• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN DATAR :Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN DATAR :Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN DATAR

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Ziulia Nur Anisa

0902930

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013

(2)

Penerapan Pendekatan Matematika Realistik

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD

pada Mata Pelajaran Matematika

Materi Pokok Bangun Datar

Oleh Ziulia Nur Anisa

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Ziulia Nur Anisa 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika, hal ini ditandai dengan nilai rata-rata kelas yang mencapai 56,74 dan yang diharapkan mencapai 66. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 13 orang atau 28%, sedangkan 34 orang atau 72% mendapat nilai kurang dari KKM. Demikian pula cara guru melaksanakan pembelajaran bersifat konvensional, dalam artian ceramah. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang perencanaan, pelaksanaan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar dengan penerapan pendekatan matematika realistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis & Taggart dengan tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 47 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah catatan lapangan, lembar observasi pembelajaran dan tes. Perolehan nilai siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa setiap siklusnya, walaupun jika dibandingkan dengan sebelum siklus mengalami penurunan pada siklus I. Pada siklus I, persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 19% dengan nilai rata-rata kelas mencapai 54,70. Pada siklus II mengalami peningkatan dengan persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 50% dengan nilai rata-rata kelas mencapai 66,09. Pada siklus III mengalami peningkatan kembali dengan persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 70% dengan nilai rata-rata kelas mencapai 72,64. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan matematika realistik pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(5)

ABSTRACT

This research is motivated by the low students learning achievement in mathematics, it is characterized by the average value of the class which reached 56.74 and are expected to reach 66. Students who scored above KKM many as 13 people or 28%, while 34 people or 72% scored less than KKM. Similarly, the way teachers implement learning is conventional, in terms of lecture. Based on these problems, the research aims to obtain a description of the planning implementation and student learning achievement in mathematics subject matter up flat with the application of realistic mathematics approach. The method used in this research is Classroom Action Research (CAR) by Kemmis & Taggart in three cycles. The subjects were fifth grade students of SDN Barunagri Lembang district of West Bandung regency amounting to 47 people. The instrument used in this research were field notes, lesson observation sheets and tests. Student grades in mathematics subject matter up flat showed an increase in student learning achievement each cycle, although when compared to prior cycles has decreased in the first cycles. In the first cycle, the percentage of students passing grade of 19% with an average value reached 54.70. In the second cycle, an increase in the percentage of students achieving mastery learning with a 50% grade average value reached 66.09. The third cycle again increased the percentage of students passing grade of 70% with an average value reached 72.64. Based on the above results, it can be concluded that the implementation of realistic mathematics approach in mathematics subject matter up flat to improve student learning achievement.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Hipotesis Tindakan ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

F. Definisi Operasional ... 4

BAB II KAJIAN TEORI ... 5

A. Pendekatan Matematika Realistik ... 5

1. Pengertian Pendekatan Matematika Realistik ... 5

2. Prinsip Utama dalam Pendekatan Matematika Realistik ... 6

3. Karakteristik Pendekatan Matematika Realistik ... 7

4. Langkah-langkah Pendekatan Matematika Realistik ... 8

5. Teori Belajar Pendukung Pendekatan Matematika Realistik 9 B. Hasil Belajar ... 10

1. Pengertian Hasil Belajar ... 10

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 10

C. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar... 11

1. Pengertian Matematika ... 11

(7)

3. Matematika di Kelas V ... 13

D. Bangun Datar ... 14

1. Pengertian Bangun Datar ... 14

2. Jenis-jenis Bangun Datar ... 14

E. Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar (SD) pada Materi Pokok Bangun Datar ... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 20

A. Metode Penelitian ... 20

B. Model Penelitian ... 21

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 22

D. Prosedur Penelitian ... 22

E. Instrumen Penelitian ... 23

F. Pengolahan dan Analisis Data ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 26

A. Hasil Penelitian ... 26

1. Siklus I ... 26

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 26

b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 27

c. Hasil Belajar ... 30

d. Refleksi ... 32

2. Siklus II... 33

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 33

b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 34

c. Hasil Belajar ... 38

d. Refleksi ... 39

3. Siklus III ... 40

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 40

(8)

c. Hasil Belajar ... 43

d. Refleksi ... 45

B. Pembahasan ... 45

1. Perencanaan Pembelajaran ... 45

2. Pelaksanaan Pembelajaran ... 46

3. Hasil Belajar ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA... 50

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran A Perangkat Pembelajaran ... 52

Lampiran B Instrumen Penelitian ... 73

Lampiran C Bukti Lain Pelaksanaan Penelitian ... 77

Lampiran D Surat Izin Penelitian ... 88

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Matematika

Kelas V Semester II ... 13

Tabel 2.2 Jenis-jenis Segitiga diklasifikasikan Menurut Besar Sudut dan

Panjang Sisinya... 16

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Persegi ... 15

Gambar 2.2 Persegi Panjang ... 15

Gambar 2.3 Segitiga ... 15

Gambar 2.4 Mencari Besar Sudut Segitiga ... 16

Gambar 2.5 Trapesium ... 16

Gambar 2.6 Jajar Genjang ... 17

Gambar 2.7 Belah Ketupat ... 17

Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis dan Taggart ... 21

Gambar 4.1 Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas pada Siklus I ... 31

Gambar 4.2 Perbandingan Persentase yang Mencapai KKM dan Tidak Mencapai KKM pada Siklus I ... 31

Gambar 4.3 Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas pada Siklus II ... 38

Gambar 4.4 Perbandingan Persentase yang Mencapai KKM dan Tidak Mencapai KKM pada Siklus II ... 38

Gambar 4.5 Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas pada Siklus III ... 44

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 52

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 59

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 66

Lampiran 4 Catatan Lapangan ... 73

Lampiran 11 Lembar Bimbingan Skripsi Prodi PGSD Jurusan Pedagogik FIP UPI Dosen Pembimbing II ... 86

Lampiran 12 Lembar Bimbingan Skripsi Prodi PGSD Jurusan Pedagogik FIP UPI Dosen Pembimbing II ... 87

Lampiran 13 Surat Permohonan Pengangkatan Pembimbing Skripsi dari Jurusan Pedagogik ... 88

Lampiran 14 Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian dari Jurusan Pedagogik ... 89

Lampiran 15 Surat Keputusan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan tentang Pengangkatan Pembimbing Penyusunan Skripsi ... 90

Lampiran 16 Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas Ilmu Pendidikan ... 91

Lampiran 17 Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian dari Universitas Pendidikan Indonesia ... 92

Lampiran 18 Surat Keterangan Izin Penelitian Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung Barat ... 93

(12)

Lampiran 20 Surat Pernyataan Melaksanakan Penelitian dari SDN Barunagri

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan

sejak tahun 2006, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus

dipelajari siswa dari setiap tingkatan kelas, baik dijenjang pendidikan dasar

maupun jenjang pendidikan menengah. Dalam rangka memperbaiki kualitas

Sumber Daya Manusia (SDM) mutu pendidikan merupakan fokus perhatian

utama, khususnya berkenaan dengan mata pelajaran matematika. Namun

demikian, sampai sekarang masih ada siswa yang kurang berminat terhadap mata

pelajaran matematika dan hasil belajarnya pun belum menunjukkan hasil yang

optimal. Itu dikarenakan banyak orang yang menganggap bahwa mata pelajaran

matematika sangat sulit, sehingga malas untuk belajar.

Kualitas pendidikan yang rendah terhadap mata pelajaran matematika

ditunjukkan dari hasil evaluasi pembelajaran matematika di SDN Barunagri

Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Nilai rata-rata kelas yang

diperoleh siswa kelas V yang berjumlah 47 siswa adalah 56,74 dan yang

mendapat nilai 66 ke atas hanya 13 siswa atau 28% dengan nilai tertinggi yang

diperoleh 86, sedangkan 34 siswa atau 72% mendapat nilai kurang dari nilai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 66 dengan nilai terrendah yang

diperoleh 38. Dari perolehan nilai tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar

siswa belum tuntas.

Permasalahan rendahnya hasil belajar matematika di atas, disebabkan proses

pembelajaran matematika di SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten

Bandung Barat pada umumnya masih disampaikan secara konvensional, dalam

artian ceramah. Hal tersebut dimungkinkan karena guru kurang kompeten dalam

melaksanakan tugasnya, sehingga siswa memiliki daya serap yang rendah. Di

samping itu, rencana pembelajaran, pendekatan, metode, alat peraga dan evaluasi

(14)

2

Berkenaan dengan kondisi tersebut, perlu diupayakan penerapan

pembelajaran pendekatan yang sesuai agar siswa mudah dalam mempelajari

matematika, khususnya dalam materi pokok bangun datar. Pendekatan tersebut

adalah pendekatan matematika realistik. Penggunaan pendekatan matematika

realistik memungkinkan dapat mendekatkan matematika kepada siswa melalui

masalah yang nyata. Selain itu, siswa dapat terlibat aktif dalam proses

pembelajaran sehingga siswa dapat mengembangkan pengetahuan, sikap dan

keterampilan. Guru berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Hal

ini memungkinkan terciptanya kondisi pembelajaran yang interaktif dan kondusif

bagi siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, penulis mengadakan penelitian tentang

pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik dalam materi

pokok bangun datar yang dituangkan dalam judul penelitian “Penerapan

Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD

pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Datar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengambil rumusan masalah

dalam penelitian ini sebagai berikut “Bagaimanakah penerapan pendekatan

matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN

Barunagri dalam mata pelajaran Matematika materi pokok bangun datar?”. Masalah tersebut dijabarkan kedalam tiga pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan

matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN

Barunagri pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan

matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN

Barunagri pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar?

3. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN Barunagri

terhadap materi pokok bangun datar setelah menerapkan pendekatan

(15)

3

C. Hipotesis Tindakan

Pendekatan matematika realistik diterapkan dalam pembelajaran matematika

materi pokok bangun datar, maka diharapkan hasil belajar siswa di kelas V SDN

Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat akan meningkat.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah memperoleh deskripsi tentang penerapan

pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V

SDN Barunagri dalam mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar.

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah mendapatkan deskripsi tentang:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan matematika

realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Barunagri pada

mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan matematika

realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Barunagri pada

mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar.

3. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN Barunagri

terhadap materi pokok bangun datar setelah menerapkan pendekatan

matematika realistik.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Memperoleh gambaran mengenai pembelajaran matematika dengan

menggunakan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar

siswa Sekolah Dasar (SD) dalam materi pokok bangun datar, sehingga dapat

dijadikan alternatif pembelajaran matematika di kelas.

2. Bagi Siswa

Memperolah cara belajar matematika yang lebih efektif, yang dapat

(16)

4

dan meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran

matematika materi pokok bangun datar.

3. Bagi Sekolah

Adanya penelitian tindakan kelas ini, sekolah diharapkan akan menjadi

satuan pendidikan yang terbiasa melakukan penelitian, sehingga akan bermanfaat

bagi perbaikan pembelajaran selanjutnya.

F. Definisi Operasional

1. Pendekatan Matematika Realistik

Pendekatan matematika realistik adalah suatu pendekatan pembelajaran yang

bertolak dari hal-hal yang nyata dan dapat dipahami siswa melalui pemecahan

masalah baik secara individu ataupun kelompok. Masalah nyata dan kehidupan

sehari-hari digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika untuk

menunjukkan bahwa matematika sebenarnya dekat dengan kehidupan sehari-hari.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melakukan proses pembelajaran. Hasil belajar yang diukur di sini ditekankan pada

kognitif berupa lembar evaluasi setelah siswa melakukan pembelajaran dengan

pendekatan matematika realistik pada Kompetensi Dasar (KD) Mengidentifikasi

Sifat-sifat Bangun Datar.

3. Bangun Datar

Bangun datar merupakan sebuah bangun berupa bidang datar yang tidak

memiliki tebal dan tinggi dibatasi oleh beberapa ruas garis. Bangun datar

merupakan materi pelajaran matematika kelas V yang diturunkan dari Standar

Kompetensi (SK) Geometri dan Pengukuran “Memahami Sifat-sifat dan

Hubungan Antar Bangun” dan Kompetensi Dasar (KD) “Mengidentifikasi Sifat -sifat Bangun Datar”. Ruang lingkup materinya, yaitu sifat-sifat bangun datar

(17)

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan

dari Classroom Action Research (CAR), yaitu suatu penelitian tindakan yang

dilakukan di kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berasal dari tiga kata, yaitu

penelitian, tindakan dan kelas. Menurut Arikunto (2006: 2) menjelaskan

masing-masing ketiga kata tersebut sebagai berikut:

1. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu objek yang akan diamati.

2. Tindakan menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Dari ketiga pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan dalam bentuk

tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut diberikan dan diarahkan guru

yang dilakukan oleh siswa.

Wardhani (2007: 1.4) mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

adalah “penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui

refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga

hasil belajar siswa menjadi meningkat”. Adapun karakteristik Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) itu sendiri sebagai berikut:

(18)

21

2. Self-reflective inquiry atau penelitian melalui refleksi diri. Ini berarti, guru mengingat kembali apa yang dikerjakannya di dalam kelas, apa dampak tindakan tersebut untuk siswa dan yang terpenting guru mencoba memikirkan mengapa dampaknya seperti itu.

3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.

4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus-menerus selama kegiatan penelitian berlangsung.

B. Model Penelitian

Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Spiral dari Kemmis dan

Taggart. Menurut Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66) pelaksanaan

tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi empat langkah, yaitu

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Langkah

pelaksanaan tindakan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

(19)

22

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

Barunagri, yang terletak di Jalan Barunagri No. 89 Desa Sukajaya Kecamatan

Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri

Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 47

orang, dengan jumlah siswa laki-laki 23 orang dan siswa perempuan 24 orang.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ialah langkah-langkah yang dilaksanakan dalam

penelitian. Sejalan dengan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart, bahwa Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah, yaitu

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Kegiatan ini

disebut dengan satu siklus dan apabila satu siklus belum menunjukkan

tanda-tanda perubahan ke arah perbaikan, kegiatan penelitian dilanjutkan pada siklus

kedua dan seterusnya sampai peneliti merasa puas.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi awal. Pada

observasi awal ini peneliti melihat dan mengamati keadaan kelas untuk melihat

suatu masalah yang ada. Tahap ini ditujukan untuk memperoleh informasi awal

yang digunakan untuk pengidentifikasian masalah. Hasil dari pengamatan ini

digunakan untuk mengetahui masalah yang terjadi di kelas sekaligus untuk

menetapkan strategi apa yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada

tersebut. Hasil dari tahapan ini akan ditindaklanjuti pada tahapan penyusunan

rancangan tindakan.

Untuk lebih memahami kegiatan pada setiap langkah dalam Penelitian

Tindakan Kelas (PTK), berikut uraian mengenai langkah-langkah tersebut:

1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan adalah kegiatan untuk merumuskan rencana tindakan yang akan

dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran. Sebelum

(20)

23

perencanaan tersebut mencakup pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), bahan ajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi pembelajaran,

lembar catatan lapangan, tes yang berupa lembar evaluasi dan mempersiapkan

kelengkapan lain yang diperlukan dalam rangka analisis data.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada dasarnya disesuaikan dengan setting tindakan

yang telah ditetapkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam

melaksanakan tindakan dilakukan oleh peneliti sebagai guru dan dibantu dua

orang observer pendamping yang berperan sebagai penilai. Penilaian terhadap

proses belajar dilaksanakan sejak awal pembelajaran sampai kegiatan

pembelajaran berakhir.

3. Observasi

Observasi dilakukan pada waktu tindakan sedang berlangsung. Observasi dan

pelaksanaan tindakan berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahap ini peneliti

dan observer melakukan observasi, mencatat semua hal yang diperlukan dan yang

terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk menemukan, mengkaji, menganalisis, dan

merenungkan kembali kegiatan informasi awal. Dengan demikian, kegiatan

refleksi adalah menelaah kegiatan guru, siswa dan lingkungan pembelajaran yang

sangat penting untuk melakukan suatu tindakan. Refleksi dilakukan secara

kolaboratif antara peneliti dan observer untuk merevisi rencana dan pelaksanaan

tindakan selanjutnya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data atau informasi dari hasil pelaksanaan tindakan. Adapun

instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan sebuah tulisan yang diisi oleh peneliti sendiri

(21)

24

maupun di dalam kelompok. Peneliti mengisi secara tertulis di lembar yang telah

disediakan.

2. Lembar Observasi Pembelajaran

Lembar observasi pembelajaran guru dan siswa diisi oleh observer untuk

mengetahui bagaimana aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa. Observer

mengisi di kolom yang telah disediakan dengan cara mencatat semua aktivitas

yang dilakukan guru pada kolom guru dan mencatat semua aktivitas yang

dilakukan siswa pada kolom siswa.

3. Tes

Tes adalah instrumen untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa. Tes

disini berupa soal yang diisi siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Hal

ini dapat dijadikan acuan untuk memperkuat data meningkatnya hasil belajar

siswa.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Untuk menjawab masalah penelitian yang dirumuskan, perlu dikumpulkan

sejumlah data yang mendukung. Data tersebut dapat diperoleh melalui pengolahan

data baik secara kualitatif berupa catatan lapangan dan lembar observasi

pembelajaran maupun kuantitatif berupa tes hasil belajar.

Data yang bersifat kualitatif diperoleh melalui catatan lapangan bertujuan

untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung,

sedangkan lembar observasi pembelajaran bertujuan untuk mengetahui aktivitas

guru dan siswa selama pembelajaran dilakukan.

Data yang diperoleh dikategorikan berdasarkan analisis kaitan logisnya,

kemudian disajikan secara sistematis dalam keseluruhan permasalahan.

Selanjutnya untuk menganalisis data hasil tindakan, disajikan secara bertahap

sesuai dengan siklus yang telah dilakukan.

Data yang diperoleh pada setiap tindakan dianalisis melalui langkah sebagai

berikut:

1. Seleksi data

(22)

25

3. Klasifikasi data

4. Display data

5. Interpretasi data

6. Penarikan kesimpulan

Data yang bersifat kuantitatif diperoleh melalui tes pada setiap akhir siklus.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam

matematika. Data kuantitatif dalam penelitian ini didapatkan dengan menganalisis

data sebagai berikut:

1. Scoring (Penskoran)

2. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut:

X =

Keterangan

X = Nilai rata-rata kelas

∑N = Jumlah nilai yang diperoleh siswa N = Banyak siswa

3. Menghitung persentase pencapaian ketuntasan belajar yang diperoleh siswa

dengan rumus sebagai berikut:.

TB = x 100%

Keterangan

TB = Ketuntasan belajar

= Jumlah siswa yang mendapat nilai atau = 66 n = Jumlah siswa yang hadir

100% = Bilangan tetap

4. Interpretasi

(23)

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada BAB ini, peneliti menyajikan kesimpulan dari hasil penelitian dan

pembahasan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian

yang tertera dalam BAB I. Kemudian diberikan saran-saran untuk memperbaiki

penelitian selanjutnya.

A. Kesimpulan

Perencanaan pembelajaran matematika materi pokok bangun datar dengan

menerapkan pendekatan matematika realistik menuntut disusunnya Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlebih dahulu. Dalam penelitian ini, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun mengalami perbaikan dari siklus

pertama ke siklus selanjutnya. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) menuntut penguasaan teori mengenai pendekatan yang akan diterapkan.

Adapun perbaikan setiap siklus menghasilkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang tepat adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dalam

setiap kegiatan pembelajarannya sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat

dalam pendekatan matematika realistik, yaitu memahami masalah kontekstual,

menjelaskan masalah kontekstual, menyelesaikan masalah kontekstual,

membandingkan dan mendiskusikan jawaban, serta menyimpulkan.

Pelaksanaan pembelajaran matematika materi pokok bangun datar dengan

menerapkan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar

siswa sebaiknya mengacu pada perencanaan pembelajaran yang telah dibuat.

Dalam pelaksanaannya guru berperan sebagai pembimbing dan siswa aktif di

dalam kegiatan pembelajaran. Ini terlihat pada saat diskusi kelompok, sebagian

besar siswa bekerjasama dengan teman kelompoknya dan mereka antusias ketika

guru mengajukan berbagai macam pertanyaan.

Penerapan pendekatan matematika realistik pada pembelajaran matematika

materi pokok bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN

(24)

49

dengan meningkatnya hasil belajar siswa dari siklus I sampai dengan siklus III.

Pada siklus I nilai rata-rata kelas yang diperoleh mencapai 54,70 dengan jumlah

siswa yang mencapai KKM sebanyak 9 orang, nilai tertinggi diperoleh dengan

nilai 87 sedangkan nilai terrendah diperoleh dengan nilai 20. Pada siklus II nilai

rata-rata kelas meningkat menjadi 66,09 dengan jumlah siswa yang mencapai

KKM sebanyak 23 orang, nilai tertinggi diperoleh dengan nilai 88 sedangkan nilai

terrendah diperoleh dengan nilai 28. Pada siklus III nilai rata-rata kelas meningkat

kembali menjadi 72,64 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 31

orang, nilai tertinggi diperoleh dengan nilai 100 sedangkan nilai terrendah

diperoleh dengan nilai 33.

B. Saran

Adapun saran yang diberikan setelah melakukan penelitian ini, yaitu:

1. Guru

Guru perlu mencoba menerapkan pendekatan matematika realistik ini pada

mata pelajaran matematika materi pokok yang lain di kelas yang berbeda agar

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Penguasaan teori dan konsep bagi

guru mempengaruhi keberhasilan pembelajaran dikarenakan apabila guru

menguasai teori dan konsep, maka pembelajaran akan berjalan dengan baik sesuai

yang diharapkan. Begitupun sebaliknya apabila guru tidak menguasai teori dan

konsep, maka guru akan kebingungan disaat menyampaikan pembelajaran.

2. Kepala Sekolah

Kepala sekolah perlu mendukung guru untuk menerapkan pembelajaran

matematika dengan pendekatan matematika realistik pada mata pelajaran

matematika materi pokok yang lain.

3. Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya perlu menjelaskan kepada siswa tentang pendekatan

matematika realistik ini secara mendalam agar siswa tidak mengalami kesulitan

dalam mengikuti proses pembelajaran dan penggunaan media yang bervariatif

(25)

50

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, S., Suhardjono dan Supardi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Fauzi, R. (2006). Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Sifat-sifat Bangun Datar dengan Pendekatan Matematika Realistik Kelas 5 SD

Negeri Kaputran IV Yogyakarta. Skripsi [Online]. Tersedia:

http://eprints.uny.ac.id/9501/. [15 Maret 2013].

Heruman. (2007). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kurniawan, F. P. (2001). Model Pembelajaran Matematika Realistik. [Online]. Tersedia: http://www.slideshare.net/FajarPKurniawan/ model-pembelajaran-matematika-realistik-indonesia-12703468. [15 Maret 2013].

Mahmudi, A. (2009). “Mengembangkan Kemampuan Berpikir Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Realistik”. Makalah pada Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Yogyakarta.

Ruhimat, T. dkk. (2012). Kurikulum & Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Saepudin, A. dkk. (2009). Buku Sekolah Elektronik Gemar Belajar Matematika untuk Siswa SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Satori, D. (2009). Kapita Selekta Problematika Pendidikan Dasar (Metodologi). Prodi Pendas Sekolah Pasca Sarjana UPI.

(26)

51

Tim Penyusun. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Wardhani, I. dan Wihardit, K. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wijaya, A. (2012). Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Windayana, H. P., Haki O. dan Supriadi. (2007). Geometri dan Pengukuran. Bandung: UPI PRESS.

Gambar

Tabel 2.1     Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Matematika
gambaran mengenai
Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis dan Taggart

Referensi

Dokumen terkait

Jika ditekan tombol LANJUT , maka program akan menampilkan jendela utama yang berisi program pengenalan pola yang digunakan untuk mendeteksi objek, dimana objek yang akan

[r]

Based on the background above, the research problem is “ How is the profile of students’ creativity and concept understanding on science mini- project activity in

Penetapan kadar triklosan yang di lakukan secara kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) memperoleh hasil bahwa triklosan yang terdapat dalam pasta gigi ini memenuhi

Sebagai uji kompetensi atau pengetahuan, guru dapat dilakukan dalam bentuk penugasan, untuk menjawab atau melengkapi pertanyaan yang terdapat dalam Tugas Mandiri

[r]

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yang et al (2011) yang didapati bahwa tekanan darah pada kelompok vegetarian yang telah melakukan diet vegetarian

UjiNormalitas Pre-Test Kelompok Pull Buoy.. One-Sample