• Tidak ada hasil yang ditemukan

20120903 MajalahDetik 40 Sampang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "20120903 MajalahDetik 40 Sampang"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

EDISI 40

EDISI 40 3 september 20123 september 2012

diberitakan menerima uang dari mantan pimpinan banggar dpr

diberitakan menerima uang dari mantan pimpinan banggar dpr mirwanmirwan

amir yang diduga terkait kasus korupsi, tina geram. ia pun melawan.

amir yang diduga terkait kasus korupsi, tina geram. ia pun melawan.

Oh...

Oh...

Tina Talisa

Tina Talisa

Rusuh sampang: asmaRa atau saRa

Rusuh sampang: asmaRa atau saRa

  N

  N  e  e  i  i  l  l a a  r  r  m  m

  s

  s  t  t  r  r  o  o  N  N  g  g

  m

  m  e  e  N  N  d  d a a  r  r a a

  t

  t

  d

  d  i  i  b  b  u  u  l  l a a  N  N

  K

(2)
(3)

MeMutar ipad:

MeMutar ipad:

Untuk melihat majalah Untuk melihat majalah dalam tampilan horizontal dalam tampilan horizontal atau vertikal

atau vertikal

artikel:

artikel:

Geser keatas dan kebawah Geser keatas dan kebawah untuk membaca artikel untuk membaca artikel

Gunakan icon berikut Gunakan icon berikut

sebagai petunjuk membaca sebagai petunjuk membaca majalah ini majalah ini Share FB Share FB Back Back Table of Contents Table of Contents Home Home

Pindah halaman lewat scroll Pindah halaman lewat scroll

Kumpulan edisi yang sudah

Kumpulan edisi yang sudah dan belum didownloaddan belum didownload Menampilkan majalah yang sedang dibaca Menampilkan majalah yang sedang dibaca

Favorite Favorite Table of Contents Table of Contents

majalah detik

majalah detik

360 360 rubrik: rubrik:

Geser kekiri dan kekanan Geser kekiri dan kekanan untuk melihat rubrik untuk melihat rubrik

(4)

Pemimpin Redaksi:

Pemimpin Redaksi:Arifin AsydhadArifin AsydhadWakil Pemimpin Redaksi:Wakil Pemimpin Redaksi: Iin YumiyantiIin YumiyantiRedaksi:Redaksi:

Deden Gunawan, M Rizal, Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano,

Deden Gunawan, M Rizal, Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano,

Bahtiar Rifai, Evi Tresnawati, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Rahmayoga Wedar, Aryo

Bahtiar Rifai, Evi Tresnawati, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Rahmayoga Wedar, Aryo

Bhawono

Bhawono Tim Foto:Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus PurnomoDikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo ProductProduct

Management:

Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri HatmonoRohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer:Creative Designer:

Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy

Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy PurwaningrumPurwaningrumKontak Iklan:Kontak Iklan:

Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769

Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769

---

---Direktur Utama:

Direktur Utama:Budiono DarsonoBudiono Darsono Direktur:Direktur:Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, WarnedyNur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, WarnedyKritik dan Saran:Kritik dan Saran:

appsupport@detik.com

appsupport@detik.com Alamat Redaksi:Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Ce  f:

Ce  f: Dikhy SastraDikhy Sastra

NasioNal

NasioNal

Kp Pn ie nk Yy Kp Pn ie nk Yy

Jabatan Gubernur dan Wakil Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY diisi dengan Gubernur DIY diisi dengan

penetapan Sri Sultan dan Pakualam penetapan Sri Sultan dan Pakualam yang bertahta. Namun keduanya yang bertahta. Namun keduanya dilarang menjadi anggota parpol. dilarang menjadi anggota parpol.

album album a uNEsCo b m Nn a uNEsCo b m Nn iNtErNasioNal iNtErNasioNal Peny sn Penkk bn Peny sn Penkk bn PEoPlE PEoPlE mnn, lnce an, mnn, lnce an, ine Feyn ine Feyn gaYa hiduP gaYa hiduP lnn enn Pf lnn enn Pf iNtErviEw iNtErviEw Jn rk: Jn rk: spn bkn Pen Ke spn bkn Pen Ke wKwKwK wKwKwK mepk de Nk Pc mepk de Nk Pc

sENi daN hiburaN

sENi daN hiburaN

Cn Pn gee oe Cn Pn gee oe bisNis bisNis an nk mnn Pen an nk mnn Pen

Film PEKaN iNi

Film PEKaN iNi

s

s bne bne yn le yn le bb

lENsa

lENsa

ln mn ln mn

Edisi 40

Edisi 40 3 - 9 sEptEmbEr 20123 - 9 sEptEmbEr 2012

huKum

huKum

tn t men tn t men

Tina Talisa menyangkal Tina Talisa menyangkal

menerima uang panas dari bekas menerima uang panas dari bekas pimpinan Bangga

pimpinan Banggar DPR Mirr DPR Mirwanwan Amir. Berupaya melakukan Amir. Berupaya melakukan pembuktian terbalik. pembuktian terbalik.

FoKus

FoKus

sy be  spn sy be  spn

Ada indikasi penyerangan terhadap warga Syiah di Sampang, Ada indikasi penyerangan terhadap warga Syiah di Sampang, Madura, dilakukan secara sistematis. Sebuah kantong Madura, dilakukan secara sistematis. Sebuah kantong plastik jadi penanda. Apa iya hanya masalah keluarga? plastik jadi penanda. Apa iya hanya masalah keluarga?

  n

  n  e  e  i  i  l  l a a  R  R  m  m

  s

  s  t  t  R  R  o  o  n  n  g  g

  m

  m  e  e  n  n  d  d a a  R  R a a

  t

  t  d  d  i  i

  B

  B  u  u  l  l a a  n  n   k

(5)

Majalah detik 3 - 9 september 2012

 Album

Rumah tradisional di Wae Rebo, Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Mbaru Niang, meraih Award of Excellence pada Senin 27 Agustus 2012. Award of Excellence me-rupakan anugerah tertinggi dalam UNESCO Asia-Pacific Awards for Cultural Heritage Conservation 2012, sebagai bentuk pengakuan baru ter-hadap konservasi arsitektu-ral.

Penghargaan diberikan kepada Yayasan Rumah Asuh yang dipelopori oleh arsitek Yori Antar yang membangun kembali rumah tradisional Mbaru Niang dengan mem-berdayakan masyarakat se-tempat. Mbaru Niang berha-sil menyisihkan 42 warisan budaya lain dari 11 negara Asia.(Monique)

Rabu, 29 Agustus 2012 merupakan hari jadi DPR RI yang ke-67. Untuk itu sebuah perjamuan digelar di depan ruang rapat paripurna DPR, Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta. Ruangan tersebut ditata menjadi tempat pesta. Aneka makanan tersaji serta diramaikan dengan penampilan organ tunggal dan sepasang penya-nyi.

Setelah tanda tangan presensi, anggota DPR yang datang langsung menuju meja-meja makan yang telah tersedia. Suasana terlihat hangat dan sarat dengan ke-akraban. Sutan Bhatoegana, anggota dewan Fraksi Par-tai Demokrat turut menyumbangkan sebuah lagu dari daerah Sumatera Utara. (Monique)

Pejr RI Jri Kretivits Itersio

 Album

detikfoto

abduRRahman Adam, sis-wa SMUN 78 Jakarta, me-raih juara pertama dalam kompetisi kreativitas tingkat internasional yang bertajuk “Language for the Games”. Acara ini digelar oleh British Council dalam rangka Para-limpiade 2012. ParaPara-limpiade ini berlangsung pada 29

Agustus hingga 2 September 2012 di London, Inggris.

Adam memenangi medali emas melalui karya video presentasi durasi tiga menit yang berslogan “Disability wouldn’t make them Disab-led” kategori “individual/  joint” kelompok usia 12-16 tahun. Selain Adam masih

ada dua prestasi lain yang diraih oleh pelajar Indonesia. El-nissi Leonard dan Elory Leonard yang merebut juara dua kategori yang sama, ser-ta Rifky Prakoso dan Nawwaf Husein meraih juara kedua kategori “class” kelompok usia 12-16 tahun.(Monique)

awr unESCO bt

mr ni

(6)
(7)

Majalah detik3 - 9 september 2012

Fokus Rusuhsampang

Rrr: Ar Ba a Baar Rfa

ANTARA/SAiful BAhRi

Kantong PlastiK

sinyal PembaKar

AdA indikAsi penyeRAngAn teRhAdAp wARgA syiAh di sAmpAng,

mAduRA, dilAkukAn secARA sistemAtis. seBuAh kAntong

plAstik jAdi penAndA. ApA iyA hAnyA mAsAlAh keluARgA?

Majalah detik3 - 9 SepTemBeR 2012

(8)

Fokus Rusuhsampang

K

antong plastik berwarna merah dan putih

terpancang di atas tiang. Seorang polisi me-rekam kantong plastik yang mencurigakan itu.

Saat itu, empat hari sudah pembakaran rumah penganut Syiah di Sampang, Madura, Jawa Timur berlalu. Kampung dan ladang di dua dusun, Gading Laok, Desa Blu'uran, Kecamatan Karang Penang dan Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecama-tan Omben, yang menjadi korban amuk itu jadi sunyi, sepi.

Rumah-rumah di dua dusun Kabupaten Sampang itu terlihat hangus dan tidak lagi ditinggali. Yang ada kini personel Brimob berseragam hitam-hitam deng-an senjata tertenteng di tdeng-angdeng-an.

Warga telah mengungsi dari dusun di Desa Karang Gayam, itu setelah terjadi rusuh pada Minggu, 26 Agustus 2012. Mereka tidak lagi tinggal di rumah, tapi dievakuasi ke GOR Tennis Indoor Sampang di ibu kota kabupaten.

Rumah-rumah yang sudah tak berpenghuni itu, di-pasangi kantong plastik yang mencurigakan. “Keresek

(kantong plastik-red) ini rata-rata sama. Warga bilang, rumah yang terbakar juga dipasangi kantong serupa. Anehnya, rumah yang tidak dipasangi tak dibakar, tapi pemasang dan kapan memasangnya belum diketahui,” ujar sumber majalah detik dari intelijen kepolisian

sambil menunjukkan hasil jepretannya.

Sumber tersebut menunjukkan berbagai foto yang berhasil direkamnya dari berbagai rumah dari dusun Nangkernang. Semua kantong plastik serupa, terpan-cang dan berwarna merah dan putih.

Memang warga biasa menaruh kantong plastik di pagarnya, sekadar untuk tempat menaruh berbagai barang. Namun kesamaan dan letak kantong plastik di ujung tiang cukup mencurigakan kepolisian.

Ter-Warga bilang,

rmah yang

terbaar jga

dipaangi

antng

erpa.

Anehnya,

rmah

yang tida

dipaangi ta

dibaar.

       “

(9)

Majalah detik3 - 9 september 2012

Fokus Rusuhsampang

lebih letak kantong plastik itu susah dijangkau untuk meletakkan barang.

Perkiraan sementara, kantong plastik itu meru-pakan penanda massa penyerang rumah penganut Syiah. Setiap rumah yang terpancang kantong plastik di atas tiang merupakan target pembakaran.

“Jadi massa datang, rumah yang ada tandanya lang-sung mereka rusak dan bakar. Kemungkinan rumah yang masih utuh, tapi terpancang kantong plastik dan tidak sempat terbakar, karena aparat keburu datang,”  jelasnya.

Akibat pembakaran ini, 66 kepala keluarga (KK) terpaksa kehilangan rumah. Namun jumlah KK tidak mewakili jumlah rumah. Penanda KK adalah gumbuk

(cungkup atap). Setiap rumah bisa terdiri beberapa KK

Tap untuk melihat video kerusuhan Sampang.

(10)

Fokus Rusuhsampang

sesuai dengan jumlah gumbuk.

Tak hanya kantong plastik, intelijen kepolisian pun mencium kehadiran pihak ketiga dalam penyerangan. Mereka mengaku telah mengamankan pembuat bom molotov yang digunakan dalam penyerangan itu. Pem-buat bom yang turut melakukan penyerangan meng-aku bukan berasal dari pihak Suni maupun Syiah.

Bom molotov ini lain dari biasanya. Bom molotov bi-asa tidak menimbulkan bunyi, tapi bom ini justru ter-dengar memekakkan telinga. Bom berbahan bensin ini disisipi dengan benda padat kecil seperti kelereng dan paku.

“Ini adalah bukti ada pihak ketiga, tetapi jangan dulu sebut siapa pembuatnya. Maklum, masih penyidikan. Bocor sedikit, lari semua mereka nanti. Tapi ada yang sudah kita amankan,” pungkasnya.

Penandaan terhadap rumah yang akan dibakar juga terjadi pada penyerangan Desember 2011 lalu. Pada saat itu, Pesantren Syiah milik K.H. Tajul Muluk di Du-sun Nangkernang dan beberapa rumah warga dibakar massa yang mengaku mewakili kelompok Suni. “Se-tiap bangunan yang dibakar diberi tanda berupa anak panah,” kata Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) Surabaya, Andy Irfan.

Upaya sistematis dalam pembakaran kali ini juga tercium melalui pengembangan isu di masyarakat. Ancaman mulai dirasakan pemuda Syiah pasca-Lebaran, 19 Agustus 2012. Ancaman ini menunggu waktu hingga pengiriman anak-anak Syiah ke sekolah di Malang.

“Ancaman ini ada yang langsung ke pemuda Syiah atau melalui pesan singkat,” jelasnya.

Penyerangan sistematis turut dirasakan oleh tokoh Syiah asal Desa Blu’uran, Iklil al-Milal. Ia merasa war-ga terkepung dari empat sisi. Warwar-ga Suni maupun Syiah tidak dapat keluar dari permukiman mereka.

Ini adalah

bti ada

piha etiga,

tetapi

 jangan dl

ebt iapa

pembatnya.

Malm,

maih

penyidian.

Bcr ediit,

lari ema

merea nanti.

       “

(11)

Majalah detik3 - 9 september 2012

Fokus Rusuhsampang

Sehingga sebagian warga yang mengetahui kejadian, berlindung di ladang dan rumah kerabatnya yang ber-aliran Suni.

“Inilah anehnya, kalau penyerangan spontan kok  jalan keluar dusun bisa benar-benar tertutup? Jalan keluar melalui utara, selatan, timur, dan barat tidak ada. Semua ada penyerangnya. Gerakannya seperti diatur,” ungkapnya.

Sewaktu pembakaran mulai terjadi, Iklil tak berada di lokasi. Ia sedang mengantarkan 12 anak warga Syiah menuju Kecamatan Omben. 12 anak ini harus diantar menuju tempat penjemputan mobil sewaan. Namun ia sudah berada di lokasi ketika pembakaran terus berkembang.

12 anak ini harus ke Malang untuk kembali berse-kolah setelah habis masa libur Lebaran. Sopir mobil sewaan penjemput anak-anak diancam penyerang yang mengaku mewakili kelompok Suni. Sopir ini

di-Ketua Komnas HAM, Ifdhal Kasim menunjukkan foto korban kekerasan Sampang.

(12)

Fokus Rusuhsampang

ancam dibunuh dan mobilnya akan dibakar jika tetap melakukan penjemputan.

Namun dugaan rusuh Sampang dilakukan secara sistematis dibantah salah satu ulama Madura, Ali Karrar Sinhaji. Menurut pemimpin Pondok Pesan-tren Darut Tauhid, Desa Lenteng, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura ini, semua itu terjadi karena warga sudah terlampau gerah dengan sikap penganut Syiah yang tetap bertahan dengan keyakinan-nya.

Sikap ngotot warga Syiah bertentangan dengan

kesepakatan ulama di Sampang pascapemidanaan terhadap pemimpin Syiah K.H. Tajul Muluk pada Juli 2012 lalu. Saat itu ulama di Sampang telah sepakat untuk mengembalikan penganut Syiah ke ajaran Suni. Namun pasca-Lebaran, ternyata warga Syiah tetap mengembalikan anak-anaknya ke sekolah Syiah di Malang.

“Jadi ini akumulasi saja. Tidak ada perencanaan apa pun. Karena menurut saya, memang sudah sejak dulu warga menunggu tindakan pemerintah, tetapi karena tidak terjadi apa-apa, mereka marah,” jelas ulama yang memiliki banyak pengikut di Sampang dan Pa-mekasan itu.

Karrar merupakan salah satu ulama Suni yang menolak keberadaan Syiah di Sampang sejak 2006. Ia menentang kehadiran Syiah melalui pesantren milik Tajul Muluk, yang masih merupakan kerabat jauhnya. Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ifdhal Kasim mengkhawatirkan adanya peman-faatan politis yang memicu pembakaran. Ia mengaku isu Suni-Syiah merupakan bahan yang cukup populer untuk meraih perhatian bagi mayoritas untuk kepen-tingan suara. Apalagi pada akhir 2012 Pemilukada Sampang akan digelar.

“Ada peran partai politik, bagaimana partai politik

Memang

dah eja

dl warga

menngg

tindaan

pemerintah,

tetapi arena

tida terjadi

apa-apa,

merea

marah.

       “

(13)

Majalah detik

Majalah detik3 - 9 september 20123 - 9 september 2012

Fokus

Fokus RusuhRusuhsampangsampang

mencari dukungan di sana. Memainkan isu Suni-Syiah mencari dukungan di sana. Memainkan isu Suni-Syiah di Sampang ini mudah memberikan dukungan politik di Sampang ini mudah memberikan dukungan politik bagi politisi,” jelasnya.

bagi politisi,” jelasnya.

Aksi kekerasan terhadap penganut Syiah sendiri Aksi kekerasan terhadap penganut Syiah sendiri masih belum terselesaikan. Pembakaran pada 26 masih belum terselesaikan. Pembakaran pada 26 Agustus 2012 menimbulkan satu korban meninggal, Agustus 2012 menimbulkan satu korban meninggal, yakni Husin, dan korban luka, yakni Syamsul, Abdul yakni Husin, dan korban luka, yakni Syamsul, Abdul Wafi, Ummah, A

Wafi, Ummah, Asbudi, dan Suliha, sersbudi, dan Suliha, serta Tohta Tohirir. Jumlah. Jumlah pengungsi mencapai 278 orang dan 19 orang masih pengungsi mencapai 278 orang dan 19 orang masih berada di Dusun Gading Laok dan Dusun berada di Dusun Gading Laok dan Dusun Nangker-nang.

nang.

Pemerintah, dari Bupati Sampang sampai Pemerintah, dari Bupati Sampang sampai pemerin-tah pusat sementara ini menyimpulkan rusuh tah pusat sementara ini menyimpulkan rusuh Sam-pang

pang bukan bukan masalah masalah SASARA tapi RA tapi masalah masalah keluakeluarga.rga. “Saya minta jangan dihadapkan permasalahan “Saya minta jangan dihadapkan permasalahan Syiah-Suni. Karena memang pokok permasalahannya Suni. Karena memang pokok permasalahannya ada-lah keluarga,” kata Menteri Agama Suryadharma Ali. lah keluarga,” kata Menteri Agama Suryadharma Ali.

(ARy/yog) (ARy/yog)

Brimob Polda Jatim dan polisi Brimob Polda Jatim dan polisi mengawal warga yang akan mengawal warga yang akan mengungsi.

mengungsi.

BAyu muRTi/deTikfoTo BAyu muRTi/deTikfoTo

(14)

Fokus

Fokus RusuhRusuhsampangsampang

Bukan Cuma karena

Bukan Cuma karena

asmara HalimaH

asmara HalimaH

Pejabat jakarta menganggaP soal Penyerangan

Pejabat jakarta menganggaP soal Penyerangan

warga syiah di samPang sebagai masalah keluarga

warga syiah di samPang sebagai masalah keluarga

dan asmara. Pernyataan ini dibantah kelomPok syiah

dan asmara. Pernyataan ini dibantah kelomPok syiah

mauPun suni di samPang.

mauPun suni di samPang.

rp: a b  rp: a b  b rf

b rf

H

H

alimaHalimaH langsung menyembunyikan muka-langsung menyembunyikan muka-nya bila merasa ada kamera yang membidik nya bila merasa ada kamera yang membidik ke arahnya. Mukanya ia tutupi dengan b

ke arahnya. Mukanya ia tutupi dengan bagianagian bawah jilbabnya.

bawah jilbabnya.

Mata Halimah terus mengawasi lalu-lalang GOR Mata Halimah terus mengawasi lalu-lalang GOR Tennis Indoor Sampang, Madura, Jawa Timur. Di Tennis Indoor Sampang, Madura, Jawa Timur. Di GOR itulah, Halimah dan 278 warga Syiah mengungsi GOR itulah, Halimah dan 278 warga Syiah mengungsi setelah rumah mereka diserang dan dibakar ratusan setelah rumah mereka diserang dan dibakar ratusan

(15)

Majalah detik

Majalah detik 3 - 9 september 20123 - 9 september 2012

Fokus

Fokus RusuhRusuhsampangsampang

pengikut Suni yang dipimpin Rois al-Hukama pada pengikut Suni yang dipimpin Rois al-Hukama pada Minggu 26 Agustus

Minggu 26 Agustus 2012012.2.

Halimah duduk di tengah-tengah tikar besar dan Halimah duduk di tengah-tengah tikar besar dan ka- ka-sur lipat yang menutup satu dari

sur lipat yang menutup satu dari dua lapangan tenis didua lapangan tenis di dalam GOR.

dalam GOR. TTubuh kurus perempuan berubuh kurus perempuan berusia 19 tahunusia 19 tahun ini terkulai lemas karena tak banyak beraktivitas.

ini terkulai lemas karena tak banyak beraktivitas. Halimah kini tengah menjadi sorotan. Pejabat Halimah kini tengah menjadi sorotan. Pejabat Ja-karta menyebut kisah asmara santriwati itu sebagai karta menyebut kisah asmara santriwati itu sebagai salah satu pangkal penyerbuan terhadap rumah salah satu pangkal penyerbuan terhadap rumah war-ga Syiah oleh pengikut aliran Suni yang dipimpin Rois ga Syiah oleh pengikut aliran Suni yang dipimpin Rois al-Hukama. Rois, tidak lain adalah guru Halimah. al-Hukama. Rois, tidak lain adalah guru Halimah.

“Sebenarnya kasus ini bermula dari dua orang “Sebenarnya kasus ini bermula dari dua orang bersaudara yang sama-sama Syiah, sama-sama ke bersaudara yang sama-sama Syiah, sama-sama ke pondok pesantren lalu s

pondok pesantren lalu sama-sama jatuh cinta kepadaama-sama jatuh cinta kepada seorang gadis yang sama. Sehingga yang satu seorang gadis yang sama. Sehingga yang satu me-nyatakan keluar dari Syiahnya, lalu memprovokasi nyatakan keluar dari Syiahnya, lalu memprovokasi orang-orang yang tidak tahu apa-apa antara orang-orang yang tidak tahu apa-apa antara Syiah-Suni,” ujar Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud Suni,” ujar Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD

MD..

Meski namanya tidak disebut,

Meski namanya tidak disebut, tudingan itu membuattudingan itu membuat Halimah syok berat. Suami Halimah, Dul Azid, Halimah syok berat. Suami Halimah, Dul Azid, menye-butkan istrinya itu jadi sering kejang dan mengamuk butkan istrinya itu jadi sering kejang dan mengamuk tiba-tiba kalau ditanya soal Rois.

tiba-tiba kalau ditanya soal Rois.

“Saya sendiri enggak berani bertanya. Karena “Saya sendiri enggak berani bertanya. Karena per-nah diminta ket

nah diminta keterangan oleh Mat Bedrerangan oleh Mat Bedri (ayah Halimah)i (ayah Halimah) soal hubungannya dengan Rois, dia malah soal hubungannya dengan Rois, dia malah meng-amuk,

amuk,” ” jelasnya.jelasnya.

Mat Bedri bertanya karena ingin memastikan Mat Bedri bertanya karena ingin memastikan pu-trinya itu tidak menjalin hubungan di luar santri dan trinya itu tidak menjalin hubungan di luar santri dan kiai dengan Rois. Kini Mat Bedri memastikan memang kiai dengan Rois. Kini Mat Bedri memastikan memang tidak ada hubungan spesial antara Halimah dengan tidak ada hubungan spesial antara Halimah dengan gurunya itu.

gurunya itu.

lll

lll

Dul Azid m

Dul Azid mengenang ia bertemu Halimah pada 200engenang ia bertemu Halimah pada 20099.. Saat itu ia kebetulan mampir ke SDN Karang Gayam Saat itu ia kebetulan mampir ke SDN Karang Gayam 4, Jalan Raya Karang Penang, Sampang setelah tiga 4, Jalan Raya Karang Penang, Sampang setelah tiga

sebenarnya

sebenarnya

a ini

a ini

bermla dari

bermla dari

da rang

da rang

beradara

beradara

yang

yang

ama-ama syiah,

ama syiah,

ama-ama

ama-ama

e pnd

e pnd

peantren

peantren

lal

lal

ama-ama jath

ama jath

cinta epada

cinta epada

erang

erang

gadi yang

gadi yang

ama

ama

       “

       “

(16)

Fokus Rusuhsampang

tahun kerja di perantauan.

Di SD tempatnya bersekolah semasa kecil itu, Azid tidak bisa berpaling dari Halimah yang sedang sibuk menata jajanan untuk anak-anak SD. Halimah yang cantik sudah lama membantu istri Rois berdagang di sekolah itu.

“Ya saya senang kalau bertemu. Karena

nyambung saja kalau ngobrol. Terus kok

saya rasa cocok,” tutur Dul saat ditemui

majalah detik.

Pertemuan Dul dan Halimah berlanjut secara rutin hingga beberapa bulan. Hingga akhirnya Dul memutuskan untuk menemui orang tua Halimah, Mat Bedri, untuk mela-mar. Pinangan pun berjalan lancar. Di depan bapak-nya, Halimah menyatakan bersedia dinikahi Dul.

Kedua orang tua Dul pun langsung menghadap ke Tajul Muluk, pimpinan Syiah di Sampang untuk me-minta restu, maklum mereka penganut aliran Islam Syiah. Tajul merupakan kakak Rois.

Namun lamaran itu ternyata membuat marah Rois. Bahkan pria yang disebut-sebut beristri sembilan itu mengaku sudah mengincar muridnya itu untuk dipi-nangnya sendiri.

“Rois tidak boleh melihat wanita cantik, kapan ada wanita cantik pasti dia mau miliki,” jelas Sekjen Ahlul Bait Indonesia (ABI) Ahmad Hidayat kepada majalah detik. ABI merupakan lembaga Syiah di Indonesia.

Kisah asmara Halimah dan Dul Azid tersendat. Na-mun dukungan Tajul terus mendorong mereka untuk ke pelaminan. Alhasil, mereka tetap menikah diantar Tajul ke penghulu. Rois pun mengamuk mengancam keluarga Halimah dan Tajul.

“Tajul memang tidak ingin si perempuan ini jatuh ke tangan Rois, karena Rois sudah punya 9 istri, dan 2 di

Tajul Muluk

(17)

Majalah detik 3 - 9 september 2012

Fokus Rusuhsampang

antaranya sudah gila karena dia tinggalkan,” tutur Ahmad Hidayat.

lll

Tokoh Syiah maupun Suni di Sampang membantah kisah asmara sebagai akar konflik serangan terhadap warga Syiah Sampang. Salah satu pimpinan Syiah di dae-rah itu Iklil al-Milal, menyatakan penolakan terhadap Syiah sudah terjadi jauh sebelum pernikahan Halimah dengan Dul Azid.

Penolakan terhadap Syiah di Sampang berkumandang sejak 2004. Pemimpin Pon-dok Pesantren Darut Tauhid, K.H. Ali Karrar Sinhaji, yang beraliran Suni berkhotbah di masjid agar masyarakat berhati-hati atas hadirnya aliran baru. Peringatan ini dilakukan ketika pelopor Syiah Sam-pang K.H. Makmun masih hidup.

Nah, K.H. Makmun ini memiliki 8 anak yaitu Iklil, Ta- jul, Rois, Ummu Kulsum, Achmad, Bujur dan Fatimah. Iklil, Tajul dan Rois memeluk Islam Syiah. Ummu Kul-sum memeluk aliran Suni, sedangkan Achmad, Bujur dan Fatimah tidak jelas ikut yang mana.

Sepeninggal Makmun pada tahun 2006, ancaman terhadap kelompok Syiah berkembang. Syiah yang dipimpin K.H. Tajul mendapat tekanan. Kelompok Suni menyodorkan 6 perjanjian kepada Tajul yang intinya meminta menanggalkan ajaran Syiah. Pertemuan ini dilakukan pada 20 Februari 2006 di rumah alm. H. Sya’bi.

Pada 26 Februari 2006, sekitar 5 ribu orang menge-pung Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Om-ben Sampang dan melakukan penyerangan terhadap setidaknya 400 warga di sana.

Tekanan terus berlanjut. Pada Oktober 2009 terjadi pertemuan, Tajul dipaksa menandatangani penghenti-an aktivitas ajarpenghenti-an Syiah di Samppenghenti-ang. Penpenghenti-andatpenghenti-angpenghenti-an-

Penandatangan-Pimpinan Syiah di Sampang, Iklil al-Milal

(18)

Fokus Rusuhsampang

an ini turut disaksikan oleh kepolisian.

K.H. Ali Karrar ketika ditemui terpisah mengakui adanya pertemuan ini. Ia pun sepakat dengan Iklil bila rusuh pada bulan Syawal itu bukan merupakan masalah asmara ataupun keluarga semata. Rusuh itu karena ulama Pesantren Madura menganggap ajaran Tajul sebagai ajaran sesat.

“Ini bukan soal keluarga atau asmara saja. Itu cuma bunga-bunga saja. Intinya kami menganggap yang dibawa Tajul adalah sesat,” jelasnya.

Selama ini hasil pertemuan yang dilakukan antara ulama Pesantren Madura dengan Tajul tidak pernah ditindaklanjuti. Oktober 2009, Ali Karrar bersama ulama lainnya meminta Tajul kembali ke NU. Namun ajakan ini ditolak.

Alhasil pada Desember 2009 terjadi penyerangan di dua dusun tempat Syiah bernaung, Dusun Nangker-nang dan Gading Laok. Padahal Tajul tidak berada di lokasi itu.

Pada tahun yang sama, Rois al-Hukama, yang sebe-lumnya Syiah berpaling untuk memeluk Suni. Ia pun menjadi penentang ajaran Syiah. “Jadi soal keluarga atau asmara baru di tahun 2009, padahal masalah ini sudah sejak 2004. Dan kami masih menolak kebera-daan mereka di Sampang,” jelas Ali Karrar. (ary/yog)

K.H. Ali Karrar bersama santrinya

(19)

Majalah detik 3 - 9 september 2012

Fokus Rusuhsampang

T

ajulMuluk dipuja sekaligus

dicer-ca. Bagi para pembencinya, pemim-pin Syiah di Sampang ini adalah pe-nyebar aliran sesat yang harus diperangi. Namun bagi para pembelanya, ia seorang pejuang berakhlak mulia.

Adalah Badan Silaturahmi Ulama Pe-santren Madura (BASSRA) yang meng-anggap Tajul sebagai pemeluk aliran sesat. Pada 3 Januari 2012, BASSRA melakukan musyawarah di Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang menghasilkan 10 dasar anggapan ajaran Tajul sesat.

10 dasar itu antara lain ajaran Syiah Tajul mengingkari Rukun Iman dan Rukun Islam, tidak sesuai dengan Alquran dan Hadis, meyakini wahyu setelah Alquran, mengingkari otentisitas Alquran, menaf-sirkan Alquran sekehendaknya, meng-ingkari kedudukan Hadis sebagai sumber ajaran, menghina Nabi, menambah dan mengurangi salat, dan mengafirkan se-sama muslim.

“Ajaran Tajul itu sesat, sama sekali tidak bisa diterima di Sampang,” kata salah satu ulama NU Madura, Kiai Ali Karrar Sinhaji. Namun tudingan ajaran Syiah yang di-sebarkan Tajul sesat dibantah tokoh Syiah Sampang Iklil al-Milal. Iklil yang juga ka-kak Tajul itu menegaskan kelompok Syiah yang dipimpin Tajul tetap berpegang pada Alquran yang sama dianut umat Islam umumnya. “Syahadat sama, dan naik haji  juga sama,” tegas Iklil.

Hanya saja, Tajul meresahkan pejabat daerah dan kiai setempat karena sikap

kritisnya. Tajul yang kini meringkuk di tahanan pernah membangun LSM untuk mengadvokasi warga yang dirugikan pe-merintah.

“Saya lupa LSM-nya. Namun pernah didirikannya,” jelas Sekjen Ahlul Bait In-donesia (ABI), Ahmad Hidayat.

Menurut Iklil, sepulang dari Mekkah Tajul sangat ingin memperbaiki desanya terutama masalah pendidikan dan kemis-kinan. Ia ingin anak-anak desa meraih pendidikan tinggi. Ia selalu mengingatkan orang tua di desa untuk menyisihkan dana pendidikan bagi anaknya.

Tajul juga mengkritik budaya peringatan Maulid atau kelahiran Nabi Muhammad di Dusun Nangkernang, Desa Karang Ga-yam, Kecamatan Omben, yang membe-ratkan warga miskin. “Untuk satu rumah mengadakan Maulid tidak dihadiri satu kiai saja. Dan setiap kiai yang datang ke rumah itu pulang disangoni (diberi uang). Nah, Tajul Muluk melihat ini tidak benar, kasihan orang miskin dipaksa Maulid,” ungkap Ahmad yang mengenal Tajul sejak 2007 itu.

Tajul mengajak masyarakat untuk me-rayakan Maulid di masjid. Perayaan ber-sama ini dapat memangkas ongkos pe-rayaan. Dia tidak pernah mau menerima amplop dari jemaahnya. "Sebagian ulama menganggap ia merusak situasi dakwah,” papar Ketua Dewan Syura Pengurus Pusat Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI), Prof. Dr. Jalaluddin Rakhmat.

(ary/yog) rp: a b, b rf, if h

(20)

Fokus Rusuhsampang

Harmoni Tersembunyi

syiaH-suni

Kebencian terhadap Keberadaan Syiah ternyata tidaK

menyebar di warga Sampang. warga Suni yang berSanaK

Saudara dengan warga Syiah memberiKan tempat

berteduh bagi yang taK Sempat Ke penampungan.

ro: ao boo Foo: ao boo /kfoo

s

uTamienggan membuka lebar pintu rumah

milik kerabatnya, Munamah. Dari luar hanya tampak satu mata dan setengah wajahnya. Dari dalam, mata itu memandang teliti satu per satu rombongan orang yang hadir di depan rumah.

(21)

Majalah detik3 - 9 september 2012

Fokus Rusuhsampang

Betapa kagetnya dia, ketika sadar salah satu yang hadir tersebut adalah anaknya, Zidah. Mulutnya sem-pat terpekik, tangannya pun langsung meraih dan menarik Zidah ke dalam. Pintu itu lalu terbanting, menutup rapat.

Sudah empat hari Sutami tak melihat Zidah. Anaknya turut mengungsi pascapembakaran rumah penganut Syiah di dua dusun, Dusun Gading Laok, Desa Blu’ur-an, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang dan Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Keca-matan Omben, Kabupaten Sampang.

Sutami tinggal di Dusun Gading Laok bersama ibu dan enam anaknya. Mereka tinggal berderet dalam dua rumah, satu rumah beratap dua gumbuk

(cung-kup) dan satunya beratap tiga gumbuk.

Gumbuk merupakan penanda satu kepala keluarga (KK). Memang, dua rumah itu ditinggali oleh lima ke-pala keluarga, yakni keluarga Sutami, keluarga ibunya, dan tiga dari anaknya yang sudah menikah, termasuk Zidah.

Namun dua deret rumah tersebut kini hanya menyi-sakan tumpukan arang dan pecahan perabotan rumah tangga. Amarah massa turut membakar kedua rumah itu. Sutami harus mengungsi ke rumah Munamah, sedangkan anggota keluarga yang lain mengungsi ke Gelora Olahraga (GOR) Tennis Indoor Sampang.

Padahal Sutami bukan penganut Syiah. Keluarganya memang menganut dua aliran Islam yang berbeda, ia menganut Suni dan suaminya, Soleh menganut Syiah. Sedangkan anaknya yang pertama, Sunadi merupa-kan penganut Suni. Lima anak sisanya, Zidah, Sukima, Jakfar, Muslich, dan Musdi, menganut Syiah.

Kamis 30 Agustus 2012, Zidah hadir bersama tim evakuasi Taruna Siaga Bencana (Tagana) berniat un-tuk mengajaknya mengungsi bersama di GOR Tennis Indoor Sampang agar berkumpul bersama keluarga.

da deret

rmah

terebt

ini hanya

menyiaan

tmpan

arang dan

pecahan

perabtan

rmah

tangga.

Amarah

maa trt

membaar

eda rmah

it

       “

(22)

Fokus Rusuhsampang

Ibunda Sutami yang turut mengikuti ajaran Syiah sudah menunggu Sutami.

Namun Sutami masih trauma dengan peristiwa pembakaran. Setiap melihat serombongan orang men-dekat, ia selalu bersembu-nyi. Tim evakuasi yang hadir dengan kawalan tiga anggota Brimob bersenjata lengkap pun masih membuatnya takut, makanya ia langsung membanting pintu begitu dapat meraih Zidah.

Zidah ingin mengevakuasi Sutami karena neneknya ingin memastikan Sutami baik-baik saja dan meng-ajaknya berkumpul. Namun mengajak Sutami keluar bukanlah perkara mudah. Butuh rayuan sekitar satu  jam untuk meyakinkannya, bahwa rombongan

ber-maksud baik.

“Maaf, saya bukannya tidak perhatian dengan ibu saya. Tetapi saya di sini saja, takut kalau nanti saya ikut malah terjadi apa-apa lagi,” ujarnya dalam bahasa Madura yang kental setelah berhasil dirayu menemui tim evakuasi.

Pesan Sutami membuyarkan keinginan Zidah untuk mengumpulkan keluarganya. Ia hanya mampu mem-berikan kepastian kepada neneknya bahwa Sutami dalam kondisi sehat dan aman. Keluarga ini terpaksa terpisah karena situasi belum juga aman.

Kekhawatiran Sutami bukan tanpa alasan. Ia me-rasa tak aman setelah suaminya menjadi saksi meri-ngankan dalam persidangan K.H. Tajul Muluk, pimpin-an Syiah pascakeributpimpin-an 30 Desember 2011. Mempimpin-ang sempat ada adu mulut dalam rumah tangganya

pas-Rosyid dan Zidah menuju tempat bernaung Sutami pascapembakaran.

(23)

Majalah detik3 - 9 september 2012

Fokus Rusuhsampang

cakesaksian Soleh. Alasannya Sutami khawatir an-caman berlanjut dan mereka akan menjadi sasaran massa.

Namun cekcok ini hanya sesaat. Hubungan kedua-nya kembali harmonis, karena pada awalkedua-nya memang tidak ada masalah apa pun ketika Soleh dan anak-anaknya berpindah ke Syiah.

Tak hanya hubungan dalam keluarga, keharmonis-an sebenarnya juga terjadi. Tetkeharmonis-angga Sutami, Rosyid, menyebutkan sebenarnya warga dusun tetap rukun ketika bertemu di ladang. Mereka mengelola ladang tembakau dan mengolah panen secara bersama-sa-ma. Penganut Syiah maupun Suni tetap bertemu dan saling menyapa ketika bertemu di dusun maupun di ladang.

“Ya tidak baiknya ketika ada pembakaran itu saja. Kalau soal bekerja dan bergaul tidak masalah,” aku-nya.

Rosyid yang penganut Syiah tinggal bersebelahan dengan keluarga Sutami. Ia menyebutkan Munamah, kerabat Sutami, juga penganut Suni, selama ini men- jaga ladangnya ketika mengungsi.

Mudawi, seorang penganut Syiah di dusun yang sama mengaku selama pembakaran rumah yang dila-kukan pada Minggu 26 Agustus 2012, rumahnya turut dilindungi oleh tetangganya. Namun ia menolak untuk mengungsi dengan alasan menjaga ladang miliknya dan milik korban meninggal dalam peristiwa tersebut, Husin.

“Waktu pembakaran, saya langsung masuk rumah. Saudara dan tetangga saya yang Suni menjaga di de-pan rumah,” jelasnya.

Toleransi bagi warga sebenarnya tak terkoyak. Re-lawan Taruna Siaga Bencana (Tagana), Deni Yudhaw-an, menyebutkan dalam dua kali kasus penyerangan dan pembakaran, pada Desember 2011 dan 24

Agus-Pengant

syiah mapn

sni tetap

bertem

dan aling

menyapa

etia

bertem

di dn

mapn di

ladang.

       “

(24)

Fokus Rusuhsampang

tus 2012, penganut Syiah yang tidak ke penampungan  justru dilindungi oleh warga penganut Suni. Mereka

yang memberikan perlindungan adalah kerabat atau tetangga dekatnya.

“Jadi penjemputan yang kami lakukan itu langsung ke rumah warga yang menganut Suni. Tak jarang kami temui ketika melepas ke penampungan, mereka sa-ling tangis karena harus berpisah. Bahkan kalau ada keluarga yang punya uang, mereka pun mau memberi uang kepada keluarganya yang Syiah yang mau dibawa ke penampungan,” ungkapnya.

Tokoh Syiah, Iklil al-Milal, menyebutkan hubungan baik antarwarga dalam keseharian tidak menunjuk-kan perpecahan. Buktinya, 15 keluarga Syiah memiliki menantu orang Suni. Hubungan kerabat yang terjalin tidak menimbulkan masalah dalam keseharian.

Ia khawatir perpecahan justru disebabkan faktor lain di luar warga. Ada kekuatan yang menginginkan penyingkiran penganut Syiah dengan memprovokasi warga. Justru khotbah beberapa kiai Suni yang me-micu kemarahan.

“Kemarin-kemarin sudah tidak ada masalah. Bah-kan ibu saya (Khoirul Ummah) juga Suni ikut ke peng-ungsian tidak apa-apa kok sekarang,” jelasnya. (ary/yOg)

Pengungsi Syiah di GOR Tennis Indoor Sampang

(25)

Majalah detik3 - 9 september 2012

Fokus Rusuhsampang

Majalah detik 3 - 9 septemBer 2012

KeKerasan

aTas nama agama

17 J 2012

Sekelompok massa melakukan penyerangan ke Gereja Bethel di Jalan HT Daudsyah, Peuna-yong, Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam. Massa marah pendirian dan kebaktian di gereja tanpa izin di ruko itu.

13 Jl 2012

Penyerangan warga usai salat Jumat ke perkampungan Ahmadiyah di Kampung Cisa-lada, Desa Ciampea, Kabupaten Bogor. Pen-yerangan dipicu kehadiran wartawan Belanda meliput tanpa izin di kampung itu.

19 at 2012

Perusakan dan pembakaran rumah pimpinan Toriqoh At-Tijani Mutlak Cimahi, Sumarna di Kampung Cisalopa, Desa Bojongtipar, Keca-matan Jampang Tengah, Sukabumi, Jawa Barat. Ajaran sesat dan pembunuhan Ustaz Endin, tokoh setempat memicu kemarahan warga.

26 at 2012

Pembakaran Pondok Pesantren Mashadul Al Mustathabah di Jalan Masjid Nurul Iman, Kelurahan Curug, Kecamatan Bojong Sari, kota Depok, Jawa Barat. Pembakaran dipicu perbua-tan cabul dan menikahi santriwati oleh pimpinan ponpes.

26 at 2012 (Td sp ii)

Warga Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kabupaten Sampang, Madura yang mayoritas menganut paham Ahlusunah Wal Ja-maah (Suni) menyerang kelompok paham Syiah. Satu penganut Syiah tewas, belasan luka-luka, 10 rumah pengikut Syiah dibakar dan 275 orang pengikut Syiah mengungsi.

8 F 2011

Perusakan dan pembakaran Gereja Bethel, Pantekosta, Santo Petrus dan Paulus di Temanggung, Jawa Tengah.

16 F 2011

Penyerangan dan perusakan Pondok Pesantren Al Ma’hadul Islam Yayasan Pesantren Islam (YAPI) di Pasuruan, Jawa Timur.

29 D 2011 (Td sp i)

Pembakaran rumah milik pengikut Syiah di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. 300 orang pengikut Syiah sempat mengungsi ke GOR Sampang.

20 apl 2012

Sekelompok massa menyerang Masjid Ahmadiyah Baitulrahim di Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat.

6 F 2011

Jemaah Ahmadiyah pimpinan Suparman di Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten diserang. 3 Orang jemaah Ahmadiyah tewas.

Sepanjang 2011-2012 kekerasan atas nama agama kian marak. Tak hanya rumah ibadah, rumah warga turut menjadi sasaran amuk massa. Berikut datanya.

(26)

Fokus Rusuhsampang

Menteri AgAMA:

SAyA tAk PernAh

kAtAkAn SyiAh SeSAt

Saya minta jangan dihadapkan

permaSalahan Syiah-Suni. karena memang

pokok permaSalahannya adalah keluarga.

r: mq S

(27)

Majalah detik 3 - 9 september 2012

Fokus Rusuhsampang

k

eruSuhAn di Sampang yang menyebabkan

satu orang tewas, beberapa orang luka, dan puluhan rumah terbakar. Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan, kasus Sam-pang bermula dari pertikaian dalam keluarga.

“Saya minta jangan dihadapkan permasalahan Syi-ah-Suni. Karena memang pokok permasalahannya adalah keluarga,” tegas SDA, panggilan akrab Menag

dalam perbincangan dengan majalah detik.

Menteri Agama pun membantah bila ia pernah me-nyatakan Syiah sesat. Data media massa, pada 25 Ja-nuari 2012, ia menyatakan kesesatan soal aliran Syiah itu.

“Salah! Salah itu. Salah. Saya tidak pernah menga-takan bahwa itu sesat. Tidak pernah,” kata SDA.

Bagaimana tindakan pemerintah kali ini, mengingat isu SARA makin sering jadi pemicu konflik horizontal? Cukupkah hanya dengan memberi alasan bahwa yang terjadi adalah masalah keluarga?

Berikut wawancara Monique Shintami dari majalah

detik dengan Menteri Agama RI Suryadharma Ali me-lalui sambungan telepon, Rabu 29 Agustus 2012.

Bagaimana tanggapan Anda terkait kerusuhan di Sampang?

Akar masalah kerusuhan di Sampang itu adalah keluarga. Konflik itu dipicu oleh masalah keluarga. Jadi perlu dijelaskan lagi bahwa itu adalah masalah keluarga, bukan konflik aliran. Sekali lagi, bukan kon-flik antara aliran Syiah dan Suni.

Itu konflik antara Rois dengan Tajul Muluk, kakak beradik kandung. Kebetulan memang Tajul Muluk itu alirannya Syiah, Rois itu alirannya Suni. Tajul Muluk dan Rois itu sama-sama punya pengikut. Karena permasalahan ini berlarut-larut maka pengikutnya ikut campur, terjadilah konflik keluarga. Jadi sekali

saya minta

 jangan

dihadapan

permaalahan

syiah-sni.

karena

memang

p

permaalahan-nya adalah

elarga

       “

(28)

Fokus Rusuhsampang

lagi konflik ini tidak dipicu karena perbedaan aliran. Tolong dijelaskan ke publik. Tidak usah dihadapkan antara Syiah dan Suni.

Yang kedua, ada anggapan bahwa aparatur keaman-an membiarkkeaman-an, aparatur keamkeaman-ankeaman-an datkeaman-ang terlam-bat, itu salah. Tidak benar itu. Saya meninjau langsung di lapangan, lapangannya itu berat, medannya berat. Kita masuk dari jalan raya antara 3-4 kilometer itu ha-rus menggunakan sepeda motor atau jalan kaki, tidak bisa pakai mobil. Di sana cuma ada jalan setapak.

Pada waktu kebakaran, tidak mungkin pemadam kebakaran datang, tidak ada jalan. Apalagi rumah yang terbakar itu terbuat dari bilik-bilik, kayu. Melihat dari situ, saya berkesimpulan bahwa aparatur keamanan datang tepat waktu. Tanda-tandanya aparatur ke-amanan datang tepat waktu, pertama ada sekelom-pok rumah terbakar, kecuali ada tiga kalau tidak salah yang tidak terbakar. Tiga rumah yang tidak terbakar ini diselamatkan. Itu tanda pertama bahwa pihak ke-amanan --TNI-Polri-- datang tepat waktu.

Yang kedua, jumlah KK dari kelompok Syiah itu, saya menyebutkan kelompok Syiah bukan berarti alir-an, tapi kebetulan mereka ada di situ, kurang lebih ada 80 rumah. Yang terbakar 37, jadi selebihnya bisa

Massa membakar permukiman kaum Syiah, saat terjadi

kerusuhan, di Desa Karang Gayam, Omben Sampang, Jatim.

(29)

Majalah detik 3 - 9 september 2012

Fokus Rusuhsampang

diselamatkan. Itu tanda kedua aparatur TNI-Polri bekerja.

Ketiga, anak-anak dan pe-rempuan diselamatkan, dipin-dahkan ke tempat yang aman. Mereka diungsikan di GOR. Ka-lau perempuan dan anak-anak dibiarkan dengan keadaan rumah terbakar, keadaannya rusuh, itu membahayakan jiwa mereka, keselamatan mereka. Alhamdulillah TNI-Polri dapat mengevakuasi ke tempat yang aman.

Sekarang penanganan yang paling utama saat ini adalah pemulihan keamanan dan rasa aman. Yang kedua, melayani para pengungsi di tempat tinggal di peng-ungsian, makanan, pakaian, kebersihannya, kesehat-annya, termasuk pelayanan sekolah untuk anak-anak, sambil mendalami keinginan mereka setelah keru-suhan ini. Apakah mereka ingin kembali ke kampung halamannya atau ingin dicarikan tempat lain. Jadi semuanya sedang didalami.

Apa penyelesaian yang ditawarkan pemerintah?

Tentu kita dengarkan keinginan mereka dulu, apa yang mereka inginkan.

Apakah sudah ada mediasi? Seperti apa mediasi-nya?

Ada mediasi. Wong pemerintah itu di sana.

Apa benar ada tokoh Madura yang mendatangi sejumlah instansi untuk memberikan penjelasan duduk perkara?

Tokoh Madura mendatangi Menteri Agama begitu? Hmm… jadi begini, Kementerian Agama mengum-pulkan informasi sebanyak-banyaknya, termasuk

in-Menag Suryadharma Ali

(30)

Fokus Rusuhsampang

formasi dari aparat Kementerian Agama di lapangan. Kalau di lapangan tentu orang Madura semua. Atau informasi dari polres, gubernur, itu semua kita tam-pung.

Ini kejadian kedua. Apakah sudah ada tindak lanjut setelah adanya kejadian pertama?

Yang paling utama itu rekonsiliasi keluarga.

Apakah ada mediator dari pemerintah?

Tentu ada, dari berbagai pihak ada. Ulama, pemerin-tah kabupaten, kapolres, upaya mediasi itu dilakukan. Namun ini berpulang pada kedua keluarga itu. Kalau kedua keluarga berdamai, maka pengikut keduanya  juga berdamai.

Kalau untuk Syiah sendiri, Anda dulu pernah me-ngatakan Syiah itu aliran sesat?

Salah! Salah itu. Salah. Saya tidak pernah menga-takan bahwa itu sesat. Tidak pernah. Itu bukan posisi pemerintah untuk menilai suatu ajaran. Tidak pada posisi menilai apakah ajaran ini sesat atau tidak sesat. Itu bukan posisi pemerintah.

Di mana mengutipnya bahwa Menteri Agama me-ngatakan sesat? Majelis Ulama Jawa Timur, iya. Majelis Ulama Madura, iya. Tapi yang begitu itu tidak perlu kita besarkan. Yang penting persoalan ini cepat selesai. Nggak ada gunanya kita mempermasalahkan itu. Yang penting bagaimana konflik ini bisa diatasi, supaya kehidupan kembali tenang.

Keberadaan Syiah ini memang sah saja di Indone-sia?

Memang dia sudah hidup lama. Jadi sekali lagi saya minta ini jangan dihadapkan permasalahan Syiah-Suni. Sekali lagi saya harapkan seperti itu. Karena memang pokok permasalahannya adalah keluarga.

Untuk penyelesaian isu SARA lainnya seperti apa?

Dialog. Itu yang paling utama. Dialog antarpenganut. (Sil/yog)

salah. saya

tida pernah

mengataan

bahwa it

eat. Tida

pernah. It

ban pii

pemerintah

nt menilai

at ajaran

       “

(31)

Fokus Rusuh sampang: saRa atau asmaRa

Syawal

Berdarah

di Sampang

Warga Syiah di dua dusun, Dusun Gading Laok, Desa Blu’uran, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang dan Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Ka-bupaten Sampang diserang ratusan orang pada Minggu 26 Agustus 2012. Berikut kronologinya:

Pasca-Lebaran 19 Agustus 2012

Terjadi ancaman terhadap pemuda Syiah dari orang-orang tak dikenal. Ancaman ini berupa pernyataan se-ngit secara langsung maupun SMS.

Minggu 26 Agustus 2012 Pukul 06.00 WIB

12 anak warga penganut Syiah bersiap menuju gerbang Desa Karang Gayam untuk berangkat menuju mobil sewaan yang akan mengantar mereka ke pesan-tren Yayasan Pesanpesan-tren Islam (YAPI).

Pukul 06.30 WIB

Iringan warga Syiah yang akan meng-antar anaknya itu diadang 500 orang tak dikenal yang menghalau mereka agar pulang ke desa. Sopir mobil se-waan sendiri diancam akan dibunuh dan mobilnya dibakar kalau masih tetap mengantar anak-anak itu.

Pukul 07.00 WIB

Gagal mengantar anaknya ke YAPI,

warga Syiah berkumpul di sekitar rumah pimpinan Syiah Sampang K.H. Tajul

Muluk.

Pada saat yang sama terdengar seruan berkumpul dari rumah Rois al-Hukama, adik Tajul, yang letaknya masih satu dusun dengan rumah Tajul. Rois sebe-lumnya penganut Syiah, namun telah berubah haluan menjadi penganut Suni.

Pukul 09.00 WIB

Ratusan orang mengepung rumah Tajul. Pengikut Tajul, Husin, ber-usaha menghalau mereka, namun akhirnya tewas setelah dikeroyok oleh sekitar enam orang. Di waktu yang sama, Tokoh Syiah asal Dusun Gading Laok, Iklil al-Milal, mendapat telepon dari sopir mobil sewaan yang menyatakan dapat mengantar anak-anak asal mereka dijemput di Omben. Iklil pun berangkat ke sana.

Pukul 10.00 WIB

Terjadi pelemparan batu ke rumah Tajul yang berkembang menjadi perusakan dan pembakaran.

Pukul 17.00 WIB

Sebagian jemaah Syiah yang menyela-matkan diri di gedung SDN 4 Karang Gayam akhirnya dievakuasi menuju Polres Sampang dengan mengguna-kan truk kepolisian.

1 2 3 4 5 6 7 8  Senin 27 Agustus 2012

Polisi melakukan penangkapan terhadap beberapa orang. Tujuh di antaranya

kemudian ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. Satu dinyatakan sebagai

tersangka berinisial R, diduga sebagi Rois al-Hukama.

9 Pukul 11.00 WIB

Aksi anarki terus melebar dan rumah warga Syiah di dua dusun

(32)

interview

interview

Sampang Bukan

perSoalan keluarga

SeharuSnya kalimatnya bukan perSoalan keluarga

yang mengataSnamakan Suni dan Syiah, tetapi konflik

Suni-Syiah yang memanfaatkan konflik keluarga.

foto-foto: rachkmat/detikfoto

r: is h

(33)

Majalah detik 3 - 9 september 2012

interview

 J

alaluddinRakhmat, tokoh Syiah Indonesia,

bisa dibilang bukanlah seorang Syiah “ by-default”. Dia dibesarkan dalam keluarga NU, mengajar di pengajian Muhammadiyah, kerap berdiskusi dengan kelompok Islam modernis, hingga akhirnya menemukan naungan di Syiah.

Gelora Revolusi Islam di Iran pada era 1980-an telah merasuki pemahamannya terhadap agama dan keku-asaan. Namun pembatasan terhadap aliran Syiah di negeri ini membuatnya tidak leluasa mengekspresi-kan diri.

Sebagian orang menganggapnya guru karena meng-ajarkan Islam dengan hati, sebagian lainnya membu-ru kepalanya karena dianggap halal untuk dipenggal. Dakwahnya tentang pemahaman Islam yang lebih rasional, membumi, dianggap mengajarkan ajaran sesat.

Pria yang akrab disapa Kang Jalal ini lantas melaku-kan dakwah secara sembunyi-sembunyi. Dakwahnya yang cerdas dan mengedepankan akhlak membuat-nya dicintai murid-muridmembuat-nya. Pemikiranmembuat-nya disejajar-kan dengan ulama sekelas K.H. Abdurrahman Wahid, Prof. Dr. Quraish Shihab, dan Dr. Nurcholish Madjid.

Seperti apa sebenarnya Syiah? Bagaimana paham Syiah di Indonesia? Apa pendapatnya tentang kerusuh-an di Sampkerusuh-ang ykerusuh-ang menyasar komunitas Syiah?

Berikut wawancara Isfari Hikmat dari majalah detik

dengan Ketua Dewan Syura Pengurus Pusat Ikatan Ja-maah Ahlulbait Indonesia (IJABI), Prof. Dr. Jalaluddin Rakhmat, usai peringatan ulang tahunnya di kawasan Kemang, Jakarta, Rabu 29 Agustus 2012:

Apa sih aliran Syiah itu?

Pokok ajaran Syiah itu pertama, dan itu yang di-anggap membedakan dengan Ahlusunah, orang Syiah sepeninggalnya Nabi mengikuti keluarga Nabi, disebut

Dakwahnya

yang cerdas dan

mengedepankan

akhlak

membuatnya

dicintai

murid-muridnya.

(34)

interview

Ahlulbait Nabi. Artinya kita adalah sekelompok umat Islam yang mengikuti Ahlulbait, yaitu keluarga Nabi sepeninggal Nabi SAW.

Ahlusunah mengikuti sahabat Nabi, oleh karena itu mereka menuduh orang-orang Syiah mengecam para sahabat Nabi, memaki-maki sahabat Nabi, melaknat sahabat Nabi. Tidak, kita tidak melaknat sahabat Nabi, kita mengikuti keluarga Ahlulbait Nabi. Ketika Ahlusunah meninggalkan Ahlulbait Nabi, kita tidak mengatakan orang Suni memaki-maki Ahlulbait Nabi. Itu pilihan, yang satu memilih sahabat Nabi, yang satu memilih Ahlulbait Nabi.

Kapan keberadaan Syiah diakui di Indonesia?

Pada masa pemerintahan tokoh pluralis Gus Dur, pada permulaan milenium ketiga. Di gedung berse- jarah Gedung Merdeka, Ikatan Jamaah Ahlulbait

In-donesia (IJABI) didirikan untuk menyampaikan suara-suara serak para pencinta Ahlulbait di lorong-lorong

(35)

Majalah detik 3 - 9 september 2012

interview

sempit sejarah. IJABI didirikan sebagai payung untuk menaungi pengikut Ahlulbait dari panas mentari ma-yoritas.

Bagaimana awalnya pertikaian kelompok Syiah dengan kelompok Suni di Sampang?

Pada tahun 2006 kita mendirikan IJABI cabang Sam-pang, tapi waktu itu mereka masih dalam keadaan ga-wat. Mereka diserang pada waktu menyelenggarakan peringatan maulid. Karena itu pelantikan dilakukan di Surabaya, tidak di Sampang, karena lebih aman. Setelah itu, Alhamdulillah, mereka hidup damai.

Sampai terjadi serangan kedua, anggap serangan yang besarnya saja, yang kecil-kecil tidak kita hitung. Serangan kedua akhir Desember tahun 2011, waktu itu penyerangan terjadi setelah kita berunding dengan Pemprov Jawa Timur. Peristiwa ini mengejutkan kita  juga, karena terjadi dalam proses perundingan dengan pihak pemerintah. Menariknya, setelah itu tidak satu pun dari penyerang yang ditangkap, malah yang di-adili adalah korban penyerangan yaitu ustaz Tajul. Dia dijatuhi hukuman dua tahun penjara, dengan tuduhan melakukan penistaan terhadap agama.

Itu semua didasarkan dan didukung fatwa Majelis Ulama Sampang dan Majelis Ulama Jawa Timur. Sekaligus juga, tidak boleh dilupakan, itu didukung oleh Nahdlatul Ulama. Ulama-ulama NU Jawa Timur, walau bukan pernyataan resmi dari organisasi.

Kemarin itu mereka pulang kampung, Lebaran. Dan tidak menimbulkan apa-apa. Namun ketika mereka pulang, kendaraan mereka diserang, terjadilah keja-dian kemarin itu. Jadi sebenarnya, itu orang-orang tua yang mau mengantarkan anak-anaknya kembali.

Ada pihak yang menganggap ini hanya masalah keluarga?

Awalnya ini masalah keluarga. Namun waktu serang-an pertama, tahun 2006, itu bukserang-an masalah keluarga.

Peristiwa ini

mengejutkan

kita juga,

karena terjadi

dalam proses

perundingan

dengan pihak

pemerintah.

(36)

interview

Itu memang serangan kelompok Suni, yang waktu itu diprovokasi oleh Kiai Ali Kadr. Mereka menyerbu, tapi itu berhasil diatasi, tidak ada korban apa-apa, kecuali ada sebagian masjid yang rusak. Dan dunia berlang-sung damai kembali.

Pada serangan pertama itu Roisul Hukama, adik us-taz Tajul, masih jadi anggota IJABI, bahkan termasuk dalam dewan penasihat. Pimpinan IJABI (Sampang) waktu itu Tajul dan Rois, jadi itu bukan masalah kelu-arga karena dia (Rois) juga termasuk yang diserang.

Di tengah-tengah itu, pada akhir Januari 2012, ada peristiwa yang bersifat keluarga antara Rois dengan Tajul, dengan ibunya. Jadi bertiga. Masalah murid pe-rempuan ustaz Tajul yang diinginkan oleh Rois. Waktu terjadi masalah itu juga belum melibatkan masalah Suni dan Syiah.

Namun setelah itu, Rois bergabung dengan kelom-pok Ahlusunah yang dahulu menyerang dia dan me-nyatakan dirinya sudah tobat dari Syiah, dan menya-takan Syiah adalah kelompok sesat. Dengan pimpinan dia, Tajul dan kelompoknya diserang atas nama Ah-lusunah. Kita sangat menyesalkan orang-orang yang mereduksi persoalan ini menjadi persoalan keluarga. Seharusnya kalimatnya bukan persoalan keluarga yang mengatasnamakan Suni dan Syiah, tetapi konflik Suni-Syiah yang memanfaatkan konflik keluarga.

Kenapa masih ada yang menganggap Syiah itu sesat padahal organisasi Islam internasional sudah menyatakan Syiah bagian dari Islam dan bukan ajar-an sesat?

Iya betul. Mereka tidak tahu, dan mungkin tidak pe-duli. Sama seperti sekarang ini, kita sampaikan ada beberapa keputusan pemerintah terkait konflik Suni-Syiah: satu konferensi di Jordan, ada lagi di Mekkah yang memutuskan bahwa Syiah bagian dari umat Islam, dan ketiga Deklarasi Bogor. Di Bogor, saya

(37)

Majalah detik 3 - 9 september 2012

interview

termasuk peserta, jadi saksi hidup. Kita berkumpul di Istana Negara. Diresmikan dalam pemerintahan SBY. Jadi Deklarasi Bogor itu menyatakan Syiah mazhab yang sah, bukan sesat.

Kemudian (disepakati) untuk menghindari konflik Suni-Syiah, maka tidak boleh seorang Suni menjelas-kan Syiah, dan orang Syiah menjelasmenjelas-kan Suni. Jadi biarlah orang Syiah menjelaskan apa Syiah itu, karena merekalah yang lebih tahu tentang Syiah. Begitu pula, biarkan orang Suni menjelaskan apa itu Suni. Itu di antara saran-saran agar tidak terjadi konflik Suni-Syiah.

Apa yang diharapkan dari pemerintah saat ini?

Pemerintah harus bertindak tegas kepada pelaku kekerasan, dari kelompok mana pun. Tidak jadi soal siapa yang diserang, apakah itu Ahmadiyah ataukah gereja, pelaku tindak kekerasan yang berlatar bela-kang agama harus ditindak keras. Jangan seperti di Madura, yang korbannya justru diadili. Atau seperti Ahmadiyah di Cikeusik, justru korban yang diadili. Ada di Cianjur yang diadili, tapi kemudian dibebaskan. Jadi berilah tindakan tegas kepada pelaku kekerasan dari agama apa pun. Siapapun dia supaya terpelihara ketenteraman hidup beragama.

Saya mengingatkan lagi Deklarasi Bogor, pemerin-tah harus bertindak tegas kepada pihak yang mem-provokasi penyerangan terhadap kelompok yang lain. Atau yang isi ceramahnya itu menghujat atau meng-anggap sesat kelompok lain, termasuk fatwa-fatwa yang menganggap suatu kelompok agama tertentu itu sesat. Terakhir, kita mesti dialog, untuk saling memahami, bukan untuk saling menghakimi. Orang Ahmadiyah menceritakan tentang Ahmadiyah, orang Suni menceritakan tentang Suni, dan tidak saling me-nyerang. Untuk saling bersahabat bukan untuk saling menghujat. (Sil/yog)

Jangan

seperti di

Madura, yang

korbannya

 justru diadili.

Atau seperti

Ahmadiyah

di Cikeusik,

 justru korban

yang diadili.

(38)
(39)

Majalah detik 23 - 29 juli 2012

lensa

Tap untuk melihat foto lebih besar 

Majalah detik 3 - 9 SEPTEMBER 2012

lensa

MANADO, 30/8 - EVAKUASI KORBAN LONGSOR. Sejumlah anggota tim gabungan Badan SAR Nasional (Basar-nas) Manado, TNI dan Polri mengevakuasi salah satu korban tanah longsor di kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis 30 Agustus. Tanah longsor tersebut terjadi pada Rabu 29 Agustus malam, mengakibatkan tiga orang tewas yaitu Grace Kaat (45), Audy Lumunon (40) dan Ongen Titiobesi (24). FOTO ANTARA/Fiqman Sunandar

(40)

lensa

Tap untuk melihat foto lebih besar 

lensa

MANADO, 30/8 - LANJUTKAN PENCARIAN. Sejumlah anggota tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado, TNI dan Polri melanjutkan pencarian korban tanah longsor di kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis 30 Agustus. Tanah longsor tersebut terjadi pada Rabu 29 Agustus malam. FOTO ANTARA/Fiqman Sunandar

(41)

Majalah detik 23 - 29 juli 2012

lensa

Tap untuk melihat foto lebih besar 

Majalah detik 3 - 9 SEPTEMBER 2012

lensa

MANADO, 30/8 - PENCARIAN KORBAN TANAH LONGSOR. Sejumlah anggota tim Badan SAR Nasional (Basar-nas) Manado melakukan pencarian korban tanah longsor di kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis 30 Agustus dini hari. Tanah longsor tersebut terjadi pada Rabu 29 Agustus malam, mengakibatkan satu rumah rusak berat dan diduga tiga orang tewas. FOTO ANTARA/Fiqman Sunandar

(42)

lensa

Tap untuk melihat foto lebih besar 

lensa

MANADO, 30/8 - PENCARIAN KORBAN TANAH LONGSOR. Sejumlah anggota tim Badan SAR Nasional (Basar-nas) Manado melakukan pencarian korban tanah longsor di kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis 30 Agustus dini hari. Tanah longsor tersebut terjadi pada Rabu 29 Agustus malam, mengakibatkan satu rumah rusak berat. FOTO ANTARA/Fiqman Sunandar

(43)

Majalah detik 3 - 9 SEPTEMBER 2012

nasional

Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur diY diisi denGan

penetapan sri sultan dan pakualam YanG bertahta. namun

keduanYa dilaranG menJadi anGGota parpol. buah kompromi

dari senGkarut bertahun-tahun ruu keistimeWaan YoGYa

r: iw ng

Kompromi Pling

Isimew unuk Yogy

R

aKYat Yogyakarta tengah bersukacita. Akhirnya, apa yang mereka tuntut selama ini dipenuhi dalam RUU Keistimewaan DIY. Gubernur dan Wakil Gubernur Yogya tetap dijabat Sri Sultan dan Pakualam. Tak ada mekanisme pilkada di kota gudeg tersebut.

Raut lega juga terpancar dari wajah peserta Raker Komisi II DPR dengan Pemerintah tentang RUU

Ke-ANTARA/Sigid KuRNiAwAN nasional Tap untuk mendengarkan musik NewYorkarto - Jogja Istimewa

(44)

nasional

istimewaan DIY pada Selasa 28 Agustus 2012 malam. Maklum, RUU yang kemudian disahkan oleh rapat paripurna DPR itu sempat mengalami kebuntuan se-lama satu dasawarsa.

Bahkan, untuk makin menjiwai lamanya proses penggodokan RUU itu, Ketua Komisi II DPR Agun Gunanjar yang memimpin Raker sengaja memaksi-malkan waktu. Seluruh pandangan akhir mini fraksi didengarkan satu per satu sampai tuntas.

“Agar terasa betapa lamanya RUU ini. Jadi meski

ngantuk-ngantuk ya nggak apa-apa,” ujarnya.

Tak hanya itu, proses finalisasi draf RUUK DIY baik di Panja maupun Tim Perumus pun diceritakan semua. Tim harus berkejaran dengan waktu habisnya masa  jabatan Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X pada 9 Oktober 2012. Tim itu bekerja siang-malam dan dalam segala kondisi.

“Pak Taufiq (Taufiq Effendi, FPD) sempat stroke be-rat. Setelah segar kembali, beliau ikut rapat sejak hari pertama,” kata Agun yang disambut tepuk tangan.

lll

Tanda-tanda Jakarta mengalah terhadap penetapan Gubernur dan Wagub DIY sebetulnya sudah terlihat sejak Presiden SBY bertemu Sri Sultan, Juni lalu. Perubahan sikap itu lantas diikuti Partai Demokrat dan PAN, dua partai yang sebelumnya getol menolak penetapan.

Muncul spekulasi ada imbal balik yang diberikan keraton terhadap parpol, khususnya PD. Namun, hal itu dibantah oleh kedua belah pihak. PD beralasan, pada akhirnya menerima penetapan sebagai keunikan proses demokrasi di Indonesia.

“Sedang Sultan pada saat bertemu Pak SBY kese-pakatannya supaya tak terjadi gejolak, dan bisa me-menuhi semua aspirasi,” kata Jubir PD di Komisi II, Boki Ratu Nita Budhi Susanti, kepada majalah detik.

Pak Taufq

(Taufq Eendi,

FPD) sempat

stroke berat.

Setelah segar

kembali, beliau

ikut rapat sejak

hari pertama.

(45)

Majalah detik 3 - 9 SEPTEMBER 2012

nasional

Perubahan sikap PD mempermudah pembahasan di DPR. Namun, ternyata kesepakatan parpol pada akhir-nya tidak gratis. Dalam proses penetapan, Sultan dan Pakualam dikenai sejumlah syarat. Salah satu syarat yang memicu polemik adalah Sultan bukan menjadi anggota parpol.

Seorang sumber majalah detikmengatakan, parpol

awalnya ingin menggunakan kata ekstrem “melarang” berparpol dalam klausul itu. Namun, karena khawatir melanggar HAM, maka kata itu tak jadi ditulis.

Ketua Tim Perumus RUUK DIY, Ganjar Pranowo me-nyangkal pengenaan syarat itu sebagai barter politik antara Jakarta dengan Yogya. Syarat nonpartisan ber-tujuan agar Sultan kembali menjadi milik warga Yogya secara penuh, tak terkotak-kotak dalam golongan tertentu.

“UU ini mengimplementasikan sungguh-sungguh pemikiran HB IX tentang tahta untuk rakyat,” katanya kepadamajalah detik.

Ganjar juga bersikukuh bahwa syarat nonpartisan

SeTpReS

Sultan saat di Istana Presiden

(46)

nasional

Sultan itu bukan untuk mengurangi hak politik Sultan. Sultan tetap me-miliki hak untuk memilih dan dipilih, bahkan untuk level pilpres.

“Pak Boediono (Wa-pres) itu partainya apa? Bisa kan? kalau nanti Sultan dicapreskan, se-lesai. Tinggal beliau mau atau tidak,” kata politikus PDIP itu.

PD setali tiga uang. Ma-lah, netralitas Sultan itu dianggap merupakan bentuk keistimewaan DIY. Sebab, di dalam UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah, setiap cagub dan ca-wagub diusung oleh parpol.

“Sultan tak masuk parpol untuk menghindari kepen-tingan-kepentingan dari salah satu pihak,” tutur Boki Ratu.

Partai Golkar, tempat Sultan HB X bernaung selama ini, juga menerima aturan itu. Golkar tak merasa rugi apabila Sultan keluar dari partai beringin. “Bahkan menjadi sesuatu yang patut dicontoh oleh partai-par-tai lain,” kata Agun, yang juga politikus Golkar itu.

Sultan HB X dan masyarakat Yogya sendiri rupanya sudah puas dengan kompromi RUUK DIY itu. Bahkan, Sultan sudah berancang-ancang untuk keluar dari Golkar. Sultan pun akan konsekuen tak masuk parpol apabila nanti ditetapkan menjadi Gubernur DIY.

“Begitu UU disahkan, dia sudah harus mengirimkan surat pengunduran diri ke Golkar. Etikanya begitu,” ujar anggota Tim Asistensi RUUK DIY bentukan Kera-ton Yogya, Achiel Suyanto kepada majalah detik.

(Wan/YoG)

bAguS/deTiKfoTo

Masyarakat Yogyakarta melakukan unjuk rasa

(47)

Majalah detik 3 - 9 september 2012

kriminal

Lpo Pols,

Wn Po

Mahasiswa Yai Melaporkan kasus peMukulan saat

pesta kelulusan di kaMpus ke polisi. laporan tidak

digubris. Malah Mereka diMintai uang.

r: ev t

H

amPir satu bulan Beta dan Chandra tidak bisa berkuliah. Dua mahasiswa Fakultas Psi-kologi, Lembaga Pendidikan Tinggi Yayasan Administrasi Indonesia (LPT YAI), Salemba, itu sekarang justru harus meringkuk di penjara.

Keduanya dijebloskan ke sel oleh lembaga

(48)

kriminal

dikan tempat mereka menuntut ilmu dengan tuduhan melakukan perusakan pos satpam dan perbuatan tidak menyenangkan.

Nasib malang itu bermula dari pesta kelulusan Bernard, te-man satu fakultasnya, Selasa malam, 17 Juli 2012. Menjelang tengah malam ternyata pesta yang digelar di kampus itu belum juga usai. Reni, salah satu teman Beta dan Chandra, kemudian meminta perpanjangan waktu pesta ke Nyoman Surna selaku otorita kampus. Nyoman pun setuju dan memperpan- jang kegiatan para mahasiswa itu hingga pukul 01.00

WIB dini hari.

Namun siapa sangka, saat pesta meriah berlang-sung, ada seorang tidak dikenal menghampiri mere-ka. Orang itu langsung meninju wajah Widia, peserta pesta. Suasana pesta pun menjadi kacau.

“Pada pemukulan itu muncul enam orang. Mereka adalah Nyoman Surna, dua orang satpam kampus, dan 3 orang yang kami duga orang bayaran,” jelas Reni kepada majalah detik.

Bukan hanya memukul, enam orang tamu tak di-undang itu juga mencekik leher Reni yang tak sengaja merekam aksi brutal itu lewat telepon genggamnya. Akibatnya, kacamata Reni pun terjatuh dan pecah.

Buntut kejadian itu beberapa mahasiswa Fakultas Psikologi YAI, kemudian melapor ke Polres Jakarta Pusat. Namun sayang mereka justru dimintai uang. “Di sini kalau mau bikin laporan harus bayar, punya duit nggak lu?” ujar Reni menirukan omongan petugas piket Polres Metro Jakarta Pusat.

iStimewA

Kiri: kacamata Reni pecah. Kanan: mata Widia

memar dan merah setelah ditonjok.

(49)

Majalah detik 3 - 9 september 2012

kriminal

Padahal para mahasiswa yang mela-por sudah membawa sejumlah barang bukti berupa visum dokter RSCM dan hasil investigasi yang mereka lakukan terkait aksi penganiayaan itu. Namun tetap saja tidak digubris.

Sehari setelah pelaporan itu, Nyoman Surna, meminta maaf kepada mahasis-wa korban kekerasan di malam pesta kelulusan itu. Nyoman meminta maaf di hadapan mahasiswa psikologi yang sedang berkumpul di parkiran Fakultas Psikologi YAI.

Namun anehnya, seminggu setelah permintaan maaf Nyoman, pada 24 Juli 2012, pihak kampus justru mengeluar-kan surat skors kepada semua maha-siswa yang ada di lokasi saat pengani-ayaan terjadi. Mereka diskors selama 2 semester.

Beta dan Chandra tentu saja tidak bisa menerima sanksi yang dinilai tidak jelas itu. Mereka pun menggugat kebijakan itu dengan meminta penjelasan pihak kampus. Beberapa pejabat kampus coba didatangi. Namun tidak ada yang menggubris klarifikasi yang diharapkan Beta dan Chandra.

Karena merasa dicueki, keduanya lantas menda-tangi pos satpam untuk meminta klarifikasi. Sialnya, satpam yang bertugas saat itu justru menantang Beta dan Chandra berkelahi.

Emosi Beta dan Chandra pun langsung meledak. Kaca pos satpam akhirnya mereka pecahkan. “Chan-dra tidak berbuat apa-apa. Yang pecahin kaca si Beta. Dia (Beta) kepancing emosi akibat ulah satpam. Tapi aneh keduanya malah dipenjara,” terang Hery, salah

iStimewA

Atas: Dua preman bayaran bersama dua sekuriti YAI. Bawah: Nyoman Surna (otorita kampus), berbicara dengan pria berjaket merah.

Referensi

Dokumen terkait

Disisi lain tumbuhan mangrove banyak tumbuh di pinggiran muara sungai, sehingga dengan adanya tumbuhan ini, maka limbah-limbah yang berbahaya (logam berat) mampu diserap

Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materil, menuntun peneliti dengan sabar serta doa restu yang selalu diberikan kepada

data dengan tidak menggunakan angka-angka melainkan menggunaka hasil infor masi yang sesuai untuk mengetahui pener apan EPAM ter- hadap kemampuan bahasa mimik

Hasil penelitian yang diperoleh dari data Rekam Medik pasien kanker kolorektal di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Al-Islam Bandung periode 2012-2016 didapatkan

The South China Sea dispute involves 6 countries, namely China (including Taiwan, who maintains similar claims as China), Brunei, Indonesia, Malaysia, the Philippines and Vietnam..

Faktor-faktor hidrooseanografi seperti arus, gelombang dan pasang surut inilah yang mempengaruhi kondisi kawasan pesisir di Paiton yang berdampak terhadap perubahan garis

Jika pelayanan yang diberikan oleh vendor software informasi akuntansi memiliki kualitas yang bagus, seperti dapat memberikan jaminan, cepat tanggap, serta

Reformasi hukum atas badan hukum dapat dilihat dari dua tonggak sejarah badan hukum, yakni pertama saat lahirnya teori badan hukum yang menitikberatkan pada personifikasi