• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Bahwa Jumlah anggota berpengaruh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. Bahwa Jumlah anggota berpengaruh"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

produksi padi akan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya.

2. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi padi di Kabupaten Badung ternyata terbukti. Ini berarti semakin banyak jumlah tenaga kerja di Kabupaten Badung, maka produksi padi akan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya.

Saran - Saran

Berdasarkan atas kesimpulan, dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut :

1. Dalam upaya meningkatkan produksi padi di Kabupaten Badung, luas lahan sawah merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan, karena terbukti bahwa luas lahan sawah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produksi padi. Upaya untuk meningkatkan produksi padi tersebut, dapat dicapai dengan jalan bahwa Pemerintah Kabupaten Badung hendaknya mampu menciptakan kebijakan untuk menahan derasnya laju alih fungsi lahan dengan cara memberikan subsidi (bahkan membebaskan) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) lahan sawah, sehingga petani/pemilik lahan sawah tidak termotivasi untuk menjual lahan sawahnya. Selain itu, pengalihfungsian lahan sawah hanya boleh dilakukan dengan cara yang sangat selektif sesuai dengan prinsip the highest and the best use, dengan membuat kebijakan tata guna lahan tersebut. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut berkaitan dengan seleksi lahan-lahan sawah tersebut, sudah sangat diperlukan saat ini.

2. Dalam upaya meningkatkan produksi padi di Kabupaten Badung, jumlah tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan juga, karena terbukti bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produksi padi. Upaya yang hendaknya dilakukan oleh Pemerintah

Kabupaten Badung untuk meningkatkan produksi padi tersebut, adalah menciptakan kebijakan yang dapat menarik tenaga kerja khususnya angkatan kerja produktif bekerja di sektor pertanian (khususnya padi sawah) sehingga pekerjaan sebagai petani merupakan profesi, bukan hanya sebagai kerja sambilan atau pengisi waktu luang. Langkah yang harus ditempuh antara lain: - Menjamin tersalurkannya produksi

padi ketika panen raya dengan lebih mengaktifkan peran Bulog.

- Menjamin rasionalitas perbandingan biaya produksi dengan pandapatan yang diperoleh petani. Jangan sampai biaya produksi lebih tinggi dari pendapatan yang diterima petani.

- Terus mengupayakan teknologi bertani yang lebih modern, sehingga mampu menghasilkan produk yang efektif dan efisien, sehingga merangsang generasi muda bekerja di sektor pertanian, yang cenderung meninggalkan sektor pertanian.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung, Badung dalam Angka, Statistik Kabupaten Badung (beberapa tahun 2006 s.d. 2015).

Baharsjah, Syarifudin, 1993. Pidato Menteri Pertanian pada Seminar Nasional Perhimpunan Organisasi Profesi Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Indonesia, Unud, Denpasar, 26-29 April 1993.

Bilas, RA., 1992. Ekonomi Mikro (Terjemahan: Samomora, Sahat), PT. Rineka Cipta, Jakarta. Cahyono, Bambang Tri, 1983. Masalah Petani

Gurem, Liberty, Yogyakarta.

Gujarati, Damodar, 1997. Ekonometrika Dasar (Terjemahan Sumarnojain), Erlangga, Jakarta. Mubyarto, 1985. Peluang Kerja dan Berusaha di Pedesaan, Balai Pustaka FE UGM, Yogyakarta. Partohardjono, S., Adiningsih, J. S. dan Ismail, G., 1990. Peningkatan Produktivitas Lahan Kering Beriklim Basah melalui Teknologi Sistem Usahatani, Risalah Lokakarya, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Departemen Pertanian, Jakarta.

PENGARUH MODAL, JUMLAH TENAGA KERJA DAN JUMLAH

ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI DI

KABUPATEN TABANAN

NI MADE TAMAN AYUK Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan

ABSTRAK

Pengembangan diarahkan agar koperasi benar-benar menerapkan prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi. Dengan demikian koperasi merupakan organisasi ekonomi yang mantap, demokratis, otonom, partisipatif serta berwatak sosial. Pembinaan koperasi pada dasarnya dimaksudkan untuk berperan utama dalam kehidupan ekonomi rakyat. Golongan masyarakat ekonomi lemah baik yang tinggal di desa maupun di kota perlu diajak dan diikutsertakan secara aktif dan diberi kesempatan yang lebih luas untuk membangun dirinya melalui koperasi. Didalam Undang-Undang RI No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, dinyatakan bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Apakah modal kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan. 2) Apakah tenaga kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan. 3) Apakah jumlah anggota berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan. 4) Apakah modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota berpengaruh nyata secara bersama-sama terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan.

Teknik analisis data yang dipergunakan adalah Analisis regresi berganda. Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh tingkat modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan.

Simpulan dalam penelitian ini: 1) Modal berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 4,493 lebih besar daripada 1,671 atau signifikansi 0,000 lebih kecil daripada 0,05. 2). Tenaga kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,914 lebih besar daripada 1,671 atau signifikansi 0,005 lebih kecil daripada 0,05. 3). Jumlah anggota berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,216 lebih besar daripada 1,671 atau signifikansi 0,032 lebih kecil daripada 0,05. 4). Modal, tenaga kerja dan jumlah anggota berpengaruh nyata secara bersama-sama terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan, karena F hitung lebih besar dari F tabel atau 13,845 lebih besar daripada 2,76 atau signifikansi 0,000 lebih kecil daripada 0,05.

Kata Kunci: modal, tenaga kerja, jumlah anggota dan SHU

PENDAHULUAN

Koperasi merupakan salah satu bentuk usaha yang sesuai dengan demokrasi Indonesia. Azas yang digunakan dalam pengelolaan koperasi mencerminkan pelaksanaan dari demokrasi ekonomi yaitu azas kekeluargaan. Pengelolaan koperasi tidak hanya

mengandalkan kualitas pengurus saja akan tetapi juga mengharapkan partisipasi para anggotanya.

Dengan memperhatikan azas yang terkandung didalam koperasi maka ada nilai lebih dari koperasi yang tidak dimiliki oleh badan usaha lainnya. Nilai-nilai kesetiakawanan, kekeluargaan, gotong royong, 279 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016

(2)

solidaritas, demokrasi dan kebersamaan merupakan suatu nilai lebih tersendiri bagi koperasi. Hal inilah yang menjadikan dasar koperasi sebagai sokoguru perekonomian Indonesia seperti yang termaktub dalam Undang - Undang Dasar 1945. Koperasi diharapkan akan mampu menumbuhkan dan mengembangkan ekonomi rakyat dan mewujudkan kehidupan ekonomi yang demokratis. Dalam kehidupan ekonomi yang semakin mengglobal koperasi seharusnya mempunyai ruang gerak dan kesempatan usaha yang luas yang menyangkut kepentingan kehidupan ekonomi rakyat. Oleh karena itu, pembangunan koperasi perlu diarahkan sehingga lebih bermanfaat bagi masyarakat ekonomi kecil.

Pengembangan diarahkan agar koperasi benar-benar menerapkan prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi. Dengan demikian koperasi merupakan organisasi ekonomi yang mantap, demokratis, otonom, partisipatif serta berwatak sosial. Pembinaan koperasi pada dasarnya dimaksudkan untuk berperan utama dalam kehidupan ekonomi rakyat. Golongan masyarakat ekonomi lemah baik yang tinggal di desa maupun di kota perlu diajak dan diikutsertakan secara aktif dan diberi kesempatan yang lebih luas untuk membangun dirinya melalui koperasi. Didalam Undang-Undang RI No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, dinyatakan bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Selain ingin mencapai tujuan dari koperasi seperti yang tercantum di atas, koperasi juga mempunyai fungsi dan peran didalam masyarakat. Fungsi dan peran yang dijalankan koperasi antara lain membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Dari kedua hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa koperasi mempunyai dua

dimensi yaitu dimensi ekonomi dan dimensi sosial. Dimensi ekonomi yaitu koperasi didalam menyelenggarakan usahanya bertujuan untuk mensejahterakan anggota. Sedangkan dimensi sosial yaitu koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerjasama atas azas kekeluargaan. Koperasi adalah suatu Badan Usaha, maka kecuali bertujuan memenuhi kebutuhan anggotanya juga harus mampu menghasilkan keuntungan atau laba. Kemampuan suatu perusahaan menghasilkan laba dalam periode tertentu disebut Rentabilitas. SHU atau laba yang besar bukanlah jaminan bahwa koperasi tersebut telah bekerja dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh itu dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Efisiensi sangat diperlukan oleh koperasi karena akan memungkinkan koperasi dapat beroperasi se-ekonomis mungkin. Sebagai organisasi ekonomi koperasi dalam menjalankan usahanya memerlukan modal usaha. Peranan modal didalam operasional koperasi mempunyai kontribusi yang sangat penting karena tanpa modal yang cukup koperasi tidak akan berjalan lancar. Schwiedland memberikan pengertian modal dalam arti luas dimana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang, misalnya mesin, barang-barang dagangan dan lain sebagainya. (Riyanto, 2001). Dengan demikian modal dapat berupa uang maupun harta lainnya yang mempunyai nilai uang yang digunakan untuk menjalankan usaha. Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari: simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah. Sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari : anggota, koperasi lainnya dan atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya. Koperasi pada Kabupaten Tabanan adalah koperasi yang keanggotaannya bersifat terbuka dan umum untuk semua golongan masyarakat, apakah itu PNS, pensiunan, pegawai swasta, pedagang, ibu rumah tangga, dan sebagainya. Tanpa membedakan suku, agama, dan ras. Koperasi di Kabupaten Tabana merupakan jenis koperasi yang membutuhkan modal yang cukup untuk

menggerakkan dan meningkatkan seluruh bidang usahanya.

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasikan pokok permasalahannya adalah sebagai berikut:

1. Apakah modal kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan

2. Apakah tenaga kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan

3. Apakah jumlah anggota berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan

4. Apakah modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota berpengaruh nyata secara bersama-sama terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan

Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui:

1. Penngaruh modal kerja secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan.

2. Pengaruh tenaga kerja secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan

3. Pengaruh jumlah anggota secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan

4. Pengaruh modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota secara bersama-sama terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan

METODE PENELITIAN

Berdasarkan teori-teori dan permasalahan yang ada maka hipotesis penelitian ini:

1. Bahwa Modal kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan.

2. Bahwa Tenaga kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan

3. Bahwa Jumlah anggota berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan.

4. Bahwa Modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota berpengaruh positif dan nyata secara bersama-sama terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan.

Penelitian tentang pengaruh modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan dilakukan pada Koperasi di masing-masing Kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan. Penelitian dilakukan dari tahun 2011 sampai tahun 2015 di masing-masing koperasi.

Penentuan sampel ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sample dilakukan dengan sengaja karena kebutuhan data (Sugiono.2010:394). Dalam penelitian ini di Kabupaten Tabanan terdapat 432 koperasi namun karena kebutuhan data dan penghematan biaya maka diambil 10 koperasi sebagai sampel penelitian yang ada di Kabupaten Tabanan dengan masing-masing koperasi diambil datanya 5 tahun terakhir.

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang dipergunakan adalah sebagai berikut.

3. Analisis regresi berganda

Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh tingkat modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan. Perhitungan dapat dicari dengan rumus (Natawirawan, 2002):

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ei... 1)

Keterangan :

Y = SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Rupiah)

X1 = Modal kerja (Rupiah)

X2 = Jumlah tenaga kerja (orang)

X3 = Jumlah anggota (orang)

b0 = konstanta

b1 = menunjukkan hubungan (pengaruh)

antara Modal kerja (X1) terhadap

SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y)

b2 = menunjukkan hubungan (pengaruh)

antara jumlah tenaga kerja (X2)

(3)

solidaritas, demokrasi dan kebersamaan merupakan suatu nilai lebih tersendiri bagi koperasi. Hal inilah yang menjadikan dasar koperasi sebagai sokoguru perekonomian Indonesia seperti yang termaktub dalam Undang - Undang Dasar 1945. Koperasi diharapkan akan mampu menumbuhkan dan mengembangkan ekonomi rakyat dan mewujudkan kehidupan ekonomi yang demokratis. Dalam kehidupan ekonomi yang semakin mengglobal koperasi seharusnya mempunyai ruang gerak dan kesempatan usaha yang luas yang menyangkut kepentingan kehidupan ekonomi rakyat. Oleh karena itu, pembangunan koperasi perlu diarahkan sehingga lebih bermanfaat bagi masyarakat ekonomi kecil.

Pengembangan diarahkan agar koperasi benar-benar menerapkan prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi. Dengan demikian koperasi merupakan organisasi ekonomi yang mantap, demokratis, otonom, partisipatif serta berwatak sosial. Pembinaan koperasi pada dasarnya dimaksudkan untuk berperan utama dalam kehidupan ekonomi rakyat. Golongan masyarakat ekonomi lemah baik yang tinggal di desa maupun di kota perlu diajak dan diikutsertakan secara aktif dan diberi kesempatan yang lebih luas untuk membangun dirinya melalui koperasi. Didalam Undang-Undang RI No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, dinyatakan bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Selain ingin mencapai tujuan dari koperasi seperti yang tercantum di atas, koperasi juga mempunyai fungsi dan peran didalam masyarakat. Fungsi dan peran yang dijalankan koperasi antara lain membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Dari kedua hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa koperasi mempunyai dua

dimensi yaitu dimensi ekonomi dan dimensi sosial. Dimensi ekonomi yaitu koperasi didalam menyelenggarakan usahanya bertujuan untuk mensejahterakan anggota. Sedangkan dimensi sosial yaitu koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerjasama atas azas kekeluargaan. Koperasi adalah suatu Badan Usaha, maka kecuali bertujuan memenuhi kebutuhan anggotanya juga harus mampu menghasilkan keuntungan atau laba. Kemampuan suatu perusahaan menghasilkan laba dalam periode tertentu disebut Rentabilitas. SHU atau laba yang besar bukanlah jaminan bahwa koperasi tersebut telah bekerja dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh itu dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Efisiensi sangat diperlukan oleh koperasi karena akan memungkinkan koperasi dapat beroperasi se-ekonomis mungkin. Sebagai organisasi ekonomi koperasi dalam menjalankan usahanya memerlukan modal usaha. Peranan modal didalam operasional koperasi mempunyai kontribusi yang sangat penting karena tanpa modal yang cukup koperasi tidak akan berjalan lancar. Schwiedland memberikan pengertian modal dalam arti luas dimana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang, misalnya mesin, barang-barang dagangan dan lain sebagainya. (Riyanto, 2001). Dengan demikian modal dapat berupa uang maupun harta lainnya yang mempunyai nilai uang yang digunakan untuk menjalankan usaha. Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari: simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah. Sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari : anggota, koperasi lainnya dan atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya. Koperasi pada Kabupaten Tabanan adalah koperasi yang keanggotaannya bersifat terbuka dan umum untuk semua golongan masyarakat, apakah itu PNS, pensiunan, pegawai swasta, pedagang, ibu rumah tangga, dan sebagainya. Tanpa membedakan suku, agama, dan ras. Koperasi di Kabupaten Tabana merupakan jenis koperasi yang membutuhkan modal yang cukup untuk

menggerakkan dan meningkatkan seluruh bidang usahanya.

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasikan pokok permasalahannya adalah sebagai berikut:

1. Apakah modal kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan

2. Apakah tenaga kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan

3. Apakah jumlah anggota berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan

4. Apakah modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota berpengaruh nyata secara bersama-sama terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan

Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui:

1. Penngaruh modal kerja secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan.

2. Pengaruh tenaga kerja secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan

3. Pengaruh jumlah anggota secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan

4. Pengaruh modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota secara bersama-sama terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan

METODE PENELITIAN

Berdasarkan teori-teori dan permasalahan yang ada maka hipotesis penelitian ini:

1. Bahwa Modal kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan.

2. Bahwa Tenaga kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan

3. Bahwa Jumlah anggota berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan.

4. Bahwa Modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota berpengaruh positif dan nyata secara bersama-sama terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan.

Penelitian tentang pengaruh modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan dilakukan pada Koperasi di masing-masing Kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan. Penelitian dilakukan dari tahun 2011 sampai tahun 2015 di masing-masing koperasi.

Penentuan sampel ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sample dilakukan dengan sengaja karena kebutuhan data (Sugiono.2010:394). Dalam penelitian ini di Kabupaten Tabanan terdapat 432 koperasi namun karena kebutuhan data dan penghematan biaya maka diambil 10 koperasi sebagai sampel penelitian yang ada di Kabupaten Tabanan dengan masing-masing koperasi diambil datanya 5 tahun terakhir.

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang dipergunakan adalah sebagai berikut.

3. Analisis regresi berganda

Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh tingkat modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan. Perhitungan dapat dicari dengan rumus (Natawirawan, 2002):

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ei... 1)

Keterangan :

Y = SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Rupiah)

X1 = Modal kerja (Rupiah)

X2 = Jumlah tenaga kerja (orang)

X3 = Jumlah anggota (orang)

b0 = konstanta

b1 = menunjukkan hubungan (pengaruh)

antara Modal kerja (X1) terhadap

SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y)

b2 = menunjukkan hubungan (pengaruh)

antara jumlah tenaga kerja (X2)

281 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016

(4)

terhadap jumlah SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y)

b3 = menunjukkan hubungan (pengaruh) antara jumlah anggota (X3) terhadap jumlah SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y)

ei = tingkat kesalahan (gangguan) 4. Uji Hipotesis pertama (Uji t)

Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari modal kerja (X1), jumlah tenaga kerja (X2) dan jumlah anggota (X3) terhadap SHU koperasi di Kabupaten Tabanan (Y) digunakan uji t - test yang rumusnya sebagai berikut :

t hitung = Sbi

i

bi  ………(3)

5. Uji hipotesis kedua Uji F (Uji Simultan) Uji secara bersama-sama antara modal kerja (X1 ),jumlah tenaga kerja (X2)dan jumlah anggota (X3) terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y). Menggunakan rumus (Gujarati, 1995) : F = k n R k R    / 1 1 / 2 2 ……….(4) Keterangan : k = banyaknya variabel n= banyaknya data sampel

h) Formula hipotesis :

Ho : ß i = 0 ; berarti tidak ada pengaruh nyata secara bersama – sama antara modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU koperasi di Kabupaten Tabanan.

Hi : minimal satu ß i ß 0 ; (minimal salah satu variablel bebas berpengaruh) berarti ada pengaruh nyata secara bersama – sama antara modal kerja, jumlah tenaga

kerja dan jumlah anggota terhadap SHU koperasi di Kabupaten Tabanan.

i) Taraf nyata digunakan dalam penelitian ini adalah 5 %, dengan derajat kebebasan df (n-k).

j) Kriteria pengujian

Ho diterima jika , F hitung ß F table Ho ditolak jika , F hitung > F tabel k) Kesimpulan

Apabila diperoleh nilai F hitung  F tabel, maka Ho diterima atau Hi ditolak yang berarti tidak ada pengaruh nyatamodal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU

koperasi di Kabupaten Tabanan.Sebaliknya, jika diperoleh F

hitung > F tabel, maka Ho ditolak atau Hi diterima, ini berarti ada pengaruh nyata secara bersama – sama antara modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU koperasi di Kabupaten Tabanan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk mengetahui pengaruh dari modal, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan baik secara parsial maupun secara serempak digunakan analisis regresi linear berganda dengan persamaan :

Y = a+ b1 X1 + b2 X2 + b3 X3+ e ... (3.1) Dari persamaan diatas maka dengan bantuan program komputer Statistic Package

For Social Science (SPSS) (lihat lampiran 1)

diperoleh dari a, b1, b2, dan b3 sebagai berikut:

Sumber lampiran 2

Jika nilai tersebut diatas dimasukkan ke dalam persamaan regresi linear berganda, maka akan menjadi:

Y = -3.956.714,169 + 0,55X1 + 1.716.393,698 X2 + 166.028,434X3

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -3956714.169 8702771.968 -.455 .651 Modal (X1) .055 .012 .503 4.493 .000 JumlahTenagaKerja (X2) 1716393.698 589097.962 .329 2.914 .005 JumlahAnggota (X3) 166028.434 74925.446 .258 2.216 .032

Dari hasil analisis persamaanregresi diatas dapat diinterprestasikan hasilnya sebagai berikut:

Nilai a = -3.956.714,169 artinya rata-rata SHU koperasi di Kabupaten Tabanan adalah Rp. -3.956.714,169 dengan asumsi variabel modal (X1), jumlah tenaga kerja (X2) dan jumlah anggota (X3) sama dengan nol.

Nilai b1 = 0,55 artinya apabila jumlah

modal naik satu juta rupiah maka SHU koperasi di Kabupaten Tabanan akan meningkat sebesar Rp 550.000 dengan asumsi variabel lain konstan.

Nilai b2 = 1.716.393,698 artinya apabila

jumlah tenaga kerja meningkat satu orang maka SHU koperasi di Kabupaten Tabanan akan meningkat menjadi Rp. 1.716.393,698 dengan asumsi variabel lain konstan.

Nilai b3 = 166.028,434 artinya apabila

jumlah anggota meningkat satu orang maka SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan akan meningkat sebesar Rp.166.028,434 dengan asumsi variabel yang lain konstan.

Uji Hipotesis Pertama (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini diuji pengaruh modal, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap sisa hasil usaha (SHU) koperasi di Kabupaten Tabanan.

1. Pengaruh modal secara parsial terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan. 6) Formulasi hipotesis

Ho : ß 1 = 0 ; tidak ada pengaruh nyata

antara modal kerja (X1)

terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y).

Ho : ß 1 > 0 ; ada pengaruh nyata dan

positif antara modal kerja (X1) terhadapSHU Koperasi

di Kabupaten Tabanan (Y). 7) Menentukan titik kritis (t tabel) dengan

tarap nyata 5 %. t tabel = (n-k)( ß) t tabel = (50-4)(0,05) t tabel = 1,671

8) Kriteria penerimaan dan penolakan

Ho diterima jika t-hitung ß t tabel ß t hitung

Ho ditolak jika t-hitung > t tabel < t hitung 9) Uji t hitung = 4,493

10) Kesimpulan oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 4,493 lebih besar daripada 1,671 atau signifikansi 0,000 lebih kecil daripada 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima ini berarti modal berpengaruh nyata positif terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan.

2. Analisis pengujian data jumlah tenaga kerja (X2) terhadap SHU Koperasi di

Kabupaten Tabanan (Y). 1) Formulasi hipotesis

Ho : ß 2= 0 ; tidak ada pengaruh nyata antara

tenaga kerja (X2) terhadap

SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y).

Ho : ß 2> 0 ; ada pengaruh nyata dan positif

antara tenaga kerja (X2)

terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y). 5) Menentukan titik kritis (t tabel) dengan

tarap nyata 5 %. t tabel = (n-k)( ß) t tabel = (50-4)(0,05) t tabel = (46)(0,05) t tabel = 1,671

6) Kriteria penerimaan dan penolakan Ho diterima jika t-hitung ß t tabel ß t hitung Ho ditolak jika t-hitung > t tabel < t hitung 7) Uji t hitung dengan formula :

t hitung = 2,914

5). Kesimpulan oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,914 lebih besar daripada 1,671 atau signifikansi 0,005 lebih kecil daripada 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima ini berarti tenaga kerja berpengaruh nyata positif terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan

3. Analisis pengujian data jumlah anggota (X3) terhadap SHU Koperasi di Kabupaten

Tabanan (Y). 1) Formulasi hipotesis

Ho: ß 2= 0 ; tidak ada pengaruh nyata antara

jumlah anggota (X3) terhadap

SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y).

(5)

terhadap jumlah SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y)

b3 = menunjukkan hubungan (pengaruh) antara jumlah anggota (X3) terhadap jumlah SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y)

ei = tingkat kesalahan (gangguan) 4. Uji Hipotesis pertama (Uji t)

Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari modal kerja (X1), jumlah tenaga kerja (X2) dan jumlah anggota (X3) terhadap SHU koperasi di Kabupaten Tabanan (Y) digunakan uji t - test yang rumusnya sebagai berikut :

t hitung = Sbi

i

bi  ………(3)

5. Uji hipotesis kedua Uji F (Uji Simultan) Uji secara bersama-sama antara modal kerja (X1 ),jumlah tenaga kerja (X2)dan jumlah anggota (X3) terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y). Menggunakan rumus (Gujarati, 1995) : F = k n R k R    / 1 1 / 2 2 ……….(4) Keterangan : k = banyaknya variabel n= banyaknya data sampel

h) Formula hipotesis :

Ho : ß i = 0 ; berarti tidak ada pengaruh nyata secara bersama – sama antara modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU koperasi di Kabupaten Tabanan.

Hi : minimal satu ß i ß 0 ; (minimal salah satu variablel bebas berpengaruh) berarti ada pengaruh nyata secara bersama – sama antara modal kerja, jumlah tenaga

kerja dan jumlah anggota terhadap SHU koperasi di Kabupaten Tabanan.

i) Taraf nyata digunakan dalam penelitian ini adalah 5 %, dengan derajat kebebasan df (n-k).

j) Kriteria pengujian

Ho diterima jika , F hitung ß F table Ho ditolak jika , F hitung > F tabel k) Kesimpulan

Apabila diperoleh nilai F hitung  F tabel, maka Ho diterima atau Hi ditolak yang berarti tidak ada pengaruh nyatamodal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU

koperasi di Kabupaten Tabanan.Sebaliknya, jika diperoleh F

hitung > F tabel, maka Ho ditolak atau Hi diterima, ini berarti ada pengaruh nyata secara bersama – sama antara modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU koperasi di Kabupaten Tabanan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk mengetahui pengaruh dari modal, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi di Kabupaten Tabanan baik secara parsial maupun secara serempak digunakan analisis regresi linear berganda dengan persamaan :

Y = a+ b1 X1 + b2 X2 + b3 X3+ e ... (3.1) Dari persamaan diatas maka dengan bantuan program komputer Statistic Package

For Social Science (SPSS) (lihat lampiran 1)

diperoleh dari a, b1, b2, dan b3 sebagai berikut:

Sumber lampiran 2

Jika nilai tersebut diatas dimasukkan ke dalam persamaan regresi linear berganda, maka akan menjadi:

Y = -3.956.714,169 + 0,55X1 + 1.716.393,698 X2 + 166.028,434X3

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -3956714.169 8702771.968 -.455 .651 Modal (X1) .055 .012 .503 4.493 .000 JumlahTenagaKerja (X2) 1716393.698 589097.962 .329 2.914 .005 JumlahAnggota (X3) 166028.434 74925.446 .258 2.216 .032

Dari hasil analisis persamaanregresi diatas dapat diinterprestasikan hasilnya sebagai berikut:

Nilai a = -3.956.714,169 artinya rata-rata SHU koperasi di Kabupaten Tabanan adalah Rp. -3.956.714,169 dengan asumsi variabel modal (X1), jumlah tenaga kerja (X2) dan jumlah anggota (X3) sama dengan nol.

Nilai b1 = 0,55 artinya apabila jumlah

modal naik satu juta rupiah maka SHU koperasi di Kabupaten Tabanan akan meningkat sebesar Rp 550.000 dengan asumsi variabel lain konstan.

Nilai b2 = 1.716.393,698 artinya apabila

jumlah tenaga kerja meningkat satu orang maka SHU koperasi di Kabupaten Tabanan akan meningkat menjadi Rp. 1.716.393,698 dengan asumsi variabel lain konstan.

Nilai b3 = 166.028,434 artinya apabila

jumlah anggota meningkat satu orang maka SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan akan meningkat sebesar Rp.166.028,434 dengan asumsi variabel yang lain konstan.

Uji Hipotesis Pertama (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini diuji pengaruh modal, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap sisa hasil usaha (SHU) koperasi di Kabupaten Tabanan.

1. Pengaruh modal secara parsial terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan. 6) Formulasi hipotesis

Ho : ß 1 = 0 ; tidak ada pengaruh nyata

antara modal kerja (X1)

terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y).

Ho : ß 1 > 0 ; ada pengaruh nyata dan

positif antara modal kerja (X1) terhadapSHU Koperasi

di Kabupaten Tabanan (Y). 7) Menentukan titik kritis (t tabel) dengan

tarap nyata 5 %. t tabel = (n-k)( ß) t tabel = (50-4)(0,05) t tabel = 1,671

8) Kriteria penerimaan dan penolakan

Ho diterima jika t-hitung ß t tabel ß t hitung

Ho ditolak jika t-hitung > t tabel < t hitung 9) Uji t hitung = 4,493

10) Kesimpulan oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 4,493 lebih besar daripada 1,671 atau signifikansi 0,000 lebih kecil daripada 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima ini berarti modal berpengaruh nyata positif terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan.

2. Analisis pengujian data jumlah tenaga kerja (X2) terhadap SHU Koperasi di

Kabupaten Tabanan (Y). 1) Formulasi hipotesis

Ho : ß 2= 0 ; tidak ada pengaruh nyata antara

tenaga kerja (X2) terhadap

SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y).

Ho : ß 2> 0 ; ada pengaruh nyata dan positif

antara tenaga kerja (X2)

terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y). 5) Menentukan titik kritis (t tabel) dengan

tarap nyata 5 %. t tabel = (n-k)( ß) t tabel = (50-4)(0,05) t tabel = (46)(0,05) t tabel = 1,671

6) Kriteria penerimaan dan penolakan Ho diterima jika t-hitung ß t tabel ß t hitung Ho ditolak jika t-hitung > t tabel < t hitung 7) Uji t hitung dengan formula :

t hitung = 2,914

5). Kesimpulan oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,914 lebih besar daripada 1,671 atau signifikansi 0,005 lebih kecil daripada 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima ini berarti tenaga kerja berpengaruh nyata positif terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan

3. Analisis pengujian data jumlah anggota (X3) terhadap SHU Koperasi di Kabupaten

Tabanan (Y). 1) Formulasi hipotesis

Ho: ß 2= 0 ; tidak ada pengaruh nyata antara

jumlah anggota (X3) terhadap

SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y).

283 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016

(6)

Ho : ß 2> 0 ; ada pengaruh nyata dan positif

antara jumlah anggota (X3)

terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y).

2) Menentukan titik kritis (t tabel) dengan tarap nyata 5 %.

t tabel = (n-k).( ß) t tabel = (50-4)(0,05) t tabel = (46)(0,05) t tabel = 1,671

3) Kriteria penerimaan dan penolakan

Ho diterima jika t-hitung ß t tabel ß t hitung

Ho ditolak jika t-hitung > t tabel < t hitung 4) Uji t hitung = 2,216

5) Kesimpulan oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,216 lebih besar

daripada 1,671 atau signifikansi 0,032 lebih kecil daripada 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima ini berarti jumlah anggota berpengaruh nyata positif terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan

Uji Hipotesis Kedua (Uji F)

Uji secara bersama-sama antara modal kerja (X1 ),jumlah tenaga kerja (X2)dan jumlah

anggota (X3) terhadap SHU Koperasi di

Kabupaten Tabanan (Y). Menggunakan rumus (Gujarati, 1995). Dalam perhitungan menggunakan program SPSS didapat hasil sebagai berikut:

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

Change Statistics R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .689a .474 .440 21246299.19552 .474 13.845 3 46 .000

Sumber lampiran 2 1) Formula hipotesis :

Ho : ß i = 0 ; berarti tidak ada pengaruh

nyata secara bersama – sama antara modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU koperasi di Kabupaten Tabanan.

Hi : minimal satu βi ß 0 ; (minimal salah

satu variablel bebas berpengaruh) berarti ada pengaruh nyata secara bersama – sama antara modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU koperasi di Kabupaten Tabanan.

2) Taraf nyata yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 %, dengan derajat kebebasan df (n-k)(k-1)( ß)

F tabel = (50-4)(4-1)(0,05) F tabel = (46)(3)(0,05) F tabel = 2,76

3) Kriteria pengujian

Ho diterima jika , F hitung ß F table Ho ditolak jika , F hitung > F tabel 4) Daerah penerimaan dan penolakan Ho

terlihat pada gambar dibawah ini : 5) Kesimpulan

Oleh karena F hitung lebih besar daripada t tabel atau 13,845 lebih besar dari 2,76 atau signifikansinya lebih kecil dari 5 % maka Ho ditolak Ha diterima berarti modal, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota berpengaruh secara bersama-sama terhadap sisa hasil usaha (SHU) koperasi di Kabupaten Tabanan. Besarnya pengaruh ketiga variabel bebas tersebut secara bersama-sama mempengaruhi SHU koperasi di Kabupaten Tabanan 47,4% dipengaruhi oleh modal, tenaga kerja dan jumlah anggota dan 52,6% dipengaruhi oleh variabel lain.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Dari pembahasan yang telah dilakukan dalam bab-bab yang terdahulu dapat dibuat simpulan sebagai berikut:

1. Modal berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 4,493 lebih besar daripada 1,671 atau

signifikansi 0,000 lebih kecil daripada 0,05.

2. Tenaga kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,914 lebih besar daripada 1,671 atau signifikansi 0,005 lebih kecil daripada 0,05.

3. Jumlah anggota berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,216 lebih besar daripada 1,671 atau signifikansi 0,032 lebih kecil daripada 0,05.

4. Modal, tenaga kerja dan jumlah anggota berpengaruh nyata secara bersama-sama terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan, karena F hitung lebih besar dari F tabel atau 13,845 lebih besar daripada 2,76 atau signifikansi 0,000 lebih kecil daripada 0,05.

Saran

Dari beberapa simpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran: 1. Untuk meningkatkan jumlah SHU

atau pendapatan sebaiknya koperasi di Kabupaten Tabanan menambah modalnya baik melalui internal diantaranya simpanan wajib dan dari eksternal melalui modal penyertaan dan mengajukan bantuan permodalan kepada pemerintah Kabupaten Tabanan.

2. Pengembangan sumber daya manusia sangat dibutuhkan oleh koperasi apalagi yang berkopetensi sesuai dengan bidangnya sesuai dengan penelitian ini tenaga kerja sangat berpengaruh terhadap SHU koperasi. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Koperasi dan UKM, dan Dekopinda Kabupaten Tabanan memberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan SDM tenaga kerja.

3. Koperasi di Kabupaten Tabana untuk mendapatkan SHU yang lebih banyak

dan sehatnya koperasi berdasarkan jumlah anggota untuk itu setiap tahun koperasi di Kabupaten Tabanan agar menambah anggota, mengingat jumlah anggota berpengaruh terhadap SHU koperasi karena anggota disamping sebagai pemilik dan juga sebagai pengguna.

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia, 2011. Pedoman Akuntanasi Perbankan Indonesia. Revisi 2001. Jakarta. Hendrojogi, 1997. Koperasi:Asas-Asas, Teori

dan Praktek. Edisi 7. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada

Kartasapoetra, 1990, Praktek Pengolaan Koperasi, Rineka Cipta, Jakarta.

Nurdi Bahri, 2009, Pekenalan Dengan Beberapa Konsep Ekonomi Koperasi, Rineka Cipta , Jakarta.

Riyadi, Selamet. 2006. Banking Assets And Liability Management. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sudirman, I Wayan. 2000. Manajemen

Perbankan Suatu Aplikasi Dasar. Denpasar. PT.BP.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.

Wirawan, Nata. 2002. Statistik 2 (Statistik Inferensia). Edisi Kedua. Denpasar : Keraras Emas.

(7)

Ho : ß 2> 0 ; ada pengaruh nyata dan positif

antara jumlah anggota (X3)

terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan (Y).

2) Menentukan titik kritis (t tabel) dengan tarap nyata 5 %.

t tabel = (n-k).( ß) t tabel = (50-4)(0,05) t tabel = (46)(0,05) t tabel = 1,671

3) Kriteria penerimaan dan penolakan

Ho diterima jika t-hitung ß t tabel ß t hitung

Ho ditolak jika t-hitung > t tabel < t hitung 4) Uji t hitung = 2,216

5) Kesimpulan oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,216 lebih besar

daripada 1,671 atau signifikansi 0,032 lebih kecil daripada 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima ini berarti jumlah anggota berpengaruh nyata positif terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan

Uji Hipotesis Kedua (Uji F)

Uji secara bersama-sama antara modal kerja (X1 ),jumlah tenaga kerja (X2)dan jumlah

anggota (X3) terhadap SHU Koperasi di

Kabupaten Tabanan (Y). Menggunakan rumus (Gujarati, 1995). Dalam perhitungan menggunakan program SPSS didapat hasil sebagai berikut:

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

Change Statistics R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .689a .474 .440 21246299.19552 .474 13.845 3 46 .000

Sumber lampiran 2 1) Formula hipotesis :

Ho : ß i = 0 ; berarti tidak ada pengaruh

nyata secara bersama – sama antara modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU koperasi di Kabupaten Tabanan.

Hi : minimal satu βi ß 0 ; (minimal salah

satu variablel bebas berpengaruh) berarti ada pengaruh nyata secara bersama – sama antara modal kerja, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota terhadap SHU koperasi di Kabupaten Tabanan.

2) Taraf nyata yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 %, dengan derajat kebebasan df (n-k)(k-1)( ß)

F tabel = (50-4)(4-1)(0,05) F tabel = (46)(3)(0,05) F tabel = 2,76

3) Kriteria pengujian

Ho diterima jika , F hitung ß F table Ho ditolak jika , F hitung > F tabel 4) Daerah penerimaan dan penolakan Ho

terlihat pada gambar dibawah ini : 5) Kesimpulan

Oleh karena F hitung lebih besar daripada t tabel atau 13,845 lebih besar dari 2,76 atau signifikansinya lebih kecil dari 5 % maka Ho ditolak Ha diterima berarti modal, jumlah tenaga kerja dan jumlah anggota berpengaruh secara bersama-sama terhadap sisa hasil usaha (SHU) koperasi di Kabupaten Tabanan. Besarnya pengaruh ketiga variabel bebas tersebut secara bersama-sama mempengaruhi SHU koperasi di Kabupaten Tabanan 47,4% dipengaruhi oleh modal, tenaga kerja dan jumlah anggota dan 52,6% dipengaruhi oleh variabel lain.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Dari pembahasan yang telah dilakukan dalam bab-bab yang terdahulu dapat dibuat simpulan sebagai berikut:

1. Modal berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 4,493 lebih besar daripada 1,671 atau

signifikansi 0,000 lebih kecil daripada 0,05.

2. Tenaga kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,914 lebih besar daripada 1,671 atau signifikansi 0,005 lebih kecil daripada 0,05.

3. Jumlah anggota berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,216 lebih besar daripada 1,671 atau signifikansi 0,032 lebih kecil daripada 0,05.

4. Modal, tenaga kerja dan jumlah anggota berpengaruh nyata secara bersama-sama terhadap SHU Koperasi di Kabupaten Tabanan, karena F hitung lebih besar dari F tabel atau 13,845 lebih besar daripada 2,76 atau signifikansi 0,000 lebih kecil daripada 0,05.

Saran

Dari beberapa simpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran: 1. Untuk meningkatkan jumlah SHU

atau pendapatan sebaiknya koperasi di Kabupaten Tabanan menambah modalnya baik melalui internal diantaranya simpanan wajib dan dari eksternal melalui modal penyertaan dan mengajukan bantuan permodalan kepada pemerintah Kabupaten Tabanan.

2. Pengembangan sumber daya manusia sangat dibutuhkan oleh koperasi apalagi yang berkopetensi sesuai dengan bidangnya sesuai dengan penelitian ini tenaga kerja sangat berpengaruh terhadap SHU koperasi. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Koperasi dan UKM, dan Dekopinda Kabupaten Tabanan memberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan SDM tenaga kerja.

3. Koperasi di Kabupaten Tabana untuk mendapatkan SHU yang lebih banyak

dan sehatnya koperasi berdasarkan jumlah anggota untuk itu setiap tahun koperasi di Kabupaten Tabanan agar menambah anggota, mengingat jumlah anggota berpengaruh terhadap SHU koperasi karena anggota disamping sebagai pemilik dan juga sebagai pengguna.

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia, 2011. Pedoman Akuntanasi Perbankan Indonesia. Revisi 2001. Jakarta. Hendrojogi, 1997. Koperasi:Asas-Asas, Teori

dan Praktek. Edisi 7. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada

Kartasapoetra, 1990, Praktek Pengolaan Koperasi, Rineka Cipta, Jakarta.

Nurdi Bahri, 2009, Pekenalan Dengan Beberapa Konsep Ekonomi Koperasi, Rineka Cipta , Jakarta.

Riyadi, Selamet. 2006. Banking Assets And Liability Management. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sudirman, I Wayan. 2000. Manajemen

Perbankan Suatu Aplikasi Dasar. Denpasar. PT.BP.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.

Wirawan, Nata. 2002. Statistik 2 (Statistik Inferensia). Edisi Kedua. Denpasar : Keraras Emas.

285 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016

Referensi

Dokumen terkait

Ajaran Islam secara fakta masih diikuti oleh mayoritas umat muslim, dari Atlantik sampai Pasifik. Hal ini perlu untuk memberi penjelasan secara terperinci tentang

Maka pada penelitian ini bertujuan untuk membuat Aplikasi Evaluasi Kinerja Dosen Berbasis Web dengan bahasa pemrograman PHP, database MySql dan metodologi

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengenai pengaruh rasio keuangan, pertumbuhan penjualan dan dividen

Berdasarkan paparan hasil yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa pembuatan nata dapat dilakukan dengan menggunakan bahan baku sari nanas yaitu dengan cara

Penggunaan insektisida sintetik ternyata tidak aman bagi penggunannya dan menimbulkan resistensi vektor, sehingga dibutuhkan insektisida alami, salah satunya adalah

Tumbuhan air memiliki jumlah stomata yang lebih banyak pada bagian permukaan atas daun, sebab bagian bawah daun bersentuhan langsung dengan air sehingga kurang baik untuk

Ayat tersebut menjelaskan bahwa qadzaf (menuduh) perempuan yang baik baik melakukan perbuatan zina adalah merupakan salah satu perbuatan yang masuk dalam kategori tindak

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan saksi-saksi Penggugat tersebut, Majelis Hakim menemukan fakta-fakta bahwa antara Penggugat dan Tergugat