Martha Putri Saraswati, 2014
ANALISIS INDEFINITPRONOMEN DALAM ROMAN KARYA ENDE MOMO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari bahasa memiliki peranan yang sangat penting
untuk berkomunikasi. Dengan menggunakan bahasa seseorang dapat
mengemukakan keinginan, perasaan dan ide-idenya kepada mitra komunikasinya.
Selain itu, bahasa digunakan untuk mempelajari ilmu pengetahuan seperti science,
ekonomi, sosial, sejarah dan kebudayaan. Oleh sebab itu, sangatlah penting
mempelajari bahasa.
Dalam mempelajari bahasa, pembelajar sebaiknya mengenal kaidah dan
struktur baku yang biasa disebut tata bahasa. Penggunaan tata bahasa merupakan
salah satu hal yang penting dalam mempelajari suatu bahasa. Dalam bahasa
Jerman, tata bahasa disebut Grammatik dan Wortarten „jenis kata‟ merupakan
bagian dari Grammatik.
Bahasa Jerman merupakan bahasa yang bersifat flektif. Ciri dari sifat
flektif tersebut tampak dalam perubahan kata pada verba, ajektif dan pronomina.
Verba mengalami konjugasi sedangkan ajektif dan pronomina mengalami
deklinasi. Pronomen „pronomina‟ merupakan bagian dari tata bahasa yang ada
dalam kalimat bahasa Jerman. Deklinasi pronomina berkaitan dengan kasus yang
melekat pada pronomina tersebut dan biasanya berkorelasi dengan nomina.
Pronomina dalam bahasa Jerman yang sering muncul dalam teks buku ajar bahasa
Jerman adalah pronomina personal (ich, du, er, sie , wir, dll), pronomina posesif
antara lain mein, dein, unser, euer, pronomina refleksif antara lain mich, dich,
Martha Putri Saraswati, 2014
ANALISIS INDEFINITPRONOMEN DALAM ROMAN KARYA ENDE MOMO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Unsur lain yang dapat berkorelasi dengan nomina adalah pronomina
indefinit. Istilah pronomina indefinit dengan artikel indefinit sering dianggap
mirip. Hal ini mungkin dapat terjadi karena kehadiran kata indefinitnya. Padahal
istilah artikel dan pronomina sangat berbeda. Pronomina indefinit antara lain all,
jemand, man, etwas, manche,jede.
.
Unsur yang dicetak tebal dalam kalimat (1) adalah pronomina indefinit. Kata alle berasal dari pronomina indefinit all-. Dalam kalimat (1) pronomina
indefinit alle tidak berterima karena all- harus berkorelasi dengan nomina Gute.
Kesalahan yang terdapat dalam kalimat (1) diduga akibat generalisasi yang
menyebutkan bahwa nomina bahasa Jerman yang berakhiran –e memiliki jender
Feminin dan berartikel die. Seharusnya pronomina indefinit all- dideklinasi sesuai dengan artikel das (Gute) menjadi alles Gute, seperti di dalam kalimat berikut ini:
Dalam kalimat (2) di atas tampak bahwa terdapat verba wünsche
„mengucapkan‟/‟memberi selamat‟ yang meminta tiga pelengkap yakni: (a) ich
sebagai subjek (kasus nominatif), (b) Ihnen sebagai pelengkap datif dan (c) alles Gute sebagai pelengkap akusatif.
Masalah berikutnya dalam penggunaan pronomina indefinit tampak di
dalam contoh berikut ini:
(3) Ich schicke euch *alle eine Karte. saya mengirim kalian semua sebuah kartu „Saya mengirimkan kalian semua sebuah kartu‟ (1) Ich wünsche Ihnen *alle Gute. saya mengucapkan bagi anda semua baik. „Saya mengucapkan semua hal-hal yang baik bagi anda‟
Martha Putri Saraswati, 2014
ANALISIS INDEFINITPRONOMEN DALAM ROMAN KARYA ENDE MOMO
Dalam contoh kalimat (3) pronomina indefinit alle tidak berterima karena
dalam kalimat tersebut verba schicken „mengirim‟ meminta kehadiran pelengkap
subjek ich, pelengkap datif euch dan pelengkap akusatif eine Karte. Kehadiran alle sering membingungkan, apakah alle berkorelasi dengan euch atau berkorelasi
dengan eine Karte. Akan tetapi melihat susunan unsur-unsur kalimat di atas,
pronomina indefinit alle harus berkorelasi dengan euch.
Oleh karena itu, pronomina indefinit all- harus menyesuaikan kasusnya
dengan kasus yang terdapat dalam unsur pelengkap datif euch. Dengan demikian
kalimat (3) seharusnya berbunyi sebagai berikut:
(4) Ich schicke euch *allen eine Karte. saya mengirim kalian semua sebuah kartu.
„Saya mengirimkan kalian semua sebuah kartu‟.
Pronomina indefinit lainnya yang jarang muncul di dalam buku ajar bahasa
Jerman adalah manch-. Oleh karena itu, terdapat masalah-masalah dalam
penggunaan pronomina indefinit manch- seperti di dalam kalimat berikut:
(5) Dieser Roman gefällt *manche Lesern nicht. ini novel menyukai beberapa pembaca tidak. „Ada pembaca yang tidak menyukai novel ini‟.
Dalam contoh kalimat (5) pronomina indefinit manche tidak berterima
karena dalam kalimat tersebut verba gefällt „menyukai‟ meminta kehadiran
pelengkap subjek dieser Roman dan pelengkap datif manchen Lesern. Kehadiran manche dalam kalimat ini adalah sebagai artikel yang berkorelasi dengan nomina Lesern, dimana nomina tersebut berartikel die. oleh karena itu, pronomina
indefinit manch- harus menyesuaikan kasusnya sebagai pelengkap datif dalam
kalimat tersebut. Dengan demikian manch- dideklinasi sesuai dengan kasus datif
dengan artikel die menjadi manchen Lesern, seperti di dalam kalimat berikut ini:
Martha Putri Saraswati, 2014
ANALISIS INDEFINITPRONOMEN DALAM ROMAN KARYA ENDE MOMO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
(6) Dieser Roman gefällt manchen Lesern nicht. ini novel menyukai beberapa pembaca tidak. „Ada pembaca yang tidak menyukai novel ini‟.
Berdasarkan masalah-masalah di atas penulis tertarik untuk meneliti
pronomina indefinit yang dapat dideklinasi dan sebagai objek penelitiannya,
penulis menggunakan roman. Penelitian ini akan dituangkan dalam skripsi yang
berjudul “ANALISIS INDEFINITPRONOMEN DALAM ROMAN KARYA
ENDE „MOMO‟ ”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi
masalah-masalah sebagai berikut:
1. Kata apa saja yang termasuk Indefinitpronomen?
2. Apakah semua Indefinitpronomen dapat dideklinasi?
3. Apakah semua Indefinitpronomen mengikuti aturan kasus dalam kalimat?
4. Berapa frekuensi Indefinitpronomen yang muncul dalam roman “MOMO” ?
5. Apa saja yang membedakan Indefinitartikel dan Indefinitpronomen?
6. Bagaimana sistem deklinasi Indefinitpronomen dalam kalimat?
7. Apakah kategori dan fungsi sintaksis Indefinitpronomen dalam kalimat?
C. Batasan Masalah
Untuk memfokuskan penelitian ini terhadap objek yang akan diteliti, maka
penulis akan menganalisis penggunaan pronomina indefinit yang terdapat dalam
roman “MOMO” karya Michael Ende (2009) karena bahasa yang digunakan
cukup sederhana. Pronomina indefinit yang diteliti adalah pronomina indefinit
yang flektif, yaitu mengalami perubahan bentuk berdasarkan kasus yang
dipengaruhi oleh verba dan nomina. Penelitian ini hanya meneliti tiga pronomina
Martha Putri Saraswati, 2014
ANALISIS INDEFINITPRONOMEN DALAM ROMAN KARYA ENDE MOMO D. Rumusan Masalah
Masalah penelitian yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:
1. Pronomina indefinit yang mana saja yang lebih produktif dalam roman
“MOMO” karya Michael Ende ?
2. Apakah fungsi sintaksis pronomina indefinit dalam kalimat-kalimat yang
terdapat dalam roman “MOMO” karya Michael Ende ?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan
yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:
1. Mendeskripsikan pronomina indefinit all-, jed-, dan manch- yang berkorelasi
dengan nomina yang ditemukan dalam roman “MOMO” karya Michael Ende.
2. Menganalisis fungsi sintaksis pronomina indefinit dalam kalimat-kalimat
yang ditemukan dalam roman “MOMO” karya Michael Ende.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. Adapun manfaat
yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis, penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan penulis mengenai
tata bahasa Jerman terutama mengenai penggunaan pronomina indefinit all-,
jed- dan manch-.
2. Bagi pembelajar bahasa Jerman dan mahasiswa departemen Pendidikan
Bahasa Jerman, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
informasi mengenai pronomina indefinit all-, jed- dan manch- serta dapat
memperjelas dan membantu penguasaan keterampilan bahasa Jerman
khususnya pronomina indefinit.
3. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan bahan
perbandingan dalam melakukan penelitian yang serupa mengenai pronomina
indefinit, misalnya menggunakan pronomina indefinit yang lain menjadi
Martha Putri Saraswati, 2014
ANALISIS INDEFINITPRONOMEN DALAM ROMAN KARYA ENDE MOMO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, hasil penelitian kualitatif
bersifat deskriptif yang menggambarkan situasi yang diteliti dalam bentuk uraian
naratif. Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dikemukan,
maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif.
Metode analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif.
Melalui metode ini, penulis melakukan beberapa langkah penelitian yaitu
perumusan masalah, mengumpulkan dan menganalisis data serta mengambil
kesimpulan dari rumusan masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian.
Tujuan penggunaan metode ini adalah mendeskripsikan pronomina indefinit all-,
jed-, dan manch- yang berkorelasi dengan nomina yang ditemukan dalam roman
“MOMO” karya Michael Ende dan menganalisis fungsi sintaksis pronomina indefinit dalam kalimat-kalimat yang ditemukan dalam roman “MOMO”.
B. Objek Penelitian
Objek penelitian yang akan penulis analisis pada penelitian ini adalah
pronomina indefinit all-, jed, dan manch- pada kalimat dalam roman “MOMO”
karya Michael Ende.
C. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa roman “MOMO”
karya Michael Ende. Roman “MOMO” merupakan roman bahasa Jerman yang
diterbitkan pada tahun 2004 oleh Thienemann Verlag di Stuttgart. Roman ini
memiliki sampul berwarna oranye dan krem dengan gambar ilustrasi seorang
gadis berpenampilan seperti gelandangan bersama seekor kura-kura sedang
Martha Putri Saraswati, 2014
ANALISIS INDEFINITPRONOMEN DALAM ROMAN KARYA ENDE MOMO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
halaman, dengan panjang roman 20 cm dan lebar roman 14 cm. Roman ini
berisikan sebuah kisah unik serta menarik dan memiliki nilai moral yang baik.
Tokoh utama dalam roman “MOMO” ini adalah Momo, tokoh tambahannya
adalah Beppo, Gigi, Tuan kelabu, Kassiopeia, Meister Hora, Nicola, Nino,
Liliana, Herr Fusi dan anak-anak. Roman ini dapat digunakan pembelajar untuk
belajar bahasa Jerman karena kalimat yang digunakan dalam roman ini bukanlah
kalimat bahasa Jerman yang Hochsprache „bahasa baku‟ melainkan kalimat
bahasa Jerman Deustch als Fremdsprache „bahasa Jerman sebagai bahasa asing‟.
Roman ini dipilih sebagai sumber data dengan asumsi materi pronomina
indefinit all-, jed- dan manch- yang terdapat di dalam roman ini sangat produktif
muncul.
D. Teknik Penelitian
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan oleh penulis adalah sebagai
berikut:
1. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan tahap awal dalam penelitian ini. Dalam hal
ini penulis mempelajari kalimat-kalimat yang terdapat dalam roman “MOMO”
karya Michael Ende untuk mendapatkan data dan informasi yang bersifat
kualitatif dan berhubungan dengan masalah yang diteliti.
2. Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data ini materi yang berhubungan dengan materi
pronomina indefinit all-, jed- dan manch- dicari, dikumpulkan kemudian
dicatat. Data-data yang telah terkumpul dijadikan acuan untuk menganalisis
materi pronomina indefinit all-, jed- dan manch-yang terdapat dalam roman
“MOMO” karya Michael Ende. 3. Pengolahan data
Pada tahap ini data yang telah terkumpul kemudian dianalisis. Proses yang
41
Martha Putri Saraswati, 2014
ANALISIS INDEFINITPRONOMEN DALAM ROMAN KARYA ENDE MOMO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pronomina indefinit all-, jed- dan manch-, kemudian kalimat tersebut dianalisis
dan diklasifikasikan.
4. Kesimpulan
Dilakukan penarikan kesimpulan dari data yang telah diolah dan dianalisis
sebelumnya.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
berdasarkan teori Gramatika Dependensi (TGD). Lucien Tesnière merupakan
pakar linguistik Perancis yang mengembangkan teori ini kemudian dikembangkan
di Jerman oleh Engel. Penulis menggunakan teori Engel (2009) yang menyebut
istilah Ergänzung untuk menunjukkan fungsi pronomina indefinit dalam kalimat.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis
data:
1. Mengidentifikasi kalimat yang mengandung pronomina indefinit all-, jed- dan
manch-..
2. Mengumpulkan pronomina indefinit all-, jed- dan manch- yang terdapat dalam
sumber data.
3. Menganalisis fungsi pronomina indefinit all-, jed- dan manch- yang terdapat
dalam kalimat.
Martha Putri Saraswati, 2014
ANALISIS INDEFINITPRONOMEN DALAM ROMAN KARYA ENDE MOMO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis pronomina indefinit all-, jed- dan manch- yang
berkorelasi dengan nomina dalam roman “MOMO” karya Ende, secara
keseluruhan ditemukan 291 pronomina indefinit all-, jed- dan manch- dalam 281
kalimat. Terdapat 220 pronomina indefinit all-, 56 pronomina indefinit jed- dan
15 pronomina indefinit manch-.
Berdasarkan hasil penelitian data mengenai pronomina indefinit all-, jed-
dan manch- yang berkorelasi dengan nomina dapat disimpulkan bahwa pronomina
indefinit tersebut mengalami deklinasi sesuai dengan artikel nomina dan kasus
yang melekat pada nomina tersebut. Berdasarkan analisis fungsi, ditemukan
bahwa pronomina indefinit all-, jed- dan manch- dalam kalimat berfungsi sebagai unsur Ergänzung „pelengkap‟ danAngaben ‘keterangan’.
Berdasarkan hasil analisis fungsi dari 281 kalimat, ditemukan 146
pronomina indefinit all-, jed- dan manch- berfungsi sebagai Subjektergänzung.
Pada posisi terbanyak kedua ditemukan 61 pronomina indefinit all-, jed- dan
manch- berfungsi sebagai Akkusativergänzung. Kemudian posisi terbanyak ketiga
ditemukan 18 pronomina indefinit all-, jed- dan manch- yang berfungsi sebagai
Präpositivergänzung. Kemudian posisi terbanyak keempat yaitu 14 pronomina
indefinit all-, jed- dan manch- berfungsi sebagai Dativergänzung. Selanjutnya
enam pronomina indefinit all-, jed- dan manch- berfungsi sebagai
Modifikativergänzung , lima pronomina indefinit sebagai Direktivergänzung ,
empat pronomina indefinit sebagai Genitivergänzung, tiga pronomina indefinit
sebagai Situativergänzung serta satu pronomina indefinit sebagai
75
Martha Putri Saraswati, 2014
ANALISIS INDEFINITPRONOMEN DALAM ROMAN KARYA ENDE MOMO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pronomina indefinit sebagai Modifikativangaben serta hanya dua pronomina
indefinit sebagai Lokalangaben. Hal tersebut dapat dilihat pada lampiran II.
B. Saran
Untuk meningkatkan kemampuan dalam memahami pronomina,
khususnya pronomina indefinit all-, jed- dan manch- sebaiknya pembelajar bahasa
Jerman lebih dahulu menguasai bentuk deklinasi dari pronomina tersebut serta
memahami fungsi pronomina indefinit all-, jed- dan manch- dalam kalimat
dengan cara membaca buku tata bahasa Jerman, belajar tata bahasa Jerman secara
online atau berlatih soal-soal tata bahasa terutama tentang pronomina indefinit
dalam buku atau secara online sehingga pembelajar dapat membedakan fungsi
kata yang tepat dipakai dalam sebuah kalimat.
Disarankan agar penelitian mengenai pronomina indefinit dapat diteliti
lebih lanjut dengan jenis pronomina indefinit yang lain yaitu yang berkorelasi
dengan nomina atau yang tidak berkorelasi dengan nomina, dan juga dengan
Martha Putri Saraswati, 2014
ANALISIS INDEFINITPRONOMEN DALAM ROMAN KARYA ENDE MOMO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bensch, Norbert. Stetter, Michael. (2013). Grammatik [Online]. Tersedia: http://www.mein-deutschbuch.de/lernen.php?menu_id=13. [29 April 2014].
Busch, Albert. Stenschke, Oliver. (2008). Germanistische Linguistik 2. Auflage. Tübingen: Gunter Narr Verlag.
Bußmann, Hadumod. (2002). Lexikon der Sprachwissenschaft. Stuttgart: Alferd Kröner Verlag.
Dreyer, Hilke. Schmitt, Richard. (2000). Lehr- und Übungsbuch der deutschen Grammatik. Ismaning: Max Hueber Verlag.
Eisenberg et al. (2009). Duden- Die Grammatik. Mannheim: Dudenverlag.
Ende, Michael. (2004). MOMO. Stuttgart: Thienemann Verlag.
Engel, Ulrich. (2009). Deutsche Grammatik. München: IUDICIUM Verlag GmbH.
Hamm, Dora. et al. (2005). Deutsche Grammatik. Königswinter: Tandem Verlag.
Hentschel, Elke dan Harald Weydt. (2003). Handbuch der deutschen Grammatik. Berlin: Walter de Gruyter Verlag.
Helbig, Gerhard dan Joachim Buscha. (1996). Deutsche Grammatik. München: Verlag Enzyklopädie.
Helbig, Gerhard dan Joachim Buscha. (2000). Leitfaden der deutschen Grammatik. Berlin und München: Langenscheidt KG.
Hutabarat, Mery. (2009). Frasa Verba Tipe Funktionsverbgefüge dan Frasa Verba Tipe Fraseoleksemis dalam Bahasa Jerman Bidang Ekonomi. Disertasi pada Program Pascasarjana Universitas Padjajaran Bandung: tidak diterbitkan.
Kridalaksana, Harimurti. (1984). Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia.
Lewandowski, Theodor. (1990). Linguitisches Wörterbuch 2. Wiesbaden: Quelle&Meyer
Heidelberg.
Meibauer, Jörg. (2007). Einführung in die germanistische Linguistik 2. Auflage. Stuttgart: Metzler Verlag.
Musan, Renate. (2009). Satzgliedanalyse. Heidelberg: Universitätsverlag Winter.
Martha Putri Saraswati, 2014
ANALISIS INDEFINITPRONOMEN DALAM ROMAN KARYA ENDE MOMO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Reimann, Monika. (1996). Grundstufen-Grammatik. Ismaning: Hueber Verlag.
Reimann, Monika. (2011). Grundstufen-Grammatik. Hueber: München.