PENGGUNAAN MEDIA ISPRING PRESENTER 7
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
DI SMKN 13 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Elektro
Disusun Oleh:
ZANJUMA SARETRA
E.0451.0807811
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
PENGGUNAAN MEDIA ISPRING PRESENTER 7
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
DI SMKN 13 BANDUNG
Oleh Zanjuma Saretra E.0451.0807811
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Zanjuma Saretra 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
Zanjuma Saretra E.0451.0807811
PENGGUNAAN MEDIA ISPRING PRESENTER 7
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
DI SMKN 13 BANDUNG
Disetujui dan disahkan oleh :
Mengetahui, Pembimbing I,
Dr. Hj. Budi Mulyanti, M.Si NIP. 19630109 199402 2 001
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro,
Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., M.SIE. NIP. 19551204 198103 1 002
Pembimbing II,
Drs. Yuda Muladi, ST, M.Pd NIP. 19510109 198003 1 002
Ketua
Tim Pembimbing Skripsi,
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGGUNAAN MEDIA ISPRING PRESENTER 7
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
DI SMKN 13 BANDUNG
Oleh: Zanjuma Saretra
NIM. 0807811
Permasalahan pembelajaran pada mata pelajaran Wifi adalah kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Salah satu penyebab kurangnya pemahaman siswa akan materi tersebut ialah kurang optimalnya penggunaan media dalam pembelajaran. Media yang digunakan dalam pembelajaran Wifi masih menggunakan Power Point berisikan teks atau gambar sehingga diperlukan adanya inovasi baru. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggunakan media pembelajaran ISpring Presenter 7 dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui apakah penggunaan media pembelajaran ISpring Presenter 7 dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan afektif bila dibandingkan dengan penggunaan media pembelajaran
Power Point pada Standar Kompetensi Membangun Wireless Local Area Network. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi experimental design dengan bentuk non-equivalent control group design. Instrumen yang
digunakan dalam pengumpulan data penelitian berupa tes hasil belajar (kognitif) dan observasi (afektif). Tes hasil belajar (kognitif) dilakukan dengan mengadakan
pretest dan posttest, sedangkan observasi (afektif) dengan melakukan pengisian
lembar penilaian afektif ketika siswa melakukan pembelajaran. Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata pretest kelas eksperimen sebesar 34,76 dan kelas kontrol sebesar 33,62. kemudian nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 77,62 dan kelas kontrol sebesar 63,92. Adapun nilai rata-rata afektif kelas eksperimen sebesar 81,63 dan kelas kontrol sebesar 80,33. Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat, pembelajaran dengan menggunakan media ISpring Presenter 7 dapat dikatakan lebih efektif dibandingkan dengan media Power Point dalam meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari ranah kognitif dan afektif siswa. Kata Kunci : Gain, Hasil Belajar, Media Pembelajaran, ISpring Presenter 7,
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... . x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
A. Belajar dan Pembelajaran ... 6
B. Hasil Belajar ... 7
1. Pengertian Hasil Belajar ... 7
2. Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 7
3. Hasil Belajar Ranah Afektif ... 8
C. Media Pembelajaran ... 9
1. Pengertian Media Pembelajaran ... 9
2. Manfaat Media Pembelajaran ... 10
3. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 10
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Membangun WLAN ... 15
F. Hasil Belajar pada Standar Kompetensi Membangun WLAN ... 16
G. Hipotesis Penelitian ... 16
1. Hipotesis Ranah Kognitif ... 16
2. Hipotesis Ranah Afektif ... 17
BAB III METODE PENELITIAN ... 18
A. Metode dan Disain Penelitian ... 18
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 19
C. Variabel Penelitian ... 20
D. Instrumen Penelitian ... 20
1. Instrumen Lembar Wawancara ... 20
2. Instrumen Tes ... 21
3. Instrumen Observasi ... 26
E. Teknik Pengumpulan Data ... 27
F. Teknik Analisis Data ... 29
1. Analisis Data Pretest, Posttest dan Gain Siswa .... 29
2. Uji Normalitas ... 30
3. Uji Homogenitas ... 32
4. Uji Gain Normalisasi ... 34
5. Uji Hipotesis ... 34
G. Prosedur dan Alur Penelitian ... 36
1. Tahap Persiapan ... 36
2. Tahap Pelaksanaan ... 37
3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data ... 37
H. Waktu Penelitian ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Studi Pendahuluan ... 42
2. Gambaran Umum Penelitian ... 42
B. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 44
1. Hasil Uji Validitas ... 44
2. Hasil Uji Reliabilitas ... 46
3. Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 46
4. Hasil Uji Daya Pembeda ... 47
C. Analisis dan Pembahasan Data Penelitian ... 48
1. Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 48
2. Hasil Belajar Ranah Afektif ... 50
3. Uji Normalitas ... 50
4. Hasil Uji Homogenitas ... 52
5. Hasil Uji Gain Normalisasi ... 53
6. Hasil Uji Hipotesis ... 53
D. Temuan dalam Penelitian ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58
A. Kesimpulan ... 58
B. Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 60
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hamalik (dalam Arsyad, 2013, hlm. 19) menyebutkan bahwa "...pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar". Adapun Schramm (dalam Sadiman, dkk. 1989, hlm. 169) juga mengemukakan bahwa
Penggunaan berbagai media dengan kombinasi yang cocok dan memadai akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar, menimbulkan gairah belajar dan memungkinkan siswa untuk berinteraksi lebih langsung dengan kenyataan yang dimediakan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa media memiliki peranan penting dalam meningkatkan minat, proses dan hasil belajar siswa. Sadiman dkk. (1989, hlm. 170) menyatakan bahwa
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan untuk mengatasi berbagai hambatan, antara lain: hambatan komunikasi, keterbatasan ruang kelas, sikap siswa yang pasif, pengamatan yang kurang seragam, sifat objek belajar yang khusus sehingga tidak memungkinkan dipelajari tanpa media, tempat belajar yang terpencil dan sebagainya.
"Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar" (Arsyad, 2013). Power Point merupakan salah satu perangkat lunak yang digunakan oleh guru sebagai media ajar. Akan tetapi, penggunaan
Power Point dalam penyajian materi masih bersifat kurang interaktif sehingga
sebagian besar aktivitas dalam proses pembelajaran dilakukan oleh guru.
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wifi merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada Kelas XI TKJ SMK N 13 Bandung. Berdasarkan pengamatan awal berupa wawancara terhadap guru (lampiran A-2) dan peninjauan proses pembelajaran pada Standar Kompetensi Membangun Wireless Local Area Network, sebagian besar penyampaian materi masih menggunakan Power Point yang kurang bersifat interaktif berisikan teks dan gambar diam, dimana siswa lebih dihadapkan untuk memperhatikan penjelasan guru dengan slide presentasinya. Selain itu, berdasarkan data hasil UTS semester ganjil 2013, diperoleh bahwa persentase siswa yang memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) untuk UTS Wifi adalah sebesar 61,80% , sedangkan 38,20% siswa lainnya belum memenuhi keriteria yang ada.
ISpring Presenter 7 merupakan perangkat lunak terintegrasi pada Power
Point yang berfungsi mengkonversi dokumen Power Point kedalam bentuk flash
yang bersifat aktraktif dan mampu menutupi kelemahan Power Point yang bersifat kurang interaktif dengan pengguna. Selain itu, ISpring Presenter 7 juga terdiri dari beberapa fitur seperti penambahan kuis interaktif dengan berbagai bentuk macam pertanyaan, penambahan narasi video dan audio untuk penjelasan lebih lanjut mengenai presentasi, penambahan video flash maupun video youtube dan proteksi berupa penambahan kata sandi beserta watermark.
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diperlukan penggunaan alat bantu berupa media pembelajaran yang dapat menggambarkan serta menjelaskan materi-materi yang bersifat abstrak sehingga pembelajaran pun menjadi lebih menarik dan pengalaman belajar siswa dapat menjadi lebih kongkret.
Penggunaan media pembelajaran ISpring Presenter 7 pada Standar Kompetensi Membangun Wireless Local Area Network dengan penambahan animasi beserta suara akan membuat proses penggambaran materi pembelajaran yang bersifat abstrak dapat menjadi lebih kongkret dan menarik. Selain itu, penambahan fitur kuis tentunya akan membuat pembelajaran menjadi lebih interaktif dibandingkan media pembelajaran lama berupa Power Point.
Hilda Mulyanti (2013) dalam penelitiannya "Penerapan Media Microsoft
Power Point Ispring Pro untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas
X SMK Negeri 2 Pekanbaru pada Materi Ikatan Kimia" menunjukkan hasil bahwa penggunaan media Microsoft Power Point Ispring Pro pada materi ikatan kimia dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan besarnya pengaruh sebesar 20,21%.
Oleh karena itu, penulis tertarik melaksanakan penelitian yang berjudul
"Penggunaan Media ISpring Presenter 7 Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Di SMK N 13 Bandung".
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang masalah yang dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen ? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada kelas kontrol ?
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Bagaimana perbandingan peningkatan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas kelas eksperimen ?
5. Apakah penggunaan media ISpring Presenter 7 dapat meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif dan afektif pada Standar Kompetensi Membangun WLAN ?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah antara lain:
1. Penelitian hanya dilakukan pada siswa kelas XI di SMKN 13 Bandung Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan.
2. Penelitian hanya dilakukan pada mata pelajaran Wifi, dengan Standar Kompetensi Membangun Wireless Local Area Network.
3. Hasil belajar siswa yang diamati terbatas pada ranah kognitif (C1-C4) dan ranah afektif (kejujuran dalam melaksanakan pretest, sikap dalam memperhatikan penjelasan guru dan kejujuran dalam melaksanakan
posttest).
D. Tujuan Penelitian
Tujuan umum ialah meningkatkan dan mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi Membangun Wireless Local Area
Network setelah penggunaan media ISpring Presenter 7 sebagai media
pembelajaran.
Adapun tujuan khusus antara lain:
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen.
4. Mengetahui perbandingan peningkatan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
5. Mengetahui apakah penggunaan media ISpring Presenter 7 dapat atau tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif dan afektif pada Standar Kompetensi Membangun WLAN.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian antara lain:
1. Bagi siswa, penggunaan media ISpring Presenter 7 diharapkan dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman materi yang diajarkan.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan guna penyempurnaan pembelajaran. 3. Bagi sekolah, hasil penelitian dapat menjadi alternatif media pembelajaran
setelah didiseminasikan.
4. Bagi peneliti, hasil penelitian dapat dijadikan wacana dalam pengembangan media bahan ajar khususnya media perangkat lunak.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab II Kajian Pustaka, berisikan kumpulan teori dari berbagai literatur yang dijadikan dasar pelaksanaan penelitian, yakni berupa pengertian belajar dan pembelajaran, konsep hasil belajar, konsep media pembelajaran, gambaran umum mengenai ISpring Presenter 7, pembelajaran pada Standar Kompetensi Membangun Wireless Local Area Network, hasil pembelajaran pada Standar Kompetensi Membangun Wireless Local Area Network serta hipotesis penelitian.
Bab III Metode Penelitian, berisikan metode dan disain dari penelitian yang dilakukan, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, prosedur dan alur penelitian serta waktu penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisikan gambaran umum hasil penelitian yang telah dilakukan, hasil uji coba instrumen, analisis dan pembahasan data penelitian serta penjabaran temuan dalam penelitian.
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Disain Penelitian
Sugiyono (2013, hlm. 3) mengatakan bahwa "...metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu". Untuk mendapatkan data, peneliti menggunakan metode penelitian Quasi Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control
Group Design. Metode Nonequivalent Control Group Design menggunakan
pretest-posttest dengan dua kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol
yang tidak dipilih secara random.
Tahap pelaksanaan penelitian diawali dengan pemberian pretest baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan (treatment) berupa penggunaan media ISpring Presenter 7 sebagai media pembelajaran pada kelas eksperimen, sedangkan pada kelas kontrol dalam proses pembelajarannya tetap menggunakan media yang telah ada (berupa Power
Point). Setelah itu, diberikan postest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Tabel 3.1 Disain Penelitian Quasi Eksperimental dengan Bentuk Nonequivalent
Control Group Desaign
Group Pretest Treatment Posttest
A Y1, A X1 Y2, A
B Y1,B X2 Y2, B
Keterangan:
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Y1, A : Test awal (pretest) untuk kelas eksperimen. Y1, B : Test awal (pretest) untuk kelas kontrol.
X1 : Perlakuan (treatment) berupa penggunaan media ISpring
Presenter 7 sebagai media pembelajaran pada kelas
eksperimen.
X2 : Perlakuan (treatment) berupa penggunaan media lama (Power Point) sebagai media pembelajaran pada kelas kontrol.
Y2, A : Test akhir (posttest) untuk kelas eksperimen. Y2, B : Test akhir (posttest) untuk kelas kontrol.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Sugiyono (2013, hlm. 117) mengatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di SMK Negeri 13 Kota Bandung periode 2013-2014 yang sedang menempuh mata pelajaran Wifi.
"Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi..." (Sugiyono, 2013, hlm. 118). Adapun teknik pengambilan sampel (sampling) menggunakan Nonprobability Sampling dengan bentuk sampling
purposive. "Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Variabel Penelitian
"...Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya" (Sugiyono, 2013, hlm. 61). Variabel-variabel penelitian terdiri dari:
1. Variabel Bebas (X)
Sugiyono (2013) mengatakan bahwa variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi/menjadi sebab perubahan/timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan media ISpring
Presenter 7 sebagai media pembelajaran.
2. Variabel Terikat (Y)
"Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas" (Sugiyono, 2013, hlm. 61). Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa ranah kognitif dan afektif pada Standar Kompetensi Membangun Wireless Local Area
Network.
D. Instrumen Penelitian
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk penilaian ranah afektif (data pendukung). Adapun instrumen lembar wawancara digunakan sebagai pengamatan awal sebelum dilakukan kegiatan penelitian.
1. Instrumen Lembar Wawancara
Wawancara digunakan sebagai salah satu metode dalam studi pendahuluan selain observasi langsung. Adapun jenis wawancara yang dipergunakan adalah wawancara bebas kepada guru yang terkait dalam penelitian (guru mata pelajaran Wifi). Wawancara bebas atau tak berstruktur dilakukan berdasarkan garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan seperti pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Garis Besar Permasalahan yang Menjadi Pertanyaan dalam Wawancara
No. Garis-garis besar pertanyaan
yang akan diajukan kepada responden
1.
Bagaimana minat belajar siswa pada mata pelajaran wifi ? Bagaimana hasil pembelajaran terutama mengenai
pemahaman konsep wifi ?
Apakah anda menggunakan media dalam pembelajaran wifi ? Bagaimana manfaat dari penggunaan media tersebut selama ini ?
Apakah ada kendala dalam proses pembelajaran ?
Apakah anda mengetahui perangkat lunak ISpring Presenter 7 ?
Apakah anda dapat menggunakannya ?
Bagaiman pendapat anda bila perangkat lunak ini diterapkan dalam pembelajaran wifi ?
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Instrumen Tes
Instrumen tes yang digunakan berupa soal pretest-postest dengan bentuk pilihan ganda. Sebelum instrumen tes digunakan, dilakukan uji coba instrumen untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Tahapan uji coba instrumen adalah sebagai berikut:
a. Validitas
Instrumen tes berbentuk pilihan ganda, sehingga untuk menghitung validitas tiap butir instrumen tes digunakan perhitungan koefisien korelasi biserial (persamaan 3.1).
√ . . . (3.1)
(Arikunto, 1997, hlm. 76) Keterangan :
�pbi : koefisien korelasi biserial butir soal yang dicari validitasnya.
Mp : rerata skor total siswa yang menjawab benar butir soal yang dicari validitasnya.
Mt : rerata skor total semua siswa.
St : standar deviasi skor total semua siswa.
p : proporsi siswa yang menjawab benar untuk butir soal yang dicari validitasnya.
q : proporsi siswa yang menjawab salah untuk butir soal yang dicari validitasnya.
Koefisien korelasi biserial yang didapatkan untuk tiap butir soal kemudian dibandingkan dengan nilai r product moment pada tabel dengan taraf signifikansi
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
koefisien r product moment pada tabel (�pbi > r product moment), maka butir soal dianggap valid.
b. Reliabilitas
Uji reliabilitas instrumen tes menggunakan persamaan Kuder-Richardson 20 (KR. 20) sebagai berikut:
( ∑ ) . . . (3.2)
(Djaali, Muljono, Ramly, 2000, hlm. 122) Keterangan :
rii : koefisien relibialitas tes. k : jumlah butir soal.
∑piqi : jumlah perkalian antara pdan q. St2 : varians skor total semua siswa.
p : proporsi siswa yang menjawab benar untuk butir soal yang dicari reliabilitasnya.
q : Proporsi siswa yang menjawab salah untuk butir soal yang dicari reliabilitasnya.
Harga varians skor total dapat dicari dengan menggunakan persamaan 3.3.
∑ ∑
. . . (3.3)
(Arikunto, 1997, hlm. 94 dengan modifikasi) Dimana harga standar deviasi skor total :
√
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu St2 : varians skor total semua siswa.
St : standar deviasi skor total semua siswa. : jumlah skor total semua siswa.
N : jumlah siswa peserta tes.
Setelah mendapatkan harga koefisien reliabilitas (rii), selanjutnya dibandingkan dengan koefisien relibialitas pada tabel (rtabel). Apabila rii > rtabel, maka instrumen dinyatakan reliabel, sebaliknya apabila ri < rtabel, instrumen dinyatakan tidak reliabel. Kriteria koefisien reliabilitas instrumen tes ditunjukkan oleh tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,81 – 1,00 0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20
Sangat Tinggi Tinggi
Cikup Rendah Sangat Rendah
(Arikunto, 1997, hlm. 71 dengan modifikasi)
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal tersebut tergolong mudah, sedang atau sukar. Indeks kesukaran (difficulty index) adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal (Arikunto, 1997). Untuk menghitung indeks kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan 3.5.
(3.5)
(Arikunto, 1997, hlm. 212) Keterangan :
P : indeks kesukaran.
B : jumlah siswa yang menjawab benar untuk butir soal yang dicari indeks kesukarannya.
JS : jumlah siswa peserta tes.
Klasifikasi Tingkat Kesukaran Butir Soal dilakukan didasarkan tabel 3.4. Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran Klasifikasi
0,00 – 0,30
(Arikunto, 1997, hlm. 214 dengan modifikasi)
d. Daya Pembeda
Sebelum mengetahui daya pembeda butir soal, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengurutkan skor total tiap siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah
2) Membagi siswa menjadi dua kelompok yang terdiri dari kelompok atas dan kelompok bawah
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Menghitung daya pembeda (D) tiap butir soal digunakan persamaan 3.6.
(Arikunto, 1997, hlm. 218) Keterangan :
D : daya pembeda.
BA : jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar. BB : jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar. JA : jumlah peserta tes kelompok atas.
JB : jumlah peserta tes kelompok bawah.
Adapun klasifikasi daya pembeda tiap butir soal didasarkan kriteria daya pembeda pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Klasifikasi
0,00 – 0,20
Tidak Baik, Harus Dibuang
(Arikunto, 1997, hlm. 223 dengan modifikasi)
3. Instrumen Observasi
a. Lembar penilaian ranah afektif
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam mengamati penjelasan guru dan kejujuran dalam melaksanakan posttest. Pengukuran ranah afektif didasarkan acuan yang terdapat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Kriteria Pengukuran Aspek Afektif
Aspek yang diukur Skala Skor Kriteria
Kejujuran dalam
(Arikunto, 1997, hlm. 251 dengan modifikasi) Instrumen observasi untuk mengukur hasil belajar ranah afektif siswa adalah berupa lembar observasi yang dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Lembar Penilaian Ranah Afektif
No. Nama
Penilaian ranah afektif dilakukan tiap pertemuan, sehingga hasil belajar ranah afektif merupakan rerata dari skor afektif siswa tiap pertemuan Adapun skala pengukuran pengukuran ranah afektif yaitu 0-100. Untuk menghitung skor afektif setiap siswa per pertemuan digunakan persamaan 3.7.
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Arikunto, 2010, hlm. 183 dengan modifikasi)
Kemudian untuk menghitung rerata skor afektif tiap kelas per pertemuan digunakan persamaan 3.8.
. . . (3.8)
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain:
1. Studi pendahuluan dan wawancara, dilaksanakan sebelum kegiatan penelitian dilakukan. Wawancara dilakukan pada guru yang bersangkutan sedangkan studi pendahuluan dilakukan dengan mengamati proses belajar secara langsung. Maksud dan tujuan studi pendahuluan dan wawancara adalah untuk mengetahui beberapa hal, diantaranya: keadaan pembelajaran, metode pembelajaran dan media yang digunakan dalam pembelajaran pada Standar Kompetensi Membangun Wireless Local Area
Network.
2. Studi literatur, kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dari literatur yang relevan dengan penelitian. Studi literatur dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, menela’ah, mengutip pendapat dari berbagai sumber baik berupa buku, diktat, skripsi, internet dan sumber lainnya. 3. Tes, merupakan kumpulan soal berbentuk pilihan ganda dengan lima buah
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagai media pembelajaran pada Standar Kompetensi Membangun
Wireless Local Area Network.
4. Observasi, menggunakan lembar observasi untuk melakukan penilaian ranah afektif pada subjek penelitian.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan didasarkan pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Teknik Pengumpulan Data
No. Teknik Instrumen Jenis data Sumber dan hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum dan sesudah
pembelajaran dengan
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu media Power Point
F. Teknik Analisis Data
Setelah pengumpulan data dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data atau penganalisisan data. Adapun data yang diperoleh dari pengumpulan data merupakan data mentah yang belum memiliki makna berarti, sehingga diperlukan pengolahan data tersebut untuk dapat memberikan arah pengkajian lebih lanjut. Adapun data penelitian ini merupakan data kuantitatif, sehingga cara pengolahannya dilakukan dengan menggunakan teknik statistik.
1. Analisis Data Pretest, Posttest dan Gain Siswa
Merupakan tahapan analisis mengenai hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah pembelajaran (posttest). Data yang diperoleh nantinya akan menunjukkan ada atau tidaknya peningkatan (gain) hasil belajar ranah kognitif, setelah itu dilakukan perbandingan gain antara kelas ekperimen yang menggunakan media ISpring
Presenter 7 sebagai media pembelajaran dan gain kelas kontrol yang
menggunakan media lama berupa Power Point. Berikut merupakan langkah-langkah dalam menganalisis data pretest, posttest dan gain siswa:
a. Pemberian skor dan nilai.
Tes yang digunakan adalah pilihan ganda, karena itu pemberian skor
dalam tes menggunakan cara tanpa koreksi. “Tanpa koreksi yaitu dengan cara
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
. . . (3.9)
(Arifin, 2009, hlm. 229)
Keterangan:
S : nilai siswa.
B : jumlah jawaban benar. N : jumlah butir soal.
b. Perhitungan gain hasil belajar ranah kognitif
Data gain yang diperoleh merupakan data peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif, dimana dapat dikatakan meningkat apabila terjadi perubahan yang positif antara sebelum dan sesudah pembelajaran (gain bernilai positif). Soal
pretest dan posttest adalah sama, sehingga perhitungan gain normalisasi tiap
siswa menggunakan persamaan 3.10.
(Hake, 1998, hlm. 65) Keterangan :
<g> : gain normalisasi.
Sf : Skor posttest.
Si : Skor pretest.
2. Uji Normalitas
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji normalitas data data pada penelitian ini menggunakan rumus
chi-kuadrat (χ2). Sugiyono (2012) menjelaskan bahwa uji normalitas data dengan
chi-kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari
data yang telah terkumpul (b) dengan kurva normal baku/standar (a) seperti pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 (a) Kurva Normal Baku (b) Kurva Distribusi Data yang Akan Diuji Normalitasnya (Sugiyono, 2012, hlm. 80)
Menurut Sugiyono (2012), untuk menghitung besarnya nilai chi-kuadrat, maka terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan
chi-kuadrat, jumlah kelas interval = 6 (sesuai dengan Kurva Normal
Baku).
b. Menentukan panjang kelas interval (PK), yaitu:
34,13% 34,13% 13,53%
13,53%
2,7% 2,7%
? ?
? ?
? ?
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
. . . (3.11)
c. Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi seperti pada tabel 3.9.
Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi
Interval fo fh fo– fh (fo– fh)2
Keterangan :
fo : frekuensi/jumlah data hasil observasi. fh : frekuensi/jumlah yang diharapkan
(persentase luas tiap bidang dikalikan dengan n).
d. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)
e. Memasukkan harga-harga fh kedalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung harga-harga (fo – fh) dan dan menjumlahkannya. Harga merupakan harga chi-kuadrat ( χ2).
f. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel dengan ketentuan :
Jika :
hitung ≤ tabel maka data terdistribusi normal hitung > tabel maka data terdistribusi tidak normal
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji homogenitas dilakukan untuk menentukan apakah sampel berasal dari dua kelas yang homogen atau tidak homogen. Jika hasil uji homogenitas menunjukkan kelompok data homogen, maka dapat dikatakan bahwa data berasal dari populasi yang sama dan layak untuk diuji statistik parametrik. Langkah-langkah pengujian homogenitas dari dua kelompok yaitu:
a. Membuat tabel data skor dari dua kelompok. b. Menghitung varians skor total tiap kelompok. c. Membuat tabel penolong uji homogenitas.
Tabel 3.10 Tabel Penolong Uji Homogenitas
Statistik Jenis Data
Kontrol Eksperimen
Varians (S²) Jumlah Siswa (n) Fhitung
Ftabel
Syarat Homogen apabila Fhitung < Ftabel Kesimpulan
d. Melakukan perhitungan uji F seperti pada persamaan 3.12.
... (3.12)
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu S12 : varians terbesar
S22 : varians terkecil
e. Menghitung derajat kebebasan (dk) pembilang dan penyebut untuk menentukan Ftabel.
f. Mengisi tabel penolong uji homogenitas, kemudian membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel, apabila Fhitung < Ftabel maka data dari dua kelompok dinyatakan homogen.
4. Uji Gain Normalisasi
Uji gain normalisasi dilakukan untuk melihat kriteria gain dari data skor
pretest-postest yang didapatkan. Adapaun perhitungan dilakukan menggunakan
rumus 3.13.
... 3.13
(Hake, 1998, hlm. 65)
Keterangan:
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil perhitungan gain normalisasi kemudian dibagi berdasarkan kriteria pada tabel 3.11.
Tabel. 3.11 Kriteria Gain Normalisasi
Batasan Kategori
g > 0,7 Tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang g < 0,3 Rendah
(Hake, 1997, hlm. 65)
5. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian diterima atau ditolak. Untuk dua sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval atau rasio digunakan uji t-test. Adapun sebelum melakukan t-test, data yang diperoleh harus homogen dan terdistribusi normal. Sugiyono (2013) mengungkapkan bila n1 ≠ n2, varians homogen (�12 = �22) maka derajat kebebasan (dk) = n1+n2-2 dan utuk uji hipotesis digunakan uji t-test dengan polled varians. Adapun dikarenakan hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (≤)” dan hipotesis alternatif / kerja (H1) berbunyi “lebih besar (>)”, maka digunakan uji satu pihak (one tail test) berupa uji pihak kanan.
Langkah melakukan uji hipotesis: a. Menghitung rata-rata data (̅).
̅ ... (3.14)
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
√ ̅ ... (3.15)
(Sugiyono, 2012, hlm. 57) Keterangan:
xi : nilai pada tiap siswa. ̅ : nilai rata-rata.
N : jumlah siswa. S : simpangan baku.
c. Menghitung harga t
̅ ̅ √
... (3.16)
Keterangan :
n1 : jumlah sampel pada kelas eksperimen. n2 : jumlah sampel pada kelas kontrol. ̅ : rata-rata gain kelas eksperimen. ̅ : rata-rata gain kelas kontrol. S12 : varians gain kelas eksperimen. S22 : varians gain kelas kontrol.
d. Menghitung nilai ttabel, dengan derajat kebebasan (dk) = (n1 + n2) – 2 dan
α=5%.
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2 Kurva Uji Pihak Kanan (Sugiyono, 2012, hlm. 165)
G. Prosedur dan Alur Penelitian
Proses penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan dan (3) tahap pengolahan dan analisis data. Garis besar dari kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilakukan. Kegiatan pada tahap ini meliputi beberapa hal, diantaranya :
a. Observasi awal berupa studi pendahuluan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari keadaan pembelajaran, metode, serta media yang digunakan pada Standar Kompetensi Membangun Wireless
Local Area Network yang ada di sekolah tempat penelitian akan
dilaksanakan. Selain itu dilakukan wawancara bebas kepada guru terkait dengan penelitian (guru mata pelajaran).
b. Studi literatur, pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan secara umum adalah untuk memperoleh teori-teori yang menjadi landasan dan penunjang dari permasalahan yang akan diteliti.
c. Mempelajari kurikulum untuk menentukan materi pembelajaran dalam penelitian serta untuk mengetahui tujuan dan kompetensi dasar yang hendak dicapai.
d. Menentukan sampel penelitian.
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
g. Menganalisis hasil uji coba instrumen tes dan kemudian menentukan soal yang layak digunakan untuk memperoleh hasil belajar ranah kognitif siswa.
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah kegiatan pada tahap persiapan dilakukan, selanjutnya dilakukan kegiatan tahap pelaksanaan yang meliputi:
a. Memberikan tes awal (pretest) kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif sebelum diberikan perlakuan.
b. Memberikan perlakuan (treatment) berupa penggunaan media ISpring
Presenter 7 sebagai media pembelajaran pada kelas eksperimen dan
penggunaan media Power Point pada kelas kontrol.
c. Memberikan tes akhir (posttest) kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif setelah pembelajaran dan pemberian perlakuan pada kelas eksperimen.
3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pretest
Treatment
Posttest
Pretest
Treatment
Posttest Pretest
Treatment
Posttest
Dilakukan Terhadap Kelas Eksperimen dan Kontrol
Studi Pendahuluan dan Wawancara
Studi Literatur
Penentuan Materi & Sampel
Penyusunan Instrumen Penelitian
Uji Coba Instrumen
Pertemuan I
Pengolahan Data
Kesimpulan
Pembuatan Laporan
Tahap Pelaksanaan
Tahap Akhir
Gambar 3.3 Alur Proses Penelitian
Mempelajari Kurikulum
Pertemuan III Pertemuan II
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan gambar 3.3, alur penelitian yang dilaksanakan dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi :
1) Studi pendahuluan dilaksanakan melalui pengamatan langsung terhadap proses pembelajaran serta wawancara kepada guru yang berkaitan guna mengetahui keadaan pembelajaran, metode dan media yang digunakan dalam pembelajaran Standar Kompetensi Membangun Wireless Local Area Network di sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan.
2) Studi literatur, merupakan kegiatan untuk memperoleh teori yang mendukung dan menjadi dasar penelitian.
3) Mempelajari kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian guna mengetahui tujuan dan kompetensi dasar yang hendak dicapai.
4) Menentukan sampel penelitian.
5) Membuat dan menyusun kisi-kisi dan instrumen penelitian yaitu berupa instrumen tes.
6) Melakukan uji coba instrumen penelitian.
7) Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian dan kemudian menentukan soal yang layak digunakan sebagai instrumen penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
muka untuk masing-masing media pembelajaran, baik ISpring Presenter 7 maupun Power Point. Kegiatan pada tahap pelaksanaan diantaranya :
1) Memberikan pre-test (tes awal) untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan dan pengisian lembar penilaian ranah afektif untuk aspek melaksanakan pretest dengan jujur.
2) Memberikan perlakuan yaitu dengan menggunakan media pembelajaran
ISpring Presenter 7 untuk kelas eksperimen dan Power Point untuk kelas
kontrol pada pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian. Selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan pengisian lembar penilaian ranah afektif untuk aspek sikap dalam memperhatikan penjelasan guru.
3) Memberikan tes daya serap siswa berupa posttest (tes akhir). Tes ini diberikan kepada siswa setelah pembelajaran berakhir. Selama posttest berlangsung, peneliti melakukan pengisian lembar penilaian ranah afektif untuk aspek melaksanakan posttest dengan jujur.
c. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi :
1) Mengolah data hasil pre-test dan post-test dari kedua kelompok.
2) Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk melihat apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif (gain).
3) Mengolah data hasil pengukuran ranah afektif siswa.
4) Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data.
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H. Waktu Penelitian
Adapun waktu kegiatan selama melakukan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.12.
Tabel 3.12 Waktu Penelitian
Tahap
Penelitian
Waktu Penelitian
Oktober
Minggu Ke
November
Minggu Ke-
Desember
Minggu Ke-
Januari Minggu
Ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan Pelaksana
an Akhir
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian “Penggunaan
media ISpring Presenter 7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung ”, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil belajar ranah kognitif menunjukkan nilai rata-rata pretest kelas eksperimen sebesar 34,76 dan kelas kontrol sebesar 33,62. Adapun nilai
posttest rata-rata untuk kelas eksperimen adalah 77,62 dengan kelas
kontrol sebesar 63,92. Pada ranah afektif yang berkenaan dengan kejujuran dalam melaksanakan pretest, sikap dalam memperhatikan penjelasan guru dan kejujuran dalam melaksanakan posttest pada kegiatan pembelajaran Wifi, nilai rata-rata hasil belajar afektif kelas eksperimen adalah 81,12, sedangkan kelas kontrol sebesar 80,29.
2. Rata-rata gain kelas kontrol sebesar 30,3 didapat dari selisih nilai posttest dan pretest.
3. Rata-rata gain kelas eksperimen sebesar 42,86 didapat dari selisih nilai
posttest dan pretest.
4. Rata-rata nilai posttest dan Gain hasil belajar kognitif pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Begitu pula dengan rata-rata nilai afektif kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol.
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka terdapat beberapa saran demi kesempurnaan penelitian selanjutnya. Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan yaitu:
1. Penggunaan fitur dari media ISpring Presenter 7 secara optimal berupa penambahan elemen-elemen audio, video, flash, animasi dan kuis akan menjadikan media pembelajaran menjadi lebih interaktif dan memotivasi serta menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Dengan begitu, hasil belajar siswa pun dapat meningkat dari sebelumnya.
2. Agar lebih mudah dalam mendesain media pembelajaran ISpring
Presenter 7 dapat menggunakan template power point khusus yang
disediakan dari pihak ISpring sendiri.
3. Penggunaan versi ISpring Presenter 7 versi tidak berbayar memberikan jangka waktu penggunaan untuk percobaan selama satu bulan dan pemberian logo ISpring pada setiap file media pembelajaran ISpring
Presenter 7 yang dihasilkan. Jika dimungkinkan, akan lebih baik bila
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal. (2009) Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (1997) Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (2010) Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. (2013) Media pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Djaali, Muljono, P., dan Ramly. (2000) Pengukuran dalam bidang pendidikan. Jakarta: PPS UNJ.
Hake, R. R. (1998) Interactive-engangement versus traditional methods: a-six-thousand student survey of mechanics test data for introductory physic courses.
American association of physics teachers. 6 (1), hlm. 64-74.
Hamalik, O. (2010) Media pendidikan. Bandung: Alumni.
Mulyanti, H. (2013) Penerapan media microsoft power point ispring pro untuk
meningkatkan prestasi belajar kimia siswa kelas x SMK Negeri 2 Pekanbaru pada
materi ikatan kimia. [Online]. Tersedia di:
http://repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/4780/1/Hilda%20Mulyanti.pdf [Diakses 05 November 2013].
Rusman. (2009) Model-model pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Sadiman, A. S. dkk. (2012) Media pendidikan: pengertian, pengembangan dan
pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sadiman, A. S., S. S., Radikun. (1989) Beberapa aspek pengembangan sumber
belajar. Jakarta: PT. Mediyatama Sarana Perkasa.
Sagala, S. (2007) Konsep dan makna pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Zanjuma Saretra, 2014
Penggunaan media ispring presenter7 untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMKN 13 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sudjana, N. (2010) Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Sugiyono. (2012) Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2013) Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan r&d. Bandung : Alfabeta.