1. Makna Profesi Hukum
Dalam filsafat hukum, profesi hukum mengemban tanggung jawab untuk menegakkan keadilan dan menjunjung tinggi norma etika dan moral dalam masyarakat. Advokat memiliki peran penting sebagai penghubung antara masyarakat dengan sistem peradilan, yang berfungsi memberikan bantuan hukum dengan integritas, kejujuran, dan profesionalisme.
Profesi advokat juga memiliki dimensi etis yang sangat penting, sebagaimana termuat dalam kode etik profesi. Advokat tidak hanya bertanggung jawab kepada kliennya tetapi juga kepada hukum, masyarakat, dan nilai-nilai keadilan.
- Kritik
Kasus ini menunjukkan potensi degradasi nilai profesionalisme jika hubungan antar-sejawat lebih banyak diwarnai oleh persaingan atau konflik pribadi daripada kolaborasi untuk tujuan hukum yang lebih besar. Aspek publik dari profesi ini berarti bahwa tindakan pribadi seorang advokat dapat memengaruhi persepsi masyarakat terhadap profesi hukum secara keseluruhan.
2. Prinsip Hubungan Antar-Sejawat
Kode Etik Advokat Indonesia menekankan bahwa advokat harus saling menghormati dan menjaga hubungan profesional yang sehat di antara sejawat. Prinsip ini meliputi:
Saling menghormati dan menjaga martabat profesi.
Advokat tidak diperkenankan mencela atau menyerang sejawat tanpa dasar yang kuat.
Menghindari konflik yang mencederai citra profesi.
Advokat harus mampu menyelesaikan perbedaan pendapat melalui jalur internal profesi, seperti mediasi oleh organisasi profesi atau Dewan Kehormatan.
Fungsi Dewan Kehormatan dalam Penegakan Kode Etik Advokat Dewan Kehormatan Advokat bertugas:
Mengawasi pelaksanaan kode etik.
Dewan Kehormatan memastikan advokat bertindak sesuai norma etika.
Menyelesaikan sengketa antar-advokat.
Kasus pelanggaran kode etik diselesaikan melalui prosedur internal tanpa mencederai reputasi profesi di mata publik.
Menegakkan sanksi bila diperlukan.
Sanksi diberikan untuk menjaga integritas profesi.
3. Prosedur Pengaduan Pengajuan Laporan
Pengaduan diajukan secara tertulis kepada Dewan Kehormatan Daerah atau Dewan Kehormatan Nasional Peradi. Pengaduan harus memuat:
Identitas pengadu dan teradu.
Uraian dugaan pelanggaran kode etik.
Bukti-bukti pendukung.
Pemeriksaan Awal
Dewan Kehormatan memeriksa kelengkapan dan validitas laporan sebelum melanjutkan ke tahap sidang.
Sidang Dewan Kehormatan
Sidang digelar dengan menghadirkan pengadu, teradu, dan saksi (jika ada). Sidang dilakukan secara terbuka untuk pihak terkait dan sesuai aturan Peradi.
Keputusan
Setelah mendengar keterangan dan memeriksa bukti, Dewan Kehormatan mengeluarkan putusan yang bersifat final.
Konsekuensi Keputusan Dewan Kehormatan Bagi Teradu (Terdakwa Pelanggaran Kode Etik):
Jika terbukti bersalah, dapat dikenakan sanksi seperti teguran, pemberhentian sementara, atau pencabutan izin praktik.
Jika tidak terbukti bersalah, nama baik teradu harus dipulihkan.
Bagi Pengadu:
Pengadu yang laporannya ditolak berpotensi dikenakan sanksi jika laporannya dianggap tidak berdasar atau dibuat dengan itikad buruk.
Bagi Organisasi Profesi:
Keputusan ini memperkuat pengawasan terhadap anggotanya dan meningkatkan kredibilitas profesi advokat.