• Tidak ada hasil yang ditemukan

FARMASI SOSIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FARMASI SOSIAL"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

FARMASI S

FARMASI SOSI

OSIAL

AL ( 2 sks

( 2 sks ))

 A.

 A. IDENTITAS MATA IDENTITAS MATA KULKULIAHIAH 1. Nama

1. Nama Mata Mata Kuliah Kuliah : : Farmasi Farmasi SosialSosial 2.

2. Kode Kode Mata Mata Kuliah Kuliah : : 2087263320872633 3.

3. Status Status Mata Mata Kuliah Kuliah : : MKKKMKKK 4.

4. Jenjang Jenjang Studi Studi : : S-1S-1 5.

5. Program Program Studi Studi : : FarmasiFarmasi 6.

6. Jumlah Jumlah SKS SKS : : 2 2 (dua)(dua) 7.

7. Semester Semester : : VIII VIII (delapan)(delapan) 8.

8. Prasyarat Prasyarat Minimum Minimum ::

B.

B. PEREPERENCANAAN NCANAAN PEMBELAJPEMBELAJARANARAN 1.

1. DeDeskripskrip si ssi s ingkat mingkat m atakuliah Faatakuliah Farmasi Sosialrmasi Sosial

Farmasi Sosial memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang permasalahan yang Farmasi Sosial memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang permasalahan yang terkait dengan penggunaan obat-obatan, khususnya di negara berkembang seperti terkait dengan penggunaan obat-obatan, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Konsep dan program tentang penggunaan obat secara Internasional yang Indonesia. Konsep dan program tentang penggunaan obat secara Internasional yang berdasarkan pedoman World Health Organization dan secara nasional berdasarkan berdasarkan pedoman World Health Organization dan secara nasional berdasarkan pedoman dari kementrian kesehatan merupakan materi yang diperlukan oleh mahasiswa pedoman dari kementrian kesehatan merupakan materi yang diperlukan oleh mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu kefarmasian di Pelayanan Kesehatan. juga dalam mengimplementasikan ilmu kefarmasian di Pelayanan Kesehatan. juga memperkenalkan

memperkenalkan 2.

2. Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa diharapkan mampu: Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa diharapkan mampu: a.

a. MendapatkaMendapatkan informasi n informasi yang relevayang relevan tentang sisn tentang sistema kefarmasitema kefarmasian dalam an dalam pelayananpelayanan kesehatan baik tingkat nasional maupun internasional

kesehatan baik tingkat nasional maupun internasional b.

b. Memiliki Memiliki cara berpicara berpikir kritis kir kritis sistema pesistema pelayanan layanan kefarmasiankefarmasian c.

c. Mampu Mampu mengidentimengidentifikasi aspek fikasi aspek sosial dan sosial dan perilaku yang perilaku yang diperlukan dalam diperlukan dalam pelayananpelayanan kefarmasian

kefarmasian d.

d. Mampu mengMampu mengevaluasi caevaluasi cara-cara alterra-cara alternatif pemecahnatif pemecahan masalah an masalah yang berkaiyang berkaitantan dengan

dengan e.

(2)

C. PELAKSANAAN PEMBELAJ ARAN

PERTEMUAN TOPIK SUBSTANSI METODE FASILITAS

Minggu 1 Pengantar • Definisi Farmasi Sosial • Peranan Farmasi Sosial

dalam Pelayanan Kefarmasian Presentasi Tanya jawab -WB -LCD

Minggu 2 Sejarah pengembangan obat

• Presentasi

Tanya jawab

LCD Minggu 3 Sistem pelayanan

kesehatan • Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia • Sistem pelayanan kesehatan di Negara berkembang • Sistem pelayanan

kesehatan di Negara maju

Tanya jawab Presentasi

LCD

Minggu 4 Sistem pelayanan kefarmasian

• Pelayanan kefarmasian

dalam sistem kesehatan nasional di Indonesia

Presentasi Tanya jawab

LCD

Minggu 5 Sistem Asuransi Kesehatan • Asuransi Kesehatan di Indonesia • Asuransi Kesehatan di Negara berkembang • Asuransi kesehatan di Negara Maju Presentasi Tanya jawab LCD

Minggu 6 Kebijakan obat nasional • Komponen kebijakan obat

nasional

Presentasi Tanya jawab

LCD

Minggu 7 Diskusi dan Presentasi Tugas paper Presentasi Tanya jawab

LCD Minggu 8 UTS

Minggu 9 Obat Esensial Nasional • Definisi obat esensial • Mekanisme pemilihan obat

esensial

• Fungsi daftar obat Esensial

Presentasi Tanya jawab

LCD

Minggu 10 Formularium • Definisi formularium • Jenis-jenis formularium • Fungsi formularium • Formularium Nasional

Indonesia

LCD

Minggu 11 Manajemen penggunaan obat yang rasional

• Konsep penggunaan obat

rasional

• Faktor-faktor yang

mempengaruhi

penggunaan obat rasional

Presentasi Tanya jawab

LCD

Minggu 12 Manajemen penggunaan obat yang rasional

• Upaya perbaikan

penggunaan obat di pelayanan kesehatan

(3)

PERTEMUAN TOPIK SUBSTANSI METODE FASILITAS

komunitas Apotek

Minggu 14 Pelayanan farmasi komunitas • Peranan farmasis di puskesmas • Peranan farmasis di masyarakat Presentasi Tanya jawab LCD

Minggu 15 Interaksi dengan profesi kesehatan

• Profesi dalam pelayanan

kesehatan

Presentasi Tanya jawab

LCD

Minggu 16 Review Rangkuman dan diskusi materi Presentasi Tanya jawab

LCD

2. Metode Pembelajaran dan Bentu k Kegiatan

Tatap muka di kelas dengan pelaksanaan sebagai berikut:

Dosen menerangkan secara umum intisari mata kuliah dengan alat bantu buku ajar, White Board, Laptop dan LCD projector dilanjutkan tanya jawab antara dosen dan mahasiswa.

Bentuk kegiatan lain, yaitu presentasi dan diskusi kasus. Pemberian tugas mandiri bersifat wajib, dilakukan sebanyak 3 kali dengan tujuan untuk mempersiapkan diskusi kelompok. Pelaksanaan diskusi adalah sebagai berikut:

Dosen menyiapkan bahan diskusi berupa kasus yang berhubungan dengan SAP. Bentuk diskusi ini bagi mahasiswa akan mampu menganalisis kasus yang diberikan secara kelompok, bekerja sama dengan teman satu kelompok, aktif memberikan pendapat (saling memberi masukan) sesuai dengan pokok bahasan sehingga diskusi akan berjalan lancar, merangkum pendapat-pendapat yang ada sehingga terjadi satu pemahaman mengenai satu pokok bahasan.

D. PERENCANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN 1. Hasil Pembelajaran

Hasil pembelajaran dapat diukur dari evaluasi kemampuan mahasiswa yang diperoleh selama proses pembelajaran. Komponen evaluasi antara lain meliputi pemahaman, ketrampilan, kreativitas, dan leadership. Komponen pemahaman dan ketrampilan meliputi tugas-tugas yang diberikan setiap pokok bahasan, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester. Karena mata kuliah ini merupakan mata kuliah dasar dan memerlukan pemahaman yang intensif, maka skor tertinggi diberikan untuk mid dan final test. Di

(4)

samping itu monitoring dan umpan balik dari mahasiswa diharapkan dapat memantau selama masa perkuliahan (berupa kuesioner dan kritik-saran dari mahasiswa)

D. PERENCANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN 1. Hasil Pembelajaran

Hasil pembelajaran dapat diukur dari evaluasi kemampuan mahasiswa yang diperoleh selama proses pembelajaran. Komponen evaluasi antara lain meliputi pemahaman, ketrampilan, kreativitas, dan leadership. Komponen pemahaman dan keterampilan meliputi tugas-tugas yang diberikan setiap pokok bahasan, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.

2. Penilaian

 Aspek penilaian meliputi:

 Aspek Penilaian Unsur Penilaian Skor Maks Persentase

Tugas 200 16,67

Ujian Mid Semester 200 16,67

Pemahaman ketrampilan

Ujian Akhir 300 25,00

Keaktivan dalam diskusi 100 8,33

Kreativitas

Membuat resume 100 8,33

Kedisiplinan pengumpulan tugas 100 8,33

Presentasi 100 8,33

Leadership

Partisipasi di kelas 100 8,33

Jumlah 1200 100

Hasil akhir ditentukan sebagai berikut:

• Nilai A untuk ≥ 960 poin (>80%)

• Nilai B untuk 840 – 959 poin (70 – 80%)

• Nilai C untuk 720 – 839 poin (60 – 70%)

• Nilai D untuk 480 – 719 poin (40 – 60%)

(5)

E. DAFTAR PUSTAKA.

Departemen Kesehatan RI, 2006. Kebijakan Obat Nasional, Jakarta, Indonesia. Departemen Kesehatan RI, 2008, Daftar Obat Esensial Nasional, Jakarta, Indonesia. Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI, 2011, Informatorium Obat Nasional Indonesia,

Jakarta, Indonesia

BNF 61, 2011, British National Formulary, Pharmaceutical Press, United Kingdom

WHO 1998. Health reform and drug financing. WHO/DAP/98.3. Geneva: World Health Organization.

WHO. 2000. Who pays for health systems? [Online]. Geneva World Health Organization.  Available:

http://www.who.int/health_financing/documents/cov-whr00_ch5_en/en/index.html [Accessed 2010 August].

WHO. 2001. How to develop and implement national drug policy [Online]. Geneva: World Health Organization. Available:

http://apps.who.int/medicinedocs/pdf/s2283e/s2283e.pdf  [Accessed June 2010].

WHO. 2004a. The world medicines situation [Online]. Geneva: World Health Organization.  Available:

http://www.who.int/nha/docs/world_medicine_situation.pdf  [Accessed May 2012].

WHO. 2004b. Medicines strategy 2004–2007 [Online]. Geneva: World Health Organization. Available:

http://whqlibdoc.who.int/hq/2004/WHO_EDM_2004.5.pdf . [Accessed August 2008].

WHO. 2010a. Health systems financing; The part to universal coverage [Online]. World Health Organization. Available:

http://www.who.int/whr/2010/10_summary_en.pdf  [Accessed January 2011].

WHO. 2010b. Country health system profile. Indonesia [Online]. World Health Organization, SEARO. Available:

http://www.searo.who.int/en/Section313/Section1520_6822.htm  [Accessed December 2012].

WHO & HAI. 2008. Measuring medicine prices,availability, affordability and price components. [Online]. Geneva: World Health Organization and Health Action International. Available:

http://www.haiweb.org/medicineprices/manual/documents.html. [Accessed January 2009]. World Bank 2008. Assessment of the pharmaceutical sector in Indonesia with a focus on

(6)

Dibuat tgl : 22 Mei 2014

Disusun oleh Disetujui oleh

Dosen Koordinator Wakil Dekan I

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini akan dibuat suatu sistem pakar yang nantinya akan menggunakan pendekatan dengan Metode Forward Chaining yang merupakan suatu teknik yang

Berdasarkan analisis output hasil simulasi skenario, bahwa bila perusahaan menerapkan pemasaran diskon harga dengan skenario diskon harga produk sebesar 5% perusahaan akan

Diastema sentral yang terjadi pada rahang atas bisa disebabkan oleh : (1) ukuran gigi insisif lateral kecil, (2) rotasi dari gigi insisif, (3) perlekatan frenulum yang abnormal,

Oleh karena itu tulisan ini bertujuan mengemukakan peluan-peluang yang dapat dilakukan oleh ASEAN melalui program ASEAN Community, sebagai sebuah organisasi negara-negara

Kemampuan (akurasi) metode prediksi yang sudah operasional di BMKG dalam memprediksi curah hujan dikotomi (ya/tidak) sudah cukup baik dibandingkan untuk prediksi

pengelolaan keuangan ini dapat diketa- hui oleh masyarakat sehingga pemerin- tah desa harus menyiapkan sebuah lapo- ran keuangan tertulis yang dapat diakses dengan mudah

Survei sebelumnya telah menghasilkan penemuan tak terduga, lebih dari 150 gua dengan lukisan batu debfab seni yang unik (kebanyakan stensil tangan , Gambar 2 ) , yang menurut

Rendahnya kadar ion amonium dan nitrat yang terukur pada sampel tanah di sekeliling sarang rayap pada penelitian ini dapat disebabkan oleh terbatasnya jenis