• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Wikana Noviati, 2014.

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA

JERMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Bahasa Jerman

Oleh Wikana Noviati

1003153

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Wikana Noviati, 2014.

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN

Oleh

Wikana Noviati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Wikana Noviati 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

November 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Wikana Noviati, 2014.

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Wikana Noviati

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Ending Khoerudin, S.Pd., M.Hum. NIP 19640104 198903 1 001

Pembimbing II:

Irma Permatawati, M.Pd. NIP 19821004 200501 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Jerman

FPBS UPI

Drs. Amir, M.Pd

(4)

Wikana Noviati, 2014.

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ABSTRAKSI

Noviati, Wikana. 2014. Analisis Makna Prefiks vor- Dalam Verba Bahasa Jerman. SKRIPSI. Bandung. Departemen Pendidikan Bahasa Jerman. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra: Universitas Pendidikan Indonesia.

Prefiks adalah sebuah awalan verba, yang mempunyai fungsi untuk memberikan makna baru pada verba. Dengan prefiks sebuah verba dapat memiliki makna yang berbeda, karena prefiks dapat memengaruhi bentuk dan makna verba. Salah satu prefiks adalah prefiks vor-. Prefiks vor- dapat membentuk trennbares Verb atau verba yang dapat dipisahkan. Prefiks vor- memiliki makna tersendiri yang dapat membentuk makna baru pada verba. Penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu untuk mengetahui: (1) verba berprefiks vor- yang terdapat dalam sumber data dan 2) menganalisis makna prefiks vor- pada verba yang ditemukan dalam sumber data. Metode deskriptif analitik digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam penelitian ini data-data diambil dari empat sumber data, yaitu satu roman Ich

nannte ihn Krawatte karya Millena Michiko Flašar dan tiga majalah DER

SPIEGEL edisi No.41/7 Juli 2013, No.46/10 November 2013 dan No.26/ 23 Juni

2014. Dari penelitian ini disimpulkan 1) Dalam empat sumber penelitian tersebut ditemukan 37 jenis verba berprefiks vor-: di antaranya adalah vorstellen (22x),

vorfinden (1x), vorhaben (1x), vorhalten (3x), vorkommen (11x), vorgeben (6x), vorsprechen (1x), vorlesen (2x), vorspielen (1x), vorschlagen (12x), vorbeugen

(2x), vorbehalten (2x), vorrechnen (2x), vorsorgen (1x), vorfahren (2x),

vorrucken (1x), vorführen (1x) dan vorherrschen (2x). 2) Makna prefiks vor- pada

verba yang ditemukan dalam penelitian ini adalah makna räumlich dan zeitlich.

Makna räumlich adalah makna yang berhubungan dengan ruang; ‘ke depan’ dan

‘di depan’, seperti pada verba: vorstellen, vorkommen, vorweisen, vormachen,

vorenthalten, vortragen, vornehmen, vorwerfen, vorziehen dan vorrücken. Makna zeitlich adalah makna yang berhubungan dengan waktu; ‘sebelumnya’, seperti pada verba: vorhaben, vorkommen, vorschlagen, vorgehen, vorbereiten, vorsehen,

vornehmen dan vorsorgen. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat dua

(5)

Wikana Noviati, 2014.

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu KURZFASSUNG

Noviati, Wikana. 2014. Die Bedeutungsanalyse des Präfixes vor- in deutschen Verben. Eine Abschlussarbeit an der Deutschabteilung der Fakultät für Sprachen und Literatur. Pädagogische Universität Indonesien.

(6)

vi

Wikana Noviati, 2014.

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI ……… i

ABSTRAKT ………. ii

KATA PENGANTAR ………. iii

UCAPAN TERIMA KASIH ………... iv

DAFTAR ISI ……….... vi

DAFTAR TABEL ……… viii

DAFTAR LAMPIRAN ………... ix

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

A. Latar Belakang ……….. 1

B. Identifikasi Masalah ……….. 3

C. Batasan Masalah ……… 4

D. Rumusan Masalah ………. 4

E. Tujuan Penelitian ………... 4

F. Manfaat Penelitian ………. 4

BAB II LANDASAN TEORETIS ……… 5

A. Analisis Makna dalam Penelitian Bahasa ………. 5

1. Definisi Analisis ………. 5

2. Jenis-Jenis Analisis ………. 6

3. Makna ……….. 8

B. Präfix ………. 16

1. Definisi Präfix ………. 16

2. Jenis-Jenis Präfix ………. 17

3. Präfix vor- ………... 20

C. Verba ………. 23

1. Definisi Verba ………. 23

(7)

vii

Wikana Noviati, 2014.

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

D. Roman Ich nannte ihn Krawatte ………... 26

E. Majalah DER SPIEGEL ……… 27

F. Kerangka Berpikir ………. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……….. 29

A. Metode Penelitian ………. 29

B. Objek Penelitian ……… 29

C. Langkah-Langkah Penelitian ………... 30

D. Teknik Analisis Data ………. 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………... 32

A. Deskripsi Data ………... 32

B. Analisis Data ………... 32

1. Verba berprefiks vor- ……….. 33

2. Makna prefiks vor- dalam verba bahasa Jerman ………. 38

a. Prefiks vor- pada verba yang bermakna räumlich (berhubungan dengan ruang) ………. 39

b. Prefiks vor- pada verba yang bermakna zeitlich (berhubungan dengan waktu) ……… 41

C. Pembahasan Hasil Analisis ……… 44

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………. 46

A. Simpulan ……… 46

B. Saran ……….. 47

DAFTAR PUSTAKA ………... 48

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……….. 50

(8)

1

Wikana Noviati, 2014.

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam tata bahasa Jerman atau dikenal dengan istilah Grammatik terdapat

berbagai macam materi yang harus dikuasai oleh pembelajar. Salah satunya

adalah materi mengenai vor, yang dikenal sebagai preposisi yang menerangkan

tempat, temporal dan sebab (kausal). Akan tetapi, vor juga berfungsi sebagai

prefiks dalam verba, sehingga vor memiliki beberapa fungsi dalam

penggunaannya.

Berikut adalah contoh kalimat dengan masing-masing fungsi yang

dimaksud:

(1) Vor sebagai preposisi yang menerangkan tempat/ lokal

Ein Jugendlicher sitzt im Durchschnitt 151 Minuten am Tag vor dem Fenster.

seorang pemuda duduk rata-rata 151 menit pada hari (di)depan itu jendela

Seorang pemuda duduk rata-rata 151 menit per hari di depan jendela’.

(Contoh kalimat dalam buku B.Grammatik, hal 13)

Pada contoh kalimat (1) terdapat kata vor yang berfungsi sebagai preposisi

yang menerangkan tempat (lokal). Kata vor dalam kalimat tersebut berkorelasi

dengan artikel definit yang memiliki Genus Singular neutral dan berada pada

kasus Dativ, sehingga berubah menjadi dem. Berdasarkan unsur pembentuknya,

vor memiliki satu suku kata dan kata vor dalam kalimat tersebut berkorelasi

dengan artikel definit dem dari nomina Fenster, sehingga kata vor dalam kalimat

tersebut berfungsi sebagai preposisi yang menerangkan tempat (lokal).

(2) Vor sebagai preposisi yang menerangkan sebab/ kausal

Frau Müller strahlte vor Freude.

(9)

2

Wikana Noviati, 2014.

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ‘Nyonya Müller (wajahnya) berseri-seri karena gembira’. (Contoh kalimat dalam buku B.Gramatik, hal.35)

Selain sebagai preposisi yang menunjukkan tempat, vor juga berfungsi

sebagai preposisi yang menerangkan sebab (kausal). Hal ini dapat dilihat pada

contoh kalimat (2). Kata vor dalam kalimat tersebut tidak berkorelasi dengan

artikel, karena pada penggunaannya kata vor sebagai preposisi yang menerangkan

kausal hanya berada pada kasus Dativ mit Nullartikel (tanpa artikel). Pada contoh

kalimat (2) kata vor berkorelasi dengan obyek Dativ tanpa artikel. Meskipun

Freude memiliki artikel die, tetapi karena terdapat preposisi vor yang

menerangkan sebab, maka penulisan Freude tidak dengan artikelnya.

(3) Vor sebagai preposisi yang menerangkan waktu/ temporal

Der ersten Spiele von Olympia fanden vermutlich 776 vor Christus statt.

stattfinden

itu pertama permainan dari Olympia menemukan kiranya 776 (di)depan Kristus daripada

‘Permainan pertama dari Olympia mungkin diadakan pada tahun 776 Sebelum Masehi’.

(Contoh kalimat dalam buku B.Grammatik, hal.31)

Pada contoh kalimat (3) terdapat kata vor sebagai preposisi yang

menerangkan waktu (temporal). Kata vor dalam kalimat tersebut tidak berkorelasi

dengan artikel, melainkan dengan angka dan keterangan Kristus atau Masehi.

Kata vor tersebut menunjukkan keterangan waktu, tahun 776 vor Christus yang

artinya tahun 776 Sebelum Masehi.

(4) Vor- sebagai prefiks dalam verba

Ich stellte mir vor, wie es wäre, nach draußen zu gehen und

vorstellen

saya meletakkan saya(Ref.pron) (di)depan, seperti itu akan, ke di luar untuk pergi dan

endlich zu verstehen: Es gibt Räume, die man niemals verlässt.

(10)

3

Wikana Noviati, 2014.

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Saya membayangkan, apa jadinya jika saya pergi ke luar dan akhirnya

mengerti: terdapat ruangan yang tidak pernah ditinggalkan orang’.

(Contoh kalimat dalam Majalah DER SPIEGEL, No.46/10.11.13 hal.21)

Pada contoh kalimat (4) verba yang digunakan adalah vorstellen yang

berasal dari prefiks vor- dengan verba dasar stellen. Prefiks vor- dalam verba ini

bermakna räumlich atau berhubungan dengan ruang. Verba dasar stellen

bermakna ‘meletakkan sesuatu’ dan prefiks vor- bermakna ‘ke depan’. Sehingga

verba vorstellen sebenarnya bermakna ‘meletakkan sesuatu ke depan seseorang

(seolah-olah) terlihat jelas’, jadi verba vorstellen dalam kalimat tersebut bermakna

‘membayangkan’ karena sesuatu yang diletakkan bukan benda konkret.

Prefiks vor- termasuk dalam trennbares Präfix atau prefiks yang dapat

dipisah. Hal ini menunjukkan bahwa prefiks vor- adalah awalan yang dapat

dipisahkan dari verba yang diikutinya. Pada saat verba dikonjugasikan maka

awalan atau prefiks tersebut ditulis terpisah dari verba dasar. Secara sintaksis kata

yang mengalami perubahan bentuk juga akan mengalami perubahan makna dan

struktur kalimatnya. Meskipun berasal dari verba yang sama namun verba yang

mengalami prefiksasi memiliki makna beragam. Berdasarkan latar belakang

mengenai penggunaan kata vor yang beragam maka penulis tertarik untuk

meneliti makna dari prefiks vor- dalam verba bahasa Jerman.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka masalah

yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan vor sebagai preposisi dan prefiks dalam kalimat

berbahasa Jerman?

2. Apakah fungsi prefiks vor- dalam verba bahasa Jerman?

3. Verba apa saja yang mengalami prefiksasi vor-?

4. Bagaimana prefiks vor- dapat membentuk verba baru dan maknanya?

(11)

4

Wikana Noviati, 2014.

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penelitian ini

dibatasi pada analisis makna prefiks vor- dalam verba bahasa Jerman. Adapun

sumber data dalam penelitian ini adalah roman Ich nannte ihn Krawatte karya

Millena Michiko Flašar tahun 2012 dari penerbit Klaus Wagenbach, Berlin. Selain roman, sumber data lain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tiga

edisi majalah DER SPIEGEL, yaitu Nr.41/7.10.13, Nr.46/10.11.13 dan Nr.26/

23.6.2014.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Verba berprefiks vor- apa saja yang terdapat dalam sumber data?

2. Apa saja makna prefiks vor- dalam verba bahasa Jerman yang ditemukan

dalam sumber data?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Verba berprefiks vor- yang terdapat dalam sumber data.

2. Makna prefiks vor- dalam verba bahasa Jerman yang ditemukan dalam sumber

data.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah disebutkan

di atas, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

informasi tambahan mengenai materi vor sebagai prefiks, yang dapat

dipergunakan oleh pembelajar bahasa Jerman dan juga dapat dijadikan referensi

(12)

29

Wikana Noviati, 2014.

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

analitik, karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui verba apa saja

yang berkorelasi dengan prefiks vor- dan mendeskripsikan makna prefiks vor-

pada verba yang ditemukan dalam sumber data. Metode deskriptif analitik dimulai

dengan mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, mengumpulkan

data-data, kemudian menganalisis data-data, dan pada tahap akhir menyimpulkan makna

dari prefiks vor- yang ditemukan dari sumber data.

B.Objek Penelitian

Objek yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang

mengandung verba dengan prefiks vor- pada roman Ich nannte ihn Krawatte

karya Millena Michiko Flašar dan Majalah DER SPIEGEL. Kedua jenis sumber

data dipilih dengan pertimbangan frekuensi kemunculan prefiks vor-.

1. Roman Ich nannte ihn Krawatte

Roman karya Millena Michiko Flašar ini diterbitkan pada tahun 2012 oleh

penerbit Wagenbach di kota Berlin. Ich nannte ihn Krawatte adalah judul buku

ketiga yang ditulis Flašar, setelah Okaasan: Meine unbekannte Mutter yang

diterbitkan pada tahun 2010 dan Ich bin pada tahun 2008. Roman Ich nannte ihn

Krawatte memiliki ide cerita yang menarik dan memuat nilai sosial bangsa

Jepang. Menjadi seorang Salaryman (pekerja keras laki-laki) dan kasus kematian

atau bunuh diri adalah dampak dari kehidupan sosial yang tinggi di Jepang.

Persaingan pekerja dan kemajuan teknologi adalah tantangan besar di negara maju

seperti Jepang. Tuntutan pendidikan tinggi juga menyebabkan sebagian pelajar

tidak kuat secara emosional. Kedua masalah tersebut digambarkan dalam suatu

(13)

30

Wikana Noviati, 2014.

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

masih mudah dipahami sehingga dapat dipakai sebagai media belajar. Selain itu di

dalam buku ini juga ditampilkan mini glosarium untuk istilah kata bahasa Jepang

dalam bahasa Jerman.

2. Majalah DER SPIEGEL

Dalam penelitian ini digunakan tiga edisi majalah DER SPIEGEL yaitu

Nr.41/7.10.13, Nr.46/10.11.13 dan Nr.26/ 23.6.2014. Majalah DER SPIEGEL

merupakan majalah politik berbahasa Jerman yang terbit tiap satu minggu sekali.

Hal yang menarik dari majalah ini selain berita politiknya adalah keberadaan

gambar-gambar yang memperkuat penjelasan suatu artikel. Berita utama dari

Nr.41/7.10.13 adalah mengenai pemimpin diktator Syiria yaitu Baschar Al-Assad.

Dalam edisi berikutnya yaitu Nr.46/10.11.13 berita utamanya adalah peringatan

untuk mengenang 100 tahun Willy Brandt. Berita lainnya adalah mengenai

Snowden dan penyadapan yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat terhadap

pemimpin-pemimpin negara lainnya. Dalam edisi Nr.26/23.6.2014 berita

utamanya adalah mengenai jenis kelompok teror baru yaitu ISIS. Tema yang

terdapat dalam majalah ini adalah sebagai berikut: Deutschland, Gesellschaft,

Wirtschaft, Ausland, Wissenschaft. Technik, Kultur, Sport dan Medien.

C.Langkah-langkah Penelitian

Dalam penelitian ini, langkah-langkah analisis yang digunakan adalah

sebagai berikut:

1. Tahap pengumpulan data

Data berupa kalimat yang mengandung verba berprefiks vor-

dikumpulkan. Data-data yang telah terkumpul dijadikan bahan untuk menganalisis

prefiks vor-.

2. Tahap pengolahan data

Pada tahap pengolahan data, kalimat-kalimat yang di dalamnya

mengandung verba berprefiks vor- diolah kemudian dianalisis dan

diklasifikasikan berdasarkan maknanya.

(14)

31

Wikana Noviati, 2014.

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Pada tahap ini disimpulkan hasil akhir dari analisis data yang telah

dilakukan.

D.Teknik Analisis Data

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan teks atau buku bacaan yang akan digunakan sebagai sumber

data.

2. Mengidentifikasi kalimat yang mengandung verba dengan prefiks vor- yang

terdapat dalam sumber data.

3. Mengumpulkan data kalimat yang mengandung verba dengan prefiks vor- yang

terdapat dalam sumber data.

4. Mengklasifikasikan data kalimat yang mengandung verba dengan prefiks vor-

yang terdapat dalam sumber data berdasarkan makna prefiksnya.

5. Melakukan analisis makna terhadap data yang diperoleh dari sumber data.

6. Menyimpulkan data-data yaitu berupa makna prefiks vor- dari verba yang

ditemukan.

7. Pada tahap akhir yaitu melaporkan hasil penelitian atau analisis sesuai dengan

(15)

46

Wikana Noviati, 2014.

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan pada bab

sebelumnya, dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Verba berprefiks vor- yang ditemukan dalam sumber data adalah sebagai

berikut: vorstellen (22x), vorfinden (1x), vorhaben (1x), vorhalten (3x),

vorkommen (11x), vorgeben (6x), vorsprechen (1x), vorlesen (2x), vorspielen

(1x), vorschlagen (12x), vorfallen (1x), vorweisen (4x), vorstoßen (1x),

vorschieben (1x), vormachen (2x), vorarbeiten (1x), vorenthalten (1x),

vorschreiben (4x), vorgehen (9x), vorbereiten (7x), vortragen (3x), vorsehen

(7x), vorliegen (9x), vornehmen (5x), vorwerfen (17x), vorbeugen (2x),

vorbehalten (2x), vortreten (1x), vorrechnen (2x), vorlegen (6x), vorziehen

(1x), vorfahren (2x), vorrücken (1x), vorführen (1x), vordringen (1x),

vorsorgen (1x) dan vorherrschen (2x).

2. Makna prefiks vor- dalam verba:

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya prefiks vor- memiliki dua

makna, yaitu räumlich dan zeitlich. Berdasarkan hasil analisis data, dari 40

kalimat yang digunakan sebagai objek penelitian, ditemukan 27 kalimat dengan

verba berprefiks vor- yang bermakna räumlich dan 13 kalimat dengan verba

berprefiks vor- yang bermakna zeitlich.

a. Verba berprefiks vor- dengan makna räumlich: vorstellen, vorfinden,

vorgeben, vorsprechen, vorlesen, vorspielen, vorkommen, vorweisen,

vorstoßen, vorschieben, vormachen, vorenthalten, vortragen, vorliegen,

vornehmen, vorwerfen, vorbehalten, vordringen, vortreten, vorrechnen,

(16)

47

Wikana Noviati, 2014.

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

b. Verba berprefiks vor- dengan makna zeitlich: vorhaben, vorhalten,

vorkommen, vorschlagen, vorfallen, vorarbeiten, vorschreiben, vorgehen,

vorbereiten, vorsehen, vorbeugen, vornehmen dan vorsorgen.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disarankan hal-hal

sebagai berikut:

1. Diharapkan pembelajar bahasa Jerman mempelajari lebih lanjut tentang

pembentukan kata, termasuk di dalamnya verba berprefiks vor- agar dapat

memahami teks lebih baik. Pembelajar dapat mempelajari prefiks serta

makna-maknanya lebih lanjut melalui buku-buku gramatik, seperti Deustche

Grammatik, Handbuch der deutschen Grammatik dan kamus-kamus besar

bahasa Jerman, seperti Langenscheidt Großwörterbuch dan DUDEN

Basiswörterbuch. Untuk memahami prefiks, pembelajar dapat membaca

majalah, seperti DER SPIEGEL dan roman Ich nannte ihn Krawatte yang dapat

ditemukan di Perpustakaan Goethe Institut Bandung.

2. Diharapkan adanya penelitian serupa mengenai verba berprefiks dengan jenis

prefiks yang berbeda, atau mengenai pembelajaran verba berprefiks vor- agar

(17)

48

Wikana Noviati, 2014.

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2008. Semantik (Pengantar Studi Tentang Makna). Bandung: Sinar

Baru Algesindo.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Yogyakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Buscha, Anne dan Szita, Szilvia. 2010. A Grammatik. Leipzig: Schubert Verlag.

Buscha, Anne dan Szita, Szilvia. 2011. B.Grammatik. Leipzig: Schubert Verlag.

Dewan Redaksi Ensiklopedia Kebahasaan Indonesia. 2009. Ensiklopedia

Kebahasaaan Indonesia Jilid I A-E. Bandung: Angkasa.

_____. 2013. DER SPIEGEL Nr.46/10.11.13. Deutschland: DER SPIEGEL

Dreyer, Hilke dan Schmitt, Richard. 1996. Lehr-und Übungsbuch der deutschen

Grammatik. München: Max-Hueber

Dreyer, Hilke dan Schmitt, Richard. 2009. Lehr-und Übungsbuch der deutschen

Grammatik Aktuell (die gelbeAktuell).München: Max-Hueber.

_____. 2013. DUDEN Basiswörterbuch. Mannheim: Duden Verlag.

Engel, Ulrich. 1988. Deutsche Grammatik. Heidelberg: Julius Gross Verlag.

Engel, Ulrich. 2004. Deutsche Grammatik-Neuarbeitung. München: Iuidicium.

Handajanto, Lusien. 2011. Gramatik Ringkas Bahasa Jerman. Jakarta: Katalis.

Helbig, Gerhard dan Buscha, Joachim. 2010. Deutsche Grammatik. Müchen:

Langenscheidt.

Hentschel, Elke dan Weydt, Harald. 2003. “Handbuch der deutschen

Grammatik”. Berlin: Walter de Gruyter.

Kürschner, Wilfried. 2008. Grammatisches Kompendium. Tübingen: A.Francke

UTB.

Löbner, S. 2003. Semantik: eine Einführung. Berlin: Walter de Gruyter.

Meibauer, Jörg. 2007. Einführung in die germanistische Linguistik. Stuttgart: Carl

(18)

49

Wikana Noviati, 2014.

ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Purwanto. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi dan

Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Schrag, Wolfram. 2007. Medienlandschaft Deutschland. Konstanz: UVK

Verlagsgesselschaft mbH

Schwarz, Monika dan Jeannette Chur. 2007. Semantik Ein Arbeitsbuch. Tübingen:

Gunter Narr Verlag.

Sumarsono. 2012. Pengantar Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syamsudin dan Damaianti, Vismaia. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.

Bandung: Rosdakarya Offset.

Turska, Maria. 2009. Internationalismen in der Fachsprache der Gastronomie

und Kochkunst im fünfsprachigen Vergleich. Frankfurt am Main: Peter

Lang GmbH.

Ulrich, Winfried. 2002. Linguistische Grundbegriffe. Stuttgart: Gebrüder

Bornträger Verlagsbuchhandlung.

Vorderwülbecke, Anne. 1999. Das Grammatikheft. Stuttgart: Ernst Klett

International GmbH.

Wahrig, Gerhard. 2011. Deutsches Wörterbuch (wissenmedia in der Inmedia

ONE) Lexikon. München: Verlag GMbH.

______. 2014. [Online]. Tersedia: http://www.artefact.lib.ru. [2 September

2014]

______. 2014. [Online]. Tersedia: http://www.hispanoteca.eu/Lexikon der

Linguistik/b/Bedeutung in der Linguistik Significado.htm. [9 September

2014]

______. 2014. [Online]. Tersedia:

http://kw.uni-

paderborn.de/fileadmin/kw/institute-einrichtungen/germanistik-und-

vergleichende-literaturwissenschaft/germanistik/Personal/lakushevich/18.01.Semantik_I.

pdf. [9September 2014]

______. 2014. [Online]. Tersedia:

http://fak1-alt.kgw.tu-

Referensi

Dokumen terkait

lainnya adalah kedua verba tersebut, baik Omoidasu maupun Oboeru tidak dapat saling menggantikan satu sama lain karena memiliki makna dalam arti

Setiap verba yang memiliki makna bersinonim belum tentu dapat digunakan untuk menggantikan satu sama lain Selain verba yang bermedan makna sama, juga terdapat verba

Yang dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) deskripsi pembentukan verba dalam BSDSB terjadi melalui pelekatan prefiks berupa : (a) prefiks { ba -, sa

Data dalam penelitian ini adalah ujaran yang mengandung medan makna verba berjalan dituturkan oleh penutur asli bahasa Melayu dialek Sambas yang diwakili oleh

Verba hasil dengan prefiks ini berupa verba transitif jika bentuk dasarnya berupa verba transitif atau nomina dengan komponen makna (+ tindakan) dan (+bahan/benda

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang menganalisis dan mendeskripsikan medan makna verba berbicara BMDS. Verba Berbicara yang dianalisis dan

Dengan kata lain, di dalam verba perfek dan imperfek terdapat makna kala aspek dan modus yang saling berkaitan dalam membentuk suatu sistem konjugasi verba

Adapun makna prefiks ter- inflektif yang ditemukan dalam data hanya makna ‘dapat/sanggup’ yang berjumlah sebelas kata dan makna ‘sudah terjadi’ yang berjumlah dua