• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK SANGKURIANG I CIMAHI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK SANGKURIANG I CIMAHI."

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK SANGKURIANG I CIMAHI

SKRIPSI PENELITIAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh:

Arie Hendra Saputro (0901793)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

Pengaruh Penggunaan Media

Pembelajaran Berbasis Komputer

Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Produktif Program

Keahlian Administrasi Perkantoran Di

SMK Sangkuriang I Cimahi

Oleh

Arie Hendra Saputro

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Arie Hendra Saputro 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK

SANGKURIANG I CIMAHI

Proposal ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Drs. H. Ade Sobandi, M.Pd.,M.Si. NIP. 195704011984031003

Pembimbing II,

Dr. Rasto, M. Pd. NIP. 197207112001121001

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI,

(4)

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI

PERKANTORAN DI SMK SANGKURIANG I CIMAHI Oleh:

Arie Hendra Saputro 0901793

Skripsi ini dibimbing oleh:

Drs. H. Ade Sobandi, M.Pd.,M.Si. dan Dr. Rasto, M. Pd.

Penelitian ini dilakukan di SMK Sangkuriang I Cimahi. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah belum optimalnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif kompetensi keahlian dasar administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei eksplanasi dengan teknik analisis data deskriptif. Selanjutnya, teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara penyebaran angket dengan model

rating scale, yang dianalisis menggunakan regresi sederhana.

Berdasarkan analisis terhadap jawaban responden, diperoleh hasil bahwa persepsi penggunaan media pembelajaran berbasis komputer (X) terhadap variabel motivasi belajar siswa (Y) termasuk kategori tinggi, Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan analisis regresi sederhana, diperoleh kesimpulan bahwa: penggunaan media pembelajaran berbasis komputer memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar.

(5)

ABSTRACT

EFFECT OF MEDIA USE OF COMPUTER-BASED LEARNING MOTIVATION FOR STUDENT LEARNING LESSONS ON EARNING

COMPETENCE IN OFFICE ADMINISTRATION SKILLS SMK SANGKURIANG I CIMAHI

By:

Arie Hendra Saputro 0901793

This Script is guided by:

Drs. H. Ade Sobandi, M.Pd.,M.Si. and Dr. Rasto, M. Pd. .

The research was conducted at SMK Sangkuriang I Cimahi. Issues that were examined in this study is not optimal student achievement in the subjects of productive competence in the basic skills of office administration SMK Sangkuriang I Cimahi. The research method used was a survey method of explanation with descriptive data analysis. Furthermore, data collection techniques used by distributing questionnaires with rating scale models, which were analyzed using simple regression.

Based on an analysis of respondents 'answers, the result that the perception of the use of computer-based instructional media (X) of the students' motivation variable (Y) were high, Based on calculations using simple regression analysis, it is concluded that: the use of computer-based instructional media has influence positive and significant impact on motivation to learn.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vii DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. D. Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Kegunaan Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1. Kegunaan Teoritis ... Error! Bookmark not defined. 2. Keguanaan Praktis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISError! Bookmark not A. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

1. Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2. Motivasi ... Error! Bookmark not defined. 3. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer

Terhadap Motivasi Belajar Siswa . Error! Bookmark not defined. B. Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

(7)

5. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III ... Error! Bookmark not defined. DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Metode penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.

1. Operasional Variabel Media Pembelajaran Berbasis KomputerError! Bookmark not 2. Operasional Variabel Motivasi BelajarError! Bookmark not defined.

D. Jenis dan Sumber Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel PenelitianError! Bookmark not defined. 1. Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

2. Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data PenelitianError! Bookmark not defined. 1. Wawancara ... Error! Bookmark not defined.

2. Kuesioner ... Error! Bookmark not defined. G. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 1. Tabulasi Data ... Error! Bookmark not defined. 2. Teknik Analisis Data Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. 3. Teknik analisis data inferensial .... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

(8)

4. Deskripsi Variabel ... Error! Bookmark not defined. 5. Pengujian Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not defined. 6. Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. B. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

1. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata Pelajaran Produktif Program Keahlian

Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi.Error! Bookmark not define 2. Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif

Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK

Sangkuriang I Cimahi . ... Error! Bookmark not defined. 3. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis

Komputer Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Program Keahliam Administrasi

Perkantoran SMK Sangkuriang I CimahiError! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

(9)
(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belum optimalnya nilai akademis siswa, dapat dilihat dari belum

optimalnya nilai ulangan siswa di sekolah. Guru memberikan ulangan kepada

siswa, untuk membantu siswa dalam mencapai suatu tujuan instruksional.

Ulangan merupakan salah satu cara guru, untuk mengukur tingkat pemahaman

siswa terhadap pelajaran di sekolah, yang telah diajarkan oleh seorang guru.

Permendiknas nomor 20 tahun 2007, menyatakan bahwa:

Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.

Berdasarkan waktu pelaksanaannya, ulangan dibagi atas beberapa jenis,

yaitu; ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester.

Ulangan dapat diukur kualitasnya, dengan cara penerapan Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) pada setiap mata pelajaran. Permendiknas nomor 20 tahun

2007, tentang Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), menyatakan bahwa:

(11)

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), memiliki nilai ambang batas yang

beragam. Setiap nilai ambang batas tersebut, tergantung dari ketetapan satuan

pendidikan.

SMK Sangkuriang I Cimahi merupakan salah satu satuan pendidikan,

yang menetapkan nilai ambang batas pada mata pelajaran dasar produktif dengan

nilai 75 dan mata pelajaran produktif dengan nilai 78. Hasil survei Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) di SMK Sangkuriang I Cimahi, pada ulangan mata

pelajaran keahlian produktif, kelas XI AP sebagai berikut:

Tabel 1. 1

Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian

Kelas XI Administrasi Perkantoran Pada Mata Pelajaran Produktif SMK SANGKURIANG I Cimahi

Tahun Ajaran 2012/2013

No SMK Kelas KKM

Nilai Mata Pelajaran Produktif di atas KKM (%)

Sumber : Bagian Kurikulum SMK Sangkuriang I Cimahi

Data di atas memberikan informasi, nilai ulangan siswa kelas XI

Administrasi Perkantoran, pada mata pelajaran Produktif, di SMK Sangkuriang I

Cimahi, pada tahun ajaran 2012/2013. Terlihat bahwa, nilai ulangan pada salah

(12)

3

ulangannya masih belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM).

Siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum, harus

melakukan perbaikan atau remedial. Data berkenaan dengan jumlah siswa, kelas

XI AP 3 yang mengikuti remedial, pada mata pelajaran produktif adalah sebagai

berikut:

Data di atas memberikan informasi, banyak siswa yang mengikuti

remedial. Pada standar kompetensi membuat dokumen, terdapat 14 orang siswa

yang harus mengikuti remedial. Hal ini menerangkan bahwa kegiatan

pembelajaran pada mata pelajaran produktif, dihadapkan dengan masalah, belum

optimalnya motivasi belajar siswa. 14

siswa

2 siswa 5 siswa

14 siswa

Gambar 1 . 1

Hasil Survei Peserta Remedial Mata Pelajaran Produktif Kelas XI Administrasi Perkantoran 3

SMK Sangkuriang I Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013

Menangani Penggandaan Dokumen Kearsipan

(13)

Belum optimalnya motivasi belajar, harus segera dicarikan solusinya,

karena akan berdampak pada lulusan siswa SMK. Dampak belum optimalnya

motivasi belajar adalah penurunan nilai akademis siswa, perhatian terhadap

pembelajaran berkurang, kegiatan pembelajaran menjadi tidak efektif dan

kegiatan praktek siswa menjadi tidak kondusif. Hal ini penting bagi satuan

pendidikan, karena sekolah menengah kejuruan akan mencetak lulusan yang siap

untuk bekerja.

Belum optimalnya motivasi belajar siswa, dapat diatasi dengan

menggunakan grand teori belajar kognitif dari Robert M Gagne. Teori belajar

kognitif, membahas tentang hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dipengaruhi

oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

Faktor internal merupakan faktor yang ditimbulkan dari dalam individu.

Salah satu faktor internal, yang mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi

belajar. Faktor eksternal merupakan faktor yang ditimbulkan dari lingkungan atau

faktor luar dari individu, faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah

media pembelajaran, salah satu jenis media yang mempengaruhi hasil belajar

adalah media pembelajaran berbasis komputer.

Media pembelajaran berbasis komputer, merupakan faktor eksternal dari

hasil belajar yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Menurut Nana

Sudjana dan Ahmad Rivai (2001;137), menyatakan bahwa: “Kelebihan

(14)

5

Dengan demikian, berdasarkan teori belajar kognitif dari Robert M Gagne, media

pembelajaran berbasis komputer, dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa.

Mengatasi belum optimalnya nilai akademis siswa, diperlukan motivasi

belajar yang optimal. Demi mewujudkan motivasi yang optimal, diperlukan sosok

seorang guru yang dapat menggunakan media pembelajaran berbasis komputer,

untuk dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang rendah.

Sehubungan dengan latar belakang tersebut. Penulis akan mengangkat

sebuah judul tentang, pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis

komputer terhadap motivasi belajar siswa, (studi kasus pada mata pelajaran

produktif Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I

Cimahi).

B. Identifikasi Masalah

Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah rendahnya motivasi belajar

siswa, di SMK sangkuriang I cimahi. Motivasi belajar merupakan peranan yang

sangat penting, dalam terciptanya hasil belajar yang baik. Belum oprimalnya

motivasi belajar siswa, harus segera ditindak lanjuti. Mengingat peran dari

motivasi belajar yang sangat penting dan berpengaruh terhadap hasil belajar.

Motivasi belajar merupakan bagian faktor internal dari hasil belajar,

sehingga pengaruh motivasi belajar, banyak dipengaruhi oleh faktor faktor

(15)

adalah media pembelajaran berbasis komputer. Dalam penelitian ini, motivasi

belajar akan dikaji dalam prespektif teori hasil belajar.

Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam

pernyataan masalah (Problem Statment) berikut: Penggunaan media pembelajaran

berbasis komputer, yang dilakukan oleh seorang pengajar pada mata pelajaran

produktif, di SMK Sangkuriang I Cimahi, dalam pelaksanaannya belum terlaksana

dengan efektif. Hal ini menyebabkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran

produktif belum optimal sepenuhnya. Kondisi semacam ini akan berdampak

negatif terhadap lulusan di SMK Sangkuriang I Cimahi

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pernyataan masalah (Problem Statment) di atas, masalah

dalam penelitian ini, secara empirik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian

(Research Question) sebagai berikut:

1. Bagaimana efektifitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer,

yang dilakukan oleh guru mata pelajaran produktif, pada jurusan Administrasi

Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi.

2. Bagaimana tingkat motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif,

jurusan Administrasi Perkantoran, di SMK Sangkuriang I Cimahi.

3. Adakah pengaruh efektifitas penggunaan media pembelajaran berbasis

komputer, terhadap tingkat motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran

(16)

7

D. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari melakukan penelitian ini adalah mencari segala bahan dan

informasi, untuk memperoleh gambaran yang jelas, berkenaan dengan Pengaruh

media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa.

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan

dan melakukan kajian secara ilmiah, tentang penggunaan media pembelajaran

berbasis komputer, terhadap motivasi belajar siswa. Dalam peningkatan prestasi

siswa, ditinjau dari nilai akademis siswa.

Analisis tersebut diperlukan, untuk mengetahui pengaruh penggunaan

media pembelajaran berbasis komputer, yang dilakukan oleh guru pada mata

pelajaran produktif, jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I

Cimahi. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui efektifitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer,

yang dilakukan oleh guru mata pelajaran produktif, jurusan Adminstrasi

Perkantoran di SMK Sangkurinag I Cimahi.

2. Mengetahui tingkat motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif,

jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi.

3. Mengetahui pengaruh efektifitas penggunaan media pembelajaran berbasis

komputer, terhadap motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif,

(17)

E. Kegunaan Penelitian

Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dapat dicapai, maka

penelitian ini akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu; kegunaan teoritis

dan kegunaan praktis,

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini, akan dapat dijadikan studi dan bahan penelitian

selanjutnya yang relevan, untuk dapat memperkaya temuan ilmiah yang lain bagi

para calon peneliti lainnya. Hasil penelitian ini juga dapat sebagai bahan

informasi, untuk dapat mengenal dan memahami terhadap teori belajar, yang erat

kaitanya dengan media pembelajaran berbasis komputer. Manfaatnya akan

berdampak dan berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa dan menjadi sumber

bacaan ilmu tentang pembelajaran yang efektif.

2. Keguanaan Praktis

Dari hasil penelitian yang akan dilakukan peneliti, diharapkan dapat

menuai manfaat sebagai berikut:

a. Sebagai sumber masukan, bagi guru yang mengajar mata pelajaran produktif,

pada jurusan administrasi perkantoran. Bahwa penggunaan media

pembelajaran berbasis komputer, memiliki pengaruh yang positif terhadap

perkembangan motivasi belajar siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih

(18)

9

b. Sebagai masukan kepada siswa, agar lebih memerhatikan motivasi belajar

dan mengetahui manfaat dari media pembelajaran berbasis komputer, yang

telah disampaikan oleh guru, sehingga siswa dapat mengajukan media apa

yang akan digunakan saat kegiatan pembelajaran.

c. Sebagai masukan bagi satuan pendidikan, untuk lebih memperhatikan

penggunaan media pembelajaran berbasis komputer. Penerapan penggunaan

media pembelajaran berbasis komputer, memiliki dampak positif bagi

perkembangan dan pembentukan motivasi belajar siswa.

d. Sebagai sumber referensi, bagi pihak pihak terkait yang ada hubunganya

dengan kegiatan proses belajar mengajar, menginginkan suatu perubahan

prestasi belajar siswa ke arah yang lebih baik. Penggunaan media

pembelajaran berbasis komputer, sebaiknya intensitasnya lebih ditingkatkan

kembali. Mengingat manfaat dari media pembelajaran berbasis komputer

(19)
(20)

BAB III

DESAIN PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah variabel X, yaitu media

pembelajaran berbasis komputer. Variabel Y yaitu motivasi belajar siswa,

program keahlian administrasi perkantoran, pada sekolah menengah kejuruan

Sangkuriang I Cimahi.

Berdasarkan objek penelitian diatas, maka akan dianalisis mengenai

pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, oleh guru mata

pelajararan produktif, terhadap motivasi belajar siswa, program keahlian

administrasi perkantoran, pada sekolah menengah kejuruan Sangkuriang I Cimahi.

Responden siswa yang masih aktif di kelas XI, program keahlian administrasi

perkantoran, pada sekolah menengah kejuruan Sangkuriang I Cimahi.

B. Metode penelitian

Dalam kegiatan penelitian, seorang peneliti wajib harus mengenal dan

mengetahui metode penelitan apa yang akan digunakan, maka dari itu, seorang

peneliti dalam melakukan penelitian terlebih dahulu harus menentukan metode

apa yang harus digunakan. Metode penelitian memiliki peranan yang penting

dalam melakukan suatu penelitian. maka dari itu, seorang peneliti harus

mengetahui metode apa yang akan digunakan. Hal ini bertujuan agar peneliti

(21)

dengan baik. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Surakhmad (1998:131), yang menyatakan bahwa:

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Tujuan adanya metode penelitian adalah untuk memberikan gambaran,

kepada peneliti mengenai langkah langkah penelitian yang dilakukan, sehingga

permasalahan tersebut dapat dipecahkan. Sugiyono (2006:160), menjelaskan

bahwa “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Arikunto (2002:136), menjelaskan ”Metode

penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

Survei Eksplanasi (Explanatory Survey), yaitu penelitian survei yang digunakan

untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Kemudian pendapat

dari Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989:5), mengemukakan bahwa ”Metode explanatory survey yaitu metode untuk menjelaskan hubungan kausal

antara dua variabel atau lebih melalui pengajuan hipotesis.”

Objek telaah penelitian survei eksplanasi adalah untuk menguji hubungan

antar variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, jelas ada hipotesis

(22)

71

variabel, yaitu variabel media pembelajaran berbasis komputer dan variabel

motivasi belajar siswa. Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan pada

media pembelajaran berbasis komputer, terhadap motivasi belajar siswa dan

seberapa besar pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis komputer

terhadap motivasi belajar siswa, program keahlian administrasi perkantoran pada

SMK Sangkuriang I Cimahi.

C. Operasional Variabel

Definisi operasional variabel, dimaksudkan untuk memberikan persamaan

persepsi, Sehingga terdapat persamaan pemahaman terhadap istilah-istilah yang

digunakan dalam penelitian ini. Pentingnya definisi operasional dibahas, karena

terdapat banyak istilah-istilah berbeda yang digunakan untuk menyebutkan isi

atau maksud yang sama, atau sebaliknya. Istilah-istilah yang sama dipergunakan

untuk menyebutkan isi atau maksud yang berbeda. Operasional variabel ini

dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu meluas.

Menurut Sugiyono (2006:19), menyatakan bahwa “Variabel penelitian itu

adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.” Penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu variabel media

pembelajaran berbasis komputer (X) sebagai variabel independent atau variabel

bebas, dan variabel motivasi belajar siswa (Y) sebagai variabel dependent atau

(23)

mencoba menjelaskan pengertian serta maksud yang terkandung dalam judul

penelitian, sehingga diharapkan akan menambah keragaman landasan berpikir

peneliti dan pembaca.

Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Pengaruh penggunaan media

pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi,

maka penulis menjelaskan operasional variabel secara lebih rinci sebagai berikut:

1. Operasional Variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer

Media pembelajaran berbasis komputer dalam penelitian ini, diukur

melalui ukuran dan indikator yang meliputi: (1) Kesesuaian materi dengan

kemampuan belajar siswa, (2) Dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi

siswa pada materi pembelajaran yang disajikan guru, (3) Dapat meningkatkan

motivasi untuk belajar , (4) Dapat Mengurangi penggunaan waktu penyampaian

materi, (5) Membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Uraian dan indikator

media pembelajaran berbasis komputer tersebut secara lebih rinci akan dibahas

pada tabel berikut ini:

Tabel 3. 1

Operasionalisasi Variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer

Variabel Indikator Ukuran Skala

(24)

73

Variabel Indikator Ukuran Skala

(25)
(26)

75

Variabel Indikator Ukuran Skala

Pengukuran

(27)

Variabel Indikator Ukuran Skala

Sumber : Cole & Chan, (1990), dalam Ariesto Hadi Sutopo (2012:164). 5. Operasional Variabel Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan sifat yang terkandung dalam diri individu,

untuk melakukan setiap kegiatan dan aktivitasnya berkenaan dengan belajar, atas

dasar dorongan tertentu, baik itu dorongan secara internal, maupun secara

(28)

77

Tabel 3. 2

Operasionalisasi Variabel Motivasi Berprestasi

Variabel Indikator Ukuran Skala

Pengukuran Motisvasi

Belajar Variabel Y

Pilihan Tugas 1. Tingkat minat siswa dalam

(29)

Variabel Indikator Ukuran Skala Kegigihan 1. Tingkat perjuangan

siswa dalam

4. Tingkat efektifitas siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif Prestasi 1. Tingkat

kemampuan siswa dalam menerapkan materi ajar pada dunia kerja

(30)

79

Variabel Indikator Ukuran Skala

Pengukuran 3. Tingkat

pemahaman siswa terhadap materi ajar pada mata pelajaran produktif 4. Tingkat

ketercapaian standar KKM pada mata pelajaran produktif Sumber : Dale H Shunk (2012:17)

D. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitan ini, terdapat sumber data yang berbeda, maka sumber

data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan

sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang diinginkan dan dapat

diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan

penelitian. Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari guru pengajar

mata pelajaran produktif dan tata usaha di SMK Sangkuriang I Cimahi.

Sumber data sekunder yaitu sumber data yang subjeknya berhubungan

secara tidak langsung dengan objek penelitian, tetapi sifatnya membantu dan

dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Sumber data sekunder dalam

penelitian ini adalah Wakasek, Bagian Humas dan Hubin, bagian Kurikulum,

siswa, kepustakaan dan dokumen dokumen yang berhubungan dengan

(31)

E. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian dapat diartikan sebagai keseluruhan unit yang ingin

diteliti, Keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi

objek penelitian disebut populasi. Arikunto (2006:130), menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Riduwan

(2006:7), mengemukakan bahwa “Populasi merupakan objek tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”. Pengertian yang lebih spesifik diungkapkan oleh

Sugiyono (2006:54), yang berpendapat bahwa “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

populasi merupakan penelitian yang dilakukan terhadap semua elemen di wilayah

peneletian. Dalam penelitian ini tidak semua unit populasi diteliti, karena

keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu, peneliti

diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan

catatan bagian yang diambil mewakili yang lain yang tidak diteliti. Hal ini sejalan

dengan pendapat Sugiyono (2002:73), menyatakan bahwa:

(32)

81

diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel dari populasi harus benar benar mewakili.

Populasi dalam penelitian ini terdiri atas para siswa kelas XI Administrasi

Perkantoran di SMK Sangkuriang Cimahi. Adapun gambaran tentang jumlah

keseluruhan siswa di kelas XI Administrasi Perkantoran, jumlah keseluruhan

dinamakan populasi, maka dengan demikian populasi penelitian dapat dilihat

dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3. 3

Populasi Siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi

No. Siswa Kelas XI Administrasi perkantoran

Jumlah Siswa

1 Siswa Kelas XI AP – 1 44

2 Siswa Kelas XI AP – 2 46

3 Siswa Kelas XI AP – 3 45

JUMLAH 135

Sumber: Dokumen dari Tata Usaha SMK Sangkuriang I Cimahi, diolah oleh penulis

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui jumlah seluruh siswa kelas XI

Administrasi Perkantoran yaitu 135 siswa.

2. Teknik Penarikan Sampel

Sampel merupakan bagian dari unit populasi penelitian, dalam penelitian

sampel harus dapat mewakili dari populasi yang ingin diteliti, Dengan

mempertimbangkan keterbatasan kemampuan penelitian, dilihat dari segi waktu,

tenaga, dana serta kemudahan dalam pengumpulan data dari populasi, maka

dilakukan penentuan sebagian dari populasi yang dijadikan sampel penelitian

(33)

Dari hasil penelitian sementara, diperoleh data jumlah siswa kelas XI

program keahlian Administrasi Perkantoran pada SMK Sangkuriang I Cimahi

sebanyak 135 siswa. Maka pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil dari

populasi dengan menggunakan teknik (Simple Random Sampling). Peneliti

menggunakan teknik ini, dikarenakan sampelnya representatif atau mewakili

populasi dan proposional dengan proses sederhana, tidak melibatkan parameter

populasi yang tidak diketahui, serta disesuaikan dengan keadaan objek penelitian

dalam penerimaan penyebaran sampel. Untuk menentukan ukuran sampel

minimal yang represintatif untuk pengujian hipotesis tersebut, penentuan sampel

dari populasi yang ada, dengan menggunakan rumus Slovin, menurut Husein

Umar (2000:146) dengan penggunaan rumus seperti berikut:

n

=

keterangan :

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

E = tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)

Dengan rumus penentuan ukuran sampel diatas, peneliti dapat menarik

sampel dari populasi yang ada, perhitungan sampel dapat dilihat sebagai berikut:

n

=

(34)

83

n

=

Dengan demikian, penulis dalam penelitian ini menggunakan sampel

berjumlah 57 sampel yang telah dibulatkan. Guna mendapatkan jumlah sampel

yang representatif, selanjutnya sampel tersebut dalam penyebaranya dibagikan

secara proposional.

Untuk menghitung besarnya proporsi dari setiap kelas yang terpilih

sebagai sample maka digunakan rumus sebagai berikut

n1=

x n

0

(Harun Al-Rasyid,1994:80)

keterangan :

n1 = Banyaknya sampel masing masing unit

no = Banyaknya sampel yang diambil sari seluruh unit N1 = Banyaknya populasi dari masing masing unti

n = Jumlah populasi dari seluruh unit

Dengan demikian hasil perhitungan keseluruhan dapat diperhitungkan

dalam tabel berikut ini:

Tabel 3. 4

Alokasi Sampel Minimum Penelitian SMK Sangkuriang I Cimahi

No. Siswa Kelas XI Administrasi perkantoran

Jumlah

Siswa Perhitungan Sampel

(35)

3 Siswa Kelas XI AP – 3 45 (45/135)57 19

JUMLAH 135 57

Sumber: Dokumen dari Tata Usaha SMK Sangkuriang I Cimahi, diolah oleh penulis

Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat dilihat bahwa jumlah sampel

yang akan diambil di SMK Sangkuriang I Cimahi sebanyak 57. dimana

penyebaran sampel kepada tiap tiap kelas di SMK Sangkuriang I adalah sebanyak

19 siswa, sehingga pembagiannya dapat lebih proposional.

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian

Dalam persiapan penelitian, seorang peniliti wajib hukumnya memiliki

persiapan persiapan yang matang, salah satunya Peneliti perlu menggunakan

instrumen sebagai pengumpul data, agar data yang diperoleh akurat. Hal ini

sejalan dengan pendapat dari Suharsimi Arikunto (2002:150), menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data, agar pengerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah.”

Pengumpulan data atau informasi merupakan prosedur dan prasyarat bagi

pelaksanaan pemecahan masalah penelitian. Dalam pengumpulan data ini,

diperlukan cara-cara dan teknik tertentu sehingga data dapat dikumpulkan dengan

baik.

Teknik pengumpulan data, merupakan suatu cara yang dilakukan untuk

mendapatkan data yang diperlukan dan sesuai untuk mendukung jalannya

(36)

85

masalah yang dikajinya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Wawancara

Menurut Riduwan (2006:74), wawancara adalah suatu cara pengumpulan

data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengajukan

pertanyaan langsung kepada sumber data yang ada di lokasi untuk mengetahui

gambaran penggunaan media pembelajaran berbasis komputer dan motivasi

belajar pada kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi.

Wawancara ini dilakukan kepada siswa dan guru di SMK Sangkuriang I Cimahi.

2. Kuesioner

Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan selanjutnya adalah

kuesioner. Kuesioner berupa daftar pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti

untuk disampaikan kepada responden, yang jawabannya diisi sendiri oleh

responden. Kusioner ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu kuesioner yang berisi

instrumen motivasi belajar siswa dan mengenai media pembelajaran berbasis

komputer.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala rating

scale. Skala pengukuran rating scale menurut sugiyono (2006:113), merupakan

“Skala pengukuran yang mengolah data mentah berupa angka, yang kemudian

(37)

penelitian ini harus melalui tahap pengujian instrumen penelitian, yang terdiri dari

uji validitas dan uji reabilitas.

a. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui tepat tidaknya angket yang

tersebar. Menurut Arikunto (2002:168), “Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”.

Instrumen penelitian dapat dikatakan valid, apabila alat tersebut cocok untuk

mengukur apa yang hendak diukur. Tinggi rendahnya nilai validitas suatu

instrumen, menunjukkan sejauh mana, data yang terkumpul tidak menyimpang

dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Uji validitas dilakukan berkenaan

dengan ketetapan alat ukur, terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar

mengukur apa yang seharusnya diukur.

Suatu instrumen pengukuran, dikatakan valid jika instrumen dapat

mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Dengan demikian, syarat

instrumen dikatakan memiliki validitas, apabila sudah dibuktikan melalui

pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba atau tes. Tes yang valid adalah tes

yang dapat mengukur dengan tepat dan teliti gejala yang hendak diukur. Uji

validitas instrumen menggunakan analisa item, yakni dengan mengkorelasikan

skor tiap item dengan skor total.

Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi

(38)

87

r = Koefisien korelasi antara Variabel X dan Y

N = Jumlah responden

i

 = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2

i

Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2

i

Y

 = Toral dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

i iY

X

 = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang

diperoleh tiap respoden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas

instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang

bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba

(39)

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan

pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data

selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi

pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item

angket dari skor-skor yang diperoleh.

8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan

dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel.

Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2,

dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah

20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan  = 5%.

9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriterianya : 1. jika rxy hitung > r tabel, maka valid

2. jika rxy hitung ≤ r tabel, maka tidak valid

(40)

89

bantuan Microsoft Office Excel 2007. Setelah r hitung, kemudian dibandingkan

dengan nilai r tabel dengan taraf nyata () = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95%

dengan db= n-2. Jika t hitung > t tabel maka item tersebut dinyatakan signifikan

(valid) dan sebaliknya jika thitung < t tabel maka item tersebut dinyatakan tidak

signifikan (tidak valid).

b. Uji Reliabilitas

Pengujian alat pengumpulan data kedua adalah pengujian realibilitas

instrumen. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian, bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data,

karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:178), menyatakan bahwa “Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten

dan cermat akurat”. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya.

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam

penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach, yaitu sebagai berikut :

r11 = reliabilitas instrumen

(41)

= varians total

Rumus variansnya adalah sebagai berikut:

[ ]

(Suharsimi Arikunto, 1993:236)

Keterangan:

= varians

= jumlah skor

N = jumlah responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan, dalam rangka mengukur reliabilitas

instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebar instrumen yang akan diuji realibilitasnya, kepada responden yang

bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan

pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data

selanjutnya.

(42)

91

7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.

9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh.

10.Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.

11.Menghitung nilai koefisien alfa.

12.Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang

terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat

bebas (db) = n-2. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji

validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan  = 5%.

13.Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriterianya: 1. Jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel,

2. Jika r11 hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis

terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga

karateristik atau sifat sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat

untuk menjawab masalah masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik

berkaitan dengan deskriptif data maupun untuk membuat induksi, atau menarik

kesimpulan tentang karateristik populasi (parameter) berdasarkan data yang

(43)

Adapun tujuan dilakukanya analisis data, diantaranya antara lain adalah

mendeskripsikan data dan membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang

karateristik populasi atau karateristik populasi berdasarkan data yang diperoleh

dari sampel (statistik).

1. Tabulasi Data

langkah langkah pengolahan data disampaikan oleh sugiyono adalah

sebagai berikut:

1. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data.

2. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen pengumpulan data.

3. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap pilihan dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada.

4. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data kedalam tabel induk penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut sebagai berikut:

Tabel 3. 5

Contoh Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden Skor item Total

1 2 3 4 5 6 ... N

1 2 N

(44)

93

2. Teknik Analisis Data Deskriptif

Teknik analisis data deskriptif merupakan bagian dari teknik analisis data,

kemudian menurut Sambas Amuhidin dan maman A (2007:53), menyatakan

bahwa:

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang telah

dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no 1

maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif yaitu

untuk mengetahui gambaran penggunaan media pembelajran berbasis komputer.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan

kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden.

Data yang diperoleh kemudian diolah, maka diperoleh rincian skor dan

kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang masuk untuk masing

masing variabel. Untuk itu penulis menggunakan langkah langkah seperti yang

dikemukakan oleh Sugiyono (2002:81), yaitu :

a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus : SK=ST x JB x JR.

b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus:

(45)

X1-Xn = Jumlah skor angket masing masing responden c. Membuat daerah kontinum. Langkah langkahnya sebagai berikut:

 Menentukan kontinum tertinggi dan terendah Sangat Tinggi : K = ST x JB x JR Sangat Rendah : K = SR x JB x JR

 Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus :

R =

 Menentukan daerah kontinum sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum sangat rendah ke kontinum sangat tinggi

d. Hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas, maka dapat disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium antara lain seperti di bawah ini.

Tabel 3. 6

Skala Penafsiran Skor Rata Rata

No Skor Kriterium Kategori Penafsiran

1. 1,00 – 1,79 Sangat Rendah Sangat Buruk

2. 1,80 – 2,59 Rendah Buruk

3. 2,60 – 3,39 Sedang Cukup

4. 3,40 – 4,19 Tinggi Baik

5. 4,20 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Baik

Sumber: Pengolahan Data Penelitian, 2013.

3. Teknik Analisis Data Inferensial

Teknik analisis inferensial meliputi statistic parametric yang digunakan

untuk data interval dan ratio serta statistik non parametriks yang digunakan untuk

data nominal dan ordinal,. Teknik analisis data inferensial dilakukan dengan

(46)

95

membuat kesimpulan yang berlaku umum. Ciri data inferensial adalah

digunakanya rumus statistik tertentu (misalnya uji t, uji f dan lain sebagainya).

Pengujian hipotesis yang bentuk datanya interval, maka digunakan analisis

regresi. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh

variabel Media pembelajaran berbasis computer (X) terhadap variabel motivasi

belajar siswa (Y).

a. Pengujian Persyaratan Analasis Data

Setelah mendapatkan berbagai data berkenaan dengan penelitian, maka

teknik analisis data, harus dilakukan oleh seorang peneliti. Teknik analisis data

merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisi deskriptif

untuk menjawab rumusan masalah no 1 dan 2, sedangkan untuk menjawab

rumusan masalah no 3 menggunakan analisis regresi.

Adapun langkah yang penulis gunakan dalam analisi regresi (Ating

Somantri dan Sambas Ali .M 2006:243), yaitu:

1. Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data mepiris 2. Menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh

variabel independen.

3. Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak 4. Melihat apakah tanda dan magnitud dari estimasi parameter cocok

dengan teori

beberapa ahli yang menerangkan berkenaan dengan regresi sederhana

(47)

“Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan atau memprediksi variabel yang terikat (Y) apabila variabel bebas(X) diketahui,regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).”

Persamaan umum regresi linear sederhana menurut riduwan dan sunarto

(2007:97):

Ŷ = a + bX

Keterangan:

Ŷ = Subjek dalam variabel terikat yang diproyeksikan. a = Nilai konstanta.

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan yang menunjukan nilai peningkatan atau penurunan variabel y.

X = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu, dengan ketentuan:

a = Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus:

b =

Peneliti menggunakan teknik analisis data regresi seperti yang sebelumnya

sudah dijelaskan. Sehubungan dengan hal tersebut, ada 3 syarat analisis data yang

harus dipenuhi sebelum melangkah pada analisis regresi, yaitu (1) uji normalitas,

(2) uji linearitas, (3) uji homogenitas.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu

distribusi data. Hal ini berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang

(48)

97

1. Susunlah dari data yang terkecil sampai data yang terbesar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama,

2. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan bilangan itu ( frekuensi harus ditulis)

3. Susun frekuensi kumulatif.

4. Hitunglah proporsi empirik (observasi). Menggunakan formula Sn(Xi)=fki:n.

5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical proportion pada tabel Z.

Formulanya: Z = –

Dimana: X = dan S =

6. Menghitung Theoritical proportion

7. Bandingkan empirical propotion dengan theoritical proporion, kemudian carilah selisih terbesar titik observasinya.

8. Membuat nilai mutlak, semua nilai harus bertanda positif.

9. Membuat kesimpulan, dengan kriteria apabila D hitung < D tabel dengan derajat kebebasan (dk) (0,05), maka dapat dinyatakan bahwa sampel penelitian mengikuti distribusi normal.

10.Memasukan besaran seluruh angka tersebut ke dalam tabel distribusi berikut:

Tabel 3. 7

Contoh Format Tabel Distribusi Liliefors Test

X F FK SN(Xi) Z Fo(xi) Sn (Xi) –Fo(Xi) Sn (X1) –Fo(Xi)

Perhitungan uji normalitas menggunakan aplikasi program statistical

product and service solutions (SPSS), langkah langkah yang digunakan

(49)

2. Membuat definisi tiap variabel dan masikan skor responden yang akan diuji normalitasnya.

3. Klik menu analyze, pilih descriptive, lalu klik explore.

4. Klik display plots, lalu pilih normality plots with test pada kotak dialog explore plots, lalu klik continue.

5. Masukan variabel yang akan diuji normalitasnya ke kotak dependent list, lalu klik OK.

2) Uji Linearitas.

Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara

variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas

dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan

dalam pengujian linieritas regresi menurut Ating Somantri dan Sambas A.

Muhidin (2006:296) adalah:

1) Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y. 2) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg(a)) dengan rumus:

JK reg(a) =

3) Menghitung jumlah kuadrat regresi b І a (JK reg(a)) dengan rumus:

[∑ ]

4) Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus: JKres = ΣY2– JKreg (b/a) – JK reg (a)

5) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a)) dengan rumus:

(50)

99

RJKreg(a) = JKreg (b/a)

7) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus: RJKres = JKres

N – 2

8) Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

∑ {∑ }

9) Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 10)Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKres – JKE

11)Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC = JKTC K – 2

12)Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus: RJKE = JKE

N – k

13)Mencari nilai uji F dengan rumus: F = RJKTC

RJKE

14)Menentukan kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.

15)Mencari nilai F tabel pada taraf signifikan 95% atau α = 5 %

(51)

3) Uji Homogenitas

Uji homogenitas, dilakukan untuk mengetahui apakah ada sampel yang

terpilih menjadi responden berasal dari kelompok yang sama. Dengan kata lain,

bahwa sampel yang diambil memiliki sifat-sifat yang sama atau homogen.

Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Barlett. Kriteria

yang penulis lakukan adalah nilai hitung X2 > nilai tabel, mka Ho menyatakan

skornya homogen ditolak. Rumus nilai hitung :

X2= (ln10)[⅀db.logSi2)

Ating somantri dan sambas ali M (2006:294)

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas

varians ini menurut Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:295), adalah:

1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel Uji Barlett.

3. Menghitung varians gabungan.

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.

6. Menghitung nilai X2

7. Menentukan nilai dan titik kritis. 8. Membuat kesimpulan.

b. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yaitu jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang

kebenarannya masih harus diuji secara empiris dan dengan pengujian tersebut

maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau menerima suatu hipotesis.

Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan

(52)

101

Alat yang digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas

atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya

hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas

terhadap suatu variabel terikat).

1) Merumuskan Hipotesis

Pengujian keberartian pada analisis regresi sederhana dapat dilakukan

dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: (Ating Somantri dan Sambas

A. Muhidin, 2006:245-255),:

1. Menentukan rumusan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis penelitian yang diajukan, yaitu:

Hipotesis

H0 : 1

yx

 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

penggunaan media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi. .

H1 : yx1≠ 0, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan penggunaan

media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi. .

2) Menyusun Persamaan Regresi

(53)

2

Untuk menentukan nilai Uji F dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

a. Menentukan jumlah kuadrat Regresi dengan rumus:

y

b. Menentukan jumlah kuadrat Residu dengan rumus:

)

c. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

JKres = ΣY2– JKreg(a/b) – JKreg(a)

d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a)) dengan rumus:

RJKreg(a) = JKreg(a)

e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(a)) dengan rumus:

RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)

f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:

RJKres = JKres

n-2

g. Menghitung nilai F dengan rumus:

(54)

103

2. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai F tabel dengan kriteria pengujian: jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak ;

3. Membuat kesimpulan. Dalam penelitian ini, kriteria kesimpulan adalah Tolak H0, jika nilai hitung t atau F lebih besar dari nilai tabel t atau

3) Uji Signifikasi

Menentukan nilai uji F melalui langkah langkah dibawah ini: a. Menentukan jumlah kuadrat regresi dengan rumus:

JK

(Reg)

= b

1

∑X

1

Y+...+b

x

∑X

k

Y

b. Menentukan jumlah kuadrat residu dengan rumus:

JK

(Res)

= (∑Y

2

- JK

(Reg)

F

hitung =

Keterangan:

K = banyaknya variabel bebas

c. Menentukan nilaikritis (α) atau nilai tabel F dengan derajat kebebasan untuk

db1=K dan db2= n-k-1

d. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria pengujian: jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak H0, dan H1 diterima.

(55)

lebih besar dari nilai (α) yang ditentukan, maka H0 diterima, sebaliknya

apabila nilai r lebih kecil dari nilai (α)tertentu,maka H0, ditolak.

4) Menghitung Koefisien Determinasi

pengujian seberapa besar pengaruh efektivitas penggunaan media

pembelajaran berbasis computer terhadap motivasi belajar siswa, maka digunakan

koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

Perhitungan koefisien determinasi selesai, kemudian dilanjutkan dengan

penyesuaian dengan kriteria interpretasi koefisien determinasi, seperti tabel

berikut ini:

Tabel 3. 8

Kriteria Interpretasi Koefisien Determinasi

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,000 sampai dengan 0,199 Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Antara 0,800 sampai dengan 1,000

Sangat Rendah Rendah

Sedang/Cukup Kuat Kuat

Sangat Kuat

(56)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, pada mata pelajaran

produktif, kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I

Cimahi yang meliputi indikator (1) kesesuaian materi ajar dengan kemampuan

belajar siswa, (2) dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada

materi pembelajaran yang disajikan guru, (3) dapat meningkatkan motivasi untuk

belajar, (4) mengurangi penggunaan waktu penyampaian materi, (5) pembelajaran

dapat lebih menyenangkan. Secara keseluruhan berada pada kategori cukup. Hal

ini mengandung arti bahwa menurut responden, sebagian besar penggunaan media

pembelajaran berbasis komputer pada mata pelajaran produktif, kompetensi

keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi belum optimal.

Motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif, kompetensi

keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi yang meliputi

indikator (1) pilihan tugas, (2) usaha, (3) kegigihan, (4) prestasi. Secara

keseluruhan berada pada kategori cukup. Hal ini mengandung arti bahwa menurut

responden, sebagian besar motivasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif,

kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi

dinyatakan belum optimal.

Hasil uji hipotesis, secara parsial menunjukan bahwa penggunaan media

(57)

berbasis komputer baik, maka motivasi belajar siswa meningkat. Pengaruh

variabel penggunaan media pembelajaran berbasis komputer (X) terhadap variabel

motivasi belajar siswa (Y) dikatakan kuat, sehingga ada pengaruh penggunaan

media pembelajaran berbasis komputer (X) terhadap motivasi belajar siswa (Y)

pada mata pelajaran produktif, kompetensi keahlian administrasi perkantoran di

SMK Sangkuriang I Cimahi.

B. Saran

Kesimpulan di atas merujuk kepada skor rata rata setiap ukuran, saran

yang dikemukakan mengacu kepada ukuran yang memiliki skor rata rata terendah

di antara dimensi yang lain untuk masing masing variabel. Berdasarkan hal

tersebut saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Indikator yang dijadikan kajian pada variabel penggunaan media

pembelajaran berbasis komputer, indikator mengurangi penggunaan waktu

memiliki skor rata rata terendah. Pada ukuran ini responden banyak

menjawab pada pilihan 3 terhadap ukuran kesiapan dalam menggunakan

media pembelajaran berbasis komputer sebelum pembelajaran dimulai. Siswa

menilai bahwa kesiapan dalam penggunaan media pembelajaran berbasis

komputer adalah sedang, artinya kesiapan dalam menggunakan media

pembelajaran berbasis komputer belum optimal. Oleh karena itu penggunaan

media pembelajaran harus memerlukan suatu perencanaan yang matang

(58)

167

Pengoperasian media pembelajaran berbasis computer harus melalui proses

dalam mempersiapkan segala materi yang ingin disampaikan kepada siswa di

kelas. Untuk dapat membantu dalam mempersiapkan penggunaan media

pembelajaran berbasis komputer, sarana dan prasaran sekolah harus lebih

ditingkatkan lagi. Seperti penggunaan LCD tidak lagi harus guru yang

membawa ke kelas, namun sudah tersedia di dalam ruang kelas untuk dapat

menghemat waktu penyampaian materi di dalam kegiatan belajar mengajar.

Fasilitas komputer ataupun laptop disarankan mengikuti arus perkembangan,

sehingga dapat di gunakan dengan mobilitas yang tinggi. Perencanaan dapat

memperbaiki kebutuhan waktu yang terbuang dengan sia sia akibat

mempersiapkan segala proses untuk menggunakan media pembelajaran

berbasis komputer.

2. Indikator yang dijadikan kajian pada variabel motivasi belajar siswa,

indikator pilihan tugas memiliki skor rata rata terendah. Pada ukuran ini

responden banyak menjawab pada pilihan 3 terhadap ukuran kecepatan siswa

dalam menghadapi penyelesaian pilihan tugas mata pelajaran produktif.

Siswa menilai bahwa kecepatan siswa dalam menghadapi penyelesaian

pilihan tugas mata pelajaran produktif adalah sedang, artinya kecepatan siswa

dalam menghadapi penyelesaian pilihan tugas mata pelajaran produktif

cukup. Oleh karena itu tingkat motivasi siswa harus lebih ditingkatkan,

berkenaan dengan kecepatan siswa dalam menyelesaikan setiap tugas mata

(59)

media pembelajaran berbasis komputer. Media pembelajaran berbasis

komputer memiliki kelebihan dibandingkan dengan media lainnya, yaitu

terletak pada fasilitas yang terdapat pada media pembelajaran berbasis

komputer, diantaranya adalah fasilitas audiovisual. Fasilitas audiovisual

dapat membantu pemahaman siswa, terhadap kejadian yang bersifat abstrak,

yang sulit dijelaskan dengan verbal. Sehingga siswa dapat lebih cepat dalam

menyelesaikan setiap pilihan tugas mata pelajaran produktif.

3. Media pembelajaran berbasis komputer merupakan salah satu faktor eksternal

dari hasil belajar. Media pembelajaran berbasis komputer merupakan salah

satu faktor yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Diharapkan

dengan ditingkatkannya penggunaan media pembelajaran berbasis komputer

dapat membuat pembelajaran di kelas dapat lebih kondusif, sehingga

ketercapaian tujuan instruksional dapat tercapai dengan baik. Kesulitan siswa

dalam memahami materi mata pelajaran produktif, dapat dibantu dengan

menggunakan media pembelajaran berbasis komputer, sehingga dengan

adanya media pembelajaran berbasis komputer dapat memacu tingkat

motivasi belajar siswa.

4. Motivasi belajar siswa merupakan faktor internal dari hasil belajar. kadar

motivasi belajar siswa berubah ubah, tergantung kondisi dari individu

tersebut, sehingga tingkat motivasi belajar siswa harus selalu dijaga

(60)

169

penting bagi kegiatan belajar mengajar di kelas, maka peran seorang guru

untuk dapat menjaga motivasi belajar siswa tetap terjaga. Salah satu sarana

yang dapat memotivasi siswa adalah dengan menggunakan media

pembelajaran berbasis komputer. Peran guru dituntut untuk dapat mampu dan

memanfaatkan media pembelajaran berbasis komputer pada kegiatan belajar

(61)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Al Rasyid, Harun Kismantoroadji. (2005). Statistika Sosial. Bandung: Program Pasca Sarjana UNPAD.

_______.(2004). Statistik sosial. Bandung : Program pasca Sarjana UNPAD. Arep dan tanjung. (2004). Manajemen Motivasi. Jakarta: Gramedia.

Ariani, Niken dan Haryanrto, Dany. (2010). Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. (1993). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

_______. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Proses. Jakarta: PT Rineka Cipta.

_______. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

_______. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. (2008). Kurikulum 2004 Pedoman

Umum Pengembangan Silabus. Jakarta: Grafindo.

Hill, F. Winfred. (2009). Teoti Teori Pembelajaran. Bandung: Nusa Media.

Makmun, Syamsuddin Abin. (2004). Psikoogi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

McCllelland, D. C. (1961). The Achieving Society. New Jersey: Van Nostrand Reinhold.

Mohammad. (1987). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Yogyakarta: Liberty

Gambar

Tabel 1. 1 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian
Gambar 1 . 1 Hasil Survei Peserta Remedial Mata Pelajaran Produktif
Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Tabel 3. 2 Operasionalisasi Variabel Motivasi Berprestasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berikut ada 48 soal matematika model PISA yang bisa kalian jadikan referensi dalam melatih kemampuan literasi matematika kalian, penting mempunyai kemampuan matematika

saudara sudah siap untuk menghadapi segala resiko yang terjadi pada usaha. 5 Saudara

Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra.. Predikat-objek dalam Bahasa Indonesia: Keselarasan

Pengembangan Program Perkuliahan Metodologi Penelitian Berbasis Experiential Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Riset Kependidikan Sains Mahasiswa Calon Guru

Konsep ini memperkenalkan suatu system pengukuran perusahaan dengan menggunakan kriteria-kriteria yang merupakan penjabaran dari visi dan strategi perusahaanyang digolongkan dalam

Analisis break even point adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui situasi atau keadaan dimana pendapatan total perusahaan sama dengan biaya totalnya. Dengan mengetahui

sebuah garis tetap dalam bidangnya, diputar mengelilingi garis tersebut, daerah itu.. akan membentuk sebuah

Dari z di kolom kiri maju ke kanan dan dari z di baris atas turun ke bawah, maka didapat bilangan yang merupakan luas yang dicari.. Luas yang tertera dalam daftar adalah luas