• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Multimedia Interaktif Band Coffee Reggae Stone

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Multimedia Interaktif Band Coffee Reggae Stone"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BAND COFFEE REGGAE STONE

DK 26313 / Tugas Akhir Semester II 2013 – 2014

Oleh :

Gilang Karimata 52111002

Program Studi Desain Grafis

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

BAB II Multimedia Interaktif, Aplikasi Smartphone Android dan Band Coffee Reggae Stone ... 5

II.1 Pengertian Multimedia ... 5

II.1.1 Manfaat dan Peran Multimedia ... 6

II.1.2 Kelebihan Multimedia dalam Berkomunikasi ... 6

(5)

vii

II.4.1 Sejarah Musik Reggae ... 16

II.4.2 Perkembangan Musik Reggae ... 17

II.4.3 Perkembangan Musik Reggae di Indonesia ... 18

II.5. Band Coffee Reggae Stone ... 19

II.5.1 Eksistensi Band Coffee Reggae Stone ... 20

II.5.2 Produk dan Merchandise ... 24

II.5.3 Konsep Musik Coffee Reggae Stone ... 25

II.6 Karakter Visual Musik Reggae ... 26

II.7 Khalayak Sasaran ... 27

II.7.1 Geografis ... 27

II.7.2 Demografis ... 27

II.7.3 Psikografis ... 28

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 29

III.1 Strategi Perancangan ... 29

III.1.1 Pendekatan Komunikasi ... 29

III.1.1.1 Pendekatan Verbal ... 29

(6)

viii

III.3 Musik ... 48

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... 49

IV.1 Media Utama ... 49

IV.2 Teknis Pembuatan Aplikasi ... 49

IV.2.1 Pembuatan Sketsa ... 49

IV.2.2 Proses Digital ... 50

IV.2.2.1 Proses Tracing ... 50

IV.2.2.2 Proses Editing Foto ... 53

IV.2.2.3 Proses Perancangan Aplikasi ... 55

IV.3 Media Promosi ... 58

IV.3.1 Web Banner ... 58

IV.3.2 Facebook ... 59

IV.3.3 Twitter ... 60

IV.3.4 Youtube ... 61

IV.3.5 Flyer ... 62

IV.3.6 Google Play Store ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64

(7)

60 DAFTAR PUSTAKA

Sumber Cetak :

Arsyad, A. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Deswita. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Kusnandar, A; dkk. (2007). Panduan Pengembangan Multi Media Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Noviana, W. (2011). Analisis Sistem Keamanan terhadap Serangan Virus pada Smartphone berbasis Android dan Symbian OS (Studi kasus pada Samsung Galaxy 550 dan Nokia E63). Proposal Penelitian. Jurnal Teknik Informatika. Universitas Paramadina. Jakarta.

Periangan. B. (2011). Perancangan Media Interaktif Belajar Mengenal Angka Bagi Anak Prasekolah. Tugas Akhir. Universitas Komputer Indonesia. Bandung : Tidak diterbitkan.

Rimadhona, I.S. (2010). Perancangan Aplikasi Multimedia Interaktif pada salon cantiq skin & body care di yogyakarta. Jurnal Skripsi. Sistem Informatika.

Yogyakarta : Tidak diterbitkan.

Wahab, L.A. (2013). Perancangan Aplikasi Interaktif Alat Musik Calung Berbasis Android. Tugas Akhir. Universitas Komputer Indonesia. Bandung : Tidak diterbitkan.

(8)

61

Anonim. (2014). Android. Tersedia di: http://www.android.com/about/ [20 Mei 2014]

Anonim. (Tanpa tahun). Sejarah Musik Reggae. Tersedia di :

http://www.indoreggae.com/artikel4.html [4 November 2013]

Ardhy N.E.S, 2011 (15 Agustus). Bauran promosi sebagai bagian dari bauran pemasaran. Tersedia di : http://arieardhy.blogspot.com/2011/08/bauran-promosi-sebagai-bagian-dari.html [15 mei 2014]

Damanik, E. 2013 (10 Agustus). Pengertian Promosi dan Bauran Promosi. Tersedia di :

http://sondix.blogspot.com/2013/08/pengertian-promosi-dan-bauran-promosi.html [15 Mei 2014]

Fajar, A. 2012 (4 Juli). Perkembangan Musik Reggae Di Indonesia. Tersedia di :

http://adibfajar.blogspot.com/2012/07/perkembangan-musik-reggae-diindonesia.html [5 November 2013]

Maulana, A.E. 2008 (7 Juni). The end of the line: Mengakhiri istilah ATL vs BTL. tersedia di : http://amaliamaulana.com/category/popular-article/ [17 Mei

2014]

Wibawa, D.P. 2012 (17 Oktober).Pengertian Multimedia Interaktif. tersedia di: http://wartamrisen.blogspot.com/2012/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html

(9)

iii KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah S.W.T., yang tidak pernah berhenti

memberikan kasih sayang, lindungan dan kekuatan-Nya kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Pengantar Tugas Akhir ini,

yang berjudul “PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BAND COFFEE REGGAE STONE”. Penulisan Laporan Pengantar Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Tugas Akhir pada

program studi Desain Grafis Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari dalam penulisan Laporan Pengantar Tugas Akhir ini,

masih jauh dari sempurna, dikarenakan masih banyak keterbatasan pengetahuan,

pemahaman dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mohon

maaf yang sebesar-besarnya dan sangat mengharapkan saran maupun kritik yang

membangun.

Terima kasih kepada kedua orang tua yang telah memberikan do’a,

dukungan dan semangat, tidak lupa kepada bapak Doddy Nursaiman, M.Ds selaku

dosen pembimbing dan kepada para dosen penguji yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan saran, masukan maupun kritik dengan

segala ilmu pengetahuannya. Serta bapak Teguh Agus Priyanto S.Sn yang telah

banyak memberikan ilmu dan pengalaman berharga, Fitri Tiarasari yang selalu

memberikan do’a, semangat dan inspirasi, semua rekan yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu. Terima kasih telah membantu menyusun laporan ini

sehingga penyusunan laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Penulis berharap mudah-mudahan Laporan Pengantar Tugas Akhir ini

dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi masyarakat banyak

pada umumnya. Mudah-mudahan apa yang telah dilakukan menjadi amal

kebaikan bagi semua.

Bandung, Agustus 2014

(10)
(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang sangat pesat menuntut semua orang untuk

lebih berinovasi dalam berbagai hal. Melalui koneksi internet setiap orang dapat

dengan mudah menyampaikan ataupun menerima suatu pesan. Sehingga merubah

dan mempengaruhi banyak hal, salah satunya industri musik. Di seluruh dunia

genre musik terdiri dari berbagai jenis, seperti Rock, Jazz, Metal, Reggae dan lain-lain. Genre musik pun banyak mengalami perubahan dari berbagai hal baik

aransemennya ataupun liriknya salah satunya genre Reggae. Reggae merupakan suatu genre musik yang merujuk pada gaya musik khusus yang muncul mengikuti

perkembangan Ska dan Rocksteady.

Musik reggae di Indonesia saat ini mulai mengalami perkembangan, hal ini terlihat dari mulai tumbuhnya komunitas reggae diberbagai pelosok daerah di Indonesia. Seiring berjalannya waktu musik reggae yang kebanyakan orang beranggapan sebagai musik “pantai”, kini telah tersebar diperkotaan hingga pedesaan.

Pergerakan musik reggae di kota Bandung sendiri mulai terlihat, yang

tadinya musik beraliran ”keras” seperti genre Hardcore dan Metal yang menjadi ciri khas musik bagi kaum remaja di kota Bandung, kini musik reggae mulai masuk dan digandrungi oleh para remaja di kota Bandung. Admin (2013)

menjelaskan “Animo masyarakat dalam mengapresiasi musik Ska dan Reggae di

kota Bandung sangat besar. Dan Bandung sebagai salah satu pusat perkembangan

musik Ska dan Reggae di Indonesia”. Bandung yang terkenal dengan daya kreatifitas yang tinggi, banyak memunculkan band yang memiliki musikalitas

yang unik, kemampuan bermusik yang maksimal dan bakat menulis lirik yang

baik, sehingga membuat suatu persaingan yang sulit bagi band / musisi untuk

(12)

2 meningkatkan eksistensinya baik melalui karya musik, performance ataupun media promosi dan informasi tentang band / musisi tersebut.

Salah satu band yang memiliki musikalitas yang unik dan punya prestasi

yaitu band Coffee Reggae Stone yang selanjutnya akan ditulis menjadi CRS. Band

yang berdiri sejak tahun 2000 ini berasal dari Cicalengka Kabupaten Bandung

yang mayoritas beraliran musik “keras”, namun band ini dengan berani mengusung aliran musik reggae dengan menyatukan beberapa jenis aliran musik dalam lagu seperti blues, etnik, folk, balada dan pop, membuat band CRS memiliki ciri khas tersendiri. CRS juga berhasil memasukan dan memadukan

instrumen musik tradisional kedalam salah satu lagu yang mereka ciptakan yang berjudul “Pasir Putih”.

Nama band CRS mulai tidak asing lagi dikalangan pecinta musik reggae di kota Bandung. Antusiasme terhadap band CRS terlihat dari semakin banyak

penggemarnya dalam event-event tertentu. Band CRS mengembangkan namanya melalui media online seperti Facebook, Twitter, Reverbnation, Youtube dengan pengikut hampir 10.000 dan media promosi cetak seperti poster, t-shirt, sticker dan mug. Coffee Dancer menjadi salah satu komunitas yang dikembangkan oleh

band CRS sebagai sarana untuk para penggemar yang loyal dalam mengikuti

perkembangan band ini. CRS beranggotakan 7 personil yang berambisi untuk

menyebarkan musik reggae dengan versi mereka dan menambah warna di dunia musik khususnya di kota Bandung.

CRS telah merilis mini album pada awal tahun 2012 bertajuk “Kisah Usang” yang berisi 6 lagu, namun album yang diproduksi secara indie sebanyak 500 keping CD tersebut belum habis terjual. Satu buah video clip lagu “Pasir Putih” sebagai pelengkap untuk menunjukkan eksistensinya di dunia musik. Pada akhir tahun 2013, CRS telah selesai membuat 2 buah lagu terbaru yang dirilis

pada tanggal 25 April 2014 yang berjudul “Pesona” dan “Puri Retno”. Band CRS

mengangkat berbagai tema dalam musiknya, seperti percintaan, sosial, hingga

(13)

3 musikalisasi puisi, dengan penggunaan kosakata yang jarang dipakai.” (Ridho

CRS, 2013).

I.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah

diatas, masalah yang dapat diidentifikasi adalah :

1. Coffee Reggae Stone merupakan salah satu band indie bergenre reggae yang memiliki potensi dan mempunyai prestasi. Berkembang di kota Bandung yang

didominasi oleh musik “keras” dan semakin pesatnya perkembangan musik

reggae di kota ini, menuntut band Coffee Reggae Stone untuk meningkatkan eksistensinya agar lebih dikenal masyarakat luas.

2. Banyaknya penggemar musik Coffee Reggae Stone yang terlihat dibeberapa

acara, komunitas dan media online menjadi berbeda jika dilihat dari kurangnya penjualan produk yang ditawarkan seperti, mini album.

3. Coffee Reggae Stone banyak berkarya baik lagu yang dikemas lewat mini

album ataupun produk merchandise dan telah berpromosi dengan banyak cara baik melalui media online atau cetak. Namun, belum adanya media promosi berupa multimedia interaktif untuk band ini.

I.3. Rumusan Masalah

Bandung sebagai salah satu pusat perkembangan musik di Indonesia

sehingga membuat persaingan yang sulit bagi band / musisi untuk berkembang di

kota ini. Seperti band Coffee Reggae Stone yang memiliki musikalitas yang unik,

punya prestasi dan telah promosi diberbagai media, namun media promosi yang

digunakan band Coffee Reggae Stone masih terbatas. Rumusan masalah adalah

bagaimana meningkatkan minat masyarakat serta memperluas khalayak sasaran

(14)

4 I.4. Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok perumusan masalah yang

ada, maka permasalahan akan dibatasi pada :

1. Produk dan merchandise yang ditawarkan band Coffee Reggae Stone; 2. Musik bergenre reggae;

3. Profil dan performance band Coffee Reggae Stone.

I.5. Tujuan Perancangan

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, tujuan perancangan ini adalah :

1. Meningkatkan minat masyarakat terhadap perkembangan dari band Coffee

Reggae Stone melalui multimedia interaktif.

2. Memperkenalkan band Coffee Reggae Stone kepada masyarakat luas di

Indonesia berikut Manca Negara.

3. Meningkatkan penjualan produk / merchandise yang ditawarkan band Coffee Reggae Stone.

I.6. Manfaat Perancangan

Ada pula manfaat yang dapat diambil dari perancangan ini, yaitu :

 Memberi pengetahuan tentang perkembangan musik reggae dari band Coffee

Reggae Stone yang berkembang di kota Bandung.

 Mengetahui dampak yang akan muncul dari multimedia interaktif terhadap

(15)

5

BAB II

MULTIMEDIA INTERAKTIF, APLIKASI SMARTPHONE ANDROID DAN BAND COFFEE REGGAE STONE

II.1. Pengertian Multimedia

Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam dan medium (Bahasa Latin) yang berarti

sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Arsyad

(2002), mengatakan bahwa media ( bentuk jamak dari kata medium ), merupakan

kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Association of Education and Communication Technology (AECT) menyatakan, media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Rachmat dan Alphone, 2005/2006 (seperti

dikutip Wibawa, 2012) Kata medium dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan

mempresentasikan informasi.

Melihat pernyataan dari para ahli, media dapat dicontohkan seperti film,

televisi, diagram, bahan tercetak, komputer, instruktur dan lain - lain. Sehingga

multimedia dapat diartikan sebagai media yang menggabungkan dua unsur atau

lebih yang terdiri dari teks, gambar, grafis, foto, audio, video dan animasi yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk

menyampaikan pesan kepada publik. Seperti yang didefinisikan Turban dkk

(seperti dikutip wibawa, 2012), “Multimedia adalah Kombinasi dari paling sedikit

dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar”.

Green & Brown (seperti dikutip wibawa, 2012) menjelaskan, terdapat

beberapa metode yang digunakan dalam menyajikan multimedia, yaitu:

(16)

6

3. Berbasis suara (Audio-based), contoh: CD Players, tape recorder, radio. 4. Berbasis gambar bergerak (Moving-image-based), contoh: televisi, VCR

(Video cassette recorder), film.

5. Berbasiskan digital (Digitally-based), contoh: komputer.

II.1.1. Manfaat dan Peran Multimedia

Manfaat multimedia sangatlah banyak diantaranya untuk menyampaikan

pesan, meningkatkan daya tarik khalayak, media pembelajaran, game, film,

medis, militer, bisnis, desain, arsitektur, olahraga, hobi, iklan/promosi dan

lain-lain. Wahono, 2007 (seperti dikutip Wibawa, 2012) Bila pengguna

mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol multimedia tersebut, maka hal ini

disebut multimedia interaktif.

II.1.2. Kelebihan Multimedia Dalam Berkomunikasi

Kelebihan dari komunikasi menggunakan multimedia adalah untuk

menyampaikan pesan sekaligus, digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi

dengan menggabungkan beberapa atau banyak media, secara langsung atau

timbal balik, dimana pengguna secara aktif, akan memperoleh kebebasan,

dalam mengakses pesan yang diperlukan.

Menurut Suyanto (seperti dikutip Periangan, 2011) kelebihan komunikasi

via multimedia adalah:

1. Interaktif, yaitu pengguna secara aktif berinteraksi dengan alat, sehingga

terjadi timbal balik antara pengguna dan piranti / perangkat yang dipakai.

2. Bebas dan repetitive, yaitu pengguna multimedia memperoleh kebebasan

dalam mengakses informasi, dan dapat melompat – lompat.

3. Pengekalan ingatan, yaitu multimedia melibatkan banyak media baik input

(piranti), maupun output hasil dari gambar, teks, suara. Animasi, suara, maka hal ini dapat memperbesar ingatan khalayak pengguna komputer

terhadap apa yang disampaikan. Karena menurut lembaga riset dan

(17)

7

bahwa orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat, dan 30%

dari yang didengar. Tetapi orang mengingat 50% dari yang dilihat dan

didengar dan 80% dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus.

II.1.3. Jenis – Jenis Multimedia

Menurut Wahono (seperti dikutip Warsita, 2008) multimedia dibedakan

menjadi dua yaitu :

1. Multimedia Linier

Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan

alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna, contohnya

adalah televise dan film, sehingga penggunanya hanya menjadi penonton dan

menikmati multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

Gambar II.1 Multimedia linier (Televisi dan Film)

Sumber : http://salestores.com/stores/images/images_747/21FG5.jpg (25 maret 2014)

2. Multimedia Interaktif

Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan

alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna

dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Melalui proses

itu ada timbal balik antara pengguna dengan multimedia. Contoh multimedia

interaktif diantaranya adalah multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi

(18)

8

(seperti dikutip Periangan, 2011) Multimedia interaktif adalah pemanfaatan

komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tools yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berintraksi, berkreasi dan

berkomunikasi.

Menurut Thorn (seperti dikutip Rimadhona, 2010) ada enam kriteria untuk

menilai multimedia interaktif, antara lain :

1. Kemudahan navigasi;

2. Kandungan kognisi;

3. Presentasi informasi;

4. Integrasi media;

5. Artistik dan estetika;

6. Fungsi secara keseluruhan.

Gambar II.2 Contoh Multimedia interaktif (game platform“Becak Gowest Ekstrim”)

(19)

9

II.1.4. Jenis – Jenis Multimedia Interaktif

Menurut Suyanto (seperti dikutip Periangan, 2011) jenis multimedia

interaktif terbagi menjadi dua bagian, yaitu :

a. Multimedia Interaktif Online

Multimedia interaktif online adalah media interaktif yang cara penyampaiannya melalui jalur/kawat/saluran/jaringan. Contohnya situs Web,

yahoo messengers, dan lain sebagainya. Jenis media ini termasuk media lini atas, yang komunitas sasarannya luas, dan mencakup masyarakat luas.

Gambar II.3 Contoh Multimedia interaktif online (website band the sigit)

Sumber : www.thesigit.com (15 april 2014)

b. Multimedia Interaktif Offline

Multimedia interaktif offline adalah media interaktif yang cara penyampainnya tidak melalui jalur/kawat/saluran/jaringan. Contohnya CD

interaktif. Media ini termasuk media lini bawah karena sasarannya, tidak

terlalu luas dan hanya mencakup masyarakat pada daerah tertentu saja. Namun,

dengan cara mengunggah file multimedia interaktif offline tersebut melalui

internet dapat menjadi sangat luas jangkauan sasarannya, misalnya aplikasi

(20)

10

Gambar II.4 Contoh Multimedia interaktif offline (Katalog Digital Pameran “Posisi

Dasar")

Sumber : Dokumentasi pribadi (15 april 2014)

II.2. Aplikasi Smartphone Android II.2.1. Aplikasi

Pengertian Aplikasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1998

(seperti dikutip Yosua, 2013) adalah penerapan dari rancang sistem untuk

mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman

tertentu. Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk

mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus dari pengguna. Sedangkan

menurut Jogiyanto, 1999 (seperti dikutip Yosua, 2013) adalah penggunaan

dalam suatu komputer, instruksi (instructiom) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output.

II.2.2. Smartphone

(21)

11

Internet-enabled yang biasanya menyediakan fungsi Personal Digital Assistant (PDA) seperti fungsi kalender, buku agenda, buku alamat, kalkulator dan

catatan.

Gambar II.5 Jenis - jenis Smartphone (Ponsel Pintar) Sumber : http://liputanislam.com/wpcontent/uploads/2014/04/

smartphones1.jpg ( 15 April 2014 )

Dalam hal fitur, berbagai macam smartphone yang telah beredar di Indonesia mempunyai fitur seperti miniatur papan ketik QWERTY, layar sentuh, kamera, sistem navigasi, pemutar musik, penjelajah internet,

penjelajah foto, melihat klip video, kemampuan membaca dokumen dan lain-lain. Pada umumnya smartphone menggunakan berbagai macam sistem operasi yang berbeda. Sistem operasi yang dapat ditemukan di smartphone yang saat ini telah beredar di Indonesia diantaranya adalah Symbian Os,

iPhone OS, RIM Blackberry, Windows Mobile, dan Android.

II.2.3. Android

Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk

perangkat seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet.

Awalnya dikembangkan oleh Android Inc. kemudian di akuisisi oleh Google

pada pertengahan tahun 2005 dan mengubah nama penyedia aplikasi Android

(22)

12

tahun 2007 dan ponsel Android pertama kali dijual pada Oktober 2008. Sejak

awal kemunculannya pada tahun 2008 sampai kini, android telah meluncurkan

beberapa versi. Dari Android versi 1.1 pada tahun 2009 sampai yang terbaru

adalah Android versi 4.2 Jelly Bean pada tahun 2013. (www.android.com,

2014)

Dengan sistem distribusi open sources yang digunakan memungkinkan para pengembang untuk menciptakan beragam apikasi menarik yang dapat

dinikmati oleh para penggunanya, seperti game, aplikasi dan lain-lain yang

membebaskan pengguna.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa aplikasi smartphone android merupakan suatu output program komputer yang digunakan untuk perangkat layar sentuh seperti ponsel pintar dan komputer tablet dengan sistem operasi android. Melihat dari yang sudah ada, aplikasi smartphone android dapat difungsikan sebagai hiburan, komunikasi, media informasi hingga

promosi, seperti game, pemutar musik dan video, media sosial, company profile dan lain – lain.

II.3. Promosi

Promosi pada hakekatnya adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk

menyampaikan / mengkomunikasikan suatu produk / jasa kepada pasar sasaran,

untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan dan yang paling

penting adalah tentang keberadaannya, sehingga akan mengubah sikap ataupun

untuk mendorong orang/konsumen bertindak (dalam hal ini membeli).

Menurut Basu Swastha (seperti dikutip Damanik, 2013), “Promosi adalah

arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran”. Namun menurut Winardi (seperti dikutip Damanik, 2013), “Promosi adalah

aktivitas - aktivitas sebuah perusahaan yang dirancang untuk memberi informasi,

membujuk, atau mengingatkan pihak lain tentang perusahaan yang bersangkutan

(23)

13

II.3.1. Tujuan Promosi

Ada 3 (tiga) tujuan dari promosi yang dilakukan perusahaan menurut

Marwan Asri (seperti dikutip Damanik, 2013) :

1. Informing, yaitu memberitahukan informasi selengkap-lengkapnya kepada calon pembeli tentang barang yang ditawarkan, siapa

penjualnya, siapa pembuatnya, dimana memperolehnya, harganya dan

sebagainya. Informasi yang digunakan dapat diberikan melalui tulisan,

Gambar, kata-kata dan sebagainya, yang disesuaikan dengan keadaan.

2. Persuading, yaitu membujuk calon konsumen agar mau membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Perlu ditekankan di sini

bahwasannya membujuk bukan berarti memaksa calon konsumen

sehingga keputusan yang diambil mungkin justru keputusan yang

negatif.

3. Reminding, yaitu mengingatkan konsumen tentang adanya barang tertentu, yang dibuat dan dijual perusahaan tertentu, ditempat tertentu

dengan harga yang tertentu pula. Konsumen kadang-kadang memang

perlu diingatkan, karena mereka tidak ingin bersusah payah untuk

selalu mencari barang apa yang dibutuhkan dan dimana

mendapatkannya.

II.3.2. Bauran Promosi

Gambar II.6 Bauran promosi

(24)

14

Menurut Basu Swastha (seperti dikutip Ardhy, 2011) promotional mix adalah “Kombinasi Strategi yang paling baik dari variabel-variabel Periklanan, Personal Selling dan alat Promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan

untuk mencapai tujuan program penjualan”. Kotler (seperti dikutip Ardhy,

2011) mengatakan bahwa unsur bauran promosi (promotion mix) terdiri atas

lima perangkat utama, yaitu:

1. Advertising : merupakan setiap bentuk presentasi dan promosi non personal yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang, atau jasa oleh

sponsor yang jelas. Bisa melalui iklan media massa yang ada, atau iklan

luar ruangan seperti pemasangan billboard, spanduk dan poster.

2. Sales promotion : berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. Meliputi

pajangan-pajangan di sejumlah titik/lokasi penting pemasaran, bingkisan,

discount, kupon belanja.

3. Public Relation and Publicity : berbagai program untuk mempromosikan

dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Aplikasi

dari komponen ini adalah ikut serta atau mengadakan acara - acara tertentu

yang sifatnya tidak murni profit orientes dengan instansi lain, misalkan dengan menggelar acara malam bakti sosial atau penggalangan dana.

4. Personal Selling : Interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan suatu presentasi, menjawab langsung dan menerima

pesanan. Contohnya adalah sales presentations, pertemuan / seminar penjualan. Intinya adalah dapat bertatap muka secara langsung atau

melalui telepon.

5. Direct Marketing : penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara dengan atau

mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon

(25)

15

Dalam dunia periklanan, terdapat pembagian dua jenis aktivitas utama

iklan yang dikenal dengan istilah Above The Line (ATL) dan Below The Line (BTL). ATL adalah kegiatan iklan dengan menggunakan media massa seperti

televisi, radio, koran, majalah, dan billboard untuk menjangkau target audiens secara luas. Sedangkan BTL adalah kegiatan iklan dengan

menggunakan media yang lebih spesifik di dalam menjangkau kelompok

konsumen tertentu seperti melalui pembagian brosur, sampling produk,

penyelenggaraan event – event tertentu dan sebagainya. (Amalia E. Maulana, 2008)

II.4. Pengertian Musik Reggae

Istilah reggae lebih tepatnya merujuk pada gaya musik khusus yang muncul mengikuti perkembangan ska dan rocksteady. Pada umumnya reggae memiliki tempo lebih lambat daripada ska maupun rocksteady. Reggae telah menjadi subkultur baru Jamaika.

Gambar II.7 Bendera Jamaika

Sumber :

http://d39d7e0lycucbl.cloudfront.net/images/Skins/DESIGN/500/DESIGN-FLAG-JAMAICA.jpg ( 15 April 2014 )

Di Jamaika, reggae dianggap penting. Rambut gimbal yang menjadi ciri musik reggae bisa jadi karena musik ini lahir di jalanan Getho, Kingston ibukota Jamaika. Jalan Getho memang dikenal sebagai kaum Rastafari, kaum dengan

ajaran kebebasan, perdamaian dan keindahan alam. Rastafari berasal dari kata Ras

Tafari, merupakan nama lahir dari Haile Selassie atau Ras Tafari (Makkonen). Dia

merupakan Raja Ethiopia yang dianggap sebagai titisan dari Lion of Judah atau

(26)

16

dan hijau yang menjadi ciri tersendiri dari musik reggae yaitu merah, kuning dan hijau. Lirik dalam musik reggae sarat akan pesan dan kritik sosial. Semisal, lirik dalam lagu “No Woman No Cry” yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Bob

Marley. Lagu ini mengkritik kekerasan terhadap perempuan.

Band reggae dan para artis-artisnya sering membuat kontrak dengan perusahaan rekaman independen. Mereka biasanya mempromosikan musik ke

dalam komunitas – komunitas penggemar musik reggae, dari mulut ke mulut, situs internet, fanzine.

II.4.1. Sejarah Musik Reggae

Tahun 1968 banyak disebut sebagai tahun kelahiran musik reggae. Tidak ada kejadian khusus yang menjadi penanda awal munculnya genre reggae, kecuali peralihan selera musik masyarakat Jamaika dari Ska dan Rocsteady,

yang sempat populer di kalangan muda pada paruh awal hingga akhir tahun

1960-an, pada irama musik baru yang bertempo lebih lambat dan dikenal

hingga sekarang yaitu reggae. Ada kemungkinan hingar bingar dan tempo

cepat Ska dan Rocksteady kurang cocok dengan kondisi sosial dan ekonomi di

Jamaika yang sedang penuh tekanan.

Kata “reggae” berasal dari pengucapan dalam logat Afrika dari kata “ragged” (gerak kagok seperti hentak badan pada orang yang menari dengan iringan musik ska atau reggae). Irama musik reggae sendiri dipengaruhi elemen musik RnB yang lahir di New Orleans, Soul, Rock, ritmik

Afro-Caribean (Calypso, Merengue, Rhumba) dan musik rakyat Jamaika yang disebut Mento, yang kaya dengan irama Afrika. Irama musik yang banyak

dianggap menjadi pendahulu reggae adalah Ska dan Rocksteady, musikal RnB yang berkembang di Jamaika yang sarat dengan pengaruh musik

Afro-Amerika.

Reggae sendiri adalah kombinasi dari iringan tradisional musik Afrika-Amerika dan blues serta folk (lagu rakyat) Jamaika. Gaya sintesis ini jelas menunjukkan keaslian Jamaika dan memasukkan ketukan putus – putus

(27)

17

yang masih seputar tradisi religius Rastafari. Teknik para musisi Ska dan

Rocksteady dalam memainkan alat musik, banyak ditirukan oleh musisi

reggae. Namun tempo musiknya jauh lebih lambat dengan dentum bas dan rhythm gitar lebih menonjol serta Karakter vokal biasanya berat dengan pola

lagu seperti pepujian (chant), mendukung penyampaian pesan melalui lirik lagu yang terkait dengan tradisi religi Rastafari dan permasalahan sosial politik

humanistik dan universal. Tema yang sering diangkat sekitar Rastafari, protes

politik rudie (pahlawan hooligan) dan sosial.

II.4.2. Perkembangan Musik Reggae

Gambar II.8 Album “Catch A Fire” Bob Marley

Sumber : http://userserve-ak.last.fm/serve/_/90881067/Catch+A+Fire+Deluxe+

Edition+disc+1+folder.png ( 15 April 2014 )

Bob Marley merupakan salah satu pemusik yang berhasil membawa

reggae keluar dari jamaika. Album “Catch A Fire” yang dirilis Bob Marley berhasil memperkenalkan musik reggae ke seluruh dunia. Oleh karena itu

(28)

18

II.4.3. Perkembangan Musik Reggae di Indonesia

Sekitar tahun 1986 musik Reggae mulai diperkenalkan di Indonesia,

seperti Barbet Community, Black Brothers Papua, Black Company merupakan

sebuah band dengan genre reggae. Perkembangan musik reggae di Indonesia bisa dikatakan sangat pesat. Hampir tiga hingga empat event dapat terselenggara dalam setiap minggunya dan puluhan ribu remaja di Indonesia

ikut berpartisipasi dalam setiap eventnya. Bisa dikatakan musik reggae merupakan musik yang sedang digandrungi oleh remaja Indonesia diera ini dan

dapat bersaing dengan genre musik lainnya.

Musik reggae Indonesia telah bangkit. Hal ini ditandai munculnya musisi

reggae yang ikut meramaikan industri musik Indonesia dari jaman ke jaman. Banyaknya media-media yang mengangkat tema tentang perkembangan musik

reggae di Indonesia belakangan ini juga merupakan sebuah indikasi “the uprising of Indonesia reggae music” telah dimulai. Seperti Tony Q Rastafara, Steven and Coconut Trees, Souljah, Ras Muhammad, Pasukan Lima Jari,

UpRising, Gangstarasta, Joni Agung and Double T sebagai “reggae musicians

yang turut meramaikan musik reggae tanah air.

Pergerakan musik reggae di kota Bandung sendiri mulai terlihat, yang tadinya musik beraliran ”keras” seperti genre Hardcore dan Metal yang menjadi ciri khas musik bagi kaum remaja di kota Bandung, kini musik reggae mulai masuk dan digandrungi oleh para remaja di kota Bandung. Admin (2013)

menjelaskan “Animo masyarakat dalam mengapresiasi musik ska dan reggae di

kota Bandung sangat besar. Dan Bandung sebagai salah satu pusat perkembangan musik Ska dan Reggae di Indonesia”.

Bandung yang terkenal dengan daya kreatifitas yang tinggi, banyak

memunculkan band yang memiliki musikalitas yang unik, kemampuan

bermusik yang maksimal dan bakat menulis lirik yang baik. Banyak band yang

telah berhasil memadukan berbagai macam genre menjadi satu kesatuan musik

(29)

19

II.5. Band Coffee Reggae Stone

Band Coffee Reggae Stone lahir pada 29 Mei 2000 di Cicalengka,

Bandung, Jawa Barat. Nama Coffee Reggae Stone diambil dari beberapa kata

yaitu Coffee berasal dari bahasa Inggris yang diartikan dalam bahasa Indonesia

yang berarti Kopi, Reggae yang merupakan genre musik yang mereka bawakan

dan Stone yang mereka artikan sebagai rokok. Dari kesamaan, kesukaan dan

kebiasaan yang akhirnya mengawali terciptanya nama Coffee Reggae Stone.

Gambar II.9 Personil Band Coffee Reggae Stone

Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/208380 ( 30 November 2013 )

Diperkrasai oleh Dempak Muhammad Hasta dan iday dan

diproklamasikan dengan formasi awal sebagai berikut : Dempak “Muhamad”

Hasta (vocal), David (gitar), Iday (bass), Putih (gitar) dan adi (drum). Pada tahun

2005 Coffee Reggae Stone mereformasi personilnya, mereka yang pergi adalah Dempak “Muhamad” Hasta, Iday, dan Putih yang sekarang menjabat Road manager Coffee Reggae Stone. Sejak itu, formasi Coffee Reggae Stone

menempatkan Ridho sebagai vokalis, David (gitar), Nahoo (gitar), Doris (bass),

Ombeh (perkusi), Bedu (keyboard) dan Adi (drum). Formasi ini bertahan sampai

sekarang dengan mengusung aliran musik reggae dengan meyatukan beberapa jenis aliran musik dalam lagu seperti Blues, Etnik, Folk, Balada dan Pop,

(30)

20

Coffee Reggae Stone yang beraliran reggae banyak dipengaruhi oleh Steven & Coconut Trees, Souljah pada zamannya, album Imanez, Indonesia

Reggae Revolution 1 dan Bob Marley turut mengiringi perjalanan band ini.

Namun untuk kesukaan jenis musik dari masing - masing personil itu beragam

mulai dari Slank, Iwan Fals, The Beatles, Rolling Stones, Blur, Punk, Rock dan

lain - lain. Dari berbagai referensi itu munculah musik Coffee Reggae Stone.

II.5.1. Eksistensi Band Coffee Reggae Stone

Gambar II.10 LivePerformance Coffee Reggae Stone

Sumber : https://www.facebook.com/coffee.reggaestoneii/photos ( 30 November 2013 )

Band Coffee Reggae Stone mengembangkan namanya melalui berbagai

event dan komunitas reggae di kota Bandung dan telah bermain di kota – kota besar lainnya di Indonesia seperti Jakarta, Bogor hingga Makasar. Coffee

Reggae Stone Pertama kali memunculkan lagu berjudul “Kasih” dan “Nikmati Saja”. Pada tahun 2008 Coffee Reggae Stone mencoba berkompetensi di ajang L.A Light Indiefest 2008 akan tetapi belum berhasil memenangkannya. Setelah

itu Coffee Reggae stone berusaha bereksistensi lagi dengan membuat musik

(31)

21

Gambar II.11 Ajang kompetisi musik L.A. IndieFest 2009

Sumber : http://www.youtube.com/watch?v=Ec2lgo1lnmE ( 3 Desember 2013 )

Pada tahun 2009 Coffee Reggae Stone merubah strategi dalam memilah

lagu yang mereka ciptakan untuk diikutsertakan kembali di ajang kompetisi

musik L.A. Lights Indie Fest 2009. Dengan kerja keras dan sikap pantang

menyerah, Coffee Reggae Stone dapat bertahan hingga menjadi salah satu

finalis di ajang itu untuk Regional Bandung.

Gambar II.12 Cover Album Kompilasi L.A. Indiefest 2009

Sumber : http://hot.detik.com/music/read/2010/04/26/183009/1345858/217/

indiefest-compilation-vol-4-dari-blues-hingga-metal ( 2 Desember 2013 )

Dengan hits single andalan mereka berjudul "Demon", secara profesional musik Coffee Reggae Stone masuk sebagai lagu bergenre reggae pertama dan satu – satunya untuk album kompilasi L.A. Indiefest 2009 yang mendapat

respon positif dari masyarakat khususnya pecinta musik reggae.

Coffee Reggae Stone terus bereksistensi dan telah menciptakan banyak

(32)

22

eksistensinya di dunia musik, awal tahun 2012 Coffee Reggae Stone merilis

mini album ( EP ) "Kisah Usang" yang berisi diantaranya yaitu, Demon,

Kuingin, Cahaya, Hening, Pasir Putih dan Sepi. Namun, mini album yang

dirilis awal tahun 2012 itu tidak habis terjual. Pada tanggal 25 April 2014

Coffee Reggae Stone telah merilis 2 (dua) lagu terbarunya yang bejudul “Pesona” dan “Puri Retno”.

Gambar II.13 Media sosial online ( Facebook, Reverbnation dan Twitter )

Sumber : Media sosial online Facebook, Reverbnation dan Twitter ( 22 November 2013 )

Band Coffee Reggae Stone mengembangkan namanya diberbagai media

online seperti Facebook, Twitter, Reverbnation, Youtube dengan pengikut

hampir 10.000. Terlihat dari gambar diatas Coffee Reggae Stone telah

memakai berbagai media social online untuk mempromosikan musiknya. Dapat terlihat pula, banyaknya masyarakat khususnya penikmat musik reggae

(33)

23

Gambar II.14 Video klip “Pasir Putih” yang diunggah di Youtube

Sumber : http://www.youtube.com/watch?v=gu527BDEQXU ( 22 November 2013 )

Video Klip yang diunggah di youtube telah menarik perhatian penikmat

musik khususnya reggae dan pengguna youtube. Pengguna yang melihat video dengan judul “Coffee Reggae Stone - Pasir Putih [Official video]” itu

mencapai 212,466.

Pada akhir 2012 Coffee Reggae Stone mengembangkan komunitas yang

diberi nama Coffee Dancer sebagai sarana untuk para penggemar yang loyal

agar dapat mengikuti perkembangan band Coffee Reggae Stone.

Gambar II.15 Media sosial Twitter dan Facebook Coffee Dancer

Sumber : https://twitter.com/coffee_dancer | https://www.facebook.com/coffee.dancer

( 22 November 2013 )

Coffee Dancer dibentuk sebagai sarana komunikasi antar penikmat musik

(34)

24

juga sebagai tempat sharing dan menampung masukan, saran ataupun kritikan terhadap band Coffee Reggae Stone. Dengan adanya komunitas ini diharapkan

dapat membantu dalam perkembangan band Coffee Reggae Stone serta dapat

memberi semangat untuk terus bereksistensi di dunia musik.

II.5.2. Produk & Merchandise

Produk berupa mini album dan merchandise berupa kaos dan mug yang telah dibuat oleh band Coffee Reggae Stone sebagai apresiasi kepada para

penggemar yang loyal mengikuti perkembangan band ini.

Gambar II.16 T-ShirtOfficial Band Coffee Reggae Stone

Sumber : https://www.facebook.com/coffee.reggaestone/media_set?set=a.

185227294890760.48078.100002104722854&type=3 ( 22 November 2014 )

Kurangnya penjualan terhadap produk mini album, band Coffee Reggae Stone membuat berbagai promosi, salah satunya dengan cara “paket”. Promosi paket dilakukan dengan cara menyatukan produk utama berupa mini album

dengan merchandise berupa kaos, mug dan tote bag. Dengan ketentuan harga yang lebih murah dibandingkan pembelian produk atau merchandise secara

(35)

25

Gambar II.17 Kerjasama dengan cloting 420 dan promosi paket.

Sumber : https://twitter.com/MISTERKIMS/status/258065164019060736, https://

twitter.com/CRS_BAND/status/389901240173596673/photo/1 ( 22 November 2014 )

II.5.3. Konsep Musik Coffee Reggae Stone

Coffee Reggae Stone selalu mencoba untuk terlihat beda dari band reggae pada umumnya. Coffee Reggae Stone menyadari bahwa musik yang mereka

sajikan sebagai musik yang bukan berasal dari Indonesia, oleh sebab itu

Coffee Reggae Stone selalu bereksplorasi dengan musiknya agar bisa di

aplikasikan di Indonesia dan menjadi reggae khas Coffee Reggae Stone yang

tidak terlepas dari pengaruh penyaji musik reggae terdahulunya seperti Tony Q Rastafara, Souljah, Steven and Coconuttrezz dll.

Nilai yang ingin disampaikan oleh Coffee Reggae Stone selain pesan pada

lagunya masing-masing antara lain penggunaan lirik berbahasa Indonesia yang

baik dan ingin menggunakan lirik yang lebih pada musikalisasi puisi, dengan

penggunaan kosakata yang jarang dipakai. Sementara warna musik ditawarkan

masih cenderung reggae new age. Semua lagu lebih dominan reggae powerfull dengan tempo cepat dan tanpa roots skanking.

Perbedaan Coffee Reggae Stone dengan band reggae lainnya dapat terdengar dari lagu - lagu yang mereka ciptakan. Coffee Reggae Stone berhasil

memasukan dan memadukan intrumen musik tradisional kedalam salah satu lagunya yang berjudul “Pasir Putih”. Penggunaan alat – alat musik yang menarik dan berbeda menambah warna musik didalam lagu - lagu Coffee

(36)

26

membuat band ini memiliki musiknya sendiri. Banyaknya penikmat musik

reggae khususnya di kota Bandung tidak menjamin untuk suatu band reggae dapat bertahan dilihat dari ciri kota Bandung itu sendiri dalam bermusik yang

telah di dominasi oleh genre underground.

II.6. Karakter Visual Musik Reggae

Gambar II.18 Karakter visual musik reggae

Sumber : http://www.slapweh.com/p/photos.html?id=180&task=getPhoto

( 22 November 2013 )

Bob Marley sebagai salah satu musisi musik reggae yang telah

menyebarkan musik ini ke seluruh dunia. Bob Marley mempunyai peran

penting dalam perkembangan musik reggae, baik dalam hal musik ataupun karakter visual dari musik reggae.

Gambar II.19 Album “Soul Rebel” Bob Marley

Sumber :

(37)

27

Bob Marley dianggap nabi bagi kaum Rastafari telah berhasil

memperkenalkan sekaligus menyebarkan ajaran Rastafari melalui musik

Reggae. Hingga saat ini reggae selalu diidentikan dengan gaya hidup yang bebas, perdamaian, rambut gimbal (dreadlock), ganja dan warna merah, kuning, hijau yang semua itu termasuk dalam ajaran Rastafari. Sedangkan

untuk tipografi, tidak ada tipografi khusus yang mencirikan musik reggae

kecuali penggunaan tipografi yang dirubah secara bebas baik bentuknya

ataupun penempatannya.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan karakter visual dari musik reggae, sebagai berikut :

1. Bergaya Vintage;

2. Merah, kuning, hijau sebagai warna yang mendominasi;

3. Tipografi bebas, bentuknya ataupun tata letaknya;

4. Kebebasan untuk penempatan tata letak tiap elemen grafis dalam

sebuah desain tentang musik reggae.

II.7. Khalayak Sasaran

Masyarakat terutama remaja yang ingin mengetahui perkembangan musik

reggae dari band Coffee Reggae Stone. Dengan meliputi khalayak sasaran seperti:

A. Geografis

Masyarakat remaja di kota Bandung khususnya dan Indonesia pada

umumnya.

B. Demografis

Segmentasi ini dilakukan dengan cara membagi pasar atau target audience

berdasarkan variabel demografis seperti usia, jenis kelamin, pendapatan dan

pekerjaan.

(38)

28

Primary : Remaja berjenis kelamin pria dan wanita dengan rentang umur

15-21 tahun yang status pekerjaan yaitu pelajar dan mahasiswa.

Kategori usia ini merupakan kategori umur yang paling banyak dan

sering menggunakan smartphone sebagai aktivitasnya. Yaitu masa remaja pertengahan (15-18 tahun) dan masa remaja akhir (18-21

tahun) Deswita (2006). Dengan status ekonomi menengah keatas.

Karena remaja pengguna smartphone yang paling banyak adalah dengan status ekonomi menengah keatas.

Sekunder : Masyarakat umum yang ingin tahu dengan aliran musik reggae.

C. Psikografis

Psikografis dapat diartikan sebagai segmentasi berdasarkan gaya hidup,

kepribadian dan kelas sosial. Berikut psikografis khalayak sasaran antara lain,

suka mendengarkan musik, punya rasa ingin tahu, senang bergaul, memiliki

usaha dalam mewujudkan keinginan, mengikuti perkembangan teknologi, suka

menggunakan internet. Selain itu, remaja cenderung memiliki ketertarikan

(39)

29

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1. Strategi Perancangan

Strategi perancangan untuk mempromosikan mini album band Coffee

Reggae Stone dilakukan dengan multimedia interaktif. Penggunaan dalam media

ini dibuat untuk memperluas jaringan pasar dalam penjualan mini album. Selain

itu aplikasi sebagai media terpilih ini dilengkapi dengan informasi mengenai band

Coffee Reggae Stone, hal ini dirancang agar masyarakat dapat mengenal band ini.

III.1.1. Pendekatan Komunikasi

Penyampaian pesan utama untuk mempromosikan mini album band

Coffee Reggae Stone dalam multimedia interaktif dilakukan dalam bentuk

band profile tentang band Coffee Reggae Stone. Penggunaan dalam media ini akan terlihat menarik dan dibuat untuk memudahkan audiens dalam memahami pesan yang ingin disampaikan oleh media ini.

III.1.1.1. Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal menggunakan bahasa Inggris yang difungsikan

untuk ikon menu dan bahasa Indonesia untuk isi konten, hal ini bertujuan

agar dapat dimengerti oleh masyarakan luas.

III.1.1.2. Pendekatan Visual

Pendekatan visual akan dilakukan berdasarkan dari karakter musik

serta pendekatan terhadap khalayak sasaran. Gaya visual dari musik

reggae yang santai, bebas, ceria serta menggunakan teknik menempel berupa potongan – potongan foto seperti teknik foto montase berdasarkan

dengan musik band Coffee Reggae Stone, selain itu khalayak sasaran

(40)

30

Gambar III.1 Cover Album “Akustik” Tony Q Rastafara

Sumber : http://panel.mustangcorps.com/admin/fl/upload/files/akustik%20

kurangtambah.jpg (20 Maret 2014)

Gambar III.2 Cover Album “King Of Kings” Jimmy Cliff

Sumber : http://eil.com/images/main/Jimmy+Cliff+-+King+Of+Kings%3A

(41)

31

III.1.1.3. Tujuan Komunikasi

Tujuan dari perancangan multimedia interaktif ini adalah

mempromosikan mini album dan merchandise band Coffee Reggae Stone. Perancangan media ini juga bertujuan untuk memperkenalkan

band Coffee Reggae Stone kepada masyarakat luas.`

III.1.2. Materi Pesan

Gambar III.3 Site Map

Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Mei 2014)

Pesan yang akan disampaikan kepada audiens melalui menu pilihan pada

multimedia interaktif mengenai band Coffee Reggae Stone, antara lain :

1. Menu Home : Memperkenalkan band Coffee Reggae stone yang merupakan band berkualitas, berprestasi dan berpotensi serta band

yang unik karena dapat menggabungkan beberapa genre musik

(42)

32

2. Menu Profile : Memperkenalkan personil dari band Coffee Reggae Stone dimulai dari nama, tempat tanggal lahir dan hobby.

3. Menu Photo : Dapat mengetahui perkembangan band Coffee Reggae Stone melalui galeri photo.

4. Menu Music : Dapat mendengarkan sample musik dan lirik dari tiap lagu band Coffee Reggae Stone. Selain itu, terdapat 2 lagu terbaru yang berjudul “Pesona” dan “Puri Retno”.

5. Menu Video : Dapat mengetahui perkembangan band Coffee Reggae Stone melalui audio visual berupa video – video liveperformance.

6. Menu Store : Memperkenalkan produk dan merchandise yang ditawarkan band Coffee Reggae Stone secara detail baik jenis, harga

dan cara memesannya.

7. Menu Contact : Mengetahui Kontak dari band Coffee Reggae Stone untuk keperluan booking band ataupun media sosial untuk para penggemar.

Adapun site map yang akan dibuat sebagai kerangka perancangan

multimedia interaktif ini, sebagai berikut :

III.1.3. Strategi Kreatif

Perancangan media ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk

mini album, sehingga didalam media ini tersedia lagu – lagu dari mini album “Kisah Usang” yang telah dikurangi durasinya sebagai sample produk. Selain itu ada 2 lagu terbaru yang berjudul “Pesona” dan “Puri Retno” dari band Coffee Reggae Stone untuk menambah minat audiens terhadap media ini.

Pengguna juga dapat melihat perkembangan band ini melalui photo dan video

serta dapat lebih mengenal dari tiap personil.

Konsep visual dari media ini menggunakan teknik foto montase digital,

(43)

33

satu media kosong yang disusun sedemikian rupa sehingga menjadi satu

kesatuan yang utuh. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2001), montase

(montage) adalah komposisi gambar yang dihasilkan dari percampuran unsur dari beberapa sumber. Karya montase dihasilkan dari mengeposisikan beberapa

gambar yang sudah jadi dengan gambar yang sudah jadi lainnya. Ini

merupakan salah satu contoh dari karya montase :

Gambar III.4 Album Bob Marley “B is for Bob” dengan teknik Montase.

Sumber : http://perfectporridge.com/2009/07/21/bob-marley-b-is-for-bob/ (20 Mei 2014)

Penggunaan teknik ini merupakan sebagai salah satu perwujudan dari

filosofi band Coffee Reggae Stone yang mengusung aliran musik reggae

dengan meyatukan beberapa jenis aliran musik dalam lagu seperti Blues, Etnik,

Folk, Balada dan Pop. Karena jika dirunut pada latar belakang masing-masing

personilnya, para personilnya memiliki beragam influence dalam bermusik yang cenderung berbeda-beda, antara lain, Slank, Iwan Fals, The Beatles,

Rolling Stones, Blur, Punk, Rock dan lain – lain yang menjadikan band ini

(44)

34

Gambar III.5 Tempelan stiker pada laptop dan helm

Sumber : (Laptop) http://www.wiretotheear.com/wpcontent/uploads/2007/11/sticker_

laptop.jpg | (Helm) http://2.bp.blogspot.com/_AV59j5tCTAE/TMWQt6C_

FhI/AAAAAAAAAGw /iEQLQl5R03M/s400/IMG0013E.jpg (20 Maret 2014)

Selain itu teknik montase digunakan sesuai pendekatan terhadap sasaran

khalayak yang akan dituju, yaitu remaja berusia 15 – 21 tahun. Pada rentang

usia tersebut, remaja cenderung memiliki ketertarikan terhadap teknik

menempel dan menyusun, hal itu terlihat dari stiker yang ditempel diberbagai

media seperti helm, kaca rumah, lemari, sepeda motor dan laptop.

Teknik ini dirancang dengan menggunakan elemen – elemen visual yang

menghasilkan kesan klasik dengan penggunaan warna – warna yang cerah

sesuai karakter visual dari musik bergenre reggae.

Gambar III.6 Album Jimmy Cliff “The Harder They Come”

Sumber :

(45)

35

Gambar III.7 Contoh gambar ilustrasi bernuansa pantai dengan teknik montase

Sumber :

http://images.gofreedownload.com/summer-beach-background-vector-204260.jpg (20 Maret 2014)

Tema dalam multimedia interaktif tentang band Coffee Reggae Stone akan

dibuat mengilustrasikan suasana pantai. Selain untuk terlihat menarik hal ini

dirancang sesuai pendekatan terhadap salah satu lagu andalan band ini dan lagu

yang paling digemari oleh audiens yang berjudul “Pasir Putih”.

III.1.4. Strategi Media

Strategi media dirancang guna memastikan sasaran audiens mendapatkan

informasi yang ingin disampaikan, mengenai band Coffee Reggae Stone.

Pemilihan media disesuaikan dengan sasaran audiens yang akan dituju.

III.1.4.1. Media Utama

Media yang dipilih sebagai media untuk mempromosikan mini

album band Coffee Reggae Stone adalah multimedia interaktif berupa

aplikasi di smartphone android. Media ini dipilih karena jangkauannya yang luas dan dapat meliputi berbagai media dan bersifat praktis, tahan

(46)

36

III.1.4.2. Produk dan Merchandise

Adapun produk dan merchandise yang akan ditawarkan oleh band Coffee Reggae Stone didalam multimedia interaktif adalah :

1. Mini Album

Gambar III.8 Mini Album “Kisah Usang”

Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Mei 2014)

Mini album ini bertajuk “Kisah Usang”, berisi 6 lagu andalan dari band Coffee Reggae Stone antara lain, Demon,

Kuingin, Cahaya, Hening, Pasir Putih dan Sepi.

2. T-shirt

Gambar III.9 T-Shirt Merchandise

(47)

37

T-shirt atau kaos merupakan media promosi yang telah dilakukan oleh band Coffee Reggae Stone. Terdapat beberapa

model kaos dengan berbagai desain. Adapun yang dijual secara

paket dengan mini album dan mug.

3. Mug

Gambar III.10 Mug Merchandise

Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Mei 2014)

Band ini tidak melewatkan media promosi berupa mug.

Media ini dijual secara paket dengan mini album dan t-shirt. Hal

ini bertujuan untuk menarik minat calon pembeli untuk membeli

produk mereka.

III.1.4.3. Media Pendukung

Media pendukung diperlukan untuk menyebarkan informasi tentang

(48)

38

1. Flyer

Gambar III.11 Media Pendukung Flyer

Sumber : Dokumentasi pribadi (28 Juli 2014)

Media pendukung berupa flyer akan disebarkan ketika band

Coffee Reggae Stone live performance.

2. Web Banner

Gambar III.12 Media Pendukung Web Banner

Sumber : Dokumentasi pribadi (28 Juli 2014)

Bentuk iklan yang dipakai di jaringan internet. Bentuk iklan

ini biasanya merupakan bagian dari suatu halaman web yang

dipakai untuk menarik perhatian dan menyampaikan informasi

(49)

39

3. Media Sosial Online

Gambar III.13 Media Pendukung Facebook, Twitter, Youtube

Sumber : Dokumentasi pribadi (28 Juli 2014)

Media sosial yang dipakai untuk menyampaikan informasi

mengenai adanya multimedia interaktif ini adalah :

1. Facebook. 3. Youtube.

2. Twitter.

4. Google Play Store

Gambar III.14 Media Pendukung Google Play Store

(50)

40

Google Play Store sebagai sarana untuk mendistribusikan berbagai aplikasi, ebook dan permaianan untuk smartphone android. Banner pada Google Play Store ditempatkan di tempat unduhan aplikasi band Coffee Reggae Stone.

III.1.4.4. Gimmick 1. Stiker

Gambar III.15 Gimmick Stiker

Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Juli 2014)

Sebagai bonus untuk pembelian produk berupa mini album dan merchandise.

2. Pin

Gambar III.16 Gimmick Pin

Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Juli 2014)

(51)

41

III.2. Konsep Visual

Konsep visual dalam perancangan multimedia interaktif ini adalah

memberikan kesan klasik agar dapat menarik perhatian target audience dengan

penggunaan unsur visual seperti warna, tata letak, tipografi serta musik yang akan

digunakan dalam perancangan aplikasi interaktif ini.

III.2.1. Format Desain

Format dalam perancangan desain multimedia interaktif ini

disesuaikan dengan tampilan pada smartphone dengan penyesuaian sesuai kebutuhan untuk menempatkan isi atau konten yang terdapat dalam

multimedia interaktif. Format akhir dari aplikasi interaktif adalah Android Application Package (.apk), format tersebut merupakan format aplikasi standar untuk sistem operasi Android. Format desain menggunakan mode

orientasi portrait beresolusi 800 pixel x 480 pixel fullscreen pada layar

smartphone.

III.2.2.

Gambar III.17 Format Desain

Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Mei 2014)

800 p

ix

el

(52)

42

III.2.2. Tata Letak (Layout)

Perancangan layout atau tata letak untuk aplikasi interaktif ini

dirancang meliputi penempatan teks, gambar dan elemen visual lainnya

dengan pengaturan yang dinamis dengan balance atau keseimbangan yang merata.

Keseimbangan yang merata pada sisi bawah untuk tampilan

interface bagian penempatan tombol pilihan bertujuan untuk memudahkan interaksi pengguna terhadap tombol pilihan pada aplikasi

ini.

Gambar III.18 Penempatan tombol menu pilihan pada sisi bawah

Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Mei 2014)

Tombol pilihan dapat disembunyikan melalui tombol menu utama

pada sisi kanan bawah yang bertujuan untuk memaksimalkan tampilan,

(53)

43

Gambar III.19 Penempatan tombol menu utama pada sisi kanan bawah

Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Mei 2014)

III.2.3. Tipografi

Penggunaan tipografi pada multimedia interaktif ini berdasarkan

pendekatan citra visual dari logo band Coffee Reggae Stone, Salah satu

album Bob Marley musisi reggae terdahulu yang menjadi ikon reggae. Berikut gambar – gambar yang menjadi indikator dalam pemilihan font :

Gambar III.20 Logo Band Coffee Reggae Stone

(54)

44

Gambar III.21 Bentuk tipografi pada Cover Album Bob Marley

Sumber : https://m1.behance.net/rendition/modules/34278057/disp/905c166ce13dac68d4

e2ef51788dc352.jpg (25 Mei 2014)

Gambar III.22 Bentuk tipografi bernuansa pantai

Sumber : http://thumb9.shutterstock.com/display_pic_with_logo/925694/145331776

/stock-vector-retro-vintage-summer-poster-design-with-typography-145331776.jpg

(25 Mei 2014)

Dari beberapa indikator diatas dapat dilihat karakter yang dimiliki

(55)

45

Forte

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

0123456789 , . ? : \ ! @ # ( ) ” |

Constantia

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 0123456789 , . ? : \ ! @ # ” |

Gambar III.23 Jenis font yang akan digunakan

(56)

46

III.2.4. Ilustrasi

Ilustrasi yang akan digunakan dalam pembuatan multimedia

interaktif ini meliputi potongan – potongan gambar dan foto yang disusun

sedemikian rupa sehingga akan terlihat menarik.

Gambar III.24 Website dengan teknik foto Montase

Sumber : www.mrbrainwash.com (25 Mei 2014)

Foto – foto yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan untuk

aplikasi ini, selain itu dipilih berdasarkan karakteristik dari band Coffee

Reggae Stone yang mengusung musik reggae. Berikut beberapa foto yang

digunakan sebagai elemen visual pada aplikasi ini :

Gambar III.25 Beberapa foto yang menjadi elemen visual diaplikasi

(57)

47

III.2.5. User Interface

Ada beberapa macam tampilan antarmuka atau interface pada multimedia interaktif ini yakni tombol-tombol untuk memilih pilihan agar

memudahkan pengguna. Berikut sketsa perancangan tombol – tombol

untuk pilihan yang selanjutnya akan diproses melalui teknik digital :

Gambar III.26 Sketsa tombol pilihan

Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Mei 2014)

Selain itu ada juga sketsa awal untuk tampilan menu Home, Profile, Photo, Music, Video, Store, Contact dan Exit, sebagai berikut :

Home Profile Profile 2 Photo

Music Video Store Contact

Gambar III.27 Sketsa tampilan menu

(58)

48

III.2.6. Warna

Penggunaan warna – warna cerah dan berkesan klasik pada media

interaktif ini dipilih berdasarkan pendekatan citra visual dan maksud yang

akan disampaikan. Adapun warna yang mendominasi pada multimedia

interaktif ini adalah :

Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Mei 2014)

III.3. Musik

Dalam sebuah perancangan multimedia interaktif ini, elemen musik

digunakan juga sebagai bagian dari perancangan untuk backsound dan fitur musik dalam multimedia interaktif ini. Dalam hal ini penulis memakai music dari band

Coffee Reggae Stone yang berjudul “Pasir Putih” sebagai backsound atau latar suara. Lagu – lagu yang akan dijadikan sebagai produk sample mini album “Kisah Usah” antara lain :

Selain itu ada 2 lagu terbaru dari band Coffee Reggae Stone, diantaranya :

1. Pesona

(59)

49

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

IV.1. Media Utama

Media utama yang dipilih adalah aplikasi smartphone android, aplikasi ini dirancang dengan ukuran 800 pixel x 480 pixel yang merupakan ukuran standar

dari aplikasi ini, dengan orientasi portrait. Perancangan dengan ukuran tersebut

mengikuti aplikasi – aplikasi yang sudah ada seperti BBM, Instagram dan lain –

lain. Selain itu, untuk kenyamanan pengguna dalam menggunakan aplikasi

tersebut.

IV.2. Teknis Pembuatan Aplikasi

Proses pembuatan aplikasi dilakukan secara bertahap dengan urutan

membuat sketsa, proses digitalisasi, pembuatan animasi hingga pemrograman

yang diperlukan. Adapun urutan proses pembuatannya secara rinci dijelaskan

sebagai berikut :

IV.2.1. Pembuatan Sketsa

Sketsa secara umum dikenal sebagai bagan atau rencana bagi sebuah

karya. Atau dalam bahasa sehari-hari berarti sekumpulan coretan-coretan yang

nantinya akan menjadi sebuah gambar. Dalam pengertian itu, sketsa lebih

merupakan gambar kasar, bersifat sementara, baik diatas kertas, diatas kanvas

(60)

50

Gambar IV.1 Sketsa

Sumber : Dokumentasi Pribadi

IV.2.2. Proses Digital

Proses digital menggunakan beberapa perangkat lunak (software) desain, yaitu Corel X4, Adobe Ilustrator CS3 dan Adobe Flash Professional CS6.

Berikut akan dipaparkan secara detail tentang teknis pembuatan aplikasi ini :

IV.2.2.1. Proses Tracing

Proses tracing merupakan proses digitalisasi sketsa manual dengan menggunakan software Corel X4 ataupun Adobe Ilustrator CS3. Hasil tracing berupa vector yang selanjutnya dapat diolah kembali.

Gambar IV.2 Tampilan awal Corel X4

(61)

51

Setelah muncul tampilan awal Corel, selanjutnya memilih menu

new blank untuk memulai. Masukkan gambar kedalam Corel, selanjutnya memulai tracing logo menggunakan tools Bezier yang berada pada sub menu Freehand di toolbar. Tujuan tracing gambar yang sudah ada bertujuan agar tidak pecah. Lalu penambahan tulisan menggunakan jenis font Forte.

Gambar IV.3 Proses Tracing

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar IV.4 Proses pewarnaan

(62)

52

Proses tracing sketsa tombol menu menggunakan software Adobe

Ilustrator CS6 atau sering disebut AI. Masukkan gambar sketsa yang telah

di scan kedalam AI, dengan menggunakan Pen Tool pada menu toolbar. Cara yang dilakukan adalah dengan mengikuti garis sketch yang ada.

Gambar IV.5 Proses tracing tombol menu

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar IV.6 Hasil tracing

(63)

53

IV.2.2.2. Proses Editing Foto

Setelah pengolahan melalui Corel dan AI telah selesai, selanjutnya

membuka software photoshop untuk proses dikarenakan 80% dari perancangan ini menggunakan photo. Masukan photo, lalu seleksi bagian

kepala dengan tujuan memisahkan bagian kepala dengan badan. Setelah

terpisah perbesar gambar bagian kepala. Photo dengan kepala besar akan

difungsikan untuk tombol menu profile band.

Gambar IV.7 Proses manipulasi foto

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Selanjutnya pembuatan background maupun konten yang

menggunakan potongan – potongan photo. Photo disunting ke Adobe

Gambar

Gambar II.10 Live Performance Coffee Reggae Stone
Gambar II.13 Media sosial online ( Facebook, Reverbnation dan Twitter )
Gambar III.10 Mug Merchandise
Gambar III.19 Penempatan tombol menu utama pada sisi kanan bawah
+7

Referensi

Dokumen terkait

saja pada pada variasi 5% terjadi penurunan besaran immobilisasi logam kadmium pada variasi biochar 0 ke variasi 5%, hal ini dapat dikarenakan pada variasi 5%

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jelas mengenai kekuatan tekan komposit semen-sekam padi dengan variasi ukuran partikel serat

Lembaga pendidikan, khususnya guru, perlu merespon kecenderungan masyarakat dalam penggunaan teknologi informasi dalam pendidikan, yaitu yang dikenal dengan istilah

Hasil analisis sidik ragam pengaruh empat jenis kompos pada bobot biji pertanaman (g) tiga varietas kedelai... Deskripsi kedelai Varietas Tanggamus ... Deskripi kedelai

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah sistem yang telah dijalankan sesuai dengan tujuan dalam memenuhi kebutuhan para alumni untuk mendapatkan informasi,

Kecamatan Lima Puluh merupakan salah satu kecamatan yang paling dekat dengan pusat kota bahkan sebagian bahu wilayahnya ada yang termasuk menjadi pusat kota

Berdasarkan analisis hasil maka kesimpulan yang didapat pada penelitian ini yaitu pemborosan yang terjadi di lantai produksi dalam bentuk cacat (defect) terjadi

Ujilah pernyataan pemilik salon bahwa rata-rata konsumennya dapat terlayani setelah menunggu lebih dari 12 menit, jika besarnya selisih data tidak diperhatikan dengan