PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF
PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK SANGKURIANG I CIMAHI
SKRIPSI PENELITIAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Oleh:
Arie Hendra Saputro (0901793)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Berbasis Komputer
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Produktif Program
Keahlian Administrasi Perkantoran Di
SMK Sangkuriang I Cimahi
Oleh
Arie Hendra Saputro
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Arie Hendra Saputro 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
September 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK
SANGKURIANG I CIMAHI
Proposal ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I,
Drs. H. Ade Sobandi, M.Pd.,M.Si. NIP. 195704011984031003
Pembimbing II,
Dr. Rasto, M. Pd. NIP. 197207112001121001
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI,
ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN DI SMK SANGKURIANG I CIMAHI Oleh:
Arie Hendra Saputro 0901793
Skripsi ini dibimbing oleh:
Drs. H. Ade Sobandi, M.Pd.,M.Si. dan Dr. Rasto, M. Pd.
Penelitian ini dilakukan di SMK Sangkuriang I Cimahi. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah belum optimalnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif kompetensi keahlian dasar administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei eksplanasi dengan teknik analisis data deskriptif. Selanjutnya, teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara penyebaran angket dengan model
rating scale, yang dianalisis menggunakan regresi sederhana.
Berdasarkan analisis terhadap jawaban responden, diperoleh hasil bahwa persepsi penggunaan media pembelajaran berbasis komputer (X) terhadap variabel motivasi belajar siswa (Y) termasuk kategori tinggi, Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan analisis regresi sederhana, diperoleh kesimpulan bahwa: penggunaan media pembelajaran berbasis komputer memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar.
ABSTRACT
EFFECT OF MEDIA USE OF COMPUTER-BASED LEARNING MOTIVATION FOR STUDENT LEARNING LESSONS ON EARNING
COMPETENCE IN OFFICE ADMINISTRATION SKILLS SMK SANGKURIANG I CIMAHI
By:
Arie Hendra Saputro 0901793
This Script is guided by:
Drs. H. Ade Sobandi, M.Pd.,M.Si. and Dr. Rasto, M. Pd. .
The research was conducted at SMK Sangkuriang I Cimahi. Issues that were examined in this study is not optimal student achievement in the subjects of productive competence in the basic skills of office administration SMK Sangkuriang I Cimahi. The research method used was a survey method of explanation with descriptive data analysis. Furthermore, data collection techniques used by distributing questionnaires with rating scale models, which were analyzed using simple regression.
Based on an analysis of respondents 'answers, the result that the perception of the use of computer-based instructional media (X) of the students' motivation variable (Y) were high, Based on calculations using simple regression analysis, it is concluded that: the use of computer-based instructional media has influence positive and significant impact on motivation to learn.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vii DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. D. Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Kegunaan Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1. Kegunaan Teoritis ... Error! Bookmark not defined. 2. Keguanaan Praktis ... Error! Bookmark not defined.
BAB IIKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISError! Bookmark not A. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.
1. Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2. Motivasi ... Error! Bookmark not defined. 3. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Terhadap Motivasi Belajar Siswa . Error! Bookmark not defined. B. Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
5. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III ... Error! Bookmark not defined. DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Metode penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.
1. Operasional Variabel Media Pembelajaran Berbasis KomputerError! Bookmark not 2. Operasional Variabel Motivasi BelajarError! Bookmark not defined.
D. Jenis dan Sumber Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
E. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel PenelitianError! Bookmark not defined. 1. Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
2. Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined.
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data PenelitianError! Bookmark not defined. 1. Wawancara ... Error! Bookmark not defined.
2. Kuesioner ... Error! Bookmark not defined. G. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 1. Tabulasi Data ... Error! Bookmark not defined. 2. Teknik Analisis Data Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. 3. Teknik analisis data inferensial .... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.
4. Deskripsi Variabel ... Error! Bookmark not defined. 5. Pengujian Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not defined. 6. Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. B. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
1. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata Pelajaran Produktif Program Keahlian
Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi.Error! Bookmark not define 2. Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif
Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK
Sangkuriang I Cimahi . ... Error! Bookmark not defined. 3. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis
Komputer Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Program Keahliam Administrasi
Perkantoran SMK Sangkuriang I CimahiError! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belum optimalnya nilai akademis siswa, dapat dilihat dari belum
optimalnya nilai ulangan siswa di sekolah. Guru memberikan ulangan kepada
siswa, untuk membantu siswa dalam mencapai suatu tujuan instruksional.
Ulangan merupakan salah satu cara guru, untuk mengukur tingkat pemahaman
siswa terhadap pelajaran di sekolah, yang telah diajarkan oleh seorang guru.
Permendiknas nomor 20 tahun 2007, menyatakan bahwa:
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
Berdasarkan waktu pelaksanaannya, ulangan dibagi atas beberapa jenis,
yaitu; ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester.
Ulangan dapat diukur kualitasnya, dengan cara penerapan Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) pada setiap mata pelajaran. Permendiknas nomor 20 tahun
2007, tentang Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), menyatakan bahwa:
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), memiliki nilai ambang batas yang
beragam. Setiap nilai ambang batas tersebut, tergantung dari ketetapan satuan
pendidikan.
SMK Sangkuriang I Cimahi merupakan salah satu satuan pendidikan,
yang menetapkan nilai ambang batas pada mata pelajaran dasar produktif dengan
nilai 75 dan mata pelajaran produktif dengan nilai 78. Hasil survei Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) di SMK Sangkuriang I Cimahi, pada ulangan mata
pelajaran keahlian produktif, kelas XI AP sebagai berikut:
Tabel 1. 1
Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian
Kelas XI Administrasi Perkantoran Pada Mata Pelajaran Produktif SMK SANGKURIANG I Cimahi
Tahun Ajaran 2012/2013
No SMK Kelas KKM
Nilai Mata Pelajaran Produktif di atas KKM (%)
Sumber : Bagian Kurikulum SMK Sangkuriang I Cimahi
Data di atas memberikan informasi, nilai ulangan siswa kelas XI
Administrasi Perkantoran, pada mata pelajaran Produktif, di SMK Sangkuriang I
Cimahi, pada tahun ajaran 2012/2013. Terlihat bahwa, nilai ulangan pada salah
3
ulangannya masih belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM).
Siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum, harus
melakukan perbaikan atau remedial. Data berkenaan dengan jumlah siswa, kelas
XI AP 3 yang mengikuti remedial, pada mata pelajaran produktif adalah sebagai
berikut:
Data di atas memberikan informasi, banyak siswa yang mengikuti
remedial. Pada standar kompetensi membuat dokumen, terdapat 14 orang siswa
yang harus mengikuti remedial. Hal ini menerangkan bahwa kegiatan
pembelajaran pada mata pelajaran produktif, dihadapkan dengan masalah, belum
optimalnya motivasi belajar siswa. 14
siswa
2 siswa 5 siswa
14 siswa
Gambar 1 . 1
Hasil Survei Peserta Remedial Mata Pelajaran Produktif Kelas XI Administrasi Perkantoran 3
SMK Sangkuriang I Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013
Menangani Penggandaan Dokumen Kearsipan
Belum optimalnya motivasi belajar, harus segera dicarikan solusinya,
karena akan berdampak pada lulusan siswa SMK. Dampak belum optimalnya
motivasi belajar adalah penurunan nilai akademis siswa, perhatian terhadap
pembelajaran berkurang, kegiatan pembelajaran menjadi tidak efektif dan
kegiatan praktek siswa menjadi tidak kondusif. Hal ini penting bagi satuan
pendidikan, karena sekolah menengah kejuruan akan mencetak lulusan yang siap
untuk bekerja.
Belum optimalnya motivasi belajar siswa, dapat diatasi dengan
menggunakan grand teori belajar kognitif dari Robert M Gagne. Teori belajar
kognitif, membahas tentang hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dipengaruhi
oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
Faktor internal merupakan faktor yang ditimbulkan dari dalam individu.
Salah satu faktor internal, yang mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi
belajar. Faktor eksternal merupakan faktor yang ditimbulkan dari lingkungan atau
faktor luar dari individu, faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah
media pembelajaran, salah satu jenis media yang mempengaruhi hasil belajar
adalah media pembelajaran berbasis komputer.
Media pembelajaran berbasis komputer, merupakan faktor eksternal dari
hasil belajar yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Menurut Nana
Sudjana dan Ahmad Rivai (2001;137), menyatakan bahwa: “Kelebihan
5
Dengan demikian, berdasarkan teori belajar kognitif dari Robert M Gagne, media
pembelajaran berbasis komputer, dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa.
Mengatasi belum optimalnya nilai akademis siswa, diperlukan motivasi
belajar yang optimal. Demi mewujudkan motivasi yang optimal, diperlukan sosok
seorang guru yang dapat menggunakan media pembelajaran berbasis komputer,
untuk dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang rendah.
Sehubungan dengan latar belakang tersebut. Penulis akan mengangkat
sebuah judul tentang, pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis
komputer terhadap motivasi belajar siswa, (studi kasus pada mata pelajaran
produktif Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I
Cimahi).
B. Identifikasi Masalah
Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah rendahnya motivasi belajar
siswa, di SMK sangkuriang I cimahi. Motivasi belajar merupakan peranan yang
sangat penting, dalam terciptanya hasil belajar yang baik. Belum oprimalnya
motivasi belajar siswa, harus segera ditindak lanjuti. Mengingat peran dari
motivasi belajar yang sangat penting dan berpengaruh terhadap hasil belajar.
Motivasi belajar merupakan bagian faktor internal dari hasil belajar,
sehingga pengaruh motivasi belajar, banyak dipengaruhi oleh faktor faktor
adalah media pembelajaran berbasis komputer. Dalam penelitian ini, motivasi
belajar akan dikaji dalam prespektif teori hasil belajar.
Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam
pernyataan masalah (Problem Statment) berikut: Penggunaan media pembelajaran
berbasis komputer, yang dilakukan oleh seorang pengajar pada mata pelajaran
produktif, di SMK Sangkuriang I Cimahi, dalam pelaksanaannya belum terlaksana
dengan efektif. Hal ini menyebabkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran
produktif belum optimal sepenuhnya. Kondisi semacam ini akan berdampak
negatif terhadap lulusan di SMK Sangkuriang I Cimahi
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pernyataan masalah (Problem Statment) di atas, masalah
dalam penelitian ini, secara empirik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian
(Research Question) sebagai berikut:
1. Bagaimana efektifitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer,
yang dilakukan oleh guru mata pelajaran produktif, pada jurusan Administrasi
Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi.
2. Bagaimana tingkat motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif,
jurusan Administrasi Perkantoran, di SMK Sangkuriang I Cimahi.
3. Adakah pengaruh efektifitas penggunaan media pembelajaran berbasis
komputer, terhadap tingkat motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran
7
D. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari melakukan penelitian ini adalah mencari segala bahan dan
informasi, untuk memperoleh gambaran yang jelas, berkenaan dengan Pengaruh
media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan
dan melakukan kajian secara ilmiah, tentang penggunaan media pembelajaran
berbasis komputer, terhadap motivasi belajar siswa. Dalam peningkatan prestasi
siswa, ditinjau dari nilai akademis siswa.
Analisis tersebut diperlukan, untuk mengetahui pengaruh penggunaan
media pembelajaran berbasis komputer, yang dilakukan oleh guru pada mata
pelajaran produktif, jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I
Cimahi. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui efektifitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer,
yang dilakukan oleh guru mata pelajaran produktif, jurusan Adminstrasi
Perkantoran di SMK Sangkurinag I Cimahi.
2. Mengetahui tingkat motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif,
jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi.
3. Mengetahui pengaruh efektifitas penggunaan media pembelajaran berbasis
komputer, terhadap motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif,
E. Kegunaan Penelitian
Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dapat dicapai, maka
penelitian ini akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu; kegunaan teoritis
dan kegunaan praktis,
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini, akan dapat dijadikan studi dan bahan penelitian
selanjutnya yang relevan, untuk dapat memperkaya temuan ilmiah yang lain bagi
para calon peneliti lainnya. Hasil penelitian ini juga dapat sebagai bahan
informasi, untuk dapat mengenal dan memahami terhadap teori belajar, yang erat
kaitanya dengan media pembelajaran berbasis komputer. Manfaatnya akan
berdampak dan berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa dan menjadi sumber
bacaan ilmu tentang pembelajaran yang efektif.
2. Keguanaan Praktis
Dari hasil penelitian yang akan dilakukan peneliti, diharapkan dapat
menuai manfaat sebagai berikut:
a. Sebagai sumber masukan, bagi guru yang mengajar mata pelajaran produktif,
pada jurusan administrasi perkantoran. Bahwa penggunaan media
pembelajaran berbasis komputer, memiliki pengaruh yang positif terhadap
perkembangan motivasi belajar siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih
9
b. Sebagai masukan kepada siswa, agar lebih memerhatikan motivasi belajar
dan mengetahui manfaat dari media pembelajaran berbasis komputer, yang
telah disampaikan oleh guru, sehingga siswa dapat mengajukan media apa
yang akan digunakan saat kegiatan pembelajaran.
c. Sebagai masukan bagi satuan pendidikan, untuk lebih memperhatikan
penggunaan media pembelajaran berbasis komputer. Penerapan penggunaan
media pembelajaran berbasis komputer, memiliki dampak positif bagi
perkembangan dan pembentukan motivasi belajar siswa.
d. Sebagai sumber referensi, bagi pihak pihak terkait yang ada hubunganya
dengan kegiatan proses belajar mengajar, menginginkan suatu perubahan
prestasi belajar siswa ke arah yang lebih baik. Penggunaan media
pembelajaran berbasis komputer, sebaiknya intensitasnya lebih ditingkatkan
kembali. Mengingat manfaat dari media pembelajaran berbasis komputer
BAB III
DESAIN PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah variabel X, yaitu media
pembelajaran berbasis komputer. Variabel Y yaitu motivasi belajar siswa,
program keahlian administrasi perkantoran, pada sekolah menengah kejuruan
Sangkuriang I Cimahi.
Berdasarkan objek penelitian diatas, maka akan dianalisis mengenai
pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, oleh guru mata
pelajararan produktif, terhadap motivasi belajar siswa, program keahlian
administrasi perkantoran, pada sekolah menengah kejuruan Sangkuriang I Cimahi.
Responden siswa yang masih aktif di kelas XI, program keahlian administrasi
perkantoran, pada sekolah menengah kejuruan Sangkuriang I Cimahi.
B. Metode penelitian
Dalam kegiatan penelitian, seorang peneliti wajib harus mengenal dan
mengetahui metode penelitan apa yang akan digunakan, maka dari itu, seorang
peneliti dalam melakukan penelitian terlebih dahulu harus menentukan metode
apa yang harus digunakan. Metode penelitian memiliki peranan yang penting
dalam melakukan suatu penelitian. maka dari itu, seorang peneliti harus
mengetahui metode apa yang akan digunakan. Hal ini bertujuan agar peneliti
dengan baik. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Surakhmad (1998:131), yang menyatakan bahwa:
Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.
Tujuan adanya metode penelitian adalah untuk memberikan gambaran,
kepada peneliti mengenai langkah langkah penelitian yang dilakukan, sehingga
permasalahan tersebut dapat dipecahkan. Sugiyono (2006:160), menjelaskan
bahwa “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Arikunto (2002:136), menjelaskan ”Metode
penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.”
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
Survei Eksplanasi (Explanatory Survey), yaitu penelitian survei yang digunakan
untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Kemudian pendapat
dari Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989:5), mengemukakan bahwa ”Metode explanatory survey yaitu metode untuk menjelaskan hubungan kausal
antara dua variabel atau lebih melalui pengajuan hipotesis.”
Objek telaah penelitian survei eksplanasi adalah untuk menguji hubungan
antar variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, jelas ada hipotesis
71
variabel, yaitu variabel media pembelajaran berbasis komputer dan variabel
motivasi belajar siswa. Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan pada
media pembelajaran berbasis komputer, terhadap motivasi belajar siswa dan
seberapa besar pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis komputer
terhadap motivasi belajar siswa, program keahlian administrasi perkantoran pada
SMK Sangkuriang I Cimahi.
C. Operasional Variabel
Definisi operasional variabel, dimaksudkan untuk memberikan persamaan
persepsi, Sehingga terdapat persamaan pemahaman terhadap istilah-istilah yang
digunakan dalam penelitian ini. Pentingnya definisi operasional dibahas, karena
terdapat banyak istilah-istilah berbeda yang digunakan untuk menyebutkan isi
atau maksud yang sama, atau sebaliknya. Istilah-istilah yang sama dipergunakan
untuk menyebutkan isi atau maksud yang berbeda. Operasional variabel ini
dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu meluas.
Menurut Sugiyono (2006:19), menyatakan bahwa “Variabel penelitian itu
adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.” Penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu variabel media
pembelajaran berbasis komputer (X) sebagai variabel independent atau variabel
bebas, dan variabel motivasi belajar siswa (Y) sebagai variabel dependent atau
mencoba menjelaskan pengertian serta maksud yang terkandung dalam judul
penelitian, sehingga diharapkan akan menambah keragaman landasan berpikir
peneliti dan pembaca.
Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Pengaruh penggunaan media
pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi,
maka penulis menjelaskan operasional variabel secara lebih rinci sebagai berikut:
1. Operasional Variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Media pembelajaran berbasis komputer dalam penelitian ini, diukur
melalui ukuran dan indikator yang meliputi: (1) Kesesuaian materi dengan
kemampuan belajar siswa, (2) Dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi
siswa pada materi pembelajaran yang disajikan guru, (3) Dapat meningkatkan
motivasi untuk belajar , (4) Dapat Mengurangi penggunaan waktu penyampaian
materi, (5) Membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Uraian dan indikator
media pembelajaran berbasis komputer tersebut secara lebih rinci akan dibahas
pada tabel berikut ini:
Tabel 3. 1
Operasionalisasi Variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Variabel Indikator Ukuran Skala
73
Variabel Indikator Ukuran Skala
75
Variabel Indikator Ukuran Skala
Pengukuran
Variabel Indikator Ukuran Skala
Sumber : Cole & Chan, (1990), dalam Ariesto Hadi Sutopo (2012:164). 5. Operasional Variabel Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan sifat yang terkandung dalam diri individu,
untuk melakukan setiap kegiatan dan aktivitasnya berkenaan dengan belajar, atas
dasar dorongan tertentu, baik itu dorongan secara internal, maupun secara
77
Tabel 3. 2
Operasionalisasi Variabel Motivasi Berprestasi
Variabel Indikator Ukuran Skala
Pengukuran Motisvasi
Belajar Variabel Y
Pilihan Tugas 1. Tingkat minat siswa dalam
Variabel Indikator Ukuran Skala Kegigihan 1. Tingkat perjuangan
siswa dalam
4. Tingkat efektifitas siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif Prestasi 1. Tingkat
kemampuan siswa dalam menerapkan materi ajar pada dunia kerja
79
Variabel Indikator Ukuran Skala
Pengukuran 3. Tingkat
pemahaman siswa terhadap materi ajar pada mata pelajaran produktif 4. Tingkat
ketercapaian standar KKM pada mata pelajaran produktif Sumber : Dale H Shunk (2012:17)
D. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Dalam penelitan ini, terdapat sumber data yang berbeda, maka sumber
data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan
sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang diinginkan dan dapat
diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan
penelitian. Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari guru pengajar
mata pelajaran produktif dan tata usaha di SMK Sangkuriang I Cimahi.
Sumber data sekunder yaitu sumber data yang subjeknya berhubungan
secara tidak langsung dengan objek penelitian, tetapi sifatnya membantu dan
dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Sumber data sekunder dalam
penelitian ini adalah Wakasek, Bagian Humas dan Hubin, bagian Kurikulum,
siswa, kepustakaan dan dokumen dokumen yang berhubungan dengan
E. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian dapat diartikan sebagai keseluruhan unit yang ingin
diteliti, Keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi
objek penelitian disebut populasi. Arikunto (2006:130), menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Riduwan
(2006:7), mengemukakan bahwa “Populasi merupakan objek tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”. Pengertian yang lebih spesifik diungkapkan oleh
Sugiyono (2006:54), yang berpendapat bahwa “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,
populasi merupakan penelitian yang dilakukan terhadap semua elemen di wilayah
peneletian. Dalam penelitian ini tidak semua unit populasi diteliti, karena
keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu, peneliti
diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan
catatan bagian yang diambil mewakili yang lain yang tidak diteliti. Hal ini sejalan
dengan pendapat Sugiyono (2002:73), menyatakan bahwa:
81
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel dari populasi harus benar benar mewakili.
Populasi dalam penelitian ini terdiri atas para siswa kelas XI Administrasi
Perkantoran di SMK Sangkuriang Cimahi. Adapun gambaran tentang jumlah
keseluruhan siswa di kelas XI Administrasi Perkantoran, jumlah keseluruhan
dinamakan populasi, maka dengan demikian populasi penelitian dapat dilihat
dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3. 3
Populasi Siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi
No. Siswa Kelas XI Administrasi perkantoran
Jumlah Siswa
1 Siswa Kelas XI AP – 1 44
2 Siswa Kelas XI AP – 2 46
3 Siswa Kelas XI AP – 3 45
JUMLAH 135
Sumber: Dokumen dari Tata Usaha SMK Sangkuriang I Cimahi, diolah oleh penulis
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui jumlah seluruh siswa kelas XI
Administrasi Perkantoran yaitu 135 siswa.
2. Teknik Penarikan Sampel
Sampel merupakan bagian dari unit populasi penelitian, dalam penelitian
sampel harus dapat mewakili dari populasi yang ingin diteliti, Dengan
mempertimbangkan keterbatasan kemampuan penelitian, dilihat dari segi waktu,
tenaga, dana serta kemudahan dalam pengumpulan data dari populasi, maka
dilakukan penentuan sebagian dari populasi yang dijadikan sampel penelitian
Dari hasil penelitian sementara, diperoleh data jumlah siswa kelas XI
program keahlian Administrasi Perkantoran pada SMK Sangkuriang I Cimahi
sebanyak 135 siswa. Maka pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil dari
populasi dengan menggunakan teknik (Simple Random Sampling). Peneliti
menggunakan teknik ini, dikarenakan sampelnya representatif atau mewakili
populasi dan proposional dengan proses sederhana, tidak melibatkan parameter
populasi yang tidak diketahui, serta disesuaikan dengan keadaan objek penelitian
dalam penerimaan penyebaran sampel. Untuk menentukan ukuran sampel
minimal yang represintatif untuk pengujian hipotesis tersebut, penentuan sampel
dari populasi yang ada, dengan menggunakan rumus Slovin, menurut Husein
Umar (2000:146) dengan penggunaan rumus seperti berikut:
n
=
keterangan :
n = ukuran sampel N = ukuran populasi
E = tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)
Dengan rumus penentuan ukuran sampel diatas, peneliti dapat menarik
sampel dari populasi yang ada, perhitungan sampel dapat dilihat sebagai berikut:
n
=83
n
=
Dengan demikian, penulis dalam penelitian ini menggunakan sampel
berjumlah 57 sampel yang telah dibulatkan. Guna mendapatkan jumlah sampel
yang representatif, selanjutnya sampel tersebut dalam penyebaranya dibagikan
secara proposional.
Untuk menghitung besarnya proporsi dari setiap kelas yang terpilih
sebagai sample maka digunakan rumus sebagai berikut
n1=
x n
0(Harun Al-Rasyid,1994:80)
keterangan :
n1 = Banyaknya sampel masing masing unit
no = Banyaknya sampel yang diambil sari seluruh unit N1 = Banyaknya populasi dari masing masing unti
n = Jumlah populasi dari seluruh unit
Dengan demikian hasil perhitungan keseluruhan dapat diperhitungkan
dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. 4
Alokasi Sampel Minimum Penelitian SMK Sangkuriang I Cimahi
No. Siswa Kelas XI Administrasi perkantoran
Jumlah
Siswa Perhitungan Sampel
3 Siswa Kelas XI AP – 3 45 (45/135)57 19
JUMLAH 135 57
Sumber: Dokumen dari Tata Usaha SMK Sangkuriang I Cimahi, diolah oleh penulis
Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat dilihat bahwa jumlah sampel
yang akan diambil di SMK Sangkuriang I Cimahi sebanyak 57. dimana
penyebaran sampel kepada tiap tiap kelas di SMK Sangkuriang I adalah sebanyak
19 siswa, sehingga pembagiannya dapat lebih proposional.
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian
Dalam persiapan penelitian, seorang peniliti wajib hukumnya memiliki
persiapan persiapan yang matang, salah satunya Peneliti perlu menggunakan
instrumen sebagai pengumpul data, agar data yang diperoleh akurat. Hal ini
sejalan dengan pendapat dari Suharsimi Arikunto (2002:150), menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data, agar pengerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah.”
Pengumpulan data atau informasi merupakan prosedur dan prasyarat bagi
pelaksanaan pemecahan masalah penelitian. Dalam pengumpulan data ini,
diperlukan cara-cara dan teknik tertentu sehingga data dapat dikumpulkan dengan
baik.
Teknik pengumpulan data, merupakan suatu cara yang dilakukan untuk
mendapatkan data yang diperlukan dan sesuai untuk mendukung jalannya
85
masalah yang dikajinya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Wawancara
Menurut Riduwan (2006:74), wawancara adalah suatu cara pengumpulan
data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengajukan
pertanyaan langsung kepada sumber data yang ada di lokasi untuk mengetahui
gambaran penggunaan media pembelajaran berbasis komputer dan motivasi
belajar pada kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi.
Wawancara ini dilakukan kepada siswa dan guru di SMK Sangkuriang I Cimahi.
2. Kuesioner
Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan selanjutnya adalah
kuesioner. Kuesioner berupa daftar pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti
untuk disampaikan kepada responden, yang jawabannya diisi sendiri oleh
responden. Kusioner ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu kuesioner yang berisi
instrumen motivasi belajar siswa dan mengenai media pembelajaran berbasis
komputer.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala rating
scale. Skala pengukuran rating scale menurut sugiyono (2006:113), merupakan
“Skala pengukuran yang mengolah data mentah berupa angka, yang kemudian
penelitian ini harus melalui tahap pengujian instrumen penelitian, yang terdiri dari
uji validitas dan uji reabilitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui tepat tidaknya angket yang
tersebar. Menurut Arikunto (2002:168), “Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”.
Instrumen penelitian dapat dikatakan valid, apabila alat tersebut cocok untuk
mengukur apa yang hendak diukur. Tinggi rendahnya nilai validitas suatu
instrumen, menunjukkan sejauh mana, data yang terkumpul tidak menyimpang
dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Uji validitas dilakukan berkenaan
dengan ketetapan alat ukur, terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar
mengukur apa yang seharusnya diukur.
Suatu instrumen pengukuran, dikatakan valid jika instrumen dapat
mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Dengan demikian, syarat
instrumen dikatakan memiliki validitas, apabila sudah dibuktikan melalui
pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba atau tes. Tes yang valid adalah tes
yang dapat mengukur dengan tepat dan teliti gejala yang hendak diukur. Uji
validitas instrumen menggunakan analisa item, yakni dengan mengkorelasikan
skor tiap item dengan skor total.
Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi
87
r = Koefisien korelasi antara Variabel X dan Y
N = Jumlah responden
i
= Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
2
i
Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
2
i
Y
= Toral dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden
i iY
X
= Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang
diperoleh tiap respoden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas
instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan
pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data
selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi
pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item
angket dari skor-skor yang diperoleh.
8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan
dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel.
Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2,
dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah
20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan = 5%.
9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriterianya : 1. jika rxy hitung > r tabel, maka valid
2. jika rxy hitung ≤ r tabel, maka tidak valid
89
bantuan Microsoft Office Excel 2007. Setelah r hitung, kemudian dibandingkan
dengan nilai r tabel dengan taraf nyata () = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95%
dengan db= n-2. Jika t hitung > t tabel maka item tersebut dinyatakan signifikan
(valid) dan sebaliknya jika thitung < t tabel maka item tersebut dinyatakan tidak
signifikan (tidak valid).
b. Uji Reliabilitas
Pengujian alat pengumpulan data kedua adalah pengujian realibilitas
instrumen. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian, bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data,
karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:178), menyatakan bahwa “Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten
dan cermat akurat”. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya.
Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach, yaitu sebagai berikut :
r11 = reliabilitas instrumen
= varians total
Rumus variansnya adalah sebagai berikut:
[ ]
(Suharsimi Arikunto, 1993:236)
Keterangan:
= varians
= jumlah skor
N = jumlah responden
Langkah kerja yang dapat dilakukan, dalam rangka mengukur reliabilitas
instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
1. Menyebar instrumen yang akan diuji realibilitasnya, kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan
pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data
selanjutnya.
91
7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing
responden.
8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.
9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh.
10.Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.
11.Menghitung nilai koefisien alfa.
12.Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang
terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat
bebas (db) = n-2. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji
validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan = 5%.
13.Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriterianya: 1. Jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel,
2. Jika r11 hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis
terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga
karateristik atau sifat sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat
untuk menjawab masalah masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik
berkaitan dengan deskriptif data maupun untuk membuat induksi, atau menarik
kesimpulan tentang karateristik populasi (parameter) berdasarkan data yang
Adapun tujuan dilakukanya analisis data, diantaranya antara lain adalah
mendeskripsikan data dan membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang
karateristik populasi atau karateristik populasi berdasarkan data yang diperoleh
dari sampel (statistik).
1. Tabulasi Data
langkah langkah pengolahan data disampaikan oleh sugiyono adalah
sebagai berikut:
1. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data.
2. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen pengumpulan data.
3. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap pilihan dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada.
4. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data kedalam tabel induk penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut sebagai berikut:
Tabel 3. 5
Contoh Rekapitulasi Hasil Skoring Angket
Responden Skor item Total
1 2 3 4 5 6 ... N
1 2 N
93
2. Teknik Analisis Data Deskriptif
Teknik analisis data deskriptif merupakan bagian dari teknik analisis data,
kemudian menurut Sambas Amuhidin dan maman A (2007:53), menyatakan
bahwa:
Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.
Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang telah
dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no 1
maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif yaitu
untuk mengetahui gambaran penggunaan media pembelajran berbasis komputer.
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan
kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden.
Data yang diperoleh kemudian diolah, maka diperoleh rincian skor dan
kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang masuk untuk masing
masing variabel. Untuk itu penulis menggunakan langkah langkah seperti yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2002:81), yaitu :
a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus : SK=ST x JB x JR.
b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus:
X1-Xn = Jumlah skor angket masing masing responden c. Membuat daerah kontinum. Langkah langkahnya sebagai berikut:
Menentukan kontinum tertinggi dan terendah Sangat Tinggi : K = ST x JB x JR Sangat Rendah : K = SR x JB x JR
Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus :
R =
Menentukan daerah kontinum sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum sangat rendah ke kontinum sangat tinggi
d. Hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas, maka dapat disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium antara lain seperti di bawah ini.
Tabel 3. 6
Skala Penafsiran Skor Rata Rata
No Skor Kriterium Kategori Penafsiran
1. 1,00 – 1,79 Sangat Rendah Sangat Buruk
2. 1,80 – 2,59 Rendah Buruk
3. 2,60 – 3,39 Sedang Cukup
4. 3,40 – 4,19 Tinggi Baik
5. 4,20 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Baik
Sumber: Pengolahan Data Penelitian, 2013.
3. Teknik Analisis Data Inferensial
Teknik analisis inferensial meliputi statistic parametric yang digunakan
untuk data interval dan ratio serta statistik non parametriks yang digunakan untuk
data nominal dan ordinal,. Teknik analisis data inferensial dilakukan dengan
95
membuat kesimpulan yang berlaku umum. Ciri data inferensial adalah
digunakanya rumus statistik tertentu (misalnya uji t, uji f dan lain sebagainya).
Pengujian hipotesis yang bentuk datanya interval, maka digunakan analisis
regresi. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh
variabel Media pembelajaran berbasis computer (X) terhadap variabel motivasi
belajar siswa (Y).
a. Pengujian Persyaratan Analasis Data
Setelah mendapatkan berbagai data berkenaan dengan penelitian, maka
teknik analisis data, harus dilakukan oleh seorang peneliti. Teknik analisis data
merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisi deskriptif
untuk menjawab rumusan masalah no 1 dan 2, sedangkan untuk menjawab
rumusan masalah no 3 menggunakan analisis regresi.
Adapun langkah yang penulis gunakan dalam analisi regresi (Ating
Somantri dan Sambas Ali .M 2006:243), yaitu:
1. Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data mepiris 2. Menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh
variabel independen.
3. Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak 4. Melihat apakah tanda dan magnitud dari estimasi parameter cocok
dengan teori
beberapa ahli yang menerangkan berkenaan dengan regresi sederhana
“Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan atau memprediksi variabel yang terikat (Y) apabila variabel bebas(X) diketahui,regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).”
Persamaan umum regresi linear sederhana menurut riduwan dan sunarto
(2007:97):
Ŷ = a + bX
Keterangan:Ŷ = Subjek dalam variabel terikat yang diproyeksikan. a = Nilai konstanta.
b = Nilai arah sebagai penentu ramalan yang menunjukan nilai peningkatan atau penurunan variabel y.
X = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu, dengan ketentuan:
a = Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus:
b =
Peneliti menggunakan teknik analisis data regresi seperti yang sebelumnya
sudah dijelaskan. Sehubungan dengan hal tersebut, ada 3 syarat analisis data yang
harus dipenuhi sebelum melangkah pada analisis regresi, yaitu (1) uji normalitas,
(2) uji linearitas, (3) uji homogenitas.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu
distribusi data. Hal ini berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang
97
1. Susunlah dari data yang terkecil sampai data yang terbesar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama,
2. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan bilangan itu ( frekuensi harus ditulis)
3. Susun frekuensi kumulatif.
4. Hitunglah proporsi empirik (observasi). Menggunakan formula Sn(Xi)=fki:n.
5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical proportion pada tabel Z.
Formulanya: Z = –
Dimana: X = dan S =
√
6. Menghitung Theoritical proportion
7. Bandingkan empirical propotion dengan theoritical proporion, kemudian carilah selisih terbesar titik observasinya.
8. Membuat nilai mutlak, semua nilai harus bertanda positif.
9. Membuat kesimpulan, dengan kriteria apabila D hitung < D tabel dengan derajat kebebasan (dk) (0,05), maka dapat dinyatakan bahwa sampel penelitian mengikuti distribusi normal.
10.Memasukan besaran seluruh angka tersebut ke dalam tabel distribusi berikut:
Tabel 3. 7
Contoh Format Tabel Distribusi Liliefors Test
X F FK SN(Xi) Z Fo(xi) Sn (Xi) –Fo(Xi) Sn (X1) –Fo(Xi)
Perhitungan uji normalitas menggunakan aplikasi program statistical
product and service solutions (SPSS), langkah langkah yang digunakan
2. Membuat definisi tiap variabel dan masikan skor responden yang akan diuji normalitasnya.
3. Klik menu analyze, pilih descriptive, lalu klik explore.
4. Klik display plots, lalu pilih normality plots with test pada kotak dialog explore plots, lalu klik continue.
5. Masukan variabel yang akan diuji normalitasnya ke kotak dependent list, lalu klik OK.
2) Uji Linearitas.
Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara
variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas
dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan
dalam pengujian linieritas regresi menurut Ating Somantri dan Sambas A.
Muhidin (2006:296) adalah:
1) Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y. 2) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg(a)) dengan rumus:
JK reg(a) =
3) Menghitung jumlah kuadrat regresi b І a (JK reg(a)) dengan rumus:
[∑ ]
4) Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus: JKres = ΣY2– JKreg (b/a) – JK reg (a)
5) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a)) dengan rumus:
99
RJKreg(a) = JKreg (b/a)
7) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus: RJKres = JKres
N – 2
8) Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:
∑ {∑ }
9) Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 10)Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:
JKTC = JKres – JKE
11)Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:
RJKTC = JKTC K – 2
12)Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus: RJKE = JKE
N – k
13)Mencari nilai uji F dengan rumus: F = RJKTC
RJKE
14)Menentukan kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.
15)Mencari nilai F tabel pada taraf signifikan 95% atau α = 5 %
3) Uji Homogenitas
Uji homogenitas, dilakukan untuk mengetahui apakah ada sampel yang
terpilih menjadi responden berasal dari kelompok yang sama. Dengan kata lain,
bahwa sampel yang diambil memiliki sifat-sifat yang sama atau homogen.
Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Barlett. Kriteria
yang penulis lakukan adalah nilai hitung X2 > nilai tabel, mka Ho menyatakan
skornya homogen ditolak. Rumus nilai hitung :
X2= (ln10)[⅀db.logSi2)
Ating somantri dan sambas ali M (2006:294)
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas
varians ini menurut Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:295), adalah:
1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel Uji Barlett.
3. Menghitung varians gabungan.
4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.
6. Menghitung nilai X2
7. Menentukan nilai dan titik kritis. 8. Membuat kesimpulan.
b. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yaitu jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya masih harus diuji secara empiris dan dengan pengujian tersebut
maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau menerima suatu hipotesis.
Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan
101
Alat yang digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas
atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya
hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas
terhadap suatu variabel terikat).
1) Merumuskan Hipotesis
Pengujian keberartian pada analisis regresi sederhana dapat dilakukan
dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: (Ating Somantri dan Sambas
A. Muhidin, 2006:245-255),:
1. Menentukan rumusan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis penelitian yang diajukan, yaitu:
Hipotesis
H0 : 1
yx
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan
penggunaan media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi. .
H1 : yx1≠ 0, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan penggunaan
media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi. .
2) Menyusun Persamaan Regresi
2
Untuk menentukan nilai Uji F dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
a. Menentukan jumlah kuadrat Regresi dengan rumus:
y
b. Menentukan jumlah kuadrat Residu dengan rumus:
)
c. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:
JKres = ΣY2– JKreg(a/b) – JKreg(a)
d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a)) dengan rumus:
RJKreg(a) = JKreg(a)
e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(a)) dengan rumus:
RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)
f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:
RJKres = JKres
n-2
g. Menghitung nilai F dengan rumus:
103
2. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai F tabel dengan kriteria pengujian: jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak ;
3. Membuat kesimpulan. Dalam penelitian ini, kriteria kesimpulan adalah Tolak H0, jika nilai hitung t atau F lebih besar dari nilai tabel t atau
3) Uji Signifikasi
Menentukan nilai uji F melalui langkah langkah dibawah ini: a. Menentukan jumlah kuadrat regresi dengan rumus:
JK
(Reg)= b
1∑X
1Y+...+b
x∑X
kY
b. Menentukan jumlah kuadrat residu dengan rumus:
JK
(Res)= (∑Y
2
–
- JK
(Reg)F
hitung =
Keterangan:
K = banyaknya variabel bebas
c. Menentukan nilaikritis (α) atau nilai tabel F dengan derajat kebebasan untuk
db1=K dan db2= n-k-1
d. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria pengujian: jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak H0, dan H1 diterima.
lebih besar dari nilai (α) yang ditentukan, maka H0 diterima, sebaliknya
apabila nilai r lebih kecil dari nilai (α)tertentu,maka H0, ditolak.
4) Menghitung Koefisien Determinasi
pengujian seberapa besar pengaruh efektivitas penggunaan media
pembelajaran berbasis computer terhadap motivasi belajar siswa, maka digunakan
koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut:
KD = r2 x 100%
Perhitungan koefisien determinasi selesai, kemudian dilanjutkan dengan
penyesuaian dengan kriteria interpretasi koefisien determinasi, seperti tabel
berikut ini:
Tabel 3. 8
Kriteria Interpretasi Koefisien Determinasi
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,000 sampai dengan 0,199 Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Antara 0,800 sampai dengan 1,000
Sangat Rendah Rendah
Sedang/Cukup Kuat Kuat
Sangat Kuat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, pada mata pelajaran
produktif, kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I
Cimahi yang meliputi indikator (1) kesesuaian materi ajar dengan kemampuan
belajar siswa, (2) dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada
materi pembelajaran yang disajikan guru, (3) dapat meningkatkan motivasi untuk
belajar, (4) mengurangi penggunaan waktu penyampaian materi, (5) pembelajaran
dapat lebih menyenangkan. Secara keseluruhan berada pada kategori cukup. Hal
ini mengandung arti bahwa menurut responden, sebagian besar penggunaan media
pembelajaran berbasis komputer pada mata pelajaran produktif, kompetensi
keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi belum optimal.
Motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif, kompetensi
keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi yang meliputi
indikator (1) pilihan tugas, (2) usaha, (3) kegigihan, (4) prestasi. Secara
keseluruhan berada pada kategori cukup. Hal ini mengandung arti bahwa menurut
responden, sebagian besar motivasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif,
kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi
dinyatakan belum optimal.
Hasil uji hipotesis, secara parsial menunjukan bahwa penggunaan media
berbasis komputer baik, maka motivasi belajar siswa meningkat. Pengaruh
variabel penggunaan media pembelajaran berbasis komputer (X) terhadap variabel
motivasi belajar siswa (Y) dikatakan kuat, sehingga ada pengaruh penggunaan
media pembelajaran berbasis komputer (X) terhadap motivasi belajar siswa (Y)
pada mata pelajaran produktif, kompetensi keahlian administrasi perkantoran di
SMK Sangkuriang I Cimahi.
B. Saran
Kesimpulan di atas merujuk kepada skor rata rata setiap ukuran, saran
yang dikemukakan mengacu kepada ukuran yang memiliki skor rata rata terendah
di antara dimensi yang lain untuk masing masing variabel. Berdasarkan hal
tersebut saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Indikator yang dijadikan kajian pada variabel penggunaan media
pembelajaran berbasis komputer, indikator mengurangi penggunaan waktu
memiliki skor rata rata terendah. Pada ukuran ini responden banyak
menjawab pada pilihan 3 terhadap ukuran kesiapan dalam menggunakan
media pembelajaran berbasis komputer sebelum pembelajaran dimulai. Siswa
menilai bahwa kesiapan dalam penggunaan media pembelajaran berbasis
komputer adalah sedang, artinya kesiapan dalam menggunakan media
pembelajaran berbasis komputer belum optimal. Oleh karena itu penggunaan
media pembelajaran harus memerlukan suatu perencanaan yang matang
167
Pengoperasian media pembelajaran berbasis computer harus melalui proses
dalam mempersiapkan segala materi yang ingin disampaikan kepada siswa di
kelas. Untuk dapat membantu dalam mempersiapkan penggunaan media
pembelajaran berbasis komputer, sarana dan prasaran sekolah harus lebih
ditingkatkan lagi. Seperti penggunaan LCD tidak lagi harus guru yang
membawa ke kelas, namun sudah tersedia di dalam ruang kelas untuk dapat
menghemat waktu penyampaian materi di dalam kegiatan belajar mengajar.
Fasilitas komputer ataupun laptop disarankan mengikuti arus perkembangan,
sehingga dapat di gunakan dengan mobilitas yang tinggi. Perencanaan dapat
memperbaiki kebutuhan waktu yang terbuang dengan sia sia akibat
mempersiapkan segala proses untuk menggunakan media pembelajaran
berbasis komputer.
2. Indikator yang dijadikan kajian pada variabel motivasi belajar siswa,
indikator pilihan tugas memiliki skor rata rata terendah. Pada ukuran ini
responden banyak menjawab pada pilihan 3 terhadap ukuran kecepatan siswa
dalam menghadapi penyelesaian pilihan tugas mata pelajaran produktif.
Siswa menilai bahwa kecepatan siswa dalam menghadapi penyelesaian
pilihan tugas mata pelajaran produktif adalah sedang, artinya kecepatan siswa
dalam menghadapi penyelesaian pilihan tugas mata pelajaran produktif
cukup. Oleh karena itu tingkat motivasi siswa harus lebih ditingkatkan,
berkenaan dengan kecepatan siswa dalam menyelesaikan setiap tugas mata
media pembelajaran berbasis komputer. Media pembelajaran berbasis
komputer memiliki kelebihan dibandingkan dengan media lainnya, yaitu
terletak pada fasilitas yang terdapat pada media pembelajaran berbasis
komputer, diantaranya adalah fasilitas audiovisual. Fasilitas audiovisual
dapat membantu pemahaman siswa, terhadap kejadian yang bersifat abstrak,
yang sulit dijelaskan dengan verbal. Sehingga siswa dapat lebih cepat dalam
menyelesaikan setiap pilihan tugas mata pelajaran produktif.
3. Media pembelajaran berbasis komputer merupakan salah satu faktor eksternal
dari hasil belajar. Media pembelajaran berbasis komputer merupakan salah
satu faktor yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Diharapkan
dengan ditingkatkannya penggunaan media pembelajaran berbasis komputer
dapat membuat pembelajaran di kelas dapat lebih kondusif, sehingga
ketercapaian tujuan instruksional dapat tercapai dengan baik. Kesulitan siswa
dalam memahami materi mata pelajaran produktif, dapat dibantu dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis komputer, sehingga dengan
adanya media pembelajaran berbasis komputer dapat memacu tingkat
motivasi belajar siswa.
4. Motivasi belajar siswa merupakan faktor internal dari hasil belajar. kadar
motivasi belajar siswa berubah ubah, tergantung kondisi dari individu
tersebut, sehingga tingkat motivasi belajar siswa harus selalu dijaga
169
penting bagi kegiatan belajar mengajar di kelas, maka peran seorang guru
untuk dapat menjaga motivasi belajar siswa tetap terjaga. Salah satu sarana
yang dapat memotivasi siswa adalah dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis komputer. Peran guru dituntut untuk dapat mampu dan
memanfaatkan media pembelajaran berbasis komputer pada kegiatan belajar
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Al Rasyid, Harun Kismantoroadji. (2005). Statistika Sosial. Bandung: Program Pasca Sarjana UNPAD.
_______.(2004). Statistik sosial. Bandung : Program pasca Sarjana UNPAD. Arep dan tanjung. (2004). Manajemen Motivasi. Jakarta: Gramedia.
Ariani, Niken dan Haryanrto, Dany. (2010). Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Arikunto, Suharsimi. (1993). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
_______. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Proses. Jakarta: PT Rineka Cipta.
_______. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
_______. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. (2008). Kurikulum 2004 Pedoman
Umum Pengembangan Silabus. Jakarta: Grafindo.
Hill, F. Winfred. (2009). Teoti Teori Pembelajaran. Bandung: Nusa Media.
Makmun, Syamsuddin Abin. (2004). Psikoogi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
McCllelland, D. C. (1961). The Achieving Society. New Jersey: Van Nostrand Reinhold.
Mohammad. (1987). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Yogyakarta: Liberty