• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan Kota Cimahi Melalui Program "PESDUK" Terhadap Sikap Masyarakatnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan Kota Cimahi Melalui Program "PESDUK" Terhadap Sikap Masyarakatnya"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

EFEKTI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS EFEKTIVITAS KERJA HUMAS

MELALU

DiajukanUntuk

PadaProgram StudiIlmuKomunikasiKonsentrasiHumas

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ITAS KERJA HUMAS

LUI PROGRA

MASYARAKAT

DiajukanUntukmemperolehgelar

PadaProgram StudiIlmuKomunikasiKonsentrasiHumas

YONA DWI AYU LESTARI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

ITAS KERJA HUMAS PEMERINTAHAN KOTA CIMAHI RAM PESDUK

MASYARAKAT

SKRIPSI

memperolehgelar PadaProgram StudiIlmuKomunikasiKonsentrasiHumas

Oleh :

YONA DWI AYU LESTARI NIM 41808168

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

2012

PEMERINTAHAN KOTA CIMAHI

PESDUK TERHADAP MASYARAKATNYA

SKRIPSI

memperolehgelarSarjana Strata Satu (s1) PadaProgram StudiIlmuKomunikasiKonsentrasiHumas

Oleh :

YONA DWI AYU LESTARI 41808168

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

PEMERINTAHAN KOTA CIMAHI TERHADAP SIKAP

Strata Satu (s1) PadaProgram StudiIlmuKomunikasiKonsentrasiHumas

YONA DWI AYU LESTARI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

PEMERINTAHAN KOTA CIMAHI SIKAP

Strata Satu (s1) PadaProgram StudiIlmuKomunikasiKonsentrasiHumas

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(3)
(4)

iv

MELALUI PROGRAM “PESDUK” TERHADAP SIKAP MASYARAKATNYA

Oleh:

Yona Dwi Ayu Lestari NIM. 41808168 Di bawah bimbingan: Dr. Atang Syamsudin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana efektivitas kerja Humas Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk” terhadap Sikap Masyarakatnya Tersebut. Sehingga untuk menjawab masalah tersebut peneliti menganalisa tujuan, rencana, waktu yang ditetapkan, yang ditentukan terhadap kognisi,sikap, masyarakat Cimahi.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode survei dan teknik analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, studi kepustakaan, dan internet searching. Populasi penelitian ini adalah Masyarakat Kota cimahi yang berjumlah 241.614 orang. Dengan menggunakan Stratified Proportional Random Sampling, maka diperoleh sampel penelitian berjumlah 100 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar korelasi antara tujuan Humas dengan

sikap masyarakat adalah 0,615. Besar korelasi antara rencana Humas dengan sikap masyarakat 0,620. Besar korelasi antara waktu yang ditetapkan dengan sikap 0,743.

Efektivitas Humas Pemerintahan kota Cimahi melalui program pesduk dengan kognitif

masyarakat adalah 0,696. Besar korelasi antara efektifitas kerja Humas Pemerintahan melalui program Pesduk dengan afektif masyarakat adalah 0,632. Besar korelasi antara

efektifitas kerja Humas Pemerintahan Kota Cimahi dengan konatif peserta adalah 0,603. Besar korelasi antara efektifitas kerja Humas pemerintahan kota Cimahi dengan sikap

masyarakatnya adalah 0,730. Hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis, mengisyaratkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara efektivitas kerja Humas Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “pesduk” terhadap sikap masyarakatnya Tersebut, dengan korelasi sebesar 0,730 mempunyai pengaruh yang kuat,terarah dan signifikan.

(5)

v

EFFECTIVENESS WORK LIAISON MUNICIPAL ADMINISTRATION OF CIMAHITHROUGH PROGRAM " PESDUK" TO

its ATTITUDE SOCIETY

By:

Yona Dwi Ayu lestari NIM. 41808168

This Research under supervise of,

Dr.Atang Syamsudin

This research aim to to know effectiveness how far work Liaison Municipal Administration Of Cimahi through program " Pesduk" to its Attitude Society. So that to answer the problem researcher analyse target, plan, expense of whichbudgeted, specified time, and amount of determined personnel to cognition, attitude, society motivation of Cimahi.

Approach which used in this research quantitative with method survey and descriptive analysis technique. Technique data collecting the used enquette, interview, bibliography study, and searching internet. this Research populationUrban Community of cimahi amounting to 241.614 people. By Using Stratified Proportional Random Sampling, hence obtained research sampel amount to 100 people.

Result of research indicate that biglycorrelation between target of Liaison with society attitude 0,615 is. Big correlation between Liaison plan with society attitude 0,620 is. Big correlation between specified time Liaison Municipal administration of Cimahi through program of pesduk cognately society 0,743 is. Big correlation between evectivity work Liaison Governance throughprogram of Pesduk with society afektif 0,696 is. Big correlation between evectiyty work Liaison Municipal Administration Of Cimahi with participant konatif 0,603 is. Big correlation between evectoyotys work Liaison municipal administration of Cimahi with its society attitude 0,730. Result of data processing and examination of hypothesis, please sign that H0 refused and H1 accepted.

Conclusion of this research indicate that relation betwee] effectiveness work Liaison Municipal Administration Of Cimahi through program " pesduk" to its society attitude, with correlation equal to 0,730 having strong influence,direction and significant.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya sehingga Usulan Penelitian ini dapat penulis selesaikan sesuai waktu yang telah di tentukan.

Penyusunan usulan penelitian ini dibuat berdasarkan hasil Penelitian di pemerintahan kota Cimahi kurang lebih 3 bulan. Usulan Penelitian ini dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan program Pendidikan Strata Satu Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Universitas Komputer Indonesia.

Pengalaman baru yang penulis dapatkan semasa melakukan Penelitian, semakin menambah wawasan dan gambaran mengenai cara kerja pegawai pemerintahan.

Dalam kesempatan ini, penulis berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu proses penelitian ini. Secara khusus penulis sampaikan terima kasih kepada :

Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A, Selaku Dekan FISIP Universitas Komputer Indonesia bandung..

Yth. Drs. Manap Solihat. M.Si, Selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan pengarahan dan pandangan sebelum dan sesudah penulis melaksanakan penelitian.

Yth. Desayu Eka Surya S.sos. M.Si, selaku Dosen wali IK-4 2008 yang selalu memberikan arahan penulis untuk melaksanakan Penelitian.

Yth. Dr. Atang Syamsudin selaku pembimbing yang banyak member masukan dan arahan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

Yth. Staf Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

(7)

vii

Yth. Astri Ikawati A.md. selaku staf Sekertariat Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah membantu semua keperluan penulis.

Yth. Hardjono, S.Pd. Selaku kepala Bagian Humas dan Protokol yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian

Seluruh staf humas dan protokol Pemerintah Kota Cimahi dan masyarakat kota Cimahi yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data-data penunjang untuk penelitian ini.

Yth Farida Setiawati dan Yocki AdhiePrabowo Ibuku dan Kakaku tercinta yang selalu memberikan motivasi, doa serta kasih sayangnya kepada penulis dalam mengerjakan penelitian ini.

Fajar Surya A.P danRekan-rekan the Ubs, Erick, Tatang, Dara, Indri, Entry, Lely, Elmi, Beby, Imot sahabat terbaikku yang telah membantu dalam segala hal.

Salam satu perjuangan untuk teman-teman UNIKOM terutama rekan IK-4, IK Humas 2 Insyaallah kita akan lulus tahun 2012.

Semua pihak yang telah membantu sebelum dan selama saya melaksanakan penelitian yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Akhir kata Penulis ucapkan terima kasih banyak pada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses menyelesaikan penelitian ini. Maka penulis selanjutnya berharap dan berterima kasih atas segala saran masukan dari pembaca. Semoga Penelitian ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan. Amien....

Wassalamualaikum Wr.Wb

Bandung, Agustus 2012

(8)

viii DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN... i

SURAT PERNYATAAN... ii

LEMBAR PERSEMBAHAN... iii

ABSTRAK... iv

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN...xii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR BAGAN ... xvii

BAB IPENDAHULUAN 1.1 1.2 Latar belakang ………... Identifikasi Masalah... 1 10 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ………... 10

1.3.1 Maksud Penelitian ………... 10

1.3.2 Tujuan Penelitian ………... 11

1.4 Kegunaan penelitian...………... 12

1.4.1 Kegunaan Teoritis………... 12

(9)

ix BAB IITINJAUAN PUSTAKA,KERANGKA

PEMIKIRAN,HIPOTESIS

14

2.1 Tinjauan Pustaka ………... 14

2.1.1

2.1.2

2.1.3

TinjauanTentang Public Relations ………

Tinjauan tentang Efektivitas...

Tinjauan tentang Sikap... 17

18

20

2.2 Kerangka Pemikiran ………...

2.2.1 Kerangka Teoritis...

2.2.2 Kerangka Konseptual...

2.3 Hipotesis... 21

22

27

30

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 33

3.1 Objek Penelitian...

3.1.1 Sejarah Humas Pemkot Cimahi...

3.1.2 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Cimahi...

3.1.3 Sejarah Pesduk... 33

34

35

37

3.2 Metode Penelitian ………... 39

3.2.1

3.2.2

Desain Penelitian ………...

Teknik Pengumpulan data ………... 40 40 3.3 3.4 3.5 3.3.1 3.3.2

Populasi dan sampel Penelitian...

Populasi Penelitian...

Sampel Penelitian...

Operasionalisasi Variabel...

Teknik Analisa Data... 43

43

44

47

(10)

x 3.6 3.5.1 3.5.2 3.6.1 3.6.2 Uji Validitas... Uji Reliabilitas...

Lokasi dan Waktu Penelitian...

Lokasi Penelitian... Waktu Penelitian... 51 51 52 52 52

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Uji Validitas...

4.1.1 Uji Realibitas...

55

57

4.2 Deskriptif Data Responden... 58

4.3 Analisis korelasi hubungan... 60

4.3.1 Variabel Efektivitas Kerja Humas... 61

4.3.2 Variabel Sikap Masyarakat... 67

4.4 Hasil Perhitungan statistika...

4.4.1 Tujuan Humas Melalui Program Pesduk Terhadap Sikap

Masyarakatnya...

4.4.2 Rencana Humas Melalui Program Pesduk Terhadap Sikap

Masyarakatnya...

4.4.3 Waktu Humas Melalui Program Pesduk Terhadap Sikap

Masyarakatnya...

4.4.4 Efektivitas Kerja Humas Pemkot Cimahi melalui Program

Pesduk Terhadap aspek kognitif masyarakatnya...

4.4.5 Efektivitas Kerja Humas Pemkot Cimahi melalui Program 74

74

78

82

(11)

xi

Pesduk Terhadap aspek Afektif masyarakatnya...

4.4.6 Efektivitas Kerja Humas Pemkot Cimahi melalui Program

Pesduk Terhadap aspek Konatif masyarakatnya...

4.4.7 Efektivitas Kerja Humas Pemkot Cimahi melalui Program

Pesduk Terhadap Sikap masyarakatnya...

4.4.8 Pembahasan Hasil Penelitian... 89

93

97

102

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1

5.2

Kesimpulan Penelitian...

Saran Penelitian... 106

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1.1Contoh format pesan singkat penduduk... 6

Gambar1.2diagram perkembangan Pesduk ... 6

Gambar 2.1Teori SOR...

Gambar 2.2Proses Pembentukan Sikap...

Gambar 2.3Pengaplikasian SOR...

Gambar 2.4Aplikasi Proses Pembentukan Sikap...

Gambar 3.1Logo Kota Cimahi...

Gambar 4.1 Kurva 1...

Gambar 4.2 Kurva 2...

Gambar 4.3 Kurva 3...

Gambar 4.4 Kurva 4...

Gambar 4.5 Kurva 5...

Gambar 4.6 Kurva 6...

Gambar 4.7 Kurva 7...

24

27

29

30

34

77

81

85

89

93

97

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN DAN DOKUMENTASI

Gambar L.1 Alur Pesduk...

Gambar L.2 Halaman Pengaduan...

Gambar L.3 Halaman Pengaduan...

Gambar L.4 Form Klasifikasi Informan pesduk...

Gambar L.5Form Kategori Informasi Pesduk...

Gambar L.6 Surat Penugasan Pembimbing...

Gambar L.7 Surat Izin Penelitian...

Gambar L.9 Lembar Revisi Usulan Penelitian...

Gambar L.10 Surat Rekomendasi pembimbing...

Gambar L.11 Berita Acara Bimbingan Skripsi...

Gambar L.12 Surat Pengantar Angket...

Gambar L.13 Angket...

Gambar L.14 Cooding Sheet...

Gambar Dok.1 Gedung BITC...

Gambar Dok.2 Pemkot Cimahi...

Gambar Dok.3 Penyebaran Angket...

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel3.1 Populasi Penelitian... 43

Tabel3.2 Sampel Penelitian... 46

Tabel3.3 Operasionalisasi Variabel...

Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Penelitian...

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Kerja Humas...

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Masyarakat...

Tabel 4.3 Hasil Uji Realibitas Kuisioner Penelitian...

Tabel 4.4 Tabel Responden Bedasarkan Jenis Kelamin...

Tabel 4.5 Tabel Responden Bedasarkan Usia...

Tabel 4.6 Tabel Responden Bedasarkan Pendidikan Terakhir...

Tabel 4.7 Tabel Persepsi Responden Terhadap efektivitas Kerja Humas....

Tabel 4.8 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan1...

Tabel 4.9 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan2...

Tabel 4.10 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan3...

Tabel 4.11 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan4...

Tabel 4.12 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan5...

Tabel 4.13 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan6...

Tabel 4.14 Persepsi Responden Tentang Sikap Masyarakat...

Tabel 4.15 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan7...

Tabel 4.16 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan8...

Tabel 4.17 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan9...

(15)

xv

Tabel 4.18 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan10...

Tabel 4.19 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan11...

Tabel 4.20 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan12...

Tabel 4.21 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan13...

Tabel 4.22 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan14...

Tabel 4.23 Hubungan antara tujuan dan sikap...

Tabel 4.24 Tabel uji t...

Tabel 4.25 Hubungan Rencana dan sikap...

Tabel 4.26 Tabel Uji t...

Tabel 4.27 Hubungan antara waktu dan sikap...

Tabel 4.28 Tabel uji t...

Tabel 4.29 Hubungan antara Efektivitas dan aspek kognitif...

Tabel 4.30 Tabel uji t...

Tabel 4.31 Hubungan antara Efektivitas dan aspek afektif...

Tabel 4.32 Tabel Uji t...

Tabel 4.33 Hubungan antara Efektivitas dan aspek konatif...

Tabel 4.34 Tabel Uji t...

Tabel 4.35 Hubungan antara Efektivitas dan sikap...

Tabel 4.36 Tabel Uji t...

Tabel 4.37 Ringkasan Analisa Responden...

(16)

xvi

DAFTAR BAGAN

Hal

Bagan3.1 Struktur Organisasi Pemkot Cimahi... 36

(17)

1

1.1. Latar Belakang masalah

Perkembangan teknologi komunikasi kini telah melahirkan

kebiasaan-kebiasaan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya,baik dalam dunia politik,

ekonomi, sosial, pendidikan dan kehidupan lainnya.Karena posisinya yang

strategis itu, teknologi komunikasi menjadi kunci utama dalam setiap pola dan

prilaku kehidupan sehari-hari.

Karena itulah kemudian lahir perusahaan-perusahaan yang berkekuatan

modal memanfaatkan peluang bisnis yang cukup menjanjikan ini Sebagai contoh

perkembangan teknologi komunikasi yang berkembang pesat saat ini adalah

cyber.Kini perkembangan cyber semakin maju.Lewat cyber kita bisa menciptakan

sebuah ide-ide kreatif dan menciptakan sebuah konsep.Cyber merupakan salah

satu konsep kota modern berbasis teknologi informasi yang kini telah banyak

diterapkan di sejumlah kota besar di seluruh dunia. Ini adalah konsekuensi logis

dari meningkatnya kebutuhan masyarakat yang ingin mengakses informasi dan

berkomunikasi dengan mudah dan cepat.

Begitupun dengan instansi-instansi swasta maupun pemerintahan saat ini

menggunakan Teknologi Informasi dan salah satu contohnya menggunakan cyber

untuk membantu pencapaian visi misinya.Karyawan sangat berpengaruh besar

dalam menciptakan suatu kegiatan atau program-program yang dapet membantu

(18)

dalam karyawan yang berpengaruh terhadap penciptaan program atau

kegiatan-kegiatan tersebut.

Begitu pula dengan Pemerintahan kota Cimahi sebagaimenyadari

pentingnya meningkatkan mutu dalam menjaga persaingan perusahaan saat ini.

Manusia modern saat ini sangat membutuhkan keefisienan dan keefektifan dalam

segala bidang kehidupan. Dalam menyelesaikan pekerjaannya sama sekali jika

dikerjakan tanpa bantuan Teknologi Informasi yang di artikan sebagai komputer,

karena perkembangannya komputer selalu berjalan dengan perkembangan

Teknologi Informasi.Program yang dilakukan adalah berupa program “Cyber

City”. Disini maksudnya salah satu upaya pemerintahan kota Cimahi untuk

mewujudkan kota Cimahi sebagai kota “Cyber City”, dengan memasukkan industri penerbitan dan percetakan sebagai bagian dari salah satu 14 sektor

pembangunan. Industri tersebut diharapakan nantinya dapat menggantikan

industri konvensional dan industri olahan di Kota Cimahi menjadi industri kreatif,

dengan menerbitkan media massa lokal yang ruang lingkungnya hanya mencakup

Kota Cimahi saja. Bagi Pemkot Cimahi membangun Cimahi “Cyber City” bukan sekedar konsep apalagi wacana tetapi diposisikan sebagai strategi pembangunan

dan keunggulan dalam pembangunan , sehingga tujuan akhirnya menjadikan “Cyber City” sebagai upaya membangun kekuatan untuk membangun yang

dibuktikan dengan pembangunan di sektor teknologi informasi. Sebagai Contoh

pembuatan BITC (Baros Information Techonologi Creative) adalah semacam

gedung IT yang didalamnya untuk masyarakat yang berkreatifitas, contohnya

(19)

Selain itu Pemerintahan kota Cimahi juga menyadari bahwa hubungan

dengan publik di luar perusahaan merupakan keharusan yang mutlak. Karena

perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan

yang lain. Maka dari itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis

dengan publik internal dan publik eksternal atau masyarakat pada umumnya

melalui kegiatan internal maupun kegiatan eksternal yang biasanya dilakukan oleh

seorang humas.

Kegiatan eksternal humas biasanya adalah berhubungan dengan dengan

perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah, konsumen,

pesaing dan lain sebagainya. Melalui kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat

menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan.

Dengan begitu maka akan tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi/

perusahaan dengan publik eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan citra baik

atas perusahaan dimata publiknya. Sedangkan melalui kegiatan internal humas

dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik internal dari

organisasi/perusahaan. Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang

terkait dalam perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu

kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan

Pemerintahan Kota Cimahi mencoba membuat Program-Program kerja yang

dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat di wilayah Cimahi.

Dan oleh sebab itu agar lancarnya program yang sedang dilaksanakan

(20)

dengan komunikasi, komunikasi adalah “proses penyampaian pesan dalam bentuk

lambang-lambang yang bermakna sebagai panduan pikiran dan perasaan, berupa

ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan dan sebagainya yang dilakukan

oleh seseorang kepada orang lain baik langsung secara tatap muka, maupun tidak

langsung melalui berbagai media dengan tujuan mengubah sikap, pandangan, perilaku.”(Effendy, 1998:60) yang bisa menciptakan ide-ide kreatif bagi

perusahaanya tersebut adalah humas. Yang dapat melakukan kegiatan internal

maupun eksternal.

Keberadaan Humas atau public relations sangat penting bagi sebuah

organisasi atau perusahaan, karena Humas yang paling berperan dalam

menyebarkan informasi tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.Humas

mempunyai tujuan untuk memberikan kepuasan terhadap semua pihak yang

berkepentingan.Menurut Frank Jeffkins, definisi Public Relations adalah: “Segala bentuk komunikasi berencana ke luar dan ke dalam antara sebuah

organisasi dengan masyarakat dengan tujuan memperoleh sasaran tertentu yang

berhubungan dengan saling pengertian (mutual understanding).”(Jeffkins, 1992:

2).

Humas pada Pemerintahan kota Cimahi dikenal dengan nama kantor data,

informasi dan komunikasi (Dainkom) yang merupakan salah satu lembaga Teknis

Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor. 2 Tahun 2003

tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja kota Cimahi selama kurun waktu 24

(21)

Dan program yang dilakukan humasini pemerintahan kota Cimahi yang

berjalan kurang lebih 2 tahun , program Cyber City yang dilakukan oleh humas

Pemerintahan kota Cimahi itu berupa Pesduk dengan arti pesan singkat penduduk

yang bertujuan untuk:

1. Membantu masyarakat terhubung dan berbagi informasi melalui pesan

singkat sms kepada pemerintah kota cimahi.

2. Meningkatkan pelayanan publik

3. Meningkatkan koordinasi antar skpd di lingkungan pemerintah kota

cimahi

4. Memangkas birokrasi

5. Mendukung uu no. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik

6. Meningkatkan mutu pelayanan aparatur kepada masyarakat

7. Sebagai alat ukur untuk melihat kecendrungan keluhan masyarakat

8. Partisipasi pengawasan kinerja aparatur untuk terwujudnya good

governance

Dan berikut Salah satu gambar Format pesduk atau pesan singkat

penduduk , dibawah ini adalah gambar sebuah pesan singkat berupa

pengaduan masyarakat . Pengaduan agar Pemerintah kota Cimahi

memperbaiki PJU yang padam di sekitar kota Cimahi yang mengalami

kerusakan. Setelah itu ada konfirmasi dari pihak Pemerintahan kota Cimahi

(22)

Gambar 1.1

Contoh format pesan singkat penduduk

:: SMS PENGADUAN

FORMAT DUMASCMHI PESAN

CONTOH DUMASCMHI MOHON DIPERBAIKI PJU

DI JL. CIHANJUANG PADAM. TRIMS

KONFIRMASI TERIMAKASIH TELAH MENGGUNAKAN

LAYANAN INI, INFORMASI SAUDARA

AKAN KAMI PROSES.

KETERANGAN MASYARAKAT MENGIRIMKAN SEBUAH

INFORMASI TENTANG PJU YANG YANG

PADAM

Gambar 1.2

(23)

Sumber : Arsip Humas Pemerintahan Kota Cimahi

Program ini dilakukan, kerana pemerintahan kota Cimahi menyadari

pentingnya meningkatkan kualitas perusahaan untuk masyarakatnya ,khususnya

masyarakat wilayah Cimahi agar masyarakat Cimahi mendapatkan kesejahteraan

dan peningkatan taraf hidup, melalui media yang digunakan untuk mencapai

tujuan dan rencana yang harus direalisasikan serta pembuatan kebijaksanaan yang

harus disosialisasikan kepada publik yang semua itu membutuhkan kerja sama

yang baik dari semua pihak. Untuk itu, kerja Humas dalam organisasi atau

perusahaan harus efektif.

Efektif merupakan kata dasar dari kata sifat efektivitas yang mengandung

arti berhasil atau tepat guna. Definisi efektif atau efektivitas menurut Onong Uchjana Effendy:

NO KATEGORISASI JUMLAH

1 SARAN 69

2 PERTANYAAN 131

3 LAPORAN 183

4 KELUHAN 133

5 DUKUNGAN/APRESIASI 41

(24)

“Efektif atau efektivitas adalah komunikasi yang prosesnya mencapai

tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, dan waktu yang ditetapkan, serta jumlah personil yang ditentukan.”(Effendy, 1999: 14).

Selain itu pengertian efektivitas menurut Andre Hadjana dalam bukunya “Audit Komunikasi teori dan Praktek” adalah sebagai berikut:

1. Mengerjakan hal-hal yang benar

2. Mencapai tingkat di atas pesaing.

3. Membawa hasil

4. Menangani tantangan masa depan.

5. Meningkatkan laba kepentingan.

6. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya

Kota Cimahi tidak terlalu besar dalam sumber daya alamnya maka humas

Pemerintahan Cimahi lebih mengembangkan pada sumber daya

manusianya,pemerintahan kota Cimahi ingin melihat sejauh mana

sikapmasyarakat pada program yang telah mereka buat itu,

Menurut Jallaludin Rakhmat dalam bukunya “Psikologi Komunikasi”

sikap dapat disimpulkan menjadi 5 yaitu :

1. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpresepsi, berpikir dan

merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai.

2. Sikap mempunyai daya pendorong (motivasi)

3. Sikap relatif lebih menetap

4. Sikap mengandung sikap evaluatif, artinya mengandung nilai

(25)

5. Sikap timbul dari pengalaman, tidak di bawa sejak lahir, tetapi

hasil belajar.

Sedangkan menurut Alexis Tan perubahan sikap (attitude change)

melipiti 1 komponen atau lebih komponen berikut:

1. Komponen kognitif

Komponen ini berhubungan dengan asalnya tidak tahu

menjadi tahu dan bingung menjadi jelas.

2. Komponen afektif

Komponen ini berkaitan dengan perasaan seseorang.

3. Komponen konatif

Komponen ini bersangkutan dengan niat, tekad, upaya,

usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau

tindakan. (effendy, 1986:66-67)

Sikap masyarakat sangat berpengaruh pada jalannya

program ini.

Berdasarkan pada uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan menarik rumusan masalah “Sejauhmana Efektivitas Kerja

(26)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, peneliti

mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Sejauhmana Tujuan Humas Pemerintahan kota Cimahi Melaluiprogram ”Pesduk”TerhadapSikap Masyarakatnya?

2. Sejauhmana RencanaHumas Pemerintahan kota Cimahi

Melaluiprogram ”Pesduk”SikapTerhadap Sikap Masyarakatnya?

3. Sejauhmana Waktu yang ditetapkanHumas Pemerintahan kota Cimahi Melalui program “Pesduk” Terhadap Sikap

Masyarakatnya?

4. Sejauhmana efektivitasHumas Pemerintahan kota Cimahi Melalui

program “Pesduk” Terhadap aspek kognitifMasyarakatnya? 5. Sejauhmana EfektivitasHumas Pemerintahan kota Cimahi Melalui

program “Pesduk” Terhadap aspek afektifMasyarakatnya? 6. Sejauhmana efektivitasHumas Pemerintahan kota Cimahi Melalui

program “Pesduk” Terhadapaspek konatif Masyarakatnya? 7. Sejauhmana efektivitasHumas Pemerintahan kota Cimahi Melalui

program “Pesduk” Terhadap Sikap Masyarakatnya?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk menjawab dan

(27)

Cimahidan bagaimana pemerintahan kota Cimahi melaluiprogram “Pesduk” terhadap sikap masyarakatnya.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Sedangkan tujuan diadakannya penelitian ini adalah:

1. Untuk Mengetahui TujuanHumasPemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk” terhadap sikap

masyarakatnya.

2. Untuk Mengetahui RencanaHumasPemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk” terhadap sikap

masyarakatnya...

3. Untuk Mengetahui waktu yang di tetapkan Humas Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk”

terhadap sikap masyarakatnya.

4. Untuk Mengetahui Efektivitas Kerja Humas

Pemerintahan Kota Cimahi melalui program

“Pesduk”Terhadap aspek kognitif masyarakatnya.

5. Untuk Mengetahui Efektivitas Kerja Humas

Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk”

Terhadap aspek afektif masyarakatnya.

6. Untuk Mengetahui Efektivitas Kerja Humas

Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk”

(28)

7. Untuk Mengetahui Efektivitas Kerja Humas

Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk”

Terhadap sikap masyarakatnya.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam

pengembangan Ilmu Komunikasi terutama dalam bidang Humas serta

memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai masalah efektifitas

Humas dalam mengadakan program di perusahaan untuk meningkatkan

citra perusahaan dan mendapatkan sikap dari pihak eksternalnya yaitu

masyarakat..

1.4.2. Kegunaan Praktis

Secara praktis, penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat

berguna, yaitu untuk:

1. Peneliti

Penelitian ini merupakan aplikasi ilmu dan menambah wawasan

serta pengetahuan dalam bidang Ilmu Komunikasi pada umumnya

dan tentang Humas khususnya, yaitu mengenai program kerja

Humas dalam suatu Perusahaan melalui kegiatan internal ataupun

(29)

2. Program Studi dan Universitas

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan literatur dan acuan secara

umum bagi mahasiswa UNIKOM dan khususnya mahasiswa

Program Studi Ilmu Komunikasi mengenai langkah Humas tidak

hanya di lingkungan perusahaan atau internal tapi juga eksternal

ataupun masyarakatnya.

3. Instansi

Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan evaluasi sebagai bahan

masukan untuk pemerintahan kota Cimahi dalam melaksanakan

program kerja di Kantor berupa kegiatan-kegiatan internal ataupun

eksternal yang bisa mendapatkan timbal balik dari pihak-pihak

(30)

14 BAB II

Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran, Hipotesis 2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1. Tinjauan Tentang Public Relations 1. Pengertian Public Relations

Definisi Public Relations menurut Frank Jeffkins adalah:

“Segala bentuk komunikasi berencana ke luar dan ke dalam antara

sebuah organisasi dengan masyarakat dengan tujuan memperoleh

sasaran tertentu yang berhubungan dengan saling pengertian (mutual understanding)”. (Jeffkins, 1992: 2).

Menurut W. Emerson Reck, Public Relations Director, Colgate University yang dikutip oleh Abdurrachman adalah:

“Public Relations is the continued process keying policies, services

and actions to the best interest of those individual and groups whose

confidence and goodwill an individual or institutions covets, and

secondly, it is the interpretation of these policies, services and

actions to assure complete understanding and appreciation”. (Public

Relations adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan,

penentuan pelayanan-pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan

kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu

memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka. Kedua,

(31)

menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya).

(Abdurrachman, 2001: 25).

Menurut J. C. Seidel, Public Relations Director Division of Housing, State of New York yang dikutip oleh Abdurrachman adalah:

“Public Relations is the continuing process by which management

endeavors to obtain goodwill and understanding of its customer, its

employees and the public at large, inwardly through self analysis and

correction, outwardly through all means of expression”. (Public

Relations adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha manajemen ke

dalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap

diri sendiri, ke luar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan).

(Abdurrachman, 2000: 24-25).

Walaupun Public Relations memiliki berbagai definisi, namun esensinya

sama. Menurut Edward L. Bernays yang dikutip oleh Rachmadi, mengatakan bahwa Public Relations mempunyai tiga arti diantaranya:

1. Penerangan masyarakat,

2. Persuasi untuk merubah sikap dan tingkah laku masyarakat,

3. Usaha untuk mengintegrasikan sikap perbuatan masyarakat dan

sebaliknya. (Rachmadi, 1992: 19).

Dari berbagai definisi yang dikemukakan para ahli, dapat dilihat adanya

(32)

Public Relations merupakan kegiatan yang bertujuan memperoleh

goodwill, kepercayaan, saling pengertian, dan citra yang baik dari publik atau

masyarakat.

Sasaran Public Relations merupakan unsur yang sangat penting dalam

manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi atau perusahaan.

Public Relations adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang

harmonis antara suatu badan atau organisasi dengan masyarakat melalui suatu

komunikasi timbal balik antara dua arah. Hubungan harmonis ini timbul dari

adanya mutual understanding, mutual confidence, dan image yang baik, serta

opini publik yang positif.

Public Relations adalah suatu proses yang kontinu ke luar dan ke dalam

organisasi atau perusahaan dari usaha-usaha manajemen dan proses penetapan

serta pelaksanaan kebijaksanaan demi kepentingan langganannya, pegawainya,

dan publik umumnya.

Kesemua hal di atas dapat dilaksanakan oleh Public Relations dengan

menunjukan hal-hal yang positif tentang apa yang telah dilaksanakan dan

direncanakan. Memberikan keterangan-keterangan kepada publik dengan jujur

dan diikutsertakan dalam usaha-usaha badan itu. Selain itu juga sikap yang

simpatik, yang ramah dan kata-kata yang sopan yang menunjukkan perhatian

(33)

2. Tujuan Public Relations

Menurut Oemi Abdurachman, dalam bukunya Dasar Dasar Public Relations, adalah “Mengembangkan goodwill dan memperoleh opini publik yang

favourable image atau menciptakan kerja sama berdasarkan hubungan yang baik dengan berbagai publik.” (Abdurachman, 2001: 34).

Menurut Oemi Abdurachman, tujuan Public Relations terbagi dua, yaitu: 1. Tujuan Internal, membina hubungan baik antara manajemen dengan

pegawai sehingga tercipta komuniaksi timbal balik.

2. Tujuan Eksternal, mengeratkan hubungan dengan orang-orang di luar

badan instansi, hingga terbentuk opini publik. (Abdurachman, 2001: 34).

Dapat disimpulkan bahwa tujuan Public Relations adalah untuk

membentuk, menciptakan, dan mempertahankan citra positif (+) dari suatu

perusahaan atau organisasi.

3. Ciri Ciri Public Relations

Menurut Onong U. Effendy, dalam buku Human Relations dan Public Relations, ciri dari Public Relations adalah sebagai berikut:

1. Public Relations adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang

berlangsung dua arah secara timbal balik.

2. Public Relations merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan

oleh manajemen suatu organisasi dan publik yang menjadi sasarannya.

(34)

3. Operasionalisasi Public Relations adalah membina hubungan yang baik

dan harmonis dengan publik dan mencegah terjadinya rintangan psikologi,

baik yang timbul dari organisasi maupun pihak luar. (Effendy, 1999: 31).

4. Fungsi Public Relations

Menurut Bertrand, dalam bukunya Public Relations: Principle problem, yang dikutip Onong U. Effendy, fungsi Public Relations adalah sebagai berikut:

1. It should serve the publics interest (Mengabdi pada kepentingan umum).

2. Maintain Good Communications (Memelihara komunikasi yang baik).

3. Stress Good Moral and manners (Menitik beratkan kepada moral dan

perilaku yang baik). (Effendy, 1999: 31).

2.1.2 Tinjauan Tentang Efektivitas

Efektivitas merupakan kata sifat yang berasal dari kata dasar efektif, yang

mengandung arti berhasil atau tepat guna. Definisi efektif atau efektifitas menurut

Onong U. Effendy:

“Efektif atau efektivitas adalah komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan

yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan” (Effendy, 1999: 14).

Dalam komunikasi efektif, terdapat peran komunikator yang sangat

berpengaruh. Pesan yang datang dari pihak yang kredibel lebih mudah

(35)

Komunikator yang kredibel menurut Hovland dan Weiss (dalam memiliki

dua komponen, yaitu: expertise (keahlian) dan trustworthtiness (kepercayaan).

berarti, komunikator harus menyampaikan pesan kepada komunikan dengan

memanfaatkan keahlian yang dimiliki untuk memperoleh kepercayaan

komunikan.

Komunikasi yang efektif juga dipengaruhi oleh daya pesan atau tingkat

kemampuan pesan untuk mempengaruhi komunikan tergantung pada

penyampaian isi pesan secara tepat dan jelas.

Menurut Wilbur Schramm dalam Effendy menyatakan faktor komunikasi efektif adalah:

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga menarik

perhatian komunikan.

2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman

yang sama antara komunikan dan komunikator sehingga sama-sama

mengerti.

3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan

menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.

(Effendy, 2004: 32).

Selain itu, intensitas komunikasi, yaitu frekuensi dan durasi komunikasi

yang dilakukan juga turut mempengaruhi hasil dari suatu proses komunikasi

(36)

2.1.3 Tinjauan Tentang Sikap

Menurut Jallaludin Rakhmat dalam bukunya “Psikologi Komunikasi”

sikap dapat disimpulkan menjadi 5 yaitu :

1. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpresepsi, berpikir dan

merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai.

2. Sikap mempunyai daya pendorong (motivasi)

3. Sikap relatif lebih menetap

4. Sikap mengandung sikap evaluatif, artinya mengandung nilai

menyenangkan atau tidak menyenangkan.

5. Sikap timbul dari pengalaman, tidak di bawa sejak lahir, tetapi

hasil belajar.

Sedangkan menurut Alexis Tan perubahan sikap (attitude change)

meliputi 1 komponen atau lebih komponen berikut:

1. Komponen kognitif

Komponen ini berhubungan dengan asalnya tidak tahu

menjadi tahu dan bingung menjadi jelas.

2. Komponen afektif

Komponen ini berkaitan dengan perasaan seseorang.

3. Komponen konatif

Komponen ini bersangkutan dengan niat, tekad, upaya,

usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau

(37)

Sikap masyarakat sangat berpengaruh pada jalannya

program ini.

2.2. Kerangka Pemikiran

2.2.1. Kerangka Teoritis

Dalam kerangka pemikiran, peneliti berusaha membahas masalah

pokok skripsi, yaitu Efektivitas Humas Pemerintahan kota Cimahi melalui

program “Pesduk” sebagai Variabel X dan sikap masyarakatnya sebagai

variabel Y. Kedua variabel penelitian tersebut akan dijelaskan dengan

menggunakan konsep-konsep atau teori-teori yang ada hubungannya untuk

membantu menjawab pokok masalah.

Keberadaan Humas sangat penting bagi sebuah organisasi atau

perusahaan, sehingga kerja Humas dalam organisasi atau perusahaan harus

efektif. Efektif merupakan kata dasar dari kata sifat efektivitas yang

mengandung arti berhasil atau tepat guna. Untuk menjelaskan mengenai

konsep variabel X, yaitu efektivitas kerja Humas Pemerintahan Kota

Cimahi melalu program “Pesduk” digunakan definisi efektif atau

efektivitas menurut Onong Uchjana Effendy “Efektif atau efektivitas adalah komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan

sesuai dengan biaya yang dianggarkan, dan waktu yang ditetapkan, serta

jumlah personil yang ditentukan.” (Effendy, 1999: 14).

Dapat disimpulkan bahwa indikator dari untuk mengukur efektivitas

(38)

Adapun penjelasan dari masing-masing indikator tersebut menurut

Kamus Bahasa Indonesia Online1 adalah sebagai berikut: 1. Tujuan adalah arah, haluan, maksud;

2. Rencana adalah rancangan (rangka sesuatu yang akan dikerjakan), konsep;

3. Biaya adalah uang atau ongkos yang dikeluarkan untuk mengadakan sesuatu;

4. Waktu adalah saat tertentu untuk melakukan sesuatu; dan 5. Jumlah personil adalah pegawai, anak buah, awak.

(www.kamusbahasaindonesia.org, 06 Maret 2012).

Dari keektifitasan humas Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk” akan adanya timbul sikap dari masyarakatnya terhadap program

tersebut.

Menurut Jallaludin Rakhmat dalam bukunya “Psikologi Komunikasi” sikap

dapat disimpulkan menjadi 5 yaitu :

1. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpresepsi, berpikir dan

merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai.

2. Sikap mempunyai daya pendorong (motivasi)

3. Sikap relatif lebih menetap

4. Sikap mengandung sikap evaluatif, artinya mengandung nilai

menyenangkan atau tidak menyenangkan.

(39)

5. Sikap timbul dari pengalaman, tidak di bawa sejak lahir, tetapi

hasil belajar.

Sedangkan menurut Alexis Tan perubahan sikap (attitude change)

meliputi 1 komponen atau lebih komponen berikut:

1. Komponen kognitif

Komponen ini berhubungan dengan asalnya tidak tahu

menjadi tahu dan bingung menjadi jelas.

2. Komponen afektif

Komponen ini berkaitan dengan perasaan seseorang.

3. Komponen konatif

Komponen ini bersangkutan dengan niat, tekad, upaya,

usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau

tindakan. (effendy, 1986:66-67)

Untuk memperjelas judul penelitian ini maka penulis

menampilkan kerangka pemikiran yang berhubungan

[image:39.595.147.432.604.747.2]

dengan salah satu teori komunikasi yaitu teori S-O-R

Gambar 2.1 Teori S-O-R

stimulus

Perhatian

Pengertian

(40)

Sumber, (Effendy, 2000:254-255)

Gambar di atas menunjukan bahwa pembentukan sikap tergantung pada

proses yang terjadi pada individu. Seperti yang di ungkapkan oleh Onong

Uchjana Effendy bahwa :

“Stimulus atau pesan yang di sampaikan kepada komunikan

mungkin di terima atau mungkin di tolak. Komunikasi akan

berlangsung jika ada perhatian dari komunikan mengerti.

Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses

berikutnya. Setelah komunikan mengolah dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan mengubah sikap” (Effendy,

2000:254-255)

Sehingga dampak atau sikap yang terjadi pada pihak penerima. Pada

dasarnya merupakan suatu reaksi tertentu dari stimulus tertentu. Terdapat 3

elemen dalam teori di atas yaitu :

1. S = Pesan (sender, communicator)

2. O = Organisme dalam hal ini pihak penerima (receiver)

3. R = Response, akibat atau sikap yang terjadi, diterima oleh

penerima.

(41)

Stimulus yang di berikan kepada komunikan mungkin bisa di tolak, atau

di terima. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan, maka

proses berikutnya akan mengerti terhadap stimulus yang di berikan dari

komunikan akan dapat menerima stimulus sehingga komunikan dapat

melanjutkan pada proses berikutnya. Dimana komunikan mengerti terhadap

stimulus tersebut, hal itu merupakan respons terhadap rangsangan dari lingkungan

melalui kekuatam stimulus. Selanjutnya komunikan akan mengolah dan menerima

stimulus yang diberikan oleh komunikator, maka setelah itu akan terjadi respons

yang di harapkan yaitu respons yang positif terhadap stimulus (rangsangan).

tespons dalam hal ini adalah sikap masyarakat terhadap program “Pesduk”.

Pengertian secara umum sikap adalah predisposisi merupakan tugas yang

mudah, oleh karena itu seorang Humas harus mampu menjaga sikap karena sikap

tersebut merupakan hal yang penting dalam menciptakan suatu atmosfer yang

baik dalam suatu hubungan pekerjaan, hubungan pekerjaan dengan masyarakat

pun akan berjalan baik, sehingga masyarakat dapat menetukan sikap juga

sebagaimana yang di harapkan.

Untuk mencapai tujuan sebagaimana dijelaskan di atas, maka peneliti

harus menjelaskan tentang proses pembentukan sikap. Mar’at mengungkapkan bahwa:

1. Sikap merupakan suatu conditioning yang di bentuk;

2. Dapat timbul kesediaan bertindak;

3. Memilikki fungsi yang berarti, bahwa sikap merupakan fungsi

(42)

4. Sikap adalah konsisten dengan komponen kognisi (mar’at,

1981:15)

Gambar 2.2

Proses pembentukansikap

Ket :

= Garis arah kecenderungan dari sikap.

= Garis tanpa proses, seperti reaksi refleks. Sumber: Mar’at, 1981: 12

Dari bagan proses pembentukan sikap di atas, terlihat bahwa dengan

sendirinya tindakan yang diawali proses yang cukup kompleks sebagai titik awal

untuk menerima stimulus adalah melalui alat indera seperti penglihatan,

pendengaran, dan alat fungsi indera lainnya. Semua proses itu sifatnya tertutup

sabagai dasar pembentukan sikap yang akhirnya dapat terjadi tindakan yang Rangsangan

stimulus

Proses rangsangan

Reaksi tingkah laku (terbuka)

(43)

bersifat terbuka, dan inilah yang di sebut tingkah laku atau perilaku. Dari proses

penglihatan, pendengaran, dan fungsi alat indera lainnya dapat menimbulkan

suatu attention atau perhatian,pengertian atau pemahamanmasyarakat. Setelah itu

komponen sikap akan menentukan masyarakat dalam memberikan respons berupa

tingkah laku.

menurut Alexis Tan perubahan sikap (attitude change) melipiti 1

komponen atau lebih komponen berikut:

1. Komponen ini berhubungan dengan asalnya tidak tahu

menjadi tahu, dan bingung menjadi jelas.

2. Komponen afektif

Komponen ini berkaitan dengan perasaan seseorang.

3. Komponen konatif

Komponen ini bersangkutan dengan, niat, tekad, upaya,

usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau

tindakan.(Effendy, 1996:66-67)

Komponen sikap tersebut akan menetukan masyarakat dalam memberikan

tingkah laku kepada program “Pesduk” tersebut. Sikap yang di maksud adalah

merupakan kesimpulan dari kegiatan berpikir, keyakinan, dan pengetahuan

masyarakat.

2.2.2. Kerangka Konseptual

Dari penjelasan yang terdapat pada kerangka teoritis mengenai penelitian

(44)

Gambar 2.3

Sumber : (Effendy, 2000:254-255)

Dimana pengaruh yang terjadi pada pihak penerima yaitu dalam hal ini

masyarakat, yang merupakan suatu reaksi dari stimulus yang ada. Stimulus yang

merupakan pesan yang ada dalam kegiatan “Pesduk. Sedangkan organisme adalah dalam hal ini bukan hanya kondisi fisik dari masyarakat itu saja melainkan

komponen dari sikap masyarakat.

Aplikasi dari proses pembetukan sikap, dapat terlihat pada bagan berikut: Stimulus

(Pesduk)

Organisme (masyarakat)

(45)
[image:45.595.103.538.193.621.2]

Gambar 2.4

Aplikasi proses pembentukan sikap

Ket :

= garis/arah kecenderungan dari sikap.

= garis tanpa proses, seperti reaksi refleks Sumber : Mar’at,1981:12

Rangsangan (kegiatan

Pesduk )

Proses rangsangan

Reaksi (tingkah laku yang diperlihatkan oleh masyarakat)

(46)

Dari bagan pembentukan sikap, terlihat dengan sendirinya rangsangan

yaitu kegiatan “Pesduk akan diterima oleh masyarakat. Rangsangan itu sendiri akan melewati proses yang cukup kompleks sebelum rangsangan tersebut diterima

oleh masyarakat, yaitu proses penggunaan alat indera masyarakat, seperti

masyarakat melihat bagaimana berjalannya program “Pesduk” tersebut. Lalu

dalam program tersebut masyarakat mendengarkan isi pesan yang disampaikan.

Dari proses penglihatan, pendengaran, dan fungsi alat indera lainnya dapat

menimbulkan suatu attention atau perhatian, pengertian, pemahaman dari

pemikiran masyarakat. Semua proses ini, sifatnya masih tertutup. Jadi masyarakat

belum memperlihatkan sikapnya secara nyata. Proses yang tertutup ini merupakan

dasar dari pembentukan sikap yang akhirnya akan diperlihatkan melalui tingkah

laku masyarakat.

2.3. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara yang masih perlu

dibuktikan kebenarannya melalui data yang terkumpul. Hipotesis kerja (H1)

menyatakan hubungan antara variabel X dan Y, sedangkan hipotesis nol (H0)

menyatakan tidak ada hubungan antara variabel X dan Y.

Hipotesis induk dalam penelitian ini adalah:

H1= Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan kota

Cimahi Melalui Program Pesduk Terhadap sikap masyarakatnya.

H0 = Tidak Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan

(47)

Untuk mempermudah penelitian ini, maka peneliti menjabarkan hipotesis

menjadi beberapa sub hipotesis, yaitu:

1. H1 = Ada Pengaruh antara Tujuan Humas Pemerintahan kota Cimahi

Melalui Program “Pesduk” Terhadap Sikap Di masyarakatnya.

H0 = Tidak Ada Pengaruh Program “Pesduk” antara Tujuan Humas

Pemerintahan kota Cimahi Melalui Terhadap Sikap masyarakatnya.

2. H1 = Ada Pengaruh antara Rencana Humas Pemerintahan kota Cimahi

Melalui Program “Pesduk” Terhadap Sikap masyarakatnya.

H0 = Tidak Ada Pengaruh antara Rencana Humas Pemerintahan kota

Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Sikap masyarakatnya.

3. H1 = Ada Pengaruh antara Waktu yang ditetapkan Humas Pemerintahan

kota Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Sikap masyarakatnya. H0 = Tidak Ada Pengaruh antara Waktu yang ditetapkan Humas

Pemerintahan kota Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Sikap masyarakatnya.

4. H1 = Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Humas Pemerintahan

kota Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Kognisi masyarakatnya. H0 = Tidak Ada Pengaruh antara Efektivitas Humas Pemerintahan kota

Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Kognisi masyarakatnya. 5. H1 = Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan kota

(48)

H0 =Tidak Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan

kota Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Afektif masyarakatnya. 6. H1 = Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan kota

Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Konatif masyarakatnya. H0 = Tidak Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan

kota Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Konatif masyarakatnya. 7. H1 = Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan kota

Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Sikap masyarakatnya. H0 = Tidak Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan

(49)

33 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

3.1.1. Sejarah Singkat Humas pemerintahan Kota Cimahi

Pada Bab 3 ini saya akan menjelaskan tentang sejarah Humas Pemerintahan

Kota Cimahi yang berlogo seperti berikut:

Gambar3.1

Sumber : www.cimahi.go.id

Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Cimahi, dibentuk

berdasarkan peraturan Daerah Kota Cimahi No. 7 tahun 2008 tentang sekretariat

daerah dan sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi.

Dalam lingkup Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sekretariat Daerah, bagian

(50)

Bagian Humas dipimpin oleh seorang Kepala Bagian Humas (Kabag), dengan

jabatan golongan eselon 3A.Dalam hal pengelolaan keuangan daerah sesuai

Permendagri No. 59 tahun 2007, Kabag Humas bertindak sebagai Kuasa Pengguna

Anggaran.

Peranan institusi (bagian) humas dan protocol dalam organisasi merupakan hal

penting untuk menjalankan fungsi kehumasan dan komunikasi organisasi, disamping

sebagai sarana pengembangan pencapaian profesionalitas aparatur.

Untuk dapat tampil dengan kredibel, tentu bagian Humas dan Protokol

memerlukan dukungan SDM yang professional, yang mampu mengelola informasi

dengan baik, mampu berinteraksi luwes, dengan dan melakukan berbagai strategi

komunikasi yang efektif dan tepat.

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan untuk melaksanakan

manajemen informasi dan komunikasi, serta keprotokolan adalah tenaga teknis dan

tenaga strategis yang memilki kemampuan di bidang tersebut dan memiliki latar

belakang pendidikan yang relevan.

Terselenggaranya tata kelola kepemerintahan yang baik dalam mendukung

Kota Cimahi yang maju, agamis, nyaman, tertib, aman dan produktif adalah visi dari

Humas Pemerintah Kota Cimahi.Divisi Humas Pemerintah Kota Cimahi berusaha

untuk menjembatani antar pihak, baik eksternal maupun internal agar visi, misi, dan

(51)

3.1.2 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Cimahi

Pemerintah Kota Cimahimemiliki struktur perusahaan yang terdiri dari

[image:51.612.150.542.359.757.2]

beberapa bagian. Adapun struktur dari Pemerintah Kota Cimahi dapat dilihat pada

gambar 1.2 berikut ini :

Bagan 3.1

STRUKTUR ORGANISASI

PEMERINTAH KOTA CIMAHI

Sumber :

(52)

Struktur Organisasi Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Cimahi

Karena Bagian Humas dan Protokol di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi

sudah state of being, maka bagian Humas dan Protokol ini memiliki struktur

komando sendiri yakni sebagai berikut :

Bagan 3.2

STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL

PEMERINTAH KOTA CIMAHI

Ka.Bag. Humas dan

Protokol

Ka.Sub.Bag. Humas Ka. Sub. Bag.Protokol

Fungsional Umum Fungsional Umum

(53)

Berdasarkan bagan 1.2 di atas, dapat diketahui bahwa struktur organasasi

Bagian Humas Pemerintah Kota Cimahi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian

Humas (Ka. Sub. Bag. Humas). Dalam melaksanakan tugasnya, Ka. Sub. Bag.

Humas dibantu oleh para fungsional umum disini maksudnya para staf Humas yang

sudah dibagi-bagi dan terdapat beberapa golongan .

3.1.3 Sejarah Tentang Pesduk (pesan singkat penduduk)

Pesduk adalah singkatan dari Pesan Singkat Penduduk. Program ini ada di

Pemerintahan Kota Cimahi dan dilaksanakan oleh Humas pemerintahan kota Cimahi

yang berada dalam bidan pelayanan. Adanya keingian Walikota Cimahi untuk

menyediakan sarana komunikasi yang cepat, efektif, efisien antara masyarakat dan

pemangku kebijakan untuk memperbaiki kota Cimahi melalui media interaktif. Dan

bersambut pada 2008 kementrian dalam negeri bekerja sama dengan local

governance support , kemudian menginisiasi sistem pelayanan informasi dan

pengaduan masyararakat.

Fungsional Umum Fungsional Umum

Fungsional Umum Fungsional Umum

(54)

Aplikasi ini dapat di akses kapanpun dan dimanapun melalui alamat

http://Pesduk.CimahiKota.go.id, sedamgkan sms pengaduan masyarakat melalui

081221700800, Pesduk juga dilengkapi dengan sistem keamanan dengan pengaturan

hak akses pada masing-masing user sehingga keamanan data akan terjamin.

Pesduk telah menjadi sarana untuk menumpahkan keluhan terkait dengan pelayanan

publik yang ada di kota Cimahi, termasuk pelayanan dari instansi vertikal diluar

kewenangan Pemerintah Kota Cimahi. Tidak mudah mengukur :Presentasi

Pencapaian Kepuasan” publik melalui pesduk, Masyarakat yang seringkali sangat

aktif melayangkan pengaduan terkait pelayanan yang kurang memuaskan, ketika

keluhan ditanggapi dan ditindaklanjuti, konfirmasi atau feedback seringkali tidak ada.

Sedangkan Pesduk ini bertujuan sebagai berikut :

1. Membantu masyarakat terhubung dan berbagi informasi melalui pesan

singkat sms kepada pemerintah kota cimahi.

2. Meningkatkan pelayanan publik

3. Meningkatkan koordinasi antar skpd di lingkungan pemerintah kota cimahi

4. Memangkas birokrasi

5. Mendukung uu no. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik

6. Meningkatkan mutu pelayanan aparatur kepada masyarakat

7. Sebagai alat ukur untuk melihat kecendrungan keluhan masyarakat

8. Partisipasi pengawasan kinerja aparatur untuk terwujudnya good

(55)

3.2 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif.

Tipe penelitian kuantitatif menurut Sugiono :

“digunakan dalam meneliti status kelompok manusia, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau kelas peristiwa pada waktu tertentu. Sehingga melalui metode ini akann diperoleh data dan informasi tentang gambaran suatu fenomena, fakta, sifat serta hubungan fenomena tertentu secara komperehensif dan integral.Dengan demikian pengulangan dalam penelitian kuantitatif dilakukan dalam rangka mendapatkan konsistensi atau reliabilitas data penelitian yang ada. (Sugiono, 2003 : 19)

Sedangkan pengertian metode penelitian kuantitatif menurut Ardianto

yaitu :

“Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sarat dengan nuansa angka – angka dalam teknik pengumpulan data di lapangan.Dalam analisis data, metode penelitian kuantitatif memerlukan bantuan perhitungan statistik, baik statistik deskriptif maupun inferensial (yang merupakan rumus – rumus statistik non-parametik). Kesimpulan hasil penelitian pun berupa hasil perhitungan yang bersifat penggambaran atau jalinan variabel” (Ardianto, 2010 : 47)

Dan dalam penelitian ini peneliti menggunakan tipe penelitian Kuantitatif.

Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah Metode Penelitian Survei dengan Teknik Analisis Deskriptif.

(56)

Sedangkan Teknik Analisis Deskriptif digunakan untuk menafsirkan dan

menuturkan data yang ada kemudian dianalisis sebagai mana dikemukakan oleh

Jalaludin Rakhmat dalam buku “Metode Penelitian Komunikasi”, bahwa Metode

Deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta dan karakteristik populasi

tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. (Rakhmat, 1991: 22).

3.2.1 Desain Penelitian

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dari:

1. Studi Pustaka

Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti

untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah

yang akan atau sedang diteliti. Dimana Studi pustaka penelitian yang

dilakukan dengan cara membaca buku-buku diperpustakaan dan

tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah-masalah yang akan diteliti oleh Variabel X

Efektivitas Humas

pemerintahan Kota Cimahi melalui program Pesduk Indikator: •Tujuan •Rencana •Waktu Pengaruh Variabel Y Sikap masyarakat Kota Cimahi terhadap program Pesduk yang telah dilakukan oleh Humas pemerintahan Kota Cimahi Indikator:

(57)

penulis.Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan

penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi,

peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan

sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain. Seperti buku

mengenai pengantar ilmu Komunikasi, Psikologi Komunikasi, Psikologi

perkembangan anak dan remaja, Sistem Management Komunikasi,

Dasar-dasar Statistik, Metodologi Penelitian kuantitatif, dan karya ilmiah yang

berkaitan dengan judul penulis.

2.Studi Lapangan

Penelitian ini dilakukan dengan cara mendatangi langsung ke

lapangan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan masalah

yang dibahas, penelitian ini dilakukan melalui :

a. Observasi (Pengamatan Langsung), yaitu melakukan pengamatan

secara langsung dilokasi untuk memperoleh data yang diperlukan

yaitu melalui pengumpulan data langsung pada Masyarakat kota

Cimahi.Misalnya Langsung Ke lapangan yaitu observasi langsung

ke masyarakat Cimahi.

b. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mencatat data

yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari

(58)

yang digunakan sebagai alat penelitian dan menumpulkan hasil

penelitian seperti foto atau bukti lainnya dilapangan.

c. Angket / kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang

digunakan oleh peneliti dengan menggumpulkan data melalui

daftar pertanyan dan pernyataan kepada Masyarakat (responden)

yang terpilih. Dimana Angket atau kuesioner merupakan

serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis,

untuk diisi oleh responden.

Dalam menyusun angket, ada beberapa hal yang harus

diperhatikan :

 Angket disertai surat pengantar, yang berisi penjelasan

tujuan dan pentingnya penelitian, serta harapan peneliti

terhadap responden dalam menyikapi angket.

 Tata fisik angket dibuat semenarik mungkin, termasuk tata

ketikannya, tulisannya terbaca dengan jelas, tidak kabur.

 Petunjuk pengisiannya jelas dan lengkap, istilah – istilah

penting (termasuk istilah teknis kalau ada) hendaknya diberi

penjelasan.

 Pertanyaan (atau pertanyaan peneliti) mengikuti alur yang

baik, dari hal – hal yang umum menuju hal – hal yang lebih

(59)

Data yang diperoleh relatif mudah diolah (termasuk proses tabulasinya) dan di

tafisirkan. (Ardianto, 2010 : 163)

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian

Dalam penelitian, objek penelitian merupakan satuan unsur-unsur

populasi.Jalaludin Rakhmat dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Komunikasi, mengatakan bahwa “bagian yang diamati itu disebut

sampel, sedangkan kumpulan objek penelitian disebut populasi.” (Rakhmat,

2002: 78).

Populasi dalam penelitian ini masyarakat pemerintahan kota Cimahi.

Jumlah populasi secara keseluruhan adalah 241.614 orang. Untuk gambaran

[image:59.612.143.514.431.660.2]

lebih jelas mengenai populasi penelitian, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

N = 241.614

No Masyarakat Terpilih Peserta

1 PNS 24.965

2 Buruh 30.723

3 Lain-lain 4.804

4 Tidak bekerja 40.649

(60)

6 Karyawan swasta 102.112

JUMLAH 241.614

Sumber : Arsip pemerintahan Kota Cimahi

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel menurut Suharsimi Arikunto (1998:117) dalam buku “dasar-dasar statistika “ halaman 10 menyatakan bahwa sampeladalah bagian dari populasi

(sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian

dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.” Sugiyono (1997:57) memberikan pengertian bahwa : “ sampel adalah

sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.”

Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa : “

sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan

tertentu yang akan diteliti. Adapun teknik yang digunakan peneliti dalam pengambilan data dengan menggunakan teknik penggumpulan data :” Stratified

Random Sampling” . yaitu teknik acak sederhana atau sistematis hanya cocok

dipakai pada populasi yang homogen. Namun dalam kenyatannya jarang sekali

ada populasi yang homogen. Dalam kondisi demkian , membutuhkan teknik

penarikan sampel yang dikenal sebagai acak stratifikasi ( strarified random

sampling).

Menurut Rachmat Kriyantono dalam bukunya “Riset Komunikasi” yang

(61)

mendapatkan secara jelas mengenai sifat-sifat populasi yang heterogen, maka

populasi yang bersangkutan harus dibagi-bagi dalam strata yang seragam, dan

dari setiap lapisan dapat diambil sampel secara acak. keuntungan teknik ini

adalah dapat memperoleh secara jelas mengenai sifat-sifat populasi yang

heterogen, maka populasi yang bersangkutan harus dibagi-bagi dalam strata yang seragam, dan dari setiap lapisan dapat diambil secara acak” (Krisyantoro, 2007 :

152).

Dengan penjabaran diatas, peneliti menentukan jumlah keseluruhan sampel

yang akan diambil dengan menggunakan rumus Yamane sebagai ber

Gambar

Gambar 2.1 Teori S-O-R
Gambar 2.4
gambar 1.2 berikut ini :
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

ของการมีสวนรวมของ ชุมชนใน การปองกันอาชญากรรมในชุมชนในเขตอําเภอจอมทองจังหวัด เชียงใหม……… 40 4.4 เปรียบเทียบการมีสวนรวมการปองกันอาชญากรรมในเคหะสถานของตน ของกํานัน/ผูใหญบาน

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai metode pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran musik keroncong di SMK Negeri 8 Surakarta. Secara

Hostel ini dirancang dengan tujuan memberikan sarana akomodasi yang nyaman, murah, informatif bagi para wisatwan backpacker sehingga dapat menarik lebih

Penulisan tugas akhir ini dilakukan dengan metode penelitian dengan pendekatan hukum normatif dimana merupakan penelitian kepustakaan yang yuridis dikaitkan dengan studi

Pernyataan betul, alasan betul tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat.. Pernyataan betul dan

Pada struktur-struktur yang digunakan penulis maka ditemukanlah suatu konsep “Televagelism” dengan format untuk anak muda melalui keseleuruhan scene-scene dalam

Telah disimpulkan bahwa dengan teknologi .net, Aplikasi Dosen untuk diskusi dan bimbingan akademik telah berhasil dibuat aplikasi yang memberikan adanya interaksi dari

Guru Qur’an Hadist dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di.. MAN Tulungagung 1 Tahun Ajaran 2015/2016 ”, dapat

Latar Belakang: Osteoarthritis lutut adalah kelainan pada sendi lutut yang bersifat non inflamasi, tidak simetris dan tidak sistemik dengan perubahan patologi