonesia terutama (legislatif, Eksekutif, danHendaknya bagi pemegang kekuasaan di Indonesia terutama (legislatif, Eksekutif, dan yudikatif), agar selalu belajar dan mengkaji lebih jauh tentang filsafat hukum, serta yudikatif), agar selalu belajar dan mengkaji lebih jauh tentang filsafat hukum, serta  pemahaman

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Wardoyo (2013), teknik menulis puisi deskriptif dapat melalui langkah-langkah berikut yaitu: (1) Siapkan kertas; (2) Ambillah suatu gambar atau kata

Jika dilihat dari kepentingan relatif maka dari 32 atribut yang mencakup peningkatan stabilitas dinamik pada motor Skutik dengan produk Yamaha Mio yang harus

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Edukasi ke pasien tentang persiapan pasien sebelumpemeri ksaan darah Instalasi laboratorium 100% pasien memahami persiapan sebelum

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan abnormal return sebelum, saat dan setelah pengumuman merger, akuisisi dan right issue.. Dengan kata lain pengumuman merger

Hasil penelitian mengindikasikan bahwa menurut persepsi auditor di Kota Malang setuju, laporan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran dari dana APBD partai politik

Pemilihan model penyelesaian sengketa melalui arbitrase harus memenuhi 2 (dua) syarat, yakni: pertama , secara material bahwa yang akan diselesaikan lewat badan arbitrase

Baglog Jamur tiram Miselium sudah penuh... MAKANAN OLAHAN

❖ Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan. ❖ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan