EFEKTI
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS EFEKTIVITAS KERJA HUMAS
MELALU
DiajukanUntuk
PadaProgram StudiIlmuKomunikasiKonsentrasiHumas
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ITAS KERJA HUMAS
LUI PROGRA
MASYARAKAT
DiajukanUntukmemperolehgelar
PadaProgram StudiIlmuKomunikasiKonsentrasiHumas
YONA DWI AYU LESTARI
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
ITAS KERJA HUMAS PEMERINTAHAN KOTA CIMAHI RAM PESDUK
MASYARAKAT
SKRIPSI
memperolehgelar PadaProgram StudiIlmuKomunikasiKonsentrasiHumas
Oleh :
YONA DWI AYU LESTARI NIM 41808168
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
2012
PEMERINTAHAN KOTA CIMAHI
PESDUK TERHADAP MASYARAKATNYA
SKRIPSI
memperolehgelarSarjana Strata Satu (s1) PadaProgram StudiIlmuKomunikasiKonsentrasiHumas
Oleh :
YONA DWI AYU LESTARI 41808168
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
PEMERINTAHAN KOTA CIMAHI TERHADAP SIKAP
Strata Satu (s1) PadaProgram StudiIlmuKomunikasiKonsentrasiHumas
YONA DWI AYU LESTARI
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
PEMERINTAHAN KOTA CIMAHI SIKAP
Strata Satu (s1) PadaProgram StudiIlmuKomunikasiKonsentrasiHumas
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
iv
MELALUI PROGRAM “PESDUK” TERHADAP SIKAP MASYARAKATNYA
Oleh:
Yona Dwi Ayu Lestari NIM. 41808168 Di bawah bimbingan: Dr. Atang Syamsudin
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana efektivitas kerja Humas Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk” terhadap Sikap Masyarakatnya Tersebut. Sehingga untuk menjawab masalah tersebut peneliti menganalisa tujuan, rencana, waktu yang ditetapkan, yang ditentukan terhadap kognisi,sikap, masyarakat Cimahi.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode survei dan teknik analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, studi kepustakaan, dan internet searching. Populasi penelitian ini adalah Masyarakat Kota cimahi yang berjumlah 241.614 orang. Dengan menggunakan Stratified Proportional Random Sampling, maka diperoleh sampel penelitian berjumlah 100 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar korelasi antara tujuan Humas dengan
sikap masyarakat adalah 0,615. Besar korelasi antara rencana Humas dengan sikap masyarakat 0,620. Besar korelasi antara waktu yang ditetapkan dengan sikap 0,743.
Efektivitas Humas Pemerintahan kota Cimahi melalui program pesduk dengan kognitif
masyarakat adalah 0,696. Besar korelasi antara efektifitas kerja Humas Pemerintahan melalui program Pesduk dengan afektif masyarakat adalah 0,632. Besar korelasi antara
efektifitas kerja Humas Pemerintahan Kota Cimahi dengan konatif peserta adalah 0,603. Besar korelasi antara efektifitas kerja Humas pemerintahan kota Cimahi dengan sikap
masyarakatnya adalah 0,730. Hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis, mengisyaratkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara efektivitas kerja Humas Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “pesduk” terhadap sikap masyarakatnya Tersebut, dengan korelasi sebesar 0,730 mempunyai pengaruh yang kuat,terarah dan signifikan.
v
EFFECTIVENESS WORK LIAISON MUNICIPAL ADMINISTRATION OF CIMAHITHROUGH PROGRAM " PESDUK" TO
its ATTITUDE SOCIETY
By:
Yona Dwi Ayu lestari NIM. 41808168
This Research under supervise of,
Dr.Atang Syamsudin
This research aim to to know effectiveness how far work Liaison Municipal Administration Of Cimahi through program " Pesduk" to its Attitude Society. So that to answer the problem researcher analyse target, plan, expense of whichbudgeted, specified time, and amount of determined personnel to cognition, attitude, society motivation of Cimahi.
Approach which used in this research quantitative with method survey and descriptive analysis technique. Technique data collecting the used enquette, interview, bibliography study, and searching internet. this Research populationUrban Community of cimahi amounting to 241.614 people. By Using Stratified Proportional Random Sampling, hence obtained research sampel amount to 100 people.
Result of research indicate that biglycorrelation between target of Liaison with society attitude 0,615 is. Big correlation between Liaison plan with society attitude 0,620 is. Big correlation between specified time Liaison Municipal administration of Cimahi through program of pesduk cognately society 0,743 is. Big correlation between evectivity work Liaison Governance throughprogram of Pesduk with society afektif 0,696 is. Big correlation between evectiyty work Liaison Municipal Administration Of Cimahi with participant konatif 0,603 is. Big correlation between evectoyotys work Liaison municipal administration of Cimahi with its society attitude 0,730. Result of data processing and examination of hypothesis, please sign that H0 refused and H1 accepted.
Conclusion of this research indicate that relation betwee] effectiveness work Liaison Municipal Administration Of Cimahi through program " pesduk" to its society attitude, with correlation equal to 0,730 having strong influence,direction and significant.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya sehingga Usulan Penelitian ini dapat penulis selesaikan sesuai waktu yang telah di tentukan.
Penyusunan usulan penelitian ini dibuat berdasarkan hasil Penelitian di pemerintahan kota Cimahi kurang lebih 3 bulan. Usulan Penelitian ini dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan program Pendidikan Strata Satu Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Universitas Komputer Indonesia.
Pengalaman baru yang penulis dapatkan semasa melakukan Penelitian, semakin menambah wawasan dan gambaran mengenai cara kerja pegawai pemerintahan.
Dalam kesempatan ini, penulis berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu proses penelitian ini. Secara khusus penulis sampaikan terima kasih kepada :
• Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A, Selaku Dekan FISIP Universitas Komputer Indonesia bandung..
• Yth. Drs. Manap Solihat. M.Si, Selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan pengarahan dan pandangan sebelum dan sesudah penulis melaksanakan penelitian.
• Yth. Desayu Eka Surya S.sos. M.Si, selaku Dosen wali IK-4 2008 yang selalu memberikan arahan penulis untuk melaksanakan Penelitian.
• Yth. Dr. Atang Syamsudin selaku pembimbing yang banyak member masukan dan arahan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
• Yth. Staf Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan ilmu kepada penulis.
vii
• Yth. Astri Ikawati A.md. selaku staf Sekertariat Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah membantu semua keperluan penulis.
• Yth. Hardjono, S.Pd. Selaku kepala Bagian Humas dan Protokol yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian
• Seluruh staf humas dan protokol Pemerintah Kota Cimahi dan masyarakat kota Cimahi yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data-data penunjang untuk penelitian ini.
• Yth Farida Setiawati dan Yocki AdhiePrabowo Ibuku dan Kakaku tercinta yang selalu memberikan motivasi, doa serta kasih sayangnya kepada penulis dalam mengerjakan penelitian ini.
• Fajar Surya A.P danRekan-rekan the Ubs, Erick, Tatang, Dara, Indri, Entry, Lely, Elmi, Beby, Imot sahabat terbaikku yang telah membantu dalam segala hal.
• Salam satu perjuangan untuk teman-teman UNIKOM terutama rekan IK-4, IK Humas 2 Insyaallah kita akan lulus tahun 2012.
• Semua pihak yang telah membantu sebelum dan selama saya melaksanakan penelitian yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Akhir kata Penulis ucapkan terima kasih banyak pada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses menyelesaikan penelitian ini. Maka penulis selanjutnya berharap dan berterima kasih atas segala saran masukan dari pembaca. Semoga Penelitian ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan. Amien....
Wassalamualaikum Wr.Wb
Bandung, Agustus 2012
viii DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN... i
SURAT PERNYATAAN... ii
LEMBAR PERSEMBAHAN... iii
ABSTRAK... iv
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN...xii
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR BAGAN ... xvii
BAB IPENDAHULUAN 1.1 1.2 Latar belakang ………... Identifikasi Masalah... 1 10 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ………... 10
1.3.1 Maksud Penelitian ………... 10
1.3.2 Tujuan Penelitian ………... 11
1.4 Kegunaan penelitian...………... 12
1.4.1 Kegunaan Teoritis………... 12
ix BAB IITINJAUAN PUSTAKA,KERANGKA
PEMIKIRAN,HIPOTESIS
14
2.1 Tinjauan Pustaka ………... 14
2.1.1
2.1.2
2.1.3
TinjauanTentang Public Relations ………
Tinjauan tentang Efektivitas...
Tinjauan tentang Sikap... 17
18
20
2.2 Kerangka Pemikiran ………...
2.2.1 Kerangka Teoritis...
2.2.2 Kerangka Konseptual...
2.3 Hipotesis... 21
22
27
30
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 33
3.1 Objek Penelitian...
3.1.1 Sejarah Humas Pemkot Cimahi...
3.1.2 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Cimahi...
3.1.3 Sejarah Pesduk... 33
34
35
37
3.2 Metode Penelitian ………... 39
3.2.1
3.2.2
Desain Penelitian ………...
Teknik Pengumpulan data ………... 40 40 3.3 3.4 3.5 3.3.1 3.3.2
Populasi dan sampel Penelitian...
Populasi Penelitian...
Sampel Penelitian...
Operasionalisasi Variabel...
Teknik Analisa Data... 43
43
44
47
x 3.6 3.5.1 3.5.2 3.6.1 3.6.2 Uji Validitas... Uji Reliabilitas...
Lokasi dan Waktu Penelitian...
Lokasi Penelitian... Waktu Penelitian... 51 51 52 52 52
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Uji Validitas...
4.1.1 Uji Realibitas...
55
57
4.2 Deskriptif Data Responden... 58
4.3 Analisis korelasi hubungan... 60
4.3.1 Variabel Efektivitas Kerja Humas... 61
4.3.2 Variabel Sikap Masyarakat... 67
4.4 Hasil Perhitungan statistika...
4.4.1 Tujuan Humas Melalui Program Pesduk Terhadap Sikap
Masyarakatnya...
4.4.2 Rencana Humas Melalui Program Pesduk Terhadap Sikap
Masyarakatnya...
4.4.3 Waktu Humas Melalui Program Pesduk Terhadap Sikap
Masyarakatnya...
4.4.4 Efektivitas Kerja Humas Pemkot Cimahi melalui Program
Pesduk Terhadap aspek kognitif masyarakatnya...
4.4.5 Efektivitas Kerja Humas Pemkot Cimahi melalui Program 74
74
78
82
xi
Pesduk Terhadap aspek Afektif masyarakatnya...
4.4.6 Efektivitas Kerja Humas Pemkot Cimahi melalui Program
Pesduk Terhadap aspek Konatif masyarakatnya...
4.4.7 Efektivitas Kerja Humas Pemkot Cimahi melalui Program
Pesduk Terhadap Sikap masyarakatnya...
4.4.8 Pembahasan Hasil Penelitian... 89
93
97
102
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
5.2
Kesimpulan Penelitian...
Saran Penelitian... 106
xii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1Contoh format pesan singkat penduduk... 6
Gambar1.2diagram perkembangan Pesduk ... 6
Gambar 2.1Teori SOR...
Gambar 2.2Proses Pembentukan Sikap...
Gambar 2.3Pengaplikasian SOR...
Gambar 2.4Aplikasi Proses Pembentukan Sikap...
Gambar 3.1Logo Kota Cimahi...
Gambar 4.1 Kurva 1...
Gambar 4.2 Kurva 2...
Gambar 4.3 Kurva 3...
Gambar 4.4 Kurva 4...
Gambar 4.5 Kurva 5...
Gambar 4.6 Kurva 6...
Gambar 4.7 Kurva 7...
24
27
29
30
34
77
81
85
89
93
97
xiii
DAFTAR LAMPIRAN DAN DOKUMENTASI
Gambar L.1 Alur Pesduk...
Gambar L.2 Halaman Pengaduan...
Gambar L.3 Halaman Pengaduan...
Gambar L.4 Form Klasifikasi Informan pesduk...
Gambar L.5Form Kategori Informasi Pesduk...
Gambar L.6 Surat Penugasan Pembimbing...
Gambar L.7 Surat Izin Penelitian...
Gambar L.9 Lembar Revisi Usulan Penelitian...
Gambar L.10 Surat Rekomendasi pembimbing...
Gambar L.11 Berita Acara Bimbingan Skripsi...
Gambar L.12 Surat Pengantar Angket...
Gambar L.13 Angket...
Gambar L.14 Cooding Sheet...
Gambar Dok.1 Gedung BITC...
Gambar Dok.2 Pemkot Cimahi...
Gambar Dok.3 Penyebaran Angket...
xiv
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel3.1 Populasi Penelitian... 43
Tabel3.2 Sampel Penelitian... 46
Tabel3.3 Operasionalisasi Variabel...
Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Penelitian...
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Kerja Humas...
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Masyarakat...
Tabel 4.3 Hasil Uji Realibitas Kuisioner Penelitian...
Tabel 4.4 Tabel Responden Bedasarkan Jenis Kelamin...
Tabel 4.5 Tabel Responden Bedasarkan Usia...
Tabel 4.6 Tabel Responden Bedasarkan Pendidikan Terakhir...
Tabel 4.7 Tabel Persepsi Responden Terhadap efektivitas Kerja Humas....
Tabel 4.8 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan1...
Tabel 4.9 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan2...
Tabel 4.10 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan3...
Tabel 4.11 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan4...
Tabel 4.12 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan5...
Tabel 4.13 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan6...
Tabel 4.14 Persepsi Responden Tentang Sikap Masyarakat...
Tabel 4.15 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan7...
Tabel 4.16 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan8...
Tabel 4.17 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan9...
xv
Tabel 4.18 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan10...
Tabel 4.19 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan11...
Tabel 4.20 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan12...
Tabel 4.21 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan13...
Tabel 4.22 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan14...
Tabel 4.23 Hubungan antara tujuan dan sikap...
Tabel 4.24 Tabel uji t...
Tabel 4.25 Hubungan Rencana dan sikap...
Tabel 4.26 Tabel Uji t...
Tabel 4.27 Hubungan antara waktu dan sikap...
Tabel 4.28 Tabel uji t...
Tabel 4.29 Hubungan antara Efektivitas dan aspek kognitif...
Tabel 4.30 Tabel uji t...
Tabel 4.31 Hubungan antara Efektivitas dan aspek afektif...
Tabel 4.32 Tabel Uji t...
Tabel 4.33 Hubungan antara Efektivitas dan aspek konatif...
Tabel 4.34 Tabel Uji t...
Tabel 4.35 Hubungan antara Efektivitas dan sikap...
Tabel 4.36 Tabel Uji t...
Tabel 4.37 Ringkasan Analisa Responden...
xvi
DAFTAR BAGAN
Hal
Bagan3.1 Struktur Organisasi Pemkot Cimahi... 36
1
1.1. Latar Belakang masalah
Perkembangan teknologi komunikasi kini telah melahirkan
kebiasaan-kebiasaan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya,baik dalam dunia politik,
ekonomi, sosial, pendidikan dan kehidupan lainnya.Karena posisinya yang
strategis itu, teknologi komunikasi menjadi kunci utama dalam setiap pola dan
prilaku kehidupan sehari-hari.
Karena itulah kemudian lahir perusahaan-perusahaan yang berkekuatan
modal memanfaatkan peluang bisnis yang cukup menjanjikan ini Sebagai contoh
perkembangan teknologi komunikasi yang berkembang pesat saat ini adalah
cyber.Kini perkembangan cyber semakin maju.Lewat cyber kita bisa menciptakan
sebuah ide-ide kreatif dan menciptakan sebuah konsep.Cyber merupakan salah
satu konsep kota modern berbasis teknologi informasi yang kini telah banyak
diterapkan di sejumlah kota besar di seluruh dunia. Ini adalah konsekuensi logis
dari meningkatnya kebutuhan masyarakat yang ingin mengakses informasi dan
berkomunikasi dengan mudah dan cepat.
Begitupun dengan instansi-instansi swasta maupun pemerintahan saat ini
menggunakan Teknologi Informasi dan salah satu contohnya menggunakan cyber
untuk membantu pencapaian visi misinya.Karyawan sangat berpengaruh besar
dalam menciptakan suatu kegiatan atau program-program yang dapet membantu
dalam karyawan yang berpengaruh terhadap penciptaan program atau
kegiatan-kegiatan tersebut.
Begitu pula dengan Pemerintahan kota Cimahi sebagaimenyadari
pentingnya meningkatkan mutu dalam menjaga persaingan perusahaan saat ini.
Manusia modern saat ini sangat membutuhkan keefisienan dan keefektifan dalam
segala bidang kehidupan. Dalam menyelesaikan pekerjaannya sama sekali jika
dikerjakan tanpa bantuan Teknologi Informasi yang di artikan sebagai komputer,
karena perkembangannya komputer selalu berjalan dengan perkembangan
Teknologi Informasi.Program yang dilakukan adalah berupa program “Cyber
City”. Disini maksudnya salah satu upaya pemerintahan kota Cimahi untuk
mewujudkan kota Cimahi sebagai kota “Cyber City”, dengan memasukkan industri penerbitan dan percetakan sebagai bagian dari salah satu 14 sektor
pembangunan. Industri tersebut diharapakan nantinya dapat menggantikan
industri konvensional dan industri olahan di Kota Cimahi menjadi industri kreatif,
dengan menerbitkan media massa lokal yang ruang lingkungnya hanya mencakup
Kota Cimahi saja. Bagi Pemkot Cimahi membangun Cimahi “Cyber City” bukan sekedar konsep apalagi wacana tetapi diposisikan sebagai strategi pembangunan
dan keunggulan dalam pembangunan , sehingga tujuan akhirnya menjadikan “Cyber City” sebagai upaya membangun kekuatan untuk membangun yang
dibuktikan dengan pembangunan di sektor teknologi informasi. Sebagai Contoh
pembuatan BITC (Baros Information Techonologi Creative) adalah semacam
gedung IT yang didalamnya untuk masyarakat yang berkreatifitas, contohnya
Selain itu Pemerintahan kota Cimahi juga menyadari bahwa hubungan
dengan publik di luar perusahaan merupakan keharusan yang mutlak. Karena
perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan
yang lain. Maka dari itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis
dengan publik internal dan publik eksternal atau masyarakat pada umumnya
melalui kegiatan internal maupun kegiatan eksternal yang biasanya dilakukan oleh
seorang humas.
Kegiatan eksternal humas biasanya adalah berhubungan dengan dengan
perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah, konsumen,
pesaing dan lain sebagainya. Melalui kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat
menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan.
Dengan begitu maka akan tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi/
perusahaan dengan publik eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan citra baik
atas perusahaan dimata publiknya. Sedangkan melalui kegiatan internal humas
dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik internal dari
organisasi/perusahaan. Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang
terkait dalam perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu
kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan
Pemerintahan Kota Cimahi mencoba membuat Program-Program kerja yang
dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat di wilayah Cimahi.
Dan oleh sebab itu agar lancarnya program yang sedang dilaksanakan
dengan komunikasi, komunikasi adalah “proses penyampaian pesan dalam bentuk
lambang-lambang yang bermakna sebagai panduan pikiran dan perasaan, berupa
ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan dan sebagainya yang dilakukan
oleh seseorang kepada orang lain baik langsung secara tatap muka, maupun tidak
langsung melalui berbagai media dengan tujuan mengubah sikap, pandangan, perilaku.”(Effendy, 1998:60) yang bisa menciptakan ide-ide kreatif bagi
perusahaanya tersebut adalah humas. Yang dapat melakukan kegiatan internal
maupun eksternal.
Keberadaan Humas atau public relations sangat penting bagi sebuah
organisasi atau perusahaan, karena Humas yang paling berperan dalam
menyebarkan informasi tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.Humas
mempunyai tujuan untuk memberikan kepuasan terhadap semua pihak yang
berkepentingan.Menurut Frank Jeffkins, definisi Public Relations adalah: “Segala bentuk komunikasi berencana ke luar dan ke dalam antara sebuah
organisasi dengan masyarakat dengan tujuan memperoleh sasaran tertentu yang
berhubungan dengan saling pengertian (mutual understanding).”(Jeffkins, 1992:
2).
Humas pada Pemerintahan kota Cimahi dikenal dengan nama kantor data,
informasi dan komunikasi (Dainkom) yang merupakan salah satu lembaga Teknis
Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor. 2 Tahun 2003
tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja kota Cimahi selama kurun waktu 24
Dan program yang dilakukan humasini pemerintahan kota Cimahi yang
berjalan kurang lebih 2 tahun , program Cyber City yang dilakukan oleh humas
Pemerintahan kota Cimahi itu berupa Pesduk dengan arti pesan singkat penduduk
yang bertujuan untuk:
1. Membantu masyarakat terhubung dan berbagi informasi melalui pesan
singkat sms kepada pemerintah kota cimahi.
2. Meningkatkan pelayanan publik
3. Meningkatkan koordinasi antar skpd di lingkungan pemerintah kota
cimahi
4. Memangkas birokrasi
5. Mendukung uu no. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik
6. Meningkatkan mutu pelayanan aparatur kepada masyarakat
7. Sebagai alat ukur untuk melihat kecendrungan keluhan masyarakat
8. Partisipasi pengawasan kinerja aparatur untuk terwujudnya good
governance
Dan berikut Salah satu gambar Format pesduk atau pesan singkat
penduduk , dibawah ini adalah gambar sebuah pesan singkat berupa
pengaduan masyarakat . Pengaduan agar Pemerintah kota Cimahi
memperbaiki PJU yang padam di sekitar kota Cimahi yang mengalami
kerusakan. Setelah itu ada konfirmasi dari pihak Pemerintahan kota Cimahi
Gambar 1.1
Contoh format pesan singkat penduduk
:: SMS PENGADUAN
FORMAT DUMASCMHI PESAN
CONTOH DUMASCMHI MOHON DIPERBAIKI PJU
DI JL. CIHANJUANG PADAM. TRIMS
KONFIRMASI TERIMAKASIH TELAH MENGGUNAKAN
LAYANAN INI, INFORMASI SAUDARA
AKAN KAMI PROSES.
KETERANGAN MASYARAKAT MENGIRIMKAN SEBUAH
INFORMASI TENTANG PJU YANG YANG
PADAM
Gambar 1.2
Sumber : Arsip Humas Pemerintahan Kota Cimahi
Program ini dilakukan, kerana pemerintahan kota Cimahi menyadari
pentingnya meningkatkan kualitas perusahaan untuk masyarakatnya ,khususnya
masyarakat wilayah Cimahi agar masyarakat Cimahi mendapatkan kesejahteraan
dan peningkatan taraf hidup, melalui media yang digunakan untuk mencapai
tujuan dan rencana yang harus direalisasikan serta pembuatan kebijaksanaan yang
harus disosialisasikan kepada publik yang semua itu membutuhkan kerja sama
yang baik dari semua pihak. Untuk itu, kerja Humas dalam organisasi atau
perusahaan harus efektif.
Efektif merupakan kata dasar dari kata sifat efektivitas yang mengandung
arti berhasil atau tepat guna. Definisi efektif atau efektivitas menurut Onong Uchjana Effendy:
NO KATEGORISASI JUMLAH
1 SARAN 69
2 PERTANYAAN 131
3 LAPORAN 183
4 KELUHAN 133
5 DUKUNGAN/APRESIASI 41
“Efektif atau efektivitas adalah komunikasi yang prosesnya mencapai
tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, dan waktu yang ditetapkan, serta jumlah personil yang ditentukan.”(Effendy, 1999: 14).
Selain itu pengertian efektivitas menurut Andre Hadjana dalam bukunya “Audit Komunikasi teori dan Praktek” adalah sebagai berikut:
1. Mengerjakan hal-hal yang benar
2. Mencapai tingkat di atas pesaing.
3. Membawa hasil
4. Menangani tantangan masa depan.
5. Meningkatkan laba kepentingan.
6. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya
Kota Cimahi tidak terlalu besar dalam sumber daya alamnya maka humas
Pemerintahan Cimahi lebih mengembangkan pada sumber daya
manusianya,pemerintahan kota Cimahi ingin melihat sejauh mana
sikapmasyarakat pada program yang telah mereka buat itu,
Menurut Jallaludin Rakhmat dalam bukunya “Psikologi Komunikasi”
sikap dapat disimpulkan menjadi 5 yaitu :
1. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpresepsi, berpikir dan
merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai.
2. Sikap mempunyai daya pendorong (motivasi)
3. Sikap relatif lebih menetap
4. Sikap mengandung sikap evaluatif, artinya mengandung nilai
5. Sikap timbul dari pengalaman, tidak di bawa sejak lahir, tetapi
hasil belajar.
Sedangkan menurut Alexis Tan perubahan sikap (attitude change)
melipiti 1 komponen atau lebih komponen berikut:
1. Komponen kognitif
Komponen ini berhubungan dengan asalnya tidak tahu
menjadi tahu dan bingung menjadi jelas.
2. Komponen afektif
Komponen ini berkaitan dengan perasaan seseorang.
3. Komponen konatif
Komponen ini bersangkutan dengan niat, tekad, upaya,
usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau
tindakan. (effendy, 1986:66-67)
Sikap masyarakat sangat berpengaruh pada jalannya
program ini.
Berdasarkan pada uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan menarik rumusan masalah “Sejauhmana Efektivitas Kerja
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, peneliti
mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Sejauhmana Tujuan Humas Pemerintahan kota Cimahi Melaluiprogram ”Pesduk”TerhadapSikap Masyarakatnya?
2. Sejauhmana RencanaHumas Pemerintahan kota Cimahi
Melaluiprogram ”Pesduk”SikapTerhadap Sikap Masyarakatnya?
3. Sejauhmana Waktu yang ditetapkanHumas Pemerintahan kota Cimahi Melalui program “Pesduk” Terhadap Sikap
Masyarakatnya?
4. Sejauhmana efektivitasHumas Pemerintahan kota Cimahi Melalui
program “Pesduk” Terhadap aspek kognitifMasyarakatnya? 5. Sejauhmana EfektivitasHumas Pemerintahan kota Cimahi Melalui
program “Pesduk” Terhadap aspek afektifMasyarakatnya? 6. Sejauhmana efektivitasHumas Pemerintahan kota Cimahi Melalui
program “Pesduk” Terhadapaspek konatif Masyarakatnya? 7. Sejauhmana efektivitasHumas Pemerintahan kota Cimahi Melalui
program “Pesduk” Terhadap Sikap Masyarakatnya?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk menjawab dan
Cimahidan bagaimana pemerintahan kota Cimahi melaluiprogram “Pesduk” terhadap sikap masyarakatnya.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Sedangkan tujuan diadakannya penelitian ini adalah:
1. Untuk Mengetahui TujuanHumasPemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk” terhadap sikap
masyarakatnya.
2. Untuk Mengetahui RencanaHumasPemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk” terhadap sikap
masyarakatnya...
3. Untuk Mengetahui waktu yang di tetapkan Humas Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk”
terhadap sikap masyarakatnya.
4. Untuk Mengetahui Efektivitas Kerja Humas
Pemerintahan Kota Cimahi melalui program
“Pesduk”Terhadap aspek kognitif masyarakatnya.
5. Untuk Mengetahui Efektivitas Kerja Humas
Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk”
Terhadap aspek afektif masyarakatnya.
6. Untuk Mengetahui Efektivitas Kerja Humas
Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk”
7. Untuk Mengetahui Efektivitas Kerja Humas
Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk”
Terhadap sikap masyarakatnya.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam
pengembangan Ilmu Komunikasi terutama dalam bidang Humas serta
memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai masalah efektifitas
Humas dalam mengadakan program di perusahaan untuk meningkatkan
citra perusahaan dan mendapatkan sikap dari pihak eksternalnya yaitu
masyarakat..
1.4.2. Kegunaan Praktis
Secara praktis, penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat
berguna, yaitu untuk:
1. Peneliti
Penelitian ini merupakan aplikasi ilmu dan menambah wawasan
serta pengetahuan dalam bidang Ilmu Komunikasi pada umumnya
dan tentang Humas khususnya, yaitu mengenai program kerja
Humas dalam suatu Perusahaan melalui kegiatan internal ataupun
2. Program Studi dan Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan literatur dan acuan secara
umum bagi mahasiswa UNIKOM dan khususnya mahasiswa
Program Studi Ilmu Komunikasi mengenai langkah Humas tidak
hanya di lingkungan perusahaan atau internal tapi juga eksternal
ataupun masyarakatnya.
3. Instansi
Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan evaluasi sebagai bahan
masukan untuk pemerintahan kota Cimahi dalam melaksanakan
program kerja di Kantor berupa kegiatan-kegiatan internal ataupun
eksternal yang bisa mendapatkan timbal balik dari pihak-pihak
14 BAB II
Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran, Hipotesis 2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1. Tinjauan Tentang Public Relations 1. Pengertian Public Relations
Definisi Public Relations menurut Frank Jeffkins adalah:
“Segala bentuk komunikasi berencana ke luar dan ke dalam antara
sebuah organisasi dengan masyarakat dengan tujuan memperoleh
sasaran tertentu yang berhubungan dengan saling pengertian (mutual understanding)”. (Jeffkins, 1992: 2).
Menurut W. Emerson Reck, Public Relations Director, Colgate University yang dikutip oleh Abdurrachman adalah:
“Public Relations is the continued process keying policies, services
and actions to the best interest of those individual and groups whose
confidence and goodwill an individual or institutions covets, and
secondly, it is the interpretation of these policies, services and
actions to assure complete understanding and appreciation”. (Public
Relations adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan,
penentuan pelayanan-pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan
kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu
memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka. Kedua,
menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya).
(Abdurrachman, 2001: 25).
Menurut J. C. Seidel, Public Relations Director Division of Housing, State of New York yang dikutip oleh Abdurrachman adalah:
“Public Relations is the continuing process by which management
endeavors to obtain goodwill and understanding of its customer, its
employees and the public at large, inwardly through self analysis and
correction, outwardly through all means of expression”. (Public
Relations adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha manajemen ke
dalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap
diri sendiri, ke luar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan).
(Abdurrachman, 2000: 24-25).
Walaupun Public Relations memiliki berbagai definisi, namun esensinya
sama. Menurut Edward L. Bernays yang dikutip oleh Rachmadi, mengatakan bahwa Public Relations mempunyai tiga arti diantaranya:
1. Penerangan masyarakat,
2. Persuasi untuk merubah sikap dan tingkah laku masyarakat,
3. Usaha untuk mengintegrasikan sikap perbuatan masyarakat dan
sebaliknya. (Rachmadi, 1992: 19).
Dari berbagai definisi yang dikemukakan para ahli, dapat dilihat adanya
Public Relations merupakan kegiatan yang bertujuan memperoleh
goodwill, kepercayaan, saling pengertian, dan citra yang baik dari publik atau
masyarakat.
Sasaran Public Relations merupakan unsur yang sangat penting dalam
manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi atau perusahaan.
Public Relations adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang
harmonis antara suatu badan atau organisasi dengan masyarakat melalui suatu
komunikasi timbal balik antara dua arah. Hubungan harmonis ini timbul dari
adanya mutual understanding, mutual confidence, dan image yang baik, serta
opini publik yang positif.
Public Relations adalah suatu proses yang kontinu ke luar dan ke dalam
organisasi atau perusahaan dari usaha-usaha manajemen dan proses penetapan
serta pelaksanaan kebijaksanaan demi kepentingan langganannya, pegawainya,
dan publik umumnya.
Kesemua hal di atas dapat dilaksanakan oleh Public Relations dengan
menunjukan hal-hal yang positif tentang apa yang telah dilaksanakan dan
direncanakan. Memberikan keterangan-keterangan kepada publik dengan jujur
dan diikutsertakan dalam usaha-usaha badan itu. Selain itu juga sikap yang
simpatik, yang ramah dan kata-kata yang sopan yang menunjukkan perhatian
2. Tujuan Public Relations
Menurut Oemi Abdurachman, dalam bukunya Dasar Dasar Public Relations, adalah “Mengembangkan goodwill dan memperoleh opini publik yang
favourable image atau menciptakan kerja sama berdasarkan hubungan yang baik dengan berbagai publik.” (Abdurachman, 2001: 34).
Menurut Oemi Abdurachman, tujuan Public Relations terbagi dua, yaitu: 1. Tujuan Internal, membina hubungan baik antara manajemen dengan
pegawai sehingga tercipta komuniaksi timbal balik.
2. Tujuan Eksternal, mengeratkan hubungan dengan orang-orang di luar
badan instansi, hingga terbentuk opini publik. (Abdurachman, 2001: 34).
Dapat disimpulkan bahwa tujuan Public Relations adalah untuk
membentuk, menciptakan, dan mempertahankan citra positif (+) dari suatu
perusahaan atau organisasi.
3. Ciri Ciri Public Relations
Menurut Onong U. Effendy, dalam buku Human Relations dan Public Relations, ciri dari Public Relations adalah sebagai berikut:
1. Public Relations adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang
berlangsung dua arah secara timbal balik.
2. Public Relations merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan
oleh manajemen suatu organisasi dan publik yang menjadi sasarannya.
3. Operasionalisasi Public Relations adalah membina hubungan yang baik
dan harmonis dengan publik dan mencegah terjadinya rintangan psikologi,
baik yang timbul dari organisasi maupun pihak luar. (Effendy, 1999: 31).
4. Fungsi Public Relations
Menurut Bertrand, dalam bukunya Public Relations: Principle problem, yang dikutip Onong U. Effendy, fungsi Public Relations adalah sebagai berikut:
1. It should serve the publics interest (Mengabdi pada kepentingan umum).
2. Maintain Good Communications (Memelihara komunikasi yang baik).
3. Stress Good Moral and manners (Menitik beratkan kepada moral dan
perilaku yang baik). (Effendy, 1999: 31).
2.1.2 Tinjauan Tentang Efektivitas
Efektivitas merupakan kata sifat yang berasal dari kata dasar efektif, yang
mengandung arti berhasil atau tepat guna. Definisi efektif atau efektifitas menurut
Onong U. Effendy:
“Efektif atau efektivitas adalah komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan
yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan” (Effendy, 1999: 14).
Dalam komunikasi efektif, terdapat peran komunikator yang sangat
berpengaruh. Pesan yang datang dari pihak yang kredibel lebih mudah
Komunikator yang kredibel menurut Hovland dan Weiss (dalam memiliki
dua komponen, yaitu: expertise (keahlian) dan trustworthtiness (kepercayaan).
berarti, komunikator harus menyampaikan pesan kepada komunikan dengan
memanfaatkan keahlian yang dimiliki untuk memperoleh kepercayaan
komunikan.
Komunikasi yang efektif juga dipengaruhi oleh daya pesan atau tingkat
kemampuan pesan untuk mempengaruhi komunikan tergantung pada
penyampaian isi pesan secara tepat dan jelas.
Menurut Wilbur Schramm dalam Effendy menyatakan faktor komunikasi efektif adalah:
1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga menarik
perhatian komunikan.
2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman
yang sama antara komunikan dan komunikator sehingga sama-sama
mengerti.
3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan
menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
(Effendy, 2004: 32).
Selain itu, intensitas komunikasi, yaitu frekuensi dan durasi komunikasi
yang dilakukan juga turut mempengaruhi hasil dari suatu proses komunikasi
2.1.3 Tinjauan Tentang Sikap
Menurut Jallaludin Rakhmat dalam bukunya “Psikologi Komunikasi”
sikap dapat disimpulkan menjadi 5 yaitu :
1. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpresepsi, berpikir dan
merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai.
2. Sikap mempunyai daya pendorong (motivasi)
3. Sikap relatif lebih menetap
4. Sikap mengandung sikap evaluatif, artinya mengandung nilai
menyenangkan atau tidak menyenangkan.
5. Sikap timbul dari pengalaman, tidak di bawa sejak lahir, tetapi
hasil belajar.
Sedangkan menurut Alexis Tan perubahan sikap (attitude change)
meliputi 1 komponen atau lebih komponen berikut:
1. Komponen kognitif
Komponen ini berhubungan dengan asalnya tidak tahu
menjadi tahu dan bingung menjadi jelas.
2. Komponen afektif
Komponen ini berkaitan dengan perasaan seseorang.
3. Komponen konatif
Komponen ini bersangkutan dengan niat, tekad, upaya,
usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau
Sikap masyarakat sangat berpengaruh pada jalannya
program ini.
2.2. Kerangka Pemikiran
2.2.1. Kerangka Teoritis
Dalam kerangka pemikiran, peneliti berusaha membahas masalah
pokok skripsi, yaitu Efektivitas Humas Pemerintahan kota Cimahi melalui
program “Pesduk” sebagai Variabel X dan sikap masyarakatnya sebagai
variabel Y. Kedua variabel penelitian tersebut akan dijelaskan dengan
menggunakan konsep-konsep atau teori-teori yang ada hubungannya untuk
membantu menjawab pokok masalah.
Keberadaan Humas sangat penting bagi sebuah organisasi atau
perusahaan, sehingga kerja Humas dalam organisasi atau perusahaan harus
efektif. Efektif merupakan kata dasar dari kata sifat efektivitas yang
mengandung arti berhasil atau tepat guna. Untuk menjelaskan mengenai
konsep variabel X, yaitu efektivitas kerja Humas Pemerintahan Kota
Cimahi melalu program “Pesduk” digunakan definisi efektif atau
efektivitas menurut Onong Uchjana Effendy “Efektif atau efektivitas adalah komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan
sesuai dengan biaya yang dianggarkan, dan waktu yang ditetapkan, serta
jumlah personil yang ditentukan.” (Effendy, 1999: 14).
Dapat disimpulkan bahwa indikator dari untuk mengukur efektivitas
Adapun penjelasan dari masing-masing indikator tersebut menurut
Kamus Bahasa Indonesia Online1 adalah sebagai berikut: 1. Tujuan adalah arah, haluan, maksud;
2. Rencana adalah rancangan (rangka sesuatu yang akan dikerjakan), konsep;
3. Biaya adalah uang atau ongkos yang dikeluarkan untuk mengadakan sesuatu;
4. Waktu adalah saat tertentu untuk melakukan sesuatu; dan 5. Jumlah personil adalah pegawai, anak buah, awak.
(www.kamusbahasaindonesia.org, 06 Maret 2012).
Dari keektifitasan humas Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk” akan adanya timbul sikap dari masyarakatnya terhadap program
tersebut.
Menurut Jallaludin Rakhmat dalam bukunya “Psikologi Komunikasi” sikap
dapat disimpulkan menjadi 5 yaitu :
1. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpresepsi, berpikir dan
merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai.
2. Sikap mempunyai daya pendorong (motivasi)
3. Sikap relatif lebih menetap
4. Sikap mengandung sikap evaluatif, artinya mengandung nilai
menyenangkan atau tidak menyenangkan.
5. Sikap timbul dari pengalaman, tidak di bawa sejak lahir, tetapi
hasil belajar.
Sedangkan menurut Alexis Tan perubahan sikap (attitude change)
meliputi 1 komponen atau lebih komponen berikut:
1. Komponen kognitif
Komponen ini berhubungan dengan asalnya tidak tahu
menjadi tahu dan bingung menjadi jelas.
2. Komponen afektif
Komponen ini berkaitan dengan perasaan seseorang.
3. Komponen konatif
Komponen ini bersangkutan dengan niat, tekad, upaya,
usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau
tindakan. (effendy, 1986:66-67)
Untuk memperjelas judul penelitian ini maka penulis
menampilkan kerangka pemikiran yang berhubungan
[image:39.595.147.432.604.747.2]dengan salah satu teori komunikasi yaitu teori S-O-R
Gambar 2.1 Teori S-O-R
stimulus
Perhatian
Pengertian
Sumber, (Effendy, 2000:254-255)
Gambar di atas menunjukan bahwa pembentukan sikap tergantung pada
proses yang terjadi pada individu. Seperti yang di ungkapkan oleh Onong
Uchjana Effendy bahwa :
“Stimulus atau pesan yang di sampaikan kepada komunikan
mungkin di terima atau mungkin di tolak. Komunikasi akan
berlangsung jika ada perhatian dari komunikan mengerti.
Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses
berikutnya. Setelah komunikan mengolah dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan mengubah sikap” (Effendy,
2000:254-255)
Sehingga dampak atau sikap yang terjadi pada pihak penerima. Pada
dasarnya merupakan suatu reaksi tertentu dari stimulus tertentu. Terdapat 3
elemen dalam teori di atas yaitu :
1. S = Pesan (sender, communicator)
2. O = Organisme dalam hal ini pihak penerima (receiver)
3. R = Response, akibat atau sikap yang terjadi, diterima oleh
penerima.
Stimulus yang di berikan kepada komunikan mungkin bisa di tolak, atau
di terima. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan, maka
proses berikutnya akan mengerti terhadap stimulus yang di berikan dari
komunikan akan dapat menerima stimulus sehingga komunikan dapat
melanjutkan pada proses berikutnya. Dimana komunikan mengerti terhadap
stimulus tersebut, hal itu merupakan respons terhadap rangsangan dari lingkungan
melalui kekuatam stimulus. Selanjutnya komunikan akan mengolah dan menerima
stimulus yang diberikan oleh komunikator, maka setelah itu akan terjadi respons
yang di harapkan yaitu respons yang positif terhadap stimulus (rangsangan).
tespons dalam hal ini adalah sikap masyarakat terhadap program “Pesduk”.
Pengertian secara umum sikap adalah predisposisi merupakan tugas yang
mudah, oleh karena itu seorang Humas harus mampu menjaga sikap karena sikap
tersebut merupakan hal yang penting dalam menciptakan suatu atmosfer yang
baik dalam suatu hubungan pekerjaan, hubungan pekerjaan dengan masyarakat
pun akan berjalan baik, sehingga masyarakat dapat menetukan sikap juga
sebagaimana yang di harapkan.
Untuk mencapai tujuan sebagaimana dijelaskan di atas, maka peneliti
harus menjelaskan tentang proses pembentukan sikap. Mar’at mengungkapkan bahwa:
1. Sikap merupakan suatu conditioning yang di bentuk;
2. Dapat timbul kesediaan bertindak;
3. Memilikki fungsi yang berarti, bahwa sikap merupakan fungsi
4. Sikap adalah konsisten dengan komponen kognisi (mar’at,
1981:15)
Gambar 2.2
Proses pembentukansikap
Ket :
= Garis arah kecenderungan dari sikap.
= Garis tanpa proses, seperti reaksi refleks. Sumber: Mar’at, 1981: 12
Dari bagan proses pembentukan sikap di atas, terlihat bahwa dengan
sendirinya tindakan yang diawali proses yang cukup kompleks sebagai titik awal
untuk menerima stimulus adalah melalui alat indera seperti penglihatan,
pendengaran, dan alat fungsi indera lainnya. Semua proses itu sifatnya tertutup
sabagai dasar pembentukan sikap yang akhirnya dapat terjadi tindakan yang Rangsangan
stimulus
Proses rangsangan
Reaksi tingkah laku (terbuka)
bersifat terbuka, dan inilah yang di sebut tingkah laku atau perilaku. Dari proses
penglihatan, pendengaran, dan fungsi alat indera lainnya dapat menimbulkan
suatu attention atau perhatian,pengertian atau pemahamanmasyarakat. Setelah itu
komponen sikap akan menentukan masyarakat dalam memberikan respons berupa
tingkah laku.
menurut Alexis Tan perubahan sikap (attitude change) melipiti 1
komponen atau lebih komponen berikut:
1. Komponen ini berhubungan dengan asalnya tidak tahu
menjadi tahu, dan bingung menjadi jelas.
2. Komponen afektif
Komponen ini berkaitan dengan perasaan seseorang.
3. Komponen konatif
Komponen ini bersangkutan dengan, niat, tekad, upaya,
usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau
tindakan.(Effendy, 1996:66-67)
Komponen sikap tersebut akan menetukan masyarakat dalam memberikan
tingkah laku kepada program “Pesduk” tersebut. Sikap yang di maksud adalah
merupakan kesimpulan dari kegiatan berpikir, keyakinan, dan pengetahuan
masyarakat.
2.2.2. Kerangka Konseptual
Dari penjelasan yang terdapat pada kerangka teoritis mengenai penelitian
Gambar 2.3
Sumber : (Effendy, 2000:254-255)
Dimana pengaruh yang terjadi pada pihak penerima yaitu dalam hal ini
masyarakat, yang merupakan suatu reaksi dari stimulus yang ada. Stimulus yang
merupakan pesan yang ada dalam kegiatan “Pesduk”. Sedangkan organisme adalah dalam hal ini bukan hanya kondisi fisik dari masyarakat itu saja melainkan
komponen dari sikap masyarakat.
Aplikasi dari proses pembetukan sikap, dapat terlihat pada bagan berikut: Stimulus
(Pesduk)
Organisme (masyarakat)
Gambar 2.4
Aplikasi proses pembentukan sikap
Ket :
= garis/arah kecenderungan dari sikap.
= garis tanpa proses, seperti reaksi refleks Sumber : Mar’at,1981:12
Rangsangan (kegiatan
Pesduk )
Proses rangsangan
Reaksi (tingkah laku yang diperlihatkan oleh masyarakat)
Dari bagan pembentukan sikap, terlihat dengan sendirinya rangsangan
yaitu kegiatan “Pesduk” akan diterima oleh masyarakat. Rangsangan itu sendiri akan melewati proses yang cukup kompleks sebelum rangsangan tersebut diterima
oleh masyarakat, yaitu proses penggunaan alat indera masyarakat, seperti
masyarakat melihat bagaimana berjalannya program “Pesduk” tersebut. Lalu
dalam program tersebut masyarakat mendengarkan isi pesan yang disampaikan.
Dari proses penglihatan, pendengaran, dan fungsi alat indera lainnya dapat
menimbulkan suatu attention atau perhatian, pengertian, pemahaman dari
pemikiran masyarakat. Semua proses ini, sifatnya masih tertutup. Jadi masyarakat
belum memperlihatkan sikapnya secara nyata. Proses yang tertutup ini merupakan
dasar dari pembentukan sikap yang akhirnya akan diperlihatkan melalui tingkah
laku masyarakat.
2.3. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara yang masih perlu
dibuktikan kebenarannya melalui data yang terkumpul. Hipotesis kerja (H1)
menyatakan hubungan antara variabel X dan Y, sedangkan hipotesis nol (H0)
menyatakan tidak ada hubungan antara variabel X dan Y.
Hipotesis induk dalam penelitian ini adalah:
H1= Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan kota
Cimahi Melalui Program Pesduk Terhadap sikap masyarakatnya.
H0 = Tidak Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan
Untuk mempermudah penelitian ini, maka peneliti menjabarkan hipotesis
menjadi beberapa sub hipotesis, yaitu:
1. H1 = Ada Pengaruh antara Tujuan Humas Pemerintahan kota Cimahi
Melalui Program “Pesduk” Terhadap Sikap Di masyarakatnya.
H0 = Tidak Ada Pengaruh Program “Pesduk” antara Tujuan Humas
Pemerintahan kota Cimahi Melalui Terhadap Sikap masyarakatnya.
2. H1 = Ada Pengaruh antara Rencana Humas Pemerintahan kota Cimahi
Melalui Program “Pesduk” Terhadap Sikap masyarakatnya.
H0 = Tidak Ada Pengaruh antara Rencana Humas Pemerintahan kota
Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Sikap masyarakatnya.
3. H1 = Ada Pengaruh antara Waktu yang ditetapkan Humas Pemerintahan
kota Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Sikap masyarakatnya. H0 = Tidak Ada Pengaruh antara Waktu yang ditetapkan Humas
Pemerintahan kota Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Sikap masyarakatnya.
4. H1 = Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Humas Pemerintahan
kota Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Kognisi masyarakatnya. H0 = Tidak Ada Pengaruh antara Efektivitas Humas Pemerintahan kota
Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Kognisi masyarakatnya. 5. H1 = Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan kota
H0 =Tidak Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan
kota Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Afektif masyarakatnya. 6. H1 = Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan kota
Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Konatif masyarakatnya. H0 = Tidak Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan
kota Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Konatif masyarakatnya. 7. H1 = Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan kota
Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Sikap masyarakatnya. H0 = Tidak Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan
33 BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
3.1.1. Sejarah Singkat Humas pemerintahan Kota Cimahi
Pada Bab 3 ini saya akan menjelaskan tentang sejarah Humas Pemerintahan
Kota Cimahi yang berlogo seperti berikut:
Gambar3.1
Sumber : www.cimahi.go.id
Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Cimahi, dibentuk
berdasarkan peraturan Daerah Kota Cimahi No. 7 tahun 2008 tentang sekretariat
daerah dan sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi.
Dalam lingkup Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sekretariat Daerah, bagian
Bagian Humas dipimpin oleh seorang Kepala Bagian Humas (Kabag), dengan
jabatan golongan eselon 3A.Dalam hal pengelolaan keuangan daerah sesuai
Permendagri No. 59 tahun 2007, Kabag Humas bertindak sebagai Kuasa Pengguna
Anggaran.
Peranan institusi (bagian) humas dan protocol dalam organisasi merupakan hal
penting untuk menjalankan fungsi kehumasan dan komunikasi organisasi, disamping
sebagai sarana pengembangan pencapaian profesionalitas aparatur.
Untuk dapat tampil dengan kredibel, tentu bagian Humas dan Protokol
memerlukan dukungan SDM yang professional, yang mampu mengelola informasi
dengan baik, mampu berinteraksi luwes, dengan dan melakukan berbagai strategi
komunikasi yang efektif dan tepat.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan untuk melaksanakan
manajemen informasi dan komunikasi, serta keprotokolan adalah tenaga teknis dan
tenaga strategis yang memilki kemampuan di bidang tersebut dan memiliki latar
belakang pendidikan yang relevan.
Terselenggaranya tata kelola kepemerintahan yang baik dalam mendukung
Kota Cimahi yang maju, agamis, nyaman, tertib, aman dan produktif adalah visi dari
Humas Pemerintah Kota Cimahi.Divisi Humas Pemerintah Kota Cimahi berusaha
untuk menjembatani antar pihak, baik eksternal maupun internal agar visi, misi, dan
3.1.2 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Cimahi
Pemerintah Kota Cimahimemiliki struktur perusahaan yang terdiri dari
[image:51.612.150.542.359.757.2]beberapa bagian. Adapun struktur dari Pemerintah Kota Cimahi dapat dilihat pada
gambar 1.2 berikut ini :
Bagan 3.1
STRUKTUR ORGANISASI
PEMERINTAH KOTA CIMAHI
Sumber :
Struktur Organisasi Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Cimahi
Karena Bagian Humas dan Protokol di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi
sudah state of being, maka bagian Humas dan Protokol ini memiliki struktur
komando sendiri yakni sebagai berikut :
Bagan 3.2
STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL
PEMERINTAH KOTA CIMAHI
Ka.Bag. Humas dan
Protokol
Ka.Sub.Bag. Humas Ka. Sub. Bag.Protokol
Fungsional Umum Fungsional Umum
Berdasarkan bagan 1.2 di atas, dapat diketahui bahwa struktur organasasi
Bagian Humas Pemerintah Kota Cimahi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
Humas (Ka. Sub. Bag. Humas). Dalam melaksanakan tugasnya, Ka. Sub. Bag.
Humas dibantu oleh para fungsional umum disini maksudnya para staf Humas yang
sudah dibagi-bagi dan terdapat beberapa golongan .
3.1.3 Sejarah Tentang Pesduk (pesan singkat penduduk)
Pesduk adalah singkatan dari Pesan Singkat Penduduk. Program ini ada di
Pemerintahan Kota Cimahi dan dilaksanakan oleh Humas pemerintahan kota Cimahi
yang berada dalam bidan pelayanan. Adanya keingian Walikota Cimahi untuk
menyediakan sarana komunikasi yang cepat, efektif, efisien antara masyarakat dan
pemangku kebijakan untuk memperbaiki kota Cimahi melalui media interaktif. Dan
bersambut pada 2008 kementrian dalam negeri bekerja sama dengan local
governance support , kemudian menginisiasi sistem pelayanan informasi dan
pengaduan masyararakat.
Fungsional Umum Fungsional Umum
Fungsional Umum Fungsional Umum
Aplikasi ini dapat di akses kapanpun dan dimanapun melalui alamat
http://Pesduk.CimahiKota.go.id, sedamgkan sms pengaduan masyarakat melalui
081221700800, Pesduk juga dilengkapi dengan sistem keamanan dengan pengaturan
hak akses pada masing-masing user sehingga keamanan data akan terjamin.
Pesduk telah menjadi sarana untuk menumpahkan keluhan terkait dengan pelayanan
publik yang ada di kota Cimahi, termasuk pelayanan dari instansi vertikal diluar
kewenangan Pemerintah Kota Cimahi. Tidak mudah mengukur :Presentasi
Pencapaian Kepuasan” publik melalui pesduk, Masyarakat yang seringkali sangat
aktif melayangkan pengaduan terkait pelayanan yang kurang memuaskan, ketika
keluhan ditanggapi dan ditindaklanjuti, konfirmasi atau feedback seringkali tidak ada.
Sedangkan Pesduk ini bertujuan sebagai berikut :
1. Membantu masyarakat terhubung dan berbagi informasi melalui pesan
singkat sms kepada pemerintah kota cimahi.
2. Meningkatkan pelayanan publik
3. Meningkatkan koordinasi antar skpd di lingkungan pemerintah kota cimahi
4. Memangkas birokrasi
5. Mendukung uu no. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik
6. Meningkatkan mutu pelayanan aparatur kepada masyarakat
7. Sebagai alat ukur untuk melihat kecendrungan keluhan masyarakat
8. Partisipasi pengawasan kinerja aparatur untuk terwujudnya good
3.2 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Tipe penelitian kuantitatif menurut Sugiono :
“digunakan dalam meneliti status kelompok manusia, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau kelas peristiwa pada waktu tertentu. Sehingga melalui metode ini akann diperoleh data dan informasi tentang gambaran suatu fenomena, fakta, sifat serta hubungan fenomena tertentu secara komperehensif dan integral.Dengan demikian pengulangan dalam penelitian kuantitatif dilakukan dalam rangka mendapatkan konsistensi atau reliabilitas data penelitian yang ada. (Sugiono, 2003 : 19)
Sedangkan pengertian metode penelitian kuantitatif menurut Ardianto
yaitu :
“Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sarat dengan nuansa angka – angka dalam teknik pengumpulan data di lapangan.Dalam analisis data, metode penelitian kuantitatif memerlukan bantuan perhitungan statistik, baik statistik deskriptif maupun inferensial (yang merupakan rumus – rumus statistik non-parametik). Kesimpulan hasil penelitian pun berupa hasil perhitungan yang bersifat penggambaran atau jalinan variabel” (Ardianto, 2010 : 47)
Dan dalam penelitian ini peneliti menggunakan tipe penelitian Kuantitatif.
Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah Metode Penelitian Survei dengan Teknik Analisis Deskriptif.
Sedangkan Teknik Analisis Deskriptif digunakan untuk menafsirkan dan
menuturkan data yang ada kemudian dianalisis sebagai mana dikemukakan oleh
Jalaludin Rakhmat dalam buku “Metode Penelitian Komunikasi”, bahwa Metode
Deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta dan karakteristik populasi
tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. (Rakhmat, 1991: 22).
3.2.1 Desain Penelitian
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dari:
1. Studi Pustaka
Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti
untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah
yang akan atau sedang diteliti. Dimana Studi pustaka penelitian yang
dilakukan dengan cara membaca buku-buku diperpustakaan dan
tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah-masalah yang akan diteliti oleh Variabel X
Efektivitas Humas
pemerintahan Kota Cimahi melalui program Pesduk Indikator: •Tujuan •Rencana •Waktu Pengaruh Variabel Y Sikap masyarakat Kota Cimahi terhadap program Pesduk yang telah dilakukan oleh Humas pemerintahan Kota Cimahi Indikator:
penulis.Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan
penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi,
peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan
sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain. Seperti buku
mengenai pengantar ilmu Komunikasi, Psikologi Komunikasi, Psikologi
perkembangan anak dan remaja, Sistem Management Komunikasi,
Dasar-dasar Statistik, Metodologi Penelitian kuantitatif, dan karya ilmiah yang
berkaitan dengan judul penulis.
2.Studi Lapangan
Penelitian ini dilakukan dengan cara mendatangi langsung ke
lapangan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan masalah
yang dibahas, penelitian ini dilakukan melalui :
a. Observasi (Pengamatan Langsung), yaitu melakukan pengamatan
secara langsung dilokasi untuk memperoleh data yang diperlukan
yaitu melalui pengumpulan data langsung pada Masyarakat kota
Cimahi.Misalnya Langsung Ke lapangan yaitu observasi langsung
ke masyarakat Cimahi.
b. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mencatat data
yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari
yang digunakan sebagai alat penelitian dan menumpulkan hasil
penelitian seperti foto atau bukti lainnya dilapangan.
c. Angket / kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang
digunakan oleh peneliti dengan menggumpulkan data melalui
daftar pertanyan dan pernyataan kepada Masyarakat (responden)
yang terpilih. Dimana Angket atau kuesioner merupakan
serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis,
untuk diisi oleh responden.
Dalam menyusun angket, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan :
Angket disertai surat pengantar, yang berisi penjelasan
tujuan dan pentingnya penelitian, serta harapan peneliti
terhadap responden dalam menyikapi angket.
Tata fisik angket dibuat semenarik mungkin, termasuk tata
ketikannya, tulisannya terbaca dengan jelas, tidak kabur.
Petunjuk pengisiannya jelas dan lengkap, istilah – istilah
penting (termasuk istilah teknis kalau ada) hendaknya diberi
penjelasan.
Pertanyaan (atau pertanyaan peneliti) mengikuti alur yang
baik, dari hal – hal yang umum menuju hal – hal yang lebih
Data yang diperoleh relatif mudah diolah (termasuk proses tabulasinya) dan di
tafisirkan. (Ardianto, 2010 : 163)
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian
Dalam penelitian, objek penelitian merupakan satuan unsur-unsur
populasi.Jalaludin Rakhmat dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Komunikasi, mengatakan bahwa “bagian yang diamati itu disebut
sampel, sedangkan kumpulan objek penelitian disebut populasi.” (Rakhmat,
2002: 78).
Populasi dalam penelitian ini masyarakat pemerintahan kota Cimahi.
Jumlah populasi secara keseluruhan adalah 241.614 orang. Untuk gambaran
[image:59.612.143.514.431.660.2]lebih jelas mengenai populasi penelitian, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
N = 241.614
No Masyarakat Terpilih Peserta
1 PNS 24.965
2 Buruh 30.723
3 Lain-lain 4.804
4 Tidak bekerja 40.649
6 Karyawan swasta 102.112
JUMLAH 241.614
Sumber : Arsip pemerintahan Kota Cimahi
3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel menurut Suharsimi Arikunto (1998:117) dalam buku “dasar-dasar statistika “ halaman 10 menyatakan bahwa sampeladalah bagian dari populasi
(sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian
dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.” Sugiyono (1997:57) memberikan pengertian bahwa : “ sampel adalah
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.”
Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa : “
sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan
tertentu yang akan diteliti. Adapun teknik yang digunakan peneliti dalam pengambilan data dengan menggunakan teknik penggumpulan data :” Stratified
Random Sampling” . yaitu teknik acak sederhana atau sistematis hanya cocok
dipakai pada populasi yang homogen. Namun dalam kenyatannya jarang sekali
ada populasi yang homogen. Dalam kondisi demkian , membutuhkan teknik
penarikan sampel yang dikenal sebagai acak stratifikasi ( strarified random
sampling).
Menurut Rachmat Kriyantono dalam bukunya “Riset Komunikasi” yang
mendapatkan secara jelas mengenai sifat-sifat populasi yang heterogen, maka
populasi yang bersangkutan harus dibagi-bagi dalam strata yang seragam, dan
dari setiap lapisan dapat diambil sampel secara acak. keuntungan teknik ini
adalah dapat memperoleh secara jelas mengenai sifat-sifat populasi yang
heterogen, maka populasi yang bersangkutan harus dibagi-bagi dalam strata yang seragam, dan dari setiap lapisan dapat diambil secara acak” (Krisyantoro, 2007 :
152).
Dengan penjabaran diatas, peneliti menentukan jumlah keseluruhan sampel
yang akan diambil dengan menggunakan rumus Yamane sebagai ber