• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makna Profesi Hukum dalam Filsafat Hukum

N/A
N/A
joko budi

Academic year: 2024

Membagikan " Makna Profesi Hukum dalam Filsafat Hukum"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Erna Tri Kurnia Kusuma Ningrum

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044202273

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4103/Filsafat Hukum Dan Etika Profesi

Kode/Nama UT Daerah : 44 / Surakarta

Masa Ujian : 2024/2025 Ganjil (2024.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS TERBUKA

(2)

1) Analisislah makna dari profesi hukum berdasarkan ilmu filsafat hukum dan kriteria apakah yang harus dipenuhi oleh seorang yang menyandang “profesi hukum” tersebut? Jelaskan!

Jawaban :

Analisis Makna Profesi Hukum Berdasarkan Filsafat Hukum

Dalam filsafat hukum, profesi hukum dipahami sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang berlandaskan keadilan, integritas, dan kompetensi. Profesi hukum bertujuan untuk menegakkan supremasi hukum (rule of law) serta melindungi hak asasi manusia. Profesi ini tidak hanya sekadar pekerjaan biasa, melainkan suatu amanah yang mengharuskan pelakunya memiliki tanggung jawab moral dan etika yang tinggi.

Menurut pandangan filsafat hukum, profesi hukum memiliki dimensi moral yang mendalam.

Hal ini sejalan dengan pemikiran Immanuel Kant tentang kewajiban moral, di mana seorang profesional hukum harus bertindak sesuai dengan prinsip universal keadilan, bukan semata- mata karena dorongan keuntungan pribadi.

Selain itu, filsuf seperti John Rawls menekankan pentingnya prinsip keadilan sebagai dasar dalam menjalankan profesi hukum. Advokat, hakim, atau penegak hukum lainnya harus memastikan bahwa tindakan mereka mencerminkan keadilan distributif (pembagian hak secara adil) dan keadilan prosedural (proses hukum yang adil).

Kriteria yang Harus Dipenuhi Seorang Profesional Hukum 1. Kompetensi Ilmu Hukum

Seorang profesional hukum harus memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai hukum, baik secara teoritis maupun praktis. Hal ini mencakup pemahaman tentang sistem hukum yang berlaku, kemampuan menafsirkan undang-undang, serta keterampilan analisis hukum.

2. Integritas dan Etika

Integritas adalah fondasi utama dalam profesi hukum. Seorang profesional hukum harus jujur, berprinsip, dan tidak menggunakan profesinya untuk tujuan yang tidak etis. Dalam kasus Hotman Paris, isu ini diangkat karena tindakan personalnya dianggap dapat mencederai citra advokat.

3. Independensi

Seorang profesional hukum harus bebas dari pengaruh eksternal yang dapat memengaruhi independensinya. Advokat, misalnya, harus dapat membela klien tanpa tekanan politik, ekonomi, atau sosial.

4. Tanggung Jawab Sosial

Profesi hukum mengharuskan pelakunya memiliki kesadaran akan dampak sosial dari tindakannya. Mereka harus menggunakan pengetahuan hukumnya untuk melayani kepentingan umum dan menegakkan keadilan.

5. Kepatuhan pada Kode Etik

Seorang yang menyandang profesi hukum wajib mematuhi kode etik profesi yang telah ditetapkan oleh organisasi profesinya. Dalam konteks ini, Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) memiliki Kode Etik Advokat Indonesia yang mengatur perilaku advokat di dalam dan di luar pengadilan.

Kasus Hotman Paris: Perspektif Kode Etik

Dalam kasus ini, pengaduan Hotma Sitompul terhadap Hotman Paris terkait tindakan personal seperti berdansa dan berenang dengan celana kolor dianggap melanggar kode etik profesi advokat. Namun, keputusan Dewan Kehormatan PERADI menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak melanggar kode etik karena tidak berkaitan langsung dengan tugas profesionalnya sebagai advokat.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun seorang profesional hukum memiliki kehidupan

(3)

pribadi, perilaku mereka tetap diawasi jika dianggap dapat merusak citra profesi. Sebaliknya, dalam pengaduan balik, Hotman Paris berhasil menunjukkan bahwa tim pengacara Hotma Sitompul melanggar kode etik, sehingga mereka dikenai sanksi.

Referensi:

1. Immanuel Kant, Groundwork of the Metaphysics of Morals.

2. John Rawls, A Theory of Justice.

3. Kode Etik Advokat Indonesia, Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI).

2) Memperhatikan aksi saling lapor dalam pelanggaran kode etik antara Hotma Sitompul dan Hotman Paris, analisislah bagaimanakah seharusnya hubungan diantara sejawat dalam kode etik advokat, serta bagaimanakah fungsi Dewan Kehormatan dalam penegakan kode etik advokat tersebut? Jelaskan!

Jawaban:

Analisis Hubungan di Antara Sejawat dalam Kode Etik Advokat

Dalam profesi advokat, hubungan antar sejawat harus dilandasi oleh prinsip saling menghormati, menjaga martabat, dan menjunjung solidaritas profesi. Hal ini diatur dalam Kode Etik Advokat Indonesia yang menjadi pedoman perilaku bagi seluruh advokat di Indonesia. Tujuan utama dari aturan ini adalah menjaga keharmonisan di antara sesama anggota profesi sekaligus melindungi kehormatan profesi advokat itu sendiri.

1. Prinsip Hubungan Antar Sejawat:

o Saling Menghormati: Advokat tidak boleh menjatuhkan atau merendahkan sejawatnya, baik di ruang publik maupun dalam kehidupan profesional.

o Kerjasama dan Solidaritas: Dalam situasi tertentu, advokat perlu bekerja sama dengan sejawat demi kepentingan klien atau penegakan hukum yang lebih baik.

o Tidak Membawa Konflik ke Ruang Publik: Perselisihan antar advokat harus diselesaikan secara internal melalui mekanisme yang telah ditentukan, seperti melalui Dewan Kehormatan Advokat.

2. Pelanggaran terhadap Prinsip Ini:

o Aksi saling lapor, seperti yang dilakukan oleh Hotma Sitompul dan Hotman Paris, berpotensi mencoreng citra profesi advokat karena konflik personal yang diekspos ke publik.

o Sebagai seorang advokat, tindakan yang merugikan kehormatan sejawat, termasuk membuat tuduhan yang tidak berdasar, bertentangan dengan prinsip profesionalisme.

Fungsi Dewan Kehormatan dalam Penegakan Kode Etik Advokat

Dewan Kehormatan Advokat merupakan organ yang bertanggung jawab untuk menegakkan kode etik advokat. Dalam hal ini, Dewan Kehormatan memiliki peran penting dalam menjaga martabat profesi advokat dan menyelesaikan konflik yang terjadi di antara para anggotanya.

1. Fungsi Utama Dewan Kehormatan:

o Menegakkan Kode Etik: Menyelesaikan pengaduan terkait pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh advokat.

o Melindungi Martabat Profesi: Memastikan agar profesi advokat tetap dihormati oleh masyarakat dengan memberikan sanksi kepada advokat yang terbukti melanggar kode etik.

o Memberikan Keputusan yang Adil: Berdasarkan fakta dan bukti yang disampaikan, Dewan Kehormatan berfungsi untuk menyelesaikan sengketa secara objektif tanpa memihak.

2. Mekanisme Penegakan Kode Etik:

(4)

o Pengaduan: Pengaduan dapat diajukan oleh masyarakat, klien, atau sejawat advokat.

o Pemeriksaan: Dewan Kehormatan akan memeriksa bukti-bukti, fakta, dan keterangan dari kedua belah pihak.

o Putusan: Jika terbukti melanggar kode etik, Dewan Kehormatan dapat memberikan sanksi, mulai dari peringatan hingga pencabutan izin advokat.

3. Kasus Hotman Paris vs. Hotma Sitompul:

o Dalam kasus ini, Dewan Kehormatan PERADI DKI Jakarta memutuskan bahwa pengaduan Hotma Sitompul terhadap Hotman Paris tidak terbukti. Sebaliknya, pengaduan Hotman Paris terhadap tim pengacara Hotma Sitompul diterima.

o Keputusan ini menunjukkan bahwa Dewan Kehormatan berperan sebagai lembaga pengawas sekaligus mediator dalam menyelesaikan perselisihan antar sejawat, dengan tetap berpegang pada prinsip keadilan dan kode etik.

Hubungan Sejawat dan Penegakan Kode Etik:

1. Hubungan Sejawat:

Advokat wajib menjaga hubungan baik dengan sejawatnya berdasarkan prinsip saling menghormati dan profesionalisme. Perselisihan personal atau profesional harus diselesaikan secara internal tanpa merusak citra profesi di hadapan publik.

2. Fungsi Dewan Kehormatan:

Dewan Kehormatan Advokat memainkan peran penting dalam memastikan bahwa kode etik dipatuhi oleh seluruh advokat. Mekanisme pengaduan dan sanksi yang dikelola oleh Dewan Kehormatan membantu menjaga kredibilitas profesi hukum.

3. Pelajaran dari Kasus:

Kasus Hotman Paris dan Hotma Sitompul menjadi pengingat bahwa advokat memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga citra dan martabat profesi. Dewan Kehormatan hadir untuk memastikan bahwa konflik semacam ini tidak merugikan kepercayaan masyarakat terhadap profesi advokat.

Referensi:

1. Kode Etik Advokat Indonesia, diatur oleh Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI).

2. UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat, yang mengatur tanggung jawab dan kewajiban profesi advokat.

3. Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum dalam Masyarakat.

3) Jelaskanlah bagaimanakah prosedur/tata cara pengaduan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Hotma Sitompul terhadap Hotman Paris dan sebaliknya? Serta bagaimanakah konsekuensi dari keputusan yang dikeluarkan oleh Dewan Kehormatan tersebut? Jelaskan!

Jawaban:

Prosedur Pengaduan Pelanggaran Kode Etik Advokat

Pengaduan pelanggaran kode etik advokat, seperti yang terjadi antara Hotma Sitompul dan Hotman Paris, mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh Kode Etik Advokat Indonesia dan Peraturan Organisasi Advokat (misalnya PERADI). Berikut adalah tata cara pengaduan tersebut:

1. Tahap Pengajuan Pengaduan

• Pihak yang Mengajukan:

Pengaduan dapat diajukan oleh:

▪ Klien advokat.

▪ Advokat lain (sejawat) yang merasa dirugikan.

(5)

▪ Pihak ketiga yang merasa pelanggaran tersebut mencemarkan profesi advokat.

• Isi Pengaduan:

Berkas pengaduan harus berisi:

▪ Identitas pengadu.

▪ Uraian peristiwa yang dianggap melanggar kode etik.

▪ Bukti-bukti pendukung (dokumen, rekaman, atau saksi).

2. Pendaftaran dan Verifikasi

• Pengaduan diajukan ke Dewan Kehormatan Daerah (DKD) jika pelanggaran terjadi di wilayah tertentu, atau ke Dewan Kehormatan Pusat (DKP) untuk kasus lintas wilayah.

• Setelah menerima pengaduan, Dewan Kehormatan melakukan verifikasi awal untuk memastikan bahwa laporan tersebut relevan dan memenuhi syarat administratif.

3. Pemeriksaan Awal

• Jika pengaduan dinyatakan layak, Dewan Kehormatan membentuk Majelis Pemeriksa yang terdiri dari anggota Dewan Kehormatan.

• Para pihak (pengadu dan teradu) diundang untuk memberikan klarifikasi. Dalam tahap ini, baik Hotma Sitompul maupun Hotman Paris diminta menyerahkan bukti yang relevan.

4. Sidang Dewan Kehormatan

• Sidang dilakukan secara tertutup atau virtual, sebagaimana dilakukan dalam kasus ini.

• Kedua pihak dipanggil untuk menyampaikan argumen dan bukti secara langsung.

• Majelis memeriksa bukti, keterangan saksi, dan argumen yang disampaikan.

5. Putusan

Setelah proses pemeriksaan selesai, Dewan Kehormatan mengeluarkan putusan tertulis yang memuat:

• Pernyataan terbukti atau tidak terbukti adanya pelanggaran kode etik.

• Jenis sanksi jika pelanggaran terbukti, seperti peringatan, skorsing, atau pencabutan izin.

Konsekuensi Keputusan Dewan Kehormatan

Keputusan yang dikeluarkan oleh Dewan Kehormatan memiliki konsekuensi hukum dan profesional bagi advokat yang terlibat, baik bagi pengadu maupun teradu.

1. Jika Pengaduan Ditolak (Seperti Kasus Hotma Sitompul terhadap Hotman Paris):

• Teradu (Hotman Paris) dianggap tidak bersalah dan tidak melanggar kode etik.

• Pengadu (Hotma Sitompul) tidak dapat mengajukan pengaduan ulang atas kasus yang sama kecuali ada bukti baru (novum).

• Reputasi pengadu dapat terdampak jika pengaduan dinilai tidak berdasar atau cenderung mencemarkan nama baik teradu.

2. Jika Pengaduan Diterima (Seperti Kasus Hotman Paris terhadap Tim Pengacara Hotma Sitompul):

a) Advokat yang terbukti melanggar dapat dikenai sanksi, antara lain:

o Peringatan: Teguran tertulis atau lisan yang bersifat internal.

o Pembatasan Praktik: Larangan praktik untuk jangka waktu tertentu.

o Pencabutan Izin Advokat: Dalam kasus pelanggaran berat, advokat dapat dicabut

(6)

haknya untuk berpraktik.

b) Keputusan Dewan Kehormatan bersifat mengikat di lingkungan organisasi advokat dan memengaruhi reputasi profesional advokat yang bersangkutan.

3. Implikasi Terhadap Profesi Advokat Secara Umum:

• Keputusan Dewan Kehormatan menjadi preseden bagi kasus-kasus serupa di masa depan.

• Konflik antar advokat, jika tidak dikelola dengan baik, dapat mencoreng citra profesi advokat di mata masyarakat.

• Dewan Kehormatan harus menjaga transparansi dan objektivitas untuk melindungi kepercayaan publik terhadap penegakan hukum.

Pentingnya Prosedur yang Adil dan Transparan

Dalam kasus Hotma Sitompul dan Hotman Paris, prosedur yang dilakukan oleh Dewan Kehormatan PERADI DKI Jakarta mencerminkan penerapan mekanisme penyelesaian yang profesional dan transparan. Dengan hasil:

• Pengaduan Hotma Sitompul ditolak karena tidak terbukti bahwa tindakan personal Hotman Paris melanggar kode etik.

• Sebaliknya, pengaduan Hotman Paris terhadap tim pengacara Hotma Sitompul diterima, menunjukkan bahwa setiap pengaduan diperiksa berdasarkan bukti, bukan popularitas atau opini publik.

Referensi:

1. Kode Etik Advokat Indonesia, disahkan oleh Kongres Advokat Indonesia, 2002.

2. UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat, yang mengatur peran, fungsi, dan kewajiban advokat.

3. Peraturan Organisasi Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI).

4. Tribunnews, "Hotman Paris vs. Hotma Sitompul," 29 September 2021.

5. Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum dalam Masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Filsafat hukum relevan untuk membangun kondisi hukum yang sebenarnya, sebab tugas filsafat hukum adalah menjelaskan nilai dasar hukum secara filosofis yang mampu

Kiranya dapat dipahami jika filsafat hukum relevan untuk membangun kondisi hukum yang sebenarnya, sebab tugas filsafat hukum adalah menjelaskan nilai

Dengan filsafat hukum akan tercipta pilihan-pilihan yang tepat terhadap hukum yang Dengan filsafat hukum akan tercipta pilihan-pilihan yang tepat terhadap hukum

Friedmann, 1993, Teori dan Filsafat Hukum: Telaah Kritis Atas Teori-Teori Hukum (Susunan I) / Buku I, RajaGrafindo Persada, Jakarta.. Hasbi Ash-Shidieqie, 1993, Filsafat

Perlunya kita mengetahui filsafat hukum karena relevan untuk membangun kondisi hukum yang sebenarnya, sebab tugas filsafat hukum adalah menjelaskan

makalah tentang filsafat hukum yang menjelaskan arti dari

Analisis Filsafat Hukum Kisah Les Miserables sangat menarik dikaji dari sisi hukum beberapa hal yang menarik untuk dicermati dari sisi legal positivism, teori hukum alam, serta

Menelaah kebenaran dalam hukum dari sudut pandang filsafat dengan terlebih dahulu memahami makna hukum itu