PENGEMBANGAN COURSEWARE MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI HIDROLISIS GARAM DENGAN MENGINTEGRASIKAN
LEVEL MAKROSKOPIK, MIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK.
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh:
Mauliddina Dwi Susanti 0907412
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ii
PENGEMBANGAN COURSEWARE MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI HIDROLISIS GARAM DENGAN MENGINTEGRASIKAN
LEVEL MAKROSKOPIK, MIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK.
Oleh
MAULIDDINA DWI SUSANTI 0907412
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FPMIPA).
© Mauliddina Dwi Susanti 2014
Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
iii
PENGEMBANGAN COURSEWARE MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI HIDROLISIS GARAM DENGAN MENGINTEGRASIKAN
LEVEL MAKROSKOPIK, MIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK.
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I
Drs. Rahmat Setiadi, M.Sc NIP. 196004111984031001
Pembimbing II
Muhamad Nurul Hana’, S.Pd.,M.Pd. NIP. 197101191997021001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI
iv
Penulisan skripsi ini semata-mata untuk mencari keridhaan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa menempuh suatu jalan yang padanya dia mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan dia menempuh jalan dari
jalan-jalan (menuju) janah, dan sesungguhnya para malaikat benar-benar akan
meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu dan sesungguhnya seorang
penuntut ilmu akan dimintakan ampun untuknya oleh mahluk-mahluk Allah yang
ada di langit dan yang ada di bumi, sampai ikan yang ada ditengah lautan pun
memintakan ampun untuknya. Dan sesungguhnya keutamaan seorang yang
berilmu atas seorang yang ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan pada malam
purnama atas seluruh bintang. Dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi
dan para Nabi tidaklah mewariskan dinar atau dirham, akan tetapi mereka
hanyalah mewariskan ilmu, maka barang siapa yang mengambilnya maka
sungguh dia telah mengambil bagian yang sangat banyak” (HR. Abu Dawud no
3641, At-Tirmidziy no.2683).
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kupersembahkan karya kecilku ini
untuk orang-orang yang kusayangi, terutama…
AYAH dan IBU
~
v
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengembangan
Courseware Multimedia Interaktif pada Materi Hidrolisis Garam dengan
Mengintegrasikan Level Makroskopik, Mikroskopik dan Simbolik” ini beserta
seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut,
saya siap menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian
hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau
ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, Agustus 2014 Yang membuat pernyataan
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Salawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi besar Muhammad
SAW, kepada para keluarganya, para sahabatnya serta umatnya yang setia sampai
akhir zaman.
Skripsi yang berjudul “Pengembangan Courseware Multimedia Interaktif
pada Materi Hidrolisis Garam dengan Mengintegrasikan Level Makroskopik,
Mikroskopik dan Simbolik” merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian
Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Selain itu,
penulisan skripsi ini juga bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran
tentang pengembangan courseware multimedia interaktif yang mengintegrasikan
level makroskopik, mikroskopik dan simbolik.
Penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
dengan senang hati menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk
perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata semoga skripsi ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak.
Bandung, Agustus 2014
vii
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, kerja sama dan do’a dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd selaku rektor UPI yang telah
mengepalai dan memberikan kebijakan Universitas sehingga mahasiswa dapat
melakukan penelitian dan tugas akhirnya.
2. Prof. Dr. R.Asep Kadarrohman, M.Si selaku dekan FPMIPA UPI yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk melaksanakan penelitian hingga
skripsi ini selesai.
3. Dr. H. Ahmad Mudzakir, M.Si selaku ketua jurusan Pendidikan Kimia
FPMIPA UPI yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk
melaksanakan penelitian hingga skripsi ini selesai.
4. Dr. Hernani, M.Si selaku ketua prodi Pendidikan Kimia dan dosen
pembimbing akademik. Terimakasih telah membimbing selama proses kuliah
hingga akhirnya selesainya skripsi.
5. Drs. Rahmat Setiadi, M.Sc selaku dosen pembimbing I skripsi dan Muhamad
Nurul Hana’, S.Pd.,M.Pd selaku dosen pembimbing II skripsi. Tidak hanya sekedar dosen pembimbing, tetapi juga motivator inspiratif bagi penulis.
Terimakasih atas semangat dan kesabarannya dalam membimbing skripsi penulis. Jasa besar Beliau akan selalu penulis ingat.
6. Gerry Rapega Dien dan Riyan Kurniawan yang membantu mengembangkan
courseware multimedia dalam penelitian ini.
7. Lyna Sugiartaty S.Pd., Dra. Haryani dan siswa SMA Negeri 6 Bandung yang
telah membantu menjadi responden dalam penelitian skripsi.
8. Hasanudin dan Lilis Yuliswati, kedua orang tuaku yang selalu setia
mendukung dan memberi kepercayaan serta cinta dan pengorbanan terbesar
dalam hidup penulis agar terus berjuang dan menjadi yang terbaik.
9. Rekan-rekan jurusan Pendidikan Kimia B 2009 yang telah berjuang bersama
selama 4 tahun lamanya demi memperoleh ilmu dan menjadi sarjana yang
dapat memperbaiki bangsa kelak.
10.Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi.
Bandung, Agustus 2014
viii ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Pengembangan Courseware Multimedia Interaktif pada Materi Hidrolisis Garam dengan Mengintegrasikan Level Makroskopik, Mikroskopik dan Simbolik”. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan produk berupa courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam yang mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and
Development). Penelitian dilakukan dalam tiga tahapan yaitu studi pendahuluan,
tahap pengembangan courseware dan tahap akhir penelitian. Pada studi pendahuluan dilakukan identifikasi permasalahan penelitian, studi literatur dan merancang penelitian. Sedangkan pada tahap pengembangan dilakukan penyusunan instrumen penelitian dan kegiatan pengembangan courseware menggunakan model ADDIE (Analysis, Desain, Development, Implementation,
Evaluation). Pada tahap akhir penelitian dilakukan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan tahap-tahap penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan, ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : 1) Bentuk elemen media untuk level makroskopik ditampilkan dalam bentuk video pengujian sifat larutan garam, foto/gambar contoh dan kegunaan garam dalam kehidupan sehari-hari, simulasi pengujian sifat larutan garam dan kuis seputar kegunaan garam. Untuk level mikroskopik ditampilkan dalam bentuk foto/gambar mikroskopik partikel garam dalam larutannya dan animasi mikroskopik ketika garam dilarutkan dalam air (terionisasi, terhidrolisis, terhidrasi). Sedangkan bentuk elemen media untuk level simbolik ditampilkan dalam bentuk teks perhitungan rumus pH larutan garam, 2) Berdasarkan hasil validasi diketahui bahwa courseware ini telah layak dari segi media, materi dan desain instruksional pembelajaran, 3) Hasil ujicoba terbatas menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa (79,5%) termotivasi belajar dengan menggunakan courseware multimedia ini, dapat mengontrol courseware dengan sangat baik dan memberikan tanggapan yang baik terhadap courseware.
Kata Kunci :
ix Mauliddina Dwi Susanti, 2014
Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
E.Struktur Organisasi Skripsi ... 8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A.Courseware Multimedia Pembelajaran ... 9
1. Pengertian Multimedia Pembelajaran ... 9
2. Interaktifitas Dalam Multimedia ... 11
3. Dasar Filosofis Penggunaan Multimedia Dalam Pembelajaran ... 15
4. Manfaat Multimedia Pembelajaran... 18
5. Karakteristik Multimedia Pembelajaran ... 20
6. Prinsip Pengembangan Multimedia Pembelajaran ... 21
7. Tahap-Tahap Pengembangan Multimedia ... 23
B.Representasi Kimia ... 41
C.Kajian Materi Hidrolisis Garam ... 42
D.Level Representasi pada Materi Hidrolisis Garam ... 53
x Mauliddina Dwi Susanti, 2014
Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Studi Pendahuluan/Tahap Awal Penelitian ... 72
1. Penentuan subjek penelitian ... 72
2. Penentuan materi subjek ... 72
3. Identifikasi dan perumusan masalah ... 74
4. Studi literatur mengenai prinsip pengembangan courseware multimedia ... 76
5. Rancangan desain penelitian ... 76
B.Tahap Pengembangan/ Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 76
1. Penyusunan instrumen penelitian ... 77
2. Kegiatan pengembangan courseware model ADDIE ... 78
a. Tahap analisis ... 78
b. Tahap desain ... 85
c. Tahap pengembangan ... 95
d. Tahap implementasi ... 105
C.Tahap Akhir Penelitian ... 105
1. Evaluasi formatif ... 106
2. Evaluasi sumatif ... 133
3. Kekurangan, kelebihan, kendala dan rekomendasi ... 134
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 136
B.Saran ... 137
DAFTAR PUSTAKA ... 138
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 141
xi Mauliddina Dwi Susanti, 2014
Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Klasifikasi model wacana dan bentuk keterampilan intelektual ... 27
2.2. Kriteria evaluasi courseware multimedia ... 31
2.3. Kekuatan relatif asam-basa Bronsted Lowry (T=25oC) ... 44
2.4. Kekuatan relatif larutan basa-asam Bronsted Lowry (T=25oC) ... 44
2.5. Contoh dan kegunaan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat ... 46
2.6. Contoh dan kegunaan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat ... 47
2.7. Contoh dan kegunaan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah ... 49
2.8. Analisis level representasi kimia pada materi hidrolisis garam ... 53
3.1. Format pembuatan teks dasar ... 60
3.2. Format pembuatan penurunan proposisi mikro-makro ... 61
3.3. Format identifikasi bentuk presentasi pendukung materi ... 61
3.4. Format catatan pengembangan courseware multimedia ... 66
3.5. Salah satu contoh isi dalam lembar validasi ahli media... 67
3.6. Interpretasi nilai validasi ahli ... 70
3.7. Contoh rancangan pengolahan data angket tanggapan siswa ... 70
3.8. Konversi data angket Likert ... 71
3.9. Interpretasi persentase angket siswa ... 71
4.1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar materi hidrolisis garam ... 78
4.2. Beberapa buku teks yang digunakan dalam pengembangan materi ... 80
4.3. Salah satu hasil pembuatan teks dasar ... 81
4.4. Analisis ketiga level representasi kimia pada materi hidrolisis garam ... 85
4.5. Simbol molekul/ion yang digunakan dalam animasi ... 90
4.6. Rancangan kategori feedback siswa dalam pengumuman skor ... 94
4.7. Contoh garam yang ditampilkan dalam setiap materi ... 98
4.8. Hasil pengolahan data validasi courseware pada kriteria integrasi elemen-elemen media ... 108
4.9. Konsistensi ukuran dan bentuk huruf pada teks ... 109
4.10. Hasil pengolahan data validasi courseware pada kriteria navigasi dan manajemen layar. ... 115
4.11. Hasil pengolahan data courseware pada kriteria manajemen materi ... 119
4.12. Hasil pengolahan data courseware pada kriteria evaluasi ... 121
4.13. Penilaian courseware pada kriteria prinsip pembelajaran... 123
4.14. Tanggapan siswa mengenai courseware multimedia ... 132
xii Mauliddina Dwi Susanti, 2014
Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Level interaktifitas manusia dan komputer ... 12
2.2. Kerucut pengalaman Dale ... 17
2.3. Teori kognitif dalam multimedia pembelajaran ... 21
2.4. Struktur pengembangan model ADDIE ... 24
4.2. Rancangan antarmuka menu utama dalam courseware ... 92
4.3. Rancangan antarmuka materi pada courseware ... 93
4.4. Rancangan antarmuka evaluasi pada courseware ... 94
4.5. Tampilan layar pembuka courseware multimedia ... 96
4.6. Tampilan judul courseware multimedia ... 96
4.7. Tampilan tujuan pembelajaran dalam courseware multimedia ... 97
4.8. Tampilan menu dalam courseware multimedia ... 97
4.9. Tampilan level makroskopik berupa gambar/foto contoh garam ... 98
4.10. Tampilan level makroskopik berupa kuis ... 99
4.11. Tampilan level makroskopik berupa simulasi ... 99
4.12. Tampilan level makroskopik berupa video ... 100
4.13. Tampilan level mikroskopk berupa animas ... 101
4.14. Tampilan level mikroskopik dalam bentuk gambar/foto ... 101
4.15. Tampilan level simbolik dalam materi hidrolisis garam... 102
4.16. Tampilan evaluasi (uji kompetensi)... 102
4.17. Tampilan bantuan ... 103
4.18. Tampilan profil ... 103
4.19. Tampilan menu utama dan sub-sub menu dalam courseware ... 109
4.20. Tampilan simulasi dalam courseware ... 111
4.21. Tampilan video dalam courseware... 113
4.22. Tampilan akumulasi skor keseluruhan ... 114
4.23. Tampilan judul courseware multimedia ... 117
4.24. Tampilan materi pada sub menu pendahuluan ... 120
4.25. Pertanyaan apersepsi sebelum simulasi ... 122
4.26. Integrasi level mikroskopik dan level simbolik dalam animasi. ... 126
4.27. Tampilan kuis pertama dalam menu evaluasi. ... 127
4.28. Grafik persentase motvasi siswa ... 129
xiii Mauliddina Dwi Susanti, 2014
Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
A.Tahap Analisis.
A.1. Pembuatan Teks Dasar ... 143
A.2. Penurunan Proposisi Mikro-Makro Teks ... 150
A.3. Struktur Makro ... 156
B.Tahap Desain B.1. Identifikasi Bentuk Presentasi Elemen Media Pendukung Materi ... 163
B.2. Flowchart ... 185
B.3. Kisi-kisi Soal Evaluasi dalam Courseware ... 188
C.Instrumen Penelitian C.1. Lembar Validasi dari Segi Media ... 194
C.2. Lembar Validasi dari Segi Materi ... 207
C.3. Lembar Validasi dari Segi Instruksional Pembelajaran ... 218
C.4. Angket Tanggapan Siswa ... 231
D.Tahap Penilaian D.1. Pengolahan Data Validasi dari Segi Media ... 239
D.2. Pengolahan Data Validasi dari Segi Media Materi ... 242
D.3. Pengolahan Data Validasi dari Segi Instruksional Pembelajaran ... 244
D.4. Pengolahan Data Angket Tanggapan Siswa ... 246
E.Lembar Keterangan Penelitian E.1. Lembar Pernyataan Ahli Media ... 249
E.2. Lembar Pernyataan Ahli Media ... 250
E.3. Lembar Pernyataan Ahli Instruksional (Guru) 1 ... 251
E.3. Lembar Pernyataan Ahli Instruksional (Guru) 2 ... 252
E.4. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ... 253
Mauliddina Dwi Susanti, 2014
Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Pengembangan Courseware Multimedia Interaktif pada Materi Hidrolisis Garam dengan Mengintegrasikan Level Makroskopik, Mikroskopik dan Simbolik”. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan produk berupa courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam yang mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dilakukan dalam tiga tahapan yaitu studi pendahuluan, tahap pengembangan courseware dan tahap akhir penelitian. Pada studi pendahuluan dilakukan identifikasi permasalahan penelitian, studi literatur dan merancang penelitian. Sedangkan pada tahap pengembangan dilakukan penyusunan instrumen penelitian dan kegiatan pengembangan courseware menggunakan model ADDIE (Analysis, Desain, Development, Implementation, Evaluation). Pada tahap akhir penelitian dilakukan penarikan kesimpulan. Berdasarkan tahap-tahap penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan, ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : 1) Bentuk elemen media untuk level makroskopik ditampilkan dalam bentuk video pengujian sifat larutan garam, foto/gambar contoh dan kegunaan garam dalam kehidupan sehari-hari, simulasi pengujian sifat larutan garam dan kuis seputar kegunaan garam. Untuk level mikroskopik ditampilkan dalam bentuk foto/gambar mikroskopik partikel garam dalam larutannya dan animasi mikroskopik ketika garam dilarutkan dalam air (terionisasi, terhidrolisis, terhidrasi). Sedangkan bentuk elemen media untuk level simbolik ditampilkan dalam bentuk teks perhitungan rumus pH larutan garam, 2) Berdasarkan hasil validasi diketahui bahwa courseware ini telah layak dari segi media, materi dan desain instruksional pembelajaran, 3) Hasil ujicoba terbatas menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa (79,5%) termotivasi belajar dengan menggunakan courseware multimedia ini, dapat mengontrol courseware dengan sangat baik dan memberikan tanggapan yang baik terhadap courseware.
Kata Kunci :
Courseware Multimedia Interaktif, Level Makroskopik, Level Mikroskopik, Level
Mauliddina Dwi Susanti, 2014
Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
This research entitled "The Development of an Interactive Multimedia Courseware on Hydrolysis of Salts material by Integrating Macroscopic, Microscopic and Symbolic Level". The purpose of this research is to produce an interactive multimedia courseware that integrates macroscopic, microscopic and symbolic level the hydrolysis of salts. The research method used is Research and Development (R&D). This research was accomplished in three stages is that preliminary study, courseware development stage and the final stage of research. In a preliminary study was to identify the particular problems, study literature and research design. While in the development stage was to be prepare the research instruments and courseware development activities with ADDIE model (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). In the final stages of the research was to make a conclusion. Based on the research and development stage, it can be concluded as follows : 1) The form of media elements to the macroscopic level is displayed by video of testing properties of salt solutions, photo / image about example and the uses of salt in daily life, a simulation about testing testing properties of salt
solutions and quizzes about the usefulness of salt. The microscopic level is displayed in
the form of photo/ images of microscopic salt particles in the solution and microscopic animated when salt is dissolved in water (ionized, hydrolyzed, hydrated). While the forms of media elements for the symbolic level is displayed in text about formula calculation pH of salt solution, 2) The multimedia courseware has a very good feasibility in terms of media, in terms of material and in terms of learning. 3) A number of the students are motivated to learn by using this multimedia courseware, which can control courseware very well and give a positive response to the use of courseware.
Keyword : Interactive Multimedia Courseware, Macroskopic Level, Microskopic
1
Mauliddina Dwi Susanti, 2014
Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Ilmu kimia merupakan salah satu cabang IPA yang mempelajari tentang
gejala-gejala alam, khususnya yang berkaitan dengan struktur, susunan, sifat
dan perubahan materi (Depdiknas, 2003). Ilmu kimia memiliki peranan yang
penting dalam kehidupan sehari-hari dalam sandang, pangan, papan dan
kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, ilmu kimia sangat penting untuk dipelajari
pada jenjang SMP atau SMA dan yang sederajat. Akan tetapi pada proses
pembelajaran tidak semua peristiwa kimia dapat dijelaskan dengan sederhana dan
diamati secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan banyak
materi kimia yang memiliki konsep abstrak yang secara keseluruhan tidak dikenal
oleh siswa (Wu, et al, 2001 : 822).
Salah satu alasan kesulitan siswa dalam memahami ilmu kimia berhubungan
dengan penggunaan level representasi yang digunakan untuk menjelaskan
fenomena kimia (Chandrasegaran, et al, 2007 : 294). Pada dua dekade terakhir ini,
fokus studi pengembangan pendekatan pembelajaran kimia ditekankan pada tiga
level representasi yaitu: makroskopik, mikroskopik dan simbolik (Wu, et al,
2001:821). Level makroskopik yaitu representasi kimia yang diperoleh melalui
pengamatan nyata terhadap suatu fenomena yang terlihat dalam pengalaman
sehari-hari siswa ketika mengamati perubahan dalam sifat materi. Contoh dari
level makroskopik adalah perubahan warna, suhu, pH larutan, pembentukan gas
dan endapan yang dapat diobservasi ketika suatu reaksi kimia berlangsung. Level
mikroskopik yaitu representasi kimia yang menjelaskan mengenai struktur dan
proses pada level partikel (atom/molekul/ion) terhadap fenomena makroskopik
yang diamati. Contoh dari level mikroskopik adalah bagaimana keadaan atom,
molekul atau ion pada saat terjadinya suatu reaksi kimia. Level simbolik yaitu
representasi kimia secara kualitatif dan kuantitatif. Contoh dari level simbolik
adalah simbol kimia, rumus kimia, diagram, gambar, persamaan reaksi,
2
Mauliddina Dwi Susanti, 2014
Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pemahaman siswa terhadap kimia ditunjukkan oleh kemampuannya mentransfer
dan menghubungkan antara level makroskopik, miskroskopik dan
simbolik. Kemampuan siswa untuk menggabungkan ketiga level representasi
tersebut akan membantu siswa memecahkan masalah kimia sebagai salah satu
keterampilan berpikir tingkat tinggi (Chittleborough dan Treagust, 2007 : 287).
Berbagai penelitian dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa
menggabungkan ketiga level representasi kimia. Gabel (2002, dalam Kozma &
Russell, 2001:21) menemukan bahwa kelompok siswa yang menggunakan ketiga
level representasi melalui multimedia mengalami peningkatan pemahaman konsep
daripada kelompok siswa yang hanya diberikan level makroskopik dan simbolik
saja pada pokok bahasan perubahan materi, larutan, ikatan dan stoikiometri kimia.
Tasker dan Dalton (Chittleborough dan Treagust, 2007 : 275) membuktikan
bahwa penggunaan model konkret, representasi gambar, animasi dan simulasi
bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep kimia.
Simulasi dan animasi dapat digunakan untuk menggambarkan, menjelaskan dan
memprediksikan proses sains secara visual sehingga membantu siswa
mempelajari konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit (model mental).
Penelitian Schank dan Kozma (2002, dalam Kozma & Russell, 2001:18)
menunjukkan bahwa dengan software ChemSense, siswa dapat mengembangkan
keterampilan representasi kimia dan pemahaman dalam aspek geometri. Hasil
penelitian Noh dan Scharmann (1997, dalam Kozma & Russell, 2001:20-21)
menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan visualisasi ketiga level
representasi menggunakan multimedia memiliki pemahaman konsep yang lebih
tinggi daripada siswa yang hanya menggunakan teks dan numerik saja.
Berbagai studi empiris yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
multimedia dapat membantu siswa belajar dengan efektif dan efisien. Multimedia
memiliki kemampuan untuk mengkombinasikan berbagai elemen media seperti
video, animasi, simulasi dan audio sehingga membantu siswa untuk memahami,
mengatur dan mengakses informasi (Najjar, 1996:10). Penggunaan multimedia
juga dapat mendorong siswa untuk belajar mandiri (self motivated learning).
3
Mauliddina Dwi Susanti, 2014
Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sehingga menimbulkan niat melakukan kegiatan belajar secara sengaja untuk
menguasai suatu konsep yang diperlukan guna mengatasi masalah. Kegiatan
belajar mandiri dapat dilakukan sendiri atau bersama orang lain, dengan atau
tanpa bantuan guru profesional (Haris, 2007 : 2). Selain itu, siswa juga bebas
menentukan materi yang ingin dikuasainya, waktu dan tempat untuk belajar
menggunakan multimedia interaktif.
Seluruh materi kimia pada dasarnya mengandung ketiga level representasi
yang dapat divisualisasikan dengan menggunakan multimedia. Hidrolisis garam
merupakan salah satu materi kimia yang membutuhkan representasi makroskopik,
mikroskopik dan simbolik. Hal ini sesuai dengan analisis pada Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) 2006. Standar Kompetensi materi ini, yaitu “Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya”, sedangkan Kompetensi Dasarnya yaitu “Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis
dalam air dan pH larutan garam tersebut”. Dari analisis SK-KD, diketahui bahwa pada materi ini level makroskopik dapat berupa fenomena mengenai hidrolisis
garam yang terdapat di kehidupan sehari-hari siswa serta pengukuran pH
menggunakan pH meter, kertas lakmus atau indikator universal yang dapat
diamati oleh siswa, sedangkan untuk level mikroskopik adalah gambaran
partikel-partikel secara mikro ketika komponen garam dilarutkan dalam air, dan level
simbolik berupa rumus kimia, gambar, simbol partikel kimia, persamaan reaksi,
stoikiometri dan perhitungan pH larutan garam.
Banyak pihak yang telah melakukan penelitian mengenai proses atau hasil
pembelajaran pada materi hidrolisis garam. Pada penelitian yang dilakukan oleh
Restiyan (2008:58) diketahui bahwa seluruh guru dalam penelitiannya tidak
membuat representasi ilmu kimia secara utuh dalam proses belajar mengajar
materi hidrolisis garam. Dalam pembelajaran, umumnya guru membatasi pada
level representasi makroskopik dan simbolik dengan harapan siswa dapat
mengembangkan model dunia mikroskopiknya sendiri. Salah satu kesulitan untuk
memvisualisasikan level mikroskopik pada materi ini adalah tidak adanya buku
4
Mauliddina Dwi Susanti, 2014
Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk menggambarkan keadaan partikel-partikel ketika terhidrolisis. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Nuraeni (2008 : 98) diketahui bahwa buku-buku
teks kimia SMA yang beredar di kota Bandung tidak ada (0%) yang menjelaskan
level mikroskopik secara utuh (tulisan dan gambar).
Kurangnya representasi kimia secara utuh dalam pembelajaran hidrolisis
garam akan berdampak pada penguasaan konsep siswa terhadap materi tersebut.
Penelitian yang dilakukan Selviyanti (2009: 107;113;126) dengan melakukan
analisis hasil belajar siswa pada materi hidrolisis garam menunjukkan bahwa
penguasaan level makroskopik siswa sebesar 74,55%, level mikroskopik sebesar
1,53%, dan level simbolik sebesar 58,87%. Pada data tersebut dapat disimpulkan
bahwa penguasaan siswa pada level mikroskopik sangat kecil dibandingkan level
representasi lainnya. Kesimpulan tersebut juga dibuktikan oleh penelitian Nuraeni
(2008 : 98) yang menemukan bahwa hanya 8,9% siswa yang mampu menuliskan
dan menggambarkan level mikroskopik hidrolisis garam dengan lengkap sesuai
dengan konsep. Menurut Nuraeni (2008:88), hampir seluruh siswa dalam
penelitiannya tidak paham dengan proses yang terjadi dalam larutan garam
tersebut. Siswa cenderung menghapal reaksi-reaksi dan sifat-sifat larutan garam
berdasarkan kekuatan asam basa pembentuk garamnya (Nuraeni, 2008:88). Hal
tersebut merupakan salah satu miskonsepsi yang akan berpengaruh pada
pemahaman siswa. Salah satu penelitian untuk meningkatkan pemahaman siswa
pada materi ini dilakukan oleh Solikha (2008:66). Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa berdasarkan hasil tes siswa terdapat perbedaan peningkatan
pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis yang signifikan pada materi
hidrolisis garam dengan menggunakan multimedia interaktif berbasis simulasi.
Multimedia hidrolisis garam sudah banyak terdapat di internet. Salah satu
alamat web yang menyediakan courseware unduhan multimedia hidrolisis yaitu
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-U.KONTEN/edukasi.net/Kimia/Animasi.Kimia /Hidrolisis.swf. Multimedia dalam web tersebut masih memiliki kekurangan.
Dalam multimedia tersebut hanya terdapat satu animasi visualisasi contoh garam
secara mikroskopik yaitu pada garam NH4Cl atau garam yang terbentuk dari asam
5
Mauliddina Dwi Susanti, 2014
Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kesulitan mengamati keadaan komponen garam saat terhidrolisis. Selain itu dalam
visualisasi awal hanya digambarkan bahwa dalam air hanya terdapat ion H2O saja
padahal terdapat juga ion OH- dan H3O+ yang berkesetimbangan dan berperan
dalam menjelaskan konsep hidrolisis. Pada akhir animasi setelah garam
terhidrolisis tidak diperlihatkan ion OH-. Selain itu, penekanan efek animasi pada
akhir proses hidrolisis justru digunakan pada molekul air bukan pada
perbandingan jumlah ion H3O+ yang lebih besar daripada ion OH- sehingga
menyebabkan larutan bersifat asam. Multimedia lainnya yang dapat diakses yaitu
diproduksi oleh Pustekkom 2004. Kekurangan yang terdapat dalam multimedia ini
mirip dengan multimedia yang telah dibahas sebelumnya. Hal tersebut
dikarenakan animasi mikroskopik yang ditayangkan sama. Multimedia yang telah
ada juga kurang mengintegrasikan ketiga level representasi kimia dan cenderung
menonjolkan level simbolik saja seperti menuliskan persamaan reaksi,
menurunkan rumus pH larutan garam dan menghitung pH larutan garam.
Menurut penulis, multimedia yang telah ada di internet masih memiliki
kekurangan pada tahap pengembangannya. Multimedia tersebut belum memenuhi
prinsip pengembangan multimedia yang disarankan oleh Richard E. Mayer (2002
: 93-97). Mulltimedia yang ada tidak memenuhi prinsip personalisasi karena teks
keluaran yang ditampilkan masih tampak seperti teks dalam buku sehingga tidak
mudah dipahami dan tidak interaktif. Hal tersebut mungkin karena dalam
pembuatan multimedia tidak dilakukan tahap analisis wacana. Materi yang
dibahas menjadi kurang menarik minat belajar siswa karena materi disajikan
dalam bentuk teks saja dan tidak didukung oleh elemen-elemen media pendukung
materi seperti video, gambar/foto, simulasi dan animasi. Kurangnya penyajian
elemen media pendukung materi menyebabkan siswa tidak bisa membangun
hubungan mental antara representasi verbal dan representasi visual. Multimedia
yang ada juga tidak memperhatikan unsur interaktifitas sehingga bersifat linier
dan tidak ada feedback bagi siswa. Oleh karena itu, multimedia yang ada hanya
berinteraksi secara fisik sehingga pengguna menjadi pasif dan tidak berinteraksi
secara mental. Interaktifitas dalam multimedia diperlukan untuk mengembangkan
6
Mauliddina Dwi Susanti, 2014
Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil analisis kekurangan beberapa multimedia yang telah ada diinternet
menjadi acuan penulis untuk mengembangkan multimedia interaktif yang lebih
baik. Oleh karena itu, maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian dengan
judul “Pengembangan Courseware Multimedia Interaktif pada Materi Hidrolisis Garam dengan Mengintegrasikan Level Makroskopik, Mikroskopik dan Simbolik”.
B.Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dapat diidentifikasi bahwa
multimedia hidrolisis garam yang dapat diakses diinternet masih memiliki banyak
kekurangan sehingga dapat menimbulkan miskonsepsi pada siswa. Oleh karena
itu penulis tertarik untuk mengembangkan courseware multimedia interaktif yang
lebih baik. Untuk memfokuskan penelitian, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini dijabarkan ke dalam beberapa pertanyaan, yaitu :
1. Bagaimana bentuk elemen-elemen media (teks, gambar/foto, animasi, dll) yang
akan ditampilkan untuk memvisualisasikan level makroskopik, mikroskopik
dan simbolik materi hidrolisis garam dalam courseware multimedia yang akan
dikembangkan ?
2. Bagaimana kelayakan courseware multimedia interaktif yang telah
dikembangkan ?
3. Bagaimanakah tanggapan siswa setelah menggunakan courseware multimedia
interaktif yang telah dikembangkan ?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini yaitu menghasilkan produk berupa courseware
multimedia pembelajaran interaktif kimia pada materi hidrolisis garam yang
mengintegrasikan ketiga level representasi yaitu makroskopik, mikroskopik dan
simbolik. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh informasi mengenai elemen-elemen media yang diperlukan,
seperti teks keluaran, gambar/foto, video, animasi dan audio sesuai dengan
7
Mauliddina Dwi Susanti, 2014
Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Memperoleh gambaran tentang desain pengembangan multimedia pada materi
hidrolisis garam dengan mengintegrasikan beberapa elemen media yang
digunakan untuk memenuhi kriteria makroskopik, mikroskopik dan simbolik.
3. Memperoleh informasi mengenai kelayakan courseware multimedia yang telah
dikembangkan.
4. Memperoleh informasi mengenai tanggapan siswa sebagai pengguna yang
menggunakan courseware multimedia yang telah dikembangkan.
D.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai
pihak, diantaranya :
1. Bagi guru
Multimedia yang telah diproduksi dapat memberikan inovasi baru dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa
terhadap mata pelajaran kimia (Falvo, 2008 : 72)
Multimedia yang telah diproduksi dapat membuat waktu pembelajaran lebih efektif. Hal tersebut dibuktikan oleh penelitian Kulik, Bangerts dan
William (Najjar, 1996 : 2) yang menemukan terjadinya penghematan
waktu pembelajaran 88% pada kelas dengan multimedia (90 menit)
dibandingkan kelas dengan metode instruksi(745 menit).
Dapat menghemat biaya pengadaan praktikum dengan adanya video dalam multimedia.
2. Bagi siswa
Dengan adanya courseware multimedia interaktif, diharapkan dapat menciptakan pembelajaran mandiri yang menyenangkan dan interaktif
sehingga meningkatkan motivasi dalam pembelajaran kimia.
3. Bagi peneliti
8
Mauliddina Dwi Susanti, 2014
Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi merujuk pada pedoman penulisan karya ilmiah
UPI. Terdapat tiga bagian dalam penulisan skripsi ini yaitu bagian awal, bagian
tengah dan bagian akhir.
Bagian awal terdiri dari lembar judul, lembar pengesahan, lembar
persembahan, lembar pernyataan, kata pengantar, ucapan terima kasih, abstrak,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
Bagian tengah dalam penulisan skripsi ini terdiri dari lima BAB, yaitu :
1. BAB I atau bagian pendahuluan membahas mengenai latar belakang penelitian,
identifikasi dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta
struktur organisasi penulisan skripsi.
2. BAB II atau bagian kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritis dalam
menyusun pertanyaan dan tujuan penelitian. Kajian pustaka membahas
mengenai konsep-konsep, teori-teori dan penelitian-penelitian terdahulu yang
relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.
3. BAB III atau bagian metode penelitian membahas mengenai subjek penelitian,
desain dan metode penelitian yang dipilih, definisi operasional, instrumen
penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
4. BAB IV membahas mengenai hasil temuan penelitian yang telah dilakukan.
Analisis dan pembahasan temuan penelitian dihubungkan dengan dasar teoritis
pada bab kajian pustaka sehingga dapat menjawab rumusan masalah penelitian.
5. BAB V membahas mengenai kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan
jawaban dari rumusan masalah yang dituliskan dengan cara poin-poin
Sedangkan saran atau rekomendasi ditulis setelah kesimpulan. Saran ditujukan
kepada pihak-pihak institusi, kepada pengguna hasil penelitian, kepada peneliti
yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya dan sebagainya.
Bagian akhir dari penulisan skripsi ini adalah daftar pustaka dan lampiran.
Daftar pustaka memuat semua sumber tertulis yang pernah dikutip dan digunakan
dalam pengembangan penelitian dan penyusunan skripsi. Daftar pustaka disusun
secara alfabetis tanpa nomor urut. Sedangkan lampiran-lampiran berisi semua
136 Mauliddina Dwi Susanti, 2014
Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil validasi ahli dan tanggapan siswa dapat dinyatakan bahwa
courseware multimedia yang dikembangkan telah layak digunakan sebagai courseware multimedia pembelajaran interaktif penunjang pembelajaran yang
mengintegrasikan leval makroskopik, mikroskopik dan simbolik.
Berdasarkan tahap-tahap penelitian dan pengembangan yang telah
dilakukan, ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Bentuk elemen media untuk level makroskopik ditampilkan dalam bentuk
video pengujian sifat larutan garam, foto/gambar contoh dan kegunaan garam
dalam kehidupan sehari-hari, simulasi pengujian sifat larutan garam dan kuis
seputar kegunaan garam. Untuk level mikroskopik ditampilkan dalam bentuk
foto/gambar mikroskopik partikel garam dalam larutannya dan animasi
mikroskopik ketika garam dilarutkan dalam air (terionisasi, terhidrolisis,
terhidrasi). Sedangkan bentuk elemen media untuk level simbolik ditampilkan
dalam bentuk teks perhitungan rumus pH larutan garam.
2. Courseware multimedia yang dikembangkan memiliki kelayakan dari segi
media, materi dan desain intruksiona pembelajaran. Dari segi media,
courseware multimedia telah memenuhi kriteria kesesuaian program, integrasi
elemen media, navigasi dan manajemen layar serta masalah teknis dengan
sangat baik. Dari segi materi, courseware multimedia telah memenuhi kriteria
manajemen materi dan evaluasi dengan sangat baik. Begitupun dari segi desain
intruksional pembelajaran, courseware multimedia telah memenuhi prinsip
pembelajaran dengan sangat baik
3. Berdasarkan analisis data angket pada uji coba terbatas disimpulkan bahwa
hampir seluruh siswa (79,5%) termotivasi belajar dengan menggunakan
courseware multimedia ini, dapat mengontrol courseware dengan sangat baik
137
Mauliddina Dwi Susanti, 2014
Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Saran
Sebagai akhir dari skripsi ini, penulis menyampaikan saran-saran dengan
harapan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk meningkatkan skripsi dimasa
yang akan datang. Adapun saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian
adalah :
1. Sebaiknya waktu pelaksanaan uji kelayakan courseware berdekatan dengan
waktu ketika pokok bahasan diajarkan disekolah agar siswa lebih termotivasi
ketika menggunakan courseware.
2. Sebaiknya guru menggunakan media courseware dalam pembelajaran baik dari
unduhan atau buatan sendiri. Courseware yang digunakan sebaiknya memuat
ketiga level representasi kimia sehingga memudahkan penyampaian materi
yang abstrak dan meningkatkan pemahaman siswa.
3. Perlu dikaji lagi bagaimana pengaruh courseware multimedia pembelajaran ini