• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN ATLET ANTARA PENGGUNAAN ALAT DIGITAL SCORING SYSTEM (DSS) DENGAN PROTECTOR SCORING SYSTEM (PSS) PADA PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO NOMER KYORUGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN ATLET ANTARA PENGGUNAAN ALAT DIGITAL SCORING SYSTEM (DSS) DENGAN PROTECTOR SCORING SYSTEM (PSS) PADA PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO NOMER KYORUGI."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

A. LatarBelakangMasalah

Taekwondo yang kitakenalsekarangmengalamiperkembangan yang

sangatpesatseiringdenganperkembanganbangsa Korea

dimanasenibeladiriiniberasal.Kemajuantersebutterlihatdariperubahannamadari

TaekyyonmenjadiTaekwondo, perubahanteknik, peraturanpertandingan,

maupunalat yang digunakan.Padazaman modern sekarangini,

dalamsetiappertandinganresmiTaekwondodiberlakukan system pertandingan

yang disebut Tournament Management System

(TMS)yaitumerupakanprodukmanajemenpertandinganTaekwondo yang

terdiridariperangkatkeras (hardware) danperangkatlunak (software).

ProdukiniakanmemudahkanmasyarakatolahragakhususnyaTaekwondodalamm

engadakansuatupertandingan,

baikskalaLokalmaupunskalaNasionalhinggaInternasional. (Adi, 2012)

menyebutkanBeberapafiturutama yang dimilikiantaralain

:Controllersebagaialat input nilaidariwasitdengandisain yang

ergonomis.KemudianController operator

memudahkanpenggunauntukmengubahskor, waktu, hukuman,

dansebagainyaselamapertandinganberlangsungtanpaharusmengakses menu

yang rumit.Disaintampilaninformasipertandingan yang menarik.Manajemen

data

pesertadanpengaturanjadwalsertabaganpertandingandilakukandenganmudahde

(2)

elahpertandinganselesaidiadakan.Peraturanpertandinganstandarmengacukepad

aperaturanterbaru World Taekwondo Federation (WTF).

SejakdiberlakukannyaTournament Management System

(TMS)padasetiappertandinganresmiTaekwondo,

untukpenilaianpoinsetiappemainmemakai DSS (Digital Scoring System).DSS

adalah program yang

dibuatuntukmenggantikanpapanskorpadapertandinganTaekwondodenganlayar

LCD atauproyektor agar

lebihmenarikdanlebihprofesionaldandapatdigunakanuntukpenilaianotomatism

aupun

manual.Sistempoindiberikanbedasarkanpengamatanwasit.Poinnyadibedakandi

manapoin 1 untuktendanganataupukulandiareabadan, poin 2

untuktendanganberputarke area badan, poin 3 bilatendanganmengenaikepala,

danpoin 4

bilamengenaikepaladengatendanganberputar.Namundenganpenggunaanalat

DSS tidaksertamertamenjadikanpertandingan taekwondo lebihobyektif,

terbuktidenganmasihbanyaknyamasalahdalampertandingan,

diantaranyamasihsangatseringterjadikesalahanpemberianpoinolehwasitsehing

gapertandinganterkadangmenjadikurangadilbagisalahsatupihak.

Hampirsamuacabangolahraga di

duniainisedangberevolusimemanfaatkankemajuanteknologiuntukmendorong

agar kegiatanolahraga,

terutamadalampertandinganataukejuaraanmemperolehhasilataupenilaian yang

lebihobjektif.Hal tersebutterbuktibeberapapenggunaanteknologi yang

tepatgunadibidangolahraga, telahmemiliki parameter

(3)

satunyaadalahpenggunaanalatProtector Scoring System (PSS)

dalamcabangolahraga taekwondo.

Pemakaianalat PSS secarateknispadabody protectoratletdipasang

sensor

dengankepekaanberbedasesuaibobotdankelaspertandingan.Kemudianpada

kaki dipasangsemacamkaos kaki yang jugamenggunakan

sensor.Sehinggabilaterjaditendangan kaki di daerah yang mengenakankaos

kaki sensor keareabody protectormakaakanmunculpoinsecaraotomatis.

Namunpoinotomatishanyaakanmunculuntukpoinke area badansaja,

untukpoinke area kepalamasihdenganmenggunakanpengamatandariwasit.

PSS pertama kali

diperkenalkandandigunakanpadapertandinganresmiskalainternasionalpadakeju

araandunia di gyenju, Korea tahun 2011.Di Indonesia pemakaian PSS pertama

kali padakejuaraanmultievent PON XVIII 2012 di Riau.

Di Jawa Barat sendiridalamsetiappelaksanaan event lingkup local,

penggunaan PSS

belumsepenuhnyaterlaksanadigunakanolehpanitiapelaksana.Petama kali

diujicobakanadalahpadakejuaraandaerah (KEJURDA) tahun

2013.Banyakkendala yang

terjadiketikakejuaraanberlangsungdenganmenggunakan PSS,

diantaranyawaktukejuaraan yang menjadisangat lama

dikarenakanbanyakterjadigangguandankerusakanpadaalat,

sehinggamengganggujalannyapertandingan,

ditambahmasihsangatterbatasnyaalat yang digunakan, dansumberdayamanusia

yang mengertitatacarapenggunaanalatmasihsangatsedikit.

Berdasarkanpemaparantersebut,

kiranyapenelitimenganggappentinguntukmengangkatmasalahinidalampeneliti

(4)

taekwondo di Jawa Barat.Olehkarenaitu,

penulisinginmenelitilebihlanjuttentangtingkatkepuasanatlet taekwondo

danmengambiljudul: “Perbandingan Tingkat

KepuasanAtletDalamPenggunaanAlat Digital Scoring System (DSS) dan

(5)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkanuraiandiatasmemangperkembanganteknologi yang

kianmajusangatmembantu, khususnyapenerepanteknologipada system

pertandingan Taekwondo.Namunkemajuanteknologipada system pertandingan

Taekwondo pun bukantanpamasalah, menurutZahrian Daniel,

ketikapenelitimewawancaraipadatanggal 7 mei 2014,

beliaumengatakanadabeberapakeunggulandankerugianuntukpemakainalatprot

ector scoring system (PSS),

keunggulannyaadalahdapatmeminimalisirkesalahanwasitdalammemberikanpo

indiareabadan, sehinggapertandinganbisamenjadilebih fair, namun PSS

jugamemilikikerugianterkadangtendangan yang telakmengenai area

badantidakmenghasilkanpoindikarenakan sensor di kaki tidaktepatmengenai

sensor di area body protector,

tetapiterkadangketikatendangansangatpelannamun sensor kaki tepatmengenai

sensor di area body protector poindapatdihasilkan, berbedadengan DSS yang

poinnyadiberikanolehhasilpengamatanwasitsehinggatendangankeras yang

menyentuh area badansudahpastipoinwalaupunposisitanganmenutupi body

protector (block)

Karenamasihbanyaknyaperdebatantentangmasalahitusampaisaatinibelu

msemuakejuaraanmenggunakan PSS, baruhanyakejuaraan yang

bersifatresmiseperti PON ataupun PORDA, sementarakejuaraan yang bersifat

open tournament masihmenggunakan DSS.

C. RumusanMasalah

Berdasarkan uraian masalah penelitian yang telah dijelaskan, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah gambaran tingkat kepuasan atlet taekwondo terhadap

(6)

2. Bagaimanakah gambaran tingkat kepuasan atlet taekwondo terhadap

penggunaan alat Protector Scoring System (PSS)

3. Apakah terdapat perbedaan tingkat kepuasan atlet yang signifikan antara

penggunaan alat Digital Scoring System (DSS) dengan penggunaan

Protector Scoring System (PSS) dalam pertandingan taekwondo nomer

kyorugi.

D. TujuanPenelitian

Menurutsugiyono (2009:282)

bahwatujuanpenelitianberkenaandengantujuanpenelitidalammelakukanpeneliti

an.Tujuanpenelitianberkaitaneratdenganrumusanmasalah yang ditulis.

Berdasarkanrumusanmasalah di atas, makapenelitianinimemilikitujuan

yang ingindicapaiyaitu:

1. Untukmengetahuibagaimanatingkatkepuasanatlet Taekwondo terhadap

hasil pertandingan menggunakan alatDigital Scoring System (DSS)dan

Protector Scoring Sytem (PSS).

2. Untuk mengetahui apakah ada perbandingan tingkat kepuasan yang

signifikan antara penggunaan Digital Scoring System (DSS) dengan

Protector Scoring System (PSS) dalam pertandingan Taekwondo nomer

kyorugi.

E. ManfaatPenelitian

Penulisberharappenelitianinidapatdigunakansebagaiberikut:

1. Secarateoritisdapatdijadikansebagaibahaninformasimengenaitingkatkepuas

anatletkhususnyaTaekwondomengenaiperbandinganpenggunaan DSS dan

PSS terhadapkepuasanhasilbertandingatlet.

2. Secarapraktishasilpenelitianinidapatdijadikanpedomandalampembinaanatle

(7)

3. Dapatdijadikaninformasidanacuan PBTI pusatmaupun PBTI Jawa Barat

dalammembinaatlet.

F. BatasanPenelitian

Pembatasanpenelitiansangatdiperlukandalamsetiappenelitian agar

masalah yang ditelitilebihterarah.MenurutSurakhmad (1990:36)

menjelaskanbahwapembatasaninidiperlukanbukansajauntukmemudahkanatau

menyederhanakanmasalahbagipenyelidikan,

tetapijugauntukdapatmenetapkanlebihdahulusegalasesuatu yang

diperlukanuntukpemecahannya

Makadalampenelitianini, penulismembatasimasalahsebagaiberikut:

1. Variable independenatu variable bebas, yaitupenggunaan Digital Scoring

System (DSS) danpenggunaan Protector Scoring System (PSS)

2. Variable dependenatau variable terikatyaitu, tingkatkepuasanatlet.

3. Populasi yang digunakandalampenelitianiniadalahanggota Taekwondo

Kota Bandung

4. Sampel yang digunakandalampenelitianiniadalahatlet Taekwondo Kota

(8)

A. Kesimpulan

Berdasarkanhasilpengolahan data dananalisis data yang

telahpenelitilakukan,

makadalampenelitianinipenelitidapatmenyimpulkanbahwa :

1. Tingkat kepuasanatletterhadappenggunaanalatdigital scoring

system (DSS) rendahdengan score 923

dantingkatkepuasanatletterhadappenggunaanalatprotector scoring

system (PSS) lebihtinggidengan score 1257.

2. Terdapatperbandingan yang signifikanantarapenggunaanalatdigital

scoring system (DSS) denganprotector scoring system

(PSS).Dimanaatletlebihpuasmenggunakanalatprotector scoring

system (PSS)dibandingkanmenggunakanalatdigital scoring system

(DSS).

B. Saran

Setelahmengetahuihasilpenelitian yang telahdiperoleh,

selanjutnyapenelitimengajukan saran yang

dapatdigunakansebagaipemahamandanliteraturtambahan:

1. Penelitianinihanyaterbataspadagambarankepuasanatletsecarateknissaja.

Untukitupenelitimerelomendasikankepadapenelitiberikutnyauntukmenelitikep

uasanatletinisecaralebihluas.

2. Sampel yang digunakandalampenelitianinihanyaatlettingkatkota Bandung

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian pada pengukuran push up selama satu menit terhadap atlet Taekwondo Dojang STIMART AMNI Semarang dapat disimpulkan bahwa terdapat

Dalam penelitian dan pengembangan ini difokuskan untuk menghasilkan produk yaitu Aplikasi Scoring System pada Pertandingan “Kata”. Prosedur yang digunakan dalam