PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN DATAR
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Ziulia Nur Anisa
0902930
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD
pada Mata Pelajaran Matematika
Materi Pokok Bangun Datar
Oleh Ziulia Nur Anisa
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Ziulia Nur Anisa 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika, hal ini ditandai dengan nilai rata-rata kelas yang mencapai 56,74 dan yang diharapkan mencapai 66. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 13 orang atau 28%, sedangkan 34 orang atau 72% mendapat nilai kurang dari KKM. Demikian pula cara guru melaksanakan pembelajaran bersifat konvensional, dalam artian ceramah. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang perencanaan, pelaksanaan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar dengan penerapan pendekatan matematika realistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis & Taggart dengan tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 47 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah catatan lapangan, lembar observasi pembelajaran dan tes. Perolehan nilai siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa setiap siklusnya, walaupun jika dibandingkan dengan sebelum siklus mengalami penurunan pada siklus I. Pada siklus I, persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 19% dengan nilai rata-rata kelas mencapai 54,70. Pada siklus II mengalami peningkatan dengan persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 50% dengan nilai rata-rata kelas mencapai 66,09. Pada siklus III mengalami peningkatan kembali dengan persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 70% dengan nilai rata-rata kelas mencapai 72,64. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan matematika realistik pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
ABSTRACT
This research is motivated by the low students learning achievement in mathematics, it is characterized by the average value of the class which reached 56.74 and are expected to reach 66. Students who scored above KKM many as 13 people or 28%, while 34 people or 72% scored less than KKM. Similarly, the way teachers implement learning is conventional, in terms of lecture. Based on these problems, the research aims to obtain a description of the planning implementation and student learning achievement in mathematics subject matter up flat with the application of realistic mathematics approach. The method used in this research is Classroom Action Research (CAR) by Kemmis & Taggart in three cycles. The subjects were fifth grade students of SDN Barunagri Lembang district of West Bandung regency amounting to 47 people. The instrument used in this research were field notes, lesson observation sheets and tests. Student grades in mathematics subject matter up flat showed an increase in student learning achievement each cycle, although when compared to prior cycles has decreased in the first cycles. In the first cycle, the percentage of students passing grade of 19% with an average value reached 54.70. In the second cycle, an increase in the percentage of students achieving mastery learning with a 50% grade average value reached 66.09. The third cycle again increased the percentage of students passing grade of 70% with an average value reached 72.64. Based on the above results, it can be concluded that the implementation of realistic mathematics approach in mathematics subject matter up flat to improve student learning achievement.
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Hipotesis Tindakan ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 3
E. Manfaat Penelitian ... 3
F. Definisi Operasional ... 4
BAB II KAJIAN TEORI ... 5
A. Pendekatan Matematika Realistik ... 5
1. Pengertian Pendekatan Matematika Realistik ... 5
2. Prinsip Utama dalam Pendekatan Matematika Realistik ... 6
3. Karakteristik Pendekatan Matematika Realistik ... 7
4. Langkah-langkah Pendekatan Matematika Realistik ... 8
5. Teori Belajar Pendukung Pendekatan Matematika Realistik 9 B. Hasil Belajar ... 10
1. Pengertian Hasil Belajar ... 10
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 10
C. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar... 11
1. Pengertian Matematika ... 11
3. Matematika di Kelas V ... 13
D. Bangun Datar ... 14
1. Pengertian Bangun Datar ... 14
2. Jenis-jenis Bangun Datar ... 14
E. Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar (SD) pada Materi Pokok Bangun Datar ... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 20
A. Metode Penelitian ... 20
B. Model Penelitian ... 21
C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 22
D. Prosedur Penelitian ... 22
E. Instrumen Penelitian ... 23
F. Pengolahan dan Analisis Data ... 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 26
A. Hasil Penelitian ... 26
1. Siklus I ... 26
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 26
b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 27
c. Hasil Belajar ... 30
d. Refleksi ... 32
2. Siklus II... 33
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 33
b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 34
c. Hasil Belajar ... 38
d. Refleksi ... 39
3. Siklus III ... 40
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 40
c. Hasil Belajar ... 43
d. Refleksi ... 45
B. Pembahasan ... 45
1. Perencanaan Pembelajaran ... 45
2. Pelaksanaan Pembelajaran ... 46
3. Hasil Belajar ... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 48
A. Kesimpulan ... 48
B. Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA... 50
LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran A Perangkat Pembelajaran ... 52
Lampiran B Instrumen Penelitian ... 73
Lampiran C Bukti Lain Pelaksanaan Penelitian ... 77
Lampiran D Surat Izin Penelitian ... 88
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Matematika
Kelas V Semester II ... 13
Tabel 2.2 Jenis-jenis Segitiga diklasifikasikan Menurut Besar Sudut dan
Panjang Sisinya... 16
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Persegi ... 15
Gambar 2.2 Persegi Panjang ... 15
Gambar 2.3 Segitiga ... 15
Gambar 2.4 Mencari Besar Sudut Segitiga ... 16
Gambar 2.5 Trapesium ... 16
Gambar 2.6 Jajar Genjang ... 17
Gambar 2.7 Belah Ketupat ... 17
Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis dan Taggart ... 21
Gambar 4.1 Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas pada Siklus I ... 31
Gambar 4.2 Perbandingan Persentase yang Mencapai KKM dan Tidak Mencapai KKM pada Siklus I ... 31
Gambar 4.3 Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas pada Siklus II ... 38
Gambar 4.4 Perbandingan Persentase yang Mencapai KKM dan Tidak Mencapai KKM pada Siklus II ... 38
Gambar 4.5 Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas pada Siklus III ... 44
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 52
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 59
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 66
Lampiran 4 Catatan Lapangan ... 73
Lampiran 11 Lembar Bimbingan Skripsi Prodi PGSD Jurusan Pedagogik FIP UPI Dosen Pembimbing II ... 86
Lampiran 12 Lembar Bimbingan Skripsi Prodi PGSD Jurusan Pedagogik FIP UPI Dosen Pembimbing II ... 87
Lampiran 13 Surat Permohonan Pengangkatan Pembimbing Skripsi dari Jurusan Pedagogik ... 88
Lampiran 14 Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian dari Jurusan Pedagogik ... 89
Lampiran 15 Surat Keputusan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan tentang Pengangkatan Pembimbing Penyusunan Skripsi ... 90
Lampiran 16 Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas Ilmu Pendidikan ... 91
Lampiran 17 Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian dari Universitas Pendidikan Indonesia ... 92
Lampiran 18 Surat Keterangan Izin Penelitian Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung Barat ... 93
Lampiran 20 Surat Pernyataan Melaksanakan Penelitian dari SDN Barunagri
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan
sejak tahun 2006, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus
dipelajari siswa dari setiap tingkatan kelas, baik dijenjang pendidikan dasar
maupun jenjang pendidikan menengah. Dalam rangka memperbaiki kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) mutu pendidikan merupakan fokus perhatian
utama, khususnya berkenaan dengan mata pelajaran matematika. Namun
demikian, sampai sekarang masih ada siswa yang kurang berminat terhadap mata
pelajaran matematika dan hasil belajarnya pun belum menunjukkan hasil yang
optimal. Itu dikarenakan banyak orang yang menganggap bahwa mata pelajaran
matematika sangat sulit, sehingga malas untuk belajar.
Kualitas pendidikan yang rendah terhadap mata pelajaran matematika
ditunjukkan dari hasil evaluasi pembelajaran matematika di SDN Barunagri
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Nilai rata-rata kelas yang
diperoleh siswa kelas V yang berjumlah 47 siswa adalah 56,74 dan yang
mendapat nilai 66 ke atas hanya 13 siswa atau 28% dengan nilai tertinggi yang
diperoleh 86, sedangkan 34 siswa atau 72% mendapat nilai kurang dari nilai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 66 dengan nilai terrendah yang
diperoleh 38. Dari perolehan nilai tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar
siswa belum tuntas.
Permasalahan rendahnya hasil belajar matematika di atas, disebabkan proses
pembelajaran matematika di SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten
Bandung Barat pada umumnya masih disampaikan secara konvensional, dalam
artian ceramah. Hal tersebut dimungkinkan karena guru kurang kompeten dalam
melaksanakan tugasnya, sehingga siswa memiliki daya serap yang rendah. Di
samping itu, rencana pembelajaran, pendekatan, metode, alat peraga dan evaluasi
2
Berkenaan dengan kondisi tersebut, perlu diupayakan penerapan
pembelajaran pendekatan yang sesuai agar siswa mudah dalam mempelajari
matematika, khususnya dalam materi pokok bangun datar. Pendekatan tersebut
adalah pendekatan matematika realistik. Penggunaan pendekatan matematika
realistik memungkinkan dapat mendekatkan matematika kepada siswa melalui
masalah yang nyata. Selain itu, siswa dapat terlibat aktif dalam proses
pembelajaran sehingga siswa dapat mengembangkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Guru berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Hal
ini memungkinkan terciptanya kondisi pembelajaran yang interaktif dan kondusif
bagi siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas, penulis mengadakan penelitian tentang
pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik dalam materi
pokok bangun datar yang dituangkan dalam judul penelitian “Penerapan
Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD
pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Datar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengambil rumusan masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut “Bagaimanakah penerapan pendekatan
matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN
Barunagri dalam mata pelajaran Matematika materi pokok bangun datar?”. Masalah tersebut dijabarkan kedalam tiga pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan
matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN
Barunagri pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan
matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN
Barunagri pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar?
3. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN Barunagri
terhadap materi pokok bangun datar setelah menerapkan pendekatan
3
C. Hipotesis Tindakan
Pendekatan matematika realistik diterapkan dalam pembelajaran matematika
materi pokok bangun datar, maka diharapkan hasil belajar siswa di kelas V SDN
Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat akan meningkat.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah memperoleh deskripsi tentang penerapan
pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V
SDN Barunagri dalam mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar.
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah mendapatkan deskripsi tentang:
1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan matematika
realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Barunagri pada
mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar.
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan matematika
realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Barunagri pada
mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar.
3. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN Barunagri
terhadap materi pokok bangun datar setelah menerapkan pendekatan
matematika realistik.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Memperoleh gambaran mengenai pembelajaran matematika dengan
menggunakan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar
siswa Sekolah Dasar (SD) dalam materi pokok bangun datar, sehingga dapat
dijadikan alternatif pembelajaran matematika di kelas.
2. Bagi Siswa
Memperolah cara belajar matematika yang lebih efektif, yang dapat
4
dan meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran
matematika materi pokok bangun datar.
3. Bagi Sekolah
Adanya penelitian tindakan kelas ini, sekolah diharapkan akan menjadi
satuan pendidikan yang terbiasa melakukan penelitian, sehingga akan bermanfaat
bagi perbaikan pembelajaran selanjutnya.
F. Definisi Operasional
1. Pendekatan Matematika Realistik
Pendekatan matematika realistik adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
bertolak dari hal-hal yang nyata dan dapat dipahami siswa melalui pemecahan
masalah baik secara individu ataupun kelompok. Masalah nyata dan kehidupan
sehari-hari digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika untuk
menunjukkan bahwa matematika sebenarnya dekat dengan kehidupan sehari-hari.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melakukan proses pembelajaran. Hasil belajar yang diukur di sini ditekankan pada
kognitif berupa lembar evaluasi setelah siswa melakukan pembelajaran dengan
pendekatan matematika realistik pada Kompetensi Dasar (KD) Mengidentifikasi
Sifat-sifat Bangun Datar.
3. Bangun Datar
Bangun datar merupakan sebuah bangun berupa bidang datar yang tidak
memiliki tebal dan tinggi dibatasi oleh beberapa ruas garis. Bangun datar
merupakan materi pelajaran matematika kelas V yang diturunkan dari Standar
Kompetensi (SK) Geometri dan Pengukuran “Memahami Sifat-sifat dan
Hubungan Antar Bangun” dan Kompetensi Dasar (KD) “Mengidentifikasi Sifat -sifat Bangun Datar”. Ruang lingkup materinya, yaitu sifat-sifat bangun datar
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan
dari Classroom Action Research (CAR), yaitu suatu penelitian tindakan yang
dilakukan di kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berasal dari tiga kata, yaitu
penelitian, tindakan dan kelas. Menurut Arikunto (2006: 2) menjelaskan
masing-masing ketiga kata tersebut sebagai berikut:
1. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu objek yang akan diamati.
2. Tindakan menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Dari ketiga pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan dalam bentuk
tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut diberikan dan diarahkan guru
yang dilakukan oleh siswa.
Wardhani (2007: 1.4) mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
adalah “penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga
hasil belajar siswa menjadi meningkat”. Adapun karakteristik Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) itu sendiri sebagai berikut:
21
2. Self-reflective inquiry atau penelitian melalui refleksi diri. Ini berarti, guru mengingat kembali apa yang dikerjakannya di dalam kelas, apa dampak tindakan tersebut untuk siswa dan yang terpenting guru mencoba memikirkan mengapa dampaknya seperti itu.
3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.
4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus-menerus selama kegiatan penelitian berlangsung.
B. Model Penelitian
Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Spiral dari Kemmis dan
Taggart. Menurut Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66) pelaksanaan
tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi empat langkah, yaitu
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Langkah
pelaksanaan tindakan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
22
C. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri
Barunagri, yang terletak di Jalan Barunagri No. 89 Desa Sukajaya Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri
Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 47
orang, dengan jumlah siswa laki-laki 23 orang dan siswa perempuan 24 orang.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ialah langkah-langkah yang dilaksanakan dalam
penelitian. Sejalan dengan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart, bahwa Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah, yaitu
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Kegiatan ini
disebut dengan satu siklus dan apabila satu siklus belum menunjukkan
tanda-tanda perubahan ke arah perbaikan, kegiatan penelitian dilanjutkan pada siklus
kedua dan seterusnya sampai peneliti merasa puas.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi awal. Pada
observasi awal ini peneliti melihat dan mengamati keadaan kelas untuk melihat
suatu masalah yang ada. Tahap ini ditujukan untuk memperoleh informasi awal
yang digunakan untuk pengidentifikasian masalah. Hasil dari pengamatan ini
digunakan untuk mengetahui masalah yang terjadi di kelas sekaligus untuk
menetapkan strategi apa yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada
tersebut. Hasil dari tahapan ini akan ditindaklanjuti pada tahapan penyusunan
rancangan tindakan.
Untuk lebih memahami kegiatan pada setiap langkah dalam Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), berikut uraian mengenai langkah-langkah tersebut:
1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan adalah kegiatan untuk merumuskan rencana tindakan yang akan
dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran. Sebelum
23
perencanaan tersebut mencakup pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), bahan ajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi pembelajaran,
lembar catatan lapangan, tes yang berupa lembar evaluasi dan mempersiapkan
kelengkapan lain yang diperlukan dalam rangka analisis data.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada dasarnya disesuaikan dengan setting tindakan
yang telah ditetapkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam
melaksanakan tindakan dilakukan oleh peneliti sebagai guru dan dibantu dua
orang observer pendamping yang berperan sebagai penilai. Penilaian terhadap
proses belajar dilaksanakan sejak awal pembelajaran sampai kegiatan
pembelajaran berakhir.
3. Observasi
Observasi dilakukan pada waktu tindakan sedang berlangsung. Observasi dan
pelaksanaan tindakan berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahap ini peneliti
dan observer melakukan observasi, mencatat semua hal yang diperlukan dan yang
terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk menemukan, mengkaji, menganalisis, dan
merenungkan kembali kegiatan informasi awal. Dengan demikian, kegiatan
refleksi adalah menelaah kegiatan guru, siswa dan lingkungan pembelajaran yang
sangat penting untuk melakukan suatu tindakan. Refleksi dilakukan secara
kolaboratif antara peneliti dan observer untuk merevisi rencana dan pelaksanaan
tindakan selanjutnya.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data atau informasi dari hasil pelaksanaan tindakan. Adapun
instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan sebuah tulisan yang diisi oleh peneliti sendiri
24
maupun di dalam kelompok. Peneliti mengisi secara tertulis di lembar yang telah
disediakan.
2. Lembar Observasi Pembelajaran
Lembar observasi pembelajaran guru dan siswa diisi oleh observer untuk
mengetahui bagaimana aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa. Observer
mengisi di kolom yang telah disediakan dengan cara mencatat semua aktivitas
yang dilakukan guru pada kolom guru dan mencatat semua aktivitas yang
dilakukan siswa pada kolom siswa.
3. Tes
Tes adalah instrumen untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa. Tes
disini berupa soal yang diisi siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Hal
ini dapat dijadikan acuan untuk memperkuat data meningkatnya hasil belajar
siswa.
F. Pengolahan dan Analisis Data
Untuk menjawab masalah penelitian yang dirumuskan, perlu dikumpulkan
sejumlah data yang mendukung. Data tersebut dapat diperoleh melalui pengolahan
data baik secara kualitatif berupa catatan lapangan dan lembar observasi
pembelajaran maupun kuantitatif berupa tes hasil belajar.
Data yang bersifat kualitatif diperoleh melalui catatan lapangan bertujuan
untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung,
sedangkan lembar observasi pembelajaran bertujuan untuk mengetahui aktivitas
guru dan siswa selama pembelajaran dilakukan.
Data yang diperoleh dikategorikan berdasarkan analisis kaitan logisnya,
kemudian disajikan secara sistematis dalam keseluruhan permasalahan.
Selanjutnya untuk menganalisis data hasil tindakan, disajikan secara bertahap
sesuai dengan siklus yang telah dilakukan.
Data yang diperoleh pada setiap tindakan dianalisis melalui langkah sebagai
berikut:
1. Seleksi data
25
3. Klasifikasi data
4. Display data
5. Interpretasi data
6. Penarikan kesimpulan
Data yang bersifat kuantitatif diperoleh melalui tes pada setiap akhir siklus.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam
matematika. Data kuantitatif dalam penelitian ini didapatkan dengan menganalisis
data sebagai berikut:
1. Scoring (Penskoran)
2. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut:
X =
Keterangan
X = Nilai rata-rata kelas
∑N = Jumlah nilai yang diperoleh siswa N = Banyak siswa
3. Menghitung persentase pencapaian ketuntasan belajar yang diperoleh siswa
dengan rumus sebagai berikut:.
TB = x 100%
Keterangan
TB = Ketuntasan belajar
= Jumlah siswa yang mendapat nilai atau = 66 n = Jumlah siswa yang hadir
100% = Bilangan tetap
4. Interpretasi
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada BAB ini, peneliti menyajikan kesimpulan dari hasil penelitian dan
pembahasan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian
yang tertera dalam BAB I. Kemudian diberikan saran-saran untuk memperbaiki
penelitian selanjutnya.
A. Kesimpulan
Perencanaan pembelajaran matematika materi pokok bangun datar dengan
menerapkan pendekatan matematika realistik menuntut disusunnya Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlebih dahulu. Dalam penelitian ini, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun mengalami perbaikan dari siklus
pertama ke siklus selanjutnya. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) menuntut penguasaan teori mengenai pendekatan yang akan diterapkan.
Adapun perbaikan setiap siklus menghasilkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang tepat adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dalam
setiap kegiatan pembelajarannya sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat
dalam pendekatan matematika realistik, yaitu memahami masalah kontekstual,
menjelaskan masalah kontekstual, menyelesaikan masalah kontekstual,
membandingkan dan mendiskusikan jawaban, serta menyimpulkan.
Pelaksanaan pembelajaran matematika materi pokok bangun datar dengan
menerapkan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar
siswa sebaiknya mengacu pada perencanaan pembelajaran yang telah dibuat.
Dalam pelaksanaannya guru berperan sebagai pembimbing dan siswa aktif di
dalam kegiatan pembelajaran. Ini terlihat pada saat diskusi kelompok, sebagian
besar siswa bekerjasama dengan teman kelompoknya dan mereka antusias ketika
guru mengajukan berbagai macam pertanyaan.
Penerapan pendekatan matematika realistik pada pembelajaran matematika
materi pokok bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN
49
dengan meningkatnya hasil belajar siswa dari siklus I sampai dengan siklus III.
Pada siklus I nilai rata-rata kelas yang diperoleh mencapai 54,70 dengan jumlah
siswa yang mencapai KKM sebanyak 9 orang, nilai tertinggi diperoleh dengan
nilai 87 sedangkan nilai terrendah diperoleh dengan nilai 20. Pada siklus II nilai
rata-rata kelas meningkat menjadi 66,09 dengan jumlah siswa yang mencapai
KKM sebanyak 23 orang, nilai tertinggi diperoleh dengan nilai 88 sedangkan nilai
terrendah diperoleh dengan nilai 28. Pada siklus III nilai rata-rata kelas meningkat
kembali menjadi 72,64 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 31
orang, nilai tertinggi diperoleh dengan nilai 100 sedangkan nilai terrendah
diperoleh dengan nilai 33.
B. Saran
Adapun saran yang diberikan setelah melakukan penelitian ini, yaitu:
1. Guru
Guru perlu mencoba menerapkan pendekatan matematika realistik ini pada
mata pelajaran matematika materi pokok yang lain di kelas yang berbeda agar
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Penguasaan teori dan konsep bagi
guru mempengaruhi keberhasilan pembelajaran dikarenakan apabila guru
menguasai teori dan konsep, maka pembelajaran akan berjalan dengan baik sesuai
yang diharapkan. Begitupun sebaliknya apabila guru tidak menguasai teori dan
konsep, maka guru akan kebingungan disaat menyampaikan pembelajaran.
2. Kepala Sekolah
Kepala sekolah perlu mendukung guru untuk menerapkan pembelajaran
matematika dengan pendekatan matematika realistik pada mata pelajaran
matematika materi pokok yang lain.
3. Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya perlu menjelaskan kepada siswa tentang pendekatan
matematika realistik ini secara mendalam agar siswa tidak mengalami kesulitan
dalam mengikuti proses pembelajaran dan penggunaan media yang bervariatif
50
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, H. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Arikunto, S., Suhardjono dan Supardi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Fauzi, R. (2006). Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Sifat-sifat Bangun Datar dengan Pendekatan Matematika Realistik Kelas 5 SD
Negeri Kaputran IV Yogyakarta. Skripsi [Online]. Tersedia:
http://eprints.uny.ac.id/9501/. [15 Maret 2013].
Heruman. (2007). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kurniawan, F. P. (2001). Model Pembelajaran Matematika Realistik. [Online]. Tersedia: http://www.slideshare.net/FajarPKurniawan/ model-pembelajaran-matematika-realistik-indonesia-12703468. [15 Maret 2013].
Mahmudi, A. (2009). “Mengembangkan Kemampuan Berpikir Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Realistik”. Makalah pada Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Yogyakarta.
Ruhimat, T. dkk. (2012). Kurikulum & Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Saepudin, A. dkk. (2009). Buku Sekolah Elektronik Gemar Belajar Matematika untuk Siswa SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Satori, D. (2009). Kapita Selekta Problematika Pendidikan Dasar (Metodologi). Prodi Pendas Sekolah Pasca Sarjana UPI.
51
Tim Penyusun. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Wardhani, I. dan Wihardit, K. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wijaya, A. (2012). Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Windayana, H. P., Haki O. dan Supriadi. (2007). Geometri dan Pengukuran. Bandung: UPI PRESS.