• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kasus 2 (Izin Praktek Tenaga Kesehatan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kasus 2 (Izin Praktek Tenaga Kesehatan)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SKENARIO KASUS SKENARIO KASUS

Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (DKKS) Palembang akan melakukan pembenahan Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (DKKS) Palembang akan melakukan pembenahan terhadap organisasi profesi, termasuk izin praktik apoteker, rumah sakit negeri dan swasta, terhadap organisasi profesi, termasuk izin praktik apoteker, rumah sakit negeri dan swasta,  praktik bidan, dokter

 praktik bidan, dokter, dan izin praktik asisten apoteker, dan izin praktik asisten apoteker.. ''S

''Sosiosialialisasi sasi KepKeputuutusan san enenkes kes !o !o "#$"#$%&%&  anang g dildilakuakukan kan PerPersatusatuan an *hl*hli i +ar+armasimasi nd

ndoneonesia sia itu itu perperlu lu ditditindindaklaklanjanjuti,uti,'' '' katkata a KepKepala ala DKKDKKS S dr dr -ho-hoiruirul, l, KamKamis is "%"%/, /, seusseusaiai  pelantikan Pengurus P

 pelantikan Pengurus P*+ -abang Palembang di *+ -abang Palembang di *ula 0S1D 2ari di Palembang.*ula 0S1D 2ari di Palembang. Dia mengatak

Dia mengatakan, penertiban, penertiban tersebut dimaksan tersebut dimaksudkan untuudkan untuk men3egah terjadik men3egah terjadina na pelaapelaanannan resep ang dilakukan asisten apoteker ang kemungkinan menimbulkan kasus hukum di resep ang dilakukan asisten apoteker ang kemungkinan menimbulkan kasus hukum di tempat kerja. ''P*+ harus memberikan perlindungan kepada anggotana''.

tempat kerja. ''P*+ harus memberikan perlindungan kepada anggotana''. Belum Ada m

Belum Ada m

Dia mengakui, meski PP no 4 tahun &$ sudah dilun3urkan, sampai saat ini belum ada Dia mengakui, meski PP no 4 tahun &$ sudah dilun3urkan, sampai saat ini belum ada asisten apoteker ang melakukan registrasi dan pengajuan izin kerja.

asisten apoteker ang melakukan registrasi dan pengajuan izin kerja.

Kami akan meninjau perizinan toko obat, tetapi bukan berarti akan menutup karena hana Kami akan meninjau perizinan toko obat, tetapi bukan berarti akan menutup karena hana menertibkan jam kerja.

menertibkan jam kerja.

''5al itu akan ditertibkan sehingga pelaanan kepada masarakat tetap optimal.'' ''5al itu akan ditertibkan sehingga pelaanan kepada masarakat tetap optimal.'' Ketua P

Ketua P*+ *+ 6ateng Soeripto mengemu6ateng Soeripto mengemukakankakan, , saat saat ini ini dia sedang dia sedang melakmelakukan konsolidaukan konsolidasisi or

organganisaisasi, si, termtermasuasuk k menmengugusulksulkan an agaagar r upaupah h asisasisten ten apoapotekteker er anang g masmasih ih belbelum um sesusesuaiai dengan 1pah inimum 0egional (10).

dengan 1pah inimum 0egional (10).

''asih ada upah ang di bawah standar 10, terutama mereka ang bekerja di toko7toko ''asih ada upah ang di bawah standar 10, terutama mereka ang bekerja di toko7toko obat. 1pah mereka rata7rata tidak melebihi standar ang ditentukan sesuai 10.''

obat. 1pah mereka rata7rata tidak melebihi standar ang ditentukan sesuai 10.''

(2)

. *poteker

2erdasarkan Peraturan Pemerintah !o.4 tahun &$ tentang Pekerjaan Kefarmasian, ang dimaksud dengan apotek adalah suatu sarana pelaanan kefarmasian tempat dilakukanna praktek kefarmasian oleh apoteker. Pekerjaan kefarmasian ang dimaksud adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penimpanan dan pendistribusi atau penaluran obat, pengelolaan obat, pelaanan obat atas resep dokter, pelaanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Pekerjaan kefarmasian  juga meliputi dalam pengadaan sediaan farmasi, produksi sediaan farmasi, distribusi

atau penaluran sediaan farmasi, dan pelaanan dalam sediaan farmasi. &. *sisten *poteker 

*sisten *poteker adalah tenaga kesehatan ang berijazah Sekolah *sisten *poteker%Sekolah enengah +armasi, *kademi +armasi 6urusan +armasi Politeknik  Kesehatan, *kademi *nalis +armasi dan akanan 6urusan *nalis +armasi dan akanan Politeknik Kesehatan sesuai dengan peraturan perundang7undangan ang  berlaku: ( KK !o."#$ 9h.& 9entang 0egistrasi dan zin Kerja *poteker )

. Konsolidasi

konsolidasi%kon;so;li;da;si% n  perbuatan (hal dsb) memperteguh atau memperkuat (perhubungan, persatuan, dsb): & peleburan dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan: (enurut Kamus 2esar 2ahasa ndonesia)

/. 1pah inimum 0egional (10)

1pah inimum adalah upah bulanan terendah ang terdiri atas upah pokok  termasuk tunjangan tetap ang ditetapkan oleh gubernur sebagai jaring pengaman. 1pah inimum Pro<insi ang selanjutna disingkat 1P adalah 1pah inimum ang berlaku untuk seluruh kabupaten%kota di satu pro<insi. (P=0=!*K=0 !> # 9*51! & 9=!9*!? 1P*5 !1)

4. 9oko >bat

9oko obat adalah sarana ang memiliki izin untuk menimpan obat7obat bebas dan obat bebas terbatas untuk dijual se3ara e3eran.

. D=!9+K*S *S*8*5

. zin praktek tenaga kesehatan khususna tenaga kefarmasian.

&. Peninjauan perizinan apotek dan penertiban pelaanan resep ang menimbulkan kasus hukum.

. 2elum terlaksanana PP !o.4 9h.&$ 9entang 9enaga Kefarmasian. /. Kesejahteraan tenaga kefarmasian terkait 10 

(3)

. *!*8SS *S*8*5

. *pa saja tata 3ara untuk memperoleh surat izin praktek asisten apoteker dan apoteker @

&. 2erapa lama batas kadaluwarsa surat tanda registrasi apoteker dan asisten apoteker @ . engapa upah asisten apoteker belum sesuai 10 di toko7toko obat @

/. 2agaimana upaa peninjauan DKKS terhadap perizinan apotek @

4. *pa saja sanksi bagi asisten apoteker ang menjual obat melebihi harga ang telah ditetapkan @

A. 8=*0!!? SS1=

. Surat zin Praktik *poteker (SP*) *dalah surat izin ang diberikan kepada *poteker  untuk dapat melaksanakan praktik kefarmasian pada fasilitas pelaanan kefarmasian P=0=!K=S 0 !>.BB$%=!K=S%P=0%A%& (Pasal ). 1ntuk memperoleh SP*, *poteker mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten%Kota tempat pekerjaan kefarmasian dilaksanakan dengan menggunakan 3ontoh sebagaimana ter3antum dalam formulir " terlampir.

Permohonan SP* harus melampirkan C

a. +oto3op S90* ang dilegalisir oleh K+! ( Komite +armasi !asional )

 b. Surat pernataan mempunai tempat praktik profesi atau Surat keterangan dari  pimpinan fasilitass pelaanan kefarmasian atau dari pimpinan fasilitas  produksi atau distribusi%penaluran.

3. Surat rekomendasi dari organisasi profesi.

d. Pas foto berwarna ukuran /" sebanak & lembar dan / sebanak & lembar  Dalam mengajukan permohonan SP* sebagai apoteker pendamping harus dinatakan se3ara tegas permintaan SP* untuk tempat pekerjaan kefarmasian pertama, kedua, atau ketiga. (Pasal & P=0=!K=S 0 !>.BB$%=!K=S%P=0%A%& )

&. Surat 9anda 0egistrasi *poteker (S90*) berlaku selama 4 (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 4 (lima) tahun apabila memenuhi sarat sebagaimana dimaksud dalam pasal / aat () (pasal /) .

S9099K berlaku selama 4 (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 4 (lima) tahun apabila memnuhi sarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal /# aat () (Pasal /B)

. enurut pasal $ aat () 11 !o. tahun & tentang ketenagakerjaan (E11 KetenagakerjaanF) pengusaha dilarang membaar upah lebih dari upah minimum,  baik upah minimum (1) berdasarkan wilaah profesi atau kabupaten kota (ang sering disebut 1pah inimum 0egional 10) maupun upah minimum berdasarkan sektor pada wilaah propinsi atau kabupaten%kota 1pah inimum Sektoral (1S). Pemerintah sudah menetapkan dengan tegas 10 tapi masih saja ada hal ang tidak  terlaksana dari kesepakatan ang dibuat sebelum bekerja antara pemilik usaha dan tenaga kefarmasian misalna asisten apoteker itu baru lulus dan bekerja,kerja sambilan, dll. Permasalahan tersebut haruslah dibutuhkan kerjasama antara organisasi P*+, kemudian organisasi pengusaha +armasi, serta keterlibatan dari pemerintah. /. Peninjauan Dinas Kesehatan Kesejahteraan Sosial terhadap perizinan apotek dapat

(4)

ang telah dibuat dan disesuaikan dengan anggaran ang ada, lalu setelah barang masuk dilakukan penimpanan sesuai ketentuan dari masing7masing obat ang  berlaku. Dilihat dari kerja lapangan obat7obat itu disusun berdasarkan alfabetis agar 

memudahkan asisten apoteker melakukan tugasna. Peninjauan dapat dilihat dari  buku pen3atatan penjualan (buku penjualan obat bebas%bebas terbatas, penjualan obat keras tanpa resep, kartu stok narkotika dan psikotropika, buku pen3atatan pasien narkotika dan psikotropika). Kemudian peninjauan dapat dilakukan dengan buku  pembelian dengan faktur, buku kas harian (digunakan untuk men3atat jumlah modal dan pendapatan harian di buku ke3il merah ditulis pendapatan apotek setiap tutup  pelaanan), buku depekta (digunakan untuk men3atat sediaan ang jumlahna sudah  pada limit minimal stok atau habis diorder).

2adan usaha seperti apotek harus membaar pajak karena jika tidak melakukan kewajiban itu maka akan ada sanksi ang diterima. !omor pokok wajib pajak  (!PGP) mutlak diperlukan dalam pendirian apotek dan itu menjadi parameter badan kesehatan dan kesejahteraan sosial dalam meninjauna. Seorang *P* akan men3ari  !PGP, ia harus memiliki izin tempat usaha, baru bisa memperoleh surat izin 1saha  perdagangan (S1P) dan !PGP. Setelah mendapatkanna, maka setiap bulan apotek 

membaar pajakna sesuai pendapatan kotor selama sebulan.

4. Sanksi bagi asisten apoteker ang menjual obat diluar harga ang ditetapkan aitu kemungkinan dipe3atna ** dari pekerjaanna.

A. 9!6*1*! P1S9*K* . *potekker

Pengertian Dan 9anggung 6awab *poteker Pengelola *potek (*P*)

*poteker adalah tenaga profesi ang memiliki dasar pendidikan serta keterampilan di bidang farmasi dan diberi wewenang serta tanggung jawab untuk melaksanakan  pekerjaan kefarmasian.

Pekerjaan kefarmasian seorang apoteker di apotek adalah bentuk hakiki dari  profesi *poteker, oleh karena itu *poteker Pengelola *potek (*P*) berkewajiban men3urahkan waktu, pemikiran dan tenagana untuk menguasai, memanfaatkan dan mengembangkan apotek ang didasarkan pada kepentingan masarakat.

5al ini dikarenakan *poteker merupakan motor penggerak kemajuan suatu apotek. Sebelum melaksanakan kegiatanna, seorang *P* wajib memiliki Surat zin *potek  (S*) ang berlaku untuk seterusna selama apotek masih aktif melakukan kegiatan dan *P* dapat melakukan pekerjaanna serta masih memenuhi persaratan.

Sesuai dengan Permenkes 0 !o. $&&%=!K=S%P=0%H%$$ pasal 4, *poteker  Pengelola *potek (*P*) harus memenuhi persaratan sebagai berikutC

a. jazahna telah terdaftar pada Departemen Kesehatan.  b. 9elah mengu3apkan sumpah%janji sebagai *poteker.

(5)

d. emenuhi sarat7sarat kesehatan fisik dan mental untuk melaksanakan tugasna sebagai *poteker.

e. 9idak bekerja di suatu perusahaan farmasi dan tidak menjadi *poteker  Pengelola *potek di *potek lain.

Seorang *P* bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup apotek ang dipimpinna, juga bertanggung jawab kepada pemilik modal jika bekerja sama dengan pemilik sarana apotek.

9ugas dan Kewajiban *poteker di apotek adalah sebagai berikut C

a. emimpin seluruh kegiatan apotek, baik kegiatan teknis maupun non teknis kefarmasian sesuai dengan ketentuan maupun perundangan ang berlaku.

 b. engatur, melaksanakan dan mengawasi administrasi.

3. engusahakan agar apotek ang dipimpinna dapat memberikan hasil ang optimal sesuai dengan ren3ana kerja dengan 3ara meningkatkan omset, mengadakan pembelian ang sah dan penekanan biaa serendah mungkin.

d. elakukan pengembangan usaha apotek.

Gaktu kerja *P* adalah selama apotek itu memulai akti<itas pelaanan sesuai dengan jam kerja setiap harina (Bjam%hari) dan jika *P* berhalangan hadir, *poteker  Pendamping dapat menggantikan jam kerja dari *P* tersebut. Pengelolaan apotek  oleh *P* ada dua bentuk aitu pengelolaan bisnis (non teknis kefarmasian) dan  pengelolaan dibidang pelaanan%teknis kefarmasian.

1ntuk dapat melaksanakan usahana dengan sukses seorang *P* harus melakukan kegiatan sebagai berikut C

a. emastikan bahwa jumlah dan jenis produk ang dibutuhkan senantiasa tersedia dan diserahkan kepada ang membutuhkan

 b. enata apotek sedemikian rupa sehingga berkesan bahwa apotek  menediakan pelbagai obat dan perbekalan kesehatan lain se3ara lengkap.

3. enetapkan harga jual produkna dengan harga bersaing. d. empromosikan usaha apotekna melalui pelbagai upaa.

e. engelola apotek sedemikian rupa sehingga memberikan keuntungan.

f. engupaakan agar pelaanan di apotek dapat berkembang dengan 3epat naman dan ekonomis.

Gewenang dan tanggung jawab *P* meliputiC

a. enentukan arah terhadap seluruh kegiatan di apotek 

 b. enentukan sistem (peraturan) terhadap seluruh kegiatan di apotek  3. engawasi pelaksanaan seluruh kegiatan di apotek 

d. 2ertanggung jawab terhadap kinerja ang di3apai di apotek.

&. *sisten *poteker

*sisten *poteker, menurut Peraturan Pemerintah 0.. !o. 4 tahun &$ tentangC Pekerjaan Kefarmasian adalah termasuk sebagai 9enaga Kefarmasian. 9enaga Kefarmasian merupakan salah satu jenis 9enaga Kesehatan ang memiliki keahlian dan kewenangan untuk dapat melakukan pekerjaan kefarmasian. Pekerjaan kefarmasian meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,  pengamanan, pengadaan, penimpanan dan pendistribusian atau penaluran obat,

(6)

 pengelolaan obat, pelaanan obat atas resep dokter, pelaanan informasi obat serta  pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.

8ingkup sediaan farmasi meliputi C obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika. Seorang *sisten *poteker dapat bekerja se3ara mandiri atau bekerja di  bawah pengawasan seorang *poteker di sarana7sarana C

o ProduksiC ndustri farmasi (obat), ndustri bahan baku obat tradisional, ndustri kosmetika.

o DistribusiC Pedagang 2esar +armasi (P2+) penalur sediaan farmasi, Penalur  alat kesehatan.

o Pelaanan KefarmasianC *potek, nstalasi farmasi rumah sakit, Puskesmas, Klinik, 9oko obat, Praktik bersama.

1ntuk menjadi seorang *sisten *poteker, seseorang harus menjalani pendidikan di Sekolah enengah Kejuruan +armasi (SK+, dulu disebutC Sekolah enengah +armasiI S+ atau Sekolah *sisten *potekerI S**) dengan lama pendidikan  tahun (" semester) dari SP.

Setelah menelesaikan pendidikan di SK+ dan memperoleh ijazah, untuk dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian di wilaah ndonesia, seorang *sisten *poteker, harusC

o emiliki Surat 9anda 0egistrasi ang dikeluarkan oleh enteri Kesehatan atau Pejabat Kesehatan ang memperoleh pendelegasian kewenangan dari enteri Kesehatan.

o emiliki Surat zin Kerja di fasilitas kefarmasian, ang dikeluarkan oleh Pejabat Kesehatan ang berwenang di Kabupaten%Kota tempat pekerjaan kefarmasian dilakukan.

*sisten *poteker merupakan salah satu profesi ang sudah 3ukup lama dikenal dalam pelaanan di lingkungan masarakat luas dan hingga kini profesi tersebut masih sangat banak dibutuhkan, mengingat jumlah sarana7sarana pelaanan kesehatan khususna saranaJsarana kefarmasian bertumbuh terus seiring  bertambahna jumlah penduduk di ndonesia.

Di daerah7daerah wilaah ndonesia masih banak sarana7sarana kesehatan%kefarmasian ang belum terisi oleh pelaanan seorang *sisten *poteker. Peran *sisten *poteker 3ukup besar dalam pelaksanaan pembangunan di bidang kesehatan dalam mewujudkan derajat kesehatan masarakat ang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari 9ujuan !asional 2angsa ndonesia (Pembukaan 11D $/4).

. 9ugas P*+

5al ini didasarkan pada Pasal  *nggaran Dasar P*+, aitu Persatuan *hli +armasi ndonesia adalah organisasi profesi ang bersifat kekaraan dan pengabdian. Sedangkan tugas pokokna berdasarkan Pasal 4 adalah untuk meningkatkan  pelaanan farmasi dan mengembangkan farmasi di ndonesia, dan dengan fungsi

(7)

 enggalang persatuan dan kesatuan segenap tenaga ang bakti karana dibidang farmasi guna pembangunan +armasi ndonesia.

 empertinggi keahlian dan solidaritas para anggota serta memperjuangkan hak dan kewajiban anggotana.

 2erusaha memenuhi kebutuhan masarakat untuk hidup sejahtera dan sehat dengan memajukan usaha7usaha produksi, distribusi dan riset farmasi termasuk  obat7obat asli ndonesia.

 2ekerjasama dengan semua >rganisasi di dalam dan di luar negeri ang sejalan dengan tujuan P*+ dalam upaa mewujudkan tujuan dan tugas pokok  organisasina.

Kewajiban anggota Persatuan *hli +armasi ndonesia C

 embantu pengurus dalam melaksanakan tugas organisasi

 engamankan dan memperjuangkan konsepsi dan kebijaksanaan organisasi  enentang setiap usaha dan tindakan ang merugikan kepentingan

organisasi

 enghadiri rapat7rapat

 embaar uang pangkat dan uang iuran sesuai peraturan organisasi

6adi pada intina sebagaimana fungsi dan tugas pengurus P*+, memang sudah seharusna menetapkan standar gaji bagi **. 9etapi hal ini harus diiringi dengan  pelaksanaan kewajiban dari para anggotana, aitu membantu pengurus dan

mengamankan%memperjuangkan konsepsi%kebijakan P*+. Dengan begini tak ada lagi ang gajina dibawah 10%1P. 6adilah tokoh tenaga teknis kefarmasian ang membangun

/. 1pah ininum 0egional

1pah inimum adalah upah bulanan terendah ang terdiri atas upah pokok  termasuk tunjangan tetap ang ditetapkan oleh gubernur sebagai jaring pengaman. 1pah inimum Pro<insi ang selanjutna disingkat 1P adalah 1pah inimum ang berlaku untuk seluruh kabupaten%kota di satu pro<insi. (P=0=!*K=0 !> # 9*51! & 9=!9*!? 1P*5 !1)

4. 9oko >bat

9oko >bat atau pedagang e3eran obat adalah orang atau badan hukum ang memiliki ijin untuk menimpan obat7obat bebas dan obat7obat bebas terbatas untuk  dijual se3ara e3eran di tempat tertentu sebagaimana ter3antum dalam surat ijin.

Perijinan Pendirian *potek atau 9oko >bat

Se3ara umum pendirian apotek atau toko obat memerlukan izin resmi Dari Dinas Kesehatan setempat dan izin7izin lain ang dipersarakatkan pemerintah daerah (Pemda) setempat.

2erikut rin3ian prosedur dan persaratan perizinanna. Prosedur

. Pemohon datang ke KP9%Kantor Dinas Kesehatan Setempat, mengajukan surat  permohonan dilampiri persaratan lainna.

&. Setelah diteliti dan dinatakan lengkap dan benar, berkas permohonan diagendakan dan kepada pemohon diberikan arsip permohonan.

(8)

. 2erkas permohonan selanjutna diproses sesuai dengan ketentuan ang berlaku. /. *pabila ijin telah diterbitkan, maka pemohon akan diberitahu oleh KP9 dan selanjutna bisa diambil di loket pengambilan KP9 6! 9>K> >2*9.

Jenis Pelayanan

a. jin embuka 9oko >bat.  b. jin Perpanjangan 9oko >bat.

Dasar Hukum

. SK enkes 0 !o. B$ *% enkes% SK% H% $$$ tentang Gewenang Penetapan jin di bidang Kesehatan.

&. SK enkes 0 !o. "#%Kab% A% $#& tentang Pedagang =3eran >bat.

. SK enkes 0 !o. % enkes% SK% H% && tentang Perubahan *tas Peraturan enkes 0

 !o. "#%Kab%2.A%$#& tentang Pedagang =3eran >bat. /. SK Galikota Kota setempat.

Persyaratan

. Surat Permohonan diatas meterai 0p. ".,7

&. Surat Penunjukan Pemilik 9oko >bat kepada *sisten *poteker (Pemilik 9oko >bat).

. Surat Pernataan Keanggotaan *sisten *poteker bermeterai 0p. ".,

/. +oto -op K9P Pemohon dan K9P *sisten *poteker (**), S* dan SK **. 4. !PGP atau Surat Pernataan dan -op 8unas Pajak tahun terakhir.

". +oto 3op jasah S**. #. Denah 8okasi 9oko >bat.

B. +oto 3op SK 9oko >bat lama (untuk SK perpanjangan) 6angka Gaktu Penelesaian

6angka waktu penelesaian adalah  hari kerja sejak diterimana permohonan dan diagendakan di KP9

Masa Berlaku

asa berlaku SK jin C & ( dua ) tahun APOTEK 

Prosedur

. Pemohon datang ke KP9, mengambil, mengisi dan menandatangani formulir  serta melampirkan persaratan.

&. Setelah diteliti dan dinatakan lengkap dan benar, berkas permohonan diagendakan dan kepada pemohon diberikan arsip permohonan.

. 2erkas permohonan selanjutna diproses sesuai dengan ketentuan ang berlaku. /. *pabila jin telah diterbitkan pemohon akan diberitahu oleh KP9 dan selanjutna bisa diambil di loket pengambilan KP9.

IJIN USAHA APOTEK  Pengertian

(9)

L Surat jin *potek (S*) adalah surat ijin ang diberikan oleh enteri kepada *poteker bekerja sama denganpemilik sarna untuk menelenggarakan *potek di suatu tempat tertentu.

L *potek adalah suatu tempat tertentu dan tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian serta penaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainna kepada masarakat.

L *poteker adalah Sarjana +armasi ang telah lulus dan telah mengu3apkan sumpah jabatan apoteker ang berdasarkan perundang7undangan ang  berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di ndonesia sebagai

*poteker. Dasar 5ukumC

. 1ndang71ndang >bat Keras (St. $# !o. 4/)

&. 1ndang71ndang !o. && 9ahun $$# tentang !arkoba. . 1ndang71ndang !o. 4 9ahun $$# tentang Psikotropika.

/. Peraturan Pemerintah !o. / 9ahun $B tentang as 2hakti dan jin Kerja *poteker.

4. Peraturan enteri Kesehatan 0 !o. $&&%SK%enkes% H% $$ tentang Ketentuan dan 9ata -ara Pemberian jin *potek.

". Surat Keputusan enteri Kesehatan !o. B$ *%enkes%SK%H% $$$ tentang wewenang Penetapan jin di bidang Kesehatan.

Persaratan

. Surat permohonan.

&. Salinan% +- % SP *poteker sesuai PP !o. / 9ahun $$. . Salinan% +- jasah *poteker.

/. Salinan% +- K9P dan surat pernataan tempat tinggal se3ara nata (asli  bermeterai).

4. Denah 2angunan *potek dan denah situasi *potek terhadap *potek lain. ". Surat Status 2angunan dalam bentuk akte (5% Sewa% Kontrak)

#. Daftar *sisten *poteker (nama, alamat, tg lulus dan !o. SK 8ampiran +-ijasah ** dan SK%SK Sementara serta surat lolos butuh ** dari tempat kerja sebelumna.

B. Daftar alat perlengkapan *Potek (terperin3i).

$. Surat Pernataan *P* bahwa tidak bekerja tetap pada perusahaan +armasi lain dan tidak menjadi *P* di apotek lain (asli bermeterai).

. Surat jin *tasan 8angsung ( bagi P!S, 9! dan karawan instansi pemerintah lainna.

. *kte perjanjian kerja sama *P* dan PS*.

&. Surat pernataan PS* tidak terlibat pelanggaran PP dibidang obat (asli  bermeterai).

. Surat Keterangan sehat fisik dan mental dari 0S Pemerintah untuk  melaksanakan tugas *poteker.

/. 8olos butuh dari Kepala Dinas Kesehatan Propinsi (bagi pemohon ang  pindah dari propinsi lain).

4. Daftar Kepustakaan Gajib *potek. ". Surat 0ekomendasi S+.

(10)

#. 5o% jin ?angguan. 6angka Gaktu Penelesaian

6angka waktu penelesaian adalah  hari kerja sejak  diterimana permohonan dan diagendakan di KP9 A. K=0*!?K* K>!S=P

(11)

A. P=2*5*S*! D*! K=SP18*!

Pembenahan organisasi profesi oleh DKKS bertujuan untuk men3egah terjadina  pelaanan kesehatan ang menimpang. Pembenahan tersebut meliputi  peninjauan izin praktek tenaga kerja kesehatan serta tempat praktekna. enikapi hal ini P*+ sebagai organisasi kefarmasian mendukung tindakan DKKS, namun P*+ juga berkewajiban melindungi dan mensejahterakan anggotana. 2erkaitan dengan hal ini diketahui bahwa masih ada asisten apoteker  ang belum melakukan registrasi dan pengajuan izin kerja, padahal PP !> 4 95 &$ sudah dikeluarkan.

DKKS akan melakukan peninjauan perizinan toko obat, namun bukan bearti akan menutup toko obat tersebut. Kegiatan ini hana untuk menertibkan agar pelaanan kepada masarakat tetap optimal sehingga tidak terjadi kasus hukum ditempat kerja.

*dana pembenahan ini membuat P*+ tergerak untuk menesuaikan 10  asisten apoteker, karena diketahui masih banak asisten apoteker ang bekerja di toko obat dengan 10 dibawah standart.

2elum adana asisten apoteker ang melakukan registrasi, mungkin hal ini dikarenakan kurangna sosialisasi dari pemerintah serta kurangna pengetahuan asisten apoteker mengenai proses registrasi ang tergolong rumit. 6ika hal ini tidak  ditindak lanjuti, dikhawatirkan akan terjadi pelanggaran pada pelaanan kesehatan terutama pelaanan di apotek. Selain ketenaga kerjaan, tempat kerja juga perlu ditinjau perizinanna, dan mentertibkan toko obat ang ilegal. 5al ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan dalam pemberian obat di toko obat, 3ontohna menjual obat keras se3ara bebas kepada pasien.

Pembenahan organisasi profesi ini juga berkaitan dengan 10, terutama 10  ang masih dibawah standar. 6ika 10 belum ter3ukupi, hal ini berakibat tidak  optimalna kinerja asisten apoteker, kurangna kinerja asisten apoteker akan menurunkan pelaanan obat kepada pasien.

Solusi

2erdasarkan kasus diatas, pembenahan organisasi profesi itu meliputi registrasi dan pengajuan izin kerja serta perizinan tempat kerja. 5al ini bertujuan untuk  mengoptimalkan pelaanan kesehatan terutama di apotek dan toko obat. 6ika tidak ada izin praktik dan izin tempat kerja dikhawatirkan akan timbul  pelanggaran ang sulit diselidiki. Selain itu, peninjauan akan 10 tenaga kefarmasian juga perlu dibenahi sehingga tenaga kefarmasian lebih optimal dalam melaani kebutuhan pasien.

*gar hal tersebut dapat terwujud, butuh dukungan pemerintah dalam mensosialisasikan PP !o 4 9ahun &$, dan mempermudah proses administrasina, sehingga meningkatkan jumlah tenaga kefarmasian ang sudah teregistrasi.

(12)

DATAR PUSTAKA

httpC%%tenaga7teknis7kefarmasian.blogspot.3om%&%%kasian7pengurus7pafi.html (diakses  pada  ei &4 pukul . G2)

11 !omor 4 9ahun &$ 9entang Pekerjaan Kefarmasian Pedoman Pelaanan Kesehatan di Puskesmas

Peraturan enteri Kesehatan 0epublik ndonesia !omor BB$%enkes%Per%A%& 9entang 0egistrasi, zin Praktik, Dan zin Kerja 9enaga Kefarmasian

Keputusan enteri Kesehatan 0epublik ndonesia !omor "#$%enkes%Sk%A%& 9entang 0egistrasi Dan zin Kerja *sisten *poteker enteri Kesehatan 0epublik ndonesia

Referensi

Dokumen terkait

Praktik kefarmasian meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa praktik kefarmasian meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan,

1) Praktik kefarmasiaan yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa praktik kefarmasian meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan,

(1) Praktik kefarmasiaan yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas

0ang dimaksud praktek kefarmasian tersebut meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,  pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat,

PEKERJAAN KEFARMASIAN UU 36 / 2009 : Kesehatan Pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi Penyimpanan dan distribusi obat Pengelolaan obat Pelayanan obat atas resep

Latar Belakang Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa praktik kefarmasian meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan,