DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... I DAFTAR ISI ... II DAFTAR TABEL ... III DAFTAR GRAFIK ...V
BAB 1 ANALISA SITUASI AWAL TAHUN ... 2
1.1 Hambatan Tahun Lalu ... 2
1.2 Kelembagaan ... 2
1.2.1 Visi dan Misi ... 3
1.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi ... 3
1.2.3 Struktur Organisasi ... 5
1.3 Sumber Daya... 8
BAB 2 TUJUAN DAN SASARAN KINERJA ... 18
2.1 Dasar Hukum... 18
2.2 Tujuan, Sasaran dan Indikator ... 18
2.2.1 Tujuan ... 18
2.2.2 Sasaran dan Indikator ... 19
BAB 3 STRATEGI PELAKSANAAN ... 22
3.1 Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran ... 22
3.2 Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran ... 25
3.3 Terobosan Yang Dilakukan... 25
BAB 4 HASIL KERJA ... 39
4.1 Pencapaian Tujuan dan Sasaran ... 39
4.2 Pencapaian Kinerja... 39
4.2.1 Program Karantina dan Surveilans Epidemiologi ... 41
4.2.2 Program Pengendalian Risiko Lingkungan ... 52
4.2.3 Program Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah ... 59
4.3 Realisasi Anggaran... 94
2 | P a g e
BAB 1
ANALISA SITUASI AWAL TAHUN
Berdasarkan hasil evaluasi atas capaian kinerja program dan kegiatan pada tahun 2019, terlihat bahwa Kantor Kesehatan Pelabuhan telah berhasil mencapai target yang telahditetapkan, namun dalam beberapa aspek masih ditemukan berbagai hambatan dankelemahan yang harus diatasi agar capaian kinerja program dan kegiatan pada masa yangakan datang dapat lebih ditingkatkan agar pelaksanaan program/kegiatan pengawasan dapatberjalan secara efektif dan efisien sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.
1.1 Hambatan Tahun Lalu
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam tahun 2015-2019 merupakan penjabaran dari Rencana Aksi Program (RAP) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengandalian Penyakit serta Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan yang memuat pokok-pokok kegiatan KKP Kelas I Batam tahun 2015-2019. Tahun 2019 merupakan tahun ke-4 dari tahun ke-5 (lima) pelaksanaan RAK KKP Kelas I Batam tahun 2015-2019. Secara bertahap KKP Kelas I Batam telah melakukan berbagai upaya agar pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dapat terlaksana secara optimal dan diharapkan dapat mendukung serta mempercepat pencapaian sasaran Program Pencegahan dan Pengandalian Penyakit dengan segala potensi dan hambatan yang dialami.
Pada Tahun 2019 masih terdapat beberapa hambatan yang mengakibatkan program dan kegiatan tidak terlaksana dengan maksimal bahkan beberapa program tidak terlaksana sama sekali. Adanya revisi DIPA yang disebabkan oleh beberapa kebutuhan operasional yang harus dioptimalkan dan membutuhkan banyak waktu untuk penyelesaian sehingga berdampak terhadap penyerapan anggaran Itjen yang kurang optimal serta ketersediaan sumber daya manusia baik secara kualitas dan kuantitas belum memenuhi kebutuhan.
1.2 Kelembagaan
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengandalian Penyakit, mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap
penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
Berdasarkan Peraturan Menkes RI No.356/MENKES/PER/IV/2008 sebagai mana telah di revisi dengan Peraturan Menkes RI No.2348/MENKES/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan serta fungsi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan.
1.2.1 Visi dan Misi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang sebagai unit pelaksana teknis dilingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah danbertanggungjawab kepada Ditjen Pencegahan dan Pengandalian Penyakit yang memiliki visi dan misi organisasi sebagai berikut:
1. Visi
“Pelabuhan Laut dan Bandara di Batam Sehat sebagai bagian mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan”.
2. Misi
Sejalan dengan Misi Kementerian Kesehatan, maka untuk mewujudkan visi KKP Kelas I Batam Misi sebagai berikut :
a. Membuat Program / Perencanaan serta melakukan koordinasi dan integrasi dalam rangka melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan
b. Membuat Program / perencanaan yang baik dalam rangka meningkatkan Surveilans Epidemiologi di pelabuhan beserta alat angkut dan muatannya dalam rangka cegah tangkal dan respon cepat terhadap penaggulangan Kejadian Luar Biasa penyakit karantina dan penyakit potensial wabah dan bencana
c. Membuat Program / perencanaan serta meningkatkan koordinasi guna peningkatan pengawasan keluar masuk obat, makanan-minuman, alat kesehatan (OMKA)
d. Membuat Program untuk mendorong kemandirian masyarakat pelabuhan untuk hidup sehat
e. Membuat perencanaan dalam rangka mewujudkan pelayanan dan penerbitan dokumen kesehatan yang berkaitan dengan lalu lintas internasional di pelabuhan f. Mengoptimalkan jejaring kerja sistem kesehatan nasional dan internasional.
1.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial
4 | P a g e
wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerjaPelabuhan / Bandara dan Lintas Batas, serta pengendalian dampak kesehatan lingkungan. Kantor Kesehatan Pelabuhan mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan Kekarantinaan; 2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan;
3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali;
5. Pelaksanaan pengamatan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia; 6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang
berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional;
7. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk;
8. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor;
10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya;
11. Pelaksaaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans kesehatan pelabuhan;
15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
1.2.3 Struktur Organisasi
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor:2348/Menkes/PER/IV/2011 sebagai perubahan atas Permenkes Nomor:356/Menkes/PER/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, dicantumkan bahwa Struktur Organisasinya terdiri dari : 1. Bagian Tata Usaha
a) Sub bagian Program dan Laporan b) Sub bagian Keuangan dan Umum
2. Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi a) Seksi Pengendalian Karantina
b) Seksi Surveilans Epidemiologi
3. Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan
a) Seksi Pengendalian Vektor dan Binatang Penular Penyakit b) Seksi Sanitasi dan Dampak Risiko Lingkungan
4. Bidang Upaya Kesehatn dan Lintas Wilayah a) Seksi Pencegahan dan Pelayanan Kesehatan b) Seksi Kesehatan Matra dan Lintas Wilayah 5. Instalasi
6. Wilayah Kerja
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Selanjutnya uraian tugas Bagian Tata Usaha dan Bidang KKP Kelas I Batam sebagai berikut:
1. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan program, pengelolaan informasi, evaluasi, pelaporan, urusan ketatausahaan, keuangan, penyelenggaraan pelatihan, kepegawaian, perlengkapan rumah tangga, dengan fungsi sebagai berikut :
a. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan program penganggaran serta pelaporan b. Pelaksanaan urusan keuangan
c. Pelasksanaan urusan kepegawaian dan umum d. Pelaksanaan urusan umum
e. Koordinasi penyiapan pelatihan
2. Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan evaluasi serta penyusunan laporan di bidang kekarantinaan, surveilans epidemiologi penyakit dan penyakit potensial wabah serta penyakit baru dan penyakit dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut dan muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta
6 | P a g e
pengembangan teknologi, pendidikan dan pelatihan bidang kekarantinaan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara, dengan fungsi sebagai berikut: a. Kekarantinaan surveilans epidemiologi penyakit potensial wabah serta penyakit
baru dan penyakit yang muncul kembali;
b. Kesiapsiagaan, pengkajian, serta advokasi penanggulangan KLB dan bencana/pasca bencana bidang kesehatan;
c. Pengawasan lalu lintas OMKABA ekspor dan impor serta alat angkut, termasuk muatannya;
d. Kajian dan desiminasi informasi kekarantinaan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara’;
e. Pendidikan dan pelatihan bidang kekarantinaan;
f. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kekarantinaan;
g. Pelaksanaan pengambangan teknologi bidang kekarantinaan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
h. Penyusunan laporan bidang pengendalian karantina dan surveilans epidemiologi. 3. Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan melaksanakan perencanaan, pemantauan,
dan evaluasi serta penyusunan laporan di bidang pengendalian vektor dan binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi, serta pendidikan dan pelatihan bidang pengendalian risiko lingkungan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara dengan fungsi sebagai berikut :
a. Pengawasan penyediaan air bersih, serta pengamanan makanan dan minuman b. Pengawasan pencemaran udara, air dan tanah
c. Pemeriksaan dan pengawasan hygiene dan sanitasi kapal/pesawat/alat transportasi lainnya di lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
d. Pemberantasan serangga penular penyakit, tikus dan pinjal di lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
e. Kajian dan pengembangan teknologi di bidang Pengendalian risiko lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat darat negara
f. Pendidikan dan pelatihan bidang pengendalian risiko lingkungan Bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
g. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang pengendalian risiko lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
h. Penyusunan laporan di bidang pengendalian risiko lingkungan.
4. Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah melaksanakan perencanaan dan evaluasi serta penyusunan laporan di bidang pelayanan kesehatan terbatas, kesehatan haji, kesehatan kerja, kesehatan matra, vaksinasi internasional, pengembangan jejaring
kerja, kemitraan, kajian dan teknologi, serta pendidikan dan pelatihan bidang upaya kesehatan pelabuhan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat Negara, dengan fungsi sebagai berikut :
a. Pelayanan kesehatan terbatas, rujukan dan gawat darurat medik di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
b. Pemeriksaan kesehatan haji, kesehatan kerja, kesehatan matra di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
c. Pengujian kesehatan nahkoda/pilot dan anak buah kapal/pesawat udara serta penjamah makanan
d. Vaksinasi dan penerbitan sertifikat vaksinasi internasional
e. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat Negara.
5. Instalasi dimaksudkan guna mendukung semua program teknis yang dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam. Instalasi tersebut terdiri dari instalasi laboratorium, instalasi farmasi.
a) Instalasi Klinik
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan terbatas 2. Melaksanakan pelayanan vaksinasi internasional
3. Melakukan pengawasan kesehatan bagi pelaksana tindakan penyehatan pada alat angkut
b) Instalasi Farmasi
1. Membuat Perencanaan Pengadaan Obat dan Alkes
2. Mendistribusikan Obat dan Alkes dan Melaksanakan Peracikan Obat 3. Membuat Laporan Pemakaian
c) Instalasi Data dan informasi
1. Melakukan kegiatan teknis dan administratif dalam bidang Data dan Informasi 2. Melaksanakan kegiatan dalam rangka kelancaran arus komunikasi, data dan
informasi
3. Melakukan pemeriksaan operasional sarana prasarana data, server, software, dan peralatan pendukung lainnya.
4. Melakukan perekaman kehadiaran pegawai secara elektronik dan membuat laporan Informasi akumulasi kehadiaran pegawai
5. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan Instalasi Data dan Informasi secara berkala.
8 | P a g e
Struktur organisasi KKP Kelas I Batam
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 356/ MENKES/PER/IV/ 2008 dan No. 2348/ MENKES/PER/XI/ 2011
Kepala Kantor dr. Achmad Farchanny Tri
Adryanto, MKM
Bagian Tata Usaha Ikron, SKM, MKM
Sub Bagian Program & Laporan Dra. Melli Harmita, MM
Sub Bagian Keuangan dan Umum Firdaus Y S, SKM, M.Kes
Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan
Dian Sapta R P, SKM, MM
Bidang Upaya Kesehatan & Lintas Wilayah
dr. Yenny Bidang Pengendalian
Karantina & Surveilans Epidemiologi dr. Romer Simanungkalit
Seksi Pengendalian Vektor & Binatang Penular
Penyakit Zuhelmy, SKM
Seksi Pencegahan & Pelayanan Kesehatan dr. Agung Sundaru DH, MKK Seksi Pengendalian
Karantina dr. Julianty Dewi SN
Seksi Sanitasi & Dampak Risiko Lingkungan Andri Repelita, SKM, MKKK
Seksi Kesehatan Matra & Lintas Wilayah
Paino, SKM Seksi Surveilans
Epidemiologi Ketut Ngurah, SKM, M.Epid
Kelompok
Jabfung Instalasi
Wilayah Kerja
1.3 Sumber Daya
KKP Kelas I Batam dalam menjalankan tugas dan fungsinya memiliki berbagai sumber daya yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran melalui pelaksanaan berbagai program dan kegiatan. Sumber daya yang dimiliki oleh KKP Kelas I Batam yang dijabarkan dalam laporan tahunan ini adalah Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sarana Prasarana. 1. Sumber daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Tahun 2019 sebanyak 85 pegawai dan dibagi berdasarkan jabatan, kelompok umur, golongan, pendidikan, dan jenis kelamin.
a) Jabatan
Sumber daya manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam berdasarkan kelompok jabatan :
a) Jabatan Struktural : 13 orang b) Jabatan Fungsional Tertentu : 9 orang c) Jabatan Pelaksana : 63 orang
Jika digambarkan dalam grafik terlihat sebagai berikut :
Grafik 1.1 Kelompok Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jabatan
Grafik 1.2 Jumlah Jabatan Struktural Berdasarkan Tingkat Eselon
Adapun kelompok sumber daya manusia berdasarkan jabatan fungsional tertentu adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1
Kelompok Sumber Daya berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu
No Jabatan Fungsional Tertentu Jumlah
1 Epidemiolog Kesehatan Muda 4 Orang
STRUKTURAL 15% JFT 11% JFU 74% STRUKTURAL JFT JFU 1 4 8
10 | P a g e
2 Sanitarian Penyelia 1 Orang
3 Entomolog Kesehatan Muda 1 Orang
4 Perawat Pelaksana 1 Orang
5 Epidemiolog Kesehatan Pertama 2 Orang
Total 9 Orang
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 9 orang yang memangku jabatan fungsional tertentu terdapat 4 epidemiolog kesehatan muda, 1 orang sanitarian penyelia, 1 orang entomolog kesehatan muda, 1 orang perawat pelaksana dan 2 orang epidemiolog kesehatan pertama.Jika digambarkandalam grafik terlihat sebagai berikut:
Grafik 1.3 Kelompok Sumber Daya berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu
Rincian kelompok sumber daya berdasarkan jabatan:
Tabel 1.2
Rincian Sumber Daya berdasarkan Jabatan
No Uraian Jumlah
1 Struktural 13 Orang
2 Dokter 10 Orang
3 Entomolog Kesehatan 1 Orang
Epidemiolog Kesehatan Muda ; 4 Sanitarian Penyelia ; 1 Entomolog Kesehatan Muda ; 1 Epidemiolog Kesehatan Pertama ; 2 Perawat Pelaksana ; 1
4 Entomolog Kesehatan Muda 1 Orang
5 Entomolog Kesehatan 2 Orang
6 Epidemiolog Kesehatan 1 Orang
7 Epidemilogi Kesehatan Muda 4 Orang
8 Sanitarian Penyelia 1 Orang
9 Epidemiolog Kesehatan Pertama 2 Orang
10 Sanitarian 10 Orang
11 Sanitarian Ahli 4 Orang
12 Perawat 13 Orang
13 Perawat Pelaksana 1 Orang
14 Asisten Apoteker 3 Orang
15 Administrator Kesehatan 1 Orang
16 Pranata Laboratorium Kesehatan 1 Orang
17 Analis Kepegawaian Ahli 1 Orang
18 Pembimbing Kesehatan Kerja 1 Orang
19 Perencana 5 Orang
20 Bendahara 2 Orang
21 Analis Keuangan 1 Orang
22 Pengadministrasi Keuangan 1 Orang
23 Pengelola Barang Milik Negara 1 Orang
24 Arsiparis 1 Orang
25 Pengemudi 2 Orang
JUMLAH PEGAWAI 85 Pegawai
b) Golongan
Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam berdasarkan kelompok golongan :
Tabel 1.3
Kelompok Sumber Daya berdasarkan Golongan
No Rincian Golongan Jumlah
1 Golongan I/c 1 Orang
2 Golongan I/d 1 Orang
3 Golongan II/c 1 Orang
4 Golongan II/d 15 Orang
5 Golongan III/a 15 Orang
6 Golongan III/b 9 Orang
7 Golongan III/c 16 Orang
12 | P a g e
9 Golongan IV/a 8 Orang
10 Golongan IV/b 1 Orang
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 85 pegawai yang ada di KKP Kelas I Batam terdiri dari 1 orang golongan I/c, 1 orang golongan I/d, 1 orang golongan II/c, 15 orang golongan II/d, 15 orang golongan III/a, 9 orang golongan III/b, 16 orang golongan III/c, 18 orang golongan III/d, 8 orang golongan IV/a dan 1 orang golongan IV/b. Jika digambarkan dalam grafik terlihat sebagai berikut:
Grafik 1.4 Kelompok Sumber Daya berdasarkan Golongan
c) Pendidikan
Sumber daya manusia kantor kesehatan pelabuhan kelas I batam berdasarkan kelompok pendidikan :
1) SD : 1 orang 2) SLTP : 1 orang 3) SLTA : 4 orang 4) DIII : 28 orang 5) D IV : 1 orang 6) S1 : 38 orang 7) S2 : 13 orang
Dapat di gambarkan dalam grafik sebagai berikut : 0
5 10 15 20
I/c I/d II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b 1 1 1 15 15 9 16 18 8 1 JENIS GOLONGAN
Grafik 1.5 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan
d) Jenis Kelamin
Sumber daya manusia kantor kesehatan pelabuhan kelas I batam berdasarkan kelompok jenis kelamin :
1) Laki-laki : 37 orang 2) Perempuan : 48 orang
Grafik 1.6 Kelompok Sumber Daya berdasarkan Jenis Kelamin
0 10 20 30 40 SD SLTP SLTA D III D IV S1 S2 1 1 4 28 1 38 13 Laki 44% Perempuan 56% Laki Perempuan
14 | P a g e
2. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dapat dikelompokkan atas peralatan, sarana gedung, dan prasarana lainnya sebagaimana terlampir pada laporan SIMAK BMN. Keadaan Barang Milik Negara di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam pada 31 Desember 2019 adalah:
a) Saldo Awal Tahun Anggaran 2019
Nilai BMN per 1 Januari 2019 menurut Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam adalah sebesar Rp. 55.546.806.111,- (Lima puluh lima juta miliyar lima ratus empat puluh enam juta delapan ratus enam rupiah seratus sebelas rupiah) yang terdiri atas nilai BMN intrakomptabel (nilai BMN yang disajikan dalam Neraca) sebesar Rp.55.506.217.631,- (Lima puluh lima juta miliyar lima ratus enam juta dua ratus tujuh belas ribu enam ratus tiga puluh satu rupiah) dan nilai BMN ekstrakomptabel sebesar Rp.40.588.480,- (Empat puluh juta lima ratus delapan puluh delapan ribu empat ratus delapan puluh rupiah).
b) Barang Milik Negara pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan, untuk CaLBMN laporan Tahunan per 31 Desember 2019
a. BMN per akun neraca
Nilai BMN pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan, untuk CaLBMN laporan Tahunan per 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp.67.579.352.688,- (Lima puluh tujuh miliyar lima ratus tujuh puluh sembilan juta tiga ratus lima puluh dua ribu enam ratus delapan puluh delapan rupiah), nilai BMN tersebut disajikan berdasarkan klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca yaitu Persediaan, Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan, dan Aset Lainnya.
Penyajian nilai BMN dalam pos perkiraan Neraca tersebut dengan rincian sebagai berikut:
b. Rincian nilai Akumulasi Penyusutan BMN pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan, untuk CaLBMN laporan Tahunan per Tahun Anggaran 2019 per perkiraan Neraca adalah sebagai berikut:
Rp % Rp % Rp %
I tanah - 0 - 0 1 Peralatan Mesin 35.977.709.701 0,94 36.080.584 1 36.013.790.285 0,94 2 Gedung dan Bangunan 338.480.527 0,01 - 338.480.527 3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 41.790.006 0,00 47.250 41.837.256 4 Aset Tetap Lainnya - 0,00 - -5 Kontruksi Dalam Pengerjaan - 0,00 -
-Sub Jumlah (1) 36.357.980.234 0,94 36.127.834 1 36.394.108.068 0,94 II Aset Lainnya
1 Aset Tidak Berwujud 309.238.000 0,01 - 0 309.238.000 0,80 2 Aset Lain-lain 1.808.669.299 0,05 1.615.058 0 1.810.284.357 0,05 Sub Jumlah (2) 2.117.907.299 0,06 1.615.058 0 2.119.522.357 0,06 T o t a l 38.475.887.533 1 37.742.892 1 38.513.630.425 100
No Uraian Neraca Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
Rp % Rp % Rp % I Aset Lancar 1 Persediaan 961.988.774 0,01 - 0 961.988.774 0,01 Sub Jumlah (1) 961.988.774 0,01 - 0 961.988.774 0,01 II Aset Tetap 1 Tanah 10.371.809.000 0,15 - 0 10.371.809.000 0,16 2 Peralatan Mesin 49.804.304.506 0,74 45.752.480 1,0 49.850.056.986 0,74 3 Gedung dan Bangunan 3.773.298.975 0,06 - 0 3.773.298.975 0,06 4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 79.600.000 0,00 225.000 - 79.825.000 0,00 5 Aset Tetap Lainnya - 0,00 - - -6 KDP 422.693.654 0,01 - 0 422.693.654
-Sub Jumlah (2) 64.451.706.135 0,95 45.977.480 1,0 64.497.683.615 0,95
III Aset Lainnya
1 Aset Tidak Berwujud 309.238.000 0,00 - 0 309.238.000 0,00
2 Aset Lain-lain 1.808.669.299 0,03 1.773.000 0,0 1.810.442.299 0,03
Sub Jumlah (3) 2.117.907.299 0,03 1.773.000 0,0 2.119.680.299 3,14
T o t a l 67.531.602.208 100 47.750.480 1 67.579.352.688 100 No Uraian Neraca Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
16 | P a g e
c. Perbandingan Nilai BMN pada Laporan Barang dan Laporan Keuangan
Perbandingan antara nilai BMN yang disajikan dalam laporan barang dan laporan keuangan pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan, untuk CaLBMN laporan Tahunan per 31 Desember 2019 per akun neraca adalah sebagai berikut:
No Uraian Neraca Laporan Barang Laporan Keuangan Selisih 1 Persediaan 961.988.744 961.988.744 -2 Tanah 10.371.809.000 10.371.809.000 -3 Peralatan dan Mesin 49.850.056.986 49.850.056.986 -4 Gedung dan Bangunan 3.773.298.975 3.773.298.975 -5 Jalan, Irigasi dan Jaringan 79.600.000 79.600.000 -6 Aset Tetap Lainnya - - -7 Konstruksi Dalam Pengerjaan 422.693.654 422.693.654 -8 Aset Tidak Berwujud 309.238.000 309.238.000 -9 Aset Lain-lain 1.808.669.299 1.808.669.299
-67.577.354.658
67.577.354.658 T o t a l
3. Alokasi Belanja
Alokasi anggaran untuk KKP Kelas I Batam untuk tahun anggaran 2019 sebesar Rp. 25.369.658.000,-. Yang bersumber dari APBN sebesar Rp. 22.450.043.000,- dan PNBP sebesar Rp. 2.919.615.000,-. Pembagian alokasi anggaran belanja KKP Kelas I Batam berdasarkan sumber dana dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik 1.7 Jenis Alokasi Anggaran Berdasarkan Sumber Dana Anggaran Tersedia Rupiah Murni 22.450.043.000 PNBP 2.919.615.000 22.450.043.000 2.919.615.000 5.000.000.000 10.000.000.000 15.000.000.000 20.000.000.000 25.000.000.000
PAGU ANGGARAN 2019
Pembagian alokasi anggaran belanja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam berdasarkan sumber dana dari total dana Rp. 25.369.658.000,- diantaranya adalah Belanja pegawai sebesar Rp. 11.024.321.000,- Belanja Barang sebesar Rp. 10.411.567.000,- dan Belanja Modal sebesar Rp. 3.933.770,- sebagaimana dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik 1.8 Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja
Realisasi Anggaran tahun 2019 berdasarkan jenis belanja dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.4
Realisasi Anggaran 2019 Berdasarkan Jenis Belanja
No Sumber Dana Pagu Realisasi (%)
1 Belanja Pegawai 11.024.321.000 11.003.139.731 99,81 2 Belanja Barang 10.411.567.000 9.753.841.808 93,68
3 Belanja Modal 3.933.770.000 3.730.237.821 94,83
Total 25.369.658.000 24.487.219.360 96,52
Tabel diatas menyajikan distribusi pagu dan realisasi berdasarkan jenis belanja. Penyerapan terkecil pada jenis belanja barang sebesar 93,68% hal ini dikarenakan adanya sisa anggaran dari kegiatan pelatihan dan pelaksanaan sosialisasi yang tidak terserap dengan alasan perencanaan anggaran awal tidak sesuai dengan pelaksanaan kegiatan seperti jumlah orang dan jumlah hari pelatihan yang lebih kecil dari perencanaan atau perbedaan perencanaan tempat tujuan pelatihan dengan tempat pelaksanaan pelatihan. 5.000.000.000 10.000.000.000 15.000.000.000 11.024.321.000 10.411.567.000 3.933.770.000 Anggaran Tersedia Belanja Pegawai 11.024.321.000 Belanja Barang 10.411.567.000 Belanja Modal 3.933.770.000
PAGU ANGGARAN 2019
18 | P a g e
BAB 2
TUJUAN DAN SASARAN KINERJA
2.1 Dasar Hukum
Dasar Hukum yang melandasi keberadaan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam adalah :
a. UU No.1 tahun 1962 tentang Karantina Laut b. UU No.2 tahun 1962 tentang Karantina Udara c. UU No.11 tahun 1962 tentang Hygiene dan Sanitasi d. UU No.4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular e. UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
f. Permenkes No. 356 tahun 2008 sebagaimana diubah menjadi Permenkes No. 2348 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja KKP
g. Permenkes No. 796 tahun 2008 tentang Kesehatan Jasa Boga
h. Permenkes No. 798 tahun 2003 tentang Persyaratan Kesehatan Rumah Makan dan Restoran
i. Kepmenkes No. 424 tahun 2003 tentang SARS sebagai penyakit potensial wabah j. International Health Regulation ( IHR ) tahun 2005
Sedangkan dasar hukum dalam menentapkan tujuan, sasaran dan indikator KKP Kelas I Batam adalah sebagai berikut :
a. Perpres No. 2/2015 tentang RPJMN 2015-2019
b. Kepmenkes No. HK.02.02/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
c. Pakta Integeritas Menteri Kesehatan
d. Rencana Strategi / Rencana Aksi KKP Kelas I Batam 2.2 Tujuan, Sasaran dan Indikator
2.2.1 Tujuan a. Tujuan Umum :
Mewujudkan pelabuhan laut dan bandara sehat melalui upaya pencegahan masuk dan keluarnya penyakit potensial wabah serta pengendalian faktor risiko penyakit yang disebakan oleh angkutan dan lingkungan pelabuhan.
b. Tujuan Khusus
1. Mencegah masuk dan keluarnya penyakit potensial wabah.
2. Meningkatkan sistem kewaspadaan dini (KLB) penyakit menular & penyakit menular potensial wabah
3. Mengendalikan faktor risiko angkutan beserta muatannya 4. Mengendalikan faktor risiko lingkungan pelabuhan
5. Melindungi masyarakat pelabuhan dari risiko penular penyakit akibat lingkungan tidak sehat
6. Memberdayakan masyarakat pelabuhan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
2.2.2 Sasaran dan Indikator
Meningkatnya penyelenggaraan program pencegahan dan pengendalian penyakit di pintu masuk Negara dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dengan sasaran dan indikator sebagai berikut :
1. Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB dengan indikator sebagai berikut: a. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
b. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP Meningkatnya Penyehatan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan
c. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
d. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
e. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
f. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan g. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi 2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotik
dengan indikator:
a. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
3. Menurunnya penyakit menular langsung dengan indikator:
a. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
4. Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah:
20 | P a g e
b. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P c. Jumlah pengadaan sarana prasarana
Adapun target sasaran dan indikator yang ingin dicapai oleh KKP Kelas I Batam pada tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1
Target Sasaran dan Indikator KKP Kelas I Batam Tahun 2019
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
(1) (2) (3) (4)
1 Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk
mencegah terjadinya KLB
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
97.650 Sertifikat 2. Persentase respon Sinyal
Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
100 %
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
55.620 Sertifikat
4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
20 Layanan
5. Jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
4 Pelabuhan
6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
5.385 Sertifikat
7. Jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi 12 Pelabuhan 2 Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotik
8. Jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
12 Pelabuhan
3 Menurunnya Penyakit Menular Langsung
9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung 1.100 Orang 4 Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
40 Dokumen
11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
11 Pelatihan 12. Jumlah pengadaan sarana
prasarana
22 | P a g e
BAB 3
STRATEGI PELAKSANAAN
3.1 Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi KKP Kelas I Batam mengadakan berbagai macam kegiatan. Semua kegiatan yang ada pada masing-masing bagian yang ada di KKP Kelas I Batam bertujuan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Namun mengingat keterbatasan sumber daya yang ada maka strategi dilaksanakan sesuai skala prioritas untuk mengoptimalkan Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran peran dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam yaitu dengan :
1. Memperbaiki Manajemen Program
Manajemen program merupakan alat penting dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen program akan berjalan baik bila disusun secara terencana sesuai dengan kebutuhan. Langkah yang akan dilakukan dalam perbaikan manajemen program ini meliputi pembuatan rencana secara sistematis dan berkelanjutan. Disamping itu untuk keseragaman dalam operasional kegiatan akan ada Standar Operasional Prosedur (SOP).
2. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM)
Upaya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) akan terus dilakukan guna meningkatkan profesionalitas pegawai agar mampu menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi dengan cepat dan tepat. Langkah yang akan dilakukan adalah mengadakan analisis kebutuhan tenaga secara komprehensif, mengefektifkan pembinaan ke wilayah kerja, memberikan kesempatan bagi pegawai yang memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan formal dan informal, penyesuaian analisis beban kerja pegawai serta pendidikan penjejangan sesuai kebutuhan organisasi.
3. Melengkapi Sarana dan Prasarana
Guna menjamin keberhasilan dan kelancaran dalam operasional kegiatan, langkah yang akan dilaksanakan oleh KKP Batam antara lain melengkapi sarana untuk keperluan rutin, keperluan teknis dan sarana penunjang berupa computer supply, menambah kendaraan operasional baik roda dua (motor) maupun roda empat (mobil) dan mengoptimalkan anggaran sesuai dengan usulan kegiatan serta peralatan lain pendukung kegiatan.
Dalam rangka mencegah masuk & keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular berpotensi wabah melalui pelabuhan, maka penerapan surveilans epidemiologi yang efektif perlu dilakukan. Penerapan sistem surveilans epidemiologi yang efektif akan sangat bermanfaat dalam melaksanakan sistem kewaspadaan dini dan upaya cegah tangkal terhadap penyakit karantina dan penyakit menular berpotensi wabah. Langkah yang akan dilakukan dalam mengefektifkan kegiatan surveilans epidemilogi adalah dengan melakukan pengamatan dan pengawasan, mengumpulkan data secara kontinyu serta melakukan analisa dari data yang dikumpulkan. Selanjutnya hasil dari analisa data tersebut dijadikan sebagai bahan rekomendasi dalam mengambil suatu kebijakan dan tindak lanjut yang akan dilakukan.
5. Meningkatkan Upaya Pelayanan Kesehatan dan Lintas Wilayah
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan perlu dilakukan guna menjaga eksistensi KKP dimasa yang akan datang, agar kepercayaan masyarakat tetap positif terhadap keberadaan KKP. Langkah yang akan dilakukan adalah:
a. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan dengan sasaran utama para TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) dan penjamah makanan, mengingat golongan ini sangat rentan terhadap penularan penyakit
b. Menjamin ketersediaan vaksin terutama vaksin yellow fever karena vaksin ini sangat dibutuhkan oleh ABK, sementara pengadaannya masih sangat tergantung dengan Pusat.
c. Melengkapi sarana pengangkutan orang sakit / jenazah dengan menyediakan ambulance yang sesuai dengan standar internasional.
6. Meningkatkan Upaya Kekarantinaan
Upaya kekarantinaan merupakan langkah terdepan dalam melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologidan kekarantinaan dan lain lain. Lemahnya upaya kekarantinaan ini akan berdampak luas pada upaya kesehatan yang lain. Dengan keluarnya Permenkes. No2348/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja KKP yang baru telah memberi peluang yang lebih besar terhadap upaya kekarantinaan.
7. Meningkatkan Upaya Pengendalian Risiko Lingkungan
Upaya pengendalian risiko lingkungam menjadi perhatian utama KKP Kelas I Batam. upaya ini meliputi :
24 | P a g e
Upaya pemberantasan tikus di kapal dilaksanakan dengan memberikan penyuluhan tentang kesehatan pada ABK kapal serta pemberantasan tikus di kapal. Sedangkan pemberantasan tikus di darat dilakukan dgnpemasangan perangkap tikus pada tempat-tempat yang potensial terdapat tanda-tanda kehidupan tikus di daerah pelabuhan.
b. Pemberantasan serangga
Tujuan pemberantasan serangga dimaksudkan untuk menekan laju populasi nyamuk Aedes aegypti terutama didaerah perimeter dan buffer area. Di daerah perimeter angka indek harus 0% sedangkan di daerah buffer tidak lebih dari 1%. Langkah yang dilaksanakan oleh KKP Kelas I Batam adalah proaktif dan bekerjasama dengan masyarakat pelabuhan malaksanakan pemberantasan vektor.
c. Pengawasan air bersih
Air untuk keperluan manusia harus bebas dari organisme dan bahan-bahan kimia dalam konsentrasi yang dapat mengganngu kesehatan. Selain itu air harus jernih tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Langkah pengawasan dilakukan melalui pemeriksaan kualitas air di darat dan di kapal. d. Pengawasan makanandan minuman
Makanan yang tidak bersih dan tidak saniter merupakan wahana yang potensial bagi penularan penyakit. Meningkatkan pengawasan makanan didarat dan di kapal penumpang. Pengawasan makanan di darat dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan kesehatan terhadap para penjamah makanan.
8. Mengadakan Koordinanasi, Kemitraan dan Jejaring Kerja
Upaya untuk mempercepat pencapaian program dilaksanakan dengan mengadakan koordinasi lintas program dan lintas sektor. Disamping itu akan dilaksanakan kemitraan dan jejaring kerja antar instansi yang ada di pelabuhan / bandara, guna menyamakan persepsi dalam menyikapi suatu permasalahan yang sedang berkembang.
9. Melaksanakan Promosi Kesehatan
KKP Kelas I Batam melaksanakan promosi kesehatan melalui media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) di pelabuhan / bandara.
Untuk mendukung tugas pokok, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam mengoptimalkan fungsi instalasi yang sudah ada yaitu instalasi farmasi, instalasi klinik, instalasi data dan informasi.
3.2 Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya KKP Kelas I Batam mengalami beberapa kendala. Adapun kendala-kendala tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perubahan DIPA dikarenakan adanya optimalisasi anggaran, sehingga mengakibatkan beberapa kegiatan tidak dapat dilaksanakan tepat waktu dan ada beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan
2. Terdapat beberapa kegiatan yang dilaksanakan tetapi tidak dapat direalisasikan keuangannya karena diluar kepatutan dan kewajaran
3. Terdapat beberapa kegiatan pengadaan modal yang tidak dapat dilaksanakan karena perubahan harga pada e-catalogue dan spesifikasi tidak sesuai yang di inginkan atau jumlah ketersediaan barang pada e-catalogue yang tidak memadai.
4. Jumlah tenaga baik teknis maupun non teknis kurang memadai dalam rangka melakukan kegiatan rutin teknis mau kegiatan rutin administrative.
3.3 Terobosan Yang Dilakukan
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya KKP Kelas I Batam juga melakukan terobosan-terobosan dalam untuk mengakselerasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Berikut terobosan-terobosan yang dilakukan oleh KKP Kelas I Batam :
1. Perubahan beberapa kegiatan mengikuti optimalisasi anggaran dan perubahan Peraturan Kementerian Keuangan
2. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melalui pengikutsertaan pegawai dalam pelatihan teknis dan non teknis
3. Mengoptimalkan peran, fungsi dan koordinasi organisasi KKP Kelas I Batam baik lintas program maupun lintas sektor.
26 | P a g e
BAB 4
HASIL KERJA
4.1 Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam telah melakukan berbagai jenis kegiatan dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dalam rangka mendukung tercapainya tujuan tersebut, tahun 2019 telah ditetapkan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dengan input berupa alokasi anggaran sebesar Rp. 25.369.658.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 24.487.219.360,- (96,52%).
Berikut ini hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh KKP Kelas I Batam mengacu pada indikator guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan, yaitu :
1. Layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB, dengan target 210 Layanan 2. Layanan Kekarantinaan Kesehatan, dengan target 1.109 Layanan
3. Layanan Capaian Eliminasi Malaria, dengan target 1 Layanan
4. Layanan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit, dengan target 87 Layanan
5. Layanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit HIV AIDS, dengan target 50 Layanan 6. Layanan Pengendalian Penyakit TB, dengan target 10 Layanan
7. Layanan internal (over head), dengan target 13 Layanan 8. Layanan Perkantoran, dengan target 12 Layanan.
4.2 Pencapaian Kinerja
Pencapaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Tahun 2019 disusun berdasarkan data pengukuran pencapaian sasaran program selama satu tahun anggaran. Pengukuran kinerja diperoleh melalui penghitungan presentase dari angka realisasi terhadap angka target. Dibawah ini akan disampaikan hasil pengukuran kinerja dari masing-masing indikator kinerja sebagai berikut:
Tabel 4.1
Pengukuran Indikator Kinerja Tahun 2019
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA REALISASI KINERJA CAPAIAN KINERJA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan 97.650 Sertifikat 112.736 Sertifikat 100%
kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB 2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP 100 % 100% 100%
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit 55.620 Sertifikat 70.900 Sertifikat 100% 4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus 20 Layanan 20 Layanan 100% 5. Jumlah pelabuhan/bandara/ PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah 4 Pelabuhan 4 Pelabuhan 100% 6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan 5.385 Sertifikat 6.851 Sertifikat 100% 7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLB D yang memenuhi syarat-syarat sanitasi 12 Pelabuhan 12 Pelabuhan 100% 2 Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotik 8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLB D bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area 12 Pelabuhan 12 Pelabuhan 100% 3 Menurunnya Penyakit Menular Langsung
9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung 1.100 Orang 1.098 Orang 100% 4 Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
40 Dokumen 40 Dokumen 100% 11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P 11 Pelatihan 11 Pelatihan 100% 12. Jumlah pengadaan sarana prasarana 76 Unit 76 Unit 100%
Pencapaian berdasarkan output kegiatan perhitungan rumus e-Monev DJA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam sebesar 87,50%. Sedangkan pencapaian kegiatan berdasarkan capaian keluaran kegiatan pada tahun 2019 terlihat pada tabel sebagai berikut:
28 | P a g e
Tabel 4.2
Pencapaian Kegiatan Tahun 2019
4.2.1 Program Karantina dan Surveilans Epidemiologi
Bidang Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai program untuk pencegahan dan pengendalian penyakit. Program tersebut mencakup beberapa kegiatan sebagai berikut:
1. Pengawasan Kedatangan Kapal dari Dalam dan Luar Negeri
Kedatangan kapal dari dalam & luar negeri adalah sebanyak 107.726 kapal, di mana kedatangan kapal dari luar negeri sebanyak 69.005 kapal dan kedatangan kapal dari dalam negeri sebanyak 38.721 kapal. Kedatangan kapal dari luar negeri tertinggi terjadi pada bulan Desember, yaitu 5.872 kapal, sementara untuk kedatangan kapal dari dalam negeri tertinggi terjadi pada bulan Juli, yaitu sebanyak 3.507 kapal. Kedatangan kapal dari luar negeri terendah terjadi pada bulan Februari, yaitu sebanyak 5.135 kapal, untuk kedatangan kapal dari dalam negeri terendah juga terjadi pada bulan Februari, yaitu sebanyak 3.017 kapal. Data kedatangan kapal dari dalam & luar negeri per bulan tahun 2019 dapat dilihat pada grafik berikut ini :
NO OUTPUT TARGET REALISASI
1 2058.004 Layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB
181 Layanan 181 100%
2 2058.007 Layanan Kekarantinaan Kesehatan
1.326 Layanan 1.326 100%
3 2059.005 Layanan Capaian Eliminasi Malaria
2 Layanan 2 100%
4 2059.009 Layanan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit
399 Layanan 394 98,75%
5 2060.500 Layanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit HIV AIDS
6 Layanan 6 100%
6 2060.502 Layanan Pengendalian Penyakit TBC
13 Layanan 13 100%
7 2063.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal
1 Layanan 1 100%
8 2063.070 Layanan Dukungan Manajamen Satker
1 Layanan 1 100%
9 2063.994 Layanan Perkantoran 1 Layanan 1 100%
Gambar 4.1 Data Kedatangan Kapal 2019
Kapal yang datang ke Kota Batam merupakan kapal ferry dan kapal kargo. Kapal ferry ini dibagi menjadi dua, yaitu kapal ferry domestik dan ferry internasional. Kapal ferry domestik datang dari berbagai wilayah seperti Tanjung Pinang, Dabo Singkep, Sei Tenam, Tanjung Balai Karimun dan lain-lain, sedangkan kapal ferry internasional datang dari Singapura dan Malaysia. Jumlah kapal ferry lebih banyak dibandingkan kapal kargo, sehingga jumlah kapal yang datang tiap bulan tidak mengalami banyak perubahan dikarenakan trip kedatangan kapal ferry tiap harinya tidak mengalami banyak perubahan.
2. Pengawasan Keberangkatan Kapal dari Dalam dan Luar Negeri
Keberangkatan kapal ke dalam & luar negeri adalah sebanyak 109.618 kapal, dimana keberangkatan kapal keluar negeri sebanyak 69.003 kapal dan keberangkatan kapal ke dalam negeri sebanyak 40.615 kapal. Keberangkatan kapal ke luar negeri tertinggi terjadi pada bulan Agustus, yaitu 6.030 kapal dan untuk keberangkatan kapal kedalam negeri tertinggi juga terjadi pada bulan Juli, yaitu sebanyak 3.654 kapal. Keberangkatan kapal ke luar negeri terendah terjadi pada bulan Februari, yaitu sebanyak 5.145 kapal, sedangkan untuk keberangkatan kapal ke dalam negeri terendah terjadi pada bulan Februari, yaitu sebanyak 3.092 kapal. Data keberangkatan kapal ke dalam & luar negeri per bulan tahun 2019 dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Gambar 4.2 Data Keberangkatan Kapal 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 DN 3173 3017 3236 3077 3281 3161 3507 3263 3296 3267 3060 3383 LN 5793 5135 5889 5608 5787 5615 5860 6081 5766 5800 5799 5872 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 JU MLAH
KEDATANGAN KAPAL DI KKP KELAS I BATAM TAHUN
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 DN 3324 3092 3340 3108 3432 3381 3654 3412 3514 3546 3335 3477 LN 5783 5145 5931 5604 5774 5611 5882 6030 5710 5808 5829 5896 0 2000 4000 6000 8000 JU MLAHKEBERANGKATAN KAPAL DI KKP KELAS I BATAM
TAHUN 2019
30 | P a g e
Keberangkatan kapal hampir sama dengan kedatangan kapal, yaitu lebih di dominasi oleh kapal ferry, sehingga tidak banyak perubahan jumlah kapal tiap bulannya dikarenakan trip kapal-kapal tersebut tidak banyak perubahan tiap harinya. Sehingga jumlah keberangkatan kapal tiap bulannya tidak mengalami banyak perubahan yang berarti. Jumlah keberangkatan kapal ini lebih banyak terpengaruh oleh faktor cuaca. Sehingga apabila cuaca buruk, maka syahbandar akan melarang atau menunda kapal – kapal untuk berlayar, sehingga mempengaruhi jumlah kapal yang berangkat.
3. Penerbitan Certificate Of Pratique Terhadap Kedatangan Kapal dari Luar Negeri Pemeriksaan kesehatan dan faktor risiko pembawa penyakit dilakukan terhadap semua kapal dari luar negeri sebelum mereka melakukan aktivitas. Setelah selesai diperiksa dan kapal dinyatakan sehat maka diterbitkan Certificate of Pratique (COP). Penerbitan Certificate of Pratique di KKP Kelas I Batam tahun 2019 sebanyak 69.005 sertifikat, dimana penerbitan tertinggi pada bulan Desember sebanyak 6.081 sertifikat dan terendah pada bulan Februari 2019 sebanyak 5.135 sertifikat. Data pemberian dokumen Certificate of Pratique per bulan selama tahun 2019 bisa dilihat pada grafik berikut ini :
Gambar 4.3 Data Penerbitan Certificate Of Pratique 2019
Jumlah sertifikat COP yang diterbitkan berbanding lurus dengan jumlah kedatangan kapal dari luar negeri. Semakin banyak kapal datang dari luar negeri, maka semakin banyak sertifikat COP yang diterbitkan.
4. Penerbitan Dokumen Port Health Quarantine Clereance (PHQC)
Pengawasan kesehatan kapal yang akan berangkat ke dalam dan luar negeri dilakukan dengan menerbitkan dokumen Port Health Clearance. Sertifikat ini diberikan jika selama di wilayah pelabuhan kapal tetap sehat dan lengkap dokumen
4500 5000 5500 6000 6500 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 LN 5793 5135 5889 5608 5787 5615 5860 6081 5766 5800 5799 5872
DATA PENERBITAN CERTIFICATE OF PRATIQUE
TAHUN 2019
kesehatannya. Penerbitan Port Health Quarantine Clearance tahun 2019 yaitu sebanyak 104.195 lembar. Penerbitan PHQC tertinggi terjadi pada bulan Desember, yaitu sebanyak 9.348 lembar, sementara penerbitan PHQC terendah terjadi pada bulan Juni yaitu sebanyak 7.017 lembar.
Gambar 4.4 Data Penerbitan Port Health Quarantine Clereance tahun 2019
Jumlah sertifikat PHQC yang diterbitkan sebanding lurus dengan jumlah kapal yang berangkat, baik ke dalam negeri maupun ke luar negeri. Gambar diatas menunjukkan bahwa sertifikat PHQC pada bulan Februari adalah paling sedikit, hal ini sesuai dengan jumlah keberangkatan kapal yang paling sedikit adalah bulan Februari.
5. Pengawasan Kedatangan Pesawat & Health Part of the Aircraft General Declaration (HPA GENDEC) Tahun 2019
Pengawasan kedatangan pesawat dari luar negeri tertinggi adalah pada bulan Juli 2019 dengan angka 58 pesawat. Kedatangan pesawat terendah di bulan Mei sebanyak 19 pesawat. Setiap pesawat yang datang dari luar negeri juga diberikan General declaration (Gendec).
Data tersebut dapat dilihat di gambar berikut ini.
Gambar 4.5 Data Kedatangan Pesawat &
Health Part of The Aircraft General Declaration (HPA Gendec) Tahun 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 PHQC 9107 8237 9271 8712 9206 8992 9536 9442 9224 9354 9164 9373 7500 8000 8500 9000 9500 10000 JU M LAH
DATA PENERBITAN PHQC TAHUN 2019
0 20 40 60 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 30 30 32 30 19 30 58 48 44 31 30 43
DATA KEDATANGAN PESAWAT DARI LUAR NEGERI DAN
PEMBERIAN GENDEC TAHUN 2019
32 | P a g e
General declaration (Gendec) adalah merupakan dokumen yang harus dibawa dalam penerbangan internasional yang dipergunakan untuk prosedur Custom Imigration dan Quarantine dari suatu negara yang isinya tentang registrasi pesawat, tanggal rute, nama-nama kru, lampiran daftar penumpang, daftar kargo dan kejadian dalam penerbangan serta penanganan yang ditandatangani oleh pilot atau pimpinan kabin kru jika diperlukan.
6. Pengawasan Kedatangan Pesawat Tahun 2019
Kedatangan pesawat dari dalam negeri tahun 2019 berjumlah 15.446. Jumlah kedatangan pesawat tertinggi pada tahun 2019 adalah pada bulan Desember 2019 sebanyak 1429 pesawat. Kedatangan pesawat domestik terendah terjadi pada bulan Februari yaitu 1.124 . Data tersebut dapat dilihat di gambar berikut ini:
Gambar 4.6 Data Kedatangan pesawat Domestik Tahun 2019
Jumlah kedatangan pesawat dari dalam negeri paling banyak adalah pada bulan Desember. Di banding bulan November, perbedaan ini cukup signifikan, yaitu sebanyak 218 pesawat. Hal ini bisa disebabkan berbagai faktor, salah satunya adalah karena bulan Desember merupakan bulan yang biasa digunakan untuk berlibur keluarga, sehingga jumlah trip pesawat juga ditambah mengikuti kebutuhan jumlah penumpang yang melonjak.
7. Pengawasan Keberangkatan Pesawat Tahun 2019
Keberangkatan Pesawat tahun 2019 berjumlah 15.871 dengan 15446 pesawat datang dari dalam negeri dan 425 pesawat yang datang dari luar negeri. Pengawasan keberangkatan pesawat tertinggi dari luar negeri adalah pada bulan Juli 2019 sebanyak 58 pesawat. Keberangkatan dalam negeri tertinggi pada bulan Juli yaitu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 DN 1313 1.145 1.229 1.211 1.185 1.330 1.402 1.407 1.291 1.293 1.211 1.429 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 JU MLAH
KEDATANGAN PESAWAT DOMESTIK DI BANDARA HANG NADIM
TAHUN 2019
1.409 pesawat. Keberangkatan pesawat domestik terendah terjadi pada bulan Februari yaitu 1.124. Data tersebut dapat dilihat di gambar berikut ini.
Gambar 4.6 Data Keberangkatan Pesawat Tahun 2019
8. Pengamatan Kedatangan Penumpang Kapal dari Dalam dan Luar Negeri
Salah satu program kegiatan Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi (SE) adalah kegiatan pengamatan terhadap orang, alat angkut dan barang (faktor risiko) yang bertujuan mendeteksi dini kemungkinan-kemungkinan timbulnya kejadian luar biasa/ PHEIC yang dibawa oleh orang, alat angkut dan barang tersebut di wilayah pelabuhan/ bandara. Kegiatan Surveilans Epidemiologi ini dilakukan dengan melaksanakan pengamatan terhadap penumpang kapal yang datang dan pergi baik ke dalam maupun luar negeri.
Gambar 4.6 Data Penumpang Kapal yang Datang 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 DN 1308 1.142 1.224 1.227 1.184 1.330 1.409 1.354 1.293 1.296 1.227 1.396 LN 30 30 31 30 19 30 58 47 44 31 30 43 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 AX IS TITLE
KEBERANGKATAN PESAWAT DI BANDARA HANG NADIM
TAHUN 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 DN 152503 153424 150248 149525 144250 256300 201924 156878 150467 134236 143472 195387 LN 295703 307479 344665 321050 296439 365806 337048 370708 323634 339019 368251 424642 0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 400000 450000 JUMLAH34 | P a g e
Jumlah penumpang kapal datang dari luar dan dalam negeri adalah sebanyak 6.083.058 orang, dimana jumlah penumpang kapal datang dari luar negeri yaitu sebanyak 4.094.444 orang, sementara jumlah penumpang kapal datang dari dalam negeri pada tahun 2019 berjumlah 1.988.614 orang. Jumlah penumpang datang dari luar negeri tertinggi yaitu pada bulan Desember yaitu 455.263 orang dan jumlah penumpang datang dari luar negeri terendah sejumlah 295.703 orang pada bulan Januari. Jumlah penumpang kapal datang dari dalam negeri tertinggi yaitu pada bulan Juni yaitu 256.300 orang dan jumlah penumpang kapal datang dari dalam negeri terendah yaitu pada bulan Oktober yaitu sejumlah 134.236 orang.
Kota Batam merupakan jalur pelayaran internasional, yaitu jalur perdagangan Selat Malaka dan bertetangga dengan Singapura dan Malaysia. Letak strategis tersebut menjadikan Kota Batam sebagai pelabuhan transit. Posisi yang berdekatan dengan Singapura dan Malaysia yang merupakan tujuan wisata dunia membuat Batam menjadi gerbang wisata Indonesia. Bulan Desember yang merupakan bulan untuk liburan keluarga menjadikan banyak orang yang datang ke Batam untuk berwisata atau hanya sebatas transit menuju Singapura dan Malaysia.
9. Pengamatan Keberangkatan Penumpang Kapal ke Dalam dan Luar Negeri
Jumlah penumpang kapal berangkat ke luar dan dalam negeri adalah sebanyak 6.317.115 orang, dimana jumlah penumpang kapal berangkat ke luar negeri yaitu sebanyak 4.120.740 orang, sementara jumlah penumpang kapal berangkat ke dalam negeri pada tahun 2019 berjumlah 2.196.372 orang. Jumlah penumpang berangkat ke luar negeri tertinggi yaitu pada bulan Desember yaitu 455.263 orang dan jumlah penumpang berangkat ke luar negeri terendah sejumlah 296.558 orang pada bulan Mei. Jumlah penumpang kapal berangkat ke dalam negeri tertinggi yaitu pada bulan Juni yaitu 265.144 orang dan jumlah penumpang kapal berangkat ke dalam negeri terendah yaitu pada bulan Januari yaitu sejumlah 151.532 orang.
Gambar 4.8 Data Penumpang Kapal yang Berangkat 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 DN 151532 164904 167440 166974 181341 265144 190028 184063 157700 155669 172261 239319 LN 296558 309696 348423 321294 268825 372820 351615 356619 346701 346861 346065 455263 0 100000 200000 300000 400000 500000 JU MLAH
10. Pengamatan Kedatangan dan Keberangkatan Penumpang Pesawat dari/ke Dalam dan Luar Negeri
Jumlah penumpang pesawat yang datang dari luar dan dalam negeri adalah 2.071.574 orang. Penumpang pesawat yang berangkat melalui bandara Hang Nadim pada tahun 2019 sejumlah 2.005.905. Jumlah penumpang pesawat yang datang terbanyak adalah pada bulan Juli sebanyak 211.053, sedangkan yang terendah adalah di bulan Mei sebanyak 128.245 orang. Jumlah penumpang pesawat yang berangkat terbanyak adalah pada bulan Desember sebanyak 200.745 orang dan yang terendah adalah di bulan Februari sebanyak 130.145 orang.
Gambar 4.9 Data Penumpang Pesawat yang Datang & Berangkat 2019
Gambar diatas menunjukkan bahwa bulan Juli dan Desember merupakan bulan dengan penumpang terbanyak. Bulan Juli banyak penumpang pesawat yang datang dan bulan Desember banyak penumpang pesawat yang berangkat. Bulan Juli dan Desember merupakan bulan berlibur banyak orang dikarenakan bulan itu merupakan bulan dimana anak-anak libur dari sekolah, sehingga banyak orang yang bepergian.
11. Pengamatan Kedatangan dan Keberangkatan ABK Kapal dan Crew Pesawat dari Dalam dan Luar Negeri
a. Surveilans Kedatangan dan Keberangkatan ABK kapal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 DATANG 178.78 144.14 153.44 147.80 128.24 207.42 211.05 186.63 177.05 179.97 147.80 209.20 BERANGKAT 157.93 130.15 150.95 152.21 159.85 195.58 188.69 183.36 164.27 169.90 152.21 200.74 0 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 JU MLAH
DATA PENUMPANG PESAWAT DATANG DAN BERANGKAT DI
BANDARA HANG NADIM TAHUN 2019
36 | P a g e
Gambar 4.10 Data ABK Kapal Tahun 2019
Berdasarkan grafik diatas, kedatangan crew/ABK kapal tertinggi dari luar negeri pada bulan Desember 2019 sebanyak 80.023 orang, dan yang terendah bulan Februari sebanyak 68.990 orang. Jumlah total kedatangan crew/ABK kapal dari luar negeri tahun 2019 sebanyak 909.075 orang. Sedangkan untuk keberangkatan ABK / Crew ke luar negeri tertinggi juga pada pada bulan Desember sebanyak 80.415 orang, terendah juga bulan Februari sebanyak 69.820 orang. Jumlah total keberangkatan crew/ABK kapal dalam negeri tahun 2019 sebanyak 921.090 orang.
b. Surveilans Kedatangan dan Keberangkatan kru pesawat dari Luar negeri
Gambar 4.11 Data Kru Pesawat Tahun 2019
Berdasarkan grafik diatas, kedatangan kru pesawat tertinggi terjadi pada bulan Desember 2019 Januari sebanyak 8.472 orang, dan yang terendah bulan Februari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 DATANG 74840 68990 77769 73514 75438 75370 78886 77805 76342 76024 74074 80023 BERANGKAT 70.021 69.820 78.799 73.703 78.100 77.403 80.130 79.300 77.831 78.589 76.979 80.415 62000 64000 66000 68000 70000 72000 74000 76000 78000 80000 82000 JU MLAH
DATA KEDATANGAN DAN KEBERANGKATAN CREW KAPAL
TAHUN 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 DATANG 7673 6762 7203 7026 6865 7801 8732 8288 7886 7592 7026 8472 BERANGKAT 7703 6739 7166 7084 6861 7798 8721 8268 7927 7606 7084 8279 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 JU MLAHDATA KEDATANGAN DAN KEBERANGKATAN CREW
PESAWAT TAHUN 2019
sebanyak 6.732 orang. Jumlah total kedatangan kru pesawat tahun 2019 adalah 91.326 orang. Data keberangkatan kru pesawat tertinggi paling tinggi terjadi pada bulan Juli sebanyak 8.721 orang, terendah bulan Februari sebanyak 6.739 orang. Jumlah total keberangkatan kru pesawat tahun 2019 adalah 91.236 orang.
Jumlah kru baik kapal maupun pesawat berbanding lurus dengan jumlah kapal maupun pesawat. Jumlah kapal maupun pesawat yang bertambah maka jumlah kru juga akan bertambah.
12. Penerbitan SSCEC / SSCC
Penerbitan dokumen Ship Sanitation Control Exemption Certificate (SSCEC) atau Ship Sanitation Control Certificate (SSCC) di KKP Kelas I Batam tahun 2019 sebanyak 2.838 sertifikat dengan rincian SSCEC sebanyak 2.696 sertifikat & SSCC sebanyak 142 sertifikat. Penerbitan dokumen SSCEC tertinggi pada bulan November 2019 sebanyak 288 sertifikat dan terendah pada bulan Desember sebanyak 168 sertifikat. Data pemeriksaan sanitasi kapal per bulan tahun 2019 dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Gambar 4.12 Data Penerbitan SSCEC dan SSCC 2019
Ship Sanitation Control Exemption Certificate (SSCEC) atau Ship Sanitation Control Certificate (SSCC) merupakan dokumen kesehatan yang diberikan kepada alat angkut kapal yang telah dilakukan pemeriksaan kapal oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan. Dokumen SSCEC dikeluarkan jika tidak ditemukan faktor risiko di alat angkut kapal, sedangkan dokumen SSCC diberikan kepada alat angkut yang terdapat faktor risiko dan telah dilakukan tindakan ataupun alat angkut yang tidak ditemukan faktor risiko tetapi dilakukan tindakan atas permintaan.
13. Pemberian Health Alert Card
Pemberian HAC ini dilakukan di wilayah kerja bandara terhadap Jemaah Umroh yang melakukan perjalanan internasional penerbangan langsung dari Saudi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 SSCEC 218 191 221 266 262 179 222 223 230 228 288 168 SSCC 13 13 7 12 17 7 21 13 10 11 8 10 218 191 221 266 262 179 222 223 230 228 288 168 13 13 7 12 17 7 21 13 10 11 8 10 JU MLAH
38 | P a g e
Arabia ke Hang Nadim Airport Batam. Jumlah pemberian HAC berdasarkan kedatangan jemaah Umroh dengan penerbangan langsung dari Arab Saudi dengan menggunakan pesawat Lion Air.. Berikut data pemberian Health Alert Card (HAC) tahun 2019.
Gambar 4.13 Data Pemberian Health Alert Card (HAC) Tahun 2019
14. Pengawasan tindakan penyehatan Alat angkut
Tujuan dari kegiatan ini adalah memastikan setiap pelaksanaan fumigasi terhadap kapal / alat angkut yang memiliki faktor resiko telah dilakukan sesuai standar operasional yang telah ditetapkan dan tidak menimbulkan potensi risiko bahaya bagi pelaksana dan orang–orang yang ada di sekitar lokasi pelaksanaan fumigasi dan.Selama kurun waktu tahun 2019 telah dilakukan sebanyak 80 kali pengawasan fumigasi kapal 62 kali pengawasan spraying di berbagai galangan kapal yang tersebar di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam, dengan pelaksananya terdiri dari beberapa perusahaan usaha swasta yang bergerak dibidang fumigasi kapal, diantaranya: PT. Cahaya Hikmah Sejahtera, PT. Kembang Samudera Inspection Service dan CV. Pestindo Prima Sanita.
Gambar 4.14 Data Tindakan Penyehatan Alat Angkut Tahun 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 HAC 0 293 0 0 0 0 0 0 416 0 0 421 0 293 0 0 0 0 0 0 416 0 0 421 JU MLA H
DATA PEMBERIAN HAC TAHUN 2019
0 2 4 6 8 10 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Spraying 9 7 1 4 8 3 9 6 2 4 3 6 Fumigasi 4 6 6 8 9 4 12 7 8 7 5 4 Ax is T itle
15. Penerbitan Buku Kesehatan Kapal
Buku Kesehatan Kapal merupakan salah satu media informasi yang digunakan untuk menjelaskan kondisi kesehatan suatukapal. Penerbitan Buku Kesehatan Kapal tahun 2019 di KKP Kelas I Batam sebanyak 1.545 buku. Penerbitan buku kesehatan kapal tertinggi berada di bulan November, yaitu sebanyak 171 buku dan penerbitan buku kesehatan kapal terendah berada di bulan Februari yaitu sebanyak 78 buku. Data penerbitan buku kesehatan kapal per bulan tahun 2019 dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Gambar 4.15 Data Penerbitan Buku Kesehatan Kapal 2019
16. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular Dari Unit Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja KKP Kelas I Batam
Surveilans Epidemiologi penyakit menular di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dilaksanakan dengan pengumpulan data dari Klinik KKP yang ada di lingkungan Pelabuhan dan Bandara, dengan hasil sebagai berikut :
a. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular di Wilayah Pelabuhan / bandara KKP Kelas I Batam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Buku Kes 129 78 138 149 142 102 138 126 134 116 171 122 129 78 138 149 142 102 138 126 134 116 171 122 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 JU MLAH
40 | P a g e
Tabel 4.3
Data Surveilans Penyakit Menular di Wilayah Pelabuhan
NO JENIS PENYAKIT HB BTC NTB KABIL PUNGGUR SEMBLOG TLS TG
UNCANG SKPD SKPI BTA BHN SAMBU A Penyakit Potensial KKMD 1 Yellow fever 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Influenza Type A 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Mers Cov 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Polio 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 Ebola 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Lain lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 B Penyakit Potensial SKDR 1 Malaria 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 DBD 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 TB 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 3 0 4 Diare 0 10 0 0 4 1 0 0 7 1 6 19 0 5 Ispa 9 60 1 1 30 2 1 7 31 10 15 72 0 6 HIV/Aids 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 7 Campak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 Difteri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 Pertusis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 Tetatus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 Hepatitis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 12 Lain lain 2 0 8 0 3 9 0 0 8 4 4 10 0
Dari gambar diatas terlihat bahwa penyakit menular tertinggi di pada tahun 2019 adalah Ispa dengan jumlah kasus mencapai dan tidak terdeteksi kasus penyakit menular potensial KKMD.
b. Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular di Wilayah Pelabuhan/ Bandara KKP Kelas I Batam
Tabel 4.4
Data Surveilans Penyakit Tidak Menular di Wilayah Pelabuhan
NO JENIS
PENYAKIT HB BTC NTB KABIL PUNGGUR SEMBLOG TLS
TG
UNCANG SKPD SKPI BTA BHN SAMBU
1 Jantung 0 0 0 1 1 0 0 0 1 2 10 1 0 2 Hipertensi 2 20 0 0 7 0 0 0 13 2 26 25 0 3 DM 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 19 0 0 4 Kecelakaan Kerja 2 3 2 0 4 0 0 0 1 0 1 12 0 5 Gangguan Jiwa/Napza 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 0 6 Lain lain 26 142 16 1 107 14 5 0 139 41 3146 251 0
Tabel diatas menunjukkan bahwa penyakit tidak menular yang sering ditemui adalah hipertensi, diikuti oleh Diabetes Mellitus, gangguan jiwa, jantung dan kecelakaan kerja. Penyakit lain-lain adalah penyakit selain penyakit diatas.