• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI EVALUASI PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI SMK NEGERI 8 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI EVALUASI PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI SMK NEGERI 8 BANDUNG."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI EVALUASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

DI SMK NEGERI 8 BANDUNG

(Studi Pada Program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh :

Danu Andriansyah E. 0551. 0706957

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

DANU ANDRIANSYAH E.0551.0706957

STUDI EVALUASI PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI SMK NEGERI 8 BANDUNG. (Studi Pada Program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung

yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa)”

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Amay Suherman, M.Pd NIP 19590325 198601 1 001

Pembimbing II

Drs. Tatang Permana, M.Pd NIP 19651110 199203 1 007

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Studi Evaluasi Program

Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 8 Bandung. (Studi Pada Program

Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa)” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan

atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang

berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung

resiko atau sanksi tegas kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya

pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari

pihak lain terhadap keaslian dari karya saya ini.

Bandung, Maret 2013 Yang membuat pernyataan

(4)

ABSTRAK

Danu Andriansyah E.0551.0706957 (2013), “Studi Evaluasi Program Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 8 Bandung (Studi Pada Program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa)”.

Pelaksanaan Pratik Kerja Industri di SMK Negeri 8 Bandung, berpedoman pada Bahan bimbingan teknis (Bimtek) Peningkatan Mutu SMK yang disusun oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi dalam program, peneliti menggunakan Model Evaluasi

Discrepancy. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Tujuan umum penelitian ini, yakni untuk mengetahui ketercapaian program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa berdasarkan pedoman pelaksanaan Prakerin, sedangkan tujuan khususnya yaitu untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi dan faktor penghambat maupun pendukung dalam program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa. Berdasarkan pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini, diketahui bahwa keterlaksanaan program Prakerin oleh sekolah adalah 38%, dan keterlaksanaan program Prakerin oleh Institusi Pasangan/industri adalah 50%. Persentase untuk faktor penghambat sebesar 63% dan faktor pendukung sebesar 37%. Berdasarkan hal tersebut, maka ketercapaian program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa adalah kurang optimal. Ketercapaian program Prakerin yang kurang optimal ini, dikarenakan adanya temuan beberapa kesenjangan yang terjadi dalam program Prakerin, serta temuan adanya faktor penghambat yang lebih banyak dari pada faktor pendukung dalam program Prakerin.

(5)

ABSTRACT

Danu Andriansyah E. 0551.0706957 (2013), " Studies Program Evaluation of Work Practices in the Industry at SMK Negeri 8 Bandung. (Study on rogram Work Practices in the Industry SMK Negeri 8 Bandung at PT. Nusantara Jaya Sentosa)".

The implementation of work in the industry practitioner SMK Negeri 8 Bandung, based on technical guidance (Bimtek) SMK quality improvement prepared by the Directorate of vocational high school. To find out the gaps that occur in the program, the researchers used a Model of evaluation of the Discrepancy. The research method used is the qualitative approach with the analytic method of deskriftif. Technique data collection using interview techniques and documentation. The general objective of this research, to know the achievement of Industry work practices program SMK Negeri 8 Bandung at PT. Nusantara Jaya Sentosa based on implementation of work practices guidelines the industry, whereas the purpose especially to know gap happened and restricting factor as well as supporters in the Industry Work Practices program SMK Negeri 8 Bandung held at PT. Nusantara Jaya Sentosa. Based on the processing and analysis of data in the study, noted that the implementation of the programme of work practices Industry by school is 38%, and program implementation work practices industry by Industry partner is 50%. Restricting factors of percentage to 63% and 37% of factor endowments. Based on the foregoing, the achievement of the program's work practices Industry SMK Negeri 8 Bandung implemented in PT. Nusantara Jaya Sentosa is less than optimal. The achievement of the program work practices that are less than optimal in this Industry, due to the presence of some of the findings gaps that occur in the program, as well as the presence of an inhibitor factor findings that more than on factor endowments in the program work practices in the industry.

(6)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

G. Sistematika Penulisan Skripsi ... 11

BAB II KAJIAN TEORI ... 13

A. Tinjauan Tentang Evaluasi Program ... 13

1. Pengertian Evaluasi Program ... 13

2. Model-model Evaluasi program ... 15

a. Model Goal Oriented Evaluation ... 16

b. Model Goal Free Oriented Evaluation ... 16

c. Model Stake atau Countenance ... 17

d. Model Brinkerhorff ... 18

e. Model UCLA ... 19

f. Model Evaluasi CIPP ... 19

g. Model Discrepancy ... 20

3. Pendekatan dalam Evaluasi ... 21

4. Jenis dan Tujuan Evaluasi Program ... 22

5. Kriteria dalam Evaluasi Program ... 23

6. Langkah-langkah Evaluasi Program ... 24

B. Tinjauan Tentang Pendidikan Menengah Kejuruan ... 25

C. Tinjauan Tentang Industri ... 28

1. Pengertian Industri ... 28

(7)

D. Tinjauan Tentang Praktik Kerja Industri... 32

1. Pengertian Praktik Kerja Industri ... 32

2. Latar Belakang Dilaksanakan Prakerin ... 33

3. Landasan Hukum ... 36

4. Tujuan Praktik Kerja Industri ... 38

5. Manfaat Pelaksanaan Praktik Kerja Industri ... 39

6. Pedoman Pelaksanan Praekerin... 40

7. Tata Tertib Peserta Prakerin ... 42

8. Deskripsi Tugas Pembimbing Prakerin ... 43

E. Kedudukan Prakerin dalam Kurikulum SMK ... 44

F. Institusi Pasangan (PT. Nusantara Jaya Sentosa) ... 51

BAB III METODE PENELITIAN ... 52

A. Metode Penelitian yagn Digunakan ... 52

B. Objek Penelitian dan Sumber Data ... 53

C. Penjelasan Istilah ... 55

D. Instrumen Penelitian... 56

1. Pedoman Wawancara ... 57

2. Pedoman Dokumentasi... 57

E. Teknik Pengumpulan Data ... 57

1. Wawancara ... 58

2. Dokumentasi ... 59

F. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 59

1. Tahap Orientasi ... 59

2. Tahap Eksplorasi ... 60

3. Tahap Member check ... 60

G. Teknik Analisis Data ... 60

1. Reduksi Data ... 61

2. Penyajian Data ... 61

3. Conclusion Drawing/Verification ... 62

H. Tingkat Kepercayaan Hasil Penelitian ... 62

1. Kredibilitas (validitas internal) ... 63

2. Transferabilitas (validitas eksternal) ... 64

3. Dependabilitas dan Konfirmabilitas ... 64

I. Alur Penelitian ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66

A. Deskripsi Data ... 66

1. Gambaran Umum Program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung ... 67

(8)

b. Pelaksanaan Program Prakerin ... 83

c. Evaluasi Program Prakerin ... 93

2. Kesenjangan yang terjadi dalam Program Prakerin ... 95

3. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Program Prakerin ... 99

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 102

1. Perancangan Program Prakerin ... 103

2. Pelaksanaan Program Prakerin ... 107

3. Ketercapaian Program Prakerin ... 116

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 118

A. Kesimpulan ... 118

B. Saran ... 119

DAFTAR PUSTAKA ... 122

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Langkah kerja dalam Perancangan program Prakerin berdasarkan

pada pedoman Prakerin... 69

4.2 Persentase alat praktik yang dimiliki sekolah ... 70

4.3 Kompetensi kejuruan yang belum bisa dibelajarkan di sekolah,

berdasarkan pada alat praktik yang dimilki ... 76

4.4 Standar Kompetensi (TKR) yang dibelajarkan Pada Siswa Saat

Melaksanakan Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa ... 77

4.5 Inventarisasi Dunia Kerja (PT. Nusantara Jaya Sentosa) ... 81

4.6 Pelaksanaan Program Prakerin Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan

Prakerin ... 84

4.7 Kesesuaian Pelaksanaan Program Prakerin oleh Sekolah Berdasarkan

Pedoman Pelaksanaan Prakerin ... 88

4.8 Kesesuaian Pelaksanaan Program Prakerin oleh Institusi Pasangan

Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Prakerin ... 89

4.9 Pelaksanaan Program Prakerin Berdasarkan Program Kerja Prakerin ... 90

4.10 Pelaksanaan Evaluasi Program Prakerin yang dilakukan oleh

SMK Negeri 8 Bandung ... 94

4.11 Keterlaksanaan Program Prakerin oleh Sekolah Berdasarkan

Pedoman Pelaksanaan Prakerin ... 96

4.12 Keterlaksanaan Program Prakerin oleh Institusi Pasangan

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran A

1. Kisi-kisi Pengumpulan Data Penelitian ... 126

2. Pedoman Wawancara ... 131

3. Pedoman Penilaian Dokumen ... 141

Lampiran B 1. Resume Wawancara ... 143

2. Triangulasi Data ... 166

3. Resume wawancara tentang faktor penghambat dan pendukung program Prakerin ... 177

4. Surat Keterangan Penelitian ... 182

5. Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi ... 183

6. Daftar Kegiatan Bimbingan Skripsi ... 185

7. Berita Acara Seminar I (satu)... 188

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai suatu proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang

berlangsung melalui pengajaran dan pelatihan. Sistem pendidikan di Indonesia

yang terdiri dari ketentuan umum, kurikulum, tujuan, siswa, tenaga kependidikan

maupun bentuk satuan dan lama pendidikan selalu mengalami perubahan dari

waktu ke waktu. Hal ini sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang semakin canggih maupun sumber daya manusia yang semakin

berkualitas.

Sekolah sebagai salah satu intitusi yang bergerak dibidang pendidikan

merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

(SDM). SDM lebih bernilai jika memiliki sikap, perilaku, wawasan, kemampuan,

keahlian serta keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan berbagai bidang dan

sektor. Dalam rangka menyiapkan SDM yang relevan dengan kebutuhan, sektor

pendidikan menunjuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai wahana

penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan bagi siswa-nya. Sekolah

Menengah Kejuruan merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang bertujuan

menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja yang terampil dan mengutamakan

kemampuan untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.

Perkembangan teknologi yang sudah semakin maju, menuntut lulusan

(13)

2

zaman. Upaya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mencari

pemecahan masalah tersebut dengan cara mengembangkan dan melaksanakan

Program yang dinamakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) pada Sekolah

Menengah Kejuruan. Secara teknis, siswa SMK dalam jangka waktu tertentu

dikirim ke dunia usaha dan industri (DUDI) untuk bekerja pada jenis profesi

tertentu yang sesuai dengan bidang studinya. Siswa diharapkan lebih familiar

terhadap dunia kerja, sehingga setelah lulus akan lebih mudah beradaptasi karena

berbekal keahlian profesi yang pernah didapatkan dari dunia kerja. Selain

itu, lulusan SMK kelak lebih profesional menekuni profesinya di DUDI.

Peran dunia usaha dan industri adalah mengoptimalkan SDM yang

berkualitas melalui program Prakerin. Siswa diberikan teori di sekolah dan

sebagian diajarkan melalui magang di dunia kerja, sehingga lebih mengenal

lapangan. Mereka melakukan praktik di perusahaan selama jangka waktu tertentu,

sehingga dalam jangka waktu tiga tahun akan menjadi tenaga siap pakai dengan

pola pikir yang profesional.

Praktik Kerja Industri merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan

keahlian kejuruan yang disesuaikan dengan kebutuhan di dunia usaha dan

industri, Praktik kerja industri ini menuntut siswa agar lebih memahami

konsep teoritis dalam aplikasinya tentang budaya, iklim dan cara kerja serta

tuntutan keahlian tenaga di industri yang relevan dengan bidangnya. Hal yang

terpenting adalah tumbuhnya kemandirian dan sikap entrepreneur siswa dalam

mengembangkan profesionalismenya, sehingga output pendidikan nantinya dapat

(14)

3

Kebijakan diadakannya program Prakerin ini menuntut kedua belah pihak

yaitu Sekolah dan Industri/Institusi Pasangan secara bersama menyusun konsep,

hal ini dimaksudkan agar ada kesesuaian antara sekolah dan industri. Kesesuaian

antara kompetensi yang didapat oleh siswa di sekolah merupakan kompetensi

yang dibutuhkan di dunia industri. Institusi Pasangan juga harus berperan aktif

dalam menyampaikan kemajuan teknologi ke pihak sekolah agar terjadi

sinkronisasi antara dunia industri dengan dunia pendidikan, karena mereka

adalah pihak yang lebih berkepentingan dari sudut kebutuhan tenaga kerja.

Menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008: 2), tujuan

Prakerin adalah:

1. Pemenuhan kompetensi sesuai tutunan kurikulum.

2. Implementasi kompetensi ke dalam dunia kerja. 3. Penumbuhan etos kerja/pengalaman kerja.

Tujuan Prakerin tersebut bisa dikatakan agar siswa mendapatkan

pengalaman kerja yang nyata selama melakukan praktik di indsutri. Siswa yang

sudah merasa mendapatkan pengalaman kerja yang nyata selama melakukan

Prakerin, tidak akan terkejut ketika mereka sudah bekerja dan memasuki

lingkungan industri. Industri-industri sekarang ini sudah berkembang pesat dan

banyak ditemui di kota Bandung, dari berbagai jenis-jenis industri yang ada,

sekolah harus melakukan kerjasama dalam hal Prakerin yang sesuai dengan

kompetensi yang dibelajarkan pada siswa.

Salah satu Institusi Pasangan yang membuat nota kesepakatan dengan SMK

Negeri 8 Bandung dalam hal pelaksanaan Praktik Kerja Industri adalah PT.

(15)

4

40234. PT. Nusantara Jaya Sentosa merupakan dealer utama Suzuki untuk

wilayah Bandung yang mencakup penjualan unit mobil, spare part dan bengkel di

bawah naungan Indo Mobil Group yang berkedudukan di Jakarta.

Kerja sama antara PT. Nusantara Jaya Sentosa dengan SMK Negeri 8

Bandung diperuntukan pada siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik

Kendaraan Ringan yang akan melaksanakan Praktik Kerja Industri. Selain

membuat nota kesepahaman dengan SMK Negeri 8 Bandung dalam pelaksanaan

Praktik Kerja Industri, PT. Nusantara Jaya Sentosa merupakan mitra kerja sekolah

dalam pelaksanaan Ujian Kompetensi siswa kelas XII Kompetensi Keahlian

Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 8 Bandung, yang biasa dilaksanakan

sebelum Ujian Nasional.

PT. Nusantara Jaya Sentosa sebagai Institusi Pasangan dalam pelaksanaan

Prakerin merupakan prioritas utama bagi pihak SMK Negeri 8 Bandung, ini

ditunjukan dengan kuota peserta Prakerin tiap tahun yang melebihi 20 siswa di

industri yang merupakan dealer utama Suzuki ini, karena hubungan sekolah

dengan PT. Nusantara Jaya Sentosa sudah cukup baik dan sudah terjalin lumayan

lama. Pernyataan ini sesuai dengan yang diungkap oleh Candra Ginanjar, S.Pd

selaku Sie. Prakerin dan Kunjungan Industri Bidang Hubungan Industri tahun

ajaran 2012-2013 (3 Agustus 2012) yang mengatakan bahwa “Salah satu institusi

pasangan yang mempunyai kuota paling banyak diantara yang lainnya adalah PT.

Nusantara Jaya Sentosa, mereka menerima lebih dari 20 siswa untuk melakukan

Prakerin, siswa yang melakukan Prakerin tahun ajaran 2011-2012 sebanyak 30

(16)

5

Siswa yang melaksanakan Praktik Kerja Industri di PT. Nusantara Jaya

Sentosa belum tentu direktut oleh pihak industri untuk dijadikan karyawan.

Pernyataan ini sesuai dengan yang di ungkapkan oleh Candra Ginanjar, S.Pd

selaku Sie. Prakerin dan Kunjungan Industri Bidang Hubungan Industri tahun

ajaran 2012-2013 (3 Agustus) yang mengatakan bahwa “MOU yang dilakukan

oleh pihak sekolah dengan pihak Institusi Pasangan hanya sekedar pada

pelaksanaan Prakerin, tidak ada keberlanjutan dalam hal perekrutan karyawan

oleh pihak industri”. Hal ini masih sama seperti yang diungkapkan oleh

Abdurahman Hidayat, S.Pd selaku Wakasek Bidang Hubungan Industri tahun

ajaran 2012-2013 (6 Agustus 2012) yang mengatakan bahwa “MOU hanya

sebatas pada pelaksanaan Prakerin saja”. Keadaan ini semakin mempersempit

kesempatan bagi lulusan SMK Negeri 8 Bandung untuk bekerja pada industri

tersebut, dimana siswa memperoleh ilmu dan pengalamanya selama melakukan

Prakerin.

Masalah-masalah dalam Prakerin pada umumnya adalah siswa/peserta

Prakerin belum dipercaya sepenuhnya oleh pihak industri untuk terjun langsung

ke bagian service/maintenance, guru pembimbing Prakerin yang ditugaskan untuk

memonitoring/ memantau kegiatan siswa selama melaksanakan Prakerin tidak

hanya dari guru produktif, akan tetapi dari guru non produktif bisa menjadi guru

pembimbing juga, kedisiplinan siswa saat melaksanakan Prakerin di industri

seperti kehadiran yang kurang dari 80%, siswa hanya mengerjakan sebagian tugas

yang diberikan oleh instsruktur dari industri. ini sesuai dengan yang diungkapkan

(17)

6

Berdasarkan pengamatan awal penulis terhadap program Prakerin SMK

Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa, penulis

mengemukakan beberapa masalah, diantaranya:

1. Rancangan program Prakerin dibuat oleh pihak sekolah, tanpa ada

komunikasi dengan pihak industri.

2. Pemetaan kompetensi pada jurnal kerja/buku laporan kegiatan Prakerin

disusun oleh pihak sekolah, tanpa ada komunikasi dengan pihak industri.

3. Kondisi tempat Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa belum

menggambarkan kondisi kerja yang sebenarnya.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian terdahulu mengenai pelaksanaan

Praktik Kerja Industri di Sekolah Menengah Kejuruan, diantaranya sebagai

berikut:

1. Penelitian yang berjudul Studi Evaluasi Implementasi Praktik Kerja

Industri di Sekolah Menengah Kejuruan oleh Zaky Iben (Skripsi Jurusan

Pendidikan Teknik Mesin UPI), menyimpulkan bahwa Penyelenggaraan

program Prakerin baik dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi Prakerin yang dilaksanakan oleh SMK Negeri 2 Bandung Belum

terlaksana secara optimal.

2. Penelitian yang berjudul Studi Evaluasi Program Praktik Kerja Industri di

SMK Negeri 7 Baleendah oleh Eko Prihantoro (Skripsi Jurusan

Pendidikan Teknik Mesin UPI), menyimpulkan bahwa perencanaan

program Prakerin yang dilakukan oleh pihak sekolah sudah dapat

(18)

7

sekolah sudah dapat dikatakan kurang dan evaluasi program Prakerin yang

dilakukan oleh pihak sekolah sudah dapat dikatakan cukup.

3. Penelitian yang berjudul Efektivitas Pelaksanaan Praktik Industri Siswa

Kelas XII Pada Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK

Puragabaya oleh Denda Yordania (Skripsi Jurusan Pendidikan Teknik

Mesin UPI), menyimpulkan bahwa efektifitas pelaksanaan prakerin siswa

kelas XII program keahlian teknik kendaraan ringan SMK Puragabaya

adalah sebesar 72,05 % dan masuk kategori Baik, Efektifitas Persiapan

pelaksanaan prakerin sebesar 65,4%, Efektifitas Proses pelaksanaan

prakerin sebesar 78,38% Efektifitas Evaluasi pelaksanaan prakerin sebesar

72,36%.

Program Prakerin yang tidak terlaksana dengan baik, dapat menyebabkan

ketidak tercapaian tujuan kegiatan program, dan hasil yang didapatkan dari

program tersebut tidak akan maksimal. Posisi penelitian berdasarkan penelitian

terdahulu memiliki beberapa perbedaan, antara lain:

1. Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui ketercapaian program

Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya

Sentosa berdasarkan pada pedoman pelaksanaan Prakerin.

2. Model evaluasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model

Discrepancy, yaitu suatu kegiatan evaluasi untuk mengetahui perbedaan

antara apa yang ada dengan suatu standar yang telah ditetapkan. Model ini

sesuai dengan tujuan khusu penelitian yaitu untuk mengetahui kesenjangan

(19)

8

maupun pendukung dalam program Prakerin, berdasarkan pada pedoman

pelaksanaan Prakerin yang digunakan oleh SMK Negeri 8 Bandung.

3. Penelitian difokuskan pada salah satu Institusi Pasangan yang menjalin

kerja sama Prakerin dengan SMK Negeri 8 Bandung, yaitu PT. Nusantara

Jaya Sentosa.

Penulis merasa terdorong untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut

tentang program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung di PT. Nusantara Jaya Sentosa,

dengan adanya penelitian ini penulis dapat mengetahui kensenjangan apa saja

yang terjadi dalam program Prakerin dan mengetahui faktor pendukung serta

penghambat dalam program Prakerin, sehingga penulis mengetahui ketercapaian

program Prakerin tersebut. Penelitian yang difokuskan pada satu Institusi

Pasangan/industri ini diharapkan akan lebih detail dalam mengungkap program

Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di di PT. Nusantara Jaya

Sentosa. Dengan ini, penulis akan melakukan kegiatan penelitian dengan judul

“Studi Evaluasi Program Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 8 Bandung.

(Studi Pada Program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di

PT. Nusantara Jaya Sentosa)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, maka penulis

mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut:

a. Masih ada kehadiran siswa yang kurang dari 80% saat melaksanakan Prakerin.

b. Masih ada siswa yang hanya mengerjakan sebagian dari tugas yang diberikan

(20)

9

c. Siswa belum dipercaya sepenuhnya oleh pihak industri untuk terjun langsung

ke bagian service/maintenance.

d. Guru pembimbing Prakerin yang ditugaskan untuk memonitoring/memantau

kegiatan siswa selama melaksanakan Prakerin tidak hanya dari guru produktif,

akan tetapi dari guru non produktif bisa menjadi guru pembimbing Prakerin.

e. Rancangan program Prakerin hanya dibuat oleh pihak sekolah, tanpa ada

komunikasi dengan pihak industri.

f. Pemetaan kompetensi pada jurnal kerja/buku laporan kegiatan Prakerin

disusun oleh pihak sekolah, tanpa ada komunikasi dengan pihak industri.

g. Kondisi tempat Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa belum

menggambarkan kondisi kerja yang sebenarnya.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas yang cukup

luas, maka penulis melakukan pembatasan masalah. Batasan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut:

a. Kesenjangan yang terjadi dalam program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung

yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa dengan pedoman

pelaksanaan Prakerin dari Direktorat Pembinaan SMK.

b. Faktor penghambat maupun pendukung program Prakerin SMK Negeri 8

Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa.

c. Ketercapaian program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di

PT. Nusantara Jaya Sentosa. Ketercapaian program Prakerin diketahui

(21)

10

program Prakerin dan faktor penghambat maupun pendukung dalam program

Ptrakerin berdasarkan pada pedoman pelaksanaan Prakerin.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah

penelitian ini adalah “Bagaimana ketercapaian program Prakerin SMK Negeri 8

Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa berdasarkan pada

pedoman pelaksanaan prakerin?”. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut,

penulis mempunyai beberapa pertanyaan penelitian, diantaranya:

a. Apakah ada kesenjangan yang terjadi dalam program Prakerin SMK Negeri 8

Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa berdasarkan pada

pedoman pelaksanaan Prakerin dari Direktorat Pembinaan SMK?

b. Apa saja yang menjadi faktor penghambat maupun pendukung program

Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya

Sentosa?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketercapaian

program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara

Jaya Sentosa berdasarkan pada pedoman pelaksanaan Prakerin. Selain memiliki

tujuan umum, dalam penelitian ini juga memiliki tujuan khusus. Tujuan khusus

penelitian ini sebagai berikut:

a. Mengetahui kesenjangan yang terjadi dalam program Prakerin SMK Negeri 8

(22)

11

b. Mengetahui faktor-faktor penghambat maupun pendukung program Prakerin

SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada pihak yang

terkait dengan kegiatan Prakerin ini. Manfaat yang diharapkan dari hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Masukan bagi pihak sekolah mengenai hak dan kewajiban yang harus

dilakukan oleh pihak sekolah dalam kegiatan Prakerin sebagai bahan

pertimbangan dalam pelaksanaan program Prakerin diwaktu mendatang, agar

pelaksanaan yang sudah baik bisa dipertahankan dan terus dikembangkan dan

yang kurang baik bisa diperbaiki agar bisa menuju ke arah yang lebih baik lagi

dalam pelaksanaan program Prakerin ini..

b. Masukan bagi pihak Institusi Pasangan (PT. Nusantara Jaya Sentosa)

mengenai hak dan kewajiban yang harus dilakukan oleh pihak Institusi

Pasangan (PT. Nusantara Jaya Sentosa) dalam kegiatan Prakerin sebagai

bahan pertimbangan dalam pelaksanaan program Prakerin diwaktu

mendatang.

c. Masukan bagi siswa untuk memberikan pemahaman akan pentingnya program

Prakerin yang diselenggarakan oleh sekolah.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Agar penulisan Skripsi ini lebih terencana dan terarah, maka penulis

(23)

12

Bab I Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II Kajian Teori, berisi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian

yang dilakukan, yaitu tinjauan tentang evaluasi program, tinjauan tentang

Pendidikan Kejuruan, tinjauan tentang Industri, tinjauan tentang Praktek Kerja

Industri (Prakerin), kedudukan Prakerin dalam kurikulum Sekolah Mengenah

Kejuruan, dan Intitusi Pasangan (PT. Nusantara Jaya Sentosa).

Bab III Metode Penelitian, membahas mengenai metode penelitian

yang digunakan, lokasi dan objek penelitian, penjelasan istilah, instrumen

penelitian, teknik pengumpulan data, pelaksanaan pengumpulan data, dan teknik

analsisis data, tingkat kepercayaan hasil penelitian, alur penelitian

Bab IV Hasil Penelitian, membahas mengenai deskripsi data/hasil

penelitian yang sesuai dengan temuan di lapangan, kemudian pembahasan/analisis

data hasil penelitian berdasarkan kajian teori.

Bab V Kesimpulan dan saran, membahas tentang kesimpulan dari

penelitian yang dilakukan dan saran yang diberikan mengenai masalah-masalah

(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian yang Digunakan

Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif dengan

pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang tidak dimaksudkan untuk pengujian

pengetahuan hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya

tentang suatu variabel, gejala dan keadaan. Karakteristik atau ciri-ciri penelitian

kualitatif dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen (Sugiyono, 2011: 209) adalah

sebagai berikut:

“… 1) Data diambil langsung dari natural setting (alamiah); 2)

Penentuan sampel secara purposif; 3) Peneliti sendiri sebagai instrumen utama; 4) Penelitiannya lebih menekankan pada proses daripada hasil, sehingga bersifat deskriptif; 5) Analisis data secara induktif atau interpretasi data bersifat ideografik; 6) Mengutamakan makna (meaning) dibalik data”.

Tujuan umum penelitian ini, yakni untuk mengetahui ketercapaian program

Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya

Sentosa berdasarkan pada pedoman pelaksanaan Prakerin, sedangkan tujuan

khususnya yaitu untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi dalam program

Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya

Sentosa berdasarkan pada pedoman pelaksanaan Prakerin. Berdasarkan pada

tujuan khusus penelitian, maka penulis memilih model evaluasi Discrepancy

dalam penelitian ini.

Model evaluasi Discrepancy dikembangkan oleh Malcom Provus

(25)

53

mengetahui perbedaan antara apa yang ada dengan suatu standar yang telah

ditetapkan serta bagaimana menyatakan perbedaan antara keduanya”.

Penggunaan metode dekskriptif dengan pendekatan kualitatif dan model

evaluasi Discrepancy dalam penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan

penelitian dalam rumusan masalah, sehingga peneliti mengetahui ketercapaian

program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara

Jaya Sentosa berdasarkan pedoman pelaksanaan Prakerin. Data yang diperoleh

dari penelitian ini, merupakan hasil wawancara, dokumentasi serta catatan

lapangan yang disusun peneliti ketika di lokasi penelitian.

B. Objek Penelitian dan Sumber Data

Objek penelitian kualitatif adalah situasi sosial, situasi sosial tersebut berupa

aktifitas/kegiatan orang yang dilakukan disuatu tempat. Spradley dalam Sugiyono

(2011: 215) mengungkapkan bahwa “Objek penelitian dalam penelitian kualitatif

yang diobservasi dinamakan situasi sosial, yang terdiri atas tiga komponen yaitu

place (tempat), actor (pelaku),dan activities (aktivitas)”. Situasi sosial dapat

dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin diketahui apa yang terjadi di

dalamnya.

Penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian

kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan

hasil kajiannya tidak diberlakukan pada populasi karena pengambilan sampel

tidak diambil secara acak. Hal ini sejalan dengan pendapat Nasution (2003: 32)

yang mengatakan bahwa “dalam penelitian naturalistik, yang dijadikan sampel

(26)

54

penelitian”. Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dipilih dengan

pertimbangan dan tujuan tertentu.

Penentuan sumber data menurut Suharsimi Arikunto (2010: 87) menyatakan

bahwa “Dalam setiap penelitian (dalam hal evaluasi), harus berfikir sederhana

mengenai: objek yang dievaluasi (indikator), dari mana informasi tentang objek

tersebut dapat diperoleh (sumber data), dan dengan cara apa informasi tersebut

dapat diperoleh (metode pengumpulan data)”.

Sumber data adalah segala sesuatu yang menunjukan dari mana asal data

diperoleh. Suharsimi Arikunto (2010: 88) mengklasifikasikan sumber data

menjadi tiga, yaitu: “sumber data yang berasal dari person (orang), paper yang

bukan hanya dibatasi pada kertas saja tapi segala bentuk simbol yang berupa

grafis, place (tempat)”.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang menjadi objek penelitian/objek

yang dievaluasi adalah program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang

dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa. Sumber data dalam penelitian ini

adalah yang bisa memberikan informasi mengenai program Prakerin SMK Negeri

8 Bandung, sehingga sumber data penelitian terdiri dari Wakasek Hubin satu

orang, Sie.Prakerin dan Kunjungan Industri satu orang, Kepala Program

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan satu orang, Guru Pembimbing

satu orang, Siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan

sebanyak 24 orang yang melaksanakan Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa,

dan Pihak Industri/Instruktur dari PT. Nusantara Jaya Sentosa satu orang. Sumber

(27)

55

internal Hubin SMK Negeri 8 Bandung. Adapun tempat penelitian yang dimaksud

adalah PT. Nusantara Jaya Sentosa.

C. Penjelasan Istilah

Setiap orang tentunya mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai

evaluasi progam dan Praktik Kerja Industri (Prakerin). Untuk menghindari salah

pengertian dalam menafsirkan istilah-istilah yang digunakan pada penelitian ini,

maka penulis membuat beberapa penjelasan istilah sebagai berikut:

1. Evaluasi Program

Evaluasi merupakan terjemahan dari kata bahasa Inggris, yaitu

Evaluation”. Menurut pengertian umum, program dapat diartikan sebagai

“rencana”. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 29) “evaluasi program adalah

langkah awal dalam supervisi, yaitu mengumpulkan data yang tetap agar dapat

dilanjutkan dengan pemberian pembinaan yang tepat pula”. Sudjana (2008: 21)

mendefinisikan “evaluasi program sebagai kegiatan sistematis untuk

mengumpulkan data, mengelola, menganalisis dan menyajikan data sebagai

masukan untuk pengambilan keputusan”. Merujuk pada definisi tentang evaluasi

program tersebut, yang dimaksud dengan evaluasi program dalam penelitian ini

adalah kegiatan mengumpulkan informasi, mengelola, menganalisis, dan

menginterprestasikan informasi untuk mengetahui kesenjangan antara program

Pratik Kerja Industri SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara

Jaya Sentosa (siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan)

dengan Pedoman Pelaksanaan Prakerin yang digunakan oleh sekolah dari

(28)

56

2. Praktik Kerja Industri

Praktik Kerja Industri adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron

program pendidikan sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh

melalui bekerja langsung di dunia kerja, secara terarah untuk mencapai suatu

tingkat keahlian profesi tertentu. Berdasarkan konsep yang ada, maka pengertian

praktik kerja industri dalam penelitian ini adalah penyelenggaraan pendidikan

yang menggabungkan secara sistematik kegiatan pendidikan teori di sekolah

dengan kegiatan pendidikan (Praktik) di dunia industri demi terwujudnya

peningkatan mutu pendidikan. Sedangkan untuk program praktik kerja industri

yaitu rangkaian kegiatan dari mulai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

program.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu

sendiri, ini sesuai dengan apa yang diuangkapkan oleh Nasution (2003: 5) bahwa

“Penelitian kualitatif pada hakekatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan

hidupnya dan berinteraksi dengan mereka, untuk itu peneliti harus turun ke

lapangan”. Peneliti sebagai instrumen penelitian sekaligus merupakan perencana,

pelaksana, pengumpul data, penganalisis, dan pada akhirnya sebagai pelapor

penelitian.

Peneliti menggunakan alat atau instrumen untuk mengumpulkan data di

lapangan agar lebih terencana, alat tersebut berupa: pedoman wawancara, dan

(29)

57

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini digunakan dalam rangka memperoleh informasi

verbal secara langsung dari sumber data untuk mendapatkan informasi mengenai

objek yang diteliti, responden yang akan diwawancara oleh peneliti antara lain:

Wakasek Bidang Hubin, Sie.Prakerin dan Kunjungan Industri, Kepala Program

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan, Guru Pembimbing yang

melakukan monitoring di PT. Nusantara Jaya Sentosa, Siswa kelas XII

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan, dan Pihak Industri/Instruktur

dari PT. Nusantara Jaya Sentosa.

2. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi digunakan untuk memperoleh data dari sumber

informasi yang berhubungan dengan dokumen resmi maupun tidak resmi dalam

bentuk laporan. Pedoman dokumentasi yang digunakan dalam pengumpulan data

ini berupa dokumen yang mencakup data-data mengenai program Prakerin di

SMK Negeri 8 Bandung.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan sumber untuk pemecahan masalah penelitian, Sugiyono

(2011: 225) mengatakan bahwa “Pengumpulan data pada penelitian kualitatif

dilakukan pada kondisi alamiah/natural setting sehingga data yang diperoleh

langsung dari sumber data, baik berupa sumber primer (langsung) maupun

sekunder (tidak langsung)”. Pengambilan data objek penelitian pada sumber data

dilakukan secara purposive sample, teknik ini digunakan unutk tujuan-tujuan

(30)

58

menguasai permasalahan dan terlibat dalam pelaksanaan Prakerin. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara,

dan dokumentasi. Teknik tersebut digabungkan dan dilakukan secara bersamaan

selama melakukan proses penelitian. Pedoman dokumentasi yang digunakan

dalam pengumpulan data ini berupa dokumen yang mencakup data-data mengenai

Prakerin. Berikut penjelasan tiap-tiap teknik yang digunakan dalam penelitian

sebagai berikut:

1. Wawancara

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam (indepth

interview), hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data kualitatif serta beberapa

keterangan atau informasi dari informan. Wawancara mendalam ini dilakukan

terhadap narasumber yang dianggap memiliki pengetahuan yang memadai tentang

pelaksanaan Prakerin, adapun pihak-pihak yang akan menjadi target wawancara

yaitu:

a. Wakasek Bidang Hubungan Industri SMK Negeri 8 Bandung.

b. Sie. Prakerin dan Kunjungan Industri SMK Negeri 8 Bandung.

c. Kepala Program Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK

Negeri 8 Bandung.

d. Guru pembimbing Prakerin yang ditugaskan oleh sekolah.

e. Instruktur dari PT. Nusantara Jaya Sentosa yang ditunjuk oleh pihak industri

sebagai pembimbing peserta Prakerin selama di industri.

f. Siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri

(31)

59

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan

dokumen resmi dari lembaga/institusi yang terkait dengan pelaksanaan Prakerin

sebagai bukti-bukti fisik dari kegiatan yang telah diselenggarakan. Dokumen

tersebut mencakup surat-surat, data-data, catatan, foto-foto kegiatan, rekaman dan

data lainnya yang relevan serta terkait dengan penelitian ini. Dokumentasi itu

berupa program kerja Prakerin SMK N 8 Bandung Tahun ajaran 2012-2013, nota

kesepakatan/MOU antara pihak sekolah dengan PT. Nusantara Jaya Sentosa

dalam hal pelaksanaan Prakerin, data pemetaan industri dalam kegiatan Prakerin,

surat pengantar melaksanakan Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa, surat tugas

monitoring guru pembimbing di PT. Nusantara Jaya Sentosa, dokumen hasil

monitoring Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa, buku laporan kegiatan

Prakerin siswa SMK Negeri 8 Bandung yang meliputi: data pribadi/identitas

peserta Prakerin, daftar hadir peserta Prakerin, lembar penilaian unjuk kerja

peserta Prakerin, lembar penilaian aspek sikap (attitude).

F. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Tahap-tahap dalam pengumpulan data dibedakan atas tiga tahap, yaitu

tahap orientasi, tahap eksplorasi, dan tahap member check.

1. Tahap Orientasi

Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan lengkap

tentang masalah yang akan diteliti. Tahap ini juga berguna untuk menetapkan

desain dan fokus penelitian beserta nara sumbernya. Kegiatan-kegiatan yang

(32)

60

pendahuluan dengan melakukan kunjungan secara informal pada lokasi yang akan

diteliti.

2. Tahap Eksplorasi

Tahap eksplorasi merupakan tahap penelitian sesungguhnya. Pada tahap ini

peneliti mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian.

Pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui wawancara dengan nara

sumber dari sekolah maupun Institusi Pasangan. Selama proses pengumpulan data

dan informasi, peneliti menggunakan alat-alat bantu seperti alat perekam, buku

catatan lapangan, dan dokumen lainnya. Peneliti dalam tahap ini menganalisa

perolehan data/informasi dengan cara mereduksi data, menanyakan kembali

hal-hal yang kurang jelas, mencek kebenaran atau merangkum hasil percakapan

secara sistematis.

3. Tahap Member check

Tahap ini bertujuan untuk mencek kebenaran semua informasi yang telah

dikumpulkan agar hasil penelitian dapat dipercaya. Setiap selesai melakukan

wawancara, peneliti mengkomfirmasikan kembali catatan-catatan hasil

wawancara kepada responden untuk menghindari kesalahan interprestasi dan

melengkapi data atau informasi yang kurang dalam bentuk resume/rangkuman

wawancara yang ditanda tangani oleh responden.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.

(33)

61

yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa

belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai

tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Dalam analisis data hasil

penelitian terdiri dari beberapa tahap, yaitu: reduksi data, penyajian data/display

data, dan verifikasi data/verification. Berikut penjelasan masing-masing tahapan

dalam analisis:

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka perlu

dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama penelitian di lapangan, maka jumlah

data akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu dilakukan segera

analisis data melalui reduksi data. Reduksi data yang dimaksud adalah peneliti

akan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting dan mencari polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya ialah menyajikan data.

Penyajian data dalam penelitian kualitatif, bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Miles and

Hubbert dalam (Sugiyono, 2011: 249) mengungkapkan bahwa “Penyajian data

yang paling sering digunakan adalah dengan teks yang bersifat naratif”. Dengan

menyajikan data, maka hal ini akan memudahkan dalam memahami apa yang

(34)

62

tersebut. Selain dengan teks naratif display data mungkin juga dapat berupa

grafik, matrik, jejaring kerja, atau chart.

Fenomena sosial yang bersifat kompleks dan dinamis saat memasuki

lapangan dan berlangsung agak lama di lapangan, akan mengalami perkembangan

data. Peneliti akan selalu menguji yang apa yang telah ditemukan pada saat

memasuki lapangan yang masih bersifat hipotretik, apakah berkembang atau

tidak. Setelah memasuki lapangan ternyata hipotesis yang dirumuskan selalu

didukung oleh data pada saat dikumpulkan di lapangan, maka hipotesis tersebut

terbukti yang akan berkembang menjadi teori yang grounded.

3. Conclusion Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman

adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang

kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang

valid dan konsisten, saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

H. Tingkat Kepercayaan Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang diolah dan dianalisa dalam penelitian kualitatif, harus

memiliki nilai keabsahan yang tinggi. Untuk menentukan keabsahan data pada

penelitian tersebut, menurut Sugiyono (2011: 270) dapat dilakukan melalui

“pengujian keabsahan seperti, uji kredibilitas (validitas internal), transferbilitas

(35)

63

1. Kredibilitas (validitas internal)

Kredibilitas merupakan ukuran tentang tingkat kepercayaan data yang

dikumpulkan. Cara-cara yang dilakukan untuk mewujudkan kriteria ini

diantaranya: triangulasi data, peer debriefing/membicarakan dengan orang lain,

menggunakan bahan referensi, dan member check. Berikut merupakan cara-cara

daam validitas internal,

a. Triangulasi Data

Triangulasi data merupakan kegiatan mengecek kebenaran data tertentu

dengan cara membandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber lain pada

berbagai tahapan penelitian lapangan dengan waktu yang berlainan.

b. Membicarakan dengan orang lain (Peer debriefing)

Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan pertanyaan-pertanyaan

yang tajam dari orang-orang yang tidak terlibat dalam penelitian ini, agar

pandangannya lebih netral dan objektif sehingga tingkat kepercayaan dan

kebenaran penelitian lebih terjamin.

c. Menggunakan bahan referensi

Peneliti menggunakan hasil rekaman dari tape recorder untuk meningkatkan

kepercayaan terhadap data yang terkumpul dan resume wawancara yang ditanda

tangani oleh pihak yang terkait.

d. Melakukan member check

Peneliti melakukan member check untuk meyakinkan bahwa informasi yang

diperoleh sesuai dengan yang dimaksud oleh informan. Kegiatan member check

(36)

64

2. Transferabilitas (validitas eksternal)

Transferabilitas berhubungan dengan sampai manakah hasil penelitian

ini dapat diaplikasikan atau digunakan dalam situasi-situasi yang lain. Bagi

peneliti naturalistik, transferabilitas bergantung pada si pemakai, yakni hingga

manakah hasil penelitian itu dapat mereka gunakan dalam konteks dan situasi

tertentu. Oleh karena itu peneliti menyerahkan transferabilitas hasil penelitian

ini kepada para pemakai. Tentu saja bila pemakai berada pada situasi yang

relatif sama dengan permasalah dalam penelitian ini.

3. Dependabilitas dan Konfirmabilitas

Dependabilitas menguji tentang kualitas pelaksanaan suatu penelitian,

sedangkan konfirmabilitas berhubungan dengan tingkat objektivitas hasil yang

diperoleh dalam penelitian ini. Kedua kriteria tersebut dapat dipenuhi melalui

audit trail. Proses audit trail dilakukan dengan cara meneliti dan mengkonfirmasi

pelaksanaan penelitian pada saat di lapangan dan hasil penelitian, sehingga

penelitian ini terjamin kebenarannya. Audit trail pada penulisan skripsi/penelitian

ini dilakukan oleh dosen pembimbing.

I. Alur Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi pada

program Prakerin SMK N 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya

Sentosa. Peneliti mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian,

kemudian mencek kebenaran semua data/informasi yang diperoleh (member

check) dengan cara mengkomfirmasikan kembali catatan-catatan hasil wawancara

(37)

65

menghindari kesalahan interprestasi dan melengkapi data/informasi yang kurang.

Langkah selanjutnya adalah mereduksi/memilih data sesuai dengan fokus

penelitian, kemudian menyajikan data, menyimpulkan dan verifikasi. Alur

penelitian atau tahapan-tahapan penelitian bisa dilihat melalui alur penelitian

(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang dilakukan oleh peneliti,

ketercapaian program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT.

Nusantara Jaya Sentosa berdasarkan pada pedoman Prakerin adalah kurang

optimal. Ketercapaian program Prakerin yang kurang optimal ini, dikarenakan

adanya temuan beberapa kesenjangan yang terjadi dalam program Prakerin, serta

temuan adanya faktor penghambat yang lebih banyak dari pada faktor pendukung

dalam program Prakerin.

1. Kesenjangan yang terjadi dalam program Prakerin adalah sekolah belum

melakukan setiap tahapan yang harus dilakukan dalam perancangan program,

guru pembimbing Prakerin tidak hanya dari guru produktif, pelaksanaan

Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa belum sesuai dengan tujuan Prakerin

dalam pedoman Prakerin.

2. Faktor penghambat dalam program Prakerin adalah sekolah belum mengetahui

secara jelas mengenai langkah kerja yang harus dilakukan dilakukan dalam

perancangan program, guru non produktif merasa adanya deskriminasi, Pihak

PT. Nusantara Jaya Sentosa belum mempercayakan dan memberikan

kesempatan pada siswa untuk terjun langsung ke dalam lingkungan dunia

kerja di industri. Faktor pendukung dalam pelaksanaan program Prakerin

(39)

119

Prakerin yang dibawa oleh setiap siswa, koordinasi yang terjalin dengan baik

antara pihak Hubin dengan verifikator dalam kegiatan uji verifikasi, PT.

Nusantara Jaya Sentosa menunjuk pembimbing Prakerin dari staf bagian divisi

pelatihan.

B. Saran

Saran penulis berdasarkan dari hasil pegolahan data dan analisis data yang

didapat setelah melakukan penelitian, maka penulis menyarankan beberapa hal

untuk:

1. Pihak sekolah

a. Agar sekolah melakukan analisis terhadap keseluruhan kompetensi yang

didasarkan pada fasilitas pembelajaran yang dibutuhkan dan melakukan

inventarisasi dunia kerja. Cara-cara dalam melakukan analisis terhadap

keseluruhan kompetensi yang didasarkan pada fasilitas pembelajaran yang

dibutuhkan, dan melakukan inventarisasi dunia kerja dijelaskan secara

detail lengkap beserta contoh formatnya dalam pedoman pelaksanaan

Prakerin. Berdasarkan temuan peneliti saat proses pengumpulan data,

penulis menyarankan agar standar kompetensi seperti: memperbaiki sistem

hidrolik dan kompresor udara, memperbaiki sistem injeksi bahan bakar

diesel, memperbaiki sistem rem, dan memelihara/servis sistem A/C, harus

dibelajarkan di industri melalui Prakerin, karena kekurangan/keterbatasan

alat praktik yang dimiliki oleh sekolah untuk memberikan pembelajaran

terhadap kompetensi tersebut. Kemampuan kerja di PT. Nusantara Jaya

(40)

120

memelihara transmisi dan memelihara engine beserta komponennya,

karena kompetensi tersebut dalam pelaksanaannya sudah dipraktikan/

disimulasikan, tidak sepeti kompetensi yang lainnya yang hanya sebatas

menjelaskan fungsi dari masing-masing sistem.

b. Agar sekolah dalam menunjuk/mengutus guru pembimbing Prakerin dari

guru produktif, karena guru produktif yang bertanggung jawab terhadap

pembelajaran kompetensi produktif.

c. Agar sekolah memberikan arahan pada Institusi Pasangan/industri

mengenai kompetensi apa saja yang seharusnya dibelajarkan pada siswa

saat melakukan Prakerin, sehingga Prakerin dilaksanakan sesuai dengan

pembelajaran kompetensi yang direncanakan akan diberikan di dunia

kerja.

d. Agar sekolah diharapkan meninjau kembali kegiatan Prakerin yang

dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa. Berdasarkan hasil penelitian,

Prakerin yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa belum sesuai

dengan pedoman Prakerin dan tujuan Prakerin yang tercantum dalam

pedoman Pelaksanaan Prakerin.

2. Pihak PT. Nusantara Jaya Sentosa

a. Pihak PT. Nusantara Jaya Sentosa disarankan agar menempatkan

siswa/peserta Prakerin bukan hanya di bagian divisi pelatihan, tapi sesekali

memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan kegiatan bekerja

langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya. Kegiatan ini bertujuan untuk

(41)

121

dimiliki siswa dari latihan dan praktik di sekolah ke dalam dunia kerja.

Kegiatan tersebut bisa dilakukan dengan cara menempatkan siswa di

bagian jasa pelayanan service/bengkel, tentunya dengan pengawasan yang

ketat apabila pihak PT. Nusantara Jaya Sentosa tidak menginginkan

pandangan costumer yang buruk terhadap perusahaan, karena telah

mengikutsertakan peserta Prakerin untuk menangani kendaraan custumer.

b. Pihak PT. Nusantara Jaya Sentosa disarankan agar siswa/peserta Prakerin

diikutsertakan secara langsung ke dalam lingkungan kerja, dalam artian

siswa diberi kesempatan dalam berinteraksi dengan lingkungan kerja,

sehingga dengan begitu siswa mendapat pengalaman kerja yang nyata

setelah melaksanakan Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa.

3. Siswa

a. Agar bersungguh-sungguh dalam melaksanakan Prakerin, karena hasil

yang didapat setelelah melaksanakan Prakerin biasanya dijadikan

rekomendasi oleh perusahaan dalam perekrutan tenaga kerja.

b. Agar lebih mengetahui apa saja yang akan didapat setelah melaksanakan

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

. (2010). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Direktorat Pembinaan SMK. (2008). Pelaksanaan Praktik Kerja Industri. Dokumen Internal Hubin SMKN 8 Bandung: Tidak diterbitkan.

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito

Prihantoro, E. (2008). Evaluasi Program Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 7

Baleendah. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional. Lembaran Negara RI Tahun 2003, No. 4301.

Sekretariat Negara. Jakarta.

0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan. Sekretariat Kabinet

RI. Jakarta.

. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun

2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sekretariat Kabinet RI. Jakarta.

SMKN 8 Bandung. (2011). Buku Laporan Kegiatan Prakerin Siswa SMKN 8

Bandung. Dokumen Internal Hubin SMKN 8 Bandung: Tidak diterbitkan.

. (2012a). Buku Laporan Kegiatan Prakerin Siswa SMKN 8 Bandung. Dokumen Internal Hubin SMKN 8 Bandung: Tidak diterbitkan.

. (2012b). Kurikulum SMK Negeri 8 Bandung. Dokumen Internal Kurikulum SMKN 8 Bandung: Tidak diterbitkan.

Sudjana, D. (2008). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Rosdakarya.

(43)

123

Syafrion. (2011). Kontribusi Praktek Kerja Industri dan Unit Produksi Sekolah

Terhadap Pencapaian Kompetensi Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Teknik Elektro. Tesis Magister Pendidikan UPI Bandung: Tidak

diterbitkan.

Syamsudin, D. (2012). Kesesuaian Antara Kompetensi Keahlian di SMK dengan

Kompetensi di Industri. Tesis Magister Pendidikan UPI Bandung: Tidak

diterbitkan.

Tayibnapis, F.T. (2008). Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk

Program Pendidikan dan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Yordania, D. (2012). Efektifitas Pelaksanaan Praktek Industri Siswa Kelas XII

Pada Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Puragabaya.

Skripsi Sarjana pada FPTK UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Yunita, R. (2011). Kontribusi Pemanfaatan Fasilitas Praktek Dan Kinerja

Instruktur Terhadap Efektivitas Praktek Kerjaindustri (Prakerin) Pada Sekolah Menengah Kejuruanse-Kabupaten Subang. Tesis Magister

Gambar

Gambar
Tabel
grafik, matrik, jejaring kerja, atau chart.
Gambar 3.1 Alur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Struktrur kepribadian tokoh utama akibat pergolakan jiwa sesudah menjadi mualaf yaitu adanya energi dari superego yang membuat Garina masih berpikir secara rasional dalam

Kedua, uji lelah pegas pada batas tegangan rata-rata maksimum sesuai dengan kriteria garis Goodman dan batas tegangan rata- rata Zimmerli (untuk baja sekitar 55 kpsi), yaitu

Adapun Nilai Tambah yang diperoleh praktikan setelah melaksanakn Praktik pengalaman lapangan 2 selama hampir 3 bulan ini adalah memperoleh pengalaman secara langsung

Konseli mampu menangkap pesan yang diterima dan memberikan respon dengan jelas yang menunjukan memperhatikan menjadi pendengar yang aktif. Jurnal harian, Teks drama

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis bagaimana hubungan perubahan struktur agraria (pemilikan, penguasaan dan pemanfaatan lahan pertanian) pada lahan

Intan Rahmawati, S.Psi., M.Si... Intan Rahmawati,

Pada uji molisch larutan mengandung karbohidrat dengan ditandai oleh timbulya cincin berwarna ungu diantara kedua larutan, uji barfoed ditandai dengan adanya endapan warna